PEMANFAATAN KOLEKSI FIKSI DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
oleh
Utami Lestari NIM. 1112025100039
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2017 M
PEMANFAATAN KOLEKSI FIKSI DI KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT
Skripsi Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh Gelar sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh
Utami Lestari NIM. 1112025100039
di bawah bimbingan :
Dr. Ida Farida, MLIS NIP. 19700407 200003 2 003
PROGRAM STUDI ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1439 H/ 2017 M
LEMBAR SURAT PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
Saya yang bertanda tangan di bawah ini Nama
: Utami Lestari
NIM
: 1112025100039
Judul Skripsi : Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat Ujian Skripsi : 13 April 2017 Skripsi tersebut telah diperbaiki sesuai dengan saran dan komentar Tim Penguji sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Strata (S1) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 13 April 2017 Tanda Tangan
Tanggal
: Pungki Purnomo, MLIS ……………… ....………. NIP. 19641215 199903 1 005
1.
Ketua Sidang
2.
Sekretaris Sidang : Mukmin Suprayogi, M.Si NIP. 19620301 199903 001
……………… ....……….
3. Pembimbing
: Dr. Ida Farida, MLIS ……………… ....………. NIP. 19700407 200003 2 003
4.
Penguji I
: Alfida, MLIS ……………… …………. NIP. 19710215 199903 2 001
5.
Penguji II
: Siti Maryam, M.Hum ……………… …………. NIP. 19700705 199803 2 002
SURAT PERNYATAAN Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Utami Lestari
NIM
: 1112025100039
Jurusan
: Ilmu Perpustakaan
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul: “Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat” adalah benar merupakan karya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat dalam penyusunan skripsi ini telah saya cantumkan sumber pengutipannya dalam daftar pustaka. Saya bersedia untuk melakukan proses yang semestinya sesuai dengan undangundang jika ternyata skripsi ini secara prinsip merupakan plagiat atau jiplakan dari karya orang lain. Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul di kemudian hari menjadi tanggung jawab saya. Jakarta, 13 April 2017
Utami Lestari
ABSTRAK Utami Lestari (1112025100039). Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat. Di bawah bimbingan Dr. Ida Farida, MLIS. Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2017. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemetaan pemanfaatan koleksi fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian studi kasus dan pendekatan penelitiannya menggunakan kajian sirkulasi. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 671 pinjaman yang terdiri dari 393 Judul Buku. Sampel tersebut diambil dari data sirkulasi peminjaman koleksi fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat selama bulan Oktober - Desember 2015. Dari hasil penelitian ini diketahui bahwa (a) koleksi buku fiksi yang paling banyak dipinjam selama periode tersebut ialah buku yang berjudul ―Dongeng Sepanjang Masa Dongeng Yunani‖ dan ―Miauw… Miauw…‖. Tahun terbit literatur yang paling banyak dipinjam merupakan buku fiksi dengan tahun terbit antara 20102015 dengan frekuensi sebanyak 508 pinjaman (75,7%). Genre koleksi buku fiksi yang paling banyak dipinjam ialah Roman dan Seksualitas dengan frekuensi sebanyak 197 pinjaman (29,4%). (b) Pengarang yang buku fiksinya paling banyak dipinjam ialah Enid Blyton dan Monica Perez. Pengarang yang buku fiksinya paling banyak dipinjam merupakan pengarang asing dengan frekuensi sebanyak 57 dari 97 pinjaman (59%). (c) Pemustaka yang paling banyak meminjam koleksi buku fiksi adalah pemustaka dengan inisial IS. Berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa peminjaman koleksi fiksi paling banyak dilakukan oleh pemustaka perempuan dengan frekuensi sebanyak 451 pinjaman (67,2%). Berdasarkan golongan usia pemustaka, peminjaman koleksi fiksi paling banyak dilakukan oleh anak-anak (usia ≥ 12 tahun) dengan frekuensi sebanyak 301 pinjaman (44,9%). Berdasarkan status Pemustaka, diketahui peminjaman koleksi fiksi paling banyak dilakukan oleh Siswa dengan frekuensi sebanyak 506 pinjaman (75,4%). Berdasarkan pendidikan pemustaka, peminjaman koleksi fiksi paling banyak dilakukan oleh pemustaka SD dengan frekuensi sebanyak 353 pinjaman (52,6%). Sedangkan berdasarkan pekerjaan pemustaka, diketahui bahwa peminjaman koleksi fiksi paling banyak dilakukan oleh Pelajar dengan frekuensi sebanyak 495 pinjaman (73,8%). Kata Kunci: Pemanfaatan, Koleksi Fiksi, Kajian Sirkulasi.
i
ABSTRACT Utami Lestari (1112025100039). The Utilization of Fiction Collection in the Library and Archive Office of Administration City of Central Jakarta. Under the guidance of Dr. Ida Farida, MLIS. Department of Library Sciences, Faculty of Adab and Humanities, Syarif Hidayatullah State Islamic University Jakarta, 2017. This study aimed to determine how the mapping of fiction collection utilization at the Library and Archive Office of Administration City of Central Jakarta was. The method used was a case study and a circulation study approach. This study used sample with the total number 671 loans consisted of 393 titles. The sample taken from the data circulation of the lending fiction collection in KPAK Central Jakarta from October to December 2015. The result showed that (a) the most widely borrowed collection of fiction books during this period was a book entitled Dongeng Sepanjang Masa: Dongeng Yunani. Publishing year of fiction book which was the most widely borrowed was during the last 5 years of publishing year (2010-2015) with a frequency of 508 loans (75.7%). Genre of fiction book which was the most widely borrowed was Roman and sexuality with a frequency of 197 loans (29.4%). (b) The first rank of fiction book author whose was the most widely borrowed was Enid Blyton and Monica Perez. Fiction book author whose was the most widely borrowed was a foreign author with a frequency of 57 from 97 loans (59%). (c) The user who borrowed many fiction book is user with initial IS. Based on the users gender, fiction books are mostly borrowed by female users with a frequency of 451 loans (67.2%). Based on the user's age group, the highest borrowing fiction collections were children (aged ≥ 12 years) with a frequency of 301 loans (44.9%). Based on user status, the most lending fiction collection was done by the Students with a frequency of 506 loans (75.4%). Based on the user's study, borrowing a collection of fiction most often committed by Elementary School with a frequency of 353 loans (52.6%). While based on the user's work, known lending fiction collections most often committed by a Student with a frequency of 495 loans (73.8%).
Keyword: The Utilization, Fiction Collections, Circulation Study.
ii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT penulis sampaikan atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi Besar Muhammad saw. beserta keluarganya, sahabat dan para pengikutnya yang insya Allah kita semua termasuk di dalamnya. Alhamdulillah, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini dibuat sebagai syarat menyelesaikan program studi Ilmu Perpustakaan dan juga untuk memperoleh gelar sarjana Ilmu Perpustakaan di Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam pelaksanaan penulisan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan dari berbagai pihak yang mendukung. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Syukron Kamil, M.A, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2.
Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.
Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
4.
Ibu Dr. Ida Farida, MLIS selaku dosen pembimbing skripsi yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah meluangkan
iii
iv
waktu, tenaga dan pikirannya kepada penulis sampai dengan penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5.
Bapak Ade Abdul Hak, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing dan memberi saran dalam penyusunan skripsi ini.
6.
Kepada seluruh pihak Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat antara lain: Ibu Meti Lastri selaku Kepala Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat, Ibu Sri Mulyani selaku Kepala Tata Usaha KPAK Jakarta Pusat, Ibu Suhaini selaku Kepala Sub. Bidang Pelayanan Perpustakaan, Ibu Tirta Riyana selaku Kepala Sub. Bidang Koleksi Perpustakaan dan seluruh staff KPAK Jakarta Pusat yang telah memberikan izin dan bantuannya kepada penulis dalam melakukan penelitian ini.
7.
Seluruh Bapak dan Ibu dosen Jurusan Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan ilmu yang berharga kepada penulis.
8.
Terima kasih untuk kedua orang tuaku tercinta, kakak dan keponakanku yang selalu memberikan kasih sayang, dukungan, doa, moral dan materiil kepada penulis sehingga penulis berhasil menyelesaikan studi ini.
9.
Terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk sahabat seperjuanganku Baghea Nurul Mariam, Dita Parwitasari, Hilda Elistianah dan Mia Rizkhina Dwi Riyane yang telah bersama-sama berjuang selama kuliah dan membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini. Terima kasih untuk doa, semangat, dukungan serta bantuannya.
10. Terima kasih untuk kedua sahabatku sejak SD Ana dan Riri yang selalu ada dari dulu sampai sekarang.
v
11. Terima kasih untuk sahabat SMA-ku, Amalia, Asma, Fiki, Fita, Nurul, Intan, Senja dan Sri yang selalu memberikan semangat dan dukungan. 12. Terima kasih kepada teman-teman Ilmu Perpustakaan Angkatan 2012 khususnya kelas IPI B serta teman-teman KKN MUSE 2015. Semoga Allah SWT senantiasa mendampingi langkah kita, bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain. Aamiin. Sesungguhnya penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis bersedia menerima kritikan dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan dalam pembuatan laporan penelitian selanjutnya, penulis juga memohon maaf apabila ada kekeliruan atau hal yang tidak berkenan dalam penyusunan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis dan juga masyarakat yang membacanya. Jakarta, 13 April 2017
Utami Lestari
DAFTAR ISI ABSTRAK .............................................................................................................. i ABSTRACT ........................................................................................................... ii KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI ......................................................................................................... vi DAFTAR TABEL .............................................................................................. viii DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... ixx DAFTAR LAMPIRAN ..........................................................................................x BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..............................................4 C. Tujuan Penelitian .............................................................................5 D. Manfaat Penelitian ...........................................................................5 E. Definisi Istilah ..................................................................................5 F. Sistematika Penulisan .......................................................................6
BAB II
TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Umum ........................................................................8 1. Pengertian Perpustakaan Umum .................................................8 2. Tujuan Perpustakaan Umum ....................................................10 3. Tugas dan fungsi Perpustakaan Umum ....................................12 B. Koleksi Perpustakaan Umum .........................................................14 1. Pengertian Koleksi Perpustakaan .............................................14 C. Koleksi Fiksi ..................................................................................15 1. Pengertian Koleksi Fiksi ...........................................................15 2. Ragam-ragam Bentuk Fiksi ......................................................18 3. Jenis-jenis Fiksi ........................................................................19 D. Pemanfaatan Koleksi Fiksi ............................................................29 E. Penelitian Terdahulu ......................................................................34
BAB III
METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ....................................................38 B. Sumber Data...................................................................................39 C. Populasi dan Sampel ......................................................................40
vi
vii
D. Teknik Pengumpulan Data ............................................................41 E. Teknik Analisa Data .......................................................................42 F. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................44 BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian ..................................................................45 1. Sejarah Singkat ........................................................................45 2. Visi dan Misi ...........................................................................47 3. Tugas dan Fungsi .....................................................................47 4. Struktur Organisasi ...................................................................49 5. Koleksi Perpustakaan ...............................................................50 6. Jenis Layanan ...........................................................................51 B. Hasil Penelitian ..............................................................................54 a. Dari Segi Koleksi Buku Fiksi. ..................................................55 b. Dari Segi Pengarang Buku Fiksi ..............................................60 c. Dari Segi Pemustaka Peminjam Buku Fiksi .............................62 C. Pembahasan....................................................................................68 a. Dari Segi Koleksi Buku Fiksi. ..................................................68 b. Dari Segi Pengarang Buku Fiksi ..............................................71 c. Dari Segi Pemustaka Peminjam Buku Fiksi .............................73
BAB V
PENUTUP A. Kesimpulan ....................................................................................78 B. Saran ..............................................................................................79
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................81 LAMPIRAN BIODATA PENULIS
DAFTAR TABEL Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian...................................................................................44 Tabel 4. 1 Jumlah Koleksi di KPAK Jakarat Pusat................................................51 Tabel 4. 2 Jumlah Pinjaman Koleksi Fiksi selama Oktober-Desesember 2015 ....54
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Bagan Struktur Organisasi KPAK Jakarta Pusat...............................50 Gambar 4. 2 Diagram Judul Buku Fiksi yang Sering Dipinjam ............................55 Gambar 4. 3 Diagram Pinjaman Koleksi Fiksi Berdasarkan Tahun Terbit Buku.. 57 Gambar 4. 4 Diagram Genre Buku Fiksi yang Dipinjam ......................................58 Gambar 4. 5 Diagram Pengarang Buku Fiksi yang Sering Dipinjam ....................60 Gambar 4. 6 Diagram Status Pengarang Buku Fiksi..............................................61 Gambar 4. 7 Diagram Pemustaka yang Banyak Meminjam Buku Fiksi ...............62 Gambar 4. 8 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Jenis Kelamin ............63 Gambar 4. 9 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Golongan Usia ...........64 Gambar 4. 10 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Status .......................65 Gambar 4. 11 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Pendidikan ...............66 Gambar 4. 11 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Pekerjaan .................67
ix
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Daftar Judul Buku Fiksi yang di Pinjam di KPAK Jakpus Selama Bulan Oktober - Desember 2015 Lampiran 2 Pengolahan Data dalam Bentuk Tabel Lampiran 3 Foto-foto Koleksi Fiksi di KPAK Jakarta Pusat Lampiran 4 Lembar Tugas Menjadi Dosen Pembimbing Lampiran 5 Lembar Pergantian Judul Skripsi Lampiran 6 Lembar Izin Penelitian Lampiran 7 Lembar Bimbingan Skripsi
x
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era pembangunan dan perkembangan ilmu pengetahuan saat ini, peran perpustakaan dan pusat informasi semakin dirasakan kegunaannya sebagai sumber informasi dan sarana belajar-mengajar guna meningkatkan dan menumbuh kembangkan kecerdasan masyarakat. Informasi merupakan sesuatu yang sangat penting bagi perkembangan pribadi setiap individu. Banyak cara yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan informasi salah satunya adalah dengan memanfaatkan perpustakaan. Perpustakaan merupakan salah satu pusat informasi, artinya perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan oleh masyarakat. Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan maupun tidak diminta. Dalam hal terakhir ini dilakukan bila perpustakaan menganggap bahwa informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan pengguna.1 Perpustakaan sebagai sarana pelestarian hasil budaya mempunyai fungsi sebagai pusat sumber informasi, ilmu pengetahuan, penelitian dan berbagai layanan jasa lainnya. Setiap orang dapat dengan mudah memperoleh informasi yang dibutuhkannya di perpustakaan. Ada beberapa jenis perpustakaan yang tersebar ditengah-tengah masyarakat, salah satunya ialah perpustakaan umum. Perpustakaan umum merupakan sarana pendidikan bagi masyarakat luas dengan menyediakan berbagai macam koleksi yang di dalamnya 1
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia, 1991), hal. 6.
1
2
terkandung informasi, ilmu pengetahuan, teknologi dan budaya yang digunakan sebagai sumber belajar untuk memperoleh dan meningkatkan ilmu pengetahuan. Salah satu fungsi perpustakaan umum yaitu sebagai tempat rekreasi. Maksud dari fungsi rekreasi tersebut adalah perpustakaan berusaha menyediakan bahan-bahan pustaka yang di dalamnya berisikan informasi yang dapat memberikan kesegaran dan hiburan bagi para pemakainya. Di perpustakaan, seseorang dapat mengisi waktu luangnya untuk melepas lelah dan penat dengan kegiatan membaca. Oleh karena itu setiap perpustakaan selalu menyediakan koleksi yang bersifat rekreatif atau menghibur. Berbagai macam cara juga dilakukan oleh perpustakaan agar dapat diminati oleh para pemustaka, diantaranya dengan melengkapi koleksi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan para pemustaka. Menurut Bafadal seperti yang dikutip oleh Tresia Mestika dan Marlini, jenis-jenis koleksi perpustakaan ditinjau dari isinya, dapat dibagi ke dalam dua kelompok yaitu, (a) bahan-bahan pustaka yang isinya fiksi, atau bukubuku fiksi seperti, buku cerita anak-anak, cerpen, novel, prosa dan lain sebagainya. (b) bahan-bahan pustaka yang isinya nonfiksi atau buku-buku nonfiksi, seperti buku-buku umum, referensi, bibliografi, ensiklopedi, jurnal, surat kabar dan lain sebagainya.2 Dalam menunjang fungsinya, perpustakaan umum menyediakan berbagai macam koleksi yang dapat dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat, salah satunya yaitu koleksi fiksi. Koleksi fiksi merupakan salah satu koleksi 2
Tresia Mestika dan Marlini, ―Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Padang Pariaman‖, Jurnal Ilmu Informasi Perpustakaan dan Kearsipan, Vol. 2, No. 1, Seri G (2013), h. 494.
3
yang banyak diminati oleh para pemustaka. Fiksi atau cerita rekaan adalah cerita yang tidak berdasarkan fakta kejadian nyata. Fiksi berasal dari kata Fictio yang berarti ―bentukan, rekaan‖. Fiksi meliputi jenis novel, cerita pendek, prosa, dan juga dapat meliputi karya sastra lain seperti drama, puisi, sketsa, cerita rakyat, fabel, dan kisah.3 Fiksi menceritakan kisah yang imajinatif yang dapat menggugah perasaan orang yang membacanya. Dengan membaca buku fiksi seseorang dapat mengambil sebuah nilai moral yang terkandung didalam ceritanya. Cerita yang terkandung didalam koleksi fiksi tidak selalu hanya memuat cerita yang bernuansa romantisme, banyak pula cerita yang mengandung nilai-nilai positif dan bermanfaat yang dapat diaplikasikan di kehidupan nyata. Karena sifatnya yang menghibur, banyak orang yang senang membaca koleksi fiksi daripada koleksi non fiksi. Hal tersebut membuat ketersediaan koleksi fiksi di perpustakaan umum dapat dijadikan sebagai alat dalam menarik minat baca penggunanya. Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota (KPAK) Administrasi Jakarta Pusat merupakan salah satu perpustakaan umum yang berada dibawah Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Provinsi DKI Jakarta. Koleksi yang dimiliki oleh KPAK Jakarta Pusat terdiri dari berbagai macam jenis seperti koleksi umum, koleksi fiksi, referensi, elektronik dan lain-lainnya. Jumlah koleksi yang dimiliki oleh KPAK Jakarta Pusat sebanyak 70.537 ekslempar dengan judul sebanyak 26.256. Sedangkan koleksi fiksi yang dimiliki KPAK Jakarta Pusat yang masuk ke dalam kelas 800 berjumlah 4.493 ekslempar dengan judul sebanyak 1.624. 3
295.
Sumardjo Jakob, Ensiklopedia Nasional Indonesia (Jakarta: Delta Pamungkas, 1997), h.
4
Dari observasi awal, diketahui bahwa sebagian besar koleksi yang di pinjam oleh pemustaka di KPAK Jakarta Pusat adalah koleksi fiksi, namun belum diketahui seberapa jauh koleksi-koleksi fiksi tersebut dimanfaatkan oleh pemustakanya. Berdasarkan latar belakang di atas, penulis berusaha menggali lebih dalam tentang bagaimana pemanfaatan koleksi fiksi yang dilakukan oleh pemustaka di KPAK Jakarta Pusat dengan mengambil judul ―Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat‖. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah Pembatasan masalah dalam sebuah penelitian dimaksudkan untuk menghindari penafsiran yang lebih luas dan agar penelitian ini lebih terarah, sehingga hasil yang didapat bisa maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan. Oleh karena itu, penelitian ini hanya dibatasi pada pemanfaatan koleksi fiksi yang dipinjam di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat pada tahun 2015. Dari uraian latar belakang masalah, dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka pokok masalah yang akan dibahas dirumuskan ke dalam bentuk pertanyaan: Bagaimana pemetaan pemanfaatan koleksi fiksi yang dipinjam oleh pemustaka di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat dalam kurun waktu tahun 2015?
5
C. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu: Untuk mengetahui bagaimana pemetaan pemanfaatan koleksi fiksi yang dipinjam oleh pemustaka di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat dalam kurun waktu tahun 2015. D. Manfaat Penelitian Manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Menambah pengetahuan peneliti tentang bagaimana pemanfaatan koleksi fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat. 2. Sebagai buah pikiran dan masukan yang berguna kepada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat dalam meningkatkan koleksi, khususnya koleksi fiksi. 3. Sebagai khazanah dan rujukan bagi pembaca di bidang pengetahuan khususnya dalam bidang ilmu perpustakaan. E. Definisi Istilah a. Perpustakaan Umum merupakan perpustakaan yang dikelola oleh pemerintah baik itu pada tingkat nasional, provinsi maupun kota dan diperuntukkan bagi masyarakat luas (umum) sebagai sarana pembelajaran. b. Koleksi fiksi merupakan koleksi yang ceritanya ditulis berdasarkan khayalan pengarang. c. Pemanfaatan koleksi fiksi merupakan penggunaan buku-buku yang bersifat fiksi yang terdapat di perpustakaan dan dipergunakan baik untuk dibaca di ruang perpustakaan maupun untuk dipinjam oleh para pemustaka.
6
F. Sistematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai permasalahan ini, sistematika penulisannya adalah sebagai berikut: Bab I
Pendahuluan Bab ini berisi tentang latar belakang, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, definisi istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan Literatur Bab ini berisi landasan teori terhadap hal-hal yang berkaitan dengan objek yang diteliti seperti definisi perpustakaan umum, tujuan perpustakaan umum, tugas dan fungsi perpustakaan umum, definisi koleksi perpustakaan, definisi koleksi fiksi, ragam bentuk koleksi fiksi, jenis-jenis koleksi fiksi serta pemanfaatan koleksi fiksi.
Bab III Metode Penelitian Bab ini menjelaskan metode yang digunakan oleh penulis di dalam penelitian ini, yang mencakup jenis dan pendekatan penelitian, sumber data, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data serta penjelasan tentang penelitian terdahulu.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan Bab ini merupakan bab inti yang menguraikan tentang bagaimana pemetaan pemanfaatan koleksi fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat.
7
Bab V
Penutup Bab terakhir ini berisi kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini. Peneliti juga mencoba memberikan saran yang membangun untuk Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat.
