Modul ini mendukung kegiatan pembelajaran di lingkungan sekolah Islam dengan fokus pada ajaran Islam pada keseluruhan sesi
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Penulis: Alison Atwell
Editor:
Izul Zulaiha
desain Cover dan Tata Letak: Iping Arifin
Cetakan Pertama Tahun 2009 Diterbitkan oleh LAPIS Jakarta
ISBN:
Menara Ravindo Lt. 17, Jl. Kebon Sirih Kav.75 Jakarta 10340 Tel: 021-3190 4024, Fax: 021-3190 4247
PENDAHULUAN PELATIHAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN Kepemimpinan sekolah merupakan komponen yang sangat mendasar pada sekolah-sekolah yang menjalankan fungsinya dengan baik. Tanpa adanya kepemimpinan sekolah yang kuat, tidak mungkin sekolah dapat berkembang dengan baik. Kepemimpinan sekolah yang sukses mengandung makna bahwa hal yang paling penting dari keberadaan sekolah, yaitu proses belajar murid, telah didukung secara efektif. Kepemimpinan yang baik memerlukan keahlian untuk mengembangkan, mengkomunikasikan dan melaksanakan visi pengembangan sekolah yang mengarahkan semua pihak untuk mencapai tujuan yang sama. Kepemimpinan yang kuat mampu mewujudkan keunggulan dan kesetaraan dalam pendidikan. Kepemimpinan merupakan upaya untuk selalu memproyeksikan, mendukung dan memegang teguh prinsip-prinsip untuk mewujudkan visi sekolah. Kepemimpinan juga meliputi kemampuan untuk mendapatkan dan membagi sumber daya, mengkomunikasikan setiap perkembangan dan mendukung setiap individu, program, layanan, dan seluruh aktifitas yang dijalankan untuk mencapai visi sekolah. Peran kepemimpinan di sekolah dilaksanakan oleh berbagai pihak di samping kepala sekolah, seperti guru, orang tua, murid, dan pemimpin masyarakat. Seorang pemimpin harus mampu menunjukkan kedalaman pengetahuan, penghargaan dan rasa tanggung jawab terhadap budaya, kontribusi dan pengalaman, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari sekolah dan masyarakat. Pemimpin sekolah harus menuntut para stafnya agar mampu menyajikan kurikulum yang menantang bagi seluruh murid, yaitu kurikulum yang tepat dan relevan dengan budaya yang ada. Pemimpin sekolah yang baik juga harus memiliki harapan yang tinggi terhadap masing-masing murid. Kepemimpinan sekolah dituntut untuk menunjukkan sikap fleksibel dalam menghadapi perubahan dan menunjukkan kemauan untuk melakukan eksperimen untuk mencapai sesuatu yang positif. Seorang pemimpin yang efektif membuat keputusan berdasarkan kemungkinan hasil yang positif bagi murid melalui analisa data yang berasal dari sumber yang beragam dan memanfaatkan data tersebut untuk membuat keputusan. Seorang pemimpin sekolah yang efektif mampu melihat perbedaan individu pada diri staf maupun murid dan kemudian
i
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
mengeluarkan kebijakan yang bisa memberi kesempatan terhadap terpenuhinya kebutuhan yang berbeda-beda tersebut. Seorang pemimpin yang efektif akan mampu memberikan inspirasi, meyakinkan, dan memberikan pengaruh kepada yang lain dengan memberikan tauladan berupa tindakan dan sikap, dan secara konsisten tetap fokus kepada segala jenis kemungkinan dan peluang yang ada, dan bukan fokus pada hambatan. Hal ini dilakukan dengan cara memanfaatkan dukungan terhadap sekolah dan misi yang diembannya, yang berasal dari seluruh lapisan masyarakat, tenaga lokal, serta pihak-pihak dan kelompok terkait. Seringkali sebuah sekolah memiliki seorang menejer yang baik, namun itu tidak lantas berarti bahwa sekolah dipastikan akan semakin maju dan berkembang. Memang benar bahwa bagi seorang pemimpin, usaha untuk menyempurnakan ketrampilan manajemen adalah hal yang penting, namun yang tak kalah pentingnya adalah bahwa pengembangan yang efektif dari ketrampilan kepemimpinan memberi kesempatan pada masing-masing pribadi untuk memacu kemajuan sekolah. Pada dasarnya, kepemimpinan yang efektif mencakup pula upaya untuk menerapkan budaya sekolah yang baik dan memberikan perhatian terkait dengan bagaimana guru, orang tua dan murid menafsirkan dan mengalami sendiri berbagai hal dalam budaya tersebut. Tak bisa dipungkiri bahwa mempertimbangkan segala hal yang ada di sekolah seperti kurikulum, sumber daya, pengembangan guru dan manajemen yang sesuai merupakan sesuatu yang sangat mendasar. Namun demikian, semua hal tersebut hanya akan bisa memberikan hasil yang baik apabila budaya yang benar ditegakkan di sekolah dan seluruh pihak yang berkepentingan memiliki perasaan yang sama, yaitu bahwa keberadaan mereka memiliki makna di dalam sekolah. Budaya, atau kerangka yang menyatukan seluruh bagian sekolah dalam satu struktur, merupakan visi, nilai dan keyakinan yang dianut bersama, yang memandu seluruh pihak yang berkepentingan untuk menuju ke arah yang sama. Untuk memiliki budaya sekolah yang bagus, diperlukan suatu kepemimpinan sekolah yang hebat. Kata hebat memang sengaja digunakan dalam konteks ini, karena kepemimpinan yang biasa-biasa saja atau baik tidaklah cukup. Kepemimpinan yang hebat bermakna kepemimpinan yang kreatif, kepemimpinan yang siap untuk mendukung, untuk memberi tantangan dan terus berkembang. Kepemimpinan semacam itulah yang akan mampu membawa sekolah ke arah yang lebih baik. Selama ini terdapat anggapan yang memandang kepemimpinan sebagai suatu bagian dari mitos lama, dimana orang-orang tertentu memang telah ditakdirkan menjadi pemimpin, bahwa kemampuan untuk memimpin adalah warisan yang didapat sejak lahir. Faktanya, para pemimpin tidaklah dilahirkan, karena kepemimpinan pada hakekatnya adalah sesuatu yang bisa dipelajari. Memang Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
ii
benar bahwa sebagian orang memiliki rasa percaya diri yang lebih besar serta tingkat kecerdasan lebih dibanding yang lain, namun kenyataannya, sifat-sifat kepemimpinan dapat ditumbuhkan. Seorang menejer yang biasa-biasa saja dapat berubah menjadi seorang pemimpin yang hebat saat diberikan kesempatan untuk mengasah dan menerapkan ketrampilannya dalam memimpin. Pimpinan sekolah yang memiliki ketrampilan kepemimpinan yang buruk secara otomatis akan berakibat pada hasil yang buruk. Pimpinan sekolah yang memiliki ketrampilan kepemimpinan yang bagus akan menjadi pribadi yang lebih produktif dan mampu menciptakan munculnya komitmen yang tinggi di lingkungan sekolahnya. Ketrampilan kepemimpinan bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri. Kemampuan ini lebih merupakan rangkaian dari ketrampilan yang saling berkaitan dan harus dikembangkan secara bersama-sama, serta melibatkan berbagai aspek seperti karakter pribadi, kemampuan pribadi, kemampuan untuk memfokuskan diri pada hasil, ketrampilan interpersonal, serta kemampuan untuk memimpin suatu perubahan dalam organisasi. Dengan kata lain, kepemimpinan merupakan suatu paket utuh. Tujuan dari kepemimpinan sekolah yang efektif tidak hanya sekedar membantu murid mencapai prestasi akademik yang bagus. Kepemimpian yang baik bertujuan membantu murid untuk menjadi pribadi yang penuh perhatian, mampu memberikan kontribusi, produktif, dan menjadi anggota masyarakat yang bertanggung jawab. Termasuk di dalamnya adalah upaya mendukung rasa persamaan, keberagaman, ketidakberpihakan, pelibatan semua pihak, dan keadilan, mampu membuat keputusan yang bertanggung jawab, peduli pada orang lain, menjadi anggota masyarakat yang mampu memberikan sumbangsih kepada masyarakat sekitar dan lingkungan yang lebih luas, mengembangkan ketrampilan personal dan interpersonal dan memiliki keteguhan untuk memegang nilai-nilai tertentu. Murid belajar dan mencontoh nilai-nilai utama seperti sikap menghormati, kejujuran, keberanian, dan tanggung jawab. Mereka mampu mewujudkan lingkungan sekolah yang positif dan bebas dari sikap stereotip (pelabelan), pelecehan, saling benci, dan kekerasan, dan digantikan dengan kepedulian terhadap keadilan dan ketidakberpihakan. Mereka menjadi pribadi yang menghargai tradisi serta sumbangsih seluruh anggota keluarga serta masyarakat di sekitarnya.
PENTINGNYA PELATIHAN KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN UNTUK MADRASAH Tujuan mendasar dari semua jenis kegiatan pengembangan staf adalah untuk belajar, baik secara individu maupun secara organisasi. Adalah penting bagi seluruh staf madrasah untuk senantiasa berpikir dalam kerangka pengembangan sekolah. Apa saja yang dapat kita lakukan pada madrasah yang dapat terus membuat kita berjalan maju ke arah pengembangan sekolah secara keseluruhan?
iii
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Pengembangan staf memberikan kesempatan terhadap munculnya kegiatan refleksi dari para pekerja profesional ini, sehingga mereka dapat menepi sejenak dari tanggung jawab harian yang begitu kompleks untuk kemudian mengajukan berbagai pertanyaan penting yang berkaitan dengan tujuan, aspirasi, kinerja, fungsi dan peran mereka selama ini. Hal tersebut memungkinkan munculnya kesempatan untuk merenungkan kembali dan mempertanyakan alasan mengapa selama ini sekolah melakukan sesuatu dengan cara tertentu, dan apakah ada baiknya apabila beberapa hal dilakukan dengan cara yang berbeda dari sebelumnya. Dengan cara inilah sekolah bisa mulai menjalankan fungsinya sebagai komunitas belajar yang sesungguhnya. Pengembangan staf memberikan kesempatan kepada komunitas sekolah untuk melakukan refleksi tentang apakah pernyataan misi yang terpampang di dinding kantor sekolah benar-benar menggambarkan apa yang tengah dilakukan sekolah, ataukah hanya sekedar kata-kata tanpa makna. Pengembangan staf memungkinkan komunitas sekolah untuk menyatukan tekad menuju perspektif yang lebih luas dan dalam dari seluruh peran yang ada di sekolah. Setiap anggota komunitas sekolah memiliki peran aktif dalam mengkritisi kondisi status quo dan menentukan apa yang sebaiknya dilakukan untuk menyongsong masa depan. Masing-masing individu harus bertekad menyusun langkah baru, dalam upaya mewujudkan masa depan yang lebih baik bagi sekolah. Program Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen ini dapat membantu madrasah dalam memaksimalkan potensi yang dimilikinya. Di setiap madrasah, sangat penting untuk melaksanakan program secara menyeluruh, seperti akreditasi guru, akreditasi sekolah, pengelolaan keuangan, pengelolaan perpustakaan, dan pengelolaan kesehatan. Namun demikian, tak satu pun dari program tersebut yang akan berhasil kecuali jika ada semacam program payung di madrasah tersebut, yang bersandar pada adanya kepemimpinan dan manajemen yang baik. Program kepemimpinan dan manajemen ini memberikan sarana kepada pihak-pihak dalam madrasah untuk menjalankan institusinya dengan lebih efektif dalam semua aspek di sekolah. Program ini mendorong mereka untuk secara berhati-hati merenungkan dan mempertanyakan cara-cara yang selama ini dilakukan. Program ini akan memotivasi mereka untuk bergerak lebih aktif, meninggalkan kawasan aman atau cara lama yang mereka lakukan dan mengeksplorasi segala jenis kemungkinan untuk masa depan. Program ini menyajikan pelatihan ketrampilan yang akan sangat bermanfaat dalam penerapan sehari-hari. Program ini juga membantu mereka dengan metode pelaksanaan kegiatan, yang merupakan seperangkat alat yang dapat dimanfaatkan secara efektif untuk memikirkan ulang segala jenis kebiasaan lama yang sudah mapan dan bergerak menuju suatu kebiasaan baru yang lebih baik.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
iv
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Pengembangan Sekolah Sekolah Panduan Panduan Pelatihan Pelatihan
Daftar Isi 1. Latar Belakang Modul 1.1 Untuk tujuan apa modul ini disusun? 1.2 Siapakah yang akan menggunakan Panduan Pelatihan ini? 1.3 Bagaimanakah kondisi di Indonesia terkait dengan pelatihan guru dalam kepemimpinan dan manajemen? 1.4 Di manakan posisi modul ini di dalam kerangka kerja LAPIS secara keseluruhan?
vii
2. Tujuan Pembelajaran Umum
viii
3. Tujuan Pembelajaran Khusus
viii
4. Tinjauan singkat untuk Guru/Pelatih 4.1 Pendekatan pembelajaran apa yang digunakan? 4.2 Lingkungan belajar yang bagaimana yang ideal untuk modul ini? 4.3 Bagaimana Program ini dirancang? 4.4 Bagaimana mengatur irama tiap sesi? 4.5 Langkah Pembelajaran seperti apa yang disarankan? 4.6 Apa yang perlu Anda ketahui tentang pembelajaran aktif? 4.7 Apa saja contoh kegiatan pembelajaran yang aktif? 4.8 Bagaimana Anda membentuk kelompok belajar yang efektif? 4.9 Saran-saran apa sajakah yang bisa dijadikan aturan pokok atau protokol kelompok? 4.10 Mengapa penting memasukkan unsur gender?
ix ix ix x xi xi xiii xiii xiv
5. Prosedur Evaluasi
xv
6. Sesi: 6.1 Tinjauan Singkat Program 6.2 Kepemimpinan Bersama 6.3 Teori-teori Kepemimpinan 6.4 Perbedaan antara Kepemimpinan dan Manajemen 6.5 Kepemimpinan Kepala Sekolah 6.6 Kepemimpinan Guru 6.7 Kepemimpinan Masyarakat 6.8 Misi dan Visi 6.9 Strategi Pengembangan Sekolah 6.10 Kerangka Pengembangan Sekolah 6.11 Perencanaan Pengembangan Sekolah 6.12 Presentasi Madrasah
v
vi vi vi vi
xiv xv
1 17 31 54 63 75 89 98 115 129 147 153
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
1. LATAR BELAKANG MODUL 1.1
Untuk tujuan apa modul ini dibuat?
1.2
Siapakah yang akan menggunakan panduan pelatihan ini?
Program Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen ini memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang memiliki kepentingan pada madrasah agar dapat memperbaiki beberapa aspek penting untuk pertumbuhan dan pengembangan madrasah yang dimulai dari pihak madrasah sendiri. Program ini memberikan suatu landasan yang kuat untuk memajukan madrasah, terutama pada saat ini, dimana banyak madrasah berusaha memperbaiki mutu untuk menuju akreditasi. Program ini juga merupakan kerangka dasar untuk kegiatan LAPIS yang lain dengan memastikan bahwa pihak-pihak yang berkepentingan telah memiliki ketrampilan yang dibutuhkan untuk bertindak secara kompeten di berbagai aspek yang berdampak pada keseluruhan komunitas madrasah. Di luar itu semua, program ini didisain sebagai panduan praktis yang akan memberikan kesempatan kepada pihak-pihak yang berkepentinan untuk mencoba mempraktekkan berbagai hal baru lewat pembelajaran yang berdasar pada pengalaman (experiential learning).
Kepemimpinan seyogyanya dilihat sebagai tanggung jawab seluruh pihak di lingkungan madrasah. Oleh karena itu modul ini ditujukan untuk digunakan oleh semua pihak yang berkepentingan terhadap keberadaan madrasah, termasuk di dalamnya kepala madrasah, guru, dan anggota komite madrasah. Dengan begitu, komunitas madrasah berkesempatan untuk sampai pada pemahaman tentang praktek pembagian kepemimpinan. Pada tahap awal, memang hanya pihak-pihak di atas yang akan menjadi target dari modul ini, namun diharapkan agar setelah kegiatan selesai, peserta dapat kembali ke lingkungan madrasah dan membantu pihak yang lain dalam komunitas mereka untuk memahami lebih baik tentang segala hal yang berkaitan dengan masalah kepemimpinan.
1.3
Bagaimanakah keadaan di Indonesia terkait dengan pelatihan guru di bidang kepemimpinan dan manajemen?
Belakangan ini, ada upaya ke arah pemberian otonomi yang lebih luas terhadap sekolah-sekolah di seluruh Indonesia yang ditandai dengan program desentralisasi yang semakin gencar. Berpijak pada kenyataan tersebut, maka sudah seharusnya semua pihak yang berkepentingan dalam lingkungan madrasah diberikan kesempatan untuk mempelajari dasar-dasar ketrampilan kepemimpinan dan
vi
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
manajemen sehingga mereka dapat memainkan peran aktif dalam perkembangan pendidikan dan tidak merasa asing dengan kondisi terkini dari perkembangan situasi pendidikan di Indonesia.
1.4
Di manakah posisi modul ini dalam kerangka kerja LAPIS secara keseluruhan ?
Modul ini disusun berdasarkan enam prinsip LAPIS: 1. Fleksibel: Modul ini menyajikan kerangka dasar berupa sesi-sesi yang bisa diberikan kepada madrasah-madrasah dengan kondisi yang beraneka ragam. 2. Partisipatoris: Modul ini menggunakan pendekatan pembelajaran aktif. 3. Lokal: Materi dalam modul ini telah disesuaikan konteksnya dengan permasalahan yang berkaitan dengan manajemen dan kepemimpinan dalam lingkungan madrasah. 4. Berkelanjutan: Modul ini didisain dengan prinsip berkelanjutan, dalam arti dapat terus dimanfaatkan di sekolah-sekolah Islam dengan kondisi yang beragam. Modul ini memiliki potensi dalam memberikan dampak yang luas terhadap sekolah-sekolah Islam di seluruh Indonesia sebagai sebuah modul pengajaran yang memfokuskan diri pada pengembangan kepemimpinan dan pengelolaan. Modul ini juga berfungsi sebagai semacam kerangka untuk mendukung penyampaian modul-modul yang lain, sehingga modul ini memiliki peran yang selalu berkelanjutan dalam proses pengembangan madrasah. 5. Mengutamakan kesetaraan: Modul ini disusun dengan melibatkan kepentingan seluruh peserta, baik laki-laki maupun perempuan melalui aktifitas dalam keseluruhan proses pembelajaran. Modul ini mendorong dan mendukung seluruh staf laki-laki dan perempuan untuk senantiasa melibatkan diri dalam manajemen dan kepemimpinan. Keterlibatan perempuan pada posisi kepemimpinan juga senantiasa didukung, baik sebagai anggota staf maupun sebagai anggota masyarakat. Sesi-sesi yang tersusun juga menggarisbawahi beberapa kutipan tentang kepemimpinan dari para ahli kepemimpinan dunia yang terkenal, baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan. 6. Akuntabel: Modul ini menerapkan prinsip pertanggungjawaban dalam hal kepemimpinan yang partisipatif dan beretika. Modul ini memberikan arahan bagi siapapun yang bertanggung jawab untuk memimpin dan memenej madrasah agar mampu menjawab sendiri berbagai masalah dalam tindakan keseharian mereka.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
vii
2. TUJUAN Pada dasarnya, tujuan modul ini lebih mengarah pada ranah kognitif, dengan tetap menggunakan pendekatan perilaku dan afektif. Modul ini akan melibatkan seluruh peserta untuk melakukan proses pembelajaran berikut ini: 1. Pembelajaran Afektif: Peserta akan didorong untuk mengacu kepada sikap dan perasaan mereka masing-masing, berkaitan dengan asumsi peran mereka pada kepemimpinan dan manajeman madrasah. 2. Pembelajaran Prilaku: Peserta akan mempraktekkan teknik dan ketrampilan yang diperlukan untuk mengelola dan memimpin madrasah. 3. Pembelajaran Kognitif: Peserta akan memperoleh sekaligus memproses pengetahuan dari topik-topik yang beragam terkait dengan kepemimpinan dan manajemen madrasah. Pada akhir program, peserta diharapkan mampu: ¨ Memahami hubungan antara kepemimpinan yang efektif dan pengembangan sekolah. ¨ Mentransfer teori kepemimpinan ke dalam lingkungan sekolah. ¨ Menentukan gaya kepemimpinan yang efektif dari masing-masing peserta ¨ Memahami hubungan antara kepemimpinan kepala sekolah, kepemimpinan guru, dan kepemimpinan masyarakat. ¨ Memahami bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki peran yang sangat penting dalam kepemimpinan di madrasah. ¨ Memahami konsep pembagian tugas kepemimpinan. ¨ Memahami hubungan antara misi dan visi madrasah serta budaya sekolah. ¨ Mempraktekkan strategi sekolah yang efektif terkait dengan masalah pelaksanaan rapat, serta pemberian tugas dan wewenang kepada komite dan staf sekolah.
3. INDIKATOR
Pada akhir program, peserta diharapkan mampu: · Mendefinisikan istilah pemimpin · Membuat daftar tentang karakter seorang pemimpin · Mendefinisikan istilah kepemimpinan · Menjelaskan istilah pembagian kepemimpinan · Menjelaskan berbagai macam teori kepemimpinan · Mendiskusikan kenapa baik laki-laki maupun perempuan bisa menjadi pemimpin yang efektif · Menjelaskan teori kepemimpinan yang paling sesuai untuk masing-masing peserta · Menjelaskan apa yang membuat seorang pemimpin itu unik
viii
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
Membedakan kepemimpinan dan manajeman Mendefinisikan kepemimpinan guru Mendefinisikan kepemimpinan masyarakat Mendefinisikan budaya sekolah Mendefinisikan iklim sekolah Mendefinisikan misi sekolah Mendefinisikan visi sekolah Mendefinisikan bullying (kekerasan/intimidasi) Membuat rancangan strategi anti-bullying Mendefinisikan rasa percaya Mempraktekkan prosedur rapat yang efektif Mempraktekkan prosedur workshop yang efektif Mempraktekkan pemberian wewenang yang efektif Mengevaluasi staf Mendiskusikan cara meningkatkan semangat optimisme di kalangan staf Memonitor staf secara efektif Merencanakan pengembangan sekolah Menjelaskan istilah Analisis Kesenjangan (Gap Analysis) Mendiskusikan pentingnya mengumpulkan data Menjelaskan bagaimana cara mengumpulkan data Menjelaskan bagaimana cara memanfaatkan data
4. TINJAUAN SINGKAT UNTUK PARA GURU/ PELATIH 4.1 Pendekatan pembelajaran apa yang digunakan?
Pelatih yang menggunakan Perencanaan Sesi ini disarankan untuk menggunakan pendekatan pembelajaran aktif partisipatif. Para peserta akan mengambil bagian dalam kegiatan kelompok, bermain peran, permainan dan diskusi. Mereka juga akan terlibat dalam penulisan kreatif, bermain peran dan pembuatan karya seni. Keseluruhan kegiatan tersebut menekankan pada pembelajaran partisipatif. Modul Perencanaan Sesi ini didesain sedemikian rupa agar guru memiliki sumbersumber belajar dalam bentuk cetak dan tidak terkendala oleh kurangnya fasilitas, meskipun dukungan teknologi di tempat mereka mengajar sangat minim.
