Arang hai'ati dan rurunannl'a sebagai stimulan pertumlruhan jabon dan sengon. Sri Komarayati
dan
1
Gustan Pari
Pemanfaatan biochar asal cangkang kelapa sarvit sebagai bahan pembawa mikroba PemantaP agregat. 7 L aksmi ta Prima S an ti dan D idi e k H adj ar G o enadi Apiikasi pupuk organik berbasis mikoriza unruk meningkatkan hasil kedelai di daerah semi arid tropis 15 l,ombok Uta n.V[lahltuAstiko,I. R. Sastrabidal,at, S. Djauhari dailA. Mubibilddin Pengaruh pemberian kompos ela sagu dan pupuk ABG bunga-buah terhadap P-tersedia, sefra pertumbuhan tanam an jagung(Zea na35 L) pada lnceptis olts. Elizabetlt Kaya
serapan-P,
21
Pemanfaatan kotoran ternak meniadi sumber energi alternatif dan pupuk organik. 27 Arn aran t i, M o h arua d S a tori da n Yan t i S r i Rej e k i Pemanfaatan biochar untuk meningkatkan produktivitas lahan kering beriklim kering. 33
Re ni
Ai Dariab
dan Neneng
L.
Nuida
Karakteristik morfologi rumput gaiah dan raja di tanah vulkanik dengan pemberian bahan Aqni Hanifa, Tfuhannes Baptk Subaglto dan Lutojo
organik.
39
Kemampuan biocharmemeeangairpadatanahberteksturpasir. S.SutonodanNenengL.Nurida 45 Penggunaan tanamafl Vetiueia Tjqanoides L dan biocbar untuk remediasi lahan pertanian tercemar 53 limbah tamb aogemas. Amir Hamzab, Zainal Kusuma, Wani Hadi Uorno dan Barnbang Guritna Kemantapan agreg^t setelah aplikasi biochar di tanah lempung berpasir pada pertanaman iagung di 61 lahan kering Kabupaten Lombok Utara. ^Sz wardji, Vttani Hadi (Itomo dan Sukartono Potensi pembenah tanah biochar dalam pemulihan sifat tanah terdegradasi dan peningkatan hasil 69 jagung pada Typic Kanhapludults Lampung. Neneng L. Nurida, Acbmad Racbrnan dan Sutono Pemanfaatan biomassa kering (kayu) sebagai bahan bakar untuk menguji kerja prototype kompor 75 biomas sa. Chris tin e. E Marnu aj a dan Lin d a Y H un ta Pengaruh penggunaan biochar dan pupuk kalium terhadap pencucian dan serapan kalium pada 83 tanaman iagu ng. Vt/ido wati, Asnab dan Sutoy o Perananbiochar sebagai pembenah tanah pada pertanaman f agung di tanah lempung berpasir laaru) sem,r.lljld ropis LomboklJtan. Sakartono dan Wani Hadi Utoruo
Efektifitas pengelolaan limbah cair pada industri kayu lapis Darui Subari, Udianslah, Bagjto Yanawiyadi
dan
di
(tand1 9l
Kalimantan Selatan'
99
Budi Setiawan
Kaiianpeningkatan pemanfaatan kotoran sapi meniadi biogas dengan metoda SWOT dan AHP
ori Pemanfaatan limbah pertanian sebagai energi alternatif melalui konversi
di
109
Desa l7angrrnsari Kecamatan Lembang. Pati Renos
the
rmal.
117
Thufik Iskandar dan Nana Dyah Siswati Peningkatan kualitas infrastruktur ialanpadatanah ekspansif dengan pemanfaatan limbah Pertanian 123 guna mendukung pengembangan wilayah. G a lih D amar Pdn d.ulu da n S uh udi Pengaruh residu bahan organik pada tatamzn f agung (Zea nay L) sebagai tanaman sela pertanaman 131
ubi kayu (Manihot evrlenta
L).
Titiek Islami
l
EDISI KHUSUS Pengelolaan Limbatr Biomassa Sebagai Sumber Energr Te$adran, Pertanian Berlaniut dan Mitigasi Femanasan Global (Prospek Konverci Biomassa ke Biochar di Indonesia) Seminar Nasional, 26-n Jvntzllz di Universitas Ttibhuurana Tungadewr Mrlrrg.
