PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS
NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1
Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah
DEWI AYU SETIYOWATI A310080010
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2012
1
PENGESAHAN
PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS
Yang dipersiapkan dan disusun oleh: DEWI AYU SETIYOWATI A 310080010
Telah Dipertahankan di depan Dewan Penguji Pada tanggal: Dan dinyatakan telah memenuhi syarat Susunan Dewan Penguji:
1. Prof. Dr. Hj. Markhamah, M. Hum.
(
)
2. Drs. Agus Budi Wahyudi, M. Hum.
(
)
3. Drs. H. Yakub Nasucha, M. Hum.
(
)
Surakarta, Universitas Muhammadiyah Surakarta Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Dekan,
Drs. Sofyan Anif, M. Si. NIK 547
2
ABSTRAK PEMAHAMAN MAKNA LINTAS GENERASI PADA SINGKATAN SMS Dewi Ayu Setiyowati, A 310080010, Jurusan Pendidikan Bahasa, Sastra, Indonesia, dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2012.
SMS merupakan komunikasi tulis yang secara harfiah berarti pesan singkat atau pesan pendek yang ditulis dengan singkatan, simbol, dan selipan bahasa asing. Penyingkatan dalam penulisan SMS ini berupa penyingkatan informasi dan penyingkatan penulisan dengan menghilangkan vokal, penggunaan bahasa gaul, penggunaan bahasa slang, dll. Tujuan dari penelitian ini adalah peneliti mendeskripsikan pemahaman makna dalam penggunaan singkatan dalam berSMS di antara penutur ke mitra tutur yang sebaya dan penutur ke mitra tutur yang tidak sebaya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuaLitatif yang memberikan hasil berupa naratif, sedangkan data dan sumber data didapat dari penyebaran angket yang terdiri dari: (1) usia 14-20 tahun klasifikasi remaja sejumlah 11 SMS, (2) usia 21-30 tahun klasifikasi dewasa sejumlah 12 SMS, (3) usia 31 ke atas klasifikasi orang tua sejumlah 7 SMS. Pemahaman makna benar pada klasifikasi sebaya antara: (1) penutur remaja ke mitra tutur remaja 36,36%, (2) penutur dewasa ke mitra tutur dewasa 66,6%, dan (3) penutur orang tua ke mitra tutur orang tua 71,4%. Pemahaman makna benar pada klasifikasi tidak sebaya antara: (1) penutur remaja ke mitra tutur dewasa 45,45%, (2) penutur remaja ke mitra tutur orang tua 0%, (3) penutur dewasa ke mitra tutur remaja 58,3%, (4) penutur dewasa ke mitra tutur orang tua 8,3% , (5) penutur orang tua ke mitra tutur dewasa 25%, (6) penutur orang tua ke mitra tutur remaja 27,27%,. Kata kunci: pemahaman, lintas generasi, SMS singkatan. Kehidupan manusia akan kacau bila
1. Latar Belakang Masalah Bahasa sistem simbol yang
tidak ada bahasa karena antara
sangat penting dalam kehidupan
manusia
dan
kebudayaan
lainnya tidak dapat berkomunikasi
manusia, bahwa di dalam bahasa
dengan sempurna. Manusia tidak
tersimpan khasanah pengetahuan
dapat
suatu masyarakat atau suku bangsa.
menunjukkan,
perkembangan
1
satu
dengan
manusia
mengungkapkan, dan
menafsirkan
perasaannya sendiri. Bahasa dapat mengkomunikasikan
Cerita
pengalaman,
sarana
sebagai salah satu penting
untuk
pikiran, perasaan, dan hal-hal yang
mempertahankan
diketahui kepada orang lain dan
Cerita tidak hanya digunakan untuk
dengan
memahami
bahasa
mewariskan
pula
manusia
budaya
kepada
eksistensi
diri.
dunia
dan
mengekpresikan gagasan, ide-ide,
generasi berikutnya.
