PEMAHAMAN GURU MENYONGSONG KURIKULUM 2013 Dewi Endriani Abstrak Kurikulum adalah perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan. Penyusunan perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan lapangan kerja. Beberapa pendapat para ahli menyampaikan tentang komponen kurikulum antara lain : Subandiyah (1993: 4-6) mengemukakan ada 5 komponen kurikulum, yaitu: (1) komponen tujuan; (2) komponen isi/materi; (3) komponen media (sarana dan prasarana); (4) komponen strategi dan; (5) komponen proses belajar mengajar.Sementara Soemanto (1982) mengemukakan ada 4 komponen kurikulum, yaitu: (1) Objective (tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi); (3) School learning experiences (interaksi belajar mengajar di sekolah) dan; (4) Evaluation (penilaian). Pendapat tersebut diikuti oleh Nasution (1988), Fuaduddin dan Karya (1992), serta Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun istilah komponen yang dikemukakan berbeda, namun pada intinya sama yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan struktur kurikulum; (3) Strategi pelaksanaan PBM (Proses Belajar Mengajar), dan: (4) Evaluasi. Kata Kunci : Guru, Kurikulum 2013 A. PENDAHULUAN Kurikulum baru akan mulai
yaitu pendidikan agama, pendidikan
diterapkan oleh pemerintah mulai
kewarganegaraan, Bahasa Indonesia,
dari Sekolah Dasar sampai Sekolah
matematika, IPA, IPS, seni budaya
Lanjutan Tingkat Atas pada tahun
dan
ajaran 2013/2014. Kurikulum SD
jasmani olahraga dan kesehatan,
yang kini berisi 10 mata pelajaran
serta
akan dicukur hingga 7 mata pelajaran
pengembangan diri. Tapi mulai tahun
saja.
ajaran
Hal ini disampaikan oleh
Menteri Kebudayaan,
Pendidikan Mohammad
dan Nuh.
keterampilan, muatan
pendidikan lokal
2013/2014
dan
jumlah
mata
pelajaran akan diringkas menjadi tujuh,
yaitu
pendidikan
agama,
Pancasila
dan
Untuk tingkat SD, katanya, saat ini
pendidikan
ada 10 mata pelajaran yang diajari,
kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, 134
Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
matematika, prakarya, olahraga
seni
budaya
pendidikan dan
dan
bahwa sudah menurunnya moralitas
jasmani,
dan karakter, dampak dari ketidak
kesehatan,
serta
sesuaian antara pendidikan disekolah
Pramuka. “Khusus untuk Pramuka
dengan dengan pendidikan dirumah,
adalah mata pelajaran wajib yang
seperti
harus ada di mata pelajaran, dan itu
syawal
diatur dalam undang-undang,” kata
Kurikulum
2013)
Nuh.
menunggu
keluarga-keluarga
Dalam
wawancara
diunggah
yang
di
yang
disampaikan
gultom
oleh
(Sosialisasi “
jika
kita di
laman
Indonesia ini untuk berubah lebih
www.kemdiknas.go.id, Mohammad
baik, sampai kapan? dan jika kita
Nuh juga mengatakan pentingnya
juga
perubahan kurikulum. “Jaman itu
Indonesia ini untuk berubah lebih
nanti berubah, jadi harus dimulai dari
baik,
sekarang. Kalau kita tidak berubah
memperbaiki moralitas serta karakter
kita akan menghasilkan generasi
anak-anak bangsa. Ternyata yang
yang usang. Generasi yang akan
lebih cepat dapat merubah moralitas
menjadi
dan karakter anak bangsa ini adalah
beban,
dan juga
tidak
menunggu sampai
masyarakat kapan?
di
untuk
terserap di dunia kerja,” katanya.
melalui
Mendikbud juga menyatakan bahwa
dikarenakan
metode pembelajaran akan berubah
homogen dengan artian memiliki
dari
tujuan yang sama di masing-masing
metode
hafalan
menjadi
penalaran dan semuanya terintegrasi dalam tiap pelajaran. Sejalan
dengan
pendidikan
sekolah”,
karakteristik
yang
tingkatan. Dapat
apa
di
kita
lihat
gambar
yang
dibawah ini dalam pembentukan
disampaikan oleh menteri pendidikan
sikap, pengetahuan dan keterampilan
dapat kita lihat perubahan prilaku
di mulai dari sekolah dasar sampai
anak bangsa yang terjadi sekarang ini
perguruan tinggi.
