PEMBELAJARAN MENEMUKAN MAKNA DAN INFORMASI SECARA TEPAT DALAM KAMUS DENGAN MEMBACA MEMINDAI
Suhardi SD Negeri 007 Ranai Bunguran Timur Natuna Abstrak: Siswa kelas IV SDN 007 Ranai cenderungmengalami kesulitan dalam menemukan makna dan informasi secara tepatdalam kamus. Guru cenderung menggunakan teknikceramah, tanyajawab, dan penugasan.Pola mengajar guru yangdemikian bersifat konvensional.Pembelajaran menemukan makna dan informasi dalam kamus dapat ditingkatkan dengan penggunaan media kartu konteks kata. Hasilnya lima kelompok belajar mencapai nilai rata-rata86,67%. Kata kunci:media kartu kata,menemukan makna, menemukan informasi
Pendidikan dalam arti luas adalah proses yang berkaitan dengan upaya untuk mengembangkan diri seseorang pada tiga aspek, yakni pandangan hidup,sikap hidup, dan ketrampilan hidup. Upaya untuk mengembangkan ketiga aspek tersebut bisa dilaksanakan disekolah, luar sekolah, dan keluarga (Zamroni,2000:81). Pendidikan disekolah sangat berperan dalam mendidik anak untuk mencapai cita-cita yang mereka inginkan. Guru dituntut kualitasnya harus bagus dan mempunyai pemikiran yang kreatif. Salah satu keterampilan dalam pembelajaran bahasa Indonesia adalah membaca. Melalui pembelajaran membaca siswa dapat menemukan pikiran pokok teks agak panjang(150-200 kata), menemukan makna dan informasi secara tepat dalam kamus bahasa Indonesia (Hanif, 2008).Semua jenis membaca perlu dilatihkan dan ada gunanya. Membaca regular biasanya digunakan untuk bacaan santai atau ringan. Membaca skimming (melihat dengan cepat) adalah cara membaca seperti kita melihat buku telepon atau kamus. Membaca scanning (melihat sekilas) adalah cara membaca seperti kita membaca koran. Membaca kecepatan
tinggi (warp speed) adalah membaca dengan kecepatan tinggi dan dengan pemahaman yang menakjubkan. Dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar, guru lebih dominan menggunakan prinsip teori dari pada praktiknya. Siswa menganggap pelajaran bahasa Indonesia remeh dan tidak begitu penting. Melalui metode ceramah guru merasa sudah cukup dan tuntas di dalam pembelajaran bahasa Indonesia. Jika ini terjadi dapat dipastikan hasil yang diproleh tidak memuaskan. Akibatnya hasil belajar yang dicapai siswa kurang optimal. Hampir seluruh siswa menganggap pelajaran bahasa Indonesia tidak menyenangkan.Guru tidak pernah menggunakan media pada saat pembelajaran bahasa Indonesia. Akibatnya siswa kurang tertarik untuk belajar bahasa Indonesia. Untuk mengatasi hal itu diperlukan upaya guru untuk menciptakan suasana belajar kondusif, situasi yang dapat menuntun siswa aktif dan kreatif belajar. Salah satu keterampilan yang dituntut adalah membaca memindai. Memindai adalah cara membaca untuk mencari lansung hal yang ingin diketahui,misalnya siswa ingin mencari
162
Suhardi, Pembelajaran Menemukan Makna, 163
