PEMBELAJARAN SENI TARI TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN IRINGAN MUSIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BA AISYIYAH PALUR I KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Untuk Memenuhi Sebagaian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S 1 Pendidikan Anak Usia Dini
RIRIANA TOHARI A520100088
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2014
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN2 Jl. A. Tani Tromol Pos I – Pabelan Kartasuro Tlp. (0271)717417 Fax.715448 Surakarta 57102 Website: http://www.ums.ac.id Email:
[email protected]
SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Yang bertandatangan di bawah ini pembimbing skripsi / tugas akhir Nama
: Drs. Djaelani, S.Pd (Pembimbing)
NIP / NIK
: 195203171 198303 1002
Nama
: Drs. HaryonoYuwono, SE ( Pembimbing)
NIP / NIK
: 205
Telah membaca dan mencermati naskah artikel publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas akhir) dari mahasiswa Nama
:Ririana Tohari
NIM/NIRM
: A520100088
Jurusan
: S1 PAUD Judul Skripsi
:
PEMBELAJARAN SENI TARI TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN IRINGAN MUSIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BA AISYIYAH PALUR I KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Naskah artikel tersebut layak dan dapat disetujui untuk di publikasikan Demikian persetujuan ini di buat, semoga dapat digunakan seperlunya
Surakarta, 11 Juli 2014 Pembimbing I
Pembimbing II
Drs. Djaelani, S.Pd 195203171 198303 1002
Drs. HaryonoYuwono, SE 205
3
4
ABSTRAK PEMBELAJARAN SENI TARI TRADISIONAL DENGAN MENGGUNAKAN IRINGAN MUSIK PADA ANAK KELOMPOK B DI TK BA AISYIYAH PALUR I KECAMATAN MOJOLABAN SUKOHARJO TAHUN PELAJARAN 2013/2014
RIRIANA TOHARI A520100088 Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, halaman
Tujuan penelitian ini untuk 1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran seni tari dengan menggunakan iringan musik. 2) mengidentifikasi pendukung dan penghambat pembelajaran seni tari. Hasil d ari tujuan tersebut yaitu Kegiatan yang dilaksanakan akan dilakukan secara berkelompok antara perempuan dan laki – laki. Siswa perempuan menarikan tarian kupu – kupu dan siswa laki – laki menarikan tarian jaranan. Penelitian ini penelitian kualitatif. Subjek penelitian anak kelompok B 30 anak. Data dikumpulkan melalui observasi, dokumentasi & wawancara. Analisis data dengan metode komparatif dan interaktif. Pencapaian skor di tandai apabila nilai lebih dari 75. Hasil pengamatan di katakan sangat baik 20 % dengan skala 3 di katakan baik 40 % dengan skala 6, di katakan cukup 20% dengan skala 3 di katakan kurang 20 % dengan skala 3 dan hasil pengamatan tari jaranan di katakan sangat baik 20 % dengan skala 3 di katakan baik 60 % dengan skala 9 di katakan cukup 20 % dengan skala 3. Kesimpulan dari penelitian ini adalah pembelajaran seni tari tradisonal dengan menggunakan iringan musik belum mencapai hasil yang maksimal. Kata Kunci : Seni Tari, Iringan Musik
1
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar
dan
proses
pembelajaran
agar
peserta
didik
secara
aktif
mengembangkan potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan bangsa. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 angka 14 menyatakan: Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memilki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. Peraturan Menteri Pedidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini. Tingkat pencapaian perkembangan yang diharapkan
meliputi : bidang
pengembangan
nilai
agama moral, bidang pengembangan fisik motorik, bidang pengembangan kognitif, bidang pengembangan bahasa, serta bidang pengembangan sosialemosional. Pembelajaran seni tari dapat menunjang kegiatan biasanya dilaksanakan diluar jadwal dengan maksud agar siswa dapat memahami dan memperdalam materi yang ada, biasanya kegiatan itu berhubungan dengan materi yang harus di seleseikan oleh siswa. Anak usia dini masih kurang ramah di lingkungan masyarakat khususnya untuk seni tari tradisional. Penyelenggara PAUD perlu mengadakan program pendidikan seni anak yang mengkonsentrasikan seni tari tradisional. Seni tari pada anak usia dini, sebagai upaya untuk merangsang daya cipta dan kreatifitas anak. Karena seni tari adalah salah satu bentuk kegiatan yang positif maka perlu diimplementasikan menjadi muatan lokal pada kurikulum penyelenggaraan PAUD. Selain itu seni tari juga merupakan sarana meningkatkan ekpresi perasaan dan emosi anak. Ketetapan seni tari juga merangsang pertumbuhan motorik anak dalam menyelaraskan daya pikir yang sesuai dengan tingkat perkembangan motorik anak usia dini.
