OseanologidanLimnologi diIndonesia 2005 No. 37 : 15 - 25
-
ISSN 0125 - 9830
PEMANTAUAN KADAR PESTISIDA ORGANOKLORIN DI BEBERAPA MUARA SUNGAI DI PERAIRAN TELUK JAKARTA oleh I
ABSTRAK Pemantauan kadar total pestisida organoklorin telah dilakukan di beberapamuara sungai perairan Teluk Jakarta pada bulan Juni dan September 2003. Sampel air diambil dari lima belas stasiun dan sampel sedimen dari tiga puluh stasiun. Kadar pestisida organoklorin diukur dengan alat Gas Chromatografi menggunakan detector penangkap electron. dan kolom kapiler WCOT CP S I L 8CB. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa kadar total Pestisida pada kolom air bulan Juni berkisar antara tidak terdeteksi (ttd) - 30,6 I5 ppt (ngll) dan bulan September berkisar antara ttd - 0,365 ppt, sedangkan kadar total pestisida pada sedimen bulan Juni berkisar antara ttd - 14,s 10 ppb ( u d ) dan bulan September berkisar antara ttd 5 1,126 ppb. Berdasarkan hasil yang diperoleh kadar pestisida yang dijumpai sudah melewati ambang batas yang diperbolehkan untukkehidupan biota laut seperti yang ditetapkan oleh Menteri Kependudukan dan Lingkungan Hidup.
ABSTRACT MONITORING O F ORGANOCHLORINE PESTICIDE IN SEVERAL ESTUARINE O F JAKARTA BAY. Monitorinz - were carried out in June andSeptember 2003. Water andsediment sam~les were raken ar I 5 and 30 srations respeclit el). Pes~icrdeconcenrrarions uas analyzed by using Gas Claromoromohv K C , , 1vrr11derecror caorure elecfron & caoder colun~nIVCOT CP SIL 8 CB. The oesricide concentrations in water andsediment were between not detected (nd) to 30.615ppt .. (nzfl) . - . in June and ndto 0.365ppt in Sepfembe,: While thepesticideconcentrationsin sediment were between ndto 14.510ppb in r e d organochlor~nepesrrcrdetn the June and nd 10 51 126ppb lug//, m Seprember Thrs result i ~ ~ d r ~ arhar w arers ofJakorra B ~ l yd l htpherrhan file water Qgaalrry Srandardpubltshed by Stale A1111isfry for Popula-
-
.,,
tion and Environment for marine life.
Perkembangan kota Jakarta dalam kemajuan teknologi dan pertambahan penduduk yang terus meningkat mengandungrisikomenurunnya kualitas lingkungan sekitarnya.Perairan Teluk Jakarta tempat bermuara sejumlah sungai besar ataupun kecil, tempat penampungan air buangan industri dan rumah tangga, serta tempat buangan sampahkota. yang mengalami pencemaran berkesinambungan. Kegiatankegiatan itu dalam aktivitasnya tidak terlepas dari penggunaan pestisida. Pestisida digunakan dalam usahameningkatkan produksipangan, untukmeliidungi kesehatan
')Bidang Dinamika laut. Pusat Penelitian Oseanografi-LIP1
KHOZANAH MUNAWIR
dari berbagai vectorpembawapenyakit,untukmelindungihutandanjugadigunakan untuk memperbaiki kualitas tempat-tempat rekreasi. Tidak dapat &pun& bahwa dari pengamatanpara ahli danpengalamanhidup sehari-hari ha1 itu telah terbukti positif.Namundilainpihak.meskipunpestisidatelahmemberikannilaipositif, pengamh negatif berupa efek samping keracunan dan pencemaran lingkunganjuga terjadi. Organisme sasaran dalam penggunaan pestisida sangat bervariasi. Pestisida diberi nama sesuai dengan