nomor telpon atau mencari sebuah kata dalam kamus atau teks” (KTSP 2006). Pada KDini siswa dituntut bisa menggunakan kamus untuk mempelajari mencari kata sulit (Santoso, 2012).Dengan membaca memindai siswa cepat dan mudah mencari arti kata didalam kamus. Membaca memindai adalah teknik membaca untuk mendapatkan informasi secara cepat (Rudiansyah, 2012). Teknik membaca memindai dapat kita gunakan untuk mencari makna dalam kamus, membaca petunjuk pemakaian obat, membaca jadwal perjalanan kereta api dan pesawat terbang dan lain-lain. Penggunaan kamus dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut (1) perhatikan huruf awal kata yang akan dicari maknanya, (2) apabila kata yang akan dicari adalah kata turunan, maka terlebih dahulu menentukan kata dasarnya, (3) carilah huruf awal kata yang akan dicari tersebut di dalam kamus. Biasanya terletak di sebelah kanan atas kamus. Huruf-huruf tersebut sudah disusun secara urut/ alfabetis, (4) carilah huruf kedua, ketiga, ketiga dan seterusnya sampai kata yang dicari tersebut ditemukan, (5) jika kata yang dicari telah ditemukan, carilah makna katanya.Biasanya terletak di sebelah kanan kata tersebut.Jika maknanya lebih dari satu, ambilah makna kata yang sesuai dengan kalimatnya. Membaca memindai atau scanning adalah cara membaca yang berguna untuk mencari bahan, data, atau kata yang hendak diketahui(Daslam, 2010). Misalnya, hendak mengetahui kegiatan yang dilakukan oleh seorang tokoh sejarah dalam satu buku yang menceritakan sejarah. Maka dicarinama tokoh sejarah tersebut dalam buku tersebut secara cepat.Cara membaca memindai adalah cara membaca secara cepat dari atas halaman hingga kebawah tanpa memperhatikan makna kalimat yang terkandung dalam
baris-baris atau paragraf tersebut. Yang penting tujuannya tercapai, yakni mencari kata atau penggalan kata kalam satu tulisan yang panjang. Cara kerja baca memindai (1) Anda harus tahu apa yang anda cari. Tetapkan dulu satu kata atau penggalan kata yang menjadi kata kunci, (2) cari dihalaman mana Anda dapat menemukan kata kunci tersebut, pergunakan indeks, yang ada dihalaman lampiran belakang buku, (3) persempit wilayah pencarian jika tidak ada indeks, maupun ada indeks dibuku, dengan cara membaca didaftar isi. Jika Anda menemukan nomor halaman di daftar indeks, periksa ulang nomor halaman tersebut di halaman daftar isi, ketahui pada judul babdan sub judul apa nomor halaman itu berada. Perkirakan apakah sesuai dengan kata kunci dan pemikiran yang dicari dibawah judul atau subjudul tersebut, (4) baca pindai halaman yang di temukan dan apabila ditemukan kata kunci yang dimaksud, baca satu kalimat tempat kata kunci tersebut berada. Hal-hal yang dapat memperlambat dalam membaca memindai: (1)pandangan mata yang mesti mengikuti kata perkata, dari kiri kekanan, (2) membaca dengan mengeluarkan suara. Membaca memindai tidak mengeluarkan suara, dalam membaca cukup mempergunakan pandangan per baris dan menggunakan pikiran atau otak untuk menangkap kata, (3) membaca dengan menggunakan mulut yang komatkamit. Walaupun tidak bersuara, mulut yang komat-kamit dapat mengganggu dan memperlambat bacaan memindai, (4) membaca dengan menggunakan penunjuk, baik jari telunjuk, maupun alat seperti pensil dan lainnya. Membaca memakai alat petunjuk ini sangat mengganggu dalam membaca cepat. Tergoda membaca keseluruhan secara pelan.Walaupun maksud mencari dalam baca memindai orang sering tergoda
164, J-TEQIP, Tahun IV, Nomor 2, November 2013
