Arang hai'ati dan rurunannl'a sebagai stimulan pertumlruhan jabon dan sengon. Sri Komarayati
dan
1
Gustan Pari
Pemanfaatan biochar asal cangkang kelapa sarvit sebagai bahan pembawa mikroba PemantaP agregat. 7 L aksmi ta Prima S an ti dan D idi e k H adj ar G o enadi Apiikasi pupuk organik berbasis mikoriza unruk meningkatkan hasil kedelai di daerah semi arid tropis 15 l,ombok Uta n.V[lahltuAstiko,I. R. Sastrabidal,at, S. Djauhari dailA. Mubibilddin Pengaruh pemberian kompos ela sagu dan pupuk ABG bunga-buah terhadap P-tersedia, sefra pertumbuhan tanam an jagung(Zea na35 L) pada lnceptis olts. Elizabetlt Kaya
serapan-P,
21
Pemanfaatan kotoran ternak meniadi sumber energi alternatif dan pupuk organik. 27 Arn aran t i, M o h arua d S a tori da n Yan t i S r i Rej e k i Pemanfaatan biochar untuk meningkatkan produktivitas lahan kering beriklim kering. 33
Re ni
Ai Dariab
dan Neneng
L.
Nuida
Karakteristik morfologi rumput gaiah dan raja di tanah vulkanik dengan pemberian bahan Aqni Hanifa, Tfuhannes Baptk Subaglto dan Lutojo
organik.
39
Kemampuan biocharmemeeangairpadatanahberteksturpasir. S.SutonodanNenengL.Nurida 45 Penggunaan tanamafl Vetiueia Tjqanoides L dan biocbar untuk remediasi lahan pertanian tercemar 53 limbah tamb aogemas. Amir Hamzab, Zainal Kusuma, Wani Hadi Uorno dan Barnbang Guritna Kemantapan agreg^t setelah aplikasi biochar di tanah lempung berpasir pada pertanaman iagung di 61 lahan kering Kabupaten Lombok Utara. ^Sz wardji, Vttani Hadi (Itomo dan Sukartono Potensi pembenah tanah biochar dalam pemulihan sifat tanah terdegradasi dan peningkatan hasil 69 jagung pada Typic Kanhapludults Lampung. Neneng L. Nurida, Acbmad Racbrnan dan Sutono Pemanfaatan biomassa kering (kayu) sebagai bahan bakar untuk menguji kerja prototype kompor 75 biomas sa. Chris tin e. E Marnu aj a dan Lin d a Y H un ta Pengaruh penggunaan biochar dan pupuk kalium terhadap pencucian dan serapan kalium pada 83 tanaman iagu ng. Vt/ido wati, Asnab dan Sutoy o Perananbiochar sebagai pembenah tanah pada pertanaman f agung di tanah lempung berpasir laaru) sem,r.lljld ropis LomboklJtan. Sakartono dan Wani Hadi Utoruo
Efektifitas pengelolaan limbah cair pada industri kayu lapis Darui Subari, Udianslah, Bagjto Yanawiyadi
dan
di
(tand1 9l
Kalimantan Selatan'
99
Budi Setiawan
Kaiianpeningkatan pemanfaatan kotoran sapi meniadi biogas dengan metoda SWOT dan AHP
ori Pemanfaatan limbah pertanian sebagai energi alternatif melalui konversi
di
109
Desa l7angrrnsari Kecamatan Lembang. Pati Renos
the
rmal.
117
Thufik Iskandar dan Nana Dyah Siswati Peningkatan kualitas infrastruktur ialanpadatanah ekspansif dengan pemanfaatan limbah Pertanian 123 guna mendukung pengembangan wilayah. G a lih D amar Pdn d.ulu da n S uh udi Pengaruh residu bahan organik pada tatamzn f agung (Zea nay L) sebagai tanaman sela pertanaman 131
ubi kayu (Manihot evrlenta
L).