sasarannyamisalnya:insektisidauntukpengendalianserangga, herbisidauntuk tanamanpengganggu, fungsidauntukjamw, mulosisidauntuk keong dan sebagainya. Ditinjau dari strukturkimia, pestisida sangat bervariasi. Insektisidaterdiri dari empat golongan utama yaitu golongan organoklorin, organofosfat, karbamat dan peretroid. Herbisida terdiri dari sepuluh golongan - - utama yaitu turunan dinitro fenol. hidroksibenzolida, w a d , eter, pikdazinon dan fenil karbamat. Dalam intensifikasi perhian dosis pe~ggun-pe&idauntuk melindungi tanaman berkisar antara 0,s 2 kg bahan &if per hektarper apliiasi. Berdasarkan dosis tersebut bisa dihitung j&lahpestisidaiang &gun& &ap tahundi Indonesiauntukmelindungitanam& dari gangguan hama. Berdasarkan jumlah pestisida yang diaplikasikan dengan cara penyemprotanhanya sebagiankecil yang rnampu kesasarannya yaitu hama, sebagian besar jatuh ke tanah dan air dan sebagian lagi diterbangkan angin. Ditinjau dari kestabilanpestisidadilingkungan,pestisidadigolongkankeddampestisidanonp~ist~ (waktu par0 di lingkungan h a n g dari 2 minggu) pestisida agakpersisten (waktu par0 di lingkungan antara 6 minggu sampai 6 bulan) danpestisidapersisten(waktu par0 lebih dari 6 bulan). Pestisida dengan sifat persisten sedang dan persisten b e p t m i mencemari lingkungan. Hal ini mempakanalasanutamabagi negara-negara majuuntukmelarangpenggunaanpestisidaorganoklorinsejakawal tahun 1970-an. Mengingat dampaknya yang begitu besar terhadap lingkungan. makapenggunaan pestisidajenis organoklorinuntukmernbasmihama sudah dilarang olehpemerintah Indonesia. Penelitian pestisida organoklorin di perairan Indonesia telah dilakukan di beberapapemiranIndonesia antamlaindimuara-muara sungai dipantaitimurSumyaitu di muaraKuala Jambi dan KualaTungkal, Jambi (MJNAWIR 1997), muara Sungai Musi, Palembang (MUNAWIR 1998). Hasil-hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kadarpestisidaorganoklorin sudah tergolongtinggi. Di muara Sungai Siak, Riau bahkan terlihat tanda-tanda bahwa penggunaan pestisida organoklorin masih tetap berlangsung (HUTAGALUNG et al. 1997). BUTTLER (1966) melaporkan bahwa DDT dalam 10 hari dapat mencapai kadar sebesar 25.000 kali lebih tinggi dalam tubuh biota dibandingkan kadarnya dalamair laut. Selainitupembesaransecarabiologi inijuga tergantung dari temperatur. lamanya waktu pemaparan dalam tubuh organisme, pembesaran secara biologi ini dapat mencapai 70.000 kali lebih besar.
-
PESTISIDA ORGANOKLORIN
Di Indonesia baru sebagian kecil perairan muara sungai yang telah dipantau salah satunya ialah perairan Teluk Jakarta, maksud pemantauan ini ialah untuk menginventerisasi konsentrasi kadarpestisida organoklorin di perairan laut temasuk di muara-muara sungai. Hasil pemantauan di beberapa m u m sungai, masih menunjukkan kadar dibawah ambang batas Baku Mutu Air Laut yang dikeluarkan oleh Kantor Menteri Lingkungan Hidup 2004. Namun telah ada gejala yang menunjukkan kecenderungan yang meninggi, sehingga perlu pemantauan pestisida organoklorin yang lebih sering dan berkala serta meluas di berbagai daerah di Indonesia.
