BAB II PEMAHAMAN TENTANG BALI SKATEPARK Dalam bab ini akan dijabarkan pemahaman teori-teori yang dijadikan acuan untuk perancangan dengan standar-standar skatepark, studi proyek sejenis tehadap fasilitas olahraga skateboard. 2.1 Tinjauan Pustaka Pada tinjauan pustaka diperlukan gambaran umum agar mengetahui apa yang akan dibangun dan memiliki satu pandangan terhadap proyek. Pembahasan yang terdapat pada tinjauan pustaka ini memberikan sumber pemahaman yang dapat menjadi acuan umum dalam perancangan proyek. 2.1.1 Pemahaman Judul Judul yang dipakai dalam pembahasan makalah ini adalah “Bali Skatepark”. Bali adalah suatu pulau yang sudah dikenal oleh masyrakat lokal hingga mancanegara Bali Skatepark di Badung
6
dengan kebudayaan dan gaya arsitektur khas bali. Skatepark yang berarti suatu wadah yang dibuat untuk permainan skateboard, atau juga yang berarti taman bermain untuk skateboard dimana wadah untuk memainkan skateboard menggunakan media menyerupai taman sebagai arena bermainnya, rintangannya juga ditata agar terlihat seperti medan jalanan dan taman. Jadi pengertian dari Judul Bali Skatepark ini adalah suatu tempat permainan skateboard yang memiki gaya arsitektur bali dalam tampilah bangunannya. 2.1.2 Pengertian dan Sejarah Skateboard Papan luncur atau yang dikenal dengan skateboard adalah sebuah papan yang memiliki empat roda dan digunakan untuk aktivitas meluncur. Papan ini memiliki tenaga yang dipacu dengan mendorong menggunakan satu kaki sementara kaki yang satunya berada di atas papan. Bisa juga sang pengguna berdiri di atasnya sementara papan ini meluncur ke bawah pada sebuah turunan yang curam dan dengan ini menggunakan gaya gravitasi sebagai pemacu. Menurut (Steve, dkk., 2011) Skateboard pertama kali ditemukan pada pertengahan tahun 1950, seiring dengan perkembangan era surfing di daerah California, Amerika Serikat. Pertama kali muncul, skateboard masih diciptakan oleh tangan manusia dan terbuat dari kayu yang digabungkan dengan ban sepatu roda dan disambungkan oleh trucks dari sepatu roda juga yang sangat tebal dan berat. Pada saat itu orang juga belum mengenal nama skateboard, melainkan sidewalk surfing. Masa-masanya dimulai ketika Marty McFly menggunakannya dalam sebuah film yang berjudul “Back To The Future”, disini Marty menggunakan media skateboard sebagai alat transportasinya. Semenjak boomingnya skateboard di Indonesia di awal tahun 2000an perkembangan skateboard di Indonesia semakin berkembang, di dominasi oleh skateboarder-skateboarder Jakarta dan Bandung sekarang sudah ada diberbagai kota di Indonesia seperti di Sulawesi-Sealatan sendiri diperkirakan komunitas skateboard lebih dari ribuan orang di Indonesia. Akan tetapi di kota makassar mungkin hanya
Bali Skatepark di Badung
7
puluhan komunitas disebabkan olah raga extreme ini baru dimulai pada tahun 2007. olah raga yang satu ini memang berbeda dengan olah raga lainnya, perlu ketekunan,kesabaran dan tekat yang kuat untuk mahir bermain skateboard, semakin dalam kita mempelajari semakin tinggi level kita untuk dicoba, tantangan mulai berkembang dari hanya bermain di jalan mulai beralih di tangga tangga, Handrail dan Gap. 2.1.3 Pengertian Skatepark Sebuah skatepark, adalah suatu wadah yang dibuat untuk permainan skateboard, atau juga yang berarti taman bermain untuk skateboard dimana wadah untuk memainkan skateboard menggunakan media menyerupai taman sebagai arena bermainnya, rintangannya juga ditata agar terlihat seperti medan jalanan dan taman yang berisi tangga, pagar, bangku, kebun mini. Sebuah skatepark juga berisi rintangan-rintangan seperti half-pipes, quarter pipes, spine transfers, handrails, funboxes, vert ramps, pyramids, banked ramps, full pipes, pools, bowls, snake runs, stairsets, dan beberapa objek lain. Skatepark mewadahi tempat untuk berkumpul, bermain dan meningkatkan kemampuan dalam suatu lingkungan yang aman dan nyaman (Putra, 2013) Skatepark ada yang dimiliki secara pribadi dan juga milik publik atau yang disebut privat skatepark dan publik skatepark : a. Privat skatepark biasanya dimiliki pribadi atau pihak swasta. Privat skatepark juga digunakan untuk mencari keuntungan sehingga untuk bermain di privat skatepark yang dimiliki oleh pihak swasta pengunjung diharuskan membayar atau menyewa arena. Privat skatepark biasanya dibangun didalam ruangan (indoor), hal tersebut dimaksudkan agar skatepark dapat disewakan setiap waktu walau pun sedang terjadi hujan. b. Publik skatepark biasanya dimiliki oleh pemerintah atau instansi yang membebaskan skatepark tersebut untuk dipakai oleh umum tanpa harus membayar atau menyewanya. Publik skatepark biasanya dibangun pada lingkungan terbuka (outdoor) (angerall, 2011)