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Umum 1. Pengertian Perpustakaan Umum Perpustakaan adalah suatu ruangan, bagian dari gedung/ bangunan, atau gedung itu sendiri yang memiliki koleksi berupa buku-buku, yang diolah, disusun dan diatur sedemikian rupa, agar dapat dipergunakan oleh pemustaka.4 Perpustakaan merupakan tempat untuk memperoleh informasi guna menunjang pengetahuan dan pendidikan masyarakat. Sama halnya seperti negara-negara lainnya, Indonesia juga memiliki berbagai jenis perpustakaan. Sesuai dengan Undang-undang RI Nomor 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan pasal 20, menyebutkan bahwa jenisjenis perpustakaan ada lima yaitu Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Umum, Perpustakaan Sekolah/Madrasah, Perpustakaan Perguruan Tinggi, dan Perpustakaan Khusus. Perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, suku, ras, agama dan status sosial-ekonomi. Serta dalam penyelenggaraannya perpustakaan umum diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota, kecamatan, dan desa, serta dapat diselenggarakan oleh masyarakat.5
4 5
Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2003), h. 7 Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, h. 14
8
9
IFLA (International Federation of Library Associations and Institutions) mendefinisikan perpustakaan umum sebagai berikut: “A public library is an organization established, supported and funded by the community, either through local, regional or national government or through some other from of community organisation. It provides access to knowledge, information, lifelong learning, and works of the imagination through a range of resources and services and is equally available to all members of the community regardless of race, nationality, age, gender, religion, language, disability, economic and employment status and educational attainment.”6 ―Perpustakaan umum adalah sebuah organisasi yang didirikan, didukung dan didanai oleh masyarakat, baik melalui pemerintah daerah, regional atau nasional atau melalui beberapa bentuk lain dari organisasi masyarakat. Perpustakaan memberikan akses ke pengetahuan, informasi, pembelajaran sepanjang hayat, dan karya imajinasi melalui berbagai sumber daya dan jasa dan sama rata tersedia untuk semua anggota masyarakat tanpa memandang ras, kebangsaan, usia, jenis kelamin, agama, bahasa, disabilitas, ekonomi dan status pekerjaan dan tingkat pendidikan.‖
Sedangkan menurut Sulistyo Basuki, perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh dana umum dengan tujuan melayani umum. Ciri-ciri perpustakaan umum adalah sebagai berikut: a. Terbuka untuk umum artinya terbuka bagi siapa saja tanpa memandang perbedaan jenis kelamin, agama, kepercayaan, ras, usia, pandangan politik, dan pekerjaan. b. Dibiayai oleh dana umum. Dana umum ialah dana yang berasal dari masyarakat. Biasanya dikumpulkan melalui pajak dan dikelola oleh pemerintah.
6
Dana
ini
kemudian
digunakan
untuk
mengelola
Philip Gill, The Public Library Service: IFLA/UNESCO Guidelines for Development (Munchen: Saur, 2001), h. 1. Diakses pada tanggal 15 September 2016 dari http://www.ifla.org/files/assets/hq/publications/archive/the-public-library-service/publ97.pdf
10
perpustakaan umum. Karena berasal dari umum maka perpustakaan umum harus terbuka untuk umum. c. Jasa yang diberikan pada hakekatnya bersifat cuma-cuma. Jasa yang diberikan mencakup jasa referal artinya memberikan informasi, peminjaman, konsultasi studi sedangkan keanggotaan bersifat cumacuma artinya tidak perlu membayar.7 Dari pendapat-pendapat di atas mengenai definisi perpustakaan umum, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum merupakan sebuah organisasi yang diselenggarakan dan dibiayai oleh pemerintah, baik pada tingkat provinsi, kabupaten/kota serta tingkat kelurahan/desa guna memberikan informasi dan pengetahun kepada masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan suku, agama, ras, maupun status sosial dan ekonomi. 2. Tujuan Perpustakaan Umum Perpustakaan umum mempunyai 4 tujuan utama, yaitu: a. Memberikan kesempatan bagi umum untuk membaca materi perpustakaan yang dapat membantu meningkatkan mereka ke arah kehidupan yang lebih baik. b. Menyediakan sumber informasi yang cepat, tepat dan murah bagi masyarakat, terutama informasi mengenai topik yang berguna bagi mereka dan yang sedang hangat dalam kalangan masyarakat.
7
h. 46.
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993),
11
c. Membantu
warga
untuk
mengembangkan
kemampuan
yang
dimilikinya, sehingga yang bersangkutan akan bermanfaat bagi masyarakat
sekitarnya,
sejauh
kemampuan
tersebut
dapat
dikembangkan dengan bantuan materi perpustakaan. Fungsi ini sering disebut sebagai fungsi pendidikan perpusakaan umum, lebih tepat disebut sebagai pendidikan berkesinambungan ataupun pendidikan seumur hidup. Pendidikan sejenis ini hanya dapat dilakukan oleh perpustakaan umum, karena perpustakaan umum merupakan satusatunya
pranata
kepustakawanan
yang
terbuka
bagi
umum.
Perpustakaan nasional juga terbuka bagi umum, namun untuk memanfaatkannya tidak selalu terbuka langsung bagi perorangan, adakalanya harus melalui agen perpustakaan lain. d. Bertindak selaku agen kultural artinya perpustakaan umum merupakan pusat utama kehidupan budaya masyarakat sekitarnya dengan cara menyelenggrakan
pameran
budaya,
ceramah,
pemutaran
film,
penyediaan informasi yang dapat meningkatkan keikutsertaan, kegemaran dan apresiasi masyarakat terhadap segala bentuk seni budaya.8 Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa tujuan dari perpustakaan umum adalah agar dapat memenuhi kebutuhan informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Dengan dipenuhinya kebutuhan informasi tersebut diharapkan agar masyarakat menjadi melek terhadap informasi, menjadikan masyarakat yang gemar membaca dan dapat 8
Sulistyo-Basuki, ―Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital‖, Visi Pustaka Vol. 9, No. 2 (Agustus, 2007), h. 1.
12
menumbuh
kembangkan
ilmu
pengetahuan
sehingga
membantu
masyarakat meningkatkan kehidupan ke arah yang lebih baik lagi. 3. Tugas dan Fungsi Perpustakaan Umum Perpustakaan umum memiliki tugas pokok, yaitu menyediakan, mengolah, memelihara dan mendayagunakan koleksi bahan pustaka, menyediakan sarana pemanfaatannya dan melayani masyarakat pengguna yang membutuhkan informasi dan bahan bacaan. Untuk melaksanakan tugas pokoknya, perpustakaan umum kabupaten/kota melaksanakan fungsi antara lain sebagai berikut: a. Pengkajian kebutuhan pemakai dalam hal informasi dan bahan bacaan. b. Penyedia bahan pustaka yang diperkirakan diperlukan, melalui pembelian, langganan, tukar menukar, dan lain-lain. c. Pengolahan dan penyiapan setiap bahan pustaka. d. Penyimpanan dan pemeliharaan koleksi e. Pendayagunaan koleksi f. Pemberian layanan kepada warga masyarakat baik yang datang langsung di perpustakaan maupun yang menggunakan telpon, faxmil dan lain-lain. g. Permasyarakatan perpustakaan. h. Pengkajian dan pengembangan semua aspek kepustakawanan. i. Pelaksanaan koordinasi dengan pihak pemerintah daerah, tokoh-tokoh masyarakat dan mitra kerja lainnya. j. Menjalin
kerjasama
dengan
perpustakaan
lain
pemanfaatan bersama koleksi dan sarana/prasarana.
dalam
rangka
13
k. Pengolahan dan ketata-usahaan perpustakaan.9 Sedangkan menurut Taslimah Yusuf, fungsi perpustakaan antara lain sebagai berikut: a. Fungsi edukatif Perpustakaan umum menyediakan berbagai jenis bahan bacaan berupa karya cetak dan karya rekam untuk dapat dijadikan sumber belajar dan menambah pengetahuan secara mandiri. b. Fungsi informatif Perpustakaan umum sama dengan berbagai jenis perpustakaan lainnya, yaitu menyediakan buku-buku referensi, bacaan ilmiah popular berupa buku dan majalah ilmiah serta data penting lainnya yang diperlukan pembaca. c. Fungsi kultural Perpustakaan umum menyediakan berbagai bahan pustaka sebagai hasil budaya bangsa yang direkam dalam bentuk cetak/terekam. d. Fungsi rekreasi Perpustakaan umum bukan hanya menyediakan bacaan-bacaan ilmiah, tetapi juga menghimpun bacaan hiburan berupa buku-buku fiksi dan majalah hiburan untuk anak-anak, remaja dan dewasa.10 Jadi, dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa perpustakaan umum memiliki beberapa fungsi yang diantaranya adalah fungsi edukatif, informatif, kultural, dan rekreasi. Perpustakaan umum dengan berbagai 9
Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2000), h. 6. 10 Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 18.
14
fungsi-fungsinya tersebut dapat dijadikan sebagai pembelajaran bagi masyarakat dengan menyediakan sumber-sumber pengetahuan dan informasi yang relevan dan mutakhir guna menjadikan masyarakat yang lebih maju lagi. B. Koleksi Perpustakaan Umum 1. Pengertian Koleksi Perpustakaan Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria dan jenis dari sebuah perpustakaan. Guna mencapai misi dan mewujudkan visi perpustakaan yang sejalan dengan tujuan badan induknya, maka hal tersebut harus ditunjang dengan adanya koleksi perpustakaan yang dapat memenuhi kebutuhan informasi penggunanya. Salah satu unsur utama perpustakaan adalah tersedianya koleksi. Tanpa adanya koleksi yang baik dan memadai, perpustakaan tidak akan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada para penggunanya. Artinya koleksi yang disediakan oleh perpustakaan disesuaikan dengan kebutuhan penggunanya, sehingga bahan pustaka yang ada dapat dimanfaatkan dengan maksimal oleh pemustaka. Menurut Undang-undang nomor 43 pasal 1 ayat 2 tahun 2007 koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan/ atau karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.11 Kata koleksi dalam bahasa inggris yaitu collection yang berarti kumpulan. Dalam kamus ilmiah kontemporer, kata koleksi berarti 11
Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 Tentang Perpustakaan, h. 5.
15
pengumpulan, kumpulan. Koleksi perpustakaan adalah semua bahan pustaka yang dikumpulkan, diolah, dan disimpan untuk disajikan kepada masyarakat
pengguna
dalam
rangka
memenuhi
informasi
yang
dibutuhkan.12 Sedangkan dalam Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi, koleksi adalah sejumlah buku atau bahan lain mengenai satu subjek atau perkara tertentu yang dikumpulkan atau dihimpun oleh seseorang, badan atau lembaga tertentu.13 Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa koleksi perpustakaan merupakan semua bahan pustaka, baik dalam bentuk buku maupun non buku yang dimiliki oleh perpustakaan dan ditujukan bagi pemustaka. Bahan pustaka yang dimaksud disini adalah bahan pustaka yang di dalamnya memuat informasi yang up to date dan relevan dengan kebutuhan pemustaka. C. Koleksi Fiksi 1. Pengertian Koleksi Fiksi Kata fiksi dalam kamus sastra seperti yang dikutip oleh Warsiman diartikan sebagai khayalan atau sesuatu yang direka.14 Fiksi diturunkan dari bahasa Latin “Fictio”, Fictum, yang berarti ―membentuk‖, ―membuat‖, ―menciptakan‖. Dalam bahasa Inggris disebut Fiction. Dalam bahasa Indonesia, fiksi berarti ―karya sastra yang diciptakan berdasarkan
12
Sukarman, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2002), h. 12. 13 Nurhaidi Magetsari, dkk. Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi (Jakarta: Depdikbud, 1992), h. 109. 14 Warsiman, ―Membangun Pemahaman terhadap Karya Sastra Berbentuk Fiksi: Telaah Sifat dan Ragam Fiksi Naratif‖, Jurnal Thaqafiyyat, Vol 14, No. 1 (2013), h. 181.
16
imajinasi pengarang‖.15 Fiksi merupakan sebuah karangan yang di dalamnya memuat cerita yang tidak nyata atau fiktif namun ceritanya didasari oleh cerita yang ada di kehidupan sehari-hari. Fiksi merupakan sebuah cerita rekaan atau cerita khayalan. Hal tersebut menjadikan fiksi sebagai karya naratif yang isinya tidak menyarankan pada kebenaran sejarah. Karya fiksi merupakan suatu karya imajiner yang isinya menyaran pada sesuatu yang bersifat rekaan, khayalan, sesuatu yang tidak ada dan tidak terjadi sungguh-sungguh, sehingga tidak perlu dicari kebenarannya pada dunia nyata. Fiksi selalu dipertentangkan dengan fakta. Karena fiksi adalah khayalan, maka fakta adalah realita, yakni sesuatu yang benar ada dan terjadi di dunia nyata, sehingga kebenarannya pun dapat dibuktikan dengan data empiris16. Menurut Yusuf M. Pawit dan Yaya Suhendar, buku fiksi adalah buku-buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan. Ia ditulis atas dasar kehendak dan khayalan pengarangnya saja. Imajinasi pengarang dan juga termasuk kecenderungan perasaan pada saat menulis sering tertuang dalam wujud tulisan pada buku yang ditulisnya. Buku-buku model fiksi biasanya dalam bentuk cerita, baik cerita pendek maupun lengkap. Nama lain untuk buku fiksi sering dikaitkan dengan novel atau romans.17
15
Kinayati Djojosuroto dan Anneke S. Pangkerego, Dasar-dasar Teori Apresiasi Prosa Fiksi (Jakarta: Monasco, 2000), h. 12. 16 Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013), h. 2 17 Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kencana, 2007), h. 18.
17
Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa koleksi fiksi merupakan bahan bacaan yang di dalamnya memuat cerita yang dikarang berdasarkan hasil dari pemikiran dan imajinasi penulis. Sebagai karya imajiner, fiksi menawarkan berbagai permasalahan manusia dan kemanusiaan, hidup dan kehidupan. Pengarang menghayati berbagai permasalahan tersebut dengan penuh kesungguhan yang kemudian
diungkapkannya
kembali
melalui
sarana
fiksi
dengan
pandangannya. Oleh karena itu fiksi dapat diartikan sebagai prosa naratif yang bersifat imajinatif, namun biasanya masuk akal dan mengandung kebenaran yang mendramatisasikan hubungan-hubungan antar manusia.18 Pengarang
mengemukakan
hal
itu
berdasarkan
pengalaman
dan
pengamatannya terhadap kehidupan. Namun, hal itu dilakukan secara selektif dan dibentuk sesuai dengan tujuannya sekaligus memasukkan unsur hiburan dan penerangan terhadap pengalaman kehidupan manusia. Membaca karangan fiksi berarti menikmati cerita, menghibur diri untuk memperoleh kepuasan batin. Menurut Bawden dalam Kamy Ooi dan Chern Li
Liew
mengungkapkan bahwa pembaca mencari fiksi untuk berbagai alasan. Selain untuk hiburan, membaca fiksi juga dapat dijadikan untuk mendapatkan wawasan dan pengetahuan baru, sebagai bentuk pelarian, untuk pengembangan pribadi dan kenyamanan emosional pembaca.19
18
Burhan Nurgiantoro, Teori Pengkajian Fiksi (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013), h. 3. 19 Kamy Ooi dan Chern Li Liew, ―Selecting Fiction as Part of everyday Life Information Seeking‖, Jurnal OF Documentation, Vol. 67, No. 5, 2011, h. 748-772. Diakses dari http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/00220411111164655?journalCode=jd pada 18 November 2016
18
2. Ragam-ragam bentuk Fiksi Menurut Abrams dalam buku yang ditulis oleh Noni Tuloli, pembagian fiksi dititikberatkan pada konsep yang menunjuk pada novel dan cerita pendek.20 Untuk lebih memperjelas kedua bentuk fiksi tersebut, berikut ini akan dibahas satu per satu. a. Novel Kata novel berasal dari kata Italia “Novellus” yang diturunkan dari kata Noveus yang berarti baru. Dikatakan baru karena dibandingkan dengan jenis karya sastra lainnya seperti puisi, drama, dan lainnya, jenis ini muncul kemudian.21 Sebagai sebuah karya fiksi, novel menawarkan sebuah dunia, dunia yang berisi model kehidupan yang diidealkan, dunia imajinatif, yang dibangun melalui sebagian unsur instrinsiknya seperti peristiwa, plot, tokoh, latar, sudut pandang, dan lain-lain yang kesemuanya tentu bersifat naratif. b. Cerita Pendek (Cerpen) Sesuai dengan namanya cerpen adalah cerita yang isinya pendek. Dalam cerita pendek dikisahkan salah satu moment dalam kehidupan manusia. Waktu penceritaannya pendek, jumlah baris halamannya pendek, dan dapat dibaca dalam sekali duduk. Lazimnya, cerpen terdiri atas lima belas ribu kata atau sekitar lima puluhan halaman. Cerita pendek haruslah berbentuk ‗padat‘. Jumlah kata dalam cerpen harus lebih sedikit ketimbang jumlah kata dalam novel. Setiap bab dalam novel menjelaskan unsurnya satu demi satu. Sebaliknya, dalam cerpen 20
Nani Tuloli, Teori Fiksi (Gorontalo: Nurul Jannah, 2000), h. 16. Kinayati Djojosuroto, Dasar-dasar Teori Apresiasi Prosa Fiksi (Jakarta: Monasco, 2000), h. 22. 21
19
pengarang menciptakan karakter-karakter, semesta mereka, dan tindakan-tindakannya sekaligus, secara bersamaan.22 Jadi dapat disimpulkan bahwa, novel dan cerpen merupakan bagian dari ragam bentuk fiksi. Novel merupakan sebuah cerita fiktsi naratif yang dalamnya memuat cerita-cerita yang biasanya terjadi di kehidupan manusia, dan terkadang dibumbui dengan cerita-cerita fantasi. Novel biasanya memuat cerita yang lebih kompleks. Sedangkan cerpen ialah cerita fiksi naratif yang lebih ringkas sehingga terkadang membacanya tidak memerlukan waktu yang lama. Hal yang paling menonjol yang membedakan keduanya ialah panjang pendek halaman ceritanya, sehingga bentuk novel lebih besar atau tebal dibandingkan dengan bentuk cerpen. 3. Jenis-jenis Fiksi Jenis fiksi dibagi menjadi dua macam yaitu fantasi dan realisme, masing-masing jenis fiksi mempunyai dua sub kategori; pada fantasi sub kategorinya adalah literatur tradisional dan fantasi modern sedangkan pada realisme sub kategorinya adalah fiksi realisme dan fiksi sejarah.23 a. Fantasi Cerita fantasi adalah cerita yang dibuat berdasarkan produk imajinasi seseorang yang seakan-akan ada dalam kehidupan sehari-hari tetapi kenyataannya hanya dalam impian. Sedangkan menurut Zoest cerita fantasi adalah (1) menggambarkan dunia yang tidak nyata, (2) dunia yang dibuat sangat mirip dengan kenyataan dan menceritakan
22
Robert Stanton, Teori Fiksi Robert Stanton. Penerjemah Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad (Yogyakarta: Pustaka Pelajar), h. 76. 23 Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2006), h. 64.
20
hal-hal yang aneh, dan (3) menggambarkan suasana yang asing dan peristiwa-peristiwa yang sukar diterima akal.24 macam-macam cerita fantasi antara lain: 1) Literatur Tradisional Literatur tradisional atau fiksi tradisional adalah cerita yang telah muncul ratusan tahun yang lalu, baik yang diwariskan dalam bentuk tulisan (tangan) maupun secara lisan secara turun-temurun, dan tidak pernah diketahui pengarangnya. Berbagai cerita tradisional tersebut dewasa ini ini telah ditulis ulang dan atau dibukukan sengaja untuk dijadikan bacaan sastra.25 Yang termasuk dalam literatur tradisional ialah: a) Legenda, adalah cerita yang berasal dari zaman dahulu, bertalian dengan peristiwa sejarah yang sesuai dengan kenyataan yang ada pada alam atau dongeng tentang terjadinya suatu negeri, danau atau gunung.26 Contohnya seperti legenda Malin Kundang, Sangkuriang, Batu Menangis, dll. b) Cerita rakyat, biasa juga disebut dengan dongeng atau dongeng rakyat (folktales, folklore) merupakan salah satu bentuk dari cerita tradisional. Pada masa lampau dongeng diceritakan oleh,
24
Novi Resmini, Sastra Anak dan Pengajarannya di Sekolah Dasar (Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia), h. 36, Artikel diambil pada 20 Oktober 2016 dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved =0ahUKEwjLstqWtMfTAhXIRY8KHf84BXkQFggmMAA&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu% 2FDirektori%2FFPBS%2FJUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA%2F19671103199 3032NOVI_RESMINI%2FSASTRA_ANAK_DAN_PENGAJARANNYA.pdf&usg=AFQjCNGh Wy2maQy4YKVeLBsd5-Z2j8m6hA&sig2=1FMr0u4dXR_zsve6NA3MNA 25 Burhan Nurgiyantoro, ―Sastra Anak: Persoalan Genre‖, Jurnal Humaniora, Vol. 16, No. 2, Juni 2004: 107-122, h. 119. 26 Kinayati Djojosuroto dan Anneke S. Pangkerego, Dasar-dasar Teori Apresiasi Prosa Fiksi (Jakarta, Monasco, 2000), h. 16.
