KE DAFTAR ISI
/27
ISSN 0216-3128
Amillus Salam, dkk.
KAJIAN PEMANFAATAN BERKAS PENGA WETAN BAHAN MAKANAN
ELEKTRON
UNTUK
Aminus Salam, Djoko SP PTAPB - Batan Yogyakarta
Zuchrotus
Salamah
Fakultas MIPA-Jurusan
Biologi UAD Yogyakarta
ABSTRAK KAJIAN PEMANFAATAN
BERKAS ELEKTRON
UNTUK PENGAWETAN
BAHAN MAKANAN.
Telah
dikaji pemanfaatan berkas elektron untuk Pengawetan bahan pangan. Tujuan dari kajian ini adalah untuk mempersiapkan dokumentasi tentang pemanfaatan teknologi berkas elektron untuk pengawetan bahan pangan .. Hal tersebut berkaitan dengan rencana peningkatan kemapuan laboratorium Akselerator di PTAPB Batan Yogyakarta. Akselerator elektron sebagai system untuk mempercepat elektron (darifilament electron Gun), melewati sistem pengarah. pemayar , medan magnit menuju windows melewati titanium foil sampai elektron mengenai bahan. yang dilewatkan pada konveyor. Manfaat berkas elektron dapat digunakan dalam berbagai bidang seperti industri, kedokteran, farmasi, kosmetik. lingkungan hidup dan pengawetan bahan pangan. Kemampuan berkas elektron untuk proses multiguna ditentukan oleh energi berkas, arus berkas, dan dosis serapan. Secara umum energi berkas ada tigajenis, yaitu energi rendah ( sid 500 keV, energi menengah 500 keV sid 2000keV dan energi tinggi 2000 keV sid 10.000 keV). Untuk proses iradiasi bahan makan diperlukan energi berkas sid 10.000 keV. Iradiasi pada makanan akan mengakibatkan rusaknya serangga, kutu dan bakteri patogen seperti E. coli 0157, Salmonella, Campylobacter dan Listeria.
I
Kata Kunci : Berkas elektron, iradiasi bahan pangan
ABSTRACT ASSESMENT OF ELECTRON BEAM FOR ARGRICULTURE. The assessment of electron beam for argriculture has been carried out. The object of assessment is to prepare the document about application of electron beam application for argriculture. The assessment is related with the plan of establishment of accelerator laboratory at CATMP of BATAN Yogyakarta. The electron beam machine is an instrument to accelerate electron (from filament I electron Gun), through steering system, scanning system and magnetic field to windows on titanium foil, and then strikes material target on the conveyor. The capability of electron beam can be use on the many system material such as industry, medicine, pharmaceutical, cosmetics, environment and food processing. The multy systems of electron beam process are depend of beam energy, current beam and dose absorted. Infact energy beam has 3 systems, namely low energy (- 500 keV) ,medium energy (500 keV - 2 MeV) and high energy (2 MeV - 10 MeV). Infood irradiation destroys insect pest and such pathogen as E. coli 0 157, Salmonella, Campylobacter and listeria Key word: Electron beam, food irradiation
PENDAHULUAN
Pada awal abad 21 hampir di semua bidang kehidupan telahkebanyak diperoleh kemudahan yang dapat dirasakan oleh man usia. Hal ini berkat perkembangan iptek yang sangat pesat, termasuk iptek Nuklir. PT APB-Batan Yogyakarta pada akhir tahun 2003 telah berhasil membuat mesin berkas elektron 350 keV/IO mA. Dalam rangka turut serta memfaatkan iptek nuklir untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam industri, lingkungan hidup dan pengawetan bahan pangan.
Sebagai kebutuhan dasar manusia bahan pangan yang dapat dipero1eh dari hasil pertanian, perkebunan, perikanan baik yang dibudidaya oleh manusia maupun telah tersedia dialam semesta ini. Sebagian besar bahan pangan merupakan materi yang waktu simpannya sangat terbatas karena mudah membusuk yang diakibatkan oleh bakteri, jamur dll. Para ilmuwan berusaha untuk menciptakan sistem agar bahan pangan dapat diawetkan sehingga lebih tahan lama, memperpanjang umur komoditas hasil pertanian dengan teknik pengeringan, pendinginan, pembekuan, pengasapan, pengasinan, proses kimia-
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
128
wi dan iradiasi.