Titiek Islami
l
EDISI KHUSUS Pengelolaan Limbatr Biomassa Sebagai Sumber Energr Te$adran, Pertanian Berlaniut dan Mitigasi Femanasan Global (Prospek Konverci Biomassa ke Biochar di Indonesia) Seminar Nasional, 26-n Jvntzllz di Universitas Ttibhuurana Tungadewr Mrlrrg.
61
Buana SainsYoll8No
t
61-68,20t1
KEMANTAPAI{ AGREGAT SETELAH APLIKASI BIOCHAR DI TAI{AH LEMPUNG BERPASTR PADA PERTAI{AIVIAN JAGI]NG DI I.AHAN KERING KABUPATEN LOMBOKUTARA Suwatdiil), V.H. Utomo2) dan Sukatonor) |)Pusat Penelitian dan Pengenbangan Lahan KeringUriaenitat Mataram 4 Intervational
Rmarch
Centru
for
Manageme
nt of Degraded ard Mining
l-ailt, UniuniE
of Brawiay
Absttact Evaluation of changeable agtegat stability was done almost ofle year aftet application of biochar during rainy season 2010/2011 of three cyles maize pl"oti"g in d{ylad of North Lombok. Thtee points of undistutbed soil samples in depth 0-20 cm wete collected one month after maize harvest of previously addedbiochat land. Site of soil sample was fteated by application of otganic matter consisting of biochar coconut hust (BTI!, biochat cow manure @KS), one season application of manute eKA), each season aplication of manute ekB) and conffol (( : without soil amandement). The tesults showed that after one yeat The value was application of biochar inceased the limited value stability of soil ^grWLL PkA, PkA den of while for treatmert tespectivel, 6l,37oh arrrd 61,18oh for BTK and BTS, control gave value 58,44oh, 66,620/0 tnd, 57,11o/o. Incteasing stability of soil tgregat after application of organic soil amandement positively corelated with i the increase of soil organic and water soil retention. Therefore, expedment suggested that modification is needed fot application biochar and manwe in long period of tnaize ctopping pattem in dryland of Noth Lombok. Kry words: biochar, soil agrugate stabiliA, rzaiTe, dryland
Pendahuluan
Ptovinsi Nusa Tengaru Btat Q'ITB), memiliki potensi lahan kering yang cukup besat yakni sekitar 1.807.463 ha ztau 84o/o dari luas wilayah NTB (Suwardji et aL, 2004). Oleh kar.ene- itu pengembangan pertanian lalrrar' kedng trntuk tantma;t paflgan dan petemakan dalam arti luas sargat ptospektif dilakukan di wilayah
Iahan keting NTB. Dari
potensi tersebut,
sumbetdaya lahan kering NTB wilayah Kabupaten Lombok Utatt
memiliki potensi lahan kering sekitat 38.000 hektat untuk pengembangan pargan dan sampai saat banr sekitar 30oh yang dimaofaatkan
pertaniar
ini
tarLarrraf,.
untuk pengembangan tznltfrat paogao khususnya iagung dan ptoduktivitasnya masih sangat tendah (Suwatdji, 2007).
Ptoduktivitas tanaman yang tendah tersebut berkaitan erat dengao kamktedstik
tanah yang kurang memadai untuk
mendukung pertumbuhao
optimal
tanafiaLn yakni tanah betsifat Potous, kemantapan agegat tznah lemah, dao yang
lebih ekstdm adzlah tanah lempung berpasit ini miskin bahan otgaoik (Cotganik <7,0oO G"lit" dan Sukartono,
2007; Suwatdji et aL, 2007). Lebih iauh, tzrth tersebut iuga mempunyai kemampuan retensi ait dafl kapasitas tukat kation tanah yarg tendah (Sttwar:dii et al., 2007).
