merupakan
PENDAHULUAN Olahraga
sudah
merupakan
suatu
”kebangunan”
dari
kebiasaan dan kelaziman yang salah.
kebutuhan yang skala dan intensitasnya
Pada ilmu olahraga juga sudah
global, secara kultural dihadapi dengan
sangat dikenal suatu disiplin ilmu yang
sikap
secara khusus mempelajari gerakan. Ilmu
kritis.
Mutu
kehidupan
ilmiah,
selayaknya menjadi faktor tumbuhnya
tersebut
kehidupan
biomekanika.
olahraga
yang
berkualitas.
dikenal
Sayang tidak semua pelaku dan pembina
menjadi
olahraga
dianalisis
mempunyai
pengetahuan
dasar
mekanika
ilmu
dengan
Penggunaan
penting
saat
dengan
nama ilmu
ini
gerakan
sebuah
atlet
software
dan
dibekali
komputer yang memuat data tentang
biomekanika
yang
rumus - rumus mekanika. Rumus-rumus
memadai.Hal tersebut seharusnya dapat
yang merupakan aplikasi mekanika dalam
menjadi
olahraga
pengetahuan
satu
renungan
bagi
semua
inilah
yang
menjabarkan
elemen olahraga, baik yang berperan
bagaimana gerakan manusia bisa sangat
secara ilmiah dengan pengembangannya
efektif
secara akademis maupun tenaga-tenaga
menghasilkan prestasi. Analisis gerak
praktis
yang
lapangan
secara
sadar
lainnya. maupun
Sebetulnya tak
sadar
dan
efisien
didapatkan
pegangan
pelatih
sehingga
kemudian untuk
dapat
dijadikan
memberikan
bahwasanya semua gerakan manusia itu
instruksi yang benar kepada atletnya.
dilakukan dengan suatu cara yang diatur
Software
oleh
membuat pelatih menentukan gerakan-
prinsip-prinsip
demikian,
penting
fisika.
bagi
benar-benar
mengenal
mekanika
yang
Dengan
pelatih
untuk
faktor-faktor
inilah
yang
bisa
gerakan yang efektif dan efisien agar atletnya bisa berprestasi.
mempengaruhi
penampilan olahragawan.
khusus
Masalah
pemanfaatan
database
prestasi atlet di Indonesia belum banyak
Seseorang yang sudah menyan-
yang
menggunakannya.
Jangankan
dang predikat atlet, guru dan pelatih
membandingkan pemanfaatan teknologi.
olahraga
harus
Padahal, di Jepang misalnya, kondisi fisik
melakukan pendekatan ilmiah terhadap
juara lari maraton putri pada Olimpiade
gerakan
Melalui
Sydney 2000, Naoko Takahashi, menjadi
biomekanika atlet, guru dan pelatih akan
bahan riset para ahli ilmu olahraga. Itulah
mengubah cara berfikir dogmatis. Masalah
gambaran tentang perbandingan antara
utama bagi dunia olahraga ialah mengakui
Jepang
prinsip-prinsip
pemanfaatan ilmu pengetahuan untuk
dengan
tubuh
sendirinya
manusia.
mekanika
dari
gerakan
dan
Indonesia
manusia. Semua gerakan pada manusia,
kepentingan
terjadi atas dasar atau prinsip mekanika.
Jepang,
Ilmu
jasmani seorang siswa sekolah dasar
pengetahuan
biome-kanika
peningkatan
dalam
database
hasil
prestasi.