4.2 Lingkungan belajar yang bagaimana yang ideal untuk modul ini? · Ruangan yang rapi dan jumlah tempat duduk yang memadai · Semua materi sudah dipersiapkan dengan baik · Isi dari keseluruhan sesi yang diberikan haruslah sesuai
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
ix
· Semua kegiatan yang harus dilakukan peserta dijelaskan dengan gamblang · Semua aktifitas diukur waktu dan iramanya, agar level energi dan semangat para peserta tetap terjaga · Peserta belajar secara aktif · Ada keseimbangan antara pendekatan afektif, perilaku dan kognitif · Terdapat berbagai jenis gaya belajar · Peserta-peserta berkesempatan mengadakan diskusi kelompok · Setiap peserta berkesempatan menjadi pemimpin dalam kelompoknya secara bergantian · Segala jenis keahlian khusus yang dimiliki peserta dapat dimanfaatkan selama sesi berlangsung · Seluruh peserta didorong untuk selalu berpartisipasi dalam seluruh sesi · Sesama peserta harus selalu saling menghormati · Tanggapan terhadap pertanyaan maupun jawaban disampaikan dengan cara yang positif · Tersedia beberapa aktifitas tambahan untuk berjaga-jaga apabila diperlukan materi ekstra · Selama sesi berlangsung, selalu ada revisi yang terus-menerus dari konsep dan ketrampilan yang telah didapat sebelumnya · Ada proses pemecahan masalah yang nyata agar para peserta benar-benar menerapkan hasil belajar mereka ke dalam kehidupan sehari-hari · Ada suasana yang menyenangkan saat proses pembelajaran berlangsung · Pelatih berinteraksi dengan seluruh peserta · Pelatih tidak bersikap menghakimi jawaban peserta · Setiap kelompok peserta di dalam kelas harus dilihat sebagai kelompok yang memiliki perbedaan kebutuhan dan gaya belajar · Prinsip kesetaraan gender harus senantiasa dipertimbangkan · Rencana ke depan juga dipertimbangkan
4.3 Bagaimana Program ini dirancang?
1. Kegiatan pembuka: Gunakan kegiatan ini untuk membentuk kelompok peserta dan membangkitkan minat mereka pada program ini. Kegiatan pembuka juga bisa digunakan untuk membahas semua pertanyaan peserta terkait dengan topik. 2. Materi dasar: Pada bagian ini buatlah berbagai aktifitas yang berfungsi menyampaikan pengetahuan dan keterampilan dasar serta menjajaki sikap dan perasaan para peserta mengenai topik yang akan dibahas dengan mereka. Gunakan metode belajar melalui pengalaman (experiential learning). 3. Aktifitas-aktifitas lanjutan: Ciptakan aktifitas-aktifitas yang membantu para
x
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
peserta mereview pengetahuan mereka dari bagian terdahulu (building blocks) dan memperkenalkan ide-ide yang akan dibahas pada tahap selanjutnya. 4. Pengetahuan dan keterampilan tingkat lanjut: lanjut Buatlah aktifitas-aktifitas yang mengarah pada pengetahuan dan keterampilan tingkat lanjut dan menekankan aspek pemecahan masalah di dunia nyata. Pertimbangkanlah beberapa hal dalam mereview semua informasi dan keterampilan yang Anda tampilkan pada sesi terdahulu. Semaksimal mungkin sesuaikan semua penjelasan Anda dengan tingkat keterampilan dan perasaan para peserta terhadap materi yang mereka pelajari. 5. Aktifitas penutup: Ciptakan aktifitas yang membantu peserta mengukur pengetahuan dan ketrampilannya dan dukunglah mereka untuk menerapkan kemampuan tersebut pada masalah-masalah yang baru. Berikan waktu yang cukup bagi mereka untuk menetapkan sasaran dan rencana aksinya. Para peserta perlu mereview apa yang telah mereka pelajari, mengevaluasi apa yang telah mereka ketahui, dan memikirkan apa saja yang harus mereka lakukan dengan pengetahuan baru mereka, serta merayakan prestasi yang telah mereka capai.
4.4 Bagaimana mengatur irama tiap sesi? ·
· · · ·
Alokasi waktu: Pikirkan berapa menit waktu yang diperlukan untuk melaksanakan satu bagian. Penetapan alokasi waktu yang baik akan memudahkan Anda mengatur irama setiap sesi. Poin-poin utama dan instruksi: Ide-ide utama apa yang akan disampaikan pada setiap sesi dan apa yang seharusnya dilakukan para peserta? Beri petunjuk yang singkat namun jelas. Materi: Bahan-bahan tambahan apa saja yang Anda perlukan agar seluruh sesi bisa dilaksanakan dengan lancar? Pikirkan hal ini didepan dan siapkan segala sesuatunya dengan baik. Lingkungan fisik: Bagaimana Anda mempersiapkan lingkungan atau setting fisik untuk sesi yang akan Anda bawakan? Perlukah Anda mengubah susunan tempat duduk sebelum melaksanakan sebuah sesi? Penutup: Apa saja yang Anda perlukan sebelum menutup sebuah sesi? Pelajaran apa yang Anda harapkan dapat diambil oleh peserta dari sesi tersebut?
4.5 Langkah Pembelajaran seperti apa yang disarankan?
1. Pastikan semua peserta Anda tekun mengikuti proses belajar sejak se jak awal program: Di awal tiap sesi, ciptakan iklim atau situasi yang kondusif untuk belajar secara aktif. Doronglah agar semua peserta berinteraksi dan tertarik pada topik yang Anda bawakan pada setiap sesi. Ciptakan pula suasana yang membuat semua peserta saling menghormati. Hindarilah pemakaian jargon
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
xi
atau istilah-istilah yang tidak dimengerti para peserta. Kalau Anda harus menggunakan istilah yang kurang dikenal, pastikan Anda jelaskan dahulu makna istilah itu. Selembar kertas berukuran besar yang ditempelkan di tembok dapat digunakan untuk mendefinisikan istilah-istilah yang sulit. 2. Doronglah peserta agar secara mental selalu siap menerima informasi inf ormasi baru: Sajikanlah semua informasi dan konsep sedemikian rupa agar para peserta dapat memahami dan mengingat-ingat semuanya secara maksimal, dan agar mereka selalu siap mental dan terus bersemangat mengikuti seluruh proses belajar. Ini bisa dicapai dengan menciptakan variasi metode mengajar, misalnya melalui berbagai permainan, peragaan, diskusi, kuis, dan sebagainya. 3. Ciptakan suasana diskusi yang hangat: Doronglah para peserta agar berpartisipasi dan membahas topik yang dibahas secara mendalam sehingga hasil belajar mereka benar-benar optimal. Pastikan kerahasiaan identitas para peserta tetap terjaga, dan doronglah agar mereka menyampaikan pendapat secara jujur dan terbuka. 4. Doronglah agar peserta berani bertanya: Ciptakan suasana kelas yang aman dan nyaman sehingga semua peserta merasa leluasa untuk mengajukan pertanyaan dan mencari jawabannya. 5. Jadikan kegiatan belajar sebuah proses kolaboratif: Tanamkan minat pada semua peserta agar mau memberikan input ke dalam program ini. Berikan semangat agar mereka saling belajar dari sesamanya, serta menghormati perbedaan pendapat yang ada dengan cara belajar berkelompok dan mencoba mengajar sesama temannya (peer teaching). Sarankan para peserta mengubah posisi atau berpindah tempat duduk agar aktifitas mereka tidak terasa monoton. 6. Kembangkan sistem belajar melalui pengalaman (experiential le learning): arning): Ciptakan berbagai permainan dan aktifitas seperti peragaan dan bermacammacam simulasi yang dapat meningkatkan kemampuan para peserta dalam mempelajari berbagai keterampilan dan memahami nilai-nilai yang Anda ajarkan. Doronglah agar semua peserta aktif berpartisipasi. 7. Gunakan teknologi dan media yang ada secara bijak: Gabungkan penggunaan segala jenis sumber daya yang ada, misalkan presentasi dengan menggunakan power point sehingga dapat memperlancar sesi yang ada. mendapatkan kan pengetahuan 8. Berikan kesimpulan pada setiap sesi sehingga peserta mendapat baru yang bermanfaat: Akhiri setiap sesi dengan melihat kembali teknik yang sudah dipelajari sehingga peserta dapat merenungkan pelajaran yang baru mereka dapatkan, yang kelak membuat mereka mempertimbangkan langkahlangkah yang akan mereka ambil di masa depan.
xii
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
4.6 Apa yang perlu Anda ketahui tentang pembelajaran aktif? · · ·
Hands-on (praktek langsung) artinya peserta secara aktif terlibat dalam kegiatan tertentu dan tidak hanya duduk dan mendengarkan saja. Interaktif artinya semua peserta saling berdiskusi satu sama lain, ikut berpartisipasi dalam aktifitas yang ada serta saling belajar dari peserta yang lain. Terpusat pada pembelajar artinya kegiatan terpusat pada peserta dan bukan pada pelatih.
4.7 Apa saja contoh kegiatan pembelajaran yang aktif? · ·
·
· ·
·
·
· ·
Peragaan/bermain peran: Para peserta memperagakan sebuah situasi secara berpasangan atau berkelompok. Berpikir, bertukar pendapat secara berpasangan, berbagi dengan kelas kelas (thinkpair-and share): Secara individu para peserta merenungkan sebuah situasi, lalu menuliskan pikiran mereka secara singkat. Kemudian para peserta akan bertukar pendapat dengan pasangan mereka, dan sesudah itu melaporkan hasil diskusi mereka kepada kelompoknya. Sumbang saran (Brainstorming): Pada selembar papan atau kertas lebar para peserta menuliskan kata atau frasa mengenai suatu hal. Apa yang mereka tulis tak usah dibahas. Tujuannya hanyalah menampung semua pendapat dan aspirasi mereka. Permainan: Berbagai permainan edukasional dan bermanfaat yang menyemangati peserta dan mengenalkan konsep-konsep baru. Kuis: Kuis adalah cara cepat dan jitu untuk mengukur pengetahuan dasar peserta. Namun kuis jangan dianggap sebagai tes. Sebaiknya para peserta menilai hasil kuis mereka sendiri, kemudian mencatatnya tanpa harus diumumkan ke seluruh kelas oleh pelatihnya. Latihan menjodohkan kata: Latihan ini merupakan cara yang praktis untuk mengukur pemahaman para peserta-peserta tentang konsep yang baru mereka pelajari. Para peserta diberi dua daftar yang isinya diacak, lalu diminta menjodohkan pernyataan-pernyataan di daftar A dengan poin-poin yang sesuai pada daftar B. Pembagian tugas secara acak: Materi yang akan dibahas dibagi secara acak kepada semua kelompok. Setiap kelompok membahas bagian-bagian tertentu dari materi yang mereka terima, lalu melaporkan hasil diskusinya kepada seluruh kelompok. Simulasi: Para peserta dilibatkan di dalam situasi tertentu yang dirancang untuk menghadirkan situasi aktual, yang memungkinkan mereka menerapkan hasil belajarnya secara pragmatis. Refleksi terarah: Para peserta diminta merenungkan apa yang telah mereka pelajari melalui sejumlah pertanyaan.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
xiii
4.8 Bagaimana Anda membentuk kelompok belajar yang efektif?
· Buatlah kelompok-kelompok kecil, sebab kelompok kecil menjamin kelancaran komunikasi para anggotanya. · Bentuklah kelompok-kelompok yang homogen maupun heterogen, tergantung dari hasil akhir yang dikehendaki. Sesekali tak ada salahnya para peserta memilih kelompoknya sendiri. Langkah ini mungkin sangat berguna, terutama jika apa yang akan dibahas bersifat kontroversional atau berpotensi menimbulkan konfrontasi. · Bahaslah aturan main dan tata tertib dalam diskusi kelompok. · Lakukan rotasi atau pergantian peranan pada semua kelompok. Setiap peserta harus bergantian memainkan peranan sebagai ketua, pencatat waktu, notulis, dan sebagainya. · Umumkan hasil-hasil spesifik yang diharapkan dari kegiatan kelompok ini. Tulislah sasaran-sasaran itu pada papan tulis atau bagikan lembaran tertulis kepada seluruh kelompok. · Secara bertahap tingkatkan intensitas belajar peserta-peserta Anda lewat kelompoknya masing-masing. Mulailah dengan memberikan tugas-tugas pendek hingga semua keterampilan kelompok mereka kuasai dengan baik. · Awasilah kegiatan semua peserta, perhatikan agar mereka tidak terlalu asyik beramah-tamah hingga melupakan tugas utamanya. · Pantaulah kualitas hasil kerja kelompok peserta-peserta Anda.
4.9 Saran-saran apa sajakah yang bisa dijadikan aturan pokok atau protokol kelompok?
· Mulailah setiap sesi tepat waktu. · Berikan kesempatan kepada semua peserta yang ingin membuat pernyataan, bebaskan mereka berbicara tanpa disela/interupsi. · Usahakan agar semua pernyataan dibuat dengan singkat dan langsung tertuju pada pokok permasalahan. · Pastikan semua anggota kelompok dihormati dan dijaga privasinya · Waspadalah terhadap hal-hal sensitif yang menyangkut aspek gender, ras, dan kelompok etnis. · Pastikan bahwa suara peserta perempuan didengar dan bahwa perempuan mendapat kesempatan untuk memimpin dalam kelompok. · Berikan kesempatan kepada semua orang untuk berbicara. · Matikan semua handphone (HP peserta dan pelatih tanpa terkecuali) · Pastikan bahwa ruangan tempat pelatihan bebas dari asap rokok.
4.10
Mengapa penting memasukkan unsur gender?
Mendorong kalangan perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan di
xiv
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
lingkungan madrasah merupakan hal yang penting. Seringkali, kepemimpinan diidentikkan dengan laki-laki sehingga perempuan tidak mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi. Bahan yang terdapat dalam modul ini merefleksikan sumbangan yang telah diberikan oleh perempuan kepada masyarakat, demikian juga dengan kontribusi yang diberikan laki-laki. Modul ini mendorong pentingnya memberikan kesempatan kepada perempuan untuk mempraktekkan kepemimpinan pada saat kerja kelompok dan juga mendorong pentingnya komunitas madrasah memberikan lebih banyak dukungan kepada perempuan untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kepemimpinan. Di dalam modul juga dibahas tentang kiprah beberapa pemimpin, baik dari kalangan laki-laki maupun perempuan, yang berhasil membuktikan dirinya sebagai pimpinan yang hebat dan pantas untuk dijadikan teladan. Berbagai kutipan terkait dengan kepemimpinan juga secara berimbang, agar bisa memberikan kedalaman pemahaman seputar masalah kepemimpinan.
5. PROSEDUR EVALUASI 5.1 Mengapa perlu mengevaluasi program?
Di akhir program, Anda perlu melakukan Evaluasi dan Balikan. Evaluasi dimaksudkan untuk mengkaji nilai atau arti penting program, sedangkan balikan merupakan cara yang efektif untuk menyampaikan berbagai ide yang dapat dikembangkan atau saran-saran untuk mengubah beberapa aspek tertentu dari program ini jika program yang sama akan dilakukan lagi di masa mendatang. Evaluasi program juga dapat memberikan data penting yang memungkinkan Anda mengembangkan program itu secara berkelanjutan. Evaluasi juga memungkinkan pelatih menemukan sarana pendukung tambahan yang mungkin diperlukan oleh peserta-peserta setelah program berakhir, selain menentukan apa saja yang harus diubah pada pelaksanaan program selanjutnya. Proses evaluasi mencakup berbagai faktor seperti: · Apakah sasaran yang akan dicapai program ini sudah dinyatakan dengan jelas? · Apakah pelatih sudah memberikan variasi aktifitas belajar? · Apakah pengalaman pribadi masing-masing peserta didengarkan dan diakomodasi dalam program ini? · Apakah semua peserta benar-benar dilibatkan di dalam proses belajar ini? · Apakah program ini telah dijalankan sesuai dengan jadual? · Apakah topik-topik yang dibahas cukup komprehensif? · Apakah tempat atau lokasi yang disediakan cocok dengan proses belajar yang dilaksanakan? · Apakah dana untuk program ini dibelanjakan dengan benar?
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
xv
· · · ·
Apakah semua materi yang disediakan jelas dan menarik? Apakah latihan-latihan yang digelar menggunakan pendekatan partisipatif? Bisakah program ini terus dipertahankan dan dikembangkan di masa depan? Apakah program ini cukup fleksibel dalam memenuhi berbagai kebutuhan para peserta?
5.2 1. 2. 3. 4.
Peserta Peserta Peserta Peserta
Prosedur Evaluasi Khusus
diberikan Kuis Awal-program diberikan Kuis Akhir Program pada Sesi Dua Belas melakukan kegiatan yang bersifat reflektif pada Sesi Dua Belas melengkapi Program review pada Sesi Dua Belas
xvi
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
SESI SATU: TINJAUAN SINGKAT PROGRAM Fokus Ajaran Islam:
Islam mendorong umatnya untuk belajar dan memperoleh pengetahuan.
Fokus Kepemimpinan:
Jika tindakan Anda memberikan inspirasi pada orang lain untuk bermimpi lebih tinggi, belajar lebih banyak, melakukan lebih banyak, dan menjadi lebih baik, maka berarti Anda adalah seorang pemimpin. (John Quincy Adams)
Tujuan:
Tujuan sesi ini adalah memperkenalkan peserta kepada program kepemimpinan dan manajemen dengan cara memberikan uraian singkat tentang topik-topik yang akan dibahas dan metode belajar yang digunakan pada keseluruhan sesi yang ada. Sesi ini berisi perkenalan tentang kepemimpinan dengan menggali sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang berhasil.
Indikator: Pada · · · ·
akhir Sesi Satu, peserta diharapkan mampu: Menjelaskan sifat dari program yang terdiri dari dua belas sesi ini Mendefinisikan istilah pemimpin Membuat daftar tentang sifat-sifat seorang pemimpin Menjelaskan bahwa kepemimpinan bersifat terbuka untuk semua orang dan tidak berdasarkan gender
Tahap-tahap Aktifitas: · · · · · · ·
Pengenalan Program Tatalaksana program (Housekeeping) Kuis Awal Program Kontrak Belajar Garis Besar Sesi Visualisasi Aktifitas berpikir, berdiskusi dengan pasangan, berbagi ke kelas (Think, pair, share) untuk mendefinisikan sifat seorang pemimpin
1
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Waktu
90 menit
Materi Tambahan:
· Kuis Awal Program · Kartu nama kosong yang di baliknya diberi tanda titik berwarna · Lembar Materi: Sesi Satu
Jawaban Kuis Awal Program 1. D 2. E 3. D 4. A 5. E 6. C 7. D 8. D 9. E 10.A
Jawaban untuk Kuis Metode Belajar 1. 2. 3. 4. 5. 6.
10% 20% 30% 50% 80% 90%
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
2
Rincian Aktifitas Hari Pertama: Sesi Satu Waktu
Metode Belajar
Aktifitas
1. 25
· Selamat datang di pelatihan. · Upacara Pembukaan. · Hal-hal yang berkaitan dengan tatalaksana program (Housekeeping). · Pelatih menjelaskan bahwa sebagai satu kelompok, peserta kursus akan bersama-sama mendiskusikan berbagai hal yang terkait dengan kepemimpinan sehingga mereka perlu saling mengenal peserta lain yang berasal dari madrasah yang berbeda.
2. 20
· Pelatih memberikan kartu nama kosong kepada masing-masing peserta dan meminta mereka menuliskan dengan jelas di kartu tersebut nama yang ingin mereka gunakan. Nama yang dituliskan harus berupa nama panggilan, bukan gelar/sebutan dan bukan nama lengkap. Pelatih memberikan contoh dengan menggunakan namanya sendiri.
menit
menit
Sambutan pembukaan
Aktifitas pembuka: perkenalan nama Pembentukan kelompok Kuis Awal Program
Bahan Lembar Materi: Sesi Satu
Kartu nama yang diberi tanda titik warna-warni di salah satu sisinya Lembar Materi: Sesi Satu, Kuis Awal Program
· Pelatih mengumpulkan kartu dari para peserta dan mengocoknya di kotak. Peserta diminta berpindah dari meja dan menuju tempat aktifitas, kemudian masingmasing peserta mengambil satu kartu dari kotak. Peserta berusaha menemukan orang yang namanya tercantum di kartu tersebut lalu mengembalikan kartu kepada pemilik nama. Sambil melakukan hal tersebut, peserta yang bersangkutan juga sekaligus memperkenalkan namanya. · Pelatih meminta peserta untuk membentuk lingkaran dan memasang nama mereka. Pelatih
3
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
menjelaskan bahwa sebuah bola kecil akan dilemparkan dari satu peserta ke peserta lain. Peserta yang mendapatkan bola harus menyebutkan namanya, kemudian menyebutkan nama orang yang melempar bola kepadanya. Setiap saat, akan ada nama baru yang ditambahkan pada daftar tersebut, sampai nama semua peserta sudah disebutkan. Jika penerima bola lupa nama-nama tersebut, maka permainan diulang kembali dari awal. · Setelah permainan ini berakhir, seluruh peserta diminta melihat bagian belakang kartunya yang terdapat sebuah titik dengan warna tertentu. Masing-masing warna mewakili kelompok yang berbedabeda. Peserta diminta membentuk kelompok berdasarkan warnawarna tersebut, misalnya kelompok merah, kuning, biru, hijau, dsb, dan kemudian menuju ke meja yang telah disediakan, yang diberi tanda sesuai dengan warna kelompok. Peserta akan tetap berada dalam kelompok tersebut selama sesi berlangsung, kecuali ada instruksi yang lain. Selama program berlangsung, ada baiknya membagi kelompok berdasarkan asal madrasah peserta, atau kelompok yang mewakili peran tertentu, misalnya kelompok kepala sekolah, kelompok anggota komunitas sekolah dsb. Peserta akan diberitahu oleh pelatih saat pengelompokan seperti itu akan diterapkan. · Pelatih menjelaskan bahwa sebelum program dimulai, masing-masing peserta akan mengerjakan sebuah kuis pendek. Peserta kemudian diberi lembaran kuis: Lembar Materi: Sesi Satu: Bagian Satu: Kuis Awal Program dan diminta Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
4
untuk mencantumkan namanya serta tanggal di lembaran tersebut, kemudian mengerjakan kuis dan menyerahkan kembali kepada pelatih.
3. 15
menit
· Pelatih menjelaskan bahwa sesi-sesi Kuis yang akan dilalui akan menggunakan metode Diskusi pembelajaran partisipatif. Pelatih memberikan penjelasan mengapa pembelajaran partisipatif efektif untuk diterapkan dalam kelompok dengan meminta peserta mengerjakan kuis, Lembar Materi: Sesi Satu: Bagian Satu: Metode Belajar. Pelatih memberikan jawaban kuis serta membahas hasilnya, berikut implikasinya pada program pelatihan yang sedang dijalankan. Pelatih meyakinkan bahwa peserta tidak akan diminta untuk menyampaikan berapa nilai yang mereka peroleh dalam kuis dengan memberikan penjelasan tentang konsep suasana belajar yang tidak membuat peserta merasa terancam yang akan diterapkan untuk keseluruhan sesi pelatihan.
