Pembentukan Nomina Maṣdar Θuläθï Mujarrad Ġayru Mïm: Analisis Morfologis Oleh Raden Renjana Syukur Kusumah
Abstrak Skripsi ini berjudul : “Pembentukan Nomina Maṣdar θuläθï Mujarrad Ġayru Mïm: Analisis Morfologi”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pola-pola Maṣdar θuläθï Mujarrad Ġayru Mïm dari unsur-unsur apa saja nomina tersebut terbentuk, dan bagaimana proses morfologisnya. Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif analitik, yaitu menelaah data yang diperoleh dari berbagai literatur yang terkumpul kemudian disusun dan disimpulkan dalam bentuk penjelasan yang disertai contoh-contoh berdasarkan bagian-bagian dan fungsi-fungsinya. Adapun teknik kajian yang digunakan adalah menggunakan teknik topdown. Teknik top-down berfungsi untuk mengetahui stem dari suatu verba dan mengidentifikasi afiksasi apa saja yang membentuk pola nomina maṣdar θuläθï mujarrad ġayru mïm. Dengan menggunakan teknik ini juga penulis dapat memilah suatu kata ke dalam bentuk-bentuk terkecil, yaitu berupa morfem dan fonem yang kemudian dideskripsikan identitas dan fungsinya. Oleh karna itu penulis dapat mengambil kesimpulan dari mana asal pembentukan nomina maṣdar. Berdasarkan analisis yang dilakukan, diperoleh hasil bahwa terdapat beberapa pola nomina maṣdar θuläθï mujarrad ġayru mïm
yang mengalami
perubahan bentuk kata atau proses morfofonemis, yaitu dimana morfem satu dan lainnya bertemu dan membentuk fonem baru baik itu mengalami penggantian, pelesapan, maupun pemunculan morfem baru. Kata kunci: Pola-pola Maṣdar θuläθï Mujarrad Ġayru Mïm, Unsur-unsur pembentuk, Proses morfologis, Deskriptif analitik, Teknik top-down.
Mahasiswa Sastra Arab Fakultas Ilmu Budaya Univ. Padjadjaran.
Abstract This thesis entitled: “Noun Formation of Maṣdar θuläθï Mujarrad Ġayru Mïm: Morphological Analysis”. This study examined patterns of Maṣdar θuläθï Mujarrad Ġayru Mïm regarding to elements that construct the noun and morphological process. This study used analytical descriptive method which arranges data from any collected literatures and gives explanation of the data with examples regarding to its parts and functions. This study used top-down technique which is served to know stem of a verb and identify affixation which forms the noun patterns of maṣdar θuläθï mujarrad ġayru mïm. By using this method, we can divide a word into smaller parts which are morphem and phonem and describe its identity and function. Therefore, we can find origin of formation of maṣdar noun. The result found that there are several maṣdar θuläθï mujarrad ġayru mïm noun pattern which occures word form changing or morphophonemic process in which two morphemes comes together to form a new morpheme that is changing, omitting, or emergence of new morpheme. Keywords: Patterns of Maṣdar θuläθï Mujarrad Ġayru Mïm, Elements that construct the noun, Morphological process, Analytical descriptive method, Topdown technique.
Pendahuluan Bagaimana karakteristik kata bahasa Arab? Apa itu Maṣdar θuläθï Mujarrad Ġayru Mïm?