62 Suwardji, W.H. Utomo dan Sukartono
/
Biuar,r' Sains
VoI 12 No 1:67-68,2072
Salah satu sifat fisik taoah lannya y*ng peoting tddah sabilias ?grcgut tuinah ymg beqpetan penting mempengaruhi fuogsi tanah dalam mehyediakan air, udata dan ursrrr hata bag1 pertumbuhan tan fra;fl (Suwatdji dan Ebetbach, 1998). Tanah dengan kemantapan Lgrcga;t yaog lemah dan miskin bahan otganik memiliki kemampuan retensi * dan ham rcndah
pasiran lahan kering tetsebut dihatapkan sebagai solusi alternatif untuk meningkatkan kaadungafl C-otganik tzrlrah dan pe$aikan sifat fuiko kimia tana;hyartg menuniang tat^ att dtn.h*a yang memadai untuk pertumbuhan dan hasil tanurnzfl
pemupukan (Suwatdii et a1.,2A07). Bahan organik melupakan salah satu agensia pengikat pattikel tzrah terpenting di daerah tropik. Sehingga rendahnya bahan organik pL& tanah lempung
tanah sehingga memiliki pengaruh iangl
sehingga kondisi fisik sepeti ini menyebabkan rcndahnya efisiensi
berpasir blazn keting
di wilayah ini
mempengaruhi kemantupzrn agrcg?t tanah yarg rda. Tidak mengherankan iika tanah di wilayah bhain keting Kabupaten Lombok Utata, stabilitas agregart tanzhnya tidak mantap serta teteosi ut dan hatayang rendah y^tg merupakan petmasalahan utama dalam gengelolaan tanah pasiran lahan kering Kabupaten Lombok Utata. Variabel tersebut di atas meniadi faktot kunci yang sangat menentukan kettga*n pertrlmbuharr dzn produktivitas tanaman pangan khususnya jagung dan kacaflg tanah di lahan kering di Kabupaten Lombok Utata,. Mencermati fenomena di atas maka pengelolaan tanah yang berotientasi pada perbaikan kualitas tanah temrasuk upaya meningkatkan kemantapan agrcgut taoah sangat penting untuk dipethatikan dalam upaya optimalisasi pemaofaatan lahan kering pasitan untuk pengembargan tarzrrrln pangan di Ptovinsi NTB. Praktek pengelolaan ini dapat dilakukao dengan penambahan bahan pembenah tanah yatg mempunyai pengaruh h"gb paniang dalam meningkatkan dan mempertahankan stabilitas C-otganik tanah. Salah satu bahan yang memiliki sifat kemampuan sepeti ini adilah biochat. Penambahan bahan pembenah tarah betbasis biochar di tanah
jagung.
Betbeda dengan bahan
organik
fieshar sebagai pembenah tarah memiliki sifat tekalsittan, lebih tahan tethadap oksidasi dan lebih stabil dalam Lainnya,,
paniang tethadap petbaikan
kualitas
kesubutan tantb. (C-otganik tznah dan KT19 (Steiner et al., 2007). Biochar mempunyai waktu tioggrl dalam tanah cukup lama, sehinga penggwlaan biochar
sebagai pembeoah tanah
selain
mempetbaiki sifat fuiko-kimia tanah iuga dapat merupakan penyimpan karbon (carbon sink) yaagbaik (Wo[ 2008). Glaser
et al. Q0O2) menunjukkan
bahsra
peagkayaan tanah akan katbon melalui penambahan biochar beqpengaruh positif lqin stabilitas terhadap sifat tanah ^ntarz t tanah, KTK tntah, kandungan C^greg organik tanah, tetensi att dar,l.}ral:'. Potensi biochat dilam perbaikan kesehatan tanah khsusnya di da;era;h tropika basah sudah mulai banyak diungkap pata peneliti (Asu et aL 2009; Chan et aL 2008i Lehmann and Rondon"2006), tetapi k"iit" di lahan kering semi add Eopis masih saogat terbatas.