Di
kesegaran
Menurut Amung Ma’mun, dkk (2003
hampir tercatat di tiap wilayah. Salah satu staf pengajar di Fakultas Ilmu Olahraga
:
Universitas Negeri Surabaya (Unesa),
karakteristik yang unik dimana tangan dan
mengatakan,
ilmuwan
kaki sangat berperan saat menyerang dan
olahraga di Indonesia mampu menghitung
bertahan. Oleh karena itu penguasaan
data-data prestasi atlet dan variabel apa
gerak
saja
Namun,
dilatihkan tanpa mengabaikan teknik yang
ketiadaan peralatan yang serba canggih
lain, hal ini dikarenakan beberapa gerak
membuat mereka tidak bisa berbuat apa-
dasar bermain anggar tersebut adalah
apa". Menurutnya ketiadaan peranti lunak
teknik yang frekuensinya paling banyak
menjadi kendala di Indonesia.
dilakukan dalam permainan/bertanding.
yang
"Sebenarnya
mendukungnya.
Sementara ada sebagian ilmuwan olahraga
mengatakan,
2-3),
olahraga
teknik
anggar
dasar
memiliki
terlebih
dahulu
Tingkat keberhasilan seseorang dalam
penggunaan
memenangkan pertandingan dapat dilihat
teknologi dalam peningkatan prestasi atlet
dari kemampuan menampilkan gerakan
di Indonesia bisa dikatakan masih sangat
beranggar
minim kalau tidak boleh dikatakan sama
sehingga pemain anggar dapat bergerak
sekali tidak ada. Para ilmuwan tersebut
seefektif dan seefisien mungkin.
dengan
baik
dan
benar
juga menilai, penggunaan biomekanika di
Untuk itu diharapkan para pelatih
Indonesia masih dalam taraf manual.
mempunyai kemampuan analisis gerak
"Visualisasi dan perekaman gerakan atlet
dari sudut pandang biomekanika yang
masih
pelatih
diharapkan mampu memberikan informasi
sehingga yang menganalisis pun adalah
teknik yang benar dan melakukan terapi
pelatih, bukan komputer".
terhadap
menggunakan
mata
Dengan mempelajari biomekanika atlet seperti Takahashi, ilmuwan olahraga
gerakan
yang
masih
salah
secara tepat kepada anak latih khusunya pada saat setelah pertandingan anggar.
di Jepang bisa memberi perkiraan yang tepat tentang menu dan konsumsi latihan
PEMBAHASAN
seorang atlet maraton. Biomekanika dapat
Pengertian Biomekanika
diartikan sebagai ilmu yang mempelajari
Pate dkk (1984:2) mengemukakan
gaya luar dan gaya dalam yang bekerja
bahwa;
”mekanika
pada seseorang. Bila penggunaan satu
subdisiplin
aspek teknologi seperti biomekanika saja
dengan aplikasi dari prinsip-prinsip ilmu
belum ada, jangan diharapkan prestasi
fisika yang mempelajari gerak pada setiap
atlet olahraga Indonesia mampu bersaing
bagian dari tubuh manusia”. Menurut Hay
dengan atlet dari negara yang mungkin
(1985:2), Biomekanika adalah ilmu yang
telah mampu menerapkan teknologi untuk
mempelajari mengenai gaya-gaya internal
prestasi atletnya, seperti Malaysia.
dan eksternal dan bekerja pada tubuh
ilmu
yang
adalah
suatu
berhubungan
manusia dan akibat – akibat dari gaya-
didukung oleh pernyataan Pate dkk (1984
gaya yang dihasilkan. Adapun menurut
:
Herbert, Hatze dalam M.Mc Ginnis, Peter
memberikan penjelasan mengenai pola –
(2005 : 3) bahwasanya biomekanika
pola gerakan yang efisien dan efektif para
adalah bidang ilmu mengenai struktur dan
olahragawan,
sistem biologi dalam pengartian metode
biomekanika telah menggunakan fotografi
mekanika.
berkecepatan tinggi untuk mempelajari
Mekanika adalah salah satu cabang ilmu
dari
bidang
mempelajari
ilmu
gerakan
fisika
dan
yang
perubahan
2),
bahwa
biomekanika
misalnya
olahraga
para
ahli
pola – pola gerakan pitcher baseball yang berhasil. Hasil penelitian semacam itu memberikan
informasi
yang
dapat
bentuk suatu materi yang diakibatkan oleh
digunakan untuk menyempurnakan teknik
gangguan mekanik yang disebut gaya.
olahragawan mereka.