ISSN 0216 - 3128 Tujuan pengawetan pangan adalah
untuk menghambat atau meneegah terjadinya kerusakan pangan, mempertahankan kualitas bahan, menghindari terjadinya keraeunan dan mempermudah penanganan serta penyimpanan. Bahan pangan yang awet mempunyai nilai yang lebih tinggi karena terjadinya kerusakan dapat diperkeeil. Pengawetan bahan pangan dengan proses iradiasi dengan berkas elektron telah dilakukan pada tahun 1950 (penelitian pemanfaatan berkas elektron pad a tahun 1930), lebih dari 40 negara (Jepang, Amerika, Neagara-negara Eropa dan AtTika) telah memanfaatkan iradiasi seeara komersial untuk pengawetan bahan panganlhasil pertanian seperti kentang, sayuran, rempah-rempah, daging sapi, ayam, kodok, udang, buah segar, makanan dalam kaleng. Pada umumnya fasilitas iradiasi untuk panganlhasil pertanian yang telah beroperasi menggunakan radiasi sinar gamma dari radionuklida eobalt-60, eesium-I37 dan berkas elektron. Mesin berkas elektron sebagai suatu teknologi multi guna dapat digunakan untuk industri, pelapisan bahan, memperbaiki kualitas bahan, sterilisasi alat kedokteran, industri fannasi , lingkungan hidup dan pengawetan bahan makananlhasil pertanian dll.(1) Kemapuan berkas elektron dalam proses bahan ditentukan oleh energi berkas yang berbeda-beda dari 300 keV sid 10 MeV. Proses pengawetan bahan pangan denga iradiasi memerlukan energi sid 10 MeV, untuk meneapai ketebalan maksimum (10 em) penetrasi berkas elektron pada bahan makanan dan jika direneanakan untuk penetrasi lebih kecil 10 em dapat digunakan eneggi lebih keeillO MeV (1 MeV - 1 em). Keuntungan menggunakan berkas elektron untuk iradiasi bahan adalah tidak memerlukan sumber radiasi (elektron yang dipercepat yang dikenakan pada bahan), waktu iradiasi sangat eepat, penetrasi pada bahan dalam orde mm, efisiensi tinggi, akumulasi biaya murah dan tidak terdapat limbah zat radioaktif karena prosesnya sistim elektrik (listrik mati limbah tidak ada, pada saat MBE beroperasi terjadi gas ozon akibat tumbukan elektron dengan udara dan gas ozon dapat dialirkan keudara bebas lewat cerobong). Kekurangan yang terjadi pada MBE dalam skala industri yaitu produksi dengan ukuran tertentu (tebal lebih kecil 10 cm), penetrasi pada bahan sangat terbatas. (produksi bahan yang tebal tidak dapat dilakukan dengan berkas elektron). Tantangan akan datang jumlah pendukuk semakin banyak, kebutuhan bahan pangan semakin bertambah dan lahan pertanian/ perkebunan semakin berkurang maka teknologi pengawetan bahan pangan sangat diperlukan dan sebagai alternatif proses pengawetan yang baik
adalah
Aminus Salam, dkk. menggunakan
berkas
electron.
Berkas
electron dapat melakukan proses secara eepat, praktis, dapat diperoleh bibit yang terbarukan (dapat mengubah DNA).
Bahan Kajian Peran Akselerator
Elektron
IImu pengetahuan dan teknologi nuklir, khususnya teknologi akselerator elektron berkernbang dengan pesatnya, berkas elektron dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kwalitas bahan pad a berbagai bidang yaitu industri, kedokteran, fannasi, lingkungan hidup dan pengawetan bahan pangan. Bidang industri : Proses iradiasi dapat untuk meningkatkan mutu hasil industri yaitu terjadi modifikasi polimer, terjadinya nya reaksi pengikatan silang (Cros/inking), pencangkokan (graffing) degradasi polimer, pematangan polimer (curing). Terjadinya proses pengaruh berkas elektron tersebut dapat diaplikasikan dalam indusrti : -
Kabel dengan iosolasi/pembungkus yang tahan panas digunakan pad a industri elektronika dan automotif.
