ii
iii
DAFTAR ISI Halaman Pemanfaatan Solar Energypada Traffic Light sebagai Antisipasi Kemacetan saatAliran Listrik Terputus di Kota Medan ( Chandra Amirsyah Putra Siregar – Wiraswasta )
1
Pemanfaatan Internet untuk Meningkatkan Penjualan Produk UMKM Kota Medan ( Rifqi Haviz Azhar – Wiraswasta )
8
Program Terpadu Pengelolaan Sampah Plastik Menjadi Bahan Bakar Minyak (Bbm) Melalui Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna ( Nela Hari Zona – Alumni USU )
28
Solusi Krisis Listrik Di Kota Medan Dengan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ( Askar Marlindo – Guru )
40
Integrasi Lectora Sebagai Wujud Model Desain Pembelajaran ASSURE ( Sri Agung Joko Utomo – Wiraswasta )
45
Pengembangan Teknologi Informasi Medan Digital Tourist Map Dalam Meningkatkan Pariwisata Kota Medan ( Suhandi – Mahasiswa UMSU )
57
Aplikasi Lrb(Lubang Resapan Biopori) Dengan Sampah Organik Pada Setiap Rumah Penduduk Cegah Bahaya Banjir Kota Medan ( Santy Darma Natalia Purba – Mahasiswi USU )
67
Mewujudkan Pembangunan Kota Pesisir Belawan “Waterfront Housing” Yang Berkelanjutan Melalui Penyediaan Sarana Dan Prasarana Pendidikan, Kesehatan, Dan Wisata ( Qushay Al - Idrus – Mahasiswa ITM )
76
Pemberdayaan Warnet Dan Game Online Edukasi Sebagai Gebrakan Memajukan Pendidikan Kota Medan ( Debby Masteriana – Mahasiswi UNIMED )
88
iv
Teknologi Sebagai Inovasi Yang Ramah Lingkungan Pada Proses Pengolahan Sampah ( Irna Ariani Pulungan – Mahasiswi UNIMED )
100
Instalasi Pengelolaan Sampah Pasar (Sebuah Alternatif Pemecahan Masalah Sampah di Pasar Tradisional Kota Medan) ( Rahma Aulia Zahra – Siswi SMP Al-Ulum )
109
Inovasi Ketertiban Berlalu lintas Di Kota Medan ( Stephanie – Siswi SMA Methodist )
120
Pemanfaatan Teknologi yang menunjang Kota Medan ( Stefani Dyah M.A.H – Siswi SMP St.Thomas 4 )
128
Pemanfaatan Kulit Ari Kedelai menjadi Briket Arang sebagai arang Produk asli Kota Medan ( Denis Muba Pandapotan Simanihuruk – Siswa SMA Negeri 15 )
144
Getuk Durian Berbasis pangan lokal di Kota Medan (Muhammad Fachri – Siswa SMA Harapan I )
153
1
PEMANFAATAN SOLAR ENERGY PADA TRAFFIC LIGHT SEBAGAI ANTISIPASI KEMACETAN SAAT ALIRAN LISTRIK TERPUTUS DI KOTA MEDAN. Oleh : CHANDRA AMIRSYAH PUTRA SIREGAR, ST
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Lampu lalu lintas (traffic light) menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan merupakan alat pemberi isyarat lalu lintas (APILL) adalah lampu yang mengendalikan arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah. Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan kendaraan pada masingmasing kelompok pergerakan. [1] Secara umum tujuan lampu lalu lintas (traffic light) yakni [2] : 1. Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan kendaraan. 2. Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin. 3. Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan arus jalan
Namun, di Kota Medan pemandangan tidak berfungsinya traffic light hampir setiap hari dijumpai. Hal ini disebabkan oleh kondisi sumber energi listrik Kota Medan yang sangat memprihatinkan, setiap hari PT. PLN (persero) melakukan pemadaman listrik secara bergilir. Hal ini disebabkan oleh PT. PLN (persero) pembangkit Sumatera bagian Utara tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen. [3]. Pemadaman listrik selain menyebabkan berbagai persoalan dalam aktifitas warga Kota Medan. Ternyata juga menyebabkan masalah pada sistem lalu lintas di Kota Medan. Hal ini disebabkan tidak berfungsinya traffic ligthseiring terputusnya aliran listrik akibat pemadaman listrik secara bergilir. Persoalan lalu lintas tersebut adalah kemacetan yang membuat para aparat kepolisian dan petugas dari Dinas Perhubungan bekerja ekstra untuk mengatur lalu lintas. Namun tak bisa dipungkiri para pengendara baik roda dua, roda tiga maupun roda empat saling berdesakan melintasi persimpangan jalan sehingga menimbulkan kemacetan seperti yang ditunjukkan pada gambar 1 dibawah ini.
2
harinya mendapatkan radiasi sinar matahari yang cukup. Dari penjelasan diatas, maka dapat dirumuskan bahwa perencanaan teknologi fotovoltaik dirancang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan tersebut berdasarkan interval waktu pemadaman listrik yang dilakukan oleh PT. PLN (persero) selama 3 - 8 jam dalam sehari.
Gambar 1. Kondisi kemacetan di persimpangan Jalan Wahid Hasyim-Maulana Lubis (23 September 2013).
Alasannya yakni semakin banyak waktu warga Kota Medan yang terbuang di jalan raya secara sia-sia, sistem pengangkutan produksi baik dari dunia industri skala besar maupun skala kecil yang berbasis rumahan.Terjadinya kemacetan dijalan-jalan maka memicu semakin meningkatnya konsumsi Bahan Bakar Minyak (BBM) kenderaan bermotor ketika berlalulintas dijalan raya yang sedang macet. 1.2
Rumusan Masalah Potensi radiasi matahari dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif untuk mengatasi agar traffic light tetapmenyala saat aliran listrik dari PT. PLN (persero) terputus. Melalui teknologi fotovoltaik, energi matahari (solar energy) sangat menjanjikan untuk di eksplorasi dan memungkinkan sebagai alternatif pengganti energi listrik dari PT. PLN (persero) untuk traffic light. Hal ini disebabkan karena wilayah Kota Medan berada pada daerah tropis yang setiap
1.3 Batasan Masalah Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu perencanaan dilakukan dengan rencana awal data yang ditetapkan sebagai berikut : 1. Pemadaman listrik yang dilakukan oleh PT. PLN (persero) maksimal selama 8 jam atau waktu pemakaian energi listrik yang berasal dari radiasi matahari maksimal 8 jam sehari. 2. Bola lampu yang digunakan pada traffic light sebesar 10 watthour (wh) 1.4 Maksud dan Tujuan Karya tulis ilmiah ini bermaksud untuk mengubah energi surya menjadi energi listrik melalui teknologi fotovoltaik. Energi tersebut akan digunakan untuk mensuplai kebutuhan energi listrik pada traffic lightjika pasokan energi listrik dari PT. PLN (persero) terputus. Pada akhirnya dapat mengurangi kemacetan akibat tidak berfungsinyatraffic light. Tujuan dari tulisan karya ilmiah ini adalah untuk memberikan masukan kepada PT. PLN (persero) untuk mengurangi defisit energi listrik. Selain itu, untuk memberikan memberikan
3
masukan kepada Pemerintah Kota (Pemko) Medan dalam mengantisipasi kemacetan akibat tidak berfungsinya traffic light. 2. ISI dan PEMBAHASAN 2.1 Identifikasi Masalah Secara umum, persoalan kemacetan yang terjadi di jalan raya di Kota Medan khususnya pada persimpangan jalan raya disebabkan oleh tidak berfungsi traffic light. Kondisi ini tentunya berpengaruh pada aktifitas masyarakat dan laju pertumbuhan perekonomian Kota Medan. Kerugian yang diderita akibat dari masalah kemacetan ini apabila dikuantifikasikan dalam satuan moneter sangatlah besar, yaitu kerugian karena waktu perjalanan menjadi panjang dan makin lama, biaya operasi kendaraan menjadi lebih besar dan polusi kendaraan yang dihasilkan makin bertambah. Pada kondisi macet kendaraan merangkak dengan kecepatan yang sangat rendah, pemakaian bbm menjadi sangat boros, mesin kendaraan menjadi lebih cepat aus dan buangan kendaraan yang dihasilkan lebih tinggi kandungan konsentrasinya. Kondisi ini menyebabkan pengendara cenderung menjadi tidak sabar yang menjurus ke tindakan tidak disiplin yang pada akhirnya memperburuk kondisi kemacetan. Selain itu, secara ekonomis, masalah kemacetan lalulintas akan menciptakan biaya sosial, biaya operasional yang tinggi, hilangnya waktu, polusi udara, tingginya angka kecelakaan,
bising, dan juga menimbulkan ketidaknyamanan bagi pejalan kaki. [4] 2.2
Analisis Masalah Permasalahan kemacetan yang terjadi akibat tidak berfungsinya traffic light dikarenakan terputusnya aliran listrik dari PT PLN (Persero) dapat diantisipasi dengan menggantikan fungsi PT PLN (Persero) sebagai pemasok energi listrik ke traffic light dengan memanfaatkan sumber energi alternatif. Sumber energi alternatif tersebut yakni dengan memanfaatkan potensi radiasi matahari (solar energy). 2.2.1 Kebutuhan Energi Listrik pada Traffic Light Traffic Light pada pada umumnya terdiri dari 3 buah bola lampu. Berdasarkan pembatasan masalah yang ditentukan pada pembahasan sebelumnya yakni setiap bola lampu yang digunakan berkapasitas 10 wh. Dengan demikian satu set traffic light akan berkapasitas 30 w dalam satu jam. Jika diasumsikan PT PLN (Persero) melakukan pemadaman listrik selama delapan jam dalam satu hari, maka jumlah arus listrik yang harus dipasok dari solar energy sebesar 30 watt x 8 jam =210 wh. 2.2.2 Design dan Alat Perencanaan. Untuk memenuhi kebutuhan beban/daya traffic light sebesar 210 watt selama 8 jam akan menggunakan panel surya/solar cel l berkapasitas 50 Wp sebanyak 1 unit. Panel surya tersebut akan
4
mampu menghasilkan beban sebesar 329 Wh [5]. Secara lebih rinci, peralatan yang akan digunakan dalam karya tulis ini yakni: 1. Solar cell 50 Wp berfungsi untuk mengkonversikan tenaga matahari menjadi listrik. 2. Solar Charge Controller 10 A – 12 V berfungsi untuk mengatur lalu lintas energi listrik dari solar cell ke baterai dan beban. 3. Inverter 100 W – 12 VDC ke 220 VAC untuk mengubah arus listrik DC menjadi AC. 4. Baterai jenis Aki 20 ah – 12 V berfungsi menyimpan arus listrik yang dihasilkan oleh panel surya sebelum dimanfaatkan untuk menggerakkan beban. Beban dapat berupa lampu penerangan atau peralatan elektronik lainnya yang membutuhkan listrik. 5. Sistem otomatisasi berfungsi sebagai pengaktifan pemakaian energi listrik dari baterai ketika PT PLN (persero) memutuskan aliran listrik. 6. Kabel atau wayar sebagai penghantar arus listrik. Secara umum, arus listrik yang dihasilkan dari panel surya akan melewati Solar charge controller. Hal ini dilakukan guna mengatur lalu lintas energi listrik dari solar cell ke baterai dan beban. Alat elektronik ini juga mempunyai banyak fungsi yang pada dasarnya ditujukan untuk melindungi baterai. Setelah itu, kemudian arus listrik masuk ke dalam baterai dalam tegangan searah (DC – direct current). Kemudian keluar dari baterai melalui inverter yang
akan menkonversikan tegangan DC menjadi tegangan bolak balik (AC – alternating current). Pada saat arus listrik dari PT PLN (Persero) menyalir, energi listrik yang dihasilkan dari panel surya akan disimpan di dalam baterai. Namun, ketika arus listrik dari PT PLN (Persero) terputus, maka secara otomatis baterai akan menjadi penyuplai energi listrik bagi traffic light. Setelah PT PLN (Persero) kembali menyalakan arus listrik, maka secara otomatis aliran arus listrik yang berasal dari baterai akan terputus. Energi listrik yang berasal dari panel surya akan disimpan di dalam baterai. Peralatan tersebut akan di desaign seperti gambar 2 dibawah ini. Sumber listrik PT PLN (persero)
Solar cell
control
Sistem otomat Baterai
Inverte
Gambar 2. Skema rangkaian pemanfaatan solar energy untuk traffic light.
5
2.3
Potensi Radiasi Matahari.
2.3.1 Perkiraan Radiasi Surya Langit Cerah . Untuk menentukan radiasi total pada sebuah permukaan yang diletakkan dengan posisi horizontal pada garis utaraselatan perlu diketahui terlebih dahulu data geografi daerah tersebut yang meliputi posisi lintang dan bujur, ketinggian dari permukaan laut, dan standart waktu lokal. Radiasi surya total pada sebuah permukaan yang diletakkan dengan posisi horizontal adalah penjumlahan radiasi beam (Beam radiation)dan radiasi difusi atau secara matematis dapat dituliskan: = + (1) Radiasi beam adalah Radiasi energi dari matahari yang tidak dibelokkan oleh atmosfer. Istilah ini sering juga disebut radiasi langsung (direct solar radiation).Radiasi beam pada kondisi langit cerah searah normal dapat dihitung dengan persamaan [6]: Gcnb Gon b
Gon adalah radiasi matahari diluar dan sebelum masuk atmosfer akibat perbedaan jarak matahari dari bumi, maka radiasi dipermukaan diluar atmosfer akan berbeda setiap hari. Radiasi pada hari yang ke n : (6) Untuk hasil yang lebih teliti ( 0,01%) dapat menggunakan persamaan (7): Gon = Gsc (1,00011 + 0,034221cosB + 0,00128 sin B + 0,000719 cos 2B + 0,000077 sin 2B) (7) Sementara GSC = 1367 W/m2 adalah konstanta surya dan B dirumuskan (2.1) dengan persamaan: (8) Dimana n adalah urutan hari pada suatu tahun, nilai n seperti ditunjukkan pada tabel Tabel 1. Urutan hari berdasarkan bulan Bulan
(2) Sementara radiasi beam langit cerah searah horizontal dihitung dengan persamaan berikut: G cb G on b cos z (3) Sedangkan diffuse radiation (radiasi difusi) adalah radiasi enegi surya dari matahari yang telah dibelokkan oleh atmosfer. Pada kondisi langit cerah radiasi difusi dihitung dengan persamaan : G d G on cos z (0,271 0,294 b ) (4)
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober Nopember Desember
Nilai n pada hari yang ke-i (2.2) I 31+ i 59+ i 90+ i 120+ i (2.3) 151+ i 181+ i 212+ i 243+ i 273+ i 304+ i 334+ i (2.4)
6
Radiasi matahari yang sampai di permukaan luar atmosfer bumi sebagian akan diteruskan (ditransmisikan) sampai ke permukaan bumi. Pada kondisi langit cerah dapat dihitung dengan menggunakan persamaan : k b a 0 a 1 exp cos z
(9)
Pada suatu permukaan yang dimiringkan dengan sudut kemiringan seperti tampak pada gambar dibawah ini. Perbandigan radiasi pada kedua permukaan ini dapat dirumuskan dengan: Rb
Dimana a 0 , a 1 , dan k untuk standard
z
atmosfer jika ada jarak pandang 23 km dan untuk ketinggian kurang dari 2,5 km, ditunjukkan pada persamaan
(10)
* 1 1
a1 r a
(11)
k rk k * (12) Dan konstanta a *0 , a 1* , dan k 0 dapat dihitung
dengan
persamaan
a 0,4237 0,008216 A
(2.9)
Jika dengan menggunakan persamaan 16 (2.10) diatas, hasil yang didapat terlalu besar, (2.11) maka sebaiknya digunakan perbandingan rata-rata yang dihitung dengan persaman [7]:
2
* 0
* (13) a 1 0,5055 0,005956,5 A
2 2
(14) k 0,2711 0,018582,5 A (15) Dimana A adalah ketinggian (altitude) dalam km dan r0 , r1 dan rk adalah koreksi *
(16)
Gambar 3. Permukaan yang dimiringkan.
a 0 r0 a *0
berikut:
Gbt cos Gb cos z
akibat iklim yang ditampilkan pada tabel 2 dibawah ini : Tabel 2.Faktor koreksi iklim r0 r1 rk Iklim Tropical 0,95 0,98 1,02 Midiatude 0,97 0,99 1,02 summer Subarctic summer 0,99 0,99 1,01 Midiatude winter 1,03 1,01 1,00 2.3.4 Radiasi pada Permukaan yang Dimiringkan
2
cos d a (17) Rb,ave 12 1 cos z d b Dimana: 1 a (sin sin cos sin cos sin cos ) 180 (2 1 )
(cos cos cos cos sin sin cos ) (sin 2 sin 1 ) (cos sin sin ) (cos 2 cos 1 )
(18) dan b (cos cos ) (cos 2 cos 1 ) 1 (sin sin ) 180 2 1
(19)
7
3.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan 1. Solar energy melalui teknologi Fotovoltaik dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif pada traffic light saat PT PLN (persero) melalukan pemadaman listrik 2. Dengan berfungsinya traffic light dapat mengurangi kemacetan. 3. Mngurangi defisit daya yang dialami PT PLN (persero) sebesar 210 w selama 8 jam untuk satu unit traffic light. 3.2 Saran. Tulisan ini hanya berupa tulisan ilmiah semata dengan memperkirakan kemampuan panel surya 50 Wp yang dirilis oleh sebuah perusahaan yang bergerak di bidang pembangkit listrik tenaga matahari skala rumah tangga. Untuk itu, penulis berharap kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan kajian atau penelitian yang mendalam lagi. Termasuk melakukan kajian penghematan beban daya PT PLN (persero) jika seluruh traffic light di Kota Medan menggunakan teknologi panel surya.
DAFTAR PUSTAKA [1] http://id.wikipedia.org/ wiki/ Lampu _lalu_lintas#Sistem_lampu_lalu_lintas diakses 26 September 2013 [2] http://id.wikipedia.org/wiki/ Lampu _lalu_lintas#Tujuan_adanya_lampu_ lalu_lintas diakses diakses 26 September 2013 [3] http://ekbis.sindonews.com/read/ 2013/09/20/34/785646/ pln-akuilistrik-di-sumatera-bagian-utaradefisit [4] Sari Feby A. (2011). Analisis Kebijakan Penanganan Kemacetan Lalu lintas Di Jalan Teuku Umar Kawasan Jatingaleh Semarang Dengan Metode Analisis Hirarki Proses (AHP). Universitas Diponegoro Semarang [5] http://tokoone.com/panel-solar/ diakses 26 September 2013 [6] Duffie J.A., and Beckman W.A. (2006). Solar Engineering of Thermal Processes, Third Edition. John Wiley & Sons, Inc. New York. [7] Ambarita Himsar. (2011). Diktat Kuliah Solar Energy. Pasca Sarjana Teknik Mesin USU.
8
PEMANFAATAN INTERNET UNTUK MENINGKATKAN PENJUALAN PRODUK UMKM KOTA MEDAN Oleh : RIFQI HAVIZ AZHAR Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang Internetmempermudah penggunanya berkomunikasi satu sama lain. Informasi dapat disebar ke seluruh dunia dengan cepat dan mudah Internet. Munculnya situs-situs seperti social networking, microblogging, dan forum komunitas membuat penyebaran informasi menjadi lebih cepat. Hal ini membuat banyak pihak menggunakan Internet untuk menyebarkan informasi ke seluruh pengguna Internet di dunia. Oleh banyak kalangan Internet dijadikan media untuk menyebarkan informasi-informasi, salah satunya informasi produk yang mereka jual atau lebih dikenal dengan istilah merketing. Internet memiliki pengguna yang terus meningkat setiap waktunya. Di Indonesia sendiri, menurut survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna Internet di Indonesia pada 2012 menembus angka 63 juta dan diprediksi naik 30% pada 2013. Tentu saja pengguna Internet menjadi sasaran marketing yang sangat potensial. Medan sebagai kota metropolitan memiliki banyak pelaku UMKM yang menjual berbagai jenis produk. Namun kurangnya pemanfaatan Internet membuat perkembangan para pelaku UMKM ini cenderung stagnan karena hanya terpaku pada pasar lokal yang kecil. Padahal
pelaku UMKM Kota Medan berpotensi meningkatkan penjualan secara eks ponensial dengan memanfaatkan Internet. Lalu bagaimanakah memanfaatkan Internet untuk meningkatkan penjualan produk UMKM? Melalui tulisan ini akan dibahas permasalahan tersebut. A. Rumusan Masalah Rumusan karya tulis ini ialah bagaimana memanfaat Internet untuk meningkatkan penjualan produk UMKM lokal. B. Maksud dan Tujuan Tujuan pembuatan karya tulis ini adalah agar para pelaku UMKM lokal dapat memanfaatkan Internet untuk meningkatkan penjualan produk mereka. C. Kerangka Teori 1. Teknologi Internet a) Sekilas tentang Internet. Internet merupakan kesatuan dari seluruh jaringan komputer di dunia yang terkoneksi satu sama lain dengan aturan standar yang telah ditetapkan. Internet memungkinkan penggunanya bertukar informasi digital dengan cepat. Perkembangan teknologi dan insfra struktur jaringan komputer menyebabkan biaya penggunaan Internet semakin murah dan penggunaannya semakin mudah. Hal inilah yang menyebabkan banyak
9
kalangan menggunakan Internet untuk bertukar informasi. Perangkat lunak atau software memiliki peran penting dalam penggunaan Internet. Software menjadi jembatan antara pengguna dan Internet. Software adalah sekumpulan skrip dengan aturan tertentu berisi perintah-perintah yang dapat “dimengerti” oleh komputer. Tujuan pembuatannya adalah agar komputer dapat berlaku seperti yang diinginkan si pembuat software. Secara umum software dibagi menjadi dua jenis, software berbasis website dan desktop. Melalui software pengguna dapat menikmati layanan pada Internet seperti: bertukar surat elektronik, melihat portal berita, berteman di jejaring sosial, bertukar dokumen digital, dan lain-lain. b) Website sebagai Bagian Penting Dalam Teknologi Internet. Website merupakan software yang sangat populer dan digunakan oleh miliaran orang di dunia. Penggunaannya mudah dan tidak memerlukan resource komputer yang besar. Agar dapat beroperasi website memerlukan server yang dikenal dengan istilah web server. Sedangkan pada sisi pengguna diperlukan software khusus, biasa disebut web browser, untuk dapat menikmati layanan website. Tentunya, web server dan pengguna website harus terkoneksi ke Internet. Beberapa website yang populer saat ini yaitu: Facebook, Kaskus, Toko bagus, Google, dan lain-lain.
2. Penjualan Produk UMKM a) Tingkat Penjualan Produk UMKM Penjualan merupakan faktor yang paling penting dalam suatu perusahaan. Sukses tidaknya suatu perusahaan bergantung kepada seberapa besar penjualan produk kepada konsumen. Oleh karena itu pemilik perusahaan seharusnya menaruh perhatian penuh kepada penjualan. Setidaknya ada empat faktor yang memengaruhi tingkat penjualan produk suatu perusahaan. Faktor tersebut adalah: produk, konsumen, penjual, dan marketing. b) Marketing sebagai Faktor Penting peningkatan Penjualan Produk UMKM Marketing atau pemasaran adalah cara-cara yang dilakukan untuk meyampaikan informasi mengenai suatu produk kepada konsumen. Produk yang baik, pengetahuan mengenai konsumen, serta layanan yang bagus akan menjadi sia-sia apabila konsumen tidak mengetahui keberadaan perusahaan atau produk yang dijualnya. Marketing merupakan jembatan yang menghubungkan produk, konsumen, dan penjual. Marketing merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjual produk. Oleh karena itu, perusahaan perlu mempersiapkan strategi dalam melakukan marketing atau pemasaran. Salah satu strategi pemasaran yaitu dengan memanfaatkan Internet atau lebih dikenal dengan istilah Internet marketing.
10
Internet marketing bisa dikatakan salah satu strategi marketing yang efektif. Internet memungkinkan kegiatan marketing dapat diakukan dengan cepat dan secara luas. Saat ini cukup banyak perusahaan melakukan marketing pada situs jejaring sosial. Perusahaan dapat mengetahui apa yang diinginkan konsumen melalui interaksi di jejaring sosial. Berdasarkan survei konsumen lebih banyak menggunakan Internet untuk mencari informasi mengenai suatu produk. D. Metode Penulisan Metode penulisan karya tulis ilmiah Pemanfaatan Teknologi Internet untuk Meningkatkan Penjualan Produk UMKM Kota Medan yaitu: 1. Studi Literatur. Penulis melakukan studi literatur dengan mengumpulkan informasi mengenai judul karya tulis yang bersumber dari Internet. 2. Analisis Masalah. Penulis melakukan analisis masalah berdasarkan fenomena yang terjadi pada UMKM di Kota Medan. 3. Implementasi Pemanfaatan Teknologi Internet Penulis melakukan implementasi pemanfaatan teknologi Internet sebagai bagian dari analisis masalah. 4. Penarikan Kesimpulan Berdasarkan studi literatur, analisis masalah, dan implementasi, penulis menarik kesimpulan atas rumusan masalah.
Bab II Pembahasan A. Identifikasi Masalah 1. Internet Sebagai Alat untuk Meningkat kan Penjualan Produk UMKM Lokal. Internet, dengan “i” besar, merupakan kumpulan dari jaringan komputer di seluruh dunia. Sedangkan internet, dengan “i” kecil, merupakan sekumpulan jaringan komputer di suatu wilayah. Internet, dengan “i” besar, merupakan platform yang menghubungkan komponenkomponen nya satu sama lain. Salah satu komponen yang sangat penting yaitu perangkat lunak atau software. Software secara umum dibagi dua yaitu software berbasis desktop dan software berbasis website atau dikenal dengan istilah website. Karena keterbatasan waktu, penulis hanya membahas pemanfaatan beberapa website sebagai salah satu komponen Internet untuk meningkatkan penjualan produk UMKM. Beberapa website yang akan dibahas pada tulisan ini ialah: Facebook, Toko bagus, dan Kaskus. Karena banyaknya fitur yang disediakan pada masing-masing aplikasi berbasis website yang telah disebutkan, penulis hanya membahas sebagian fitur-fitur yang penulis anggap cukup penting.
11
2. TingkatPenjualan Produk UMKM. Tingkat penjualan produk UMKM dipengarurhi oleh beberapa faktor: produk, marketing, penjual, dan konsumen.Marketing atau pemasaran merupakan salah satu faktor yang krusial di dalam penjualan produk di samping perlunya menjaga kualitas produk serta pelayanan yang baik dari penjual. Karena keterbatasan waktu, penulis hanya membahas pemanfaatan Internet sebagai media marketing untuk meningkatkan penjualan produk UMKM. Penulis berasumsi faktorfaktor lain yang memengaruhi tingkat penjualan telah berjalan dengan baik. B. Analisis Masalah Internet menyediakan layanan bagi UMKM untuk meningkatkan penjualan produk mereka, salah satunya adalah aplikasi website. UMKM dapat memanfaatkan fitur-fitur pada aplikasi website yang telah dibangun dan digunakan oleh jutaan orang baik dalam dan luar negeri. Penulis akan membahas bagaimana pemanfaatan aplikasi-aplikasi website populer dalam melakukan marketing untuk meningkatkan penjualan produk
UMKM. Aplikasi website yang akan dibahas pada tulisan ini adalah: Facebook, Tokobagus, dan Kaskus. 1. Pemanfaatan Jejaring Sosial Facebook Website jejaring sosial Facebook sangat populer saat ini.Facebook digunakan oleh ratusan jutaan orang di dunia. Di Indonesia sendiri penggunanya mencapai puluhan juta. Facebook digunakan mulai dari anak-anak hingga dewasa. Banyaknya pengguna, membuat Facebook menjadi media yang strategis untuk melakukan marketing. Berikut ulasan bagaimana memanfaatkan fiturfitur Facebook untuk melakukan marketing. a) Mendaftarkan Akun Facebook Untuk dapat memanfaatkan fitur-fitur Facebook, sebuah akun perlu didaftarkan terlebih dahulu. Pendaftaran akun di Facebook dapat dilakukan melalui link resmi Facebook, http://www.facebook.com. Form pendaftaran langsung terlihat pada halaman pertama. Isi form dengan data yang sesuai!
12
Gambar 1
Gambar 3
Setelah itu, akan tampak pada layar tiga langkah awal sebelum menggunakan akun Facebook yang telah didaftarkan.
Gambar 2
Setelah form diisi, tekan tombol “sign up” untuk melanjutkan! Selanjutnya akan muncul security box,seperti pada gambar 3,untuk memastikan keamanan. Isi pada kolom dengan nilai yang sesuai dengan gambar yang disediakan!
Gambar 4
Tahap awal yaitu mencari teman yang telah terdaftar di Facebook dan menambahkannya ke dalam daftar teman. Lewati langkah ini jika tidak ingin menambah teman di tahap ini dengan mengklik link“skip” this step pada bagian
13
kanan bawah! Mencari dan menambah teman dapat dilakukan setelah akun terdaftar sempurna. Pada tahap kedua, terlihat form untuk informasi profil akun Facebook. Isi dengan dengan data yang sesuai lalu klik tombol “Save & Continue” pada bagian kanan bawah!
Gambar 6
Gambar 5
Pada tahap terakhir, sistem meminta untuk mengunggah file gambar untuk dijadikan sebagai gambar profil akun. Klik tombol “Upload a photo from your computer”! Pilih file gambar yang ingin dijadikan gambar profil lalu klik tombol “Save & Continue” untuk menyimpan perubahan!
Setelah tiga tahap di atas selesai, sistem akan mengirimkan email ke alamat email yang digunakan saat mendaftar. Ini adalah salah satu prosedur untuk mengecek kepemilikan alamat email ketika mendaftar. Buka akun email yang digunakan ketika mengisi form pendaftaran! Periksa email konfirmasi yang dikirim oleh sistem Facebook! Pada email konfirmasi tampak sebuah link bertuiskan “Get Started” seperti gambar 7 di bawah. Klik link tersebut untuk mengkonfirmasi pendaftaran akun Facebook!
14
Gambar 8
Gambar 7
Akun Facebook telah berhasil digunakan. Fitur-fitur yang disediakan Facebook telah bisa dimanfaatkan untuk memperkanalkan produk kepada pasar. Aksi pertama setelah akun terdaftar adalah mengundang akun Facebook teman.Ketik nama akun teman pada kolom teks paling atas pada laman home! Sistem secara otomatis mencari akun yang sesuai dengan nama yang diketik. Selanjutnya klik akun yang ditampilkan sistem untuk masuk ke timeline akun tersebut! Sebelumnya pastikan itu adalah akun teman Anda! Setelah masuk ke akun Facebook teman Anda, klik tombol “Add friend” pada bagian kanan atas timeline.Requestpertemanan telah terkirim. Agar masuk ke dalam daftar teman, teman Anda harus mengkonfirmasi request pertemanan yang Anda kirim.
Undang sebanyak-banyaknya teman Anda karena mereka merupakan target marketing untuk memperkenalkan produk-produk UMKM. b) Memanfaatkan Fitur Update Status Akun Facebook 1) Meng-update Status Akun Facebook Fitur pertama untuk memperkenalkan produk melalui Facebook ialah update status. Ini merupakan fitur paling sederhana di Facebook. Setiap pengguna Facebook dapat membuat sebuah status dan dilihat oleh semua akun Facebook yang terdapat di dalam daftar teman. Berikut langkahlangkah meng-update status akun Facebook. Di halaman home akun Facebook terdapat kolom teks yang bertuliskan “What’s on your mind” di bagian tengah atas. Kolom ini dapat di-input teks dan file-file pendukung untuk memperkenalkan produk UMKM seperti: gambar, video, serta link.Klikkolom teks bertuliskan “What’s on your mind”! Masukkan teks untuk memperkenalkan produk UMKM! Klik tombol bergambar kamera pada bagian kiri bawah kolom
15
teks untuk memasukkan file gambar pendukung. Pilih file gambar pendukung di komputer lokal! Klik tombol “+” untuk menambah gambar lain!
Gambar 10
Gambar 9
Anda juga dapat mentautkan teman pada dalam status dengan mengetik nama teman pada daftar teman pada kolom teks kecil bertuliskan “Who were you with?” di bagian bawah kolom teks. Dengan mentautkan akun, temantidak hanya melihat status Anda pada akun Faceboonya tapi juga mendapat notifikasi bahwa ia ditautkan pada status tersebut. Klik tombol “post” pada bagian kanan bawah untuk meng-update status! Status akun Facebook telah ter-update. Seluruh teman yang terdaftar akan melihatnya dan tambahan notifikasi bagi teman yang ditautkan pada status tersebut.
2) Tips Marketing Melalui FiturUpdate Status Akun Facebook Berikut tips marketing melaui update status: - Gunakanlah kalimat yang singkat padat dan jelas, - Tautlah teman yang berpotensi untuk membeli produk yang Anda pasarkan, - Sertakan file gambar atau video untuk memikat calon pembeli Anda. c) Memanfaatkan Fitur Facebook Page 1) Membuat Page Page digunakan untuk memperkenalkan suatu perusahaan, organisasi, ataupun produk. Melalui facebook page UMKM dapat memperkenalkan perusahaan atau produk yang dijual. Pada sisi kiri halaman Facebook terdapat link bertuliskan “like pages”. klik link tersebut! Halaman baru akan tampak. Sistem memberi sugesti untuk me-like page populer. Kita tidak hendak me-like page, namun
16
membuatnya. Klik tombol bertuliskan “+ Create Page” pada bagian kanan atas!
akan digunakan. Pilihlah jenis produk yang sesuai dengan produk UMKM! Lalu ketikkan nama page pada kolom teks yang disediakan! Check list pada kolom bertuliskan “I agree to Facebook Pages Terms”! kemudian klik tombol “Get Started”!
Gambar 11
Sistem akan memberikan pilihan jenis page yang akan dibuat. Karena tujuan pembuatan page adalah untuk memperkenalkan produk, pilih opsi “Brand or Product”! Pemilihan jenis page dapat disesuaikan dengan kebutuhan.
Gambar 13
Gambar 12 Selanjutnya akan tampak daftar jenis produk dan nama page yang
Selanjutnya akan ada empat tahap sebelum page berfungsi. Pada tahap pertama, kita akan mendeskripsikan UMKM. Terdapat kolom teks yang akan di bagian tengah. Deskripsikan UMKM Anda pada kolom tersebut! Tips dari penulis, gunakanlah kalimat yang singkat padat yang menggambarkan tentang UMKM dan produk-produk yang dijual secara umum! Deskripsi yang tepat akan meningkatkan kemudahan untuk ditemukan dalam pencarian di Facebook atau mesin pencari yang
17
lain seperti Google. Di bawah kolom teks deskripsi terdapat kolom teks kecil. Kolom tersebut dapat diisi dengan alamat website perusahaan, jika ada. Jika website perusahaan belum ada, kolom teks website dibiarkan kosong. Di bawah kolom teks website perusahaan terdapat pilihan apakah page yang sedang dibuat benar-benar ada. Pilih opsi “yes”! Setelah itu akan muncul pilihan tepat di bawahnya yang menanyakan otoriasasi dan keresmian page yang sedang dibuat. Pilih opsi “yes”! Selanjutnya klik tombol “Save Info”!
Gambar 15
Akan tampil direktori file dari komputer lokal. Pilih file gambar yang akan diunggah! Ada tahap ketiga sistem meminta kita untuk memasukkan page yang kita buat ke dalam daftar page favorit. Klik tombol “Add to Favorites”! Hal ini akan memudahkan kita untuk mengakses page kita di kemudian waktu. Setelah itu klik tombol “Next” untuk melanjutkan ke tahap terakhir!
Gambar 14
Pada tahap kedua sistem meminta untuk mengunggahfile gambar sebagai gambar profil untuk page. Klik tombol “Upload from computer” untuk mengunggah file gambar dari komputer lokal
Gambar 16
18
Pada tahap terakhir, sistem akan menanyakan metode pembayaran apa yang akan digunakan jika suatu saat kita akan menggunakan jasa iklan Facebook. Kita akan melewati tahap ini karena kita tidak hendak menggunakan jasa iklan Facebook untuk saat ini. Klik tombol “Skip”!
Gambar 17
Sebuah Page berhasil dibuat. Sekarang Anda bisa menggunakan fitur-fitur yang disediakan. Aksi pertama yang kita lakukan pada page adalah mengundang sebanyakbanyaknya teman untuk me-like page Anda. Pada bagian kanan bawah Admin Panel di laman page Anda, terdapat kolom dengan judul “Invite Friends”. Kolom tersebut berisi semua akun teman yang terdaftar. Klik tombol “Invite” untuk mengundang teman untuk me-likepage Anda. Semakin banyak teman yang me-likepage,
maka semakin luas area marketing produk UMKM. Facebook page dapat di-like oleh semua akun yang terdaftar di Facebook, teman atau bukan. Akun yang me-like facebook page disebut fans page. Fans page dapat melihat update terbaru dari facebook page seperti: update status, album photo, video, dan lain-lain. 2) Memanfaatkan Fitur Update Status Page Sama halnya dengan akun, Page juga memiliki fitur update status. Pada dasarnya page sama dengan akun, hanya saja page dibuat dengan tujuan komersil. Status yang diupdate di facebook page akan dilihat oleh semua akun yang me-like page baik akun yang terdaftar maupun yang tidak terdaftar sebagai teman sehingga cakupannya lebih luas dibandingkan dengan update status pada akun Facebook. Di sinilah nilah lebih dari facebook page. Akun-akun yang melike facebook page disebut fans page. Cara meng-update status pada page sama seperti pada akun. Jika laman page di-scroll sedikit ke bawah akan terlihat kolom teks dengan tulisan “Write something”. Kita dapat memasukkan teks serta file-file pendukung lainnya seperti gambar atau video untuk melakukan marketing, sama halnya dengan update status pada akun.
19
Gambar 18
Klik tombol bertuliskan “Photo/Video” pada bagian atas kolom teks untuk mengunggah file gambar atau video. Tekan tombol “Post” untuk meng-update status page! 3) Membuat Galeri Produk UMKM pada Facebook Page Kita dapat membuat galeri produk UMKM dengan menambahkan album photo pada page. Klik tombol “+Create Album” pada bagian kanan atas laman page! Kotak direktori komputer lokal akan tampak. Pilih file gambar yang akan dimasukkan ke dalam album! File gambar akan diunggah ke dalam album. Untuk memasukkan gambar yang lain klik tombol “+ Add more photos” pada bagian kiri bawah! Album akan muncul di laman page sama seperti meng-update status.
Gambar 19 4) Tips Marketing di Page Facebook Berikut tips marketing melalui page: - Customize page Anda dengan menggunakan logo perusahaan sebagai gambar profil page, - Sesekali update status dengan konten menarik selain marketing seperti: artikel, tutorial, dan lain-lain untuk memberi kesan bahwa Anda tidak melulu memperkenalkan produk untuk dijual, - Ajak teman-teman untuk merekomendasikan page Anda kepada kerabat mereka, tingkatkan jumlah fans page Anda. 2. Pemanfaatan Situs Jual Beli Online Tokobagus a) Mendaftarkan Akun Tokobagus
20
Saat ini banyak UMKM yang memanfaatkan situs jual beli online untuk memperkenalkan dan menjual produk mereka. Di antara banyak situs jual beli online di Indonesia, Tokobagus adalah salah satu yang cukup populer. Tokobagus memiliki banyak kelebihan. User interface-nya sangat ramah sehingga mudah digunakan oleh siapa saja, bahkan yang baru pertama kali menggunakannya. URLnya sangat bersahabat untuk optimalisasi pencarian pada mesin pencari seperti Google dan Bing. Dan yang paling penting iklan di Tokobagus gratis. Untuk dapat menggunakan fiturfitur kita terlebih dahulu harus mendaftarkan akun. Buka link resmi Tokobagus, http://www.tokobagus.com. Di bagian atas terdapat tombol “daftar”. Klik tombol tersebut! Akan tampil laman pendaftaran. Ada dua cara melakukan pendaftaran yaitu melalui akun Facebook atau secara reguler. Kita akan menggunakan cara reguler yaitu dengan mengisi form pendaftaran yang tertera di laman.
GAMBAR 20
Isi form pendaftaran dengan data yang sesuai! Lalu klik tombol “daftar”! Sistem akan mengirimkan email konfirmasi ke alamat email yang Anda gunakan untuk mendaftar. Buka akun email Anda! Cek email konfirmasi dari Tokobagus! Klik link bertuliskan “Aktifkan akun saya” pada email konfirmasi! Setelah mengklik link “Aktifkan akun saya” pada email konfirmasi, maka kita akan diantar ke laman tokobagus untuk melengkapi profil. Akan tampak form profil pada laman website. Lengkapilah form terserbut dengan data yang sesuai seperti: nama lengkap, nama pengguna, provinsi, kota, dan lain-lain! Gunakan data yang benar karena data ini akan dilihat oleh calon pembeli produk UMKM. Kosongkanlah data yang mungkin tidak Anda dimiliki seperti pin bb, wechat id, yahoo messenger id, dan lain-lain.
21
Gambar 21
Setelah melengkapi profil, maka Anda sudah dapat menggunakan fitur yang disediakan Tokobagus.
Sebuah form akan muncul pada layar. Isi form tersebut dengan data yang sesuai! Pada kolom upload foto, Anda dapat mengunggah file gambar produk yang Anda jual. Anda dapat mengunggah maksimal enam file gambar. Tepat di bawah kolom upload foto terdapat kolom promopoin. Promopoin adalah layanan berbayar yang disediakan Tokobagus. Dengan promopoin iklan Anda akan lebih sering muncul pada papan iklan Tokobagus. Saat ini kita dapat mengabaikan kolom promopoin. Pastikan Anda mengisi data dengan lengkap! Checklist kolom persetujuan persyaratan dan ketentuan pada bagian tengah bawah! Setelah itu klik tombol “Simpan” pada bagian tengah paling bawah!
b) Memasang Iklan di Tokobagus Memasang iklan merupakan fitur utama di Tokobagus. Untuk memasang iklan di Tokobagus klik tombol “+ Pasang Iklan Gratis” pada bagian kanan atas halaman home Tokobagus.
Gambar 23
Gambar 22
22
komunitas dan menjual produk di dalamnya. a) Mendaftarkan Akun Kaskus Untuk mendaftarkan akun Kaskus, buka link resmi kaskus di http://www.kaskus.co.id. Pada bagian kanan atas terdapat link untuk mendaftar. Arahkan pointer mouse Anda pada link tersebut! Klik link bertuliskan “Register Now!” Gambar 24 Iklan Anda telah terpasang di Tokobagus. Tunggu kontak dari pembeli! c) Tips Memasang Iklan Tokobagus Berikut tips memasang iklan di Tokobagus: - Perhatikan form iklan dengan cermat, jangan sampai salah memasukkan data, - Unggahlah file gambar yang menarik dan jelas terlihat, kalau bisa gunakan kamera 5 megapixel atau lebih. - Promosikan iklan Anda di Facebook menggunakan fitur update status. 3. Pemanfaatan Situs Komunitas Kaskus Kaskus merupakan situs komunitas terbesar di Indonesia.Kaskus digunakan oleh lebih dari 60 juta pengakses setiap bulan. Pengguna dapat membuat forum untuk berdiskusi, bertukar pikiran, serta berjualan. Melalui Kaskus penulis membahas bagaimana membangun
Gambar 25 Selanjutnya Anda akan diarahkan ke halaman baru berisi form pendaftaran. Isi form tersebut dengan data yang sesuai! Demi keamanan, sistem meminta Anda untuk memasukkan nilai pada gambar yang disediakan di kolom “Verification”. Masukkan nilai pada gambar yang muncul pada kolom teks di bawahnya! Pada bagian bawah form terdapat kolom “Additional Infomation”. Kolom ini menanyakan apakah Anda ingin menerima email dari administrator dan rutin menerima update terbaru Kaskus melalui email. Anda dapat abaikan kolom tersebut. Jika data telah terisi dengan lengkap klik tombol “Submit”!
23
Gambar 26
Setelah tombol “Submit” diklik, Anda masih harus mengkonfirmasi pendaftaran melalui email konfirmasi yang dikirim sistem ke alamat email yang Anda gunakan untuk pendaftaran. Buka akun email Anda! Cek email konfirmasi yang dikirim sistem Kaskus! Klik link yang disediakan seperti yang terlihat pada Gambar 27 untuk melengkapi proses pendaftaran akun Kaskus. Akun Anda kini telah terdaftar di Kaskus.
Gambar 27
b) Mendirikan Komunitas di Kaskus
Pelaku UMKM dapat memanfaatkan komunitas untuk menjual produk mereka.Komunitas sejatinya adalah suatu perkumpulan sosial dari beberapa orang yang berbagi lingkungan dan umumnya memiliki ketertarikan yang sama. Membangun komunitas yang solid dan kokoh tentunya bukan pekerjaan mudah dan mustahil diulas secara lengkap melalui tulisan ini. Namun penulis akan membahas bagaimana memulainya melalui Kaskus dan sedikit tips untuk mengarahkan pembaca untuk mendirikan komunitas yang solid. Sebelum membuat forum untuk komunitas di Kaskus, perlu diketahui Kaskus memiliki peraturan menganai hal tersebut. Kaskus memiliki beberapa kategori dan sub kategori sebagai wadah pembuatan forum. Pengelompokan kategori dan subkategori tersebut bertujuan agar pengguna dapat menyesuaikan di kategori apa forum tersebut sesuai untuk dibuat. Dalam tulisan ini penulis membuat komunitas pencinta kuliner daerah Sumatera Utara. Oleh karenanya forum untuk komunitas tersebut akan dibuat di kategori forum “Cooking & Resto Guide” dan subkategori “Selera Nusantara(Indonesian Food)”. Anda dapat menyesuaikan kategori forum yang sesuai dengan komunitas yang ingin Anda bangun. Pada bagian menu di laman utama Kaskus, pilih menu “All Categories”! Akan tampak
24
berbagai kategori forum. Klik link ”Cooking & Resto Guide”! akan muncul subkategori untuk kategori tersebut. Klik link ”Selera Nusantara(Indonesia Food)”!
Gambar 27
yang sesuai. Pada kolom teks “title” ketikkan judul forum yang akan dibangun. Kolom teks “body” berisi konten awal forum. Anda dapat menginput konten menarik seputar komunitas yang akan Anda bangun misalnya: daftar makanan khas Sumatera Utara, proses pembuatan Soto Medan, daftar pengguna Kaskus yang menjadi anggota komunitas pencinta kuliner daerah Sumatera Utara, dan lain-lain. Setelah form diisi dengan lengkap,klik tombol “Submit Post” pada bagian kiri bawah form untuk membangun forum.
Anda akan dibawa ke halaman Kaskus di forum “Cooking & Resto Guide” dan subkategori “Selera Nusantara(Indonesian Food)”. Pada laman tersebut akan tampak forum-forum yang telah dibangun oleh pengguna Kaskus. Klik tombol “Create New Thread” pada bagian kiri atas!
Gambar 29
Gambar 28
Akan muncul form untuk membuat forum. Isi form tersebut dengan data
Forum pencinta kuliner daerah Sumatera Utara telah berhasil dibangun. Forum akan tampil pada laman kategori “Cooking & Resto
25
Guide” dan subkategori “Selera Nusanatar (Indonesia Food)”.
Gambar 30
c) Tips Membangun Komunitas di Kaskus Anggota komunitas umumnya memilki ketertarikan yang sama akan sesuatu. Hal ini dapat dimanfaatkan pelaku UMKM untuk menjual produk di dalam komunitas. Namun hal ini akan sulit dilakukan jika komunitas memiliki anggota yang kurang loyal dan malas untuk berkontribusi. Untuk membagun komunitas yang kokoh dan solid dikenal istilah 2c yaitu: content dab commerce. Content merupakan bahan bakar dalam membangun komunitas. Komunitas yang baik adalah komunitas yang memberikan value yang berguna bagi anggotanya. Oleh karenanya penggerak komunitas harus memikirkan content yang valuable bagi anggotanya. Ada banyak cara untuk memberikan content yang berguna bagi anggota komunitas di antaranya: membuat ebook, mem-post artikel, gambar atau video mengenai komunitas, dan sebagainya Berikutnya yaitu commerce. Ketertarikan anggota pada suatu komunitas dapat menjadi pintu
penjualan produk UMKM. Orang akan lebih nyaman membeli produk dari orang lain yang dipercaya. Pelaku UMKM dapat menawarkan produkproduk yang bermanfaat bagi anggota komunitas. Namun perlu diingat, pelaku UMKM jangan melulu melakukan iklan pada komunitas. Hal ini akan memberi kesan bahwa anggota komunitas dijadikan objek penjualan produk UMKM. Keseimbangan antara content dan commerce akan mengarahkan komunitas menjadi lebih kokoh dan solid. C. Data Penunjang Data Pengguna Internet Indonesia versi Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII)
Gambar 31
26
Bab III Kesimpulan Berdasarkan analisis masalah, penulis menyimpulkan bahwa UMKM dapat memanfaatkan teknologi Internet untuk meningkatkan penjualan produk dengan cara menggunakan fitur-fitur yang disediakan oleh apliikasi website populer seperti: Facebook, Tokobagus, dan Kaskus.
Daftar pustaka Demers, Jayson. [2013]. The Top 7 Online Marketing Trends That Will Dominate 2014 [Online]. Tersedia: http://www.forbes.com/sites/jaysondemers /2013/09/17/the-top-7-online-marketingtrends-that-will-dominate-2014/ [30 September 2013]. Esther, Yudi [2013]. Membuat Daftar Pustaka dari Internet [Online]. Tersedia: http://deebelajar.blogspot.com/2013/05/membuatdaftar-pustaka-dari-internet.html [30 September 2013 ]. Facebook. (2013). Facebook Tips [Online]. Tersedia: https://www.facebook.com/facebooktips [26 September 2013 ]. Hartwig, Elisha. (2013). Social Makeover Facebook [Online]. Tersedia: http://mashable.com/2013/06/21/socialmakeover-facebook/ [26 September 2013].
Kaskus. [2013]. About Kaskus [Online]. Tersedia: http://support.kaskus.co.id/about/about_ka skus.html [30 September 2013 ]. Startupbisnis. (2012). Sukses di Media Sosial dengan Strategi “3C”: Content, Community, Commerce [Online]. Tersedia: http://startupbisnis.com/suksesdi-media-sosial-dengan-strategi-3ccontent-community-commerce/ [25 September 2013]. Tirman. [2009]. Teknik dan Strategi Pemasaran [Online]. Tersedia: http://tirman.wordpress.com/strategipemasaran/ [29 September 2013]. Tokobagus. [2005]. Tentang Tokobagus [Online]. Tersedia: http://www.tokobagus.com/about.html [25 September 2013]. Wikipedia. (2013). Internet. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Internet [25 September 2013]. Wikipedia. (2013). Website. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Website [25 September 2013]. Wikipedia. (2013). Marketing. [Online]. Tersedia: http://en.wikipedia.org/wiki/Marketing [25 September 2013].
27
Yusuf, Oik. [2012]. 2013, Pengguna Internet Indonesia Bisa Tembus 82 Juta [Online]. Tersedia: http://tekno.kompas.
com/read/2012/12/13/10103065/2013.pen gguna.internet.indonesia.bisa.tembus.82 juta [26 September 2013].