Lembar Materi: Sesi Satu: Kontrak Belajar
· Pelatih meminta kepada peserta untuk memberikan saran tentang aturan-aturan yang menurut mereka penting agar keseluruhan sesi bisa berjalan dengan lancar. Pelatih memberikan contoh, Ketika seseorang sedang berbicara, maka yang lain harus diam dan mendengarkan, Baik laki-laki maupun perempuan harus diberi kesempatan untuk memimpin kelompok,Setiap kelompok harus mengganti pemimpinnya secara terus-menerus sehingga setiap anggota kelompok mendapatkan kesempatan untuk menjadi pemimpin.
5
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
· Pelatih menuliskan di papan tulis aturan-aturan yang muncul dari tiap kelompok. · Peserta membahas daftar yang telah selesai disusun. · Pelatih meminta peserta untuk mengacu pada Lembar Materi: Sesi Satu: Bagian Tiga: Kontrak Belajar dan meminta masingmasing peserta mengisikan aturan yang telah disetujui oleh kelompok. · Pelatih meminta peserta untuk melihat Lembar Materi: Sesi Satu: Bagian Empat: Tinjauan singkat tentang Sesi-sesi dan Lembar Materi: Sesi Satu: Bagian Lima: Program Pelatihan. Pelatih memberikan garis besar Program secara keseluruhan.
4. 30 menit
· Pelatih mnjelaskan bahwa untuk Latihan Visualisasi bisa memahami apa yang dimaksud dengan kepemimpinan, maka perlu Aktifitas Think, pair, dibahas lebih dulu tentang arti kata share pemimpin. Jika kita tidak bisa mengetahui apa yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, maka kita tidak akan bisa memahami istilah kepemimpinan. · Pelatih menjelaskan bahwa sepanjang kursus berlangsung, peserta akan menentukan hal-hal apa saja yang diperlukan untuk menjadi seorang pemimpin yang hebat, dan bahwa sekedar menjadi pemimpin saja tidaklah cukup. Seorang pemimpin harus terus menerus berusaha agar bisa menjadi seorang pemimpin yang hebat. · Pelatih mengingatkan peserta bahwa siapa saja bisa menjadi seorang pemimpin, baik laki-laki maupun
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
6
Lembar Materi: Sesi Satu
perempuan, dan bahwa kepemimpinan bersifat terbuka bagi semua orang. Pelatih mengingatkan seluruh kelompok tentang aturan yang telah ditetapkan dan semua kelompok harus secara aktif mempraktekkan pembagian kepemimpinan sepanjang dua belas sesi yang ada dengan melakukan pergantian kepemimpinan secara terusmenerus untuk aktifitas yang berbeda-beda. Dengan cara ini, setiap orang dalam suatu kelompok memiliki kesempatan untuk menjalankan kegiatan kepemimpinan. · Pelatih meminta peserta untuk menutup mata mereka dan berpikir dalam hati tentang seseorang yang menurut mereka merupakan pemimpin yang hebat orang tersebut tidak harus pemimpin suatu madrasah, bisa siapapun dari berbagai macam bidang. Orang tersebut bisa saja laki-laki atau perempuan. Apa yang membuat orang tersebut berbeda dari yang lain? Kenapa mereka merupakan pemimpin yang hebat? Apa saja yang mereka lakukan sehingga mereka begitu dikenal? Apa saja sifat-sifat istimewa yang mereka miliki? Pelatih kemudian meminta peserta untuk membuka mata, kemudian secara berpasangan, mereka saling berbagi cerita tentang pemimpin hebat yang mereka kenal kepada pasangannya. · Pelatih meminta peserta untuk menominasikan seorang pemimpin, baik laki-laki maupun perempuan di Indonesia dan di seluruh dunia yang menurut mereka mampu memberikan inspirasi. Pelatih menyarankan agar nama-nama yang dinominasikan peserta ditulis di papan. Pertama akan didaftar
7
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
seorang pemimpin perempuan terlebih dulu, kemudian disusul seorang pemimpin laki-laki, dilanjutkan dengan perempuan, lalu laki-laki, demikian seterusnya sampai seluruh nama yang diusulkan peserta habis. Jika ternyata jumlah pemimpin lakilaki yang dinominasikan peserta jauh melampaui pemimpin perempuan, maka pelatih akan mendiskusikan bersama kelompokkelompok kenapa hal itu bisa terjadi dan tindakan apa yang harus dilakukan agar daftar yang ada lebih seimbang secara gender. · Masing-masing peserta secara individu diminta untuk menuliskan lima hal (masing-masing sifat harus dijelaskan dalam satu kata saja, misalnya ramah) yang menurut mereka adalah sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang hebat. Peserta diminta untuk berbagi pendapat secara berpasangan di dalam kelompoknya masing-masing. Kemudian masing-masing pasangan diminta untuk saling berbagi diantara anggota kelompok yang lain. Pelatih menjelaskan bahwa apa yang mereka lakukan disebut dengan aktifitas Think, pair, share. Pelatih menuliskan pendapat dari tiap kelompok di papan tulis, sehingga muncul sebuah daftar sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang hebat. · Pelatih meminta masing-masing peserta untuk membaca Lembar Materi Sesi Satu: Bagian Enam: Sifat-sifat seorang Pemimpin Hebat dan membuat catatan tentang apa saja yang belum diklarifikasi dalam daftar asli yang ada di papan tulis.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
8
· Diskusi dan penyelesaian daftar. · Pelatih meminta peserta untuk berpikir kembali tentang gambaran seorang pemimpin yang sebelumnya mereka punya. Berapa banyak sifat-sifat seorang pemimpin yang juga dimiliki oleh orang tersebut? Masing-masing peserta diminta untuk menulis atau memberi tanda centang di lembaran masing-masing sifat-sifat tertentu yang dimiliki oleh sosok pemimpin dalam bayangan mereka sebelumnya. Sifat apa saja yang tidak ada? Apakah itu sesuatu yang penting? Diskusi kelompok.
9
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Lembar Materi Sesi Satu Dan orang-orang yang berkata: Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa. (QS. 25:74) Cara memimpin yang paling baik adalah dengan jalan memberdayakan yang lain dengan menemukan jalan bagi seluruh anggota komunitas sekolah untuk berpartisipasi membentuk nilainilai dan tujuan sekolah, serta merumuskan langkah-langkah untuk mencapai tujuan tersebut. (Ann Lieberman)
BAGIAN SATU:
KUIS AWAL PROGRAM KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN NAMA:
....
TANGGAL:
.......
1. Kepemimpinan:
a) adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir b) dijalankan oleh mereka yang memiliki kedudukan istimewa dengan wewenang tertentu c) tidak bisa dipelajari d) terbuka untuk siapa saja e) Semua jawaban di atas f) Tak satupun dari jawaban di atas
2. Kepemimpinan dalam madrasah merupakan tanggung jawab: a) b) c) d) e) f)
Kepala Sekolah Para guru Komite madrasah Murid Semua jawaban di atas Tak satupun dari jawaban di atas
3.Manajemen: a) b) c) d)
mirip dengan kepemimpinan adalah tentang memotivasi orang lain untuk mengikuti visi madrasah adalah tentang hubungan dengan orang lain berhubungan dengan upaya untuk memastikan bahwa pekerjaan yang bersifat praktis telah dilakukan
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
10
e) Semua jawaban di atas f) Tak satupun dari jawaban di atas
4. Kepemimpinan bersama artinya: a) b) c) d) e) f)
Setiap orang mampu menjadi pemimpin pada suatu waktu Setiap orang harus mengambil giliran untuk memimpin Ada terlalu banyak pemimpin di dalam madrasah Tak ada cukup pemimpin di dalam madrasah Semua jawaban di atas Tak satupun dari jawaban di atas
5. Kepemimpinan oleh Kepala Sekolah: a) b) c) d) e) f)
Mengarahkan madrasah untuk mencapai visinya Berarti kepala sekolah adalah seorang ahli komunikasi yang hebat Berarti kepala sekolah adalah orang yang hebat Berarti kepala sekolah tahu bagaimana berbagi kepemimpinan Semua jawaban di atas Tak satupun dari jawaban di atas
6. Yang dimaksud dengan kepemimpinan guru madrasah adalah:
a) Seorang guru berlatih supaya bisa menjadi kepala sekolah b) Seorang guru memiliki kemampuan yang baik untuk mengorganisir, tapi bukan pengajar yang baik c) Seorang guru mampu memimpin, baik di dalam maupun di luar kelas d) Seorang guru telah belajar tentang kepemimpinan e) Semua jawaban di atas f) Tak satupun dari jawaban di atas
7. Kepemimpinan dalam komunitas madrasah: a) b) c) d)
Melibatkan orang yang memiliki wewenang dalam masyarakat Sangat sulit diwujudkan Hanya melibatkan komite madrasah Mengandung makna bahwa orang tua dan anggota masyarakat terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan di madrasah e) Semua jawaban di atas f) Tak satupun dari jawaban di atas
11
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
8. Misi madrasah: a) b) c) d) e) f)
ditulis oleh kepala sekolah memiliki panjang lebih kurang 500 kata ditulis ulang setiap tahun berisi tujuan madrasah semua jawaban di atas tak satu pun dari jawaban di atas
9. Visi madrasah: a) b) c) d) e) f)
harus dilihat kembali secara teratur berisi apa yang ingin dicapai oleh madrasah disusun oleh seluruh pihak yang berkepentingan berisi rincian rencana di masa yang akan datang semua jawaban di atas tak satu pun dari jawaban di atas
10. Seorang pemimpin madrasah yang efektif: a) b) c) d) e) f)
Merayakan prestasi murid dan staf tidak melibatkan orang tua tidak terlibat dalam penyusunan kurikulum Secara pribadi memutuskan apa yang terbaik bagi madrasah semua jawaban di atas tak satu pun dari jawaban di atas
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
12
BAGIAN DUA: METODE BELAJAR Lingkari jawaban yang benar: 1.
Seberapa banyak kita mengingat apa yang kita baca? 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%100%
2.
Seberapa banyak kita mengingat apa yang kita dengar? 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%100%
3.
Seberapa banyak kita mengingat apa yang kita lihat? 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%100%
4.
Seberapa banyak kita mengingat apa yang kita dengar dan kita lihat? 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%100%
5.
Seberapa banyak kita mengingat apa yang kita katakan? 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%100%
6.
Seberapa banyak kita mengingat apa yang kita katakan dan kita lakukan? 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90%100%
13
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN TIGA: KONTRAK BELAJAR
Nama Peserta:
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Tanda Tangan:
14
BAGIAN EMPAT: DAFTAR SESI 1. Tinjauan Singkat Program 2. Kepemimpinan Bersama 3. Teori-Teori Kepemimpinan 4. Perbedaan antara Kepemimpinan dan Manajemen 5. Kepemimpinan Kepala Sekolah 6. Kepemimpinan Guru 7. Kepemimpinan Masyarakat 8. Misi dan Visi 9. Strategi Pengembangan Sekolah 10. Kerangka Pengembangan Sekolah 11. Perencanaan untuk Pengembangan Sekolah 12. Presentasi Madrasah
BAGIAN LIMA: PROGRAM PELATIHAN Waktu
Hari Pertama
8.30 -10.00
1.Tinjauan Singkat Program
10.00 - 10.30
Istirahat
Istirahat
Istirahat
10.30 - 12.00
2. Kepemimpinan Bersama
6. Kepemimpinan Guru
10. Kerangka Pengembangan Sekolah
12.00 - 1.00
Makan Siang
Makan Siang
Makan Siang
1.00 - 2.30
3. Teori-Teori Kepemimpinan
7. Kepemimpinan Masyarakat
11. Perencanaan untuk Pengembangan Sekolah
2.30 - 3.00
Istirahat
Istirahat
Istirahat
3.00 - 4.30
4. Perbedaan antara Kepemimpinan dan Manajemen
8. Misi dan Visi
12. Presentasi Madrasah
15
Hari Kedua 5. Peran Kepala Sekolah dalam Kepemimpinan di Madrasah
Hari Ketiga 9. Strategi Pengembangan Sekolah
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN ENAM:
SIFAT-SIFAT SEORANG PEMIMPIN YANG HEBAT Berikut ini adalah daftar sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin yang hebat. Anda mungkin merasa perlu untuk menambahkan beberapa sifat.
· · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · · ·
Mampu beradaptasi Mendorong untuk maju Transparan Dapat dipercaya Ramah Berpikir Positif Terbuka Seimbang Profesional Terorganisir Bisa bekerjasama Setia Menyenangkan Menyelesaikan masalah Bertanggung jawab Rajin Memberi tantangan Memberi pujian Dinamis Menghormati Memberi motivasi Komunikatif Mempertanyakan Mengembangkan Membimbing Memiliki visi Memberikan pelajaran Memberdayakan Tulus Perduli Menggugah semangat
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
· · · · · · · · · · · · · · · ·
Memacu untuk aktif Memberikan kontribusi Memberi respon Melayani Penuh energi Memberikan inspirasi Suka Memberi Bekerjasama Reflektif Diplomatis Berpikiran terbuka Kreatif Memiliki keteguhan hati Sabar Optimis Mudah bergaul/supel
16
SESI DUA: KEPEMIMPINAN BERSAMA Fokus Ajaran Islam:
Islam mengajarkan kita untuk saling mempercayai dan membantu satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama.
Fokus Kepemimpinan:
Setiap orang memiliki hak, tanggung jawab dan kemampuan untuk menjadi seorang pemimpin. (Linda Lambert)
Tujuan:
Tujuan dari sesi ini adalah untuk memperkenalkan peserta kepada konsep kepemimpinan bersama dan memikirkan bagaimana masing-masing orang dapat berperan sebagai pemimpin pada waktu-waktu tertentu di dalam madrasah dan di lingkungan masyarakat
Indikator:
Pada akhir sesi ini, peserta diharapkan mampu: · Menjelaskan makna pembagian kepemimpinan bersama · Memikirkan tentang kemampuan kepemimpinan masing-masing
Tahap-tahap Aktifitas: · · · · · ·
Uraian singkat tentang penggunaan cerita Personalisasi sifat-sifat pemimpin Kerja berpasangan: bakat individu Memahami konsep kepemimpinan bersama Bermain peran: pemimpin terbaik di dunia Survei kepemimpinan
Waktu:
90 menit
Materi tambahan:
Lembar Materi: Sesi Dua
17
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Rincian Aktifitas Waktu
1. 20 menit
Metode Belajar
Aktifitas · Pelatih menjelaskan bahwa dalam sesi ini peserta akan memikirkan tentang makna kepemimpinan dalam komunitas madrasah. Pelatih bercerita tentang proses menyusun suatu modul kerja.(Pelatih dapat menggunakan contoh yang bersumber dari pengalaman hidupnya sendiri yang menunjukkan adanya kepemimpinan bersama, misalnya ketika anggota keluarga saling membagi tugas kepemimpinan pada saat mengatur penyelenggaraan peristiwa besar dalam keluarga, misalnya pesta pernikahan. Pelatih menampilkan power point yang menggambarkan tentang orang-orang yang terlibat dalam penyusunan modul serta proses yang terjadi dalam kisah si pelatih. Pelatih menunjukkan kepada peserta contoh dari produk akhir yang telah dihasilkan.
Uraian singkat tentang penggunaan teknik bercerita
· Pelatih menjelaskan bahwa ada banyak pemimpin yang terlibat dalam proses tersebut. Sebagai contoh, pembuat ilustrasi harus memiliki ketrampilan kepemimpinan untuk menyampaikan kepada orang lain berkaitan dengan visinya seputar layout (tata letak) modul. Penerjemah harus memiliki ketrampilan kepemimpinan dalam membuat keputusan penting pada saat menerjemahkan modul serta mampu menjelaskan kepada anggota tim yang lain tentang hal ini. Pelatih menjelaskan bahwa kepemimpinan bukanlah suatu ketrampilan yang membutuhkan gelar tertentu atau selembar sertifikat atau ijazah. Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
18
Bahan Powerpoint dari Pengembangan Modul, Lembar Materi: Sesi Dua Daftar Lembar Materi: Sesi Dua: Bagian Lima: Bagaimana menceritakan sesuatu.
Kepemimpinan juga tidak selalu dihubungkan dengan kaum lakilaki atau kaum perempuan. Pelatih mengingatkan peserta tentang beberapa pemimpin, baik laki-laki maupun perempuan yang telah disinggung pada Sesi satu. Pelatih menjelaskan bahwa kita semua memiliki kemampuan untuk memimpin pada waktu yang berbeda dan sangatlah penting bagi semua orang di madrasah untuk mendapatkan kesempatan berperan sebagai pemimpin, apabila memang situasinya tepat. Pelatih menjelaskan bahwa ini tidak berarti bahwa kepala sekolah bukan pemimpin. Hal itu semata-mata mengandung makna bahwa kepala sekolah sebagai pemimpin juga harus mencari dukungan dari semua pihak, baik laki-laki maupun perempuan di dalam madrasah yang memang memiliki kemampuan untuk memimpin dalam kesempatan yang berlainan. · Tiap peserta diminta untuk mengacu pada Sesi Dua:Lembar Materi: Bagian Satu: Sifat-sifat Pemimpin yang Hebat. Tiap peserta diminta untuk menggunakan kolom dua dan secara individu memberi tanda centang pada sifat-sifat yang tertulis di kolom tersebut yang menurut peserta merupakan sifat yang mereka miliki, misalnya: Apakah mereka bisa diberi tanggung jawab? Apakah mereka dapat mempertanggungjawabkan? Masing-masing peserta diminta untuk memberi skor berdasarkan jumlah sifat seorang pemimpin yang telah mereka beri tanda centang pada tempat yang disediakan. · Peserta diminta untuk menjumlahkan skor yang mereka
19
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
peroleh dengan anggota lain dalam kelompok, kemudian hasilnya dibagi dengan jumlah anggota untuk mendapatkan skor rata-rata dalam kelompok tersebut. · Selanjutnya dilakukan diskusi umum untuk memaknai aktifitas yang baru saja dilakukan. Pelatih menerangkan bahwa apabila peserta memiliki begitu banyak sifat-sifat kepemimpinan, maka akan sangat masuk akal jika mereka juga melakukan peran kepemimpinan dalam madrasah. Pelatih menekankan bahwa akan banyak kesempatan yang terbuang sia-sia jika ketrampilan yang dimiliki oleh mereka yang berjiwa pemimpin ini tidak dimanfaatkan. · Pelatih mengawali diskusi tentang siapa saja pemimpin-pemimpin yang selama ini tidak termanfaatkan dalam komunitas madrasah. Pelatih menekankan bahwa seringkali perempuan tidak mendapatkan cukup kesempatan untuk menjadi pemimpin. Pelatih meminta peserta menyumbangkan saran agar kondisi ini dapat diatasi.
2. 20 menit
· Pelatih meminta masing-masing peserta untuk memikirkan tentang ketrampilan, bakat dan keahlian khusus yang mereka miliki. Keahlian di sini tidak harus berhubungan dengan pekerjaan, misalnya seorang peserta mungkin saja memiliki keahlian memasak atau gemar melukis. Pelatih mengambil sebuah nama dari dalam topi untuk membentuk pasangan-pasangan secara acak. Di dalam pasangan yang terbentuk, masing-masing peserta mendeskripsikan bakat khusus yang mereka miliki. Setelah itu, kelompok dikembalikan lagi
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Kerja berpasangan Kerja kelompok
20
Lembar Materi: Sesi Dua
menjadi satu dan tiap pasangan mengungkapkan bakat khusus yang dimiliki oleh pasangannya. Misalnya, Saya ingin memperkenalkan kepada Anda semua tentang pasangan saya tadi. Namanya Pak Wardi. Bakat khusus yang beliau miliki adalah membuat mainan atau Saya ingin memperkenalkan Ibu Evi. Bakat khusus yang beliau miliki adalah membuat batu bata. · Diskusi kelompok tentang kenyataan bahwa kita semua memiliki berbagai sifat dan bakat yang dapat dimanfaatkan untuk memimpin di waktu-waktu yang berbeda. Bagaimana cara komunitas sekolah memanfaatkan bakat-bakat yang baru saja kita dengar? · Pelatih meminta seluruh peserta untuk membaca Lembar Materi: Sesi Dua: Bagian Satu: Kepemimpinan Bersama. · Pelatih meminta masing-masing kelompok untuk secara bergiliran mengungkapkan satu poin yang terdapat dalam artikel tersebut. Pelatih melanjutkan bertanya pada setiap kelompok secara bergiliran sampai semua poin habis.
3. 30 menit
· Pelatih menjelaskan bahwa apabila Bermain peran setiap orang dalam kesempatan yang berbeda-beda bisa menjadi pemimpin, maka setiap orang perlu memahami konsep kepemimpinan serta bagaimana kepemimpinan yang bagus bisa tercapai. Pelatih menekankan bahwa ketrampilan kepemimpinan bisa dipelajari.
Lembar Materi: Sesi Dua: Bagian Tiga
· Pelatih menjelaskan bahwa meguasai ketrampilan tertentu dapat membantu kita
21
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
meningkatkan kemampuan kepemimpinan kita. · Peserta diminta untuk bekerja secara perpasangan. Setiap pasangan diminta untuk membaca Lembar Materi: sesi Dua: Bagian Tiga: Bagaimana Menjadi Seorang Pemimpin yang Hebat. · Pelatih memberikan kepada setiap pasangan masing-masing dua kartu kartu pertama bertuliskan Pewawancara Televisi. Kartu kedua berbunyi: Pemimpin terhebat di seluruh dunia. Setelah membaca Bagian Tiga, masing-masing pasangan diminta untuk bermain peran dalam suatu wawancara televisi dimana pewawancara ingin mencari tahu bagaimana caranya sehingga orang yang diwawancarainya tersebut bisa menjadi pemimpin terhebat di dunia. Pelatih menekankan bahwa pemirsa ingin mendengar ketrampilan apa yang dibutuhkan untuk meningkatkan kemampuan kepemimpinan. · Secara acak, beberapa pasangan diminta untuk menampilkan wawancara mereka.
4. 20 menit
· Pelatih meminta peserta untuk aktifitas Think pair melengkapi Lembar Materi Sesi share Dua: Bagian Empat: Survei Kepemimpinan dan untuk memberi nilai terhadap diri sendiri terhadap jawaban-jawaban yang diberikan peserta. Pelatih memfasilitasi diskusi umum tentang bagian mana yang menurut peserta perlu dikembangkan.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
22
Lembar Materi: Sesi Dua
Lembar Materi: Sesi Dua Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul(Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al-Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benarbenar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu adalah lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. 4:59) Setiap orang memiliki potensi untuk menjadi seorang pemimpin, dan kepemimpinan merupakan sesuatu yang umum dalam kehidupan sehari-hari, meskipun terkadang Anda tidak menyadarinya. Ketika Anda mengambil inisiatif untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dalam hidup Anda, maka itu artinya Anda telah mempraktekkan kepemimpinan dalam tingkatan yang paling mendasar (Marshall Loeb & Stephen Kindel).
BAGIAN SATU: berilah tanda centang di samping masing-masing sifat
dari daftar di bawah ini yang menurut Anda merupakan sifat yang Anda miliki.
