PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI
SKRIPSI
Oleh Ade Azwida NIM 030701025
DEPARTEMEN SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SUMATRA UTARA MEDAN 2007 Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila pernyataan yang saya perbuat ini tidak benar maka saya bersedia menerima sanksi berupa pembatalan gelar kesarjanaan yang saya peroleh.
Medan, September 2007
Ade Azwida
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI ADE AZWIDA ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang proses pembentukan kata gaul yang dipakai di dalam iklan produk komersial televisi, makna atau pesan yang terdapat di dalam iklan yang memakai bahasa gaul serta pengaruh positif dan negatif dari pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi. Dalam penelitian digunakan metode simak terhadap bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial televisi yang ditayangkan pada sepuluh stasiun televisi swasta Indonesia periode 01 Maret- 31 Juni 2007 dan dilanjutkan dengan teknik catat. Metode agih dan padan digunakan untuk menganalisis proses pembentukan bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial. Teori yang digunakan dalam pembentukan bahasa gaul pada iklan menggunakan teori J.S Badudu. Pembentukan kata bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan banyak terbentuk dari gejala hiperkorek yaitu gejala bahasa yang menunjukkan sesuatu yang salah, baik ucapan maupun ejaan (tulisan). Selain gejala hiperkorek gejala bahasa lain yang membentuk bahasa gaul dalam iklan produk komersial televisi adalah ; penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan fonem (profesis, epentesis, paragog), gejala adaptasi, singkatan dan akronim. Pengaruh yang ditimbulkan akibat pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi adalah berupa dampak positif yaitu menambah perbendaharaan kosa kata konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia dan menciptakan suasana santai, dekat, dan akrab dalam komunikasi. Dampak negatif yang ditimbulkan antara lain; konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia akan lebih menyukai menggunakan bahasa gaul dalam setiap situasi dalam komunikasi, konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia secara perlahan akan melupakan bahasa baku yang menjadi dasar untuk dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak Prof. Syaefudddin, Ph. D., sebagai Dekan Fakultas Sastra USU. 2. Bapak Drs. Parlaungan Ritonga, M. Hum., sebagai Ketua Jurusan Sastra USU, yang telah memberikan bimbingan dan dukungan kepada penulis menjalankan perkuliahan di Jurusan Sastra Indonesia. 3. Ibu Dra. Mascahaya, M. Hum., sebagai sekretaris Jurusan Sastra Indonesia Fakultas sastra USU. 4. Ibu Dra. Salliyanti, M. Hum., sebagai dosen pembimbimg I, yang telah sabar memberikan bimbingan, dorongan, dan dukungan selama penyelesaian skripsi ini. 5. Bapak Drs. Asrul Siregar, M.Hum., sebagai dosen pembimbing II yang telah membimbing dan memberi masukan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini. 6. Ibu Dra. Sugihana, sebagai dosen wali, yang telah banyak memberikan bimbingan dan nasehat selama penulis menjalankan perkuliahan. 7. Bapak dan Ibu staf pengajar Jurusan Sastra Indonesia USU yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengajaran selama penulis menjalankan perkuliahan. 8. Kakanda kami Fitri yang telah banyak memberikan kemudahan kepada penulis untuk menyelesaikan segala urusan administrasi di Jurusan Sastra Indonesia.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
9. Kedua orang tua tercinta. Ayahanda Azwan Effendi dan Ibunda Hamidah yang sangat setia mendampingi, mendukung serta memberikan dukungan moral serta material kepada penulis. Semua ini penulis persembahkan khusus buat ayah dan ibu. 10. Ketiga adik penulis, Efa Harnum, Ema Aida, Tia Zahara yang selalu memberi dukungan dan semangat kepada penulis . 11. Semua teman-teman penulis di Jurusan Sastara Indonesia Stambuk ’03 dan khususnya Dian, Tia, Lia, Lida, Nova, Erni, Baim, Ica, terima kasih sudah menjadi sahabat yang terbaik buat penulis. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun. Akhirnya, penulis berharap skripsi ini dapat menambah wawasan pengetahuan pembaca.
Medan, September 2007 Penulis
Ade Azwida 030701025
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI
Oleh ADE AZWIDA NIM 030701025
Skripsi ini diajukan untuk melengkapi persyaratan memperoleh gelar sarjana dan telah disetujui oleh
Pembimbing I,
Pembimbing II,
Dra. Salliyanti, M.Hum
Drs.Asrul Siregar, M. Hum.
NIP 131284308
NIP 131570492
Departemen Sastra Indonesia Ketua,
Drs. Parlaungan Ritonga, M. Hum NIP 131659304
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
DAFTAR ISI PERNYATAAN…………………………………………………………... i ABSTRAK…………………………………………………………………ii PRAKATA…………………………………………………………………iii DAFTAR ISI……………………………………………………………….v BAB I
PENDAHULUAN 1.1
Latar Belakang dan Masalah……………………… 1
1.1.1 Latar Belakang………………………………………1 1.1.2 Masalah…………………………………………….. 5 1.2
Batasan Masalah…………………………………… 5
1.3
Tujuan dan Manfaat Penelitian……………………. 6
1.3.1 Tujuan Penelitian……………………………………6 1.3.2 Manfaat Penelitian…………………………………. 6 1.4
Metode Penelitian………………………………….. 6
1.4.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data…………… 7 1.4.2 Metode dan Teknik Pengkajian Data……………… 7 1.5
Konsep Dasar dan Landasan Teori………………… 10
1.5.1 Konsep Dasar………………………………………. 10 1.5.2 Landasan Teori…………………………………….. 12 BAB II
PEMAKAIAN
BAHASA
GAUL
PADA
IKLAN
PRODUK
KOMERSIAL TELEVISI 2.1
Analisis Pembentukan Kata-kata Bahasa Gaul pada Iklan produk Komersial Televisi……………………………………21
2.2
Analisis Pesan atau Makna yang Terdapat pada Iklan Produk Komersial Televisi yang Memakai Bahasa Gaul…………………………………………………..34
2.3
Pengaruh Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi
terhadap
Konsumen
sebagai
Pemakai
Indonesia……………………………………………. 46 2.3.1 Pengaruh Positif………………………………………47 Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Bahasa
2.3.2 Pengaruh Negatif……………………...........................48 BAB III
SIMPULAN 3.1 Simpulan…………………………………………………50 3.2 Saran……………………………………………………...51
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN DATA
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang dan Masalah 1.1.1 Latar belakang Manusia adalah makhluk individual sekaligus makhluk sosial yang memerlukan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang lain. Manusia tidak terlepas dari bahasa, baik untuk mengungkapkan gagasan, keinginan, kemarahan dan perasaan-perasaan yang tersimpan dalam pikirannya. Semuanya dapat diungkapkan kepada orang lain dengan menggunakan bahasa. Bahasa merupakan unsur yang penting sebagai penentu bagi berhasilnya sebuah komunikasi. Menurut Kridalaksana bahwa bahasa adalah sistem lambang bunyi yang abitrer yang digunakan oleh para anggota kelompok sosial untuk bekerja sama, berkomunikasi, dan mengidentifikasi diri. Ia juga mengatakan bahwa bahasa itu memiliki sifat atau ciri, yaitu (1) bahasa itu adalah sistem, (2) bahasa itu berwujud lambang, (3) bahasa itu berupa bunyi, (4) bahasa itu bersifat abitrer, (5) bahasa itu bermakna, (6) bahasa itu bersifat konvensional, (7) bahasa itu bersifat unik, (8) bahasa itu bersifat universal, (9) bahasa itu bersifat produktif, (10) bahasa itu bervariasi, (11) bahasa itu bersifat dinamis, (12) bahasa itu berfungsi sebagai alat interaksi sosial, (13) bahasa itu merupakan identitas penuturnya (Kridalaksana, 1984: 21). Penutur bahasa yang heterogen membuat bahasa menjadi beragam dan bervariasi. Bahasa akan terus berkembang dan bervariasi seiring perkembangan zaman. Terjadinya
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
keragaman atau kevarasian bahasa ini bukan hanya disebabkan oleh para penuturnya yang tidak homogen tetapi perbedaan pekerjaan, profesi, jabatan atau tugas para penutur pun dapat menyebabkan adanya variasi bahasa. Variasi atau ragam bahasa itu dapat dibedakan berdasarkan penutur dan penggunaannya. Dari segi penutur, ragam bahasa dapat dibagi atas idiolek, dialek, kronolek, dan sosiolek. Idiolek merupakan variasi bahasa yang bersifat perseorangan yang berkenaan dengan warna suara, pilihan kata, gaya bahasa, dan sebagainya. Dialek merupakan variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada satu tempat, wilayah, atau area tertentu. Kronolek merupakan variasi bahasa yang digunakan oleh kelompok sosial pada masa tertentu. Umpamanya, variasi bahasa Indonesia yang digunakan pada tahun lima puluhan berbeda dengan variasi bahasa yang digunakan pada masa kini. Sosiolek merupakan variasi bahasa yang berkenaan dengan status, golongan, dan kelas sosial penuturnya. Sosiolek terbagi atas beberapa bagian, yakni akrolek, basilek, vulgar, kolokial, jargon, dan slang (Chaer dan Agustina, 1995:80). Slang merupakan bagian dari sosiolek. Slang adalah ragam bahasa tidak resmi yang dipakai oleh kaum remaja atau kelompok-kelompok sosial tertentu untuk komunikasi intern sebagai usaha supaya orang lain atau kelompok lain tidak mengerti berupa kosa kata yang serba baru dan berubah-ubah (Kridalaksana, 1984:281). James Danandjaja (dalam Sahertian, 2003:3) mengatakan bahwa bahasa gaul digolongkan ke dalam kategori bahasa slang yang lebih dipertegas menjadi Cant, yaitu bahasa rahasia yang digunakan oleh sekelompok orang yang pada awalnya digunakan oleh para guy dan lesbian. Namun seiring terjadinya fluktuasi bahasa dan perkembangan zaman, bahasa gaul kini digunakan oleh masyarakat luas.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Penelitian tentang bahasa gaul sudah pernah dilakukan sebelumnya. Salah satu penelitian terhadap bahasa gaul dilakukan oleh Williyana Sukmi dengan judul “Bahasa Gaul” pada tahun 2006. Penelitian tersebut berhasil membagi bahasa gaul menjadi dua bagian yaitu bahasa gaul umum (bahasa yang sering digunakan muda-mudi di perkotaan untuk bergaul), dan bahasa gaul khusus (bahasa yang sering dipakai para waria). Hasil penelitian yang dilakukan Willyana Sukmi terhadap bahasa gaul yang terdapat di dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul ; 2003) menyatakan bahwa bahasa gaul yang terdapat di dalam Kamasutra Bahasa Gaul oleh Debby Sahertian (2003) merupakan bahasa gaul khusus, sehingga pembentukan kata dan makna bahasa gaul lebih dikhususkan pada bahasa gaul khusus yang terdapat di dalam kamus tersebut. Di dalam penelitiannya, Willyana Sukmi khusus membahas tentang proses pembentukan kosakata bahasa gaul yang terdapat di dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) karangan Debby Sahertian (2003). Penelitian tersebut menyimpulkan bahwa bahasa gaul yang terdapat di dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) karangan Debby Sahertian (2003 )terbentuk dari gejala bahasa berupa penghilangan fonem (afaresis, sinkop. apokop), penambahan fonem (protesis, efentesis, paragog), metatesis, akronim, singkatan. Penelitian ini merupakan lanjutan dari penelitiaan sebelumnya. Proses pembentukan kata bahasa gaul pada iklan produk komersial memiliki proses pembentukan yang hampir sama dengan penelitian sebelumnya, tetapi pembentukan bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial ditemukan gejala bahasa berupa gejala hiperkorek, contoh: iklan Indofood Kaldu Ayam “lebih teraza lezatnya”. Kata
