MAKALAH
PEMAHAMAN PENGENDALIAN INTERN
NAMA : EKO DARMA SATRIO NIM : 14121024 PRODI : SISTEM INFORMASI FAKULTAS : TEKNOLOGI INFORMASI
UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
1
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmatNya dan penyertaanNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Pemahaman Pengendalian Intern ”. Makalah ini membahas tentang apa yang dimaksud dengan pengendalian intern, unsur-unsur pengendalian intern, dan manfaat dari pengendalian intern itu sendiri. Makalah ini kami buat untuk memenuhi tugas mata kuliah Administrasi Bisnis.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari apa yang diharapkan dalam mencapai kesempurnaan. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari dosen dan mahasiswa-mahasiswi supaya kiranya makalah ini dapat mencapai kesempurnaan agar makalah ini nantinya juga dapat bermanfaat bagi kita semua. Atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
2
DAFTAR ISI AFILIASI .............................................................................................................................................1 KATA PENGANTAR .........................................................................................................................2 DAFTAR ISI.........................................................................................................................................3 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...............................................................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah .........................................................................................................................4 BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 2.2 2.3 2.4
Definisi Struktur Pengendalian Intern ...........................................................................................................5 Pentingnya Struktur Pengendalian Intern ....................................................................................................5 Unsur-unsur Struktur Pengendalian Intern .................................................................................................6 Manfaat Struktur Pengendalian Intern ..........................................................................................................7
BAB 3 PENUTUP 3.1 3.2
Kesimpulan ............................................................................................................................8 Daftar Pustaka ........................................................................................................................8
3
BAB 1 Pendahuluan 1.1
Latar Belakang
Suatu perusahaan yang telah berjalan tidak boleh tidak memonitor kegiatannya dan hasilnya. Manajemen harus mempunyai pandangan dan sikap yang profesional untuk memajukan atau meningkatkan hasil yang telah dicapainya.pandangan dan sikap tersebut di atas dinyatakan dalam kesibukan manajemen untuk selalu melihat, meneliti, menganalisa dan mengambil keputusan atas laporan-laporan yang telah sampai ke atas meja mereka. Laporan tersebut yang digunakan sebagai dasar keputusannya baik untuk mengendalikan atau mengarahkan biasanya berbentuk meringkas kejadian yang paling terakhir terjadi dan kondisi perusahaan. Unit/satuan pengukurannya tidak hanya menggunakan rupiah tetapi juga satuan jam kerja, satuan berat, penggunaan karyawan atau ukuranyang lain yang diperlukannya. Di samping laporan berfungsi untuk mengendalikan dan mengarahkan, laporan juga mempunyai arti untuk menilai apakah kebijaksanaan perusahaan yang telah ditentukan dijalankan, apakah kondisi keuangannya sehat, kegiatan penjualannya menguntungkan dan hubungan antar bagian, atau departemen berlangsung harmonis. Apakah jaminan manajemen bahwa laporan-laporan tersebut bisa tepat waktu, membuat penjelasan Hanya dengan pemeriksaan yang terus berkesinambungan dan di analisa, laporan dan catatan-catatan dari mana laporan di atas didapat, manajemen dapat meletakkan kepercayaannya terhadap laporan yang akan digunakan diperlukan itu. Pemeriksaan terus-menerus dan analisa laporan dan catatan-catatan sering disebut pengendalian intern. Sistem pengendalian intern akan menghasilkan laporan yang dikehendaki manajemen di atas, dalam arti yang tegas, dan sistem tersebut akan : 1. mengamankan sumber dari pemborosan, kecurangan, dan ketidah efesienan. 2. meningkatkan ketelitian dan dapat dipercayainya data akutansi. 3. mendorong ditaati dan dilaksanakannya kebijakan perusahaan. 4. meningkatkan efisiensi. Sistem pengendalian intern tersebut akan berada dan mempengaruhi semua kegiatan perusahaan. Ini meliputi metode-metode dimana manajemen atas akan memberi delegasi atau wewenang dan memberi tanggung jawab untuk fungsi pembelian, penjualan produksi dan akuntansi. Dalam akuntansi, SPI yang berlaku dalam perusahaan/entitas merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas tersebut. Oleh karena itu dalam memberikan pendapat atas kewajaran laporan yang di auditnya, Auditor meletakkan kepercayaan atas efektivitas SPI dalam mencegah terjadinya kesalahan yang material dalam proses akuntansi.
