PERSIAPAN GURU PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DALAM MENYONGSONG IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMP NEGERI SE-KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI
Ira Kusuma Wardani Jurusan Hukum dan Kewarganegaraan Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Malang Jl. Semarang No 5 Malang E-mail:
[email protected]
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk: (1) Untuk mengetahui pemahaman para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare tentang Kurikulum 2013, (2) Untuk mengetahui upaya yang dilakukan para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare sebagai persiapan dalam rangka menyongsong implementasi Kurikulum 2013, (3) Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare dalam menyongsong implementasi Kurikulum 2013, (4) Untuk mengetahui upaya mengatasi kendala-kendala yang dihadapi para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare dalam menyongsong implementasi Kurikulum 2013. Data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui dokumentasi dan wawancara kepada 11 orang guru PKn dan dianalisis dengan teknik kualitatif deskriptif. Kata Kunci: Persiapan Guru, Implementasi Kurikulum 2013 ABSTRACT: This study aims to: (1) To know about the teachers at the Junior High School Civics as Pare District of Curriculum 2013, (2) To determine the effort made in Junior High School Civics teachers a Pare District of preparation in order to meet curriculum implementation 2013, (3) To know the constraints faced by the Civics teacher at a junior High School in the District Pare welcome the implementation of Curriculum 2013, (4) To know the attempts to overcome the obstacles facing teachers in junior High School Civics as Subdistrict Pare in facing the implementation of Curriculum 2013. data in this study were collected through documentation and interviews of 11 teachers of Civics and analyzed with descriptive qualitative techniques. Keyword: Teacher Preparation, Implementation of Curriculum 2013
Pendidikan merupakan suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat. Menurut Mulyasa (2013:4), pendidikan merupakan pendekatan dasar dalam proses perubahan. Pendidikan adalah kehidupan, untuk itu kegiatan belajar harus dapat membekali peserta didik dengan kecakapan hidup yang sesuai dengan lingkungan kehidupan dan kebutuhan peserta didik. Kehidupan di era globalisasi saat ini telah menuntut adanya berbagai perubahan, khususnya di bidang pendidikan. Karena pendidikan sangat mempengaruhi kesejahteraan suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan, maka suatu bangsa akan tertinggal oleh jaman dan lama-kelamaan akhirnya akan hancur. Oleh karena itu, untuk menghadapi jaman yang terus berkembang di era globalisasi ini perlu dilakukan suatu penataan terhadap sistem pendidikan secara utuh dan menyeluruh, terutama pada mutu pendidikan. Meningkatkan mutu pendidikan sangatlah penting agar generasi muda dapat menghadapi tantangan perubahan-perubahan di era globalisasi seperti persaingan pasar bebas, kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin hari semakin canggih. Untuk meningkatkan mutu pendidikan tersebut, Pemerintah telah berupaya melakukan perubahan dalam sistem pendidikan melalui perubahan kurikulum. Kurikulum merupakan pedoman yang digunakan dalam pelaksanaan pembelajaran bagi penyelenggara pendidikan khususnya bagi guru. Kurikulum merupakan salah satu komponen yang memiliki peran penting dalam pendidikan. Untuk memajukan mutu pendidikan di Indonesia yang diwujudkan melalui perubahan kurikulum tersebut tentu dalam pelaksanaannya tidak terlepas dari peran penyelenggara pendidikan, khususnya yaitu peran guru yang berada di kelas. Karena guru sebagai pelaksana kurikulum sekaligus pelaksana pembelajaran di dalam kelas merupakan kunci dari keberhasilan Kurikulum 2013. Menurut Hamalik (2009:231), guru merupakan titik sentral, yaitu sebagai ujung tombak di lapangan dalam pengembangan kurikulum. Sehingga peran guru dalam implementasi Kurikulum 2013 sangatlah penting.
METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif kualitatif ini merupakan suatu
penelitian yang bermaksud untuk memahami suatu permasalahan yang kemudian dideskripsikan menggunakan kata-kata. Kehadiran peneliti dalam penelitian kualitatif memiliki kedudukan yang sangat penting. Kehadiran peneliti merupakan instrumen yang berperan sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, analisis data, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian. Kehadiran peneliti dalam penelitian ini dilakukan dengan terjun langsung ke lapangan atau lokasi penelitian dengan mengadakan wawancara terkait dengan persiapan para guru Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di SMP Negeri se-Kecamatan Pare dalam menyongsong implementasi Kurikulum 2013. Tempat yang dijadikan sebagai lokasi penelitian ini dilakukan di Kecamatan Pare, karena Kecamatan Pare merupakan Kecamatan yang lebih maju dibandingkan dengan Kecamatan lain yang ada di Kabupaten Kediri. Selain itu di Kecamatan Pare juga memiliki jumlah SMP Negeri yang paling banyak dibandingkan dengan Kecamatan lain yang ada di Kabupaten Kediri. SMP Negeri yang ada di Kecamatan Pare yaitu: SMP Negeri 1 Pare, SMP Negeri 2 Pare, SMP Negeri 3 Pare, dan SMP Negeri 4 Pare. Prosedur pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam penelitian ini yang pertama yaitu peneliti melakukan wawancara. Pada proses wawancara ini peneliti datang ke lokasi penelitian dan bertemu langsung dengan informan untuk melakukan wawancara. Miles and Huberman (1984) dalam Sogiyono (2010:246) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktifitas dalam analisis data, yaitu data reduction, data display dan conclusion drawing/verification.
Pengumpulan Data
Reduksi Data
Penyajian Data
Kesimpulan atau Verifikasi Data
Sumber: Sugiyono.2010:246. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D
Dalam penelitian ini, pengecekan keabsahan data menggunakan kriteria derajad kepercayaan, dengan teknik triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data untuk melakukan pengecekan keabsahan temuan di lapangan terhadap data lain (Moleong, 2010: 330). Dengan triangulasi, peneliti me-rechek temuannya dengan cara membandingkannya dengan berbagai sumber, metode, atau teori. Untuk itu peneliti dapat melakukannya dengan jalan: mengajukan berbagai macam variasi pertanyaan, mengeceknya dengan berbagai sumber data, dan memanfaatkan berbagai metode agar pengecekan kepercayaan data dapat dilakukan.
HASIL DAN PEMBAHASAN Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di Kecamatan Pare. Pare merupakan sebuah Kecamatan yang berada di Kabupaten Kediri, Provinsi Jawa Timur. Pare terletak 25 km sebelah Timur Laut Kota Kediri, atau 120 km Barat Daya Kota Surabaya. Di Kecamatan Pare terdapat 4(empat) SMP Negeri yaitu, SMP Negeri 1 Pare, SMP Negeri 2 Pare, SMP Negeri 3 Pare, dan SMP Negeri 4 Pare. Pemahaman Guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare tentang Kurikulum 2013 Berdasarkan penelitian tentang pemahaman guru PKn tentang Kurikulum 2013 yang dilakukan peneliti di SMP Negeri se-Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri telah menghasilkan temuan yang disimpulkan menjadi tiga yaitu: pemahaman guru PKn tentang tujuan Kurikulum 2013, pemahaman guru PKn tentang perubahan Kurikulum 2013, dan pemahaman guru PKn tentang proses pembelajaran Kurikulum 2013. Dari hasil temuan penelitian tentang pemahaman guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri tentang Kurikulum 2013 tersebut dapat diketahui bahwa pemahaman yang dimiliki oleh guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare masih tergolong kurang. Karena, jumlah guru yang belum paham tentang Kurikulum 2013 lebih banyak dibandingkan dengan guru yang sudah memahami tentang Kurikulum 2013. Pemahaman guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare terhadap proses pembelajaran Kurikulum 2013 yaitu dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013
peran guru tidak terlalu aktif lagi seperti pada kurikulum sebelumnya (KTSP). Dimana proses pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah. Dengan langkah-langkah pembelajarannya yaitu diawali dengan siswa diajak untuk mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan kemudian membentuk jaringan. Sehingga pada Kurikulum 2013 siswa harus aktif. Namun, ada pula guru yang belum mengerti tentang proses pembelajaran Kurikulum 2013. Berdasarkan paparan data tersebut maka kesimpulan dari bagaimana pemahaman guru Pendidikan Kewarganegaraan di SMP Negeri se-Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri tentang Kurikulum 2013 sebagai berikut: pertama, pemahaman para guru PKn dalam memahami tujuan Kurikulum 2013 adalah bahwa melalui penguatan sikap, pengetahuan dan keterampilan, Kurikulum 2013 memiliki tujuan yaitu: untuk mempersiapkan generasi muda menjadi pribadi yang berkualitas, lebih mandiri, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif, serta dapat berfikir kritis dalam menanggapi suatu hal yang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Kedua, pemahaman guru dalam memahami perubahan Kurikulum 2013 yaitu dengan adanya perubahan kurikulum ternyata juga memberikan dampak pada mata pelajaran PKn. Dalam Kurikulum 2013, mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mengalami perubahan nama menjadi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) dan materi yang diajarkan lebih mengacu pada empat pilar berbangsa dan bernegara yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika. Sedangkan elemen-elemen perubahan dalam Kurikulum 2013 meliputi Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria yang harus dicapai oleh setiap siswa yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan. Sedangkan Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran untuk mencapai standar kompetensi lulusan. sedangkan standar penilaian adalah kriteria yang digunakan dalam penilaian hasil pembelajaran.