Buana Sains Yoll2 No
t
91
9l-98,2012
PERANA}I BIOCHAR SEBAGAI PEMBENAH TANIAI{ PADA PERTAI{AMANJAGUNG DI TANAH I.EMPUNG BERPASIR (SANDY LOAM) SEMIARID TROPTS LOMBOK UTARA Sukartono') dan
\f.H.
Utomo2)
t) Purut Penelitian dan Pengenbangan Lahan kringUniaercitu Mataram, 4 International Reuarlt Centrvfor Maxagement of Degrafud and Miningl-and.r,Uniuersi4t of Braw{ay
Abstact The aims of this study to were evaluate potential of biochar fot improving seveml soil physical chatacteristics and yield of maize in a sandy loam soil of North Lombok dutmg tlree cyles of sowing times (December 2010-October 2071). Five treatments, i.e. application of coconut sheld biochat @TK), application of cow dung biochd (BKS), application of fimyatd lnaorlte only fot orre season (PKA), applications of fatmyatd manure each season eKB) and contol (I!. Biochar application inueased C-otganic, and concentration of nuflient 0.I, P, K C, and Mg), absoqption of N, P, K and seed yieldDuring three seasons, application of biochar led to higher C-organic.conteot and more stabile compated with fatrnyard manure application. It indicated that biochat was potential for sequenstradon of COr, increased micto pores and soil water tetention. S7ater holding ctpacrty of biochar treatment was highet than PKA (application farmyatd mamrre only fot one season) and contro1, Mabe plants shovred positive response to biochat applications. Seed yield of mzize fot three cyles of seasons were 5,54 tfha,5,57 t/ha for BTK and BKS, repectively. Application of manute each season, application of fatmyatd maflute at ooe seasofl and conftol treatrnents yielded 5,62,5,36 and 4,83 t/ha. of muze seed, respectively. Kgy words: biocbar, phlsio-cbemical soil, maiqe
, drytand
Pendahuluan Aspek biofisik lahan yang meniadi kendala penting sistem petanian di lahan kering ttopis ialah kualitas kesubutao tanah yang Iaifl dicfuikan oleh tendah, ^fitata kandungan bahan organik tanah @OT)
dan retensi harz yaflg rendah. BOT beqperan sangat penting dalam
menentukan kualitas kesubutan tanah karena anasir ini mempengaruhi sifat fisiko-kimia dan biologi tanah yatrg
menentukan tingkat
ptoduktivitas
tanaman.
Penambahan bahan otgaoik dalam bentuk mulsa, kompos, dan pupuk
kandang telah popular meningkatkan kesubutan tanah. Akarl tetapi p"d. lingkungan tropis, tnanfaatlya betlrngsr.ng singkat satu sampai dua musim tenam sa!, kareaa proses oksidasi/minetalisasi baham otganik betiangsung sangat cepal Dengm demikian mzka potsi senyawa katrm organik yarg dap* bertahan dalam ' - rkecil katena sebagran besat dilQasLr
dalam bentuk CO, ke atmosfet Td yang miskin C-organik mempyi kemampuan penyanggam, (bffiry N rcndah sehingga unsut 5*2 tznah ;q
ditambahkan dalam bahan pupuk -.+I semakin rentan tethadap proses pco@A+
sehingga efisiensi pemuputan
-.!if
92
Sukatono dan W.H. Utomo
/
Btxina Sains Vol 12 No l:97-98,?-072
rendah. Aplikasi pupuk kandang sebagai sumb$ bahan otganik membutuhkan kq n dao intensitas pemberian yang tinggi (i.e. >30 t/hd. Akan tetapi di tingkat petam, penambahan dalam iumlah besar setiap musim tanam kerap kali tidak rasional dan sangat sulit diterapkan petani di lahan kering. Di Lombok Utara lahan kedng yang potensial untuk pengembangan pertanian
ha dan batu sekitar 30o/o dimanfaatkan untuk pengembangan tzrru^fr^fl pa;r;Lgutt seperti i"gng dan ubi t
38.000
kayu, tetapi ptoduktivitasnya masih rendah katena faktor pembatas kesubuan tzrrah. Miskinnya bahan organik tanah merupakan faktot utama y^ng bertanggung iawab terhadap tendahnya kualitas kesuburan tanah di lzhzn kedng Lombok Utzta. Dalam kaitan ifli maka diperlukan pengelolaan tanah yang berorientasi pada petbaikan sifat fisika-kimia tanah y^ng menunjang pertumbuhan tanltrlarfi. Pemanfaatan biochat dapat meniadi opsi altematif untuk'membenahi kualitas tanah dan produktivitas tanaman irgorg di lahan kering semi-add tropis Lombok Utaru.