135 Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
Dari gambar di atas dapat
skill
(keterampilan)
dan
untuk
(pengetahuan)
sangat
dijelaskan bahwa pada tingkatan
knowledge
sekolah dasar attitude (sikap) lebih
sedikit. Berbanding terbalik ketika di
besar pengembangannya di banding
perguruan tinggi.
B. PEMBAHASAN mata
1. Pengertian Kurikulum Kurikulum adalah
pelajaran
ini
disesuaikan
perangkat
dengan keadaan dan kemampuan
program
setiap jenjang pendidikan dalam
pendidikan yang diberikan oleh suatu
penyelenggaraan pendidikan tersebut
lembaga
serta
penyelenggara pendidikan yang
(sumber : wikipedia). Lama waktu
berisi rancangan pelajaran yang akan
dalam
diberikan kepada peserta pelajaran
disesuaikan dengan maksud dan
dalam
tujuan dari sistem pendidikan yang
mata
pelajaran
satu
dan
periode
jenjang
pendidikan. Penyusunan perangkat
kebutuhan satu
dilaksanakan.
lapangan
kurikulum
kerja
biasanya
Kurikulum 136
Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
dimaksudkan
untuk
dapat
pembelajaran agar seseorang menjadi
menuju
lebih terdidik. Dapat disimpulkan
arah dan tujuan yang dimaksudkan
bahwa kurikulum adalah kumpulan
dalam kegiatan pembelajaran secara
pelajaran yang diberikan kepada
menyeluruh. Kurikulum berasal dari
peserta didik secara teoretis maupun
bahasa yunani kuno, curir yang
praktik
artinya pelari dan curere yang berarti
proses pendidikan, disini kurikulum
tempat
Kurikulum
lebih bersifat pragmatis karena hanya
merupakan istilah yang diambil dari
menyediakan bekal pengetahuan dan
dunia olahraga masa lalu yang
keterampilan agar peserta didik dapat
memiliki makna jarak yang harus
melanjutkan ke jenjang berikutnya.
ditempuh
oleh
2. Komponen Kurikulum
ditransfer
ke
mengarahkan
pendidikan
pacuan.
pelari, dunia
setelah
selama
Pada
pendidikan,
mengikuti
dasarnya komponen
suatu
kurikulum
kurikulum berarti sejumlah mata
memiliki
pelajaran yang harus diselesaikan
komponen penunjang yang saling
peserta didik. Menurut para ahli
berkaitan dan berinteraksi satu sama
kurikulum berarti : (1). Ronald C
lainnya
Doll mengatakan kurikulum sekolah
tujuan. Komponen merupakan satu
adalah isi dan proses formal maupun
sistem dari berbagai komponen yang
nonformal
dalam
pokok
rangka
dan
mencapai
yang
mengantarkan
saling berkaitan dan tidak bisa
didik
memperoleh
dipisahkan satu sama lainnya, sebab
pengetahuan dan pemahaman. Selain
bila satu komponen saja tidak ada
itu
akan
peserta
peserta
didik
mengalami
mengakibatkan
tidak
keterampilan,
berfungsinya komponen itu sendiri
perubahan tingkah laku, apresiasi,
dan komponen lainnya. Pendapat
dan nilai-nilai dibawah lembaga
para ahli seringkali berbeda dalam
pendidikan, (2). J. Galen, william M
menetapkan
Alexandre dan Arthur J Lewis
kurikulum.
menyimpulkan,
mengemukakan
perkembangan
merupakan memperbaiki
kurikulum
perencanaan
untuk
seperangkat
komponen-komponen Ada 5
yang komponen
kurikulum dan ada pula yang hanya mengemukakan
4
komponen 137
Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
kurikulum. Beberapa pendapat para ahli
menyampaikan
a.
untuk
tentang
(1993:
4-6)
merupakan
alat
mencapai
tujuan
pendidikan nasional,
komponen kurikulum antara lain : Subandiyah
Kurikulum
b.