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
teraza dalam iklan ini berasal dari kata terasa. Terjadi gejala hiperkorek yaitu fonem /s/ diganti dengan fonem /z/. Perkembangan bahasa gaul semakin pesat dalam hal pemakaiannya. Saat ini bahasa gaul tidak hanya dipakai oleh golongan tertentu saja, seperti golongan waria, artis dan remaja tetapi juga digunakan sebagai bahasa dalam media cetak dan elektronik khususnya periklanan di media TV. Hal ini membuktikan bahwa masyarakat sudah dapat menerima bahasa gaul sebagai bahasa sehari-hari mereka. Bahasa bersifat dinamis, begitu juga pembentukan dan pemakaian bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk komersial terus mengalami perkembangan. Bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk komersial kini terus memunculkan kosa kata bahasa gaul yang baru yang merupakan kreasi dan kreativitas pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) dalam segi pemakaian bahasa di dalam iklan dengan tujuan membuat iklan menjadi unik dan menarik. Iklan komersial adalah suatu bentuk promosi hasil produk suatu perusahaan (makanan, obat-obatan, kosmetik, pakaian dan sebagainya) yang ditawarkan kepada khalayak ramai melalui media massa dalam bentuk tayangan gambar dan juga bahasa. Pemakaian serta pemilihan bahasa dalam iklan produk komersial TV merupakan strategi produsen untuk menarik perhatian konsumen melalui bahasa unik dan menarik yang terdapat di dalam iklan. Apabila konsumen tertarik, mengenal sekaligus menyukai produk-produk yang diiklankan maka promosi dianggap berhasil. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis untuk mengkaji bahasa gaul yang terdapat dalam iklan produk komersial.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
1.1.2 Masalah Adapun yang menjadi masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimana proses pembentukan bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial televisi ? 2. Bagaimana pesan atau makna yang ingin disampaikan pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) di dalam iklan produk komersial televisi yang menggunakan bahasa gaul ? 3. Bagaimana pengaruh dari pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi terhadap konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia ?
1.2 Batasan Masalah Suatu penelitian harus dibatasi supaya penelitian terarah dan tujuan penelitiaan tercapai. Di dalam penelitian ini penulis akan membatasi masalah hanya dari proses pembentukan kata bahasa gaul pada iklan produk komersial, makna atau pesan yang ingin disampaikan pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) di dalam iklan yang memakai bahasa gaul, serta pengaruh yang ditimbulkannya terhadap konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia. Data diambil dari televisi yang diambil secara random pada sepuluh stasiun televisi swasta di Indonesia (Trans7, TPI, RCTI, SCTV, Indosiar, Lativi, Trans TV, Metro TV, ANTV, Global TV). Data diambil dari periode 01 Maret 31 Juni 2007.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk mendeskripsikan proses pembentukan kata-kata bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial 2. Untuk mengetahui makna atau pesan dari iklan produk komersial yang menggunakan bahasa gaul 3. Untuk mengetahui pengaruh positif dan negatif dari pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial bagi konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia.
1.3.2 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah: 1. Pembaca dapat mengetahui proses pembentukan kata pada bahasa gaul yang terdapat dalam iklan produk komersial 2. Menambah khazanah pengetahuan pembaca tentang bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial.
1.4 Metode dan Teknik Penelitian 1.4.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data Metode adalah cara yang harus dilakukan dalam melakukan penelitian (Sudaryanto, 1993:9). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif sinkronis, yaitu penelitian bahasa pada masa sekarang. Dengan metode ini akan dideskripsikan atau
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
diuraikan data yang dijumpai dalam sampel-sampel data, kemudian membahas masalahmasalah yang ditimbulkan oleh data. Dalam melakukan sebuah penelitian diperlukan sejumlah data yang akan dijadikan sebagai bahan olahan. Oleh karena itu, untuk memperoleh data dalam penelitian bahasa gaul yang ada dalam iklan produk komersial ini dipergunakan metode simak, yakni penyimakan terhadap penggunaan bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi, sedangkan teknik yang digunakan selanjutnya dalam pengumpulan data adalah teknik catat (Sudaryanto, 1993:1330).
1.4.2 Metode dan Teknik Pengkajian Data Metode yang digunakan dalam menganalisis data adalah metode agih yaitu metode yang memadankan sesuatu dengan objek penentu yang berasal dari bahasa itu sendiri dan metode padan yaitu metode yang memadankan, menyelaraskan sesuatu dengan alat penentu lain di luar bahasa (Sudaryanto, 1993:13). Teknik yang digunakan adalah teknik lesap yang dilakukan dengan melesapkan unsur tertentu pada satuan lingual yang ada dan teknik ganti yang dilakukan dengan mengganti unsur satuan lingual data (Sudaryanto, 1993:37) Metode agih digunakan untuk menganalisis struktur pembentukan kata-kata dalam bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial, sedangkan metode padan digunakan untuk menganalisis perubahan makna yang terjadi dalam bahasa gaul menjadi bahasa Indonesia. Jadi, jalur kerja metode padan yang dilakukan adalah metode translasional (terjemahan) dengan alat penentu bahasa lain. Pemakaian bahasa gaul dalam iklan produk komersial di televisi merupakan fenomena masyarakat yang menyukai sesuatu yang baru, baik itu dalam produk-produk
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
yang ditawarkan maupun bahasa yang digunakan. Dampak yang terjadi dari keadaan itu membuat pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) akan terus menggunakan bahasa yang unik dan menarik, meskipun kata-kata tersebut tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia. Contoh sebuah iklan produk komersial di televisi yaitu sebuah produk kartu perdana IM3 khusus SMS (SCTV, 21:06, 07/04/07) di dalam iklan ini digambarkan terjadi komunikasi dalam SMS yang menggunakan bahasa gaul,
A
:
“Lags ap? lagi apa”
B
:
“Maksi? makan siang”
A
:
“Samsi? sama siapa”
B
:
“emtz, eee…mau tau aza”
A
:
“Edi Sud Rahmat Kartolo, maksud loe”
IM3 SMS “SMS banget”
Pembentukan kata bahasa gaul dalam iklan di atas adalah sebagai berikut : -
lags ap Kata lags ap merupakan akronim dari kata lagi apa (sedang melakukan apa)
-
maksi Kata maksi merupakan akronim dari kata makan siang
-
samsi Kata samsi merupakan akronim dari kata sama siapa
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
-
emtz merupakan akronim dari kata mau tau aza. Kata aza merupakan gejala hiperkorek dimana fonem /j/ diganti menjadi fonem /z/, sementara kata tau berasal dari kata tahu, terjadi pengurangan fonem di tengah kata pada kata tersebut.
-
loe Kata loe berasal dari dialek Jakarta yang merupakan unsur bahasa Betawi yang artinya kamu
-
banget Kata banget merupakan dialek Jakarta yang merupakan unsur bahasa Betawi yang artinya sangat. Dalam iklan produk komersial IM3 ini pengiklan khususnya penulis naskah iklan
(copy writer) menggambarkan percakapan yang dilakukan melalui pesan pendek atau SMS. Di dalam percakapan SMS itu pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) berusaha menarik perhatian konsumen dengan bahasa yang digunakannya dalam percakapan SMS itu, pesan yang ingin disampaikan pegiklan (copy writer) sebenarnya sangat sederhana, ia hanya ingin menyampaikan bahwa konsumen dapat sepuasnya berkomunikasi melaui pesan pendek atau SMS dengan orang lain jika menggunakan IM3 SMS. Dengan menggunakan bahasa unik dan menarik seperti itulah diharapkan konsumen tertarik untuk melihat iklan tersebut sekaligus membeli produk yang ditawarkan. Bahasa yang dipakai pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) dalam iklan IM3 SMS kini sudah menjadi bahasa yang digunakan para konsumen khususnya remaja dalam bergaul. Ini menandakan bahasa gaul yang digunakan pengiklan telah berhasil untuk menarik perhatian konsumen.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
1.5 Konsep Dasar dan Landasan Teori 1.5.1 Konsep Dasar a. Sosiolinguistik Sosiolinguistik akan menjadi teori dasar dalam penelitian ini. Pendapat Fishman mengenai sosiolinguistik akan penulis jadikan konsep dasar penelitian ini. Fishman memandang bahasa dan pemakaiannya merupakan gejala sosial. Fishman (dalam Suwito, 1958:3) menjelaskan bahwa bahasa merupakan gejala sosial, bahasa dan pemakaian bahasa tidak hanya ditentukan oleh faktor-faktor linguistik, tetapi juga oleh faktor nonlinguistik seperti faktor-faktor sosial, misalnya status sosial, tingkat pendidikan, umur, tingkat, ekonomi dan jenis kelamin. Di samping itu pemakaian bahasa juga dipengaruhi oleh faktor-faktor situasional, yaitu siapa yang berbicara, dengan bahasa apa, kepada siapa, kapan, dimana dan mengenai apa. Faktor-faktor sosial dan faktor-faktor situasional yang mempengaruhi pemakaian bahasa menimbulkan variasi-variasi dalam bahasa, begitu juga variasi bahasa yang terdapat pada iklan-iklan produk komersial merupakan hasil dari perkembangan bahasa yang terus hidup dan tumbuh serta mengalami perkembangan. Bahasa gaul merupakan salah satu bentuk variasi bahasa yang timbul akibat perkembangan zaman dan fluktuasi bahasa. Bahasa gaul adalah bahasa yang digunakan untuk bergaul dan berteman di tengah masyarakat. Bahasa gaul berasal dari bahasa prokem yang telah mengalami perkembangan. Bahasa prokem yang pada awalnya merupakan bahasa rahasia antarsesama kaum pencoleng, pencopet, bandit dan sebangsanya, kemudian berkembang lebih luas dan dipakai oleh kaum muda, pelajar dan mahasiswa dengan inovasi-inovasi baru di kalangan mereka sendiri (Soepomo, 2003:66).