SIFAT
4
Peduli Memberi dorongan Transparan Dapat dipertanggung jawabkan Ramah Positif Terbuka Seimbang Profesional Terorganisir Bisa bekerjasama Setia menyenangkan Menyelesaikan masalah Bertanggung jawab Rajin Memberi tantangan Memberi pujian Dinamis Penuh rasa hormat Memberi motivasi Komunikatif Mempertanyakan Mengembangkan Membimbing Memiliki visi Mengajarkan
23
SIFAT
4
Menggugah semangat Aktif Memberi kontribusi Memberi respon Melayani Enerjik Reflektif Diplomatis Berpikiran terbuka Sabar Optimis Mudah bergaul Memberdayakan Tulus Mampu beradaptasi Empati Dapat dipercaya Fleksibel Melibatkan semuanya Inovatif Memiliki keteguhan hati Jujur Proaktif Memberi penghargaan Dapat diandalkan Tegas dalam mengambil keputusan
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN DUA: KEPEMIMPINAN BERSAMA Di dalam masyarakat, beredar semacam mitos bahwa kepemimpinan memang telah ditakdirkan untuk orang-orang tertentu saja. Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang kita bawa sejak lahir. Kepemimpinan juga bukan sesuatu yang bersifat mistik. Kepemimpinan merupakan suatu kumpulan tindakan yang dipelajari sekaligus diamati. Banyak sekali orang biasa yang mampu memandu orang lain untuk melakukan hal-hal yang luar biasa. Pada hakekatnya, kepemimpinan merupakan urusan semua orang. Kita mendapatkan kepercayaan diri yang dibutuhkan untuk memimpin dengan cara mempelajari diri sendiri. Kita perlu mempelajari ketrampilan, bakat, prasangka serta kelemahan yang ada pada diri kita. Kita perlu membangun rasa percaya diri dengan mengembangkan kekuatan dan mengatasi kelemahan kita. Kita dapat belajar lewat pelatihan namun kita juga harus belajar dengan mengamati orang lain dan juga dari pengalaman kita sendiri. Kepemimpinan bisa dilukiskan sebagai kemampuan untuk memberikan pengaruh positif kepada orang lain. Orang memimpin atas alasan yang berbeda-beda. Namun satu hal yang biasanya dimiliki para pemimpin adalah, mereka memiliki kecintaan yang mendalam pada hidup dan pada apa yang mereka kerjakan. Semua ini pada hakekatnya tentang sikap. Para pemimpin tidaklah lahir begitu saja. Mereka belajar bagaimana cara memimpin. Kebanyakan orang tidak menyadari bahwa mereka sebenarnya sudah menjadi pemimpin. Ketika seseorang tergugah untuk memimpin, mereka memegang kontrol atas diri mereka sendiri. Mereka ingin agar organisasi atau madrasah mereka menjadi jauh lebih baik. Mereka menggali berbagai kesempatan. Mereka memberikan pengaruh kepada orang lain agar melakukan pekerjaan sebaik-baiknya. Mereka memecahkan masalah. Mereka memberikan kontribusi pada kemajuan orang lain. Mereka melakukan sesuatu untuk menciptakan dunia yang lebih baik. Tak satu pun dari semua kemampuan tersebut yang membutuhkan gelar tertentu. Anda tidak harus memiliki gelar tertentu untuk bisa menjadi seorang pemimpin dalam hidup, dan sekedar gelar saja tidak akan membuat Anda menjadi seorang pemimpin. Setiap orang memiliki kesempatan untuk memimpin setiap hari. Hal itu tidak bergantung pada posisi apa yang Anda pegang saat ini, atau seberapa lama Anda sudah menekuni suatu pekerjaan, apakah itu membantu menjalankan suatu keluarga, suatu organisasi, komite madrasah, atau bahkan sebuah perusahaan besar! Siapapun, apapun posisinya, dapat belajar untuk menjadi pemimpin serta membantu membentuk dan memberi pengaruh pada dunia. Seringkali masalah gelar terlalu dibesar-besarkan, meskipun sebenarnya gelar hanya memiliki kekuatan yang tidak seberapa. Gelar bukanlah jabaran pekerjaan. Memang ada
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
24
beberapa hal yang bisa digambarkan dari suatu gelar, seperti misalnya memiliki tanggung jawab terhadap orang lain, namun gelar tidak menunjukkan secara spesifik apa yang dilakukan seseorang. Gelar, atau bahkan bagan organisasi tidak bisa dijadikan acuan untuk mengetahui siapa-siapa saja yang bertindak sebagai pemimpin atau menunjukkan jiwa kepemimpinan di dalam sebuah organisasi. Pada dasarnya, pengaruh serta inspirasi datang dari orangnya, bukan dari posisi seseorang. Peran kepemimpinan bisa dilakukan setiap orang. Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang luar biasa atau menyangkut kehebatan individu, namun lebih merupakan kegiatan saling berbagi pengalaman keseharian. Kepemimpinan adalah sesuatu yang dilakukan secara bersama-sama. Kepemimpinan dilaksanakan lewat tanggung jawab bersama. Kepemimpinan lebih merupakan suatu kemitraan, bukan pertunjukan tunggal. Kepemimpinan adalah sesuatu yang lebih didasarkan pada pengetahuan, bukan pada ketrampilan. Sifatnya menyebar, bukan atas bawah. Kepemimpinan adalah sebuah proses, bukan sekedar suatu posisi. Madrasah senantiasa mengalami perubahan. Oleh karena itu, penting bagi siapapun yang bekerja di madrasah untuk memiliki kemampuan berubah dengan cepat, menyesuaikan dengan perubahan yang terjadi. Tidak semestinya pemimpin memegang kontrol. Kepemimpinan melibatkan adanya suatu komunitas yang dilandasi rasa percaya, dimana hubungan yang erat dibangun. Dengan kata lain, yang dibutuhkan sebenarnya adalah banyak pemimpin, tidak hanya satu. Kepemimpinan dapat didistribusikan. Artinya, kita tidak hanya akan melihat satu orang pemimpin di puncak, namun yang ada adalah setiap orang di tiap tingkatan yang berbeda-beda, dengan cara masing-masing bertindak sebagai pemimpin. Namun demikian, upaya untuk mewujudkan kepemimpinan bersama seperti itu membutuhkan kesamaan visi dan nilai. Ketika kepemimpinan didistribusikan ke seluruh komunitas madrasah, maka masing-masing individu tidak akan merasa bahwa mereka harus memiliki jawaban atas semua permasalahan yang ada. Mereka memang perlu mengajukan pertanyaan yang tepat. Hal ini merupakan alat kepemimpinan. Pada hakekatnya, kepemimpinan merupakan sesuatu yang bersifat kerjasama. Kepemimpinan yang diatur oleh satu orang saja sudah ketinggalan jaman. Intinya, kepemimpinan terpusat pada suatu hubungan, bukan pada satu individu. Oleh karena itu, madrasah akan menjadi semacam komunitas para pemimpin dimana setiap orang memiliki kesempatan untuk memimpin yang lainnya. Dengan cara ini, kepemimpinan menjadi sangat memberdayakan, karena dapat memberikan pengakuan pada nilai setiap orang. Ketika seseorang melakukan pekerjaannya dengan penuh inisiatif dan ketetapan hati untuk menciptakan perubahan positif, maka dengan sendirinya orang tersebut sudah layak disebut pemimpin. Pemimpin yang sesungguhnya berusaha membuat segalanya lebih baik, tidak hanya untuk
25
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
dirinya sendiri, namun juga untuk orang lain. Biasanya mereka bekerja secara diam-diam di dalam organisasi, madrasah atau masyarakat dengan cara membantu orang-orang di sekelilingnya. Ketika kepemimpinan didistribusikan, artinya sekelompok orang yang selama ini jarang melakukan peran kepemimpinan akan memiliki kesempatan untuk melakukannya di dalam komunitas madrasah. Banyak dari kaum perempuan yang tidak mendapatkan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan kepemimpinan mereka namun sebenarnya memiliki banyak sekali potensi saat didorong untuk berperan dalam kepemimpinan bersama. Pemimpin madrasah dapat mencapai hal ini dengan dua cara. Pertama, mereka harus secara aktif mengarahkan kepada para perempuan di dalam komunitas yang memiliki jiwa pemimpin di suatu bidang untuk memantapkan ketrampilan kepemimpinan dalam lingkungan bersama. Kedua, peningkatan ketrampilan perempuan juga perlu semakin ditingkatkan dengan cara menawarkan sesi pelatihan kepemimpinan. Dengan cara ini, perempuan akan lebih terlibat secara aktif dalam kepemimpinan madrasah.
BAGIAN TIGA: BAGAIMANA MENJADI
SEORANG PEMIMPIN YANG HEBAT
Persiapan merupakan kunci dari kepemimpinan. Sebelum Anda mulai memimpin, Anda perlu bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan penting berikut ini: ·
· ·
Apakah Anda memiliki ketrampilan yang dibutuhkan untuk menjadi seorang pemimpin yang sukses? Apakah Anda tahu apa yang seharusnya Anda lakukan? Apakah Anda benar-benar mengenal orang yang Anda pimpin serta keinginan mereka?
Jika Anda benar-benar ingin mejadi seorang pemimpin yag hebat, maka Anda perlu tahu jawaban dari pertanyaan sederhana tersebut. Penting bagi kita untuk memfokuskan diri untuk menjadi pemimpin yang hebat, pemimpin yang luar biasa, karena menjadi pemimpin yang biasa-biasa saja tidak akan berarti apaapa bila kita menginginkan suatu perubahan. Untuk melakukannya, kita perlu secara nyata mempraktekkan kepemimpinan, tak hanya sekedar bermain peran (role play). Dengan kata lain, teruslah mengasah ketrampilan yang dimiliki. Jika Anda ingin mengetahui jawaban dari pertanyaan di atas, maka Anda perlu berlatih untuk mendapatkan ketrampilan tersebut. Beberapa ketrampilan yang dapat dipraktekkan antara lain:
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
26
1. Benahilah ketrampilan interpersonal Anda: Bangunlah suatu hubungan yang positif. Usahakan untuk selalu berkomunikasi secara efektif dengan orang lain. Doronglah orang lain untuk mengambil tindakan dengan cara memotivasi mereka untuk meraih lebih dari apa yang selama ini mereka anggap mungkin diraih. Jadilah pribadi yang mudah untuk didekati dan bangunlah kepercayaan. Kembangkan diri Anda dan juga orang lain dengan cara memberikan ruang kepada setiap orang untuk berkembang. Bekerja samalah dengan orang lain dan bangunlah sebuah tim yang kuat. Hafalkan dan gunakan nama orang-orang di sekeliling Anda. Saat Anda sedang berbicara dengan orang lain, katakan atau lakukan hal yang membuat orang yang Anda ajak bicara tahu bahwa Anda sedang mendengarkan. Tersenyumlah ketika bertemu dan mengucapkan salam pada orang lain.
2. Fokus pada membangun kekuatan yang ada: Lihatlah apa yang selama
ini sudah Anda lakukan dengan baik dan teruslah berusaha untuk selalu meningkatkannya menjadi semakin baik. Cobalah untuk memfokuskan pada beberapa bidang tertentu saja sehingga kemampuan Anda bisa benar-benar meningkat.
3. Atasi kelemahan: Buatlah rencana tindakan untuk mengatasi kelemahan
yang ada. Sebagai contoh, apakah Anda tipe orang yang kurang memiliki keterbukaan pada ide-ide baru, atau juga kurang memiliki inisiatif? Apakah Anda memiliki kelemahan dalam ketrampilan membina hubungan? Buatlah rencana untuk mengatasi kelemahan Anda.
4. Belajar dari kesalahan: Lihatlah ke belakang dan nilailah apa yang telah
Anda lakukan, serta belajarlah dari kesalahan yang Anda perbuat. Di bagian mana sebenarnya yang bisa dilakukan dengan lebih baik? Pahamilah bahwa kesalahan adalah bagian dari proses belajar.
5. Terbuka pada ide-ide baru: Tanyakan kepada orang lain tentang pikiran
dan ide yang mereka punya, dan tunjukkan ketertarikan yang tulus pada ide tersebut. Tangkaplah semangat yang ada pada orang lain.
6. Bisa diandalkan: Pemimpin yang bertanggung jawab bersedia menanggung kesalahan atas kegagalan yang terjadi dan selalu siap menyampaikan penghargaan pada pekerjaan yang memang bagus.
7. Wujudkan keinginan Anda: Ambillah inisiatif. Para pemimpin adalah
orang-orang yang mewujudkan suatu tujuan dan merupakan orang terdepan yang mewujudkan suatu perubahan. Jangan menunggu untuk bertindak setelah semuanya terjadi.
27
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
8. Belajar dari balikan (feedback): Carilah orang yang bisa Anda percaya
untuk memberikan balikan, kemudian belajarlah dari pernyataan mereka sehingga Anda bisa semakin berkembang.
9. Libatkan semuanya: Pastikan bahwa Anda memberikan kesempatan kepada orang lain di lingkungan madrasah untuk memimpin bersama-sama dan tak ada satu pun pihak-pihak yang berkepentingan ditinggalkan dalam keseluruhan proses.
10. Berusahalah semampu Anda untuk menjadi pemimpin yang terbaik: Belajarlah dari orang lain. Belajarlah dari buku dan seminar. Carilah nasehat. Bersikaplah aktif dalam upaya Anda membenahi ketrampilan kepemimpinan Anda.
BAGIAN EMPAT: SURVEI KEPEMIMPINAN Lakukan evaluasi tentang tingkat kepemimpinan Anda dengan melengkapi daftar di bawah ini. Tuliskan angka di samping tiap pernyataan di bawah ini jika jawaban Anda adalah 1=tidak pernah, 2=kadang-kadang, dan 3=selalu.
.. 1. Orang-orang suka mengikuti saya.
.. 2. Saat saya pertama kali bertemu dengan orang lain di dalam suatu kelompok, sayalah yang akhirnya menjadi ketua di kelompok tersebut.
.. 3. Saat saya masih kecil, saya bercita-cita menjadi pemimpin.
.. 4. Keluarga melihat saya sebagai seorang pemimpin.
.. 5. Ketika saya membuat suatu komitmen terhadap sesuatu, maka saya akan selalu melanjutkan dan menyelesaikannya
.. 6. Saya mampu berkomunikasi dengan sangat baik.
.. 7. Saya selalu berusaha mencari cara untuk bertindak sebagai seorang pemimpin.
.. 8. saat saya melakukan tugas kepemimpinan, saya mendapatkan banyak dukungan dari yang lain.
.. 9. Saya memiliki hubungan yang sangat baik dengan orang lain di dalam komunitas madrasah.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
28
.. 10. Jika saya terlibat konflik dengan seseorang dalam komunitas madrasah, saya akan menghadapi orang tersebut secara pribadi dalam situasi satu lawan satu.
.. 11. Saya gampang didekati serta siap untuk mendiskusikan segala hal.
.. 12. Saya memperoleh rasa hormat dari seluruh komunitas madrasah.
.. 13. Saat melakukan perbincangan, saya adalah seorang pendengar yang baik dan saya tidak menyela pembicaraan orang.
.. 14. Saya memang membuat kesalahan, namun saya tidak pernah mengulangi kesalahan yang sama.
.. 15. Saat bertemu dengan orang baru saya merasa sangat nyaman dan saya memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.
..16. Orang lain mendukung saya ketika saya sangat yakin akan sesuatu.
.. 17. Saya selalu membuat orang lain merasa nyaman.
.. 18. Orang selalu mempercayai saya setiap waktu.
.. 19. Saya selalu mendorong dan memuji orang lain..
.. 20. Saya menunjukkan bahwa saya peduli pada orang lain.
.. NILAI TOTAL 50-60 Anda telah memiliki kekuatan yang besar sebagai seorang pemimpin. Anda harus terus mengembangkan diri dan belajar serta mendorong orang lain untuk tumbuh dan berkembang menjadi pemimpin. 40-49 Anda perlu memberi perhatian pada beberapa aspek kepemimpinan dan memfokuskan diri untuk mendapatkan ketrampilan baru. 20-39 Anda benar-benar perlu melihat kembali kemampuan kepemimpinan yang Anda miliki dan mengevaluasi hal-hal apa saja yang perlu dikembangkan
29
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN LIMA: BAGAIMANA MENCERITAKAN SESUATU Bercerita bukanlah sesuatu yang sulit dilakukan apabila kita mengikuti beberapa langkah dasar berikut ini: 1.
Jadikan cerita tersebut menjadi cerita Anda sendiri. Dengan cara inilah Anda bisa menceritakannya sepenuh hati. Sesuatu yang sifatnya pribadi adalah juga sesuatu yang paling universal. 2. Cobalah membayangkan kejadiannya. Ceritakan di mana dan kapan cerita itu terjadi. 3. Identifikasi siapa saja yang ada dalam cerita Anda. Beri nama pada masingmasing karakter. 4. Ceritakan apa yang terjadi pada mereka. Hidupkan karakter Anda. 5. Jelaskan apa yang dipikirkan oleh karakter tersebut pada saat mereka memecahkan masalah atau mengenai sebuah isu. 6. Deskripsikan apa yang mereka lakukan. Ceritakan dengan detil. 7. Gunakan objek tertentu. Objek ini bisa berupa foto karakter yang Anda ceritakan atau apa saja yang ada dalam cerita Anda yang bisa bermanfaat untuk menarik audien. 8. Berikan gambaran urutan kejadian: kapan terjadi, berapa lama kejadiannya, dsb. 9. Cobalah untuk memberikan sesuatu yang menarik atau mengejutkan pada akhir cerita supaya cerita Anda tetap diingat. 10. Akhiri dengan baik.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
30
SESI TIGA: TEORI KEPEMIMPINAN Fokus Ajaran Islam:
Islam mengajarkan kita bahwa kepemimpinan adalah tentang bekerja berdampingan dan maju bersama-sama.
Fokus Kepemimpinan:
Ketika mitos tentang seorang pemimpin pahlawan mulai memudar, maka ma muncullah mitos baru tentang tim dan komunitas yang mampu memimpin dirinya sendiri. (Fred Kofman & Peter Senge)
Tujuan:
Tujuan dari sesi ini adalah memperluas wawasan peserta tentang kepemimpinan dengan menyajikan berbagai teori tentang kepemimpinan dan mengaitkannya dengan gaya kepemimpinan dari para peserta.
Indikator: Pada · · ·
akhir Sesi Tiga ini, para peserta diharapkan mampu: Menjelaskan istilah kepemimpinan Menjelaskan berbagai teori kepemimpinan Mengidentifikasi teori kepemimpinan yang paling sesuai dengan individu masing-masing
Tahap-tahap Aktifitas:
· Tinjauan singkat tentang teori kepemimpinan · Kutipan tentang kepemimpinan · Mencocokkan pernyataan dengan teori
Waktu:
90 menit
Materi Tambahan:
· Kertas warna-warni yang masing-masing berisi sebuah kutipan tentang kepemimpinan
31
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Rincian Aktivitas Waktu
1. 30 menit
Aktifitas
Metode Belajar
· Pelatih menjelaskan bahwa pada Tinjauan singkat sesi ini peserta akan membahas berbagai teori kepemimpinan yang ada selama ini, mulai dari teori Manusia Hebat yang muncul sejak awal abad 20 hingga Teori Pendistribusian Kepemimpinan yang muncul belakangan.
Bahan Lembar Materi Sesi Tiga
· Pelatih meminta peserta untuk melihat Sesi tiga: Bagian Satu: Teori Kepemimpinan. Pelatih membahas teori-teori tersebut bersama seluruh kelompok. · Pelatih menyusun daftar pokokpokok teori di papan tulis. · Pelatih mengawali diskusi berkenaan dengan teori-teori tersebut. Apakah masing-masing teori tersebut ditujukan untuk semua orang, baik laki-laki maupun perempuan? Pelatih mendiskusikan masalah gender dalam teori-teori tersebut, misalkan dalam Teori Manusia Hebat. Pelatih juga mendiskusikan teoriteori tersebut untuk melihat apakah teori tersebut memberi tempat untuk kepemimpinan bersama.
2. 30 menit
Membahas kutipan · Pelatih meletakkan 100 kartu warna warni di seluruh ruangan. Masing-masing kartu berisi satu kutipan kata-kata tentang kepemimpinan. Peserta diminta untuk membaca sebanyak mungkin kartu dalam waktu sepuluh menit. Pada tahap ini, peserta diminta untuk tidak memilih kartu-kartu
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
32
Lembar Materi: Sesi Tiga
tersebut, mereka hanya diminta untuk membaca dalam hati, menuliskan nomor kartu yang berisi kutipan yang menurut mereka menarik, kemudian mengembalikannya ke tempat semula. · Setelah sepuluh menit berlalu, pelatih meminta tiap peserta memilih satu kartu, yang harus berisi kutipan yang paling berhubungan dengan kondisi mereka. · Peserta diminta untuk kembali ke dalam kelompoknya masing-masing dengan kutipan yang mereka pilih. Masing-masing peserta akan memiliki kutipan yang berbeda. Di dalam kelompoknya, peserta diminta untuk memutuskan tiga kutipan saja yang menurut kelompok tersebut paling penting serta memberikan penjelasan kenapa mereka memilih tiga kutipan tersebut. · Kelompok melaporkan hasil diskusinya. Pelatih bertanya kepada masing-masing kelompok untuk menggambarkan metode yang mereka gunakan untuk memilih tiga kutipan tersebut. Apakah di dalam kelompok terdapat pemimpin? Bagaimana kelompok itu memutuskan siapa yang akan memimpin?
3. 30 menit
· Pelatih meminta masing-masing Latihan menjodohkan Lembar Materi peserta untuk melihat kembali Sesi Tiga kutipan yang mereka pilih. Pelatih meminta tiap peserta untuk melihat kembali daftar teori kepemimpinan dan memutuskan teori kepemimpinan yang mana yang dianut oleh kutipan yang mereka pilih tersebut.
33
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
· Pelatih meminta masing-masing kelompok untuk mengisi bagian yang kosong pada Sesi Tiga: Bagian Tiga: Menjodohkan Kutipan/Teori dengan mengacu pada daftar kutipan yang ada di Lembar Materi: Sesi Tiga: Bagian Dua: Kutipan tentang Kepemimpinan. · Kelompok melaporkan di bagian mana kutipan-kutipan tersebut dikelompokkan dan teori yang mana yang telah dibahas dalam kelompok. · Mendiskusikan teori-teori mana saja yang relevan.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
34
Lembar Materi: Sesi Tiga Rasulullah Saw bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap pemimpin itu bertanggung jawab atas yang dipimpinnya. (HR. Bukhari-Muslim).