Kurikulum merupakan program
mengemukakan ada 5 komponen
yang harus dilaksanakan oleh
kurikulum,
yaitu: (1) komponen
guru dan murid dalam proses
tujuan; (2) komponen isi/materi; (3)
belajar mengajar, guna mencapai
komponen
tujuan-tujuan itu,
media
(sarana
dan
prasarana); (4) komponen strategi
c.
kurikulum merupakan pedoman
dan; (5) komponen proses belajar
guru dan siswa agar terlaksana
mengajar.
proses belajar mengajar dengan baik dalam rangka mencapai
Sementara Soemanto (1982)
tujuan pendidikan.
mengemukakan ada 4 komponen kurikulum,
yaitu:
(1)
Objective
4. Pengembangan Kurikulum Menurut Hamalik (2000: 19-
(tujuan); (2) Knowledges (isi atau materi);
(3)
experiences mengajar
di
School
learning
(interaksi
belajar
sekolah)
dan;
(4)
23) pengembangan kurikulum harus berlandaskan pada faktor-faktor : a.
Tujuan filsafat dan pendidikan
Pendapat
nasional, yang dijadikan sebagai
tersebut diikuti oleh Nasution (1988),
dasar untuk merumuskan tujuan
Fuaduddin dan Karya (1992), serta
institusional
Nana Sudjana (1991: 21). Walaupun
gilirannya
istilah komponen yang dikemukakan
dalam
berbeda, namun pada intinya sama
kurikulum
yakni: (1) Tujuan; (2) Isi dan struktur
pendidikan.
Evaluation
(penilaian).
kurikulum; (3) Strategi pelaksanaan
b.
3.
Fungsi Kurikulum Fungsi kurikulum secara umum
adalah sebagai berikut :
menjadi
pada landasan
merumuskan suatu
tujuan satuan
Sosial budaya dan agama yang berlaku dalam masyarakat.
PBM (Proses Belajar Mengajar), dan: (4) Evaluasi.
yang
c.
Perkembangan yang
peserta
didik
menunjuk
karakteristik
pada
perkembangan
peserta didik. 138
Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
d.
Keadaan
yang
pengetahuan,
keterampilan
secara terpadu. Selain itu penataan
lingkungan manusia, lingkungan
Kurikulum pada Kurikulum 2013
kebudayaan
termasuk
dilakukan
pengetahuan,
teknologi,
dan
Undang-undang nomor 20 tahun
seni, lingkungan hidup,
dan
2003 tentang Sistem Pendidikan
arti
luas
ilmu
sebagai
amanah
dari
lingkungan alam
Nasional dan Peraturan Presiden
Kebutuhan pembangunan yang
Nomor
mencakup
Rencana
kebutuhan
pembangunan
di
bidang
5
Tahun
2010
Pembangunan
tentang Jangka
Menengah Nasional. Kurikulum
ekonomi, kesejahteraan rakyat,
f.
dan
meliputi
dalam
e.
lingkungan,
2013
hukum, hankam, dan sebagainya
dikembangkan untuk meningkatkan
dan
capaian pendidikan dengan 2 (dua) ilmu
strategi utama yaitu peningkatan
pengetahuan, teknologi dan seni
efektifitas pembelajaran pada satuan
yang disesuaikan dengan sistem
pendidikan dan penambahan waktu
nilai dan kemanusiaan serta
pembelajaran di sekolah. Efektifitas
budaya bangsa.
pembelajaran
Perkembangan
dicapai
melalui
3
tahapan yaitu efektifitas Interaksi,
5. Kurikulum 2013 (sumber : Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan
efektifitas
pemahaman,
dan
efektifitas penyerapan. Pertama, Efektifitas Interaksi
dan Kebudayaan) Terkait Kurikulum, Dalam Konsolidasi Program dan
akan
Anggaran
bahwa
harmonisasi Iklim akademik dan
Pemerintah melalui Kemdikbud akan
budaya sekolah. Iklim dan budaya
mengimplementasikan
Kurikulum
sekolah sangat kental dipengaruhi
2013 secara bertahap. Kurikulum
oleh manajemen dan kepemimpinan
2013 merupakan kelanjutan dari
dari kepala sekolah dan jajarannya.