28
PROGRAM TERPADU PENGELOLAAM SAMPAH PLASTIK MENJADI BAHAN BAKAR MINYAK (BBM) MELALUI PEMANFAATAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA. Oleh : NELA HARI ZONA
BAB I. PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Sekitar satu abad yang lalu, masyarakat tidak atau belum banyak mengenal plastik. Mereka membungkus makanan dengan menggunakan bahanbahan organis (bahan dari alam yang mudah terurai) seperti dedaunan. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, manusia menemukan berbagai teknologi dengan menciptakan plastik untuk membungkus makanan atau minuman mereka. Seperti kantong plastik dan botol plastik yang banyak kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Sampah yang kita anggap tidak berguna dan kita buang begitu saja ternyata berpotensi menimbulkan dampak yang sangat berbahaya bagi kesehatan kita dan kelestarian lingkungan. Diantara dampak negatif sampah bagi manusia dan kelestarian lingkungan adalah : 1. Sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menimbulkan bau tidak sedap; 2. Mengganggu pemandangan jika sampah dibuang di badan jalan; 3. Mencemari lingkungan karena sampah akan meresap kedalam air dan tanah;
4. Menimbulkan banjir jika sampah dibuang ke sungai secara terus menerus; 5. Mengganggu kesehatan manusia akibat makanan dan air minum yang dikonsumsi telah ter kontaminasi bahan kimia sintetis yang dihasilkan sampah; 6. Menurunnya kesehatan manusia berdampak pada rendahnya produktivitas; 7. Sampah plastik yang dibuang ke tanah akan sulit terurai (memerlukan waktu 100 tahun), dan setelah terurai akan mencemari tanah dan air tanah; 8. Jika sampah plastik dibakar maka akan menghasilkan asap beracun yang terurai di udara dan dihirup oleh manusia. Kondisi ini bisa menimbulkan penyakit berbahaya bagi manusia seperti kanker, pembengkakan hati, dan gangguan sistem saraf. Volume sampah yang semakin meningkat seiring dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan jumlah pen duduk, berpengaruh terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan. Dalam hal ini sampah plastik memberikan pengaruh paling tinggi, karena sulit terurai di dalam tanah. Sehingga manusia dituntut
29
kesadarannya untuk lebih memelihara lingkungan. Manusia dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan dan saling terkait antara satu dengan yang lainnya. Manusia membutuhkan kondisi lingkungan yang baik agar dapat melaksanakan aktivitas nya, sebaliknya kondisi lingkungan yang baik tergantung pada aktivitas manusia terhadap lingkungan. Perkotaan sebagai pusat aktivitas telah berkembang dengan pesat dan berperan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, kebudayaan, pariwisata, transportasi maupun industri. Sebagai pusat berbagai aktivitas, perkotaan harus menerima konsekuensi logis dengansemakin kompleksnya permasalahan sampah sebagai hasil dari beragamnya aktivitas manusia di perkotaan. Medan sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia juga memiliki permasalahan sampah yang memerlukan pengelolaan yang tepat.Permasalahan sampah sering dibahas dan dicarikan solusi pemecahannya. Namun hingga saat ini, permasalahan ini belum menemukan pemecahan tepat yang bisa mengurangi volume sampah dan dampak buruk yang ditimbulkannya. Kecenderungan pengelolaan sampah yang dilakukan oleh pemerintahan Kota Medan saat ini adalah dengan menimbun sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Paradigma pengolahan sampah ke TPA harus ditinggalkan dan sudah saatnya diganti dengan teknik pengolahan baru yang
ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi tinggi. Sampah telah menjadi permasa lahan nasional bahkan global, sehingga diperlukan upaya penanggulangannya secara komprehensif dan terpadu dari hulu hingga ke hilir. Berdasarkan pasal 4 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 tahun 2008, pengelolaan sampah bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan serta menjadikan sampah sebagai sumber daya. Untuk itu, sudah saatnya upaya pengelolaan sampah di Kota Medan dilakukan melalui program terpadu yang juga dapat mendatangkan income bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kota Medan. Dalam hal ini, sampah plastik perlu dijadikan prioritas dalam hal pengelo laannya. Hal ini disebabkan karena sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis mengandung bahan-bahan alami yang bisa diuraikan oleh alam, bahkan hasil penguraiannya berguna untuk aspek kehidupan. Sementara sampah plastik dibuat dari bahan sintetis, umumnya meng gunakan minyak bumi sebagai bahan dasar ditambah dengan bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbale, nikel) atau bahan beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat terurai atau terbakar (Milyandra: 2013). Penguraian plastik akan me lepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan kimia lain yang dikandungnya. Bahan kimia in terlarut dalam air atau
30
terikat di tanah dan kemudian masuk ke tubuh kita melalui makanan dan minuman. Sedangkan pembakaran plastik meng hasilkan salah satu bahan paling berbahaya di dunia yaitu dioksin. Dioksin adalah salah satu dari sedikit bahan kimia yang diteliti secara intensif dan telah dipastikan dapat menimbulkan kanker. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang terkandung di dalam plastik. Mengingat bahaya yang ditimbulkan sampah plastik terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan, maka sudah seharusnya pengelolaan sampah plastik dilakukan secara komprehensif. Untuk itu program terpadu pengelolaan sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) melalui pemanfaatan teknologi tepat guna, akan mencoba untuk memberikan solusi yang tepat terhadap permasalahan sampah di Kota Medan. I.2. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah yang menjadi bahan kajian dalam tulisan ini adalah : 1. Bagaimana bentuk program terpadu pengelolaan sampah plastik ? 2. Bagaimana pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mengolah sampah plastik menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM) ? I.3. Maksud dan Tujuan Adapun yang menjadi maksud dan tujuan dari ide/gagasan yang dituangkan dalam karya tulis ini adalah untuk memberikan solusi inovatif terhadap
permasalahan sampah di Kota Medan terutama sampah plastik. Solusi inovatif ini juga ditujukan pada pencapaian manfaat/nilai ekonomi yang didapatkan dari hasil pengelolaan sampah berupa energi. I.4. Kerangka Teori Adapun yang menjadi kerangka teori dari ide/gagasan yang tertuang dalam karya tulis ini adalah : Semakin meningkatnya volume sampah seiring dengan kemajuan teknologi dan pertumbuhan jumlah penduduk
Volume sampah yang meningkat berdampak pada kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan
Terutama sampah plastik yang sulit terurai sehingga membahayakan kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan
Diperlukan upaya untuk pengelolaan sampah plastik secara terpadu melalui kebijakan pemerintah dengan berpedoman pada Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
Pemerintah menciptakan program terpadu pengelolaan sampah plastik (berpedoman pada bunyi pasal 4 ayat 3 PP RI Nomor 81 tahun 2012: lihat halaman 13) melalui
31
pembentukan Kiospatik (Kios Sampah Plastik). Masyarakat diwajibkan untuk mengumpulkan sampah plastiknya untuk kemudian ditukar/dijual ke Kiospatik yang ada di kelurahan masing-masing
Sampah plastik yang telah terkumpul dari seluruh Kiospatik Kota Medan, kemudian diangkut ke lokasi/tempat yang telah disediakan pemerintah untuk kemudian diolah menjadi Bahan Bakar Minyak melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dengan metode pirolisis(berpedoman pada pasal 33 PP RI Nomor 81 tahun 2012: lihat halaman 16) I.5. Sistematika Penulisan Bab I berupa pendahuluan yang menerangkan latar belakang dari masalah yang dikaji dalam karya tulis ini, rumusan masalah yang membatasi pembahasan masalah dalam karya tulis ini, maksud dan tujuan dari ide/gagasan yang tertuang dalam karya tulis ini, kerangka teori yang memberikan penjelasan mengenai alur pemikiran yang digunakan dalam karya tulis ini. Bagian pendahuluan ini diakhiri dengan sistematika penulisan untuk memberikan gambaran umum dari karya ilmiah ini. Bab II menjelaskan lima poin penting yang dibahas dalam karya tulis ini berupa identifikasi masalah dan analisis masalah. Disajikan dalam bentuk bahasa yang mudah dipahami, sehingga maksud dari ide/gagasan yang tertuang dalam karya tulis ini dapat dipahami dan diterima oleh pembaca dengan baik.
Bab III yang menjadi bagian penutup dari karya tulis ini berisi jawaban ataupun kesimpulan dari perumusan masalah yang telah disebutkan pada bagian pendahuluan, serta saran-saran yang diberikan terhadap jawaban permasalahan. Penulis juga menyebutkan sumber-sumber yang terkait dengan penelitian ini. BAB II. PEMBAHASAN II.1. Permasalahan Sampah di Kota Medan Berdasarkan data Dinas Kebersihan Kota Medan, dengan jumlah 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan, Medan ternyata memiliki total timbunan sampah sebanyak 1.543 ton/hari. Dengan jumlah sebanyak itu, Kota Medan tercatat sebagai salah satu kota terbesar penyumbang sampah di negeri ini. Apa sebenarnya yang menyebabkan permasalahan sampah tidak pernah ada habis-habisnya di kota ini? Padahal Medan sedang bersiap-siap menuju sebuah kota yang berpredikat sebagai kota metropolitan di negeri ini, tetapi yang muncul justru masalah sampah yang berkaitan dengan kesadaran dan nilai-nilai budaya masyarakat yang semakin bergeser (Damanik: 2012). Sebuah fakta memang tidak dapat dipungkiri, bahwa masyarakat perkotaan yang terdiri dari berbagai macam aktivitas, memiliki tingkat mobilitas dan tingkat konsumsi yang tinggi. Sehingga tidak heran jika semakin hari, sampah di perkotaan semakin meningkat volumenya, ditambah lagi dengan kemajuan teknologi yang menciptakan aneka barang
32
kebutuhan manusia dengan menggunakan matrial yang sulit terurai di alam. Pemerintah kota juga telah menciptakan berbagai metode/cara dalam menanggulangi masalah timbunan sampah di kota ini. Mulai dari upaya penyediaan alat-alat kebersihan, tulisan-tulisan yang mengajak untuk menjaga kebersihan dan keindahan kota, petugas penyapu jalan yang bekerja setiap harinya, penyuluhan kepada masyarakat tentang daur ulang sampah rumah tangga, dan berbagai upaya lainnya yang dapat mendorong kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan. Tetapi upaya-upaya tersebut belum dapat menanggulangi masalah timbunan sampah yang semakin meningkat setiap harinya. Pemerintah sebagai regulator telah memberikan payung hukum terhadap permasalah sampah dalam bentuk undangundang pengaturan hukum pengelolaan sampah. Diantaranya adalah UndangUndang Negara Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah. Dalam pasal 24 undang-undang tersebut disebutkan bahwa : 1. Pemerintah dan pemerintah daerah wajib membiayai penyelenggaraan pengelolaan sampah. 2. Pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 bersumber dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta anggaranpendapatan dan belanja daerah. Berdasarkan undang-undang tersebut, pemerintah daerah dalam hal ini Pemerintah Kota (Pemko) Medan
memiliki tugas dan wewenang untuk menjalankan undang-undang tersebut. Untuk itu sudah sepantasnya Pemko Medan mengeluarkan kebijakan terkait dengan upaya pengelolaan sampah secara konsisten dan tidak hanya kebijakan yang sifatnya formalitas ‘sekedarnya saja’. Untuk menciptakan Kota Medan yang bersih dan indah, Pemko Medan tidak perlu ragu mengeluarkan anggaran untuk pengelolaan sampah. Jika pengelolaan sampah dilakukan secara terpadu dan tersentralisasi pada Pemko Medan, maka nilai ekonomi yang didapat dari hasil pengelolaan sampah tentu akan mendatangkan income tersendiri bagi Pemko Medan. II.2. Bahaya Sampah Plastik Bagi Kesehatan Manusia dan Kelestarian Lingkungan Persoalan sampah plastik telah menjadi persoalan yang dialami oleh seluruh Negara yang ada di dunia termasuk Indonesia. Sampah plastik merupakan salah satu faktor yang menyebabkan kerusakan lingkungan dan berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pada manusia. Diperlukan waktu ratusan tahun bahkan menurut berbagai penelitian bisa ribuan tahun untuk membuat sampah plastik bisa terurai secara sempurna. Ini adalah sebuah waktu yang sangat lama. Bisa dibayangkan jika sampah plastik yang dihabiskan oleh satu orang sekitar 170 kantong plastik setiap tahunnya, maka berapa banyak kantong plastik yang akan menunggu waktu untuk bisa terurai.
33
Saat terurai, partikel-partikel plastik akan mencemari tanah dan air tanah. Hal ini dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia, karena zat berbahaya dari plastik yang telah terurai masuk ke dalam tubuh manusia melalui makanan dan minuman yang pada dasarnya berasal dari alam. Jika dibakar, sampah plastik akan menghasilkan asap beracun yang berbahaya bagi kesehatan. Hasil pembakaran ini akan mengurai diudara sebagai dioksin. Senyawa ini sangat berbahaya bila terhirup manusia. Hal ini akan memicu berbagai penyakit seperti kanker, pembengkakan hati, gangguan siatem saraf, dan dapat memicu depresi. Kantong plastik juga menjadi penyebab semakin banyaknya ikan di laut yang mati akibat semakin banyaknya sampah plastik yang bertebaran di laut. Ditemukan juga beberapa hewan yang mati akibat memakan sampah plastik yang mengandung racun. Disamping itu sampah plastik juga menjadi penyebab terjadinya banjir karena menyumbat saluran-saluran air. Sejak proses produksi hingga tahap pembuangan, sampah plastik mengemisikan gas rumah kaca ke atmosfer. Kegiatan produksi plastik membutuhkan 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon setiap tahunnya. Proses produksinya sangat tidak hemat energi. Pada tahap pembuangan di lahan penimbunan sampah, sampah plastik mengeluarkan gas rumah kaca yang menyebabkan semakin menipisnya lapisan ozon. Sehingga sampah plastik juga
berpotensi menyebabkan terjadinya perubahan iklim. Dibanyak Negara, seperti di Kenya dan Uganda sudah secara resmi melarang penggunaan kantong plastik. Sejumlah Negara mulai mengurangi penggunaan kantong plastik diantaranya Filipina, Australia, Hongkong, Taiwan, Irlandia, Skotlandia, Prancis, Swedia, Finlandia, Denmark, Jerman, serta Swiss. Pemerintahan China juga telah mengeluarkan rancangan undang-undang (RUU) untuk mengatasi masalah sampah plastik. Sedangkan Pemerintah Indonesia belum secara tegas membuat aturan mengenai penggunaan plastik dalam berbagai aktivitas masyarakat. Meskipun demikian, sebagai individu yang membutuhkan bumi untuk tempat tinggal sudah seharusnya kita memiliki kesadaran untuk menjaga lingkungan dari kerusakan. Kita bahkan tidak menyadari bahwa plastik dapat mengancam kesehatan kita dan berpotensi merusak bumi. Untuk menghindari itu, hal yang perlu kita lakukan adalah : 1. Tidak membakar plastik karena dapat menimbulkan gas beracun yang berbahaya bagi kesehatan jika kita hirup dan dapat mengemisi gas rumah kaca ke atmosfer; 2. Tidak mengubur sampah plastik karena racun yang ada dalam plastik akan meresap ke dalam tanah dan mencemari air tanah dan lingkungan sekitarnya; 3. Tidak membuang sampah plastik disembarang tempat, karena racun
34
yang ada dalam plastik dapat mencemari lingkungan dan makhluk hidup yang ada disekitarnya. II.3. Program Terpadu Pengelolaan Sampah Plastik Proses daur ulang sampah plastik yang dilakukan masyarakat dengan mengolah kembali plastik menjadi aneka barang kebutuhan manusia patut kita berikan apresiasi. Proses daur ulang tersebut memang dapat mengurangi volume sampah plastik. Namun permasalahan sampah plastik belum sepenuhnya dapat teratasi dengan proses daur ulang tersebut. Untuk itu, diperlukan upaya secara terintegrasi untuk pengelolaan sampah plastik. Permasalahan sampah plastik tidak hanya dialami oleh Kota Medan, tetapitelah menjadi permasalahan di seluruh Indonesia, bahkan telah menjadi masalah global. Dibanyak Negara, berbagai upaya telah dilakukan untuk pengelolaan sampah plastik. Salah satunya adalah di Negara Jepang. Jepang yang tergolong Negara maju di Asia telah menerapkan program pengelolaan sampah yang baik. Melihat keberhasilan Jepang dalam pengelolaan sampah, Pemko Medan pun menggandeng Jepang melalui kerja sama untuk pengelolaan sampah di Kota Medan. Namun kerja sama demi kerja sama yang telah dilakukan, kiranya belum mampu untuk menghantarkan Medan menjadi Kota yang bebas dari bahaya sampah, terutama sampah plastik.
Melihat kondisi tersebut, saya akan melakukan inovasi denganmengusulkan ide/gagasan untuk menciptakan program terpadu pengelolaan sampah plastik secara terintegrasi di seluruh wilayah Kota Medan. Program ini dilaksanakan dengan berpedoman pada bunyi pasal 4 ayat 3 Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor 81 tahun 2012 Tentang Pengelolaan Sampah rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga yaitu “Pemerintah Kabupaten/Kota menyusun dan menetapkan kebijakan dan strategi Kabupaten / Kota dalam pengelolaan sampah”. Inovasi ini dilakukan dengan membentuk kios sampah plastik di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Medan. Selanjutnya kios tersebut dinamakan Kiospatik (Kios Sampah Plastik). Pemerintah di masing-masing kelurahan melayangkan surat pemberitahuan kepada setiap warganya mengenai keberadaan Kiospatik. Surat tersebut juga berisi peringatan tegas kepada setiap warga untuk tidak membuang sampah plastik dan wajib mengumpulkannya untuk kemudian dijual/ditukar di Kiospatik yang ada di daerah tempat tinggal masing-masing. Keberadaan Kiospatik dimaksud kan untuk mengumpulkan seluruh sampah plastik yang ada di Kota Medan. Sehingga, tidak ada lagi sampah plastik yang bertebaran, dibakar maupun yang ditimbun di TPA. Dengan ini diharapkan bahaya yang ditimbulkan oleh sampah plastik tidak lagi mengancam kesehatan manusia dan lingkungan dapat terbebas
35
dari bahaya racun yang disebabkan oleh sampah plastik. Pemerintah Kota Medan yang memiliki wewenang untuk membuat kebijakan diharapkan perannya untuk dapat melaksanakan program terpadu pengelolaan sampah plastik ini dengan optimal. Adapun yang menjadi tata cara pelaksanaan program ini adalah : 1. Pemko Medan mengeluarkan kebijakan mengenai pengelolaan sampah plastik dengan berpedoman pada Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2008 Mengenai Pengelolaan Sampah; 2. Melalui kebijakan yang telah dikeluarkan, Pemko Medan meluncurkan program terpadu pengelolaan sampah plastik; 3. Program ini secara serentak dilaksanakan di 151 kelurahan yang ada di Kota Medan; 4. Program ini diawali dengan pembentukan Kiospatik di masing-masing kelurahan; 5. Bersamaan dengan pembentukan Kiospatik, pemerintah melayangkan surat pemberitahuan tentang pelaksanaan program ini kepada setiap warga; 6. Setelah pembentukan Kiospatik diresmikan, maka masyarakat sudah dapat untuk menukar/menjual sampah plastik yang telah dikumpulkan di Kiospatik yang ada di wilayah tempat tinggal masing-masing;
7. Sampah plastik yang telah terkumpul dari masing-masing Kiospatik di seluruh Kota Medan, kemudian diangkut ke tempat/lokasi pengelolaan sampah plastik menjadi BBM melalui pemanfaatan teknologi tepat guna. II.4.
Pemanfaatan Teknologi Tepat Guna Untuk Mengolah Sampah Plastik MenjadiBahan Bakar Minyak (BBM) Dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak bisa terlepas dari yang namanya plastik. Setiap kita belanja di pasar atau di super market, membeli minuman, membeli nasi bungkus, dan aktivitas lainnya yang menggunakan plastik, maka kita telah menyumbangkan sampah plastik yang sangat membahayakan bumi kita. Plastik sangat sulit terurai sehingga upaya untuk mengurangi atau lebih tepatnya melenyapkan sampah plastik harus segera dilakukan jika kita tidak menginginkan bumi kita rusak. Plastik terbuat dari bahan sintetis dengan minyak bumi sebagai bahan utama. Jelas bahwa plastik memiliki kandungan minyak, sehingga sampah plastik dapat diolah menjadi bahan bakar minyak. Jika kita membakar plastik, maka akan terlihat pada saat pembakaran minyak yang dikeluarkan oleh plastik. Jadi, pengelolaan ini bertujuan untuk mengembalikan plastik ke bentuk semula. Sehingga upaya untuk mengolah sampah plastik menjadi BBMmelalui pemanfaatan teknologi tepat guna harus segera
36
dilakukan sebelum bumi kita ‘dibungkus’ oleh plastik. Penanganan sampah plastik yang efektif adalah dengan memutus rantai polimer (fraksinasi). Metode pemecahan rantai polimer yang sudah dikenal adalah pirolisis, gasifikasi, degradasi termal maupun katalitik. Pengolahan sampah plastik yang paling memungkinkan adalah dengan metode pirolisis. Pirolisis adalah dekomposisi kimia bahan organik melalui proses pemanasan tanpa atau sedikit oksigen atau reagen lainnya. Pirolisis dilakukan di dalam sebuah pengurangan atmosfer (hampa udara) pada temperatur hingga 800◦C. Limbah plastik melalui proses pirolisis mampu diubah menjadi feedstock petrokimia seperti nafta, liquid dan wax seperti hidrokarbon dan gas serta minyak dasar untuk pelumas. Teknik pirolisis telah digunakan sejak awal tahun 1930 di Jerman untuk peningkatan residu hidrogenasi yang diperoleh dari pencairan/pelelehan batubara (Ramadhan: 2013). Beberapa penelitian seputar konversi sampah plastik menjadi produk cair berkualitas bahan bakartelah dilakukan dan menunjukkan hasilyang cukup prospektif untuk dikembangkan (Mulyadi dalam P. Ramadhan dan Munawar: Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 1). Di Jepang sudah ada beberapa pengolahan sampah plastik menjadi BBM yang sudah masuk skala komersial mulai yang skala kecil hingga skala besar. Untuk itu, sudah saatnya Pemko Medan perlu
melakukan pengembangan terhadap pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mengolah sampah plastik menjadi BBM.Kebijakan ini dapat dilaksanakan dengan berpedoman pada Bab V (Pengembangan dan Penerapan Tekno logi) pasal 33 PP RI Nomor 81 Tahun 2012. Dalam hal ini, sistem pengolahan sampah plastik yang digunakanadalah metode pirolisis atau destilasi kering. Limbah plastik dipanaskan di atas suhu leburnya sehingga berubah jadi uap.Proses pemanasan ini menyebabkan perekahan pada molekul polimer plastik menjadi potongan molekul yang lebih pendek. Selanjutnya, molekul-molekul ini didinginkan jadi fase cair.Cairan yang dihasilkan jadi bahan dasar minyak atau minyak mentah. Dengan destilasi ulang menggunakan temperatur berbeda, yakni mengacu pada titik uap, minyak mentah diproses menjadi premium atau solar (Indonesia Proud: 2011). Peralatan yang digunakan untuk mengkonversi sampah plastik menjadi BBM dapat diperoleh dengan membuat atau memodifikasi sendiri menggunakan matrial yang mudah diperoleh. Namun jika tidak memungkinkan dapat diperoleh dengan membeli peralatan yang telah terjual di pasaran. II.5. Efektivitas Ide / Gagasan Bagi Kemajuan Kota Medan Kota Medan yang maju dan menjadi panutan bagi kota-kota lain adalah keinginan kita bersama. Keinginan yang harus kita sertakan dengan upaya
37
untuk mewujudkannya. Untuk itu, sebagai masyarakat yang menginginkan perubahan kearah kemajuan, sudah sepatutnya kita berinovasi untuk kemajuan Kota Medan yang sangat kita banggakan ini. Ide/gagasan yang saya tuangkan dalam karya tulis ilmiah ini adalah sebagai salah satu bentuk upaya yang saya lakukan untuk kemajuan Kota Medan. Gagasan mengenai program terpadu pengelolaan sampah plastik menjadi BBM melalui pemanfaatan teknologi tepat guna sekiranya dapat memberikan kontribusi yang berarti untuk kemajuan Kota Medan. Kedepannya, diharapkan program ini dapat direalisasikan dengan baik dan membawa Medan ke arah kemajuan sejajar dengan kota-kota besar di dunia. Berikut ini adalah beberapa kontribusi yang dapat diberikan program ini untuk kemajuan Kota Medan : 1. Terciptanya pengelolaan yang tepat terhadap permasalahan sampah plastik di Kota Medan; 2. Medan menjadi kota yang steril/terbebas dari bahaya sampah plastik terhadap kesehatan manusia dan kelestarian lingkungan; 3. Mendorong terciptanya kesadaran masyarakat untuk menjaga lingkungan dari bahaya yang ditimbulkan oleh racun yang terdapat dalam sampah plastik; 4. Medan akan menjadi kota panutan bagi kota-kota di seluruh Indonesia bahkan di dunia dengan prestasinya dalam program pengelolaan sampah plastik;
5. Medan akan mampu melakukan pengembangan terhadap penerapan teknologi tepat guna untuk pengelolaan sampah plastik dengan metode pirolisis; 6. Medan akan menjadi kota pelopor utama dengan keberhasilannya melalui program pengelolaan sampah plastik; 7. Penegelolaan sampah plastik secara terintegrasi menjadi BBM akan dapat memberikan sumber pasokan bahan bakar baru terutama untuk pemakain lokal di Kota Medan; 8. BBM yang dihasilkan dari pengelolaan sampah plastik akan dapat memberikan income tersendiri bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). Disamping kontribusi-kontribusi yang diberikan program ini terhadap kemajuan Kota Medan, dilain pihak tidak dapat dipungkiri jika program ini akan mendapatkan hambatan dalam proses pelaksanaannya. Seperti misalnya kurang serius atau tidak konsistennya pemerintah dalam melaksanakan program ini. Kemungkinan adanya masyarakat yang tidak mau berpartisipasi dalam program ini juga akan menjadi salah satu kendala tidak dapatnya program ini terlaksana secara optimal. Kemudian menjadi tugas kita bersamalah untuk saling mengingatkan kepada sesama untuk dapat berpartisipasi dalam programprogram yang peduli lingkungan demi kebaikan kita bersama dan masa depan generasi berikutnya.
38
BAB III. PENUTUP III.1. Kesimpulan 1. Permasalahan sampah plastik merupakan permasalahan yang menyangkut keberlangsungan masa depan kita dan generasi penerus setelah kita. Untuk itu, sudah sepatutnya kita memberikan solusi yang tepat terhadap permasalahan sampah plastik; 2. Program terpadu pengelolaan sampah plastik dilakukan dengan mendirikan Kios Sampah Plastik (Kiospatik) di masing-masing kelurahan yang ada di Kota Medan. Dengan adanya kios ini diharapkan sampah plastik dapat dikelola secara terintegrasi dan hasilnya dapat kita rasakan bersama; 3. Pemanfaatan teknologi tepat guna untuk mengolah sampah plastik menjadi BBM dilakukan dengan metode pirolisis. Peralatan yang digunakan dapat dibuat/dikembangkan sendiri atau dengan menggunakan peralatan yang telah ada dijual dipasaran. III.2. Saran 1. Ide/gagasan yang tertuang dalam karya tulis ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan bagi Pemko Medan dalam merumuskan kebijakan, khususnya mengenai permasalahan sampah plastik; 2. Bagi Pemko Medan diharapkan untuk dapat menerima ataupun mempertimbangkan gagasan yang tertuang dalam karya tulis ini agar tercipta program yang terintegrasi dan
konsisten untuk menangani permasalahan sampah plastik; 3. Kepada seluruh masyarakat yang ada di Kota Medan diharapkan dapat mendukung program ini dan dapat berpartisipasi aktif demi kebaikan kita bersama dan kemajuan Kota Medan; 4. Diterimanya serta direalisasikannya program yang tertuang dalam karya tulis ini oleh Pemko Medan, patut diapresiasi oleh seluruh masyarakat yang ada di Kota Medan yang menginginkan Medan menjadi kota yang bersih dan menjadi panutan bagi kota-kota lain.
DAFTAR PUSTAKA Damanik, Helena. 2012. Pengelolaan Sampah di Kota Medan Berbasis Budaya. (http://damanikhelena.blogspot.com/, diakses 22 September 2012 pukul 14.13 WIB). Indonesia Proud. 2011. Tri Handoko: Limbah Plastik Jadi Bahan Bakar Minyak. (http://indonesiaproud.wordpress.com/201 1/12/01/tri-handoko-mengubah-limbahplastik-jadi-bahan-bakar-minyak/, diakses 22 September pukul 14.30 WIB). Milyandra. 2013. Makalah: Bahaya Sampah. (http://mily.wordpress.com/, diakses 22 September 2013, pukul 14.00 WIB). P. Ramadhan, Aprian dan Munawar Ali. Jurnal Ilmiah Teknik Lingkungan Vol. 4 No. 1. Pengolahan Sampah Plastik Menjadi Minyak Menggunakan
39
ProsesPirolisis.(http://eprints.upnjatim.ac. id/4247/1/(6)Jurnal_Munawar.pdf, diakses 22 September 2013 Pukul 14.20 WIB).
Ramadhan, Rahmad. 2013. Pembuatan BBM dari Limbah Plastik Dengan Metode Pirolisis.(http://rahmad1989.blogspot.com /p/blog-page_1793.html,diakses 22 September 2013, pukul 14.55 WIB).
40
SOLUSI KRISI LISTRIK DI KOTA MEDAN DENGAN PEMBANGKIT TENAGA SAMPAH Oleh : ASKAR MALINDO
I.
PENDAHULUAN
Dengan disahkanya Undang Undang Nomor 30 tahun 2007 tentang Energi dan sebagaimana tertuang didalam Peraturan Presiden (Perpres) no 5 tahun 2006 yang mengamanatkan menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menetapkan blueprint dalam pengelolaan energi nasional maka blue print ini akan menjadi salah satu acuan pengembangan energi nasional ke depan serta menargetkan bahwa pada tahun 2025 tercapai elastisitas energi kurang dari satu dan energi mix primer yang optimal dengan memberikan peranan yang lebih besar terhadap sumber energi alternatif untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. Pemaanfaatan sampah perkotaan merupakan salah satu dari prioritas nasional bidang energi baru dan terbarukan yang tertuang dalam agenda riset nasional 2010-2014. Hal ini juga yang melatar belakangi untuk menjadikan sampah sebagai objek penelitian dalam konversi energi listrik.Sampah selalu menjadi permasalahan kota kota besar di Indonesia tak terkecuali di Kota Medan.Volume sampah yang kian hari kian meningkat namun tempat pembuangan sampah akhir (TPA) yang terbatas tentunya akan menjadi suatu
persoalan jika tidak ditangani dengan benar benar seksama. Kota Medan memiliki luas 265,1 km persegi dengan jumlah penduduk mencapai 2,2 juta jiwa dengan kepadatan penduduk yang mencapai 7.929.5 km persegi sehingga setiap harinya mampu memproduksi sampah hingga 1701 ton perhari. Dengan memanfaatkan sumber daya yang sudah ada maka Kota Medan akan menjadi sangat potensial dalam pengembangan pembangkit listrik tenaga sampah dan volume sampah diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun maka dari itu untuk mengantisipasi adanya peningkatan penimbunan sampah perlu dilakukan penekanan terhadap peningkatan volume sampah dengan mengolah sampah menjadikan energi listrik yang ramah lingkungan.Jika sampah tersebut diolah menjadi sumber energi alternatif tentunya akan sangat bermanfaat baik dalam penyediaan kebutuhan energi listrik di kota Medan maupun menambah pasokan cadangan energi listrik di Sumatera Utara. Selama ini sebagian besar masyarakat masih memandang sampah sebagai barang sisa yang tidak berguna sama sekali bukan sebagai sumber daya yang perlu dimaanfaatkan.Masyarakat dalam mengelola sampah masih bertumpu pada pendekatan akhir yaitu sampah
41
dikumpulkan lalu diangkat dan dibuang ke tempat pemrosesan sampah. Padahal timbunan sampah dengan volume besar berpotensi menghasilkan nilai ekonomi yang tinggi baik dari hasil penjualan energi listrik maupun penjualan karbon yang berdasarkan protokol Kyoto. Meskipun awalnya membutuhkan biaya investasi yang besar untuk pembangunan infrastruktur namun akan sangat menguntungkan dimasa yang akan datang. II. LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sampah Sampah merupakan suatu bahan yang terbuang atau dibuang dari sumber hasil aktivitas manusia maupun proses proses alam yang tidak mempunyai nilai ekonomis. Dalam Undang Undang no 18 tentang Pengelolaan Sampah dinyatakan definisi sampah sebagai sisa sisa kegiatan sehari hari manusia atau dari proses alam yang berbentuk padat. Permasalahan sampah merupakan permasalahan yang krtusial bahkan sampah dapat dikatakan sebagai masalah kultural karena berdampak pada sisi kehidupan terutama di kota kota besar terutama di Kota Medan. Sampah akan terus ada dan tidak berhenti diproduksi oleh kehidupan manusia. Permasalahan ini akan timbul ketika sampah menumpuk dan tidak dapat dikelola dengan baik sehingga dapat menimbulkan dampak yang luas bagi sosial kemasyarakatan, kesehatan maupun lingkungan.
2.2 Pembangkit Listrik Tenaga Sampah *(PLTSA) PLTSA disebnt juga pembangkit listrik tenaga sampah merupakan pembangkit yang dapat membangkitkan tenaga listrik dengan memaanfaatkan sampah sebagai bahan utamanya baik dengan memaanfaatkan sampah organik maupun anorganik. Mekanisme pembangkitan dapat dilakukan dengan metode secara pembakaran dan secara biologis.Proses konversi melalui thermal atau pembakaran dapat dicapai melalui beberapa cara pembangkitan yaitu dengan metode pirolisis,combustion dan thermal gasifikasi. Proses konversi tenga listrik dengan biologis terbagi atas dua cara metode pembangkitan yaitu dengan cara Anaerobik Digestion dan landfil gasification III .KONDISI KETENAGALISTRIKAN 3.1 Kapasitas Pembangkit Kapasitas Pembangkit yang terpasang saat ini di Provinsi Sumut mencapai 1520,3 MW dengan kemampuan suplai daya sebesar 1.212 MW. 3.2 Konsumsi Energi Peningkatan konsumsi energi di Provinsi Sumut setiap tahunya menunjukkan bahwa kebutuhan beban yang terjadi cenderung meningkat seiring dengan peningkatan perekonomian Masyarakat Sumut. Kelompok yang paling banyak menggunakan energi listrik adalah sektor rumah tangga yang mencapai 2458,12 GWh yang kemudian diikuti oleh sektor industri yang mencapai 1902,33
42
GWh,sektor bisnis 895,21 GWh DAN SEKTOR PUBLIK 502,17 Gwh dengan total konsumsi energi keseluruhan mencapai 5757,83Gwh. 3.3 Kondisi Kelistrikan di Kota Medan Sebagai pusat Pemerintahan yang ada di Provinsi Sumut Kota Medan membutuhkan suplai energi listrik yang setiap tahunya terus bertambah. Hal ini disebabkan karena pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh bertambahnya jumlah penduduk yang mengakibatkan per mintaan terhadap pemasangan listrik terus akan bertambah. 3.5 Daya Tersambung Daya yang tersambung pada beban di Kota Medan terus meningkat dari tahun ke tahun.Ini merupakan indikasi kebutuhan listrik di Kota Medan jelas semakin tinggi.
IV. ANALISA PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA SAMPAH 10 MW Pemaanfaatan Biomassa (sampah) sebagai energi alternatif masih terlalu rendah padahal potensi yang ada sangatlah berlimpah dimana hanya 3,25 % atau 1618,4 MW yang dapat dimaanfaatkan dari keseluruhan total sumber energi yang sebesar 49.810 MW. Biomassa merupakan salah satu energi alternatif yang terdapat di Kota Medan.Potensi energi ini sangatlah melimpah dan selama ini belum dimaanfaatkan secara maksimal. Pemaanfaatan sampah kota sebagai energi
terbarukan yang ada di Kota Medan sangatlah melimpah tentu ini akan menjadi potensi yang sangat besar untuk mengembangkan PLT Sampah. Dengan demikian maka pembangunan PLTSA potensial untuk didirikan di Kota Medan. Dengan didirikanya PLTSA di kota Medan maka pasokan energi dengan memaanfaatkan energi terbarukan dapat terus bertambah disisi lain juga akan sangat membantu dalam pemenuhan listrik di Kota Medan. Perencanaan pembangunan pem bangkit listrik tenaga sampah dengan kapasitas pembangkit 10 Mw dikota Medan akan menggunakan teknologi landfill gas dimana ada pemaanfaatan gas metana yang diperoleh dari hasil dekomposisi sampah organi pada landfill area yang telah disediakan. Tekhnologi ini merupakan tekhnologi secara biologis dan tidak menggunakan mekanisme pembakaran. Tekhnologi landfill gas untuk pembangkitan tenaga listrik merupakan tekhnologi yang berwawasan lingkungan dan dapat memperbaiki struktur dan mereklamasi lahan TPA yang telah digunakan. Selama ini pemaanfaatan lahan TPA di kota Medan dioperasikan secara terbuka sehingga kerusakan lingkungan yang ditimbulkan terus terusan terjadi dan terus meningkatkan emisi dilingkungan TPA bahkan kota Medan baik dari penumpukan sampah hingga meng hasilkan gas berbahaya dan beracun serta pembakaran sampah yang tidak terkendali yang terus memproduksi gas karbondioksida.
43
Beragam fenomena yang biasa muncul pada rencana pembangunan pembangkit PLTSA adalah penolakan pembangunan PLTSA karena dianggap sebagai pembangkit yang dapat merusak lingkungan,pembangkit yang tidak bersih serta dapat memutus roda perekonomian masyarakat yang selama ini meng gantungkan hidupnya dari sampah yang ada di TPA. Persoalan diatas muncul karena tidak adanya komunikasi yang baik antara komunitas terhadap masyarakat yang ada disekitar pembangkit. Untuk mengatasi masalah tersebut maka diadakan Program Pembangunan Komunitas yang tepat yang berdampak dan menguntngkan selain lapangan pekerjaan adalah sebagai berikut : A. Program Pembangunan Komunitas bagi Pemulung 1. 2. 3. 4.
Pendampingan Kelompok Pengembangan SDM Pelatihan pengelolaan Sampah Sosialisasi Dampak Pencemaran Lingkungan 5. Fasilitasi Pembangunan Sarana Kebersihan 6. Fasilitasi dengan Layanan Pendidikan dan Kesehatan B. Program pembangunan komunitas bagi Masyarakat lokal dan Tokoh Masyarakat 1. Pembentukan Kelompok Sadar Lingkungan 2. Pemberian Lyanan Pelatihan untuk Peningkatan SDM 3. Sosialisasi Manfaat Sampah
4. Pelatihan Pengelolaan Sampah yang Tepat Guna 5. Pendirian Sekolah 6. Pemebentukan dan Pembangunan fasilitas kesehatan Dengan adanya program kemas yarakatan ini maka diharapkan tercipta keseimbangan antara komunitas mas yarakat terhadap adanya PLTSA sehingga kualitas hidup komunitas masyarakat disekitar itu dapat lebih baik dan meningkat. Dengan adanya pembangunan pembangkit listrik yang memaanfaatkan sumber energi sampah perkotaan yang merupakan sumber energi non fosil dan dapat diperbaharui maka ketersediaan sumber energi lain terutama yang tidak dapat diperbaharui atau non fosil seperti batubara,gas alam dan minyak bumi aan tetap tersedia dan tidak akan cepat habis. Sehingga dengan dibangunya Pembangkit Listrik Tenaga Sampah ini yang memaanfaatkan sumber energi lokal yang tersedia maka dapat mendukung adanya langkah konservasi energi.Dimana energi fosil yang ada bisa dimaanfaatkan untuk keperluan yang lain yang sifatnya lebih penting dan lebih berguna buat masyarakat. V. KESIMPULAN 1. Perlu adanya pembangunan pembangkit baru guna memenuhi kebutuhan listrik di Sumut dimasa mendatang karena kondisi saat ini di Sumut terutama di Medan mengalami kekurangan pasokan energi listrik.
44
Saat ini di Sumut memiliki daya mampu sebesar 1212 MW dengan kapasitas terpasang 1520,3 MW dan beban puncak mencapai 1262,2 mw. Untuk kebutuhan listrik di Kota Medan mencapai 54,19% dari total kebutuhan propinsi dengan pertumbuhan konsumsi energi mencapai 4,7% setiap tahunya. 2. Potensi biomassa dengan me maanfaatkan sampah kota sebagai sumber energi alternatif untuk pembangkitan PLTSA sangat me limpah di Kota Medan dan belum dimaanfaatkan.Berdasarkan anlisa di peroleh bahwa estimasi timbunan sampah kota tahun 2009 mencapai 620.979 ton/tahun dengan komposisi sampah organik mencapai 434.685 ton /tahun. Dan tahun 2025 mencapai 718.335 ton/hari dengan sampah organik mencapai 502.835 ton/tahun dengan rata rata produksi sampah perhari mencapai 1190 ton/hari sampah organik.dan diperkirakan mampu memproduksi listrik setiap tahunya sebesar 72,42 GWH. 3. Dari Aspek ekonomi pembangunan PLTSA menguntungkan.Berdasarkan analisa biaya investasi sebesar 3000 US$ dengan kapasitas pembangkit 10 MW pada suku bunga 6 % biaya investasi akan kembali selama 3,4 tahun untuk suku bunga 9% selama 3,7 tahun suku bunga 12% selama 4,1 tahun.Dengan rata rata pendapatan mencapai 78,685 milyar setiap tahunya.
4. Pada aspek sosial masyarakat komunitas dapat terbantu dengan adanya PLTSA karena terjalin hubungan sosial sehingga kondisi perekonomian masyarakat dapat meningkat dengan adanya kesempatan kerja yang diberikan dan dapat mendorong peningkatan kualitas hidup yang didukung dengan memberikan sarana penunjang untuk pengembangan SDM seperti pendidikan dan kesehatan. Sedangkan pada aspek lingkungan terjadi perubahan kondisi lingkungan yang lebih baik dengan adanya pengoperasian PLTSA maka laju pertumbuhan emisi gas rumah kaca dapat ditekan sehingga tidak mencemari udara sekitar VI. DAFTAR PUSTAKA 1 Djiteng Marsudi Ir,2005 “Pembang kitan Energi Listrik”, Erlangga, Jakarta 2 Lestari, Endang, dkk, 2009, Pemanfaatan Gas dari sampah untuk pembangkit Energi Listrik M@E Volume 7 no 3 hal 21 3 Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral no 07 tahun 2010,Tarif Tenaga Listrik yang disediakan oleh PT PLN (PERSERO) 4 Sejati, Kuncuro, 2009, Pengelolaan Sampah erpadu,Kanisius,Yokyakarta 5 Sudrajat,R.,2009, Mengelola Sampah Kota,Penebar Swadaya,Jakart 6 Undang Undang Republik Indonesia no 18 thn 2008 ttg Pengelolaan Sampah
45
INTEGRASI LECTORA SEBAGAI WUJUD DESAIN PEMBELAJARAN ASSURE Oleh : SRI AGUNG JOKO UTOMO
BAB I . PENDAHULUAN A. Latar Belakang Memasuki abad ke-21, sistem pendidikan nasional menghadapi per masalahan kompleks dalam menyiapkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang mampu bersaing di era global, dan permasalahan kompleks tersebut harus dapat dicarikan penyelesaian yang tepat. Upaya yang tepat untuk menyiapkan SDM yang berkualitas dan satu-satunya wadah yang dapat dipandang dan seyogyanya berfungsi sebagai alat untuk membangun SDM yang bermutu tinggi adalah lembaga pendidikan. Guna mencapai tujuan pendidikan nasional, pemerintah telah menyelenggarakan perbaikkan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang. Namun kenyataannya, khususnya di Propinsi Sumatera Utara selama ini belum mencapai harapan yang diinginkan. Dalam olimpiade memberikan data hasilhasil penelitian khusus untuk bidang sains terbukti bahwa siswa SLTP dan SMA, Propinsi Sumatera Utara belum dapat memperoleh juara terutama pada bidang fisika. Salah satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah masalah lemahnya proses pembelajaran. Dalam proses pembelajaran selama ini belum membelajarkan siswa untuk memiliki kemampuan berpikir untuk menyadari apa yang telah dipelajari. Proses pembelajaran lebih cenderung diarahkan untuk anak
menghafal informasi. Otak anak lebih cenderung diarahkan untuk mengingat dan menimbun berbagai informasi, sehingga anak menjadi pintar secara teoretis, tetapi miskin aplikasi. Hal tersebut membuktikan bahwa siswa di Propinsi Sumatera Utara lebih cenderung untuk menguasai materi (content mastery) dan bukan penguasaan konsep (conceptual mastery). Wilson (2000) dalam Muhfroyin (2007) mengemukakan bahwa pengetahuan yang didasarkan pada hafalan telah dideskritkan, karena individu tidak dapat menyimpan ilmu pengetahuan dalam ingatan mereka untuk penggunaan yang akan datang. Keadaan seperti ini terjadi karena kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan belum mampu mengembangkan kemampuan berpikir, sehingga kemampuan berpikir siswa masih berada pada tahap rendah. Data yang didapatkan bahwa siswa di Indonesia hanya menguasai taraf berpikir pada level 1, sedangkan Jepang, Korea, dan Thailand menduduki taraf 3, 4, dan 5 (Ditjen PMPTK, 2006). Buchori (2001) dalam Trianto (2007: 1) menyatakan bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan tetapi untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan seharihari dengan kompetensi yang dimiliki.
46
Guna menghasilkan siswa yang memiliki kompetensi di bidangnya, maka proses pembelajaran yang dilakukan di kelaspun harus ditata kembali. Penataan kembali sistem pendidikan di Indonesia dibuktikan melalui pembaharuan Kurikulum 2004 berbasis kompetensi menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang berdampak pada perubahan paradigma dalam pendidikan dan pembelajaran, hingga sekarang berubah ke kurikulum 2013 yang mengacu kepada aspek apektif. Perubahan yang terjadi adalah pembelajaran yang semula berpusat pada guru (teacher centered) beralih berpusat pada siswa (student centered). Paradigma pembelajaran meliputi teacher centered dianggap sebagai paradigma pembelajaran deduktif tradisional, sedangkan paradigma student centered merupakan sebuah pembelajaran dengan pendekatan ber orientasi pada proses (process oriented approach). Bourke (dalam Muhfahroyin, 2008) menyatakan bahwa pembelajaran yang berpusat pada siswa dewasa ini masih jarang digunakan. Pembelajaran student centered membutuhkan proses belajar yang kreatif, inovatif dan kurikulum yang mendukung pembelajaran. Pemerintah dalam hal ini Depdiknas telah melihat hal tersebut dan menuangkannya dalam standar kompetensi lulusan (SKL) dan standar isi (SI). Hungerford, Volk & Ramsey (dalam Wenno, 2008: 3) menyatakan bahwa sains, adalah (1) proses untuk mendapatkan informasi melalui metode empiris; dan (2) informasi yang diperoleh melalui penyelidikan yang telah didata secara logis dan sistematik
Salah satu upaya meningkatkan Inovasi Untuk Kemajuan Kota Medan yaitu dalam bidang pendidikan sehingga dapat menyelesaikan permasalahan - permasa lahan di kota Medan. Kota Medan sebagai salah satu kota pendidikan di Indonesia yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pendidikannya dengan melakukan berbagai macam inovasi pembelajaran. Berdasarkan perkembangan pendidikan di Kota Medan, maka diperlukan data yang akurat. Dengan data tersebut diharapkan dapat memberikan masukan yang berarti bagi Diknas dalam rangka pembenahan dan perbaikan mutu pendidikan. Berdasarkan fakta empiris inilah yang akan membantu pemerintah dalam hal ini Diknas kota Medan untuk dapat mengambil langkah bijak dalam menyikapi perkembangan pendidikan kota Medan, sehingga sumber daya manusia yang diharapkan dapat dipenuhi. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah : Bagaimana integrasi Lektora sebagai wujut model disain pembelajaran ASSURE? C. Tujuan Penelitian Sesuai dengan permasalahan yang dirumuskan di atas, maka tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah : Mengetahui bagaimana integrasi Lektora sebagai wujut model disain pembelajaran ASSURE?