Mekanika adalah cabang ilmu yang tertua
Keterangan bagan di bawah ini :
dari semua cabang ilmu dalam fisika.
Atlet yang belajar gerak dapat ditafsirkan
Biomekanika didefinisikan sebagai bidang
sebagai
ilmu
informasi dan dunia luar sedemikian rupa
aplikasi
biologi.
mekanika
pada
Biomekanika
system
merupakan
seseorang
sehingga
yang
dapat
mengolah
ditransfer
kombinasi antara disiplin ilmu mekanika
dimanifestasikan.
terapan dan ilmu-ilmu biologi dan fisiologi.
informasi, mengolah pengetahuan yang
Biomekanika menyangkut tubuh manusia
baru
dan hampir semua tubuh mahluk hidup.
dibutuhkan
kembali
Dalam
kembali.
A.F.
mekanika
biomekanika dipakai
konsep,
dalam
analisis,
pengembangan dalam
prinsip-prinsip
disain
peralatan
biologi
penyusunan
dan
dan
dan sistem
kedoteran
(Biomekanika_teaching.htm, 2008 : 1).
didapat,
Dalam
bidang
olahraga,
yang
menangkap
diendapkan dan
sampai
direproduksi
Sanders
(1967)
menyebutkan dalam bukunya ”Psikologi Pengolahan
suatu
Informasi”
model
belajar yang disebut model komputer. Model
ini
menekankan
”Betapa
pentingnya seorang dihadapkan kembali dengan
Peranan Biomekanika dalam Olahraga
Atlet
dan
hasil
(mempelajari Pemikiran
yang
diperolehnya
kembali/umpan yang
sama
balik).
juga
telah
tujuannya adalah pencapaian prestasi
dituangkan Pate dkk (1984 : 3) mengenai
yang setingi-tingginya, mutlak perlunya
penggunaan teknologi komputer yaitu,
penerapan ilmu dan teknologi apa yang
penerapan
mereka perlukan sebenarnya tidak lain
biomekanika kemungkinan besar dapat
adalah pengetahuan tentang bagaimana
menambah
menganalisis
jumlah penelitian keolahragaan di tahun –
gerakan
keterampilan
(Soedarminto, 1992 : 162). Hal ini sangat
teknologi
secara
tahun mendatang.
komputer
besar
–
pada
besaran
Black box:Suatu alat dengan sistem elektronis yang berada di dalam kotak
Berikut ini proses belajar gerak model komputer.
gelap (pesawat terbang) dan mencatat / merekam
seacara
otomatis
kejadian-
kejadian dalam pesawat. Pada model tersebut di bawah ini, atlet
dianalogikan
yang
mengolah
menghasilkan
sebagai
organisme
informasi
dan
keterampilan
gerak,
memberitahu apa yang telah terjadi dalam dirinya.
Hasilnya
diobservasi
dan
dianalisis oleh pelatih melalui pengolahan sistematis. Hal ini juga di dukung oleh Rothstein, Anne L (1985 : 269), bahwa Stewart
pada
Tahun
1982
”melatih
Gambar 1. Proses Belajar Gerak Model Komputer
dengan komputer”, menjelaskan teknik dengan Gideon Ariel (Program komputer
Fungsi dan Pentingnya Biomekanika
analisis biomekanika) dalam penelitian
Bagi Pelatih
biomekanika Stewartjuga dalam
dan
penerapannya.