untuk membaca secara normal kata-kata yang ada di buku, apalagi bahasannya cukup menarik. Kalau tergoda seperti ini jika sadar catat halaman yang menarik tersebut dan bahasan yang menariknya, kemudian dilain waktu Anda dapat membaca lebih mendalam bab yang membuat tertarik tersebut. Catat judul buku, halaman dan tentang bahasan yang menarik, dan baca dilain waktu. Dengan demikian Anda tidak kehilangan waktu dengan menemukannya pada kata-kata kunci, Andapun tidak kehilangan informasi penting yang telah Anda temukan dibuku, karena Anda dapat mengulangnya dilain waktu. PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MENEMUKAN MAKNA KATA DAN INFORMASI DIDALAM KAMUS Kamus adalah buku rujukan yang menerangkan makna kata-kata. Kamus berfungsi untuk membantu seseorang mengenal perkataan baru. Kamus juga mempunyai pedoman sebutan, asal usul (etimologi) suatu perkataan, dan juga contoh penggunaan untuk suatu perkataan,” (Lestari dan Suparyanto, 2010:32)”. Kompetensi dasar membaca yang dikembangkan dalam pembelajaran bahasa Indonesia, di antaranya adalah menemukan makna dan informasi secara tepat didalam kamus. Cara menemukan makna kata di dalam kamus dilakukan dengan membaca memindai. Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut: (1) mencari terlebih dahulu huruf awal kata tersebut, (2) mencari kata dasar kata tersebut ,contoh : pengumuman = kata dasar umum, (3) mencari kata sesuai abjad. Kamus disusun berdasarkan abjad A-Z, (4) jika mencari kata pengumuman, carilah kata umum. Berarti kamu mencari halaman yang berabjad U, (5) setelah menemukan
halaman tersebut, secara otomatis kamu dapat menemukan arti kata tersebut. Cara atu metode pada pembelajaran yang dilakukan, yakni siwa menemukan makna kata di dalam kamus sesuai dengan tema kelompoknya masing-masing. Misalnya, kelompok kereta api mendapat kartu kata yang berisi kata masinis, rel, sawah, kampung, panjang, asap, stasiun. Selanjutnya setelah siswa menemukan makna kata tersebut siswa melengkapi kalimat rumpang yang ada pada kartu kalimat tersebut. Salah satu standar kompetensi yang harus dicapai siswa SD kelas IV adalah menemukan makna kata dan informasi secara tepat dalam kamus melalui membaca memindai (Departemen Pendidikan Nasional, 2006). Standar Kompetensi ini mempunyai tiga indikator yakni membaca memindai kamus sesuai dengan langkahlangkah yang tepat, menemukan makna kata secara tepat dalam kamus, menemukan informasi secara secara tepat dalam kamus. Kompetensi dasar tersebut memerlukan adanya kemampuan membaca siswa dalam menemukan makna kata dan informasi secara tepat dalam kamus melalui membaca memindai. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa dalam kegiatan pembelajaran kemampuan membaca memindai, siswa masih mengalami kesulitan. Selama ini siswa sulit membaca memindai, Hal itu disebabkan kurangnya motivasi dan tidak paham terhadap materi yang disampaikan guru. Kondisi yang demikian disebabkan pola mengajar guru yang masih konvensional. Siswa menjadi cepat bosan dan siswa cenderung tidak tau bagaimana mengungkapkan pendapat secara benar. Untuk mengatasi kesulitan siswa dalam aspek membaca memindai, dicoba diterapkan pembelajaran membaca memindai dengan metode penggunaan media kartu konteks kata.