47
D. Manfaat Penelitian Diharapkan karya ilmiah ini dapat bermanfaat sebagai sumber informasi dan referensi bagi para pendidik, sebagai masukan untuk merancang media pembelajaran berbasis IT sehingga pem belajaran dilakukan melalui pendekatan student center dan bukan teacher center BAB II . KAJIAN TEORI 2.1 Hakekat Model Pembelajaran Model pembelajaran diartikan sebagai berikut: “A model of teaching is a plan or pattern that we can use to design face to face teaching in classrooms or tutorial settings and to shape instructional materials-including books, films, tapes, and computer-mediated programs and curriculums (long term courses of study). Lebih lanjut, Arends (dalam Mara Bangun, 2001: 24) mengemukakan: “Models of teaching is an overall plan, or pattern, for helping students to learn spesific kinds of knowledge, attitudes, or skills”. Berdasarkan pengertian model pembelajaran seperti itu, jelas bahwa setiap model pembelajaran berfungsi memberikan arah dalam pendesainan pembelajaran dalam rangka membantu peserta didik mencapai berbagai kompetensi. dan/atau tujuan pembelajaran. Jadi, model pembelajaran pada dasarnya merupakan bentuk pembelajaran yang tergambar dari awal sampai akhir yang disajikan secara khas oleh guru. Dengan kata lain, model pembelajaran merupakan bungkus atau bingkai dari penerapan suatu pendekatan, strategi, metode dan tenik
pembelajaran. Dengan demikian, jika antara pendekatan, strategi, metode dan teknik sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh maka terbentuklah apa yang disebut dengan model pembelajaran. Dengan kata lain, model pembelajaran adalah rencana atau pola penerapan pendekatan, strategi, dan metode yang sudah terangkai menjadi satu kesatuan yang utuh berdasarkan landasan teori tertentu. 2.2.Mengapa Menggunakan Model Pembelajaran Apa perbedaan antara guru/dosen/tutor/instruktur pakar atau efektif atau profesional (expert/effective/professional teacher) dengan guru/dosen/tutor/ instruktur pemula (beginner teacher) ? Indikasi terhadap kurangnya perhatian terhadap permasalan pembelajaran yang efektif untuk pencapaian kompetensi dapat dipantau dari pendapat-pendapat tentang mengajar yang di antaranya bernada seperti ini: “mengajar itu mudah”;”'mengajar itu kan hanya memerlukan syarat mampu berdiri di depan kelas dan menguasai bahan ajar”;”mengajar itu adalah gabungan antara seni dan ilmu”; “mengajar itu semata-mata hanya bakat, orang yang berbakat dapat mengajar dengan baik, orang yang tidak berbakat bagaimanapun dia berusaha hasilnya tetap lebih jelek dibandingkan dengan hasil pengajaran orang yang berbakat”; “pengajar yang baik tidak mesti menguasai teori-teori pembelajaran, buktinya banyak para
48
pengajar di perguruan tinggi yang tidak pernah mempelajari teori - teori pem belajaran tetapi mampu mengajar dengan baik, lihat di perguruan tingggi non kependidikan, banyak dosen yang hebathebat, buktinya banyak dokter, ahli teknik, dan fisikawan dihasilkan oleh perguruan tinggi non kependidikan, padahal kita tahu kebanyakan dosennya tidak pernah mempelajari teori pembelajaran secara formal”. Jika nada seperti itu yang menjadi pegangan guru/dosen/tutor /instruktur dalam pengajaran, maka jelaslah bahwa mengajar itu memang bukan pekerjaan yang sulit, apalagi bagi orang yang berbakat jadi guru/dosen /tutor/instruktur, sehingga kelihatannya siapapun dapat menjadi guru/dosen/tutor/ instruktur pakar atau efektif atau profesional. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa memperma salahkan itu adalah membuang-buang energi. Menurut Dahar (1988:2, dalam Mara Bangun, 2012) berdasarkan hasil penelitiannya mengemukakan bahwa seseorang dapat mengajar, dan terus mengajar dengan baik tanpa pembelajar belajar. Pendapat Dahar tersebut sebenarnya telah dikumandangkan oleh Bodner (1986:873) dengan pernyataan "Teaching and learning are not synonymous, we can teach, and teach well, without having the students learn" di Amerika Serikat (AS). Berdasarkan pada hasil penelitian kedua pemerhati pendidikan itu saja, dapat disimpulkan bahwa pengajaran yang tidak memperhatikan aspek teori pembelajaran tidak menyebabkan pembelajar/ pembe
lajar belajar. Artinya, para pengajar (guru /dosen /tutor /instruktur ) hanya bergaya (bergantung pada gaya masing-masing pengajar, misalnya berpidato, berkacak pinggang, menggeser - geser kacamata baca, membuat lelucon, suka marahmarah untuk menaku-tnakuti, suka mengancam, suka membentak-bentak, suka cemberut untuk menunjukkan ketidaksukaan, suka tersenyum ramah untuk menutupi kelemahannya dalam menguasai materi, dan sebagainya) di depan kelas, tanpa menghasilkan pembelajaran bagi peserta didik. Bahkan, pengajaran yang diyakini baik (teach well) di Amerika Serikatpun sering tidak menghasilkan pembelajaran. Yang lebih gawat lagi, dalam pengajaran (bahkan pengajaran yang dianggap baik) sering menimbulkan miskonsepsi (di Indonesia lihat van den Berg (editor) (1991: 17)). Hestenes dan Halloun (dalam van Heuvelen, 1992:56) di Universitas Arizona (Arizona State University) menemukan bahwa gaya (style) dosen tidak mempengaruhi hasil belajar tentang pemahaman kualitatif pembelajar. Mereka menemukan pula bahwa hasil belajar pembelajar yang diajar oleh profesor pemeroleh "award" (hadiah) pendidikan, sama saja dengan hasil belajar pembelajar yang diajar seorang dosen baru (pengalaman mengajarnya minim), yang mengajar dengan mengacu pada buku teks secara ketat. Berdasarkan hasil penelitian itu, kelihatannya sia-sia menggaji seorang profesor lebih tinggi dibandingkan dengan gaji seorang dosen baru di tempat
49
penelitian itu dilakukan. Bagaimanakah perbandingan hasil pengajaran seorang profesor dibandingkan dengan hasil pengajaran seorang dosen yang bukan profesor di Indonesia? Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang dapat mengajar dengan baik tanpa peserta didik belajar. Pengajaran tersebut tidak mencapai kompetensi. Pengajaran yang seharusnya terjadi adalah pengajaran yang menimbulkan belajar untuk pencapaian kompetensi. Dengan kata lain, pembelajaran (pengajaran yang menimbulkan belajar) yang diinginkan adalah pembelajaran yang efektif untuk pencapaian kompetensi. Guru/dosen/tutor/ instruktur pakar atau efektif atau profesional adalah guru/dosen/tutor/ instruktur yang memiliki kompetensi: kepribadian, profesional, pedagogik dan sosial yang mampu melaksanakan pembelajaran efektif untuk pencapaian kompetensi. Berdasarkan uraian tersebut jelas tergambar bahwa pembelajaran yang diharapkan adalah: pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk pencapaian kompetensi. Jika pembelajaran tidak mencapai kompetensi yang dirumuskan, maka pembelajaran tersebut tidak efektif. Guru maupun dosen tersebut belum memiliki kompetensi pedagogik dalam pendidikan berbasis kompetensi. Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi terukur melalui tercapai tidaknya kompetensi. 2.3. Model Desain Pembelajaran Model desain pembelajaran berperan sebagai alat konseptual, pengelo
laan, komunikasi untuk menganalisis, merancang, menciptakan, mengevaluasi program pembelajaran, dan program pelatihan. Pada umumnya, setiap desain sistem pembelajaran memiliki keunikan dan perbedaan dalam langkah-langkah dan prosedur yang digunakan. Perbedaan juga kerap terdapat pada istilah-istilah yang digunakan. Namun demikian, modelmodel desain tersebut memiliki dasar prinsip yang sama dalam upaya merancang program pembelajaran yang berkualitas. Dalam desain pembelajaran dikenal beberapa model yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Sujarwo (2012), untuk merancang dan mengembangkan sistem pembelajaran, dipengaruhi oleh beberapa komponen sebagai berikut: 1) Kemampuan awal peserta didik dan potensi yang dimiliki 2) Tujuan pembelajaran (umum dan khusus) adalah penjabaran kompetensi yang akan dikuasai oleh peserta didik 3) Analisis materi pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran. 4) Analisis aktivitas pembelajaran, me rupakan proses menganalisis topik atau materi yang akan dipelajari 5) Pengembangan media pembelajaran yang sesuai dengan tujuan, materi pembelajaran dan kemampuan peserta didik 6) Strategi pembelajaran, dapat dilakukan secara makro dalam kurun satu tahun atau mikro dalam kurun satu kegiatan belajar mengajar. 7) Sumber belajar, adalah sumber-sumber yang dapat diakses untuk memperoleh materi yang akan dipelajari 8) Penilaian belajar, tentang pengukuran kemampuan atau kompetensi yang
50
dikuasai oleh peserta didik. Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa model desain pembelajaran. Diantaranya adalah : Model Desain Pembelajaran ADDIE, Model Desain Pembelajaran ASSURE, Model Desain Pembelajaran Smith and Ragan, Model Desain Pembelajaran MORRISON-ROSS and KEMP, Model Desain Pembelajaran Dick and Carey. Pada karya tulis ilmiah ini hanya akan membahas tentang Model Desain Pembelajaran ASSURE. 2.3. Model Desain Pembelajaran ASSURE Model pembelajaran ASSURE dikembangkan oleh Sharon Smaldino, Robert Henich, James Russell dan Michael Molenda. model pembelajaran ASSURE berusaha untuk menciptakan sebuah pembelajaran yang bermakna dengan memanfaatkan media dan teknologi yang akan membuat pembelajar belajar secara aktif. Pembelajaran ASSURE dapat digunakan untuk menetapkan pengalaman belajar yang dapat membantu pembelajar dalam mencapai kompentensi yang diinginkan. Pembelajaran ASSURE merupakan model yang bersifat prosedural yang dibangun untuk menciptakan program pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik. pemanfaatan media dan teknologi merupakan suatu keharusan karena digunakan untuk membantu pembelajar dalam mencapai tujuan pembelajaran. dengan harapan pula mampu melibatkan pembelajar secara intensif dalam aktivitas pembelajaran. Pembelajaran yang
bermakna akan merujuk pada pembelajaran yang efektif, efisien dan menarik. Seluruh pengajaran yang efektif membutuhkan perencanaan cermat. Mengajar dengan teknologi dan media pengajaran tentu saja tidak dikecualikan. Penelitian telah menunjukkan bahwa mata pelajaran yang dirancang baik diawali dengan timbulnya minat pembelajar dan kemudian berlanjut pada penyajian material baru, melibatkan para pembelajar dalam praktik dengan umpan balik, menilai pemahaman mereka, dan memberikan kegiatan tindak lanjut yang relevan. Model ASSURE menggabungkan semua kegiatan instruksional itu. Model ASSURE merupakan nama singktan dari langkah-langkah desaian pembelajaran yang terdiri dari beberapa komponen, yaitu: A : Analize Learner Characteristics S : State Performance Objective S : Select, Methods, Media and Material U : Utilize Materia R : Requires Learner Participation E : Evaluate and Revise B. Langkah-Langkah Pembelajaran ASSURE 1. Analyse Learner ( Analisis Pembela jar) Tujuan utama para pendidik adalah memenuhi kebutuhan unik setiap pembelajar sehingga mereka bisa mencapai tingkat belajar yang maksimum. Model ASSURE memberikan pendekatan yang sistematis untuk menganalisis karakteristik para pembelajar yang
51
mempengaruhi kemampuan mereka untuk belajar. Analisis tersebut menyediakan informasi yang memungkinkan secara strategis merencanakan pelajaran yang disesuaikan agar memenuhi kebutuhan spesifik para pembelajar. Faktor-faktor yang diperhatikan dalam analisis pembelajar adalah sebagai berikut: a. Karakteristik Umum Yang termasuk dalam karakteristik umum adalah usia, tingkat pendidikan, pekerjaan, kebuda yaan, dan faktor sosial ekonomi. Karakteristik umum ini dapat digunakan untuk menuntun kita dalam memilih metode dan media untuk pembelajaran. Sebagai contoh, apabila pembelajar. 1. Memiliki kemampuan membaca di bawah standar, maka akan lebih efektif jika media yang digunakan adalah bukan dalam format tercetak (nonprint media). 2. Kurang tertarik terhadap materi yang disajikan, diatasi dengan meng gunakan media yang memiliki tingkat stimuli yang tinggi, seperti : peng gunaan video tape, permainan simulasi, dan lai-lain. 3. Baru pertama kali melihat atau mendapat konsep yang disampaikan, lebih baik menggunakan cara atau pengalaman langsung (realthing). Bila sebaliknya, menggunakan verbal atau visual saja sudah dianggap cukup. 4. Heterogen, lebih aman bila menggunakan media yang dapat mengakomodir semua karakteristik pembelajar seperti menggunakan video tape.
5. Kompetensi Dasar Spesifik Pengetahuan sebelumnya yang dipunyai para pembelajar tentang sebuah subyek tertentu mempengaruhi bagaimana dan apa yang mereka bisa pelajari lebih banyak dari pada yang dilakukan sifat psikologi apa pun. Oleh karena itu, komponen penting dalam merancang mata pelajaran adalah mengidentifikasikan kecaka pan dasar spesifik para pembelajar. Berhubungan dengan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki pembelajar sebelumnya. Informasi ini dapat kita temukan bila kita memberikan entry test/entry behavior kepada pembelajar sebelum kita melaksanakan pembelajaran. Hasil darientry test ini dapat dijadikan acuan tentang hal-hal apa saja yang perlu dan tidak perlu lagi disampaikan kepada pembelajar. c. Gaya Belajar Cara seseorang untuk memahami dan memproses informasi disebut gaya belajarnya (Mara Bangun, 2012) Gaya belajar berasal atau timbul dari adanya kenyamanan yang kita rasakan (secara psikologis dan emosional) saat kita menerima dan berinteraksi dengan lingkungan belajar, karena itu muncul modalitas dalam belajar (verbal/ lenguistik, logis/matematis, audio/ visual/psasial, musik/ritmis, ragawi/ kinestetik, antar personal, intra personal, naturalis, dan eksistensial). Pendidik yang efektif harus mem pertimbangkan gaya belajar yang berbeda dari pada pembelajar mereka dan menyadari bahwa para pembelajar
52
sangat berbeda dalam hal kekuatan dan kelemahan di tiap-tiap area tersebut. 2. State Objektives ( Nyatakan Tujuan) Belajar pada hakekatnya adalah sebagai usaha untuk mencapai kompetensi yang diinginkan. Sebuah tujuan belajar merupakan hal yang penting untuk mengetahui apa tujuan yang akan dicapai oleh pemelajar. tujuan pembelajaran yang dirumuskan dari hasil proses analisis kebutuhan akan membantu guru dalam melakukan langkah selanjtnya, salah satunya digunakan sebagai dasar pemilihan strategi, teknologi dan media. selain itu digunakan sebagai dasar penilaian dan dasar untuk ekspetasi belajar pembelajar. dalam artian apabila standar dan tujuan belajar spesifik dinyatakan secara jelas, maka belajar mengajar menjadi berorientasi pada tujuan. Perumusan tujuan ini berkaitan dengan apa yang ingin dicapai. Smaldino, Lowther dan Russell (2012) menyatakan hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perumusannya adalah : a. Tetapkan ABCD A (audiens – instruksi yang kita ajukan harus fokus kepada apa yang harus dilakukan pembelajar bukan pada apa yang harus dilakukan pengajar), B (behavior – kata kerja yang men deskripsikan kemampuan baru yang harus dimiliki pembelajar setelah melalui proses pembelajaran dan harus dapat diukur), C (conditions – kondisi pada saat performans sedang diukur), D (degree – kriteria yang menjadi dasar pengukuran tingkat keberhasilan pembelajar).
b.Mengklasifikasikan Tujuan Maksud dari mengklasifikasikan tujuan disini adalah untuk menentukan pembelajaran yang akan kita laksanakan lebih cenderung ke domain mana? kognitif, afektif, psikomotor, atau interpersonal. Tujuan belajar tidak dimaksudkan untuk membatasi apa yang pembelajar pelajari, tetapi dimaksudkan untuk menyediakan tingkat minimum dari pencapaian yang diharapkan. c. Perbedaan Individu Berkaitan dengan kemampuan individu dalam menuntaskan atau memahami sebuah materi yang diberikan. Individu yang tidak memiliki kesulitan belajar dengan yang memiliki kesulitan belajar pasti memiliki waktu ketuntasan terhadap materi yang berbeda. Untuk mengatasi hal tersebut, maka timbullah mastery learning (kecepatan dalam menuntaskan materi tergantung dengan kemampuan yang dimiliki tiap individu). 3. Select Method, Media or Materials (Pemilihan Metode, Media dan Bahan) Point yang harus digaris bawahi dalam hal ini bahwa tidak ada satu metode yang lebih dari metode yang lain dan tidak ada satu metode yang dapat menyenangkan/menjawab kebutuhan pem belajar secara seimbang dan menyeluruh. pertimbangan utama ketika memilih strategi pengajaran yaitu kontribusi strategi tersebut dalam membantu pembelajar untuk mencapai tujuan pembelajaran. Dalam menentukan strategi pembelajaran perlu untuk meninjau ARCS, yaitu apakah strategi tersebut menarik perhahatian (Attention) pem
53
belajar, dianggap relevan (Relevant) bagi kebutuhan mereka, berada pada tingkat yang sesuai untuk membangun percaya diri (Confidence) mereka, dan meng hasilkan kepuasan (Satisfaction) dari apa yang mereka pelajari. Selanjutnya yang harus diper hatikan yaitu penggunaan media. Penggunaan media tidak harus di identikkan dengan barang yang mahal. Sebelum memilih media kita harus mempertimbangkan terlebih dahulu kelebihan dan kekurangannya. Jangan sampai media yang kita gunakan menjadi bumerang atau mempersulit kita dalam pentransferan pengetahuan kepada pembelajar. pemanfaatan media akan membuat isi atau materi yang disampaian kepada penggunanya menjadi lebih menarik. sebuah media harus dirancang dengan kreatif, sehingga meningkatkan daya tarik isi pesan atau informasi yang terdaoat di dalamnya. Materi/bahan yang kita gunakan dalam proses pembelajaran merupakan komponen yang tidak kalah penting dalam menunjang proses pembelajaran sukses. Isi materi pelajaran pada hakekatnya merupakan ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap yang perlu dipelajari oleh individu agar memiliki kompetensi seperti yang diharapkan. isi materi pelajaran menggambarkan adanya struktur atau hirarki yang perlu dipelajari oleh pembelajar secara sistematis. Materi/bahan yang digunakan bisa yang sudah siap pakai, hasil modifikasi kita, atau hasil desain baru. Bagaimanapun caranya kita mengumpulkan materi, pada intinya
adalah materi tersebut harus sesuai dengan tujuan dan karakteristik si pembelajar. 4. Utilize Media and Materials (Penggunaan Media dan Bahan) Mayoritas materi pembelajaran yang digunakan oleh para pendidik adalah “siap pakai”, yaitu siap digunakan dan tersedia mulai dari sekolah atau sumber lainnya. Banyak dari sumber ini yang gratis atau tidak mahal. Pendidik mempertimbangkan untuk membuat keputusan yang sesuai terkait dengan memilih yang tepat dari material yang tersedia. 5. Require Learner Participation (Partisipasi Pelajar) Seperti yang diperkirakan oleh Bloom, Engelhart, Furst, Hill, dan Krathwohl (dalam Sharon E. Smaldino dkk., 2011) lebih dari 50 tahun yang lalu, perekonomian global saat ini akan mengharuskan para pembelajar untuk memilih pengalaman dan praktik menerapkan, menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi daripada sekadar mengetahui dan memahami informasi. Ini sejalan dengan gagasan kontruktivisme bahwa belajar merupakan proses mental aktif yang dibangun berdasarkan pengalaman autentik yang relevan di mana para pembelajar akan menerima umpan balik informative, respon yang memungkinkan mereka telah mencapai tujuan dan bagaimana meningkatkan kinerja mereka. NETS untuk siswa (NETS-S) mendukung tingkat partisipasi siswa semacam ini melalui penggunaan
54
berbagai macam tekhnologi dan media (ISTE, 2000).
6. Evaluate and Revise (Mengevaluasi dan Merevisi) Evaluasi dan mereview adalah hal yang lazim dilakukan untuk melihat seberapa jauh media dan teknologi yang kita pilih/gunakan telah menghasilkan tujuan yang telah kita tetapkan sebelumnya. Dari hasil evaluasi akan timbul pertanyaan : apakah media dan teknologi yang kita pilih tetap bisa digunakan, dimodifikasi, ataupun tidak digunakan sama sekali. Evaluasi dan revisi sangat penting bagi pengembangan pengajaran yang berkualitas, tetapi komponen dari perancangan mata pelajaran ini sering kali diabaikan. Kita akan membahas dua tujuan, yaitu: a. Menilai prestasi pembelajar Metode dalam menilai prestasi bergantung pada sifat dari tujuan belajar. Penilaian autentik dipacu oleh komitmen menuju perspektif kontruktivisme, karena penilaian autentik mengharuskan para pembelajar untuk menggunakan proses yang sesuai dengan konten dan kemampuan yang sedang dipelajari dan sesuai dengan bagaimana konten digunakan dalam dunia nyata. Penilaian autentik bisa digunakan untuk menilai kinerja atau produk tunggal, produk unit atau portofolio karya pembelajar yang mewakili kinerja dari waktu ke waktu, dan yang mencakup pemikiran para pembelajar menganai mengapa karya itu mewakili usaha terbaik mereka. Penilaian portofolio yaitu menilai
kemampuan pembelajar untuk membuat produk nyata yang menggambarkan pencapaian mereka terkait dengan analisis, sintesis, dan evaluasi. Komponen kunci dari portofolio adalah mereka mengharuskan refleksi sendiri dari para pembelajar mengenai pembelajaran mereka sendiri sesuai yang ditampilkan di produk portofolio. Contoh penilaian portofolio seperti dokumen tertulis, rekaman audio berupa debat, diskusi atau presentasi, rekaman video berupa drama dan percobaan laboratorium, dan proyek multimedia computer seperti time line animasi, podcast, dan webquest. b. Mengevaluasi dan merevisi strategi, teknologi dan media. Evaluasi juga meliputi penilaian strategi, teknologi dan media. Apakah strategi pembelajaran telah berjalan efektif? Bisakah ditingkatkan lagi? Apakah teknologi dan media efektif dalam membangkitkan minat para pembelajar? Apakah mereka mendukung partisipasi bermakna para pembelajar? Para pembelajar mungkin juga menyampaikan pada anda, tersirat atau tersurat, bahwa kinerja anda terkadang melupakan sesuatu yang justru diinginkan para pembelajar. c. Evaluasi Guru Salah satu komponen penting dari suasana kelas manapun adalah guru, yang sebaiknya dievaluasi bersama dengan komponenkomponen pengajaran lainnya. Meskipun evaluasi atas pengajaran anda mungkin bisa menimbulkan kekhawatiran, infor masi yang dihasilkan akan memberikan umpan balik yang bagus sekali untuk menangani area-area yang butuh pengembangan dan untuk mengetahui
55
area-area pengajaran yang sudah berkualitas tinggi. Terdapat empat jenis dasar evaluasi guru: diri sendiri, pembelajar, rekan guru dan administrasi. d. Revisi strategi, teknologi dan media. Pendidik sebaiknya berefleksi pada mata pelajaran dan tiap komponen mata pelajaran itu. Buatlah cacatan sesegera mungkin usai berakhirnya mata pelajaran, dan rujuklah ke catatan tersebut sebelum pendidik kembali melaksanakan pembelajaran. Jika data evaluasi pendidik mengindikasikan kelemahan dalam area tersebut, maka kembali ke bagian yang salah dari rencana tersebut dan revisinya. Model akan berhasil jika pendidik selalu menggunakannya untuk meningkatkan kualitas pengajaran. 2.4. Software Lectora Lectora adalah sebuah tools (alat) pengembangan media berbasis e-learning, juga sering dikenal sebagai perangkat lunak (software) authoring tool yaitu software yang memungkinkan pengga bungan unsur teks, gambar, suara dan video menjadi sebuah multimedia pem belajaran yang interaktif. Tidak hanya itu, Software Authoring Tool Lectora juga bisa digunakan untuk membuat slide presentasi dan company Profile. Lectora merupakan software yang berbayar yang dikembangkan oleh Perusahaan Trivantis, yang harga aslinya mencapai kisaran 23 juta rupiah. Akan tetapi, Trivantis juga telah menyediakan versi demo yang tidak berbayar, yang dapat digunakan oleh para guru maupun tenaga kependidikan untuk
mengembangkan multimedia pembela jaran interaktif. Perbedaan versi demo dan berbayar hanya dua. Yang pertama, Lectora versi demo hanya bisa berjalan selama 15 hari di komputer, terhitung sejak masa install, sedangkan Lectora full version yang telah berbayar, tidak terdapat pembatasan waktu pemakaian. Untuk Lectora versi demo dipublish menjadi multimedia pembelajaran interaktif, maka setelah media tersebut jadi, terdapat peringatan "This title was created with a demonstration version of Lectora", yang artinya media ini dibuat menggunakan versi demo Lectora. Tetapi tampilan peringatan ini sebenarnya tidak meng ganggu pemakaian media. Karena tampilan ini hanya muncul sekali pada saat pertama kali mengakses media, dan dengan klik "OK", maka tampilan tersebut tidak akan nampak lagi. Lectora memiliki tampilan yang familiar dengan kita yang telah mengenal maupun menguasai Microsoft Office. Tampilan Lectora terbagi dalam 3 hal utama, yakni Menu dan Toolbar, Title Explorer, dan Page. Menu-menu yang ada di dalam Lectora, hampir sama dengan menu-menu yang berada dalam program-program Microsoft Office. Menu-menu itu antara lain File, Edit, Add, Layout, Tools, Mode, Publish, View, dan Help. Title Explorer merupakan pohon direktori yang menampilkan semua objek, chapter, section, dan page yang terdapat dalam tampilan halaman Lectora. Tampilan halaman sendiri merupakan area
56
kerja Lectora, dimana didalamnya kita dapat melakukan editing media pem belajaran. Yang patut dicatat dan di perhatikan, semua objek, level, chapter, section dan page dalam tampilan halaman ini memiliki level-level tertentu, yang digambarkan dalam pohon direktori title explorer. Level tertinggi berada langsung di bawah judul/title dari konten media pembelajaran kita, menyusul kemudian di bawahnya level chapter/bab, level section /sub bab, dan yang terbawah adalah level page. Langkah-langkah dalam meran cang media pembelajaran dengan software Lectora adalah sebagai berikut : 1. Aktifkan aplikasi Lectora dengan meng-klik icon 2. 2Pilihlah Create New Title, kemudian klik Title Wizard atau Template 3. Pilihlah desain yang diinginkan, lalu klik Start Wizard. 4. Akan muncul form Name dan Location. Name digunakan untuk nama media pembelajaran yang akan
5.
6.
7.
dibuat, sementara location digunakan untuk tempat penyimpanan media yang dikerjakan. Setelah Name and Location diisi kemudian klik tombol Next, maka akan muncul Color Theme Selection ( digunakan untuk mengatur pewarnaan media pembelajaran yang sedang dibuat. Setelah itu tekan tombol Next. Form/ isian yang keluar adalah Title Organization. Pilih/ centang untuk pilihan Chapters and page (isi 5 atau sesui kebutuhan), include help dan include test at end of title. Test Name yang berisi Final Assessment diganti dengan nama Evaluasi. Kemudian klik Next. Form yang muncul berikutnya adalah form Chapter 1 of 5 yang digunakan untuk mengisi tombo-tombol navigasi sesuai dengan keinginan kita.
57
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI MEDAN DIGITAL TOURIST MAP DALAM MENINGKATKAN PARIWISATA KOTA MEDAN Oleh : SUHANDI
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Industri pariwisata mempunyai peranan penting dalam upaya pem bangunan dan pengembangan suatu daerah. Bahkan pada beberapa daerah menunjukkan bahwa industri pariwisata mampu mendongkrak daerah tersebut dari keterbelakangan dan menjadikannya sebagai sumber pendapatan utama. Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan potensial dan prioritas pengembangan bagi sejumlah negara, terlebih bagi negara berkembang seperti Indonesia yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan daya tarik wisata yang cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya, dan kehidupan masyarakat (etnik). Pariwisata kota medan merupakan salah satu penunjang perekonomian yang memilki prospek yang cerah, tetapi hingga dewasa ini belum memperlihatkan peranan yang sesuai dengan harapan dalam proses pembangunan kota Medan. Untuk meningkatkan peran kepariwisataan kota Medan, sangat terkait antara barang berupa obyek wisata sendiri yang dapat dijual dengan sarana dan prasarana yang mendukungnya yang terkait dalam industri pariwisata. Usaha mengembangkan suatu daerah tujuan
wisata harus memperhatikan berbagai faktor yang berpengaruh terhadap keberadaan suatu daerah tujuan wisata. Faktor-faktor itu terkait lima unsur pokok yang harus ada dalam suatu daerah tujuan wisata, yang meliputi obyek dan daya tarik wisata, prasarana wisata, tata laksana, atau infrastruktur serta kondisi dari masyarakat atau lingkungan (Edward Inskeep: 1991:27). Kota Medanyang memiliki banyak daya tarik wisata mempunyai banyak potensi yang bisa diandalkan di antaranya wisata kuliner, wisata budaya, wisata belanja serta wisata alam. Oleh karena itu, diperlukan teknologi, kebutuhan akan teknologi tinggi khususnya teknologi industri akan mendorong destinasi pariwisata mengembangkan kemampuan penerapan teknologi terkini mereka. Pada daerahdaerah tersebut akan terjadi pengembangan teknologi maju dan tepat guna yang akan mampu memberikan dukungan bagi kegiatanekonomi lainnya. Dengan demikian pembangunan kepariwisataan akan memberikan manfaat bagimasyarakat dan pemerintahan. Kepariwisataanakan menjadi bagian tidak terpisahkan dari pembangunan suatu daerah dan terintegrasi dalam kerangka peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.
58
Pengembangan teknologi yang berupa Sistem informasi Geografis (SIG) untuk memetakan kawasan potensi wisata secara efektif dan efisien dengan perangkat lunak yang ada,sejalan dengan itu juga perlu dikembangkan sebuah teknologi yang memudahkan para wisatawan untuk memperoleh informasi mengenai destinasi-destinasi wisata, transportasi dan akomodasi kota Medan, teknologi yang dimaksud yakni Medan Digital Tourist Map yakni peta digital yang dapat diakses bagi para wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung dikota Medan, peta digital tersebut berisi informasi-informasi mengenai destinasi wisata, hotel serta transportasi yang dapat digunakan wisatawan menuju destinasi wisata tersebut. Medan Digital Tourist Mapditempatkan dilokasi-lokasi strategis yang dapat dengan mudah diakses oleh wisatawan seperti stasiun, terminal, bandara atau pusat-pusat keramaian lainnya.berdasarakan hal tersebut maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengembangan Sistem Teknologi Informasi Medan Digital Tourist Mapdalam meningkatkan pariwisata Kota Medan” 1.2 Rumusan Masalah Bagaimana penerapan Medan Digital Tourist Map dalam mendukung akses wisatawan dalam memperoleh informasi wisata kota Medan.
1.3 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penelitian ini adalah agar penelitian ini dapat digunakan sebagai sumbangan pemikiran bagi pemerintah Kota Medan dalam menerapkan teknologi yang dijadikan strategi untuk mencapai keberhasilan pengembangan pariwisata Kota Medan. 1.4 Kerangka Teori Pariwisata adalah salah satu jenis industri baru yang mampu menghasilkan pertumbuhan ekonomi yang cepat dalam penyediaan lapangan kerja, standar hidup serta menstimulasi sektor-sektor produktivitas lainnya. Selanjutnya sebagai sektor yang kompleks, ia juga meliputi industri-industri klasik yang sebenarnya seperti industri kerajinan tangan dan cinderamata. Penginapan dan transportasi secara ekonomis juga dipandan sebagai industri (Salah,2003). Menurut Spillane (1987), peranan pariwisata dalam pembangunan negara pada garis besarnya berintikan tiga segi, yaitu segi ekonomis (sumber devisa, pajak- pajak), segi sosial (penciptaan lapangan kerja), dan segi kebudayaan (memperkenalkan kebudayan kita kepada wisatawan-wisatawan asing). Keberhasilan pengembangan sektor kepariwisataan, berarti akan meningkatkan perannya dalam penerimaan daerah, dimana kepariwisataan merupakan komponen utamanya dengan memperhatikan juga faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti: jumlah obyek wisata yang ditawarkan, jumlah wisatawan
59
yang berkunjung baik domestik maupun internasional, tingkat hunian hotel, dan tentunya pendapatan daerah. Menurut Spillane (1987), kemajuan Pariwisata dapat ditentukan oleh beberapa faktor yakni sebagai berikut : Proses produksi industri pariwisata Kemajuan pengembangan pariwisata sebagai industri ditunjang oleh bermacam-macam usaha yang perlu, antara lain : Promosi untuk memperkenalkan obyek wisata a. Transportasi yang lancar b. Kemudian keimigrasian atau birokrasi c. Akomodasi yang menjamin penginapan yang nyaman d. Pemandu wisata yang cakap e. Penawaran barang dan jasa dengan mutu terjamin dan tarif harga yang wajar f. Pengisian waktu dengan atraksiatraksi yang menarik g. Kondisi kebersihan dan kesehatan lingkungan hidup
3. Penyediaan Infrastruktur Industri pariwisata juga memerlukan prasarana ekonomi, seperti jalanraya, jembatan, terminal, pelabuhan, lapangan udara. Jelas bahwa hasil pembangunan fisik bisa ikut mendukung pengembangan pariwisata.
1.
2. Penyediaan lapangan kerja Perkembangan pariwisata ber pengaruh positif pada perluasan kesempatan kerja. Berkembangnya suatu daerah pariwisata tidak hanya membuka lapangan kerja bagi penduduk setempat, tetapi juga menarik pendatang pendatang baru dari luar daerah justru karena tersedianya lapangan kerja tadi.
4. Penawaran jasa keuangan Tata cara hidup yang tradisional dari suatu masyarakat juga merupakansalah satu sumber yang sangat penting untuk ditawarkan kepada parawisatawan. Bagaimana kebiasaan hidupnya, adat istiadatnya, semuanya merupakan daya tarik bagi wisatawan untuk datang ke suatu daerah. Halini dapat dijadikan sebagai event yang dapat dijual oleh pemerintah daerahsetempat (Yoeti, 2008). Pengembangan sarana maupun prasarana juga merupakan hal yang penting dalam membangun kawasan wisatawan yang nyaman. Pemanfaatan SDM secara efektif untuk mengelola kekuatan ekonomi potensial (SDA) dengan bantuan peralatan modal (dana). Teknologi merupakan sasaran strategis dalam sub sistem ekonomi yang harus dibina dan dikembangkan.Teknologi informasi yang dapat memudahkan wisatawan memperoleh informasi wisata yang ada di suatu daerah. 1.5 Metode Penulisan Dalam penulisan karya Ilmiah ini, penulis mengumpulkan data dengan cara melakukan Penelitian pustaka (Library Research) dimana penulis mencari dan
60
mengumpulkan data dari bahan – bahan pustaka seperti buku, diktat, berhubungan dengan judul. Sistematika penulisan penelitian ini terbagi menjadi tiga bab yangtersusun sebagai berikut:
sarana, prasarana maupun akses informasi yang baik. Potensi-potensi pariwisata kota Medan berdasarkan data yang diakses dari website pemko Medan dan berbagai sumber lain diantaranya sebagai berikut :
Bab 1 : Pendahuluan Pada bab ini dikemukakan mengenai latar belakang, rumusan masalah yang menjadi dasar penelitian, tujuan dan kegunaan penelitian, serta sistematika penulisan laporan penelitian.
A. Potensi Wisata Alam di Kota Medan Obyek wisata alam yang ada di Kota Medan adalah: 1. Taman Buaya Medan Lo Than Mok pemilik 2600 ekor buaya yang memulai pemeliharaan sejak 1959. Taman Buaya ini terletak di kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang, luas ara lebih kurang 2H, jaraknya sekitar 0 Km dari Pusat kota. Didalam taman ini kita dapat melihat buaya yang baru lahir hingga yang berusia 25 tahun dan sebagain buaya tersebut terlatih dan bias membuat atraksi yang menakjubkan termasuk berbagai atraksi yang anda inginkan. 2. Kebun Binatang Medan Kebun Binatang ini dikelola Pemerintah kota Medan yang berisi berbagai jenis hewan tropis, hewan-hewan mamalia seperti Beruang, Harimau, Singa Gajah, Reptil dan lain-lain. Luas areal sekitar 30 H dan berjarak sekitar 10 Km dari pusat kota. Terletak di jalan Pintu Air IV Kelurahan Simalingkar B Kecamatan Medan Tuntungan, Buka setiap hari pukul 09.00 s/d 17.00 wib. 3. Danau Siombak Danau Siombak Indaengas Pulau kecamatan Medan Marelan. Danau ini merupakan danau buatan yang indah, dengan luas area 40 H, jaraknya 15 Km
Bab 2 : Hasil dan Pembahasan Pada bab ini akan dibahas secara rinci analisis data-data yang digunakan dalam penelitian. Bab ini akan menjawab permasalahan penelitian yang diangkat berdasarkan hasil kajian dengan menbandingkan landasan teori yang relevan. Bab 3 : Kesimpulan dan Saran Pada bab ini dikemukakan kesimpulan penelitian sesuai dengan hasil yang ditemukan dari pembahasan serta saran yang diharapkan berguna bagi pemerintah Kota Medan dalam meningkatkan sektor pariwisata BAB II. PEMBAHASAN 2.1 Identifikasi Masalah Sebagai salah satu kota terbesar di Indonesia, kota Medan juga memiliki berbagai tempat dan kawasan wisata, baik itu tempat wisata peninggalan jaman dahulu, maupun tempat wisata yang dibuat pada masa sekarang yang dapat dijadikan sebagai potensi bagi pengembangan sektor pariwisata jika didukung oleh infrastruktur
61
dari pusat kota. Danau ini sangat indah dan dianjurkan untuk dikunjungi. Biasanya danau ini digunakan untuk Festival Kano dan Perahu Tradisional disamping sebagai tempat rekreasi. 4. Taman Sri Deli Taman Sri Deli ini merupakan Taman Putri-putri Sultan Deli dan Keluarga. B. Potensi Wisata Budaya di Kota Medan Obyek wisata Budaya yang ada di Kota Medan adalah : 1. Istana Maimon Istana ini merupakan salah satu objek wisata utama di kota Medan. Istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah memerintah dari tahun 1873-1924. Arsiteknya TH Van Erp bekerja sebagai tentara KNIL. Rancangannya melambangkan Bangunan Tradisional Melayu dan India Muslim, sedangkan gaya arsiteknya perpaduan antara Indonesia, Persia dan Eropa, Dihalaman istana ini terdapat Meriam Puntung yang merupakan bagian dari Legenda Istana Maimon. 1. Tugu Guru Patimpus Guru Patimpus adalah orang terkenal di Medan. Dia mempunyai sejarah besar sebagai penemu Kota Medan. Berabadabad yang lalu tepatnya pada tanggal 1 Juli 1560. Guru Patimpus seorang keturunan Raja Singa Maharaja Negeri Bakerah didataran tinggi Karo membangun sebuah perkampungan yang disebut Medan Putri. Lokasi ini berada diantara pertemuan Sungai Deli dan
Sungai Babura yang dahulu merupakan transportasi utama. Kampung ini berkembang dengan pesat dan dipercaya sebagai cikal bakal Kesultanan Deli. 2. Rumah Tjong A Fie Rumah Tjong a Fie merupakan gedung bergaya Tiongkok kuno yang sangat fantastis dan dibangun pada tahun 1900, lokasinya terletak dijalan Ahmad Yani (Kesawan). Dia adalah jutawan pertama di Sumatera yang namanya sangat terkenal sampai sekarang walaupun ia sudah wafat pada tahun 1921. Kesuksesannya berkat usaha dan hubungan baiknya dengan Sultan Deli dan para pembesar perkebunan tembakau Belanda. Hingga saat ini rumah tersebut masih ditempati oleh keluarga atau keturunan Tjong A Fie. 3. Masjid Raya Al- Mashun Mesjid Raya Al-Mashun merupakan Lambang Kota Medan. Mesjid terindah memiliki nilai budaya, sejarah dan terbesar di Sumatera Utara. Mesjid ini dapat menampung 1500 jemaah untuk melaksanakan Sholat setiap hari. Mesjid ini dibangun oleh Sultan Makmun Al Rasyid di desain oleh DENGIMANS dari Belanda dengan gaya Moorish dan berdiri pada tahun 1906. Banyak turis dari berbagai Negara didunia selalu mengunjungi Mesjid ini. 4. Gereja Lama Gereja Immanuel merupakan Gereja tertua di Medan. Lokasinya di jln. Diponegoro yang dibangun pada tahun 1921. Gereja ini masih digunakan oleh umat kristiani untuk kebaktian pada hari minggu dan hari lainnya seperti upacara
62
pernikahan , Misa Natal dan sebagainya. Gereja ini dapat menampung sekitar 500 umat Kristiani untuk mendengarkan kotbah Pendeta. Kita dapat menemukan Gereja tua lainnya dikota Medan tepatnya di Jln. Pemuda yaitu Gereja Roma Katolik dibangun pada tahun 1929. Gereja ini masih digunakan umat katolik pada hari Minggu dan hari lainnya seperti acara pernikahan dan sebagainya. 5. Vihara Gunung Timur Vihara Gunung Timur di kenal sebagai Vihara tertua di Kota Medan. Didirikan oleh Umat Budha pada tahun 1962. Umumnya umat Budha bersembahyang ke vihara ini setiap hari. Vihara ini juga untuk acara ritual lainnya dalam Agama Budha seperti memperingati hari Ulang Tahun Sidharta Gautama. Biasanya tanggal 4 s/d 15 setiap tahunnya. Perayaan Imlek dan sebagainya. 6. Klenteng Hindu Shri Marimman Kuil Shri Mariamman merupakan Kuil Hindu tertua di Kota Medan. Dibangun pada tahun 1884 oleh umat Hindu. Kuil ini berada di Jln. Zainul Arifin, umumnya umat Hindu datang untuk bersembahyang di kuil ini setiap pagi. Kuil ini juga digunakan untuk ritual lainnya dalam Agama Hindu seperti Perayaan Depavali, Perayaan Panen Padi dan sebagainnya. 7. Menara Air Tirtanadi Satu lagi ciri Khas kota Medan adalah Bangunan Menara Air yang kini menjadi milik Perusahaan Air Minum Daerah Tirtanadi. Ketika anda akan memasuki kota ini dari arah selatan melalui jalan Sisingamangaraja, anda akan disambut dengan pemandangan puncak menara
Tirtanadi sebagai tangki penyimpanan air bersih kebutuhan warga kota sejak jaman Kolonial Belanda sampai sekarang. 8. Museum Bukit Barisan Museum ini dibuka pada tahun 1971. Museum ini adalah merupakan tempat yang menarik untuk dikunjungi dan menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan Rakyat di Sumatera Utara seperti senjata, obat-obatan dan pakaian seragam yang digunakan pada Perang Kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958. Mengunjungi Museum ini dapat membayangkan kehebatan Perjuangan Pahlawan dimasa lalu. Museum ini terletak di Jln. Zainul Arifin. 9. Tugu Jendral Ahmad Yani Di inti Kota Medan terdapat sejumlah taman kecil dan besar di jalan Jend. Sudirman dan terdapat Monumen Jend. Ahmad Yani tidak berapa jauh dari taman ini juga ada taman beringin yang terletak ditepi Sungai Babura. dan Taman ini sekarang menjadi Taman Digital setelah diresmikan oleh Bapak Pj.Walikota Medan Drs. Afifuddin Lubis, M.Si. 10. Museum Sumatera Utara Museum ini terletak di Jln. H.M. Jhoni No. 51 Medan. Merupakan Museum terbesar di Sumatera Utara yang berbagai peninggalan Sejarah Budaya Bangsa, Hasil Seni dan Kerajinan dari berbagai Suku di Sumatera Utara. Museum ini dibangun pada tahun 1954 dan diresmikan pada tahun 1982 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Dr. Daoed Yoesoef. Museum ini merupakan salah satu museum terbaik di Indonesia.
63
11. Rahmat Wildlife Museum & Gallery Rahmat International Wildlife Gallery adalah satu-satunya di Asia yang memiliki lebih kurang 850 lebih koleksi satwa dari berbagai negara. Telah termasuk Record Book dan menerima penghargaan International dalam bidang konservasi dalam upaya mencegah kepunahan satwasatwa liar didunia. Di gallery ini ditampilkan berbagai koleksi satwa liar terkecil hingga terbesar sesuai dengan habitatnya. 12. Pekan Raya Sumatera Utara Pekan Raya Sumatera Utara terletak di Jln. Gatot Subroto sekitar 7 Km dari pusat kota, tepatnya di Gedung Tapian Daya sebagai ajang promosi budaya, Industri dan bisnis. Buka setiap tahun. Berbagai jenis Tarian Tradisional dan Pameran Budaya di Sumatera Utara biasanya ditampilkan pada acara pembukaan pameran. 13. Mesjid Raya Lama (Al- Osmani) Mesjid merupakan Mesjid tertua di Kota Medan, berlokasi di Kec.Medan labuhan. dan disini 3 Sultan dimakam kan. 14. Mesjid Gang Bengkok Mesjid ini merupakan Mesjid Tua yang ada hubungan nya dengan Tjong A Fie, terletak di Kel.Kesawan, tepatnya di Jl. Mesjid Medan. 15. Graha Bunda Maria Annai Velangkanni Pada awalnya tempat itu diperuntukkan bagi umat Katolik Tamil yang ada di Medan akan tetapi dalam perkembangannya semua umat Katolik dapat datang dan berziarah disitu tanpa batas asal-usul ataupun ras karena
sesungguhnya tempat itu dipersembahkan bagi seluruh umat Katolik dan juga sebagai objek wisata bagi negara-negara tetangga. 16. Museum Perjuangan TNI Kodam I Bukit Barisan Pada 5 Oktober 1996 Pangdam I Bukit Barisan meresmikan renovasi museum ini dan menetapkan namanya menjadi Museum Perjuangan TNI. Koleksi museum berupa peninggalan arkeologi, senirupa, relief, monumen, dan perlengkapan militer. Alamat; Jalan Zainul Arifin No. 8 Kelurahan Petisah, Kecamatan Petisah, Kabupaten/Kota Medan, Sumatera Utara. C. Potensi Pendukung Bidang Usaha Potensial 1. Perdagangan, Hotel dan Restoran Sebagai daerah yang berada pada pinggiran jalur pelayaran Selat Malaka, Kota Medan sebagai ibukota Provinsi Sumatera Utara memiliki posisi strategis. Kota ini menjadi pintu bagi arus penumpang dan juga perdagangan barang dan jasa, baik perdagangan domestik maupun luar negeri. Bagi Kota Medan, kegiatan perdagangan bersama aktivitas hotel dan restoran menjadi motor penggerak roda perekonomian kota. 2. Pelabuhan Laut Belawan Pelabuhan laut berperan penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian di suatu wilayah. Pelabuhan laut yang menjadi andalan Kota Medan adalah Pelabuhan Belawan yang berjarak 26 km dari pusat kota. Pelabuhan ini tidak hanya berperan penting bagi
64
perekonomian Kota Medan, namun juga bagi Provinsi Sumatera Utara. Kegiatan ekspor dan impor Kabupaten/Kota lain dilakukan di pelabuhan ini yang dapat dilihat dari aktivitas bongkar.muat barang setiap harinya. Sampai saat ini Pelabuhan Belawan telah memiliki fasilitas pelabuhan penumpang dan barang termasuk terminal peti kemas. Kecenderungan berkembangnya jasa transportasi lewat laut ini memerlukan suatu fasilitas tambahan yang lebih memadai. Terbatasnya daya tampung barang di pelabuhan menuntut suatu pembangunan fasilitas dengan lokasi yang dekat dengan pelabuhan tetapi memadai. Sesuai dengan arahan perkembangan Kota Medan pada masa mendatang perlu dilakukan investasi pada bidang usaha peti kemas dan pergudangan tersebut. 3. Stasiun KA Bandara Medan (City Railink Station/CRT) Stasiun KA Bandara Medan memiliki berbagai fasilitas untuk kenyamanan penumpang, dilengkapi juga dengan sistem tiket dan pembayaran maupun pintu keluar masuk yang modern, selain itu juga terdapat fasilitas-fasilitas yang ber hubungan dengan layanan perjalanan KA Bandara dan layanan beberapa maskapai penerbangan seperti counter e-ticketing maupun counter pemesanan tiket, layanan informasi, ruang tunggu, musholla, sejumlah toko dan penyedia makanan dan minuman, serta hotel transit sekelas bintang tiga bagi yang memerlukan. Stasiun KA Bandara Medan (City Railink Station/CRT) yang menjadi
kebanggaan masyarakat Medan karena merupakan kereta api bandara pertama di Indonesia. 4. Hasil Industri Kecil Terdapat beberapa produk yang dijadikan andalan Kota Medan bila dilihat dari segi pasarnya. Komoditi unggulan ini termasuk produk konsumsi sederhana, inisialnya perabot rumah tangga dari kayu, anyaman rotan, alas kaki dan barang hasil konveksi. Adapun komoditi unggulan dar iindustri kecil makanan inisialnya kopi olahan, sirup markisa, bika ambon dan kerupuk ubi. Salah satu produk makanan ini, bika ambon telah menjadi buah tangan yang khas untuk dibawa bagi yang berkunjung ke Kota Medan. 5. Pariwisata Di luar potensi bisnisnya, Kota Medan sangatlah layak menjadi tujuan wisata. Selain untuk mengunjungi lokasi seperti Danau Toba atau Berastagi yang sejuk, Kota Medan sendiri sarat dengan objek wisata. Tujuan wisata di Kota Medan diantarnya adalah Taman Buaya di kawasan Sunggal, berisikan 2600 ekor buaya aneka jenis. Namun wisata yang paling menarik di Kota Medan adalah bangunan tuanya yang dibangun dari pertengahan abad XX di Medan. Dan sebagian besar bangunan tua itu masih ada sampai kini, indah dan memberi gambaran utuh pada Kota Medan masa lalu. Dari berbagi potensi pariwisata kota Medan yang telah dijabarkan diatas seharusnya dapat menjadikan sektor pariwisata kota Medan sebagai sektor adalan tetapi harus didukung oleh prasarana wisata, tata laksana, atau
65
infrastruktur serta kondisi dari masyarakat atau lingkungan yang baik (Edward Inskeep: 1991:27). Selain itu minimnya ketersediaan akses informasi yang dapat memudahkan wisatawan dalam mem peroleh informasi juga salah satu factor belum optimalnya pengembangan potensi pariwisata kota Medan, maka hal ini dirasa penting untuk disediakan oleh pemerintah kota Medan dalam rangka meningkatkan kunjungan wisatawan ke kota Medan. 2.2 Analisis Masalah Pariwisata menjadi sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sektor andalan Kota Medan, karena sebagai sebuah industri, pariwisata banyak membawa efek (multipliereffect) dalam pembangunan di berbagai sektor serta diyakini sebagai sebuah industri masa depan yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke arah yang lebih baik. Di banyak negara, kepariwisataan merupakan sektor penting sebagai katalisator perkembangan perekonomian, sebab industri pariwisata dipercaya dapat meningkatkan devisa negara (foreign exchanges) dan sekaligus dapat menyedot kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Pengertian industri pariwisata akan lebih jelas bila kita mempelajari dari jasa atau produk yang dihasilkan atau pelayanan yang diharapkan wisatawan ketika melakukan perjalanan. Dengan demikian akan terlihat tahap – tahap wisatawan sebagai konsumen yang memerlukan pelayanan tertentu. Secara umum ada beberapa keuntungan yang diharapkan dapat diperoleh dalam pengembangan sektor
pariwisata antara lain sebagai berikut: peningkatan pertumbuhan urbanisasi sebagai akibat adanya pembangunan prasarana dan sarana kepariwisataan dalam suatu wilayah atau daerah tujuan, kegiatan beberapa industri yang berhubungan dengan pelayanan wisatawan seperti perusahaan angkutan, akomodasi, perhotelan, restoran, kesenian daerah, perusahaan meubel dan lain- lain, meningkatkan produk hasil kebudayaan disebabkan meningkatnya konsumsi oleh para wisatawan, menyebabkan pemerataan pendapatan, meningkatnya kesempatan kerja dan berusaha, salah satu usaha pemerintah dalam rangka meningkatkan penghasilan devisa negara, memperluas pasaran barang- barang yang dihasilkan dalam negeri, pariwisata dapat memulihkan kesehatan baik jasmani maupun rohani serta dapat menghilangkan prasangka dan kepicikan, membantu terciptanya saling pengertian antara penduduk yang datang dengan penduduk negara yang dikunjunginya. Manusia bukan saja merupakan faktor produksi (economic resources) tetapi juga merupakan sasaran (objectives) dalam pembangunan nasional. Pemanfaatan SDM secara efektif untuk mengelola kekuatan ekonomi potensial (SDA) dengan bantuan peralatan modal (dana). Teknologi merupakan sasaran strategis dalam sub sistem ekonomi yang harus dibina dan dikembangkan.Teknologi informasi yang dapat memudahkan wisatawan memperoleh informasi wisata yang ada di suatu daerah. Teknologi yang memudahkan para wisatawan untuk
66
memperoleh informasi mengenai destinasi-destinasi wisata, transportasi serta akomodasi yang ada di kota Medan, teknologi yang dimaksud yakni Medan Digital Tourist Map yakni peta digital yang dapat diakses bagi para wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung dikota Medan, peta digital tersebut berisi informasi-informasi mengenai destinasi wisata, hotel serta transportasi yang dapat digunakan wisatawan menuju destinasi wisata tersebut. Medan Digital Tourist Map ditempatkan dilokasi-lokasi strategis yang dapat dengan mudah diakses oleh wisatawan seperti stasiun, terminal, bandara atau pusat-pusat keramaian lainnya BAB III. PENUTUP 3.1 Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Pariwisata menjadi sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan sebagai sektor andalan Kota Medan, karena sebagai sebuah industri, pariwisata banyak membawa efek (multipliereffect) dalam pembangunan di berbagai sektor serta diyakini sebagai sebuah industri masa depan yang mampu meningkatkan kualitas hidup masyarakat ke arah yang lebih baik. Maka dari itu perlu adanya perhatian serius dari pemerintah kota Medan terutama dalam menyediakan infrastruktur yang memadai, dengan bantuan peralatan modal (dana). Teknologi merupakan sasaran strategis dalam sub sistem ekonomi yang harus dibina dan dikembangkan.