Belakangan ini muncul pemahaman yang berbeda tentang kepemimpinan. Para pemimpin didorong untuk mengikutsertakan pihak-pihak yang berkepentingan, mendorong kemitraan, untuk memberdayakan orang lain. Kita tidak akan mampu memberikan pengaruh apapun terhadap suatu keadaan tanpa memberikan penghargaan pada mata rantai yang kompleks yang terdiri dari orang-orang yang memberikan kontribusi kepada organisasi kita (Meg Wheatley)
BAGIAN SATU: TEORI KEPEMIMPINAN Kepemimpinan adalah sebuah istilah yang memiliki banyak makna di dalam suatu organisasi, termasuk dalam dunia pendidikan. Meskipun demikian, ada dua hal mendasar yang digunakan untuk memberikan definisi yang tepat mengenai kepemimpinan. Kepemimpinan merupakan sekumpulan fungsi yang membutuhkan interaksi, dan kepemimpinan membutuhkan pengaruh yang disengaja terhadap perilaku orang lain. Anda tidak akan mungkin memiliki pemimpin tanpa pengikut, namun pada saat yang sama, ada banyak cara untuk melihat bagaimana hubungan ini bisa berhasil dan apa yang bisa membuat hubungan berhasil secara maksimal. Di atas segalanya, kepemimpinan harus dilihat sebagai sebuah proses, bukan semata-mata sebagai hasil. Tidak ada satu pun gaya kepemimpinan yang lebih bagus dibanding yang lain. Sebagian besar pemimpin menciptakan cara kepemimpinanya sendiri dengan jalan mencari elemen yang paling cocok untuk mereka diantara berbagai jenis kemungkinan gaya kepemimpinan yang ada. Mereka mengambil aspek-aspek terbaik dan merangkainya bersama-sama. Apa yang kita maksud dengan kepemimpinan dan apa yang kita harapkan dari seorang pemimpin telah mengalami perubahan secara dramatis sepanjang beberapa dekade belakangan ini. Kita harus mengakui bahwa untuk menerima suatu teori baru membutuhkan perubahan cara berpikir, sehingga kita bisa maju ke depan. Kita memilih untuk meninggalkan beberapa teori seperti teori manusia hebat setelah adanya pemahaman kita yang lebih baik terhadap teori lain yang lebih relevan. Teori-teori terbaru seputar kepemimpinan memberi penekanan pada kerja tim, jejaring belajar, pemberdayaan dan kebersamaan, namun teori tersebut tidak bisa memberikan satu panduan sederhana yang memberikan jawaban pasti
35
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
tentang teori mana yang paling bagus. Oleh karena itu, akan sangat berguna apabila kita dapat melihat berbagai teori kepemimpinan yang ada sehingga kita dapat menilai teori mana yang paling cocok bagi masing-masing orang. TEORI MANUSIA HEBAT: Teori ini juga dikenal sebagai teori perilaku kepemimpinan karena fokus dari teori ini adalah adanya sifat atau karakter tertentu yang dimiliki oleh seseorang yang membuatnya menjadi pemimpin yang hebat. Ide dasar dari teori ini adalah jika sifat dasar kepemimpinan dapat diukur dan diketahui maka seseorang dapat diletakkan dalam posisi-posisi kepemimpinan. Untuk melakukannya, maka dilakukan uji kepribadian, fisik, dan mental. Teori ini sangat mendapat tempat pada awal abad dua puluh dan diperkenalkan oleh Thomas Carlyle pada tahun 1920an, namun saat ini teori ini dianggap tidak sesuai lagi disebabkan oleh semakin berkembangnya pengetahuan kita tentang berbagai kemungkinan dalam kepemimpinan. Dasar dari teori ini adalah bahwa para pemimpin pada hakekatnya memang terlahir dengan anugerah kemampuan memimpin. Seseorang terlahir dengan sifat-sifat tertentu, yang berarti dia akan menjadi pemimpin hebat di masa depan. Teori ini sangat bergantung pada sifat bawaan seseorang dan faktor keberuntungan sejak lahir, dan merupakan kombinasi antara kondisi kepribadian, fisik dan mental seseorang. Teori ini pada hakekatnya adalah tentang sifat bawaan sejak lahir. Selain itu, teori ini juga sangat berorientasi pada laki-laki. Dari namanya teorinya saja, laki-laki hebat atau great man dengan sendirinya tidak memberi tempat bagi perempuan sebagai pihak yag juga mampu menjadi pemimpin. Kepemimpinan ini akan sangat bergantung pada gaya kepemimpinan yang otoriter. TEORI PERILAKU: Ada banyak teori perilaku yang berbeda-beda, namun secara garis besar, semua teori perilaku teori ini meyakini bahwa kepemimpinan yang efektif tergantung pada sekumpulan perilaku tertentu. Apabila seseorang diajarkan tentang perilaku tersebut, maka dia akan menjadi pemimpin yang hebat. Teori ini lebih dari sekedar teori manusia hebat, namun menekankan pada apa yang sesungguhnya dilakukan oleh seorang pemimpin dalam melakukan pekerjaannya dan hubungan antara perilaku terhadap efektifitas kepemimpinan. Teori ini menyatakan bahwa kepemimpinan dapat dipelajari. TEORI SITUASI: Teori kepemimpinan perilaku nampaknya melupakan satu elemen penting. Diyakini bahwa tak satu pun sifat, perilaku dan gaya kepemimpinan tertentu yang dapat secara otomatis menghasilkan suatu kepemimpinan yang efektif tanpa diletakkan dalam konteks tertentu yang dihadapi oleh seorang pemimpin. Oleh karena itulah, muncul suatu teori baru yang menyatakan bahwa situasi tertentu akan memiliki dampak terhadap kepemimpinan. Intinya, bukan hanya gaya kepemimpinan seseorang saja yang akan memberikan dampak terhadap efektifitas pemimpin tersebut, namun lebih kepada kemampuannya Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
36
untuk melakukan penyesuaian gaya kepemimpinan mereka ketika dihadapkan pada kebutuhan khusus dari pengikutnya di waktu tertentu. Oleh karena itu, segalanya juga akan dipengaruhi oleh sampai seberapa besar sebuah situasi akan memberikan seorang pemimpin kekuatan, kontrol dan pengaruh. TEORI TRANSFORMASI: Teori ini dibangun di atas keyakinan bahwa seorang pemimpin transformasional memberikan motivasi pada pengikutnya untuk bekerja mencapai tujuan yang pada akhirnya akan memiliki dampak positif terhadap organisasi, bukan pada kepentingan pribadi. Seorang pemimpin transformasional dapat dilihat sebagai pemimpin yang memberi inspirasi, yang mampu menumbuhkan motivasi pengikutnya. Kepemimpinan transformasional dipandang sangat efektif terutama pada saat organisasi perlu menghadapi suatu perubahan signifikan karena kepemimpinan transformasional ini memiliki kemampuan untuk untuk memberikan motivasi dan inspirasi terhadap orang dan cenderung memotivasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama. TEORI STRATEGIS: Teori ini terpusat pada sifat-sifat seseorang yang memiliki tanggung jawab menyeluruh terhadap organisasi dan terhadap keadaan praktis dari apa yang mereka lakukan dan bagaimana mereka melakukannya. Teori ini adalah tentang sebuah proses. Ada tiga dimensi yang menjadi bahan pertimbangan: waktu, cakupan permasalahan, dan cakupan tindakan. Kepemimpinan strategis dapat diterjemahkan dalam hal apa yang dilakukan oleh seorang pemimpin strategis. Pemimpin strategis selalu mengikuti perkembangan jaman, serta mengetahui tren dan permasalahan yang ada di lingkungan sekolah dan di masyarakat luas serta mengantisipasi dampak yang ditimbulkan terhadap sekolah pada khususnya, serta pendidikan pada umumnya. Pemimpin strategis berbagi pengetahuan dalam komunitas sekolah dan mendorong yang lain untuk melakukan hal yang sama. Pemimpin strategis membangun suatu struktur dan proses yang memungkinkan sekolah menentukan prioritas dan menyusun strategi, dengan mempertimbangkan segala kemungkinan serta masa depan yang diharapkan seorang pemimpin strategis memastikan bahwa komunitas sekolah terfokus pada hal-hal yang secara strategis memang penting. TEORI PUSAT-JANTUNG: Teori ini mengidentifikasi apa yang dianggap penting oleh seorang pemimpin dalam hal kemampuan mereka untuk mempertanyakan proses, menginspirasi visi bersama, membantu orang lain untuk mencapai potensinya serta mendorong hati. Gaya kepemimpinan ini dipandang sebagai sesuatu yang memberikan inspirasi dikarenakan tidak memerlukan penggunaan wewenang, namun lebih kepada mengalirkan energi pada orang lain untuk mencapai tujuan yang sama. Hal ini menghasilkan munculnya visi yang sangat kuat, yang merubah cara seseorang dalam memandang dunia di sekelilingnya.
37
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
TEORI SPIRITUAL: Teori ini muncul dari teori pusat-jantung. Teori ini menyatakan bahwa kepemimpinan pada hakekatnya adalah tentang kedalaman pribadi seorang pemimpin. Teori ini adalah tentang bagaimana seorang pemimpin memahami sifat kemanusiaan yang ada pada dirinya. Pemimpin harus memiliki pandangan tentang dunia secara menyeluruh dan penuh kedalaman perenungan. Seorang pemimpin dituntut memiliki jiwa kepemimpinan, yaitu kemampuan untuk membaca pesan-pesan yang tersirat dan mencari tahu maknanya. Dalam hal ini, setiap pertanyaan sama pentingnya dengan jawaban. TEORI ORAGANISASI BELAJAR: Penekanan dari teori ini adalah beralih dari pendekatan perilaku menuju pendekatan yang lebih fasilitatif, dimana seorang pemimpin membangun sebuah tim dan menciptakan suatu jaringan dengan dipandu oleh visi organisasi. Teori kepemimpinan ini bergerak menjauhi mitos tentang kepahlawanan serta orang-orang yang terlahir sebagai pemimpin menuju paham dimana kepemimpinan dilihat sebagai proses membangun tim dan memperkuat komunitas. Pemimpin tidak lagi dipandang sebagai sosok yang kharismatik, namun lebih sebagai disainer, guru dan pelayan. Konsep organisasi belajar menyatakan bahwa dibutuhkan adanya individu yang mampu menjalankan tugas baik di garis depan mapun di belakang (layar), tergantung pada situasi dan waktu. Hal ini bisa dilihat sebagai kondisi kepemimpinan yang tidak mengenal batas. Kepemimpinan dalam organisasi belajar ini bersifat kolaboratif (kerjasama) dan tidak bergantung pada posisi yang telah ditentukan. Segalanya tidak bisa hanya dipaksakan dari atas. Agar organisasi belajar ini menjadi kenyataan, maka diperlukan komitmen dari semua pihak. Hal ini didasari keinginan seluruh pihak di dalam sekolah untuk merubah budaya yang ada, dimulai dari bawah ke atas. Sebuah organisasi belajar dibangun di atas sebuah pondasi berupa visi yang sama. Sebuah organisasi belajar menawarkan kesempatan memperoleh pengetahuan, saling berbagi pengetahuan sekaligus memanfaatkannya, dimana proses tersebut akan memperkuat komunitas yang ada dan meningkatkan praktek kepemimpinan. Ketika kepemimpinan organisasi muncul, maka seorang individu akan mampu memproses ilmu pengetahuan dan memecahkan masalah secara bersama-sama. TEORI VISIONER: Pemimpin haruslah seseorang yang memiliki visi, yaitu seseorang yang memiliki kemampuan untuk melihat organisasi yang dipimpinnya dan menentukan arah mana yang ingin dituju. Namun demikian, tugas ini bukanlah tugas yang dikerjakan oleh satu orang saja. Semua pihak yang berkepentingan di dalam komunitas sekolah harus dilibatkan dalam proses merumuskan visi tersebut dan pada akhirnya semua pihak harus bekerja bersamasama untuk mencapai visi tersebut. Kepemimpinan yang berdasar pada visi dilakukan dengan menanyakan tiga pertanyaan sederhana: Di mana kita sekarang berada? Kemana tujuan kita? Bagaimana cara kita untuk mencapai tujuan tersebut? Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
38
TEORI ETIKA: Kepemimpinan yang etis adalah kepemimpinan yang mengikuti serangkaian petunjuk yang dianggap adil, setara, dan mewakili kepentingan semua pihak. Seorang pemimpin yang etis memiliki tanggung jawab sosial terhadap komunitas sekolah dan kepada masyarakat yang lebih luas, dan pada saat yang sama memastikan bahwa hak masing-masing individu dijunjung tinggi. Kepentingan manusia, baik sebagai suatu kesatuan dan sebagai individu senantiasa dihormati. Kepemimpinan berdasar teori ini adalah kepemimpinan yang dijalankan dengan mengacu pada tata cara perilaku yang bisa diterima. Masalah etika akan selalu muncul terkait dengan perilaku yang memiliki dampak terhadap orang lain. Sebelum mampu melakukan hal-hal yang benar, maka pemimpin perlu mengetahui apa yang dimaksud dengan hal-hal yang benar tersebut. Seorang pemimpin yang etis akan menyaring apa yang dianggap benar dan berlaku bagi semua orang dan memastikan bahwa hal inilah yang mendasari tindakannya sepanjang waktu. Seorang pemimpin harus mampu menunjukkan contoh kepemimpinan yang didasarkan pada etika, menunjukkan bahwa dia membuat keputusan berdasarkan aturan etika yang ketat. TEORI MORAL: Teori ini melihat suatu kepemimpinan sebagai wujud dari kebutuhan, aspirasi, dan nilai bersama, sehingga hubungan yang ada tidak terletak pada hubungan kekuasaan. Keputusan tidak diambil berdasarkan birokratis atau kepemimpinan individu, namun didasarkan pada prinsip moral yang berpusat pada ide, nilai dan komitmen. Kepemimpinan jenis ini memiliki tujuan utama pada kemaslahatan masyarakat secara umum. Fokusnya bukan pada sosok pemimpin sebagai individu namun lebih sebagai bentuk pelayanan terhadap kepentingan yang lebih besar sementara pada saat yang sama tetap menjaga hak dari masing-masing individu. TEORI PELAYAN: Teori ini berpusat pada suatu keyakinan bahwa pemimpin harus memenuhi keinginan orang lain sebelum mereka mampu memimpin. Seorang pemimpin-pelayan melakukan tugasnya dengan cara memfokuskan pada kebutuhan orang lain dan mendorong pengembangan individu dari semua orang yang bekerja dengannya, memelihara adanya rasa saling memiliki sebagai sebuah komunitas. Pemimpin-pelayan menjunjung tinggi persamaan antara sesama manusia dan oleh karenanya mereka berusaha meningkatkan keseluruhan pengembangan diri serta pengembangan profesi dari masing-masing individu di dalam organisasi. Pemimpin-pelayan mendorong adanya kerjasama dan membangun iklim saling percaya. Mereka menyadari bahwa diri mereka juga merupakan anggota komunitas sekolah dan mereka berada di sana untuk memenuhi kebutuhan orang lain dalam mencapai tujuan sekolah. Seorang pemimpin-pelayan memiliki tujuan untuk memastikan bahwa setiap individu mampu tumbuh sebagai manusia, memastikan bahwa setiap individu bisa tumbuh sesuai dengan potensi yang dimilikinya. Menjadi seorang pemimpin-pelayan artinya menyadari kualitas
39
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
semua pihak dalam komunitas sekolah dan menghargai kualitas tersebut. Kepemimpinan-pelayan menanyakan pertanyaan, Apa yang dapat saya lakukan untuk melayani orang lain lewat kepemimpinan saya? Sifat-sifat yang dimiliki oleh seorang pemimpin-pelayan antara lain visi, kejujuran, sifat melayani, integritas, kepercayaan dan pemberdayaan. Kepemimpinan tipe ini menuntut seorang pemimpin untuk melayani demi kepentingan semua orang. KEPEMIMPINAN DISTRIBUTIF: Pada awal abad 21, muncul bentuk kepemimpinan baru yang memiliki implikasi bahwa kepemimpinan bisa dibagi dan bukan merupakan hak satu orang saja. Para pengikut dengan demikian diperlakukan sebagai tujuan, bukan sebagai sarana untuk menghasilkan sesuatu. Tipe kepemimpinan ini bersandar pada prinsip kemitraan dengan orang lain. Kepemimpinan bukanlah pertunjukan tunggal. Kepemimpinan distributif merupakan suatu teori proses, bukan teori manusia. Sebagai sebuah proses, kepemimpinan ini membutuhkan persamaan visi dan pembagian tanggung jawab. Kepemimpinan membutuhkan perubahan berpikir menuju pembentukan komunitas yang didasarkan pada hubungan. Ada suatu pergeseran dari mengandalkan kekuatan sistem kepada perasaan memiliki kekuatan, dan juga upaya memberdayakan orang lain. Kepemimpinan tidak spesifik bergantung pada suatu peran tertentu. Membangun sebuah tim dan melakukan pemecahan masalah secara bersama-sama merupakan cara yang efektif dan efisien untuk menumbuhkan suatu komunitas. Oleh karenanya, kepemimpinan tumbuh dengan baik lewat keterlibatan kolektif dan penghargaan pada perbedaan.
BAGIAN DUA: KUTIPAN TENTANG
KEPEMIMPINAN 1.
SEORANG PEMIMPIN MAMPU MENYENTUH HATI ORANG LAIN SEBELUM MEMINTA MEREKA MELAKUKAN SESUATU. (JOHN MAXWELL)
2.
PEMIMPIN YANG EFEKTIF MEMAHAMI BUDAYA SEKOLAH (DAN) MENDUKUNG TERCIPTANYA SUATU KONDISI YANG MEMBANGUN KERJASAMA, KEPERCAYAAN, DAN KEPEDULIAN, YANG MERUPAKAN BEBERAPA PERTANDA DARI SUATU BUDAYA SEKOLAH YANG SEHAT DAN PENUH ENERGI. (SALLY ZEPEDA)
3.
PEMIMPIN TIDAK MEMAKSA ORANG LAIN UNTUK MENGIKUTINYA DIA MENGUNDANG ORANG UNTUK IKUT DALAM SEBUAH PERJALANAN. (CHARLES LAUER)
4.
KEPEMIMPINAN SEKOLAH MEMBUTUHKAN KEMAMPUAN UNTUK MENGEMBANGKAN, MENGKOMUNIKASIKAN, DAN MENEMPATKAN SEBUAH VISI UNTUK PENGEMBANGAN
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
40
SEKOLAH YANG MENGORGANISIR ENERGI DARI ANGGOTA STAF YANG SANGAT BERAGAM MENUJU TUJUAN BERSAMA. (CHARLOTTE DANIELSON) 5.
SEORANG PEMIMPIN ADALAH SEORANG PENJUAL HARAPAN. (NAPOLEON BONAPARTE)
6.
KEPALA SEKOLAH YANG SANGAT EFEKTIF MEMAHAMI ADANYA KOMUNITAS PARA PEMIMPIN. KETIKA ANGGOTA STAF, ORANG TUA , SERTA MURID MERUPAKAN BAGIAN DARI SUATU KOMUNITAS PARA PEMIMPIN, MAKA SETIAP ORANG MENERIMA TANGGUNG JAWAB UNTUK BELAJAR, MENGETAHUI ALASAN DI BALIK APA YANG SEDANG MEREKA LAKUKAN, DAN MEMILIKI KOMITMEN TERHADAP MISI SEKOLAH. (ELAINE MC EWAN)
7.
ORANG TIDAK BISA DIKELOLA. INVENTARIS BISA DIKELOLA, TAPI ORANG HARUS DIPIMPIN. (H. ROSS PEROT)
8.
SETIAP ORANG MEMILIKI HAK, TANGGUNG JAWAB DAN KEMEMPUAN UNTUK MENJADI SEORANG PEMIMPIN. (LINDA LAMBERT)
9.
SUATU KOMUNITAS IBARAT SEBUAH KAPAL, SETIAP PENUMPANGNYA HARUS SIAP-SIAP DENGAN HELM (HENRIK IBSEN).