Bali Skatepark di Badung
8
2.1.4 Jenis Permainan Skateboard Menurut Yudhis (2008) Skateboard dibagi kedalam dua jenis permainan yaitu : a. Street Street atau bisa di artikan jalanan, adalah jenis permainan skateboard yang menggunakan jalan sebagai tempat untuk memainkan papannya, seperti meloncati meja, bangku, box, meloncati anak tangga dan lain-lain yang dianggap bisa sebagai media untuk melakukan trik-trik. Street merupakan permainan skateboard paling bebas karena setiap pemain dapat menentukan dimana tempat bermain dan tidak hanya terpaku oleh satu tempat saja, namun belakangan ini banyak mendapat tentangan terutama para pejalan kaki yang merasa terganggu oleh aktivitas skateboard ini, dengan demikian unsur street dibuat dalam skatepark dimana medianya menyerupai elemen yang ada di jalanan seperti tangga, meja, bangku, box, dll. b. Vert Vert merupakan jenis permainan yang menggunakan suatu tempat khusus yang biasa di sebut Skatepark atau taman bermain skateboard. Vert mempunyai bentuk seperti setengah lingkaran pipa atau biasa di sebut (halfpipe). Berbagai macam ukuran halfpipe diantaranya dari ukuran tinggi 6 kaki sampai 12 kaki. Halfpipe ini terbuat dari lapisan kulit kayu yang sangat kuat. Skateboarder berdiri diantara ujung yang satu dan meluncur ke ujung yang lainnya hingga dapat meloncat melebihi ujung vert dan melakukan trik. 2.1.5 Unsur-Unsur Dalam Permainan Skateboard A. User (Pemain) User dalam permaian skateboard disebut Skateboarder atau istilah yang lebih dikenal Skater.
Bali Skatepark di Badung
9
B. Arena Tempat bermain skateboard di sebut juga skatepark, ada dua buah macam skatepark yaitu indoor dan outdoor. Jika tidak ada skatepark maka lahan yang luas yang berbahan beton / aspal dapat di jadikan tempat bermain skateboard. C. Alat Dalam bermain skateboard terdapat tata cara dan peralatan yang sesuai dengan olahraga ini yang harus dilakukan dalam memainkannya, diantaranya : 1. Skateboard Skateboard yang baik adalah papannya berbahan kayu yang masih baik, tidak terdapat retakan atau patahan pada papan skateboard dan mempunyai double nose dan dilengkapi komponen yang menghubungkan roda dengan papan dan dapat digerak-gerakkan (truck) serta ban dan bearing. Berikut gambar pemilihan ukuran papan skateboard berdasarkan user:
Gambar: 2.1 size skateboard Sumber: www. Google.com
Bali Skatepark di Badung
10
a. Sizes Mini: – bagi anak umur antara 5 dan 10 tahun. skateboards kecil sebaiknya dipasang dengan truk yang kira-kira ukuran yang kecil seperti Grindking Minis. b. 7,5 “- ukuran ini bagus untuk mengajak anak memakai papan yang lebih besar. Enak juga diajak skater yang gemar melakukan banyak technical trick seperti manual, flip trick diledges dll. Tinggi skater antara: 5 kaki sampai 5 kaki 4 inci tinggi atau antara 150 sampai 160 cm (ini tidak diharuskan). c. 7,75″ -ukuran ini adalah yang paling biasa.tinggi skater: 5 kaki 5 inci tinggi sampai 6 ft atau tinggi antara 160 sampai 180 cm (ini tidak diharuskan). d. 8,0″ – ukuran ini bagus untuk stabilitas. Ada lebih banyak tempat kaki di sini. papan ukuran ini baik untuk: handrails, slow stylish flip tricks down stairs dan over gaps, mini-ramp, dan kadang-kadang meluncur dikolam renang. tinggi skater: diatas 6ft atau tinggi antara 180 sampai 200cm (ini tidak diharuskan). diatas 8,0″ – ada pun papan skateboard yang lebarnya diatas 8 inci biasanya dimaksudkan untuk vert, bowl, park atau meluncur dikolam(pool). papan ini lebih besar dan lebih berat. Tetapi, mereka lebih stabil. (Zaldy, 2015) 2. Sepatu Sepatu merupakan hal yang sangat penting dalam bermain skateboard, sepatu yang khusus untuk bermain skateboard yang biasa berciri terdapat bantalan busa lebih besar untuk melindungi pergelangan mata kaki dan juga sol sepatu yang tebal dan kuat.
Bali Skatepark di Badung
11
2. Pengaman a. Helm, menjaga kepala agar terlindung dari benturan jika terjatuh. Helm skateboard berbentuk setengah lingkaran dengan banyak ruang ventilasi udara dan dengan bahan yang ringan dan kuat. b. Pelindung lutut kaki (knee pads) alat ini berbentuk setengah lingkaran yang dilengkapi pada bagian luar material plastik yang kuat namun ringan dan lapisan busa tebal pada bagian setengah lingkaran di dalam dengan repeat sebagai tali untuk mengaitkan knee pads pada lutut. c. Pelindung sikut dan tangan (elbow pads) alat ini berbentuk setengah lingkaran yang di lengkapi pada Gambar: 2.2 Pengaman dalam permainan skateboard Sumber: www.tupperware.co.id
bagian luar material plastik yang kuat namun ringan dan lapisan busa tebal pada bagian setengah lingkaran di dalam dengan repeat sebagai tali untuk mengaitkan elbow pads pada siku.