Teknologi yang perlu dikem bangkan adalah teknologi informasi yang dapat memudahkan wisatawan mem peroleh informasi wisata yang ada di suatu daerah. Teknologi yang memudahkan para wisatawan untuk memperoleh informasi mengenai destinasi-destinasi wisata, trans portasi serta akomodasi yang ada di kota Medan, teknologi yang dimaksud yakni Medan Digital Tourist Map yakni peta digital yang dapat diakses bagi para wisatawan lokal maupun asing yang berkunjung dikota Medan, peta digital tersebut berisi informasi-informasi mengenai destinasi wisata, hotel serta transportasi yang dapat digunakan wisatawan menuju destinasi wisata tersebut. DAFTAR PUSTAKA Pemerintah Kota Medan, 2013. http://pemkomedan.go.id/pariwisata. Diakses 27 September 2013. Qadarrahman, Nasrul. 2010.Analisis Penerimaan daerah sector pariwisata kota Semarang dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro. Salah, Wahab. 2003. Manajemen Kepariwisataan, PT. Pradnya Paramita, Jakarta Spillane, James J. DR. 1987. Pariwisata Indonesia. Yogyakarta: Kanisius. Wisata Medan, 2013. http://medan.panduanwisata.com/. Diakses 27 September 2013 Yoeti, Oka A. 2008. Ekonomi Pariwisata. Jakarta
67
APLIKASI LRB (LUBANG RESAPAN BIOPORI) DENGAN SAMPAH ORGANIK PADA SETIAP RUMAG PENDUDUK CEGAH BAHAYA BANJIR KOTA MEDAN Oleh : SANTY DARMA NATALIA PURBA
PENDAHULUAN Latar belakang Secara geografis, Medan terletak pada 3,30°-3,43° LU dan 98,35°-98,44° BT dengan topografi cenderung miring ke utara. Kota ini merupakan wilayah yang subur di wilayah dataran rendah timur dari propinsi Sumatera Utara dengan ketinggian berada di 22,5 meter di bawah permukaan laut.Secara hidrologis, kota ini dilalui oleh dua sungai yaitu Sungai Deli dan Sungai Babura yang bermuara di Selat Malaka. kota Medan beriklim tropis basah dengan curah hujan rata-rata 2000-2500 mm per tahun. Suhu udara di Kota Medan berada pada maksimum 32,4°C dan minimum 24°C. Kotamadya Medan memiliki 21 Kecamatan dan 158 Kelurahan (Pemko Medan, 2004). Sampai saat ini kebutuhan air di kota Medan, masih terpenuhi dengan baik. Informasi tentang kota Medan dilanda kekeringan jarang terjadi. Namun, disisi lain, kota Medan sering mengalami banjir. Jika curah hujan sudah tinggi, maka kota Medan pasti banjir. Meskipun, keter sediaan air cukup, tetap saja konservasi air sangat penting, sebagai sumber air bersih di kota Medan. Teknologi yang saat ini sangat sering dijalankan oleh sebagian besar orang terutama di kawasan
pemukiman padat penduduk, kawasan rawan banjir adalah biopori. Oleh karena itu, perkembangan teknologi biopori akhir-akhir ini perlu dilakukan di kota Medan.Pemukiman yang padat di kota Medan, perlu disisakan sedikitnya sebagai LRB. Warga kota Medan mampu memanfaatkan sampah organik sebagai bahan pengisi Lubang Resapan Biopori. Teknologi ini lebih kepada konservasi air, sekaligus untuk sarana pencegah banjir. Rumusan masalah Berdasarkan pada latar belakang yang dijelaskan, maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut: a. Bagaimana pemilihan lokasi aplikasi LRB (Lubang Resapan Biopori) pada lahan pemukiman sempit dan terbatas di kota Medan? b. Bagaimana mekanisme aplikasi LRB (Lubang Resapan Biopori) mampu mencegah banjir di kota Medan? c. Bagaimana persentase keberhasilan aplikasi teknologi LRB (Lubang Resapan Biopori) mencegah banjir di kota Medan? d. Bagaimana fakta dan informasi di lapangan terkait frekuensi banjir akhir-akhir ini di kota Medan?
68
Maksud dan tujuan Maksud penulisan karya tulis ilmiah yang berjudul “Aplikasi LRB dengan Sampah Organik pada Setiap Rumah Penduduk Cegah Bahaya Banjir Kota Medan”, adalah meningkatkan jumlah biopori di kota Medan untuk mencegah banjir. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah mengajak penduduk kota Medan mampu dan mau bekerja sama dengan pemerintah kota Medan untuk menciptakan pemukiman biopori. Metode penulisan Untuk mendapatkan data dan informasi yang di perlukan, penulis mempergunakan metode studi kasus atau teknik studi literatur, analisis kasus dan permasalahan, dan metode komparatif antara fakta dengan teori. Penulis mengutamakan metode gagasan tertulis. Tidak hanya itu, penulis juga mencari bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yaitu, internet
KERANGKA TEORITIS Biopori adalah pori berbentuk liang (terowongan kecil) yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah atau akar tanaman. Lubang Resapan Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal kedalam tanah dengan diameter 10-30 cm, kedalaman 100 cm atau tidak melebihi kedalaman muka air tanah. Lubang kemudian diisi sampah organik untuk mendorong terbentuknya biopori. LRB adalah teknologi tepat guna ramah lingkungan untuk mengatasi banjir dan sampah dengan cara
1) Meningkatkan daya resap air, 2) Mengubah sampah organik menjadi kompos, 3) Memanfaatkan peran aktivitas fauna tanah danakar tanaman, 4) Mengatasi masalah yangditimbulkan oleh genangan air seperti penyakit demam berdarah dan malaria, 5) Sebagai “karbon sink” untuk membantu mencegah terjadinyapemanasan global (Maryati, dkk., 2010). Kesinergisan antara lubang vertikal yang dibuat dengan biopori yang terbentuk akan memungkinkan lubang-lubang ini dimanfaatlkan sebagai lubang peresapan air artifisial yang relatif murah dan ramah lingkungan. Lubang resapan ini selanjutnya diberi julukan Lubang Resapan Biopori atau disingkat sebagai LRB. Sepuluh manfaat LRB adalah 1) Memelihara cadangan air tanah 2) Mencegah terjadi keamblasan (subsidence) dan keretakan tanah 3) Menghambat intrusi air laut 4) Mengubah sampah organik menjadi kompos 5) Meningkatkan kesuburan tanah 6) Menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah 7) Mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh adanya genangan air seperti demam berdarah, malaria, kaki gajah 8) Mengurangi masalah pembuangan sampah yang mengakibatkan pencemaran udara dan perairan 9) Mengurang emisi gas rumah kaca (CO2 dan metan)
69
10) Mengurangi banjir, longsor, dan kekeringan. (http://johnherf.wordpress.com/2008/02/2 1/biopori-sebagai-peresap-air-yangmengatasi-banjir-dan-sampah/). Mekanisme Biopori Cara membuat lubang biopori adalah : 1. Buat lubang silindris ke dalam tanah dengan diameter sepuluh sentimeter, kedalaman sekitar seratus sentimeter atau tidak melampaui kedalaman air tanah pada dasar saluran atau alur yang telah dibuat. Jarak antarlubang 50–100 cm. 2. Mulut lubang dapat diperkuat dengan adukan semen selebar dua sampai dengan tiga sentimeter, setebal dua sentimeter di sekeliling mulut lubang. 3. Segera isi lubang LRB dengan sampah organik yang berasal dari sisa tanaman yang dihasilkan dari dedaunan pohon, pangkasan rumput dari halaman atau sampah dapur. 4. Sampah organik perlu selalu ditambahkan ke dalam lubang yang isinya sudah berkurang menyusut karena proses pelapukan. 5. Kompos yang terbentuk dalam lubang dapat diambil pada setiap akhir musim kemarau bersamaan dengan pemeliharaan lubang. Teknologi ini bisa diaplikasikan di kawasan perumahan yang 100 persen kedap air atau sama sekali tidak ada tanah terbuka maupun di areal persawahan yang berlokasi di kawasan perbukitan. Prinsip dari teknologi ini adalah menghindari air hujan mengalir ke daerah yang lebih
rendah dan membiarkannya terserap ke dalam tanah melalui lubang resapan tersebut. Menurut Ir. Kamir R. Brata MS., (2008) yang menjadi salah satu faktor penyebab banjir adalah air hujan yang mengguyur wilayah hulu tidak bisa diserap dengan baik karena berkurangnya pepohonan dan banyaknya bangunan, sehingga wilayah hilir kebanjiran. Dinamakan teknologi biopori atau mulsa vertikal karena teknologi ini mengandalkan jasa hewan-hewan tanah seperti cacing dan rayap untuk membentuk pori-pori alami dalam tanah, dengan bantuan sampah organik, sehingga air bisa terserap dan struktur tanah diperbaiki. Di kawasan perumahan yang 100 persen kedap air, teknologi lubang serapan biopori ini diterapkan dengan membuat lubang di saluran air ataupun di areal yang sudah terlanjur diperkeras dengan semen dengan alat bor. Kemudian ke dalam lubang berdiameter 10 cm dengan kedalaman 80 cm atau maksimal satu meter tersebut, dimasukkan sampah organik yang bisa berupa daun atau ranting kering serta sampah rumah tangga. Keberadaan sampah organik ini berfungsi untuk membantu menghidupkan cacing tanah dan rayap yang nantinya akan membuat biopori. Untuk lebih jelasnya sketsa penampang lubang biopori dapat dilihat pada gambar 2 seperti di bawah ini :
70
5. Tutup lubang lalu dibuka sehingga air dapat mengalir masuk menuju lubang biopori. 6. Ketika air mulai mengalir masuk ke dalam lubang resapan biopori hingga air yang ada di dalam wadah habis, waktunya diukur dengan menggunakan stopwatch dan penurunan volumenya juga dicatat / satuan waktu. Gambar 1. Sketsa Penampang Lubang Resapan Biopori (sumber: Hakim, 2011)
Lubang Resapan Biopori (LRB) : 1. Membuat lubang resapan biopori dengan kedalaman 80 cm dan diameter 15 cm dengan menggunakan alat bor. 2. Mengisi lubang dengan sampah organik. Sampah ini berasal dari sisa tanaman yang dihasilkan dari dedaunan, sisa ampas buah yang sejenis, dan sampah sayuran yang juga sejenis. Untuk sampah sayuran dipakai jenis sayur kangkung dengan perlakuan dicacah terlebih dahulu sebelum dimasukkan kedalam lubang. Perlakuan yang sama juga dilakukan untuk setiap jenis sampah yang lainnya. 3. Setelah itu diatas lubang biopori diletakkan wadah ukur dari plastik transparan yang telah dilubangi dasarnya sesuai luas penampang lubang. Namun lubang pada dasar wadah tersebut ditutup terlebih dahulu sebelum diisi air. 4. Wadah kemudian diisi air hingga kedalaman tertentu sesuai volume yang diinginkan. (± 20 lt)
ISI (PEMBAHASAN) Penilaian atas identifikasi masalah 1. Masalah banjir kota Medan Masalah banjir yang tidak kunjung selesai, dan tidak bisa ditangani di lapangan. Seperti dikutip dari salah satu surat kabarAntara News pada Senin (10/06/13) menyatakan “Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa banjir yang melanda kota Medan, Sumatera Utara, telah merendam 1.206 rumah warga di Kecamatan Medan Maimun”. Penanganan banjir di kota Medan mengalami banyak kemajuan dari segi ide dan gagasan. Namun, dalam fakta di lapangan ide serta gagasan yang dituangkan kurang berhasil untuk menangani bencana banjir yang melanda kota Medan, contoh adalah kanal.Namun, dampak penanganan ini, kurang dirasakan oleh warga Medan secara keseluruhan. Selain itu, pemerintah kota Medan juga sudah melakukan kegiatan Taman Kota dan tempat serapan air disekitar pohon yang ditanam atau membuat taman di tengah jalan. Pemukiman yang padat penduduk dan lahan yang sempit tidak akan mempersulit aplikasi biopori. Hal ini
71
disebabkan oleh diameter biopori hanya 10 cm yang tidak membutuhkan luas lahan yang besar.Aplikasi teori ini sangat efektif dilakukan di kawasan yang rawan banjir. Karena melalui teknik biopori akan membantu membentuk pori-pori dalam tanah sebagai media serapan air dalam tanah. Jumlah lubang biopori semakin banyak maka jumlah pori-pori sebagi media serapan air juga semakin banyak.Menurut Ir. Kamir R. Brata MS., (2008) menyatakan prinsip dari teknologi ini adalah menghindari air hujan mengalir ke daerah yang lebih rendah dan membiarkannya terserap ke dalam tanah melalui lubang resapan tersebut. Jadi, kendala lokasi yang sempit dan kurang tersedianya lahan tidak akan mempersulit pembentukan lubang serapan biopori. Hal ini bisa diterapkan bagi semua rumah penduduk kota Medan yang memiliki halaman rumah berupa taman di depan rumah.Aplikasi biopori oleh penduduk Medan, membantu mewujudkan peran serta masyarakat meskipun hanya mampu mencipatakan biopori di pekarangan rumah sendiri.Namun, dampak yang dihasilkan sangat besar. Dengan demikian, akan mencegah banjir memasuki kawasan yang rendah. Jumlah sampah yang dimasukkan ke dalam lubang resapan biopori perlu ditambah. Hal ini akan membantu untuk meningkatkan jumlah mikroba di dalam lubang resapan biopori. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sibarani, T. dan D. Bambang (2010) yang menyatakan Dimana diketahui bahwa bila semakin banyak mikroorganisme, maka biopori
yang terbentuk juga akan semakin banyak, sehingga jumlah air yang mampu diresapkan pun akan semakin banyak. Sebaliknya jika jumlah biopori dalam tanah yang terbentuk sedikit, maka jumlah air yang dapat diresapkan pun akan semakin kecil. Aplikasi biopori ini akan mewujudkan tanggung jawab masyarakat yang peduli dengan kelestarian kota Medan. Aplikasi biopori tidak sepenuhnya dapat menanggulangi banjir, tetapi dengan semakin meningkatnya jumlah biopori yang ada, maka penyerapan air yang ada juga semakin banyak, sehingga hal ini tentunya akan mencegah banjir. Analisis masalah Masalah banjir yang merendam kota Medan, menjadi alasan utama dalam aplikasi biopori. Biopori mempermudah penyerapan air oleh pori-pori yang terbentuk dalam tanah. Masalah bagaimana mekanisme aplikasi biopori mampu menangani permasalahan banjir, adalah dengan penyerapan air oleh lubang biopori akan menghindari air mengalir ke dataran yang lebih rendah. Dengan demikian, Medan sebagai kawasan hilir tidak akan menerima air yang banyak sebagai aliran air dari daerah hulu.Semakin banyak jumlah biopori yang dibuat maka semakin banyak jumlah air yang diserap oleh pori-pori dalam tanah. Seperti dikutip dari harian Kompas Senin (25/03/13) menyatakan tentang peningkatan jumlah biopori yang dibuat oleh kerjasama perusahaan dan instansi tertentu, seperti dinyatakan, “target awal pembuatan lubang biopori itu mencapai
72
10.000 lubang yang tersebar di Jakarta”. Komitmen ini diharapkan bisa menawarkan solusi alternatif untuk mengurangi bencana banjir yang belum lama ini terjadi serta masalah kelangkaan air di Jakarta”. Diharapkan dari aplikasi biopori yang diperbanyak akanmenjadi alternative mengurangi banjir di kota Medan, terutama kawasan yang rawan banjir. Data penunjang Berikut data-data penunjang tentang frekuensi banjir di kota Medan: 1. “Banjir Melanda Pinggiran Kota Medan”. Sumber : Metrotvnews.com, Medan. Waktu kejadian :Kamis (12/9) 2013 pukul 22.00 WIB. 2. “Banjir Medan Rendam 1.206 rumah”. Sumber :antaranews.com, Medan. Waktu kejadian : Senin (10/06/13) pukul 01.00 WIB. Dari data penunjang kita dapat mempelajari bagaimana kejadian banjir melanda kota medan pada saat musim hujan. jadi, meskipun wujud teknologi biopori memberi dampak yang tidak terlalu besar, tetap saja melalui teknologi biopori mampu mengurangi bahkan mencegah terjadinya banjir di kota medan.Seperti dikutip dari harian Kompas, menyatakan “target awal pemebentukan lubang serapan biopori hanya 10.000 lubang, dilakukan penambahan jumlah lubang resapan biopori dari waktu ke waktu. Komitmen ini di harapkan bisa menawarkan solusi alternatif untuk mengurangi bencana banjir yang belum lama ini terjadi serta masalah kelangkaan
air di Jakarta.”Melalui kutipan informasi ini dapat dibuat kesimpulan sementara bahwa jumlah ketersediaan air serta penanggulangan dlam skala kecil yang jika jumlahnya ditingkatkan akan berdampak besar pula. Langkah penanganan banjir dalam skala kecil ini bisa dilakukan semua warga yang memiliki pekarangan atau halaman rumah yang cukup untuk dijadikan lahan lubang resapan biopori. Dalam kutipan informasi harian Kompas ini melampirkan bagaimana wujud kepedulian organisasi yang menjadi agen Indonesia Water Mandate, yaitu IGCN (Indonesia Global Compact Network) bekerjasama dengan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Melalui kerja samayang bersifat multisektor dalam kegiatan ini menunjukkan, bahwa seluruh elemen masyarakat memiliki peran masing-masing untuk membantu mengatasi tantangan global mengenai pengelolaan air sekaligus dalam penanganan banjir dalam lingkup sederhana. Untuk mewujudkan usaha ini dapat dilakukan sosialisasi dan penyuluhan kepada masyrakat kota Medan. Salah satu wujud dari kesuksesan sosialisasi ini dapat diwujudkan dalam pembentukan Pemukiman Biopori di kotaMedan, dengan menetapkan suatu kawasan tertentu sebagailokasi penerapannya. Melalui penerapan konsep Lubang Resapan Biopori memperbaiki komponen penyusun tanah, khususnya untuk kotya Medan yang memepunyai komposisi tanah dan sifat tanah liat, seperti dikutip dari
73
pernyataan Pemko Medan, (2013) bahwa secara keseluruhan jenis tanah di wilayah Deli terdiri dari tanah liat, tanah pasir, tanah campuran, tanah hitam, tanah coklat dan tanah merah. Hal ini merupakan penelitian dari Van Hissink tahun 1900 yang dilanjutkan oleh penelitian Vriens tahun 1910 bahwa disamping jenis tanah seperti tadi ada lagi ditemui jenis tanah liat yang spesifik. Tanah liat inilah pada waktu penjajahan Belanda ditempat yang bernama Bakaran Batu (sekarang Medan Tenggara atau Menteng) orang membakar batu bata yang berkwalitas tinggi dan salah satu pabrik batu bata pada zaman itu adalah Deli Klei. Kawasan hilir kota Medan, yang merupakan pusat kota, yang tidak memiliki lahan yang luas untuk menerapkan biopori tetap bisa dilakukan. Khusus, pada kawasan taman kota atau pekarangan bangunan-bangunan tertentu yang memungkinkan untuk diaplikasikan.Melalui himbauan yang bersifat persuasif, akan memungkinkan warga mau menerapkan konsep ini. Kota Medan sebagai daerah hilir mampu mengendalikan banjir, dalam skala kecil, bukan hanya mengharapkan kawasan hulu untuk mengurangi penebangan vegetasi sementara, kita di kawasan kota Medan tidak berusaha untuk mengendalikan. Jika konsep ini diterapkan, maka akan memperbaiki struktur tanah, mengurangi erosi, sehingga tidak akan ada lagi banjir yang membawa lumpur dalam jumlah besar. Selain banjir menyebabkan pengikisan tanah yang besar, juga merusak komponen tanah yang ada, daya ikat antar
tanah berkurang,tidak mampu menahan air, sehingga yang terjadi adalah erosi. Seperti penjelasan sebelumnya, apalagi struktur tanah kota Medan cenderung liat tidak mampu mengikat air. Konsep biopori yang membuat lobang, memasukkan sampah organik, akan membantu membentuk mikroorganisme dan organisme di dalam, sehingga terdapat rongga dalam tanah. Sekaligus proses pembusukan yang terjadi dalam tanah oleh mikroorganisme akan membentuk poripori dalam tanah, tiap pembongkaran dan pemasukan kembali sampah organik akan meningkatkan jumlah biopori sebagai penjerap air.
PENUTUP Kesimpulan Penerapan biopori sebagai media penanggulangan banjir mampu memperbaiki struktur dan komponen tanah. Melalui proses degradasi sampah organic oleh mikroorganisme dan organisme akan membantu meningkatkan jumlah pori dalam tanah. Pada aplikasinya, sampah organic yang dimasukkan ke dalam lubang biopori harus diganti dalam jangka waktu satu kali dalam dua bulan, sehingga decomposer tetap aktif untuk mengurai sampah organic menjadi komponen atau penyusun struktur tanah yang mempunyai lebih banyak pori. Fungsi pori ini adalah sebagai komponen pengikat atau penjerap air ketika air masuk ke dalam tanah. Jadi ketika terjadi hujan, tanah tidak akan mengalamierosi. Selain
74
itu, jenis tanah kota Medan yang dominan adalah liat akan menjadi lebih baik strukturnya. Hal ini disebabkan jenis tanah liat lebih sedikit, lebih sulit dalam menjerap air, jika diterapkan biopori akan membantu pembentukan tanah yang lebih gembur. Selain aplikasi biopori di tanah yang berliat, juga perlu dilakukan penanaman vegetasi tertentu, baik berupa tanaman hias, tanaman pagar, rumput maupun pohon. Hal ini akan membantu mempercepat pembentukan pori tanah dari hasil biopori. Aplikasi biopori ini adalah upaya penanggulangan banjir dalam skala kecil. Melalui sosialisasi dan himbauan yang persuasive akan membantu mewujudkan aplikasi biopori yang lebih banyak dari tahun ke tahun. Diharapkan jumlah biopori dari tahun ke tahun di kota Medan semakin meningkat. Upaya aplikasi biopori ini diterapkan di kawasan hilir, seperti kota Medan.Upaya ini mampu meredam banjir.Selain itu, melalui aplikasi biopori yang semakin meluas akan membantu mewujudkan ter bentuknya pemukiman khusus untuk aplikasi biopori, dengan menentukan suatu lokasi dalam luasan tertentu untuk penerapannya, yang bisa disebut sebagai pemukiman biopori kota Medan. Berdasarkan data dan fakta, banjir di kota Medan pasti terjadi. Dalam frekuensi yang berubah-ubah. Upaya penenggulangan dengan aplikasi biopori akan mampu mengurangidampak banjir yang ada, bukan hanya untuk menanggulangi banjir, namun juga untuk konservasi air, juga untuk memperbaiki
komposisi tanah dan struktur tanah.Aplikasi biopori ini sendiri dapat dilakukan di oemukiman yang padat.Jika ada keinginan untuk memanfaatkan lahan yang sedikit sebagaia wadah penerapan teknologi ini pasti sangat memungkinkan. Apalagi untuk penerapannya hanya membutuhkan sampah organic, untuk mendapatkan sampah organic tergolong mudah.Pembuatan biopori pun sangat mudah dan sederhana dilakukan, tidak menegeluarkan biaya mahal. Di era globalisasi penggunaan biopori perlu digalakkan, melalui sosialisasi mulai dari kawasan hulu sampai kawasan hilir.
DAFTAR PUSTAKA Brata, Kamir R dan Anne Nelistya, 2008.Lubang Resapan Biopori, Bogor. Hakim, Z. A. R. 2011. Biopori, Solusi Banjir di Perkotaan. Diakses dari http://zainalarif.wordpress.com/201 0/05/21/biopori-solusi banjir-diperkotaan/. [24 September 2013] [17.43WIB]. Harian Analisa, 2013. Medan Bebas Banjir.Diakses dari http://
[email protected] m. [01 September 2013] [00.31]. Johnherf, 2008.Biopori Sebagai Peresap Air yang Mengatasi Banjir dan Sampah, URL:http://johnherf.wordpress.co m/2008/02/21/biopori-sebagaiperesap-air-yang-mengatasi-banjirdan-sampah/.
75
Kompas, 2013. Disiapkan... 10.000 Lubang Biopori di Jakarta!.Diakses dari http://www.kompas.com. [12 September 2013] [11.09 WIB]. Maryati, dkk., 2010. Teknologi Tepat Guna Untuk Mengatasi Banjir Dan Sampah Serta Menjaga Kelestarian Air Bawah Tanah.Tim PPM BIOPORI UNY.Yogyakarta. Metrotvnews, 2013.Banjir Landa Pinggiran Kota Medan. Diakses dari http://www.metrotvnews.com. [13 September 2013] [05.19WIB] . Pemko Medan, 2004. Profil Kota Medan.USU Press. Medan. Pemko Medan, 2013. Sejarah Kota Medan. Diakses dari www.pemkomedan.go.id/selayang _sejarah.php, [27 September 2013] [17.44 WIB].
Pusat Komunikasi Publik Kementerian Pekerjaan Umum, 2013. Pengendalian Banjir Kota Medan. Diakses dari http://www.pu.go.id. [20 September 2013] [18.03 WIB]. Suara pembaruan, 2011.Banjir Melanda Kota Medan.Diakses dari http://www.suarapembaruan.com. [6 Januari 2013] [8.44 WIB]. Sibarani, T. dan D. Bambang, 2010. Penelitian Biopori Untuk Menentukan Laju Resap Air Berdasarkan Variasi Umur Dan Jenis Sampah. ITS Press. Surabaya.
76
MEWUJUDKAN PEMBANGUNAN KOTA PESISIR BELAWAN “WATERFRONT HOUSING” YANG BERKELANJUTAN MELALUI PENYEDIAAN SARANA DAN PRASANA PENDIDIKAN, KESEHATAN DAN WISATA. Oleh : QUSSHAY AL-IDRUS
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembangunan dan pengembangan sebuah kota sekarang ini tidak hanya berfokus pada daerah pusat kota saja, hal ini disebabkan tanah kosong di pusat perkotaan sudah mulai langka dan tinggi harganya. Disamping itu, pengembangan dan pembenahan kota menyebabkan daerah pinggiran kota akan menjadi daerah yang akan diperebutkan, apalagi daerah tersebut terdapat potensi untuk investasi. Ditambahkan dengan pembenahan kota maka kota tersebut akan bersolek menjadi sebuah kota yan mempunyai image, ciri khas dan daya tarik tersendiri, baik untuk menarik investor ataupun wisatawan. Dengan demikian, penduduk kota akan bangga memiliki kota unik tersebut, yang mana akan memberi motivasi kepada penduduk kota untuk turut menjaga dan melestarikan kotanya. Pembangunan mempunyai tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tidak dapat terhindarkan dari penggunaan sumberdaya alam, namun eksploitasi sumber daya alam yang tidak mengindahkan kemampuan dan daya dukung lingkungan mengakibatkan merosotnya kualitas lingkungan. Paradigma pembangunan paling mutakhir
saat ini telah menunjukkan bahwa, kegiatan pembangunan semestinya ditujukan dan dilakukan oleh masyarakat lokal untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan yang memerlukan penyesuaian dengan kapasitas dan keadaan lingkungan sumberdaya alamnya. Sedangkan peranan pemerintah semakin bergeser lebih sebagai fasilitator pembangunan, penyedia infrastruktur publik, serta merancang kebijakan dan struktur insentif ke arah peningkatan produktivitas pelaku ekonomi. Tujuan pembangunan daerah pesisir sebagaimana halnya pembangunan sekala makro seyogyanya tidak direduksi menjadi tujuan mengejar pertumbuhan atau penerimaan pemerintah daerah (PAD). Pembangunan daerah memiliki dimensi yang sangat luas, yang secara umum dapat dipilah atas tiga tujuan besar, yakni (1) pertumbuhan / efisiensi, (2) pemerataan / social dan (3) ekosistem / lingkungan. Ketiganya memiliki keterkaitan yang erat dan tidak saling terpisahkan. Kegagalan pencapaian satu tujuan dapat menggagalkan pencapaian tujuan lainnya secara timbal balik.
77
Dari tujuan tersebut diatas rencana pola pengembangan dan pembangunan sumber daya pesisir dan lautan dapat bersifat optimal dan berkelanjutan, dimanaperencanaan dan pelaksaan pembangunan sumber daya pesisir dan lautan yang dijalankan tidak hanya bersifat sektoral dan terpilah – pilah, namundiperlukan suatu peran yang strategis dalam pembangunan nasional dalam menanggulangi kecenderungan yang mengancam kapasitas berkelanjutan ( Sustanaible Capicity ). Brunei Darusalam salah satu contoh yang memiliki Kampong Ayer atau desar air. Kampong Ayer sendiri terletak di dekat teluk Brunei yang menghadap ke laut China sebelah utara pulau Kalimantan, Kampong Ayer ini menjadi potret kehidupan warga Brunei pada masa lalu yang mengendalikan alirai air sungai menuju ke pesisir laut sebagai jalur bisnis maupun perekonomian. Desa ini dihuni oleh 20.000 jiwa dan terdapat 4.000 bangunan yang telah menjadi pusaka sekaligus tujuan wisata andalan Brunei yang kini dipimpin oleh Sultah Hassanal Bolkiah. Pembangunan desa kampong ayer tidak terlepas dari estetika ruang dengan memperkahitkan keadaan sekitar dan tidak merusak lingkungan sekitarnya. Selain menjadi objek wisata, wisatawan yang berkunjung juga bisa merasakan kehidupan sehari- hari dari warga kampong ayer dengan tinggal di rumahrumah penduduk yang telah di persiapkan oleh warga sekitar.. Kampong Ayer ini menjadi potret kehidupan warga pinggiran pesisir yang notabenenya kita anggap
sebagai pemukiman yang kumuh seperti yang ada di kota-kota besar lainnya di Indonesia. Kota Medan diantaranyawilayah pesisir Belawan dari hasil penelesuran penulis peninjau kondisi eksisting, sebut saja Perkampungan Nelayan Indah Medan Belawan yang ada di pinggiran pesisir timur Belawan sekitarnya, juga berpotensi berkembang menjadi permukiman di atas air layaknya di Kampong Ayer. Kondisi eksisting pesisir Belawan dimana masih banyaknya rumah rumah sekitar yang tidak layak huni, Kurangnya kebersihan sanitasi lingkungan yang mengakibatkan banyaknya sampah menggenang di manamana kurangnya sarana dan prasarana pendukung kegiatan ekonomi yang ada di Belawan, begitu juga sarana jalan yang masih banyak berlubang, penggundulan hutan mangrove,dan lain sebagainya. Melihat kondisi tersebut pembangunan dan pengembangan daerah kawasan pesisir pantai Belawan masih berpotensi untuk mewujudkan perumahan tepi air layaknya Kampong Ayer yang ada di Brunei Darussalam. Dalam karya tulisan ilmiah ini penulis akan memaparkan kodisi eksisting wilayah pesisir dan usulan pengembangan pembangunan perumahan tepi air Belawan dengan konsep“Waterfront Housing” dengan memperhatikan aspek daya dukung lingkungan fisik ekosistem pesisir belawan antara lain, pendidikan,kesehatan (lingkup sanitasi), dan aspek wisata yang sustainable.
78
1.2 Rumusah Masalah: Berdasarkan latar belakang pembangunan di atasupaya mewujudkan pembangunan kota kususnya di daerah pesisir yang umumnya masyarakat sekitar bermata pencaharian sebagai nelayan dan lain sebagainya, untuk itu perlu adanya penanganan khusus yang di lakukan untuk menunjang kegiataan maupun pembangunan di daerah pesisir yang berkelanjutan adalah: 1. Bagaimana kondisis eksisting dalam kerangka pembangunan berkelanjutan? 2. Bagaimana cara mewujudkan pembangunan sustainable yang di daerah pesisir tersebut yang dikaitkan dengan waterfront housing? 3. Bagaimana mengatasi permasalah yang komples dalam melakukan pembangunan tersebut khususnya di wilayah pesisir terutama dalam bidang pendidikan, kesehatan dan wisata? 1.3 Maksud dan Tujuan: Maksud dari pembangunan berkelanjutan wilayah pesisir Belawan ini adalah agar masyarakat maupun pemeritah pusat dapat menata maupun membangun sebuah kawasan melalui prinsip-prinsip dasar penataan bangunan dan lingkungan sesuai dengan konsep pengembangan peruntukan lahan khususnya di daerah pesisir masyarakat Nelayan Indah Medan Belawan yang nantinya tercapainya penataan lingkungan perumahan di atas air yang sesuai tanpa mengurangi kaedah keindahan lingkungan pesisir menuju
pembangunan berkelanjutan tanpa merusak tidak biota yang ada. diantarnya: 1. Dari aspek pendidikan perlu adanya rencana pembangunan lima tahun ke depan menambah jumlah bangunan sekolah di sekitar Belawan guna menunjang pendidikan untuk anakanak yang akan bersekolah. 2. Mengadakan kompetisi berkaitan objek hidup. 3. Mengadakan sosialisasi terhadap lingkungan hidup. 4. Gerakan sadar lingkungan. 5. Dan upaya melakukan pembangunan sarana pendidikan, kesehatan dan wisata guna membangkitkan nilai pembangunan suatu daerah khususnya di Medan Belawan. Tujuan: Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di wilayah pesisir Belawan tersebut bertujuan untuk: 1. Mengetahui bagaimana kondisi eksisting kawasan pesisir Nelayan Indah Medan Belawan dalam rangka pembanguna berkelanjutan dalam penyediaan sarana dan prasarana. 2. Menata kawasan pesisir khususnya Nelayan Indah Medan Pesisir dan mewujudkan pembangunan sustainable dari aspek pendidikan, kesehatan (sanitasi dasar) dan aspek wisata terkait waterfront housing. 3. Mewujudkan pembangunan yang dilakukan baik di bidang pendidikan, aspek kesehatan (sanitasi dasar) dan wisata Kampung Nelayan yang berkelanjutan.
79
1.4 Kerangka Teori: Definisi wilayah pesisir menurut Soegiarto (1976), adalah daerah pertemuan antara darat dan laut, ke arah darat wilayah pesisir meliputi bagian daratan, baik kering maupun terendam air, yang masih dipengaruhi sifat-sifat laut seperti pasang surut, angin laut dan perembesan air asin. Sedangkan ke arah laut wilayah pesisir mencakup bagian laut yang masih dipengaruhi oleh proses proses alami yang terjadi di darat seperti sedimentasi dan aliran air tawar, maupun yang disebabkan oleh kegiatan manusia di darat seperti penggundulan hutan mangrove dan pencemaran. Menurut kesepakatan internasional terakhir, wilayah pesisir didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara laut dan daratan, ke arah darat mencakup daerah yang masih terkena pengaruh percikan air laut atau pasang surut, dan ke arah laut meliputi daerah paparan benua (continental shelf) (Beatley et al.,1994). Pengembangan wilayah pesisir dan pelestarian kawasan hutan mangrove secara terpadu adalah suatu pendekatan pengelolaan wilayah pesisir pantai yang melibatkan dua atau lebih ekosistem, sumber daya dan kegiatan pemanfataan (pembangunan) secara terpadu (integrated) guna mencapai pembangunan wilayah pesisir secara berkelanjutan dengan konsep konservasi. Di samping untuk mengejar ketertinggalan dari sektor-sektor lain, roadmap Sanitasi juga mendukung upaya permukiman lingkungan yang bersih
Terkait sanitasi lingkungan yang dapat diterapkan di masyarakat dalam rangka menekansumber habitat larva Ae. aegypti dan Ae. albopictus, antara lain : perbaikan penyediaan airbersih, perbaikan pengelolaan sampah padat, pengubahan tempat perkembangbiakan buatanmanusia dan perbaikan desain rumah. Aktivitas semacam itu dapat diterapkan pada tempatdimana penyakit dengue bersifat endemic (WHO, 2001). Depkes RI, (2000), juga menyatakan bahwa keber hasilan upaya penyehatan lingkungan perumahan / tempat-tempat umum (dalam indikator “Indonesia Sehat 2010”), dapat dari pencapaian cakupan angka bebas jentik minimal 95%. Berikut langkah – langkah kerangka konsep waterfront housing sustainable terkait dengan Sanitasi lingkungan rumah sebagai berikut:
80
Rekomendasi rancanganSaran a pendidikan
Pembangunan wilayah Pesisir
Kondisi sanitasi lingkungan
Pengelolaan magrove
Penyediaan air bersih Pengelolaan limbah domestik Saluran air/drainase
Kebijakan peraturan kawansan tepi air
Pembangunan Kota Pesisir Berkelanjutan
Kondisi eksisting tempat perancangan pembangunan Pembangunan tempat sekolah
Gambar. 1.1 Bagan alurkonsep pembangunan wilayah pesisir (Penulis,2013)
1.5 Metode Penulisan: Karya ilmiah ini di tulis menggunakan studi literature dengan mengambil bahan bacaan di buku situs internet mapun medan cetak lainnya serta tinjauan lapangan kondisi eksisting. Bahan bacaan tersebut diolah menjadi suatu bentuk tulisan yang menganalisis suatu kasus serta pemecahannya dalam upaya meningkatkan pembangunan dan pengembangan wilayah pesisir Belawan.
II. PEMBAHASAN 2.1 Indetifikasi Masalah: Pada umumnya pembangunan wilayah pesisir selama ini masih dilihat seperti, pembangunan wilayah terrestrial lainnya dengan kondisi yang analogi dengan wilayah pedesaan. Hal ini tidaklah sepenuhnya benar, karenan wilayah pesisir menurut RUU pesisir memiliki beberapa karakteristik yang khas, yaitu:
1) Wilayah tempat pertemuan antara berbagai aspek kehidupan dan kegiatan yang ada didarat, laut dan udara, sehingga bentuk wilayah pesisir merupakan hasil keseimbangan dinamis dan bersinergi antara satu sama lainnya. 2) Berfungsi sebagai habitat dari berbagai jenis ikan, mamalia laut, dan unggas untuk tempat pembesaran, meijahan, dan mencari makanan ataupun sumber perekonomian nelayan. 3) Tempat bertemunya berbagai kepentingan pembangunan sektoral maupun regional serta mempunyai dimensi yang iternasional. Timbulnya Masalah dalam pencapaian pembangunan di wilayah pesisir ini menimbulkan berbagai macam pertanyaan yang akan timbul dalam proses pembangunan yang sustainable (ber kelanjutan) di wilayah pesisir Belawan
81
Nelayan Indah Medan khususnya pembangunan di bidang pendidikan, kesehatan dan wisata guna menunjang sumber daya manusia yang ada di skitar pesisir yang cendrung mengutamakan anaknya untuk tidak bersekolah, keadaan lingkungan yang tidak sehat di nilai dari aspek sanitasi lingkungan, dan penggundulan lahan mangrove. Selain itu diperlukan pembangunan fasilitas sarana dan prasarana guna mewujudkan nilai guna lahan yang sesuai dalam menurut UU Tata Ruang No 26 tahun 2007. Pertanyaan seputar identifikasi masalah pembangun an berkelanjutan ini dapat diuraikan dalam beberapa point berikut ini: PEMERINTAH
1) Bagaimana kondisis eksisting dalam kerangka pembangunan berkelanjutan? 2) Bagaimana cara mewujudkan pembangunan sustainable yang di daerah pesisir tersebut ? 3) Bagaimana mewujudkan pembangun an pengembangandi wilayah pesisir terutama dalam bidang pendidikan, wisata, dan kesehatan? 4) Apa saja kendala dalam pembagunan berkaitan dengan permasalahan yang akan dilaksanakan? Berikut alur (fishbone) permasalahah pembangunan sebagai berikut:
MANUSIA
SDM PERATURAN
MINDSET
BAHAN CUACA BENCANA
PERMASALAHAN PEMBANGUNAN
LIMBAH
ALAM
INDUSTRI
Gambar 2.1. Fishbone Permasalahan pembangunan (penulis,2013)
Konsekuensi dari permasalahan pembangunan ini mengakibatkan berbagai dampak baik positif maupun negatif. Tanpa adanya pembangunan yang terencana, maka rangkaian dari pembangunan ini tidak akan terlaksana dengan baik, dan tujuan utama pembangunan ini mewujudkan kawasan pesisir yang umumnya tempat
perekonomian antara nelayan dan penduduk setempat menjadi kawasan yang menciptakan tempat wisata tersendiri dengan menjadikan rumah tepi air kususnya perumahan nelayan di tepi air menjadi objek wisata bagi masyarakat sekitar maupun luar, dengan memanfaatkan lahan mangrove, penyedia
82
an fasilitas pendidkan, kesehatan, sarana dan prasarana. 2.2 Analisis Masalah Dari beberapa identifikasi masalah tersebut di atas maka dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menyoroti 3 ( tiga) aspek terkait dengan pembangunan dan pengembangan perumahan pesisir tepi air “Waterfront Housing”, kawasan Nelayan Indah Medan Belawan sebagai berikut: 1. Aspek Pendidikan Untuk menunjang kualitas sumber daya manusia di wilayah pesisir perludidukung dengan program pendidikan yang memadai. Guna mewujudkan hal tersebut maka salah satu adalah dengan penyediaan fasilitas pendidikan dasar yaitu lahan dan gedung sekolah. Kebutuhan fasilitas pendidikan terdiri atas Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Tingkat Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Tingkat Umum (SMU). Untuk memproyeksikan kebutuhan fasilitas Pendidikan, asumsi yang dipakai adalah standar kebututuhan minimum berdasarkan penduduk pendukung tiap unit jenjang dan fasilitas berupa Pedoman Perencanaan Lingkungan Pemukiman Dirjen Cipta Karya, yaitu SNI No.03-1733-2004 tentang tata cara perencanaan lingkungan perumahan diperkotaan.Untuk menunjang kualitas sumber daya manusia, maka keberadaan fasilitas pendidikan merupakan salah satu faktor terpenting dalam usaha pengembangan pendidikannya. Selain itu, ketersediaan informasi penyebaran fasilitas pendidikan dapat dijadikan
sebagai dasar dalam menilai sejauh mana tingkat kemajuan suatu daerah, sarana pendidikan di Kecamatan Medan Belawan terdiri dari Taman Kanak-Kanak (TK/sederajat), Sekolah Dasar (SD/ sederajat), Sekolah Menengah Pertama (SMP/ sederajat), Sekolah Menengah Umum (SMU/ sederajat). Berdasarkan sumber data BPS kecamatan Medan Belawan dalam angka 2011. a) Taman Kanak – Kanak Di Kecamatan Medan Belawan tidak terdapat Taman Kanak- Kanak Negeri , Total Sarana pendidikan Taman Kanak-kanak untuk Kecamatan Medan Belawan yaitu sebanyak 13 unit yang menyebar di setiap Kelurahan. Kelurahan Belawan Pulau Sicanang sebanyak 3 unit, Kelurahan Belawan Bahagia 1 unit, Kelurahan Belawan Bahari 1 unit, Kelurahan Belawan II 2 unit, Kelurahan Bagan Deli 1 unit dan kelurahan Belawan I sebanyak 5 unit. b) SD,SMP, dan SMA Di Kecamatan Medan Belawan terdapat 44 unit Sekolah Dasar, 12 unit Sekolah Menengah Pertama , dan 7 unit Sekolah Menengah Atas /SMK. Untuk sarana pendidikan terbanyak terdapat di Kelurahan Belawan I yaitu sebanyak 18 unit (SD,SMP,SMA) . Sedangkan Kelurahan paling minim sarana pendidikan yaitu terdapat di Kelurahan Belawan Bahari dan Kelurahan Bagan Deli dengan masingmasing hanya memiliki 5 unit sarana pendidikan (SD,SMP,SMA).
83
2. Aspek Kesehatan Aspek kesehatan terutama ditujukan pada sanitasi perumahan nelayan. Sanitasi dasar adalah syarat kesehatan lingkungan minimal yang harus dipunyai oleh setiap keluarga untuk memenuhi keperluan sehari-hari. Ruang lingkup sanitasi dasar yakni sarana penyediaan air bersih, sarana jamban keluarga, sarana pembuangan sampah, dan sarana pembuangan air limbah. Secara global 19% kematian diakibatkan penyakit-penyakit infeksi yang berkaitan dengan sanitasi dasar dan faktor-faktor risiko kebersihan / perilaku yang tidak hygienis. Pada aspek teknis, pemilihan teknologi mengacu pada SNI//NSPK yang berlaku, berkaitan dengan penggunaan jamban sehat sesuai target. Desain yang diususlkan dalam sanitasi penelitian yang digunakan adalah desain deskriptif dengan pendekatan kuantitatifuntuk memperoleh gambaran sanitasi dasar pada masyarakat nelayan, meliputi : a. sarana penyediaan air bersih, b. sarana jamban keluarga c. sarana pembuangan sampah dan d. sarana pembuangan air limbah. Hasil analsis data laporan terkait sanitasi menunjukkan masih kurangnya sarana dan prasarana seperti Rumah Sakit, Puskesmas. Selai itu unsir pencemaran terkait sanitasi pencemaran besumber dari: 1) Adanya pengerukan dan pengurugan untuk pembangunan pemukiman pinggir laut, pelabuhan, industri dan saluran navigasi,
2) Aktivitas industri yang terdapat di sekitar wilayah kecamatan Medan Belawan baik limbah organic maupun limbah anorganik, serta limbah minyak dari pembuangan limbah kapal. 2. Aspek Wisata Wilayah pesisir teridiri dari bermacam-macam ekosistem yang secara biologis produktif dan memiliki dan memiliki keanekaragaman yang tinggi, disamping itu sekarang wilayah pesisir dikembangkan sebagai wilayak perkotaan (waterfront housing).Hutan mangrove yang tumbuh di Kota Medan tersebar di ketiga Kecamatan Pesisir. Di Kecamatan Medan Belawan mangrove terdapat di Kelurahan Belawan Sicanang, Kelurahan Belawan Bahari, Kelurahan Bagan Deli dan Kelurahan Belawan II. Di Kecamatan Medan Labuhan mangrove terdapat di Kelurahan Nelayan Indah dan Kelurahan Sei Mati. Di Kecamatan Medan Marelan tanaman mangrove terdapat di Kelurahan paya Pasir dan Kelurahan Labuhan Deli. Berdasarkan RTRW tahun 2011 kota Medan, luas hutan mangrove di Kecamatan Medan Belawan adalah 1.163 Ha (Lihat Peta 5.4.1.) Berdasarkan hasil survey dan hasil foto udara, luas hutan mangrove yang telah mengalami kerusakan seluas 138 Ha dan mengalami alih fungsi seluas 139 Ha. Alih fungsi hutan mangrove antara lain adalah untuk tambak, PLN, Pabrik, dan pemukiman. Namun demikian masih terdapat lokasi hutan mangrove seluas 26 Ha yang berada di luar lokasi mangrove RTRW Kota Medan yang tersebar di Kelurahan
84
Belawan II, Bagan Deli dan Belawan bahari. Dengan demikian maka total luas hutan mangrove yang masih tersisa di Kecamatan Medan Belawan adalah 912 Ha yang terdapat di Kelurahan Belawan Sicanang, Kelurahan Belawan Bahari dan Kelurahan Bagan Deli. Hasil peninjauan di lapangan kebanyakan rusaknya habitat di daerah pesisir adalah akibat aktivitas manusia seperti konversi hutan mangrove untuk kepentingan pemukiman, pembangunan infrastruktur, dan perikanan tambak. Untuk itu Mengingat bahwa salah satu sebab maraknya pembangunan di kawasna tepian air disebabkan oleh langkahnya lahan perkotaan, maka fungsifungsi yang diberikan pada proyek-proyek waterfront juga mencerminkan kebutuhan perkotaan pada masa kini. Meski bisa dibedakan adanya berbagaai fungsi, namun pada suatu kawasan tepian air bisa dihadirkan beberapa fungsi sekaligus. Sedangkan fungsi-fungsi waterfront yang dimaksud antara lain adalah: 1. Mixed-used waterfront Mixed-used waterfront adalah yang merupakan kombinasi dari perumahan, perkantoran, restoran, pasar, rumah sakit, dan/atau tempat-tempat kebudaya an dan pendidikan. 2. Recreational waterfront Recreational waterfront adalah semua kawasan waterfront yang menyediakan sarana-sarana dan prasarana untuk kegiatan rekreasi, seperti taman, arena bermain, tempat pemancingan, dan fasilitas untuk kapal pesiar. 3. Residential waterfront
Residential waterfront adalah perumah an, apartemen, dan resort yang di bangun di pinggir perairan. 4. Working waterfront (breen, 1996) Working waterfront adalah tempat-tem pat penangkapan ikan komersial, repa rasi kapal pesiar, industry berat, dan fungsi-fungsi pelabuhan. Maka dari itu perlu adanya Beberapa konsep upaya pelesatrian hutan magrove untuk tujuan wisata antara lain yaitu konsep konsevasi, shilvofishery dan konsep tumpangsari, guna menunjang perencanaan pembangunaan waterftont housing. 2.3 Data Penunjang Pengumpulan data yang dilakukan dalam pengerjaan karya ilmiah ini adalah dengan cara melakukan identifikasi kondisi eksisting wilayah dan kecende rungan perkembangannya. Data dan infor masi tersebut disusun berdasar urutan waktu (time series) hingga saat tahun penyusunan. Data dan informasi yang di kumpulkan diolah secara umum meliputi: I. Data Kompilasi a) Survey Instansi b) Survey lapangan 1. Penyajian Data Teknikpenyajian data yang di terapkan pada karya ilmiah ini berupa : a) Tabel : menyajikan data dan informasi dalam bentuk kolom dan baris
85
b) Peta : memberikan informa si letak dan gambaran umum suatu wilayah yang di kerjakan dalam karya ilmiah ini. c) Diskribsi :memberikan gambaran secara umum ,menjelaskan dan menganalisa data-yang diperoleh dari surveilapangan maupun survei instansi dan media internet. 2. Analisa Data Analisa data merupakan pengolahan/pemrosesan data data yang telah terkumpul, guna untuk mengetahui kebutuhan yang ingin di realisasikan. Dan Analisa data yang di analisa di dalam tulisan ini adalah hasil data Instansi yang terkait, dan data hasil Survey di wilayah Kecamatan Medan Belawan. a.