1.2
Rumusan Masalah 1.2.1 1.2.2 1.2.3 1.2.4
4
Apa itu Struktur Pengendalian Intern ? Apa Pentingnya Struktur Pengendalian Intern ? Apa saja unsur-unsur Struktur Pengendalian Intern ? Apa manfaat Struktur Pengendalian Intern ?
BAB II PEMBAHASAN 2.1 DEFINISI STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Struktur Pengendalian Intern (SPI) adalah suatu hal yang sangat memegang peranan pentingdalam auditing. Dalam Standar Profesional Akuntan Publik pada SA 319. Par 06 dikemukakan bahwa: Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas yang didesain untuk memberikan keyakinan memadaitentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. keandalan pelaporan keuangan. b. efektivitas dan efisiensi operasi. c. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Dengan demikian struktur pengendalian intern merupakan rangkaian proses yang dijalankanentitas, yang mana proses tersebut mencangkup berbagai kebijakan dan prosedur sistematis, bervariasi dan memiliki tujuan utama: 1. Menjaga keandalan pelaporan keuangan entitas. 2. Menjaga efektivitas dan efisiensi operasi yang dijalankan. 3. Menjaga kepatuhan hukum dan peraturan yang berlaku. Dari berbagai macam kebijakan dan prosedur yang ditetapkan dan dijalankan oleh entitas ada beberapa yang benar ± benar relevan dengan audit atas laporan keuangan. Relevansi kebijakan dan prosedur terhadap audit atas laporan keuangan misalnya adalah kemampuan satuan usaha untuk mencatat, memproses, mengikhtisarkan dan melaporkan data keuangan sesuai dengan asersi yangtermuat dalam laporan keuangan. Yang tidak relevan seperti kebijakan dan prosedur mengenaiefektivitas proses pengambilan keputusan manajemen tertentu, misal tentang penentuan harga produk yang layak, penentuan besarnya aktivitas periklanan dan lain ± lain. Hal tersebut memang penting bagi entitas tetapi tidak berkaitan langsung dengan audit atas laporan keuangan, sehinggatidak perlu dipertimbangkan.Ikatan Akuntan Indonesia melalui seksi ini khususnya memberikan panduan tentang pengimplementasian standar pekerjaan lapangan kedua, yaitu: Pemahaman yang memadai atas struktur pengendalian intern harus diperoleh untuk merencanakan audit dan menentukan sifat, saat, dan lingkup pengujian yang akandilakukan. 2.2 PENTINGNYA PENGENDALIAN INTERN Pengendalian intern menjadi penting berkaitan dengan : Lingkup dan ukuran entitas bisnis semakin kompleks. Hal ini mengakibatkan manajemen harus mengandalkan laporan dan analisis yang banyak jumlahnya agar peranan pengendalian dapat berjalan efektif.. Pemeriksaan dan penelaahan bawaan dalam sistem yang baik memberikan perlindungan terhadap kelemahan manusia dan mengurangi kemungkinan kekeliruan dan ketidakberesan yang terjadi. Pengendalian intern yang baik akan mengurangi beban pelaksanaan audit sehingga dapat mengurangi biaya ataupun fee audit. Bagi perusahaan, struktur pengendalian intern dapat digunakan secara efektif untuk
5
mencegah penggelapan maupun penyimpangan. Auditor berkepentingan untuk memperoleh pemahaman atas struktur pengendalian intern, yang akan digunakan kemudian untuk melakukan penaksiran resiko pengendalian untuk asersi yang terdapat dalam saldo akun, golongan transaksi, dan komponen pengungkapan dalam laporan keuangan. Setelah memperoleh pemahaman dan menaksir resiko pengendalian, auditor dapat mencari pengurangan lebih lanjut tingkat resiko pengendalian taksiran untuk asersi tertentu. Struktur pengendalian intern yang efektif dirancang dengan tujuan pokok sebagai berikut:. a. b. c. d.
Menjaga kekayaan dan catatan organisasi. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. Mendorong efisiensid. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Tujuan pertama dan kedua dapat dipenuhi dengan pengendalian akuntansi yang baik. Tujuanketiga dan keempat dapat dipenuhi dengan pengendalian administratif yang baik
2.3 UNSUR-UNSUR PENGENDALIAN INTERN 1. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menggambarkan adanya pemisahan tanggung jawab secara tegas berdasarkan fungsi dan tingkatan yang terbentuk. Prinsip yang digunakan adalah kejelasan pemisahan antara setiap fu ngsi atau bagian yang ada sehingga dapat dilaksanakan dengan tanggung jawab dalam setiap kegiatan, sehingga tercipta mekanisme saling mengendalikan antarfungsi secara maksimal. 2.