BAHAN DAN METODE Lokasi pengambilm contoh air dan lumpur dilakukan di perairan Teluk Jakarta pada bulan Juni dan September 2003. Pengamatan pestisida dilakukan terhadap contoh air dan lumpur. Contoh all. dikumpulkan dari 15 stasiun pengamatan. yaitu: bagian barat stasiun 1,4,5,8,30sebagai stasiun pembanding, bagian tengah 10,12, 13,16,18,29 sebagai stasiun pembanding, bagian timur 21,22,27, dan 28 sebagai stasiun pembanding. Sedangkan contoh lumpur diambil dengan grab sebanyak 30 stasiun yaitu Stasiun: 1,2,3,4,6,7,8,30,9,10,11, 12,13, 14, 15, 16, 17,18,29, 19,20,21,22,23,24,25,26,27 dan 28. (Gambar 1). Contoh air diambil sebanyak 20 liter menggunakan ember stainless steel dikumpulkan dalam drum stainless steel. Proses selanjntnyamengikuti metoda yang digunakan oleh HOLDEN & MARSDEN (1969); GRAVE & GRAVENSTUK (1975); DUINKER & HILLEBRAND (1 978). Contoh air sesegera mungkin disaring dengan filter GFC (Glass Fiber type C) dengan cara sistem tertutup dengan menggunakan gas nitrogen. Kemudian contoh diekstraksi dengan n- hexan p.a (pro analisis) menggunakan alat ekstraksi ISSABELLE secara kontinyu. Selanjutnya contoh diuapkan menjadi 1 ml dengan menggunakan alat KURDERNA DANISH. lalu dibersihkan dengan Alumina WB 5 basic, dilanjutkan denganpemisahan fraksi polar dan kurang polar (fraksionisasi) dengan menggunakan silika Merck 7754. Dilakukan ekstraksi terhadap contoh sediment dengan menggunakan diklorometan p.a dengan alat Soxlet dan perlakuan selanjutnya sama dengan contoh air, yaitu dibersihkan dan fraksionisasi. Pengukuran kadarnya digunakan dengan alat Gas Chromatography HP 5890 series I1 yang dilengkapi dengan detektor penangkap elektron (ECD). Kolom kapiler yang digunakan adalah tipe CP-SIL 8 CB dengan panjang kolom 50 meter, diameter dalam 0,25 mm, diameter luar 0,39 mm dan tebal film 0,12 um. Kadarpestisida dalam air ditenh~kandalam ng/l(ppt) dan dalam lumpur dinyatakan dalam ugh (ppb).
KHOZANLH MUNAWIR
Gambar 1. Stasiun penelitian perairan Teluk Jakarta. Juni dan September 2003. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil analisis sample pestisida total organoklorin dalam air (ppt) d m sedimen (ppb) di perairan Teluk Jakavta pada bulan Juni dan September 2003 disajikan ddam Tabel 1 dan Tabel 2. Dalam Tabel 1 & 2 ini merupakan jumlah total pestisida organoklorin yang terdiri dari 18jeni s senyawa pestisida yaitu pp-DDT, pp-DDD, pp-DDE, dieldrin, endrin, aldrin, hepox, heptaklorepoxid (hepox), heptaklor, endosulfan I, endosulfan 11,alfa-BHC, beta-BHC, garna-BHC, delta-BHC, metoxyklor, endrin aldehid, endrin keton d m endosulfan sulfat. Pada penelitian bulan Juni 2003, tampak bahwa kadar pestisida total organoklorin di bagian barat yaitu Stasiun l , 4 , 5 , 8 dan 30 berkisar antara tidak terdeteksi (ttd) - 20,276 ppt dengan rata-rata 12,509 ppt. Tertinggi ditemukan pada Stasiun 5 sebesar 20,276 ppt, yang terdui dari tiga belas jenis senyawa yaitu dfaBHC, beta-BHC, gamma-BHC, delta-BHC. Heptaklor, aldrin, hepox (heptaklorepoxid), endosulfan I. pp-DDT, pp-DDD, pp-DDE, endrin aldehid dan metoxyklor, dan terendah di Stasiun 8 sebesar 8,634 ppt. Pada bagian tengah yaitu
PESTISIDA QRGANOKLORIN
Tabel 1. Hasil analisis kadar total pestisida organoklorindalam air @pt) di perairan muara-muara sungai Teluk Jakarta, 2003. Table 1. Analysis resuft of the total pesticideorganochlorine concentration@pt)in the JakartaBay waters, 2003.
Tabel 2. Hasil analisis kadar total pestisida organoklorin dalam sedimen @pb). di perairan muara-muara sungai Teluk Jakarta, 2003. Table 2. Analysis result of the total pesticide organochlorine concentration in thesediment @pb)in the JakartaBay waters, 2003.