10. PEMIMPIN MENJADI SURI TAULADAN YANG LEBIH KUAT SAAT MEREKA BELAJAR, BUKAN SAAT MEREKA MENGAJAR. (ELIZABETH MOSS KANTOR) 11. JIKA SAYA MAMPU MELIHAT LEBIH JAUH DIBANDING YANG LAIN, ITU KARENA SAYA BERDIRI DI BAHU RAKSASA . (ISAAC NEWTON) 12. SEORANG PEMIMPIN MEMBAWA ORANG LAIN KE TEMPAT YANG MEREKA INGINKAN. SEORANG PEMIMPIN YANG HEBAT MEMBAWA ORANG LAIN KE TEMPAT YANG BARANGKALI TIDAK MEREKA INGINKAN, NAMUN SEBENARNYA MEREKA HARUS BERADA DI SANA. (ROSALYNN CARTER) 13. JIKA APA YANG Anda LAKUKAN MEMBERIKAN INSPIRASI KEPADA ORANG LAIN UNTUK BERMIMPI LEBIH, BELAJAR LEBIH, MELAKUKAN LEBIH DAN MENJADI LEBIH, MAKA Anda ADALAH SEORANG PEMIMPIN. (JOHN QUINCY ADAMS) 14. KITA TIDAK TAHU KEMANA MIMPI-MIMPI KITA AKAN MEMBAWA KITA PERGI, NAMUN KITA MUNGKIN BISA MELIHAT DENGAN JELAS KEMANA KITA AKAN PERGI JIKA KITA TAK MEMILIKI MIMPI-MIMPI. (MARILYN GREY)
41
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
15. SAAT INI, KUNCI DARI KEPEMIMPINAN YANG SUKSES ADALAH PENGARUH, BUKAN WEWENANG. (KENNETH BLANCHARD) 16. JANGAN PERNAH MERAGUKAN KEMAMPUAN MERUBAH DUNIA YANG DATANG DARI SEKELOMPOK KECIL ORANG-ORANG YANG MEMILIKI KOMITMEN TINGGI. SEBENARNYA, CUMA HAL ITULAH YANG SANGGUP MERUBAH DUNIA. (MARGARET MEAD) 17. PARA PEMIMPIN YANG BEKERJA PALING EFEKTIF, DALAM PANDANGAN SAYA, TIDAK PERNAH BERKATA AKU. DAN ITU BUKAN KARENA MEREKA TELAH MELATIH DIRI UNTUK TIDAK BERKATA AKU. MEREKA MEMANG TIDAK BERPIKIR SEBAGAI AKU. MEREKA BERPIKIR SEBAGAI KITA; SEBAGAI TIM. MEREKA PAHAM BAHWA PEKERJAAN MEREKA ADALAH MEMBUAT TIMNYA BERFUNGSI DENGAN BAIK. MEREKA MENERIMA TANGGUNG JAWAB DAN TIDAK MENGHINDARINYA, NAMUN PADA AKHIRNYA KITA LAH YANG MENDAPATKAN PENGHARGAAN. INILAH YANG MENGHASILKAN KEPERCAYAAN, YANG MEMBUAT Anda MAMPU MENUNTASKAN PEKERJAAN. (PETER DRUCKER) 18. BELAKANGAN INI, MUNCUL SUATU PEMAHAMAN YANG BERBEDA TENTANG KEPEMIMPINAN. PARA PEMIMPIN DIDORONG UNTUK MELIBATKAN PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN, MENDORONG KEMITRAAN, UNTUK MEMBERDAYAKAN ORANG LAIN. KITA TIDAK MUNGKIN MEMBERI PENGARUH PADA KEADAAN TANPA MEMBERI PENGHORMATAN PADA JARINGAN YANG RUMIT DARI ORANG-ORANG YANG MEMBERIKAN KONTRIBUSI PADA ORGANISASI. (MEG WHEATLEY) 19. PARA PEMIMPIN YANG BAIK HARUS TERLEBIH DULU MENJADI PELAYAN YANG BAIK. (ROBERT GREENLEAF) 20. JANGAN MENUNGGU DATANGNYA SEORANG PEMIMPIN, LAKUKAN SAJA SENDIRI, ORANG PER ORANG. JANGAN REMEHKAN HAL-HAL KECIL, KARENA DI SITULAH KEKUATAN Anda BERADA. (MOTHER TERESA) 21. KEPEMIMPINAN YANG EFEKTIF ADALAH TENTANG MENDAHULUKAN APA YANG PENTING. PENGELOLAAN YANG EFEKTIF ADALAH TENTANG DISIPLIN, MELAKSANAKAN (APA YANG TELAH DIPUTUSKAN). (STEPHEN COVEY) 22. MEREKA YANG MEMIMPIN MEMBERIKAN PENGLIHATAN KEPADA YANG MENGIKUTINYA, DAN MEREKA YANG MENGIKUTI MEMBERIKAN HIDUP KEPADA MEREKA YANG MEMIMPIN. (PAULINE TANGIORA) 23. HAL YANG PALING MENDASAR DARI KEPEMIMPINAN ADALAH BAHWA Anda HARUS MEMILIKI SEBUAH VISI. (THEODORE HESBURG) Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
42
24. PEMIMPIN YANG HEBAT ADALAH SESEORANG YANG MEMBUAT ORANG LAIN INGIN MENGIKUTINYA. SEORANG PEMIMPIN MENCIPTAKAN SUATU BUDAYA YANG MEMELIHARA DAN MENGIDENTIFIKASI BAKAT-BAKAT ( DAN PADA AKHIRNYA MENDAPATKAN KEUNTUNGAN DARI BAKAT-BAKAT UNIK TERSEBUT). DIA ADALAH ORANG YANG SENANTIASA MEMBERI MAKANAN (MASUKAN) KEPADAGURU-GURU SECARA TERUSMENERUS. (NEILA CONNORS) 25. UJIAN TERTAKHIR DARI SEORANG PEMIMPIN ADALAH MEWARISKAN KEPADA ORANG-ORANG YANG DIPIMPINNYA KEYAKINAN DAN KEMAUAN UNTUK TERUS MAJU. (WALTER LIPPMAN) 26. BELAJAR DAN MEMIMPIN ADALAH DUA HAL YANG SALING TERKAIT, DAN KITA PERLU MELIHAT KEDUANYA SEBAGAI SESUATU YANG PERLU MENDAPAT PERHATIAN, KEPEDULIAN DAN KETERLIBATAN APABILA KITA INGIN BELAJAR BERSAMASAMA. KEPEMIMPINAN DAPAT DIPAHAMI SEBAGAI SEBAGAI PROSES BELAJAR DI DALAM SUATU KOMUNITAS YANG BERSIFAT TIMBAL BALIK DAN MEMILIKI TUJUAN TERTENTU. (LINDA LAMBERT) 27. SEORANG MANAJER BERTANYA BAGAIMANA DAN KAPAN, SEORANG PEMIMPIN BERTANYA APA DAN MENGAPA. (WARREN BENNIS) 28. KEPEMIMPINAN HARUS LAHIR DARI PEMAHAMAN TERHADAP KEBUTUHAN DARI MEREKA-MEREKA YANG AKAN TERKENA DAMPAK DARI KEPEMIMPINAN TERSEBUT. (MARIAN ANDERSON) 29. SEORANG MANAJER MENERIMA KEADAAN SEBAGAIMANA ADANYA. SEORANG PEMIMPIN MEMPERTANYAKAN KEADAAN. (WARREN BENNIS) 30. KREATIFITAS SANGAT MIRIP DENGAN MELIHAT DUNIA LEWAT SEBUAH KALEIDOSKOP. Anda MELIHAT SEKELOMPOK ELEMEN, SAMA SEPERTI YANG DILIHAT OLEH ORANG LAIN, NAMUN KEMUDIAN MERAKIT KEMBALI KEPINGAN DAN BAGIAN-BAGIAN YANG MENGAMBANG TERSEBUT MENJADI KEMUNGKINANKEMUNGKINAN BARU YANG LEBIH MENARIK. PEMIMPIN YANG EFEKTIF MAMPU MELAKUKAN HAL INI. (ROSABETH MOSS KANTER) 31. MITOS YANG PALING BERBAHAYA TENTANG KEPEMIMPINAN ADALAH KEPERCAYAAN BAHWA PEMIMPIN ITU DILAHIRKAN BAHWA ADA FAKTOR KETURUNAN DALAM KEPEMIMPINAN. MITOS INI MENEKANKAN BAHWA ADA ORANG YANG MEMANG MEMILIKI KARISMA UNTUK MENJADI PEMIMPIN, DAN YANG LAIN TIDAK. ITU TIDAK MASUK AKAL. YANG BENAR JUSTRU
43
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
SEBALIKNYA. PEMIMPIN DIBENTUK, BUKAN DILAHIRKAN. (WARREN BENNIS) 32. DALAM SUATU ORGANISASI, KEKUATAN DAN ENERGI YANG SESUNGGUHNYA BERASAL DARI HUBUNGAN YANG TERBANGUN (ANTAR ANGGOTA), DAN KEMAMPUAN UNTUK MEMBENTUK HUBUNGAN TERSEBUT LEBIH PENTING DARI SEKEDAR PEKERJAAN, FUNGSI, PERAN, SERTA POSISI. (MARGARET WHEATLY) 33. JANGAN TAKUT MENGAMBIL SEBUAH LANGKAH BESAR JIKA MEMANG ITU YANG PERLU DILAKUKAN. Anda TAK MUNGKIN MENYEBERANGI LUBANG YANG BESAR DALAM DUA LANGKAH KECIL. (DAVID LLOYD GEORGE) 34. SESEORANG TAK MUNGKIN BERSEDIA UNTUK MERAYAP JIKA DIA MEMILIKI KEINGINAN YANG KUAT UNTUK TERBANG. (HELEN KELLER) 35. UNTUK MEMIMPIN, BERJALANLAH DI SAMPING ORANG-ORANG YANG Anda PIMPIN
YANG TERJADI PADA PARA PEMIMPIN TERBAIK ADALAH, ORANG YANG DIPIMPINNYA TIDAK MENYADARI KEBERADAAN SANG PEMIMPIN DI TENGAH-TENGAH MEREKA. URUTAN PEMIMPIN TERBAIK KEDUA, ADALAH YANG DIHORMATI DAN DIPUJI. SELANJUTNYA, YANG DITAKUTI, DAN YANG TERAKHIR, YANG DIBENCI
. KETIKA PEKERJAAN SEORANG PEMIMPIN TERBAIK TELAH BERHASIL DILAKUKAN, PENGIKUTNYA AKAN BERKATA "KAMI SENDIRI YANG MELAKUKANNYA!!" (LAOTSU) 36. TIDAKLAH MENGHERANKAN BAHWA KEPEMIMPINAN GURU MERUPAKAN URAT NADI KEPEMIMPINAN DI SEKOLAH. KARENA GURU MEWAKILI KELOMPOK PROFESIONAL YANG PALING BESAR DAN PALING KONSTAN DI SEKOLAH DAN DI KOMUNITAS LOKAL, PARTISIPASI PENUH MEREKA SANGATLAH DIPERLUKAN UNTUK KEMAMPUAN KEPEMIMPINAN YANG TINGGI. (LINDA LAMBERT) 37. TANPA ADANYA KOMITMEN, YANG ADA HANYALAH JANJIJANJI DAN HARAPAN
. NAMUN TANPA RENCANA. ( PETER DRUCKER) 38. PEMIMPIN TIDAK LAHIR BEGITU SAJA. KEPEMIMPINAN DIPELAJARI DAN DIKEMBANGKAN. PROSES ITU DIMULAI SEJAK AWAL HIDUP KITA DENGAN DIRI KITA SENDIRI SEBAGAI INDIVIDU. (VALERIE SOKOLOSKI) 39. RENCANA-RENCANA YANG BAIK MEMBENTUK KEPUTUSANKEPUTUSAN YANG BAIK. ITULAH KENAPA PERENCANAAN YANG TEPAT DAPAT MEWUJUDKAN MIMPI-MIMPI YANG SULIT TERCAPAI. (LESTER R. BITTEL) Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
44
40. SEKEDAR KECERDASAN SAJA TIDAK AKAN MEMBUAT Anda MEMBUAT PILIHAN YANG BENAR BAHKAN TIDAK AKAN MENUNTUN Anda UNTUK MENGAMBIL JALAN YANG TEPAT. Anda HARUS TAHU BETUL SENI MENDENGARKAN KATA HATI Anda, DAN BUKAN HANYA SENI MENDENGARKAN KEPALA Anda. (CARLY FIORINA) 41. PIMPIN DAN DORONGLAH ORANG. JANGAN PERNAH MENCOBA UNTUK MENGATUR DAN MEMANIPULASI ORANG. INVENTARIS DAPAT DIATUR, NAMUN ORANG HARUS DIPIMPIN. (ROSS PEROT) 42. SELAMA BERABAD-ABAD, PEREMPUAN DIKENAL SEBAGAI SOSOK PENDENGAR, PERAWAT, MOTIVATOR, DAN KOMUNIKATOR YANG HEBAT. KUALITAS YANG DULU DIANGGAP TIDAK COCOK MENJALANKAN BISNIS INILAH YANG JUSTRU MERUPAKAN KUALITAS YANG PALING DIBUTUHKAN UNTUK MEMICU POTENSI MANUSIA. (MARY CUNNINGHAM AGEE) 43. KITA SENDIRILAH YANG HARUS MENJADI PERUBAHAN YANG INGIN KITA SAKSIKAN. (MAHATMA GANDHI) 44. PARA PEMIMPIN MENJADI BESAR DENGAN MEMBEBASKAN SECARA PENUH SEGALA POTENSI DAN KEMAMPUAN PARA PENGIKUTNYA. MEREKA MENDAPATKAN ILMU DARI ORANG LAIN DAN TIDAK SEKEDAR BERGANTUNG PADA KETRAMPILAN DAN KEMAMPUANNYA SENDIRI. (MELISSA HORNER) 45. JANGAN MENGIKUTI JALAN YANG SUDAH ADA. PERGILAH KE ARAH DIMANA TAK ADA JALAN, LALU TINGGALKANLAH JEJAK DI SANA. (RALPH WALDO EMERSON) 46. PEMIMPIN YANG EFEKTIF MENGGUNAKAN RITUAL, UPACARA DAN CERITA-CERITA UNTUK MEMBENTUK SUATU BUDAYA. (DEBORAH CHILDS-BOWEN, GAYLE MOLLER & JENNIFER SCRIVNER) 47. SEORANG PEMIMPIN HARUS BERPIKIR PRAKTIS DAN REALISTIS, NAMUN PADA SAAT YANG SAMA HARUS MENGGUNAKAN BAHASA SEORANG VISIONARIS DAN IDEALIS. (ERIC HOFFER) 48. SEBAGAI PEMIMPIN, GURU HARUS TERLIBAT PENUH DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI SEKOLAH. (NATALIE GEHRKE) 49. KEPEMIMPINAN DILAKSANAKAN LEBIH SEBAGAI SIKAP DAN TINDAKAN NYATA, BUKAN SEKEDAR KATA-KATA. (HAROLD GENEEN) 50. SAAT INI KEPEMIMPINAN DIPANDANG DENGAN CARA YANG BERBEDA. DALAM KENYATAANNYA, KUALITAS YANG KITA CARI DARI SEORANG PEMIMPIN ADALAH KUALITAS YANG SAMA
45
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
PERSIS DENGAN YANG DIMILIKI OLEH GURU YANG BAIK. (GEOFFREY CAINE & RENATE CAINE) 51. UJIAN TERBAIK SEBAGAI PEMIMPIN ADALAH: APAKAH ORANGORANG YANG MEREKA PIMPIN MAMPU TUMBUH SEBAGAI PRIBADI; APAKAH MEREKA MENJADI LEBIH SEHAT, LEBIH BIJAK, LEBIH BEBAS, LEBIH MANDIRI, DAN LEBIH MAMPU MENJADIKAN DIRI MEREKA SENDIRI SEBAGAI PEMIMPIN? (ROBERT GREENLEAF) 52. PEMIMPIN HARUS BERKELILING DI SEKOLAH DAN DI MASYARAKAT SEKITAR, MENDENGARKAN DAN BELAJAR, BERTANYA, MEMBANGUN HUBUNGAN DAN MENCARI BERBAGAI KEMUNGKINAN. (RUTH ASH & MAURICE PERSALL) 53. SEORANG PEMIMPIN ADALAH ORANG YANG TAHU JALAN, MELALUI JALAN TERSEBUT, DAN MENUNJUKKAN JALAN TERSEBUT PADA ORANG LAIN. (JOHN MAXWELL) 54. UPAYA MENCARI SEORANG YANG TEPAT UNTUK MEMIMPIN SANGAT DIPENGARUHI OLEH PADA KECINTAAN ORANG TERSEBUT PADA INTI SARI DARI KEPEMIMPINAN. (DEBORAH CHILDS-BOWEN, GAYLE MOLLER & JENNIFER SCRIVNER.) 55. KEBERANIAN SEORANG PEMIMPIN YANG HEBAT UNTUK MEWUJUDKAN VISINYA DATANG DARI PANGGILAN JIWA, BUKAN DARI POSISI. (JOHN MAXWELL) 56. BUKAN POSISI YANG MEMBUAT SESEORANG MENJADI PEMIMPIN, NAMUN SEORANG PEMIMPINLAH YANG MENCIPTAKAN POSISI. (VALERIE SOKOLOSKI) 57. TAK ADA SATUPUN INSTITUSI YANG BISA BERTAHAN APABILA YANG MEREKA BUTUHKAN ADALAH PARA JENIUS ATAU MANUSIA SUPER SEBAGAI PENGELOLANYA. SUATU INSTITUSI HARUS DIKELOLA SEDEMIKIAN RUPA SEHINGGA BISA BERJALAN DI BAWAH SUATU KEPEMIMPINAN YANG TERDIRI DARI SEKELOMPOK MANUSIA BIASA. (PETER DRUCKER) 58. KETIKA MUNCUL PEMBAGIAN KEPEMIMPINAN, MAKA ORANGORANG AKAN SALING BEKERJASAMA DALAM MELIHAT SUATU MASALAH, SALING TERLIBAT SATU SAMA LAIN UNTUK MENENTUKAN APA YANG HARUS DILAKUKAN, MEMFASILITASI INTERAKSI DAN MELAKUKAN KESINAMBUNGAN TINDAKAN SEHINGGA TUJUAN BISA TERCAPAI. ORANG AKHIRNYA TERFOKUS PADA PEKERJAAN TERSEBUT DAN BUKAN PADA SIAPA YANG PUNYA KEWENANGAN UNTUK MELAKUKANNYA. KEPEMIMPINAN BERSAMA AKAN MAMPU MEMBERIKAN ARAH, BUKAN MENDIKTE TINDAKAN. (SANDRA JACKSON)
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
46
59. TANGGUNG JAWAB PERTAMA SEORANG PEMIMPIN ADALAH MENDEFINISIKAN REALITAS. YANG PALING AKHIR ADALAH MENGUCAPKAN TERIMA KASIH. DI TENGAH-TENGAHNYA , SEORANG PEMIMPIN ADALAH PELAYAN. (MAX DEPREE) 60. BERPIKIRLAH SEBELUM BERBICARA MERUPAKAN SEPOTONG NASEHAT YANG HARUS BISA DITERIMA OLEH SEORANG PEMIMPIN. PARA PEMIMPIN TERBAIK MENGHABISKAN BANYAK WAKTU UNTUK MELIHAT KEMBALI SETIAP KEPUTUSAN DENGAN KEHATI-HATIAN, KOMITMEN DAN HUBUNGAN BAGAIMANA KEPUTUSAN INI AKAN BERPENGARUH PADA ORANG LAIN? MELUANGKAN WAKTU UNTUK MELAKUKAN REFLEKSI MERUPAKAN HAL YANG PENTING DALAM KEPEMIMPINAN YANG SUKSES. (NEILA CONNORS) 61. MANAJEMEN MERUPAKAN EFISIENSI DALAM MENAPAKI TANGGA KESUKSESAN; KEPEMIMPINAN BERFUNGSI MEMASTIKAN BAHWA TANGGA YANG ADA TELAH BERSANDAR PADA DINDING YANG TEPAT. (STEPHEN R. COVEY) 62. BUKANLAH JERITAN, NAMUN TERBANGNYA BEBEK LIAR LAH YANG MAMPU MEMIMPIN ROMBONGAN UNTUK TERBANG MENGIKUTI. (PERIBAHASA CINA) 63. KEPEMIMPINAN BUKANLAH BERASAL DARI PRIBADI YANG PENUH DAYA TARIK, HAL ITU HANYA SEBATAS BASA-BASI DI PERMUKAAN SAJA. KEPEMIMPINAN BUKANLAH MENCARI TEMAN DAN MEMPENGARUHI ORANG, ITU NAMANYA MENJILAT. KEPEMIMPINAN ADALAH MENGANGKAT VISI SESEORANG KE TEMPAT YANG LEBIH TINGGI, MENINGKATKAN KINERJA KE STANDAR YANG LEBIH TINGGI, DAN MEMBENTUK KEPRIBADIAN MELAMPAUI BATAS NORMAL. (PETER DRUCKER) 64. PEMIMPIN YANG HEBAT MEMAHAMI BAHWA DALAM SETIAP DIRI ORANG BIASA TERSIMPAN SESUATU YANG ISTIMEWA, YANG MEMBUAT MEREKA LUAR BIASA . (NEILA CONNORS) 65. KEPEMIMPINAN ADALAH KEMAMPUAN UNTUK MENETAPKAN STANDAR DAN MENGELOLA SUATU IKLIM DIMANA ORANG MEMILIKI MOTIVASI DARI DALAM DIRINYA UNTUK MENGARAH PADA TUJUAN JANGKAN PANJANG YANG KONSTRUKTIF, DALAM SUATU LINGKUNGAN YANG PARTISIPATIF DAN SALING MENGHARGAI, YANG SESUAI DENGAN NILAI-NILAI INDIVIDU. (MIKE VANCE) 66. PARA PEMIMPIN TIDAK LAHIR BEGITU SAJA. MEREKA TUMBUH DAN BERKEMBANG DI DALAM ILMU, KETRAMPILAN DAN SIKAPNYA, SEHINGGA PADA AKHIRNYA MENJADI PEMIMPIN YANG HEBAT. (KATZENMEYER MARILYN AND GAYLE MOLLER)
47
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
67. MENURUT SAYA, KEPEMIMPINAN LAHIR DARI SEBUAH INTEGRITAS BAHWA Anda JUGA MELAKUKAN APA YANG Anda PERINTAHKAN KEPADA ORANG LAIN. MENURUT SAYA ADA BANYAK CARA MEMIMPIN YANG TIDAK SELALU TERLIHAT JELAS. HANYA DENGAN MENUNJUKKAN TAULADAN YANG BAIK SEBAGAI ORANG TUA, TEMAN, TETANGGA, MAKA ORANG LAIN BISA MELIHAT BAHWA SUATU HAL BISA DILAKUKAN DENGAN CARA YANG LEBIH BAIK. KEPEMIMPINAN TIDAK HARUS MERUPAKAN SESUATU YANG BERSIFAT DRAMATIS, LAYAKNYA SUATU AKTIVITAS YANG DIBARENGI DENGAN TANGAN YANG TERKEPAL DI UDARA DAN SUARA TEROMPET YANG MEMBAHANA. (SCOTT BERKUN) 68. SEORANG PEMIMPIN YANG SUKSES MENGETAHUI BAHWA ORANG TIDAK AKAN TUMBUH DAN BERUBAH KECUALI MEREKA DIBERI BIMBINGAN YANG RELEVAN, PRAKTIS DAN BERMANFAAT. (NEILA CONNORS) 69. KEPEMIMPINAN TAMPAKNYA ADALAH KETRAMPILAN YAG DIMILIKI OLEH SEBAGIAN BESAR ORANG, NAMUN HANYA DIMANFAATKAN OLEH SEBAGIAN KECILNYA. NAMUN KEPEMIMPINAN ADALAH HAL YANG BISA DIPELAJARI OLEH SIAPAPAPUN, DIAJARKAN KEPADA SIAPAPUN, TANPA KECUALI. (WARREN BENNIS & BURT NANUS) 70. DISTRIBUSI KEKUASAAN DAN KEPEMIMPINAN MENDORONG GURU DAN ANGGOTA MASYARAKAT UNTUK MELIHAT DIRI MEREKA SEBAGAI BAGIAN YANG PENTING DALAM MEMBENTUK ARAH DAN NILAI-NILAI SEKOLAH SERTA DALAM MEMBERIKAN PENGARUH TAK HANYA DI SEKOLAH SAJA. (FRANK CROWTHER, STEVEN KAAGAN, MARGARET FERGUSON, LEONNE HAAN) 71. JANGAN PERNAH MENGATUR ORANG BAGAIMANA CARA MELAKUKAN SESUATU. CUKUP KATAKAN PADA MEREKA APA YANG HARUS DILAKUKAN DAN MEREKA AKAN MEMBUAT Anda TERKEJUT DENGAN IDE-IDE ASLI MEREKA YANG CERDAS. (JENDERAL GEORGE PATTON) 72. KEPEMIMPINAN BERSAMA MEMILIKI MAKNA MEMBERDAYAKAN INDIVIDU PADA SEMUA TINGKAT DAN MEMBERI MEREKA KESEMPATAN UNTUK MEMIMPIN. SAAT INI HAL TERSEBUT MENJADI SEMAKIN UMUM, KETIKA MANAJEMEN DENGAN PENDEKATAN DARI ATAS KE BAWAH MEMBERI TEMPAT BAGI BENTUK-BENTUK YANG LEBIH TERDESENTRALISASI DAN DIPANDANG OLEH BEBERAPA AHLI SEBAGAI SUATU CARA UNTUK MENDORONG KEGESITAN, SIKAP PROAKTIF DAN OTONOMI. (CATHY GREENBERG-WALT AND ALASTAIR ROBERTSON) 73. PARA PEMIMPIN TUMBUH. MEREKA TIDAK DIBENTUK. (PETER DRUCKER) Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
48