Data Berupa table Dari sumber data yang di peroleh dari instansi BPS dapat di simpulkan bahwa sarana pendidikan untuk TK di daerah medan belawan terbanyak terdapat di Kelurahan Belawan I dengan 5 sekolah TK swasta. Melalui hasil table kepadatan penduduk menurut umur 0-4 tahun terdapat 5.752 anak Laki-laki dan 5.350 Perempuan dengan jumlah 11.102 anak, data yang di peroleh berdasarkan dalam data BPS dalam angkat tahun 2011. Untuk itu dalam penyediaan sarana pendidikan TK di daerah belawan harus di tingkatkan dengan membangun sekolah-sekolah TK khususnya di Kelurahan Belawan bahagia, Belawan Bahari, dan Bagan Deli yang
hanya mempunya 1 fasilitas pendidikan TK. perlu adanya pembangunan sarana pendidikan yang lebih agar meningkatkan kualitas anak-anak daerah belawan yang sebahagian besar tidak sekolah dikarenakan kurangnya minat untuk bersekolah. Dapat dilihat pada (Table 2.1) No
Kelurahan
Negri
Swasta
Jumlah
1
Belawan pulau sicanag
0
3
3
2
Belawan bahagia
0
1
1
3
Belawan bahari
0
1
1
4
Belawan II
0
2
2
5
Bagan deli
0
1
1
6
Belawan I
0
5
5
Medan Belawan
0
13
13
Tabel 2.1 banyaknya sarana pendidikan TK Sumber: Data BPS dalam angka tahun 2011
Di Kecamatan Medan Belawan terdapat 44 unit Sekolah Dasar, 12 unit Sekolah Menengah Pertama , dan 7 unit Sekolah Menengah Atas /SMK. Untuk sarana pendidikan terbanyak terdapat di Kelurahan Belawan I yaitu sebanyak 18 unit (SD,SMP,SMA) . Sedangkan Kelurahan paling minim sarana pendidikan yaitu terdapat di Kelurahan Belawan Bahari dan Kelurahan Bagan Deli dengan masing- masing hanya memiliki 5 unit sarana pendidikan (SD,SMP,SMA). Untuk lebih jelasnya mengenai sarana pendidikan di Kecamatan Medan Belawan dapat kita lihat pada (Tabel 2.2)
86
Table 2.2Banyaknya sarana pendidikan SD/SMP/SMA Sumber: Data BPS dalam angka tahun 2011
No 1 2 3 4 5 6
Kelurahan Belawan Pulau sicanag Belawan Bahagia Belawan Bahari Belawan II Bagan Deli Belawan I Jumlah
SD Negri swasta
SMP Negri Swasta
SMA/SMK Negri swasta
Jumlah/unit
8
1
1
1
0
1
12
3 1 7 2 5 26
4 1 1 2 9 18
0 0 0 0 0 1
3 1 4 0 3 11
0 0 0 1 0 1
1 2 1 0 1 6
11 5 13 5 18 64
Dilihat dari komposisi mata pencaharian penduduknya sangat beragam, dimana yang dominan yaitu pegawai swasta dengan jumlah total sebanyak 7.326 jiwa, setelah itu Nelayan dengan jumlah sebanyak 4.877 jiwa dan Pedagang
sebanyak 3.665, pegawai negeri sebanyak 1.119 jiwa, pensiunan sebanyak 481 jiwa dan Polri/ABRI sebanyak 395 jiwa. untuk lebih jelasnya mengenai komposisi penduduk Kecamatan Medan Belawan dapat dilihat pada (Tabel 2.3)
Tabel 2.3 berdasarkan mata pencaharian penduduk Belawan.
Pegawai No
Kelurahan Negri(jiwa) Swasta(jiwa) Polri(jiwa)
1 2 3 4 5 6
Belawan Pulau sicanang Belawan Bahagia Belawan Bahari Belawan II Bagan Deli Belawan I Jumlah
Nelayan Pedangan Pensiunan Lainnya (jiwa) ( jiwa) (jiwa) (jiwa)
87
1.332
8
203
316
17
1.163
158 124 384 109 257 1.119
856 971 1.792 1.081 1.294 7.326
26 16 31 7 307 395
772 889 243 1.474 1.296 4.877
517 251 1.302 332 891 3.665
55 24 116 26 243 481
1.301 1.221 1.526 921 1.613 7.745
Sumber: Data BPS dalam angka tahun 2011
87
III. PENUTUP 2.1. Kesimpulan Dari hasil pengamatan dan analisis ini, maka didapat suatu kesimpulan sebagai berikut: 1) Konsep Waterfront housing dapat di
2)
3)
usulkan, dengan mempertimbangkan bahwa dari perisisr Nelayan Indah sangat sesuai untuk di jadikan pembangunan/ pengembangan baik dari tinjauan pertumbuhan / efesiensi, pemerataan / social, ekosistem / lingkungan. Penataan wilayah pesisir Belawan Nelayan Indah dapat dikembangkan dengan memperhatikan aspek pendidikan, kesehatan (sanitasi dasar), dan aspek wisata yang di lakukan dengan konsep waterfront housing yang berkelanjutan. Pembangunan dapat terwujud dengan lebih memperhatikan baik sarana maupun prasarana dari aspek pendidikan, kesehatan, dan wisata alam (waterfront housing).
DAFTAR PUSTAKA Afriani badu.2012, Gambaran sanitasi dasar pada masyarakat nelayan di kelurahan Pohe Kecamatan Hulonyjalangi Kota Gorontalo.Jurusan Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu-Ilmu Kesehatan dan Keolahragaan Universitas Negeri Gorontalo Buku
putih Sanitasi Pokja Sanitasi Kabupaten Aceh Tenggara (BPS), tahun 2011.
Buku Bps kecamatan Medan Belawan dalam angka tahun 2011. Departemen Kesehatan RI., 2001, Pedoman Ekologi dan Aspek Perilaku Vektor, Ditjend. P2M& PL, Depkes RI, Jakarta http://carolinacarlos.mhs.upnyk.ac.id/peng elolaan-pesisir-pantai-dan-pulaupulau- kecil/konsep-dan-definisipengelolaan-wilayah-pesisir-dankelautan. http://www.bappenas.go.id/get-fileserver/node/3008/ http://perencanaankota.blogspot.com/2011 /11/permasalahan-kawasanpesisir.html. http://stefantepz.blogspot.com/2012/02/ko nsep-pembangunan-waterfront.html World
Health Organization., 2001, Panduan lengkap Pencegahan & Pengendalian Dengue & DBD (Alih bahasa : Palupi Widyastuti), Regional Office for South East Asia Region, World Health Organization, New Delhi.
Zulkarnaini, Siregar, YI, Dameria 2009:2 (3)Hubungan kondisi sanitasi lingkungan rumah tanggan dengan keberadaan jentik vektordengue di daerah rawan demam berdarah. Dengue kota Dumai.Program Studi Ilmu Lingkungan PPS Universitas Riau
88
PEMBERDAYAAN WARNET DAN GAME ONLINE EDOKASI SEBAGAI GEBRAKAN MEMAJUKAN PENDIDIKAN KOTA MEDAN Oleh : DEBBY MASTERIANA
BAB I. PENDAHULUAN 1.
LATAR BELAKANG Di antara sekian banyak agenda pembangunan bangsa, pendidikan merupakan salah satu agenda penting dan strategis yang menuntut perhatian sungguh-sungguh dari semua pihak. Sebab, pendidikan adalah faktor penentu kemajuan bangsa pada masa depan. Jika kita sebagai bangsa, berhasil membangun dasar-dasar pendidikan nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidangbidang lain. Pendidikan merupakan salah satu bentuk investasi modal manusia (human investment) yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia (SDM) suatu bangsa. Jika kita kembali kesejarah ketika Hirosima dibom, pemerintah Jepang pertama kali bukan mencari seorang tentara, polisi, atau seorang dokter tetapi pertama kali adalah mencari seorang guru atau tenaga pengajar untuk membangun kembali Negara Jepang. Mengapa pemerintah Jepang lebih mendahulukan seorang guru daripada yang lainnya tak lain karena mereka menyadari bahwasanya guru adalah pembangkit semangat dalam membangun dan memajukan suatu
negara.Dapat kita lihat sekarang Jepang setelah dibom kembali bangkit dari keterpurukannya dan sekarang menjadi negara super power di dunia. Fakta bahwa pendidikan Indonesia semakin hari kualitasnya makin rendah didukung oleh Survey United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) terhadap kualitas pendidikan di Negara - negara berkembang di Asia Pacific. Indonesia menempati peringkat 10 dari 14 negara. Sedangkan untuk kualitas para guru, kualitasnya berada pada level 14 dari 14 negara berkembang. Tentu hal ini menjadi bahan perhatian kita. Berbicara tentang pendidikan tak lepas kaitannya dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Internet hadir sebagai sarana untuk mencari informasi dan turut memperkaya khasanah pendidikan. Banyak warung internet (warnet) mulai bermunculan di berbagai daerah, termasuk kota Medan. Hampir di setiap pelosok jalanan, kita bisa menemukan warnet. Berdasarkan data Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), pengguna internet di Indonesia pada tahun 2012 mencapai 63juta orang. Kebanyakan pengguna
89
internet adalah para pelajar dan orang dewasa. Namun, kebanyakan pengguna internet di warnet tidak menggunakan media tersebut dengan semestinya dan untuk memajukan pendidikan. Banyak penggunanya memainkan game online seperti point blank, dota, poker dan masih banyak game-game lainnya. Kontenkonten yang disajikan juga tidak dibatasi pemilik warnet sehingga memungkinkan penggunanya mengakses hal-hal yang tidak pantas untuk dilihat mereka. Pemeritah Kota Medan mencatat hanya sekira 40 persen pengelola warung internet (warnet) di Medan yang telah memenuhi ketentuan operasional sesuai dengan Peraturan Walikota (Perwal) Medan No. 28 Tahun 2011. Sosialisasi terkait aturan bentuk lokasi warnet, jam operasional dan pemblokiran konten negatif yang diatur dalam perwal tersebut, telah disosialisasikan sejak awal tahun 2012 lalu. Kepala Bidang Pos dan Telekomunikasi Dinas Komunikasi dan Informasi Medan, Sri Wahyuni mengata kan, hingga saat ini jumlah warnet yang telah mengantongi izin operasional berdasarkan rekomendasi pihaknya sekira 385 unit.Sementara sisanya sekitar 800-an unit masih beroperasi secara ilegal. Tentu saja hal ini sangat merisaukan kita dan dapat memperburuk kualitas pendidikan kota Medan. Oleh sebab itu penulis mengangkat karya tulis ilmiah dengan judul Pemberdayaan Warnet dan Game Online Edukasi Sebagai Gebrakan Memajukan Pendidikan Kota Medan.
2.
RUMUSAN MASALAH Adapun rumusan masalah dalam karya tulis ilmiah ini adalah bagaimana pemberdayaan warnet dan game online edukasi bisa turut menjadi gebrakan baru dalam memajukan pendidikan di kota Medan. 3.
MAKSUD DAN TUJUAN Untuk mengetahui hubungan pendidikan dengan kemajuan sebuah daerah, keadaan warnet (warung internet) dan pengunjungnya di kota Medan, serta menambah pengetahuan pembaca tentang inovasi warnet dan game online edukasi untuk meningkatkan kemajuan daerah, khususnya kota Medan. 4. KERANGKA TEORI A. Pengertian Pendidikan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pendidikan adalah suatu usaha manusia untuk mengubah sikap dan tata laku seseorang atau sekolompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan. Pada hakikatnya pendidikan adalah usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri. Dalam pendidikan terdapat dua subjek pokok yang saling berinteraksi. Kedua subjek itu adalah pendidik dan subjek didik. Subjek-subjek itu tidak harus selalu manusia, tetapi dapat berupa media atau alat-alat pendidikan. Sehingga pada pendidikan terjadi interaksi antara pendidik dengan subjek didik guna mencapai tujuan pendidikan. Menurut wadah yang menyelenggara kan pendidikan, pendidikan dapat dibeda
90
kan menjadi pendidikan formal, informal dan nonformal. Pendidikan formal adalah segala bentuk pendidikan atau pelatihan yang diberikan secara terorganisasi dan berjenjang, baik bersifat umum maupun bersifat khusus. Contohnya adalah pendidikan SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi negeri ataupun swasta. Pendidikan informal adalah jenis pendidikan atau pelatihan yang terdapat di dalam keluarga atau masyarakat yang diselenggarakan tanpa ada organisasi tertentu (bukan organisasi). Pendidikan nonformal adalah segala bentuk pendidikan yang diberikan secara terorganisasi tetapi diluar wadah pendidikan formal. Adapun pengertian pendidikan dari berbagai ahli dan sumber sebagai berikut: a. Pendidikan secara umum adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik secara individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku pendidikan. (Soekidjo Notoatmodjo. 2003:16) b. Pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha men dewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan, proses, cara, perbuatan mendidik. (Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2002 :263) c. Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. (UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1) d. Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan batin, karakter), pikiran (intelektual dan tubuh anak); dalam Taman Siswa tidak boleh dipisahkan bagian-bagian itu agar supaya kita memajukan kesempurnaan hidup, kehidupan, kehidupan dan penghidupan anak-anak yang kita didik, selaras dengan dunianya. (Ki Hajar Dewantara, 1977:14) Dari etimologi dan analisis pengertian pendidikan di atas, secara singkat dapat dirumuskan sebagai tuntunan pertumbu han manusia sejak lahir hingga tercapai kedewasaan jasmani dan rohani, dalam interaksi dengan alam dan lingkungan masyarakat nya. Pendidikan merupakan proses yang terus menerus, tidak berhenti. Di dalam proses pendidikan ini, keluhuran martabat manusia dipegang erat karena manusia (yang terlibat dalam pendidikan ini) adalah subjek dari pendidikan. Karena merupakan subjek di dalam pendidikan, maka dituntut suatu tanggung jawab agar tercapai suatu hasil pendidikan yang baik. Jika memperhatikan bahwa manusia itu sebagai subjek dan pendidikan meletakkan hakikat manusia pada hal yang terpenting, maka perlu diperhatikan juga masalah otonomi pribadi. Maksudnya adalah, manusia sebagai subjek pendidikan harus
91
bebas untuk “ada” sebagai dirinya yaitu manusia yang berpribadi, yang ber tanggung jawab. Hasil dari pendidikan tersebut yang jelas adalah adanya perubahan pada subjek-subjek pendidikan itu sendiri. Katakanlah dengan bahasa yang sederhana demikian, ada perubahan dari tidak bisa menjadi bisa, dari tidak mengerti menjadi mengerti. Tetapi perubahan-perubahan yang terjadi setelah proses pendidikan itu tentu saja tidak sesempit itu. Karena perubahan-perubahan itu menyangkut aspek perkembangan jasmani dan rohani juga. Melalui pendidikan manusia menyadari hakikat dan martabatnya di dalam relasinya yang tak terpisahkan dengan alam lingkungannya dan sesamanya. Itu berarti, pendidikan sebenarnya mengarahkan manusia menjadi insan yang sadar diri dan sadar lingkungan. Dari kesadarannya itu mampu memperbarui diri dan lingkungannya tanpa kehilangan kepribadian dan tidak tercabut dari akar tradisinya. B. Hubungan Pendidikan dengan Kemajuan Negara. i. Esensi Pendidikan dan Pembangun an serta Titik Temunya Status pendidikan dan pembangunan masing-masing dalam esensi pembangun an serta antara keduanya. 1. Pendidikan merupakan usaha untuk diri manusia. sedangkan pembangunan meru-pakan usaha dari diri manusia. 2. Pendidikan menghasilkan Sumber Daya Manusia yang menunjang pembangun
an sedangkan pembangunan dapat menunjang pendidikan (pembinaan, penyediaan saran dan seterusnya). ii. Sumbangan Pendidikan pada Pembangunan. Sumbangan Pendidikan terhadap pembangunan dapat dilihat dari berbagai segi di antaranya: 1. Segi Sasaran Pendidikan Pendidikan disini bertujuan untuk mencetak manusia yang menjadi sum ber daya pembangunan yang manu siawi. 2. Segi lingkungan Pendidikan Klasifikasi ini menunjukkan peran pendidikan dalam berbagai lingkugan. Yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkugan masyarakat ataupun dalam sistem pendidikan prajabatan dan dalam jabatan. 3. Segi Jenjang Pendidikan Jenjang pendidikan meliputi pendidikan dasar (Basic Education), pendidikan lanjutan menengah dan pendidikan tinggi. 4. Segi Pembidangan Kerja atau Sektor Kehidupan. Pembidangan kerja menurut sektor kehidupan meliputi bidang Ekonomi, hukum, sosial, politik, keuangan, per hubungan, komunikasi, pertanian, per tambangan, dan pertahanan. C. Pemanfaatan Teknologi dalam Pendidikan Sejalan dengan prinsip pendidikan yang dikemukakan Kasmadi (1992), hendaknya diterapkan dalam perkem
92
bangan dunia yang semakin global dengan tantangan utama (oleh Pannen:1999) masalah nilai tambah dan kesejahteraan, hilangnya batas negara dan dominasi ilmu pengetahuan dan teknologi pada negaranegara berkembang. Dalam pada itu kesulitan-kesulitan yang dihadapi pen dekatan tradisional dan konvensional dalam pemecahan masalah pendidikan menghantarkan pada perlunya pemanfaat an teknologi dalam pendidikan. i. Teknologi Dalam Pendidikan Teknologi merupakan penerapan (aplikasi) dari sains yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dan mempercepat pencapaian tujuan dari setiap kegiatan yang akan dilakukan. Sedangkan pendidikan dapat diartikan secara sempit (formal) maupun luas (formal maupun nonformal). Dalam hal ini pendidikan diartikan secara alternatif sebagai usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan di luar sekolah sepanjang hayat untuk mempersiapkan peserta didik agar dapat memainkan peranan dalam berbagai lingkungan hidup secara tepat di masa yang akan datang. Teknologi dalam pendidikan mencakup setiap kemungkinan sarana (alat) yang dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam pendidikan dan latihan. Ellington (1989) menyatakan bahwa teknologi dalam pendidikan pada dasarnya adalah apa yang oleh teknologi pendidikan dipopulerkan dengan nama alat
bantu pandang dengar (audiovisual aid). Selanjutnya dikembangkan dalam pembelajaran untuk pencapaian tujuan pembelajaran tertentu. Teknologi dalam pendidikan merupakan perpaduan Aspek Teoritis Dalam Pendidikan, Aspek Perangkat Keras (komponen yang saling bergantung tetapi tidak berbeda satu sama lainnya) danAspek Perangkat Lunak (berkenaan dengan benda yang dipakai pada perangkat keras).
ii. Pemanfaatan Teknologi Dalam Pendidikan Penggunaan teknologi telah berjalan lama sesuai perkembangan dan aspeknya. Eric Hasby membagi revolusi dalam pendidikan menjadi 4, yaitu: Pertama,saat masyarakat mendiferensiasikan peranan orang dewasa, Kedua, digunakannya tulisan sebagai sarana pendidikan, Ketiga, ditemukannya mesin cetak dan Keempat, penggunaan teknologi canggih sebagai perkembangan bidang elektronik. Dari apa yang dialami ternyata bahwa terdapat hubungan timbal balik antara teknologi dan pendidikan, hal ini lebih terkhusus lagi dengan teknologi komunikasi. Kecenderungan pendidikan yang dikaitkan dengan perkembangan teknologi komunikasi dikemukakan Miarso dan Iskandar (1974) sebagai berikut: a. Kecenderungan pendidikan sepanjang jaga b. Pendidikan gerak cepat tetapi tepat
93
c. Pendidikan yang mudah dicerna dan diresapi d. Pendidikan yang memikat hati e. Penyebaran pusat pendidikan f. Pendidikan mustari (tepat pada saat penyampaiannya) g. Pendidikan yang murah Kegunaan teknologi dalam pendidikan dinyatakan Komisi Instruk sional AS, sebagai berikut: a. meningkatkan produktivitas pendidikan b. memungkinkan pendidikan individual c. memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pengajaran d. lebih memantapkan pengajaran e. memungkinkan belajar seketika f. memungkinkan penyajian pendidikan lebih luias dan merata Agar penggunaan teknologi dalam pendidikan tepat sasaran, maka pengelola pendidikan harus mengetahui klasifikasi teknologi dalam pendidikan, di antaranya: teknologi tingkat rendah, media audiovisual, format komputer, telekomunikasi dan teknologi lunak. iii. Implementasi Teknologi Dalam Pendidikan Implementasi teknologi dalam pendidikan dapat dilihat pada sektor berikut: a. Pendidikan Dasar dan Menengah, teknologi diharapkan mempengaruhi peningkatan motivasi, menguatkan pengajaran, meningkatkan lingkungan psikologi di dalam kelas. b. Pendidikan Tinggi, penggunanan teknologi dimaksudkan untuk merangsang dan memotivasi
c.
d.
e.
f.
g.
h.
mahasiswa dalam mengembangkan intelektualnya sehingga dapat mengembangkan penelitian dan pengembangan ilmu baik teoretis maupun terapan. Belajar Jarak Jauh, menyediakan media perantara antara pelajar dan lembaga pendidikannya. Pendidikan Luar Biasa, berfungsi sebagai alat bantu bagi anak-anak yang menglami kelainan. Pendidikan dan Latihan, berpengaruh langsung terhadap persiapan tenaga kerja yang semakin kompleks untuk menghasilkan tenaga terampil. Dalam Pendidikan Matematika, hal ini berkaitan dengan program-program yang telah disiapkan, alat peraga dan penyelesaian soal-soal. Dalam Pendidikan Sains, beruapa aplikasi program komputer dan sistem pemodelan. Dalam Pendidikan Bahasa, berkaitan dengan penulisan, mendengarkan, telekomunikasi dan lainnya.
D. Pengertian Warnet Menurut Wikipedia, Warung Internet (warnet) adalah salah satu jenis wirausaha yang menyewakan jasa internet kepada khalayak umum. Warnet ini bisa jadi satu bentuk usaha yang dikelola oleh kelompok atau individu yang memberikan pelayanan dalam bentuk jasa internet dengan mengenakan biaya per jam atau lebih, sesuai lama penggunaannya. Warnet banyak dimanfaatkan mahasiswa,pelajar, profesional dan wisata
94
wan asing. Warnet digunakan untuk bermacam-macam tujuan. Bagi pelajar dan mahasiswa warnet banyak digunakan untuk: Mengerjakan tugas atau pekerjaan rumah Melakukan riset Menulis skripsi Bermain permainan dating Bagi masyarakat umum warnet digunakan untuk: Memeriksa kiriman surat elektronik terbaru Melamar pekerjaan Bersosialisasi dan berkomunikasi (chatting) Sarana menikmati hiburan dan lain sebagainya. Di negara dunia ketiga, warnet adalah tempat kebanyakan orang mengakses internet. Di negara-negara atau daerahdaerah maju yang akses internetnya sudah ada pada hampir setiap rumah, warnet jarang didapatkan dan mahal tarifnya. Di daerah perkotaan (urban) sebuah warnet memiliki nama-nama umum panggilan lain seperti; Net Cafe, Cyber Cafe, atau Pusat Permainan Dalam Jaring an dimana sambungan internetnya dikhususkan untuk melakukan permainan komputer dalam jaringan. Sementara di daerah atau pinggir kota umumnya dikenal sebagai telecenter. E. Aplikasi dan Masalah di Warnet Ada beberapa aplikasi warnet yang bertujuan mencatat siapa yang masuk dan berapa lama dia memakai komputer.
Manual
adalah cara aplikasi yang paling sederhana dan tradisional dimana penjaga warnet mencatat penggunaan internet menggunakan kertas. Salah satu kekurangannya adalah penjaga warnet yang memutuskan apakah konsumen harus membayar lebih atau tidak. Karena beberapa masalah seperti konsumen gagal memakai komputer tapi tagihan bayaran tetap jalan. Aplikasi Berbasis Jaringan adalah aplikasi otomatis dalam jaringan dimana perhitungan dilakukan saat pengguna memasukkan identitas. Aplikasi ini lebih memudahkan penjaga karena terdapat fungsi-fungsi lainnya selain mencatat waktu seperti memberi diskon atau mengendalikan komputer dari jarak jauh. Warnet sendiri tidak terlepas dari berbagai masalah seperti: Pornografi. Banyak negara memandang internet adalah salah satu media dimana pornografi dapat diakses oleh pengguna. RRC contohnya telah mengontrol hal ini dengan ketat dan dianggap efektif. Hal ini dikarenakan medianya yang visual dan kemudahan untuk mengunduh berkas seperti film yang mengandung fotografi dalam bentuk AVI (terbesar) hingga 3gp untuk kapasitas telepon genggam. Pengunduhan program-program komputer ilegal atau program-program komputer yang sudah di kodenya sudah dipecahkan ulang, atau dikenal juga sebagai Cracker APP/WAREZ.
95
Penyebaran virus dan worm.
Virus/worm ini menyebar melalui situs, dokumen yang di unduh dari surate, flashdisk, dan lain sebagainya. Perjudian dalam jaringan. HAKI dalam penggunaan perangkat lunak oleh warnet tersebut. Namun beberapa warnet juga sudah menggunakan perangkat lunak sah baik dengan membeli izin proprietary maupun menggunakan perangkat lunak bersumber bebas (Open Source) seperti Linux. Software Linux yang populer diwarnet seperti Ubuntu, IGOS, SimplyMepis, Suse dan lain-lain. Kejahatan melalui jaringan seperti penipuan, scam, penyedia layanan game online seperti Real-Money trans, botting, cheat hingga manipulasi karakter seperti penipuan. 5. METODE PENULISAN Dalam penulisan ini, penulis menggunakan metode observasi berbasis tinjauan pustaka. Dimana dengan metode observasi, penulis melakukan pengamatan di beberapa warnet di sekitaran kota Medan. Dalam pengamatan tersebut, penulis berusaha mencari apa permasalahan yang berhubungan dengan tema yang diangkat oleh penulis, yaitu pendidikan. Dari hasil pengamatan yang penulis lakukan selanjutnya penulis berupaya menciptakan inovasi dengan menggali literatur yang berkaitan dengan masalah yang penulis temukan tersebut. Pada tahapan studi literatur atau tinjauan pustaka, penulis bukan hanya berusaha menciptakan inovasi tetapi juga
mencari contoh kasus penerapan inovasi tersebut di daerah lain dan melakukan evaluasi awal sebagai bahan perbandingan jika implementasi inovasi tersebut nantinya dilakukan. Dalam studi literatur, penulis banyak menggali artikel-artikel onlinedan media massa lainnya. Hal ini akan sangat membantu penulis dalam merangkum semua informasi dan menuliskan karya tulis ilmiah ini.
BAB II. PEMBAHASAN 1. IDENTIFIKASI MASALAH Warnet (warung internet) dan game online merupakan hal yang belum bisa lepas satu sama lain. Kehidupan dan keberlangsungan usaha warnet banyak ditopang oleh game online. Banyak warnet yang selalu menyediakan akses game online seperti point blank, dota, poker, dan lain sebagainya. Game-game ini sering dimainkan oleh para pelajar hingga mahasiswa. Bahkan penulis mendapati anak-anak kecil yang belum Sekolah Dasar (SD) pun memainkan game ini. Tak heran, banyak yang bahkan bolos demi memainkan game online. Atau bahkan mati karena mengikuti adegan dalam game online tersebut. Daya tarik yang begitu kuat dan rasa ingin tahu yang tinggi dari para penggunanya membuat internet adalah sebuah kebutuhan. Bisnis warnet pun kian menjadi aliran deras rupiah bagi para pemiliknya ditambah lagi dengan kontenkonten yang tidak pantas yang sengaja pemilik warnet berikan atau ijinkan untuk diakses. Tak ayal, banyak anak-anak
96
menjadi tidak bermoral, sering menghujat, kasar, tidak sopan, dan tidak hormat kepada orang tua. Karakter mereka menjadi berubah dan ini bisa merusak generasi bangsa untuk kedepannya. Teknologi yang seharusnya menolong kehidupan malah muncul sebagai penyakit kanker kronis yang perlahan menggerogoti kehidupan bangsa. Di hampir semua warnet Medan yang penulis datangi sebagai bagian dari observasi, banyak data yang tersimpan di directoryD dan my document adalah konten pornografi. Jika anak-anak kecil ini sudah mengonsumsi konten demikian, bagaimana kelak moral mereka di masa mendatang? Hal ini adalah hal urgen yang perlu kita atasi bersama. Selain itu, game online yang mengutamakan kekerasan dan judi yang seharusnya tidak pantas untuk dimainkan anak kecil banyak hadir di warnet-warnet tersebut. Maka dari itu, penulis membuat gagasan pemberdayaan warnet edukasi dan game online edukasi. Diharapkan dengan adanya warnet edukasi dan game online edukasi, Medan akan memiliki sebuah gebrakan baru yang akan memajukan pendidikan di kota Medan dan turut membangun karakter luhur generasi penerus bangsa. 5. ANALISIS MASALAH Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis menggunakan metode observasi berbasis studi literatur(tinjauan pustaka). Di dalam metode observasi, penulis mengunjungi beberapa warnet yang ada di kota Medan. Penulis mendapati bahwa
banyak pengunjung warnet yang menyalahgunakan warnet. Banyak yang memainkan game online dan akses pornografi tidak diblokir. Selanjutnya, dalam studi literatur (tinjauan pustaka), penulis menganalisa beberapa artikel terkait dengan masalah pendidikan dan teknologi. Secara teoritis, penulis mencari informasi di perpustakaan Unimed dan perpustakaan kota Medan. Pada tahap akhir, penulis menyusun gagasan yang inovatif untuk menjadi sebuah gebrakan dalam masalah yang telah diidentifikasi sebelumnya. Gagasan yang penulis maksud adalah memberdayakan warnet edukasi dan game online edukasi. Warnet edukasi akan menyediakan konten-konten yang hanya berhubungan dengan pendidikan. Warnet ini menawarkan banyak e-book untuk berbagai pelajaran baik dari dalam atau luar negeri. Hal ini tentu akan menjadi daya tarik bagi masyarakat khususnya pelajar dan mahasiswa untuk mencari informasi atau tugas di warnet tersebut. Konsep ini telah diterapkan di kota Yogyakarta. Di daerah itu, pendidikan menjadi perhatian utama bagi penduduknya. Warnet edukasi turut hadir menawarkan beragam e-book yang sangat membantu mahasiswa dan juga pelajar dalam mengerjakan tugas. Warnet-warnet tersebut dapat dijumpai di sekitaran Universitas Gajah Mada (UGM). Warnet demikian selalu ramai didatangi pengunjung yang ingin berburu pengetahuan dan para pengunjungnya terlihat ramah dan tidak ada yang memaki atau berkata tidak sopan. Karakter baik ini
97
bisa terbentuk karena mereka benar-benar memahami bahwa pendidikan itu sangatlah penting dan warnet edukasi ini adalah salah satu media pembentuknya. Untuk game online edukasi, kontenkonten game ini bisa ditempatkan di berbagai warnet baik warnet edukasi ataupun tidak. Pada dasarnya, game yang ditampilkan ini bersifat mendidik, tidak ada unsur kekerasan dan dapat membangun karakter serta akhlak yang baik bagi pemainnya. Hal ini juga telah diterapkan di kota Surabaya. Di sana, ada beberapa kios (toko) yang menjual video serta game animasi dalam bentuk VCD dan DVD sebagai media pembelajaran. Itu tersedia bagi anak TK, SD, SMP, hingga SMA. Banyak pengembangan yang terus dilakukan untuk membangun pendidikan di sana. Dan pembuat media tersebut adalah mahasiswa-mahasiswa ITS. Semuanya adalah asli buatan anak bangsa. Hal ini menunjukkan bahwa teknologi jika digunakan dengan sebaik mungkin memiliki peluang bukan hanya untuk mendatangkan income tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan.
Gambar 1. Pengelolaan warnet yang baik
Penulis memprediksikan dengan adanya warnet dan game online edukasi,
pendidikan di Medan bisa semakin maju dan turut menaikkan citra kota Medan. Namun, tidak hanya kita menjadi orang yang berpendidikan tetapi harus menyeimbangi ilmu atau pendidikan tersebut dengan agama karena banyak juga orang yang berpendidikan tetapi ilmunya tidak di barengi dengan agama atau akhlak maka bukan memajukan suatu bangsa tetapi malah bisa mengancurkan suatu bangsa itu sendiri.Contohnya, berdasarkan survei Indonesia termaksud negara terkorup nomor 3 di Asia Tenggara. Disinilah kita melihat bahwa para koruptor-koruptor itu bukan orang yang bodoh tetapi orang yang pintar dari segi keilmuannya tetapi tidak membarengi ilmunya dengan agama dan akhlaktul karima, oleh karena itu ada pepatah bijak mengatakan “dengan ilmu hidup lebih terarah dan dengan Agama hidup akan lebih indah.“Semoga inovasi yang penulis tawarkan bisa turut membawa dampak positif bagi kemajuan kota Medan. 6.
DATA PENUNJANG Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis memperoleh data mengenai pengguna internet di Indonesia melalui Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII). Selanjutnya, dalam tahapan observasi, penulis mengadakan kunjungan ke warnet-warnet di sekitaran kota Medan. Adapun foto kegiatan pengunjung warnet terlampir. Tinjauan pustaka dan literatur lainnya dicantumkan dalam daftar pustaka.
98
BAB III. PENUTUP 1. KESIMPULAN Adapun kesimpulan yang diperoleh adalah: 1. Pendidikan adalah faktor penentu kemajuan bangsa pada masa depan. Jika kita sebagai bangsa, berhasil membangun dasar-dasar pendidikan nasional dengan baik, maka diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap kemajuan di bidang lain. 2. Warnet dan game online edukasi merupakan solusi dan gebrakan baru dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan turut membangun karakter luhur generasi penerus bangsa di Indonesia khususnya di daerah Medan. 3. Gagasan penulis dalam warnet edukasi adalah menawarkan beragam e-booksedangkan game online edukasi menawarkan media pembelajaran untuk pelajar. 2. SARAN Adapun saran yang penulis ajukan adalah: 1. Dalam usaha pemerataan pendidikan, diperlukan pengawasan yang serius oleh pemerintah. Pengawasan tidak hanya dalam bidang anggaran pendidikan, tetapi juga dalam bidang mutu, sarana dan prasarana pendidikan. Selain itu, perluasan kesempatan belajar pada jenjang pendidikan tinggi merupakan kebijaksanaan yang penting dalam usaha pemerataan pendidikan.
2. Sistem pendidikan Indonesia dapat berjalan dengan lancar jika kerja sama antara unsur-unsur pendidikan berlang sung secara harmonis. Pengawasan yang dilakukan pemerin-tah dan pihakpihak pendidikan terhadap masalah anggaran pendidikan akan dapat menekan jumlah korupsi dana di dalam dunia pendidikan. 3. Penindaklanjutan dan sosialisasi ulang terkait aturan bentuk lokasi warnet, jam operasional dan pemblokiran konten negatif yang diatur dalam perwalMedan No. 28 Tahun 2011 agar lebih di tingkatkan lagi. 4. Pemerintah Kota Medan hendaknya mengadakan kompetisi-kompetisi dan ajang lomba karya tulis ilmiah seperti ini agar menggali potensi dan inovasiinovasi dalam mewujudkan kemajuan di kota Medan. DAFTAR PUSTAKA Forsyth, Ian. (1998). Teaching and Learning Materials and the Internet. London: Kogan Page. Harahap, Pandapotan. (2008). Warnet Edukasi: Alternatif Solusi Internet Bagi Para Guru. (online). Milis Guru_Tendik. http://dir.groups.yah oo.com/group/guru-tendik/message /2528?l=1. Diakses 29 September 2013 pukul 14.50 WIB. Murphy, David, et. al. (2001). Online Learning and Teaching with Technology: Case Study, Experience, and Practice. London: Kogan Page.
99
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Ravet, Serge & Layte, Maureen. (1997). Technology-Based Training. London: Kogan Page. Soekidjo Notoatmodjo. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.
Wen,
Sayling. (2006). Masa Depan Media. Batam: Bantam Publisher. _______.Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Internet available from http://www.geocities,com/frans_98 /uu/uu_20_03.htm. Diakses 29 September 2013 pukul 15.50 WIB.
100
TEKNOLOGI SEBAGAI INOVASI YANG RAMAH LINGKUNGAN PADA PROSES PENGOLAHAN SAMPAH. Oleh : IRNA ARIANI PULUNGAN
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Lingkungan hidup adalah semua benda yang hidup (biotik) dan yang tidak hidup (abiotik) serta kondisi yang ada dalam ruang yang kita tempati. Antara manusia dan lingkungan terdapat hubung an timbal balik, manusia mempengaruhi lingkungannya begitu juga sebaliknya. Jika lingkungan tercemar maka manusia akan merasakan dampaknya. Persoalan lingkungan yang ada hampir selalu ditimbulkan oleh ulah manusia dan kegiatan produksi yang dilakukannya. Kedua aktivitas ini merupakan sumber pencemaran lingkungan karena mengguna kan dan menghasilkan zat atau bahan yang berbahaya yang tidak dapat di daur ulang (Nurhasmawaty, 2004). Mendengar istilah Sampah pasti su dah tidak asing lagi di telinga kita, terbayang dan terlintas dalam benak kita berupa tumpukan barang limbah yang tidak sedap dilihat serta beraroma busuk menyengat. Sampah diartikan sebagai material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu proses. Sampah adalah zat kimia, energi atau makhluk hidup yang tidak mempunyai nilai guna dan cenderung merusak. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada sampah, yang ada hanya produk-
produk yang tak bergerak.Sampah dapat berada pada setiap fase / materi, yaitu fase padat, cair, atau gas.Ketika dilepaskan dalam fase cair dan gas, terutama dalam fase gas sampah ini disebut sebagai emisi berkait dengan polusi. Bila sampah masuk ke dalam lingkungan (ke air, ke udara dan ke tanah) maka kualitas lingkungan akan menurun. Peristiwa masuknya sampah ke lingkungan inilah yang dikenal sebagai peristiwa pencemaran lingkungan. Jumlah /volume sampah sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang/ material yang digunakan sehari-hari. Semakin hari sampah-sampah tersebut akan semakin bertambah banyak jumlah nya. Padahal sampah-sampah yang dianggap sesuatu yang tidak berguna dapat diolah menjadi sesuatu yang berdaya guna dengan suatu proses daur ulang (Pahlano, 2007).
Selain untuk mengurangi pencemaran lingkungan dan timbunan sampah di TPA, proses daur ulang juga dapat menambah nilai ekonomis dari sampah.Sampah atau limbah yang kita hasilkan setiap hari, biasanya kita buang
101
begitu saja tanpa kita pilah-pilah.Hal ini mungkin karena kita tidak tahu atau mungkin tidak mau tahu bahwa sampah tersebut dapat kita pilah-pilahkan menjadi limbah organik dan anorganik yang dapat kita manfaatkan menjadi barang yang berguna. 1.2. Rumusan Masalah Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan karya tulis ini adalah : 1. Bagaimana proses pengolahan sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna? 2. Bagaimana proses pemanfaatan teknologi sebagai inovasi pada pengo lahan sampah? 3. Bagaimana hasil inovasi yang didapat dari proses pengolahan sampah? 1.3. Tujuan Penulisan Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah : 1. Untuk mengurangi sampah-sampah yang ada di lingkungan. 2. Untuk memberikan solusi peman faatan sampah - sampah menjadi sesuatu yang bernilai guna. 3. Untuk memberikanwawasan pada masyarakat mengenai sebuah inovasi tentang proses pemanfaatan teknologi yang menghasilkan sesuatu yang berdaya guna. 4. Untuk mengubah paradigma masyarakat bahwasanya sampah bukanlah sesuatu yang tidak berdaya guna tetapi merupakan sesuatu yang bermanfaat pada pengolahan yang tepat.
1.4.
Manfaat Penulisan Karya tulis ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai suatu ide atau inovasi untuk pengolahan sampah-sampah di lingkungan menjadi sesuatu yang ber manfaat, antara lain yaitu menjadi pupuk, hiasan, bio gas, miniatur, tempat payung, box tisu, vas bunga dan lain-lain sehingga keberadaan sampah-sampah dilingkungan menjadi berkurang. 1.5.
Kerangka Teori Dewasa ini sampah selalu identik dengan permasalahan dibelahan dunia manapun. Problem klasik sampah selalu dihadapi oleh penduduk dunia, tetutama di wilayah perkotaan.Hal ini disebabkan kerena usaha mengurangi volume sampah lebih kecil dari pada laju produksinya. Sehingga keberadaan sampah semakin menumpuk di setiap penjuru lingkungan perkotaan. Dengan volume timbunan sampah berlebihan menyebabkan kegiatan pengangkutan dan mengolah di TPA diluar kapasatitas yang ada.Sebagai dampak langsung maupun tidak langsung bagi penduduk dilingkungan perkotaan, khususnya yang berdekatan dengan lokasi penumpukan sampah. Dampak langsung adalah timbulnya berbagai penyakit menular, bau yang tidak enak, serta mengganggu kebersihan dan keindahan lingkungan. Adapun dampak tidak langsungnya adalah bahaya banjir yang disebabkan oleh terhambatnya arus air selokan dan sungai karena karena terhalang timbunan sampah.
102
Jenis-jenis sampah Berdasarkan sumbernya 1. Sampah alam 2. Sampah manusia 3. Sampah konsumsi 4. Sampah nuklir 5. Sampah industri 6. Sampah pertambangan Berdasarkan sifatnya Sampah organik - dapat diurai (degradable) Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah lebih lanjut menjadi kompos; Sampah anorganik - tidak terurai (undegradable) Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas minuman, kaleng, kayu, dan sebagai nya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk laiannya. Beberapa sampah anorganik yang dapat dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca, dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton. Berdasarkan bentuknya Sampah adalah bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya sampah dapat dibagi sebagai:
Sampah Padat Sampah padat adalah segala bahan buangan selain kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur, sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa- sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting, rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi: 1. Biodegradable: yaitu sampah yang dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. 2. Non-biodegradable: yaitu sampah yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: o Recyclable: sampah yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara eko nomi seperti plastik, kertas, pakaian dan lain-lain. o Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-lain.
103
Sampah Cair Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Limbah hitam: sampah cair yang dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. Limbah rumah tangga: sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin mengandung patogen. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi.Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manu faktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. Untuk mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya membuang ke selokan. Sampah Alam Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi tanah. Di luar kehidupan liar, sampah- sampah ini dapat menjadi
masalah, misalnya daun-daun kering di lingkungan pemukiman. Sampah Manusia Sampah manusia (Inggris: human waste) adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah perkem bangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. Sampah Konsumsi Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil dibandingkan sampahsampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri. Limbah radioaktif Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidup dan juga manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan
104
aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan). Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi volume sampah yang lebih baik dari cara pembakaran. Empat ( 4R ) prinsip yang dapat digunakan dalam menangani masalah sampah : Reduce (Mengurangi); upayakan meminimalisasi barang atau material yang kita pergunakan. Re-use (Memakai kembali); pilihlah barang yang bisa dipakai kembali. Hindari pemakaian barang yang disposable (sekali pakai, buang). Recycle (Mendaur ulang); barang yang sudah tidak berguna lagi, bisa didaur ulang sehingga bermanfaat serta memiliki nilai tambah. Perlu diingat tidak semua barang bisa didaur ulang, namun saat ini sudah banyak industri formal dan industri rumah tangga yang memanfaatkan sampah menjadi barang yang bermanfaat dan memiliki nilai ekonomis. Replace (Mengganti); Ganti barang barang yang hanya bisa dipakai sekali dengan barang yang lebih tahan lama. Gunakn barang-barang yang lebih ramah lingkungan, misalnya, ganti kantong keresek kita dengan keranjang bila berbelanja, dan jangan pergunakan styrofoam karena kedua bahan ini tidak bisa didegradasi secara alami. Dengan menerapkan beberapa prinsip diatas, bisa dipastikan volume sampah yang ada dipermukaan bumi dapat
dikendalikan. Lingkungan akan lebih indah, bersih dan sehat. Hal ini sebagai wujud partisipasi dan kepedulian terhadap lingkungan, sehingga akan memper panjang usia bumi. Pengertian dan fungsi teknologi dalam pengelolaan lingkungan Apakah kita sudah mengetahui yang dimaksud dengan teknologi? Apabila kita pergi ke sekolah dengan meng gunakan sepeda motor tentu akan lebih cepat sampai ke tujuan dari pada yang berjalan kaki ; menumbuk padi dengan menggunakan mesin penggiling jauh lebih mudah dari pada di tumbuk dengan kayu. Cepat dan mudah itulah tujuan dari pemanfaatan teknologi. Teknologi adalah produk atau hasil dari sebuah ilmu pengetahuan yang bersifat praktis. Teknologi diciptakan manusia untuk membantu mengolah alam, mempermudah kegiatan, dan lain sebagainya yang terkait dengan kebutuhan manusia. Dapat kita katakan bahwa teknologi merupakan cara dan usaha untuk meningkatkan kualitas hidup manusia. Karena melalui pemanfatan teknologi, manusia dapat meningkatkan kesejah teraannya. Lingkungan merupakan sumber daya yang menjamin kehidupan manusia beserta makhluk hidup lainnya. Dari lingkunganlah, manusia dapat memperoleh apa yang dibutuhkan, mulai dari kebutuhan dasar seperti makan dan minum hingga kebutuhan yang lebih kompleks. Kebutuhan tersebut terus
105
meningkat dari waktu ke waktu, seiring dengan meningkatnya jumlah manusia. Antara meningkatnya kebutuhan manusia dengan kemampuan lingkungan untuk memproduksi sering tidak seimbang.Akibatnya terjadi kelangkaan sumber-sumber pemenuhan kebutuhan. Persaingan antara manusia pun terjadi semakin ketat. Berbagai cara terus dilakukan manusia untuk bisa memanfaatkan alam lingkungan ini. Kita patut bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena kita telah diciptakan sebagai manusia yang berakal.Akal dikaruniakan Tuhan adalah untuk berfikir, agar manusia mendapatkan ilmu pengetahuan dan menciptakan teknologi. Melalui teknologi, manusia mampu mengubah apa-apa yang di alam sehingga dapat terpenuhi kebutuhannya. Kebutuhan manusia sangat tidak terbatas dan beranekaragam.Karena itu, perkembangan teknologi juga bermacammacam sesuai kebutuhannya tersebut. Seiring perkembangan ilmu pengetahuan maka teknologi juga mengalami perkem bangan dengan pesat. Ada teknologi pertanian, teknologi industri, teknologi transportasi, teknologi komunikasi, teknologi kesehatan dll. Saat ini kehadiran teknologi telah menjadi bagian yang sangat penting dalam pengelolaan lingkungan. Melalui tekno logi, manusia tidak hanya memanfaat kannya untuk memenuhi kebutuhan, akan tetapi juga untuk menjaga dan me lestarikan kualitas lingkungan. Dengan demikian, teknologi juga berfungsi untuk
mengelola lingkungan ini agar tetap serasi dan selaras dengan kehidupan manusia. 1.6. Metode Penulisan 1.6.1. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penulisan ini dilakukan dengan cara dokumenter dan mengambil data berdasarkan fakta-fakta yang sudah ada. Dokumenter yang dimaksud adalah data sekunder yang diambil dari media massa dan artikelartikel yang memuat berita yang ada hubungannya denga permasalahan yang akan dibahas. 1.6.2. Teknik Analisis Data Teknik analisis data dilakukan dengan mengkaji literartur dan membandingkan pendapat dari beberapa pakar mengenai pemanfaatan sampah, selain untuk mengurangi limbah ling kungan juga dapat digunakan sebagai pupuk dalam bidang pertanian, pakan ternak, hiasan dan lain-lain. BAB II. PEMBAHASAN 2.1. Identifikasi Masalah Sampah di Perkotaan Saat ini disekitar kita sudah banyak masyarakat yang peduli akan pengelolaan sampah, pemanfaatan sampah, dengan menggunakan 4 prinsip di atas. Sampah yang selama ini biasanya kita dibuang begitu saja, ternyata masih bisa diolah kembali antara lain dalam bentuk produk kerajinan yang bernilai ekonomi, bercita rasa seni dan unik. Sebagai contoh, Hendrati (53) warga Karanggeneng, Boyolali, seorang
106
ibu rumah tangga dengan 6 orang anak, PNS di Subdin UKM Kab.Boyolali, merupakan sosok yang kreatif dalam pemanfaatan sampah. Dari tangannya sampah atau limbah ini ternyata bisa dimanfaatkan menjadi barang yang bernilai ekonomis, dan bisa menambah penghasilan. Bahkan dari kegiatan peman faatan limbah ini Hendrati mendapatkan penghargaan dari Meneg Lingkungan Hidup Rachmat Witoelar. Hendrati, mengawali usaha pemanfaatan limbah dengan membuat usaha kerajinan dengan bahan baku dan daur ulang limbah koran bekas. Usaha dirintis sekitar satu setengah tahun yang lalu. Dengan bahan kertas koran yang selama ini diacuhkan, dibiarkan menumpuk, atau hanya dijual kilo-an dengan harga sekitar Rp. 1800 per/ kg, ternyata melalui tangan Hendrati bisa disulap menjadi kerajinan yang sangat menarik dan bermanfaat, seperti tempat payung, box tisu, dan vas bunga dll. Dengan kreativitas yang dimiliki, Hendrati bisa membuat barang limbah menjadi sesuatu yang sangat berguna. Tidak hanya kertas koran bekas yang dia sulap. Setelah berkutat dengan limbah koran bekas, Hendrati mulai mencoba berkarya dengan berbagai limbah pertanian, seperti biji – bijian, kulit jagung, pelepah batang pisang, tangkai padi. Selama ini kita menganggap kulit jagung, pelepah batang pisang tidak bernilai ekonomis, akan tetapi oleh Hendrati, barang – barang tersebut bisa dibuat menjadi bunga buatan, bros, pigura dan masih banyak lagi. Belum lagi bila kita melihat salah satu karya Hendrati
berupa hiasan dinding yang terbuat dari anyaman lidi.Batang – batang lidi dianyam sedemikian rupa, dan dihias dengan bunga- bunga yang terbuat dari pelepah pisang, biji – bijian.Hasilnya bisa digunakan sebagi hiasan dinding yang eksotis dan sangat ramah lingkungan. Salah satu karya Hendrati yang menghantarnya hingga meraih penghar gaan dari Meneg Lingkungan Hidup berupa miniatur binatang mirip katak yang dinamakan “Timi”. Timi terbuat dari kulit buah jagung ( klobot ) yang dikumpulkan di daerah sekitar Tlatar. Kulit buah jagung yang selama ini hanya sebagai bahan bakar, bisa disulap mejadi barang pajangan yang juga berfungsi sebagai tempat pensil. Produk tersebut langsung laris di pasaran dengan harga jual berkisar Rp. 20.000,- / buah. Dalam sehari, produk “ Timi “ yang dihasilkan sekitar 50 buah. Saat ini dalam proses pembuatannya telah mempekerjakan 5 orang. Kerajinan ini telah dipasarkan ke beberapa kota seperti Jakarta, dan kota lain di Jawa serta Bali. Daya kreativitas yang dimiliki oleh Hendrati dalam pemanfaatan barang – barang tersebut, menimbulkan ketertarikan beberapa pihak.Beberapa ibu rumah tangga saat ini terpikat untuk mempelajari pemanfaatan limbah tersebut.Di sela – sela rutinitas rumah tangga, mereka meluang kan waktu untuk belajar membuat barang kerajinan. Semangat dan kreativitas yang dimiliki Hendrati tentunya dapat sebagai contoh dan pantas untuk ditiru, disamping membantu dalam memecahkan permasa lahan lingkungan seperti sampah, ternyata
107
sangat membantu peningkatan penghasilan rumah tangga. Terlebih lagi pada masa – masa krisis ekonomi saat ini, kreatifitas dan terobosan untuk menciptakan pekerjaan sangat diperlukan. 2.2. Analisis Masalah Dalam permasalahan ini teknologi merupakan alternatif yang tepat dalam proses.Sejak era kolonialisme di dunia perlahan-lahan mulai barakhir di tahun 1950 hingga 1960an, permasalahan lingkungan tidak lagi timbul dan menjadi bagian dari negara penjajah.Namun justru isu-isu lingkungan ini hadir dari dalam negara itu sendiri.Yang mana hal ini juga masih dipengaruhi oleh sejarah kolonialisme di masa lalu.Salah satu faktor yang menimbulkan permasalahan ling kungan di era globalisasi ini adalah maraknya teknologi tinggi yang berhasil diciptakan dan juga meluasnya listrik. Tidak bisa dipungkiri bahwa teknologi tinggi yang telah ditemukan para ilmuwan telah memberikan banyak manfaat seperti memudahkan berbagai pekerjaan. Teknologi secara umum berarti keseluruhan peralatan dan prosedur yang terus mengalami penyempurnaan, baik di lihat dari segi pencapaian tujuan maupun proses pelaksanaannya. Teknologi sebagai budidaya manusia dalam beradaptasi dengan alam sesuai dengan maksud dan tujuan manusia penggunanya.Alhasil teknologi adalah ide-ide manusia dalam mempermudah aktifitas pencapaian tujuan. Dalam hal ini teknologi merupakan salah satu hasil inovasi yang dapat digunakan untuk berbagai macam kebutu
han. Dengan adanya inovasi yang positif diharapkan dapat menghasilka sesuatu yang bermanfaat, tidak hanya pada diri sendiri juga pada masyarakat luas khususnya kota Medan. Salah satu inovasi yang diangkat pada penulisan karya ilmiah ini adalah pemanfaatan teknologi dengan membuat suatu alat yang dapat mengolah sampah-sampah menjadi sesuatu yang bermanfaat dan berdaya guna serta bernilai ekonomis. Selain sebagai mata pencaharian bagi pemakainya, alat ini juga bermanfaat untuk mengolah sampah-sampah yang dianggap tidak dibutuhkan lagi oleh masyarakat menjadi sesuatu yang berguna dan bernilai ekonomis.Selain itu dengan adanya alat tersebut yang berfungsi untuk mengolah sampah-sampah, maka sampahsampah yang ada dilingkungan terutama di TPA itu sendiri sebagai tempat pembuangan akhir sampah dapat ber kurang sehingga dapat meminimalkan terjadinya pencemaran yang diakibatkan oleh sampah. BAB III. PENUTUP 3.1. Kesimpulan Pada dasarnyasampah adalah sejenis kotoran yang berasal dari hasil pembuangan dan merupakan salah satu konsekuensi dari aktifitas manusia yang mengakibatkan dampak bagi lingkungan di sekitar.Tetapi sekarang banyak ditemukan cara atau solusi untuk menangani dampak-dampak yang dihasil kan oleh pousi dan limbah, meskipun demikian pada kenyataannya cara atau solusi tersebut tidak ada hasilnya karena
108
masih banyak asap-asap polusi dan masih banyak pula kita jumpai limbah atau sampah disungai dan didarat yang dapat pula menimbulkan banjir. Pada penanganan yang tepat sampah dapat diolah menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat dan bernilai jual tinggi.Beberapa hasil pemanfaatan sampah tersebut yaitu berupa pupuk, hiasan, bio gas, miniatur, tempat payung, box tisu, vas bunga dan lain-lain. Teknologi adalah salah satu inovasi yang berperan penting dalam kehidupan manusia dan manusia tidak dapat terlepas dari teknologi, tetapi teknologi tersebut apabila dimanfaatkan dengan baik.Saat ini kehadiran teknologi telah menjadi bagian yang sangat penting dalam pengelolaan lingkungan. Melalui teknologi, manusia tidak hanya memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan, akan tetapi juga untuk menjaga dan melestarikan kualitas lingkungan. Dengan demikian, teknologi juga berfungsi untuk mengelola lingkungan ini agar tetap serasi dan selaras dengan kehidupan manusia.