Metode Penelitian Petcobaan dilakukan di stasiun penelitian lapangan lahan keting Univetsitas Mataram di Desa Akar-Akat, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara (08"13'6,7008"25'16,70" LS dan 176"79'18,17"-
716"23'54,62" BT), 20,5 m di atas permukaan lauL Cuah huian tahunan Lombok Utata tatr-ruta. 7.200 mm
tetdistribusi antatebulan Desember/J arnuai sampai Aptil/Mei, suhu dan kelembaban rdata masing-masing 31"C dan 84oh. Tanah betkembang dad bahan induk abu dan pasir volkan berbatu apung hasil erupsi Gunung Ri"i*i. Tanah lapisan atas bertekstut lempung berpasir (55% pasir dar.9oh liat), pH meflcapai 5,97 dan status hara rendah (C 0,89%,0,1370 N,
23.60 mS/@, setapan-P dan 0.57 cmol/kg
K+etukat). Biochat yang digunakan diproduksi dad bahan kotoran sapi dan tempuruflg kelapa. Biochat tempurung kelapa @TI9 dipetsiapkan dati pembakaran (auto tbemal) dalam lubang tanah (1,0 m x 1,5 m x 1,0 m). Proses perlgarzingar. (chaing) dilakukan 5slama 10 fam dengan suhu pemanasafl berkisar 190-280"C (t*ta-tata 240"C). Biochar kototan sapi @KS) dipetsiapkan dad pemanasan kotoran sapl (kadar air 75'A, dalam drum (diameter 56 cm dan tinggi 42 cm), pada tungku betkonstnrksi batu bata (panjang 120 cm, lebar 70 cm dan tinggi 40 cm) dengan bahan bakar serbuk geryaii dan sabut kelapa. Drum diisi dengan 10 kg bahan baku, ditutup r^pl\ sewaktu pemanasan. Suhu pengarangan betfluktuasi antzru 200-330"C (tatz-tata 254C). Proses peflgaraflgan bedangsung 9-10 jam sampai tetbentuk bahan ar;ang hitam. Karaktetistik biochar disaiikan pada Tabel l. Percobaan lapmgan dilakukan mulai musim hujan @esember 2010-Matet 2071), rtilanjutkan musim kematau 1, MK1 tahun 2011 (Apdl sampai Juli) dan MK2 $uli-Oktobet). Vadabel petcobaan termasuk tiga bahan pembenah otganik diaplikasikan dengan takar:ar. 15 t/ht: biochar tempurung kelapa (BTI9, biochat
kototan sapi (BKS) dan pupuk kan&ng
@I!
dan t^npa" pembenah
(I!.
Pada siklus
musim tanmr. 1 OdT 1), MH 2010--2017, pedakuannya adalah BTK BKS, PK dan K. Siklus tanam betikutoya (MT2 dan MT3), pedakuan PK tetditi atas pukan yang diaplikasikan hanya sekali seiak siklus irgorg 1 ekA) dan pukan yang diaplikasikan setiap musim tanam MT1, MT2 dan MT3 @kB). Jadi pedakuan pada MT2 dan MT3 adalah BTK BKS, PkA,
PkB dan K. Pedakuaa tetsebut dtata dengan Rancangan Acak Kelompok dan 4 ulangan. Petak pedakuan dibuat 3,5 m x 4
m dengan tmggi bedeng 10 cm dan ixak
93 Sukartono dao !7.H. Utomo
/
Buara Sains Vol 12 No l;91-98,?.012
m dalaiarakattar Pembenah organik dibenamkan metata dalam tzrlt^h pLM antat peak pedakuan 0,5
blok 12 m.
kedalaman 10 cm, dinlubasikan selama 7 had dengan pembedan ,it (t 80% FC).