StasiunlO, 12,13,16,18 dan29 berkisar antara 1,574 - 22,893 ppt dengan rata-rata 10,865 ppt. Tertinggi ditemukanpada Stasiun 13 sebesar22,893ppt terdiri dari tigabelasjenis senyawa danjenisnyasamaseperti pada Stasiun5. Kadar terendah di Stasiun 10 sebesar 1,574ppt yang.terdiri dari sembilanjenis senyawa yaitu alfaBHC, beta-BHC, delta-BHC, heptaklor, aldrin, hepox, pp-DDT, pp-DDD danppDDE. Pada bagian timur yaitu Stasiun 21,22,27 dan 28 berkisar antara 1,908 -
KHOZANA!
MUNAWIR
30,615 ppt denganrata-rata 17,327ppt, tertinggi ditemukanpada Stasiun22 sebesar 30.615 uot terdiri dari dua belas ienis senvawavaitu alfa-BHC, beta-BHC, gammaBHC, deita-BHC, heptaklor, aldrin, hepoi (hep&klorepoxid),endosulfan I.~~-DDT, pp-DDD, pp-DDE danmetoxyklor. Kadar terendahpada Stasiun 28 sebesar 1,908 ppt. yang&diri dari limajenis senyawa yaitu endosdfan~,dieldrin, endrin, endrin aldehid danmetoxyklor. Terlihat bahwaperbedaan kisaran yang diperolehuntuk setiap bagian lokasi pada Juni 2003 tampaknya sangatmencolok. Namun demikian ada kadarpestisida tertinggi ditiap bagian yaitupadaStasiun5 di bagian barat. Stasiun 13 di bagian tengah. dan Stasiun 22 di bagian timur yangmasing-masing adalah muara saluran Cengkarengyang berdekatan dengan muara Sungai Angke. Sungai Ancol dekat Kali Sunter danKali Bekasi. Kadar pestisida yang diperoleh cenderung naik ha1 ini menunjukkan adanyapemakaianpestisida terutama yang ada di darat dibandingkan denganpengamatanyang terdahulu.(RAZAK&MUNAWR 1994). Tabel 3a, 3b, 4a &4b menunjukankadarpestisidadibeberapaperaimuarasungai di ~ndonesia.~ a d atotalpest$ida r ~ I i ~ e r a i r k ~ e~akattaini luk telahmelampaui ambang batas baku mutu air laut yang ditetapkanKantorMenteri LingkunganHidup No.511 2004 yaitu 10 ppt (ANONIM 2004). Tabel 3a. Kandungan pestsida dalamair @pt) di beberapa perairan diIndonesia. Table3a. Pesticide componentsin the water @pt) of several waters inIndonesia.
PESTISIDA JRGANOKLORIN
Hasil yang samajugaditemukanpadapenelitianbulan September 2003. tampak kadar pestisidatotal organoklorin dalam air di bagian barat berkkar antara 0,055 0,365 ppt dengan rata-rata 0,218 ppt, tertinggi ditemukan pada Stasiun 4 sebesar 0,365 ppt danterendahpada Stasiun 1sebesar0,055ppt. Padabagian tengah berkisar antara0,021- 0,144ppt denganrata-rata0,065 ppt. Kadar tertinggi ditemukan di Stasiun 10 sebesar 0,144 ppt dan terendah pada Stasiun 16 sebesar 0,021 ppt. Padabagian tirnurberkisarantarattd- 0,161 ppt denganrata-rata0,102ppt. tatinggi ditemukanpada Stasiun21 sebesar 0,061 ppt. Terlihat bahwakisaran yang diperoleh untuk setiap bagianlokasi tampaknya sama.Akan tetapi kadarnyamasih dibawah ambang batas yang ditetapkan Kantor MenteriLingkunganHidup(ANONIM2004). Tabel3b. Kandunganpestsida dalamair @pt) di beberapaperairan dihdonesia. Table3b. Pesticide componentsin the water o p t ) of several waters inIndonesia.