Bahasa merupakan bidang garapan linguis, dalam rangka untuk dimengerti secara ilmiah posisi bahasa dalam kehidupan manusia dengan melihat perkembangan bahasa selama ribuan tahun yang lalu (Robins dalam Djadjanegara,1992:3-17). Selain itu bahasa
merupakan sebuah sistem yang
bersifat sistematis dan sekaligus sistemis. Sistematis artinya bahasa itu tersusun
menurut suatu pola, tidak tersusun secara acak atau secara sembarangan. Sedangkan sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan sistem tunggal, melainkan terdiri dari beberapa subsistem, atau sistem bawahan, yaitu subsistem fonologi, subsistem morfologi, subsistem sintaksis, dan subsistem semantik (Chaer, 2007:35). Struktur kebahasaan Arab berbeda dengan bahasa Indo-Eropa dan jerman. Umumnya kata-kata bahasa Arab berasal dari satu kata dasar (root) yang umumnya terdiri dari tiga buah konsonan, hanya saja empat dan lima konsonan ini jumlahnya terbatas. Bertolak dari akar kata ini, dengan proses afiksasi (awalan, akhiran, sisipan) maka dibentuk kata-kata yang lain dengan beragam penggunaannya. (Lukman, 1999:4) Proses pembentukan afiksasi dalam bahasa Arab adalah bagian dari keilmuan linguistik yang tertuang dalam ilmu morfologi. Menurut Al-Wasilah (1993: 110) morfologi merupakan salah satu dari tataran ilmu linguistik yang mempelajari dan menganalisis struktur, bentuk serta klasifikasi kata. Di dalam bahasa Arab kajian dari morfologi ini disebut dengan تصريف/taşrīf/ yaitu perubahan satu bentuk kata menjadi bermacam-macam bentukan untuk mendapatkan makna yang berbeda dan tanpa ada perubahan tersebut makna yang berbeda itu tidak akan diperoleh. Sebagai contoh, perubahan bentuk dasar َ عَلَم/ ҁalima/ ’mengetahui’ menjadi beberapa bentuk, diantaranya َ عَلَم/ ҁallama/ ’mengajar’, َ اَعَلَم/aҁlama/ ’memberitahukan’, َ تَعَلم/taҁallama/ ’belajar’, َ عَالَم/ ҁälimun/ ’yang mengetahui’ merupakan kajian morfologi. Perubahan bentuk dasar menjadi beberapa bentuk tersebut adalah dengan menambahkan afiks. Penambahan afiks pada contoh di atas ada yang berupa prefiks yaitu pada kata َ اَعَلَم/aҁlama/ dan ada pula yang berupa infiks yaitu pada kata َ عَلَم/ҁallama/ dan َ عَالَم/ҁälimun/ dan ada pula yang berupa gabungan afiks yang ditambahkan di awal dan di tengah yaitu pada kata تعلم/taҁallama/. Perubahan bentuk َ عَلَم/ҁalima/ menjadi َ عَلَم/ҁallama/, َ اَعَلَم/aҁlama/, dan َتَعَلم /taҁallama/ yang berubah hanya identitas leksikalnya saja sedangkan status kategorialnya tetap, sedangkan perubahan bentuk َ عَلَم/ҁalima/ menjadi َعَالَم
/ҁälimun/ yang berubah tidak hanya identitas leksikalnya tetapi juga status kategorialnya. (Khudri, 2004: 6). Setiap kata-kata atau dalam bahasa Arabnya َكلمة/kalimah/ yang membentuk suatu jumlah dapat dikelompokkan berdasarkan bentuk dan perilakunya. Dengan demikian kata mempunyai kategori, atau yang sudah biasa dikenal dengan “bentuk kata”. Kategori kata dalam bahasa Arab ada tiga, yaitu ɂisim ( ) اسمatau “kata benda” seperti pada kata مسجدyang mempunyai arti “masjid”, fiҁil ( ) فعلatau “kata kerja” seperti pada kata َ أُصلِّيyang mempunyai arti “saya shalat”, dan ḥarf ( ) حرفatau “kata tugas” seperti pada kata َ فيyang mempunyai arti “di dalam”. Penggunaan istilah kata benda, kata kerja dan kata tugas dalam tata bahasa Indonesia tidak sama persis dengan ɂisim, fiҁil dan ḥarf dalam tata bahasa Arab. Namun bisa dipakai untuk sekedar mendekatkan pengertian
(http://masbadar.com/2010/05/25/pelajaran-bahasa-arab-aqsam-al-
kalimah-pembagian-kata/). Adapun ɂisim atau nomina adalah kelas kata yang berinfleksi kasus, yang menandai orang atau barang tanpa disertai oleh waktu. Contoh dalam bahasa Arab termasuk jenis ɂisim atau jenis nomina adalah /balxun/ َ‘ بلخsombong’, /ɂamjun/ ََأمج “dahaga”, / baqäɂun / َ‘ َبقاءtinggal’, / bađämatun / َ‘ بذامةkekuatan’. Pada contoh di atas terdapat tiga bentukan ɂisim (nomina) yang berbeda namun memiliki kesamaan makna, yaitu menunjukkan kata benda. Sebenarnya pembentukkan ɂisim (nomina) dalam bahasa Arab, sangat ragam sekali bentuknya, namun dalam masalah ini penulis hanya menyoroti bagian dari ɂisim (nomina) dari bentuk maṣdar θuläθï mujarrad. Maṣdar mujarrad adalah َُ َالَصلةَله,َض ٍ َي ُد ُّلَعلىَأم ٍرَمعنوىَمح,ََوَي ُس ّمىَأيضاًَالمصدرَُاألصلى:َالمصدرَالمج ّرد .ن ٍَ بزما ٍنَأوَمكا “Maṣdar mujarrad adalah disebut juga maṣdar asli yaitu kata yang menunjukan pada arti tertentu yang terlepas dari kala dan lokasi.” (ElDahdah 1992 : 40).