Suhardi, Pembelajaran Menemukan Makna, 165
Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini digunakan konsep belajar berkelompok yang siswa kelas IV dibagi atas 5 kelompok yang bertemakan trnsportasi. Subtema dimaksud mencakup pesawat, kapal, kereta api, beca, dan mobil. Dalam tahap itu dibagi kartu kata yang yang berisi kosakata yang harus dicarikan maknanya didalam kamus. Cara yang dilakukan adalah memindai dan kartu kalimat yang berisikan kalimat rumpang. Setelah siswa dapat menemukan arti kosakata tersebut lalu dicocokan dengan kalimat isian kalikmat rumpang tersebut. a. Kegiatan awal (10 menit) Secara klasikal pada kegiatan awal guru menyiapkan siswa untuk belajar.Guru memberi salam dan siswa menjawab salam dengan bersamaan.Sebelum belajar siswa di bimbing guru untuk berdoa, dilanjutkan dengan mempresensi kehadiran siswauntuk mengetahui siswa yang tidak hadir dan siswa yang hadir.Siswa siap untuk belajar,guru memotivasi siswa untuk belajar denganmengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan membaca memindai. Guru:Apakah kalian hobi membaca? Siswa:Sedikit hobi .... Guru:Bacaan apa sajakah yang kalian baca? Siswa: Banyak, ada bacaan cerita anak,bacaan buku pelajaran dan lain-lain. Guru: Nah, bagaimana cara kalian membaca kamus? Siswa: sembarangan aja ... Guru:Sebenarnya kita bisa membaca kamus dengan cara membaca memindai. Pertanyaan yang diajukan guru tersebutdigunakan untuk menggali pengalaman siswa sebelumnya. Pada umumnya siswa merasa termotivasi untuk belajar dengan adanya berbagai pertanyaan yang diajukan guru tersebut.Siswa yang tadinya
ribut dan berkeliaran menjadi antusias dalam mengikuti pelajaran yang di sampaikan guru dan respon siswa semangat dan cepat paham.Selanjutnya apersepsi dan pemanasan berpikir yang disampaikan oleh guru dapat membuat siswa mulai berani dan percaya diri untuk mengikuti proses pembelajaran. b. Kegiatan Inti (45 menit) Tahapan proses pembelajaran mengikuti siklus EEK (eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi). Tahap eksplorasi (10 menit), siswa diminta untuk melakukan sebagai berikut: (a) guru memberi salah satu contoh membaca memindai kamus dan menemukan informasi secara tepat dalam kamus, (b) guru menyampaikan kompetensi yang ingin dicapai. Setelah siswa melakukan langkahlangkah tersebut di atas, setiap kelompok mulai beraksi mengerjakan tugasnya masing-masing. Kemudian elaborasi (30 menit), siswa melakukan hal sebagai berikut (a) iswa dibentuk menjadi 5 kelompok, (b) siswa dibagikan kartu konteks kata dan kartu kalimat, (c) siswa memperhatikan kamus dan kartu konteks kata, (d) siswa membaca kosa kata yang ada pada kartu konteks kata, (e) siswa berdiskusi bagaimana cara membaca memindai kamus,dan menemukan, (f)informasi secara tepat, (g) semua siswa dalam kelompok berperan aktif untuk melaporkan hasil diskusinya kedepan kelas, (h) masing-masing siswa pada setiap kelompok membaca makna kata yang telah mereka cari dengan cara membaca memindai kamus, (i) salah satu siswa dari setiap kelompok melengkapi kalimat yang rumpang pada kartu kalimat, (j) siswa membaca kalimat rumpang pada kartu kata yang sudah dilengkapi kalimatnya.Setelah selesai mengikuti semua kegiatan pembelajaran,guru memberikan penguatan. Konfirmasi guru memberikan penguatan berupa pertanyaan secara lisan sebagai umpan balik.
166, J-TEQIP, Tahun IV, Nomor 2, November 2013
c. Kegiatan Penutup (25 menit) Dalam kegiatan penutup guru dilakukan refleksi. Adakah hal yang menyenangkan dan tidak menyenangkan pada pembelajaran ini.Guru dan siswa menyimpulkan materi yang telah diberikan untuk mengukur keberhasilan proses belajar siswa dilakukan evaluasi secara tertulis tentang menemukan makna kata dan menemukan informasi secara tepat dalam kamus. Dalam hal ini media yang digunakan adalah kamus dan kartu konteks kata. Adapun hasil evaluasi pada proses pembelajaran tersebut dapat dipaparkan sebagai berikut:
PENILAIAN HASIL PEMBELAJARAN MENEMUKAN KATA DAN INFORMASI DALAM KAMUS Aspek yang dinilai mencakup 5 aspek yakni (1) kepatan dan isi membaca kamus sesuai dengan langkah-langkah, (2) ketepatan dan isi menemukan kata di dalam kamus, dan (3) ketepatan dan isi menemukan informasi di dalam kamus. Skor kemampuanmenemukan makna kata dan informasi dalam kelompok I mencapai 83,34%.