74. PARA PEMIMPIN YANG PALING ENERJIK DAN KUAT DIANATARA KITA BARANGKALI ADALAH MEREKA YANG SEBENARNYA PALING KECIL. DARI LAYANAN SOSIAL DI LAPISAN BAWAH HINGGA GERAKAN NASIOANL, ANAK-ANAK DAPAT MENUNJUKKAN PRESTASI LUAR BIASA. NAMUN ORANG TUA DITUNTUT DENGAN PEKERJAAN YANG PALING SERIUS: MENYEDIAKAN KESEMPATAN, MEMBIMBING DAN MEMBIARKAN ANAK MUDA MENJADI PARA PEMIMPIN YANG AKTIF DALAM MEWUJUDKAN MASA DEPAN MEREKA. (TARA CHURCH) 75. KEPEMIMPINAN TIDAKLAH MELULU TENTANG TEKNIK DAN METODE, NAMUN LEBIH TENTANG BAGAIMANA MEMBUKA HATI. KEPEMIMPINAN ADALAH TENTANG INSPIRASI TERHADAP DIRI SENDIRI DAN ORANG LAIN. KEPEMIMPINAN YANG HEBAT ADALAH TENTANG PENGALAMAN MANUSIA, BUKAN PROSES. (LANCE SECRETAN) 76. SEMAKIN HARI, KEPEMIMPINAN SEMAKIN DIPANDANG SEBAGAI AKTIFITAS YANG BERKAITAN DENGAN PROSES MELAKUKAN SESUATU, BUKAN SEBAGAI SUATU KEADAAN TERTENTU. (GRETCHEN SPREITZER AND THOMAS CUMMNGS) 77. BERSIKAPLAH LEMAH LEMBUT DAN Anda AKAN MENJADI PEMBERANI, JADILAH ORANG YANG SANGAT IRIT (HATI-HATI) DAN Anda AKAN MENJADI LIBERAL, HINDARILAH MENEMPATKAN DIRI Anda DI DEPAN ORANG LAIN DAN Anda AKAN MENJADI PEMIMPIN DIANTARA MEREKA. (LAO TZU) 78. PEMIMPIN TIDAK MENCARI-CARI ALASAN KETIDAKMAMPUAN MEREKA UNTUK BERTINDAK. MEREKA ADALAH YANG PERTAMA KALI BERGERAK DAN PALING AWAL MENGADOPSI SESUATU. MEREKA MEWUJUDKAN SESUATU. YANG PALING PENTING, PEMIMPIN MEMBUAT ORANG LAIN BERTINDAK SALAH SATU PEKERJAAN TERPENTING MEREKA ADALAH MEMBUAT ANGGOTANYA BERTINDAK, MENGUJI, MEMPERDEBATKAN, MELAKUKAN INOVASI, DAN BELAJAR. PEMIMPIN HARUS MEMBERI CONTOH PERILAKU YANG DIA HARAPKAN DARI ORANG LAIN. (GRETCHEN SPREITZER AND THOMAS CUMMNGS) 79. PEMIMPIN ADALAH MEREKA YANG MENJAGA KEYAKINAN DENGAN MASA LALU, MENYELARASKAN LANGKAH DENGAN MASA KINI, DAN MEMEGANG JANJI PADA GENERASI MENDATANG. (HAROLD SEYMOUR) 80. KEPEMIMPINAN YANG LANGGENG TERKAIT DENGAN MEMAHAMI HAL APA YANG Anda SUKAI DAN HAL APA YANG MAMPU Anda LAKUKAN DENGAN BAIK GABUNGAN ANTARA PANGGILAN JIWA DAN KEMAMPUAN AKAN MENGHASILKAN ENERGI. (GRETCHEN SPREITZER AND THOMAS CUMMNGS)
49
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
81. SEORANG PEMIMPIN YANG BAIK MAMPU MEMBUAT ORANG LAIN BERPIKIR BAHWA MEREKA BERADA PADA INTI DARI SEGALANYA, TIDAK BERADA DILUAR. SETIAP ORANG BERPIKIR BAHWA MEREKA BERPERAN DALAM KESUKSESAN ORGANISASI. KETIKA HAL ITU TERJADI, MAKA ORANG AKAN MERASA MENJADI BAGIAN INTI DAN ITU MEMBUAT PEKERJAAN MEREKA MENJADI BERMAKNA. (WARREN BENNIS) 82. FOKUS DARI KEPEMIMPINAN-PELAYAN ADALAH PADA MEMBAGI INFORMASI, MEMBANGUN VISI YANG SAMA, manajemen MANDIRI, ADANYA RASA SALING KETERGANTUNGAN YANG TINGGI, BELAJAR DARI KESALAHAN, MENDORONG MUNCULNYA MASUKAN KREATIF DARI SEMUA ANGGOTA TIM, SERTA MEMPERTANYAKAN ASUMSI TERKINI DAN POLA PIKIR. (ANN MCGEE-COOPER DAN DUANE TRAMMELL) 83. PEMIMPIN TIDAKLAH LAHIR BEGITU SAJA; MEREKA DIBENTUK. DAN, MEREKA DIBENTUK SAMA SEPERTI HAL-HAL YANG LAIN MELALUI KERJA KERAS. DAN ITULAH HARGA YANG HARUS KITA BAYAR UNTUK MENCAPAI TUJUAN APAPUN. (VINCE LOMBARDI) 84. SATU-SATUNYA KAPAL YANG AMAN PADA SAAT BADAI DATANG ADALAH KEPEMIMPINAN. (FAYE WATTLETON) 85. SEBELUM Anda MENJADI PEMIMPIN, KESUKSESAN ADALAH TENTANG MENGEMBANGKAN DIRI SENDIRI. SAAT Anda MENJADI PEMIMPIN, KESUKSESAN ADALAH TENTANG MENGEMBANGKAN ORANG LAIN. (JACK WELCH) 86. INDAHNYA MEMBERDAYAKAN ORANG ADALAH BAHWA KEKUATAN Anda SENDIRI TIDAK LANTAS MENJADI HILANG SELAMA PROSES TERSEBUT BERLANGSUNG. (BARBARA COLOROSE) 87. JIKA Anda INGIN MEMBUAT SEBUAH KAPAL, JANGANLAH MENGERAHKAN ORANG-ORANG UNTUK MENGUMPULKAN KAYU DAN JANGAN MENYURUH MEREKA MELAKUKAN PEKERJAAN INI DAN ITU, NAMUN AJARKANLAH KEPADA MEREKA UNTUK MERINDUKAN KEHEBATAN LAUTAN YANG TAK BERBATAS. (ANTOINE DE SAINT-EXUPERY) 88. KONTROL BUKANLAH KEPEMIMPINAN; MANAJEMEN BUKANLAH KEPEMIMPINAN; KEPEMIMPINAN ADALAH KEPEMIMPINAN. JIKA
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
50
Anda INGIN MEMIMPIN, MAKA BERIKAN PALING TIDAK 50% WAKTU Anda UNTUK MEMIMPIN DIRI Anda SENDIRI TUJUAN, ETIKA, PRINSIP, MOTIVASI DAN PERILAKU Anda. BERIKAN PALING TIDAK 20% UNTUK MEMIMPIN MEREKA YANG MEMILIKI KEWENANGAN ATAS Anda DAN 15% UNTUK MEMIMPIN TEMANTEMAN Anda. (DEE HOCK) 89. Anda TIDAK PERLU MELIHAT SELURUH ANAK TANGGA YANG ADA, CUKUP AMBILLAH SATU LANGKAH AWAL. (MARTIN LUTHER KING) 90. KEPEMIMPINAN BUKANLAH TENTANG TINDAKAN LUAR BIASA ATAU KEHEBATAN SESEORANG, NAMUN TENTANG KEGIATAN SEHARI-HARI YANG TERSUSUN SECARA RINCI DAN HAL ITU BISA DILAKUKAN OLEH SIAPA SAJA. (ANGELA PIASECKA) 91. KETIKA SEEKOR KUPU-KUPU MERENTANGKAN SAYAPNYA DI SUATU TEMPAT DI DUNIA, PADA AKHIRNYA HAL ITU DAPAT MENGAKIBATKAN ANGIN KENCANG DI TEMPAT LAIN. (EDWARD LORENZ) 92. YANG MAMPU MENGGEROGOTI BUKANLAH KEKUATAN, NAMUN KETAKUTAN. KETAKUTAN KEHILANGAN KEKUASAAN AKAN MENGGEROGOTI MEREKA YANG BERKUASA DAN KETAKUTAN ATAS PENYEBAB JATUHNYA KEKUASAAN AKAN MENGGEROGOTI MEREKA YANG BERKUASA. (AUNG SAN SUU KYI) 93. SEIRING DENGAN MEMUDARNYA MITOS TENTANG PEMIMPIN PAHLAWAN, MAKA MUNCULLAH MITOS BARU TENTANG TIM DAN KOMUNITAS YANG MAMPU MEMIMPIN DIRI MEREKA SENDIRI. (FRED KOFMAN & PETER SENGE) 94. DAN JIKA Anda TIDAK MEMILIKI KEKUATAN DARI DALAM DIRI Anda SENDIRI
. PEREMPUAN SEPERTI SAYA CENDERUNG MENENGOK KE BELAKANG UNTUK MENCARI-CARI
"SIAPA YANG JADI PEMIMPIN? SIAPA YANG PALING PINTAR?" TAK PERNAH BERPIKIR BAHWA MUNGKIN SAJA ORANG ITU ADALAH SAYA SENDIRI. BUTUH WAKTU LAMA BAGI SAYA UNTUK MENGHILANGKAN PERASAAN SEMACAM ITU. (JANE FONDA)
51
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
95. TUGAS KEPEMIMPINAN BUKANLAH MELETAKKAN KEHEBATAN PADA SISI KEMANUSIAAN SESEORANG, NAMUN UNTUK MEMUNCULKANNYA, KARENA PADA HAKEKATNYA KEHEBATAN ITU SUDAH ADA DI SANA. (JOHN BUCHAN) 96. SUDAH SEJAK LAMA SAYA MENYADARI BAHWA ORANG YANG BERHASIL JARANG HANYA DUDUK DIAM DAN MENUNGGU SUATU KEJADIAN DATANG PADANYA. MEREKA BERGERAK MENDATANGI KEJADIAN. (ELINOR SMITH) 97. Anda TAK AKAN BISA MENJADI PEMIMPIN DAN MEMINTA ORANG LAIN UNTUK MENGIKUTI Anda, KECUALI Anda JUGA TAHU BAGAIMANA CARA MENGIKUTI ORANG LAIN. YOU (SAM RAYBURN) 98. BELAJARLAH DARI KESALAHAN ORANG LAIN. UMUR Anda TAK CUKUP PANJANG UNTUK MEMBUAT SEMUA KESALAHANKESALAHAN ITU SENDIRI. (ELEANOR ROOSEVELT) 99. SEORANG PEMIMPIN BUKANLAH SEORANG ADMINISTRATOR YANG SENANG MENGATUR ORANG, TAPI SESEORANG YANG MEMBAWA AIR UNTUK PENGIKUTNYA SEHINGGA MEREKA DAPAT MELANJUTKAN PEKERJAANNYA (ROBERT TOWNSEND) 100. SEORANG PESIMIS TIDAK AKAN PERNAH MENEMUKAN RAHASIA BINTANG-BINTANG, ATAU BERLAYAR KE TEMPAT-TEMPAT YANG BELUM TERPETAKAN, ATAU MEMBUKA PINTU GERBANG UNTUK SEMANGAT KEMANUSIAAN. (HELEN KELLER)
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
52
BAGIAN TIGA: MENJODOHKAN
KUTIPAN/TEORI
JODOHKAN KUTIPAN YANG Anda MILIKI DENGAN TEORI KEPEMIMPINAN YANG COCOK
Teori Kepemimpinan
Kutipan Pribadi Kutipan dari Daftar di Bagian Tiga
1. Manusia Hebat 2. Perilaku 3. Situasional 4. Transformasional 5. Strategis 6. Pusat-Jantung 7. Spiritual 8. Organisasi belajar 9. Visioner 10.Etika 11. Moral 12. Distributif
53
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
SESI EMPAT: PERBEDAAN ANTARA KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN Fokus Islami:
Islam mengajarkan toleransi dan menghormati beragam pendapat.
Fokus Kepemimpinan: Ada perbedaan mendasar antara manajemen dan kepemimpinan, dan keduanya merupakan hal yang penting. Memenej berarti mewujudkan sesuatu, menyelesaikan, memegang tanggung jawab, menjalankan. Memimpin adalah memberikan pengaruh, memberikan arah, pilihan tindakan, pendapat. Perbedaan ini sangat mendasar. (Warren Bennis & Burt Nanus)
Tujuan:
Tujuan sesi ini adalah membedakan antara peran kepemimpinan dengan manajemen (manajemen) dan membahas apa yang menyebabkan masing-masing dari mereka merupakan sosok pemimpin yang unik.
Indikator:
Pada akhir Sesi Empat, peserta diharapkan mampu: · Mendeskripsikan perbedaan antara kepemimpinan dan manajemen · Mendefinisikan tugas-tugas yang berkaitan dengan kepemimpinan ataupun manajemen · Memberikan pendapat tentang sifat-sifat yang membuat seorang pemimpin merupakan pribadi yang unik · Mengungkapkan karakter apa saja yang dimiliki peserta sehingga sebagai seorang pemimpin, mereka merupakan pribadi yang unik.
Tahap-tahap Aktifitas:
· Tinjauan singkat tentang kepemimpinan dan manajemen. · Kuis Anda yang Menentukan tentang perbedaan kepemimpinan dan manajemen · Sumbang Saran (Brainstorming) kata-kata yang berkaitan dengan memimpin dan manajemen
54
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
· Permainan: Seorang pemimpin adalah pribadi yang unik · Menulis reflektif
Waktu:
90 menit
Materi tambahan · · · ·
Satu buah jeruk untuk tiap kelompok Sebuah benda yang menarik untuk tiap kelompok Diagram Daftar pertanyaan untuk bagian 3: o Bagaimana objek tersebut merasa sebagai seorang pemimpin? o Bagaimana objek tersebut melihat sebagai seorang pemimpin? o Bagaimana aroma objek tersebut sebagai seorang pemimpin? o Bagaimana objek tersebut mendengar sebagai seorang pemimpin?
Rincian Aktifitas Waktu
1. 30 menit
Metode Belajar
Aktifitas · Pelatih menjelaskan bahwa meskipun istilah kepemimpinan dan manajemen seringkali dipergunakan secara bergantian, pada dasarnya dua istilah tersebut memiliki makna yang berbeda. Pelatih menjelaskan bahwa dalam sebuah madrasah, baik kepemimpinan maupun manajemen merupakan hal yang sama pentingnya. Pelatih menjelaskan bahwa baik laki-laki maupun perempuan bisa menjadi pemimpin yang baik dan juga manajer yang baik. Pelatih memberikan tinjauan singkat tentang kepemimpinan dan manajemen.
Tinjauan singkat Kuis
Bahan Lembar Materi: Sesi Empat
· Pelatih meminta peserta untuk membaca Lembar Materi: Sesi Empat: Bagian Satu: Perbedaan antara Kepemimpinan dan Manajemen.
55
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
· Pelatih meminta peserta untuk melengkapi Lembar Materi: Sesi Empat: Bagian Dua: Kepemimpinan atau Manajemen? Putuskan! · Pelatih mendiskusikan jawaban dengan seluruh peserta.
2. 20 menit
· Pelatih meminta peserta untuk Sumbang Saran membentuk kelompok sesuai (Brainstorming) dengan peran mereka di madrasah, misalnya kelompok kepala madrasah, guru,anggota komite madrasah, dll. · Pelatih menjelaskan bahwa masingmasing kelompok akan diberi kesempatan untuk sumbang saran kata-kata yang berkaitan dengan dua istilah: memimpin dan memenej. · Satu orang dalam setiap kelompok harus bertindak sebagai pencatat. · Pelatih mengingatkan peserta tentang aturan sumbang saran (brainstorming). Kata-kata sekedar didaftar tanpa perlu didiskusikan. Pelatih memberikan contoh kata yang berhubungan dengan memimpin, seperti membimbing dan contoh kata yang berhubungan dengan memenej seperti mengatur. · Saat pelatih memberi aba-aba mulai, maka tiap kelompok memiliki waktu dua menit untuk mendaftar sebanyak mungkin kata yang berhubungan dengan memimpin. Ketika pelatih berkata ganti maka peserta memiliki dua menit lagi untuk mendaftar katakata yang berhubungan dengan memenej. · Saat pelatih berkata stop, maka seluruh kelompok membandingkan
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
56
Lembar Materi: Sesi Empat Diagram untuk tiap kelompok
kata yang telah muncul dalam catatan mereka.
3. 30 menit
· Pelatih menjelaskan kepada peserta Permainan bahwa kita semua pada dasarnya memiliki keunikan masing-masing sebagai pemimpin. Kita mengambil gaya kepemimpinan yang berbedabeda berdasarkan teori kepemimpinan yang berbeda pula, dan kita merangkainya menjadi suatu jenis gaya kepemimpinan kita sendiri. Pelatih menjelaskan bahwa peserta akan melakukan suatu permainan yang akan menuntut mereka untuk berpikir kreatif terkait dengan mengenali keunikan suatu sifat kepemimpinan orang lain.
Lembar Materi: sesi Empat Diagram dengan pertanyaan dalam permainan seorang pemimpin adalah unik
· Pelatih melanjutkan dengan permainan yang dijelaskan secara detil pada Sesi Empat: Lembar Materi: Pemimpin itu Unik . pelatih menggunakan daftar pertanyaan sehingga peserta tidak perlu mengacu pada panduan permainan yang terdapat pada Lembar Materi..
4. 10
menit
· Pelatih mengucapkan terima kasih Refleksi kepada peserta atas segala masukan serta semangat yang mereka tunjukkan sepanjang hari. Pelatih mengungkapkan bahwa refleksi yang dilakukan dalam ketenangan akan sangat berguna untuk mengakhiri hari yang penuh dengan aktifitas. Peserta diminta untuk menyelesaikan tiga kalimat pokok yang ada di Lembar Materi: Sesi Empat Refleksi tentang Pembelajaran Kepemimpinan.
Lembar Materi: Sesi Empat
· Peserta saling berbagi respon.
57
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Lembar Materi: Sesi Empat Dalam sebuah hadis disebutkan: Apabila berangkat dalam perjalanan tiga orang maka hendaklah mengangkat salah seorang dari mereka menjadi pemimpin. (HR. Abu Dawud). Ada perbedaan utama antara manajemen dan kepemimpinan, dan k eduanya merupakan hal yang penting. Memenej berarti mewujudkan sesuatu, menyelesaikan, memegang tanggung jawab, menjalankan. Memimpin adalah memberikan pengaruh, memberikan arah, pilihan tindakan, pendapat. Perbedaan ini sangat mendasar. (Warren Bennis & Burt Nanus)
BAGIAN SATU: PERBEDAAN ANTARA
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN
Apakah keduanya sama? Banyak orang yang berpikiran bahwa kepemimpinan
dan manajemen adalah dua hal yang sama. Keduanya bukanlah hal yang sama, namun seringkali memang ada bagian-bagian yang tumpang tindih dalam pelaksanaannya. Keduanya merupakan hal yang sangat penting di lingkungan madrasah. Kepemimpinan berbeda dengan manajemen. Anda memenej sesuatu, tapi Anda memimpin orang. Seorang menejer bekerja dengan sesuatu, seperti proses, model, dan sistem. Sebaliknya, seorang pemimpin bekerja dengan orang, termasuk sisi emosinya. Menejer melakukan hal-hal dengan cara yang benar, tapi pemimpin dikatakan melakukan hal-hal yang benar. Melakukan hal-hal dengan cara yang benar berarti Anda berhasil mencapai sesuatu dengan baik, namun melakukan hal-hal yang benar berarti pikiran Anda pergi ke masa depan dan Anda berpikir tentang mimpi, misi, rencana strategis dan tujuan. Hal inilah yang dimaksudkan dengan kepemimpinan. Kepemimpinan bukanlah sesuatu yang mistik dan misterius. Kepemimpinan juga tidak ada hubungannya denga kharisma atau karakter kepribadian yang tidak lazim. Kepemimpinan tidak ada kaitannya dengan pandangan yang menyebut bahwa memang ada orang-orang terpilih. Kepemimpinan juga tidak terbatas pada sosok laki-laki atau perempuan. Kepemimpinan juga tidak lebih penting dari manajemen, dan tidak bisa menggantikannya.
Apakah kepemimpinan dan manajemen dilakukan bersama-sama?
Kepemimpinan dan manajemen adalah dua hal berbeda namun merupakan suatu sistem yang saling melengkapi. Masing-masing memiliki fungsi dan karakteristik aktifitas yang berbeda, namun keduanya sangat diperlukan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
58
dalam rangka mewujudkan keberhasilan madrasah. Tentu saja tidak semua orang trampil dalam hal kepemimpinan maupun manajemen. Beberapa orang memiliki kemampuan untuk menjadi menejer yang luar biasa, namun tidak mampu menjadi pemimpin yang kuat. Orang lain mungkin memiliki potensi menjadi pemimpin yang hebat, namun karena satu dan lain hal, mengalami banyak kesulitan ketika harus menjadi menejer yang baik.
Apa bedanya? Manajemen adalah tentang menghadapi kerumitan. Manajemen
yang baik menghadirkan keteraturan dan konsistensi dalam lingkungan madrasah. Sebaliknya, kepemimpinan adalah tentang menghadapi perubahan. Idealnya, kepemimpinan dalam dunia pendidikan memiliki implikasi adanya seting standar akademik, tujuan dan pola perilaku untuk seluruh komunitas madrasah dan menciptakan serta merawat pondasi yang mendukung tujuan tersebut. Sementara manajemen cenderung terfokus pada kondisi status quo, maka kepemimpinan adalah berpikir ke depan. Kepemimpinan menentukan metode dan cara untuk mencapai suatu visi dan memotivasi orang untuk mencapai visi tersebut. Di lain pihak, manajemen adalah proses taktis dalam melaksanakan dan mencapai misi. Perhatian manajemen tertuju pada kegiatan rinci hari demi hari. Kepemimpinan adalah tentang visi, sementara manajemen adalah tentang pelaksanaannya.
Apa persamaannya? Fungsi kepemimpinan dan manajemen saling tumpang
tindih dalam hal fakta bahwa keduanya menuntut Anda untuk memegang tanggung jawab dalam mewujudkan keberhasilan. Pemimpin bertanggung jawab terhadap pengikutnya, sedangkan menejer bertanggung jawab terhadap rincian detil tentang misi yang diemban. Kepemimpinan dibutuhkan untuk mengatasi permasalahan yang susah diselesaikan. Singkatnya, menejer bertugas melaksanakan, sementara pemimpin menemukan ide-ide baru. Menejer menjaga keadaan, sementara pemimpin mengembangkannya. Menejer bertanya bagaimana, sementara pemimpin bertanya apa dan mengapa.
