PAUD DAN PEMANFAATAN BAHAN BEKAS UNTUK APE Ika Budi Maryatun PG-PAUD FIP UNY. Kampus Karangmalang, Jl. Kolombo 1 / Jl. Bantul No.50 Yogyakarta email :
[email protected] A. PENDIDIKAN ANAK USIA DINI Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah proses pembinaan tumbuh kembang anak usia 0 – 8 tahun secara menyeluruh, mencakup aspek fisik dan nonfisik dengan memberikan rangsangan bagi Perkembangan mental, intelektual, emosional, moral, dan sosial. PAUD dilaksanakan dalam tiga jalur, yaitu : 1. Jalur Formal terdiri dari Taman Kanak-kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), atau bentuk lain sederajat. 2. Jalur Nonformal terdiri dari Kelompok Bermain (KB), Taman Penitipan Anak (TPA), atau bentuk lain sederajat/SPS (termasuk didalamnya adalah Pos PAUD). 3. Jalur Informal, meliputi Pendidikan Keluarga atau Pendidikan yang Diselenggarakan oleh Lingkungan. PAUD di Indonesia memberikan layanan menjadi tiga bentuk, antara lain : 1. Pusat PAUD adalah PAUD yang mempunyai tempat tetap, yaitu KB, TPA, dan SPS 2. PAUD Kunjungan adalah PAUD yang pelaksanaannya ada di beberapa lokasi yang berbeda dimana tempat dan waktunya telah disepakati terlebih dahulu. 3. PAUD Kombinasi adalah kombinasi antara Pusat PAUD dan PAUD Kunjungan yang pelaksanaannya disepakati oleh masing-masing layanan. B. CALISTUNG PAUD 1. Membaca Membaca merupakan keterampilan yang dituntut oleh banyak orang tua agar dikuasai anak sedini mungkin. Namun membaca ini sendiri memiliki tahapan yang harus dilalui anak seiring perkembangan usianya. Tahapan membaca pada anak usia dini, yaitu : a. Tahap I : Membaca gambar. Anak diberikan gambar, yang dalam satu halaman hanya memuat satu jenis gambar, misalnya jika di situ ada gambar ayam, maka gambar tidak boleh dihias dengan jenis gambar lain. Jika buku, maka buku tersebut hanya berisi gambar, belum tulisan. Contoh :
atau
Ika Budi Maryatun – Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE | 1
b. Tahap II : Membaca Gambar + Huruf Keterampilan membaca anak tahap kedua ini dengan membaca huruf yang sesuai dengan huruf awal gambar. Contoh :
a
a y a m
c. Tahap III : Membaca Gambar + Kata Keterampilan membaca tahap selanjutnya adalah dengan memperlihatkan gambar dan tulisan makna gambar. Contoh : d. Membaca Kalimat Tahap membaca kalimat merupakan tahap paling matang dari keterampilan membaca ini. Anak sudah menguasai banyak kosa kata dan dapat merangkainya menjadi kalimat. Anak dapat membaca buku maupun surat kabar.
2. Menulis a. Menulis pra-alpabet adalah tulisan yang dibuat tidak berbunyi atau tidak dapat
dibaca. Anak sekedar menulis berupa coretan atau gambar yang tidak memiliki makna bacaan. Coretan ini berupa simbol gambar yang menggambarkan imajinasi anak. Adapun tahapan prealphabetic ini meliputi : 1) Coretan Bebas, berupa coretan-coretan acak yang diciptakan dari garis hasil gerakan sederhana tangan.
atau
2) Coretan terkontrol, yaitu tulisan terarah dimunculkan dalam bentuk garis lurus ke atas atau mendatar yang diulang-ulang.