Makalah
ini menyajikan hasil
evaluasi
kemantapafl agtegut tanah pada sebuah percobaan lapangan aplikasl biochar di tt:or.h lempung belpasit (*u0 bo*) y"og telah ditanami iagung dalam kurun waktu
aga musim tanam di lahan
kedng
Kabupaten Lombok U tara.
Metode Penelitian Pengan bilan sanpe I tanab
Pengambilan sampel ta ah tidak terusik untuk analisis stabilitas agrcgait dilalrukan
63
Suwardji !7.H. Utomo dan Sukatono
p^& petak laban bekas
petcobaan
lapangan aplikasi biochar (Snkanono et al., 2011) di tanah lempung belpasit di Desa
Akar-Akat Kecafiiataa Bayan Kabupaten Lombok utxa" (08"1 3'6,70"48"25', 76,7 0 I.S dan 116" 19' 18,77 " -176"23' 54,62" B'I). Sampel tanah dalam ring sampel (diametet 7,0 cm dan tinggi 5,2 cm) iuga diambil untuk untuk analisis retensi air dan B.V. tanah. Sampel tanah diambil pada kedalaman 5-10 cm pada petak pefi:,r;.,umaln iagnng y^Lg telah mendapat petlakuan pembenah organik sebagai berikut: 1. Biochat tempurung kelapa @TK), 2. Biochat kototan sapi @KS), 3. Pupuk kaadang hianyt sekali aplikzsi
4.
ekA),
Pupuk kandang aplikasi setiap musim tamlll (PkB) dan 5. t^nplpembenah tanah (I{). Sampel tanah (5 sampel dari 5 petlakuan x 3 ulangan x 5 titik) diambil secata acak
pada 5 titik setiap petak pedakuan. Pengambilan sampel tanah terusik i"g dilakukan untuk penetapan POM-C di akhit musim tanam ke-3 S,IT3). Sgjarab ingkat petak bekas percobaan aplikasi biochar
Petak pedakuan berukuran 3,5 mx4m dengan tinggi bedeng 10 cm drn jarak antat petak pedakuan 0,5 m dan antar blok 7,2 m. Bahan pernbenah otganik @iochar dan pupuk kandang) dibedkan dengan
takaran 15 t/ha disebarkan
dan dibenamkan secara rn.era;ta pada kedalaman 10 cm bersamaan dengan pengolahan tanah. Biochat (BTK dan BKS) dan pupuk kandang ("kA) diaplikasikan hanya sekali selama tiga musim tarrartn i"grrg yaitu satu minggu sebelum t^flLrr. jagung pertama (MTl), sedangkan petlakuan 4 GkB), pupuk kandang diberikan setiap kali musim tAnztrr. Selang 7 hai sejak inkubasi pembenah organit petak percobaan
f
Bvanr Sains Vol 12 No 7;61-68,2012
dipetahankan lembab dengan penyitaman ait mencapat+ 80% Lapasitas l"pr"g. Secara teknis seluuh kegiaan agtonomis pertanafiran iAuog pada peak petcobaan dilakukan sarna untuk setiap siklus musim tanam iagung MT1, MT2 dan MT3. Benih jagung (bbrido) ditugal sebanyak 2 blji petlubang sedalam 5 cm. Penugalan benih iaguog dengan iarak tanarr 20 cm x 70 cm, dilakukan 7 hzi setelah inkubasi bahan pembenah otganik (MT1). Pupuk anotganik yang diguoakan adalah lJtea, SP-36 dan KCI. Pupuk pengandung P dall K diaplikasikan sebagai pupuk dasat dengan takxm 75 kg PrOr/ha den 75 kSKrO/A" P"p"k nitrogen 035 kg N/ha) diberikan 6s2 keli yakni 40% (54 hg
N/ha) diberikan pada saat
t^rlur;rlan
betumut 21 HST(hati setelah tanam) dan 60% (81 kg N/ha) pada umur 45 HST. Diakhir siklus MT3 (satu mi'''ggu setelah