-
Bahan polimer isolasi heat shrinkable untuk melindungi sambungan pipa agar tidak berkarat, bahan pen gem as makanan, isolasi listrik dll.
-
Sparasi bateray (Battery separator) dalam produksi batari mini unytuk kalkulatorl jam kameraa dll.
-
Ban Mobil Radial dengan proses pengikatan silan (cros/inking) terhadap karet alam sehingga menjadi lebih kuat.
-
Pembuatan pelumas tahan temperatur dengan proses radial degradasi tetrafluroetilen.
-
Produk Curing sepertifloppy
-
Produk sterilisasi alat-alat kedokteran kaos tangan, peralatan operasi dll.
-
tinggi poly
disk. seperti
Sterilisasi hasil pertanian, perkebunan dan 'makanan olahan Pengolahan gas buang Sox dan Nox.
Berkas Elektron yang dapat diaplikasikan dalam industri ditentukan oleh besar tegangan pempercepat (kV) dijunjukkan pada Gambar I. Sedangkan ketergantungan dosis iradiasi (Mrad) yang dapat diaplikasikan pad a bahan dalam industri yang menggunakan berkas elektron ditunjukkan pada Gambar 2.
Prosldlng PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
Aminus Salam, dkk.
ISSN 0216 - 3128
Gambar 1. Hubungan tegangan pempercepat berkas elektron dengan pemanfaatan berkas dalam industri.
Gambar 2.
Hubungan besar dosis (Mrad) berkas elektron dengan pemanfaatannya dalam industri. Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
/29
130
ISSN 0216-3128
PENGA WET AN BAHAN MAKANAN Kebutuhan manusia untuk memenuhi bahan makanan semakin banyak karena pertumbuhan manusia di dunia semakin bertambah banyak. Pangan merupakan kebutuhan pokok manusia untuk mempertahankan hidupnya. Bahan pangan mempunyai umur terbatas, mudah membusuklkena bakteri, terserang jamur dan media tumbuhnya penyakit yang berakibat pada kesehatan. Peradaban manusia semakin maju, sehingga manusia berusaha untuk memenuhi persediaan kebutuhan bahan pangan yang memenuhi kesehatan yaitu dengan menghindari/menunda .pembusukan yang menyerang bahan makanan, menghilangkan jamur serta bahan pangan mempunyai waktu simpan yang lebih lama/panjang (marketable life) yaitu dengan cara diawetkanPI Berbagai cara pengawetan telah dilakukan yaitu dengan c!lra pengeringan, pendinginan/dibekukan,penguapan, dengan cara kimiawi dan diiradiasi. Bahan pangan yang diawetkan dapat dicegah terjadinya kerusakanpangan, mempertahankan kualitas bahan, menghindari terjadinya keracunandan mempermudah penanganan, penyimpanan dan mempunyai nilai yang lebih tinggi karena terjadinya kerusakan dapat diperkecil. [3]
Proses Irradiasi Dengan proses iradiasi pada pengawetan bahan makanan energi iradiasi dengan panjang gelombang yangpendek dikenakan pada bahan pangan, dapat menghindari dari kerugian akibat mikroorganisme, serangan serangga, jamur dan penyakit lainnya sehingga dapat untuk menunda/ menghalangi pertunasan pada kentang dan kacangkacangan hingga pengawetan. Proses iradiasi pada makanan tidak berakibat bahan makanan menjadi zat radioaktif. Radiasi yang dikenakan pada makanan menggunakan isotop radionuklida cobalt-60 dan cesium-137 sebagai sumber radiasi sinar gamma. Bahan pangan yang diiradiasi tidak menjadi zat radioaktif. Metode iradiasi yang lain adalah dengan menggunakan berkas elektron dan sinar X.[4] Teknik irradiasi untuk pengawetan dan sterilisasi bahan pangan telah dipatenkan oleh i1muwan dari Perancis th 1930. Para peneliti Amerika pada th 1940 telah mulai melakukan pengawetan bahan pangan dengan proses iradiasi. Dengan proses iradiasi bahan pangan menjadi lebih baik dan nilainya lebih tinggi, tahan lama karena dapat menghilangkan mikroorganismel bakteri Salmonella, E Coli 0157 H7 Compylobacter Jejuni dan Usteria monocytogenes yang mengurangi produk hasil pertanian akibat dari insektisida, jamur dll. Cara iradiasi dapat sebagai
Aminus Salam. dkk.