Tabel 1 Pengamatan menemukan makna kata dan informasi secara tepat melalui membaca memindai didalam kamus
Kelompok I No Indikator 1.
Membaca kamus sesuai dengan langkah-langkah
Aspek yang dinilai ketepatan
isi
2.
Menemukan maknakata didalam kamus
ketepatan
isi
3.
Menemukan informasi didalam kamus
ketepatan
isi
Deskripsi
Skor
Nilai
tepat Kurang tepat Tidak tepat
3 2 1
2
Baik Kurang Baik Tidak Baik
3 2 1
3
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
3 2 1
2
Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
3 2 1
3
tepat Kurang tepat Tidak tepat Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
3 2 1 3 2 1
2
3 15
Suhardi, Pembelajaran Menemukan Makna, 167
Skor yang dicapai Siswa Skor Maksimal Nilai = 15 X 100%. 18 Nilai = 83,34 %
Skor kemampuan menemukan makna kata dan informasi dalam kelompok II mencapai 94,45% sebagaimana tampak dalam tabel 2 berikut ini.
Tabel 2 Pengamatan menemukan makna kata dan informasi secara tepat melalui membaca memindai didalam kamus Kelompok II
No
Indikator
Aspek yang dinilai
Diskripsi
1.
Membaca kamus sesuai dengan langkah-langkah
ketepatan
tepat Kurang tepat Tidak tepat
3 2 1
3
Baik Kurang Baik Tidak Baik
3 2 1
3
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
3 2 1
3
Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
3 2 1
3
tepat Kurang tepat Tidak tepat Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
3 2 1 3 2 1
isi
2.
Menemukan maknakata didalam kamus
ketepatan
isi
3.
Menemukan informasi didalam kamus
ketepatan
isi
Skor
Nilai
2
3 17
Skor yang Dicapai Siswa Skor Maksimal Nilai = 17 X 100% 18 Nilai = 94,45 %
Skor kemampuan menemukan makna kata dan informasi dalam kelompok III mencapai 88,89% sebagaimana tampak dalam tabel 3 berikut ini.
168, J-TEQIP, Tahun IV, Nomor 2, November 2013
Tabel 3 Pengamatan menemukan makna kata dan informasi secara tepat melalui membaca memindai didalam kamus Kelompok III
No
Indikator
Aspek yang dinilai
Diskripsi
1.
Membaca kamus sesuai dengan langkah-langkah
ketepatan
tepat Kurang tepat Tidak tepat
3 2 1
2
Baik Kurang Baik Tidak Baik
3 2 1
3
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
3 2 1
3
Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
3 2 1
3
tepat Kurang tepat Tidak tepat Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
3 2 1 3 2 1
isi
2.
Menemukan maknakata didalam kamus
ketepatan
isi
3.
Menemukan informasi didalam kamus
ketepatan
isi
Skor
Nilai
3
2 16
Skor yang Dicapai Siswa Skor Maksimal Nilai = 16 X 100% 18 Nilai = 88,89 %
Skor kemampuan menemukan makna kata dan informasi dalam kelompok IV mencapai 88,89% sebagaimana tampak dalam tabel 4 berikut ini.
Tabel 4 Pengamatan menemukan makna kata dan informasi secara tepat melalui membaca memindai didalam kamus Kelompok IV
No
Indikator
Aspek yang dinilai
Diskripsi
1.