menggunakan
menganalisis
teori mengenai fungsi dan pentingnya
secara
biomekanika bagi pelatih, ada sepenggal
gerak
biomekanika yang meliputi :
kisah
1) Mem film-kan (merekam) atlet dengan kamera yang berkecepatan tinggi dari dua (2) sudut atau lebih 2) Memproyeksikan film pada layar lebar dan kemudian dengan menggunakan pena magnetic diwujudkan menjadi gambar dan dipecah dan disusun pada bagan – bagan 3)
Menggunakan
komputer
untuk
memproses informasi 4) Menghasilkan simulasi tiga dimensi dengan tongkat pengarah pada pusat (terminal) grafik, dan 5)
Pengukuran
kekuatan,
Sebelum sampai langsung kepada
komputer
akurasi,
kecepatan, dan daya tahan/ketahanan.
pelatih
ilmiah
sesuai
yang
disampaikan oleh Pate dkk (1984 : 8) seperti berikut; “Pada kamis, jam 15.00, pelatih golf Tom Green menjumpai seorang mahasiswa berbakat tingkat dua calon harapan di tempat latihan memukul. Tujuan utama pelatih tersebut pada hari ini adalah mau menentukan apakah pemain ini perlu ganti tongkat pemukul yang bertangkai lebih panjang daripada yang pernah dipakainya sebelumnya. Pelatih Green merasa kurang yakin, meskipun pemain ini telah bertambah tinggi 2-3 inci selama tahun yang lalu, tetap ia tidak kelihatan telah mencapai berat badan dan kekuatan otot yang semestinya. Si pelatih sadar
bahwa menurut biomekanika, tongkat yang lebih panjang akan lebih bermanfaat karena kecepatan kepala tongkat akan lebih besar pada kecepatan sudut siku – siku tertentu. Namun, apabila pemain tersebut tidak cukup kuat mengendalikan tongkat yang lebih panjang itu, ketepatan dan bahkan kecepatan tongkat akan bertambah buruk. Untuk memecahkan dilema ini, pelatih memutuskan untuk memerintahkan pemain tersebut agar selama beberapa hari mencoba dengan pemukul yang lebih panjang sementara pelatih akan mengamati dengan seksama aspek – aspek mekanis ayunan, ketepatan dan jarak tembakan. Selama praktek awal ini, pelatih memusatkan seluruh perhatiannya kepada aspek – aspek mekanis ayunan, ketepatan dan jarak tembakan. Selama praktek awal ini, pelatih memusatkan seluruh perhatiannya kepada aspek – aspek mekanis pokok. Setelah berpraktek lima atau enam kali, pelatih merencanakan mengevaluasi kecepatan tongkat dengan membuat film pemain tersebut pada saat ia mengayun keduanya, tongkat panjang dan tongkat pendek”. Menyikapi fenomena tersebut di atas, menurutHay (1985:7) fungsi dan pentingnya
biomekanika
bagi
pelatih
sebagai pendukung profesinya adalah: 1. Dapat mempelajari teknik-teknik sesuai dengan
prinsip-prinsip
hukum
mekanika pada aplikasi di bidang
2. Mampu membina dan melatih teknikteknik yang benar serta tepat sesuai dengan cabang olahraga yang ditekuni. menganalisis
mampu
memahami
dalam
setiap
analisisnya secara benar. 4. Mampu memprediksi atau meramalkan setiap prestasi yang akan dicapai baik itu pada tingkat keberhasilan menuju suatu
kemenangan
maupun
ketika
terjadi suatu kegagalan, kekalahan tanpa
mengandung
faktor-faktor
kebetulan. 5. Mampu mengembangkan teknik-teknik yang diperlukan kepada para anak latihnya secara benar dan tepat dan berhasil guna untuk mencapai prestasi optimal. 6. Mampu
menciptakan
teknik-teknik
baru. 7. Mampu
memberikan
petunjuk
mengenai
peralatan-peralatan
digunakan
sesuai
yang
kebutuhan
dan
kemampuan anak latihnya. Hal senada juga disampaikan oleh Putut
Marhaento
kemampuan
(2000
untuk
:
5)
menerapkan
bahwa gaya
maksimum sesuai dengan arah gerak yang diinginkan ditentukan oleh : 1. Jumlah otot yang ikut berkontraksi, semakin banyak jumlah otot yang terlibat dalam gerak tersebut, semakin besar
gaya
yang
dihasilkan
oleh
kontraksi otot tersebut.
olahraga.