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Bahasa gaul yang ada pada masyarakat juga diambil dan berasal dari dialek Jakarta. Dialek Jakarta merupakan sistem kebahasaan yang digunakan oleh penduduk Jakarta untuk membedakannya dengan masyarakat lain yang berlainan walaupun erat hubungannya. Dialek Jakarta berasal dari unsur bahasa Betawi, Sunda, dan sebagainya (Ayatrohaedi, 1979:1, dalam Ramlan, 1992:7). Dialek Jakarta dianggap memiliki posisi yang lebih tinggi dari dialek-dialek lainnya, karena posisi Jakarta sebagai ibu kota negara. Dialek Jakarta tidak hanya digunakan oleh masyarakat Jakarta tetapi juga digunakan sebagai bahasa gaul atau bahasa pergaulan anak muda saat ini. Hal inilah yang membuat pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) menggunakan dialek Jakarta di dalam iklan produk komersial. Contoh dialek Jakarta yang dijadikan bahasa gaul atau bahasa pergaulan anak muda saat ini adalah: - dong - gue - loe - deh - banget b. Semantik Semantik adalah telaah makna. Semantik menelaah lambang-lambang atau tandatanda yang menyatakan makna, hubungan makna yang satu dengan yang lain, dan pengaruhnya terhadap manusia dan masyarakat. Oleh karena itu semantik mencakup makna-makna kata, perkembangannya dan perubahannya (Tarigan, 1995:7). Dalam
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
penelitian ini penulis menggunakan semantik untuk mengubah kosakata bahasa gaul ke dalam bahasa Indonesia. c. Pragmatik Untuk mewujudkan gagasan, ide, pemikiran tentang suatu produk di dalam iklan diperlukan bahasa. Bahasa yang digunakan berperan penting untuk menyampaikan pesan yang terdapat di dalam iklan. Pragmatik merupakan studi yang menelaah makna dan pesan menurut tafsiran pendengar sebagaimana yang dimaksudkan oleh si pembicara (G. Leech, 1983: 322). Pesan yang terdapat dalam iklan harus dapat tersampaikan meskipun harus menggunakan bahasa yang sulit dimengerti oleh penonton. Pragmatik digunakan untuk melihat pesan atau makna yang ingin disampaikan pengiklan pada iklan produk komersial yang memakai bahasa gaul yaitu berupa pesan yang ditangkap oleh penonton atau konsumen.
1.5.2 Landasan Teori a. Bahasa Yang Baik dan Efektif Bahasa merupakan alat penghubung yang paling utama bagi manusia untuk berinteraksi dan bekerja sama, sehingga dengan mengggunakan bahasa maksud dan tujuan seseorang dapat disampaikan. Berbahasa dengan baik dan efektif adalah pemakaian ragam bahasa yang sesuai dan tepat menurut golongan penutur, situasi dan kondisinya (Abdul Chaer, 1995:309). Orang yang mahir menggunakan bahasa, makna dan maksud yang ingin disampikannya mencapai sasarannya, apa pun jenisnya itu maka dianggap berbahasa dengan efektif .
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Bahasa gaul yang digunakan oleh pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) merupakan bahasa yang dipakai dalam situasi tidak resmi. Bahasa gaul yang dipakai dalam iklan produk komersial bertujuan untuk menyampaikan pesan sebuah produk kepada konsumen agar konsumen tertarik untuk membeli produk tersebut dengan bahasa yang tidak kaku dan membosankan. Pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial merupakan penggunaan bahasa yang baik dan efektif karena penggunaan dan pemanfaatan bahasa gaul yang ada pada iklan produk komersial sesuai atau serasi dengan situasinya. Bahasa yang diterima konsumen sebagai pemakai bahasa adalah berupa penambahan kosakata baru dalam bentuk bahasa gaul yang diambil dari bahasa yang terdapat dalam iklan produk komersial yang dapat digunakan pemakai bahasa untuk berbahasa dalam situasi tidak formal atau resmi. b. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar Bahasa Indonesia adalah bahasa yang terpenting, bahasa negara, seperti yang tercantum di dalam UUD 1945 Bab XV Pasal 36. Sehingga bahasa Indonesia harus terus dipakai dan dipelihara oleh seluruh masyarakat Indonesia. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah penggunaan ragam bahasa baku atau sesuai dengan kaidah bahasa baku dalam situasi komunikasi (Ahmad Samin S, 2003: 8). Bahasa Indonesia yang baku menurut Ahmad Samin Siregar adalah sebagai berikut: 1. Bahasa Indonesia tidak mengenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan jenis kelamin. 2. Bahasa Indonesia memiliki kata keterangan tertentu untuk menunjukkan jamak.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
3. Bahasa Indonesia tidak memgenal perubahan bentuk kata untuk menyatakan waktu. 4. Lafal bahasa Indonesia baku ialah lafal yang tidak dipengaruhi oleh lafal asing maupun lafal daerah. 5. Bahasa Indonesia memiliki konstruksi sintetis atau susunan terpadu dalam susunan kalimat. 6. Bahasa Indonesia memiliki ejaan resmi. 7. Bahasa Indonesia memiliki peristilahan resmi. Bahasa gaul yang terdapat dalam iklan produk komersial televisi merupakan bahasa yang tidak sesuai dan melanggar dengan kaidah bahasa Indonesia. Hal ini dapat kita lihat dari penanda-penanda bahasa baku. Bahasa gaul yang terdapat dalam iklan produk komersial ini dapat mengganggu serta merusak upaya pemerintah Indonesia untuk menerapkan penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan benar, karena bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, yang memiliki fungsi sebagai alat pemersatu bangsa, penghubung antarbudaya, dan lambang kebanggaan bangsa yang harus tetap dijaga dan dilestarikan. c.Gejala Bahasa Gejala bahasa ialah peristiwa yang menyangkut bentukan-bentukan kata atau kalimat dengan segala proses pembentukannya (Badudu,1985:47). Beberapa gejala bahasa yang ditemukan dalam bahasa gaul pada penelitian sebelumnya berupa penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan fonem (efentesis, paragog), metasis, gejala adaptasi, akronim, singkatan. Penghilangan fonem terdiri atas: a. Afaresis yaitu peghilangan fonem pada awal kata (Badudu, 1985:64).