panelr jaguod, evaluasi
kemantapan
zlgregut dan kandungan particakn otganic matter-C dan tetensi ait tanah dilakukan untuk setiap petak petlakuan. Penet@an stabilitas agegat, particalan organic matter-C dan nteni air tanab
Aoalisis stabilitas a;gregat dilaksanakan
menggunakan agtegat [616s mata 5adng 4 10 mm sekitar 400 g pada saat tanah dalam keadaan lembab. Ukuan irri yang ^grcgut inilah yang dipilih Latena ukuan
^grcgut stabilitasnya dipengaruhi oleh pengaruh pengelolaan taoah (Suwatdji dan Ebetbach,
1998). Bongkah tanah y ng besar dipecahkan secara rnanual dengan tzng fr, kemudian contoh tanah dimasuk&an datam bejana plastik dan ditutup rapat selaniutnya disimpan dalam ruang dingin (4"C) sebelum dianalisis. Analisis kemantapan agrcgutdilakukan dengan cara pengtyakan keting dan basah ((ettonegoto et al., 1998). Ayakan yang digunaka, adalah ayrkan dengan cliametet lubang 8,00 mm; 4,76 mm, 2,83 nm;2,0 mm; 1,0 mm;0,5 mt dan 0,30 mrn. Retata
64 Suwardii, W.H. Utomo dan Sukartoro
betat diametet O{WD)
dihituog
meogunaLan pendekatan:
MIVD = E'..f{
I4/f Q{yangamata
et
al.,
2001).
Xi
=
V/i =
tutz-rata diameter fraksi ukutan
kei ptoporsi berat agregut
pada,
ftaksi ukuan ke i.
Nilai da'i M$fD pa'dr pengayzkan kedng dan basah digunakan untuk menghitung nilai kemaatap^D.
^gregzt
IQnad@an agrcgat
MlfD
basah)\
x
sebrgai bedkut:
= {l: MIVD
keing-
100%
Penetapan Patirukte organic natter-C (POM-C) dilakukan dengan ftaksionasi bahan otganik pada ukuan partikel 250
Fm, 150 Frn dan 50 pm
dengan
pengayakan basah (I{afuiah, 2011).
Retensi ait tanah diukur pada isapan setaa dengan pF 1,0; pF 2,0; pF 2,54 dan pF 4,2. Kapasitas air temedia dihitung dad petbedaan kanduogan lengas tzn*h pF 2,54 dan kandungan lengas pF 4,2.
f
Buana Sains
Vol
12
No
l:
67-68,2072
Hasil dan Pembahasan Stabilitas agugat
tauh
Betdasatkan
hasil evaluasi
tethadap (Gambar 1), tedihat
stabilitas agreglt tarazrh bahwa aplikasi pembenah otganik (biochar dan pupuk kandang) mempunyai konuibusi tethadap meningkatoyl nilai tanah. Pupuk kandang stabilitas ^grcgut yang diaplikasikan setiap musim t^n^m iagung (PLB) menuniukkan nilai stabilitas yang sebanding dengan stabilitas ^gregat Lgregat tanah yang dipedakukan dengan biochar. Pedakuan biochat menunjukkan nilai s6ffi6s agregat 61,370/0 dzn 67,18oh (BTK dao BKS) dan aplikasi pukan setiap
musim t^rrlrto. eKB) sebesar 66,620/0. Aplikasi tunggal pupuk kandang ekA) tidak menyebabkan perubahan yaf,g substansial terhadap stabilitas ^$egut lornah. Kecendetungan meningkatnya stabilitas algregnt tarrzih
hi
mempunyai hubungan yang kuat dengan meningkatr:ya
kandrrngan panimlate organic (POM-C) dengan nilai t 0,60.
matter-C
o
s= Yso 6 AD
g
S+o d
€30 (r)
tanah (% MSflD) pada sistem pettanaman jagung ^gregut lempung belpasir (*ob lon*) dtlahan kedng Lombok Utxa.