Kurikulum
Kompetensi
Efektifitas Interaksi dapat terjaga
yang telah dirintis pada tahun 2004
apabila kesinambungan manajemen
dengan mencakup kompetensi sikap,
dan
diketahui
Berbasis
tercipta
dengan
kepemimpinan
pada
adanya
satuan 139
Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
pendidikan.
Tantangan
saat
ini
sampai
dengan
adalah sering dijumpai pergantian
Selanjutnya
manajemen
pembelajaran
dan
kepemimpinan
kelas
XII.
kesinambungan vertikal
bermakna
sekolah secara cepat sebagai efek
adanya kesinambungan antara mata
adanya otonomi pendidikan yang
pelajaran pada tingkat SD, SMP,
sangat
sampai dengan SMA/SMK.
dipengaruhi
oleh
politik
Sinergitas
daerah. Kedua, Efektifitas pemahaman menjadi
bagian
penting
dalam
efektifitas
dari
pembelajaran
akan
transfomasi
Efektifitas tersebut dapat tercapai
universal,
apabila
yang
menghayati
kearifan
pengalaman
berkembang
dalam
mengedepankan
tersebut
menghasilkan
pencapaian efektifitas pembelajaran. pembelajaran
ketiga
nilai
sebuah
yang
bersifat
nasional dengan tetap lokal
yang
masyarakat
personal siswa melalui observasi
Indonesia yang berkarakter mulia.
(Menyimak,
Selanjutnya, penerapan kurikulum
Melihat,
Mendengar),
asosiasi,
Membaca, bertanya,
2013
diimplementasikan
adanya
menyimpulkan,
penambahan
mengkomunikasikan. Oleh karena itu
tersebut sebagai akibat dari adanya
Penilaian berdasarkan proses dan
perubahan proses pembelajaran yang
hasil pekerjaan
semula
serta kemampuan
menilai sendiri.
jam
dari
pelajaran.
siswa
diberi
Hal
tahu
menjadi siswa mencari tahu. Selain
Ketiga, Efektifitas Penyerapan
itu,
akan
merubah
pula
proses
dapat tercipta mana kala adanya
penilaian yang semula dari berbasis
kesinambungan pembelajaran secara
output menjadi berbasis proses dan
horisontal
output atau disebut dengan penilaian
dan
vertikal.
Kesinambungan pembelajaran secara
autentik
horizontal
Penambahan jam pelajaran bukan
bermakna
adanya
(authentic
assesment).
kesimbungan mata pelajaran dari
suatu
kelas I sampai dengan kelas VI pada
kecenderungan
akhir-akhir
ini
tingkat SD, kelas VII sampai dengan
banyak
menambah
jam
IX pada tingkat SMP dan kelas X
pelajaran seperti KIPP dan MELT di
hal
kemustahilan.
negara
Karena
140 Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
AS, Korea Selatan. Jika dibandingan
dan
dengan
jam
Kurikulum 2013 menekankan pada
pelajaran di Indonesia relatif lebih
dimensi pedagogik modern dalam
singkat. Walaupun pembelajaran di
pembelajaran, yaitu menggunakan
Finlandia relatif singkat, tetapi sudah
pendekatan
didukung
ilmiah (scientific appoach) dalam
negara-negara
tutorial.
dengan
lain
pembelajaran
Perubahan
kurikulum
pengetahuan
(knowledge),
ilmiah.