PESTICIDES
LOCATIONS TJakarta 4) S.Mosi,Snm. sel5 nd - 0.070 1. pp-DDT nd nd nd-0.106 nd-0.049 2. pp-DDD 3. pp-DDE nd - 0.129 nd-3.543 nd-2.590 4. E u d h nd nd nd-2.068 5. Dieldrin nd - nd nd 1.104 nd - 2.724 6. Aldrin nd-0.027 nd - nd 7. Hepox nd-0.021 nd-0.048 8. Heptaclilor nd - 0.096 nd 0.095 9. Endosulfan I nd-0394 10. Endosulfan I1 nd-0..013 nd-0.015 11. ALfa-HCH nd-0.162 nd nd 12. Beta-HCH nd-0.196 nd - nd 13. Gma-HCH nd- 0.177 14. Delta-HCH nd-0.180 15. Metoxychlor nd-0.190 16. Endrin aldellide 17. End.Sulfan Sulfat
-
-
-
-
-
Source : 1. HUTAGALUNGet al. (1997) 2 MUNAwrrlK(1997) 3. MUNAWlR,K(1999) 4. RAZAK,H.& KMUNAWIR (1994) 5. MUNAWIQK(1998)
S.Asahan 6) nd-3.469 nd-2.531 nd-6.681 nd-0.232 nd-2.761 nd - 2.246 nd- 1.017 nd- 1.192
nd - nd nd-0.385 nd- 1.306 nd-1.120 nd - nd nd-2.506 6. MUNAWIRX(2001) 7. MUNAWJR,K (2002) *. MUNAWRK(2001) Note : nd = not ditected
K H O Z A P H MUNAWIR
Tabel 4s. Kandungan pestsida dalam sedimen @pt) di beberapa perairan di Indonesia. Table 4a. Pesticide components in thesediment @pt) ofseveral waters in Indonesia.
Hasil analisis kadarpestisidatotalorganoMoikpadasedimendiperairanTeluk Jakarta disajikan dalam Tabel 2. Pada bulan Juni kisaran kadar pestisida total organoklorin di bagian barat antara ttd - 1,994 ppb dengan rata-rata 0,491 ppb, tertinggi di Stasiun 5, terdiri dari delapan jenis senyawa yaitu pp-DDT, pp-DDE, hepox (heptaklorepoxid),alfa-BHC, beta-BHC, gamma-BHC, dan delta-BHC. Pada bagian tengah kisaran kadar pestisida total organoklorin antara ttd - 0,263 ppb dengan rata-rata0,lOO ppb. tertinggi di Stasiun 9, terdiri dari enamjenis yaitu pp-DDT. ppDDD. en&. hepox, beta-BHC. dan endrin keton. Pada bagian timur kisaran kadar pestisida total organoklorin antara ttd - 14,510 ppb denganrata-rata 0,670 ppb. Kadar tertinggi di Stasiun26 terdiri dari delapanjenis yaitupp-DDT. endrin. hepox. endosulfan I. endosulfan II, alfa-BHC. dan metoxyklor.
PESTISIDA DRGANOKLORIN
Padapenelitian bulan September 2003 kadar pestisida organoklorin dalam sedimen di bagianbarat berkisar antarattd- 0,979 ppb denganrata-rata 0,370 ppb, teitinggi di Stasiun 6 yang terdiii dari tigajenis senyawayaitupp-DDT, beta-BHC, ~ dan endosulfan sulfat. Pada baeian ten& berkisar antara ttd - 2,205 D D denaan rata-rata 0,924 ppb, tertinggi di ~tasi; 18 terdiri dari ernpat jenis ya%u &el&, aldrin, metoxyklorclan en* keton. Pada bagian - timur berkirar antara 0,286 - 51,126 ppb denganrata-rata 8,473 ppb. Kadar tatinggi ditemukan di Stasiun20 terdiri dari limajenis yaitu pp-DDT, alfa-BHC, beta-BHC, gamma-BHC dm end& keton dan terendah di stasiun dua puluh tiga terdiri dari dua jenis yaitu pp-DDT dan endrin aldehid. Terlihat bahwaperbedaan kisaran yang diperoleh untuk setiap bagian lokasi pada bulan Septembertampaknya berbedanyata. Tabel 4b. Kandnnganpestsida dalam sedimen @pt)di beberapa perairan di Indonesia. Table4b. Pesticide components in the sediment @pt)of several waters in Indonesia.