2
Tari pada kenyataan sesungguhnya merupakan penampilan gerak tubuh, oleh karena itu tubuh sebagai media ungkap sangat penting perannya bagi tari. Gerakan tubuh dapat dinkmati sebagai bagian dari komunikasi bahasa tubuh. Dengan itu tubuh berfungsi menjadi bahasa tari untuk mem Pada tahap-tahap tertentu anak akan terus maju kearah pertumbuhan fisik, mental dan estetis. Pada umumnya tergantung pada umur dan minat masing-masing anak pada seni yang berbeda-beda. Akan tetapi kenyataan tidaklah demikian. Dalam pendekatan terhadap seni gerak tari ada anggapan bahwa anak-anak terutama dilibatkan kedalam dan memperoleh penguasaan motorik terhadap gerak seni anak. Bergerak sambil bersuara dengan menggunakan rasa, meskipun tanpa ketrampilan sangat penting dalam pengalaman seni. Demikian pula jika diberi motivasi untuk menciptakan gerak berdasaskan pengamatan terhadap kesayangan binatang yang ada dirumahnya, pasti akan bermunculan gerak-gerak yang lucu berbeda satu dengan yang lainnya. Tidak tertutup kemungkinan akan munculnya gerak sambil bersuara atau berteriak mengekspesikan hasil pengamatannya. Dalam pengalaman seni anak akan bertemu elemenelemen seni gerak tari, sehingga proses penjelajahan terhadap gerak dan irama sangat berarti bagi perkembangan estetis anak.Anak usia dini mempunyai kualitas gerak yang sesuai dengan karakteristik anak, yaitu bersifat agresif dan energik. Jika dikembangkan dan dibina akan menjadikan
aset
yang
tak
ternilai
harganya.
http://adisusilo.blogdetik.com/pendidikan-dan-budaya/pendidikan-senitari-anak-usia-dini/ Menggunakan iringan musik sambil belajar dan belajar sambil menggunakan iringan musik mempunyai `kesamaan dan perbedaan. Keduanya sama-sama melakukan kegiatan menggunakan iringan musik dan belajar, hanya saja penekanannya yang berbeda. Jika belajar sambil menggunakan iringan musik lebih menekankan pada pelajarannya maka menggunakan iringan musik sambil belajar lebih menekankan pada aktivitas iringan musik dan jenis tariannya.