Membaca kamus sesuai dengan langkah-langkah
ketepatan
tepat Kurang tepat Tidak tepat
3 2 1
3
Baik Kurang Baik Tidak Baik
3 2 1
2
isi
Skor
Nilai
Suhardi, Pembelajaran Menemukan Makna, 169
2.
ketepatan Menemukan maknakata didalam kamus
3.
isi
ketepatan Menemukan informasi didalam kamus
isi
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
3 2 1
Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai tepat Kurang tepat Tidak tepat Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
3 2 1 3 2 1 3 2 1
3
3
2
3 16
Skor yang Dicapai Siswa Skor Maksimal Nilai = 16 X 100% 18 Nilai = 88,89 %
Skor kemampuan menemukan makna kata dan informasi dalam kelompok V mencapai 77,78% sebagaimana tampak dalam tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Pengamatan Menemukan makna kata dan informasi secara tepat melalui membaca memindai didalam kamus Kelompok V
No 1.
Indikator Membaca kamus sesuai dengan langkah-langkah
Aspek yang dinilai ketepatan
isi
2.
Menemukan maknakata didalam kamus
ketepatan
isi
3.
Menemukan informasi didalam kamus
ketepatan
isi
Diskripsi tepat Kurang tepat Tidak tepat Baik Kurang Baik Tidak Baik
Skor 3 2 1 3 2 1
Tepat Kurang Tepat Tidak Tepat
3 2 1
Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai tepat Kurang tepat Tidak tepat Sesuai Kurang Sesuai Tidak Sesuai
3 2 1 3 2 1 3 2 1
Nilai 3
3
2
2
2
2 14
170, J-TEQIP, Tahun IV, Nomor 2, November 2013
Skor yang Dicapai Siswa Skor Maksimal Nilai = 14 X 100% 18 Nilai = 77,78 %
Hasil keseluruhan menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemapuan menemukan makna kata dan informasi dalam kamus. Rata-rata skor yang diperoleh mencapai 86,67 %.
PENUTUP Kesimpulan Pembelajaran bahasa Indonesia pada kompetensi dasar menemukan makna kata dan mencari informasi di dalam kamus dapat ditingkatkan melalui media kartu kata.Dalam kegiatan itu terlebih dahulu disiapkan perencanaan pembelajaran, kemudian dilaksanakan. Pembelajaran tersebut dilakukan dengan menggunakan kartu kata. Siswa lebih bisa berpikir secara kreatif. Nilai hasil belajar menemukan makna kata dan mencari informasi secara tepat di dalam kamus dicapai tuntas. Hasil keseluruhan disimpulkan bahwa hampir semua siswa mengikuti pelajaran dengan baik dan mencapai target kompetensi dengan rata-rata 86,67 %. Target tersebut siswa mampu menemukan makna kata dan informasi secara tepat
didalam kamus melalui membaca memindai. Hal ini tidak terlepas dari peran media yang dapat menarik perhatian siswa untuk mengikuti pelajaran dengan baik dan pembelajaran lebih aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
DAFTAR RUJUKAN Daslam. 2012. http://daslam. wordpress.com/2010/05/21/membac a-memindai. (online), diakses 11 Oktober 2013 Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan: Standar Isi Pembelajaran. Jakarta: Depdiknas. Hanif, Nurcholis dan Mafrukhi, 2008. Saya Senang Bahasa Kelas IV Sekolah Dasar. Jakarta:Erlangga Lestari dan Suparyanto, 2010. Cara Mudah Menggunakan Kamus. Bandung: Intermasa.
Rudiansyah. 2013. http://sdnbbu8. wordpress.com/2012/07/22/membac a-memindai/.(online), diakses 11 Oktober 2013 Santoso, Anang dan Suwignyo, Heri. 2012. Pendalaman Materi Bahasa Indonesia. Malang: UM Press dan Pertamina. Zamroni, 2000. Sekali Lagi tentang Tripusat Pendidkan. Bandung: Angkasa.
Saran Berdasarkan simpulan disarankan kepada (1) Guru bahasa Indonesia agar memanfaaatkan media kartu kata dalam pembelajaran membaca memindai. Dengan menggunakan kartu kartu kata ketetapatan menemukan informasi dapat dicapai dengan tepat. (2) Kepala sekolah agar memberikan keleluasaan kepada guru bahasa Indonesia untuk menerapkan media pembelajaran yang mudah dan fungsional bagi siswa.