Apabila dilihat dari segi huruf awalnya, maṣdar dibagi menjadi dua yaitu maṣdar mïm dan maṣdar ġayru mïm. Pada pembentukan ɂisim (nomina) dalam bahasa Arab, terdapat pola-pola tertentu untuk membentuk dan menjadikan satu kata yang terdiri dari tiga konsonan, karena di dalam bahasa-bahasa Semitika akarnya terdiri dari kerangka tiga konsonan yang tidak dapat diucapkan. Oleh karena itu, tiap-tiap kata primer membutuhkan pada akar (root) unsur morfologis yang terdiri dari susunan vokal (Lukman, 1999:3).
Pembahasan Jika maṣdar θuläθï mujarrad ġayru mïm merupakan kumpulan dari morfemmorfem yang terikat menjadi satu bentuk kesatuan yang menghasilkan makna tertentu, maka setiap morfem
pada
nomina tersebut haruslah mempunyai
peranan dalam pembentukannya, apakah hal itu morfem-morfem akar kata atau morfem-morfem tambahan. Pada proses pembentukan maṣdar θuläθï mujarrad ġayru mïm terdapat morfem-morfem yang terdiri dari morfem bawaan atau penulis mengistilahkannya dengan akar kata (root), dan morfem tambahan yang merupakan bentuk yang dihasilkan dari proses afiksasi yang dimana jika salah satu huruf tersebut hilang maka makna yang dihasilkan pun akan berbeda. Berdasarkan data, pembentukan maṣdar
θuläθï mujarrad ġayru mïm
dibagi menjadi lima bagian afiksasi, yaitu (1) prefiks (2) Sufiks, (3) Konfiks, (4) Infiks, dan (5) Tranfiks. Dalam pembentukan nomina maṣdar terjadi pula proses morfofonemis, yaitu proses perubahan fonem akibat pertemuan morfem dengan morfem lainnya atau disebabkan penggabungan dua morfem atau lebih. Adapun proses morfofonemis maṣdar bahasa Arab yang terdapat dalam data adalah a. Proses pelesapan fonem b. Proses perubahan fonem c. Proses penambahan fonem
(1) Pola Maṣdar Berafiksasi Prefiks َهلك
ُ يهل َك
َتهلُكة
halak- a
ya-hluk- u
ta-hluka-t-un
root
h
halaman 5151/M
k ‘binasa’
l
{ h a l a k}- a
‘dia KTM membinasakan’
Imperfek:
ya-{ h ø l a k}- u +
‘dia KTM membinasakan’
Maṣdar:
ta-{ h a l u k a }-t-un
Perfek:
‘binasa’
Pembentukan maṣdar di atas bisa digambarkan pada bagan dibawah ini : ‘تهلُك َةbinasa’ / ta-hluka -t-un/ ta-hluka-t
-un
ta-hlukata-
-t-
hluka h l k
PM
-u2,-a3
R1R2R3
VS
PGF
PN
Pada analisis maṣdar di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang membentuk pola nomina maṣdar yang dihasilkan dari verba (fiҁil) adalah /ti/ sebagai prefiks maṣdar (PM), ‘f ҁ l’ sebagai akar kata (root) dan vokalisasi stem (VS) R /-u2-/, /t/ sebagai pemarkah gender feminin (PGF), /-un/ sebagai pemarkah nominatif (PN), dan dapat dirumuskan pola maṣdarnya menjadi
Ta-{R1 R2 R3+(u2,a3)}t-un
(2) Pola Maṣdar Berafiksasi Sufiks a. contoh proses morfemis َدمع
يدم َُع
َدمعان
damiҁa root Perfek:
ya-damaҁu d
m
ҁ
{d a m i ҁ}- a
halaman 125/M damaҁä-n-un ‘air mata’ ‘dia KTM berair mata’
Imperfek:
ya-{d a m a ҁ}- u +
‘dia KTM’ berair mata’
{d a m a ҁ ä}-n-un
Maṣdar:
‘air mata’
Pembentukan nomina maṣdar pada sampel di atas bisa digambarkan pada bagan dibawah ini : َطيران / ṭayarän-un/
‘penerbangan’
ṭayarä-n
-un
ṭayaraṭ y r
-a-n-
Root
-a1,a2,a3
R1R2R3
sufiks maṣdar (SM)
VS
PN
Pada analisis nomina maṣdar di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang membentuk pola nomina maṣdar yang dihasilkan dari verba (fiҁil) adalah ‘f ҁ l’ sebagai akar kata (root) dan vokalisasi stem (VS) R /-a1, -a2, -a 3/, ditambah /-a-n-/ sebagai sufiks maṣdar (SM), karena sufiks /a/ melekat pada VS R3=/a3/ maka dapat ditulis /ä3/, serta /un/ sebagai pemarkah nominatif. Dari analisis di atas dapat dirumuskan pola maṣdarnya menjadi
{R1 R2 R3+(a1,a2, ä3)}-n-un
b. contoh proses morfofonemis دعى
يدعُو
دعوى
daҁaa- ø
ya-dҁuu- ø
daҁwa-a
root Perfek: Imperfek: Maṣdar:
d
ҁ
y
halaman 104/M
‘panggil’
{d a ҁ a a}- ø
‘dia KTM ’ memanggil’
ya-{d ø ҁ u w}- ø +
‘dia KTM memanggil’
{d a ҁ ø w a}-a
‘panggilan’
Pembentukan maṣdar di atas mengalami perubahan bentuk R3=/y/ pada verba perfek menjadi R3=/w/. Hal ini mengalami proses morfofonemis, yaitu proses perubahan fonem disebabkan pada SM (sufiks maṣdar) merupakan huruf yang sama dengan R3=/y/
pada verba, lalu dirubah menjadi R3=/w/. Hal ini terjadi apabila R3 berupa huruf illat ()ي pada sebuah nomina bahasa Arab.
(2) Pola Maṣdar Berafiksasi Konfiks a. contoh proses morfemis َ ُ صل ح
َيصلُ ُح
َ صَلحيةhalaman 477/M
ṣaluḥ- a
ya-ṣluḥ- u
ṣaläḥiyat-un
ṣ
root Perfek:
Imperfek: Maṣdar:
ḥ ‘baik’
l
{ ṣ a l u ḥ}- a
‘dia KTM menjadi baik’
ya-{ ṣ ø l u ḥ}- u +
‘dia KTM menjadi baik’
{ ṣ a l ä-ḥ i}-ya-t-un
‘kebaikan’
Pembentukan nomina maṣdar pada sampel di atas bisa digambarkan pada bagan dibawah ini : ’َصَلحية / ṣaläḥiyat-un/ ṣaläḥiyatṣaläḥiya-
ṣ
l ḥ
R1R2R3
-un -t-
ṣaläḥi ṣalaḥi
‘kebaikan’
-ya-a-
-a1,-a2,-i3 VS
KM
PGF
PN
Pada analisis maṣdar di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang membentuk pola nomina maṣdar yang dihasilkan dari verba (fiҁil) adalah ‘f ҁ l’ sebagai akar kata (root) dan vokalisasi stem (VS) R /-a1, -a2, -i3/, konfiks maṣdar (KM) /a/ yang melekat pada vokalisasi stem (VS) R2 = /-a2/ sehingga dilambangkan menjadi /-ä2/ dan /y-/ yang berada setelah R3, ditambah dengan pemarkah gender feminin (PGF) /-t-/, serta /-un/ sebagai pemarkah nominatif (PN), dan dapat dirumuskan pola maṣdarnya menjadi
{R1 R2 R3+(a1, ä2, i3)}-y-t-un
(3) Pola Maṣdar Berafiksasi Infiks a. contoh proses morfemis َدمي
يدمي
َدُمي
damiy-a
ya-dmaa- ø
dumiyy-un
y
‘darah’
root