Ika Budi Maryatun – Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE | 2
3) Coretan Bermakna, anak mulai memberi label atau penjelasan mengenai coretan mereka dan melihat hubungan antara tanda dikertas dan ide, benda serta objek.
atau b. Menulis Alpabet 1) Kegiatan Awal Menulis Kata, anak mulai menulis rentetan huruf-huruf yang dapat dibaca, tetapi belum mengenal spasi.
atau 2) Menulis Rangkaian Kata, anak mulai perduli terhadap bunyi bacaan yang berhubungan dengan simbol walaupun tidak berhubungan dan selalu menggunakan huruf kapital juga belum memakai spasi.
atau 3) Menulis Kalimat, anak menggunakan huruf kapital atau huruf kecil secara bercampur, mulai mengenal spasi antar kata, dan dapat menulis kalimat.
Ika Budi Maryatun – Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE | 3
3. Berhitung Berhitung merupakan salah satu kegiatan matematika dan menjadi dasar bagi kegiatan matematika selanjutnya. Berhitung juga erat kaitannya dengan aktivitas kehidupan sehari-hari yang akan dijalani anak. Karenanya berhitung ini perlu diajarkan sedini mungkin dengan metode yang tepat dan sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Metode berhitung pada anak usia dini diajarkan dengan tahapan : a. Pengalaman. Berhitung diajarkan b. Simbol. Berhitung menggunakan dengan memberi kesempatan seluassimbol jika pengajaran tidak luasnya pada anak untuk melakukan memungkinkan untuk aktivitasnya sendiri menggunakan menggunakan benda konkret. benda konkret.
c. Tulisan merupakan lambang bilangan yang sangat abstrak bagi anak-anak. Berhitung menggunakan tulisan hanya dapat diberikan pada anak yang telah memiliki pengalaman melakukan aktivitas sendiri menggunakan benda konkret dan simbol.
C. BAHAN BEKAS Bahan bekas disebut juga sebagai limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari proses produksi, baik pabrik maupun rumah tangga. Bentuk limbah tersebut dapat berupa gas dan debu, cair atau padat. Namun hanya beberapa dari limbah ini yang dapat dijadikan sebagai bahan dasar pembuatan APE untuk anak. Limbah-limbah tersebut dapat terbuat dari kertas, plastik, kaleng atau seng, besi atau alumunium, dan lain sebagainya. D. ALAT PERMAINAN EDUKATIF (APE) Alat Permainan Edukatif adalah segala sesuatu yang dapat digunakan sebagai sarana atau peralatan untuk bermain yang mengandung nilai edukatif (pendidikan), dan dapat mengembangkan seluruh kemampuan anak. Bagaimana memilih APE yang tepat ? Disesuaikan dengan usia dan minat anak. Mudah dibuat, dipergunakan. Menarik untuk anak,misalnya warna cerah, bentuk dan ukuran. Desesuaikan dengan kondisi setempat. Murah artinya biaya dengan sedikit mungkin.
Ika Budi Maryatun – Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE | 4
Meningkatkan minat anak untuk bersikap baik untuk dirinya, orang lain maupun lingkungan. Tidak membahayakan anak, misalnya tidak menggunakan pewarna yang berbahaya, tidak memiliki sudut yang runcing. Bahan yang dipilih cukup kokoh jika dibanting-banting oleh anak. E. MEMBUAT APE DARI BAHAN BEKAS 1. Kartu Huruf dan Kata Bahan yang diperlukan - Kardus bekas - Pinsil warna/spidol Cara membuatnya - Kardus bekas dibuat lembaran dan bersihkan - Buatlah ukuran 4 cm x 5 cm dan dipotong sebanyak jumlah huruf - Buatlah huruf kapital A sampai Z - Buat juga huruf kecil a sampai z - Lalu buat kata yang terdiri dari 4, 5 kata atau lebih
2. Kartu Angka Bahan yang diperlukan - Kardus bekas - Pinsil warna/spidol Cara membuatnya - Kardus bekas dibuat lembaran dan bersihkan - Buatlah ukuran 4 cm x 5 cm dan dipotong sebanyak angka yang akan diperkenalkan - Buatlah angka 0 sampai angka yang 9
