PEMANFAATAN BAHAN POWER GOLD UNTUK MENURUNKAN
PEMANFAATAN BAHAN POWER GOLD UNTUK MENURUNKAN KADAR MERKURI DI DALAM LIMBAH PERTAMBANGAN EMAS Ciciclia Novita Lobud1), Sunarto Kadir2), Laksmin Kadir3) 1. FakultasIlmu-IlmuKesehatandanKeolahragaan, UniversitasNegeriGorontalo (CicicliaNovitaLobud) email:
[email protected] 2. FakultasIlmu-IlmuKesehatandanKeolahragaan, UniversitasNegeriGorontalo (SunartoKadir) email:
[email protected] 3. FakultasIlmu-IlmuKesehatandanKeolahragaan, UniversitasNegeriGorontalo (LaksminKadir ) email:
[email protected]
Abstrak Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang diandalkan pemerintah Indonesia untuk mendatangkan devisa. Selain mendatangkan devisa industri pertambangan juga menyedot lapangan kerja dan bagi Kabupaten dan Kota merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Apakah bahan Power gold dapat menurunkan kadar merkuri didalam limbah pertambangan emas di Kabupaten Bolaang Mongondow Induk Kecamatan Lolayan Desa Mopait. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui manfaat bahan Power Gold terhadap penurunan kadar merkuri (Hg) dan mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah yang mengandung merkuri (Hg) di dalam limbah pertambangan emas didesa mopait kecamatan lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey deskriptif yaitu suatu metode penelitan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di suatu populasi tertentu. Hasil penelitian sesuai dengan analisis dilaboratorium bahwa kadar merkuri didalam limbah pertambangan emas tertinggi terdapat pada sampel 1 yaitu sebanyak 0,137 ppm atau sebesar 22,91 %, dan kadar merkuri terendah terdapat pada sampel ke 3 yaitu sebanyak 0,057 ppm atau sebesar 9,53 %. Disimpulkan bahwa ada penurunan kadar merkuri pada limbah pertambangan emas dengan menggunakan bahan Power Gold. Maka peneliti menyarankan kepada pihak penambang agar meningkatkan pemakaian bahan Power gold dalam pengolahan material pertambangan emas. Kata kunci :
Power Gold, Merkuri, Limbah Pertambangan Emas
Abstract The mining industry is one of the industries that relied on the Indonesian government to bring in foreign exchange. In addition to bringing foreign mining industry also suck jobs and for the district and the city is a source of revenue (PAD). Formulation of the problem in this research is Is Power gold material can reduce levels of mercury in gold mining waste in the District Parent Bolaang Mongondow Lolayan Mopait village. The purpose of this study was to determine the material benefit Power Gold to decreased levels of mercury (Hg) and reduce environmental pollution caused by waste containing
mercury (Hg) in the gold mining village mopait waste districts lolayan Bolaang Mongondow Parent. Results ofthe studyin accordancewith thelaboratoryanalysisthat the levelsof mercury ingoldmining wasteis highestin thefirstsampleas many as0,137ppmorby22.91%, andthe lowestmercury levelsfound insamples3toas many as0.057ppmorby9.53%. It was concludedthat there was adecrease inthe levels ofmercuryingoldmining wastewith the use ofPowerGold. The researcherssuggestto theminersin order toimprovematerial usagePowerof goldinthe goldminingmaterialprocessing Keywords:PowerGold, Mercury, Gold MiningWaste