2.1.6 Teknik Bermain dan Trik Dasar Permainan Skateboard Menurut Steve, dkk., (2011), Skateboard mempunyai beberapa teknik dasar. Sebelum memulai bermain atau mempelajari teknik dasar, pertama kali yang harus diketahui dan dipahami adalah NOON PD (Niat, Otak, Otot, Nyali, dan Percaya Diri) selanjutnya barulah mulai mencoba. Dalam bermain skateboard terdapat tatacara yang harus dilakukan dalam permainannya: A. Teknik Bermain Skateboard a. Cara berdiri diatas papan skateboard Cara berdiri di atas papan yaitu pijakan kaki depan tepat berada diatas lubang baut dibagiat atas papan dan kaki belakan merada pada ujung papan
Bali Skatepark di Badung
12
bagian belakang. Dengan demikian dapat melatih keseimbangan badan dengan baik diatas papan. Ada dua cara berdiri diatas papan skateboard yaitu Goofy stance dengan menggunakan kaki kanan didepan
Gambar: 2.3 goofy stance Sumber: www.tupperware.co.id
Regular stance dengan menggunakan kaki kiri dibagian depan papan.
Gambar: 2.4 regular stance Sumber: www.tupperware.co.id
b. Menggerakkan papan/ meluncur Letakkan satu kaki kiri atau kanan diatas papan bagian depan, kemudian dorong perlahan papan skateboard menggunakan kaki satunya, lalu letakkan kaki pendorong keatas papan bagian belakan seketika papa skateboard akan meluncur perlahan, kendalikan dengan posisi badan yang seimbang. c. Berbelok dan mengerem Untuk membelokkan papan skateboard dapat dilakukan dengan cara mengendalikan bagian belakang dari papan skateboard dengan salah satu kaki kiri atau kaki kanan yang berada pada bagian belakang. Untuk
Bali Skatepark di Badung
13
mengerem atau memberhentikan papan caranya dengan menurunkan kaki yang berada di belakang papan skate. B. Trik Dasar Permainan Skateboard a. Ollie Ollie menjadi trik paling dasar untuk melakukan kombinasi trik-trik lainnya. Teknik Ollie ditemukan oleh Alan Gefland pada tahun 1978, berikut bagimana cara melakukan trik ollei. 1. Kedua kaki diletakkan diatas papan sesuai dengan sikap berdiri diatas papan skateboard. 2. Ambil ancang-ancang untuk melompat lalu tekan tail menggunakan kaki belakang skeras mungkin hingga bagian depan papan atau nose terangkat. 3. Kaki depan mengikuti arah naiknya nose, kemudian sapu atau tendang nose dengan kaki depan. 4. Jika papan skateboard sudah terangkat, kaki mengikuti arah gerak papan, lalu jaga tail agar terangkat seimbang dengan naiknya nose 5. Kedua kaki diposisikan pada ujung papan (nose dan tail) hingg papan mendarat dengan seimbang kembali
Gambar: 2.5 ollie Sumber: www.google.com
Bali Skatepark di Badung
14
b. Grind Grind merupakan bagian dasar trik skateboard dimana papan melaju diatas objek pipa besi maupun objek yang bisa dijadikan tempat untuk grind. Dalam trik grind terdapat beberapa macam trik, namun yang dijelaskan adalah Boardslide. 1.
Arahkan papan menuju pipa besi, atur
kecepatan dari papan skateboard. 2.
Lakukan trik Ollie dan arahkan bagian
tengah papan diatas pipa besi 3.
Papan diseimbangkan diatas pipa besi
dengan kedua tangan direntangkan Gambar: 2.6 boardslide Sumber: www.google.com
4.
Ketika papan sudah berada di ujung pipa
besi segera papan diputas sejajar agar tidak terjatuh.