dan
Bahasa sangat penting bagi
nilai-nilai,
sebagai
melainkan
juga
penting
untuk
sarana
kehidupan untuk keberlangsungan
memahamkan dunia kepada orang
hidup. Bahasa merupakan sarana
lain,
sebagai
gagasan, dan nilai-nilai tersebut dari
cara
untuk
memperkenalkan nilai-nilai luhur bangsa
dalam
menyimpan,
mewariskan
generasi ke generasi berikutnya.
memperkenalkan
Berbahasa
juga
budaya kepada generasi berikutnya.
memudahkan
Nilai-nilai budaya ini menjadi dasar
berkomunikasi dengan orang lain,
dari
khususnya
segenap
wujud
dari
manusia
dapat
dalam
untuk
hidup
kebudayaan.
Memperkenalkan
bermasyarakat.
cerita
misalnya
dalam
komunikasi manusia berkembang
bentuk mendongeng sebelum tidur,
dengan maraknya budaya mengirim
yang pada masa kini sudah mulai
pesan pendek atau lebih dikenal
menghilang seiring berkembangnya
dengan
zaman.
Message Service). Layanan
rakyat,
2
mengirim
Dewasa
SMS
ini,
(Short ini
merupakan hasil pelayanan dari
menggunakan SMS. Pesan-pesan
perkembangan teknologi canggih
yang kata-katanya serba disingkat
yang mempermudah komunikasi
dalam SMS tidak menurut aturan
antara penutur dan mitratutur.
apabila dilihat dari segi singkatan.
SMS secara harfiah, sebuah
SMS sebuah pesan yang ditulis
pesan singkat yang secara otomatis penulisannya
dengan singkatan-singkatan, kaya
singkat.
Permasalahannya
simbol, dan selipan bahasa asing.
dalam
SMS
penyingkatan (SMS) ini tidak ada konvensi
yang
padanan
penulisan
yang
dilafalkan dalam bahasa Indonesia
mengatur
atau bahasa asing yang ditulis
keseragaman penulisan singkatan
dengan susunan huruf-huruf tidak
dalam ber-SMS.
beraturan
SMS adalah pesan singkat.
yang
menghasilkan
simbol-simbol dalam komunikasi.
Pesan yang ditulis pun kadang Permasalahan
disingkat lagi agar lebih efisien dan dari
padat. Pemakaian singkatan dalam
terjadinya
ber-SMS ini sudah ada sejak SMS itu
muncul.
Namun,
perkembangannya
memahami
pada
penyingkatan
ini,
kesalahan
dalam
makna
SMS.
antara penutur dan mitra tutur ini akan
dan tidak dapat dipahami oleh yang
muncul
Pemahaman makna yang berbeda
muncullah
penulisan lain yang terkadang aneh
orang-orang
hasil
yang
menimbulkan
masalah-
masalah baru dalam berkomunikasi.
tidak 3
Pemahaman ini berkaitan dengan tingkat
usia,
pengalaman,
pendidikan
pengirim
penerima
SMS.
fenomena
penggunaan
Berdasarkan latar belakang di
dan
atas, maka akan diteliti mengenai
maupun
pemahaman makna pada lintas
Menunjuk
generasi pada singkatan dalam ber-
bahasa
SMS dengan judul Lintas
“ Pemahaman
singkatan dalam pengiriman SMS
Makna
Generasi
dengan istilah bahasa Alay (atau
Singkatan dalam ber-SMS”.
pada
Al4y, dalam berbagai kombinasi 2. Landasan Teori 2.1 Semantik
angka, huruf dan simbol yang dimungkinkan
oleh
teknologi
Dalam
pengetikan digital).
berbahasa
berhubungan
dengan
pasti makna.
Sedangkan makna dapat ditinjau Pemaknaan
dari
penulisan dari pendekatan analitik atau
singkatan
dalam
ber-SMS referensial,
yakni
pendekatan
mencetuskan masalah baru dalam yang komunikasi
lintas
dengan Penyingkatan
dalam
mencari
esensi
makna
generasi. cara
menguraikannya
berbahasa atas unsur-unsur utama.
melanggar etika dan rambu-rambu Semantik
adalah
telaah
komunikasi sosial lintas generasi makna.