Tabel 1. Karakteristik biochar dad bahan kototan sapi, temputung kelapa dan pupuk kandaog yang digunakan dalam petcobaan lapangan Karakteristik Kandungan
pH-HzO
biochat "o
(/")
Abu (/")
cfa
N (o/, P (/,) C/N K (%) ca (%)
N,
("/o)
Mg ('/.) KTK (crnol/ks)
Biochat kotoran sapi
(BKS) 820
Biochat tetnpurung kelapa (BTICI
Pupukkandang 10,10
75,74 23,53 0,73 0,57 32,23
5,56 9,9 7,35 80,59 0,34 0,10
23793
10,89
6,9
8,4
5,1
o14
8,9
n,2; 0,94 0,62
1,5
712
0,53 0,65 0,35
4,4
0,6
0,41
16,79
71J8
Seminggu setelah inkubasi, benih irgorg fiIybdd BC-z) ditugal dengan jarz,k anarra 20 x70 cm (100 tala n^n per petak). Urea, Superphosphate dan KCI dibedkan takatan 135 kg N/ha, 75 kg PrO, /ba dan 75 fu BlO ha. P dan K diberikan sebagai pupuk dasar, sedangkan N diberikan dua kali yalrci 40oh (5a kg N/ha) pada timut 21 HST dan 60% (81 kg N/ha) pada umur 45 HST. Sebelum taram dan sesudah paoeq contoh tanah composit (0-20 cm) diambil pada setiap petak petlakuan untuk analisis: pH, total N, P-tersedia, KTK, dan exch. I! Ca, Mg. Khusus C-organik tanah, contoh trrnz,}r (0-10 cm dan 10-20 cm) secata periodik diambil (1, 2, 4, 7, 14, 28,56, 105, 155 dan 210 hati sesudah inkubasi). Retensi ait ditetapkan pada pF 0;7,0;2,0; 2,5 dzn 4,2) dan distribusi pod dihitung dengan pendekatan kurva karaktedstik air tzr.Laih. Kapasitas ait tersedia (KAT) tanah dihitung dari selisih kadat ott tanah pF 2,5 d." pF 4,2. Hlzsrl biii diukur setelah paoen
dengan menimbang biii iagung setelah diketing-oven suhu 60'C sampai mencapai
berat kedng konstan. Analisis d*z menggunakan ANOVA dan uii beda nyata dengan Fischer's least significant diffetence
(p=0,05) menggunakan program MINITAB Vetsi
13.
Hasil dan Pembahasan C-organik tanab
Aplikasi biochar @TK dan BKS) daq pukan meningkatkan C-otganik taoah pada
lapisan tanah 0-10 cm (Gambat 0. Kandungan C-organik yang tingi &d tarnh ymg dipedakukan biochat bertahan sampai akhit MT2. Sebaliknya, C-otganik tzr;lp;h pada petak pedakuan prrkan tidak betbeda nya;t^ dengan petlakuan tzrrya, pembenah tanah sesudah akhit musim taoam jagung 7 dan2.
Hal ini menunitkkan bahwa pengatuh aplikasi pupuk kandang tethadap Corganik tanah bertahan datif singlat hanya satu musim tar:iafr saja. Oleh karcoa itu, untuk mempertahankan bahan otga*
yaflg tingg! pupuk kandang
sehatusnya
94 Sukartono dan \07.H. Utomo
/
Buaae Sains
Vol
12
No l;97-98,2012
dekomposisi menunjukkan bahwa nilai koefisien (t) pada persafiuran tanah yang dipedakukan pukan lebih besat dati pada pedakuan lainnya. Hal ini sebagai petuniuk bahvra dekomposisi C-otganik dad pukan lebih cepat. J"e, C-otganik tzrLah (COT) dari petak pedakuan pukan turun 18% dalam waktu 14 baa jauh lebih tinggi dari pada nilqi yaog dituniukan oleh BTK dan BKS (Gambat 1).
dibetikan setiap musim tanam tidak seperti biochar.