altematif cara pencegahan akibat resiko peptisida selain cara pengawetan yang lain. Dengan iradiasi pada bahan makanan dapat menghindari kecemasan manusia penderita diabetes, transpalasi pasif, terapi kanker dan HIV/AID.14] Dengan iradiasi untuk pengawetan bahan makananlhasil pertanian tidak mengurangi nutrisi vitamin pada bahan terse but
Berkas Eleklron Negara m~u telah lama melakukan penelitian dan pengembangan (R & D) dengan teknologi akselerator elektronlberkas elektron secara komersial, hasilnya biaya lebih murah dibanding dengan sistem yang lain. Sistim kerja berkas electron mirip dengan system kerja electron pada tabung TV, teganga akhir berkas elektron dapat mencapai 10.000 keY sedangkanpada TV tegangannya mencapai 30 keY. Mesin Berkas Elektron adalah sistem listrik yaituelektron dari sumber elektron '(Electrori Gun) yang dipercepat dengan tenaga tinggi pada tabung hampa (vaccum tube) yang diberi beda tegangan secara bertingkat (bertahap) elektron 'yang dipercepat tersebut lewat medan magnit, sistem pemfokus, sistem pemayar menuju windows yang melewati aluminium foil kemudian berkas elektron akan menumbuk bahan yang dilewatkan pada ban berjalan (konveyor). Berkas elektron dapat digunakan dalam industri polimer, sterilisasi alat-alat kedokteran, pengawetan bahan hasil pertanian/makanan, modifikasi bahan, pelapisan, pengolahan lingkungan.[1.4] Sebagai komponen utama mesin berkas elektron adalah sumber elektron, sistem vakum, sumber tegangan tinggi, sistem pemfokus, tabung pempercepat elektron, tabung scanning, sistem window, sistem konveyor (ban berjalan). Gambar sistem mesin berkas elektron ditunjukkan pada Gambar 3. Dalam proses iradiasi dengan MBE bahan yang diiradiasi diletakkan pada sistem ban berjalan kemudihan dilewatkan pada sistem pemayarl windows sehingga bahan kena berkas elektron dengan kedalaman penetrasi tertentu (± 5 mm IMeV) pada satu sisi. Aplikasi berkas elektron untuk iradiasi bahan pangan penetrasi kedalaman berkas elektron tergantung pada tingkat energinya. Klasifikasi MBE berdasarkan mesin berkas elektron adalah sbb: [5}
energi
pada
I. Energi Rendah (soft electron). Besar energi sid 500 keY, mempunyai daya penetrasi yang rendah, diaplikasikan untuk menghambat pertunasan, disinfektansi serangga dan dekontaminmasi mikroba pad a permukaan bahan pangan kering non tepung (bebijian, sayuran, rempah-rempah, daun teh).
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
131
ISSN 0216 - 3128
Aminus Salam, dkk.
FilnIT'ent pQ\Ncr supply .-Cnthodo •..... Accolorntion tuba
·e
". '- Accolero.tino eluctrodo .•..
Eloctron bCeun
_ Scnnning coil Scanner chan,bcr Vacuum pump
Irradiated matorial
WindO\N foil
Gambar 3. Gambar skema Sistem MBE.