21
misalnya oleh orang tua kepada anaknya, secara lisan dan turun temurun sehingga selalu terdapat variasi penceritaan walau isinya kurang lebih sama.27 Cerita rakyat didefinisikan sebagai semua bentuk narasi yang tertulis atau lisan yang ada terus sepanjang tahun.28 c) Fabel, ialah cerita yang tokoh-tokohnya adalah binatang, dan diceritakan
binatang-binatang
itu
dapat
hidup
dan
bermasyarakat seperti manusia, misalnya Banteng dan Buaya, Burung Bangau dan Ikan Gabus, dan sebagainya.29 Cerita fabel berbeda-beda pada masing-masing daerah di dalam negeri maupun di luar negeri. Dalam cerita fabel biasanya mengandung ajaran moral atau nilai-nilai positif yang ditujukkan bagi pembacanya. d) Epik, merupakan cerita tentang petualangan dan kepahlawanan manusia. e) Mitos, merupakan cerita masa lampau yang dimiliki oleh bangsa-bangsa di dunia. Mitos dapat dipahami sebagai sebuah cerita yang berkaitan dengan dewa-dewa atau tentang kehidupan supernatural dan juga sering mengandung sifat
27
Burhan Nurgiyantoro, ―Sastra Anak: Persoalan Genre‖, Jurnal Humaniora, Vol. 16, No. 2, Juni 2004: 107-122, h. 115. 28 Novi Resmini, Sastra Anak dan Pengajarannya di Sekolah Dasar (Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia), h. 36, Artikel diambil pada 20 Oktober 2016 dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved =0ahUKEwjLstqWtMfTAhXIRY8KHf84BXkQFggmMAA&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu% 2FDirektori%2FFPBS%2FJUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA%2F19671103199 3032NOVI_RESMINI%2FSASTRA_ANAK_DAN_PENGAJARANNYA.pdf&usg=AFQjCNGh Wy2maQy4YKVeLBsd5-Z2j8m6hA&sig2=1FMr0u4dXR_zsve6NA3MNA 29 Raminah Baribin, Teori dan Apresiasi Prosa Fiksi (Semarang: IKIP Semarang Press, 1985), h. 13.
22
pendewaan manusia atau manusia keturunan dewa.30 Mitos sering menceritakan kisah-kisah dewa kuno, kadang-kadang menggambarkan
eksploitasi
mereka,
kadang-kadang
menjelaskan bagaimana dewa atau dewi tertentu muncul menjadi mitos lain mengatasi misteri alam, termasuk penciptaan alam semesta dan penduduknya yang beragam.31 f) Cerita keagamaan, cerita yang berdasarkan tulisan-tulisan keagamaan atau berasal dari manuskrip keagamaan dianggap sebagai cerita keagaman32. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan literatur tradisional atau fiksi tradisional adalah cerita yang sudah ada sejak dahulu yang berkembang di tengahtengah masyarakat dan diturunkan secara turun-temurun. Literatur tradisional bersifat anonim, yakni tidak diketahui siapa pencipta atau pengarangnya. Namun, cerita-cerita tradisional tersebut saat ini telah banyak yang diitulis ulang ke dalam buku-buku. 2) Fantasi Modern Fantasi modern adalah cerita yang ditulis oleh pengarang. Cerita ini bisa berupa dongeng-dongeng modern yang banyak
30
Burhan Nurgiyantoro, ―Sastra Anak: Persoalan Genre‖, Jurnal Humaniora, Vol. 16, No. 2, Juni 2004: 107-122, h. 116. 31 Judith A Standford, Responding to Literature: Stories, Poems, Plays, and Essays (New York: McGraw-Hill, 2005), h. 60. 32 Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2006), h. 67.
23
mengambil elemen-elemen dari cerita rakyat.33 Macam-macam fantasi modern antara lain: a) Cerita rakyat modern Cerita rakyat modern mempunyai karakteristik yang sama dengan cerita rakyat tradisional yaitu; deskripsi yang tidak mendalam mengenai karakter tokoh, plot yang pendek, setting yang tidak jelas dan kadang-kadang mengandung elemen keajaiban. b) Fantasi binatang Fantasi binatang adalah cerita tentang binatang yang berperilaku seperti manusia namun tetap mempunyai sifat asli kebinatangannya. Biasanya binatang pada cerita ini bisa berbicara, berjalan maupun berbicara seperti manusia. c) Personifikasi objek dan mainan Personifikasi objek dan mainan adalah cerita yang menuturkan tentang suatu objek atau mainan yang merupakan benda mati yang dapat berubah menjadi makhluk hidup yang berperilaku seperti layaknya manusia. d) Karakter dan situasi yang aneh Pada cerita jenis ini karakter tokoh digambarkan tidak biasa, dalam situasi yang aneh, dan tidak mungkin terjadi pada dunia nyata. Cerita seperti ini biasanya berada di luar nalar manusia karena menggunakan imajinasi dalam karangannya. 33
Murti Bunanta, Buku, Mendongeng dan Minat Membaca (Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan Anak, 2008), h. 33.
24
e) Dunia orang kerdil Cerita yang termasuk dalam jenis ini adalah cerita tentang orang kerdil yang mempunyai kebudayaannya sendiri dan hidup di dunia manusia atau dunia lain. f) Kejadian supernatural dan fantasi misteri Cerita kejadian supranatural biasanya cerita-cerita yang di dalamnya berkaitan dengan dunia hantu atau kekuatan sihir. g) Fantasi sejarah Pada fantasi sejarah cerita berkisar tentang tokoh masa kini yang dapat pergi ke masa lalu. Pengarang menceritakan secara detail perbedaan kontras antara kedua zaman tersebut dalam hal waktu, tempat dan latar belakang cerita. h) Cerita petualangan Cerita petualang adalah cerita-cerita tentang petualangan sang tokoh utama untuk mencari atau menyelidiki mengenai sesuatu hal guna mencapai tujuannya. Cerita petualangan dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya. Menurut kasandra cerita petualangan sarat
akan
nilai-nilai
positif untuk
pertumbuhan dan perkembangan anak. Ada aksi berani, pantang menyerah, pemecahan masalah, bertahan hidup, kesetiakawanan, dan kreativitas, sehingga buku petualangan memiliki pengaruh terhadap pola pikir anak. Pada saat dewasa, ada kebutuhan pola pikir yang rumit karena tugas yang lebih kompleks. Untuk memecahkan masalah tersebut dibutuhkan
25
komponen inisiatif, kemampuan memecahkan masalah, dan kreativitas. Dengan membaca buku petualangan, komponen itu bisa dilatih karena di dalam buku petualangan terdapat komponen-komponen yang dibutuhkan tersebut.34 i) Fiksi sains dan fantasi sains Cerita fiksi sains adalah sebuah fiksi yang mengaitkan antara fakta dan teknologi ilmiah dengan cerita fiksi yang bersifat imajinatif.35 Dalam fiksi sains, biasanya pengarang menggunakan fakta-fakta sains yang masuk akal dan dapat terjadi, namun pada fantasi sains pengarang biasanya menggunakan hal-hal yang tidak mungkin terjadi walaupun berdasarkan fakta-fakta sains.36
b. Realisme 1) Fiksi Realisme Pada fiksi realisme potret kehidupan digambarkan apa adanya baik dalam hal situasi, emosi yang dialami dan kondisi sosial masyarakat. Sebab pengarang menulis cerita yang masuk akal, meskipun terdapat hal yang mustahil. Macam-macam fiksi realisme antara lain tentang petualangan detektif, misteri, humor,
34
Warta Kota, Banyak manfaat buku petualangan, Warta Kota (20 Desember 2009), Artikel diakses pada 20 April 2017 dari http://www.kasandraassociates.com/index.php?option=com_content&view=article&id=208:banya k-manfaat-buku-petualangan-warta-kota-20-desember-2009&catid=48:media&Itemid=110 35 Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013), h. 302. 36 Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2006), h. 67-70.
26
cerita tentang masalah pribadi dan sebagainya.37 Topik-topiknya seperti: a) Keluarga Merupakan cerita yang mengangkat hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari ditengah keluarga. Ceritanya dapat berupa kisah anak-anak di sebuah keluarga, bagaimana hubungan antar keluarga, dll.38 b) Teman sebaya Merupakan cerita yang berkisar tentang hubungan pertemanan atau persahabatan. Cerita ini bisa berkisah antara sesama teman sekolah, teman rumah, teman di dalam suatu grup, maupun yang lainnya. c) Tantangan khusus Dalam kehidupan ini banyak anak-anak yang memiliki kehidupan tidak normal seperti anak-anak yang mempunyai tantangan khusus, yaitu anak-anak yang memilik kekurangan, seperti cacat fisik, keterbelakangan mental, masalah dalam belajar atau perilaku yang hiperaktif. Buku dengan topik ini dapat memberikan informasi bagi pembaca mengenai anak dengan tantangan khusus tersebut dan dapat membangun rasa empati terhadapnya.
37
Murti Bunanta, Buku, Mendongeng dan Minat Membaca (Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan Anak, 2008), h. 33. 38 Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013), h. 291.
27
d) Keragaman budaya Untuk memberikan pemahaman kepada anak bahwa dunia tidak dihuni oleh orang yang sama tetapi juga dihuni oleh orang-orang yang berbeda baik dari segi budaya dan bahasa. e) Binatang Cerita ini biasanya berkisah tentang hubungan manusia yang membangun kasih sayang dengan binatang. Cerita ini dapat memberi pelajaran agar kita menyayangi binatang karena binatang juga merupakan makhluk hidup. f) Olahraga Dimaksudkan sebagai cerita yang mengangkat aktivitas olahraga anak-anak. Bisa merupakan cerita olahraga dengan tema sepak bola, bulu tangkis, voli, dll. g) Misteri Cerita yang mengandung misteri atau teka-teki yang dialami atau ditelusur oleh tokohnya, sehingga membuat pembacanya penasaran untuk membacanya sampai habis hingga misteri tersebut dapat terjawab atau terungkap. h) Pilihan moral Merupakan cerita yang di dalamnya terdapat kandungan moral yang bisa dijadikan sebagai pembelajaran bagi pembaca. Didalam cerita ini biasanya si tokoh dihadapkan oleh suatu pilihan yang harus mereka tentukan, dan apapun pilihannya mereka harus menanggung konsekuensinya. Cerita ini dapat
28
mengajarkan kita agar selalu bertanggung jawab pada setiap keputusan yang diambil. i) Roman dan seksualitas Merupakan cerita yang mengangkat topik tentang cinta dan hubungan yang terjadi antara laki-laki dan perempuan. Melalui cerita ini seseorang dapat melihat masalah-masalah yang terjadi di dalam cerita sehingga dapat dijadikan pembelajaran bagi pembaca agar tidak melakukan kesalahan yang sama. j) Rites of passages Buku fiksi yang berisi tentang kesulitan anak mengalami peralihan dari masa anak-anak ke masa remaja dan situasi yang dihadapinya adalah kejadian yang mengubah hidupnya. k) Petualangan dan bertahan hidup Merupakan cerita yang berkaitan dengan aksi-aksi yang menantang, menegangkan, mendebarkan dan menyenangkan.39 Sesuai dengan namanya cerita ini mengisahkan tentang perjalanan atau petualangan yang dialami oleh para tokohnya dan bagaimana mereka dapat bertahan selama petualangan tersebut.
2) Fiksi Sejarah Fiksi sejarah atau fiksi historis (historical fiction) merupakan sebuah cerita yang mengambil bahan dari suatu periode yang lebih 39
Rizal Saiful Haq, dkk., Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2006), h. 70-73.
29
awal dengan penekanan pada peristiwa-peristiwa yang luar biasa atau gambaran-gambaran yang bersifat historis, atau sekedar gambaran tentang kehidupan masa lalu. Cerita fiksi yang menggabungkan antara sesuatu yang bersifat faktual-masa-lalu dan imajinasi disebut sebagai fiksi historis. Cerita fiksi sejarah itu sendiri, di dalam ceritanya tetap harus memiliki kebenaran sejarah. Artinya, sekali pengarang cerita mengambil bahan dari sejarah, ia harus memiliki kebenaran sejarah, apalagi terhadap hal-hal yang telah menjadi pengetahuan umum.40
D. Pemanfaatan Koleksi Fiksi Perpustakaan pada umumnya didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan pemakainya. Sebuah perpustakaan tidak akan ada artinya jika koleksi yang disediakan tidak dimanfaatkan oleh penggunanya. Pemanfaatan koleksi di perpustakaan merupakan salah satu cara dalam memberdayakan bahan pustaka yang ada guna mencari informasi yang diinginkan oleh pemustaka. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan berasal dari kata manfaat yang dapat didefinisikan sama dengan guna atau faedah. Pemanfaatan sendiri merupakan proses, cara atau tindak laku yang memanfaatkan sesuatu.41 Berdasarkan pengertian tersebut dapat diartikan bahwa pemanfaatan koleksi
40
Burhan Nurgiyantoro, Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2013), h. 304-305. 41 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 1998).
30
perpustakaan memiliki makna sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh pemustaka dalam menggunakan bahan pustaka yang terdapat di perpustakaan. Pustakawan memiliki peranan yang penting dalam menyediakan kebutuhan informasi dan menyebarluaskan informasi tersebut kepada pemustakanya sehingga koleksi yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan baik oleh pemustaka. Di dalam perpustakaan, statistik pemanfaatan koleksi dapat menjadi suatu evaluasi guna merencanakan pengadaan bahan pustaka untuk periode berikutnya. Pemanfaatan koleksi yang bersumber dari pengguna akan kembali lagi kepada pengguna karena perpustakaan akan berupaya meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi bagi penggunanya. Perpustakaan umum pada dasarnya harus dapat menarik minat pengunjung untuk datang ke perpustakaan dan juga harus mampu menumbuhkan minat baca di dalam diri masyarakat. Salah satu cara untuk menumbuhkan minat baca tersebut adalah dengan menyediakan koleksi yang menarik juga, salah satunya ialah koleksi fiksi. Menurut Harris seperti yang dikutip oleh Tricia, ia mengungkapkan bahwa anak-anak biasanya memilih buku bacaan yang humoris, berisi hewan-hewan, menceritakan kisah anak, berfokus pada petualangan dan memiliki akhir yang bahagia.42 Dengan menyediakan
buku-buku
fiksi
seperti
tersebut
diharapkan
dapat
menumbuhkan minat baca sehingga pemanfaatan koleksi di perpustakaan dapat meningkat.
42
Tricia Angelina dan Fuad Gani, Penyeleksian Buku Bacaan oleh Anak: Studi Kasus di Perpustakaan Pelita Aksara Gereja Kristen Jawa Pondok Gede (Depok: FIB UI, 2013), h. 2. Artikel diakses pada 20 April 2017 dari http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S45399Tricia%20Angelina
31
Pada umumnya cara pemustaka memanfaatkan koleksi fiksi di perpustakaan adalah sebagai berikut: 1. Membaca Koleksi di Perpustakaan Salah
satu
cara
pemustaka
dalam
memanfaatkan
koleksi
perpustakaan adalah dengan membaca di tempat. Membaca merupakan kegiatan yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan seseorang. Membaca merupakan salah satu upaya yang sangat penting dalam proses belajar mengajar. Namun saat ini, minat baca masyarakat masih berada pada level yang rendah. Hal tersebut terbukti dari banyaknya penelitianpenelitian mengenai minat masyarakat dalam membaca. Michael Sullivan menyatakan bahwa anak laki-laki tidak membaca sebanyak atau setinggi level anak perempuan. Anak laki-laki terutama pada usia remaja jarang terlihat di perpustakaan. Hal tersebut dikarenakan tipe bahan bacaan bagi anak laki-laki dianggap tidak menarik bagi pustakawan, yang sebagian besar adalah perempuan. Sehingga kebanyakan perpustakaan memiliki banyak koleksi buku yang diminati oleh perempuan, dibandingkan tipe buku
yang
disukai
anak
laki-laki.43
Penelitian
lainnya
juga
mengungkapkan bahwa di kalangan pelajar, terutama mahasiswa minat bacanya masih rendah. Hal tersebut sesuai dengan yang dimuat pada harian Kompas seperti yang dikutip oleh Siswati yang mengungkapkan bahwa minat mahasiswa untuk membaca berbeda dengan mahasiswa jaman dulu. Aktivitas membaca mahasiswa yang mengalami penurunan
43
Michael Sullivan, Fundamentals of Children’s Services (Chicago: American Library Association, 2005), h. 14-15.
32
tersebut, kemungkinan dipengaruhi oleh teknologi informasi yang sudah sangat maju.44 Padahal, dengan membaca berarti kita dapat mengetahui dan memahami hal-hal yang terjadi di sekitar kita tanpa perlu untuk kita alami sendiri. Setiap orang yang melakukan kegiatan membaca dapat mengambil manfaat dari bacaannya untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan membaca di perpustakaan, pemustaka dapat dengan mudah memilih koleksi yang mereka inginkan. Pada perpustakaan yang memiliki ruang baca yang baik, kegiatan membaca di perpustakaan juga akan membuat penggunanya senantiasa merasa lebih nyaman. 2. Meminjam Koleksi Pemustaka bisa melakukan peminjaman koleksi melalui meja sirkulasi sebagai tempat untuk memperoleh koleksi yang mereka inginkan. Dengan demikian, pemustaka dapat memiliki lebih banyak waktu dalam memanfaatkan koleksi. Dengan peminjaman tersebut, pemustaka bisa menggunakan koleksi tersebut kapan saja dan dimana saja mereka inginkan tanpa harus dibatasi dengan jam buka perpustakaan. 3. Memfotokopi Cara lain dalam memanfaatkan koleksi adalah dengan cara memfotokopi. Pemustaka dapat membuat salinan pada sebagian isi koleksi menggunakan mesin fotokopi. Cara ini biasa dilakukan pemustaka karena memiliki keterbatasan waktu untuk datang ke perpustakaan ataupun karena keterbatasan akses yang dimiliki pemustaka dalam meminjam koleksi. 44
Siswati. ―Minat Membaca pada Mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa fakultas psikologi UNDIP semester I)‖. Jurnal Psikologi UNDIP. Vol. 8 No. 2, Oktober 2010.
33
4. Mencatat Informasi di dalam Buku Pemustaka juga dapat menulis informasi yang mereka peroleh dari koleksi, dengan menyalinnya kedalam catatan mereka. Dengan demikian, pemustaka bisa mendapatkan informasi ringkas yang mereka butuhkan. Pemanfaatan koleksi perpustakaan oleh pemustaka dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan faktor eksternal. 1. Faktor Internal a) Kebutuhan Kebutuhan yang dimaksud disini adalah kebutuhan akan koleksikoleksi yang mampu menunjang kegiatan belajar-mengajar atau sekedar mendapatkan informasi yang dibutuhkan oleh pemustaka. b) Motif Motif merupakan sesuatu yang mendasari perbuatan atau tindakan
seseorang.
Motif
pemustaka
memanfaatkan
koleksi
perpustakaan sangat berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan kebutuhan informasi setiap individunya. Pada umumnya pemustaka memanfaatkan koleksi perpustakaan antara lain sebagai berikut: 1) Mengerjakan tugas 2) Mencari dan menggunakan informasi 3) Mendapatkan hiburan c) Minat Minat merupakan sumber motivasi atau pendorong seseorang untuk melakukan apa yang mereka inginkan dan mereka bebas memilih sesuai yang mereka inginkan. Di perpustakaan siswa merasa
34
bahwa
memanfaatkan
koleksi
adalah
sesuatu
yang
dapat
menguntungkan bagi mereka, maka siswa merasa berminat dalam memanfaatkan perpustakaan sebagai sumber belajar.45 2. Faktor Eksternal a. Kelengkapan Koleksi Tersedianya koleksi yang lengkap dan beragam dapat menarik minat
pemustaka
untuk
memanfaatkan
koleksi
perpustakaan.
kelengkapan koleksi di perpustakaan dapat diperoleh melalui pembelian langsung, kerjasama, hadiah atau hibah. b. Keterampilan Pustakawan dalam Melayani Pemustaka Keterampilan yang dimiliki oleh pustakawan juga dapat menjadi alasan bagi pemustaka yang datang untuk menggunakan koleksi tersebut.
Pustakawan
yang
memiliki
kualitas
dibidang
ilmu
perpustakaan dapat membantu dan melayani pemustakanya. Hal tersebut dikarenakan kesulitan yang terkadang dialami oleh pemustaka dalam menemukan informasi yang mereka cari.
E. Penelitian Terdahulu Dalam penelusuran, peneliti menemukan 2 penelitian terdahulu yang terkait dengan tema yang diambil oleh penulis, antara lain: Penelitian pertama
dilakukan oleh
Intan
Mayasari, mahasiswa
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tersebut diterbitkan pada tahun 2014 dengan judul ―Pemanfaatan Koleksi Fiksi di 45
Soeatminah, Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan (Yogyakarta: Kanisius, 1992), h. 45.
35
Perpustakan Umum Daerah Kota Tangerang Selatan‖. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengetahui pemetaan pemanfaatan terhadap koleksi fiksi apa yang banyak dibaca oleh pemustaka di Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan; untuk mengetahui mengapa pemustaka memanfaatkan koleksi fiksi di Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan serta untuk mengetahui cara pemanfaatan koleksi fiksi oleh pemustaka di Perpustakaan Daerah Kota Tangerang Selatan. Metode dalam penelitian tersebut menggunakan
penelitian
kuantitatif,
sedangkan
jenis
penelitiannya
menggunakan penelitian deskriptif. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa koleksi fiksi yang dibaca dan dipinjam di perpustakaan dalam sehari adalah satu buah buku, koleksi fiksi yang sering dibaca dan dipinjam di perpustakaan adalah novel, sedangkan waktu yang dibutuhkan untuk membaca satu cerita fiksi adalah satu hari. Kemudian mengenai tujuan utama pemanfaatan koleksi fiksi di Perpustakaan Umum Kota Tangerang Selatan, sebagian besar yaitu mengisi waktu. Alasan responden memilih untuk mengisi waktu adalah karena responden hampir setengahnya menyukai cerita fiksi. Adapun cara pemanfaatan koleksi fiksi di perpustakaan yaitu sebagian besar dengan cara meminjam. Alasan responden memanfaatkan koleksi fiksi dengan cara meminjam adalah karena lebih nyaman membaca di rumah daripada di perpustakaan. Perbedaan skripsi tersebut dengan skripsi penulis terletak pada tempat penelitiannya. Pada skripsi ini tempat penelitiannya berada di Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang Selatan. Sedangkan tempat penelitian penulis berada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Daerah Jakarta Pusat.