Pendekatan
pembelajaran
sebagaimana
diperlukan karena adanya perubahan
dimaksud
zaman, sehingga kebutuhan dalam
(Observing) menanya (Questioning),
bidang pendidikan pun ikut berubah,
menalar (Associating) , mencoba
baik
pengetahuan,
(Experimenting) membentuk jejaring
keterampilan, maupun sikap yang
(Networking) untuk semua mata
harus dimiliki generasi muda bangsa.
pelajaran. Hal ini sejalan dengan
Apalagi Indonesia memiliki bonus
amanat UU No. 20 Tahun 2003
demografi
sebagaimana
dari
penduduk
sisi
dalam
jumlah
yang produktif
usia dalam
Pengembangan
Kurikulum
mengamati,
tersurat
dalam
penjelasan Pasal 35: kompetensi lulusan
kurun waktu 2010-2040
meliputi
merupakan
kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup
2013 merupakan bagian dari strategi
sikap,
meningkatkan capaian pendidikan.
keterampilan sesuai dengan standar
Disamping
nasional yang telah disepakati. Hal
kurikulum,
terdapat
pengetahuan,
sejumlah faktor diantaranya: lama
ini
siswa bersekolah; lama siswa tinggal
pengembangan kurikulum berbasis
di sekolah; pembelajaran siswa aktif
kompetensi yang telah dirintis pada
berbasis kompetensi; buku pegangan
tahun
atau buku babon; dan peranan guru
kompetensi sikap, pengetahuan, dan
sebagai ujung tombak pelaksana
keterampilan secara terpadu.
pendidikan.
Orientasi
Kurikulum
sejalan
dan
2004
Tiga
pula
dengan
faktor alasan
dengan
mencakup
lainnya
juga
2013 adalah terjadinya peningkatan
menjadi
Pengembangan
dan keseimbangan antara kompetensi
Kurikulum 2013 adalah: pertama,
sikap (attitude), keterampilan (skill)
tantangan masa depan diantaranya 141
Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
meliputi arus globalisasi, masalah
ranah yang dilaksanakan pada proses
lingkungan
hidup,
kemajuan
pembelajaran hanya satu ranah yang
informasi,
konvergensi
di tes. Sehingga bagi guru yang
ilmu dan teknologi, dan ekonomi
masih khawatir dan cemas dengan
berbasis
Kedua,
muridnya yang mengikuti UN berarti
yang
perlu dipertanyakan, apakah yang
teknologi
pengetahuan.
kompetensi
masa
antaranya
meliputi
depan
kemampuan
selama
ini
guru
terapkan
pada
berkomunikasi, kemampuan berpikir
kegiatan belajar mengajar sudah
jernih
dijalankan dengan baik atau tidak?
dan
kritis,
kemampuan
mempertimbangkan segi moral suatu
Pengalaman selama ini, tidak
permasalahan, kemampuan menjadi
mudah
warga negara yang efektif, dan
selayaknya diajarkan di sekolah agar
kemampuan
relevan dengan kebutuhan bangsa,
mengerti
mencoba
dan
toleran
untuk terhadap
menentukan
apalagi
untuk
apa
yang
mengantisipasi
pandangan yang berbeda. Ketiga,
perkembangan masa depan yang
fenomena sosial yang mengemuka
gaib.
seperti perkelahian pelajar, narkoba,
mengharuskan
korupsi,
mengobyektivikasi
plagiarisme,
kecurangan
Menyusun
kurikulum kita dasar-dasar
dalam berbagai jenis ujian, dan
normatif kebangsaan dan pendidikan
gejolak sosial (social unrest). Yang
dengan memperhitungkan segenap
keempat adalah persepsi publik yang
potensi dan situasi yang senantiasa
menilai pendidikan selama ini terlalu
berubah.
menitikberatkan pada aspek kognitif,
kurikulum
beban siswa yang terlalu berat, dan
kecermatan logis menghubungkan
kurang bermuatan karakter. Dan
antara hal-hal prinsipil dengan hal-
ketika guru-guru sudah memahami
hal
kurikulum 2013 maka tidak ada lagi
mengkristalisasikannya pada mata
guru
pelajaran. Tanpa kesungguhan semua
yang
menentang
Kebermaknaan justru
riil,
sebuah
terletak
pada
kemudian
diberlakukannya UN karena pada
pihak,
dasarnya UN yang di tes hanyalah
hanyalah sekedar mengutak-atik apa
ranah kognitif artinya dari ketiga
yang sudah ada. Begitu juga seperti
perubahan
kurikulum
142 Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
uraian di atas, Iklim dan budaya
kemampuan pada banyak kepala
sekolah sangat kental dipengaruhi
sekolah
oleh manajemen dan kepemimpinan
mengelolanya. Semoga saja semua
dari kepala sekolah dan jajarannya.