2. MBE Energi Sedang. Besar energi 300 keV sid I MeV diaplikasikan untuk sterilisasi bahan pengemas makananl lapisan tipis (± 0,7mm/300 keV), dimana untuk 1 MeV dapat meneapai kedalaman penetrasi 3 mm. 3. MBE Energi tinggi. Besar energi 1 MeV sid 10 MeV yang diaplikasikan untuk seluruh tujuan iradiasi dengan ketebalan kedalaman penetrasi adalah ± 10 Cm Dengan menggunakan MBE hasilnya lebih baik dibanding dengan Iradiator sinar gamma yang ditujukkan pad a table I. Efisiensi fasilitas irradiator mesin berkas elektron lebih tinggi dibanding dengan irradiator sinar gamma[S] disajikan pada Tabel I. Tabel
No
1. Effisiensi MBE dibanding Iradiator sinar gamma. CsMBE Co-60 Iradiator 137 Effisiensi 50% 30% 20%
Dosis Radiasi Dosis radiasi adalah jumlah energi radiasi yang diserap kedalam bahan pangan/makanan. Setiap bahan pangan/hasil pertanian mempunyai dosis yang berbeda pada umur yang sarna. Jika jumlah radiasi yang digunakan kurang dari dosis yang diperlukan maka tidak akan meneapai kesempumaan dalam pengawetan, demikian juga jika dosis radiasi yang diterima pad a bahan berlebihan mengakibatkan bahan pangan akan rusak sehingga tidak akan diterima konsumen. Kemampuan dosis serap D (dalam m rad) adalah : D
=
DE .IOO~ !1R V .W
dengan dengan : D
Dosis serapan (m rad)
!1E
!1R
" I V W
Energi hilang Koefisien arus berkas = Arus berkas (mA)
= Tegangan pempereepat (volt) = Jarak bahan dengan windows (em)
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
(I)
132
ISSN 0216 - 3128
Hubungan Oosis serap dengan kedalaman penetrasi pemanfaatan mesin berkas elektron untuk energi semakin tinggi maka kedalaman penetrasi dan dosis semakin tinggi ditunjukkan pada Gambar 4.
Sebagai alat sistem pengukuran dosis secara tepat dapat diggunakan alat ukur dosiometri dengan satuan dosis dalam Gy. Oosimetri merupakan suatu alatlmetode pengukuran dosis serap (absorpsi) radiasi terhadap produk dengan teknik pengukuran yang didasarkan pada pengukuran ionisasi yang disebabkan oleh radiasi. Untuk memudahkan
Dengan berkas elektron prosesnya lebih cepat memfokus dibanding dengan iradiasi sinar gamma dan sinar X. Pengawetan dengan berkas elektron hasilnya lebih akurat, lebih murah, le'Jih aman, tidakada perubahan suhu, tidak ada limbah zat radioaktif I polusi udara. Banyaknya dosis (dosis yang diterima bahanadalah sarna untuk dengan sumber berkas elektron, Sinar X dan gamma) yang dapat diterima pada masing-masing bahan makanan ditunjukkan pada Tabel 2.[4]
0.5
1.0
Amillu.f Salam, dU.
mengetahui bahan pangan/hasil pertanian yang diiradiasi hanya dengan memberikan label/logo bahwa bahan pangan/hasil pertanian terse but telah diiradiasi dengan dosis tertentu dan dituliskan waktu batas akhir dikunsumsi, karena kelemahan pada bahan makanan yang diiradiasi tidak dapat dilakukan pengukuran ulang bahwa bahan tersebut sudah diradiasi atau belum serta dosis yang diterima pad a bahan makanan tersebut tidak dapat diukur 2,4).
1.5; 2.0e.5
3.0
3.5
4.0 4.5
Penetration into S.G.l (mm)
Gambar
Gambar
4a. Hubungan
4b. Grafik kedalaman
Dosis dengan energi sid 1000 keV.
penetrasi
dengan dosis pada enet:gi sid 5 MeV.
Prosiding PPI • PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan· BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
133
ISSN 0216 - 3128
Aminus Sa/am, dkk.
Tabel 2. Dosis yang diperlukan Ikan Produk bahan Dosis diawetkan (kGy) Kacang-kacangan, buah segar Oaging, daging unggas, hasil &yang beku, daging Hasillaut Buah dan segar sayuir segar Anggur, Kentang, sayuran bawang kering putih, bawang Tujuan --laut, steril Pensterilan bahan makanan dalam kemasan dan Perpanjangan Pencegahan kering, pertunasan masa daging simpan kering makanan saji, makanan unggas segar Bombay, jaheikan, &siap beku
untuk iradiasi pangan. 10 --7,00 - 50 0,05 0,15 0,50 1,00 3,00 0,15 0,50 1,00 2,00
ogen
HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan pad a bahan kajian yang diperoleh maka jenis MBE yang digunakan untuk
Tabel 3. Hubungan Kaharakteristik
-mukaan Curing bahan
Karakteristik
proses pengawetan tergantung dari besar energi berkas elektron (energi rendah, energi menengah dan energi tinggi).
dengan Energi pada MBE.