36
Perbedaan lainnya ialah pada skripsi tersebut menggunakan metode penelitian kuantitatif. Sedangkan penulis menggunakan metode penelitian kajian sirkulasi. Penelitian kedua dilakukan oleh Desi Susilawati, mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Skripsi tersebut diterbitkan pada tahun 2014 dengan judul ―Pemanfaatan Koleksi Fiksi oleh Pemustaka di Perpustakaan Daerah Kota Tangerang‖. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mengetahui jenis, alasan dan tema koleksi fiksi apa saja yang dimanfaatkan oleh pemustaka. Metode dalam penelitian tersebut menggunakan penelitian kuantitatif, sedangkan jenis penelitiannya menggunakan penelitian deskriptif. Dari hasil penelitian tersebut terdapat 3 temuan yang ditemukan oleh peneliti. Temuan pertama mengenai jenis koleksi fiksi yang biasa responden baca hampir setengahnya sebanyak 34 responden (47,8%) menjawab realisme. Kemudian untuk jumlah koleksi fiksi yang dibaca setiap kali berkunjung hampir setengahnya sebanyak 28 responden (39,5%) menjawab satu sampai dua buku. Sedangkan untuk jenis koleksi fiksi yang sering mereka pinjam hampir setangahnya sebanyak 31 responden (43,6%) menjawab realisme. Temuan kedua mengenai tujuan dari responden membaca koleksi fiksi hampir setengahnya yaitu sebanyak 33 responden (46,4%) menjawab untuk mengisi waktu luang. Kemudian untuk membaca koleksi fiksi di perpustakaan hampir setengahnya berjumlah 37 responden (52,1%) menjawab bahwa buku-buku di perpustakaan lengkap. Mengenai tempat yang mereka sukai untuk membaca fiksi selain di perpustakaan lebih dari setengahnya yaitu sebanyak 47 responden (66,2%) menjawab di rumah. Sedangkan alasan mengapa mereka
37
menyukai tempat tersebut lebih dari setengahnya yaitu sebanyak 56 responden (78,9%) menjawab lebih nyaman. Kemudian untuk temuan ketiga yaitu mengenai tema cerita fiksi yang pemustaka sukai hampir setengahnya sebanyak 43 responden (60,5%) menjawab tema cinta. Alasan responden menyukai tema cinta hampir setengahnya sebanyak 32 responden (45,0%) menjawab karena menyenangkan dibaca. Sedangkan untuk alasan mengapa mereka lebih menyukai tema fiksi dari pada tema yang lain hampir setengahnya sebanyak 25 responden (35,2%) menjawab karena buku-buku fiksi menyenangkan dibaca. Perbedaan skripsi tersebut dengan skripsi penulis terletak pada tempat penelitiannya. Pada skripsi ini tempat penelitiannya berada di Perpustakaan Umum Daerah Kota Tangerang. Sedangkan tempat penelitian penulis berada di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Daerah Jakarta Pusat. Perbedaan lainnya ialah pada skripsi tersebut menggunakan metode penelitian kuantitatif. Sedangkan penulis menggunakan metode penelitian kajian sirkulasi.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, jenis metode yang digunakan adalah metode studi kasus. Menurut Stake dalam Creswell46, metode studi kasus merupakan metode penelitian dimana di dalamnya peneliti menyelidiki secara cermat suatu program, peristiwa, aktivitas, proses atau sekelompok individu. Kasus-kasus dibatasi oleh waktu dan aktivitas, dan peneliti mengumpulkan informasi secara lengkap dengan menggunakan berbagai prosedur pengumpulan data berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Berdasarkan definisi tersebut, di dalam penelitian ini penulis menggunakan studi kasus karena penelitian ini mengkaji suatu peristiwa dan aktivitas yang terjadi di lingkungan KPAK Jakarta Pusat guna mengetahui pemanfaatan koleksi fiksi berdasarkan kajian sirkulasinya.
2. Pendekatan Penelitian Dalam penelitian ini, jenis metode yang digunakan oleh penulis adalah kajian sirkulasi. Menurut Christiansen seperti yang dikutip oleh Siti Nuzilah, kajian sirkulasi adalah suatu jenis kajian yang menganalisis data sirkulasi. Kajian ini dimaksudkan untuk mengetahui buku mana yang dimanfaatkan pengguna dan buku mana yang tidak atau kurang 46
J. W. Creswell, Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), h. 20.
38
39
dimanfaatkan. Statistik sirkulasi dapat digunakan dalam memutuskan sebuah koleksi seperti penyiangan, penyimpanan, pelestarian, pembelian beberapa salinannya, dll. Kajian sirkulasi dapat mengungkapkan pola penggunaan buku dan mengidentifikasi buku yang sangat digunakan di perpustakaan.47 Kajian sirkulasi dapat digunakan untuk: a. Mengidentifikasi porsi ―little use‖ atau bagian koleksi yang sedikit digunakan, yang dapat disimpan pada bagian atau tempat yang sedikit aksesnya dan relatif sedikit biaya penyimpanannya. b. Mengidentifikasi koleksi inti yang akan memenuhi presentase tertentu kebutuhan sirkulasi untuk beberapa waktu yang akan datang. c. Mengidentifikasi pola penggunaan atas wilayah subyek atau jenis buku tertentu dengan membandingkan gambarannya dalam koleksi (dengan menguji
shelflist)
terhadap
sirkulasi
sebagai
presentase
atas
keseluruhan koleksi. d. Mengidentifikasi populasi pemakai.48 Dalam penelitian ini penulis mengambil data sirkulasi laporan peminjaman koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat selama bulan OktoberDesember 2015 yang berjumlah 671 pinjaman. B. Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 bagian, yaitu sebagai berikut:
47
Jill V. Crawley-Low, ―Collection Analysis Techniques Used to Evaluated a Graduatelevel Toxicology Collection‖, J Med Library Association 90 (3) July 2002: 310-316, h. 315. Artikel diakses pada 5 Januari 2017 dari 48 Siti Nuzilah, ―Kajian Pemanfaatan Koleksi Buku pada Bagian Sirkulasi Perpustakaan Universitas Muhammaditah Surakarta‖, Tesis (Depok: Universitas Indonesia, 2001), h. 31-32.
40
1. Sumber Data Primer Sumber data primer adalah data yang diambil langsung oleh peneliti yang berasal dari sumbernya.49 Sumber data primer pada penelitian ini didapatkan dari hasil pengumpulan data sirkulasi laporan peminjaman koleksi fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat. 2. Sumber Data Sekunder Sumber data sekunder adalah data yang diambil secara tidak langsung dari sumbernya, bisa melalui perantara ataupun melalui media seperti buku-buku, literatur, dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang penulis teliti.
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah totalitas dari semua objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas dan lengkap yang akan diteliti (bahan penelitian).50 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh data sirkulasi laporan peminjaman koleksi di KPAK Jakarta Pusat pada bulan Oktober-Desember 2015 yang berjumlah 1561 pinjaman. 2. Sampel Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Sampel dalam penelitian ini adalah data sirkulasi laporan peminjaman koleksi fiksi 49
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-LAN, 2002), h. 86. 50 M. Iqbal Hasan, Pokok-Pokok Materi Statistik 2 (Jakarta: Bumi Aksara, 2005), h. 84.
41
yang ada di KPAK Jakarta Pusat selama bulan Oktober-Desember 2015 yang berjumlah 671 pinjaman. D. Teknik Pengumpulan Data Metode yang digunakan oleh penulis dalam mengambil data-data pada penelitian ini adalah: 1. Obeservasi Pengamatan yang dilakukan secara langsung pada suatu objek untuk mengumpulkan data sesuai fakta yang ada di objek tersebut. Objek yang dimaksud disini ialah pengamatan yang dilakukan di KPAK Jakarta Pusat. 2. Wawancara Wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, yang melibatkan dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya.51 Dengan kata lain wawancara merupakan suatu proses yang dilakukan oleh peneliti untuk mengajukan beberapa pertanyaan kepada informan, lalu dijawab oleh informan dengan bebas dan terbuka. Dalam penelitian ini penulis melakukan wawancara singkat mengenai pemanfaatan koleksi di KPAK Jakarta Pusat secara umum. 3. Analisis Dokumen Analisis dokumen merupakan cara mengumpulkan data dengan mencatat atau mengambil data yang sudah ada dalam dokumen dan arsip. Dokumen yang dikumpulkan mencakup dokumen resmi yang bersifat umum. Dalam penelitian ini penulis mengambil dokumen yang berupa 51
Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta: Gajah Mada University Press, 2002), h. 88.
42
data sirkulasi laporan peminjaman koleksi di KPAK Jakarta Pusat guna diteliti lebih dalam. 4. Kajian kepustakaan (Library research) Kajian Kepustakaan yaitu penelitian yang sebagian atau seluruh datanya diambil melalui buku, dokumen, artikel, laporan, jurnal dan sebagainya.52 Dalam penulisan ini, peneliti menggunakan bahan-bahan pustaka yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. Riset kepustakaan dilakukan sebagai landasan teori dalam penelitian serta untuk memperkuat analisa penelitian.
E. Teknik Analisis Data Setelah data diperoleh dari hasil pengumpulan data sirkulasi laporan peminjaman koleksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat, maka langkah selanjutnya adalah mengolah data melalui beberapa tahap, yaitu: 1. Tahap Editing Pada tahap ini seluruh data laporan sirkulasi peminjaman koleksi fiksi akan disunting dan dipilih hanya berdasarkan koleksi fiksinya saja yaitu pada kelas 800. Pada tahap ini pula dilakukan pencatatan keteranganketerangan dari data sirkulasi laporan peminjaman koleksi fiksi. 2. Tahap Tabulasi Tahap tabulasi merupakan teknik lanjutan dalam menganalisis data dengan cara melakukan penyusunan ke dalam bentuk tabel. Tujuan dari 52
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula (Jakarta: STIA-LAN, 1999), h. 65.
43
melakukan tabulasi adalah untuk meringkas atau merangkum data lapangan yang tersusun dalam suatu tabel agar data menjadi mudah dibaca dan maknanya pun akan mudah untuk dipahami. 3. Analisis Data Pada tahap analisis data dilakukan penghitungan presentase dengan menggunakan rumus: P = F/N x 100% Keterangan: P = Presentase F = Frekuensi yang sedang dicari prosentasenya N = Number of Case (jumlah frekuensi / banyaknya individu / objek)53 Setelah data dihitung presentasenya, kemudian data tersebut ditafsirkan dengan menggunakan parameter penafsiran nilai prosentase. Parameternya antara lain:
53
1) 0%
: Tidak ada satupun
2) 1% - 25%
: Sebagian kecil
3) 26% - 49%
: Hampir setengahnya
4) 50%
: Setengahnya
5) 51% - 75%
: Sebagian besar
6) 76% - 99%
: Hampir seluruhnya
7) 100%
: Seluruhnya54
Anas Sudijono, Pengantar Statistika Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo, 1997), h. 46. Hermawan Wasito, Pengantar Metodologi Penelitian: Buku Pedoman Mahasiswa (Jakarta: Gramedia Pustaka, 1992), h. 11. 54
44
F. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat (KPAK Jakarta Pusat) yang berlokasi di Jalan Tanah Abang 1, Kebon Jahe, Jakarta Pusat. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Juni 2016 sampai dengan April 2017 dengan rincian sebagai berikut: Tabel 3. 1 Jadwal Penelitian Bulan keNo.
Kegiatan 6
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Penyusunan Proposal Pengajuan Proposal Bimbingan Skripsi Penelitian Penyusunan Skripsi Pengajuan Sidang Sidang
7
8
9
10
11
12
1
2
3
4
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Profil Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Sejarah berdirinya Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Daerah Jakarta Pusat dijabarkan dalam beberapa tahun. Dimulai dari tahun 1950, kegiatan Perpustakaan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta sudah dimulai sejak berbentuk Kotapradja, dengan sebutan Perpustakaan Kotapradja Djakarta Raja. Tahun 1961, setelah Kotapradja Djakarta Raja ditingkatkan statusnya menjadi Daerah Tingkat I Daerah Khusus Ibukota Djakarta Raja, kemudian berubah menjadi Perpustakaan Balaikota Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Djakarta Raja. Kemudian di tahun 1972, melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta tentang Susunan Organisasi Sekretariat Daerah Pemerintah DKI Jakarta, Bagian Perpustakaan dibagi atas Sub Bagian Perpustakaan dan Sub Bagian Tata Usaha Perpustakaan, dimana perpustakaan merupakan salah satu bagian pada Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan. Tahun 1978, melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Khusus Ibukota Jakarta dibentuk Lembaga Perpustakaan Umum yang menangani jenis perpustakaan umum di lingkungan Pemerintah DKI Jakarta, seperti Perpustakaan Umum Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro dan Perpustakaan Umum di lima wilayah Kotamadya DKI Jakarta. Tahun 1981, Lembaga Perpustakaan Umum bernaung di bawah Biro Bina Mental dan Spiritual dengan status non struktural. Tahun 1989, Perpustakaan Umum di lima
45
46
wilayah kotamadya DKI Jakarta dialihkan pengelolaannya kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran DKI Jakarta sebagai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD), sedangkan Perpustakaan Umum Soemantri Brodjonegoro masih tetap dikelola Biro Bina Mental Spiritual DKI Jakarta. Tahun 1992, Gubernur DKI Jakarta mengirim surat kepada Menteri Dalam Negeri agar di lingkungan Sekwilda DKI Jakarta dibentuk satu wadah organisasi yang menangani semua jenis perpustakaan dan rekomendasi dari Kepala Perpustakaan Nasional RI. Tahun 1993, dibentuk Perpustakaan Umum Pemerintah Daerah DKI Jakarta dengan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 1993. Tahun 2001, berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 3 Tahun 2001 ditetapkan pembentukan Kantor Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, dengan Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 109 Tahun 2001. Tahun 2007, dalam mengoptimalkan pengelolaan secara teknis, termasuk pembinaan dan penyusutan arsip setiap unsur penyelenggara pemerintah daerah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 1 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Kearsipan. Tahun 2009, berdasarkan Peraturan Daerah DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 ditetapkan Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta, dengan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 153 Tahun 2009.
47
2. Visi dan Misi a. Visi: Terwujudnya pelayanan prima dalam bidang perpustakaan dan arsip. b. Misi : 1) Mewujudkan tata kelola penyelenggaraan perpustakaan dan arsip yang baik dengan menerapkan kaidah-kaidah Good Governance. 2) Mengembangkan sarana dan prasarana perpustakaan dan arsip bertaraf nasional dan/ atau internasional. 3) Meningkatkan peran dan fungsi perpustakaan dan arsip dalam kehidupan
bermasyarakat,
berpemerintahan,
berbangsa
dan
bernegara. 3. Tugas dan Fungsi Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi DKI Jakarta Nomor 10 Tahun 2008 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 153 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, maka tugas pokok dan fungsi Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi DKI Jakarta adalah: a. Tugas: Menyelenggarakan urusan perpustakaan dan kearsipan daerah. b. Fungsi: 1) Penyusunan rencana strategis dan rencana kerja, dan anggaran KPA Kota; 2) Pelaksanaan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran KPA Kota;
48
3) Pemasyarakatan perpustakaan dan arsip daerah lingkup kota Administrasi; 4) Pembinaan teknis urusan perpustakaan daerah dan kearsipan daerah terhadap SKPD/UKPD, masyarakat, komunitas, sekolah di tingkat Kota Administrasi; 5) Pelaksanaan layanan perpustakaan daerah dan kearsipan daerah lingkup kota Administrasi; 6) Pelaksanaan
penyediaan
bahan
perpustakaan
kecamatan,
perpustakaan kelurahan dan perpustakaan masyarakat; 7) Penyeleksian dan pelaksanaan deposit perpustakaan; 8) Pelaksanaan pelestarian, perawatan serta penyimpanan bahan perpustakaan; 9) Pelaksanaan asistensi dalam rangka penilaian, pemindahan dan penyusunan arsip; 10) Penyusunan naskah/buku, literatur sekunder dan kemas ulang informasi; 11) Pelaksanaan pengolahan bahan perpustakaan. 12) Penegakan peraturan perundang-undangan di bidang perpustakaan daerah dan kearsipan daerah pada lingkup kota Administrasi; 13) Pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang pada lingkup KPA kota; 14) Penyediaan,
penatausahaan,
penggunaan,
pemeliharan
perawatan prasarana dan sarana kerja KPA Kota; 15) Pengelolaan kearsipan KPA Kota;
dan
49
16) Pelaksanaan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan KPA Kota; 17) Pelaksanaan publikasi kegiatan dan pengaturan acara KPA Kota; 18) Pengoperasionalan sistem informasi perpustakaan daerah dan kearsipan daerah dan; 19) Pelaporan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas dan fungsi KPA Kota Administrasi.
4. Struktur Organisasi Berdasarkan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 243 Tahun 2014 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah, maka KPAK Jakarta Pusat memiliki bentuk susunan organisasi sebagai berikut: Struktur Organisasi KPAK Jakarta Pusat dipimpin oleh seorang Kepala Kantor yang membawahi: a.
Sub Bagian Tata Usaha
b.
Sub. Bidang Pelayanan Perpustakaan
c.
Sub. Bidang Koleksi Perpustakaan
d.
Sub. Kelompok Jabatan Fungsi 1) Pustakawan 2) Arsiparis
e.
Sub. Bidang Kearsipan
50
KEPALA KANTOR PERPUSTAKAAN DAN ARSIP KOTA ADMINISTRASI JAKARTA PUSAT Dra. Meti Lastri, M.Si Ka. SUBBAG TATA USAHA Sri Mulyani, Spd Staf : 1. Heru 2. Andarita 3. Usman
Ka. SUBBID PELAYANAN PERPUSTAKAAN Suhaini, SH
Ka. SUBBID KOLEKSI PERPUSTAKAAN Tirta Riyana, S.sos
Staf : 1. Besti Pramudyanty 2. Ida Zubaidah 3. Rumini 4. Siti Dahlia 5. Mamat Suparma 6. Adna Sutisna 7. Ujang Supriatna 8. Hot Mangapul Panggabean
Staf : 1. Muhammad 2. Ana Fitrijayanti 3. Leo David Yulianto 4. Yulianti Retnaningtyas, B.Sc
4. Aminudin 5. Syukur
SUB. KELOMPOK JABFUNG
Ka. SUBBID KEARSIPAN Drs. Yusdar, M.Si
1. Pustakawan - Setiawan Handayani, SH - Rahmatul Karimah, S.Hum 2. Arsiparis - Safrino Okman, BA
Staf : A. Kader
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi KPAK Jakarta Pusat
5. Koleksi Perpustakaan Koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan terdiri dari bahan tercetak dan audio visual. Dalam menata dan mengklasifikasi bahan pustaka, KPAK Jakarta Pusat menggunakan Dewey Decimal Classification (DDC) yang membagi koleksi menjadi sepuluh kelas (000-900). Total keseluruhan koleksi yang dimiliki KPAK Jakarta Pusat per Juni 2016 mencapai 70.537 ekslempar dengan 26.256 judul. Saat ini koleksi fiksi
51
yang ada di KPAK Jakarta Pusat masuk ke dalam kelas 800 (kesusasteraan) dengan jumlah koleksi mencapai 4.493 ekslempar dengan judul buku sebanyak 1.624 buah. Tabel 4. 1 Jumlah Koleksi di KPAK Jakarta Pusat No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12
Kelas 000 100 200 300 400 500 600 700 800 900 Lain-lain Referensi Total
Jumlah 699 675 1921 2930 478 483 2736 741 1624 790 10060 3119 26256
Ekslempar 1990 2096 5067 7836 1068 1083 7002 2157 4493 2286 28782 6677 70537
6. Jenis Layanan Sistem layanan di KPAK Jakarta Pusat bersifat terbuka. Jenis pelayanan terbuka artinya pengunjung bisa dengan bebas mencari dan mendapatkan koleksi yang dibutuhkannya secara langsung ke rak buku yang telah disediakan. Jenis-jenis layanan yang ada di KPAK Jakarta Pusat antara lain: a. Layanan Perpustakaan Stationery (Layanan di KPAK) 1) Layanan Koleksi
52
Layanan koleksi buku merupakan layanan yang bisa dimanfaatkan oleh pengunjung, baik untuk pengunjung yang sudah menjadi anggota perpustakaan ataupun tidak. 2) Layanan Sirkulasi Layanan sirkulasi merupakan layanan yang bisa digunakan untuk meminjam maupun mengembalikan buku. Petugas yang ada di layanan ini juga bertugas untuk memproses pendaftaran anggota perpustakaan. 3) Layanan Referensi Layanan referensi dapat dimanfaatkan pengunjung yang ingin mencari informasi tertentu dari koleksi referensi. 4) Layanan Anak Layanan anak diperuntukkan bagi anak-anak yang datang ke KPAK Jakarta Pusat dan ditempatkan di ruang koleksi anak yang ada di lantai 2 gedung perpustakaan. 5) Layanan Audio Visual Layanan ini menyediakan koleksi non-tercetak seperti kaset, CD, dan DVD yang bisa dimanfaatkan oleh pengguna. b. Layanan Perpustakaan Keliling Layanan Perpustakaan Keliling bertugas berkeliling mendatangi masyarakat seperti ke sekolah-sekolah, pemukiman warga, dan tempat lainnya yang ada di daerah Jakarta Pusat. Layanan perpustakaan keliling dilakukan setiap senin s/d Jumat. Layanan perpustakaan
53
keliling juga dilakukan pada hari minggu di MONAS, Taman Menteng, Gelora Bung Karno dan Wisata balaikota. c. Layanan Buku Paket Perpustakaan. Layanan buku paket perpustakaan dilakukan di TBM yang ada di sekitar daerah Jakarta Pusat dan dilakukan per 3 Bulan.