3
Media iringan musik merupakan salah satu media yang diterapkan di lembaga atau pendidikan Taman Kanak-kanak. Salah satu lembaga yang menerapkan media iringan musik adalah TK BA Aisyiyah Palue I mojolaban,sukoharjo. Media iringan musik diharapkan anak lebih mudah dalam menerima kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh para pendidik khususnya pada pembelajaran seni tari tradisonal, hal ini dikenalkan kepada anak sejak dini agar ketika dewasa anak dapat meneruskan budaya Indonesia. Bertolak dari uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang
berjudul
“Pembelajaran
Seni
Tari
Tradisional
Dengan
Menggunakan Iringan Musik Pada anak Kelompok B Di TK BA Aisyiyah Palur I , Tahun Ajaran 2013/2014“. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di TK Aisyiyah Tunggulsari Kecamatan Laweyan, Surakarta. Penelitian dilaksanakan selama selama 3 bulan mulai bulan Desember 2013 hingga Februari 2014. Subyek penelitian adalah Guru kelas serta siswa di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Tunggulsari Kecamatan Laweyan, Surakarta tahun pelajaran 2013/2014. Obyek penelitian adalah pembelajaran sain dengan metode bermain . Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif dengan langkah-langkah 1. Observasi awal Mengadakan observasi tentang kondisi TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban,Sukoharjo yang dapat mendukung terlaksananya pembelajaran seni tari tradisional melalui iringan musik. 2. Menganalis hasil observasi Berdasarkan hasil dari observasi awal, lalu dianalisis pembelajaran seni tari yang dilakukan oleh guru di TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban, Sukoharjo.
4
3. Pelaksanaan wawancara Pada dasarnya merupakan aktivitas tanya jawab kepada guru kelas secara langsung untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat pembelajaran sains melalui metode bermain pada TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban, Sukoharjo. 4. Penarikan Kesimpulan Apabila langkah-langkah tersebut di atas telah dilaksanakan kegiatan akhir dari kegiatan ini adalah menarik kesimpulan dari pembelajaran seni tari tradisional melalui iringan musik pada anak kelompok TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban, Sukoharjo.
Sumber data penelitian dapat dikelompokkan dalam dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder. Dalam pengumpulan data yang di pergunakan peneliti ada 3 teknik. Teknik tersebut adalah Teknik Wawancara; Teknik Observasi; Teknik Dokumentasi.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Peneliti menyajikan deskripsi tentang implementasi pembelajaran seni tari melalui media iringan musik meliputi prosedur, implementasi, faktor pendukung dan penghambat serta pembahasan. 1. Prosedur Pembelajaran seni tari tradisional menggunakan iringan musik di TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban Pelaksanaan kegiatan pembelajaran seni tari tradisional melalui iringan musik di TK BA Aisyiyah Palur I. Pembelajaran yang diajarkan di TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban antara lain : a. Tarian kupu – kupu Pembelajaran Tari Kupu – kupu pada tanggal 8 Mei 2014 dengan
menggunakan
berbagai
media
(
Sampur
).
Proses
pembelajaran berjalan dengan cukup terartur,dengan adanya guru
5
pendamping dan guru pengajar. Tempatnya di masjid samping Tk, aspek yang diamatai yaitu percaya diri, keaktifan bermain, dan kemampuan meragakan. Hasil observasi bahwa kegiatan yang dilaksanakan akan dilakukan secara berkelompok dan kegiatan ini dilakukan dengan maksud agar bisa menari sesuai dengan gerakkan saat kupu – kupu terbang. Sehingga anak memahami akan salah satu kegunaan sayap kupu – kupu.
b. Tarian Jaranan Jenis Tarian yang selanjutnya yaitu Menari Jaranan yang di laksanakan pada tanggal 22 Mei 2014. Kegiatan ini di lakukan dengan maksud agar bisa menari sesuai dengan gerakkan saat kuda berlari ataupun jalan. Aspek yang di amati yaitu percaya diri, keaktifan bermain, kemampuan meragakan.hasil pembelajaran agar anak dapat memahami akan salah satu kegunaan kuda lumping yakni sebagai alat media untuk membantu penilaian keindahan suatu garakkan tari jaranan.