2.1.7 Standar Nasional Arena Olahraga Skateboard A. Dasar Perancangan Skatepark Pada dasarnya semua skatepark harus mempunyai area untuk pemula. Area pemula adalah bagian dimana seseorang yang belum bisa bermain papan luncur atau belum berpengalaman dapat berlatih dalam lingkungan yang lebih terkontrol. Sangat penting bagi seorang pemula untuk berada di luar area untuk kelas menengah dan mahir demi keselamatan bersama. Ukuran untuk area pemula kira-kira antara 464.51sampai 743.22 m2 dengan lereng landai yang memiliki hips kecil, moguls, banks, curbs dan rail slides dengan ukuran mulai dari 8 inch sampai 2.43 m. Semua
skatepark
harus
memiliki
elemen-elemen
jalan
yang
membentuk sebuah street course. Street course dibuat sedemikian rupa sehingga menyerupai obstacle dan elemen-elemen yang dapat ditemukan di
Bali Skatepark di Badung
15
jalanan. Elemen-elemen tersebut antara lain berupa ledge, tangga dan rail yang berupa pagar atau pegangan tangga. Ukuran street course kira-kira antara 929.03-1858.06 m2. Sebuah street course yang dirancang dengan baik terdiri dari beberapa bagian dan memiliki range kecepatan dari lambat hingga sangat cepat. Bagian-bagian ini dapat terdiri dari transition, vert walls, large banks dan banks dengan permukaan rata yang memiliki ledge, tangga, rail dan curbs. Desain skatepark harus memiliki ruang yang cukup sehingga seorang skater dapat dengan leluasa untuk mulai melakukan manuver dan memiliki setidaknya 8-10 kemungkinan untuk mengakhiri manuver tersebut. Kesalahan yang paling sering terjadi dalam merancang skatepark adalah membangun terlalu banyak dalam luasan tempat yang terlalu kecil. B. Dasar-dasar Desain Tambahan Perancangan Skatepark Dasar-dasar desain tambahan lainnya yang juga harus diperhatikan yaitu : a. Permukaan Rata Semua skatepark harus memiliki minimal 3 meter permukaan rata antara satu obstacle dengan obstacle lainnya. Skateborader melakukan gerakan pumping naik turun pada transition sehingga mendapatkan kecepatan tertentu saat meluncur pada permukaan rata. Permukaan rata yang cukup membuat seorang rider dapat meluncur leluasa dan memperkecil kemungkinan kecelakaan. Rider dapat lebih leluasa mengakhiri sebuah trick dan bersiap untuk trick selanjutnya jika tersedia permukaan rata yang cukup. Rancangan yang baik harus menghindari penempatan dua dinding yang berdekatan karena tidak memberikan ruangan yang cukup untuk menghindari kecelakaan. b. Transitions Transitions atau bidang transisi antara permukaan rata dengan bidang miring dapat dibangun dengan dua cara yaitu dengan dikelilingi lereng yang menyerupai kolam renang atau dikelilingi pinggiran yang menyerupai selokan atau saluran air. Tinggi dinding dari lantai sampai ke puncak lip mempengaruhi ukuran transisi namun ukuran standar kemiringan tidak boleh
Bali Skatepark di Badung
16
melebihi 50 . Sebuah transition kecil dengan tinggi 1.22 m setidaknya O
memiliki bidang miring sepanjang 1.52 sampai 2.13 m. c. Lips, Edges dan Coping (Pinggiran Dinding) Lips, edges dan coping pinggiran dinding, transition dan kolam harus keras dan layak grind karena saat berada di puncak transition, rider akan melakukan trik seperti slide atau grind. Pinggiran yang menjorok keluar akan membuat rider dapat menempatkan posisi dengan baik dan aman. Coping (pipa besi minimal 2 inci pada pinggir transition) yang menonjol keluar akan mempermudah slide atau grind dan melindungi material transition. d. Curbs, Blocks, Dinding dan Tangga Elemen jalan seperti ini sudah menjadi bagian dari skatepark modern. Elemen-elemen ini menjadi lebih maksimal jika digabungkan dengan obstacle lainnya, misalnya curbs (obstacle yang menyerupai pinggiran jalan) digabungkan dengan banks. Cara lainnya adalah membangun block (obstacle yang berbentuk kotak menyerupai elemen jalan seperti pedestrian) yang dikombinasikan dengan beberapa anak tangga mengelilingi pinggir skatepark yang dapat berfungsi sebagai obstacle maupun tempat duduk. C. Standar Peralatan a. Box
Gambar: 2.7 Box Sumber: Putra, 2013
Bali Skatepark di Badung
17
Box adalah salah satu obstacle standar. Ukuran tinggi box mulai dari 20cm 50cm. Sebagai obstacle standar box digunakan untuk berbagai macam trik mulai dari trik ollie up dan drop in, flip up dan out, shove-it up dan out, berbagai trik manual, slide in dan out sampai grind in dan out. Box dapat digabungkan dangan beberapa obstacle lain seperti rail dan launch ramps sehingga membentuk sebuah obstacle baru dengan kemungkina trik dan tingkat kesulitan yang bervariasi. (lihat gambar 2.2)
b. Launch Ramp
Gambar: 2.8 Launch Ramp Sumber: Putra, 2013
Launch ramp adalah sebuah bidang miring yang berfungsi sebagai peluncur dimana rider-nya mengambil ancang-ancang dari jarak retentu kemudian menaiki launch ramp untuk meluncur melewati obstacle yang lebih jauh atau lebih tinggi. Tinggi standar launch ramp sekitar 60 cm dengan panjang sisi miringnya kurang lebih 175 cm atau disesuaikan dengan sudut kemiringan yang tidak melebihi 50°. Ukuran ini disesuakan karena sudut kemiringan tidak boleh terlalu curam dan bidang miringnya tidak boleh terlalu panjang untuk menghindari kehilangan momen pada saat akan meluncur di atasnya. Selain