Gambat 1. Stabilitas
di
tanah
65
Suwardji,IT.H. Utomo dan Sukartono
f
Buarra Sains
12
No 1:67-68,2012
kandang aplikasi setiap musim tariafrL (PkB) secara koosisten lebih tingi dibandingkan POM-C ftaksi tanah yall;g bemsal dad petak t^rnpa pembenah. POMC ftaksi halus (50 prm) dati sampel tana"h petak biochat dan pedakuan pupuk kandang setiap musim tanam et8)
Pa*icakn otgailt matter-C (POM-C)
Datr POM-C p^M
Vol
bebempa petak
petlakuan pembenah otganik setelah l^hafr ditanami jagung selama tiga musim taflar,.^ (Gambar 2) menjadi penguat petan pasokan pembenah organik tethadap stabilitas C-organik tanah. Kandungan POM-C y^ng diamati pLM bebetapa ukuran ftaksionasi (>250,150 dan 50 pm), menunjukkan bahvra tanah yang dibeti biochar (BTK dan BKS) dan pupuk
masing-masing2,2 dan 1,8 kali lebih tinggi dibanding POM-C tarlo,h p^M petak konuol.
1.0 I
lrt,
0.8
IBTK
b! L) 0.6
Ja
o o.
IBKS ,aPkts
o.4
TtrPKA
0.2 0.0
1-50pm
2501un
X'\'aksi
-501un
FOM
Gambar 2. Petbandingan particulate otganic natter-C (POM-C) petak petlakuan biochat dengan pupuk kandang diakhir MT3.
Kondisi ini berbeda dengan petlakuan PkA yakd pupuk kandang yang htnya diaplikasikan sekali selama flg, si.klus musim tuflerm tersebut, tidak menyebablran perubahan y^flg substansial tethadap kandungan POM-C khususnya ftaksi partikulat halus (50 gn). Lebih tingginya nilai POM-C petak pedakuan biochat dan pupuk kandang setiap musim tanam ekB), khususnya POM-C fraksi halus (501un,), menjadi indikasi awal peluang perbaikan stabilitas Lgrcgat tanah jangka panjang, katena ftaksi tetsebut merupakan pool-C yang lebih stabil dan kutang sensititif tethadap pengelolaan tanah. Lebih detail dapat diungkap bahwa meningkatnya nilai
POM-C khususnya ftaksi halus (50 pm) sebagaimana ditunjuL*an Gambat 2, daprt meniadi petuniuk yang ry*tt tentaog
perbaikan stabilitas C-tanah iqngka
paniarg, katena POM-C tetsebut merupakan pool-C yang telatif lebih stabil katena dapat membentuk for:nasi ntgdrrlclal+onplexs atau ketika biochat i"ga sebagai bagian dad ftaksi tnikto tetsebut dapat betrda dalzm formasi biochar-orgatoclal comphx ymg lebih tahar.t terladap petombakan. Bahan organik tanah yang berada dalam fraksi mikroagtegat mengalami ptoteksi tethadap
akses
petombakan sehingga meniadi lebih stabil dad pada bahan organik yzrgberada pa,da
66 Suwatdji, W.H. Utomo dan Sukattono
mtktoagregtt @rodowski et al.,
/
BvotrrSains Vol 12 No 1:61-68,2012
tanah dapat memberikan andil yang cukup besar dalam pertukatan gas dalam tanah, msa5tafilkan susunan butit tufiah, sehingga menguangi rcsiko perusakan Iapisan atas tanah oleh pukulan ait huian. Tisdall dan Oades (1982) melapotkan bahwa C-organik tanLalr^ merupakan bahan yang paling penting dalam stabilitas Lgrcgat ptda. lapisan tanah a;tas tanah-tanah
2006),
tedebih ketika biochar sebagai b4giao dati mikroagregat. Tentu hal iril membutuhkan pfasafat bahlqza agtegat tetsebut tidak dirusak secara fisik seperti oleh pengolahan tcairah dan terekspose kondisi oksidasi kzrena pengolahan anah (Suwa td1\ 2004).