I. PENDAHULUAN Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang diandalkan pemerintah Indonesia untuk mendatangkan devisa.Selain mendatangkan devisa industry pertambangan juga menyedot lapangan kerja dan bagi Kabupaten dan Kota merupakan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Banyak kegiatan penambangan yang mengundang sorotan masyarakat sekitarnya karena pengerusakan lingkungan, apalagi penambangan emas tanpa izin yang selain merusak lingkungan juga membahayakan jiwapenambang karena keterbatasan pengetahuan sipenambang dan juga karena tidak adanya pengawasan dari dinas instansi terkait (Fadillah, 2010). Indonesia merupakan Negara dengan hasil alam yang melimpah termasuk hasil tambang, salah satunya adalah tambang emas.Kegiatan pertambangan ini berpotensi mencemari lokasi dan lingkungan sekitarnya karena penerapan teknologi yang sederhana seperti penggunaan merkuri sebagai pengikat unsure emasd alam proses amalgamasi. Pencemaran tersebut terjadi ketika sebagian merkuri yang digunakan sebagai bahan pengikat unsure emas, terbuang bersama air limbah pencucian kelokasi pembuangan baik di tanah maupun di air sungai.Pencemaran limbah merkuri dari proses pengolahan tambang emas ini menimbulkan dampak negative terhadap lingkungan. Merkuri yang terakumulasi kelingkungan dapat menimbulkan penyakit
bagi manusia serta meracuni hewan, tumbuhan, dan mikroorganisme. Beberapa penelitian mengenai akumulasi logam berat oleh tumbuhan telah mengarah pada realisasi penggunaan tumbuhan untukme mbersihkan polutan.Hal ini disebabkan oleh kemampuannya yang dapat menguras unsure hara dalam limbah cair. Sejumlah tumbuhan memiliki sifat mengakumulasi logam tertentu dengan konsentrasi tinggi pada jaringan akar dan tajuknya. Namun dalam penelitian kali ini memanfaatkan bahan Power Gold untuk menurunkan kadar merkuri didalam limbah pertambangan emas. Power Gold adalah serbuk kimiaoxidator yang berfungsi melepaskan ion molekul atom dll,didalam batuan sehingga pori-pori batuan terbuka, selain itu berfungsi membantu peresapan merkuri menjadi maksimal dan hal ini memudahkan sianit dalam mencairkan logam merkuri pada proses leaching oxidation system. II. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode survey deskriptif yaitu suatu metode penelitan untuk melihat gambaran fenomena yang terjadi di suatu populasi tertentu. Penelitian ini dilakukan di Desa Mopait Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk.Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik total sampling, yakni teknik penentuan sampel dengan mengambil
III. HASIL PENELITIAN Lokasi pertambangan terletak di Desa Mopait Kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang Mongondow Induk memiliki luas tanah 5 Ha yang terdiri dari 3 lokasi pertambangan. lokasi pertambangan emas yang berada didesa mopait bertempat di puncak gunung yang berada didesa mopait. 1.1 Hasil analisis Laboratorium Tabel 4.1 Nilai kadar merkuri Hg didalam limbah pertambangan emas Hasilpengamata Limbahpertambangan n No emas N % 1 Kontrol 0,291 48,66 2 Sampel 0,137 22,91 3 Sampel 0,113 18,90 4 Sampel 0,057 9,53 Jumlah 0,598 100 Sumber : Data Primer 2015 Berdasarkan Tabel 4.1 dapat diketahui bahwa kadar merkuri pada limbah pertambangan emas yaitu : Sampel kontrol mempunyai kadar mekuri (Hg) sebanyak 0,291 ppm atau 48,66%. Sampel kontrol mempunyai kadar merkuri yang tinggi karena penambang tidak menggunakan bahan Power gold dalam proses pengolahan emas. Sampel 1 memiliki kadar merkuri (Hg) sebanyak 0,137 ppm atau 22,91%.Sampel 1 adalah jenis material batu yang sebelum di olah harus di hancurkan terlebih dahulu dengan menggunakan palu. Sampel 2 memliki kadar merkuri (Hg) sebanyak 0,113 ppm atau 18,90%.Sampel 2 adalah jenis material yang berbentuk pasir yang proses pengolahannya lebih cepat dibadingkan dengan jenis material batu. Sampel 3 memilikikadar merkuri (Hg) sebanyak 0,057 ppm atau 9,53 %.Sampel 3
adalajenis material tanahliat yang memilik i sifat yang lunak,sedikitberwarnakuning, prosespengolahannyalebihcepatdarijenis material batudanjenis material pasir 0.4 Kadar merkuri (Hg)
seluruh anggota populasi sebagai responden atau sampel (Sugiyono, 2009). Dengan demikian pengambilan sampel air limbah hasil dari pertambangan emas yang memakai power gold dilakukan di 3 sampel lokasi pertambangan emas.