Penelitian sebelumnya i"g,
membuktikan bahwa pada kondisi tropika basah, C-otganik dad pupuk kan&ng sapi tetdekomposisi hampit sempuma. dzlam satu musim piels et a1.,2004). C-organik biochar dengan struktut C atomatik lebih tahan tethadap dekomposisi Q-nhma;n et al., 2006). Kecenderungan dinamika
C=-O.OO2ln(t)+ 1.2'14
1.2 a.aaaaaaaa
R. = O.56
aaaaaaaaaaaa
t)+
1.7
Ic,
1.186
.85
1.o
^e,
i '-r.
o-9
. .- . _
.-HXi:?+
1126
a
c=_0.oo5tn(t)+o.869 ^.-_-=..^::T,:&rr._._ v )< 90
120
150
180
21()
t (harl lnkubasl)
a
Biochartempurung kelapa Pupuk kandang Log, (Biochar tempurung kelapa) Log. (Pupuk kandang)
r X
Biocharkotoransapi Kortrol (Biocharkotoran sapi) -Log. (Kortrol)
--Log. Gambar 1. C-otganik tanah (5-10 cm) sebagai fungsi waktu sesudah inkubasi pembenah organik di tanah sandlt bam Lombok Utata
Tunrnnya C-oganik tanah i.rg, dapat disebabkan oleh adanya mobilisasi
Dengan demikiaa, secara i-plirtt,
Gambar 2 menuniukkan bahwa sepanjang musim tanam COT pada kedalaman 75-20 cm tidak dipengaruhi secara nyata oleh
fenomena ini mendniukkan belum adany* perpindahan ke bawah yang substansial dati C-otganik partikel biochat. Turunnya COT yang diamati dimungkinkan hanya dati proses dekomposisi (Cheng et al.,
pedakuall pembenah organik tetsebut.
2006).
perkolasi meskipun demikian,
datz
sukattono dan w.H. utomo
/
btaaasains
95
vol
12
No r:9r-9g,20r2
t.0 0.8
8 r.. o
0.4
0.2
0
30
60
90
t2o
t (hrrl scudrh
150 t80
210
lnkub$ll
.Biochartempurungkelapa lBocharkotoransaoi
pupukkandang
XKontrol
Gambar 2. c-organik tanah (75-20 cm) di anah sandlt loanr,ombok lJteta Sfut kirzia tanalt
menyarankan adanya. konttibusi positif petnbenah otganik tethadap petb^;t "o ketersediaan hzula tanah. Meskipun demikian, untuk mempertahaotn ggngafth positif teseBug pukan beils
Selain meningkatkan COT, aplikasi biochar
fan pukan juga menyebabkan
perbaikan
lgberapa sifat tanah lainnya 6f"U.t
Z;.
Meningkatnya pH tanah setelah aplikasi biochat betkaitan etat dengan sifat alkatin bahan biochar. Lebih tingginya konsen&asi hzura pada petak pedakuan biochar dan
pukan pada setiap akhir
dibetikan
p^& setiap musim
txtr,q,.,.',
sementata aplika5i tunggal biochar d"pt memelihara pengaruh positif tetsebut untuk i"ogk"waktu yang lebih panjang.
panen
2.pH, total N, p tersedia. K. Ca. Mg dapat ditukar dan KTK tanah setelah frb:l aplikasi biochar dan pupuk kandang pada sistem
Perlakuan
p.rt n"m"r,
(nrg kg
)
(cmol kg
iagung
)
(cmolkg
l.InsimTanam-l 6tT-I )
BTri BKS pkA
lr {u si
nt
Ta no nr
BTli BKS PtA PkB Kontrol
o.t2b
6..1-5' 6.-19o
o.t6' o.l4'b
26.4g' 26 21'
l5.lo'
o.75b
2..1.t'
o 89'
2-s.66'
2 60r'
15.02'
1
o 76b
2.39'
l.{oD
6.Zgc
o.iro
3-r.-s9o
13.3-to
o.70"
2.22'
r izo
6.t6'
o. l4'r' o. I -5'l'
22.-1g'l'
l5.I-s'
21.67'b
o.76'
2.s.+tb
o.7g'
I
15.
2.78b
l.53b
jii fT-jj 6..+6'
6 36b 6 {o'b
o.l3b
6.-12t'
o. l
Tanam-S (i.IT-s) BTK 6..+9'
BKS PlLi. PKB
Kontrol
(cnrolkg ) (cmol kg
6.49t
PKB
Kontrol
)
o.l6' -3o
6.17'
o.l7' o.l7'
6.3gb' 6.43'0 6.-?6b'
2o.95o
I'
2-S.l l -+..1.t'
I
-5.