MBE rendah 100 5---.Crosslinking 5cm 500 -iOMeV keV ,2cm and Heat Beton foann shrunkable Concentrate PE material Beton Concentrate 0,5-5 0,06 cm MeV MBE MBE sedang tinggi(prod Self -.Surface - Sterilisasi(produk shilding hidrogel coating sterilisasi dB) tipis) uk tebal) polimer - Crosslinkingpolimer
(kabel
-
Pengawetan bahan pangan dengan menggunakan MBE dibanding cara kimia bahwa proses dengan MBE tidak meninggalkan residu kimia (ETO bersifat karsigonik), tidak menimbulkan kenaikkan temperature yang berarti, dapat dilakukan pada produk akhir, prosesnya cepat (orde detik/menit), proses nya lebih mudah dikendalikan dengan mengatur dosis serap dan laju dosis.
-
Perbandingan MBE dengan Sinar gamma
-
MBE dapat digunakan untuk deteksi Antrax di bandara, tenninal dB
-
Menggunakan MBE makanan dapat langsung siap saji
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan· BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006
m adiasi ikal maksimum bah radioaktif si cepat
134
ISSN 0216 - 3128
Tabel 4. Hubungan Perbandingan MBE dengan sinar Gamma. Penetrasi dalam bahanlimbah diatas 10lama cm Ada Efisiensi sumber rendah radioaktif radiasi Waktu irradiasi Biaya Dapat mahal untuk irradiasi Sinar gamma MBE
Am/nus Salam, dkk.
DAFTAR PUSTAKA I. NA TSIR, Teknologi dan Aplikasi Pempercepat Elektron, Risalah Pertemuan IImiah Penelitian Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, PAIR BATAN, Jakarta 1998. 2. HELEN WHITE, Food Safty Revolution, Agricultural Communication, Texas A&M Irradiation Technology. 3. ----------, Back Grounder Washington, 2000.
Dengan proses iradiasi bahan pangan menjadi lebih baik dan nilainya lebih tinggi, tahan lama karena dapat menghilangkan mikroorganismel bakteri Salmonella, E Coli 0157H7 Compylobacter Jejuni dan Usteria monocytogenes yang mengurangi produk hasil pertanian akibat dari insektisida, jamur dll. Cara iradiasi dapat sebagai altematif cara pencegahan akibat resiko peptisida selain cara pengawetan yang lain. Dengan iradiasi pada bahan makanan dapat menghindari kecemasan manusia penderita diabetes, transpalasi pasif, terapi kanker dan HIV/AID 4). Dengan iradiasi untuk pengawetan bahan makanan I hasil pertanian tidak mengurangi nutrisi vitamin pad a bahan terse but dan untuk mengetahui bahwa bahan pangan tersebut telah diiradiasi diberi tanda/ label RADURA (kesepakatan intemasianal F AO/FDA/WHO) karena tidak bias dibedakan makanan yang diiradiasi dan tidak diiradiasi.
KESIMPULAN Dari hasil kajian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa pemanfatan mesin berkas elektron dapat digunakan dalam berbagai bidang pad a industri kabel, ban mobil, pembuatan pelumas, bahan polimer isolasi, sterilisasi alat-alat kedokteran, srerilisasi obat-abatan dan industri pengawetan bahan pangan. Energi berkas elektron untuk pengawetan bahan pangan diperlukan 2 MeV sid 5 MeV untuk industri pengawetan bahan makanan skala menegnah untuk skala besar diperlukan energi berkas elektron 10 MeV. Untuk kedepan kita memerlukan MBE energi tinggi yang dapat digunakan berbagai bidang khususnya sterisai/pengawetan bahan makanan dan obat-obatan sehingga dapat meningkatkan kesehatan masyarakat (diperlukan makanan yang steril untuk penderita HIV, Kanker, diabetes dll) dan menyediadakn makanan sehat untuk masa depan dari hasil perkebunan, poertanian dan makanan siap saji.
Food
Irradiation,
4. RIFDA NAUHALlN, Makalah Falsafah Sains, IPB, Bogor, 2002.
Pengantar
5. ZUBAIDAH IRA WATI, Aplikasi Akselerator Elektron untuk Pengawetan Makanan, Diklat BAS 2004 P3TM - BA TAN, Yogyakarta 2004. 6. B. BOGDONOVITCH, V SENIOUKOV, K SIMONOV, Aplication of Low Energy Electron Beam For Technology and Medicine, Proceeding of the 1999 Particle Accelerator Conference, New York 1999. 7. YOSHIKO HARA, Group to Develop Low Energy E-Beam Litho System, Tokyo Japan, 2002 8. MIRZAN
T.