54
B. Hasil Penelitian Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana pemetaan pemanfaatan koleksi buku fiksi pada bagian sirkulasi di KPAK Jakarta Pusat. Pertanyaan bagaimana pemetaan pemanfaatan koleksi buku fiksi pada bagian sirkulasi di KPAK Jakarta Pusat dilihat melalui pola pinjaman buku fiksi yang dilakukan oleh pemustaka. Pola pinjaman koleksi buku fiksi ditinjau dari segi koleksi fiksi (judul koleksi fiksi yang paling banyak dipinjam pemustaka, tahun terbit literatur dan jenis genre koleksi fiksi), dari segi pengarang buku fiksi (pengarang yang paling banyak dipinjam dan status pengarang), dan dari segi pemustaka peminjam buku fiksi (jenis kelamin, usia, status, pendidikan terakhir dan pekerjaan). Pemetaan Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat Berikut ini akan dijabarkan bagaimana pemetaan pemanfaatan koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat berdasarkan data sirkulasi peminjaman koleksi fiksi selama 3 bulan, yaitu dari bulan Oktober-Desember 2015 dengan frekuensi sebanyak 671 pinjaman dari 393 judul buku. Datanya ialah sebagai berikut: Tabel 4. 2 Jumlah Pinjaman Koleksi Fiksi Bulan Oktober - Desember 2015 No. 1. 2. 3.
Bulan Oktober November Desember total
Jumlah Pinjaman 139 Pinjaman 245 Pinjaman 287 Pinjaman 671 Pinjaman
55
Dari 671 pinjaman tersebut kemudian akan dilihat berdasarkan koleksi fiksi (judul koleksi fiksi yang paling banyak dipinjam pemustaka, tahun literatur buku fiksi dan jenis genre koleksi fiksi), berdasarkan pengarang buku fiksi (pengarang yang paling banyak dipinjam dan status pengarang), dan berdasarkan pemustaka peminjam buku fiksi (jenis kelamin, usia, status, pendidikan terakhir dan pekerjaan). a. Dari Segi Koleksi Buku Fiksi 1. Berdasarkan Buku Fiksi yang Paling Banyak Dipinjam Gambar di bawah ini menjelaskan 10 buku fiksi di KPAK Jakarta Pusat yang paling sering dipinjam dalam kurun waktu 3 bulan, yaitu bulan Oktober - Desember 2015 (Lihat Lampiran 2.1). Dongeng Sepanjang Masa: dongeng Yunani Miauw…miauw 9,7%
11,2%
The Last Exam
9,7% 11,2%
Curious George: pertunjukan anjing Dongeng Para Putri
9,7% 9,7% 9,7% 9,7% 9,7%
9,7%
Finding You!: asam manis cintaku menemukanmu Kumpulan Cerita Hantu Lucu Kumpulan Kisah di Rumah Santa Claus Planes: the movie storybook Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu
Gambar 4. 2 Diagram Buku Fiksi yang Paling Sering Dipinjam
56
Dari 671 pinjaman yang dilakukan oleh pemustaka selama bulan Oktober-Desember 2015, diketahui bahwa buku fiksi yang sering dipinjam oleh pemustaka seperti yang tertera pada gambar 4.2 antara lain Dongeng Sepanjang Masa Dongeng Yunani dengan frekuensi sebanyak 7 kali (11,2%), Miaw…miaw… dengan frekuensi sebanyak 7 kali (11,2%), The Last Exam dengan frekuensi sebanyak 6 kali (9,7%), Curious George: pertunjukan anjing dengan frekuensi sebanyak 6 kali (9,7%), Dongeng Para Putri dengan frekuensi sebanyak 6 kali (9,7%), Finding You!: asam manis cintaku menemukanmu dengan frekuensi sebanyak 6 kali (9,7%), Kumpulan Cerita Hantu Lucu dengan frekuensi sebanyak 6 kali (9,7%), Kumpulan Kisah di Rumah Santa Claus dengan frekuensi sebanyak 6 kali (9,7%), Planes: the movie storybook dengan frekuensi sebanyak 6 kali (9,7%), Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu dengan frekuensi sebanyak 6 kali (9,7%). Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian kecil buku fiksi yang di pinjam di KPAK Jakarta Pusat antara lain: Dongeng Sepanjang Masa Dongeng Yunani, dan Miaw…miaw... Kedua buku tersebut sama-sama memiliki frekuensi pinjaman sebanyak 7 kali (11,1%). 2. Berdasarkan Tahun Terbit Literatur Gambar di bawah ini akan menjelaskan pengelompokkan berdasarkan tahun terbit buku fiksi yang di pinjam selama bulan Oktober-Desember 2015. Pinjaman buku fiksi selama periode waktu
57
tersebut, diketahui bahwa tahun terbit bukunya memiliki tahun terbit dari tahun 1982 – 2015 (Lihat lampiran 2.2). Berikut merupakan rinciannya:
0,9%
2,8%
20,6%
1982 - 2000 2001 - 2005 2006 - 2010 2011 - 2015
75,7%
Gambar 4. 3 Diagram Pinjaman Koleksi Fiksi Berdasarkan Tahun Terbit Literatur
Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa tahun terbit koleksi fiksi yang dipinjam di KPAK Jakarta Pusat adalah pinjaman buku fiksi bertahun terbit antara 1982–2000 yang memiliki frekuensi sebanyak 6 pinjaman (0,9%), pinjaman buku fiksi bertahun terbit 2001-2005 memiliki frekuensi sebanyak 19 pinjaman (2,8%), sedangkan pinjaman buku fiksi bertahun terbit antara 2011–2015 memiliki frekuensi sebanyak 508 pinjaman (75,7%). Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pinjaman buku fiksi merupakan buku fiksi dengan tahun terbit antara tahun terbit antara 2011–2015 dengan frekuensi sebanyak 508 pinjaman (75,7%).
58
3. Berdasarkan Jenis Genre Buku Fiksi Gambar di bawah ini menjelaskan genre buku fiksi dari peminjaman yang dilakukan selama bulan Oktober-Desember 2015. Dalam penelitian ini, penulis menentukan jenis genre dari buku-buku fiksi yang dipinjam di KPAK Jakarta Pusat yang dilihat dari sinopsisnya.
Setelah
membaca
sinopsisnya
barulah
penulis
menentukan genre berdasarkan teori yang telah dijelaskan di atas (Lihat lampiran 2.3). Genre-genre dalam buku fiksi tersebut yaitu: Roman dan seksualitas Cerita rakyat modern 1,6% 1,8% 3,3%
Teman sebaya 1,2%
Kejadian supernatural & fantasi misteri Cerita petualangan
1%
2,1%
3,4%
Pilihan moral
4,5%
29%
Fantasi binatang Keluarga
5,5% 6,4% 6,7%
11% 6,9% 7,5%
7,7%
Petualangan dan bertahan hidup Karakter dan situasi yang aneh Rites of passages Binatang Misteri Fiksi sejarah Personifikasi objek dan mainan Fiksi sains dan fantasi sains
Gambar 4. 4 Diagram Genre Buku Fiksi yang Dipinjam
59
Dari diagram di atas, diketahui bahwa genre buku fiksi yang dipinjam selama bulan Oktober-Desember 2015 antara lain roman dan seksualitas dengan frekuensi sebanyak 197 pinjaman (29,4%), cerita rakyat modern dengan frekuensi pinjaman sebanyak 74 pinjaman (11%), teman sebaya dengan frekuensi sebanyak 52 pinjaman (7,7%), kejadian supernatural dan fanasi misteri dengan frekuensi sebanyak 50 pinjaman (7,5%), cerita petualangan dengan frekuensi sebanyak 46 pinjaman (6,9%), pilihan moral dengan frekuensi sebanyak 45 pinjaman (6,7%), fantasi binatang dengan frekuensi sebanyak 43 pinjaman (6,4%), keluarga dengan frekuensi sebanyak 37 pinjaman (5,5%), petualangan dan bertahan hidup dengan frekuensi sebanyak 30 pinjaman (4,5%), karakter dan situasi yang aneh dengan frekuensi sebanyak 23 pinjaman (3,4%), rites of passages dengan frekuensi sebanyak 22 pinjaman (3,3%), binatang dengan frekuensi sebanyak 14 pinjaman (2,1%), misteri dengan frekuensi sebanyak 12 pinjaman (1,8%), fiksi sejarah dengan frekuensi sebanyak 11 pinjaman (1,6%), personifikasi objek dan mainan dengan frekuensi sebanyak 8 pinjaman (1,2%), serta fiksi sains dan fantasi sains dengan frekuensi sebanyak 7 pinjaman (1%). Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa hampir setengahnya genre buku fiksi yang dipinjam di KPAK Jakarta Pusat adalah roman dan seksualitas dengan frekuensi pinjaman sebanyak 197 pinjaman (29,4%).
60
b. Dari Segi Pengarang Buku Fiksi 1. Berdasarkan Pengarang Buku Fiksi yang Paling Banyak Dipinjam Gambar di bawah ini menjelaskan 10 pengarang buku fiksi yang bukunya paling banyak dipinjam oleh pemustaka (Lihat lampiran 2.4). 10 pengarang tersebut adalah sebagai berikut: Enid Blyton 7,2% 7,2%
Monica Perez 13,4%
Watiek Ideo Sergio Salma
7,2% 13,4% 7,2%
Melissa Lagonegro Disney
12,4%
10,3% 10,3%
11,4%
Dongeng sepanjang masa dongeng Yunani Wiwid Prasetyo Aan Wulandari Sucia Ramadhani
Gambar 4. 5 Diagram Pengarang Buku Fiksi yang Sering Dipinjam
Seperti yang tertera pada gambar 4.5 di atas, diketahui bahwa 10 pengarang buku fiksi yang bukunya paling banyak dipinjam oleh pemustaka antara lain Enid Blyton dengan frekuensi sebanyak 13 kali (13,4%), Monica Perez dengan frekuensi sebanyak 13 kali (13,4%), Watiek Ideo dengan frekuensi sebanyak 12 kali (12,4%), Sergio Salma dengan frekuensi sebanyak 11 kali (11,4%), Melissa Lagonegro dengan frekuensi sebanyak 10 kali (10,3%), Disney dengan frekuensi sebanyak 10 kali (10,3%), Dongeng sepanjang masa dongeng Yunani dengan frekuensi sebanyak 7 kali (7,2%), Wiwid Prasetyo dengan
61
frekuensi sebanyak 7 kali (7,2%), Aan Wulandari dengan frekuensi sebanyak 7 kali (7,2%), dan Sucia Ramadhani dengan frekuensi sebanyak 7 kali (7,2%). Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian kecil dari 10 pengarang buku fiksi yang bukunya paling banyak dipinjam oleh pemustaka ialah Enid Blyton dan Monica Perez yang keduanya memiliki frekuensi sebanyak 13 kali (13,4%). 2. Berdasarkan Status Pengarang Buku Fiksi yang Paling Banyak Dipinjam Berdasarkan pada gambar 4.5, kesepuluh besar pengarang yang bukunya paling banyak dipinjam oleh pemustaka, dapat diketahui statusnya seperti yang dijelaskan pada gambar dibawah ini, yaitu: (Lihat lampiran 2.5)
41%
Indonesia Asing
59%
Gambar 4. 6 Diagram Status Pengarang Buku Fiksi Status Pengarang Buku Fiksi
Dari diagram di atas, diketahui bahwa sebagian besar pengarang yang bukunya paling banyak dipinjam adalah Pengarang Asing dengan frekuensi
sebanyak
57
pinjaman
(59%).
Sedangkan
hampir
62
setengahnya pengarang yang bukunya paling banyak dipinjam adalah Pengarang Indonesia, dengan frekuensi sebanyak 40 pinjaman (41%). Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar dari 10 pengarang yang bukunya paling banyak dipinjam oleh pemustaka merupakan pengarang asing dengan frekuensi sebanyak 57 pinjaman (59%).
c. Dari Segi Pemustaka Peminjam Buku Fiksi 1. Berdasarkan 10 Besar Pemustaka Peminjam Buku Fiksi Gambar dibawah ini menampilkan 10 besar pemustaka yang paling sering meminjam koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat dalam kurun waktu Oktober-Desember 2015 (Lihat lampiran 2.6). ke-10 pemustaka yang paling sering meminjam buku fiksi ini terdiri dari berbagai gender, usia, status maupun pekerjaan pemustaka. Ke-10 pemustaka tersebut antara lain:
6,6% 7,2%
15,1%
7,2% 14,5%
7,9% 7,9 %
14,5%
8,6% 10,5%
IS EZ MRF MF DR APM LN PJ EFB IMS
Gambar 4. 7 Diagram Pemustaka yang Sering Meminjam Buku Fiksi
63
Dari diagram di atas, dapat diketahui bahwa 10 besar pemustaka yang meminjam koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat ialah dengan inisial IS dengan frekuensi sebanyak 23 (15,1%) , EZ dengan frekuensi sebanyak 22 (14,5%), MRF dengan frekuensi sebanyak 22 (14,5%), MF dengan frekuensi sebanyak 16 (10,5%), DR dengan frekuensi sebanyak 13 (8,6%), APM dengan frekuensi sebanyak 12 (7,9%), LN dengan frekuensi sebanyak 12 (7,9%), PJ dengan frekuensi sebanyak 11 (7,2%), EFB dengan frekuensi sebanyak 11 (7,2%), IMS dengan frekuensi sebanyak 10 (6,6%). Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian kecil pemustaka yang paling sering meminjam koleksi fiksi ialah Imam Susanto dengan frekuensi sebanyak 23 kali (15,1%). 2. Berdasarkan Jenis Kelamin Pemustaka Gambar di bawah ini menjelaskan banyaknya pinjaman yang dilakukan oleh pemustaka berdasarkan jenis kelaminnya (Lihat lampiran 2.7).
Perempuan
32,8% 67,2%
Laki-laki
Gambar 4. 8 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Jenis Kelamin
64
Dilihat dari diagram di atas, diketahui bahwa sebanyak 451 pinjaman (67,2%) dilakukan oleh pemustaka dengan jenis kelamin perempuan, sedangkan sebanyak 220 pinjaman (32,8%) dilakukan oleh pemustaka dengan jenis kelamin laki-laki. Berdasarkan penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pemustaka yang paling banyak meminjam koleksi fiksi berjenis kelamin perempuan dengan frekuensi sebanyak 451 pinjaman (67,2%). 3. Berdasarkan Golongan Usia Pemustaka Di KPAK Jakarta Pusat pemustaka dibagi menjadi 3 golongan yaitu anak (usia ≥ 12 tahun), remaja (usia 13-18 tahun), serta dewasa (usia ≤ 19 tahun). Dibawah ini akan dijabarkan seberapa banyak pinjaman koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat yang dilakukan oleh pemustaka berdasarkan golongan usianya (Lihat lampiran 2.8).
26,7%
Anak 44,9%
Remaja Dewasa
28,5%
Gambar 4. 9 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Golongan Usia
Berdasarkan gambar di atas, diketahui bahwa pinjaman terbanyak dilakukan oleh pemustaka anak-anak usia ≥ 12 tahun dengan
65
frekuensi pinjaman sebanyak 301 pinjaman (44,9%), ditempat kedua dilakukan oleh pemustaka remaja usia 13-18 tahun dengan frekuensi pinjaman sebanyak 191 pinjaman (28,5%), dan terakhir dilakukan oleh pemustaka dewasa usia ≤ 19 tahun dengan frekuensi sebanyak 179 pinjaman (26,7%). Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa hampir setengahnya peminjaman dilakukan oleh pemustaka anak-anak usia ≥ 12 tahun dengan frekuensi 301 pinjaman (44,9%). 4. Berdasarkan Status Pemustaka Gambar di bawah ini menjelaskan seberapa banyak peminjaman koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat dilihat dari status pemustaka peminjam koleksi fiksi (Lihat lampiran 2.9). 1,4% Siswa 23,3%
Umum 75,4%
Mahasiswa
Gambar 4. 10 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Status Pemustaka
Dilihat dari gambar di atas, diketahui bahwa sebagian besar pemustaka yang meminjam koleksi fiksi dilakukan oleh siswa dengan frekuensi sebanyak 506 pinjaman (75,4%), umum dengan frekuensi
66
sebanyak 156 pinjaman (23,3%), dan mahasiswa dengan frekuensi sebanyak 9 pinjaman (1,4%). Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa sebagian besar pinjaman dilakukan oleh anggota perpustakaan yang berstatus siswa dengan frekuensi sebanyak 506 pinjaman (75,4%). 5. Berdasarkan Pendidikan Pemustaka Gambar berikut ini akan menjelaskan pemustaka yang meminjam koleksi fiksi dilihat dari pendidikannya. (Lihat lampiran 2.10). 5,4% 0,9%
1,9%
5,8%
16,8% 52,6% 16,5%
SD SMP SMA Diploma Sarjana Pascasarjana Lain-lain
Gambar 4. 11 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Pendidikan Pemustaka
Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa pendidikan yang diemban pemustaka peminjam koleksi di KPAK Jakarta Pusat antara lain yaitu pemustaka SD dengan frekuensi sebanyak 353 (52,6%), SMP dengan frekuensi sebanyak 111 (16,5%), SMA dengan frekuensi sebanyak 113 (16,8%), Diploma dengan frekuensi sebanyak 39 (5,8%), Sarjana dengan frekuensi sebanyak 36 (5,4%), Pascasarjana dengan
67
frekuensi sebanyak 6 (1%), dan Lain-lain dengan frekuensi sebanyak 13 (1,9%). Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sebagian besar pendidikan pemustaka ialah SD dengan frekuensi sebanyak 353 pinjaman (52,6%). 6. Berdasarkan Pekerjaan Pemustaka Gambar di bawah ini akan menjelaskan peminjam buku fiksi di KPAK Jakarta Pusat berdasarkan pekerjaan yang dimilikinya (Lihat lampiran 2.11), yaitu:
Pelajar 9%
Mahasiswa
8,8% 6,3%
PNS
2,1%
Pegawai Swasta 73,8%
Lain-lain
Gambar 4. 12 Diagram Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Pekerjaan Pemustaka
Berdasarkan diagram di atas, diketahui bahwa pekerjaan yang dimiliki oleh pemustaka yang meminjam koleksi fiksi berasal dari kalangan pelajar dengan frekuensi sebanyak 495 pinjaman (73,8%), mahasiswa dengan frekuensi sebanyak 14 pinjaman (2,1%), PNS dengan frekuensi sebanyak 42 pinjaman (6,3%), pegawai swasta
68
dengan frekuensi sebanyak 59 pinjaman (8,8%), dan Lain-lain dengan frekuensi sebanyak 61 pinjaman (9%). Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pekerjaan pemustaka yang paling banyak meminjam koleksi fiksi sebagian besar adalah pelajar dengan frekuensi sebanyak 495 pinjaman (73,8%).
C. Pembahasan a. Dari Segi Koleksi Fiksi Menurut Yusuf M. Pawit dan Yaya Suhendar, buku fiksi adalah buku-buku yang ditulis bukan berdasarkan fakta atau kenyataan. Ia ditulis atas dasar kehendak dan khayalan pengarangnya saja.55 Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap data sirkulasi peminjaman koleksi fiksi sebanyak 671 pinjaman, diketahui bahwa 10 Judul buku fiksi yang paling banyak dipinjam adalah Dongeng Sepanjang Masa Dongeng Yunani dengan frekuensi sebanyak 7 kali (11,2%), Miaw…miaw… dengan 7 pinjaman (11,2%), The Last Exam dengan 6 pinjaman (9,7%), Curious George: pertunjukan anjing dengan 6 pinjaman (9,7%), Dongeng Para Putri dengan 6 pinjaman (9,7%), Finding You!: asam manis cintaku menemukanmu dengan 6 pinjaman (9,7%), Kumpulan Cerita Hantu Lucu dengan 6 pinjaman (9,7%), Kumpulan Kisah di Rumah Santa Claus dengan 6 pinjaman (9,7%), Planes: the movie storybook dengan 6 pinjaman (9,7%), Surga di Bawah Telapak Kaki Ibu dengan 6 pinjaman (9,7%). 55
Pawit M. Yusuf dan Yaya Suhendar, Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah (Jakarta: Kencana, 2007), h. 18.
69
Sedangkan menurut hasil penelitian di atas, dari seluruh sampel data sirkulasi peminjaman koleksi fiksi, diketahui bahwa sebagian besar pinjaman buku fiksi merupakan buku fiksi dengan tahun terbit antara tahun 2011 – 2015 dengan frekuensi sebanyak 508 pinjaman (75,7%). Dalam hal ini, diketahui bahwa pinjaman koleksi fiksi umumnya cenderung terkonsentrasi pada buku-buku yang berusia muda atau baru. Agaknya kecenderungan ini sesuai dengan hakekat informasi bahwa informasi akan memiliki nilai antara lain disebabkan karena informasi tersebut bersifat baru. Pinjaman buku-buku fiksi yang berusia muda juga menandakan bahwa pemustaka lebih menyukai buku-buku yang up to date dibandingkan dengan buku-buku yang sudah lama. Menurut Carol Lynch-Brown dan Carl M. Tamlinson seperti yang dikutip oleh Rizal Saiful Haq, dkk. buku fiksi memiliki 2 genre yaitu fantasi dan realisme. Didalam masing-masing sub kategori tersebut dibagi lagi menjadi beberapa bagian, yaitu: 1) Fantasi
Literatur tradisional. Literatur tradisioanal dibagi menjadi mitos, epik, legenda, cerita rakyat, fabel, dan cerita keagamaan.
Fantasi modern. Fantasi modern dibagi menjadi cerita rakyat modern, fantasi binatang, personifikasi objek dan mainan, karakter dan situasi yang aneh, dunia orang kerdil, kejadian supernatural dan fantasi misteri, fantasi sejarah, cerita petualangan, serta fiksi sains dan fantasi sains.
70
2) Realisme
Fiksi Realisme. Fiksi realisme dibagi menjadi keluarga, teman sebaya, tantangan khusus, keragaman budaya, binatang, olahraga, misteri, pilihan moral, roman dan seksualitas, rites of passages, serta petualangan dan bertahan hidup.
Fiksi Sejarah56 Merujuk pada teori di atas, buku fiksi memuat genre yang di
dalamnya terdapat topik-topik cerita. Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap data sirkulasi pinjaman koleksi fiksi sebanyak 671 pinjaman, diketahui bahwa hampir setengahnya genre buku fiksi yang paling banyak dipinjam adalah Roman dan seksualitas dari genre realisme, yaitu sebanyak 197 pinjaman (29,4%). Buku-buku fiksi dengan genre Roman dan seksualitas banyak disukai oleh para pembaca, khususnya oleh perempuan. Tipe bacaan yang mengandung unsur cerita cinta banyak disukai karena dengan membaca cerita cinta dapat memberikan efek perasaan menjadi lebih baik. Isi cerita yang sama, mirip atau bahkan cerita yang ingin dialami oleh pemustaka dikehidupan nyata membuat cerita romans sangat digemari oleh banyak orang. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa selain banyaknya genre-genre buku fiksi yang dipinjam di KPAK Jakarta Pusat selama OktoberDesember 2015, terdapat beberapa genre buku fiksi yang tidak dipinjam 56
Rizal Saiful Haq, Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, 2006), h. 68-70.