C-organik y^ng tetdapat padl makoagtegat (> 250 Frn) lebih Iabil
pertaniar
sehingga keberadaannya dalam tanah lebih cepat mengalami perubahan daa merupakan pool-C yang lebih peka terhadap pengelolaan tanah (fisdall dan
Retensi air tanah
Hasil evaluasi retensi asr fz;nrh dati contoh taruh yang dbmati setelah tiga musim tanam (Gambar 3) menunfukkan bahuza masukan bahan pembenah organik
Oades, 1982). Penelitian terdahulu oleh Sukartono dan Suwardji (1999) melapotkan
bahwa faktor kandungan bahan oryanik tqr'ttr. lebih dominan dari pada kandungan krp* dan liat sebagai penentu stabilitas agrcgat tanah untuk lahan keting di Pulau Lombok. Kontribusi C-organik y^tg sedemikian besat sangat bemlasan karena bahan organik berperanan penting sebagai agen perekat partikel tanah meniadi unit stnrktut yang lebih mantap (fisdall dan
Oades, 1980): Stevenson
@iochar dan
pupuk
kandang)
berkontdbusi menaikkan tetensi at tanah. Aplikasi biochat membe.ikan kontribusi terhadap meningkatnya l
(1982)
menfelaskan bahwa bahan otganik dalam
B. Kapasitas dr tcrsediatanah
A. Rctasi air t&ah 0.60
o.25
...BTK +BKS
o.45
IE
{-IlcA +Ptr3 +R
o-m
'd
S
o.m
E E
I
0.1,
'e b
!
o.ro
0.05 2 pF
Gambar 3. Retensi atr tanah (A) pF 0; pF 1,0; pF 2,0; pF 2,5; pF 4,2 d^r. kapasitas ait tetsedia tanah (B) pada berbagai pedakuan pembenah otganik setelah tiga musim t^rnrl:,
iaung.
67
Suvatdi! W.H. Utomo dan Sukartono
Meningkatnya kaodungan aft kapasitas lapzng yuoig signifikan setelah aplikasi
biochat iW" telah dilapo*an
oleh
bebetapa peneliti sebelumnya (Glaser et al-,
2002; Chair' et al., 2007). Dalam kaitan
dengan petbaikan tetensi Ltt taf,ah, Atkinson et al. Q010) menekankan bahwa manfaat yang besat dati penambahan
biochar
tethadap
meningkatnYa
tanah hanya kemampuan retensi ^tt belpasit' pzda tznah ditunjukkan Kesimpulan Dalam waktu satu tahuo (tiga siklus musim tznzrrn irg*g), aplikasi biochat dap* meningkatkan stabilitas agrryart tanah sebanding dengan pupuk kandang yang diaplikasikan setiap musim tanam. Adaflya tafl^h peningkatan kemaflt2Pan ^grcgutotganik pembenah bahan aplikasi setelah tersebut berkotelasi positif dengan
kandungan patikukte orgadc
matter-C
@OM-C) dan retensi uttaoo,h.
Dengan demikian maka
sftategi
di lahan keting meogacu Pulau Lombok harus Pa'cu'
pengelolaan tanah berpasit
pengelolaan tanah yung
mamPu meningkatkan kandungan bahan otganik tanah dalam imgkz panjaLng ymg dapat memPunyai pengaruh yang positif tethadap petb^ikan stabilitas Lgregat dan sifat-sifat fisika kimia lainnya. Kondisi seperti ini sangat penting dalam tangka memPertahankar produktivitas lahan kering untuk mendukung pengembangan agdbisnis tanafiran pangan secata betkelaniutan.