O.l'
r4'
t.42b
50'
-54b
l.l.67tb
o.7lb
2.
15.21'
o 7g'
I3
2.91b
-too
l.g3'
o.70b
2.08'
l.-32'
2.Sg' g-l'b
62' .65' .-5 lb .94' .2g'l
21 .12'
t5.lg'
o. t 3t' o. tg'
21.28' 20.+8'
I.s I -s' r.r 6tb
25.92b
o.l2b
l -s.24'
o 8-l' o g6' o 69r' o 89'
I
4.2g"
13,-rcr'
o
67o
2
l5'
.
2.1 9" 2.g7b
2.02'
1.45b
Aogk" yang diikuti superscirpt yang sama dalam kolom sama setiap musirn tanah tidak be$eda nyata (p = 0,05)
96
/
Sukatono dan W.H. Utomo
BrnaaSains Vol 12 No 1:97-98,2012
Meningkatnya nilai KTK tztah dengan penambahan biochar akan meminimalkan tesiko pencucian kation seperti K* dan NH**. Meningkatnya ketersediaan bata, rlan KTK pada penelitian ini selaas dengan hasil peneliti sebelumnya paou. daemh ttopika basah (Yamato et a1.,2006; Novak et a1.,2009). Tingginya muatan permukaan negatif yang dihasilkan dari oksidasi gugus fungpional (carboxflic dan phenolic) p"d^
permukaan
luar partikel dan
luas
permukaan biochar merupakan penyebab utama tingginya kemampuan adsoqpsi kation dari biochar (Cheng et al., 2006). Sifat inilah yang betkontribusi menurunkan pencucian kation pehmann et a1.,2003). Rcnnsi air tanalt
Aplikasi biochar dan pukan menyebabkan
sedikit perubahan retensi it
tanah
(Gambar 3). Adanya perubahan kzdar ur tanah pada kapasias lapang (pF 2,5) dan pF 4,2 pada petak perlakuan pembenah
oryanik (Gambar 3A)
betimplikasi tethadap petbqikan kapasitas air tersedia (Gatnbar 3B). Di akhir MT3, nilai KAT tana,h pada pedakuan BTI(, BKS, PkA, PkB dan K secara berurutan a,dalah 0,206 crr3 f cm3; 0,205 crr3 /cm3 ; 0,196 cm3 f cm1;
0,220 cm'fcmt dan 0,777 cm'fcm'. Dengan demikian maka peningkatan kapasitas ait tetsedia tanah pada petlakuan biochar sebesar 76oh sedatgkan PkB &n PkA sebesat 24o/o dan 17oh .Peningkatan tetensi afi tara}n akibat penambahan
pembenah organik ini mempunyai hubungan kuat dengan mefluruffrya iumlah pori makro tan:zh (d"a tidak
ditunjukkan). Sifat khas biochat yargkaya dengan pod mikro (<2-50 nm) iika diaplikasikan ke tanah belpasir yaflg secara tipik^l mempunyai luas permukaan spesifik
tetbatas maka drpzt menyebabkan bertambahnya jumlah poti mikto tanah.
B. K4asitas air tcrscdiataah
A. Reteasi air tarah 0.60
f
o.25
.. -BTK +BKS
0.45
E
--*-
ri
IE
.:
.-.r-p&B
o.3o
+K
E
!a
i1
S E
o.zo
E {}
0.15
PkA .B E
a,
fi
0.15
o.ro
0.05 2
pF
Gambat 3. Karaktedstik air tanah (A) dan kapasitas air tersedia tzm.h setelah aplikasi biochar dan pupuk kandang setelah tiga siklus musim turrurr. irgrrg di tanah sandy loam Lombok Utara. BTK = biochar tempurung kelapa, BKS = biochar kototan sapi, PkA = pupuk kandang aplikasi sekali, PkB = pupuk kandang aplikasi setiap musin\ dan K = konttol. Hasil bfi'ijagung
Petbaikan tethadap sifat
kimia taflLh
deagan aplikasi biochar bedmplikasi tethadap hasil iagung (Gambat 4). Respon
positif dari penambahan biochat tethadap hasil irgrrg di daetah topis i"S,
dilaporkan peneliti sebelummnya famato et a1.,2006). Pengaruh positif biochat dan
97 Sukartono dau \f/.H. Utomo
/
Btana Sains Vol 12 No 1:91-98,?.012
pukan setiap musim tanam terhadap hasil iagung (Gambar 4) masih tetlihat sa:rrpai
siHus musim tanam 3, teapi tidak untuk petlakuan p,,kan aplikasi sekali (PkA).