2. Implementasi Pembelajaran Seni tari tradisional melalui
iringan
musik di TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban sudah sesuai PrinsipPrinsip Pembelajaran Seni Tari Tradisional Implemetasi dari kegiatan ini dipergunakan untuk menganalisis dari kegiatan tiga pembelajaran seni tari di Taman Kanak-kanak di atas guru telah memberikan suatu prinsip-prinsip dasar seni tari pada anak melalui antara lain kegiatan yang bersifat kongkret, bersifat pengenalan, sesuai tahapan perkembangan anak atau DAP, mengembangkan kecerdasan anak menggunakan esensi musik sesuai dengan perkembangan motorik anak Taman Kanak - kanak. Masih banyak kegiatan pembelajaran seni tari menggunakkan iringan musik yang bisa guru lakukan sehingga mulai sejak dini anak.
6
Proses mengetahui keberhasilan akan pembelajaran yang dilakukan oleh guru senantiasa diadakan evaluasi dengan menggunakan observasi mengenai rasa percaya diri anak (keberanian anak untuk mencoba menari), keaktifan anak dalam menari dengan kelompoknya, dan kemampuan memperagakan tariannya sebagai model saat guru menunjuk anak untuk menari. Selanjutnya dari hasil observasi yang dilakukan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran seni tari yang dilakukan oleh guru model atau guru inti yang ada di TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban dibuat skor atau penilaian dari ketiga hasil pengamatan yakni rasa percaya diri, keaktifan dan kemampuan memeragakan tariannya. Selanjutnya dari
ketiga jenis
amatan tersebiut dibuat rata-rata skornya, dan dari rata-rata skor dibuat suatu kreteria sebagai berikut : Jika anak mendapatkan skor rata-rata >75 maka dikatakan sangat baik (SB) Jika anak mendapatkan skor rata-rata 71 - 75 maka dikatakan baik (B) Jika anak mendapatkan skor rata-rata 61 - 70 maka dikatakan cukup (C) Jika anak mendapatkan skor rata-rata ≤ 60 maka dikatakan kurang (K) (data selengkapnya dari hasil pembelajaran ada pada lampiran 2) Berdasarkan hasil observasi, (dilampiran 2) maka dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Hasil observasi pada pembelajaran tarian kupu - kupu 1) Siswa yang mendapatkan kretirea SB (sangat baik) ada 3 anak dari 15 anak (20 %) 2) Siswa yang mendapatkan kretirea B (baik) ada 6 anak dari 15 anak (40 %) 3) Siswa yang mendapatkan kretirea C (Cukup) ada 3 anak dari 15 anak (20 %) 4) Siswa yang mendapatkan kretirea K (kurang) ada 3 anak dari 15 anak (20 %) b. Hasil observasi pada pemebelajaran tarian jaranan
7
1) Siswa yang mendapatkan kretirea SB (sangat baik) ada 3 anak dari 15 anak (20 %) 2) Siswa yang mendapatkan kretirea B (baik) ada 9 anak dari 15 anak (60 %) 3) Siswa yang mendapatkan kretirea C (Cukup) ada 3 anak dari 15 anak (20 %) 4) Siswa yang mendapatkan kretirea K (kurang) ada 0 anak dari 15 anak (0 %)
3. Faktor Pendukung Dan Penghambat Pembelajaran Seni Tari Tradisional Menggunakan Iringan Musik di TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban Berdasarkan hasil implementasi di atas ternyata pembelajaran seni tari dengan iringan musik yang dilakukan di TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban belum mencapai hasil yang maksimal terutama pada pembelajaran seni tarian kupu – kupu dengan kriteria SB hanya 40 % dan pembelajaran tarian jaranan dengan kriteria B 60 %. Hal ini terjadi karena beberapa faktor yeng mempengaruhinya. Pelaksanaan pembelajaran seni tari tradisional dengan menggunakaan iringan musik terdapat faktor penghambat dan pendukung yang menyebabkan tingkat keberhasilan mengajarkan konsep seni tari pada anak kurang maksimal.