0.3 0.2 0.1 0 kontrol sampel sampel sampel 1 2 3 Limbah pertambangan emas
Sumber : Data Primer 2015 Gambar 4.1 Grafikpenurunankadarmerkurididalamlimb ahpertambanganemaspadasampel 1-3. Ket : kontrol sampel 1 : jenis material batu sampel 2 : jenis material pasir sampel 3 : jenis material tanah liat Dari gambar 4.1 dapat dilihat Pada sampel kontrol kadar merkurinya masih tinggi karena pada sampel ini para penambang tidak menggunakan bahan Power gold dalam pengolahan material pertambangan emas sehingga kadar merkuri pada sampel limbah tersebut masih tinggi. Pada sampel 1 kadar merkurinya lebih rendah dari sampel kontrol karena pada sampel pertama para penambang menggunakan bahan Power gold dalam pengolahan material pertambangan emas sebanyak 15 gram. Pada sampel 2 kadar merkurinya lebih rendah dari sampel pertama karena bahan Power gold yang digunakan oleh para penambang pada sampel kedua lebih banyak dari pada sampel pertama yaitu sebanyak 30 gram dan pada sampel ketiga kadar merkurinya sudah lebih rendah dari pada sampel pertama dan kedua karena sampel ketiga para penambang menggunakan bahan Power gold yang lebih banyak dalam proses pengolahan material pertambangan emas dibandingkan dengan sampel pertama dan kedua yaitu sebanyak 35 gram.
Dari penjelasan diatas diketahui bahwa penurunan kadar merkuri (Hg) dari masing masing sampel di pengaruhi oleh jumlah Bahan Power gold yang digunakan oleh penambang emas dalam pengolahan material pertambangan emas. IV. PEMBAHASAN Penelitian ini bertujuan untuk melihat manfaat bahan power gold terhadap kadar merkuri (Hg) didalam limbah pertambangan emas. Alasan peneliti memperoleh sampel yang berbeda-beda seperti pada diagram di atas karena peneliti menyesuaikan dengan jenis material yang sedang di olah oleh para penambang emas saat peneliti mengambil sampel. Dapat dilihat pada Gambar 4.1 bahwa kadar merkuri didalam limbah pada masing-masing sampel berkurang disebabkan karena ada zat kimia sianida yang terkandung didalam Power gold yang berfungsi melepaskan atom molekul sehingga pori-pori terbuka dari bebatuan, dan saat itulah proses merkurisasi dilakukan. Yang dimaksud proses merkurisasi yaitu air perak atau merkuri yang di gunakan oleh para penambang yang di campur dengan bahan power gold benar-benar bekerja untuk menangkap emas di dalam material sehingga itu hasil emas yang di hasilkan melebihi hasil yang tidak menggunakan bahan power gold. Pada penelitian sebelumnya peneliti menggunakan Zeolit untuk menurunkan kadar merkuri di dalam limbah pertambangan emas pada pertambangan emas tradisional didesa Jendi kecamatan Selogiri kabupaten Wonogiri Provinsi Jawa tengah. Zeolit merupakan senyawa alumino silikat hidrat terhidrasi dari logam alkasi dan alkali tanah (terutama Ca dan Na),sifat umum dari Zeolit adalah merupakan Kristal yang agak lunak berat jenis 2,2-4 warna putih coklat atau kebirubiruan (Sukandarumidi,1999 dalam Candra Agus 2005). Dari hasil uji percobaan oleh peneliti dilaboratorium yang dilakukan pada penelitian sebelumnya diketahui bahwa
Zeolit dapat digunakan untuk menurunkan kadar merkuri yang ada pada limbah cair hasil pengolahan emas. Secara teoritis asam asetat juga memiliki kemampuan mengikat senyawa merkuri dengan reaksi kimia sebagai berikut 2CH3Hg + 2CH3COOH → 2CH3 – Hg – CH2COOH + 2H+. Dari struktur di hasilkan ketika metil merkuri bereaksi dengan asam, merkuri bisa berkurang karena ion merkuri yang berasal dari metil lepas dan bergabung dengan asam asetat membentuk endapan putih yang biasa disebut garam merkuri (Sari, 2005). Kadar merkuri pada limbah pertambangan emas didesa Mopait kecamatan Lolayan Kabupaten Bolaang mongondow induk masi tergolong tinggi hal ini dapat dilihat pada sampel kontrol dalam tabel 4.1. Pada penelitian ini terlihat adanya penurunan kadar merkuri didalam limbah pertambangan emas. Hal tersebut dapat di lihat pada tebel 4.1 dan gambar 4.1 pada masing-masing sampel. Tentunya dengan hasil yang di peroleh maka di ketahui bahwa bahan Power gold bermanfaat terhadap penurunan kadar merkuri (Hg) didalam limbah pertambangan emas dan tentunya dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah pertambangan emas tersebut sesuai dengan tujuan peneliti untuk melakukan penelitian ini. V. KESIMPULAN Dari hasil dan pembahasan yang telah dijelaskan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada penurunan kadar merkuri pada limbah pertambangan emas dengan menggunakan bahan Power gold. 2. Bahan Power gold dapat mengurangi pencemaran lingkungan akibat limbah pertambangan emas yang mengandung merkuri.