3. Dapat
aktivitas olahraga dengan tepat dan
gerak
yang
ditampilkan para anak latih dalam
2. Kombinasi power yang dihasilkan oleh otot-otot pada sendi yang digunakan, semakin
besar
otot-otot
yang
menghasilkan gaya yang lebih besar dibandingkan dengan otot-otot yang kecil dan gaya yang diterapkan oleh
otot-otot bermacam-macam melewati
dan kelas di atas 20 tahun dikategorikan
sudut yang dibentuk oleh persendian.
ke dalam kelas senior (IKASI, 2000 : 5).
3. Presentase gaya yang diterapkan yang melewati
pusat
gaya
berat
tubuh
sesuai dengan gerak yang diharapkan.
Floret/foil Bentuk irisannya segi empat, lentur dan ringan, ujungnya datar dan bulat
Hakekat Anggar Anggar
tumpul dan berpegas. Pelindung tangan
bermula
latihan
(kom) kecil cukup untuk melindungi bagian
berpedang beberapa abad lalu, anggar
tangan saja. Jenis senjata ini digunakan
mempergunakan pedang sebagai alat
untuk menusuk dengan bagian pangkal
untuk bertanding, pedang digunakan oleh
senjata untuk menangkis dan menekan.
tentara untuk berperang dan pedang telah
Bidang sasaran adalah pada bagian togok
digunakan
yaitu dari pangkal paha ke atas sampai
mulai
sebagai
sejak
masa
Persi,
Yunani, Romawi, Babilonia (Ikasi Online,
pangkal
2000: 1).Dari sejarah gerak anggar itulah
senjata = 110 cm, berat = 500 gram.
akhirnya olahraga
dalam anggar
tangan
dan
leher.
Panjang
perkembangannya selanjutnya
tumbuh
sangat pesat, sehingga pada abad ke – 16 tersebar di seluruh Eropa dan diresmikan sebagai olahraga anggar Renier.
Seni
bela diri anggar dapat diartikan pula sebagai
permainan
bela
diri
Gambar 2. Bidang sasaran jenis senjata floret (A),
yang
dan Senjata Floret/FOIL(B)
menggunakan pedang sebagai alat. Menurut Sucipto dan Ramlan (1997: 1-2), dalam cabang olahraga anggar ada 3 jenis senjata yaitu; 1) Floret/foil, 2) Degen/epee,
3)
Sabre/sabel,
dimana
Teknik
Gerak
Menangkis
permainan dan peraturan yang berbeda
membelokkan
antara
pedang/senjata
yang
lainnya.
dalam
dapat
digambarkan
sebagai suatu gerak bertahan dengan memagari
dengan
6
Anggar
masing-masing mempunyai karakteristik
satu
Tangkisan
yang
secara suatu dari
sukses serangan
area
target,
Olahraga anggar dipertandingkan untuk
mencegah suatu sentuhan sah. Ada dua
pria dan wanita dengan pengelompokan
cara utama mengelakkan penyerangan;
kelas umur, yaitu usia dibawah 17 tahun
yang pertama adalah menjaga posisi
dikategorikan kelas kadet, usia 14 sampai
dengan
17 tahun dikategorikan dalam kelas kadet,
terbaik dalam hubungan ini yang mana
untuk usia di atas 17 tahun sampai 20
antara yang kuat untuk pedang/senjata
tahun dikategorikan ke dalam kelas junior,
sebagai penjagaan terhadap pertahanan,
mengelakkan,
penggunaan
dan kedua, lontaran di pangkal senjata,
yang terdiri dari beberapa segmen.