3. Kartu Gambar Bahan yang diperlukan - Kardus bekas - Pinsil warna/spidol - Potongan gambar pola Cara membuatnya - Kardus bekas dibuat lembaran dan bersihkan - Buatlah ukuran 4 cm x 5 cm dan dipotong sebanyak gambar yang akan diperkenalkan - Cari gambar yang sesuai tema dan gunting - Tempelkan gambar pola pada lembaran
Ika Budi Maryatun – Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE | 5
- Buat beberapa kartu dan jenis gambar sesuaikan dengan tema yang sedang berjalan
4. Big Book (Buku) a. Bahan Kain b. Bahan Kertas Bahan : Bahan : Berbagai macam kain perca dengan Kertas yang tebal, misalnya kardus berbagai gambar dan permukaan Membuat pola diatas gambar cerita (kasar, halus, tebal dan tipis) atau bentuk, satu halaman satu bentuk Membuat pola diatas gambar cerita tertentu atau gambar pola tertentu atau bentuk, satu halaman satu bentuk Benang jahit atau tali rafia tertentu atau kain perca dengan Pembolong gambar tertentu Cara Membuat: Benang jahit Kertas kardus dipotong persegi dengan Jarum jahit ukuran 20 x 20 cm Cara Membuat: Potongan dasar kertas sebagai Kain perca dipotong persegi dengan lembaran halaman buku ditempeli ukuran 20 x 20 cm potongan gambar sesuai cerita. Potongan kain perca yang sudah di Lembaran-lembaran yang sudah jadi potong dijahit di atas potongan kain digabungkan seperti buku dasar halaman buku. menggunakan tali rafia. c. Lembaran-lembaran yang sudah jadi digabungkan dan di jahit seperti buku.
Bahan Kertas 5. Bentuk Geometri Bahan yang diperlukan - Kardus bekas (tipis tapi kaku) - Spidol Cara membuatnya - Kardus bekas dibuat pola bentuk geometri yang akan diperkenalkan - Gunting bentuk geometri sesuai pola - Bingkai pola dengan spidol
Ika Budi Maryatun – Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE | 6
6. Piring Kepik Bahan yang diperlukan - Kardus bekas (tipis tapi kaku) atau piring kertas - Kertas warna (origami) - Spidol Cara membuatnya - Bentuk bahan kardus menjadi bulatan seukuran piring kertas atau gunakan piring kertas - Buat pola bulatan atau angka dari kertas origami - Gunting pola tersebut - Tempelkan di sekeliling piring kertas atau kardus yang bulat - Buat penjepit angka dari kayu atau ranting
7. Puzzle Bahan : Kardus bekas agak tebal, di gunting dengan ukuran 20 x 30 cm Membuat pola gambar cerita atau bentuk tertentu. Pisau cutter Cara membuat: Buatlah gambar yang diinginkan di atas potongan karton. Potong gambar tersebut dengan menggunakan pisau cutter dari bagian tengah (jumlah potongan sesuaikan dengan usia anak).
Puzzle Utuh
Puzzle Knop
8. Alat Musik Bahan : Botol Pasir/kerikil/biji-bijian Gunting, lem, dan perlengkapannya Cara membuat: Isi botol dengan pasir/kerikil/biji-bijian Untuk membunyikannya, kocok saja
9. Boneka Bahan : Botol/gelas air mineral Kertas koran
Ika Budi Maryatun – Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE | 7
Gunting, lem, dan perlengkapannya Cara membuat: Hiasi botol atau gelas dengan pernak-pernik hingga jadi boneka
10. Berhitung Kepik Bahan : Tutup botol Kertas Origami Gunting, lem, dan perlengkapannya Cara membuat: Buat pola pada kertas origami bulat-bulat masing-masing warna 5 buah Gunting pola Tempelkan pola pada tutup botol Sumber Bacaan NEST. 2007. Modul Matematika, dsb. Jakarta : Dir. PAUD, Kemendiknas
Berk, Laura. E. 2006. Child Development. USA : Pearson Education, Inc. http://preschoolworksheet.net/ Lowenfeld, Victor & W. Lambert Britian. Creative and Mental Growth. USA : MacMillan Publishing Co.,Inc.
Ika Budi Maryatun – Pemanfaatan Bahan Bekas untuk APE | 8