Ketiga, pemahaman guru PKn tentang bagaimana proses pembelajaran kurikulum 2013 adalah proses pembelajaran Kurikulum 2013 peran guru tidak terlalu aktif lagi seperti pada kurikulum sebelumnya (KTSP). Dimana proses pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan scientific atau pendekatan ilmiah. Dengan langkah-langkah pembelajarannya yaitu diawali dengan siswa diajak untuk mengamati, menanya, menalar, mencoba, dan kemudian membentuk jaringan.
Upaya yang dilakukan Guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare sebagai Persiapan dalam rangka Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013 Dalam rangka menyonsong implementasi Kurikulum 2013, guru yang berperan penting sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan kurikulum harus memiliki kesiapan yang baik dalam menghadapi implementasi Kurikulum 2013. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk menyiapkan para guru di Indonesia agar dapat memahami Kurikulum 2013, yaitu melalui pelatihan, sosialisasi, maupun workshop. Namun dalam pelaksanaannya tidak dapat mengikutsertakan semua guru yang ada di Indonesia, khususnya di Kecamatan Pare Kabupaten Kediri. Berdasarkan hasil temuan peneliti, dapat disimpulkan bahwa masih terdapat banyak guru yang belum pernah mengikuti pelatihan, workshop, maupun sosialisasi tentang Kurikulum 2013. Untuk persiapan dalam rangka menyongsong implementasi Kurikulum 2013, guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare memiliki upaya yang dilakukan yaitu dengan cara memahami Kurikulum 2013. Karena, dengan memahami Kurikulum 2013 merupakan suatu upaya yang dapat dilakukan sebagai persiapan dalam menyambut penerapan Kurikulum 2013. Berdasarkan hasil temuan peneliti, upaya untuk memahami Kurikulum 2013 yang dilakukan guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare yaitu melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) se-Kabupaten Kediri. MGMP adalah suatu perkumpulan guru mata pelajaran, dimana guru dapat saling berdiskusi dan bertukar pikiran. Di Kabupaten Kediri terdapat suatu perkumpulan para guru mata pelajaran PKn di SMP Negeri se-Kabupaten Kediri yang terbentuk dalam MGMP yang diadakan pada hari Kamis setiap dua minggu sekali yang bertempat di SMP Negeri 1 Wates. Namun dalam pelaksanaannya,
tidak semua guru PKn yang berasal dari sekolah yang sama dapat mengikuti MGMP secara bersamaan. Karena, MGMP tersebut hanya diikuti oleh satu perwakilan guru dari setiap sekolah yang ada di Kabupaten Kediri saja dan setiap semester para guru PKn tersebut harus bergantian dengan guru PKn lain yang ada di masing-masing sekolah. Jadi, pada intinya MGMP hanya diikuti oleh satu perwakilan guru mata pelajaran dari setiap sekolah yang ada di Kabupaten Kediri dan setiap semester selalu bergantian dengan guru lain yang belum pernah mengikuti MGMP. Melalui forum MGMP tersebut guru dapat berdiskusi, bertukar pikiran dan berbagi ilmu pengetahuan, dan informasi tentang Kurikulum 2013 dengan para guru yang sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013. Melalui forum MGMP, para guru juga dapat belajar bersama membuat perangkat pembelajaran Kurikulum 2013 seperti silabus dan RPP. Selain melalui MGMP, upaya lain yang dilakukan para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare untuk memahami Kurikulum 2013 yaitu melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS). Karena MGMP hanya diikuti oleh satu perwakilan guru saja dari setiap sekolah stiap semesternya, maka bagi guru yang kebagian tidak ikut MGMP dapat berdiskusi dengan guru yang mengikuti MGMP melalui forum MGMPS. Sehingga untuk guru yang tidak ikut MGMP tetap mendapatkan informasi dari rekan kerjanya yang disalurkan melalui forum MGMPS. Selain melalui MGMP dan MGMPS, upaya yang dilakukan guru dalam memahami Kurukulum 2013 juga melalui internet. Di jaman modern yang serba canggih ini internet merupakan sarana yang dapat memudahkan masyarakat untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan. Dengan melalui internet guru dapat mencari informasi dan menambah pengetahuan tentang Kurikulum 2013 secara cepat dan mudah. Selain itu juga upaya yang dilakukan yaitu melalui media majalah pendidikan, dan melalui buku tentang Kurikulum 2013. Dalam menyongsong implementasi Kurikulum 2013 telah banyak beredar buku-buku yang membahas tentang Kurikulum 2013, sehingga bagi guru yang kesulitan memahami Kurikulum 2013 dapat belajar melalui buku yang khusus membahas tentang Kurikulum 2013.