memperbaiki atau
Daftar Pustaka Atkinson, CJ., Fizgerald, J.D. and Hipps, N.A. 201.0. Potenual mechanisms for achieving agricultural benefits ftom biochat application to tempetate soils: a review. Plant and Soil 337: 1-18
f
Bu111,a
Sains
Vol
12
No
l:
6l-68,?-012
Brodowski, S., Johrr5 8., Fless4 H. and Amelung, W. 2A06. Agtqate-ocduded black carbon in soil Euopean Journal of Soil Science 57 $): 539'5d+{t. Chan, ICY., Van Zwieter,., L., Meszaros, I., Downie. A. and JosePh, S. 2007. Agronomic values of gteen waste biochar as a soil amendmenL Australian Jounal of Soil Research 45 6294M Zech, W- 2002. Glaser 8., Irhmann, J.
"nd Ameliorating physical
and
chemical
properties of highly weatheted soils in the ttopics with charcods A tevieu/. Biolog5r. and Fertility of Soils 35L219 - 230. 'Lehmann, J., 2007. Bioenelgy in the black Envitonment 5: 381-387 Ecology Frcnt Lehmann, J., Gaun! J. *d Rondon, M. 2006.
Biochar sequestration in ecosystems.
A
review.
adaptation srategies
1l:403-427.
tertestrial mitigation and
for global change.
Lolita, E.S. dan Sukartono- 2007.
Reqpon
tun rrrar, bawang memh (Alliun ascaloxicta) yang diinokulasi MlrA pada tagam crna
pembedan bahan otganik dan ida pengairan di lahan kedng Pulau Lombok Prosiding Kongtes Nasional HITI 5-7
ember 2007, Y o gy akana. Sukartono dan Suwardii. 1999. Anasir-anasir yang bertanggung iawab tethadap sabilitas agregut anah dari berbagai jenis tanah 'l'ti D
es
Pulau Lombok dan Sumbawa. Agoteksos 8
(a):1-6. Sukartono, IJtomo, W.H., Nugtoho, W.H. and
Z. 2071. SimPle biochar production generated ftom cattle dtrag and coconut shell.Joumal of Basic andAppliedKusuma,
Science Ressearch 10: 1680-1685.
Sukartono, IJtomo, W.H,, Kusuma, Z. md Nugroho, W.H. 2011. Soil fetility status, nutrient uptake, arrd maize Q'ea zays L) yield following biochar aad catde manure application on sandy soils of Lombok, Indonesia. Journal of TtoPical a9
$2):47-52,2017
Suwatdji. 2004. Olah Tanah Konservasi untuk
Menuju Peranian yatrg
Berkelaniutan.
Univetsity of Mataram Press. 128 halaman.
Suwadji dan Ebetbach, P.L. 1998. Seasoual changes of physical properties of an Oxic
68 Suwatdji, !7.H. Utomo dan Sukartono
/
Bllanz.Sains
Vol
12
No
1z 61-68,?-012
Paleusalf aftu 76 years of 6ircct drilling or Tisdal" J.M. and Oades, J.M 1930. The effect conventional cultivation. Journal Soil and of cop rotation on agtgation in Red Tilage Reseatch 49:65-77. btown Earth. Austalian Joumal of oumal Suwardji, Suardiaqi G. darl l{ipp,, A. 2007. Soil Research 18: 423-434 Meningkatkan efisiensi att itigasi dari Tisdal J.M. and Oades, J.I\d. 1982. Organic sumber ak taraa.h datam pada lahan kering matter and water stable aggregate in soils.
pasiran Lombok Utztt menggunakan Joumal of Soil Science teknologi itigsi sptinkler big gun. Ptosiding Kongtes Nasional HIfi Dq 5-7
Des embet ?-007, Y ogytkartz. Suwardji, Teiowulan, R, Rakhman,
Munfu, B. 200,4. Rencana
A
dan
strategi
pengembangan lahan keting Ptovinsi NTB. Bappeda, NTB. pp157
33,:147-163