kepala
Kita
metode
sebagai jajaran profesional dapat
pendekatan
terus meningkatkan kemampuannya
personal, Cara Belajar Siswa Aktip,
dalam mengelola pendidikan, karena
Kurikulum
sangat
telah
pembelajaran
mengenal dengan Tingkat
Satuan
dan
jajarannya
sekolah
dan
dalam
jajarannya
diharapkan
melalui
Pendidikan dan lain sebagainya,
pendidikan
tetapi sayangnya semuanya tidak
menjadikan bangsa ini pada posisi
dapat dilaksanakan secara maksimal
terhormat.
disebabkan
oleh
Skema
menyajikan
Strategi
1.
Peningkatan
lulusannya
dapat
keterbatasan
tentang
(efektivitas
Efektivitas
kurikulum,
pembelajaran dan
melalui
peningkatan
Pembelajaran. Sedang gambar 1.
kompetensi dan prefesionalitas guru),
menggambarkan
strategi
y (pembelajaran siswa aktif berbasis
meningkatkan capaian pendidikan,
kompetensi) dan z (lama tinggal di
tentang
yang digambarkan melalui sumbu x 143 Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
sekolah dalam arti penambahan jam
pelajaran).
144 Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
Skema 2 menggambarkan tentang
Inti
dari
Kurikulum
2013,
ada
pada
upaya
kesenjangan kurikulum yang ada
adalah
pada konsep kurikulum saat ini
penyederhanaan,
dengan konsep ideal. Kurikulum
integratif. Kurikulum 2013 disiapkan
2013 mengarah ke konsep ideal.
untuk mencetak generasi yang siap di
Sedang skema 3 menjelaskan alasan
dalam
terhadap pengembangan kurikulum
Karena itu kurikulum disusun untuk
2013
mengantisipasi perkembangan masa
menghadapi
dan
masa
tematik-
depan.
depan.
DOMAIN
SD
SMP
SMA-SMK
Sikap
Menerima + menjalankan + menghargai + menghayati + mengamalkan Pribadi yang beriman, berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya
Keterampilan
Mengamati + menanya + mencoba + menalar + menyaji + mencipta Pribadi yang berkemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
Pengetahuan
Mengetahui + memahami + menerapkan + menganalisa + mengevaluasi +mencipta Pribadi yang menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Standar Penilaian yang bertujuan untuk menjamin:
a.
Perencanaan penilaian peserta didik sesuai dengan kompetensi yang
akandicapai
dan 145
Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
berdasarkan
prinsip-prinsip
dan sesuai dengan konteks sosial
penilaian; b.
budaya; dan
Pelaksanaan penilaian peserta didik
secara
c.
profesional,
Pelaporan hasil penilaian peserta didik secara objektif, akuntabel,
terbuka, edukatif,efektif, efisien,
dan informatif. pada
Penilaian pendidikan sebagai proses pengumpulan dan pengolahan informasi
untuk
sikap/perilaku
dan
keterampilan. d.
mengukur
Ulangan merupakan proses yang dilakukan
untuk
mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik
pencapaian kompetensi peserta
mencakup:.
didik secara berkelanjutan dalam
a.
Penilaian
otentik
merupakan
proses
memantau
komprehensif
perbaikan hasil belajar peserta
proses,dan
untuk
menilai
keluaran
(output)
Penilaian
kemajuan
dan
didik. e.
pembelajaran.
Ulangan
harian
merupakan
kegiatan yang dilakukan secara
diri
merupakan
periodik
untuk
menilai
penilaian yang dilakukan sendiri
kompetensi peserta didik setelah
oleh
menyelesaikan satu Kompetensi
peserta
didik
secara
reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengankriteria yang telah ditetapkan. c.
untuk
penilaian yang dilakukan secara mulai dari masukan (input),
b.
pembelajaran,
Penilaian
berbasis
merupakan
Dasar (KD) atau lebih. f.