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Contoh gejala afaresis menurut Badudu adalah sebagai berikut: - umudik menjadi mudik - stani (Sans) menjadi tani Contoh gejala afresis dalam bahasa gaul umum adalah: - emang dari memang - aja dari saja - naruh dari menaruh b. Sinkop yaitu proses penghilangan fonem ditengah kata (Badudu, 1985:64). Contoh gejala sinkop menurut Badudu adalah sebagai berikut: - bahasa menjadi basa - sahaya menjadi saya - gemericik menjadi gemercik Contoh gejala sinkop dalam bahasa gaul umum adalah: - asik dari asyik - sodara dari saudara - b’lom dari belum - sapa dari siapa c. Apokop yaitu proses penghilangan fonem pada akhir kata (Badudu, 1985:64). Contoh gejala apokop menurut Badudu adalah sebagai berikut: - import menjadi impor - eksport menjadi ekspor
Contoh gejala apokop dalam bahasa gaul umum adalah:
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
- kalo dari kalau - pake dari pakai - minim dari minimum
2. Penambahan fonem terdiri atas: a. Protesis yaitu peristiwa penambahan fonem diawal kata (Badudu 1985:63). Contoh gejala protesis menurut Badudu adalah sebagai berikut: - mas menjadi emas - stri (sans) menjadi istri b. Epentesis yaitu peristiwa penambahan fonem ditengah kata (Badudu 1985:63). Contoh gejala epentesis menurut Badudu adalah sebagai berikut: - kapak menjadi kampak - sajak menjadi sanjak - peduli menjadi perduli Contoh epentesis dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) oleh Debby Sahertian (2003) adalah: - ada menjadi adinda - apa menjadi apipa - heran menjadi herman - memang menjadi emang c. Paragog adalah peristiwa penambahan fonem di akhir kata (Badudu, 1985:63). Contoh gejala paragog menurut Badudu adalah sebagai berikut: - hulubala menjadi hulubalang
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
- ina menjadi inang - sila menjadi silah(pada kata dipersilahkan) Contoh paragog dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) oleh Debby Sahertian (2003) adalah: - baru menjadi baruna - busuk menjadi busukro - batu menjadi bantuan - adik menjadi andika 3. Gejala Metasis Gejala metasis adalah gejala yang memperlihatkan pertukaran tempat satu atau beberapa fonem (Badudu, 1985:64). Contoh gejala metasis menurut Badudu adalah sebagai berikut: - sapu menjadi usap - lekuk menjadi keluk - berantas menjadi banteras Contoh metasis dalam Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul) oleh Debby Sahertian (2003) adalah: - cium menjadi cumi-cumi - kalau menjadi kalua - lapar menjadi lepra
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
4. Gejala Adaptasi Adaptasi artinya penyesuaian. Kata-kata pungut yang diambil dari bahasa asing berubah bunyinya sesuai dengan pendengaran atau ucapan orang Indonesia (Badudu, 1985:65). Beberapa contoh adaptasi bahasa asing menjadi bahasa gaul
adalah sebagai
berikut: - merit dari married (Inggris) - plis dari please (Inggris) - akting dari acting (Inggris) - hepi dari happy (Inggris) 5. Gejala Hiperkorek Gejala hiperkorek merupakan gejala pembentukan kata yang menunjukkan sesuatau yang salah, baik ucapan, maupun ejaan (tulisan) (Badudu, 1985:58). Contoh gejala hiperkorek menurut Badudu adalah sebagai berikut: - zaman menjadi jaman - izin menjadi ijin - ijazah menjadi izazah 5. Akronim Akronim adalah kependekan yang berupa gabungan huruf awal, gabungan suku kata, atau gabungan huruf awal dan suku kata, yang ditulis dan dilafalkan seperti halnya kata biasa (Sugihastuti, 2000:60) Contoh akronim dalam bahasa gaul adalah: - pedekate dari pendekatan
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
- curhat dari curahan hati - ilfill dari hilang filling ( hilang perasaan) - burket (bubur ketek)
6. Singkatan Singkatan adalah kependekan yang berupa huruf atau gabungan huruf, baik dilafalkan huruf demi huruf maupun dilafalkan dengan mengikuti bentuk lengkapnya (Sugihastuti, 2000:60) Contoh singkatan dalam bahasa gaul adalah: - MBA dari Married By Accident - TP dari Tebar Pesona - PD dari Percaya Diri d. Iklan Produk Komersial Iklan adalah (1) berita pesanan (untuk mendorong, membujuk) kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang ditawarkan ; (2) pemberitahuan kepada khalayak ramai mengenai barang atau jasa yang dijual atau dipasang dalam media massa televisi, majalah dan surat kabar (KBBI, 2002:421). Iklan komersial merupakan salah satu jenis iklan, di dalam iklan komersial suatu perusahaan akan mempromosikan produknya kepada masyarakat dengan harapan produk yang dibuat oleh perusahaan akan laku di pasaran. Hasil produksi yang diiklankan biasanya berupa makanan, obat-obatan, kosmetik, pakaian dan sebagainya. Untuk memperjelas pengertian dari iklan Mr. Joger yang terkenal dengan “pabrik kata-katanya” (Bali Post 24/01/2007) mengatakan iklan harus dipandang sebagai sebuah
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
dunia yang berbeda. Tampil beda dalam iklan sangat diperlukan untuk menarik perhatian konsumen membeli produk yang diiklankan. Frank Jeffkins (1996:241) mengatakan sebuah iklan dibuat oleh dibuat oleh sebuah tim kreatif. Mereka terdiri dari copy writer (penulis teks iklan), visualiser (juru gambar) dan typografi (ahli jenis huruf) tim kreatif harus mampu membuat sebuah iklan dengan unik dan menarik. Penulis naskah iklan (copy writer) mewakili pihak produsen selalu berusaha menggunakan bahasa yang menarik dan mudah diingat oleh penonton atau konsumen. Ia harus pandai mengubah kalimat-kalimat penjualan menjadi gagasan penjualan yang persuasif. Gaya bahasanya harus beda dan unik (Frank Jeffkins, 1996:79).
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
BAB II PEMAKAIAN BAHASA GAUL PADA IKLAN PRODUK KOMERSIAL TELEVISI 2.1 Analisis Pembentukan Kata-kata Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi Iklan komersial adalah suatu bentuk promosi hasil produk suatu perusahaan (makanan, obat-obatan, kosmetik, pakaian dan sebagainya) yang ditawarkan kepada khalayak ramai melalui media massa dalam bentuk tayangan gambar dan juga bahasa. Pemakaian bahasa gaul merupakan strategi produsen dalam menarik perhatian konsumen dengan ,menyajikan iklan-iklan dengan bahasa yang unik dan menarik Di bawah ini adalah iklan-iklan yang memakai bahasa gaul dalam mempromosikan produknya.
1. Produk minuman ringan
Good Day Coffe Mix Ngeblind abis enaknya
Indocafee Coffe Jahe Anget banget
Anker Bir Bosen ngantri dibawa asik aja
Buavita Manggo Cara enak cari yang simple
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Fresh Tea Green Tea Pilihan generasi fres
Fruitamin Buahnya bener-bener nyegerin
Fanta Cerianya berasa banget
2. Produk permen dan coklat
Chunky Bar Gede sih tapi rela bagi-bagi
Starbust Gak semua yang loe denger itu bener Starbust yang bener ya rasa buahnya
Kiss Permen Kiss puluhan ekspresi buat ungkapin perasaan loe
Gery Salut Coklut Tebel dan panjang coklatnya
Sugus Sekali mulai gak bisa brenti
3. Produk biskuit dan makanan ringan
Better Biscuit Better emang better
Kacang Kulit Rasa Garuda Oks banget Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Nissin Crackers Bikin deket bikin akrab
Choey Choco Yang lain ntar dulu deh
Supermi Kaldu Ayam Buktiin rame-rame
Momogi Snack Sekali coba mow..mow lagi dong
4. Produk rokok
Sejati Emang bikin bangga
LA Light Enjoy aja
Sempoerna Hijau Gak ada loe gak rame
X Mild Xpresikan aksimu
5. Produk pembersih dan perawatan wajah
Biore Anti Acne Bebas jerat PD berat
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Mens Biore Kulit cowok 1,5 X lebih tebal dari cewek. kalo loe cowok pake Mens Biore.
6. Produk kartu perdana dan pra bayar
Flexy Harga pasti bikin hepi
XL Bebas Pulsanya gak abis-abis
Mentari Seru Buruan pake biar ngomong makin seru!
Simpati Ekstra Kalo ada yang ekstra ngapain pilih yang biasa
Simpati Banyak pake gratis pake banyak
7. Produk perawatan tubuh dan rambut
New Axe Deodorant Bikin cewe jadi gokil
Gatsby Gaya semau gue
Rexona Baru Jangan
sampe
selamanya Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
dipanggil
burket
8. Produk Sepeda Motor dan Spare part Motor
Yamaha Vixion Yang lain gak bisa ngikutin
Honda Genuine Part Kalo ada Honda Genuine Part ngapain pake spare part yang ecekecek
9. Produk pakaian dan tas
Sophi Martin B’da banget
10. Produk plaster
Amanplas Kerenna, lutuna, gaulna
11. Produk pembalut wanita
Bagus Nina Tipis abis, serasa gak pake tuh
12. Produk penyedap makanan
Indofood Kaldu Ayam Lebih teraza lezatnya
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial merupakan hasil kreativitas pengiklan dalam memperkenalkan produk yang akan ditawarkan pada konsumen.Bahasa gaul yang dipakai pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) dalam iklan produk komersial televisi periode 01 Maret- 31 Juni 2007 terbentuk dari gejala bahasa dan dialek Jakarta. Gejala bahasa merupakan peristiwa yang menyangkut bentukan-bentukan kata atau kalimat dengan segala proses pembentukannya (Badudu,1985:47). Beberapa gejala bahasa yang ditemukan di dalam bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi adalah berupa penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan fonem ( protesis, efentesis, paragog), gejala hiperkorek, gejala adaptasi, akronim, dan singkatan. Bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial juga berasal dari dialek Jakarta yaitu sistem kebahasaan yang digunakan oleh penduduk Jakarta untuk membedakannya dengan masyarakat lain yang berlainan walaupun erat hubungannya. Dialek Jakarta berasal dari unsur bahasa Betawi, Sunda, dan sebagainya (Ayatrohaedi, 1979:1, dalam Ramlan, 1992:7) Adapun gejala bahasa atau proses pembentukan bahasa gaul dalam iklan produk komersial televisi adalah : 1. Anget Kata anget berasal dari kata hangat, terdapat gejala afaresis dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /h/ dan fonem /a/ diganti dengan fonem /e/ 2. Abis Kata abis berasal dari kata habis, terdapat gejala afaresis yaitu penghilangan fonem /h/
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
3. Aja Kata aja berasal dari kata saja, terdapat gejala afaresis dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /s/. 4. Asik Kata asik berasal dari kata asyik, terdapat gejala sinkop, yaitu penghilangan fonem /y/. 5. Bosen Kata bosen berasal dari kata bosan, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/ 6. Bener Kata bener berasal dari kata benar, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/. 7. Berasa Kata berasa berasal dari kata terasa, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /t/ diganti dengan fonem /b/. 8. Buktiin Kata buktiin berasal dari kata buktikan, terdapat gejala sinkop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /k/ dan fonem /a/ diganti dengan fonem /i/. 9. Burket Kata burket berasal dari kata bubur ketek yaitu bercampurnya keringat dengan bedak yang kita gunakan di sekitar bawah lengan. 10. B’da Kata b’da berasal dari kata beda, terdapat gejala sinkop, yaitu penghilangan fonem /e/
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
11. B’renti Kata b’renti berasal dari kata berhenti, terdapat gejala sinkop, yaitu penghilangan fonem /e/ dan /h/. 12. Buruan Kata buruan berasal dari kata buru yang berarti mengejar, mencari, dalam kata ini terdapat gejala paragog, yaitu ; penambahan fonem /a/ dan /n/ yang mengubah kata ini menjadi kalimat perintah berupa kalimat printah ayo cepat! 13. Cewe Kata cewe berasal dari kata cewek, terdapat gejala apokop, yaitu penghilangan fonem /k/ 14. Denger Kata denger berasal dari kata dengar, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/ 15. Deket Kata deket berasal dari kata dekat, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/ 16. Emang Kata emang berasal dari kata memang, terdapat gejala afaresis, yaitu penghilangan fonem /m/. 17. Enjoy Kata enjoy merupakan adaptasi dari kata enjoy (Ing) yang artinya menikmati, santai 18. Fres Kata fres merupakan adaptasi dari kata fresh (Ing) yang artinya segar
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