Sistem Wewenang dan Prosedur Pencatatan dalam Organisasi Sistem wewenang dan prosedur pencatatan dalam organisasi berkaitan dengan struktur organisasi yang terbentuk. Adanya uraian tugas yang mengatur hak dan wewenang masing-masing tingkatan serta seluruh jajarannya. Uraian tugas didukung petunjuk prosedur peraturan pelaksanaan tugas disertai penjelasan pihak-pihak yang berwenang mengesahkan kegiatan, serta berhubungan dengan pencatatan disertai prosedur yang baku, yang dapat menjamin ketelitian dan keandalan data perusahaan karena pencatatan yang baik. Otoritas pejabat yang berwenang dan setiap dokumen memiliki bukti yang sah (paraf dan tanda tangan) menjamin terjadinya transaksi secara sah. 3. Pelaksanaan Kerja secara Sehat Kesadaran dalam diri yang berhubungan dengan tata cara kerja secara sehat dapat mendukung tercapainya tujuan pengendalian intern dalam beberapa cara. Pentingnya menjaga unsur kehati-hatian (prudent) sehingga tidak hanya seorang menangani transaksi dari awal sampai akhir, sistem rolling antar pegawai, tanggung jawab melaksanakan tugas yang diberikan, memeriksa kekurangan dalam pelaksanaan, serta menghindari kecurangan.
6
4. Pegawai Berkualitas Karyawan adalah salah satu unsur pokok dalam organisasi, maka dibutuhkan karyawan yang berkualitas. Ada tiga aspek yang mencirikan karyawan berkualitas, yaitu pendidikan, pengalaman, dan akhlak. Cara yang digunakan dalam proses penerimaan karyawan yang baru dapat menjadikan dasar untuk menilai kualitas yang dimiliki oleh karyawan. Karyawan yang dibutuhkan bukan hanya berkualitas, tetapi juga memperhatikan kesesuaian tanggung jawab dan pembagian tugas.
2.4 MANFAAT PENGENDALIAN INTERN Sistem Pengendalian Intern memiliki Empat manfaat penting, yaitu : 1. Menjaga kekayaan perusahaan. 2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi. 3. Mendorong efesiensi. 4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
7
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN -
-
-
-
Dalam akuntansi, SPI yang berlaku dalam perusahaan/entitas merupakan faktor yang menentukan keandalan laporan keuangan yang dihasilkan oleh entitas tersebut. Oleh karena itu dalam memberikan pendapat atas kewajaran laporan yang di auditnya, Auditor meletakkan kepercayaan atas efektivitas SPI dalam mencegah terjadinya kesalahan yang material dalam proses akuntansi. Pengendalian intern merupakan suatu proses-yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas-yang didesain untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini : a. keandalan pelaporan keuangan, b. efektivitas dan efisiensi operasi, dan c. kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Arti pentingnya SPI bagi manajemen dan auditor independen, karena : manajemen tidak dapat melakukan pengendalian secara langsung atau secara pribadi terhadap jalannya perusahaan., Pengecekan dan review yang melekat pada sistem pengendalian intern yang baik dapat akan pula melindungi dari kelemahan manusia dan mengurangi kekeliruan dan penyimpngan yang akan terjadi, tidak praktis bagi auditor untuk melakukan pengauditan secara menyeluruh atau secara detail untuk hampir semu transaksi perusahaan dalam waktu dan biaya terbatas. Pemahaman auditor tentang struktur pengendalian intern yang berkaitan dengan suatu asersi adalah untuk digunakan dalam kegiatan: mungkin atau tidaknya audit dilaksanakan, salah saji material yang potensial dapat terjadi, risiko deteksi, perancangan pengujian substantif.
3.2 DAFTAR PUSTAKA 1. Cashin. 1988. Handbook for Auditors. 2th edition, M. Graw-Hill. Chammbers. 1981. 2. Internal Auditing . Pitman Books Ltd. Courtemanche. 1986. 3. The New Internal Auditing . Ronald Press Publication. Ikatan Akuntansi Indonesia. 1994. 4. Standar Profesional Akuntan Publik . Cetakan ke-1. Penerbit STIE YKPN. Kell and Bayton. 1992. 5. Modern Auditing . 5th edition. John Wiley & Sons Inc. Kiger and Scheiner. 1994. Auditing . Houghton Mifflin Co.
8