71
selama periode tersebut, seperti yang ada pada genre fantasi, yaitu mitos, epik, legenda, cerita rakyat, fabel, cerita keagamaan, dunia orang kerdil, dan fantasi sejarah. Sedangkan yang tidak terdapat pada genre realisme antara lain tantangan khusus, keragaman budaya, dan olahraga.
b. Dari Segi Pengarang Buku Fiksi Hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis menunjukkan bahwa terdapat 10 pengarang buku fiksi yang bukunya paling banyak dipinjam oleh pemustaka, yang pertama yaitu Enid Blyton dengan 13 pinjaman (13,4%), Monica Perez dengan 13 pijaman (13,4%), Watiek Ideo dengan 12 pinjaman (12,4%), Sergio Salma dengan 11 pinjaman (11,4%), Melissa Lagonegro dengan 10 pinjaman (10,3%), Disney dengan 10 pinjaman (10,3%), Dongeng sepanjang masa dongeng Yunani dengan 7 pinjaman (7,2%), Wiwid Prasetyo dengan 7 pinajaman (7,2%) Aan Wulandari dengan 7 pinjaman (7,2%), dan Sucia Ramadhani dengan 7 pinjaman (7,2%). Dari ke-10 pengarang tersebut, Enid Blyton dan Monica Perez merupakan pengarang yang bukunya paling banyak dipinjam. Buku-buku dari Enid Blyton sendiri merupakan buku-buku fiksi dengan genre petualangan. Sedangkan buku-buku dari Monica Perez merupakan bukubuku dengan genre fantasi binatang. Genre buku yang juga banyak disukai tersebut sesuai dengan pendapat Harris seperti yang dikutip oleh Tricia bahwa anak-anak biasanya memilih buku bacaan yang humoris, berisi hewan-hewan, menceritakan kisah anak, berfokus pada petualangan dan
72
memiliki akhir yang bahagia.57 Hal tersebut bisa saja dikarenakan ceritanya yang memuat kisah yang menarik dan ringan untuk di baca. Genre tersebut, seperti genre petualangan juga dapat memberikan manfaat bagi pembacanya. Menurut kasandra, cerita petualangan sarat akan nilai-nilai positif untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Ada aksi berani, pantang menyerah, pemecahan masalah, bertahan hidup, kesetiakawanan, dan kreativitas, sehingga buku petualangan memiliki pengaruh terhadap pola pikir anak. Pada saat dewasa, ada kebutuhan pola pikir yang rumit karena tugas yang lebih kompleks. Untuk memecahkan masalah
tersebut
memecahkan
dibutuhkan
masalah,
dan
komponen
kreativitas.
inisiatif,
Dengan
kemampuan
membaca
buku
petualangan, komponen-komponen itu bisa dilatih karena di dalam buku petualangan terdapat komponen-komponen yang sangat dibutuhkan tersebut.58 Jadi unsur-unsur positif yang terkandung di dalam cerita petualangan menjadikan buku petualangan banyak minati oleh pemustaka. Selain dari ke-10 pengarang tersebut, sebenarnya masih banyak pengarang-pengarang yang bukunya banyak dipinjam di KPAK Jakarta Pusat, baik itu pengarang Asing maupun Indonesia seperti seperti J.K. Rowling, Stephanie Meyer, Tere Liye, Raditya Dika, dll. Mereka merupakan pengarang-pengarang top yang saat ini buku-bukunya banyak digandrungi oleh masyarakat, namun hanya sedikit frekuensi pinjaman 57
Tricia Angelina dan Fuad Gani, Penyeleksian Buku Bacaan oleh Anak: Studi Kasus di Perpustakaan Pelita Aksara Gereja Kristen Jawa Pondok Gede (Depok: FIB UI, 2013), h. 2. Artikel diakses pada 20 April 2017 dari http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S45399Tricia%20Angelina 58 Warta Kota, Banyak manfaat buku petualangan, Warta Kota (20 Desember 2009), Artikel diakses pada 20 April 2017 dari http://www.kasandraassociates.com/index.php?option=com_content&view=article&id=208:banya k-manfaat-buku-petualangan-warta-kota-20-desember-2009&catid=48:media&Itemid=110
73
yang dilakukan oleh pemustaka, sehingga pengarang tersebut tidak masuk ke dalam 10 besar pengarang yang buku-bukunya banyak dipinjam di KPAK Jakarta Pusat. Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa status pengarang berdasarkan pinjaman yang dilakukan pemustaka terhadap 10 besar pengarang yang bukunya paling banyak dipinjam oleh pemustaka, sebagian besarnya merupakan pengarang asing dengan pinjaman sebanyak 57 kali (59%). Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemustaka lebih menyukai buku-buku karya dari pengarang asing, sehingga buku-buku yang paling disukai merupakan buku-buku dari luar negeri yang sudah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia.
c. Dari Segi Peminjam Buku Fiksi Menurut Undang-Undang No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, perpustakaan umum adalah perpustakaan yang diperuntukkan bagi masyarakat luas sebagai sarana pembelajaran sepanjang hayat tanpa membedakan umur, jenis kelamin, ras, agama dan status sosial ekonomi.59 Dari teori tersebut dikemukakan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis terhadap 671 pinjaman koleksi fiksi yang dilihat dari segi peminjam buku fiksi berdasarkan jenis kelamin, golongan usia, status, pendidikan dan pekerjaan pemustaka. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap data sirkulasi pinjaman koleksi fiksi sebanyak 671 pinjaman, diketahui bahwa 10 besar pemustaka
59
Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, h. 14
74
yang paling banyak meminjam koleksi fiksi ialah dengan inisial IS dengan 23 pinjaman (15,1%) , EZ dengan 22 pinjaman (14,5%), MRF dengan 22 pinjaman (14,5%), MF dengan 16 pinjaman (10,5%), DR dengan 13 pinjaman (8,6%), APM dengan 12 pinjaman (7,9%), LN dengan 12 pinjaman (7,9%), PJ dengan 11 pinjaman (7,2%), EFB dengan 11 pinjaman (7,2%), IMS dengan 10 pinjaman (6,6%). Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa sebagian besar pinjaman dilakukan oleh pemustaka perempuan, yaitu sebanyak 451 pinjaman (67,2%). Sedangkan hampir setengahnya dilakukan oleh lakilaki, yaitu sebanyak 220 pinjaman (32,8%). Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa laki-laki lebih sedikit melakukan pinjaman dibandingkan dengan perempuan. Tinggi rendahnya pinjaman dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah rendahnya minat baca yang mengakibatkan sedikitnya pinjaman buku pada perpustakaan-perpustakaan. Hal tersebut sesuai dengan yang diungkapkan oleh Michael Sullivan yang menyatakan bahwa anak laki-laki tidak membaca sebanyak atau setinggi level anak perempuan. Anak laki-laki terutama pada usia remaja jarang terlihat di perpustakaan. Hal tersebut dikarenakan tipe bahan bacaan bagi anak lakilaki yang dianggap tidak menarik bagi pustakawan, yang sebagian besar pustakawan merupakan perempuan. Sehingga kebanyakan perpustakaan memiliki
banyak koleksi
buku
yang diminati
oleh perempuan,
dibandingkan tipe buku yang disukai anak laki-laki.60
60
Michael Sullivan, Fundamentals of Children’s Services (Chicago: American Library Association, 2005), h. 14-15.
75
Berdasarkan golongan usia, dari hasil penelitian diungkapkan bahwa hampir setengahnya peminjaman dilakukan oleh pemustaka anak-anak usia ≥ 12 tahun dengan 301 pinjaman (44,9%). Dari hasil penelitian tersebut, diketahui bahwa pemustaka anak lebih banyak melakukan peminjaman dibandingkan dengan pemustaka remaja maupun dewasa. Hal tersebut bisa saja terjadi dikarenakan buku-buku terutama buku fiksi yang disediakan untuk anak lebih beragam dan memiliki penampilan buku yang menarik, sehingga banyak anak-anak yang memanfaatkan buku di perpustakaan. Berdasarkan status pemustaka, dari hasil penelitian di atas diketahui bahwa sebagian besar pinjaman dilakukan oleh siswa dengan 506 pinjaman (75,4%). Sedangkan yang paling sedikit, yaitu sebagian kecilnya dilakukan oleh mahasiswa dengan 9 pinjaman (1,4%). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan yang dimuat pada harian kompas, seperti yang dikutip oleh Siswati yang mengungkapkan bahwa minat mahasiswa untuk membaca berbeda dengan mahasiswa jaman dulu. Aktivitas membaca mahasiswa
yang
mengalami
penurunan
tersebut,
kemungkinan
dipengaruhi oleh teknologi informasi yang sudah sangat maju.61 Pengaruh dari teknologi informasi seperti televisi, game online, sosial media, dll. dianggap lebih seru dan menarik. Teknologi informasi tersebut sangat digandrungi oleh masyarakat khususnya mahasiswa untuk mendapatkan informasi maupun hiburan yang mereka butuhkan. Sayangnya antusiasme mahasiswa terhadap teknologi ini tidak dibarengi juga dengan antusiasme 61
Siswati. ―Minat Membaca pada Mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa fakultas psikologi UNDIP semester I)‖. Jurnal Psikologi UNDIP. Vol. 8 No. 2, Oktober 2010.
76
mereka dalam membaca buku. Hal tersebutlah yang membuat tingkat membaca pada kalangan mahasiswa menjadi rendah. Padahal seperti yang kita ketahui buku juga memiliki segudang informasi dan hiburan bagi pembacanya. Berdasarkan pendidikan, dari hasil penelitian di atas diketahui bahwa pendidikan yang diemban pemustaka peminjam koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat sebagian besarnya adalah pemustaka yang berpendidikan SD dengan frekuensi sebanyak 353 pinjaman (52,6%), sedangkan sebagian kecilnya adalah Pascasarjana dengan frekuensi sebanyak 6 pinjaman (1%). Hal tersebut bisa terjadi mengingat KPAK Jakarta Pusat lebih banyak memiliki program-program yang ditujukan bagi anak Sekolah Dasar, dikarenakan perpustakaan ingin menanamkan minat membaca pada anak sejak dari kecil serta menjadikan perpustakaan sebagai tempat yang familiar. Program-program di perpustakaan sangat banyak, seperti mengundang anak Sekolah Dasar untuk secara rutin datang ke Perpustakaan, baik untuk membaca, maupun hanya untuk mengenalkan perpustakaan kepada para siswa, mengadakan program mendongeng, lomba, dll. Hal tersebutlah yang menjadikan pemanfaatan koleksi fiksi yang dilakukan oleh anak Sekolah Dasar menjadi lebih tinggi. Berdasarkan pekerjaan, dari hasil penelitian di atas diketahui bahwa sebagian besar pinjaman dilakukan oleh pemustaka dari kalangan pelajar dengan frekuensi sebanyak 495 pinjaman (73,8%), sedangkan sebagian kecilnya dilakukan oleh pemustaka dari kalangan mahasiswa dengan frekuensi sebanyak 14 pinjaman (2,1%). Hal tersebut bisa saja terjadi
77
mengingat letak perpustakaan yang berdekatan dengan sekolah-sekolah, baik itu Sekolah Dasar, SMP, maupun SMA, sehingga memungkinkan lebih banyak pelajar yang memanfaatkan koleksi di perpustakaan. Berbeda halnya dengan mahasiswa yang melakukan peminjaman buku fiksi yang lebih sedikit dibandingkan dengan pemustaka lainnya, dikarenakan letak perpustakaan yang tidak terlalu dekat dengan universitas-universitas.
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, mengenai pemanfaatan koleksi fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Daerah Jakarta Pusat dapat disimpulkan bahwa pemanfaatan koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat sudah terlaksana dengan baik. Hal tersebut bisa dilihat dari banyaknya pinjaman yang dilakukan oleh pemustaka selama bulan Oktober – Desember 2015 yaitu sebanyak 671 pinjaman. Dalam melakukan penelitian tersebut peneliti menggunakan metode studi kasus dan menggunakan pendekatan kajian sirkulasi. Dalam peminjaman selama kurun waktu tersebut, diketahui bahwa: a. Dari segi judul buku fiksi, sebanyak 671 pinjaman yang terdiri dari 393 judul buku fiksi, diketahui bahwa buku yang paling banyak banyak dipinjam oleh pemustaka adalah buku fiksi dengan judul Dongeng Sepanjang Masa Dongeng Yunani dan Miaw…miaw… Dari hasil penelitian juga diketahui bahwa pinjaman koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat sebagian besarnya merupakan buku fiksi dengan tahun terbit antara tahun 2011 – 2015. Sedangkan genre buku fiksi yang paling banyak dipinjam sebagian besar adalah Roman dan seksualitas yang merupakan genre realisme. b. Dari segi pengarang, diketahui bahwa pengarang yang buku fiksinya paling banyak dipinjam ialah Enid Blyton dan Monica Perez. Sedangkan dari 10 besar pengarang yang buku fiksinya paling banyak dipinjam, diketahui bahwa sebagian besarnya merupakan pengarang asing.
78
c. Dari segi pemustaka peminjam buku fiksi, diketahui bahwa pemustaka yang paling banyak meminjam buku fiksi dari 671 pinjaman ialah pemustaka dengan inisial IS. Sedangkan berdasarkan jenis kelamin, diketahui bahwa sebagian besar pemustaka peminjam koleksi fiksi adalah perempuan. Berdasarkan golongan usia, diketahui bahwa hampir setengahnya pemustaka peminjam koleksi fiksi berasal dari golongan anak-anak usia ≥ 12 tahun. Berdasarkan status pemustaka peminjam buku fiksi, diketahui bahwa sebagian besar merupakan siswa. Berdasarkan pendidikan pemustaka peminjam koleksi fiksi, diketahui bahwa sebagian besar merupakan pemustaka dengan pendidikan SD. Sedangkan berdasarkan pekerjaan pemustaka peminjam koleksi fiksi, diketahui bahwa sebagian besarnya adalah pelajar. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, penulis ingin memberi saran yang dapat dijadikan pertimbangan guna meningkatkan pemanfaatan koleksi fiksi pada Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Daerah Jakarta Pusat. Adapun saran-saran dari penulis adalah sebagai berikut: 1. Disarankan untuk menambah buku-buku fiksi dengan genre selain genre roman dan seksualitas, karena diketahui bahwa genre roman dan seksualitas merupakan genre yang paling banyak dipinjam oleh pemustaka, sehingga dengan penambahan buku fiksi dengan genre selain dari genre roman dan seksualitas dapat lebih meningkatkan pemanfaatan koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat.
79
80
2. Perpustakaan sebaiknya menambah buku-buku fiksi karya penulis dalam negeri dan tidak hanya menambah koleksi buku fiksi karya penulis asing. Hal tersebut bertujuan agar pilihan koleksi buku fiksi di KPAK Jakarta Pusat dapat lebih beragam. 3. Disarankan juga bagi perpustakaan untuk menambah buku fiksi dengan genre-genre yang disukai oleh pemustaka laki-laki, seperti genre fantasi, petualangan, misteri, olahraga dsb. Hal tersebut bertujuan agar perpustakaan dapat menarik minat baca pemustaka khususnya pemustaka laki-laki yang merupakan pemustaka yang paling sedikit memanfaatkan koleksi fiksi, sehingga diharapkan pemanfaatan koleksi fiksi di KPAK Jakarta Pusat dapat lebih maksimal.
Daftar Pustaka Angelina, Tricia dan Gani, Fuad. Penyeleksian Buku Bacaan oleh Anak: Studi Kasus di Perpustakaan Pelita Aksara Gereja Kristen Jawa Pondok Gede (Depok: FIB UI, 2013). Artikel diakses pada 20 April 2017 dari http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2015-09/S45399-Tricia%20Angelina Baribin, Raminah. Teori dan Apresiasi Prosa Fiksi. Semarang: IKIP Semarang Press. 1985. Bunanta, Murti. Buku, Mendongeng dan Minat Membaca. Jakarta: Kelompok Pecinta Bacaan Anak. 2008. Crawley-Low, Jill V. ―Collection Analysis Techniques Used to Evaluated a Graduate-level Toxicology Collection‖. J Med Library Association 90 (3) July 2002: 310-316. Artikel diakses pada 22 Desember 2016 dari https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC116404/pdf/i0025-7338090-03-0310.pdf Creswell, J. W. Research Design: Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif dan Mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2010. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 1998. Djojosuroto, Kinayati dan Pangkerego, Anneke S. Dasar-dasar Teori Apresiasi Prosa Fiksi. Jakarta: Monasco, 2000. Gill, Philip. The Public Library Service: IFLA/UNESCO Guidelines for Development. Munchen: Saur. 2001. Diakses pada tanggal 15 September 2016 dari http://www.ifla.org/files/assets/hq/publications/archive/thepublic-library-service/publ97.pdf Hasan, M. Iqbal. Pokok-Pokok Materi Statistik 2. Jakarta: Bumi Aksara. 2005. Haq, Rizal Saiful, dkk. Pengantar Manajemen Perpustakaan Madrasah. Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatulah Jakarta. 2006. Irawan, Prasetya. Logika dan Prosedur Penelitian: pengantar teori dan panduan praktis penelitian sosial bagi mahasiswa dan peneliti pemula. Jakarta: STIA-LAN. 2002. Jakob, Sumardjo. Ensiklopedia Nasional Indonesia. Jakarta: Delta Pamungkas. 1997. Magetsari, Nurhaidi, dkk. Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi. Jakarta: Depdikbud. 1992. Mestika, Tresia dan Marlini. ―Pengaruh Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Padang Pariaman‖. Jurnal Ilmu
81
82
Informasi Perpustakaan dan Kearsipan. Vol. 2, No. 1, Seri G (2013). Artikel diakses pada 2 September 2016 dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1& cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjukLHl9JTTAhUJro8KHbsEAUkQFggZ MAA&url=http%3A%2F%2Fdownload.portalgaruda.org%2Farticle.php%3 Farticle%3D101436%26val%3D1516&usg=AFQjCNFRUP29tIoVkFFeaM gEdsad5NPuKQ&sig2=vlDpLMMOTUr9nexksb18wg&bvm=bv.15217468 8,d.c2I NS, Sutarno. Perpustakaan dan Masyarakat. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. 2003. Nurgiantoro, Burhan. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2013. ———. Sastra Anak: Pengantar Pemahaman Dunia Anak. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2013 ———. ―Sastra Anak: Persoalan Genre‖. Jurnal Humaniora. Vol. 16, No. 2, Juni 2004: 107-122. Diakses pada 10 September 2016 dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=3067&val=297 Nuzilah, Siti. ―Kajian Pemanfaatan Koleksi Buku pada Bagian Sirkulasi Perpustakaan Universitas Muhammaditah Surakarta‖. Tesis. Depok: Universitas Indonesia. 2001. Ooi, Kamy dan Liew, Chern Li. ―Selecting Fiction as Part of everyday Life Information Seeking‖. Jurnal OF Documentation. Vol. 67, No. 5, 2011. Artikel diakses pada 18 Oktober 2016 di http://www.emeraldinsight.com/doi/abs/10.1108/00220411111164655?jour nalCode=jd Perpustakaan Nasional RI, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Umum. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. 2000. Resmini, Novi. Sastra Anak dan Pengajarannya di Sekolah Dasar (Jakarta: Universitas Pendidikan Indonesia). Artikel diambil pada 20 Oktober 2016 dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1& cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjLstqWtMfTAhXIRY8KHf84BXkQFggm MAA&url=http%3A%2F%2Ffile.upi.edu%2FDirektori%2FFPBS%2FJUR. _PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA%2F196711031993032NOVI_RESMINI%2FSASTRA_ANAK_DAN_PENGAJARANNYA.pdf& usg=AFQjCNGhWy2maQy4YKVeLBsd5Z2j8m6hA&sig2=1FMr0u4dXR_ zsve6NA3MNA Siswati. ―Minat Membaca pada Mahasiswa (studi deskriptif pada mahasiswa fakultas psikologi UNDIP semester I)‖. Jurnal Psikologi UNDIP. Vol. 8
83
No. 2, Oktober 2010. Diakses pada 1 November 2016 dari http://download.portalgaruda.org/article.php?article=22046&val=1286 Soeatminah. Perpustakaan Kepustakawanan dan Pustakawan. Yogyakarta: Kanisius. 1992. Stanton, Robert. Teori Fiksi Robert Stanton. Penerjemah Sugihastuti dan Rossi Abi Al Irsyad. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Standford, Judith A. Responding to Literature: Stories, Poems, Plays, and Essays. New York: McGraw-Hill. 2005. Sudijono, Anas. Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo. 1997. Sukandarrumidi. Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula. Yogyakarta: Gajah Mada University Press. 2002. Sukarman. Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus. Jakarta: Perpustakaan Nasional RI. 2002. Sulistyo-Basuki. ―Konsep Pengembangan Perpustakaan Umum Menuju Perpustakaan Digital‖. Visi Pustaka. Vol. 9, No. 2 (Agustus, 2007). ———. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Jakarta: Gramedia. 1993. Sullivan, Michael. Fundamentals of Children’s Services. Chicago: American Library Association. 2005. Tuloli, Nani. Teori Fiksi. Gorontalo: Nurul Jannah. 2000. Undang-Undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan. Warsiman. ―Membangun Pemahaman terhadap Karya Sastra Berbentuk Fiksi: Telaah Sifat dan Ragam Fiksi Naratif‖. Jurnal Thaqafiyyat. Vol 14, No. 1 (2013). Diakses pada 16 September 2016 dari https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1& cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwjrhNyTpTTAhWKsI8KHYwlBwQQFggd MAA&url=http%3A%2F%2Fejournal.uinsuka.ac.id%2Fadab%2Fthaqafiyy at%2Farticle%2Fdownload%2F619%2Fpdf_24&usg=AFQjCNFVkGOXK6 0dwNGl5LFeYTpFEkrFOA&sig2=UcUOsSUUOgXAPrjXxwIaEA Warta Kota. Banyak manfaat buku petualangan, Warta Kota (20 Desember 2009). Artikel diakses pada 20 April 2017 dari http://www.kasandraassociates.com/index.php?option=com_content&view= article&id=208:banyak-manfaat-buku-petualangan-warta-kota-20desember-2009&catid=48:media&Itemid=110 Wasito, Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian: Mahasiswa. Jakarta: Gramedia Pustaka. 1992.