Bali Skatepark di Badung
18
digunakan sebagai peluncur untuk melewati obstacle dalam ukuran tertentu, launch ramp juga dapat dikombinasikan dengan obstacle yang lain misalnya rail dan box sehinga dapat membentuk piramid lengkap atau fun box. (lihat gambar 2.3) c. Fun Box Fun box sederhana setidaknya terdiri dari 2 buah box, 1 buah rail atau flat bar, 1 buah kink rail dan 8 buah launch ramp. Bentuk perletakannya secara sederhana seperti yang tampak pada gambar rangka fun box di atas sedangkan contoh variasi kombinasi yang lain seperti pada gambar di bawah ini. (lihat gambar 2.4)
Gambar: 2.9 fun box Sumber: Putra, 2013
d. Half Pipe Ramp Half pipe ramp umumnya diperuntukkan bagi vert rider. Tinggi standarnya mulai dari 3 m sedang lebarnya dua kali ukuran lebar selembar papan plywood. Half pipe yang berdiri sendiri biasanya diletakkan pada salah satu sisi dinding dan biasanya digunakan sebagai starting point, karena biasanya pada bagian puncaknya tersedia ruang sekitar 1,5 m
Bali Skatepark di Badung
19
sebagai tempat ancang-ancang atau drop-in. Jika half pipe ramp lebih digunakan oleh vert rider maka bagi street rider tersedia ramp yang lebih kecil yaitu mini ramp. Tinggi mini ramp antara 1,8m – 3m atau setengah dari half pipe sehingga biasa disebut quarter pipe. Mini ramp lebih mengakomodasi trik-trik street riding seperti flip, slide dan grind dan tidak terlalu ditekankan pada trik vert seperti aerial karena saat hang time (melayang) di atas mini ramp tidak selama di atas half pipe sehingga berbahaya untuk melakukan trik-trik aerial yang membutuhkan waktu hang time lebih lama. (lihat gambar 2.5)
Gambar: 2.10 half pipe ramp Sumber: Putra, 2013
e. Vert Ramp Vert ramp adalah arena untuk vert rider yang sebenarnya terdiri dari gabungan beberapa buah half pipe ramp sehingga membentuk arena vert yang menyerupai huruf U. Tinggi vert standar sama dengan tinggi half pipe ramp sedang lebar standarnya mulai dari 4.5m karena trik-trik vert riding dan
Bali Skatepark di Badung
20
manuver aerial-nya membutuhkan ruang gerak yang lebih lebar agak dapat bergerak dengan lebih aman dan leluasa. Sebagai variasi di atas vert bisa juga dikombinasikan dengan rail atau flat bar. Obstacle ini memungkinkan seorang rider dapat melakukan trik combo yaitu melakukan beberapa trik beruntun sebelum landing, misalnya setelah melakukan trik aerial bisa dilnjutkan dengan slide atau grind di atas rail sebelum turun kembali ke vert. (lihat gambar 2.6)
Gambar: 2.11 vert ramp Sumber: Putra, 2013
f. Bowl / Pool Pool atau Bowl adalah obstacle yang berbentuk kolam renang dengan dasar berbentuk mangkuk dan bukan kolam yang dasarnya berbentuk peregi. Penggunaan kolam renang sebagai obstacle sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1977. Pada waktu itu permainan papan luncur masih menggunakan maneuver surfing sehingga skater saat itu terpikir untuk main di kolam renang
Bali Skatepark di Badung
21
rumahan yang dikeringkan karena parmukaan kolam yang menyerupai mangkuk dapat menghasilkan suasana seperti ombak. Ukuran standar untuk pool / bowl bervariasi sesuai ukuran standar kolam renang yang sebenarnya. Pada pinggiran permukaan kolam dipasang besi profil berdiameter 2 inch yang disebut coping untuk melindungi sudut permukaan kolam dari manuver seperti slide dan grind. g. Detail Coping
Gambar: 2.12 Detail Coping Sumber: Putra, 2013
Coping biasanya diletakkan pada pinggiran di ujung ramps atau edge. Coping terbuat dari besi profil berdiameter mulai dari 2 inci dan berfungsi ganda yaitu sebagai tempat slide atau grind dan sebagai pelindung material ramps atau edge. Selain itu dengan adanya coping maka ketika seorang rider sedang
Bali Skatepark di Badung
22
meluncur di atas ramps atau edge dia akan mengetahui batas atau ujung ramps atau edge tersebut saat papan , wheels atau truck-nya menyentuh coping. (lihat gambar 2.7) h. Zonning Standar Obstacle
Gambar: 2.13 zonning standar obstacle Sumber: Putra, 2013
Sebuah skatepark standar dengan tipe street course menggunakan semua obstacle yang telah dibahas sebelumnya. Obstacle ini bisa bervariasi dalam bentuk dan ukuran namun tidak keluar dari standar yang ada. Sebagai contoh sederhana untuk site yang berbentuk persegi panjang, maka pada kedua sisi site yang melebar atau lebih kecil basanya diletakkan mini ramps dan quarter pipe yang dipasang terpisah atau bisa juga single half pipe. Obstacle ini berfungsi sebagai sarting point. Pada bagian tengah site dapat diletakkan pyramid lengkap atau fun box sedang pada sisi-sisinya dapat divariasikan dengan rail dan box. Rail yang dipasang bisa berupa single handrail ataupun kink rail disesuaikan dengan bentuk permukaan site. Begitu pula dengan box yang dapat tersedia dalam beberapa bentuk dan ukuran sehingga dapat menghasilkan suasana jalanan yang lebih nyata. Bali Skatepark di Badung
23
Gambar: 2.14 alternatif zonning standar obstacle Sumber: Putra, 2013
Sebagai contoh perletakan obstacle untuk street course adalah seperti pada gambar-gambar di atas. Pada proposal skatepark Harpenden, perletakan obstaclenya sederhana namun mampu mengakomodasi obstacle utama untuk street course dengan penataan yang telah memenuhi syarat.