Source : 1. HUTAGALUNGet al. (1997) 2 MUNAWIXK (1997) 3. MUNAWIR,K (1999) 4. RAZAK,H. & KMUNAWIR(1994) 5. M U N A m K . (1998)
6. MUNAWRK(2001) 7. MUNAWLRr,K(2002) *. MUNAWIR+D23, K(2001)
Note: nd = not ditected
KHOZA&H
MUNAWIR
Berdasarkan h a d penelitian ini, dapat diambil kesirnpulansebagai kiikut : 1. Padabulan Juni 2003, rata-rata kadar totalpestisida dalamair maupun sedimen yang besar (17,327 ppt) diperoleh di perairan bagiaa timur Teluk Jakarta, yang paling keci1(10,865 ppt) di perairan bagian tengah. 2. Pada bulan September 2003 rata-rata kadar total pestisida dalam air maupun sedimen yang paling besar (0,217 ppb) diperoleh di perairan bagian barat Teluk Jakarta dan yang paling kecil(0,102 ppb) di bagian Tengah. 3. Secara keseluruhan kadar pestisida dalam air maupun sedimen pada bulan Juni jauh lebih tinggi dibandingkan bulan September. 4. Kadar pestisidadi seklah timur tinggi(17,327 ppt) karenadi bagian timur lebih banyak daerah pertanian yang menggunakan pestsida.
DAFTAR PUSTAKA ANONIM 2004. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.5 1 Tentang Baku Mutu Air Laut untuk kehidupan Biota Laut. BUTTLER, P. A. 1966. Pesticides in the marine environment. Journal Application of Ecology 3: 253-259. DUEVKER, J.C. and M.TH. J. HILLERBRAND 1978. Determination of selected organochlorine seawater. In : K. GRASSHOFE. M. ERHARDT and K. KREMLING (eds.) Methods of Seawater Analysis. Verlag Cheme. Weinheim : 290-304. GRAVE, P.V. and W.B.E.GRAVENSTUK 1975. A convenient small-scale clean-UD method for exhacts of fatty samples with basic alumina before GLC analysis on organocl~lorinepesticideresidues. MededFaculty Landbouwwed Gent 40 : 1115HOLDEN, A.V. and K. MARSDEN 1969. Single stage clean-up of animal tissue extracts for organochlorine residue analysis. Jour. Chroinatography 44 :481492. HUTAGALUNG H. P.; D. SETIAPERMANAand K. MUNAWIR 1997. Organochlorine. oil andheavy metals in Siak Estuary. Riau. Indonesia. In: G VIGERS, K.S. O N 4 C. Mc. PHERSON, N. MILSON, I. WATSON and A. TANG (eds) Proceeding of the Asean-Canada Technical Conference on Marine Science. Penang Malaysia. Aseanmarine environmentalmanagement quality criteria and monitoring for aquatic life and human healt protection. V: 21-29.