19. Gak Kata gak berasal dari kata tidak, terdapat gejala afaresis dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /t/ dan /i/ dan fonem /d/ diganti dengan fonem /g/ 20. Gokil Kata gokil berasal dari kata gila, terdapat gejala apokop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /a/ dan penambahan fonem /o/ dan fonem /k/ 22. Hepi Kata hepi merupakan adaptasi dari kata happy (Ing) yang memiliki arti bahagia, gembira dan senang. 23. Jerat Kata merupakan akronim dari jerawat. 24. Kalo Kata kalo berasal dari kata kalau, terdapat gejala hiperkorek yaitu dua buah fonem yaitu /a/ dan /u/ diganti dengan fonem /o/. 25. Ntar Kata ntar berasal dari kata sebentar, terdapat gejala afaresis dan sinkop yaitu ; penghilangan fonem /s/, /e/, /b/ dan /e/. 26. Kerenna Kata keren’na berasal dari kata kerennya, terdapat gejala sinkop yaitu penghilangan fonem /y/. 27. Gaulna Kata gaul na berasal dari kata gaulnya, terdapat gejala sinkop yaitu penghilangan fonem /y/.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
28. Lutuna Kata lutuna berasal dari kata lucunya, terdapat gejala hiperkorek dan gejala sinkop , yaitu fonem /c/ diganti dengan fonem /t/ dan penghilangan fonem /y/. 29. Oks Kata oks merupakan adaptasi dari kata ok (Ing) yang berarti baik, terdapat gejala paragog yaitu penambahan fonem /s/ untuk mempertegas makna kata sebelumnya. 30. Pake Kata pake berasal dari kata pakai, terdapat gejala hiperkorek, yaitu dua fonem berupa fonem /a/ dan /i/ diganti dengan fonem /e/. 31. PD Kata PD merupakan singkatan dari kata percaya diri. 32. Rame Kata rame berasal dari kata ramai, terdapat gejala hiperkorek, yaitu dua fonem berupa fonem /a/ dan /i/ diganti dengan fonem /e/. 33. Seger Kata seger berasal dari kata segar , terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ diganti dengan fonem /e/. 34. Skale Kata skale berasal dari kata sekali yang berfungsi sebagai superlatif. Terdapat gejala sinkop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /e/ dan fonem /i/ diganti dengan fonem /e/. 35. Simpel Kata simpel merupakan adaptasi dari kata simple (Ing) yang berarti sederhana.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
36. Serasa Kata serasa berasal dari kata terasa, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /t/ diganti dengan fonem /s/. 37. Sampe Kata sampe berasal dari kata sampai, terdapat gejala hiperkorek yaitu dua fonem berupa fonem /a/ dan /i/ diganti dengan fonem /e/. 38. Temen Kata temen berasal dari kata teman, terdapat gejala sinkop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /a/ diganti dengan fonem /e/. 39. Tebel Kata tebel berasal dari kata tebal, terdapat gejala hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /a/ diganti dengan fonem /e/. 40. Teraza Kata teraza berasal dari kata terasa, terdapat gejala hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /s/ diganti dengan fonem /z/. 41. Ungkapin Kata ungkapin berasal dari kata ungkapkan, terdapat gejala sinkop dan hiperkorek, yaitu penghilangan fonem /k/ dan fonem /a/ diganti dengan fonem /i/. 42. Xpresikan Kata xpresikan berasal dari kata ekspresikan, terdapat gejala afaresis, yaitu penghilangan fonem /e/.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
43. Mow Kata mow berasal dari kata mau, terdapat gejala hiperkorek, yaitu fonem /a/ dan fonem /u/ diganti dengan fonem /o/ dan /w/. 44. Loe Kata loe berasal dari kata lu, terdapat gejala hiperkorek dan paragog, yaitu fonem /u/ diganti dengan fonem /o/ dan penambahan fonem /e/. 45. Ngomong Kata ngomong berasal dari kata omong, terdapat gejala protesis, yaitu penambahan fonem /n/. 46. Ngapain Kata ngapain berasal dari kata mengapa, terdapat gejala aparesis dan paragog , yaitu penghilangan fonem /m/ dan /e/ dan penambahan fonem /i/ dan /n/. 47. Ngaku Kata ngaku berasal dari kata mengaku, terdapat gejala afaresis, yaitu penghilangan fonem /m/ dan /e/. 48. Ngikutin Kata ngikutin berasal dari kata ikut, terdapat gejala protesis dan paragog, yaitu penambahan fonem /n/ dan penambahan fonem /i/ dan /n/. 49. Ngantri Kata ngantri berasal dari kata antri, terdapat gejala protesis, yaitu penambahan fonem /n/. 50. Ngeblind Kata ngeblind berasal dari kata proses adaptasi dari kata blend (Ing) yang berarti paduan, campuran. Terdapat gejala protesis yang penambahan fonem /n/.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk komersial juga diambil dari dialek Jakarta. Adapun bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial televisi yang merupakan dialek Jakarta adalah sebagai berikut : 1. Banget Kata banget merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang memiliki arti sangat. 2. Gede Kata gede merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Sunda yang memiliki arti besar 3. Gue Kata gue merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang memiliki arti saya, aku. 4. Deh Kata deh merupakan unsur bahasa Betawi yang berfungsi sebagai partikel untuk mengkukuhkan kata-kata atau maksud lawan bicara. 5. Dong Kata dong merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang berfungsi sebagai partikel yang dipakai dibelakang kata atau kalimat untuk pemanis maksud. 6. Ngomong Kata ngomong berasal dari kata omong yang berasal dari dialek Jakarta dengan unsur bahasa Sunda yang berarti berbicara. 7. Ecek-ecek Kata ecek-ecek merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Melayu yang memiliki arti tidak sesuai dengan aslinya atau palsu
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
8. Bikin Kata bikin merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Melayu yang memiliki arti buat. 9. Loe Kata loe merupakan dialek Jakarta dengan unsur bahasa Betawi yang memiliki arti kamu, kau, anda.
2.2 Analisis Pesan atau Makna yang Terdapat Di dalam Iklan Produk Komersial Televisi yang Memakai Bahasa Gaul Produsen akan menggunakan berbagai cara agar produk yang dihasilkannya laku dipasaran. Berbagai kegiatan promosi pun akan dilakukan, salah-satunya dengan mengiklankan produknya di televisi. Untuk mempermudah kegiatan promosi atau iklan maka orang yang berperan penting untuk membuat kegiatan promosi atau iklan agar berhasil dan sukses adalah pengiklan. Pengiklan akan membuat sebuah iklan sebuah produk menjadi menarik untuk dilihat yaitu dengan menggunakan gambar-gambar dan bahasa yang menarik. Bahasa gaul dipilih oleh para pengiklan, karena bahasa gaul menampilkan bahasa yang unik dan menarik sehingga penonton akan tertarik untuk melihat, memperhatikan serta mengenal iklan produk tersebut. Apabila penonton sudah mau melihat tayangan iklan maka harapan pengiklan untuk menyampaikan pesan tentang sebuah produk akan berhasil disampaikan.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Adapun pesan atau makna yang terdapat di dalam iklan produk komersial televisi yang menggunakan bahasa gaul periode 01 Maret - 31 Juni 2007 adalah sebagai berikut : 1. Iklan Produk Minuman - Indocafe coffe jahe “Anget banget” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan indocaffe adalah bahwa indocaffe kini tersedia dengan rasa jahe. Kalimat “anget banget” dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa campuran jahe dalam kopi indocaffe jahe ternyata tidak hanya nikmat diminum saat hangat tetapi juga dapat membuat tubuh menjadi hangat. - Good Day Coffe Mix “Ngeblend abis enaknya’ Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan kopi Good Day Coffe Mix adalah bahwa kopi Good Day Coffe Mix memliki paduan kopi, susu, gula yang sangat pas. Kalimat “ngeblend abis” dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa paduan kopi, susu, gula benar-benar tepat dan pas yang membuat rasa kopi ini menjadi sangat enak. - Anker Bir “Bosen ngantri di bawa asik aja” Anker bir merupakan minuman mengandung alkohol, sehingga pengiklan tidak dapat menyampaikan pesan secara terang-terangan kepada penonton untuk mengajak dan membeli minuman beralkohol ini, tetapi pengiklan menggunakan kalimat lain yang dapat menggambarkan produk ini. Kalimat “bosen ngantri dibawa asik aja” di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa anker bir dapat membuat suasana hati dan pikiran orang yang meminumnya menjadi santai.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
- Buavita Manggo “Cara enak dari yang simpel” Kalimat “cara enak cari yang simpel” di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa penonton dapat menikmati buah mangga asli hanya dengan meminum Buavita Manggo sehingga penonton tidak perlu susah untuk mencari bahkan membeli buah mangga, karena hanya dengan minum buavita manggo penonton dapat langsung menikmati buah mangga asli. - Fresh Tea Green Tea “Pilihan generasi fres” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan Fresh Tea Green Tea merupakan minuman ringan berupa kandungan teh hijau. Kalimat “pilihan generasi fres” di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa Fruit Tea Green Tea merupakan minuman pilihan bagi generasi muda yang berjiwa segar, sehingga pengiklan ingin menegaskan bahwa setiap generasi muda yang mengaku berjiwa muda dan segar wajib minum Fresh Tea Green Tea. - Fanta “Cerianya berasa banget” Kalimat “cerianya berasa banget” di dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa minuman Fanta dapat membuat suasana hati, pergaulan dengan teman makin bertambah ceria, jadi kalau ingin suasana bertambah ceria, minumlah Fanta!. -
Fruitamin “Buahnya bener-bener nyegerin” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan adalah bahwa Fruitamin merupakan
minuman yang mengandung buah-buahan. Rasa buah yang ada dalam Fruitamin dapat menyegarkan dan menghilangkan dahaga, karena rasa buahnya benar-benar seperti buah asli. Kalimat “buahnya bener-bener nyegerin” dalam iklan ini merupakan penegasan pengiklan tentang kandungan rasa buah yang terdapat pada minuman ini.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
2. Iklan Produk Permen dan Coklat - Chunky bar “Gede sih tapi rela bagi-bagi” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan Chunky Bar adalah bahwa coklat Chunky Bar merupakan coklat yang memiliki ukuran yang besar. Kalimat tapi rela bag-bagi merupakan kalimat yang dipilih pengiklan untuk menyampaikan rasa yang lezat yang terkandung di dalam coklat yang membuat orang yang memakannya tidak akan rela membaginya dengan orang lain. - Starbus “Gak semua yang loe denger itu bener, starbus yang benar ya rasa buahnya”. Sesuatu yang dapat dipercaya adalah sesuatu hal yang sesuai dengan fakta. Pengiklan menggunakan kalimat gak semua yamg loe denger itu benar untuk menegaskan tentang fakta yang disampaikannya dalam iklan adalah sesuatu yang benar, karena rasa buah yang ada di dalam permen Starbust adalah fakta yang dapat dipercaya dan merupakan penegasan pengiklan tentang rasa buah yang ada pada permen, karena apa yang didengar oleh penonton belum tentu semuanya benar, tetapi yang penonton dengar tentang rasa buah pada permen Starbust adalah benar kenyataannya sehingga penonton wajib coba rasa buah pada permen Starbust. -
Kiss ”Puluhan ekspresi buat ungkapin perasaan loe” Kiss merupakan salah satu produk permen pengharum nafas. Pesan yang ingin
disampaikan pengiklan dalam iklan Kiss adalah bahwa Kiss merupakan salah satu produk permen pengharum nafas yang dapat membuat komunikasi dapat berjalan dengan lancar dalam mengungkapkan perasaan kepada orang lain. Jadi jika ingin dapat mengungkapkan perasaan kita dengan bebas tanpa harus takut bau mulut maka makanlah perman Kiss.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
-
Sugus ”Sekali mulai gak bisa b’renti” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan permen Sugus terdapat di dalam
kalimat ”sekali mulai gak bisa b’renti” kalimat ini merupakan gambaran pengiklan tentang rasa sugus yang lezat yang membuat orang yang memakannya akan ketagihan hanya dengan sekali mencobanya. -
Gery Salut Coklat “Tebel dan panjang coklatnya” Gery Salut Coklat merupakan produk wafer yang dilapisi coklat. Pesan yang ingin
disampaikan pengiklanan merupakan gambaran pengiklan tentang produk ini dimana pengiklan ingin menyampaikan bahwa coklat yang terdapat didalam wafer sangat banyak dimana setiap lapisan pada wafer terdapat coklat. Hal ini pasti membuat Gery Salut Coklat menjadi wafer coklat yang sangat lezat. Kalimat “tebel dan panjang coklatnya” didalam iklan Gery salut coklat ingin mempertegas banyaknya coklat yang terdapat didalam wafer Gery Salut Coklat.