yang dilakukan oleh praktek suatu pukulan
Kalau satu ujung dari segmen dapat
yang kuat jelas dengan mempertahankan
bergerak
pedang/senjata
tengah
kinematis terbuka. Rangkaian segmen
menahan terhadap bagian tengah pedang
yang tidak ada ujungnya yang bebas
itu saat menyerang senjata/pedang.
disebut rantai kinematis tertutup (Imam
pada
daerah
bebas,
disebut
rantai
Hidayat, 1999: 48). Pada teknik gerak tangkisan 6 dalam anggar dapat terjadi runtutan alur rantai kinematis terbuka dan tertutup. Rantai kenematis terbuka terjadi dari gerakan tangan ketika Gambar 3. Bentuk teknik tangkisan anggar /jenis senjata floret (tangkisan 1 - 8)
mengubah posisi dari satu posisi ke posisi yang lainnya. Tangan yang memegang
pedang
masih
mampu
bergerak bebas sehingga termasuk rantai kinematis terbuka. b. Gerak Angular Gerak terjadi
angular
bila
objek
atau
berputar
bergerak
pada
lintasan lingkaran mengelilingi satu titik Gambar 4. Posisi tangkisan 6 dalam anggar secara rinci
yang tetap. Jarak yang ditempuh bisa berupa busur yang kecil atau satu lingkaran penuh. Kebanyakan gerakan
Hukum-hukum
mekanika
yang
ber-
segmen – segmen tubuh mengayun
peran untuk mengkaji teknik gerak
pada
tangkisan 6 dalam anggar
lintasannya
Hukum – hukum mekanika dalam
satu
titik
yang
berbentuk
tetap suatu
dan busur
lingkaran (soedarmiinto, 1992: 78). R.
teknik gerak tangkisan 6 dalam anggar
Imam
antara lain:
menyebutkan bahwa gerak dari suatu
a. Rantai Kinematis
benda
Dalam melakukan teknik gerak tangkisan
dalam
anggar
dapat
Hidayat
yang
(2003
:
berputar
78)
pada
juga
titik
pusat/poros (axis/centre), yang disebut dengan gerak putar (angular/rotasi).
ditelusuri dengan alur terjadinya gerak
Pada
yaitu; bergerak dari tahap persiapan
pergeseran dari segmen – segmen
hingga
tubuh pada saat serang dalam anggar,
sebuah
follow rantai
through
merupakan
kinematis.
Rantai
kinematis sendiri adalah alat gerak
saat
proses
ayunan
atau
tangkisan 6 dalam anggar terlihat perubahan
gerak
menjadi
gerak
angular karena membentuk busur kecil
dapat
lingkaran.
secara dogmatis tersebut, dimana seiring
c. Gerak Linear
mengubah
dengan
Seringkali gerakan suatu objek
pola
berpikir
perkembangan
kemajuan
teknologi
yang
zaman
penunjang
dan dalam
merupakan gabungan antara gerak
melatih sudah banyak diciptakan. Atlet
rotasi dan translasi. Gerak – gerak
berprestasi itu tidak hanya lahir dengan
angular dari beberapa segmen tubuh
sendirinya,
seringkali dikoordinasikan sedemikian
membutuhkan proses pembentukan yang
rupa sehingga satu segmennya dapat
baik agar dapat mencapai hasil yang
bergerak linear (Soedarminto, 1992 :
terbaik pula. Sehingga janganlah malu
79). Senada juga dengan ungkapan
bagi
Imam Hidayat (2003 : 77) yang cukup
memanfaatkan
singkat yaitu gerak dengan lintasan
banyak berkembang saat ini dengan
lurus,
mempelajari batang ilmu yang sesuai
disebut
gerak
lurus
(linear
movement). Seperti gerakan menusuk
melainkan
para
praktisi
sangat
olahraga
teknologi
yang
untuk sudah
sebagai penunjang.