Buku
Pedoman
84
Yusuf, Pawit M. dan Suhendar, Yaya. Pedoman Penyelenggaraan Perpustakaan Sekolah. Jakarta: Kencana. 2007. Yusuf, Taslimah. Manajemen Perpustakaan Umum. Jakarta: Universitas Terbuka. 1996.
LAMPIRAN
Lampiran 1: Daftar Judul Buku Fiksi yang di Pinjam di KPAK Jakpus Selama Bulan Oktober - Desember 2015 No.
Judul Buku Fiksi
1.
10 Dongeng putri
2.
10 dongeng untuk anak pemberani
3.
100 cupboards portal petualangan 20 tahun cerpen pilihan Kompas : Dari salawat dedaunan sampai kunang-kunang di langit Jakarta 50 cerita ajaib A Chance A dangerous love : ambisi sang pewaris A Gift for love = Sarangeul wihanseonmul : persembahan yang agung dari cinta untuk mereka yang memiliki hati A little princess A love at first sight = cinta pada pandangan pertama A rake's vow A very yuppy wedding After school club Ain & the gank : 'coz I luv u Akhlak gaul anak muslim : katakan terimakasih! Aku anak hebat = a am a great kid Aku dokter, bukan monster! = I am doctor, not a monster Aku suka menolong = I like helping people Aku suka tersenyum = I like smiling Alexandra the great Along came trouble : lembaran baru Anne of ingleside Antalogi Rasa Ashley's Adventure Asyik, aku akan punya adik Avalon jalinan sihir : tangisan serigala Avalon Jalinan sihir buku 2 : Semua yang gemerlap Awas, banjir datang! = Watch out, the flood is coming Babi ngesot : datang tak diundang, pulang tak berkutang Bagai bumi berhenti berputar Bajak laut popcorn Ballad : a gathering of faerie Beauty queen : pesona sang pengacara Bedeviled : daddy's little angel Belajar memasak bersama Bella Berjuta rasanya Berpetualang naik kupu-kupu = the Butterfly ride Best friends Big nate : berulah lagi
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39.
Pengarang 10 Dongeng putri 10 Dongeng untuk anak pemberani N.D. Wilson
Frek. Pinjaman 4 1 1
KOMPAS
1
Rudyard Kipling Kim In-Suk Sabrina Jeffries
4 1 1
Park Nami
1
Frances Hodgson Burnett
2
Jennifer E. Smith
1
Stephanie Laurens Ika Natassa Orizuka Sinta Yudisia
2 1 1 1
Bambang Trim
1
Eka Wardhana
1
Agung Jatmiko
1
Ali Muakhir Eka Wardhana Justine Max Sherryl Woods Lucy M. Montgomery Ika Natassa Alleya Hanifa Ida Widayanti Rachel Roberts
2 1 1 1 1 1 1 4 1
Rachel Roberts
1
Agung Jatmiko
1
Raditya Dika
1
Clara Ng Alexander McCall Smith Maggie Stiefvater Julia London Shani Petroff Fita Chakra Tere Liye
1 1 1 1 1 4 1
Amy Ackelsberg
5
Disney Lincoln Peirce
1 2
40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. 65. 66. 67. 68. 69. 70. 71. 72. 73. 74. 75. 76. 77. 78. 79. 80. 81.
Big nate: anak berkepala runcing Black jack Bokutachi no unmei (takdir cinta) : si kura-kura cantik yang mengejutkan! Born of Fire: Jejak Kelam Masa Silam Bride by mistake = bayangan masa lalu Brother : Kisah hara yang membara Bug's stories : Serangga juga punya cerita Cakes party Catatan harian seorang mafia pajak Catching fire : tersulut Cerita cinta Cerita hantu klasik : cerita horor, misteri, dan supernatural Cerita nabila Changes : perubahan yang indah Chicken soup for the soul : Kasih sayang keluarga Cinta tak pernah sama Coffee prince Cooking adventures : seru memasak bersama sahabat Cooking show : kakak cilik punya karya Corious george : bermain layang layang Counting story 1 Curious george : pertunjukan anjing Curious george : pesta pinata Curious George: naik roller coaster Dance with the devil Dandanan kacau = makeover madness Daun yang jatuh tak pernah membenci angin Dead girl walking : masuk ke tubuh yang salah Demon's lexicon Detektif Imai dan kasus ruangan separuh retak Diantara dua hati : Heart of the matter Diary of a wimpy vampire = Diari si vampir tengil Diponegoro : Pangeran bermata tajam berkilat iman Disney's family story collection : kisah-kisah untuk keluarga Do you still remember ? Dongeng Charles Dickens Dongeng menjelang tidur Dongeng mini : cerita klasik Dongeng para putri Dongeng petualangan Dongeng sekolah tebing : 52 kisah sekolah terpencil di ujung angin Dongeng sepanjang masa : dongeng Shakespeare
82.
Dongeng sepanjang masa dongeng Yunani
83. 84. 85.
Dongeng tujuh menit: 7 kisah pengantar tidur Dongeng untuk liburan Dreaming of You= Memimpikanmu
Lincoln Peirce Clara Ng
2 1
Orihara Ran
1
Sherrilyn Kenyon Anne Gracie Aulia Oktadiputri Watiek Ideo Salma Izzatunnuha Heri Prabowo Suzanne Collins Park Jung Hye
2 1 1 2 1 1 2 1
Vic Parker
1
Mia Ma‘rifa‘ Retno Pambayun
3 2
Jack Canfield
1
Dista Dee Lee Sunmi
2 1
Feonie Audina
1
Alin Monica Perez Preeta Vyas Monica Perez Priya Giri Desai Monica Perez Sherrilyn Kenyon Samantha Brooke Tere Liye Linda Joy Singleton Sarah Rees Brennan Dyah P. Rinni Emily Giffin
1 4 2 6 2 3 1 2 2 1 1 1 1
Tim Collins
1
AW. Yudhi
1
Sheryl Kahn
1
Cut Khairun Nisaa Mary Sebag-montefior Usborne Aleum Ayu Prameswary Dongeng Petualangan
1 3 1 1 6 2
Clara NG
2
Dongeng sepanjang masa: dongeng Shakespeare Dongeng sepanjang masa dongeng Yunani Clara NG Dongeng untuk Liburan Lisa Kleypas
5 7 2 1 1
86. 87. 88. 89. 90. 91. 92. 93.
107.
Edgar & Ellen si kembar nakal : high wire Ekspedisi cinta gokil si Daren Elang dan bidadari Emil dan detektif-detektif cilik Envy : iri hati Eye of the crow = mata sang gagak Farewell Filosofi kopi Finding you! : asam manis cintaku menemukanmu Forgive my fins : lautan cinta putri duyung Foucault's Pendulum Frenemy Frozen : the movie storybook Gadis korek api : dan dongeng-dongeng lainnya Gebetan instan Ghost Dormitory : Kisah mencekam di asrama berhantu Gimbal-gimbal cantik Girl cooking school God pliss... jodohin gue dong! Goddess boot camp : kemah para dewi Gomawo Saranghae : mencintai, sebuah penantian tanpa akhir Graceling
108.
Guava party
109.
Guk... guk...
110.
Half of a yellow sun
94. 95. 96. 97. 98. 99. 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106.
111. 112. 113. 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. 129. 130.
Hantu jeruk purut : kelilingi kuburanku 7 kali, dan aku akan bersamamu Hantu lucu!: ato bermain bersama hantu yang lucu! Happy Family 1: tolong! kami pindah rumah! Happy Family 2: tertangkap basah! Harry Potter dan orde phoenix Hidup berawal dari mimpi High school paradise = surganya anak SMA High school prince : kisah pangeran putih abuabu Hold me closer, necromancer : membangkitkan mayat pastinya lebih seru daripada membalik daging burger Holiday in Japan Holiday island I am princess = aku seorang putri I can fell you "oppa" I can fly: petualangan seru di rumah peri Ibuku perempuan berwajah surga Indonesia incorporated Ingin jadi apa kau nanti? Inilah cita citaku! Jam beker raksasa & 9 dongeng seru lainnya Jane Eyre
Charles Ogden Comell Shalala Puput Sekar Erich Kastner Anna Godbersen Shane Peacock Sekar Sambusir Dee
1 1 1 1 1 1 4 1
Niena Sarowati
6
Tera Linn Childs Umberto Eco Ayuwidya DISNEY
1 1 1 5
H.C. Andersen
1
Gari Rakai Sambu
1
Sucia Ramadhani
1
Gimbal-gimbal cantik Izzatul Fitriyah Soffi S. Bawahab Tera Lynn Childs
1 1 1 1
Keisha Sarang
1
Kristin Cashore Muhammad Farrel Aryaputra Amri Rae Sita Patappa Chimamanda Ngozi Adichie
1
Yennie Hardiwidjaja
1
A.J. Wood
2
Christine Sagnier Christine Sagnier J.K. Rowling Fahd Djibran Orizuka
1 1 1 2 1
Zachira
2
Lish Mcbride
1
Sarah Khadijah Medina Savira Andrea Posner-Sanchez Risma Utami Nabila Ulamy Alya Novanka Raja Zaynur Ridwan Che Min Jo Pipit Palupi Dian Kristiani Charlotte Bronte
6 3 4 2 2 2 1 1 1 1 1
1 3 1
131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. 148. 149. 150. 151. 152. 153. 154. 155. 156. 157. 158. 159. 160. 161. 162. 163. 164. 165. 166. 167. 168. 169. 170. 171. 172. 173. 174. 175. 176. 177. 178. 179.
Janji suci : ikrar kata hati kan mengikat selamanya Jennifer Johnson is sick of being single Jilbab putih kekasih Jungkir balik dunia Mel Junior chef : Ratu milkshake, impian terindah Bella Kambing jantan : sebuah catatan harian pelajar bodoh Kamu yang terbaik : Tiga remaja mencari cinta Kasih ibu Katakan terima kasih! / Bambang Trim ; editor Krisna Somantri katy Keajaiban sebuah ciuman : kisah-kisah menakjubkan yang bahkan belum pernah kau bayangkan! Kecil-kecil punya karya : Diari kocak sultan Kecil-kecil punya karya : Kapok, deh! Kecil-kecil punya karya : Me and my sister Keeper of the heart : Pasangan sejati Kehidupan rahasia para putri Kekonyolan dalam rumah tangga (KDRT) Keluarga flood 4 : tetangga culun Kematian cinta Kembali ke St. Clare Ken Dedes sang penggoda Kera yang usil Kerling si janda KIM Kimakin sarang yiyaki-violet = cinta violet Kisah 7 putri & 7 pangeran Kisah Jemima itik Kisah Johnny si tikus kota Kisah penuh hikmah Kiss of darkness = ciuman kematian Korean story : candles in Seoul Kuhapus namamu dengan nama-Nya Kumcer teenlit bukan cupid Kumpulan cerita 39 karakter pemenang Kumpulan cerita hantu lucu Kumpulan kisah di rumah Santa Claus Kung fu panda : lima pendekar hebat Kung fu panda : si tukang usil Kurcaci terserang diare Lady Diana Lady Isabella's scandalous marriage = pernikahan penuh skandal Lady's trip : mengungkap rahasia mama Lajang-lajang pejuang Lament : the faerie Queen's deception Last of the wilds : pembangkang para dewa Late for the wedding : lamaran yang tertunda Legacy = Garis keturunan Lima sekawan : Rahasia logam ajaib Lima sekawan: karang setan
Eidelweis Almira
1
Heather Mcelhatton K. Usman Afin Murtiningsih
1 1 2
Nancy Sitohang
5
Raditya Dika
1
Diah Wijayanti Sutha Hans Christian Andersen
3 1
Bambang Trim
2
Susan Coolidge
2
Hoeda Manis
1
Narid Sulthan Maulana Mufida Zahra Berliana Putri Muliatama Johanna Lindsey Virginie Hanna Boim Lebon Colin Thompson Kahlil Gibran Enid Blyton Wawan Susetya Sakti Wibowo Taufiqurrahman Al-Azizy Rudyard Kipling Yi Sobee Amiruddin Noor Beatrix Potter Beatriz Potter Anisa Widiyarti Heather Graham Park Jung Hye Taufiqurrahman Al-Azizy 14 Penulis Teenlit Naning Chandra Watiek Ideo Irena Tjiunata Scout Driggs Scout Driggs Grendi dan Ririn G. Wu
1 1 3 1 4 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 1 2 1 2 6 6 1 1 1 3
Jennifer Ashley
1
Sesy Widya Pakpahan Endik Koweswoyo Maggie Stiefvater Trudi Canavan Amanda Quick Danielle Steel Enid Blyton Enid Blyton
1 1 1 1 2 3 1 2
180. 181. 182. 183. 184. 185. 186. 187. 188. 189. 190. 191. 192. 193. 194. 195. 196. 197. 198. 199. 200. 201. 202. 203. 204. 205. 206. 207. 208. 209. 210. 211. 212. 213. 214. 215. 216. 217. 218. 219. 220. 221. 222. 223. 224. 225. 226.
Lips touch : Three times Lola love : cupcakes and glitter shakes (wujudkan mimpi-mimpimu!) Lola love : livin' la vida lola (hidup gaya Lola) Lope were ar yu? : [masih] edisi galau dot com Lovandah : Untaian berlian cinta dari Asmirandah Love and forever Love psycho-test Loving a billionaire Lumba-lumba yang pemaaf Magic land: petualangan empat sahabat di negeri ajaib Markesot bertutur Married to the Viscount Mary poppins Maryamah Karpov Math vs Sastra Me and my heart : cinta akan menemukan kebenaran Meet Kai-lan : Berkenalan dengan Kai-lan Menara cinta: istikharah cinta Zalfa Mencintai apa adanya : mencintai dengan cara yang sempurna, sekalipun mendapatkan cinta yang tak sempurna Mengenangmu Miauw...miauw... Mika sang pelaut Mimpi-mimpi putri Miss hola holic : kisah super konyol anak magang ala bonbin Misteri cinta yang terputus Misteri Rawakalong Moga bunda disayang Allah Mom Muhammad : Para pengeja hujan My brother my hero My first triangle love My heart is beating My name is memory Myka finds her way Nathalia : dunia yang kejam Nathalie: dunia jungkir balik Nathalie: dunia tempat kita tinggal! Nathalie: pusat dunia Nathalie: sahabat dunia Nathalie: Yang ter... di dunia Nature's little helpers : yuk kita jaga lingkungan Negeri 5 menara Nibiru dan kesatria atlantis Nine dragon warriors : misteri di skeleton island Ogan & kawan-kawan : antre bukan hal sepele Ogan & Kawan-kawan : Lomba petik mangga Ogan & kawan-kawan : pesta durian
Laini Taylor
1
Lisa Clark
1
Lisa Clark Empok Mercy Sitanggang
2 1
Asmirandah
2
Eidelweis Almira Pritha Khalida Dita Safitri Taufik Hidayat
1 1 2 2
Nabilah Zulinar
1
Emha Ainun Nadjib Sabrina Jeffries P.L. Travers Andrea Hirata Annisa Ilmi Azkia
3 2 1 2 1
Eva Riyanty Lubis
2
Mickie Matheis Widuri R. Al-Fath
5 2
Nuniek K.R.
3
Destira Park Aan Wulandari Renny Yaniar Melissa Lagonegro
1 7 1 5
Vanny Chrisma W.
1
V. Lestari Bambang Joko Susilo Tere Liye Mia Marifah Tasaro GK Restu Fajriazmi Nazaruddin Karumi Iyagi Ann Brashares Gail Herman Sergio Salma Sergio Salma Sergio Salma Sergio Salma Sergio Salma Sergio Salma
3 2 2 2 1 2 1 3 1 1 2 2 3 1 1 2
Andrea Posner-Sanchez
1
A. Fuadi Tasaro GK
1 2
Bobby Tan
1
Drea Medits Drea Medits Drea Medits
1 1 4
227. 228. 229. 230. 231. 232. 233. 234. 235. 236. 237. 238. 239. 240. 241. 242. 243. 244. 245. 246. 247. 248. 249. 250. 251. 252. 253. 254. 255. 256. 257. 258. 259. 260. 261. 262. 263. 264. 265. 266. 267. 268. 269. 270. 271. 272. 273. 274. 275.
Oh, baby One day : dua puluh tahun. dua insan... One shot Only in your arms : dalam pelukanmu Only with your love Orang pelit pantatnya item Orb Outcast of pride = sang kesatria di Ragna Goliath Paint my love : cinta bukan sekedar ucapan aku mencintaimu Panser little coobic Pelangi itu indah: bangun, bangkit, dan tersenyumlah Pelukan kasih sayang Pencarian cinta terakhir Pendekar sendang drajat : memburu negarakertagama Pengantin curian : the restless billionaire Peniup seruling dari Hamelin Penyakit baginda mumba Penyelamatan anak paus Percy Jackson & the olympians : the sea of monsters (lautan monster) Pesan dalam bisu: cinta sejati adalah tanpa pamrih dan menerima apa adanya Peter Pan dan negeri yang hilang Petualangan di gunung bencana Petualangan di laut sunyi : the sea of adventure Petualangan di lembah maut Petualangan di pulau seram Petualangan di puri rajawali Petualangan di sirkus asing Petualangan di sungai ajaib Petualangan seru di negeri kata wordland PING! cerita seru dunia burung Pinnochio Girl pippi hendak berlayar Planes : the movie storybook Pojok Lavender Pretty as a princess: cantik seperti putri Princess protection program : top secret Tiaras Prom and prejudice Purnama dari Timur : sujud kehambaan tak bertepi Putri dari berbagai negara Radikus makankakus : bukan binatang biasa Rahasia kembar cermin Rain in paris Rampant : Pemburu unicorn Ramuan pembuat bahagia Reckoning Reporter cilik: kecil-kecil punya karya Rhythm of friendship Rindu purnama Roma : an epic story
Moemoe Rizal David Nicholas Lee child Lisa Kleypas Lisa Kleypas Edi Mulyono Galang Lufityanto
1 1 1 1 1 1 1
Maximilian Surjadi
2
Park Jung Hye
1
Kay Arikunto
3
Yoyon Indra Joni
2
Sheryl Leach Kirana Kejora
1 2
Viddy AD Daery
1
Abby Green Catherine Storr Ary Nilandari Annamaria Piccione
1 1 1 4
Rick Riordan
1
Mae
1
Rae Sita Patappa Enid Blyton Enid Blyton Enid Blyton Enid Blyton Enid Blyton Enid Blyton Enid Blyton Watiek Ideo Watiek Ideo Nurul Pertiwi Astrid Lindgren Lisa Marsoli Primadonna Angela Melissa Lagonegro Wendy Loggia Elizabeth Eulberg
3 1 1 2 1 1 1 1 2 2 2 1 6 1 5 1 3
Yudhi AW
1
Katell Goyer Raditya Dika Audrey Niffenegger Cindy Pricilla Diana Peterfreund L. Irene Astrid Pratiwi Thomas E. Sniegoski Wanda Amyra Mayshara Ade Bunga Putri Tasaro G.K. Steven Saylor
3 2 1 2 1 1 1 5 3 2 1
276. 277. 278. 279. 280. 281. 282. 283. 284. 285. 286. 287. 288. 289. 290. 291. 292. 293. 294. 295. 296. 297. 298. 299. 300. 301. 302. 303. 304. 305. 306. 307. 308. 309. 310. 311. 312. 313. 314. 315. 316. 317. 318. 319. 320. 321. 322. 323.
Romance of their own : you are my sweetest destiny Romance of their own: let me be the one Rumah kecil di hutan Rumah kost di samping kuburan Rumah lentera Runner-up girl Saat kata-kata tidaklah cukup Saat langit & bumi bercumbu Sabriel : kesatria penakluk makhluk kematian Sakura wish Saman's blood note = mudang piui gilog Sandaran hati Sang Pahlawan Memikat Sang pemimpi Saputangan Gladiss Saranghae Savior Scarlet Love Song Scooby-doo! dan rodeo kasar Sebuah cinta yang menangis Segala sesuatu di sekitarku! Seize the night Sejuta warna dunia mia Sejuta warna pelangi : 9 cerita yang membuka wawasan imajinasi anak-anak Sekolah baruku Selembar daun Momiji Seoulover Seperti bintang Septimus heap: syren Shadowland Shine on me : jangan lepaskan aku demi siapapun Shopaholic & sister : si gila belanja punya kakak Shopaholic abroad : si gila belanja merambah manhattan Shopaholic girl! Shopaholic ties the knot : si gila belanja akhirnya kawin juga Si kabayan : cerita lucu di Indonesia terutama di tanah Sunda Si kembar di sekolah yang baru Siapa yang akan jadi raja? Silent scream : perangkap kebencian Simply love Skandal hollywood Skandal Keluarga Kanellis Slated Smile... Aku naksir kamu Snow flower and the secret fan Spy twins STYLE Suddenly supernatural : medium yang tidak bahagia
Guiyeoni
1
Guiyeoni Maria D. Wilkes Nazaruddin Thamrin Neni Jahar Hanna Natasha Elaine Medline Wiwid Prasetyo Garth Nix Harumi Kawaii Lee Sin Hye Mursal Fahrezi Suzanne Enoch Andrea Hirata Cut Khairun Nisaa Park Ha Ashara Ghyna Amanda Putri James Gelsey Herlinatiens Rosi L. Simamora Sherrilyn Kenyon Wendy Mass
2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1 1 3 3 1 2 1
Clara NG
1
Fira Basuki Arizu Kazura Suci Marini Regina Feby Angie Sage Alyson Noel
2 2 5 1 1 1
Shandy Tan
1
Sophie Kinsella
1
Sophie Kinsella
1
Alya Nabila
5
Sophie Kinsella
1
Lina Maria Coster Wijsman Enid Blyton HanAul Education Karen Rose Beby Haryanti Dewi Lucy Broadbent Michelle Reid Teri Terry Triani Retno Lisa See Rana Khairunnisa Baek Young-ok Elizabeth Cody Kimmel
1 1 2 1 1 1 1 2 4 1 1 1 1
324. 325. 326. 327. 328. 329. 330. 331. 332. 333. 334. 335. 336. 337. 338. 339. 340. 341. 342. 343. 344. 345. 346. 347. 348. 349. 350. 351. 352. 353. 354. 355. 356. 357. 358. 359. 360. 361. 362. 363. 364. 365. 366. 367. 368. 369.