3. Iklan Produk Biskuit dan Makanan Ringan -
Better Biscuit “Better emang better” Pada iklan biscuit pengiklan menggunakan nama produk Better yang berarti lebih
baik untuk dijadikan bahasa pada iklan. Pengiklan ingin menyampaikan bahwa biscuit better lebih baik dari biscuit lainnya Kalimat “Better emang better” didalam iklan ini merupakan penegasan pengiklan tentang produknya yang lebih unggul dari produk merk lain.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
-
Kacang Kulit Rasa “Oks banget” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy
writer) dalam iklan Kacang Kulit Rasa adalah gambaran pengiklan tentang produknya berupa kacang yang memiliki kualitas yang baik. Rasa dan kualitas Kacang Kulit Rasa sangat baik secara rasa dan kualitas. Kalimat “Oks banget” yang terdapat di dalam iklan merupakan penegasan yang ingin disampaikan pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) tentang kualitas produk yang ditawarkannya agar konsumen tertarik untuk membelinya. -
Nissin Crackers “Bikin dekat bikin akrab” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan ini adalah bahwa Nissin
crackers dapat dinikmati saat acara kumpul keluarga. Dengan mengkonsumsi nissin crackers suasana santai, dekat dan akrab akan makin terasa. Jadi jika ingin suasana menjadi lebih santai dan akrab hidangkan nissin cracker saat berkumpul dengan keluarga. -
Choey Choco “Yang lain ntar dulu deh” Choey Choco merupakan salah satu produk coklat dalam bentuk permen. Pesan yang
ingin disampaikan pengiklan didalam iklan Choey Choco merupakan gambaran rasa produk yang sangat lezat yang membuat orang tidak akan peduli dengan situasi sekitarnya dan cenderung akan berkata “Yang lain ntar dulu deh” saat menikmati coklat permen ini. Kalimat “yang lain ntar dulu deh” didalam iklan choey choco merupakan penegasan yang ingin dsampaikan pengiklan tentang kelezatan Choey Choco sehingga saat menikmatinya, konsumen akan lupa dengan situasi di sekitarnya. - Supermi Kaldu Ayam “Buktiin rame-rame”
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Pesan yang ingin disampaikan pengiklan didalam iklan supermi kaldu ayam adalah bahwa rasa kaldu ayam yang terasa dalam Supermi Kaldu Ayam benar-benar lezat Kalimat “Buktikan rame-rame” di dalam iklan supermi kaldu ayam ingin menantang dan mengajak penonton untuk beramai-ramai untuk membuktikan kelezatan Supermi Kaldu Ayam. Kalimat yang dipakai pengiklan dalam iklan ini merupakan cara pengiklan untuk menggambarkan dan mempertegas rasa lezat yang pada produk ini. -
Momogi Snack “Sekali coba mow-mow lagi dong” Kalimat “sekali coba mow-mow lagi dong” didalam iklan ini merupakan penegasan
yang disampaikan pengiklan tentang rasa dari snack ini. Kalimat Mow-mow lagi dong merupakan bahasa yang digunakan pengiklan untuk menyampaikan rasa produk yang pasti enak karena dapat membuat orang yang sekali memakannya akan ketagihan.
4. Iklan Produk Rokok -
Sejati “Emang bikin bangga” Sejati merupakan iklan produk rokok. Sama seperti iklan produk yang lain, pengiklan
tidak dapat dengan jelas dan terbuka untuk menyampaikan pesannya kepada penonton untuk membeli produk yang ditawarkannya. Kalimat “emang bikin bangga” didalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa dengan menggunakan produk ini akan menimbulkan kebanggaan bagi orang yang menggunakannya. -
LA Light “Enjoy aja” LA Light juga merupakan iklan produk rokok. Kalimat “enjoy aja” adalah cara
pengiklan untuk menyampaikan bahwa dengan menggunakan LA Light maka suasana dalam menikmati hidup dan bergaul akan menjadi santai dan menyenangkan.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
-
Sempoerna Hijau “Gak ada loe gak rame” Sempoerna Hijau merupakan iklan produk rokok. Kalimat “gak ada loe gak rame”
merupakan cara pengiklan untuk menyampai pesan bahwa suasana tidak akan ramai dan menyenangkan jika tidak menggunakan produk ini. -
X Mild “Xpresikan aksimu” X Mild juga merupakan produk rokok. Kalimat “Xpresikan aksimu” merupakan cara
pengiklan untuk menyampaikan pesan bahwa dengan menggunakan produk ini, konsumen dapat mengekspresikan semua kemampuan yang ada dalam dirinya.
5. Iklan Produk Pembersih Wajah -
Biore Anti Acne “Bebas jerat PD berat” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan Biore Anti Acne adalah bahwa
Biore Anti Acne merupakan pembersih wajah yang dapat mencegah timbulnya jerawat. Kalimat “bebas jerat PD berat” didalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa jika bebas jerawat maka kita dapat percaya diri dalam setiap melakukan setiap aktivitas. Jika tidak ingin berjerawat maka gunakanlah Biore Anti Acne.
6. Iklan Produk Kartu Perdana dan Kartu Pra Bayar -
Flexy “Harga pasti bikin hepi” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan Flexy adalah bahwa tarif pulsa
yang murah membuat konsumen akan merasakan kenyamanan saat menggunakannya. Kalimat “harga pasti bikin hepi” dalam iklan ini ingin mempertegas tentang tarif pulsa Flexy yang murah yang pasti membuat pelanggan operator seluler ini benar-benar
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
diuntungkan daripada menggunakan operator seluler lain. Kalau ingin tarif pulsa murah yang buat senang, gunakan Flexy! -
XL Bebas “Pulsanya gak abis-abis” Pesan yang ingin pengiklan sampaikan pada iklan ini adalah bahwa tarif pulsa XL
Bebas sangat murah sehingga pengguna operator ini tidak akan rugi jika menjadi pelanggan operator ini, karena tarif pulsa yang murah membuat pulsa yang anda punyai tidak akan cepat habis karena untuk menelepon ke sesama XL atau operator lain XL bebas memberikan tarif yang sangat murah. Kalimat “pulsanya gak abis-abis” dalam iklan ini merupakan gambaran yang disampaikan pengiklan tentang pulsa yang kita miliki jika menggunakan XL Bebas. Dengan menggunakan XL Bebas kita dapat menggunakan pulsa dengan tepat dan sangat hemat. -
Mentari Seru “Buruan pake biar ngomong makin seru!” Mentari seru merupakan produk baru dari Mentari. Kalimat “Buruan pake, biar
ngomong makin seru” dalam iklan ini merupakan ajakan pengiklan untuk memilih kartu ini, karena dengan memakai Mentari akan membuat komunikasi dengan orang lain akan berjalan lancar dan murah. -
Simpati Ekstra “Kalo ada yang ekstra ngapain pilih yang biasa” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan ini adalah bahwa Simpati Ekstra
merupakan produk baru dari Simpati. Kata ekstra dalam kalimat dalam iklan merupakan fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh kartu perdana ini yaitu berupa penambahan pulsa Rp.10.000-, jika isi ulang pertama kali dilakukan, layanan 3G dan fasilitas menarik lainnya. Kalimat “kalo ada yang ekstra ngapain pilih yang biasa” dalam iklan ini ingin menyampaikan bahwa kalau ada produk simpati Ekstra yang banyak menyediakan
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
fasilitas bagus, mengapa konsumen harus memilih kartu perdana merk lain? Jadi sudah tepat kalau penonton memilih yang ekstra atau yang lebih dari yang lain. -
Simpati “Banyak pake gratis pake banyak” Simpati membuat program baru buat pelanggannya berupa penggunaan minimal 6
menit dan 6 kali SMS, maka, pelanggan operator ini akan mendapatkan pulsa gratis dan SMS gratis sesuai dengan tarif yang digunakan dan berlaku kelipatannya. Kalimat “banyak pake gratis pake banyak” merupakan cara pengiklan untuk menggambarkan program yang ditawarkan oleh operator Simpati. Semakin banyak menggunakan pulsa Simpati maka gratis pulsa dan SMS pun akan semakin banyak.