3.2. Daftar Pustaka Anonim, http://spenalas–sains.blogspot. com/2012/04/pengaruh–teknologi– terhadap - lingkungan.html (diakses 25 September 2013) Anonim,http://kiarapedes.blogspot.com/2 011/01/fungsi-teknologi-dalampengelolaan.html (diakses 25 September 2013) Anonim,http://www.kppm.compd91.com/i ndex.php/artikel/pengelolaan-danpemanfaatan- sampah (diakses 25 September 2013) Josephson, Paul R. 2006. “Development, Colonialism, and The Ennvironment” dalam Regimes: Technology, Environ ment, and the States. Cambridge: hal. 149196 (http://ergy-g-h-fisip10.web.unair.ac. id/artikel_detail-44328-Globalisasi%20 dan%20Strategi-Teknologi%20dalam %20Lingkungan%20Hidup.html) (diakses 25 September 2013) Anonim,http://kiarapede.blogspot.com/20 11/01/dampak-teknologi-terhadaplingkungan. html (diakses 25 September 2013)
109
INSTALASI PENGELOLAAN SAMPAH PASAR (SEBUAH ALTERNATIF PEMECAHAN MASALAH SAMPAH DI PASAR TRADISIONAL KOTA MEDAN) Oleh : RAHMA AULIA ZAHRA
A. Latar Belakang Sebagai kota yang merupakan pusat pemerintahan dan pertumbuhan ekonomi di provinsi Sumatera Utara, Medan merupakan pusat barometer pertumbuhan kota-kota di sekelilingnya. Pesatnya perkembangan yang dialami kota ini dapat terlihat dari tingginya angka pembangunan di berbagai sektor kehidupan yang ada. Kota Medan merupakan kota metropolitan ketiga setelah Jakarta dan Surabaya dan pasti mempunyai permasalahan persis sama dengan kedua kota tersebut, yaitu masalah persampahan kota. Dalam menangani masalah persampahan kota Medan, pihak Pemerintahan Kota (PEMKO) Medan melalui Dinas kebersihannya juga berusaha untuk menaggulangi produksi sampah yang semakin banyak seiring dengan pertambahan jumlah penduduk (Hadiwiyoto, 1986). Kota Medan sebagai ibukota dan pusat aktivitas di Sumatera Utara telah berkembang dengan pesat dan berperan sebagai pusat pemerintahan, perdagangan, kebudayaan, pariwisata, transportasi maupun industri. Jumlah penduduk Kota Medan tahun 2012 mencapai 2.975.847 jiwa, terdiri
1.502.084 laki-laki dan 1.473.763 perempuan (Sumut Pos, 11 Januari 2013). Perkembangan industri dan pertambahan jumlah penduduk yang semakin meningkat dari tahun ke tahun, meningkatkan sampah industri dan sampah domestik yang dihasilkan oleh penduduk sehingga semakin membebani tanah, udara dan sungai yang mengalir dalam wilayah perkotaan. Bertambahnya jumlah sampah dalam suatu wilayah, berkorelasi dengan jumlah populasi manusia dan banyaknya aktivitas yang dilakukan di dalam suatu komunitas. Saat ini tempat pembuangan akhir sampah kota Medan berlokasi di desa Terjun. Jumlah sampah yang dihasilkan penduduk kota Medan mencapai 2000 ton per hari (portalKBR.com). Dari jumlah tersebut, hanya 25% sampah yang dapat didaur ulang, para petugas membakar sampah-sampah yang tak terpakai untuk mengurangi timbunan sampah. Tentu saja hal ini menimbulkan asap dan bau yang dapat mengganggu pernafasan masyarakat yang berada di sekitar tempat pembuangan akhir sampah tersebut. Pada umumnya sebagian besar sampah yang di hasilkan adalah jenis sampah organik (sampah basah), yaitu mencakup 60-70 % dari total
110
volume sampah (Kementerian Lingkungan Hidup, 2008). Dengan volume sampah sebesar itu jika tidak dilakukan dengan manajemen pengelolaan yang baik akan mengalami penurunan kualitas lingkung an. Permasalahan sampah bukan hanya akan berakibat terhadap kerusakan lingkungan secara fisik akan tetapi juga menyebabkan gangguan lingkungan sosial masyarakat (Syahbuddin, 1991). Pasar tradisional belakangan menjadi sasaran pembenahan oleh pemerin tah pusat melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Kemen terian Koperasi dan UKM dengan adanya program revitalisasi. Tak tanggungtanggung, kedua kementerian ini menargetkan kalau pasar tradisional akan tetap bertahan sebagai simbol kewira usahaan, identitas sosial ekonomi, dan budaya bangsa. Namun sayangnya, dari 13.450 pasar di Indonesia, hanya sekira 9,5% yang menikmati jatah dana revitalisasi. Itu artinya, ada sekitar 12.165 pasar yang menunggu perbaikan, termasuk di antaranya pasar-pasar tradisional di Kota Medan. Jika kita berjalan-jalan ke pasar tradisional, pastilah akan kita jumpai sampah sayur-sayuran dan buah-buahan yang berton-ton jumlahnya. Sebagaimana sampah-sampah organik lainnya seperti kotoran ternak, ampas tebu, dan lain-lain, umumnya sampah organik tersebut tidak banyak dimanfaatkan, tetapi dibiarkan menumpuk dan membusuk, sehingga dapat menggangu pemandangan dan mencemari lingkungan. Pemandangan sampah yang berserakan dan meluber ke
jalan sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap terlihat di Jalan Pegadaian Kelurahan Aur Kecamatan Medan Maimun dan Pajak Pulo Brayan. Luberan sampah-sampah meresahkan masyarakat yang sedang melintasi tempat itu. Meskipun sudah tertampung dalam bak sampah, namun masih juga meluber hingga ke badan jalan. Sampah di Jalan Mahkamah juga sangat menggangu aktifitas warga, baik yang sedang bekerja maupun yang sedang melintas. Bahkan, di Jalan Mahkamah yang sempit itu sampah sampai menghalangi laju kendaraan yang lewat. Kondisi memprihatinkan ini juga terlihat di Jalan AR Hakim Gang Langgar, tepatnya di Pasar Sukaramai, di mana sampah sudah membusuk tidak juga diangkut. Sementara di belakang Pasar Petisah, bak kontainer sampah juga tidak mampu menampung hingga meluber. Rencana Pemerintah Kota (Pemko) Medan yang sedang merealisasikan pem bangunan tahap pertama Pasar Induk mulai tahun 2011 di Simalingkar, Kecamatan Medan Tuntungan, merupakan salah satu upaya Pemko Medan me ngurangi sampah. Alasannya pedagang sayur mayur dan buah dari Kota Medan cukup datang ke pasar induk sehingga truk pengangkut tidak masuk ke inti kota dan otomatis mengurangi sampah. Tetapi Pemko Medan sendiri hingga kini belum mampu mengatasi sampah yang membukit di Tempat Pembuangan Sementara (TPS) apalagi di pasar-pasar tradisional. Hal ini menunjukkan bahwa sampah yang ada di
111
beberapa TPS dan pasar-pasar tradisional tak pernah maksimal penangannnya. Salah satu faktor yang me nyebabkan terjadinya timbunan sampah yang memenuhi kontainer hingga meluber adalah jadwal pengosongan TPS yang tidak teratur. Hal itu, disebabkan, transportasi sampah yang sering terlambat mengosongkan TPA. Ketidakteraturan jadwal pemindahan sampah dari TPS ke TPA sampah disebabkan karena tidak optimalnya pengaturan rute pengangkutan sampah serta jumlah truk sampah yang terbatas. Hal ini diperparah dengan kemacetan yang sering terjadi di jalanjalan menuju tempat pembuangan sampah akhir. Hal ini dapat diatasi jika pasarpasar tradisional tersebut memiliki instalasi penanggulangan sampah pasar (IPSP) sendiri yang dapat dikerjakan dan dikelola secara mandiri oleh pengelola pasar atau pengelola kebersihan pasar tersebut. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang yang telah diuraikan sebelumnya, yang menjadi permasalahan adalah bagaimana Instalasi Penanggulangan Sampah Pasar yang dapat mengatasi masalah sampah pada pasarpasar tradisional di kota Medan dan dapat dikelola secara mandiri oleh pengelola pasar tersebut? C. Maksud dan Tujuan Tulisan ini dimaksudkan untuk memberikan sebuah alternatif pemecahan masalan sampah organik di pasar-pasar tradisional yang ada di kota Medan dengan
memanfaatkan inovasi teknologi pengelolaan sampah yang telah ada dan sumber daya yang tersedia berupa sampah organic. D. Kerangka Teoritis Pengelolahan persampahan di perkotaan merupakan suatu sistem yang saling berinteraksi membentuk kesatuan dan mempunyai tujuan. Pengolahan sampah suatu kota bertujuan untuk melayani penduduk berkaitan dengan sampah domestik rumah tangga yang dihasilkannya secara tidak langsung memelihara kesehatan masyarakat serta menciptakan suatu lingkungan yang baik, bersih dan sehat. Pemerintah bertanggung jawab dalam pemgumpulan ulang dan pembuangan sampah dari pemukiman secara memadai. Namun karena terdapat hal lain yang harus diprioritaskan dalam pembangunan di daerah serta kurangnya dana penunjang untuk operasionalisasi pengolahan persampahan,menjadikan pada beberapa daerah kegiatan pengolahan sampah ini tidak seperti yang diharapkan. Hal ini makin diperkuat dengan belum diterapkannya prinsip bahwa yang memproduksi barang harus mengelola sampah dari barang tersebut. Sampah merupakan bahan yang dibuang dari sumber aktivitas manusia maupun proses alam yang belum memiliki nilai ekonomi (Mappiratu, 2011). Menurut WHO, sampah adalah sesuatu yang tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya (Chandra, 2007). Banyak
112
sampah organik masih mungkin digunakan kembali/ pendaurulangan (re-using), walaupun akhirnya akan tetap merupakan bahan/ material yang tidak dapat digunakan kembali (Dainur, 1995). Secara garis besar, sampah perkotaan berasal dari pencemaran yang disebabkan oleh industri dan sektor domestik yang menghasilkan limbah domestik (sampah domestik) (www.repository.USU.ac.id). Sampah domestik ini terdiri dari sampah organik dan sampah non organik. Sampah organik berasal dari mahluk hidup yang dapat terdegradasi sedangkan sampah non organik yang tidak dapat terdegradasi misalnya: plastik, kaleng, kaca, dan lainlain. Selain sampah organik dan sampah non organik terdapat juga yang disebut sampah berbahaya misalnya: baterai, jarum suntik, dan lain-lain. Sementara sampah industri terdiri dari emisi dari proses pembakaran, limbah cair (sampah cair), limbah padat (sampah padat). Selain itu, sampah juga dibedakan menjadi sampah basah dan sampah kering. Sampah basah adalah sampah yang dapat diuraikan oleh mikroorganisme, sedangkan sampah kering adalah sampah yang tidak dapat diuraikan oleh mikro organisme (Mappiratu, 2011). Sampah termasuk salah satu pencemar yang sangat potensial dan menimbulkan problem di semua daerah. Sampah merupakan sisa atau limbah yang berasal dari kegiatan industri, pasar , rumah tangga , hotel , stasiun dan terminal serta rumah sakit dan perkantoran. Hasil survey tentang kontribusi kegiatan terhadap sampah
menunjukkan 73 % sampah berasal dari rumah tangga (sampah rumah tangga), 14 % dari hotel (sampah hotel), 5 % dari pasar (sampah pasar), dan 8% lainnya berasal dari terminal, rumah sakit, rumah makan, serta kantor (Kompas, 2008). Hingga saat ini, sampah organik telah ditangani melalui penerapan teknologi sederhana hingga teknologi canggih yaitu, dari penimbunan tanah, pengomposan, pembakaran sampai ke incinerator. Akan tetapi, cara-cara tersebut belum membuahkan hasil yang memuaskan. Hal tersebut disebabkan oleh besarnya volume sampah per hari yang tidak sebanding dengan kapasitas penanganan sampah, akibatnya terdapat problem pembusukan lanjut yang menghasilkan cemaran bau, cemaran air tanah, bahaya longsor, serta sumber penyakit. Cemaran bau menimbulkan dampak ketidak nyamanan penduduk. Salah satu teknologi penanggulangan sampah dan sumber energi alternatif yang besar peluangnya untuk dikembangkan pemanfaatannya di Indonesia adalah energi biogas. Gas ini berasal dari berbagai macam sampah organik seperti sampah biomassa, kotoran manusia dan kotoran hewan yang dapat dimanfaatkan menjadi energi melalui proses fermentasi bahan-bahan organik oleh bakteri anaerob (bakteri yang hidup dalam kondisi tanpa udara). Biogas yang dihasilkan oleh aktivitas anaerobik sangat populer digunakan untuk mengolah limbah biodegradable karena bahan bakar dapat dihasilkan dan sekaligus mengurangi
113
volume limbah buangan (Wikipedia). Metana dalam biogas, bila terbakar akan relatif lebih bersih daripada batu bara, dan menghasilkan energi yang lebih besar dengan emisi karbon dioksida yang lebih sedikit. Pemanfaatan biogas memegang peranan penting dalam manajemen limbah karena metana merupakan gas rumah kaca yang lebih berbahaya dalam pemanasan global bila dibandingkan dengan karbon dioksida. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan pembakaran bahan bakar fosil. Biogas sebagian besar mengandung gas metana (CH4) dan karbondioksida (CO2), dan beberapa kandungan gas yang jumlahnya kecil diantaranya hidrogen (H2), hidrogen sulfida (H2S), amonia (NH3) serta nitrogen (N) yang kandungannya sangat kecil. Energi yang terkandung dalam biogas tergantung dari konsentrasi metana (CH4). Semakin tinggi kandungan metana maka semakin besar kandungan energi (nilai kalor) pada biogas, dan sebaliknya semakin kecil kandungan metana (CH4) semakin kecil nilai kalor (Murjito, 2008). Pembuatan biogas dari kotoran ternak dikembangkan dengan metodologi fermentasi anaerob. Tahapan proses dengan metode ini yang pertama adalah proses asidifikasi, yaitu proses penguraian atau dekomposisi komponen penyusun bahan organik menjadi asam-asam organik tanpa oksigen. Tahapan proses yang kedua
adalah proses methanasi, yaitu proses perubahan asam-asam organik menjadi biogas. Untuk proses fermentasi anaerob ini dilakukan dalam sebuah biodigester. Digester adalah reaktor tempat berlangsungnya proses fermentasi limbah/ kotoran sapi menjadi biogas. Digester merupakan komponen utama dalam produksi biogas. Digester merupakan tempat dimana bahan organik diurai oleh bakteri secara anaerob (tanpa udara) menjadi gas CH4 dan CO2. Digester harus dirancang sedemikian rupa sehingga proses fermentasi anaerob dapat berjalan dengan baik. Pada umumnya produksi biogas terbentuk pada 4-5 hari setelah digester diisi. Produksi biogas menjadi banyak pada 20-35 hari. Terdapat beberapa jenis digester yang dapat dilihat berdasarkan konstruksi, jenis aliran, dan posisinya terhadap permukaan tanah. Jenis digester yang dipilih dapat didasarkan pada tujuan pembuatan digester tersebut. Hal yang penting adalah apapun yang dipilih jenisnya, tujuan utama adalah mengurangi sampah organik berupa limbah sayuran dan buah-buahan yang ada di sekitar pasar dan menghasilkan biogas yang mem punyai kandungan CH4 tinggi. Dari segi konstruksi, digester dibedakan menjadi: a. Fixed Dome (kubah tetap).Digester jenis ini mempunyai volume tetap. Seiring dengan dihasilkannya biogas, terjadi peningkatan tekanan dalam digester. Karena itu, dalam konstruksinya digester jenis kubah tetap, gas yang terbentuk akan segera dialirkan ke pengumpul gas di luar
114
reaktor. Indikator produksi gas dapat dilakukan dengan memasang indikator tekanan.
b. Floating dome, pada tipe ini terdapat bagian pada konstruksi reaktor yang bisa bergerak untuk menyesuaikan dengan kenaikan tekanan reaktor. Pergerakan bagian reaktor ini juga menjadi tanda telah dimulainya produksi gas dalam reaktor biogas. Pada reaktor jenis ini, pengumpul gas berada dalam satu kesatuan dengan reaktor tersebut.
Komponen-komponen pada digester sangat bervariasi, tergantung pada jenis biodigester yang digunakan. Tetapi, secara
umum digester terdiri dari komponenkomponen utama sebagai berikut: 1. Saluran masuk slurry (campuran sampah organik dan air). Saluran ini digunakan untuk memasukkan slurry ke dalam reaktor utama. 2. Saluran keluar residu. Saluran ini digunakan untuk mengeluarkan kotoran yang telah difermentasi oleh bakteri. Saluran ini bekerja berdasarkan prinsip kesetimbangan tekanan hidrostatik. Residu yang keluar pertama kali merupakan slurry masukan yang pertama setelah waktu retensi. 3. Katup pengaman tekanan (control valve). Katup pengaman ini digunakan sebagai pengatur tekanan gas dalam biodigester. Katup pengaman ini menggunakan prinsip pipa T. Bila tekanan gas dalam saluran gas lebih tinggi dari kolom air, maka gas akan keluar melalui pipa T, sehingga tekanan dalam digester akan turun. 4. Sistem pengaduk. Pengadukan dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pengadukan mekanis, sirkulasi substrat digester, atau sirkulasi ulang produksi biogas ke atas biodigester menggunakan pompa. Pengadukan ini bertujuan untuk mengurangi pengen dapan dan meningkatkan produktifitas digester karena kondisi substrat yang seragam. 5. Saluran gas. Saluran gas ini disarankan terbuat dari bahan polimer untuk menghindari korosi. Untuk pembakaran gas pada tungku, pada
115
ujung saluran pipa bisa disambung dengan pipa baja antikarat. 6. Tangki/ Wadah penyimpan gas. Konstruksi tangki atau wadah penyimpan gas dibuat khusus gar tidak bocor dan tekanan yang terdapat dalam bahan seragam. Instalasi Pengelolaan Sampah Pasar (IPSP) yang dimaksud dalam tulisan ini adalah serangkaian proses pengelolaan sampah organik yang dihasilkan pasar tradisional yang pada akhirnya meng hasilkan biogas dan residu yang dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan yang dapat menunjang pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Instalasi ini terdiri dari mesin pencacah dan pengaduk, digester, generator pembangkit tenaga listrik yang telah dimodifikasi sedemikian sehingga menggunakan bahan bakar berupa gas yang dihasilkan oleh digester, dan mesin untuk mengemas residu biogas dalam kemasan yang diinginkan. Secara garis besar, proses pengolahan sampah pada IPSP ini dapat digambarkan sebagai berikut:
Adapun proses pengolahan sampah pada IPSP ini adalah sebagai berikut: 1. Sampah organik yang telah terkumpul pada tempat pembuangan sampah (TPS) sementara, dimasukkan ke dalam mesin pencacah dan pengaduk dengan diberi air 1:1, sehingga diperoleh bubur sampah. Pencam puran ini berfungsi untuk memak simalkan potensi biogas, me mudahkan pengaliran, serta meng hindari terbentuknya endapan pada saluran masuk. 2. Sebelum memasukkan bubur sampah ke dalam digester, sebaiknya bubur disaring terlebih dahulu ntuk menghindari bahan-bahan lain yang masuk ke dalam reaktor 3. Setelah didiamkan kurang lebih 10 hari, maka akan terbentuk gas di dalam reaktor 4. Gas yang timbul diteruskan melalui pipa ke generator yang telah dimodifikasi, sehingga dapat mem bangkitkan listrik dan dapat dialirkan ke pihak-pihak yang menjadi pelang gan listrik biogas 5. Residu yang terkumpul pada tangki yang telah tersedia kemudian dikemas dengan menggunakan mesin penge mas sehingga diperoleh kemasan yang diinginkan. Proses ini biasanya memakan waktu 10-15 hari, tetapi setelah hari ke-15, proses pengisian digester dapat dilakukan setiap hari. Namun demikian, jumlah unit IPSP ini dapat disesuaikan dengan volume sampah harian dan luas lahan yang tersedia di pasar tersebut. Urutan
116
perencanaan desain unit biodigester dimulai dengan perhitungan volume biodigester, penentuan model biodigester. Mesin pencacah dan pengaduk dapat dimodifikasi dari konsep mesin pengaduk (blender) yang biasa digunakan dalam rumah tangga. Sedangkan untuk generator dimodifikasi sedemikian sehingga gene rator tersebut menggunakan biogas hasil pengolahan pada digester sebagai bahan bakarnya. E. Analisis Manfaat dan Keuntungan IPSP Instalasi Pengelolaan Sampah Pasar (IPSP) yang ditawarkan dalam uraian diatas memiliki beberapa manfaat dan keuntungan antara lain: 1. Biogas menghasilkan bahan bakar ramah lingkungan, karena terbuat dari bahan-bahan alami, seperti kotoran manusia dan hewan, serta limbahlimbah organik lain. Karbon dalam biogas merupakan karbon yang diambil dari atmosfer oleh fotosintesis tanaman, sehingga bila dilepaskan lagi ke atmosfer tidak akan menambah jumlah karbon di atmosfer bila dibandingkan dengan bahan bakar fosil. 2. Biogas tidak menghasilkan limbah yang bisa mencemari lingkungan. Gas metana dalam biogas bisa terbakar sempurna. Sebaliknya, gas metana dalam bahan bakar fosil tidak bisa terbakar sempurna dan akan mem bahayakan lingkungan. 3. Biogas memiliki kandungan energi tinggi yang tidak kalah dari kan
4.
5.
6.
7.
dungan energi dalam bahan bakar fosil. Nilai kalori dari 1 m3 biogas sekitar 6000 watt jam, setara dengan setengah liter minyak diesel. Oleh karena itu biogas sangat cocok menggantikan minyak tanah, LPG, butana, batu bara, dan bahan bakar fosil lainnya (Balitbang ESDM, 2006). Biogas mengandung 75% metana. Semakin tinggi kandungan metana dalam bahan bakar, semakin besar kalor yang dihasilkan. Oleh karena itu, biogas juga memiliki karakteristik yang sama dengan gas alam. Sehingga jika biogas diolah dengan benar, biogas bisa digunakan untuk meng gantikan gas alam. Dengan demikian jumlah gas alam bisa dihemat (Bani Hermawan, dkk. 2007). Limbah biogas dapat digunakan sebagai pupuk. Limbah biogas, yaitu sampah organik yang telah hilang gasnya (slurry) merupakan pupuk organik yang sangat kaya akan unsurunsur yang sangat dibutuhkan tanaman. Bahkan, unsur-unsur ter tentu seperti protein, selulose, dan lignin tidak bisa digantikan oleh pupuk kimia. Dengan demikian kita juga bisa mengurangi anggaran untuk membeli pupuk. Listrik yang diperoleh dari biogas dapat menjadi salah satu alternatif mengatasi krisis energi yang diaki batkan tingginya ketergantungan terhadap bahan bakar fosil Hasil penelitian yang dilakukan oleh Balitbang ESDM dengan Universitas
117
Padjajaran menunjukkan bahwa untuk menghasilkan daya sebesar 450 – 1.000 Watt, sebuah genset memerlukan bahan bakar biogas sebesar 0,6 – 1 m3 biogas/jam. Pemakaian genset tersebut berkisar 12 jam/hari. Konsumsi biogas untuk genset per hari berkisar 7,2 – 12 m3/hari. Hal ini berarti apabila semakin banyak sampah organik yang dapat diolah oleh IPSP, maka semakin banyak energi listrik yang dapat dihasilkan. Hal ini merupakan solusi dari kenyataan yang terjadi selama ini, dimana semakin banyak sampah organik yang ada, maka Dinas Kebersihan akan semakin kerepotan. 8. Hasil Penelitian yang dilakukan Agung Sulistyo (2010) mengenai analisis pemanfaatan sampah menjadi biogas pada Pasar Induk Kramat Jati Jakarta menunjukkan bahwa modal yang dikeluarkan untuk pembangunan digester akan kembali dalam waktu sekitar 8 tahun, sementara waktu pakai digester mencapai 20 tahun. Dengan demikian diperoleh keun tungan dengan penjualan energi listrik dan residu yang dihasilkan selama 12 tahun. 9. Pemerintah dapat menghemat bahan bakar yang diperlukan untuk mengangkut sampah dari pasar tradisional ke TPA. Armada pengangkut sampah yang jumlahnya hampir 300 truk dapat dikurangi sehingga akan memperkecil biaya pemeliharaan angkutan tersebut.
10. Tidak akan ada lagi sampah busuk dan berbau karena sampah-sampah yang ada dapat langsung diolah dan menjadi sesuatu yang berguna. 11. Listrik yang dihasilkan dapat disalurkan kepada pedagangpedagang yang berjualan sehingga tidak ada lagi ketakutan akan adanya pemadaman bergilir yang dapat merugikan pedagang. 12. Kemungkinan penerapan IPSP ini sangat dimungkinkan karena pasarpasar tradisional di kota Medan masih memiliki lahan untuk IPSP ini, untuk pasar sentral Medan dapat dibuat di daerah pasar Jalan Bintang atau di samping Olympia Plaza. Untuk Pasar Sukaramai, pemerintah dapat mempertimbangkan pembuatan IPSP ini dengan mensinergikannya pada pembangunan pasar yang sedang berlangsung. Pasar Brayan masih memungkinkan pembuatan IPSP ini dengan melakukan renovasi pada los penjualan pedagang ikan yang saat ini sangat semrawut, bau dan becek. Untuk Pasar Aksara dan Pasar Bengkok, pemerintah dapat memanfaatkan lahan bekas Bioskop Nasional di jalan M. Yacub. Dari uraian di atas IPSP merupakan salah satu alternatif pemecahan masalah sampah organik pada pasar tradisional yang terbaik yang dapat dirancang sesuai dengan kebutuhan dan ketersediaan bahan baku pada pasar tersebut.
118
F. Penutup Potensi pasar tradisional untuk mengembangkan biogas sangat besar karena 70% limbah yang dihasilkan pasar tradisional berupa sampah organik. Pengelolaannya pun cukup sederhana dan tidak memerlukan banyak biaya. Biogas juga lebih ramah lingkungan dan bisa mengurangi ketergantungan masyarakat terhadap sumber energi yang tak ter barukan. Namun usaha pengelolaan sampah di pasar tradisional untuk memproduksi biogas dari sampah organik sampai saat ini belum maksimal karena belum adanya instalasi pengelolaan sampah yang terencana dan berkesinambungan. Selama ini sampah hanya dibuang begitu saja tanpa ada pemanfaatan lebih lanjut. Pengelolaan sampah yang ada di pasarpasar tradisional akan memberikan manfaat jika pengelolaan sampah itu dilakukan secara terencana dan ber kesinambungan. Proses ini melibatkan partisipasi banyak pihak, baik pedagang, pengelola, maupun pemerintah. Karenanya diperlukan sebuah Instlasi Pengelolaan Sampah Pasar yang dapat dilakukan dan dikelola oleh pemerintah daerah bekerja sama petugas kebersihan dan pengelola pasar. Jika dikembangkan secara baik, terencana dan berkesinambungan, IPSP ini dapat membuka lapangan kerja baru dan menambah pendapatan daerah. G. Daftar Pustaka Anonim. 2013. Masalah Sampah Diindonesia. Kompas 2013. Dari www.kompas.com
diunduh tanggal 25 September 2013 Beni Hermawan, Lailatul Qodriyah, danCandrarini Puspita, 2007, PemanfaatanSampah Organik sebagai SumberBiogas untuk Mengatasi Krisisenergi Dalam Negeri. Karya Tulis Ilmiah Universitas Lampung, Bandar Lampung. Chandra, Budiman, Dr.(2007), ”Pengantar Kesehatan Lingkungan”, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta. Dainur, 1995. Materi-materi Pokok Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Widya. Medika. Hadiwiyoto, Soewedo.1986. Pemanfaatan dan Pengelolaan Sampah. Jakarta: Yayasan Idayu Agung Sulistyo. 2010. ANALISIS PEMANFAATAN SAMPAH ORGANIK DI PASAR INDUK KRAMAT JATI (skripsi). Jakarta: Universitas Indonesia. Harahap, Syahbudin. 1991. Dampak Pembangunan masyarakat Batak Toba di PorseaKabupaten Tapanuli Utara. Laporan Penelitian. Medan : IKIP Medan. Mappiratu. 2011. Kajian Teknologi Produksi Biogas Dari Sampah Basah Rumah Tangga , Makalah Disampaikan Pada Seminar Nasional Sehari, 13 Oktober 2011. Universitas Tadulako. Palu.
119
Murjito. 2008. Desain Alat Penangkap Gas Methan Pada Sampah Menjadi Biogas. Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang. Malang.
PortalKBR.com tanggal 21 April 2013. Dari www.portalKBR.com diunduh tanggal 25 September 2013-09-28
120
INOVASI KETERTIBAN BERLALU LINTAS DI KOTA MEDAN Oleh : STEPHANIE
BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kita tahu bahwa zaman sekarang, manusia tidak luput dari yang namanya alat transportasi, baik alat transportasi di darat, udara maupun air. Bahkan setiap hari, manusia berpergian kemana-mana menggunakan alat transportasi untuk memudahkan serta menghemat waktu. Awalnya, manusia hanya berjalan kaki kemana-mana. Kemudian zaman berkembang, manusia menciptakan alat transportasi untuk pertama kalinya, yaitu mobil uap (1769) dimana hanya bisa ditumpangi 1 orang saja. Namun sekarang mobil telah diciptakan dalam beragam jenis dan menggunakan teknologi yang canggih. Selain itu, juga diciptakan berbagai macam alat transportasi lainnya seperti sepeda motor, bajaj, bus, dan lainlain. Tentunya di era yang berkembang ini, manusia tidak ingin ketinggalan zaman dan juga ingin serba praktis dan efisien, sehingga banyak orang yang memiliki alat transportasi. Bahkan terkadang tidak cukup hanya ada satu. Selain itu, banyak orang yang telah menyalahgunakan alat transportasi itu sendiri, sehingga akan banyak terjadi pelanggaran aturan lalu lintas. Pelanggaran aturan lalu lintas dan kecelakan tentunya penyebab utama menimbulkan kemacetan. Pada tahun 2012, korban tewas akibat kecelakaan
sepeda motor di Koda Medan mencapai 70 persen. Umumnya korban meninggal karena tidak memakai helm saat berkendara dan tidak memiliki keleng kapan standar, misalnya kaca spion dan lampu sein. Bahkan di Koran juga men catat bahwa angka kecelakaan di Kota Medan tinggi, dalam sebulan tercatat RS Pirngadi menangani 100 korban kece lakaan. Dari angka itu, tidak sedikit kor ban yang meninggal dunia. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa penyebab kemacetan di Kota Medan? 2. Mengapa terlalu sering terjadi pelanggaran lalu lintas di Kota Medan? 3. Bagaimana cara untuk menanggulangi ketidaktertiban berlalu lintas di Kota Medan? 1.3 Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui penyebab kema cetan di Kota Medan. 2. Untuk mengetahui mengapa sering terjadi pelanggaran lalu lintas di Kota Medan. 3. Untuk mendeskripsikan cara-cara mengurangi ketidaktertiban berlalu lintas di Kota Medan.
121
1.4 1. 2.
3.
Manfaat Penelitian Untuk menambah wawasan bagi pembaca. Menyadarkan pembaca tentang halhal yang berhubungan dengan tertib berlalu lintas. Supaya kita mengetahui bahwa teknologi zaman sekarang sudah canggih dan dapat membantu mengatasi kemacetan.
BAB II. METODE PENELITIAN 2.1 Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan mencari informasi dari internet dan melakukan pengamatan langsung. 2.2 Subjek Penelitian Pengendara di Kota Medan. 2.3 Pengolahan Data Data yang telah terkumpul diseleksi dan diorganisasi. Kemudian data dianalasis kembali. Selanjutnya penyusun mulai mengonsep karya ilmiah dengan sistematika yang telah diterapkan. BAB III. LANDASAN TEORI 3.1 Undang-Undang Lalu lintas di dalam UndangUndang No.22 Tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang dimaksud dengan Ruang Lalu lintas Jalan dan prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan fasilitas pendukung.
Pemerintah mempunyai tujuan untuk mewujudkan lalu lintas dan angkutan jalan yang selamat, aman, cepat, lancar, tertib, teratur, nyaman dan efisien melalui manajemen lalu lintas dan rekayasa lalu lintas. Tata cara berlalu lintas di jalan diatur dengan peraturan perundangan menyangkut arah lalu lintas, perioritas menggunakan jalan, lajur lalu lintas, jalur lalu lintas dan pengendalian arus di persimpangan. 3.2
Komponen Lalu Lintas Ada tiga komponen terjadinya lalu lintas, yaitu manusia, kendaraan dan jalan. Manusia sebagai pengguna jalan dapat berperan sebagai pengemudi ataupun pejalan kaki. Kendaraan digunakan oleh pengemudi. Jalan merupakan lintasan yang dilalui oleh kendaraan bermotor maupun pejalan kaki. Orang-orang tentunya berharap mampu mengalirkan aliran lalu lintas dengan lancar dan aman, sehingga dapat merendam angka kecelakaan lalu lintas. 3.3 Manajemen Lalu Lintas Manajemen lalu lintas meliputi kegiatan perencanaan, pengaturan, penga wasan dan pengendalian lalu lintas dan bertujuan untuk keselamatan, keamanan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas, dan dilakukan dengan: a. Usaha peningkatan kapasitas jalan ruas, persimpangan, dan/atau jaringan jalan; b. Pemberian perioritas bagi jenis kendaraan atau pemakai jalan tertentu; c. Penyesuaian antara permintaan pe jalan dengan tingkat pelayanan
122
tertentu dengan mempertimbangkan keterpaduan intra dan antar moda; d. Penetapan sirkulasi lalu lintas, larangan dan/atau perintah bagi pemakai jalan. BAB IV. PERMASALAHAN 4.1. Penyebab kemacetan di Kota Medan Salah satu faktor dari penyebab kemacetan di Kota Medan adalah pelanggaran aturan lalu lintas. Di Kota Medan, sering sekali terjadi pelanggaran aturan lalu lintas. Pengguna jalan selalu sesukanya menggunakan jalan tanpa memikirkan pengguna jalan yang lain. Contoh yang konkrit adalah sering kita temui pada saat rambu-rambu lalu lintas masih menunjukkan warna merah dan jalanan lumayan sepi, pengendara tidak segan-segan menyeberangi persimpangan, sehingga terkadang bisa menyebabkan kesalahan yang fatal, yaitu kecelakaan dan akhirnya menimbulkan kemacetan. Selanjutnya adalah ketidaktahuan orang akan jalanan yang macet. Ketika orang-orang hendak menuju ke jalan yang sama dan ternyata jalanan tersebut macet, maka meraka akan menambah kemacetan. Kendaraan akan semakin menumpuk di jalan tersebut, sehingga jalanan terkadang akan ditutup oleh polisi dan menyebabkan orang-orang menuju ke jalan yang lain. Faktor yang lain adalah ketika ramburambu lalu lintas menunjukkan warna hijau di persimpangan pada saat persimpangan tersebut sedang macet, kendaraan terus saja melaju, sehingga ketika rambu-rambu berubah menjadi
warna merah, mobil berhenti di tengah persimpangan akan menyebabkan mobil yang lain tidak bisa ke seberang jalan. Kemudian rambu-rambu lalu lintas di Kota Medan sering tidak berfungsi dan tidak ada yang mengatur lalu lintas, sehingga kekacauan lalu lintas terjadi. 4.2. Penyebab sering terjadinya pelanggaran tata tertib lalu lintas di Kota Medan Pelanggaran lalu lintas sering sekali terjadi di sekitar jalanan Kota Medan. Penyebabnya adalah kurangnya kesadaran publik dalam berlalu lintas, misalnya berhenti dan memarkirkan mobil dengan sembarangan. Teknologi yang digunakan dalam tertib berlalu lintas masih berlum cukup canggih, sehingga banyak orangorang yang lolos ketika melanggar peraturan lalu lintas. Kemudian, faktor yang lain adalah orang-orang terburu-buru dan berebutan untuk mengakhiri perjalanan, sehingga mereka tidak memi kirkan orang lain dan langsung menerobos lampu merah. Beberapa kendaraan juga sering berhenti tepat di atas zebra cross sehingga menghambat pejalan kaki untuk menyeberang. Berikut adalah gambaran Kota Medan yang macet dan pelanggaran tata tertib lalu lintas.
123
Ma cet S e pi
Penye bab Ma cet
M
Mengha mbat Pejalan kaki S e pi
S e pi
H
M
S e pi
Melanggar Aturan Lalu Lintas (Harus S Ditindak) e pi
124
BAB V. PEMBAHASAN Cara Menanggulangi Kemacetan dan Pelanggaran Tata Tertib Lalu Lintas 5.1 Energi Cadangan Rambu-rambu Lalu Lintas Rambu-Rambu lalu lintas sangatlah penting perannya dalam me ngatur jalan, namun apabila lampunya tidak menyala maka tidak ada lagi fungsinya. Untuk itu, penulis memberi mempunyai sebuah ide, yaitu membuat rambu-rambu lalu lintas yang menyimpan energi listrik ataupun seperti baterai cadangan. Ketika ada listrik, rambu-rambu lalu lintas akan menyerap energei listrik untuk energi cadangan. Pada saat tidak ada listrik, rambu-rambu akan menggunakan listrik yang telah disediakan oleh energi cadangan, sehingga rambu-rambu akan tetap berfungsi. 5.2
Memasang CCTV(Closed Circuit Television) dan Sensor Dengan memasang CCTV, maka akan mengurangi pekerjaan polisi dan juga lebih aman. CCTV dipasang di setiap sudut jalan, sehingga petugas dapat
memantau lebih banyak jalanan melalui monitor. Ketika ada yang melanggar, kemungkinan untuk lolos sangat kecil karena CCTV akan menangkap gambar tersebut dan pihak berwajib akan segera bertindak. Selain itu, CCTV juga akan membantu dalam bidang kriminalitas. Pada saat ada berbuat tindakan men curigakan, petugas dapat memantau dari CCTV. Selain itu, CCTV dapat me nangkap gambar dari kendaraan yang memarkir sembarangan ataupun berhenti di tengah jalan. Sensor dipasang di tiang ramburambu lalu lintas. Gunanya, ketika ada mobil yng lewat pada saat rambu-rambu menunjukkan warna merah, maka senor akan memberi sinyal. Sensor bisa dipasang otomatis maupun manual. Pada saat sensor distel otomatis, maka CCTV akan otomatis menangkap gambar. Apabila distel manual, maka petugas yang akan menekan suatu tombol untuk menangkap gambar. Berikut ilustrasi pelanggaran
M Harus ditindak
125
5.3 GPS(Global Positioning System) Zaman sekarang, GPS sangat membantu dalam penunjuk arah jalan, maupun lokasi orang-orang. Namun penulis ingin memanfaatkannya dalam hal untuk mengurangi kemacetan dengan bantuan dari satelit. Satelit akan menangkap gambar dari jalanan yang ada di Kota Medan. Kemudian informasi akan dikirim ke kantor pihak berwajib dan informasi akan dikirim ke GPS. Sehingga ketika orang-orang hendak berpergian ke tempat yang macet, GPS akan mem beritahukan bahwa rute yang biasanya ditempuh sedang macet dan GPS juga
akan menunjukkan jalan alternatif yang tidak macet. 5.4 Kotak Silang Kotak silang akan digambar di setiap tengah-tengah persimpang an. Gunanya adalah ketika suatu jalan macet rambu-rambu menunjuk kan warna hijau, maka kendaraan dari seberang tidak boleh melaju dan berhenti di kotak tersebut. Gunanya adalah untuk mengurangi kemacetan pada jalan lain. Berikut ilustrasi dari “Kotak Silang”
Dilarang Berhenti di Kotak (Harus ditindak)
M
H Kotak yang diberi Tanda X
126
5.5
Tindakan yang Dilakukan Apabila Melanggar Aturan Apabila petugas ada di tempat kejadian, untuk pelanggatan pertama dan kedua kali, maka petugas langsung mencatat plat nomor dan menilang serta memberi peringatan. Untuk pelanggaran ketiga, petugas hendak menyita kendaraan pemilik selama satu bulan dan apabila setelah dikembalikan, pengendara melang gar aturan lagi, kendaraan akan disita untuk selamanya. Apabila petugas tidak di tempat, maka CCTV akan menangkap gambar dan untuk pelanggaran pertama dan pelanggaran kedua, pihak betugas akan mencatat plat nomor kendaraan, pergi ke rumahnya untuk menilang dan memberi peringatan. Kemudian untuk pelanggaran yang ketiga kalinya, pihak berwajib hendak menyita kendaraan dan ditahan selama satu bulan. Setelah kendaraan dikembalikan namun pengendara melang gar aturan lalu lintas lagi, maka kendaraan disita dan tidak dikembalikan untuk selamanya. Tindakan ini berlaku bagi semua pengendara yang melanggar aturan lalu lintas kecuali pada keadaan dan/atau kendaraan tertentu, seperti mobil ambu lans, mobil pemadam kebakaran, dan lainlain.
BAB VI. PENUTUP 6.1 Kesimpulan Pelanggaran aturan lalu lintas terjadi karena teknologi yang canggih masih kurang dimanfaatkan dan kurangnya kesadaran publik dalam berlalu lintas. Selain itu, orang-orang terkadang tidak sengaja menemui jalanan yang macet, sehingga kemacetan semakin meningkat. Petugas juga susah untuk memantau begitu banyak jalanan, sehing ga ada yang lolos pada saat melanggar aturan lalu lintas. Kemudian, terkadang rambu-rambu lalu lintas tidak berfungsi ditambah tidak ada pihak wajib yang bertugas, sehingga menyebabkan jalanan menjadi kacau dan akhirnya menimbulkan kemacetan dan banyak pelanggaran lalu lintas terjadi. Dalam ketertiban berlalu lintas, teknologi canggih mengambil peran yang penting. Energi cadangan untuk ramburambu lalu lintas sangatlah diperlukan di Kota Medan, supaya ketika listrik di jalanan padam, rambu-rambu masih bisa berfungsi. Apabila kita lihat, di luar negeri, banyak jalanan yang telah dipasang CCTV guna untuk memantau pengguna jalan. Maka, di Kota Medan, penulis ingin ada CCTV yang dipasang supaya untuk menjaga ketertiban berlalu lintas.Tentunya CCTV juga akan didampingi oleh sensor dan energi cadangan. Sensor adalah untuk mendeteksi pelanggar rambu-rambu lalu lintas dan CCTV akan menangkap gambar
127
secara manual maupun otomatis. Selain itu, GPS juga sangat bermanfaat selain untuk penunjuk jalan, GPS dapat memberi informasi tentang jalanan yang macet, sehingga GPS akan menunjukkan rute yang tidak macet untuk menuju tempat tujuan. Selain teknologi, kita juga dapat merubah sedikit peraturan berlalu lintas, misalnya dengan cara mengecat kotak silang di tengah persimpangan jalanan. Ketika mobil tidak boleh berhenti di kotak tersebut, maka tidak akan ada mobil yang melaju ketika rambu-rambu menunjukkan warna hijau, sedangkan seberang jalanan sedang mengalami kemacetan. Aturan yang dibuat bukanlah untuk merugikan pengendara, namun untuk kepentingan bersama. Maka itu, untuk menciptakan arus lalu lintas yang lancar, butuh kerjasama dari semua pihak. 6.2
Saran Diharapkan agar pengguna jalan dapat menaati peraturan yang telah ada. Karena dengan menaati peraturan, kita tidak akan bisa menimbulkan kerugian kepada pihak lain. Peraturan yang ada adalah untuk dipatuhi, bukan untuk dilanggar. Peraturan ada untuk keselamatan dan kebaikan setiap orang. Penulis juga menyarankan agar mencantumkan peraturan-peraturan baru yang lebih ketat untuk mengatur tertib berlalu lintas dan mengurangi. bila perlu, Kota Medan mempunyai aturan daerah sendiri untuk mengatur tertib lalu lintas, sehingga Undang-Undang tidak perlu diubah isinya. Kemudian di Kota Medan,
tidak sedikit ditemukan pengendara yang belum cukup umur. Mereka menggunakan SIM “tembak” dimana data-data diri dalam SIM bukanlah data yang seharusnya. Untuk itu, diharapkan agar pihak berwajib tidak memberikan SIM kepada orang-orang yang belum memenuhi persyaratan. Kepada seluruh pembaca, penulis berharap agar ide-idenya dapat dijalankan. Tentunya semuanya tidak akan bisa berjalan dengan baik apabila tidak ada dukungan dari pihak yang bersangkutan. DAFTAR PUSTAKA http://id.m.wikipedia.org www.google.com Arifin, E. Zaenel . 1983. “Dasar-dasar Penulisam Karya Ilmiah”. Jakarta: Gramedia.
128
PEMANFAATAN TEKNOLOGI YANG MENUNJANG KOTA MEDAN Oleh : STEFANI DYAH M.A.H.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia merupakan Negara besar berbentuk kepulauan, yang terdiri dari 5(lima) pulau besar yaitu; Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi dan Papua. Dimana disetiap pulau memiliki beberapa provinsi dan kabupaten/kota dengan permasalahannya tersendiri. Ibu kota adalah kota utama atau kota yang menjadi inti dari suatu provinsi. Salah satu ibu kota provinsi di Indonesia ialah Medan. Medan adalah ibu kota dari provinsi Sumatera Utara. Medan merupakan kota terbesar ke-4 di Indonesia dengan populasi mencapai 2.970.032 jiwa (data pusat statistik Medan tahun 2012). Kota Medan secara geografis terletak di antara 2 27'-2 47' Lintang Utara dan 98 35'-98 44' Bujur Timur. Posisi Kota Medan ada di bagian Utara Propinsi Sumatera Utara dengan topografi miring ke arah Utara dan berada pada ketinggian tempat 2,5-37,5 m di atas permukaan laut. Luas wilayah Kota Medan adalah 265,10 km2 secara administratif terdiri dari 21 Kecamatan dan 151 Kelurahan. Di kota Medan, terdapat berbagai macam suku, yaitu dari suku Batak, Karo, Jawa, Chinese, Mandailing, Minangkabau, Aceh, Sunda, dan lain-lain. Medan merupakan pusat perindustrian utama di Sumatera Utara, sehingga banyak orang berbondong-bondong datang ke kota Medan untuk mencari nafkah.