dan menyerang pada anggar, karena
Ilmu
penunjang
tersebut
adalah
gerak – gerak angular dari lengan
biomekanika,
bawah dan lengan atas, telapak tangan
sendiri adalah merupakan salah satu
dapat bergerak linear, dengan demkian
batang ilmu gerak yang mempelajari
dapat memberikan gerak linear kepada
tentang
pedang.
bergerak berdasarkan dengan prinsip –
d. Gerak
Proyektil
atau
Lengkung
(Parabola) Yaitu
dimana
mekanika
gerak
yang
atau
itu
mekanisme
prinsip fisika. Selain itu juga sekarang sudah banyak
sebuah
biomekanika
software
ditemukan software
komputer
yang
–
khusus
lintasannya membentuk sudut seperti
diperuntukan untuk menganalisis gerak
parabola (Imam Hidayat, 2003 : 80).
atlet
Pada anggar gerak ini nyata sekali
terbaiknya dengan ditunjang penjelasan
terbentuk saat peanggar melakukan
secara biomekanika tentunya.
gerak tangkisan anggar, dimana ada
dalam
Pada
pencapaian
teknik
tangkisan
dalam
saat
senjata floret) sendiri, pelatih terkadang
gerak
tangkisan
anggar.
(khususnya
6
gerak memutar dari peanggar pada melakukan
anggar
gerak
performance
spesifikasi
masih hanya mengevaluasi hasil latihan atletnya hanya secara oral, dan masih
SIMPULAN Pelatih dalam melatih tidak bisa
jarang yang sudah dapat menganalisa teknik gerak anggar
sedangkan di luar
hanya dengan cara manual terus menerus
sana sudah banyak sekali para pelatih
ataupun turun temurun, tetapi diharapkan
yang
sukses
menangani
atlet
dalam
mencapai
performance
terbaiknya.
Dengan kemajuan teknologi yang sudah ada saat ini, para pelatih hendaknya dapat mengevaluasi hasil latihan atletnya tidak hanya secara visual, tapi juga dapat dengan secara visual, sehingga atletnya
Ma’mun, Amung (2003). Konstruksi Tes Kemampuan Fisik Atlet Anggar. Jakarta: IKASI. Nugroho, Sigit. (2007). Majalah Ilmiah Olahraga. Yogyakarta : MAJORA Volume 13, April 2007, Th. XIII, No.1.
dapat melihat secara langsung dimana letak kesalahan yang harus diperbaiki
Sodarminto. (1992). Kinesiologi. Jakarta; DEPDIKBUD DIRJEN DIKTI.
nantinya.
DAFTAR PUSTAKA Bartlet, Roger. (2007). Introduction to Sports Biomechanics (Analysing Human Movement Patterns) Furqon,H.M. (1995). Teori Umum Latihan. Surakarta : Sebelas Maret University Press. Gaugler M.William. (1999). The Science of Fencing. Edisi Ke-2. LaureatePress, Bangor,Maine. Hidayat, Imam (1999), Biomekanika, Bandung: FPOK-IKIP Bandung. Http://www.Biomekanika teaching_files\teaching.htm.(Senin, 3-11-2008:10.20WIB) IKASI. (2000). Sekilas Anggar. http//www.Ikasi Online.htm. (dikutip: 10 Januari 2008). Ismayarti. (2006). Tes dan Pengukuran Olahraga. Surakarta; LPP dan UNS Press. Isoleho,Juha. (2007). Bulletin ; Regional Development Center. Jakarta : IAAF. James. G. Hay (1985), The Biomechanic of Sport Techniques, Prentice Hall Englewood Cliffs, New Jersey. Marhento,Putut. (2000). Majalah Ilmiah Olahraga. Yogyakarta : MAJORA Volume 6 Edisi April 2000.
Sucipto dan Ramlan (1997). Peraturan Permainan Anggar. Makalah Penataran Pelatih Anggar Madya, Karawang, 1997. 1)
Faidillah Kurniawan adalah dosen pada Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.