Kendala-Kendala yang dihadapi Guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare dalam Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013 Persiapan yang dilakukan para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare dalam rangka menyongsong implementasi Kurikulum 2013 tentu tidak berjalan dengan lancar. Dalam persiapan yang dilakukan para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare untuk menyongsong implementasi Kurikulum 2013 menghadapi beberapa kendala-kendala. Kendala-kendala yang dimaksud disini merupakan suatu permasalahan yang menghambat proses persiapan para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare dalam menyongsong implementasi Kurikulum 2013. Adapun kendala yang dihadapi dalam upaya persiapan yang dilakukan para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare dalam rangka menyongsong implementasi Kurikulum 2013, antara lain: kendala dalam memahami Kurikulum 2013, kendala fasilitas dan sumber belajar. Berdasarkan hasil temuan peneliti, kendala-kendala yang dihadapi para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri dalam memahami Kurikulum 2013 yaitu karena kurangnya sosialisasi tentang Kurikulum 2013 dari pemerintah, tugas administrasi sekolah yang menumpuk, faktor usia, belum diterapkannya Kurikulum 2013 di sekolah tersebut, dan karena di sekolah tersebut sudah menerapkan Kurikulum 2013 namun guru tersebut mengajar di kelas VIII/IX. Selain kendala tersebut di atas, kendala-kendala yang dihadapi para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri yaitu mengenai kurangnya fasilitas atau alat untuk mendukung proses pembelajaran dan kurangnya serta belum adanya buku siswa Kurikulum 2013 dari pemerintah pusat. Karena dalam rangka persiapan menyongsong implementasi Kurikulum 2013, hal tersebut harus disiapkan walaupun Kurikulum 2013 belum diterapkan di sekolah.
Upaya yang Dilakukan untuk Mengatasi Kendala-kendala yang Dihadapi Guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare dalam Menyongsong Implementasi Kurikulum 2013 Beberapa kendala-kendala yang dihadapi guru dalam persiapan menyongsong implementasi Kurikulum 2013 dapat mempersulit guru dalam
implementasi Kurikulum 2013. Kendala tersebut tentu dapat diatasi demi melancarkan persiapan dalam menyongsong implementasi Kurikulum 2013 di SMP Negeri se-Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri. Berdasarkan hasil temuan penelitian, upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi para guru PKN di SMP Negeri seKecamatan Pare Kabupaten Kediri untuk memahami Kurikulum 2013, yaitu melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), melalui internet, dan melalui buku yang membahas tentang kurikulum 2013. Selain itu, untuk mengatasi kendala yang dihadapi guri PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare mengenai kurangnya sarana prasarana dan kurangnya buku siswa yaitu dengan cara guru harus lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran agar pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas tidak membosankan. Sumber belajar atau buku pegangan siswa Kurikulum 2013 yang belum diberikan oleh pemerintah secara merata ke sekolah-sekolah merupakan suatu kendala, untuk mengatasinya para guru berharap pemerintah pusat segera mendistribusikan buku pegangan siswa ke sekolah-sekolah. Namun karena dalam pendistribusiannya juga membutuhkan waktu yang lama, jadi siswa bisa juga membeli buku pegangan tersebut di toko buku. Tetapi dari pihak guru menegaskan tidak ada suatu paksaan untuk membeli buku pegangan tersebut. Pihak sekolah juga memiliki inisiatif untuk membeli beberapa buku pegangan siswa Kurikulum 2013 kemudian meletakkannya di perpustakaan sekolah, agar bagi siswa yang tidak mampu untuk membeli buku tersebut dapat meminjam di perpustakaan sekolah.
PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP Negeri se-Kecamatan Pare, maka dapat dihasilkan kesimpulan sebagai berikut: Pemahaman guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare tentang Kurikulum 2013 masih tergolong kurang. Karena berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, sebagian besar guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare belum memahami Kurikulum 2013
dengan baik. Upaya pembiasan atau penyaluran informasi dan pengetahuan tentang Kurikulum 2013 yang dilakukan oleh guru yang sudah pernah mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 tidak berjalan secara efektif. Sosialisasi tentang pemahaman Kurikulum 2013 tidak dapat dilakukan hanya melalui musyawarah guru saja. Namun, harus dilakukan oleh pihak yang betul-betul ahli dan profesional di bidang Kurikulum 2013. Upaya-upaya yang dilakukan para guru PKn di SMP Negeri se-Kecamatan Pare sebagai persiapan dalam menyongsong implementasi Kurikulum 2013 yaitu dengan cara memahami Kurikulum 2013 dengan mengikuti pelatihan Kurikulum 2013 dari Pemerintah, workshop, sosialisasi, melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) se-Kabupaten Kediri, melalui forum Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), melalui media internet, majalah pendidikan, dan melalui buku tentang Kurikulum 2013. Kendala-kendala yang dihadapi para guru PKn di SMP Negeri seKecamatan Pare, Kabupaten Kediri dalam menyongsong implementasi Kurikulum 3013 yaitu: kurangnya sosialisasi tentang Kurikulum 2013 dari Pemerintah, tugas administrasi sekolah yang menumpuk sehingga guru tidak sempat belajar tentang Kurikulum 2013, faktor usia, belum diterapkannya Kurikulum 2013 di sekolah tersebut, dan karena kurang adanya motivasi dari pihak sekolah yang menyebabkan para guru tidak tertarik memahami Kurikulum 2013. Upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala-kendala yang dihadapi para guru PKN di SMP Negeri se-Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri yaitu: melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), melalui Musyawarah Guru Mata Pelajaran Sekolah (MGMPS), melalui internet, melalui buku yang membahas tentang Kurikulum 2013. Sedangkan upaya yang dilakukan untuk mengatasi kendala kurangnya sarana prasarana yang ada di sekolah yaitu dengan cara guru harus lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran agar pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas tidak membosankan. Belum adanya sumber belajar atau buku pegangan siswa Kurikulum 2013 yang belum diberikan oleh pemerintah secara merata ke sekolah-sekolah, pihak sekolah memiliki inisiatif untuk membeli beberapa buku pegangan siswa Kurikulum 2013
kemudian meletakkannya di perpustakaan sekolah, agar bagi siswa yang tidak mampu untuk membeli buku tersebut dapat meminjam di perpustakaan sekolah. Saran Berdasarkan kesimpulan di atas, maka saran yang diajukan dirumuskan sebagai berikut. Guru sebagai kunci utama dalam pelaksanaan Kurikulum 2013 perlu meningkatkan pemahamannya tentang Kurikulum 2013 agar dapat menjalankan tututan Kurikulum 2013 dengan baik dan Pemerintah hendaknya harus mengadakan sosialisasi dan pelatihan tentang Kurikulum 2013 secara merata ke sekolah-sekolah yang ada di Indonesia agar para guru dapat mengerti tentang adanya perubahan kurikulum dan memahami Kurikulum 2013 dengan baik sebelum mereka melaksanakannya.
DAFTAR RUJUKAN Ananto, Purnomo. 2013. Implementasi Pembelajaran Pendidikan Pancasila Pada Kurikulum 2013 Melalui Pendekatan Pendidikan Kecakapan Hidup dalam Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila & Implementasi Kurikulum PKn 2013. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan. Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta. Darmadi, Hamid. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosda Karya. Hamalik, Oemar. 2003. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamalik, Oemar. 2009. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hasan, M.Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian & Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia. Kemendikbud. 2013. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 SMP Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn). Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan. Kumalasari, Nika. 2013. Menghidupkan Kembali Nilai-Nilai Pancasila dan Implikasinya dalam Kurikulum 2013 dalam Revitalisasi Nilai-Nilai
Pancasila & Implementasi Kurikulum PKn 2013. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan. Kurinasih Imas dan Berlin Sani. 2014. Implementasi Kurikulum 2013 Konsep & Penerapan. Surabaya: Kata Pena. Moleong, Laxy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Rosdakarya. Mulyasa, E. 2013. Pengembangan dan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 2012. Kurikulum & Pengajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara. Poerwati Loeloek Endah dan Sofan Amri. 2013. Panduan Memahami Kurikulum 2013. Jakarta: PT Prestasi Pustakaraya. Priatna, Asep. 2013. Kesiapan Guru dalam Menghadapi Implementasi Kurikulum 2013 dalam Revitalisasi Nilai-Nilai Pancasila & Implementasi Kurikulum PKn 2013. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan. Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 712. Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 809. Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 810. Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 811. Republik Indonesia. 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka dasar dan
Struktur Kurikulum Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah. Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 814. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&B. Bandung: Alfabeta. Universitas Negeri Malang. 2010. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Malang: Universitas Negeri Malang.