Sumur ajaib & puluhan dongeng dari negeri ginseng Super duper adventure Supergirl's adventure: cilik-cilik punya karya Supernova : partikel Surat cinta untuk Kisha Surga di bawah telapak kaki ibu Sweetly : tak semua hal semanis kelihatannya Swiss family Robinson Syekh Maulana Ishaq Takdir cinta Tears spring in Korea Tersesat di Borneo Terutama Jennings The 13 treasures The accidental wedding : Pernikahan tak dinyana The bell jar : kisah klasik tentang kegalauan dan penemuan jati diri The best foe The book of tommorow = buku esok hari The border of love The Borgias: light on Lucrezia The bride hunt : perburuan cinta The candy makers : para pembuat permen The Devil's footprints The Eagle of the ninth The emperor's new groove : pelajaran buat sang kaisar The first day The friend zone The Girl who waits in the bridge The goose girl: Kekuatan rahasia si gadis angsa putri mahkota The Heroes of Olympus (buku satu) : the lost hero The House of rainbow = rumah pelangi The jungle book The last day The last exam The Luxe : kemewahan The madness of lord Ian Mackenzie = kegilaan Lord Ian Mackenzie The maze runner The meaning of love The memory of love : perjalanan cinta dua zaman The moon looked down : dalam cahaya rembulan The moon that embraces the sun (2) The Odessa file The Outlaw and the Lady The red pyramid The Rings of friendship: Kecil-kecil punya karya The ruthless charmer
Endah Sulistyowati
1
Salma Salsabila Abdillah Feonie Audina Dee Bintang Berkisah Wiwid Prasetyo Jackson Pearce Johann David Wyss Wawan Susetya Farida Choirunnisa Dwi Andhika Lucky Saint Anthony Buckeridge Michelle Harrison
1 1 1 2 6 1 1 1 2 1 1 1 3
Anne Gracie
1
Sylvia Plath
2
Yoviena Cecelia Ahern Kim Khonji Jean Plaidy Jane Feather Wendy Mass John Burnside Rosemary Sutcliff
2 2 2 1 1 1 2 1
Disney
1
Marc Levy Anjani fitriana Jee
1 2 1
Shannon Hale
1
Rick Riordan
1
Arleen Amidjaja Rudyard Kipling Karunia Widhi Agatin Putri Sucia Ramadhani Anna Godbersen
2 1 1 6 1
Jennifer Ashley
1
James Dashner Atikah Az-Zahidah
1 2
Danny Scheinmann
2
Dorothy Garlock
1
Jung Eun-Gwol Frederick Forsyth Lorraine Heath Rick Riordan
2 1 1 1
Balkis Shafira
2
Julia London
2
370. 371. 372. 373. 374. 375. 376. 377. 378. 379. 380. 381. 382. 383. 384. 385. 386. 387. 388. 389. 390. 391. 392. 393.
The search for Merlin: the grey labyrinth buku 2 The skin gods The twilight saga : the Official illustrated guide The vampire diaries : the return :nightfall Thomas dan malam yang gelap Tiana and the jewel of the bayou : Tiana dan permata dari rawa Tintenblut : Inkspell To marry an heiress Tokyo to Manchester Tragedi gadis Parijs van Java Trilogi insiden Tuink... tuink... Two lovely hearts Ulysses moore : Rumah cermin Uncle Tom's cabin Under the dome = di bawah kubah (buku 1) Valentine blues Violette's secret Walt Disney's Snow White and the seven dwarfs = Putri salju dan tujuh kurcaci Watir Welcome to kiyut girls world Yang galau yang meracau Yola's amazing discovery : penemuan rahasia yang mencengangkan You are my everything Total Pinjaman
Tyas Palar
1
Richard Montanari Stephenie Meyer L.J. Smith W. Awdry
1 1 1 1
DISNEY
4
Cornelia Funke Lorraine Heath Kim Danessi Ganu Van Dort Seno Gumira Ajidarma Fifi Afiah Ade Nastiti Pierdomenico baccalaria Harriet Beecher Stowe Stephen King Lusiana M. Hevita Zayyan Zhafirah A.S.
1 2 1 1 1 1 1 2 1 4 1 3
DISNEY
1
Infowatir Dewi Rieka Fahd Djibran
3 2 2
Dita Indah Syaharani
1
Kim Hyeri
5 671
Lampiran 2: Pengolahan Data dalam Bentuk Tabel Lampiran 2.1 untuk Gambar 4.2: Tabel Judul Buku Fiksi yang Sering Dipinjam No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Buku
Dongeng Sepanjang Masa Dongeng Yunani
Miauw…miauw…
The Last Exam
Curious George : pertunjukan anjing
Dongeng para putri
Finding you! : asam manis cintaku menemukanmu
Kumpulan cerita hantu lucu
Pengarang
Peminjam
Jml
Frek. Presentase Pinjaman
Dongeng Sepanjang Masa Dongeng Yunani
Alyssa Kusnoto Calvin Niman Enggie Dodih Ahmad Ghifari John Sinasal P Keiza Frilyalitha Muhammad Farhan Sherly
1 1 1 1 1 1 1
7
11,2%
Aan Wulandari
Aulia Chairunnisa Fakhie Rahman Farah Rahmatiah Hafizh Almuzaki Henlisya Nur A. Intan Nur Aini Muhammad Firzan
1 1 1 1 1 1 1
7
11,2%
Sucia Ramadhani
Annita Primartini Ayu Anifah Diana M. Pakpahan Lutfiya Ningsih Virca Putri Azahra
1 1 1 2 1
6
9,7%
Monica Perez
Azhani Ashfaha Muhammad Farhan Muhammad Firzan Sabiq Rizki Tegar Putra R.
1 1 2 1 1
6
9,7%
Ayu Prameswary
Arlin Davina G. Nurlela SKM Sheeza Aura C. Sherly Zahra Aulia Zulfa Alifatunnisa
1 1 1 1 1 1
6
9,7%
Niena Sarowati
Aulia Syahputri Delfitra Rahma Mutia Anjali Naila Raisa Adila Sahla Taqiyuda Siti Alya Pusvita
1 1 1 1 1 1
6
9,7%
Watiek Ideo
Akmaludin Alif Fadilah Gading Restu Fitria M. Yusuf Ramadhan Oktaviani Nur R. Rahmat
1 1 1 1 1 1
6
9,7%
8.
9.
10.
Kumpulan kisah di rumah Santa Claus
Planes : the movie storybook
Surga di bawah telapak kaki ibu
Irena Tjiunata
Arlin Davina G. Aulia Chairunnisa Diana M. Pakpahan Hapit Imelda Juliana Intan Nur Aini
1 1 1 1 1 1
6
9,7%
Lisa Marsoli
Fahri Algani Farah Rahmatiah Firdiansyah Muhammad Ibnu Raffi Putra Hayfhan Raffa Azzikra utra
1 1 1 1 1 1
6
9,7%
Wiwid Prasetyo
Hasan Khoirul Ari S. Henlisya Nur A. Laela Anggraeni Safitri Muhammad Firzan Mutiara Febrianti S. Revandy Reza Aditya
1 1 1 1 1 1
6
9,7%
62
100%
Total Keseluruhan
Lampiran 2.2 untuk Gambar 4.3: Tabel Pinjaman Koleksi Fiksi Berdasarkan Tahun Terbit Literatur
No. 1. 2. 3. 4.
tahun 1982 - 2000 2001 - 2005 2006 - 2010 2011 - 2015 Total
Frek. Pinjaman 6 pinjaman 19 pinjaman 138 pinjaman 508 pinjaman 671 Pinjaman
Presentase (%) 0,9% 2,8% 20,6% 75,7% 100%
Lampiran 2.3 untuk Gambar 4.4: Tabel Genre Buku Fiksi yang Dipinjam
No.
Genre Fiksi
1. 2. 3. 4.
Roman dan seksualitas Cerita rakyat modern Teman sebaya Kejadian supernatural & fantasi misteri Cerita petualangan Pilihan moral Fantasi binatang Keluarga Petualangan dan bertahan hidup Karakter dan situasi yang aneh Rites of passages
5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Frek. Presentase Pinjaman (%) 197 Pinjaman 29.4% 74 Pinjaman 11% 52 Pinjaman 7.7% 50 Pinjaman
7.5%
46 Pinjaman 45 Pinjaman 43 Pinjaman 37 Pinjaman 30 Pinjaman 23 Pinjaman 22 Pinjaman
6.9% 6.7% 6.4% 5.5% 4.5% 3.4% 3.3%
12. 13. 14. 15. 16.
Binatang Misteri Fiksi sejarah Personifikasi objek dan mainan Fiksi sains dan fantasi sains Jumlah
14 Pinjaman 12 Pinjaman 11 Pinjaman 8 Pinjaman 7 Pinjaman 671 Pinjaman
2.1% 1.8% 1.6% 1.2% 1% 100%
Lampiran 2.4 untuk gambar 4.5: Tabel Pengarang Buku Fiksi yang Banyak Dipinjam No.
Pengarang
1.
Enid Blyton
2.
Monica Perez
3.
Watiek Ideo
4.
Sergio Salma
5.
Melissa Lagonegro
6.
Disney
7.
Dongeng sepanjang masa dongeng Yunani
8.
Wiwid Prasetyo
9.
Aan Wulandari
10.
Sucia Ramadhani
Buku Petualangan di lembah maut Petualangan di sirkus asing Petualangan di puri rajawali Lima sekawan: karang setan Petualangan di surga ajaib Petualangan di gunung bencana Petualngan di laut sunyi Petualangan di pulau seram Lima sekawan: rahasia logam Si kembar disekolah yang baru Kembali ke st, clare Curious George: pertunjukan anjing Curious George: naik roller coaster Curious George: bermain layang-layang Kumpulan cerita hantu lucu Ping! Cerita seru dunia burung Petualangan seru di negeri kata wordland Bug‘s stories: Serangga juga punya cerita Nathalia: dunia yang kejam Nathalie: dunia jungkir balik Nathalie: dunia tempat kita tinggal Nathalie: yang ter...di dunia Nathalie: sahabat dunia Nathalie: pusat dunia Mimpi-mimpi putri Pretty as a princess: cantik seperti putri Frozen: the movie storybook Tiana and the jewel of bayou: tiana dan permata dari rawa Best friends
Frek. Pinjaman Presentase Jml Total 2 1 1 2 1 1 13 13,4% 1 1 1 1 1 6 3 13 13,4% 4 6 2 12 12,4% 2 2 2 2 3 11 11,4% 2 1 1 5 10 10,3% 5 5 4
10,3%
7
7,2%
7
7,2%
7
7,2%
7
7,2%
97
100%
1
Dongeng sepanjang masa dongeng Yunani
7
Surga di bawah telapak kaki ibu Saat langit & bumi bercumbu Miauw…miauw… Ghost dormitory: kisah mencekam di asrama berhantu The last exam
6 1 7
Total Keseluruhan
10
1 6
Lampiran 2.5 untuk Gambar 4.6: Tabel Status pengarang buku fiksi
No. 1. 2.
Pengarang Asing Indonesia Jumlah
Jumlah 57 40 97
Presentase (%) 59% 41% 100%
Lampiran 2.6 untuk Gambar 4.7: Tabel Peringkat Pemustaka yang Paling Sering Meminjam Buku Fiksi No.
Nama
Frek. Pinjaman Presentase Jml Total The search for Merlin: the grey labyrinth buku 2 1 Nibiru dan kesatria atlantis 1 Mary poppins 1 The skin gods 1 My name is memory 1 Last of the wilds : pembangkang para dewa 1 The goose girl: Kekuatan rahasia si gadis angsa putri mahkota 1 The red pyramid 1 Shadowland 1 Reckoning 1 The Luxe : kemewahan 1 Demon's lexicon 1 23 15,1% Jane Eyre 1 KIM 1 Envy : iri hati 1 The moon that embraces the sun (2) 1 The Devil's footprints 1 Seize the night 1 STYLE 1 Rahasia kembar cermin 1 A dangerous love : ambisi sang pewaris 1 Catching fire : tersulut 1 Slated 1 Buku yang Dipinjam
1.
Imam Susanto
2.
Ulysses moore : Rumah cermin Under the dome = di bawah kubah (buku 1) To marry an heiress Bride by mistake = bayangan masa lalu Goddess boot camp : kemah para dewi Graceling Married to the Viscount Hold me closer, necromancer : membangkitkan mayat Erni Zarniati pastinya lebih seru daripada membalik daging burger Anne of Ingleside Lips touch : Three times Beauty queen : pesona sang pengacara The moon looked down : dalam cahaya rembulan Only in your arms : dalam pelukanmu Lady Isabella's scandalous marriage = pernikahan penuh skandal
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
22
14,5%
3.
4.
5.
Outcast of pride = sang kesatria di Ragna Goliath Selembar daun Momiji The Borgias: light on Lucrezia Legacy = Garis keturunan Dead girl walking : masuk ke tubuh yang salah Half of a yellow sun The Eagle of the ninth Rampant : Pemburu unicorn
1 1 1 1 1 1 1 1
Nine dragon warriors : misteri di skeleton island Ghost Dormitory : Kisah mencekam di asrama berhantu Swiss family Robinson Sabriel : kesatria penakluk makhluk kematian Septimus heap: syren Ballad : a gathering of faerie Tintenblut : Inkspell PING! cerita seru dunia burung Forgive my fins : lautan cinta putri duyung Dongeng sekolah tebing : 52 kisah sekolah terpencil di ujung angin A rake's vow The vampire diaries : the return : nightfall The bell jar : kisah klasik tentang kegalauan dan penemuan jati diri Lament : the faerie Queen's deception Snow flower and the secret fan Only with your love Silent scream : perangkap kebencian Skandal hollywood Eye of the crow = mata sang gagak The Odessa file Born of Fire: Jejak Kelam Masa Silam Kiss of darkness = ciuman kematian
1 1 1 1 1 1 1 1 1
Muhammad Firzan
Ogan & kawan-kawan : pesta durian Miauw...miauw... Misteri Rawakalong Penyelamatan anak paus Curious george : pesta pinata Curious george : pertunjukan anjing Katakan terima kasih! I am princess = aku seorang putri Tuink... tuink... Ogan & Kawan-kawan : Lomba petik mangga Surga di bawah telapak kaki ibu Frozen : the movie storybook
Delfitra Rahma
Finding you! : asam manis cintaku menemukanmu Pojok Lavender Cinta tak pernah sama Gomawo Saranghae : mencintai, sebuah penantian tanpa akhir High school prince : kisah pangeran putih abu-abu Radikus makankakus : bukan binatang biasa Watir Prom and prejudice Rumah kost di samping kuburan
M. Ridwan Firdaus
1 1 1
22
14,5%
1 1 2 2 1 2 2 1 1 1 1 1
16
10,5%
1 1 1 1 1 1 2 1 1
13
8,6%
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
Smile... Aku naksir kamu Ain & the gank : 'coz I luv u Daun yang jatuh tak pernah membenci angin
Angel Putri Mutiara
Percy Jackson & the olympians : the sea of monsters (lautan monster) 100 cupboards portal petualangan Avalon jalinan sihir : tangisan serigala Cerita cinta Nibiru dan kesatria atlantis Romance of their own: let me be the one The 13 treasures A Chance Kimakin sarang yiyaki-violet = cinta violet Saman's blood note = mudang piui gilog You are my everything Paint my love : cinta bukan sekedar ucapan aku mencintaimu
7.
Lutfiya Ningsih
Cerita nabila Seoulover Brother : Kisah hara yang membara My brother my hero The last exam Farewell Lady's trip : mengungkap rahasia mama Smile... Aku naksir kamu The friend zone
8.
Married to the Viscount Dreaming of You= Memimpikanmu A rake's vow The Outlaw and the Lady The bride hunt : perburuan cinta Porastinawat The madness of lord Ian Mackenzie = kegilaan Lord Ian i J. Mackenzie Keeper of the heart : Pasangan sejati To marry an heiress Skandal Keluarga Kanellis Along came trouble : lembaran baru Pengantin curian : the restless billionaire
6.
9.
Ellya Fathona Bilqis
The Heroes of Olympus (buku satu) : the lost hero Keajaiban sebuah ciuman : kisah-kisah menakjubkan yang bahkan belum pernah kau bayangkan! Takdir cinta One day: dua puluh tahun.. dua insan... Oh, baby The meaning of love Valentine blues I can fell you "oppa" The friend zone Me and my heart : cinta akan menemukan kebenaran You are my everything
10 .
Imelda Septianah
Seoulover Diary of a wimpy vampire = Diari si vampir tengil
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 1 1 1
12
7,9%
12
7,9%
11
7,2%
11
7,2%
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
1 1
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
10
6,6%
Me and my heart : cinta akan menemukan kebenaran Radikus makankakus : bukan binatang biasa Rumah kost di samping kuburan Changes : perubahan yang indah You are my everything Sang Pahlawan Memikat Loving a billionaire Korean story : candles in Seoul Total Keseluruhan
1 1 1 1 1 1 1 1 152
Lampiran 2.7 untuk gambar 4.8: Tabel Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin 1. Perempuan 2. Laki-laki Jumlah
Frek. Pinjaman 451 Pinjaman 220 Pinjaman 671 Pinjaman
Presentase (%) 67,2% 32,8% 100%
Lampiran 2.8 untuk gambar 4.9: Tabel Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Golongan Usia
No. Usia 1. Anak (≥ 12 Tahun) 2. Remaja (13-18 Tahun) 3. Dewasa (≤ 19 Tahun) Jumlah
Frek. Pinjaman 301 Pinjaman 191 Pinjaman 179 Pinjaman 671 Pinjaman
Presentase (%) 44,9% 28,5% 26,7% 100%
Lampiran 2.9 untuk gambar 4.10: Tabel Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Status Pemustaka
No. Status 1. Siswa 2. Umum 3. Mahasiswa Jumlah
Frek. Pinjaman 506 pinjaman 156 pinjaman 9 pinjaman 671 Pinjaman
Presentase (%) 75,4% 23,3% 1,4% 100%
100%
Lampiran 2.10 untuk gambar 4.11: Tabel Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Pendidikan Pemustaka
No. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Pendidikan SD SLTP SMU Diploma Sarjana Pascasarjana Lain-lain Jumlah
Frek. Pinjaman 353 Pinjaman 111 Pinjaman 113 Pinjaman 39 Pinjaman 36 Pinjaman 6 Pinjaman 13 Pinjaman 671 Pinjaman
Presentase (%) 52,6% 16,5% 16,8% 5,8% 5,4% 1% 1,9% 100%
Lampiran 2.11 untuk gambar 4.12: Tabel Peminjam Buku Fiksi Berdasarkan Pekerjaan Pemustaka
No. 1. 2. 3. 4. 5.
Pekerjaan Pelajar Mahasiswa PNS Pegawai Swasta Lain-lain Jumlah
Frek. Pinjaman 495 Pinjaman 14 Pinjaman 42 Pinjaman 59 Pinjaman 61 Pinjaman 671 Pinjaman
Presentase (%) 73,8% 2,1% 6,3% 8,8% 9% 100%
Lampiran 3: Foto-foto Koleksi Fiksi di KPAK Jakarta Pusat
Lampiran 4 Lembar Tugas Menjadi Dosen Pembimbing
Lampiran 5 Lembar Izin Penelitian
Lampiran 6 Lembar Pergantian Judul Skripsi Kepada Yth Ketua Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Bersama ini saya Nama Pembimbing
: Dr. Ida Farida, M.LIS
Nama Mahasiswa
: Utami Lestari
NIM
: 1112025100039
Dengan ini memberitahukan tentang perubahan judul skripsi mahasiswa bersangkutan
Judul awal
: Pengaruh pemanfaatan Koleksi Fiksi terhadap Kinerja Pegawai: Studi Kasus di Perpustakaan Badan Pemeriksa Keuangan RI
Judul baru
: Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat
Demikian pemberitahuan ini saya sampaikan. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Dosen Pembimbing Skripsi
Dr. Ida Farida, M.LIS
Lampiran 7 Lembar Bimbingan Skripsi
BIODATA PENULIS
UTAMI LESTARI. Lahir di Jakarta, 16 Oktober 1994. Penulis merupakan anak ke-3 dari Ayahanda Sedjo dan Ibunda Sri Ismiyati. Penulis bertempat tinggal di Jalan Lembang II Rt.005/012 Sudimara Barat, Ciledug, Tangerang. Menyelesaikan pendidikan pada tahun (1999-2000) di TK Aisiyah Bustanul Atfal, (2000-2006) di SDN Sudimara Barat 05, (2006-2009) di MTsN 12 Jakarta, dan (2009-2012) di MAN 10 Jakarta. Setelah tamat pada tingkat sekolah menengah atas, penulis kemudian melanjutkan pendidikan pada tingkat strata satu (S1) Jurusan Ilmu Perpustakaan di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2012. Penulis menyelesaikan kuliah dengan menulis skripsi berjudul ―Pemanfaatan Koleksi Fiksi di Kantor Perpustakaan dan Arsip Kota Administrasi Jakarta Pusat‖. Selama di bangku kuliah, penulis pernah melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Perpustakaan Badan Pemerisa Keuangan RI pada tahun 2014 selama 1 bulan. Di tahun yang sama pula, setelah menyelesaikan PKL, penulis melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sukamantri, Kabupaten Bogor selama 1 bulan penuh.