Semantik
menelaah
(anak dan orang tua) dan hierarki lambang-lambang atau tandaformal (murid dengan guru atau tanda yang menyatakan makna, bawahan dengan atasan).
4
hubungan
satu
SMS dapat berupa kata, nomor,
dan
atau kombinasi alphanumerik.
pengaruhnya terhadap manusia
Teks SMS apabila menggunakan
dan masyarakat. Oleh karena itu
huruf latin dapat mengirim 160
semantik
karakter,
dengan
makna yang
yang lain,
mencakup
makna-
namun
apabila
makna kata, perkembangannya
menggunakan
dan perubahannya.
latin yang berupa huruf Arab
cabang
linguistik
70 karakter. Dari pendapat di
yang
atas dapat disimpulkan bahwa
mempelajari hubungan antara tanda-tanda
SMS adalah pesan pendek yang
linguistik dengan
merupakan
hal-hal yang ditandai. Dengan
dilakukan
kata lain, semantik adalah bidang studi
dalam
linguistik
non-
atau Cina hanya dapat mengirim
Semantik merupakan salah satu
penulisan
layanan sebuah
yang telepon
genggam yang berkembang di
yang
dunia seluler yang dibatasi 160
mempelajari makna atau arti
karakter.
dalam bahasa.
Bahasa SMS adalah salah 2.2 Hakikat SMS
satu bentuk dari perkembangan
Pengguna handphone (HP)
teknologi,
dapat mengirim dan menerima
dan
adanya
penggunaan jasa telekomunikasi
berita singkat (SMS) sebanyak
dengan sebuah telepon genggam
160 karakter. Teks dalam ber-
terlihat 5
betapa
maraknya
pengguna
SMS
dalam
Penelitian
masyarakat. SMS
kualitatif
menurut
(2005:174)
berfokus
penunjukkan
makna,
Mahsun sebuah
pada
dengan
deskripsi, dan penempatan data
singkatan, simbol, dan selipan
dalam bentuk kata-kata dari pada
bahasa asing. SMS merupakan
dalam angka. Objek penelitian
padanan
ini adalah wujud SMS yang
pesan
merupakan
yang
ditulis
penulisan
dilafalkan
yang
dalam
bahasa
mengandung
singkatan,
Indonesia atau bahasa asing yang
sedangkan
ditulis dengan susunan huruf-
pemahaman makna mengenai
huruf
singkatan
SMS
generasi
(sebaya
tidak
beraturan
menghasilkan dalam
yang
simbol-simbol
komunikasi.
Simbol-
bentuknya
adalah
pada
lintas
dan
tidak
sebaya).
simbol yang muncul kemudian
Data dalam penelitian ini
diterima oleh pihak yang dituju
berupa data lunak (soft file) yang
pengirim dan diartikan sebagai
berwujud kata, frasa, dan kalimat
pesan dari pengirim.
yang berwujud singkatan dalam wacana SMS yang berkaitan
3. Metode Penelitian
dengan lintas generasi (sebaya
Pendekatan yang dilakukan dalam metode
penelitian deskriptif
ini
dan
adalah
tidak
penelitian
kualitatif.
sebaya). ini
Pada teknik
pengumpulan data berupa teknik 6
pustaka,
simak,
dan
catat
SMS dan mendeskripsikan pesan
(angket).
Teknik
trianggulasi
yang terkandung pada singkatan
yang digunakan
pengkajian
dalam ber-SMS.
validitas data yang digunakan dalam
penelitian
ini
4. Hasil dan Pembahasan 4.1 Klasifikasi Pengguna
SMS
adalah Lintas Generasi
teknik trianggulasi sumber(data Di
bawah
ini
penulis
trianggulation). mengklasifikasikan Analisis
data
SMS penelitian
ini
pengguna
dalam lintas
generasi
menggunakan berdasarkan usia.
metode agih dan metode padan. 1. Usia 14-20 klasifikasi Menurut
Sudaryanto
(dalam remaja sejumlah 11 SMS.