Gambar: 2.15 Side View Skatepark Harpenden Sumber: Putra, 2013
Bali Skatepark di Badung
24
Gambar: 2.16 Plan View Skatepark Harpenden Sumber: Putra, 2013
Gambar: 2.17 Perspektif Skatepark Harpenden Sumber: Putra, 2013
Bali Skatepark di Badung
25
2.1.8 Fasilitas - Fasilitas Penunjang Skatepark Menurut (Brown, 1978) Skatepark mempunyai prasarana berupa fasilitas– fasilitas penunjang, dalam hal ini fasilitas–fasilitas tersebut berguna dan berhubungan dengan permainan tersebut. Karena secara tidak langsung fasilitas– fasilitas tersebut sangat dibutuhkan oleh para pengguna fasilitas skatepark. Adapun fasilitas primernya antara lain: -
Loker/ tempat penitipan barang
-
Ruang ganti
-
Tempat perawatan pemain
-
Tempat pemain pemula
-
Kantor pengelola
-
Toilet
Fasilitas sekundernya antara lain: -
Cafe
-
Skateshop
-
Toko peralatan
-
Hot Spot
-
Event center
-
Area parkir
Bali Skatepark di Badung
26
2.2 Tinjauan Fasilitas Sejenis 2.2.1 Donkey Skateboarding
Gambar: 2.18 Donkey Skateboarding Sumber : Observasi lapangan, 6 Oktober 2015
Donkey skateboarding adalah tempat untuk para skater bermain skateboardnya di arena skatepark, tujuan pendirian skatepark ini untuk mengembangkan minat dan hobby masyarakat akan kecintaannya terhadap permainan skateboard. Permainan skateboard ini sangat berdampak positif karena telah memberikan kesempatan terhadap minat seseorang terhadap hobbynya sehingga menjauhkan orang tersebut dari hal yang negatif seperti menggunakan obat-obatan terlarang (narkoba). Secara tidak langsung meraka pasti akan mendapat kan teman ketika sedang bermain skateboard dan saling mengajari trik satu sama lain. Tidak hanya para remaja yang menyukai permainan ini, banyak anak-anak yang sudah mahir memainkan permainan skateboard dan peran orang tua sangat mendukung bakat anaknya tersebut.
Gambar: 2.19 Layout Donkey Skateboarding
Bali Skatepark di Badung
27
a. Luas Lahan Areal keseluruhan Donkey Skateboarding ini yaitu 750 m2 yang diperuntukkan -
Bangunan, meliputi
Skatepark Bangunan skatepark yang mencakup 50 orang untuk bermain di dalam arena.
Skateshop Menjual tiket dan peralatan yang digunakan oleh skater
Kantin Menjual makanan dan minuman untuk para pengunjung yang memiliki luas + 15 m2
Toilet Memiliki luas + 6 m2
-
Gudang
Areal Parkir Kendaraan, berkapasitas
10 mobil
30 sepeda motor
b. Peralatan dan Sarana Utama Kegiatan -
Half Pipe
Gambar: 2.20 Half pipe Sumber : Observasi lapangan, 6 Oktober 2015
Bali Skatepark di Badung
28
Bentuk arena ini adalah setengah pipa, dimana bagian kiri dan kanannya melengkung, pada bagian tengah terdapat lintasan lurusnya. -
Ramp
Gambar: 2.21 Ramp Sumber : Observasi lapangan, 6 Oktober 2015
Arena ini berbentuk lengkungan yang digunakan untuk meluncur dari atas dan mendapatkan kecepatang yang maksimal -
Kicker Ramp
Gambar: 2.22 Kicker ramp Sumber : Observasi lapangan, 6 Oktober 2015
Bali Skatepark di Badung
29
Kicker ramp ini adalah alat bantu yang digunakan untuk melompat agar lompatan lebih tinggi, biasanya para skater menggunakan kicker ramp untuk membantunya agar dapat mepompati suatu benda yang tinggi, yaitu ketinggian lebih dari 1 meter. -
Box or Grind Ledge
Gambar: 2.23 Box or Grind Ledge Sumber : Observasi lapangan, 6 Oktober 2015
Skater menggunakan box atao grind ledge untuk mempertunjukkan aksi meluncur menggunakan skateboard di atas box. -
Pyramids
Gambar: 2.24 Pyramids Sumber : Observasi lapangan, 6 Oktober 2015
Bali Skatepark di Badung
30
Piramida memungkinkan skater untuk mengubah arah aliran saat melakukan trik dan menghasilkan kecepatan. Memanfaatkan piramida dalam desain skatepark untuk membuat skater yang lebih menantang.