VI. REFERENSI (Merkuri) Pada Penambangan Emas diDaerah Pongkor, Jawa Barat denganPemetaan Geokimia.Koordinator Urusan Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Jawa Barat.
Anonim. 2013. Power Gold. http://www.airraksa.com/2013/09/p ower-gold 13.html, Diakses 21 Januari 2015 Candra, A. 2005.BahanGalianIndustri, GadjahMada University Press, Yogyakarta. Charlena. 2004. Pencemaran Logam Berat Timbal (Pb) dan Cadmium (Cd) pada Sayur-sayuran. Falsafah Sains. Program Pascasarjana S3 IPB. Posted tgl 30 Desember 2004. http://www.google.co.id. Diakses tanggal 13 Juni 2006. Departemen Kesehatan. 2004. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup. Nomor : 202 Tahun 2004 Tentang Baku Mutu Air Limbah Bagi Usaha Dan Aatau Kegiatan Pertambangan Biji Emas Dan Atau Tembaga. Elsam. 2003. Perjuangan Amungme Antara Freeport dan Militer,Insist Pres : Yogyakarta Fadillah, T. 2010. Tentang Kegiatan Industri Pertambangan Emas Di Indonesia. Jurnal Pengaruh Kegiatan Penambangan Emas Terhadap Kondisi Kerusakan Tanah Pada Wilayah PertambanganRakyar Di Provinsi Sulawesi Tenggara Vol:8 (3): 15 – 16. Gunradi, R.S, Ta’in Z. dan Nixon. 2000.Pengertian Unsur Hg
Hasanudin, D. 1995.Pengkajian Limbah Pengolahan Bijih Emas Milik KUD Mekarjaya di Karang Paningal Cineam Tasikmalaya Jawa Barat. DPE, DJPU, Puslitbang Teknologi Mineral dan Batubara. Inswiasri. 2008. Paradigma Kejadian Penyakit Pajanan Merkuri (Hg). Jurnal Ekologi Kesehatan. Vol: 7 (2): 775-785. Lestarisa, T. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan dengan Keracunan Merkuri (Hg) pada Penambang Emas Tanpa Izin (PETI) Di Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas, Kalimantan Tengah. Tesis. Semarang:Universitas Diponegoro. Mulia, M.R. 2005. Kesehatan lingkungan. Jakarta. Penerbit graha ilmu.hal 6773 Ngadiman, T. 2000. Pengertian Dan Istilah Oksidasi/Oxidation, Program Studi Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana University Gajah mada, Yogyakarta..
Notoadmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka cipta.Jakarta
Profil
Profil Kantor Kecamatan Lolayan Dan Kantor Kecamatan Dumoga Barat. 2014. Kabupaten Bolaang Mongondow Induk
Putranto, T. 2011. Pencemaran Logam Berat Merkuri (Hg) Pada Air Tanah , Teknik – Vol. 32 No. 1 Tahun 2011, ISSN 0852-1697, Universitas Diponegoro : Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik
Profil Badan Pertanahan Nasional. 2014. Kabupaten Bolaang Mongondow Induk.
Dinas Pertambangan dan Energi.2014. Kabupaten Bolaang Mongondow Induk.
Sari, F. 2005. Efektifitas Larutan Asam Cuka Untuk Menurunkan Kadar
Merkuri Yang Terkandung Dalam Daging Kerang Bulu.Jurnal Kesehatan Lingkungan Vol. 1 No.2. UNAIR Setiyono, M. 2011.Merkuri(Hg) HasilPertambanagan.JurnalKegiata Winarno. 2005. Potensi Bahaya Logam Berat Merkuri (Hg). Jurnal Pertamabangan Vol :6 (2): 46 – 56.
nPertambanganEmasRakyat KabupatenSijunjung Vol. 9 : 4-5.
Soekidjo, N. 2012.MetodologiPenelitianKesehatan. Jakarta: RinekaCipta