d
m
Perfek: Imperfek:
halaman 121/M
‘dia KTM berdarah’
{ d a m i y}- ø
ya-{ d ø m a a}- ø + ‘dia KTM berdarah’ { d u m i-y- y}-un ‘berdarah’
Maṣdar:
Pembentukan nomina maṣdar pada sampel di atas bisa digambarkan pada bagan dibawah ini : َدُمي / dumiyy-un/
‘berdarah’
dumiyydumiyd m y
-y-u1,-i2
R1R2R3 Pada analisis
-un
VS
IM
PN
maṣdar di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang
membentuk pola nomina maṣdar yang dihasilkan dari verba (fiҁil) adalah ‘f ҁ l’ sebagai akar kata (root) dan vokalisasi stem (VS) R /-u1,-i2/, diikuti oleh infiks maṣdar (IM) = /-y/ yang melekat pada R2 sehingga vokalisasi stemnya dapat ditulis R2 = /-ii2/, serta /-un/ sebagai pemarkah nominatif (PN), dan dapat dirumuskan pola maṣdarnya menjadi
{R1 R2 R3+(u1,ï2)}-un
b. contoh proses morfofonemis َك ّذب
َب ُ ي كذ
َك ِّذاب
kaðab- a
ya-kðib- u
kiððäb-un
root Perfek: Imperfek:
k
ð
b
halaman 5514/M
‘bohong’
{ k a ð a b}- a
‘dia KTM berbohong’
ya-{ k ø ð i b}- u +
‘dia KTM berbohong’
Maṣdar:
‘kebohongan’
{ k i ðð ä- b}-un
Pembentukan maṣdar di atas mengalami proses morfofonemis, yaitu proses penambahan fonem karena harmonisasi suara (ibdal) yang bentuk seharusnya adalah kiðäbun dari pola nomina fiҁälun, untuk lebih jelanya bisa digambarkan pada bagan dibawah ini : َ ك ِّذ اب / kiððäb-un/
‘kebohongan’
kiððäb-
-un
kiððab -
-a-
kiðab k ð b
-ð-i1,-a2
R1R2R3
VS
KM
PN
Unsur-unsur yang membentuk pola nomina maṣdar yang dihasilkan dari verba (fiҁil) adalah ‘f ҁ l’ sebagai akar kata (root) dan vokalisasi stem (VS) R /-i1,-a2/, diikuti oleh konfiks maṣdar (KM) = /-R2-/ dan /-a-/ yang melekat pada R2 sehingga vokalisasi stemnya dapat ditulis R2 = /-aa2/, serta /-un/ sebagai pemarkah nominatif (PN), dan dapat dirumuskan pola maṣdarnya menjadi
{R1 R2 R3+(i1,ä2)}-un
(4) Pola Maṣdar Berafiksasi Tranfiks a. contoh proses morfemis َشرك
ُ يشر َك
َشرك
šarik-a
ya-šrak- u
šarik-un
root
š
Perfek: Imperfek: Maṣdar:
r
halaman 715/M
k‘sekutu’
{ š a r i k}- a
‘dia KTM bersekutu’
ya-{ š ø r a k}- u + ‘dia KTM bersekutu’ { š a r i k}-un
‘persekutuan’
Pembentukan nomina maṣdar pada sampel di atas bisa digambarkan pada bagan dibawah ini :
َ شر ك / šarik-un/ šarik -
š r k
-un
Root
-a1,-i2
R1R2R3 Pada analisis
‘persekutuan’
VS
PN
maṣdar di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsur yang
membentuk pola nomina maṣdar yang dihasilkan dari verba (fiҁil) adalah ‘f ҁ l’ sebagai akar kata (root) dan vokalisasi stem (VS) R /-a1, -i2/, serta /-un/ sebagai pemarkah nominatif (PN), dan dapat dirumuskan pola maṣdarnya menjadi
{R1 R2 R3+(a1, i2)}-un
b. contoh proses morfofonemis حرى
يحرى
ح ٍرى
ḥaraa- ø
ya-ḥriy- ø
ḥariy-in
ḥ
root
‘pantas’
y