KESIMPULAN Setelah melakukan analisis terhadap data-data yang diperoleh dari lapangan dapat diambil kesimpulan tentang pembelajaran seni tari di Taman kanak-kanan melalui metode iringan musik yang diterapkan oleh guru di TK BA Aisyiyah Palur I Mojolaban, Sukoharjo yang akan disimpulkan yaitu:
8
1. Terdapat berbagai macam contoh tarian dalam pembelajaran seni tari tradisional dengan menggunakan iringan musik di TK BA Aisyiyah Palur I kecamatan Mojolaban, Sukoharjo antara lain : Tarian Jaranan, Tarian Kupu – kupu, Pencapaian skor di tandai apabila nilai lebih dari 75. Hasil pengamatan di katakana sangat baik 20 % dengan skala 3 di katakan baik 40 % dengan skala 6, di katakan cukup 20% dengan skala 3 di katakan kurang 20 % dengan skala 3 dan hasil pengamatan tari jaranan di katakan sangat baik
20 % dengan skala 3 di katakan baik 60 % dengan skala 9 di
katakan cukup 20 % dengan skala 3. 2. Faktor Pendukung Sdm (Sumber Daya Manusia): Pada saat kegiatan pembelajaran seni tari dilaksanakan guru melakukan pengelompokan kemudian guru memberikan arahan dan mengatur pengkondisian lumayan tertib. Sdp (Sumber Daya sarana & Prasarana): Kegiatan dilaksanakan pada saat tengah kegiatan, adanya buku penghubung, kegiatan permainan yang familiar dan biaya yang cukup murah. Faktor Penghambat Sdm (Sumber Daya Manusia) : a) Dalam pembelajaran seni tari dengan menggunakan iringan musik di TK Aisyiyah Paliur I ini ada yang tidak ingin melakukan pembelajaran seni tari dan anaknya dengan asik memutar- mutarkan badannya hingga setengah jam lamanya. Banyak anak yang ingin berlama-lama menari namun waktu yang cukup singkat membuat anak ingin kembali rasa ingin taunya lebih besar dan ingin menari kembali. b) Guru kesulitan dalam mengkondisikan anak
9
terutama siswa laki – laki karena banyak anak yang terpengaruh siswa SDN Muhamadiyah yang 1 lokasi dengan pembelajaran seni tari. Sdp ( Sumber Daya sarana & Prasarana) : tempat pembelajaran seni tari yang kurang maksimal untuk anak, terbatasnya waktu.
10
DAFTAR PUSTAKA Ade Dwi Utami; dkk, 2013. Modul Pendidikan dan Latihan Profesi Guru Universitas Negeri Malang Arikunto, Suharsini. 2003. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta. http://adisusilo.blogdetik.com/pendidikan-dan-budaya/pendidikan-seni-tari-anakusia-dini/ http://sawfadise.blogspot.com/2012/07/pengertian-kurikulum-dan-jeniskegiatan.html http://www.scribd.com/doc/79094371/PENGERTIAN-SENI-TARI http://zoezie90.wordpress.com/2013/01/ http://mengerjakantugas.blogspot.com/2009/08/pengertian-tari-seni-tari.html Ibid Abdullah. 1992. Pengembangan kurikulum. Depok. Sleman. Jogjakarta. A Media Moleong, J. Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya. Robby Hidajat, 2006. Seni Tari (Pengetahuan Teori dan Praktek Seni Tari). Malang. Fakultas Sastra UNM Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: ALFABETA Sugiyono. 2002. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta. Sugiyono, 2007. Memahami Penelitian Kualitas. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Administrasi. Bandung. Alfa Beta. Supardjan, 1985. Pengantar Pengetahuan Tari. Jakarta: PT.Rora Karya Sumadi Suryabrata, 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta : Raja Grafindo Persada. UU RI No. 20. 2003. Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: DPR RI.
11
Widia Pekerti. 2010. Metode Pengembangan Seni. Jakarta: Universitas Terbuka Zaenal Arifin. 2010. Konsep Dan Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT Remaja Rosdakarya