Tetapi, sekalipun Medan merupakan kota metropolitan, Medan masih harus membuat perubahan, karena masih kurangnya kesejahteraan kehidupan masyarakat dan masih kurangnya pemahaman masyarakat Medan akan pemanfaatan teknologi. Teknologi secara umum dapat diartikan sebagai keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi dapat berupa: alat komunikasi, alat industri, alat transportasi, dan lain-lain. Maka, sebagai kota besar, Medan harus dapat memaksimalkan pemakaian teknologi dengan tepat guna, terutama dibidang: Transportasi dan lalu lintas Pendidikan, dan Tata kota. Kota Medan memiliki beberapa kekurangan dalam bidang lalu lintas yang harus dibenahi seperti; - kurangnya rambu-rambu jalan yang menyebabkan banyaknya pelanggaran oleh para pengendara dan kecelakaan yang terjadi akibat kurangnya ramburambu jalan terutama di persim pangan, - lalu kurangnya jembatan penyebera ngan jalan di jalur-jalur utama yang menyebabkan para penjalan kaki kesulitan untuk menyeberang jalan, dan
129
-
banyaknya potongan jalan-jalan ke jalan utama yang menyebabkan banyak terjadi kecelakaan, di bawah ini adalah data persentase kecelakaan di Medan, yang disebabkan oleh faktor tidak aman lingkungan. Kemudian kekurangan dalam bidang pendidikan berupa kurangnya website pendidikan milik Pemko yang berisi contoh-contoh soal dan pembahasan, datadata kegiatan pendidikan (cerdas cermat dan lomba-lomba karya ilmiah) di Medan. Dan beberapa hal lain yang mendukung peningkatan pendidikan di kota Medan. Berikut prinsip-prinsip perencanaan kota yang baik, seperti dikutip dari www.globalplannersnetwork.org: 1. Mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan. 2. Terintegrasi dengan semua aspek kota, seperti transportasi, saran publik, mitigasi bencana, dan sebagainya 3. Sesuai dengan prinsip-prinsip tentang tata kawasan dan hunian. 4. Mendukung respons pasar terhadap kawasan tersebut. 5. Mendukung akses menuju ke kawasan tersebut. 6. Mengembangkan fasilitas pendukung yang sesuai. 7. Berpihak pada golongan ekonomi rendah dan kepentingan umum. 8. Mempertimbangkan keragaman budaya. 9. Terintegrasi dengan perencanaan biaya. Selanjutnya kurangnya system teknologi yang membantu dalam perbaikan tata kota seperti sistem Drainase, kurangnya paru-paru kota yang berfungsi sebagai cadangan oksigen, tempat bermain dan berolahraga untuk warga kota Medan, dan masih banyak lagi
kekurangan yang akan dijelaskan dalam pembahasan pada selanjutnya. Banyaknya hal yang harus diubah dikota Medan, maka pemerintahan kota Medan dan provinsi Sumatera Utara memerlukan gagasan atau ide-ide baru yang berasal dari pendapat masyarakat yang bertempat tinggal di Medan. Hal-hal tersebut dapat berupa kritikan atau saran yang membangun dan mungkin dengan kritikan/saran tersebut dapat membuat Medan menjadi lebih baik dan dapat menjadi acuan bagi kota-kota lain. Di dalam karya tulis ini, akan dijelaskan mengenai ide-ide untuk perubahan Medan dalam bidang teknologi terutama dalam bidang transportasi/lalu lintas, pendidikan, dan tata kota. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di halaman sebelumnya, maka penulis membuat rumusan masalah sebagai berikut: a. Apakah permasalahan-permasalahan transportasi di Medan? b. Apakah permasalahan-permasalahan pendidikan di Medan? c. Apakah permasalahan-permasalahan tata ruang kota di Medan? d. Apa saja ide-ide atau gagasan inovasi untuk Medan terutama di bidang: Transportasi atau lalu lintas. pendidikan. dan tata kota. e. Teknologi apa saja yang dapat membantu perubahan kota Medan di bidang tersebut? C. Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari penulis adalah untuk memberikan kemajuan bagi kota Medan agar menjadi lebih baik dari segi pedidikan, lalu lintas, pembangunan
130
daerah sekitar. Penelitian tentang “Pemanfaatan Teknologi yang Menunjang Kota Medan” bertujuan untuk: Memberikan inovasi dan solusi untuk kemajuan kota Medan. Mengetahui permasalahan di kota Medan di bidang transportasi, pendidikan, tata ruang kota dan mengetahui solusi yang bisa dipakai dengan tepat guna. Mengetahui teknologi apa saja yang dapat ditambahkan untuk pembangun an kota Medan. D. Kerangka Teori I. Secara etimologis, akar kata teknologi adalah "techne" yang berarti serangkaian prinsip atau metode rasional yang berkaitan dengan pembuatan suatu objek, atau kecakapan tertentu, atau pengetahuan tentang prinsip-prinsip atau metode dan seni. Istilah teknologi sendiri untuk pertama kali dipakai oleh Philips pada tahun 1706 dalam sebuah buku berjudul Teknologi: Diskripsi Tentang Seni-Seni, Khususnya Mesin (Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical). 1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1990 : 1158) Teknologi adalah ; a. Metode ilmiah untuk mencapai tujuan praktis ilmu pengetahu an terapan. b. Keseluruhan sarana untuk menyediakan barang- barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. 2. Menurut Poerbahawadja Harahap, teknologi adalah ;
1) Ilmu yang menyelidiki caracara kerja di dalam tehnik 2) Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrikpabrik dan industri- industri. 3) Menurut Salim, teknologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan industri bangunan, mesinmesin dan sebagainya. 4) Menurut Rogers (dalam Seels, Richey, 1994 : 12) Teknologi adalah suatu rancangan langkah instrumental untuk memperkecil keraguan mengenai hubungan sebab akibat dalam mencapai hasil yang diharapkan. 5) Menurut Sudarsono Saliman, teknologi adalah ilmu pengetahuan mengenai pembangunan dan industri. 6) Dari Wikipedia, Teknologi adalah pengembangan dan aplikasi dari alat, mesin, material dan proses yang menolong manusia menyelesai kan masalahnya. Sebagai aktivitas manusia, teknologi mulai sebelum sains dan teknik. 7) Dalam Random House Dictionary seperti dikutip Naisbitt (2002 : 46) Teknologi adalah sebagai benda, sebuah obyek, bahan dan wujud yang jelas- jelas berbeda dengan manusia. 8) Menurut Iskandar Alisyahbana seperti dikutip Yusufhadi Miarso, teknologi adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan alat dan akal, sehingga
131
seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau mebuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra, dan otak manusia. 9) Menurut Ellul dalam Miarso, teknologi adalah keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. 10) Menurut Miarso, teknologi adalah proses yang meningkatkan nilai tambah, proses tersebut menggunakan atau menghasilkan suatu produk , produk yang dihasilkan tidak terpisah dari produk lain yang telah ada, dan karena itu menjadi bagian integral dari suatu sistem. 11) Menurut Nana Syaodih S menyatakan bahwa sebenarnya sejak dahulu teknologi sudah ada atau manusia sudah menggunakan teknologi. Kalau manusia pada zaman dulu memecahkan kemiri dengan batu atau memetik buah dengan galah, sesungguhnya mereka sudah menggunakan teknologi, yaitu teknologi sederhana. 12) Menurut Anglin beliau mendefinisikan teknologi sebagai penerapan ilmu-ilmu perilaku dan alam serta pengetahuan lain secara bersistem dan menyistem untuk memecahkan masalah. Ahli lain, Kast & Rosenweig menyatakan Technology is the art of utilizing scientific knowledge. 13) Alisyahbana, beliau merumuskan lebih jelas dan lengkap tentang definisi teknologi yaitu cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan
manusia dengan bantuan alat dan akal sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat, atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca indera, dan otak manusia. 14) Menurut Iskandar Alisyahbana, Teknologi telah dikenal manusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang lebih nyaman, lebih makmur dan lebih sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnya telah ada teknologi, meskipun istilah “teknologi belum digunakan. Istilah “teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan “logos” atau pengetahuan. Jadi secara harfiah teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologi sendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan manusia dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan memperpanjang, memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, pancaindra dan otak manusia. 15) aques Ellul, beliau memberi arti teknologi sebagai” keseluruhan metode yang secara rasional mengarah dan memiliki ciri efisiensi dalam setiap bidang kegiatan manusia. 16) Menurut B.J. Habiebie ada delapan wahana transformasi yang menjadi prioritas pengembangan teknologi, terutama teknologi industri, yaitu;
132
a. Pesawat terbang, b. maritim dan perkapalan, II. Teknologi transportasi ialah alat yang memindahkan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin. a. Miro (2002) mengatakan bahwa transportasi adalah usaha memindahkan , menggerakkan , mengangkut , atau mengalihkan suatu objek dari suatu tempat ke tempat yang lain, di mana ditempat lain ini objek tersebut lebih bermanfaat atau dapat berguna untuk tujuan-tujuan tertentu. b. Soesilo (1999) mengatakan bahwa transportasi merupakan pergerakan tingkah laku orang dalam ruang baik dalam membawa dirinya sendiri maupun membawa barang. c. Nasution (1996) mengatakan bahwa transportasi merupakan pemindahan barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. d. Steenbrink (1974) mengatakan bahwa transportasi merupakan perpindahan orang atau barang dengan menggunakan alat atau kendaraan dari dan ke tempattempat yang terpisah secara geografis. e. Morlok (1978) mengatakan bahwa transportasi merupakan kegiatan memindahkan atau mengangkut sesuatu dari suatu tempat ketempat lain. f. Bowersox (1981) mengatakan bahwa transportasi merupakan perpindahan barang atau
penumpang dari suatu tempat ke tempat lain, di mana produk dipindahkan ke tempat tujuan dibutuhkan. Dan secara umum transportasi adalah suatu kegiatan memindahkan sesuatu (barang dan/ atau barang) dari suatu tempat ke tempat lain, baik dengan atau tanpa sarana. Transportasi dapat dibagi atas 3 yaitu: tranportasi darat, air, maupun udara. Tranportasi darat ialah kendaraan yang dikendarai di jalan darat seperti kereta api, mobil, motor,dll. Kemudian tranportasi air ialah kendaraan yang beroperasi di atas air, kendaraan ini juga dapat berupa kendaraan amfibi(bisa di air dan di darat), transportasi ini biasanya berbentuk sebuah kapal besar dan kecil seperti perahu dayung, kapal feri, dan kapal selam. Lalu transportasi udara memiliki keuntungan daripada transportasi darat dan air yaitu transportasi ini lebih cepat sampai ketujuan karena memakai tenaga jet. III. Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang memadai. Berikut ini merupakan definisi-definisi teknologi pendidikan menurut Ir. Lilik Gani HA, yaitu: 1. Cara yang sistematis dalam merancang, menerapkan, dan mengevaluasi seluruh proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang spesifik, berdasarkan penelitian terhadap
133
pembelajaran dan komunikasi antar manusia, dan mendaya gunakan kombinasi sumber daya manusia dan non-manusia untuk lebih mengefektifkannya. 2. Bidang yang memfasilitasi kegiatan belajar manusia melalui identifikasi, pengem bangan, organisasi, dan pemanfaatan yang sistematik terhadap cakupan sumber pembelajaran yang luas melalui manajemen proses-proses tersebut. 3. Penelitian dan aplikasi terhadap ilmu perilaku dan teori pembelajaran, dan penggunaan pendekatan sistem untuk menganalisis, mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengevaluasi, dan mengatur penggunaan teknologi untuk membantu menyelesaikan masalah pembelajaran. Istilah teknologi instruksional sering kali bertukar tempat dengan istilah teknologi pendidikan, namun teknologi instruksional lebih menekankan pada pendekatan ilmiah dan sistematis terhadap penyelesaian masalah instruksional, dan teknologi pendidikan fokus kepada penggunaan dan pendayagunaan seni dan teknologi untuk mendukung pembelajaran. 4. Studi terhadap penerapan etis dari memfasilitasi kegiatan pembelajaran dan meningkatkan performa dengan membuat, menggunakan, dan memanajemen proses dan
sumber daya teknologi yang tepat. IV.
Pengertian secara umum, kota adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum. Perkembangan kota mempunyai dinamika yang tinggi yang mewakili gambaran proses terjadinya pertemuan antara pelaku dan kepentingan dalam proses pembangunan. wilayah meskipun secara keruangan sangat besar, faktorfaktor yang mempengaruhi dalam menunjang pembangunan tidak sekompleks di kota. Dalam kontelasi itu, diperlukan kebijaksanaan pembangunan tata kota yang lebih dinamis untuk mengantisipasi perkembangan kota yang dikaitkan dengan pemantapan fungsi dalam ruang kota. Menurut UU RI nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang menyebutkan : “Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya. sedangkan tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang” (Setjen dpu, 2007). Dari segi hukum, Nurkholis Hidayat (rumah apresiasi.htm: 21 nopember 2007: 2) menyatakan bahwa “Tata ruang kota dan wilayah adalah suatu usaha pemegang kebijakan untuk menentukan visi ataupun arah dari kota yang menjadi tanggung jawab pemgang kekuasaan di wilayah tersebut”. Sedangkan berdasarkan kacamata lingkungan, menurut Slamet Darwani dari
134
Walhi menyebutkan bahwa : “Tata ruang kota dan wilayah itu adalah menentukan, merencanakan, dan memastikan bagai mana penggunaan ruang secara proporsional sehingga area – area yang ada dapat memenuhi berbagai apek kegiatan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup pada kawasan kota tersebut ketiga aspek tesebut sangat penting bagi keamanan, kesejahteraan, dan kemajuan pada masyarakat yang tinggal pada kawasan tersebut”(rumah apresiasi.htm:21 November 2007).
Penulis mengamati beberapa tempat yang paling sering terjadi pelanggaran dan kejadian yang bersangkutan dengan tema karya tulis. c. Wawancara: Penulis melakukan wawancara dengan beberapa orang yang memiliki latar belakang yang berbeda (guru, pelajar, satpam, pegawai negeri, ibu rumah tangga, penjual koran, tukang becak).
V.
A. Identifikasi Masalah Berdasarkan wacana di halaman sebelumnya, maka dapat ditarik beberapa permasalahan mengenai inovasi-inovasi apa saja yang dapat ditambahkan dan dikembangkan di kota Medan, antara lain: Teknologi transportasi dan lalu lintas berupa; kurangnya beberapa marka/rambu dan sarana transportasi serta bagaimana cara mengatasinya. Teknologi pendidikan, berupa beberapa saran untuk meningkatnya kualitas moral dan pengetahuan siswa dalam bidang teknologi informasi dan membangun kedisiplinan pelajar/ mahasiswa. Teknologi tata kota,meliputi beberapa hal antara lain; drainase, kenyamanan, keamanan, ketertiban, dan kesehatan warga kota sehingga penulis mengusulkan beberapa solusi untuk perbaikan di masa depan agar kota Medan menjadi lebih baik.
Pengertian taman kota menurut para ahli: Laurie (1986) mengemukakan bahwa asal mula pengertian kata taman (garden) dapat ditelusuri pada bahasa Ibrani gan, yang berarti melindungi dan mempertahankan; menyatakan secara tidak langsung hal pemagaran atau lahan berpagar, dan oden atau eden, yang berarti kesenangan atau kegembiraan. Jadi dalam bahasa Inggris perkataan “garden” memiliki gabungan dari kedua kata-kata tersebut, yang berarti sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk kesenangan dan kegembiraan. Sedangkan menurut Djamal (2005), taman adalah sebidang tanah terbuka dengan luasan tertentu di dalamnya ditanam pepohonan, perdu, semak dan rerumputan yang dapat dikombinasikan dengan kreasi dari bahan lainnya. Umumnya dipergunakan untuk olah raga, bersantai, bermain dan sebagainya. E. Metode Penulisan a. Studi literatur: Penulis mencari data melalui literature/ buku-buku yang berhubungan dengan karya tulis. b. Pengamatan di lapangan:
BAB II PEMBAHASAN
B. Analisis Masalah B.1. Teknologi Transportasi/ Lalu Lintas Teknologi transportasi ialah alat yang memindahkan manusia atau barang dari satu tempat ke tempat lainnya dengan menggunakan sebuah kendaraan yang digerakkan oleh manusia atau mesin.
135
Transportasi dapat dibagi atas 3 yaitu: tranportasi darat, air, maupun udara. Tranportasi darat ialah kendaraan yang dikendarai di jalan darat seperti kereta api, mobil, motor,dll. Kemudian tranportasi air ialah kendaraan yang beroperasi di atas air, kendaraan ini juga dapat berupa kendaraan amfibi(bisa di air dan di darat), transportasi ini biasanya berbentuk sebuah kapal besar dan kecil seperti perahu dayung, kapal feri, dan kapal selam. Lalu transportasi udara memiliki keuntungan daripada transportasi darat dan air yaitu transportasi ini lebih cepat sampai ketujuan karena memakai tenaga jet. Transportasi-tranportasi tersebut juga didukung dengan prasarana-prasarana yang membantu tranportasi-tranportasi tersebut dapat beroperasi dengan baik, prasarana-prasana tersebut antara lain: a. Darat b. Jalan, c. Jembatan, d. Terminal, e. Stasiun kereta api, f. Halte, g. Rel, dan h. ATCS (Area Traffic Control System) yang berupa rambu-rambu jalan dan lampu lalu lintas. Air : a. Pelabuhan, b. Dan galangan kapal. Udara : a. Bandar udara. Prasarana-prasarana tersebut sangatlah dibutuhkan agar manusia dapat dengan mudah mengatur jalannya kegiatan lalu lintas di darat, air, maupun di udara. Kota Medan merupakan kota besar yang memiliki penduduk yang sangat padat. Setiap harinya, banyak orang memakai kendaraan umum maupun pribadi untuk melakukan kegiatan sehari-
hari seperti pergi bekerja, sekolah, maupun bepergian untuk berjalan-jalan. Akibatnya, terjadi kemacetan terutama di daerah pusat seperti Medan Petisah. Kemudian, selain terjadi kemacetan masalah lain yang dihadapi yaitu kecelakaan lalu lintas. Marka atau yang biasa kita sebut sebagai rambu-rambu, biasanya terlihat di tikungan-tikungan, perempatan, pertigaan, maupun tempat-tempat tertentu yang harus dipasangkan rambu jalan. Tetapi, melihat keadaan disekitar Medan terutama persimpangan-persimpangan jalan, bahwa rambu-rambu yang dipasang masih lah kurang terutama rambu larangan lewat atau berhenti yang mengakibatkan jalan yang seharusnya satu arah berubah menjadi jalan dua arah yang menyebabkan sering terjadinya tabrakan di area-area tersebut. Perawatan yang kurang terhadap marka-marka jalan tersebut yang mengakibatkan kurangnya marka jalan dan juga pencopotan marka lalu lintas secara sengaja oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Pelepasan rambu tersebut berakibat kemacetan dan terganggunya aktifitas harian. Kemudian kurangnya jembatan penyebrangan jalan di Medan. Jembatan penyeberangan jalan sangatlah penting terutama untuk para pejalan kaki yang ingin menyeberangi jalan ke sisi yang lain. Menurut data tahun 2006 bahwa hanya ada 7 jembatan penyeberangan di kota Medan. Tetapi, menurut warga sekitar dan pengamatan penulis bahwa jembatanjembatan penyeberangan sudah tidak layak pakai alias sudah rusak. Banyak jembatan penyeberangan yang sudah rapuh bahkan rusak, lantainya licin sehingga para penyeberang jalan harus ekstra hati-hati untuk melewati jembatan tersebut. Kemudian menurut masyarakat, mereka takut menggunakan jembatan
136
penyeberangan karena takut adanya orang gila yang berkeliaran, takut terjadinya kejahatan, dan ketakutan penyeberang jalan akan ketinggian karena dianggap curam. Kurangnya jembatan penyebe rangan jalan dan kurangnya perawatan jembatan tersebut, dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas yang berujung kematian akibat kurangnya adanya prasarana lalu lintas untuk para pejalan kaki menyeberangi jalan terutama di jalanjalan utama yang selalu padat. Lalu sebagai kota besar, Medan memiliki banyak penduduk yang membutuhkan transportasi umum untuk pergi bekerja. Transportasi tersebut dapat berupa angkutan kota dan becak motor. Dengan banyaknya penduduk yang membutuhkan alat transportasi maka semakin banyak juga angkutan umum yang dibutuhkan, tetapi dengan bertambahnya angkutan kota (angkot) malah mengakibatkan kota Medan mengalami kepadatan,kesemrawutan dan kemacetan yang diakibatkan banyak angkot dan becak yang menghalangi jalan. Bukan memperbaiki keadaan, malah ini semakin memperburuk lalu lintas kota Medan. Maka, kota Medan sudah seharusnya memerlukan angkutan massal seperti busway (bus trans). Busway adalah sebuah sistem transportasi bus cepat atau Bus Rapid Transit di Jakarta, Indonesia. Sistem ini dimodelkan berdasarkan sistem Trans Milenio yang sukses di Bogota, Kolombia. Seperti provinsi DKI Jakarta dan DIY, kedua provinsi tersebut dapat menjadi sebuah contoh untuk pengadaan program bus Trans Medan. Dengan bus ini, maka Pemko Medan dapat mengurangi kepadatan di jalan yang disebabkan oleh angkot dan becak. Selain harganya yang
relative murah, bus Trans dapat menampung orang sebanyak . Untuk menunjang sarana tersebut, maka dibutuhkan prasarana seperti halte untuk para penumpang. Halte tersebut harus memiliki fasilitas yang lengkap seperti loket, tempat menunggu, AC untuk kenyamanan penumpang. Halte-halte tersebut juga tidak boleh hanya didirikan dibeberapa tempat, tetapi harus didirikan di seluruh tempat penting di kota Medan agar tidak terjadi kesulitan bagi para calon penumpang untuk menaiki bus tersebut. Kemudian dibutuhkan jalan khusus untuk bus Trans, agar tidak terjadi kemacetan di jalan-jalan. Tetapi, melihat Jakarta sebagai contoh, maka jalur-jalur busway tersebut haruslah dijaga ketat agar tidak terjadi pelanggaran oleh para pengendara mobil ataupun motor. Hal ini dapat dicegah dengan pemasangan penghalang ataupun kamera untuk mengetahui plat mobil yang melanggar. Dengan mengadopsi sistim transportasi bus cepat, penulis mengharap kan dapat mengurangi kemacetan serta kesemrawutan sedini mungkin di kota Medan. Sampai saat ini, busway dinilai cukup berhasil dalam meredam kemacetan di Jakarta. Banyaknya warga Jakarta yang lebih memilih busway yang memiliki berbagai keuntungan terutama waktu yang lebih efisien serta mengurangi pemakaian kendaraan bermotor yang secara langsung berarti mengurangi tingkat polusi udara di Jakarta. (beritajakarta.com/2008/id/berita_detail) B.2. Teknologi Pendidikan Teknologi pendidikan adalah kajian dan praktik untuk membantu proses belajar dan meningkatkan kinerja dengan membuat, menggunakan, dan mengelola proses dan sumber teknologi yang
137
memadai. Berikut ini merupakan definisidefinisi teknologi pendidikan menurut Ir. Lilik Gani HA, yaitu: 1. Cara yang sistematis dalam merancang, menerapkan, dan mengevaluasi seluruh proses kegiatan belajar mengajar sesuai dengan tujuan yang spesifik, berdasarkan penelitian terhadap pembelajaran dan komunikasi antar manusia, dan mendayagunakan kombinasi sumber daya manusia dan non-manusia untuk lebih mengefektifkannya. 2. Bidang yang memfasilitasi kegiatan belajar manusia melalui identifikasi, pengembangan, organisasi, dan pemanfaatan yang sistematik terhadap cakupan sumber pembelajaran yang luas melalui manajemen proses-proses tersebut. 3. Penelitian dan aplikasi terhadap ilmu perilaku dan teori pembelajaran, dan penggunaan pendekatan sistem untuk menganalisis, mendesain, mengembangkan, menerapkan, mengevaluasi, dan mengatur penggunaan teknologi untuk membantu menyelesaikan masalah pembelajaran. Istilah teknologi instruksional seringkali bertukar tempat dengan istilah teknologi pendidikan, namun teknologi instruksional lebih menekan kan pada pendekatan ilmiah dan sistematis terhadap penyelesaian masalah instruksional, dan teknologi pendidikan fokus kepada penggunaan dan pendayagunaan seni dan teknologi untuk mendukung pembelajaran. 4. Studi terhadap penerapan etis dari memfasilitasi kegiatan pembelajaran dan meningkatkan performa dengan membuat, menggunakan, dan memanajemen proses dan sumber daya teknologi yang tepat. Berdasarkan definisi-definisi tersebut menurut Ir. Lilik Gani HA dapat disimpulkan bahwa:
1. Teknologi pendidikan/teknologi pembelajaran adalah suatu disiplin/bidang (field of study) 2. Tujuan utama teknologi pembelajaran adalah a. untuk memecahkan masalah belajar atau memfasilitasi pembelajaran, b. dan untuk meningkatkan kinerja. 3. Teknologi pendidikan/pembelajaran menggunakan pendekatan sistem (pendekatan yang holistik/ kompre hensif, bukan pendekatan yang bersifat parsial). 4. Kawasan teknologi pendidikan dapat meliputi kegiatan analisis, desain, pengembangan, pemanfaatan, penge lolaan, implementasi dan evaluasi baik proses-proses maupun sumber-sumber belajar. 5. Yang dimaksud dengan teknologi dalam teknologi pendidikan adalah teknologi dalam arti luas, bukan hanya teknologi fisik (hardtech), tapi juga teknologi lunak (softtech) 6. Teknologi pendidikan adalah proses kompleks yang terintegrasi meliputi orang, prosedur, gagasan, sarana dan organisasi untuk menganalisis masalah dan merancang, melaksana kan, menilai dan mengelola pemecahan masalah dalam segala aspek belajar manusia. Dalam hal ini dijelaskan bahwa teknologi pendidikan harus lengkap, memiliki isi yang kompleks, mengandung data-data berisi pendidikan yang membangun, isinya menarik, memiliki sistem pengelolaan yang pasti dan terupdate dari pemerintah dan Dediknas, memiliki sumber-sumber yang pasti atas isi-isinya, dan memiliki manfaat lebih bagi siswa/siswi yang memakai teknologi pendidikan tersebut.
138
Teknologi pendidikan tersebut dapat berupa: Website pendidikan, Ekskul terapan di sekolah-sekolah, Dan absensi elektronik. Yang pertama adalah website pendidikan. Website pendidikan berisi mengenai pembahasan-pembahasan mengenai pelajaran, lomba-lomba yang diadakan pemerintah, daftar buku-buku pelajaran, contoh soal pelajaran, dan sebagainya. Website pendidikan sangatlah penting bagi pelajar di era globalisasi ini. Sudah banyak pelajar yang mengetahui apa itu internet dan menggunakannya. Bagi para pelajar yang biasanya membuka internet, biasanya selalu mencari bahanbahan ataupun materi pelajaran. Dengan website pendidikan resmi dari pemerintah, maka siswa tidak perlu lagi repot untuk mencari bahan-bahan pelajaran apalagi jika website tersebut sudah memiliki data yang lengkap dan terakurat. Lalu, website tersebut juga harus didesain menarik agar dapat menarik perhatian siswa untuk membaca bacaan yang terdapat di website tersebut. Yang kedua adalah ekskul terapan. Ekskul terapan merupakan kegiatan di luar jam sekolah yang mempelajari mengenai rangkaian-rangkaian elektronik dan cara membuat alat elektronik sederhana. Mungkin ekskul ini jarang kita temui karena biasanya ekskul ini hanya dapat kita temui ketika SMA ataupun dipelajaran SMK. Tetapi, ekskul ini dapat diterapkan mulai SMP. Karena dengan adanya ekskul ini, maka para siswa mempunyai kemampuan dasar dalam bidang merangkai alat elektronik sederhana yang menjadi dapat menjadi modal awal bagi pelajar, agar pelajar juga mengetahui cara merangkai suatu alat elektronik sehingga mereka dapat berinovasi dan menghasilkan
suatu karya. Selain itu, ekskul dapat menjadi bekal mereka di masa depan. Pemko dapat menyarankan ke sekolahsekolah mengenai ekskul terapan ini, dan mungkin ekskul ini dapat menjadi daya tarik siswa dalam bidang elektronik dan meningkatkan kreativitas siswa dalam merangkai sesuatu. Yang terakhir adalah absensi elektronik. Mungkin teknologi yang satu ini tidak terlalu mengarah ke arah pendidikan, tetapi alat absensi elektronik ini sangatlah berguna bagi sekolah-sekolah terutama universitas. Absensi elektronik ini berfungsi untuk mengabsensi siswa melalui sidik jari mereka. Dengan alat ini, murid tidak perlu lagi mengabsensi siswa secara manual dan lebih efisien. Lalu, mengabsensi menggunakan alat absensi elektronik juga lebih aman dan akurat karena, bagi sebagian siswa terutama dikalangan mahasiswa ada yang menggunakan sistem tanda tangan. Jika salah satu pelajar tidak masuk atau absen, maka pelajar yang absen tersebut akan meminta salah satu temannya untuk menandatangani miliknya. Tetapi, jika perguruan tinggi atau sekolah menggunakan absensi elektronik, maka siswa yang absen tersebut tidak dapat meminta temannya lagi, karena yang dibutuhkan adalah sidik jari dari mahasiswa atau pelajar yang absen tersebut. Kemudian, seperti di kalimat sebelumnya, absensi elektronik sangatlah efisien, kenapa? Karena murid-murid yang menjadi sekretaris tidak perlu repot lagi untuk menghitung persentase jumlah siswa yang hadir selama sebulan atau selama satu semester, karena sistem yang digunakan di alat absensi tersebut sudah berbasis teknologi canggih sehingga tidak perlu menghitung kembali. Sistem sudah
139
diberlakukan di SMA negeri 5 Medan (sumber: www.waspada.co.id) B.3. Teknologi Tata Kota Pengertian secara umum, kota adalah sebuah area urban yang berbeda dari desa ataupun kampung berdasarkan ukurannya, kepadatan penduduk, kepentingan, atau status hukum. Perkembangan kota mempunyai dinamika yang tinggi yang mewakili gambaran proses terjadinya pertemuan antara pelaku dan kepentingan dalam proses pembangunan. wilayah meskipun secara keruangan sangat besar, faktor-faktor yang mempengaruhi dalam menunjang pembangunan tidak sekompleks di kota. Dalam kontelasi itu, diperlukan kebijaksanaan pembangunan tata kota yang lebih dinamis untuk mengantisipasi perkembangan kota yang dikaitkan dengan pemantapan fungsi dalam ruang kota. Menurut UU RI nomor 26 tahun 2007 tentang penataan ruang menyebutkan : “Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut dan ruang udara termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan kegiatan dan memelihara kelangsungan hidupnya. sedangkan tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang” (Setjen dpu, 2007). Dari segi hukum, Nurkholis Hidayat (rumah apresiasi.htm: 21 nopember 2007: 2) menyatakan bahwa “Tata ruang kota dan wilayah adalah suatu usaha pemegang kebijakan untuk menentukan visi ataupun arah dari kota yang menjadi tanggung jawab pemgang kekuasaan di wilayah tersebut”. Sedangkan berdasarkan kacamata lingkungan, menurut Slamet Darwani dari Walhi menyebutkan bahwa : “Tata ruang
kota dan wilayah itu adalah menentukan, merencanakan, dan memastikan bagaimana penggunaan ruang secara proporsional sehingga area – area yang ada dapat memenuhi berbagai apek kegiatan ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup pada kawasan kota tersebut ketiga aspek tesebut sangat penting bagi keamanan, kesejahteraan, dan kemajuan pada masyarakat yang tinggal pada kawasan tersebut”(rumah apresiasi.htm:21 November 2007). Pada dasarnya kebijakan pengembangan sistem tata kota meliputi upaya menyelenggarakan pembangunan perkotaan dengan mempertimbangkan peranan dan fungsi kota serta keterkaitannya dalam menunjang kawasan yang mempunyai potensi ekonomi tinggi dalam sektor strategis, mendukung penyebaran kegiatan ekonomi sekaligus sebagai penyangga aglomerasi pertumbuhan ekonomi di kawasan perkotaan yang berkembang dengan cepat. Berdasarkan asumsi diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian ruang. Sedangkan implementasi tata ruang adalah upaya pencapaian tujuan dari penataan ruang melalui pelaksanaan tata ruang, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang. Tata ruang sangatlah penting terutama bagi kota-kota besar contohnya adalah Medan, karena tata ruang kota mempengaruhi kehidupan di kota dan melalui tata ruang kota tersebut kita dapat menilai kota tersebut sudah termasuk baik atau belum. Medan adalah kota besar yang memiliki teknologi yang maju terutama dalam bidang tata kota. Tetapi, teknologiteknologi tersebut belum dikembangkan
140
dengan baik, sehingga masih ada banyak kekurangan yang masih harus diperbaiki oleh Pemko Medan. Teknologi tersebut berupa sistem drainase, taman kota/ paruparu kota, trotoar, penerangan jalan, dan persimpangan-persimpangan di Medan. Sistem drainase adalah salah satu fasilitas dasar yang dirancang sebagai sistem guna memenuhi kebutuhan masyarakat dan merupakan komponen penting dalam perencanaan kota (perencanaan infrastruktur khususnya.Ada beberapa pengertian drainase yang diungkapkan oleh beberapa ahli diantaranya : Halim Hasmar, dalam bukunya “Drainase Perkotaan” (2004:1) berpendapat bahwa drainase adalah: Ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha untuk mengalirkan air yang berlebihan dalamsuatu konteks pemanfaatan tertentu. Sedangkan drainase perkotaan adalah :Ilmu drainase yang mengkhususkan pengakajian pada kawasan perkotaan yang erat kaitannya dengan kondisi social budaya yang ada di kawasan kota. Dan menurut pendapat ahli yang lainnya Suripin, (2004:7) drainase mempunyai arti : Mengalirkan, menguras, membuang, atau mengalihkan air. Secara umum, drainase didefinisikan sebagai serangkaian bangunan air yang berfungsi untuk mengurangi dan/atau membuang kelebihan air dari suatu kawasan atau lahan, sehingga lahan dapat difungsikan secara optimal. Di Medan sering terjadi banjir yang disebabkan kurang berkembangnya sistem drainase dan tersumbatnya sistem drainase tersebut. Seperti yang ditulis oleh Ir. Gustami Harahap., MP. di Analisadaily.com bahwa permasalahan banjir di kota Medan sampai saat sekarang belum dapat di atasi secara optimal, dikarenakan hujan sebentar saja daerah-daerah yang rawan akan banjir, seperti di kawasan Jalan Letda Sujono dekat tol, kawasan Jl. Medan Denai sebelum tol, kawasan Medan Petisah, kawasan jalan Gatot Subroto dan
kawasan jalan Simpang Limun. Penyebab terjadinya banjir, selain hujan turun dengan deras, saluran drainase yang tidak terurus berisi dengan sampah plastik serta sampah organik lainnya, dan kurangnya jumlah pepohonan yang di tanam serta perawatan rutin terhadap hijauan tersebut. Seperti pada paragraf sebelumnya bahwa sebenarnya penyebab banjir adalah kurang terkontrolnya sistem drainase yang menyebabkan aliran air hujan tidak dapat dialirkan dengan lancar ke sungai maupun laut. Penyebab saluran drainase tidak lancar adalah penyumbatan yang disebabkan sampah, dedaunan, barangbarang tidak pakai, dan lain-lain. Untuk menjamin berfungsinya saluran drainase secara baik maka diperlukan bangunan-bangunan pelengkap ditempat-tempat tertentu. Jenis bangunan pelengkap yang dimaksud meliputi: a. Bangunan silang, seperti goronggorong b. Bangunan pemecah energi, seperti bangunan terjun dan saluran curam c. Bangunan pengaman erosi, seperti ground sill/leveling structure d. Bangunan inlet, seperti grill samping/datar e. Bangunan outlet, seperi kolam loncat air f. Bangunan pintu air, seperti pintu geser, pinta atomatis g. Bangunan rumah pompa h. Bangunan kolam tandum/pengumpul i. Bangunan lobang control j. Bangunan instalasi pengolahan limbah k. Peralatan penunjang, berupa AWLR, ORR, Stasiun meteorologi, detektor kualitas air l. Dan lain sebagainya.
141
Dari pembahasan diatas didukung melalui pendapat berikut ini; Intisari-Online.com - Dalam disiplin ilmu perancangan kota, seperti dijelaskan oleh Ir. Ikaputra M.Eng., Ph.D., pakar perencanaan kota dan lingkungan, paling tidak ada empat tolok ukur kota yang baik: 1. Kota itu harus bisa berfungsi dengan baik. Artinya, tata guna ruang tersebut harus berfungsi optimal. 2. Kota harus memiliki sirkulasi, sehingga penghuninya bisa berpindah tempat dengan baik. Salah satu indikatornya adalah transportasi publik. Kalau transportasi publik buruk, kota itu tidak bisa dinilai baik. 3. Tata ruang kota harus dikembangkan berdasar penataan bangunan. Kalau penataan bangunannya buruk, kota itu tidak bisa dikategorikan sebagai kota yang baik.Tata utilitas lain di luar sirkulasi/transportasi, seperti drainase dan sanitasi, harus bekerja dengan optimal. Tidak hanya di Jakarta, di kota lain di seluruh dunia pun menghadapi tantangan drainase dan sanitasi yang sama. Selain alasan cuaca ekstrem, ternyata masalah paling umum yang dihadapi banyak kota di Indonesia berkaitan dengan drainase adalah kapasitas utilitas drainase kota itu tidak mampu mewadahi aliran air karena tata ruang kota itu tidak dirancang dengan baik. 4. Sesuai dengan prinsip-prinsip tentang tata kawasan dan hunian. 5. Mendukung respons pasar terhadap kawasan tersebut. 6. Mendukung akses menuju ke kawasan tersebut. 7. Mengembangkan fasilitas pendukung yang sesuai. 8. Berpihak pada golongan ekonomi rendah dan kepentingan umum.
Taman adalah sebidang lahan berpagar yang digunakan untuk mendapatkan kesenangan, kegembiraan, dan kenyamanan (Laurie,1986:9). Taman kota memiliki fungsi sebagai berikut : 1. Fungsi Ekologi a) Paru-paru kota yang menghasilkan banyak O2 Filter debu dan asap kendaraan bermotor, sehingga dapat meminimalisir polusi udara, b) Tempat penyimpanan air tanah, sehingga mencegah datangnya banjir dan erosi serta menjamin pasokan air tanah. , c) Peredam kebisingan kota yang padat aktivitas d) Pelestarian lingkungan ekosistem. “Kondisi yang langka mendengar cicit burung di lingkungan perkotaan”. 2. Fungsi Sosial a) Sebagai tempat komunikasi sosial, b) Sebagai sarana olahraga, bermain, dan rekreasi, c) Sebagai landmark sebuah kota, d) Menambah nilai estetika sebuah lingkungan sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi sebuah kota. Berdasarkan fungsi-fungsi taman kota di atas, secara social bahwa taman kota berfungsi sebagai tempat rekreasi/hiburan dan olahraga. Taman kota dapat menjadi tempat untuk para reamaja untuk melakukan aktivitas mereka dan melakukan bakat-bakat mereka sehingga para remaja tidak selalu memenuhi kegiatan mereka dengan berada di ruangan dan bermain. Taman kota sangat berguna bagi keluarga-keluarga yang ingin meluangkan waktu mereka dan taman kota dapat digunakan oleh siapa saja dari anakanak sampai manula. Secara ekologis, taman sangatlah bermanfaat bagi kota. Karena dengan adanya taman kota, maka persediaan air tanah dapat bertambah
142
karena taman kota dapat berfungsi sebagai tempat penampungan air hujan, kemudian seperti pada kalimat sebelumnya bahwa taman kota berfungsi sebagai tempat penampung hujan maka dengan adanya taman kota, dapat mengurangi banjir di tempat-tempat rawan. Selain itu, seperti yang dituliskan fungsi ekologis dari taman kota, taman kota berfungsi sebagai paruparu kota dan menjadi peredam suara dari kendaraan.
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil pembahasan tersebut, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut: 1) Perlu adanya pengembangan teknologi transportasi untuk meningkatkan ketertiban dan keamanan lalu lintas di Medan. 2) Diperlukan adanya pengembangan teknologi pendidikan untuk meningkatkan mutu pendidikan di kota Medan. 3) Perlu adanya pengaturan tata kota yang baik untuk meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan masyarakat di kota Medan. B. Saran Untuk meningkatkan kemajuan di kota Medan, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut: 1) Untuk meningkatkan mutu pendidikan di kota Medan dan menambah wawasan para siswa, maka penulis menyarankan agar adanya pendekatan pemerintah melalui jejaring internet seperti pembuatan website pendidikan. Website tersebut harus
2)
3)
4)
5)
6)
7)
lengkap isinya dan menarik, sehingga para siswa tidak bosan untuk membacanya. Lalu, adanya penerapan ekskul terapan dari Pemko Medan ke sekolah-sekolah sehingga para pelajar mulai dari SMP dapat mengetahui bagaimana cara untuk merangkai suatu rangkaian elektronik dan menjadi bekal mereka di masa depan. Adanya pemasangan alat absensi elektronik agar tidak terjadi kesalahan dalam perhitungan absen siswa. Untuk meningkatkan dan mengembangkan sistem lalu lintas di Medan, maka penulis menyarankan agar Pemko Medan melakukan perbaikan dan penambahan ramburambu jalan daerah-daerah tertentu seperti persimpangan, tikungan, dan jalan sempit. Sehingga, dengan pemasangan dan perawatan dari rambu-rambu tersebut dapat mengurangi tingkat kecelakaan di Medan. Kemudian, penulis menyarankan agar adanya penambahan dan perbaikan di jembatan-jembatan penyeberangan di kota Medan. Perbaikan tersebut dapat berupa perbaikan di lantai jembatan, perawatan perbulan atau pertahun sehingga jembatan tersebut tetap kokoh, pembersihan daerah sekitar jembatan dan perlindungan tambahan di jembatan penyeberangan agar tidak terjadi pencopetan. Adanya penerapan sistem Trans Sumut sebagai alat transportasi massal di Medan. Dan pembangunan halte yang sesuai standard sebagai prasarana pelengkap Trans Sumut dan pembuatan jalur bus. Untuk meningkatkan kualitas di tata ruang kota Medan, maka penulis
143
menyarankan agar adanya perbaikan sistem drainase di Medan yang disebabkan penyumbatan oleh sampah-sampah. Kemudian, pelebaran saluran drainase, sehingga air dapat mengalir dengan lancar. 8) Kemudian pembuatan taman kota yang berfungsi sebagai tempat rekreasi, bersantai, berolahraga, dan sebagai paru-paru kota. DAFTAR PUSTAKA Dyah, Stefani, 2013. Pemanfaatan Teknologi yang Menunjang Kota Medan, Medan. http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi http://medan.tribunnews.com/2013/09/20/t iga-kali-sudah-gatot-tanya-solusi-krisislistrik-ke-dirut-pln http://id.shvoong.com/businessmanagement/technology-operationsmanagement/2350031-pengertiantransportasi-menurut-paraahli/##ixzz2fuajsF6f _______, 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Philips ,Technology: A Description Of The Arts, Especially The Mechanical Deway, John, 2004. Experience and Education filsafat pendidikan john dewey, Bandung: Mizan. Harahap, Poerbahawatja, 1982. Ensiklopedi Pendidikan. Jakarta: PT Gunung Agung. Hasbullah, 2001. Dasar- dasar ilmu Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Miarso Yusufhadi, 1986. Definisi Teknologi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers. Miarso, 2007. Menyemai benih teknologi pendidikan. Jakarta: Pustekom Diknas.
Naisbitt, 2002. High tech high touch. Bandung: Mizan Nasution.1987. Teknologi Pendidikan. Bandung: Jemmars. Mudyahardjo, 2002. Filsafat Ilmu Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Salim, 1985. Then Contemporary EnglishIndonesia dictionary. Jakarta: Modern English Pers. Saliman, Sudharsono. 1993. Kamus Pendidikan Pengajaran dan Umum. Jakarta: Rineka Cipta. Satori Djam’an, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : UT. ______, 1989. UU RI No 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Semarang: Aneka Ilmu. _______, 2003. UU RI No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. http://id.wikipedia.org/wiki/TeknologI Sumaatmadja, 2002. Pendidikan pemanusian manusia manusiawi. Bandung: Alfabeta Tilaar, 1999. Pendidikan kebudayaan, dan masyarakat madani Indonesia. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Satori Djam’an, 2007. Profesi Keguruan. Jakarta : UT. http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi, diupdate 9 September 2009 http://bocah.moratmarit.com/2009/08/defi nisi-pengertian-teknologi.html, diupdate 9 September 2009 http://mulyadiniarty.wordpress.com/2009/ 11/01/10-definisi-teknologi/ http://id.wikipedia.org/wiki/Kota_Medan http://sp2010.bps.go.id/index.php/site/tabe l?tid=321&wid=1200000000 beritajakarta.com/2008/id/berita_detail www.globalplannersnetwork.org www.waspada.co.id beritajakarta.com/2008/id/berita_detail
144
PEMANFAATAN KULIT ARI KEDELAI MENJADI BRIKET ARANG SEBAGAI ARANG PRODUK ASLI KOTA MEDAN Oleh : DENIS MUBA PANDAPOTAN SIMANIHURUK
ABSTRAK
Penelitian dilakukan pada bulan September 2013 dengan mengumpulan data dari berbagai referensi data baik primer dan sekunder. Kulit ari kedelai memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan bagian pada tumbuhan lainnya yang umum diolah menjadi briket arang, serta memiliki kandungan selulosa, lignin, dan serat kasar yang cukup, sehingga kulit ari kedelai cukup baik untuk diolah menjadi briket arang. Dari segi proses pembuatan (prosedur, peralatan, dan biaya ), briket arang kulit ari kedelai hampir tidak memiliki perbedaan dengan briket arang pada umumnya. Pemanfaatan Kulit Ari Kedelai Menjadi Briket Arang menjadi produk unggulan sebagai produk asli Kota Medan yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, pendapatan masyarakat dan UMKM. Kata kunci : Kulit Ari Kedelai, Briket Arang. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara dengan kebutuhan akan kedelai yang cukup tinggi. Harganya yang terjangkau dengan kandungan gizinya yang sangat baik untuk kesehatan, menjadikan kedelai sebagai primadona di negara ini. Ditambah lagi, beragamnya olahan kedelai khas Indonesia, yang menambah cita rasa kedelai itu sendiri, seperti tempe, tahu, susu kedelai, kecap, tauco dan lain sebagainya, menjadikan kedelai sebagai bahan makanan yang sudah sangat melekat dikehidupan masyarakat bangsa ini sehari – harinya. Kedelai yang diolah, tentu akan menghasilkan limbah, berupa kulit arinya. Semakin banyak produksi dari olahan kedelai ini, tentu akan semakin banyak juga limbah yang dihasilkan. Selama ini,
limbah berupa kulit ari tersebut hanya sebagian kecil yang dimanfaatkan, itupun hanya sebatas menjadi pakan ternak yang tentu kurang memilki nilai ekonomis. Dan, sebagian besar lainnya, hanyalah menjadi limbah yang dibiarkan begitu saja, membusuk, mengganggu kenyamanan masyarakat disekitar tempat produksi dari olahan kedelai tersebut. Padahal, jumlah limbah yang sangat banyak ini mungkin saja masih dapat diolah lagi dan tentunya memiliki nilai ekonomis lebih. Salah satunya yang cukup memungkinkan terealisasi adalah briket arang. Sampai saat ini, briket arang telah menjadi bahan bakar alternatif yang cukup berkualitas. Terdapat sejumlah hasil limbah, seperti jagung (tongkol jagung) sudah berhasil diolah menjadi briket arang. Melihat kondisi ini, tentu sangat mungkin bagi limbah kulit ari kedelai, untuk juga dapat diolah menjadi briket arang tersebut. Biaya produksinya yang murah, alatnya
145
yang sederhana, serta prosesnya yang cukup mudah, membuka peluang untuk setiap produsen dari olahan kedelai mengolah kembali limbah kulit ari ini, dan tentunya, mendapat penghasilan tambahan dari pekerjaan sampingan ini. Pemanfaatan inilah yang meng gugah semangat penulis untuk menjadi kannya suatu permasalahan untuk diteliti dan dikaji lebih dalam lagi untuk kemudiannya dapat terealisasi menjadi suatu produk asli di Kota Medan. 1.2 Perumusan Masalah Yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian adalah sebagai berikut: a. Bagaimana manfat limbah kulit ari kedelai apabila diolah menjadi briket arang b. Adakah perbedaan dari segi proses pembuatan (prosedur, peralatan, dan biaya) dan dari segi hasil (kualitas dan keuntungan) pada briket arang yang terbuat dari limbah kulit ari kedelai tersebut, dibandingkan dengan briket arang yang terbuat dari limbah lainnya c. Bagaimana pemanfaatan limbah kulit ari kedelai menjadi suatu produk asli di Kota Medan dan menjadi produk unggulan. 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini dilakukan untuk memenuhi hal – hal sebagai berikut: a. Untuk menganalisis proses pemanfaat an limbah kulit ari kedelai menjadi briket arang b. Untuk mengetahui manfaat dari kulit ari kedelai menjadi produk asli Kota Medan 1.4. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu
a.
b.
c.
Untuk melatih peneliti untuk berinovasi dalam memecahkan masalah yang ada disekelilingnya Untuk menjadi dasar dalam pemberdayaan masyarakat untuk memanfaatkan limbah yang dapat menjadi inovasi dan kreativitas bagi yang lain Untuk menjadi panduan dalam pengambilan kebijakan Pemerintah Kota Medan terkait produk unggulan yang berasal dari Kota Medan.
1.5. Kajian Pustaka a. Kulit Ari Kedelai Kulit ari pada kedelai adalah sebuah lapisan tipis transparan yang menyelimuti biji kedelai. Sifat dan rasa dari kulit ari kedelai membuatnya sering kali tidak diikut-sertakan sebagai bahan baku dalam proses pengolahan. Dengan kata lain, kulit ari kedelai, selama ini hanyalah dianggap sebagai limbah. Produksi olahan kedelai yang sangat banyak, menyebabkan limbah ini juga semakin banyak, sehingga sebagian besar produsen membiarkannya/ membuannya begitu saja sebab dianggap tidak memiliki nilai ekonomis. Jumlahnya yang tidak sedikit menyebabkan mulai terganggunya masyarakat sekitar wilayah produksi dengan kehadiran limbah ini. Untuk itu, mulailah dilakukan pemikiran untuk pengolahan lebih lanjut limbah kulit ari kedelai. Beberapa terobosan sudah dilakukan, seperti menggunakkan limbah ini sebagai bahan pakan ternak. Kulit kedelai mengandung 9-16,5 persen protein, 67 persen serat, dan kadar lignin rendah. Komposisi kandungan kulit kedelai ini bervariasi, tergantung dari cara pengolahannya, yakni pengupasan secara manual akan berbeda nilainya dengan cara menggunaka mesin (digiling).