7. Produk Pakaian, Tas, Make-up -
Sophi Martin “B’da banget” Sophi Martin merupakan MLM yang menyediakan produk berupa pakaian, tas dan
perlengkapan wanita lainnya. Kalimat “b’da banget” di dalam iklan ingin menyampaikan bahwa setiap wanita yang menggunakan produk Sophie Martin akan memiliki penampilan berbeda dari penampilan biasanya karena para wanita akan menjadi lebih cantik dan muda. Jadi kalau ingin berpenampilan beda dari biasanya gunakan produk Sophi Martin.
8.
Produk Plaster
-
Amanplast “Kerena, lutuna, gaulna” Amanpalas adalah salah satu produk plaster luka yang memiliki warna lucu dan
menarik. Pesan yang ingin disampaikan pengiklan tentang produk plaster Amanplast
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
lebih memfokuskan tentang bentuk dan kemasan dari plaster. Gambar dan warna plaster yang lucu dengan warna yang menarik membuat plaster ini berbeda dari plaster merk lain.. Kelebihan lain dari produk ini adalah plaster yang bisa ditempel di bagian tubuh tanpa harus ada luka di tubuh kita. Tidak seperti plaster lain yang berfungsi hanya sebagai obat, Amanplast dapat digunakan untuk menghias tubuh agar terlihat menjadi lebih keren dan gaul.
9.
Produk Pembalut Wanita
-
Bagus Nina “Tipis abis, serasa gak pake tuh” Bagus Nina adalah salah satu produk pembalut wanita, pembalut ini tipis tetapi tetap
dapat menyerap haid dengan baik sehingga tidak mudah tembus. Kalimat “tipis abis, serasa gak pake tuh” dalam iklan ini merupakan pesan yang ingin disampaikan pengiklan tentang kenyamanan yang diterima oleh pengguna Bagus Nina ketika menggunakan produk ini.
10. Produk Penyedap Masakan -
Indofood Kaldu Ayam “Lebih teraza lezatnya” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan ini adalah bahwa Indofood
Kaldu Ayam merupakan penyedap masakan yang benar-benar lezat rasanya. Pengunaan kata teraza merupakan cara pengiklan untuk menggambarkan rasa yang sangat lezat. Kalimat “lebih teraza lezatnya” di dalam iklan ini adalah gambaran yang diberikan pengiklan tentang rasa dan kualitas produk ini.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
11. Produk Perawatan Tubuh dan Rambut -
New Axe Deodrant “Bikin cewek jadi gokil” New Axe Deodrant merupakan salah satu produk deodorant atau pencegah bau badan.
Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan ini adalah bahwa New Axe Deodrant merupakan produk tepat pilihan para pria, karena keharumannya dapat menghilangkan bau badan para pria dan membuat tubuh menjadi harum sehingga dapat membuat para wanita jatuh hati pada anda dan rela melakukan apapun ketika berada didekat pria yang menggunakan produk ini . Kalimat “bikin cewe jadi gokil” didalam iklan ini merupakan gambaran bagaimana keharuman yang diciptakan New Axe Deodorant pada tubuh para pria yang dapat membuat para wanita menjadi seperti orang ”gila”. -
Gatsby “Gaya semau gue” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan ini adalah bahwa Gatsby
merupakan krim rambut yang dapat membuat rambut pria dapat diatur dengan berbagai gaya. Kalimat “gaya semau gue” di dalam iklan ini ingin menggambarkan kalau menggunakan Gatsby penonton bisa mengatur gaya rambut nya dengan sesuka hati. -
Rexona Baru “Jangan sampe’ dipanggil burket” Pesan yang ingin disampaikan pengiklan dalam iklan ini adalah bahwa Rexona Baru
merupakan produk deodorant yang dapat digunakan untuk menanggulangi keringat berlebihan pada para remaja. Penggunaan bedak untuk menanggulangi keringat sangat tidak baik karena dapat menimbulkan bubur ketek. Kalimat “jangan sampe dipanggil burket” dalam iklan ini ingin menyampaikan kalau tidak ingin bau badan dan dipanggil dengan remaja burket pakai Rexona Baru.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
12. Produk Sepeda Motor dan Sparepart Sepeda Motor -
Yamaha Vixion “Yang lain gak bisa ngikutin” Yamaha Vixion merupakan produk sepeda motor baru dari Yamaha. Kata gak bisa
ngikutin pada iklan merupakan cara pengiklan untuk menyampaikan kelebihan-kelebihan yang dimiliki produk ini dari produk merk lain. -
Honda Genuine Part “Kalo ada Honda Geniune Part kenapa harus pilih spare part yang ecek-ecek” Dari pernyataan yang terdapat di dalam iklan maka pernyataan yang tepat seharusnya
“Kalau ada Honda Genuine Part mengapa harus memilih spare part yang palsu”. Secara tersirat pengiklan ingin menyampaikan kalau Honda sudah menyediakan spare part untuk sepeda motor Honda yang asli sehingga konsumen atau penonton tidak perlu memilih dan membeli spare part yang bukan asli Honda.
2.3. Pengaruh Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Komersial terhadap Konsumen sebagai Pemakai Bahasa Indonesia Bahasa gaul yang digunakan oleh pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) merupakan salah-satu bentuk komunikasi. Diharapkan dengan bahasa unik dan menarik yang ada pada iklan produk komersial, dapat menarik perhatian penonton atau konsumen. Apabila perhatian penonton atau konsumen didapatkan maka pesan atau makna dari iklan yang ingin disampaikan penulis naskah iklan (copy writer) akan tersampaikan.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial televisi menimbulkan pengaruh bagi konsumen atau penonton yang melihat iklan itu. Adapun pengaruh yang ditimbulkan bagi konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia adalah :
2. 3. 1. Pengaruh Positif 1. Menambah perbendaharaan kosakata konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia Konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia akan mendapatkan kosakata baru yang dapat digunakan untuk berkomunikasi informal sehingga konsumen akan semakin kaya dengan perbendaharaan kata dalam menyampaikan gagasan atau ide. Contoh: kata gokil Kata gokil berasal dari kata gila. Kata ini merupakan kosakata baru untuk menyebutkan perbuatan seseorang yang mirip seperti orang gila. 2. Menciptakan suasana santai, dekat dan akrab dalam berkomunikasi Konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia akan mendapatkan ragam bahasa santai, karena bahasa yang digunakannya sesuai dengan situasi informal sehingga suasana komunikasi akan menjadi lebih santai, dekat dan akrab. Contoh: kata enjoy Kata enjoy merupakan kata yang diadaptasi dari bahasa Inggris yang berarti menikmati, . Dalam komunikasi sehari-hari kata enjoy sering digunakan untuk mengungkapkan suasana santai.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
2.3.2 Pengaruh Negatif 1. Konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia akan lebih suka menggunakan bahasa gaul dalam setiap situasi komunikasi Peniruan terhadap kosakata bahasa gaul merupakan hal yang tidak salah asal digunakan atau ditempatkan sesuai kondisinya. Namun pengaruh negatif akan timbul apabila bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial juga digunakan pada saat situasi resmi. Contoh: - bosen - banget
- emang - hepi
Kosakata bahasa gaul diatas merupakan bahasa tidak baku . Namun konsumen lebih suka meniru dan menggunakannya dalam situasi komunikasi informal dan terkadang secara tidak sadar ikut memasukkan kosakata tersebut kedalam komunikasi formal. 2. Konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia secara perlahan akan melupakan aturan bahasa baku dalam berbahasa yang baik dan benar benar Sikap peniruan yang berlebihan terhadap kosakata bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial menyebabkan konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia tidak mempunyai inisiatif atau kemauan untuk menggunakan bahasa baku yang menjadi syarat dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. Contoh: - gak - bikin
- aja - kalo
Kosakata diatas tidak terdapat dalam kosakata bahasa baku karena susunannya serta ejaannya tidak sesuai konstruksi sintetis atau susunan terpadu dalam aturan bahasa baku dan juga penggunaan dialek yang belum dianggap unsur baku bahasa Indonesia
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
3. Kebingungan dalam penerapan berbahasa Indonesia yang baik dan benar Pelajar atau anak-anak sekolah dasar merupakan salah satu konsumen dan pemakai bahasa Indonesia. Sebagai generasi muda, mereka akan kebingungan untuk membedakan dan menerima pelajaran yang mereka terima dari sekolah tentang berbahasa yang baik dan benar yang sesuai dengan bahasa baku dengan penerapan yang mereka dengar dan lihat pada iklan televisi yang tidak sesuai dengan apa yang mereka pelajari. Contoh: kata saja menjadi aja memang menjadi emang para pelajar akan sulit membedakan susunan konstruksi sebuah kata serta ejaan resmi yang sesuai dengan aturan baku.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
BAB III SIMPULAN DAN SARAN 3. 1.