-
Stair Grind
Gambar: 2.25 Stair Grind Sumber : Observasi lapangan, 6 Oktober 2015
Rintangan ini membutuhkan kebernian yang ekstra karena skater meluncur diatas besi atau railing tangga. Biasanya skater yang sudah pro/mahir yang sudah biasa memakai rintangan ini, dan bagi yang masih begener/pemula dapat memakai Box atau Grind Ledge c. Spesifikasi Gedung Bangunan skatepark memakai struktur rangka ruang yang memiliki bentang 25 meter dan jarak antar tiangnya 4 meter, panjang dari bangunan ini adalah 40 meter dan ketinggiannya 15 meter. Penerangan dari skatepark ini memakai pencahayaan alami pada siang harinya karena disetiap sisinya terbuka sehingga cahaya matahari dapat masuk dan menerangi ruang didalamnya, pada malam hari penerangan memakai lampu TL. Untuk penghawaannya pun menggunakan penghawaan alami, selain udara dapat masuk dari setiap sisi bangunan, terdapat juga exhouse diatasnya sehingga udara yang masuk menjadi maksimal.
Bali Skatepark di Badung
31
2.2.2 Motion Skatepark Motion Skatepark yang beralamat di Jalan Café Legong Sunset Road dibuka pada tahun 2009, dengan luas skatepark 150 m2 (15x10 m) yang dapat menampung kapasitas 40 orang. Motion skatepark buka setiap hari dan jam operasional Motion skatepark mulai dari pukul 9 pagi – 10 malam. Motion skatepark sering mengadakan event-event seperti Go Skateday, walikota cup, dan pernah juga mengadakan event besar seperti FORNAS (Festival Olahraga Rekreasi Nasional)
Gambar: 2.26 Layout Motion Skatepark
Gambar: 2.27 Motion Skatepark Sumber : Observasi lapangan, 6 Oktober 2015
Bali Skatepark di Badung
32
Gambar: 2.28 Motion Skateshop Sumber : Observasi lapangan, 6 Oktober 2015
Biaya masuk untuk menikmati fasilitas skatepark pada motion skatepark berfariasi sesuai dengan warga Negara dan juga jenis papan luncur yang digunakan, seperti:
Jika warga Indonesia menggunakan papan skateboard merek “motion” maka dikenakan biaya masuk 15 ribu rupiah, tetapi
jika warga Indonesia tidak menggunakan papan skateboard merek “motion” maka dikenakan biaya masuk 25 ribu rupiah.
Sedangkan untuk warga Negara asing
Jika warga asing menggunakan papan skateboard merek “motion” maka dikenakan biaya masuk 20 ribu rupiah, tetapi
jika warga asing tidak menggunakan papan skateboard merek “motion” maka dikenakan biaya masuk 30 ribu rupiah.
Fasilitas yang ada pada arena skatepark berupa: -
Quarter
-
Bank
Bali Skatepark di Badung
33
-
Ramp
-
Down ramp
-
Pyramid
-
Box
sedangkan untuk fasilitas penunjang motion skatepark: -
Toilet
-
Tiketing
-
Cafeteria
-
Skate shop
-
Ruang pengelola
2.2.3 Elevate Skatepark Jimbaran
Gambar: 2.29 Layout Elevate Skatepark Jimbaran
Bali Skatepark di Badung
34
Elevate Skatepark Jimbaran yang berlokasi di Jalan Kauripan no.9 Jimbaran, Badung, dengan luas skatepark 120 m2 (8 x 15 m) yang dapat menampung kapasitas 40 orang. Elevate skatepark buka setiap hari dan jam operasional mulai dari pukul 10 pagi – 9 malam. Elevate skatepark sering mengadakan event-event dengan fasilitas seadanya. Fasilitas skatepark yang disediakan hanyalah vert ramp, box, dan jumping.Hal ini membuat para skateboard jenuh. Fasilitas penunjang yang di sediakan adalah cafeteria, ticketing, penyewaan papan, toilet.