146
Tambahan pula dengan kadar lignin yang rendah, kulit kedelai dapat dicerna dengan sempurna dalam saluran pencernaan sapi, kambing, dan babi. Pada industri kimia, kulit kedelai dimanfaatkan untuk pembuatan PCS (Plastic Composite Support). PCS ini mengandung 35 persen kulit kedelai dan 15 persen limbah pertanian yang lain, serta 50 persen lagi Polipropilen. PCS merupakan media tumbuh yang digunakan untuk proses fermentasi pada pembuatan alkohol, dan asam laktat kulit kedelai pun dimanfaatkan sebagai campuran pada karbon penyerap. Pada industri makanan, kulit kedelai ini digiling menjadi tepung, dan digunakan sebagai campuran pembuatan roti. Dalam roti juga dimasukkan senyawa besi, karena senyawa besi ini penting di dalam sel-sel jaringan, terutama di dalam haemoglobin darah, sebagai pengangkut oksigen. Bila senyawa besi ini kurang, biasanya akan terjadi penyakit kekurangan darah. Roti yang dikonsumsi ini dimaksudkan untuk pengobatan penyakit anemia (kekurangan darah). Percobaan pada tikus menunjukkan adanya peningkatan haemoglobin (Hb) dan hemotocrit (Hct), setelah mengkonsumsi roti tersebut. Meskipun saat ini, produk olahan limbah kulit ari kedelai sudah cukup banyak, namun semua itu belum tentu dapat menjadikan limbah ini terpakai semuannya, terutama untuk di negara seperti Indonesia ini. Dari ketiga contoh diatas, dapat dikatakan hanya olahan pertamalah yang dapat dijalankan secara nyata di Indonesia. Sedangkan yang dua lagi, sulit untuk terealisasi. Hal ini dikarenakan prosesnya yang sulit, biaya pembuatannya yang mahal, serta peralatan yang tidak memadai, membuat para
produsen lebih memilih untuk membiarkan limbah tersebut ketimbang mengolahnya. Melihat keadaan ini, tentu sangat diperlukan terobosan baru dalam pengolahan limbah kulit ari kedelai, yang jauh lebih efektif dan efisien dari segi pembuatan dan menguntungkan dari segi hasil, sehingga para produsen dapat melakukannya di setiap proses produksi untuk kedepannya. b. Briket Arang Kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi oleh bahan bakar minyak. Untuk rumah tangga sebagian besar kebutuhan energinya mengandalkan minyak dan gas elpiji. Oleh karena itu, usaha untuk mencari bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui (renewable), ramah lingkungan dan bernilai ekonomis, semakin banyak dilakukan. Serbuk gergaji kayu jati belum termanfaatkan sepenuhnya, padahal serbuk gergaji kayu jati merupakan biomasa dengan nilai kalor yang relatif besar. Apabila serbuk gergaji kayu jati tersebut dipirolisis kemudian arang yang terbentuk dicampur dengan bahan perekat lem dari tepung kanji, maka akan menjadi briket sebagai bahan bakar alternatif yang dapat terbarukan. Proses pembuatan briket diawali dengan cara mengeringkan serbuk gergaji, kemudian di ayak dengan alat pengayak untuk mendapatkan ukuran partikel tertentu, setelah itu serbuk gergaji dipirolisis dengan alat pirolisis. Arang yang telah terbentuk dari hasil pirolisis dicampur dengan perekat lem tepung kanji setelah itu dicetak dengan alat pres. Faktor perubah yang digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran partikel serbuk gergaji yaitu 40, 60, 80, 100 mesh dan perbandingan berat lem kanji dengan berat arang yaitu 0,3 bagian; 0,5 bagian; 0,7
147
bagian dan 0,9 bagian. Dan faktor tetapnya adalah massa arang serbuk gergaji 10 gram, untuk proses pembakaran waktu pirolisis 3 jam, tekanan pengempaan untuk briket 20 kali gaya tekan. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai kuat tekan yang paling tinggi diperoleh pada variable ukuran partikel serbuk gergaji kayu jati 100 mesh, dengan perbandingan berat lem kanji dan berat arang 0,9 bagian yaitu sebesar 0,0152 kN/cm2 dan nilai kalornya sebesar 5786,37 kal/g. British Petroleum (BP) , 2005, menyatakan bahwa 47,5 % kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi oleh bahan bakar minyak. Jumlah ini setara dengan 55,3 juta ton minyak bumi, sehingga pemerintah diperkirakan akan mengalami kerugian subsidi sebesar 93 triliun rupiah. Untuk rumah tangga sebagian besar kebutuhan energinya masih mengandalkan minyak dan gas elpiji. Saat ini saja, cadangan minyak bumi Indonesia tinggal 1 persen dan gas bumi hanya 1,4 % dari total cadangan minyak dan gas bumi dunia, sedangkan cadangan batubara hanya 3 persen dari cadangan batubara dunia. Dari data tersebut dapat diperkirakan beberapa tahun lagi, Indonesia akan menjadi pengimpor penuh minyak bumi (net oil importer). Oleh karena itu, usaha untuk mencari bahan bakar alternatif yang dapat diperbarui (renewable), ramah lingkungan, dan bernilai ekonomis, semakin banyak dilakukan. Kayu jati sebagian besar terdiri dari selulosa (40-50%), hemiselulosa (2030%), lignin (20-30%), dan sejumlah kecil bahan-bahan anorganik. Karena sifat dan karakteristiknya yang unik, kayu jati paling banyak digunakan untuk keperluan konstruksi dan dekorasi. Sehingga Kebutuhan kayu jati terus meningkat dan potensi hutan yang terus berkurang
menuntut penggunaan kayu secara efisien dan bijaksana. Umumnya sebagian limbah serbuk gergaji ini hanya digunakan sebagai bahan bakar tungku, atau dibakar begitu saja, sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan. Padahal serbuk gergaji kayu jati merupakan biomassa yang belum termanfaatkan secara optimal dan memiliki nilai kalor yang relatif besar. Dengan mengubah serbuk gergaji menjadi briket, maka akan meningkatkan nilai ekonomis bahan tersebut, serta mengurangi pencemaran lingkungan. Briket arang merupakan bahan bakar padat yang mengandung karbon, mempunyai nilai kalori yang tinggi, dan dapat menyala dalam waktu yang lama. Bioarang adalah arang yang diperoleh dengan membakar biomassa kering tanpa udara (pirolisis). Sedangkan biomassa adalah bahan organik yang berasal dari jasad hidup. Biomassa sebenarnya dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi panas untuk bahan bakar, tetapi kurang efisien. Nilai bakar biomassa hanya sekitar 3000 kal, sedangkan bioarang mampu menghasilkan 5000 kal. Pirolisis adalah proses dekomposisi kimia dengan meggunakan pemanasan tanpa adanya oksigen. Dalam proses pirolisis dihasilkan gas-gas, seperti CO, CO2, CH4, H2, dan hidrokarbon ringan. Jenis gas yang dihasilkan bermacam-macam tergantung dari bahan baku. Salah satu contoh pada pirolisis dengan bahan baku batubara menghasilkan gas seperti CO, CO2, NOx, dan SOx. Yang dalam jumlah besar, gasgas tersebut dapat mencemari lingkungan dan membahayakan kesehatan manusia baik secara langsung maupun tidak langsung. Proses pirolisis dipengaruhi factor-faktor antara lain: ukuran dan distribusi partikel, suhu, ketinggan tumpukan bahan dan kadar air.
148
Briket bioarang mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan arang biasa (konvensional), antara lain: Panas yang dihasilkan oleh briket bioarang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan kayu biasa dan nilai kalor dapat mencapai 5.000 kalori. Briket bioarang bila dibakar tidak menimbulkan asap maupun bau, sehingga bagi masyarakat ekonomi lemah yang tinggal di kota-kota dengan ventilasi perumahannya kurang mencukupi, sangat praktis menggunakan briket bioarang Setelah briket bioarang terbakar (menjadi bara) tidak perlu dilakukan pengipasan atau diberi udara. Teknologi pembuatan briket bioarang sederhana dan tidak memerlukan bahan kimia lain kecuali yang terdapat dalam bahan briket itu sendiri. Peralatan yang digunakan juga sederhana, cukup dengan alat yang ada dibentuk sesuai kebutuhan. Oleh karena itu perlu dikembangkan pembuatan briket bioarang dalam upaya pemanfaatan serbuk gergaji kayu jati. Untuk mencapai hal tersebut dilakukan penelitian untuk menghasilkan briket bioarang yang berkualitas baik , ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomis tinggi. Dengan pemanfaatan serbuk gergaji kayu jati menjadi briket bioarang, maka diharapkan dapat mengurangi pencemaran lingkungan, memberikan alternatif sumber bahan bakar yang dapat diperbarui dan bermanfaat untuk masyarakat. 1.6. Metodologi Penelitian Pada penelitian ini, penelitian yang penulis gunakan adalah penelitian ekprolatif, maksudnya hal yang diteliti tersebut
merupakan hal yang dikaji lagi berdasarkan sumber–sumber referensi yang ada. Pengumpulan data dari sumber data primer dan sekunde dengan melakukan analisis deskriptif. Prosedur penelitian yang penulis lakukan, adalah: o Tahap Persiapan Penelitian Tahap persiapan awal ini meliputi persiapan tempat, waktu, peralatan, dan berbagai sumber – sumber pustaka yang diperlukan dalam penelitian. o Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan sepanjang bulan September 2013 di Kota Medan, dengan melakukan observasi dan studi pustaka melalui berbagai sumber, seperti buku, makalah, dan situs-situs di internet. BAB II PEMBAHASAN 2.1. Limbah Kulit Ari Kedelai Menjadi Briket Arang Menurut produsen briket arang dengan bahan baku limbah tongkol jagung, dikutip dari situs-nya tongkol jagung memiliki kandungan serat kasar yang cukup tinggi, yakni 33%. Kandungan selulosa sekitar 44,9% dan kandungan lignin 33,3% memungkinkan tongkol jagung dijadikan briket arang sebagai energi alternatif. Berdasarkan pernyataan tersebut, dikatakan tiga kandungan yang dimiliki tongkol jagung yang membuatnya mungkin untuk dijadikan briket arang, yakni selulosa, lignin, dan serat kasar. Kandungan tersebutlah yang harus dimiliki bahan baku untuk dapat diolah menjadi briket arang. Atau dengan kata lain, kulit ari kedelai harus memilik ketiga
149
kandungan tersebut untuk memiliki peluang dapat diolah menjadi briket arang. a. Kandungan Selulosa Menurut pengamatan penulis dan sumber pustaka, salah satu hal terpenting yang harus dimiliki bahan baku, untuk diolah menjadi briket arang, adalah “selulosa”. Terorinya, “dapat dikatakan” setiap tumbuhan didunia ini memiliki selulosa, sebab selulosa merupakan salah satu ciri penting yang dimiliki tumbuhan. “Selulosa merupakan komponen struktural utama dinding sel dari tanaman hijau, banyak bentuk ganggang dan Oomycetes. Beberapa spesies bakteri mengeluarkan itu untuk membentuk biofilm. Selulosa adalah senyawa organik yang paling umum di Bumi. Sekitar 33% dari semua materi tanaman adalah selulosa (isi selulosa dari kapas adalah 90% dan dari kayu adalah 40-50%).” Selulosa sendiri, menurut pengamatan penulis, penting dimiliki oleh bahan baku briket arang, untuk menciptakan struktur yang baik bagi briket arang tersebut. Selain itu, hasil yang diperoleh pun, apabila bahan bakunya memiliki selulosa, tentu akan lebih banyak. Jika, bahan baku yang digunakan tidak memiliki selulosa (daging hewan misalnya), saat melalui proses pembakaran, massanya akan sangat menyusut, hasil yang tersisa untuk diproses lebih lanjut pun sangat sedikit. Bandingkan dengan bahan baku yang memiliki selulosa (batang kayu misalnya). Berdasarkan sumber, ternyata kulit ari kedelai memiliki selulosa. “Serat dalam kulit mengandung selulosa 47 persen, dan hemiselulosa hampir 20 persen”. Oleh karena itu, dari segi ini saja, kulit ari kedelai memiliki peluang untuk diolah menjadi briket arang. (lebih lengkap tentang selulosa.
o Kandungan Lignin “Lignin atau zat kayu adalah salah satu zat komponen penyusun tumbuhan. Komposisi bahan penyusun ini berbedabeda bergantung jenisnya. Lignin terutama terakumulasi pada batang tumbuhan berbentuk pohon dan semak. Pada batang, lignin berfungsi sebagai bahan pengikat komponen penyusun lainnya, sehingga suatu pohon bisa berdiri tegak (seperti semen pada sebuah batang beton). Berbeda dengan selulosa yang terbentuk dari gugus karbohidrat, struktur kimia lignin sangat kompleks dan tidak berpola sama. Gugus aromatik ditemukan pada lignin, yang saling dihubungkan dengan rantai alifatik, yang terdiri dari 2-3 karbon. Proses pirolisis lignin menghasilkan senyawa kimia aromatis berupa fenol, terutama kresol.” Bahan baku untuk diolah menjadi briket arang, fungsi lignin hampir sama dengan fungsi selulosa. Meskipun struktur kimianya berdeda, namun pada briket arang, lignin pada bahan baku juga berfungsi untuk menciptakan struktur serta memperbesar massa. Oleh karena itu, kulit ari kedelai menjadi semakin layak dijadikan bahan baku briket arang, karena faktanya, kulit ari kedelai tersebut mengandung lignin, meskipun tidak sebanyak yang terkandung didalam bagian tumbuhan lainnya, seperti batang. o Kandungan Serat Kasar Serat kasar juga memiliki fungsi yang hampir serupa dengan selulosa dan lignin, dalam hal pegolahan briket arang. Serat kasar pada tongkol jagung cukup tinggi, membuatnya cukup baik untuk dijadikan briket arang.
150
2.2. Pembuatan Briket Arang Kulit Ari Kedelai a. Prosedur, Peralatan, dan Biaya Berdasarkan informasi (lampiran ilustrasi), mesin utama yang dibutuhkan untuk membuat briket arang tongkol jagung hanyalah dua mesin, yakni Mesin Briket Kempa Manual dan Lubang Pencetak Briket Arang Kontinyu. Fungsi dari mesin itu adalah untuk mengaduk lanjutan agar saat akan dicetak jauh lebih bagus hasilnya (Mesin Briket Kempa Manual) dan untuk mencetak briket dengan berbagai bentuk yang diinginkan seperti bentuk shisha, silinder, kotak, hexagonal, dll atau sesuai permintaan (Lubang Pencetak Briket Arang Kontinyu). Jika dilihat, fungsi kedua mesin tersebut berlaku bukan hanya pada pembuatan briket arang tongkol jagung, melainkan briket arang dari bahan baku apa saja. Prosedur pembuatan yang terlampir (briket arang pada umumnya) maupun yang ada pada lampiran ilustrasi (briket arang tongkol jagung), juga sangat tepat untuk diaplikasikan pada limbah kulit ari kedelai ini, mengingat adanya beberapa kesamaan fisik ( kulit ari kedelai jugalah merupakan bagian dari tumbuhan, seperti bahan baku briket arang lainya ) maupun kandungan ( kulit ari kedelai juga memiliki kandungan seperti halnya tongkol jagung yang terbukti sudah dapat dijadikan briket arang ). Berdasarkan hal tersebut, tentu biaya yang diperlukan untuk menjalankan produksi briket arang kulit ari kedelai tersebut pun tidak akan jauh berbeda dari briket arang pada umumnya. b. Hasil Hasil yang diharapkan oleh setiap pelaku produksi tentulah “kualitas yang
mampu bersaing” dan “keuntungan yang ideal. Dari segi kualitas, mengingat kulit ari kedelai juga merupakan bagian dari tumbuhan, seperti pada umumnya, tentulah kandungan yang akan ada pada briket arang kulit arang kedelai ini mendekati sama, meskipun dalam kadar yang berbeda. Ditambah lagi, adanya fakta bahwa kulit ari kedelai juga mengandung selulosa, lignin, dan serat kasar yang penting dalam menentukan kualitas arang, tentu hasil dari briket arang kedelai ini akan mampu bersaing dengan briket arang lainnya. Karakteristik yang dimiliki oleh kulit ari kedelai, membuatnya dapat diproduksi dengan prosedur dan peralatan yang biasa dilakukan dalam pengolahan briket arang pada umumnya. Dengan kata lain, biaya produksinya dapat dikatakan sama atau bahkan lebih sedikit dari biaya produksi briket arang lainnya, mengingat bahan baku yang digunakan adalah limbah kulit ari kedelai, yang keberadaannya sangat banyak untuk saat ini, atau bahkan khusus untuk produsen olahan kedelai, dapat langsung mengolah limbahnya tersebut tanpa membeli lagi, sehingga keuntungan yang akan didapat dari olahan limbah ini pun cukup besar. 2.3. Briket Arang Kulit Ari Kedelai Sebagai Produk Asli Kota Medan Pemanfaatan limbah menjadi briket arang kulit ari kedelai akan menjadikan Kota Medan lebih maju dengan penemuanpenemuan dari masyarakatnya yang kreatif dan inovatif. Penemuan ide ini akan memberikan peluang bagi Kota Medan menjadi kota industri sebagai penghasil produk asli yang berasal dari pemanfaatan limbah. Dengan penemuan ini akan maka limbah yang tidak terpakai dapat dimanfaatkan sehingga bernilai guna bagi
151
masyarakat luas. Semakin banyak penemuan maka persaingan ekonomi kreatif akan meningkat sebagai bentuk apresiasi bagi masyarakat yang berprestasi. Briket arang kulit ari kedelai produk ini dikembangkan dan disempurnakan maka akan dapat menjadi produk berdaya saing dengan briket arang yang sudah ada di luar Kota Medan. Untuk itu juga diperlukan hak paten dari hasil penemuan ini yang sangat berharga bagi kemajuan Kota Medan. Selain itu manfaat yang dapat diberikan dengan penemuan ini seperti: a. Pengurangan limbah kedelai yang dapat menjadikan lingkungan perkotaan semakin nyaman sebagai tempat tinggal yang hijau dan asri untuk mendukung Sapta Pesona Kota Medan b. Meningkatkan pendapatan masyarakat dari industri ini sehingga akan menambah pendapatan asli Kota Medan dari produk yang dihasilkan c. Membangkitkan UMKM karena dapat mengurangi pengangguran dengan pengembangan produksi yang dihasilkan dari segi pengerjaan, distribusi dan penjualan BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Kulit ari kedelai memiliki karakteristik yang tidak jauh berbeda dengan bagian pada tumbuhan lainnya yang umum diolah menjadi briket arang, serta memiliki kandungan selulosa, lignin, dan serat kasar yang cukup, sehingga kulit ari kedelai cukup baik untuk diolah menjadi briket arang.
b. Fakta tersebut juga merunjuk pada fakta lainnya bahwa dari segi proses pembuatan (prosedur, peralatan, dan biaya ), briket arang kulit ari kedelai hampir tidak memiliki perbedaan dengan briket arang pada umumnya. c. Kualitas briket arang kulit ari kedelai tersebut akan mampu bersaing dengan briket arang lainnya, terutama untuk menciptakan kepuasan bagi konsumen dengan keuntungan bagi produsen yang cukup menggiurkan, sehingga dapat dikatakan, dibanding dengan briket arang lainnya, tidak akan ada akibat yang signifikan bagi konsumen maupun produsen dengan digunakannya kulit ari kedelai sebagai bahan baku dari briket arang terebut. d. Pemanfaatan Kulit Ari Kedelai Menjadi Briket Arang menjadi produk unggulan sebagai produk asli Kota Medan yang dapat memberikan manfaat bagi lingkungan, pendapatan masyarakat dan UMKM. 3.2. Saran Dalam penelitian ini, sebagai saran dari penulis antara lain: a. Hendaknya masyarakat tidak lagi memandang limbah, termasuk didalamnya limbah kulit ari kedelai, sebagai hal yang sama sekali tidak diperlukan lagi, melainkan mulai berpikir untuk memanfaatkan limbah tersebut secara maksimal, karena selain lingkungan sekitar menjadi lebih sehat, juga dapat menambah penghasilan. b. Khusus untuk para produsen olahan kedelai, juga harus lebih bertanggung jawab lagi dalam pengolahan limbahnya. Mengolah limbah tersebut menjadi briket arang merupakan langkah yang sangat cerdas, karena pada dasarnya, menjadikan limbah yang
152
sudah tidak terpakai lagi sebagai bahan baku produk olahan baru itu sangat menguntungkan baik bagi lingkungan, maupun bagi perekonomian. c. Agar Pemerintah Kota Medan memberikan fasilitas untuk peneliti muda dalam berkreasi dan berkreatifitas serta membantu dalam mematenkan produk sebagai hak cipta masyarakat Kota Medan d. Pemerintah Kota Medan melalui Dinas Koperasi dan UMKM dan Balitbang untuk menjadikan briket arang ini sebagai produk unggulan di Kota Medan untuk dikembangkan dan diproduksi secara luas. DAFTAR PUSTAKA Adan, Ismun Uti. 1998. Membuat Briket Bioarang. Kanisius: Yogyakarta Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli. 2010. Peran Penelitian dan Pengembangan pada Pembangunan Kehutanan di Sumatera Utara. Balai Penelitian Kehutanan Aek Nauli: Medan Hambali E dkk. 2007. Teknologi Bioenergi.Agromedia Pustaka. Jakarta Hidajat, O.O. 1985. Morfologi Tanaman Kedelai. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. Bogor.
Iswara, Padjar; Diki Sudrajat. Kedelai Setelah Satu Dekade. Majalah Tempo. (19 March 2010) Lestari, dkk. 2010. “Analisis Kualitas Briket Arang Tongkol Yang Menggunakan Bahan Perekat Sagu dan Kanji”. Universitas Haluoleo: Sulawesi Tenggara. Pari, dkk. 2007. Teknologi Pembuatan Arang, Briket Arang, dan Arang Aktif Serta Pemanfaatannya. Kementerian Kehutanan: Jakarta Sinulingga, HR. 2009. Pengaruh Perekat Kanji dan Sagu Pada Pembuatan Briket Arang Eceng Gondok. Universitas Sumatera Utara: Medan Tim Karya Tani Mandiri. 2010. “Pedoman Budidaya Hidroponik”. Penerbit Nuansa Aulia :Bandung http://bkpmdsulteng.go.id http://andreashtst.blogspot.com/2013/04/te knologi-pemanfaatan-limbahtongkol_10.html http://enthok.blogspot.com/2010/06/manfa at-limbah-kedelai.html http://desakuhijau.org/briket-arang/ http://chemicalenginerring.blogspot.com/2013/04/prosespembuatan-briket-arang.html http://www.suaramerdeka.com/harian/020 9/16/ragam1.htm http://id.wikipedia.org
153
GETUK DURIAN BERBASIS PANGAN LOKAL DI KOTA MEDAN Oleh : MUHAMMAD FACHMI
ABSTRAK
Manggadong (makan umbi-umbian sebelum makan nasi) sebagai budaya tapanuli terkait dengan singkong olahan seperti getuk sebagai pangan tradisional orang Jawa dipadukan dengan durian Medan. Penelitian ini melakukan uji coba ekperiman terhadap objek penelitian dengan menggunakan bahan dan alat penelitian pada singkong, dan durian Medan. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2013 di Kota Medan. Hasil penelitian menunjukan hasil getuk durian goreng yang disajikan memberikan pengaruh pada pangan di Kota Medan karena perpaduannya. Getuk durian goreng bermanfaat dan berdampak pada: Ketahanan Pangan, Pelestarian Budaya, Indutri Rumah Tangga, Pemerintah Kota, Pertanian, Kesehatan, Masyarakat, Kuliner. Kata kunci : Manggadong, Singkong, Durian, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Bahan pangan sebagian besar masyarakat Indonesia adalah beras, namun di beberapa daerah, makanan pokok masyarakat turun temurun adalah jagung, sagu, ubi kayu dan ketela rambat. Keanekaragaman pangan dapat membantu tegaknya ketahanan, dan kemandirian pangan. Untuk itu perlu diciptakan sebuah program yang dapat mengurangi konsumsi beras dan memperkuat ketahanan pangan dengan memanfaatkan kearifan lokal. Pengurangan konsumsi beras sebagai program paling efektif untuk memperkuat ketahanan pangan, khususnya di Sumatera Utara, agar beras yang menjadi makanan utama masyarakat dapat diperhemat dan digunakan pada masa sulit. Budaya manggadong (makan umbi-umbian sebelum makan nasi) yang telah menjadi tradisi leluhur dan sebagai kearifan lokal masyarakat Tapanuli, yang
perlu lebih dikembangkan menjadi budaya nasional agar masyarakat tidak hanya tergantung pada nasi saja. Manggadong adalah budaya yang mengonsumsi ketela sebagai makanan pembuka sebelum menikmati nasi. Dengan menikmati singkong terlebih dulu, masyarakat tidak perlu mengonsumsi nasi terlalu banyak karena perutnya telah terisi dengan pangan tersebut. Dari sisi asupan, kandungan gizi singkong juga cukup banyak dan mampu menggantikan zat yang dibutuhkan tubuh dari nasi. Selain bermanfaat dalam mengurangi ketergantungan terhadap beras, program itu juga diperkirkakan dapat menyemarakkan keanekaragaman kuliner. Begitu pula dengan suku Jawa yang banyak dan tersebar di Sumatera Utara, untuk memenuhi pangan pokoknya pada saat bekerja di wilayah perkebunan dengan makan singkong karena beras mahal harganya. Maka singkong sebagai alternatif utama sebagai pengganti nasi untuk menjadi makanan pokoknya.
154
Singkong menjadi bahan pangan utama dapat diolah menjadi gaplek, tiwul ataupun getuk. Getuk yang diolah sebagai pangan utama untuk mengisi perut ketika akan bekerja di perkebunan. Maka dengan meningkatnya kebutuhan akan singkong sebagai bahan pangan juga beragam. Getuk yang diolah secara sederhana yang dicampur dengan gula serta kelapa menjadi makanan utama pada masa itu. Ini tergolong pada makanan tradisional bagi orang Jawa dan saat ini di Kota Medan dan sekitarnya mulai sulit untuk dijumpai. Budaya manggadong sebagai budaya tapanuli dengan mengganti pangan utama dengan umbi-umbian berkaitan dengan pangan untuk orang Jawa yang merupakan singkong olahan berupa getuk. Untuk menggabungkan perpaduan budaya dan pangan maka dapat dikreasikan dengan buah durian sebagai keunggulan lokal Kota Medan. Maka perpaduan ini akan menghasilkan pangan yang unggul berbasis lokal dengan perpaduan budaya tapanuli dan jawa yang berada di Kota Medan. 1.2. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakakan, ketahanan pangan dan pengurangan konsumsi beras dengan melakukan manggadong menyesuaikan budaya Jawa yang memanfaatkan singkong olahan sebagai pangan keunggulan lokal dipadukan dengan buah durian sebagai buah unggulan di Kota Medan Sumatera Utara. 1.3. Tujuan Penelitian a. Untuk mengetahui perpaduan budaya pangan antara singkong olahan dengan buah durian yang digoreng
b.
c.
Untuk mengetahui manfaat dan dampak perpaduan pangan tradisional dan buah unggulan lokal Untuk mengetahui pelestarian budaya pangan di Kota Medan sebagai keunggulan local
1.4. Manfaat Penelitian a. Untuk membudayakan manggadong pada pangan dengan pengolahan singkong menjadi getuk dengan buah durian yang digoreng b. Untuk menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan oleh Pemerintah Daerah dan Pusat dalam meningkatan pangan untuk memenuhi kebutuhan pangan nasional c. Untuk mengembangkan pangan berbasis keunggulan budaya dan buah lokal sebagai pengembangan keman dirian serta karekter BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Singkong atau Ubi Kayu (Manihot Utilissima) 2.1.1. Pertumbuhan dan Perkembang Singkong Singkong merupakan tanaman pangan berupa perdu dengan nama lain ubi kayu, singkong atau kasape. Ketela pohon berasal dari benua Amerika, tepatnya dari negara Brazil. Penyebarannya hampir ke seluruh dunia, antara lain: Afrika, Madagaskar, India, Tiongkok. Singkong berkembang di negara-negara yang terkenal wilayah pertaniannya dan masuk ke Indonesia pada tahun 1852. Singkong merupakan tanaman perdu yang berasal dari Amerika Selatan dengan lembah sungai Amazon sebagai tempat penyebarannya (Odigboh, 1983 dalam Chan 1983). Nama singkong untuk daerah
155
lain dikenal dengan: ketila, keutila, ubi kayee (Aceh), ubi parancih (Minangkabau), ubi singkung (Jakarta), batata kayu (Manado), bistungkel (Ambon), huwi dangdeur, huwi jendral, kasapen, sampeu, ubikayu (Sunda), bolet, katela, tela (Jawa), tengsag (Madura), sabrang sawi (Bali), kasubi (Gorontalo), lame kayu (Makasar), lame aju (Bugis, Majene), kasibi (Ternate, Tidore). Singkong merupakan tanaman dikotil berumah satu yang ditanam untuk diambil patinya yang sangat layak cerna. Pohon singkong dapat tumbuh hingga 1-4 meter dengan daun besar yang menjari dengan 5 hingga 9 belahan lembar daun. Batangnya memiliki pola percabangan yang khas, yang keragamannya tergantung pada kultivar (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995).
Gambar 1 : Singkong Bagian dari singkong yang dapat dimakan mencapai 80-90%. Bentuknya dapat berupa silinder, kerucut, atau oval (Wankhede, Satwadhar, dan Sawate, 1998dalam Salunkhe dan Kadam, 1998). Panjang ubi berkisar 15 hingga 100 cm dan diameternya 3 hingga 15 cm. Bobot ubi kayu berkisar beberapa ratus gram hingga 15 kg. Tanaman singkong umumnya menghasilkan sekitar 5-10 ubi (Rubatzky dan Yamaguchi, 1995). Ubi singkong yang matang terdiri atas tiga lapisan yang jelas yaitu; peridermis luar, cortex, dan daging bagian tengah (Odigboh, 1983 dalam Chan 1983).
Menurut Odigboh (1983) dalam Chan (1983), spesies dari singkong dibedakan berdasarkan kandungan HCN, yaitu jenis pahit (Manihot esculenta Crantz.; M. utilissma Pohl.) dan manis (M. dulcus Baill.; M. palmatta Muell.; M. aipiPohl.). Menurut Wankhede et. al. (1998) dalam Salunkhe dan Kadam (1998), singkong merupakan salah satu sumber kalori bagi penduduk kawasan tropis di dunia. Singkong kaya akan karbohidrat yaitu sekitar 80-90% (bb) dengan pati sebagai komponen utamanya. Menurut Odigboh (1983) dalam Chan (1983), singkong relatif kaya akan kalsium dan asam askorbat (vitamin C). Umbi ubi kayu berasal dari pembesaran sekuder akar adventif. Daunnya menjari, batangnya berbuku-buku dan setiap buku batang terdapat mata tunas. Semula bagian tanaman ubi kayu mengandung glukosida dan kandungan tertinggi pada pucuk muda. Senyawa glukosida ini akan terurai menjadi senyawa HCN dan gula jika bertemu enzim linamarase. Umbi umumnya mengandung 10-490 mh HCN/kg umbi basah, tergantung varietasnya. Senyawa HCN ini berbahaya jika dikonsumsi lebih dari 1 mg HCN per kg bobot tubuh perhari. Umbi ubi kayu dengan kadar HCN kurang dari 50 mg/kg bobot umbi dinyatakan aman untuk dimakan. Sementara itu, kadar HCN yang lebih dari 100 mg/kg bobot umbi hanya diperkenankan untuk industri seperti tepung tapioka. Klasifikasi tanaman ketela pohon adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Sub Divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae Ordo : Euphorbiales Famili : Euphorbiaceae
156
Genus : Manihot Spesies : Manihot utilissima Pohl. Curah hujan yang sesuai tanaman antara 1.500 2.500 mm/tahun. Kelembaban udara optimal untuk tanaman ketela pohon antara 60-65 % dan suhu udara bagi tumbunya sekitar 100C, jika suhunya dibawah 100C maka pertumbuhannya akan sedikit terhambat. Sinar matahari yang dibutuhkan bagi tanaman ketela pohon sekitar 10 jam/hari. Tanah yang sesuia dengan berstruktur remah, gembur dan tidak terlalu liat dan tidak terlalu poros, serta kaya akan bahan organik. Derajat kemasaman (pH) tanah sesuai untuk budi daya tanaman ketela pohon berkisar antara 4,5-80 dengan pH ideal 5,8. Umumnya tanah di Indonesia ber-PH rendah (asam), yaitu berkisar 4,0-5,5, sehingga sering kali dikatakan cukup netral bagi suburnya tanaman keras. Pemanfaatan singkong menjadi pangan pokok setelah beras dan jagung. Singkong diperbanyak dengan setek batang yang diperoleh dari hasil panenan tanaman sebelumnya. Stek diambil dari bagian tengah batang agar matanya tidak terlalu tua, tetapi juga tidak terlalu muda. Singkong sebagai tanaman yang memiliki adaptasi sangat luas sehingga sering disebut sebagai tanaman pioner. Penanaman singkong dilakukan pada awal musim kemarau sehingga dapat dipanen pada musim penghujan. Ubi kayu hanya tahan 1-2 hari setelah panen. Jika tidak segera diolah dalam 1-2 hari umbinya rusak, bahkan kadang umbi berwarna kebiruan bila kandungan HCN tinggi. Munculnya warna kebiruan ini akan sangat menurunkan mutu tepung tapioka yang dihasilkan sehingga ubi kayu hanya dipanen sebanyak umbi yang dibutuhkan untuk segera diolah.
2.1.2. Manfaat Singkong Singkong mengandung energi sebesar 154 kilokalori, protein 1 gram, karbohidrat 36,8 gram, lemak 0,3 gram, kalsium 77 miligram, fosfor 24 miligram, dan zat besi 1,1 miligram. Selain itu di dalam Singkong juga terkandung vitamin A sebanyak 0 IU, vitamin B1 0,06 miligram dan vitamin C 31 miligram. Hasil tersebut didapat dari melakukan penelitian terhadap 100 gram Singkong, dengan jumlah yang dapat dimakan sebanyak 85 %. Secara rinci komposisi Kandungan Nutrisi/Gizi pada singkong Banyaknya Singkong yang diteliti (Food Weight) = 100 gr. a. Kalori Rendah: singkong merupakan bahan pangan dengan kandungan karbohidrat yang lebih rendah dari nasi dan roti, dengan kandungan serat yang tinggi sehingga membuat perut tetap terasa kenyang dalam waktu yang lama. Ini dapat dijadikan pangan untuk proses diet. Dilansir dari Nutrition and You, singkong memiliki jumlah kalori dua kali lipat dibandingkan kentang. Singkong menjadi salah satu makanan pokok sebagai sumber karbohidrat. Dalam 100 gram singkong, mengandung 160 kalori, sebagian besar terdiri dari sukrosa. b. Mambantu Kesehatan: singkong merupakan umbi yang banyak sekali mengandung Insoluble Fiber atau serat yang tidak larut dalam air. Serat jenis ini berfungsi memperlancar proses buang air besar, serta mampu nyerap dan membuang toksin dalam usus, sehingga pencernaan menjadi sehat. Singkong lebih rendah lemak dibandingkan sereal dan kacangkacangan. Walaupun begitu, singkong memiliki kandungan protein yang
157
tinggi dibandingkan ubi, kentang dan pisang. Singkong kaya akan vitamin K yang memiliki peran dalam membangun masa tulang sehingga konsumsi singkong dapat menurunkan risiko osteoporosis. Selain itu, vitamin K akan melindungi dan berperan penting dalam pengobatan pasien Alzheimer dengan membatasi kerusakan saraf di otak. Umbi yang lezat ini merupakan sumber dari vitamin B kompleks dan kelompok vitamin seperti folates, thiamin, piridoksin (vitamin B-6), riboflavin, dan asam pantotenat. Riboflavin berperan dalam pertumbuhan tubuh dan memproduksi sel darah merah untuk mengurangi anemia. Singkong merupakan sumber mineral yang penting bag tubuh, antara lain seng, magnesium, tembaga, besi, dan mangan. Selain itu, singkong memiliki jumlah kalium yang cukup sebagai komponen penting pembentukan sel tubuh dan mengatur tekanan darah. Sebuah penelitian seperti dilansir Affleap menunjukkan manfaat singkong sebagai penurun kadar kolesterol jahat dalam darah. Tidak hanya itu, singkong juga dapat menurunkan kadar trigliserida dan menjadi sumber serat yang bagus. Tak heran jika singkong dapat menurunkan risiko penyakit jantung, stroke, kanker usus besar dan membantu mengendalikan diabetes. Dengan catatan, singkong diolah dengan cara kukus atau rebus. 2.2. Durian (Durio zibethinus Murr) 2.2.1. Pertumbuhan dan Perkembangan Durian Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia
Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah "raja dari segala buah" (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial, meskipun banyak orang yang menyukainya, namun sebagian yang lain malah muak dengan aromanya.
Gambar 2 : Durian Sesungguhnya, tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal tetapi sekelompok tumbuhan dari marga Durio. Namun demikian, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenisjenis durian lain yang dapat dimakan dan kadangkala ditemukan. Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu (bahasa Sunda). Di Sumatera dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai Doriang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen. Kingdom : Plantae Subkingdom : Tracheobionta Super Divisi : Spermatophyta Divisi : Magnoliophyta
158
Kelas : Magnoliopsida Sub Kelas : Dilleniidae Ordo : Malvales Famili : Bombacaceae Genus : Durio Spesies : Durio zibethinus Murr. Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan dan Sumatera. Daerah-daerah sekitarnya juga memilki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatera, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak melimpah Kalimlantan. Meskipun demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam dan India. Sumatera Utara dikenal sebagai salah satu wilayah pemasok durian terbanyak di nusantara. Bahkan orangorang di Pulau Jawa khususnya Jakarta mengenal istilah durian asal Sumut dengan sebutan durian Medan. Tetapi di Kota Medan sendiri, pasokan durian berasal dari hampir seluruh daerah yang ada di Sumatera Utara, seperti Kabupaten Simalungun, Tebing Tinggi, Bahorok, Sibolga, dan Sidikalang. Durian yang dikenal dengan duria Medan beda asal beda pula khas rasanya. Seperti ada yang pahit, pahit manis, dan manis. Misalnya jika durian berasal dari Bahorok, Pemantang Siantar, dan Tebing Tinggi rasa buah duriannya pahit. Sedangkan durian dari Sidikalang pahit manis, serta dari Sibolga rasanya manis. 2.2.2. Manfaat Buah Durian Durian mengandung nutrisi penting dalam jumlah yang tinggi melebihi buah lain. Diantara kandungan nutrisi yang penting tersebut adalah vit B, vit C, zat besi, kalium, magnesium, fosfor, seng,
thiamin, riblofavin, omega 3 dan 6. Selain itu durian juga banyak mengandung phytonurient, polyphenol, phytosterol, antioksidan, organosulfur, dan tryptophan. Disamping itu juga zat gizi umum seperti karbohidrat, lemak tak jenuh dan protein. Di dalam catatan pengobatan tradisional dikatakan bahwa durian memiliki manfaat sebagai penghangat badan, meningkatkan kebugaran mental, dan penambah vitalitas kaum pria (aphrodisiac). Buah durian sebagai tanaman yang tidak menghasilkan kolesterol. Bahkan sebenarnya 80% kolesterol berasal dari sintesa di dalam tubuh manusia dan sisanya 20% berasal dari lemak hewani. Demikian juga tidak ada tanaman di atas bumi ini yang menghasilkan alkohol, kecuali karena fermentasi gula atau karbohidrat yang dikandungnya. Sedangkan penelitian modern telah menemukan bahwa kandungan zat khusus pada durian memberikan peranan yang penting pada kesehatan manusia. Phytonutrient misalnya, merupakan zat alami yang banyak terdapat pada durian juga kebanyakan buah-buahan dan sayuran. Walaupun pelum dapat diidentifikasi sejara gambling (intangible) namun diakui zat ini memberikan manfaat bagi pemeliharaan kesehatan bersama dengan vitamin, mineral dan serat. Peneliti dari Ohio State university bahkan menyatakan bahwa zat ini adalah vitaminvitamin masa depan. Phytonutrient ditengarai mampu menonaktifkan zat penyebab kanker, meningkatkan sistim kekebalan tubuh, mencegah katarak dan menurunkan resiko terhadap penyakitpenyakit kronis seperti kanker, diabetes, jantung dan hipertensi. Durian banyak mengandung zat antioksidant dan polyphenol yang dikatakan memiliki kemampuan yang
159
lebih tinggi daripada antioksidan yang berupa vitamin. Sedangkan durian memiliki kedua jenis antioksidan ini, baik vitamin (vit C) maupun non-vitamin. Umumnya disebutkan kandungan vitamin C pada durian berkisar dari 22.9-107, bahkan dari analisa yang dilakukan Balitbu Tropika dijumpai ada durian yang mengandung sampai 200 mg/100 gram daging buah. Ini merupakan angka tertinggi untuk kandungan vitamin pada buah. Phytosterol juga merupakan zat penting yang banyak dikandung durian. Department of Pharmacology & Toxicology, School of Medicine, State University of New York di Buffalo memberikan catatan tentang manfaat zat Phytosterol, antara lain: memperbaiki reaksi anti tumor pada tubuh, memperbaiki ketahanan terhadap kanker, dan secara langsung menghambat pertumbuhan tumor. Zat organosulfur merupakan salah satu kandungan gizi penting pada buah durian. Zat ini juga banyak terdapat pada bawang putih. Manfaat dari organosulfur ini adalah untuk menurunkan sintesa kolesterol yang terjadi di sel hati, anti radang, antioksidant, anti-mikroba (bakteri dan jamur), merupakan komponen insulin untuk meningkatkan serapan glukosa untuk menghasilkan energy, serta organosulfur bersama thiamin dan biotin membantu menjaga metabolism gula dan efektif sebagai penstabil kadar gula darah. Selain itu juga kandungan nutrisi/gizi yang ada, mengkonsumsi durian dapat menjaga dan mencegah sejumlah penyakit dan menjaga kodisi kesehatan, diantaranya: a. Mencegah depresi: menurut satu survey terbaru yang dilakukan oleh MIND, menunjukkan diantara masyarakat yang mengalami depresi,
b.
c.
d.
e.
memperoleh kondisi yang lebih baik setelah makan durian. Hal ini disebabkan durian mengandung tryptophan, salah satu jenis asam amino yang dapat di rubah dalam tubuh menjadi serotonin, untuk membuat badan lebih rilek, meningkatkan mood, dan secara umum membuat perasaan lebih gembira. PMS (premenstrual syndrome): Vitamin B6 yang dikandung durian meregulasi kadar gula darah yang akan meningkatkan mood anda. Mencegah Anemia (kurang darah): Dengan kadar besi tinggi, durian dapat merangsang produksi haemoglobin dalam darah sehingga membantu penderita anemia Menekan tekanan darah: Durian mengandung kalium sangat tinggi tetapi kadar garam yang rendah, membuat durian sempurna untuk menekan tekanan darah. Sehingga US Food and Drug Administration telah mengijinkan industri durian untuk mengajukan pengakuan resmi terhadap kemampuan durian mengurangi resiko dari tekanan darah tinggi dan stroke. Brain Power : 200 pelajar di Twickenham (Middlesex) school telah dibantu ujian mereka dengan makan durian pada saat sarapan, istirahat, dan makan siang untuk mendorong kecerdasan mereka. Penelitian menunjukkan bahwa kalium buah yang tinggi dapat membantu siswa lebih perhatian/serius pada pelajaran. Melancarkan BAB: Karena mengan dung serat tinggi, menambahkan durian dalam menu harian dapat membantu menormalkan proses pencernaan dan melancarkan BAB.
160
f.
Mabuk perjalanan, kelelahan: Salah satu cara tercepat untuk menangani hangover adalah dengan membuat durian milkshake, dengan campuran madu. Durian akan menenangkan perut, madu akan menaikan kadar gula darah, sementara susu akan merehidrasi sistim tubuh.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian Menurut Aaker, (2001) rancangan penelitian adalah perencanaan yang digunakan sebagai pedoman studi penelitian yang mengarah pada tujuan dari penelitian tersebut. Rancangan penelitian dalam penelitian ilmiah umumnya terbagi atas tiga bentuk yakni penelitian eksploratori (eksplorative research), penelitian deskriptif (descriptive research), dan penelitian eksplanatori (explanatory research) (Umar,1999). Penelitian ini merupakan deskriptif, menurut Bungin, Bangun (2008) adalah suatu penelitian bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul yang menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi. Penelitian ini dilakukan di Kota Medan dengan mengambil objek penelitian singkong dan durian di Kota Medan dan sekitarnya yang dilaksanakan sejak bulan Agustus sampai bulan September 2013. 3.2. Bahan dan Alat Penelitian Bahan-bahan dalam penelitian ini adalah: Singkong Buah durian Gula jawa/gula merah Garam Tepung Minyak jagung
Alat-alat dalam penelitian ini adalah : Dandang Penumbuk/alung Lesung Pisau Kompor Sendok Cetakan Pastel 3.3. Preparasi Sampel (Pengolahan Sampel) Kupas kulit singkong lalu bersihkan dengan air bersih yang mengalir,kemudian kukus ± 45 menit. Kupas kulit durian secara hati-hati lalu ambil daging durian, kemudian pisahkan biji durian dengan dagingnya. Ketika adonan singkong sudah di tumbuk dan di haluskan daging durian yang telah di pisahkan dari biji nya akan di masukkan ke dalam adonan singkong. Selanjutnya adonan singkong dan durian menjadi getuk durian dan digoreng serta ditiriskan agar menjadi kering 3.4. Formulasi Pembuatan Masukkan singkong ke dalam dandang kurang lebih ± 45 menit, lalu setelah 45 menit angkat dan tumbuk singkong yang dusah dikukus sebanyak 1 kg yang sudah di kupas dan sudah di bersihkan di alung yang sudah di sediakan, tumbuk hingga halus. Kemudian beri gula jawa dan garam secukupnya, bentuk adonan singkong bulat-bulat setelah itu pipihkan, kemudian setelah pipih masukkan durian yang sudah di pisahkan dengan bijinya ke dalam adonan singkong yang telah di pipihkan tadi. Selanjutnya masukan dalam cetakan dan di goreng dengan nyala api yang tidak terlalu besar dengan minyak jagung.
161
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian dari beberapa sampel eksperimen, dari 1 kg singkong dan 2 buah durian menghasilkan getuk goreng yang berisi durian berbentuk pastel. Getuk durian goreng sebagai hasil perpaduan singkong dan buah durian dengan pengolahan yang dijadikan pangan berbasis keunggulan lokal.
b.
4.2. Pembahasan Getuk durian goreng sebagai pangan dapat menjadi keunggulan bagi Kota Medan selain bika ambon, bolu meranti ataupun durian medan. Dari perpaduan hasil olahan singkong berupa getuk sebagai pangan tradisional (Jawa) dan budaya manggadong (tapanuli), dan durian sebagai buah unggulan, menjadi pangan baru yang dapat menjadi keunggulan bagi Kota Medan. Secara rinci manfaat dan dampak dari hasil penelitian ini antara lain: a. Ketahanan Pangan: dapat dijadikan sebagai pangan pengganti nasi yang selama ini menjadi pangan pokok bagi masyarakat Indonesia, Sumatera Utara dan khususnya Kota Medan karena kandungan singkong mengandung nutrisi/gizi yang dibutuhkan tubuh
c.
manusia dalam mengkonsumsinya, sehingga dapat disejajarkan dengan nasi sebagai makanan pokok selama ini. Selain itu ini untuk mendukung program Badan Ketahanan Pangan Dinas Pertanian Propinsi Sumatera Utara yang membuat terombosan dengan manggadong yaitu mengganti nasi dengan umbi-umbian seperti singkong dan ubi rambat/jalar. Ketergantungan tidak hanya pada pengadaan pangan pokok beras, tetapi pada bahan makanan lainnya, seperti kedelai, jagung dan daging. Kalau ini terus menerus berlangsung maka pada suatu saat dapat memunculkan situasi kerentanan pangan. Sehingga dengan pangan getuk durian goreng ini sekaligus membudayakan manggadong secara perlahan akan ketahanan pangan tetap terjaga. Pelestarian Budaya: dengan membudayakan manggadong maka akan menjadi budaya yang dapat memperkuat kemandirian dan karakter masyarakat. Begitu juga pada pelestarian budaya Jawa untuk pangan getuk akan semakin dikenal keragaman pangan tradisional yang unggul dan bermanfaat bagi kesehatan Indutri Rumah Tangga: getuk durian goreng dapat diproduksi secara industri rumah tangga sehingga dapat menambah pendapatan masyarakat secara mandiri serta dapat dijual pada masyarakat luas di gerai-gerai tertentu atau warung kopi (warkop) yang banyak tersebar di Kota Medan. Selama ini pengunjung warkop banyak menikmati mie dan jajanan lainnya sebagai hidangan makanannya yang dapat diganti dengan getuk durian goreng bernilai tinggi karena
162
d.
e.
f.
g.
dapat dinikmati untuk semua tingkatan usia. Pemerintah Kota: dapat mengembangkan ragam pangan tradisonal yang dapat dinikmati masyarakat luas karena perpaduan durian dapat menjadi keungulan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di Kota Medan. Pangan ringan yang di goreng benilai tinggi sehingga dapat dijadikan oleh-oleh bagi pendatang yang berkunjung di Kota Medans selain Bika Ambon, atau Bolu Meranti, dan Durian. Pertanian: dapat meningkatkan produksi lahan pertanian pada perubahan musim tanam untuk singkong dan pembudidayaan tanaman durian untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Singkong yang mudah didapatkan untuk wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya sehingga petani singkong dapat meningkatkan produksi dan harga sehingga pendapatan petani meningkat. Kesehatan: getuk durian goreng dari segi nutrisi/gizi banyak manfaatnya karena sesuai uraian diatas. Perpaduan ini menggabungkan manfaat dari segi kesehatan untuk bahan pangan singkong dan buah durian sehingga kesehatan tubuh manusia akan merasakan manfaatnya. Masyarakat: getuk yang banyak disukai semua tingkatan usia karena kelembutan, mudah didapatkan serta harga yang murah dengan variasi yang beragam sehingga kerinduan akan pangan tradisonal diperoleh dengan mudah di semua tempat. Kerinduan pangan tradisional sebagai pangan ringan saat itu oleh orang Jawa mudah didapatkan dan dibuat secara mandiri
h.
di rumah. Apalagi dikombinasikan dengan durian sebagai ciri khas Kota Medan akan mendapatkan perpaduan 2 rasa dan 2 (dua) bahan pangan berbeda. Kuliner: dengan adanya getuk durian goreng maka akan menambah keragaman pangan di Kota Medan sebagai kota kuliner di Indonesia. Hal ini akan menaikan persaingan pangan tradisional yang variatif berbasis keunggulan lokal dengan pangan modern yang banyak mengandung zat kimia berbahaya
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Manggadong (makan umbi-umbian sebelum makan nasi) sebagai budaya tapanuli terkait dengan singkong olahan seperti getuk sebagai pangan tradisional orang Jawa dipadukan dengan durian Medan. Pangan hasil perpaduan budaya dan buah unggulan ini menjadi pangan unggulan yang dapat bersaing. Getuk durian goreng yang disajikan memberikan pengaruh pada pangan di Kota Medan karena perpaduannya. Getuk durian goreng bermanfaat dan berdampak pada: Ketahanan Pangan, Pelestarian Budaya, Indutri Rumah Tangga, Pemerintah Kota, Pertanian, Kesehatan, Masyarakat, Kuliner. 5.2. Saran a. Agar membudayakan manggadong secara nasional agar ketahanan pangan nasional tetap terjaga b. Mempromosikan pangan tradisional sebagai keunggulan lokal secara luas sehingga tidak kalah bersaing dengan pangan modern
163
c.
d.
Membuat pangan tradisional lainnya yang lebih inovatif untuk menjaga kelestarian pangan yang mulai hilang Untuk meningkatkan produksi pangan seperti umbi-umbian agar pendapatan masyarakat dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA Nidya Widoyo. 2010. 40 Sajian Lezat Hasil Olah Durian. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Rukmana, Rahmat. 1997. Ubi Kayu: Budi Data dan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius Rukmana, Rahmat dan Yuyun Yuniarsih. 2001. Aneka Olahan Ubi Kayu. Yogyakarta: Kanisius. Saleh, Muhammad. 2001. Berkah Buah Durian. Bandung: Azka Press. Setiadi. 2008. Bertanam Durian. Jakarta: Penebar Swadaya. Tim Dapur Demedia. 2012. Kudapan Enak dari Singkong, Ubi, Kentang, dan Talas. Jakarta: Demedia. Wiryanta, Bernard T. Wahyu. 2009. Panen Durian di Perkarangan Rumah. Jakarta: Agro Media Pustaka. Yahyono, Sufi. 2012. Durian untuk Kudapan dan Hidangan Selingan. Jakarta: Demedia. http://balitbu.litbang.deptan.go.id/ind/inde x.php/berita-mainmenu-26/13-infoaktual/339-1001-manfaat-durian-untukkesehatan http://oase.kompas.com/read/2012/11/30/0 0104663/Manggadong.Perlu.Dikembangka n.Menjadi.Budaya.Nasional http://forum.upi.edu/index.php?topic=156 46.0 http://itd.unair.ac.id/index.php?option=co m_content&view=article&id=317:kandun gan-gizi-dan-manfaat-buahdurian&catid=40:healthnews&Itemid=113 http://keju.blogspot.com/1970/01/isikandungan-gizi-singkong-komposisinutrisi-bahan-makanan.html http://www.medanbisnisdaily.com/news/re
ad/2013/07/20/41387/durian_sidikalang_le bih_diminati/#.UjJEe3-Kldg http://www.singkong.net/manfaatsingkong/60-manfaat-singkong-untukkesehatan.html http://www.gen22.net/2013/04/manfaatsingkong-kandungan-nutrisi dan.html#sthash.3s2JcGco.dpuf http://www.antaranews.com/print/266787/ manggadong-kearifan-lokal-untukperkuat-ketahanan-pangan http://www.metrosiantar.com/2013/pemka b-taput-ingin-manggadong-jadi-budayanasional/
164