{ ḥ a r a a}-a
‘dia KTM memilih yang pantas’
ya-{ ḥ ø r i y}- ø +
‘dia KTM memilih yang pantas’
Perfek: Imperfek:
r
halaman 258/M
{ ḥ a r i y}-in
Maṣdar:
‘pantas’
Pada proses pembentukan maṣdar di atas mengalami proses morfofonemis, yaitu proses perubahan vokalisasi pada pemarkah nominatif (PN) = /-un/ menjadi /-n/ dikarenakan adanya keharmonisasian suara (ibdal). Pembentukan maṣdar di atas bisa digambarkan pada bagan dibawah ini :
ح ٍرى / ḥariy-n/ ḥariy-
ḥ r y R1R2R3
Root
-n
-a1,-i2 VS
PN
Simpulan Maṣdar θuläθï mujarrad ġayru mïm adalah kata yang berkelas nomina yang berasal dari verba yang mempunyai makna perbuatan yang tidak terikat waktu. Maṣdar ini memiliki tiga konsonan utuh serta vokalisasi dan terdapat afiksasi yang mengikutinya, ġayru mïm (non mim) yang memiliki arti afiksasi maṣdar selain / م/ mim yang terletak pada awal kata maṣdar. Pada skripsi ini poin-poin yang yang dapat dijabarkan sebagai berikut: 1. Maṣdar θuläθï mujarrad ġayru mïm dibagi ke dalam lima kategori afiksasi yaitu: a. Prefiks b. Sufiks c. Konfiks d. Infiks e. Tranfiks 2.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 36 pola data, terdapat beberapa pola maṣdar yang mengalami proses morfofonemis, yaitu: a. Proses penggantian Fonem. Perubahan terjadi pada pemarkah nominatif (PN) /-un/ kaidah {R1 R2 R3+(a1, a2)}-un Kaidah di atas mengalami perubahan karena adanya proses morfofonemis
yaitu perubahan sufiks = / un / pada verba menjadi /n/, dikarnakan kesesuaian harmoni suara (ibdal) sehingga menghasilkan kaidah {R1 R2 R3+(a1, a2)}-n b. Proses Pelesapan Fonem (1). Perubahan terjadi pada vokalisasi stem (VS) R2 /-a2/ dalam kaidah Kaidah diatas mengalami proses pada vokalisasi stem (VS) /-a2/ {R1 R2 R3+(apelesapan 1, a2, a3)}-t-un yang menempel pada R2 pada verba menjadi /-ø2/ yang ada pada maṣdar (nomina deverbal) sehingga menghasilkan kaidah {R1 R2 R3+(ä1, a3)}-t-un c. Proses penambahan fonem {R1 R2 R3+(i1)}-un
Kaidah diatas mengalami proses penambahan R2 karna kesesuaian harmonisasi suara pelafalan (ibdal) menjadi {R1 R2 R3+(i1, a3)}-n
Daftar Sumber: (http://masbadar.com/2010/05/25/pelajaran-bahasa-arab-aqsam-al-kalimahpembagian-kata/). Chaer, Abdul. Drs. 1994. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta. El-Dahdah, Antoine. 1992. A Dictionary of Universal Arabic Grammar. Librairie du Liban. Khudri, Mahmud. 2004. Afiks Derivatif dalam Bahasa Arab. Tesis. Universitas Sumatra Utara, Medan. Lukman, Fahmi. 1999. Proses Pembentukan Verba Bahasa Arab; Kajian Morfologi: Disertasi Universitas Padjadjaran Robins, R.H. Terj. Djajanegara, Soenarjati. 1992. Linguistik Umum Sebuah Pengantar. Jakarta: Kanisius.