Kesuma, 2007:54) metode agih 2. Usia 21-30 klasifikasi adalah metode analisis yang dewasa sejumlah 12 SMS. penentunya berada pada bagian 3. Usia 31 ke atas klasifikasi dari bahasa yang bersangkutan orang tua sejumlah 7 SMS. itu sendiri. Teknik dasar yang 4.2 Analisis Pemahaman Makna digunakan adalah teknik Pilah Lintas
Generasi
Pada
Unsur Penentu (PUP) dengan Singkatan SMS daya pilah referensial. Teknik 4.2.1 Pemahaman Makna dalam PUP digunakan dalam penelitian Penggunaan
Singkatan
ini untuk memilahkan makna dalam satuan lingual singkatan pada 7
SMS
Di
Antara
Penutur dan Mitra Tutur
tahun
yang Sebaya
singkatan sebanyak 66,6%
4.2.1.1 Pemahaman
dapat
memahami
responden dan responden
Makna
Antara Penutur Remaja
yang
dengan
kesalahpahaman/tidak
Mitra
Tutur
mengalami
mengerti
Remaja Penutur
remaja
makna
dari
singkatan dalam ber-SMS
dengan mitra tutur remaja
yaitu 33,3 %.
rentang usia 14-20 tahun
4.2.1.3
Pemahaman
Makna
dapat memahami singkatan
Antara Orang Tua dengan
sebanyak 36,3% responden
Orang Tua
dan
sebanyak
responden
63,6%
Penutur
mengalami
makna
atas dari
Mitra
Makna
yang
mengalami
kesalahpahaman/tidak
Tutur
mengerti
Dewasa Penutur
memahami
responden dan responden
Antara Penutur Dewasa dengan
dapat
singkatan sebanyak 71,4%
singkatan dalam ber-SMS. 4.2.1.2 Pemahaman
tua
dengan rentang usia 31 ke
kesalahpahaman/tidak mengerti
orang
makna
dari
singkatan dalam ber-SMS dewasa
yaitu 28,5%.
dengan rentang usia 21-30 8
Responden orang tua
4.2.2 Pemahaman Makna dalam Penggunaan dalam
dapat memahami singkatan
Singkatan
SMS
Di
sebanyak 0% responden
Antara
Penutur dan Mitra Tutur
dan
yang Sebaya
mengalami
4.2.2.1 Pemahaman
yang
kesalahpahaman/tidak
Makna
Antara Penutur Remaja
mengerti
dengan Mitra
singkatan dalam ber-SMS
Tutur
Responden
dewasa
4.2.2.3
dapat memahami singkatan sebanyak
dari
36,36%
yang
Pemahaman
Makna
Antara Penutur Dewasa dengan
responden dan responden
Mitra
Tutur
Remaja
mengalami Responden
kesalahpahaman/tidak mengerti
makna
yaitu 91,6%.
Dewasa
makna
sebanyak
58,3%
dan
responden yang mengalami
yaitu 63,63%. Pemahaman
remaja
dapat memahami singkatan
dari
singkatan dalam ber-SMS
4.2.2.2
responden
kesalahpahaman/tidak
Makna
mengerti
Antara Penutur Remaja
makna
dari
singkatan dalam ber-SMS
Ke Mitra Orang Tua
yaitu 41,6%.
9
4.2.2.4
Pemahaman
kesalahpahaman/tidak
Makna
Antara Penutur Dewasa
mengerti
dengan
singkatan dalam ber-SMS
Mitra
Tutur
Responden orang tua
4.2.2.6
dapat memahami singkatan sebanyak 8,3% responden responden
yang
sebanyak
kesalahpahaman/tidak mengerti
makna
dari
yang
mengerti Makna
dari
yaitu 33,3%.