Gambar: 2.30 Elevate Skatepark Jimbaran Sumber: www.google.com
2.2.4 Kesimpulan Objek Sejenis Berasarkan dari studi obserfasi objek sejenis didapatkan informasi mengenai fasilitas-fasilitas yang disediakan dan aktifitas yang dilakukan. Kesimpulan dari studi objek sejenis (lihat tabel 2.1) Tabel 2.1 Kesimpulan dari Studi Objek Sejenis
OBJEK KAJIAN
Donkey Skateboarding
Lokasi
Motion Skatepark
Elevate Skatepark Jimbaran
Jalan Sunset Road,
Jalan Café Legong
Jalan Kauripan
Seminyak, Kuta,
Sunset Road, Kuta
no.9 Jimbaran,
Badung
Badung
Badung
Bali Skatepark di Badung
35
750 m2
225 m2
440 m2
Kapasitas
+ 50 orang
+ 40 orang
+ 40 orang
Pengelola
Swasta
Swasta
Swasta
Luasan
-
Arena skatepark -
Arena skatepark -
Arena skatepark
indoor
indoor
indoor
-
Skate shop
-
Fingerboard
-
-
Kantin
arena
-
Penyewaan
arena
-
Skate shop
-
Ticketing
-
Kantin
-
Ticketing
-
Penyewaan
-
Penitipan
-
Toilet
barang
-
Area parkir
skateboard Fasilitas
Fingerboard
-
Penitipan
-
barang -
skateboard
Penyewaan skateboard
Ruang
-
Toilet
pengelola
-
Ruang
-
Cafeteria
pengelola
-
Pelatihan
-
Ticketing
skateboar
-
Area parkir
-
Toilet
-
Area parkir
-
Membeli tiket
-
Membeli tiket
-
Membeli tiket
-
Menyewa
-
Menyewa
-
Menyewa
skateboard -
Menitipkan
skateboard -
barang
Aktifitas -
Bermain
Bermain fingerboard
Bali Skatepark di Badung
-
barang -
skateboard -
Menitipkan
skateboard
Bermain
barang -
skateboard -
Bermain fingerboard
Menitipkan
Bermain skateboard
-
Istirahat di kantin
36
-
Berlatih
-
skateboard -
Istirahat di
kantin -
Cafetaria -
Belanja di skateshop
-
Istirahat di
-
Mengadakan ajang kompetisi
Belanja di skateshop
-
Mengadakan ajang kompetisi
Mengadakan ajang kompetisi
2.3 Spesifikasi Umum proyek Pada spesifikasi umum ini akan dijelaskan secara umum tentang Skatepark itu sendiri mulai dari pengertian, tujuan, sasaran, fungsi, tujuan pengadaan, fasilitas hingga persyaratan lokasi sesuai dengan hasil kajian yang sebelumnnya dilakukan. 2.3.1 Pengertian Skatepark Berdasarkan tinjauan teori di atas maka dapat disimpulan pengertian dari Skatepark adalah suatu tempat untuk mewadahi permainan skateboard dimana di dalamnya mencakup beberapa fungsi bangunan yang memiliki fasilitas-fasilitas yang dibutuhkan oleh skateboarder untuk berlatih mengasah kemampuan yang terencana, terkoordinasi, terprogram dengan baik. 2.3.2 Tujuan dan sarana Tujuan dari adanya Bali Skatepark adalah memberikan sarana/ wadah yang nyaman dan aman bagi para skateboarder untuk mengembangkan dan mengasah kemampuan bagi pemain skateboard yang terencana, terkoordinasi, terprogram dengan baik. Menjadikan daya tarik sebagai sarana media promosi kepada masyarakat umum bahwa skateboard merupakan permainan olahraga yang menghibur/ entertaining. Sasaran wilayah mencakup wilayah Badung.
Bali Skatepark di Badung
37
2.3.3 Fungsi Bali Skatepark memiliki 2 fungsi yaitu fungsi utama dan fungsi penunjang, dimana kedua fungsi tersebut akan menentukan kebutuhan ruang pada Bali skatepark ini, berikut adalah fungsi-fungsi tersebut : A. Fungsi Utama a. Edukasi Permainan skateboard ini dapat memberikan pembelajaran motoric dan konsentrasi secara tidak langsung kepada para skateboarder atau orang yang baru ingin belajar skate. b. Hobby Sebagai wadah untuk para skateboarder menyalurkan kegemarannya, dan berlatih untuk memperlancar kemahiran permainan skateboardnya c. Event Sebagai sarana hiburan kepada para skateboarder maupun para olahragawan ekstrim lainnya melihat berbagai macam akrobatik yang dilakukan para skateboarder yang sudah handal. Menjadi tempat untuk perlombaan antar skateboarder dari berbagai daerah untuk saling mempertunjukan kebolehannya dalam berakrobat dengan papan skate tersebut. B. Fungsi Penunjang a. Bisnis Sebagai para pemula yang baru mau mengenal dunia skate, dapat menjadi tempat untuk mencari beberapa perlengkapan dan pernak – Pernik yang biasa digunakan untuk para skateboarder, contohnya papan skate, t-shirt skater, dll. b. Pelayanan
Bali Skatepark di Badung
38
Melayani setiap pengunjung yang datang ke areal skateboard untuk memberikan rasa aman dan nyaman. Sehingga semua kebutuhan pengunjung dapat terpenuhi. c. Service Dalam pelestarian dan pemeliharaan setiap fasilitas yang ada di arena skateboard, guna menjaga kenyamanan para pengunjung. 2.3.4 Tujuan Pengadaan
Memfasilitasi kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan skatepark yang memadai, banyak terdapat bakat terpendam, pemain skateboarder semakin bertambah.
Menepis anggapan masyarakat bahwa skateboard menganggu kenyamanan masyarakat.
2.3.5 Persyaratan Lokasi Persyaratan lokasi untuk Bali Skatepark di Badung antara lain sebagai berikut : 1. Lokasi terletak di dalam wilayah administrasi Kabupaten Badung yang sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah di Kabupaten Badung yaitu pada kawasan yang diperuntukkan sebagai fasilitas komersial. 2. Lokasi mudah diakses yang dapat dilalui berbagai jenis kendaraan baik pengunjung, bahan baku, dan juga emergency. 3. Lokasi mudah dicapai dan dikenali sesuai dengan fungsi komersialnya. 4. Lokasi dilengkapi dengan sarana dan prasarana untuk mendukung segala aktivitas seperti sarana utilitas, transportasi, keamanan, dan sebagainya.
Bali Skatepark di Badung
39