Simpulan Dari penelitian yang telah penulis lakukan terhadap pemakaian bahasa gaul pada
iklan produk komersial di televisi periode 01 Januari - 31 Januari 2007 dapat disimpulkan bahwa : 1. Pembentukan kata bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan banyak terbentuk dari gejala hiperkorek yaitu gejala bahasa yang menunjukkan sesuatu yang salah, baik ucapan maupun ejaan (tulisan). Selain gejala hiperkorek gejala bahasa lain yang membentuk bahasa gaul dalam iklan produk komersial televisi adalah ; penghilangan fonem (afaresis, sinkop, apokop), penambahan fonem (profesis, epentesis, paragog), gejala adaptasi, singkatan dan akronim 2. Gejala metatesis yang ditemukan sebelumnya sebagai salah-satu proses pembentukan kata dalam bahasa gaul khusus, tidak penulis temukan di dalam pembentukan kata pada bahasa gaul yang terdapat pada iklan produk komersial atau bahasa gaul umum 3. Pembentukan kata dalam bahasa gaul tidak harus mengikuti aturan dan rumusan yang tetap, sehingga bahasa gaul dapat
berubah seiring
perkembangan bahasa yang digunakan oleh penuturnya 4. Pengiklanan memakai dialek Jakarta di dalam iklannya karena saat ini dialek Jakarta dianggap memiliki status sosial yang lebih tinggi dari dialek daerah lain karena posisi Jakarta sebagai ibu kota negara.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
5. Bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk komersial televisi yang diambil pengiklan khususnya penulis naskah iklan (copy writer) dari dialek Jakarta pada iklan produk komersial televisi adalah ; dong, deh, gue, loe, bikin, ngomong, ecek-ecek, banget, gede. 6. Bahasa gaul yang terdapat di dalam iklan produk komersial merupakan salahsatu cara untuk pengiklanan untuk menarik perhatian penonton agar melihat iklan yang ditayangkan utamanya hanya untuk menyampaikan pesan dari sebuah produk yang diiklankan agar penonton tertarik untuk membeli produk tersebut 7. Pengaruh yang ditimbulkan akibat pemakaian bahasa gaul pada iklan produk komersial
televisi
adalah
berupa
dampak
positif
yaitu
menambah
perbendaharaan kosa kata konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia dan menciptakan suasana santai, dekat dan akrab dalam komunikasi. Dampak negatif yang ditimbulkan antara lain; konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia akan lebih menyukai menggunakan bahasa gaul dalam setiap situasi dalam komunikasi, konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia secara perlahan akan melupakan bahasa baku yang menjadi dasar untuk dapat berbahasa Indonesia dengan baik dan benar. 3.2 Saran Penulis berharap pengiklan harus cukup perhatian dan sadar dalam menggunakan bahasa yang akan digunakan pada iklan. Penggunaan bahasa gaul pada iklan dapat membuat konsumen sebagai pemakai bahasa Indonesia tidak menghargai serta melupakan bahasa Indonesia baku.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Khaidir. 1990. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa. Ardianto, Elvinaro dkk. 2004. Komunikasi Massa Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Ayatrohaedi. 1979. Dialektologi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Badudu, JS. 1985. Pelik-pelik Bahasa Indonesia. Bandung: Pustaka Prima. Badudu, JS. 1995. Inilah Bahasa Indonesia yang Benar IV. Jakarta: Gramedia. Cahyono, Bambang Yudi. 1995. Kristal-kristal Ilmu Bahasa. Surabaya: Airlangga University Press Chaer, Abdul dan Leonie Agustina. 1995. Sosiolinguistik Perkenalan Awal. Jakarta: Rineka Cipta. Chusmeru. 2006. Bali Post. 24 Januari 2006. Jakarta: PT Bali Post. Jefkins, Frank. 1996. Periklanan. Edisi ketiga. Jakarta: Erlangga. Keraf, Gorys. 1991. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: Gramedia. Leech, Geoffrey. 1993. Prinsip-prinsip Pragmatik. Jakarta: UI Press Lumintaintang, Yayah. 1997. Pemakaian Bahasa Indonesia dan Dialek Jakarta di SMA Jakarta. Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa . Manik, Sondang. 2004. Bahasa Gaul (Tinjauan Semantis). Medan: Tesis. Program Pascasarjana Universitas Sumatra Utara. Pateda, Mansoer. 1990. Sosiolinguistik. Bandung: Angkasa. Poedjosoedarmo,
Soepomo.
2003.
Filsafat
Bahasa.
Muhammadiyah Press
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
Surakarta:
Universitas
Siregar, Ahmad Samin. 2003. Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Medan: USU Press Sudaryanto. 1993. Metode dan Aneka Teknik Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana University Press. Sugihastuti. 2000. Bahasa Laporan Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sukmi, Willyana. 2006. Bahasa Gaul. (Skripsi). Medan: Fakultas Sastra Universitas Sumatra Utara. Sumarsono dan Paina Partana. 2004. Sosiolinguistik. Yogyakarta: Sabda. Tarigan, Henry Guntur. 1995. Pengajaran Semantik. Bandung: Angkasa KAMUS Kridalaksana, Harimurti.1984. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional. Sahertian, Debby. 2003. Kamus Bahasa Gaul (Kamasutra Bahasa Gaul). Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
LAMPIRAN B LAMPIRAN DATA 1. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Kartu Perdana : IM 3 : Global TV (MTV Musik Bangeet) : 01 April 2007, 10:30 WIB
2. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Permen : Starbust : Global TV (MTV Musik Banget) : 02 April 2007, 11:05 WIB
3. Jenis produk Merk produk dan bahasa iklan Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Rokok : Sejati : Trans TV (Bioskop Trans TV) : 03 April 2007, 21:00 WIB
4. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Kacang : Kacang Kulit Rasa Garuda : RCTI (Sinetron Wulan) : 06 April 2007, 23:05 WIB
5. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Deodorant : New Axe ( Sinema Indosiar) : Indosiar : 06 April 2007, 14:40 WIB
6. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Kopi : Good Day Coffe Mix : Global TV (MTV Musik Bangeet) : 07 April 2007, 10:00 WIB
7 . Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Kopi : Indocaffe Coffe Jahe : Global TV (MTV Musik Bangeet) : 07 April 2007, 10:30 WIB
8. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Bir : Anker Bir : SCTV(Liputan 6 siang) : 12 April 2007, 10:30 WIB
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
9. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Minuman ringan : Buavita Mango : SCTV (Sinetron Cinta Fitri) : 23 April 2007, 21:30 WIB
10. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Minuman ringan : Fresh Tea Green Tea : Global TV (Lets Dance) : 20 April 2007, 10:38 WIB
11. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Minuman ringan : Fruitamin : RCTI(Sinetron Intan) : 25 April 2007, 18:30 WIB
12. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Minuman ringan : Fanta : Trans TV (Dorce Show) : 25 April 2007, 10:36 WIB
13. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Coklat : Chunky Bar : Global TV (MTV Rumah Gue) : 28 April 2007, 10:45 WIB
14. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Makanan ringan : Nissin Crackers : Metro TV (Metro Malam) : 28 April 2007, 23:15 WIB
15. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Permen : Choeey Choco : SCTV (Sinetron Putri) : 30 April 2007, 21:30 WIB
16. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Makanan ringan : Supermi Kaldu Ayam : SCTV (Kasak-kusuk Infotaiment) : 01 Mei 2007, 15:30 WIB
17. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Makanan ringan : Momogi Snack : SCTV(Liputan 6 Siang) : 01 Mei 2007, 12:30 WIB
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
18. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Rokok : LA Light : Trans TV (Ceriwis) : 03 Mei 2007, 12:40 WIB
19. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Rokok : Sempoerna Hijau : Lativi (Liga Djarum Indonesia) : 03 Mei 2007, 16:30 WIB
20. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Rokok : X Mild : Trans TV (Ceriwis) : 03 Mei 2007, 12:52 WIB
21. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Perawatan wajah : Biore Anti Acne : Trans TV (Insert Infotaiment) : 05 Mei 2007, 11:04 WIB
22. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Operator seluler : Flexy : TPI (Sinetron Religius) : 11 Mei 2007, 10:30 WIB
23. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Operator seluler : XL Bebas : Indosiar (Sinema Indosiar) : 10 Mei 2007, 13:30 WIB
24. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Kartu perdana : Mentari Seru : Trans TV (Bioskop Trans TV) : 11 Mei 2007, 21:30 WIB
25. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Kartu perdana : Simpati Ekstra : Global TV (MTV Lokal Abies) : 15 Mei 2007, 11:30 WIB
26. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Perawatan Tubuh : New Axe Deodorant : Trans TV (Bioskop Trans TV) : 11 Mei 2007, 21:10 WIB
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
27. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Perawatan rambut : Gatsby : Indosiar (Kiss Infotaiment) : 18 Mei 2007, 10:05WIB
28. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Perawatan tubuh : Rexona Baru : SCTV (Liputan 6 Siang) : 19 Mei 2007, 12:10 WIB
29. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Sepeda motor : Yamaha Vixion : Metro TV (Show Bisnis) : 20 Mei 2007, 18:20 WIB
30. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Spare Part Motor : Honda Genuine Part : RCTI (Seputar Indonesia) : 21 Mei 2007, 17:30 WIB
31.Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Perlengkapan wanita : Sophi Martin : SCTV (Sophi Martin Show) : 21 Mei 2007, 14:30 WIB
32. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Plaster luka : Amanplast : Trans7(Jejak Petualang) : 28 Mei 2007, 10:30 WIB
33. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Pembalut wanita : Bagus Nina : Trans TV (Ceriwis) : 05 Juni 2007, 12:38 WIB
34. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Penyedap masakan : Indofood Kaldu Ayam : Trans TV (Wisata Kuliner) : 15 Juni 2007, 14:10 WIB
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009
35. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Permen : Kiss : Trans TV (Empat Mata) : 2l Juni 2007, 21:30 WIB
36. Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Coklat : Gery Salut Coklat : RCTI (Seputar Indonesia) : 25 Juni 2007, 17:15 WIB
37. . Jenis produk Merk produk Sumber data Tanggal dan waktu data diambil
: Permen : Sugus : SCTV(Liputan Enam Petang) : 28 Juni 2007, 17:38 WIB
Ade Azwida. Pemakaian Bahasa Gaul pada Iklan Produk Komersial Televisi. 2007 USU e-Repository©2009