Tutur
4.3 Pemahaman Makna Singkatan
Dewasa Responden
makna
singkatan dalam ber-SMS
Antara Penutur Orang Mitra
mengalami
kesalahpahaman/tidak
yaitu 91,6%. Pemahaman
27,27%
responden dan responden
singkatan dalam ber-SMS
Tua Ke
Pemahaman Makna Antara Penutur Orang Tua Ke Mitra Tutur Remaja Responden remaja dapat memahami singkatan
mengalami
4.2.2.5
dari
yaitu 33,3%.
Orang Tua
dan
makna
dalam Ber-SMS dewasa
4.3.1
dapat memahami singkatan
Pemahaman Makna SMS Mitra Tutur Sebaya
sebanyak 25% responden dan
responden
4.3.1.1 Pemahaman makna antara
yang
penutur remaja dengan
mengalami 10
mitra
tutur
remaja
4.3.1.2 Pemahaman makna antara
rentang usia 14-20 tahun
penutur dewasa dengan
dapat
mitra
mendeskripsikan
tutur
dewasa
singkatan dengan benar
rentang usia 20-30 tahun
sejumlah 36,36%. Pada
dapat
penelitian ini berhungan
singkatan dengan benar
dengan penelitian Engga
sejumlah
Fitriana
dan
penelitian ini berhungan
penelitian Novi Alfiah
dengan penelitian Engga
(2011).
Fitriana
(2011)
Perbedaannya
mendeskripsikan
66,6%.
Pada
(2011)
adalah penelitian yang
menyebutkan
dilakukan Engga Fitriana
pemakaian singkatan dan
pada pemahaman makna
akronim dalam SMS gaul
dalam
sejumlah 50,3%.
SMS
sejumlah
gaul 45,45%,
sedangkan
4.3.1.3 Pemahaman
hasil
makna
pada
antara penutur orang tua
penelitian Novi Alfiah
dengan mitra tutur orang
tidak
tua rentang usia 31 ke
menyebutkan
jumlah persentase dari
atas
hasil
mendeskripsikan
akronim
penggunaan dalam
iklan
tahun
dapat
singkatan dengan benar
produk seluler.
sejumlah 11
71,4%.
Pada
penelitian ini berhungan
dilakukan Engga Fitriana
dengan penelitian Engga
pada pemahaman makna
Fitriana
dalam
(2011)
menyebutkan
hasil
SMS
gaul
sejumlah 45,45%.
pemakaian singkatan dan
4.3.2.2 Pemahaman
makna
akronim dalam SMS gaul
antara
sejumlah 50,3%.
dengan mitra tutur orang
dengan
dapat
mendeskripsikan
Mitra Tutur Tidak Sebaya
antara
remaja
tua
4.3.2 Pemahaman Makna SMS
4.3.2.1 Pemahaman
penutur
makna
singkatan dengan benar
penutur
remaja
sejumlah
mitra
tutur
penelitian ini berhungan
dapat
dengan penelitian Ema
dewasa
0%.
Pada
mendeskripsikan
Aprianti
singkatan dengan benar
menyebutkan
sejumlah 45,45%. Pada
pemakaian kode bahasa
penelitian ini berhungan
chatting yang digunakan
dengan penelitian Engga
untuk
komunikasi
Fitriana
pergaulan
waktu
(2011)
dan
(2008) hasil
penelitian Novi Alfiah
internet
(2011).
memahami kode bahasa
Persamaannya
adalah penelitian yang
tidak
di bisa
yang digunakan penutur. 12
4.3.2.3. Pemahaman
makna
Riswati
(2008)
antara penutur dewasa
menyebutkan
dengan mitra tutur remaja
pemakaian
dapat
mendeskripsikan
bahasa, singkatan, dan
singkatan dengan benar
akronim dalam Rubrik
sejumlah 58,3%.