6 E hI,
e -!
o0
c)
o0 G'
d
2al2bl3al%
Gambar 4. Hasil biji iagung pada beberapa petlakuan pembenafu etganik di tanah sandy loam Lombok Utara. 7,2,3 aJralah musim tanam. 2,3 (a) pupuk kandang aplikasi sekali, dat2,3 @) pupuk kan&ng aplikasi setiap musim tanam.
Kesimpulan Aplikasi biochar meningketkan status Corganik. Selama tiga musim tar;i^rfl, status C-otganik tanah pada perlakuan biochar
konsisten lebih tinggi
dibandingkan perlakuan pupuk kandang dan kontol. Cotganik tanah meningkat daiO,89oh (tanpa pembenah) menjadi 7,20 (perlakuan biochar).
Aplikasi biochat
berkontribusi terhadap pembenahan sifat fisika-kimia tanah: tetensi hara (I.{, P, K Ca, Mg), KTK dan retensi at t:;nah. Kapasitas air tersedia tznah pedakuan biochar (BTK 0,206
crrf/cm3dan BKS 0,205 mf/cm3) sebanding dengan perlakuan PkB (0,220 cm'/cm) dan lebih tirygi terhadap PkA (0,196 cm'/cm) dan kontol 0,177 cm'/cm';. Tanaman jagung menuniukkan respon
positif tethadap aplikasi biochar. Hasil biji i"grrg rlta-t^ta dalam tiga siklus musim ta;nafi mencapai 5,54 t/ha dan 5,51 t/ha untuk petlakuan BTK dan BKS, sedangkan pupuk kandang aplikasi setiap musim tartatrt ekB) 5,62 tfha, rplikasi tunggal
pupuk kandang (PkA) 5,36 t/ha, .la" kontrol mencapai 4,83 t/ba. Daftat Pustaka Cheng, C.H, khmanq J., Thies, J., Buton S.D. and Engelhad M.H. 2006. Oxidation of black carbon by biotic and abiotic
processes. Organic Geochemistry 37: 1477-1488. Diels, J., Vanlauwe, 8., Van der Meersh, I{.I! Sanginga, N. and Merck RJ. 2004. I-ogterm soil organic carbon dynamics in a sub humid tropical dimats 13C datt aod modeling with ROTHC. Soil Biolog5r and Biochemistry 36: 17 39-17 50. Lehmann, J.,D^ Silva,J.P., Steiner, C., Nehls, T.,Zech, W. and Glaser, B.2A0. .. Nutdeot
availability
and leaching in
atchaeological Anthrosol and a Feralsol
the Central .ltmazon basin:
an
of
fertilizet,
mam[e & charcoal arnendments. Plant and Sor1249:343-357.
*d Rondon, M 2{)o6. Bio-char sequestration in teresttial
Lehmann, J., Gaun! J.
ecosystems: A teniew. Mtigation and Adaptation Strategy of Global Chaoge 11:
40427.
98 Sukartono danW.H. Utomo
/
Buarra Sains
Vol
12
No 1z9l-98,?,.012
Novalq J.M., Busschet, WJ., L^afu4 DJ,., Yamato, M., Okimo{ Y., Wibovro, I.F, Anshioti, S. and Ogr*c ]vL 2006. Effects Ahmedna, N[.A., Watts, D.W.and Niandou
of application of chatted bar] of Acacia IV[.A.S. 2009. Impact of biochar amendment on'fertility of a southeastern mangium on the yidd of aaize, cowPea coastal plain. Soil Science 17+
lO5-117.
and peanug and soil chemical ptopeties in South Sumat4 Indonesia Soil Science and Plant Nutdtion 52: 489495.