MUNAWIR, K. 1997. Kadar pestisida organoklorin di perairan Muara Sungai Kuala Tungkal. Janhi. Dalam : D.P. PRASENO, W.S. ATMADJA, I. SUPANGAT, RWITNO & B. S. SUDIBYO (eds.) Inventarisasi dun Evaluasi Potensi Laut-Pesisir II. Geologi. Kimia. Biologi dun Ekologi. Pusat Penelitian dan Pengeinbangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: 31-37. MUNAWIR, K. 1998. Kadar pestisida organoklorin di Muara Sungai Musi Palenhang. Dnlam: D. P. PRASENO, W. S. ATMADJA, I. SUPANGAT, RUYITNO & B. S. SUDIBYO (eds.) Inventarisasi dun Evaluasi Potensi Laut-Pesisir III. Oseanologi, Lingkungan dun Biologi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Lembaga Ihnu Pengetahuan Indonesia: 27-33. MUNAWIR, K. 2001. Pestisida organoklorin dalam air dan sedixnen di Muara Way Kanlbas danWay Sekampung. Lampung. Dalam: W. S. NMADJA, RUYITNO, B. S. SUDIBYO, I. SUPANGAT, H. P. HUTAGALUNG A. S. GENISA dan SUNARTO (eds.) Pesisir dun Pantai Indonesia VI. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia : 229- 239. MUNAWIR, K. 200 1. Kadar pestisida organoklorin di perairan muara Sungai Asahan Tanjung Balai, Sumatera Utara. Dalam: W. S. ATMADJA, RUYITNO, B. S. SUDIBYO, I. SUPANGAT, H. P. HUTAGALUNG, A. S. GENISA, SUNARTO, H. SUGIARTO (eds) Pesisir dun Pantai Indonesia VI. Pusat Penelitian dan Pengenhangan Oseanologi, Lenlbaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: 193-201. MUNAWIR, K. 2002. Kadar pestisida organoklorin dalani air dan sedimen di perairan muara Sungai Digul dan Arafura. Irian Jaya. Dalam: R. NUCHSM, M. MUCHTAR, I. SUPANGAT, SUNARTO (eds) Pesisir dun Pantai Indonesia VII. Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: 4148. RAZAK, H. dan K. MUNAWIR 1994. Kadar pestisida organoklorin di perairan Teluk Jakarta. Dalam: H. P. HUTAGALUNG D. SETIAPERMANA & SULISTYO (eds.) Makalah Penunjang Seminar Pemantauan Pencemaran Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: 37-48.
PESTISIDA-ORGANOKLORIN
MUNAWIR, K. 1997. Kadar pestisida organoklorin di perairan Muara Sungai Kuala Tungkal. Janhi. Dalam : D.P. PRASENO, W.S. ATMADJA, I. SUPANGAT, RWITNO & B. S. SUDIBYO (eds.) Inventarisasi dun Evaluasi Potensi Laut-Pesisir II. Geologi. Kinzia. Biologi dun Ekologi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: 31-37. MUNAWR K. 1998. Kadarpestisida organoklorin diMuara Sungai Musi Palembang. Dalarn: D. P. PRASENO, W. S. ATMADJA, I. SUPANGAT, RUYITNO & B. S. SUDIBYO (eds.) Inventarisasi dun Evaluasi Potensi Laut-Pesisir III. Oseanologi, Lingkmgan dun Biologi. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Lenhaga Ilmu Pengetahan Indonesia: 27-33. MUNAWIR, K. 2001. Pestisida organoklorin dalam air dan sedimen di Muara Way Kanhas danWay Sekampung. Lampung. Dalam: W. S. NMADJA, RUYITNO, B. S. SUDIBYO, I. SUPANGAT, H. P. HUTAGALUNG A. S. GENISA dan SUNARTO (eds.) Pesisir dun Pantai Indonesia VI. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi-Lembaga nmu Pengetahuan Indonesia : 229- 239. MUNAWR, K. 2001. Kadar pestisida organoklorin di perairan muara Sungai Asahan Tanjung Balai, Sumatera Utara. Dalam: W. S. ATMADJA, RUYITNO, B. S. SUDIBYO, I. SUPANGAT, H. P. HUTAGALUNG, A. S. GENISA, SUNARTO, H. SUGIARTO (eds) Pesisir dan Pantai Indonesia VI. Pusat Penelitian dan Pengenhangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: 193- 201. MUNAWR, K. 2002. Kadar pestisida organoklorin dalani air dan sedimen di perairan muara Sungai Digul dan Arafura. Irian Jaya. Dalam: R. NUCHSIN, M. MUCHTAR, I. SUPANGAT, SUNARTO (eds) Pesisir dun Pantai Indonesia VII. Pusat Penelitian Oseanografi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: 4148. RAZAK, H. dan K. MUNAWR 1994. Kadar pestisida organoklorin di perairan Teluk Jakarta. Dalam: H. P. HUTAGALUNG D. SETIAPERMANA & SULISTYO (eds.) Makalah Penunjang Seminar Pemantauan Pencemaran Laut. Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia: 37-48.