SMS Gaul di Solopos
Pada
penelitian ini berhungan
menyebutkan
pemakaian
sejumlah 5,3%.
dengan penelitian Engga Fitriana
hasil
4.3.2.5 Pemahaman makna antara
(2011)
penutur orang tua dengan
hasil
mitra tutur dewasa dapat
pemakaian singkatan dan
mendeskripsikan
akronim dalam SMS gaul
singkatan dengan benar
sejumlah 50,3%.
sejumlah
4.3.2.4 Pemahaman
25%.
Pada
makna
penelitian ini berhungan
antara penutur dewasa
dengan penelitian Engga
dengan mitra tutur orang
Fitriana
tua
menyebutkan
dapat
(2011) hasil
mendeskripsikan
pemakaian singkatan dan
singkatan dengan benar
akronim dalam SMS gaul
sejumlah 8,3%.
sejumlah 50,3%.
Pada
penelitian ini berhungan
4.3.2.6
dengan penelitian Muna
Pemahaman
makna
antara penutur orang tua 13
dengan mitra tutur remaja
mendeskripsikan
dapat
mendeskripsikan
dengan benar sejumlah 36,36%.
singkatan dengan benar
Penutur dewasa dengan mitra
sejumlah 27,27%. Pada
tutur dewasa rentang usia 20-30
penelitian ini berhungan
tahun
dengan penelitian Evie
singkatan dengan benar sejumlah
Tristianasari
(2011)
66,6%. Penutur orang tua dengan
hasil
mitra tutur orang tua rentang usia
menyebutkan
dapat
mendeskripsikan
pemakaian (1) singkatan,
31
(2)
mendeskripsikan
penggalan,
(3)
akronim, (4) kontraksi,
atas
tahun
dapat
singkatan
dengan benar sejumlah 71,4%.
dan (5) lambang huruf yang
ke
singkatan
5.1.1 Pemahaman
menyebabkan
makna
antara
penutur dan mitra tutur yang
kesalahpahaman
tidak sebaya adalah penutur
sejumlah 82,3%.
remaja
dengan
mitra
tutur
dewasa dapat mendeskripsikan
5 Simpulan antara
singkatan dengan benar sejumlah
penutur dan mitra tutur yang
45,45%. Penutur remaja dengan
sebaya adalah penutur remaja
mitra tutur orang tua dapat
dengan
mendeskripsikan
5.1 Pemahaman
mitra
makna
tutur
remaja
singkatan
dengan benar sejumlah 0%.
rentang usia 14-20 tahun dapat
14
5.2 Penutur dewasa dengan mitra tutur
remaja
Penutur orang tua dengan mitra
dapat
mendeskripsikan
tutur
singkatan
dewasa
mendeskripsikan
dapat singkatan
dengan benar sejumlah 58,3%.
dengan benar sejumlah 25%.
Penutur dewasa dengan mitra
Penutur orang tua dengan mitra
tutur
tutur
orang
mendeskripsikan
tua
dapat singkatan
remaja
mendeskripsikan
dengan benar sejumlah 8,3%.
dapat singkatan
dengan benar sejumlah 27,27%.
DAFTAR PUSTAKA Bengris P. dan Windi Anandita .2006. http://www.trendigital.com.03012006/tecno. htm. Diakses pada 24 Januari 2012. Bheda, Kris. 2007. http://forum.alambahasa.com. Diakses pada 24 Januari 2012. Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Semantik 1 Pengantar ke Arah Ilmu Makna. Bandung: Refika Aditama. Djajasudarma, T. Fatimah. 1999. Semantik 2 Pemahaman Ilmu Makna. Bandung: Refika Aditama. Doddy Urbanus. 2010. Arti Bahasa Gaul Di Facebook. http://duniapanas.blogspot.com/2010/07/40-arti-bahasa-gauldi-facebook.html. Diakses pada 24 Januari 2012. Hilda. 2008. (http://www.total.or.id). Diakses pada 2 April 2012 Mahsun. 2005. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Moeleong, Lexy J. 2005. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya. Prihatin, Dwi. 2005. http://softwareproject.wordpress.com. Diakses pada 24 Januari 2012.
15