Ulangan merupakan
portofolio
penilaian
yang
tengah
semester
kegiatan
yang
dilakukan oleh pendidik untuk mengukur
pencapaian
dilaksanakan
untuk
menilai
kompetensi peserta didik setelah
keseluruhan
entitas
proses
melaksanakan 8 – 9 minggu
belajar peserta didik termasuk
kegiatan pembelajaran. Cakupan
penugasan
ulangan
perseorangan
dan/atau kelompok di dalam
tengah
semester
meliputi seluruh indikator yang
dan/atau di luar kelas khususnya 146 Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
g.
merepresentasikan seluruh KD
merupakan kegiatan pengukuran
pada periode tersebut.
yang dilakukan oleh pemerintah
Ulangan
akhir
merupakan
semester
kegiatan
yang
tingkat
kompetensi.
Cakupan
dilakukan oleh pendidik untuk
UMTK
meliputi
sejumlah
mengukur
Kompetensi
pencapaian
kompetensi
peserta
didik di
merepresentasikan
yang
Kompetensi
Inti pada tingkat kompetensi
meliputi seluruh indikator yang
tersebut. j.
Ujian Nasional yang selanjutnya
pada semester tersebut.
disebut UN merupakan kegiatan
Ujian Tingkat Kompetensi yang
pengukuran kompetensi tertentu
selanjutnya
yang dicapai peserta didik dalam
disebut
UTK
merupakan kegiatan pengukuran
rangka
yang
Standar Nasional Pendidikan,
dilakukan
oleh
satuan
menilai
pendidikan untuk mengetahui
yang
pencapaian tingkat kompetensi.
nasional.
Cakupan sejumlah
UTK
meliputi
Kompetensi
k.
pencapaian
dilaksanakan
Ujian
secara
Sekolah/Madrasah
Dasar
merupakan kegiatan pengukuran
merepresentasikan
pencapaian kompetensi di luar
Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi yang diujikan pada
kompetensi tersebut. 3
UN,
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
pendidikan.
yang
i.
Dasar
akhir semester. Cakupan ulangan merepresentasikan semua KD h.
untuk mengetahui pencapaian
dilakukan
oleh
satuan
yang selanjutnya disebut UMTK
C. KESIMPULAN Berdasarkan hasil analisis di atas,
dapat
diambil
kesimpulan
bahwa rancangan kurikulum 2013
memiliki
komponen-komponen
pengembangan terdiri
dari
kurikulum komponen
yang tujuan, 147
Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan
komponen isi, komponen metode,
Hal ini dapat terlihat dari beberapa
dan
Untuk
permasalahan kurikulum 2006 yang
komponen tujuan, isi, dan metode
asih belum diselesaikan. Hal ini
sudah dapat dikatakan baik , namun
harus dapat dicermati oleh para guru-
untuk komponen evaluasi masih
guru disetiap tingkatan pendidikan.
komponen
evaluasi.
belum berperan secara maksimal. DAFTAR PUSTAKA Ruhimat, Toto. (2009). Kurikulum & Pembelajaran. Bandung: Jurusan Kurikulum dan Teknologi Pendidikan Auliana. (2008) Komponenkomponen Pengembangan Kurikulum [Online]. Tersedia:http://lavender2night. multiply.com/journal/item/5?& show_interstitial=1&u=%2Fjo urnal%2Fitem. [17 Februari 2013]. Sudrajat, Akhmad. (2008). Komponen-Komponen
Kurikulum. [Online]. Tersedia: http://akhmadsudrajat.wordpres s.com/2008/01/22/komponenkomponen-kurikulum/. 17 Februari 2013]. Wahyudin. (2011). KomponenKomponen Kurikulum dan Pengembangan Silabus Pendidikan Doll c Ronal : Pengertian dan arti kurikulum pendidikan (http://www.bersosial.com/topi c/5670/Pengertian-dan-artikurikulum-pendidikan)
148 Dewi Endriani adalah Dosen Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Medan