RAZZAK
dan
M.
IYOS
R.
SUBKI, Aplikasi Dan Perkemhangan Teknologi Akselerator Untuk Industri Proseding PPI, PPNY - BATAN Yogyakarta, 8-9 Juli,Yogyakarta 1997. 9. -------------, Electron Beam Processing, Nissin High Voltage CO, LTD.
NHV,
10. THOMAS DARMA WAN, Aplikasi Akselerator Untuk Iradiasi Makanan di Indonesia, Proseding Pertemuan dan Presentasi Ilmiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, P3TM - Batan, Nopember, Yogyakarta, 2005. 11. DARMA WAN OAR WIS, Aplikasi Akselerator Elektron Dalam Bidang Indllstri, Kedokteran dan Farmasi, Proseding Pertemuan dan Presentasi IImiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, P3TM - Batan 2004. 12. ZUBAIDAH IRA WATI, Teknologi dan Aplikasi Iradiasi Bahan Pangan Menggllnakan Berkas Elektrondan Iradiator Gamma, Proseding Pertemuan dan Presentasi I1miah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, P3TM - Batan, Nopember, Yogyakarta, 2005. 13. SRI KADARSIH SOEJONO, Aplikasi Akselerator di Bidang Kedokteran dan Terapi kanker, Proseding Pertemuan dan Presentasi IImiah Teknologi Akselerator dan Aplikasinya, P3TM - Batan, Nopember, Yogyakarta, 2001.
Prosiding PPI - PDlPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juri 2006
ISSN 0216 - 3128
Aminus Salam, dkk.
14. M.R CLEALAND, AS HERER, J.MEISSNER, M. ABS, Y, JONGEN, X-Ray Technology For Food Processing, Ion Beam Application, Louvain-Ia-Neuve, Belgium. 15. DOMENICK CASTALDO, Food Irradiation Center Established, Texas A&M University, 2004. 16. JOHN MESSICK, Food Irradiation, Services Inc, 2004.
E-Beam
17. LEE. PHILIP R, RADOMYSKI T, MURANO EA, Frequently Asked Questions about Food Irradiation, JAMA, 2004. 18. -------------, Irradiation Using Electron Beams, 6101 Cliff Estate Rd, Little Marais, MN 55614, 2004.
/35
Aminus Salam -
Untuk menentukan dosis radiasi pada makanan ialah ditentukanldicari ketentuan bahan makanan yang diiradiasi yaitu spora bakteri, khamir, kapang, bakteri gram positip, bakteri gram negatif. Bakteri gram negatif (tidak punya sel) sehinga mudah kena radiasi untuk ini digunakan dosis yang paling rendah. Dengan laju dosis berbanding langsung dengan arus berkas dan stoping power e/ektron terhadap bahan (Me V/gram cmJ) dan berbanding terbalik dengan ukuran lebar berkas elektron dan ukuran panjang berkas elektron pada bahan yang diiradiasi.
Agus Purwadi - Mengapa pada MBE dibatasi sampai tidak lebih besar.
10 MeV,
19. JOHN MESSICK, Electron Beam Processing Of Plastics An Alternative to Chemical Additives, E-Beam Services, Inc.
- Bagaimana akibat terjadinya reaksi biologis.
20. -------------, Perspectives Irradiating the Future, 2004.
Aminus Salam - Karena batas gerak menembus bahan pada tingkatan elektron pada energi 10 MeV, lebih dari itu terjadi proses pada inti atom bahanlmenimbulkan sinar X.
TANYAJAWAB
- Terjadinya reaksi biologis yaitu : • Terjadi efek langsung pada DNA.
Suryadi - Bagaimana menentukan dosis radiasi pada bahan makanan.
• Efek tidak langsung yaitu terjadi radiolisa seluruh jaringan bahan hidup terutama bahan kimia larut air membentuk molekul baru yang beracun (Toksit).
KE DAFTAR ISI
Prosiding PPI - PDIPTN 2006 Pustek Akselerator dan Proses Bahan - BATAN Yogyakarta, 10 Juli 2006