59
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN DUA: KEPEMIMPINAN ATAU MANAJEMEN: PUTUSKAN! Tuliskan K untuk tugas Kepemimpinan dan M untuk tugas Manajemen di samping tiap pernyataan berikut ini:
TUGAS
K/M
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Saya memberi tahu kapan rapat staf akan dilakukan Saya membuat daftar jadwal baru untuk madrasah Saya melatih guru baru madrasah Saya memesan beberapa buku baru untuk perpustakaan Saya membimbing seorang staf Saya mengumumkan tanggal berapa (semester) akan dimulai Saya melakukan wawancara terhadap staf baru untuk satu posisi yang sedang lowong 8. Saya melatih murid agar dapat menjadi pemimpin 9. Saya mengatur proses renovasi madrasah 10. Saya membahas dengan staf tentang kemungkinan mempekerjakan seorang spesialis Bahasa Inggris 11. Saya berbicara kepada (komunitas) tentang perubahan seragam madrasah 12. Saya mengatur pembangunan pagar di depan madrasah 13. Saya membantu menggalang dana untuk rekreasi madrasah 14. Saya mengunjungi salah seorang anggota staf menjalani operasi di rumah sakit 15. Saya berbicara dengan komite madrasah tentang rencana lima tahunan madrasah 16. Saya menghubungi semua orang di madrasah untuk mendiskusikan rumusan misi madrasah 17. Saya mengatur pengadaan air bersih untuk keperluan cuci tangan bagi murid 18. Saya mengorganisir guru-guru untuk melatih karnaval Hari Kemerdekaan 19. Saya menghapalkan nama seluruh murid di madrasah 20. Saya menyelenggarakan makan siang untuk para staf dalam rangka merayakan kesuksesan seorang guru yang baru saja menyelesaikan peningkatan kualifikasinya
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
60
BAGIAN TIGA: SEORANG PEMIMPIN ADALAH
SUATU AKTIFITAS YANG MENARIK
Aktifitas ini menggunakan analogi untuk mempraktekkan pengertian dan mendeskripsikan berbagai komponen kepemimpinan. Bahan: sebuah objek yang menarik, misalnya jeruk, topi, lilin dalam tatakan, sehelai bulu, selembar kain batik, dsb. 1. Masing-masing kelompok membentuk sebuah lingkaran 2. Pelatih menjelaskan terkadang lebih mudah menjelaskan tentang kepemimpinan dengan menggunakan analogi 3. Masing-masing kelompok diberi objek yang sama, misalnya jeruk sebagai contohnya 4. Pelatih meminta masing-masing peserta untuk memegang objek tersebut dan kemudian masing-masing kelompok menjawab pertanyaan berikut: · Bagaimana objek tersebut merasa sebagai seorang pemimpin? · Bagaimana objek tersebut melihat sebagai seorang pemimpin? · Bagaimana aroma objek tersebut sebagai seorang pemimpin? · Bagaimana objek tersebut mendengar sebagai seorang pemimpin? 5. Pelatih kemudian menggunakan jeruk sebagai contoh. Jika objek yang digunakan adalah jeruk, maka jawaban dari pertanyaan di atas kemungkinan adalah seperti berikut ini: · Seorang pemimpin memiliki keyakinan bahwa kita bisa bersama-sama menjadi pemimpin, seperti bentuk buah jeruk yang berupa lingkaran tak ada seorang pun yang lebih penting dari yang lain. · Seorang pemimpin dapat melihat sinar kepemimpinan kemilau jeruk menarik kita semua untuk bersama-sama berjalan mendekatinya. · Seorang pemimpin membumi dan tumbuh dalam kesederhanaan. · Seorang pemimpin mampu mendengarkan apa yang ingin dikatakan oleh orang lain dengan cara menggelinding dari satu orang ke orang lain tanpa hambatan. 6. Pelatih memberikan sebuah objek yang menarik pada masing-masing kelompok dan meminta peserta menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. 7. Jika waktu mencukupi, objek bisa saling ditukarkan di antara kelompokkelompok yang ada. 8. Pelatih mengabungkan kembali seluruh kelompok dan menanyakan pertanyaan berikut ini sebagai bahan diskusi: · Hal apa yang merupakan sesuatu yang merupakan ciri khas pada objek pertama Anda? · Objek manakah yang menurut Anda paling pas untuk menggambarkan diri Anda sebagai pemimpin? Mengapa?
61
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
·
Bagaimana latihan ini membantu kita memahami keunikan diri kita masing-masing sebagai seorang pemimpin, serta keunikan pemimpin lain yang kita asosiasikan dengan objek-objek tersebut?
BAGIAN EMPAT: REFLEKSI TENTANG PEMBELAJARAN KEPEMIMPINAN LENGKAPILAH KALIMAT DI BAWAH INI: 1. Saya belajar bahwa
.................................
................................. 2. Saya terkejut (setelah tahu) bahwa
..........................................
................................. 3. Saya merencanakan untuk
...........................
.................................
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
62
SESI LIMA: KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH Fokus Ajaran Islam:
Islam mengajarkan kita bahwa seorang pemimpin harus mengambil langkah dengan penuh pertimbangan.
Fokus Kepemimpinan:
Para pemimpin menjadi besar dengan membebaskan secara penuh segala potensi dan kemampuan para pengikutnya. Mereka mendapatkan ilmu dari orang lain dan tidak sekedar bergantung pada ketrampilan dan kemampuannya sendiri. (Melissa Horner)
Tujuan:
Tujuan sesi ini adalah untuk melihat kembali praktik kepemimpinan yang efektif oleh kepala madrasah dan untuk memikirkan dampak kepemimpinan kepala sekolah terhadap seluruh anggota komunitas madrasah.
Indikator: Pada · · ·
akhir Sesi Lima, peserta diharapkan mampu: Mendefinisikan kepemimpinan oleh kepala sekolah Mendaftar kriteria kepemimpinan kepala sekolah yang efektif Mendiskusikan dampak dari kepemimpinan kepala sekolah terhadap dinamika komunitas madrasah
Tahap-tahap Aktifitas:
· Sumbang Saran (Brainstorm) sifat kepemimpinan yang dimiliki kepala madrasah · Menyusun iklan lowongan pekerjaan untuk kepala sekolah yang baru · Bermain peran: melakukan wawancara dengan calon kepala sekolah yang baru
Waktu:
90 menit
63
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Materi Tambahan:
· Kertas warna untuk iklan lowongan pekerjaan
Rincian Aktifitas: Waktu
1. 30 menit
Aktifitas · Pelatih menjelaskan bahwa kepala sekolah memegang peranan penting dalam hubungannya dengan kepemimpinan dalam madrasah. Pelatih mengemukakan bahwa menjadi kepala sekolah membutuhkan lebih dari sekedar kepemimpinan. Kepala sekolah membutuhkan kepemimpinan yang hebat. Pelatih mengingatkan peserta bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki kemampuan menjadi kepala sekolah yang hebat.
Metode Belajar Sumbang saran (Brainstorm)
· Pelatih meminta peserta untuk sumbang saran apa yang menurut mereka merupakan syarat menjadi kepala sekolah yang hebat. · Pelatih meminta peserta untuk melihat kembali Lembar Materi: Sesi Lima: Bagian Satu: Apa yang membuat seseorang menjadi kepala sekolah yang hebat? di dalam kelompok masing-masing. · Kelompok diminta menambahkan sifat-sifat lain ke dalam daftar. · Diskusi berkenaan dengan berapa banyak sifat kepala sekolah yang hebat ini sama dengan sifat pemimpin yang hebat. Apa persamaannya? Apa perbedaannya?
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
64
Bahan Lembar Materi: Sesi Lima
2. 20 menit
3. 40 menit
Menulis Iklan · Pelatih meminta peserta untuk membentuk kelompok madrasah yang masing-masing terdiri dari tiga anggota. Tiap kelompok diminta untuk mendisain sebuah iklan lowongan pekerjaan yang akan dipasang di toko-toko setempat atau di daerah setempat yang isinya adalah mencari kepala sekolah yang baru. Iklan tersebut harus merangkum seluruh sifat dari seorang pemimpin yang ingin didapatkan oleh madrasah. Peserta diingatkan bahwa bahasa yang mereka gunakan harus menunjukkan bahwa madrasah menerima seluruh calon, baik laki-laki maupun perempuan untuk posisi ini. · Pelatih meminta peserta untuk Bermain Peran membentuk dua kelompok. Kelompok pertama terdiri dari peserta yang merupakan guru madrasah. Pelatih memberikan nomor pada setiap guru. Kelompok kedua diminta untuk membagi kelompoknya lagi menjadi beberapa tim, terdiri dari empat orang untuk masing-masing tim. Tim-tim ini akan menjadi panel wawancara.
Lembar Materi: Sesi Lima
Lembar Materi: Sesi Lima
· Setiap tim panel wawancara diminta untuk menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk keperluan wawancara. Tujuan wawancara adalah untuk mencari kepala sekolah baru bagi Madrasah X. Panel wawancara harus merujuk pada Lembar Materi: Sesi Lima: Bagian Satu: Apa yang membuat seseorang menjadi kepala sekolah yang hebat? Guru yang akan diwawancarai juga harus melihat kembali bagian ini di dalam kelompoknya dan mempersiapkan
65
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
diri untuk menjawab pertanyaan secara tepat pada saat wawancara berlangsung. Kepala sekolah harus membuat catatan tentang sifat kepemimpinan khusus yang diinginkan. · Setelah melakukan persiapan selama 10 menit, setiap panel wawancara menyiapkan diri untuk melakukan wawancara dengan tiga calon kepala sekolah dan memanggil kandidat pertama untuk diwawancarai. Pelatih akan mengambil nomor kandidat dari sebuah topi secara acak dan mempersilahkan mereka untuk melakukan wawancara dengan masing-masing panel wawancara. Guru yang melamar menjadi kepala sekolah akan diwawancarai oleh lebih dari satu panel. Masingmasing wawancara harus berlangsung selama 5 menit. Pelatih membunyikan bel setiap kali waktu wawancara selesai. · Panel wawancara membuat keputusan tentang guru mana yang akhirnya diberi jabatan kepala sekolah kemudian melaporkan kepada kelompok mereka setelah wawancara berakhir. Diskusi kelompok membahas tentang alasan pengambilan keputusan dan pelajaran apa yang bisa dipetik. · Pelatih memberikan bahan renungan untuk peserta sebagai bahan refleksi pada akhir sesi ini, yaitu agar peserta berpikir bahwa madrasah mirip dengan suatu bangunan: kepala sekolah adalah arsiteknya, guru memberikan bimbingan dan murid mengisi bangunan dengan kehidupan dan makna.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
66
Lembar Materi: Sesi Lima (Ingatlah) suatu hari (yang di hari itu) Kami panggil tiap umat dengan pemimpinnya; dan barangsiapa yang diberikan kitab amalannya di tangan kanannya maka mereka ini akan membaca kitabnya itu, dan mereka tidak dianiaya sedikitpun. (QS. 17:71) Hanya karena di pintu Anda terdapat tulisan berbunyi Kepala Sekolah tidak lantas berarti bahwa Anda adalah seorang pemimpin, atau seorang kepala sekolah yang efektif. Yang memungkinkan Anda menjadi seorang pemimpin adalah kepercayaan yang diberikan oleh orang lain atas dasar tindakan yang Anda lakukan (Margaret Garcia-Dugan).
BAGIAN SATU: APA YANG MEMBUAT
SESEORANG MENJADI KEPALA SEKOLAH YANG YANG HEBAT? KEPALA SEKOLAH YANG HEBAT: A. MENGAMBIL TINDAKAN: Tanyakan kepada diri Anda sendiri Hal apa yang dilakukan oleh kepala sekolah yang hebat yang bisa berhasil? Perbedaan antara kepala sekolah yang hebat dan yang buruk tidak terletak pada apa yang mereka katakan atau apa yang mereka ketahui, namun terletak pada apa yang mereka lakukan. Intinya adalah tentang tindakan. Kepemimpinan dalam madrasah adalah sesuatu yang sangat kompleks, dan hal ini membutuhkan pembenahan ketrampilan. Anda bahkan tak akan sampai di suatu titik dimana Anda telah menjadi kepala sekolah yang hebat. Untuk bisa menjadi hebat, Anda harus secara terus menerus bekerja. Jika Anda ingin belajar bagaimana menjadi seorang kepala sekolah yang hebat, maka yang perlu dilakukan adalah senantiasa menganalisa apa yang dilakukan oleh kepala sekolah yang efektif yang tidak dilakukan oleh seorang kepala sekolah yang tidak efektif. Dengan kata lain, belajarlah dari figur seorang yang hebat pula. Kepala sekolah yang hebat menghabiskan 5% waktunya untuk masalah dan 95% untuk solusi. Seorang kepala sekolah harus menjadi orang yang paling memiliki kemampuan memecahkan masalah di dalam madrasah. Seorang kepala sekolah yang hebat adalah orang yang berorientasi pada solusi. Ketika seorang kepala sekolah yang hebat mengambil suatu keputusan, maka semuanya didasarkan pada konsep berikut: siapa yang paling diuntungkan dan siapa yang paling dirugikan dengan adanya keputusan ini? Kepala sekolah yang hebat meluangkan waktu untuk merencanakan dan
67
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
menerapkan berbagai kegiatan dengan tetap menjaga kondisinya. Mereka bukanlah orang yang suka menunda-nunda pekerjaan. Mereka mengatur kegiatan dengan cara membuat daftar pekerjaan dan melaksanakannya dengan tertib. Mereka menyampaikan informasi kepada semua orang tentang rencana saat ini dan rencana mendatang terkait masalah rapat, rekreasi, dsb dan memastikan bahwa selalu ada agenda sehingga setiap orang tahu sebelum ada rapat, sehingga tidak ada waktu yang terbuang. B. MEMILIKI SIKAP YANG POSITIF: Kepala sekolah yang hebat memiliki sikap yang juga hebat. Seorang kepala sekolah memiliki pikiran yang terbuka dan tertarik untuk mendengarkan pendapat serta pilihan orang lain. Kesuksesan berawal dari sikap. Kepala sekolah yang hebat memiliki komitmen penuh untuk mendukung staf, murid, guru dan anggota komunitas yang lain. Mereka memiliki keyakinan yang kuat. Mereka menunjukkan integritas dan memberi contoh tindakan yang memegang etika, dimana hal itu menumbuhkan kekaguman dari orang lain. Mereka menunjukkan rasa hormat, kejujuran dan semangat. Mereka disiplin, enerjik dan menunjukkan kemauan serta tujuan yang kuat. Mereka juga menunjukkan konsistensi terhadap tujuan dan tidak memberikan reaksi yang berlebihan. Mereka memastikan bahwa setiap orang dalam madrasah bisa merasakan bahwa mereka merupakan bagian dari misi madrasah. Hal ini mengarah pada madrasah yang berorientasi pada manusianya. Satu hal yang tampak nyata pada kepala sekolah yang hebat adalah cara mereka memperlakukan orang lain. Memperlakukan setiap individu dengan penuh rasa hormat setiap hari dan setiap saat merupakan hal yang sangat penting! Kepala sekolah yang hebat memiliki kemampuan untuk selalu memberikan respon secara tepat dan profesional setiap waktu, terhadap setiap anggota tim. Menjaga martabat, bahkan dalam kondisi tekanan yang luar biasa merupakan ketrampilan yang sangat penting bagi seorang kepala sekolah. Kepala sekolah yang hebat senantiasa menunjukkan penghormatan professional terhadap keyakinan orang lain dan memasukkan nilai-nilai serta keyakinan mereka ke dalam jantung dari madrasah. Salah satu pertanda dari seorang kepala sekolah yang hebat dapat dilihat dari apa yang mereka lakukan ketika berhadapan dengan orang lain yang memiliki pendapat berbeda dengan dirinya. Kepala sekolah yang efektif akan menyadari bahwa tidaklah mudah merubah suatu keyakinan yang telah lama tertanam dalam diri seseorang. Mereka juga tahu bahwa seringkali yang lebih penting adalah tindakan, bukan keyakinan akan suatu hal. Terkadang, perubahan dalam perilaku akan mengarah pada perubahan keyakinan. Anda tidak akan mampu meyakinkan seseorang untuk berubah hanya dengan meminta mereka untuk mengikuti keyakinan Anda, namun dapat memusatkan usaha Anda dengan membuat orang mencoba sebuah pendekatan baru, yang membuat mereka pada akhirnya merubah keyakinannya. Seorang kepala sekolah yang hebat percaya pada kesuksesan. Mereka memiliki kesadaran atas kemampuan yang dimilikinya. Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
68
C. MEMANFAATKAN PERUBAHAN: Mereka mudah beradaptasi terhadap perubahan. Perubahan positif di madrasah sebenarnya tergantung pada kepala sekolah. Kepala sekolah yang hebat biasanya sangat tertarik pada munculnya inisiatif baru. Pemimpin yang hebat memberi contoh bahwa dirinya bersedia mengambil resiko dan mendorong orang lain untuk melakukan hal yang sama. Mereka memiliki keinginan untuk tumbuh dan berkembang serta memperkokoh pondasi yang ada. Dikatakan bahwa kepala sekolah terbaik pada hakekatnya menjalani kesuksesan yang diucapkannya. Dengan kata lain, mereka menetapkan apa yang ingin dicapai dan berhasil mewujudkannya. Kepala sekolah yang hebat selalu mempertanyakan keadaan yang sedang berlangsung. Mereka tidak menerima sesuatu yang biasa-biasa saja. Mereka senang menantang batas. Mereka memiliki imajinasi dan melakukan konfrontasi dengan para pembuat keputusan. Mereka pro aktif dan berpikir ke depan. Kepala sekolah yang hebat memperdebatkan dan mendiskusikan berbagai hal, tidak peduli apakah hal tersebut dianggap kontroversial. Cara inilah yang paling baik untuk menyelesaikan masalah. D. MENDORONG GURU: Kepala sekolah yang hebat tahu bahwa jika mereka memiliki guru yang bagus maka madrasah mereka juga akan semakin maju. Kualitas guru menentukan kesan orang terhadap mutu madrasah yang bersangkutan. Yang menentukan kesuksesan suatu madrasah adalah manusianya, bukan programnya. Memang benar bahwa Anda membutuhkan program yang bagus, namun program sebagus apapun tidak akan serta merta menghasilkan madrasah yang juga bagus. Kepala sekolah yang hebat mendukung perkembangan masingmasing individu stafnya. Kepala sekolah yang hebat memahami bahwa terlepas dari jenis program yang dijalankan oleh madrasah, hal terpenting yang harus dilakukan adalah meningkatkan (kinerja) orang-orang dalam madrasah. Variabel utama di dalam semua kelas adalah guru, bukan murid. Guru yang baik secara terus-menerus berusaha keras untuk mengembangkan diri dan berkonsentrasi terhadap apa yang bisa mereka kendalikan: kinerja mereka sendiri. Guru yang hebat mencari jawaban dari diri mereka sendiri, sementara guru yang buruk mencarinya di tempat lain. Para guru terbaik mengambil tanggung jawab penuh atas apa yang terjadi di kelas mereka, sementara guru yang buruk tidak. Kepala sekolah yang hebat bekerja untuk memastikan bahwa semua guru mengambil tanggung jawab tersebut. Hal ini tidak berarti Anda tidak melibatkan orang lain termasuk staf dan orang tua dalam pengambilan keputusan. Yang dimaksudkan di sini adalah bahwa kepala sekolah mengambil alih tanggung jawab untuk mewujudkan kondisi madrasah sebaik mungkin. Kepala sekolah yang hebat berfokus pada murid dengan terlebih dulu berfokus pada guru. Untuk melakukan hal ini, mereka memiliki dua pilihan: menggaji guru yang hebat, atau meningkatkan kemampuan guru yang telah dimiliki. Seorang kepala sekolah yang hebat akan meluangkan waktunya untuk melihat ke kelas-kelas dan membantu meningkatkan kemampuan guru. Seorang kepala sekolah yang hebat memberikan contoh
69
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
tauladan bagi guru. Mereka memiliki proses penempatan yang bagus untuk guruguru baru. Kepala sekolah menyampaikan kepada guru bahwa tidak ada hirarki kekuasaan di dalam madrasah, dan meskipun ada staf yang masih baru, tidak berarti dia tidak boleh angkat bicara dan mengungkapkan pendapatnya. Kepala sekolah yang hebat menetapkan harapan-harapannya sejak awal. E. BERTANGGUNG JAWAB: Kepala sekolah yang hebat melihat diri mereka sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas semua aspek dari madrasah. Mereka menganut kebijakan pintu terbuka, sehingga mereka dapat selalu berhubungan dengan orang lain. Menerima tanggung jawab merupakan perbedaan mendasar dari seorang kepala sekolah yang efektif dan kurang efektif. Sebagai seorang pemimpin, kepala sekolah harus membantu guru untuk bertanggung jawab atas apa yang terjadi di kelas mereka. Kepala sekolah yang hebat adalah orang yang terorganisir dan penuh persiapan. Mereka memberi contoh tentang ketepatan - datang tepat waktu, memulai dan mengakhiri rapat tepat waktu, dsb. Pemimpin yang hebat mampu mengatasi situasi yang penuh tekanan. Tekanan adalah bagian dari kehidupan. Yang membedakan seorang individu dengan individu lain adalah bagaimana mereka mengatasi tekanan. Seorang kepala sekolah yang hebat tahu bagaimana melihat suatu tekanan menjadi sesuatu yang positif. F. MEMILIKI KEMAMPUAN INTERPERSONAL YANG BAGUS: Kepala sekolah yang hebat pastilah juga seorang ahli komunikasi yang ulung. Mereka menyampaikan pesan dengan cara yang beragam. Seorang kepala sekolah yang hebat memberikan masukan kepada seluruh komunitas madrasah. Mereka senang melakukan komunikasi dengan para guru, saling berbagi ide dan mendiskusikan ide orang lain. Mereka meluangkan waktu untuk berbicang-bincang secara pribadi dengan staf. Kepala sekolah yang hebat menunjukkan kepribadian yang menyenangkan. Mereka tak sungkan-sungkan berbicara tentang siap mereka dan apa yang akan mereka lakukan. Sebelum mampu menciptakan sesuatu yang berbeda, mereka harus mampu menunjukkan kepedulian kepada orang lain. Pimpinan di madrasah harus menjadi orang yang berperan dalam menentukan, mengembangkan dan menciptakan iklim yang penuh kepedulian. Kepala sekolah yang hebat tahu bagaimana menjaga dan merawat orang dan mengidentifikasi bakat yang mereka miliki. Kepala sekolah yang hebat memiliki kepedulian yang tulus kepada orang lain, menyapa orang dengan senyuman dan berusaha untuk selalu memanggil menggunakan nama. Mereka memiliki kecintaan yang mendalam pada apa yang mereka lakukan. Sikap tersebut memunculkan semangat, yang akhirnya menular pada yang lain. Karena itulah mereka sanggup memberikan semangat pada yang lain dan membantu mereka mencapai tujuan. Mereka mendorong orang lain untuk menemukan sendiri kelebihan yang mereka punya dan mencapai tujuannya sendiri. Mereka berorientasi pada orang. Lebih dari Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
70
semuanya, mereka harus memiliki ketrampilan yang hebat dalam menghadapi orang dan suka menanamkan investasi dalam bentuk hubungan yang baik dengan orang. G. FOKUS PADA MISI: Kepala sekolah yang hebat memiliki tujuan. Misi pribadi yang mereka punya berasal dari hati. Mereka memastikan bahwa setiap orang memfokuskan diri pada misi dan visi yang terpusat pada murid. Mereka memiliki pernyataan misi pribadi yang mereka lakukan setiap hari. Kepala sekolah yang hebat memiliki sifat penyabar mereka sabar menunggu kesuksesan dan memiliki gaya manajemen yang melibatkan peduli, berbagi dan berani. Kepala sekolah yang hebat adalah orang yang teguh pendirian - mereka memiliki sikap pantang menyerah. Ini termasuk selalu kukuh dalam mendukung visi dan misi madrasah. Dalam melakukannya, mereka membantu orang lain untuk juga percaya dan mendukung visi dan misi madrasah. H. INKLUSIF: kepala sekolah yang hebat memastikan bahwa mereka bekerja dengan melibatkan semua pihak, tanpa kecuali dan tanpa membeda-bedakan siapapun. Artinya, kepala sekolah tidak saja memastikan bahwa pelaksanaan pelajaran di kelas memberi tempat bagi siapapun tanpa pandang bulu, namun juga bahwa setiap individu di sekolah dihargai dengan caranya masing-masing. Hal ini berarti mereka mendorong perempuan untuk mengambil peran kepemimpinan pada situasi-situasi yang selama ini mungkin dianggap sebagai daerah kekuasaan laki- laki dan juga mendorong laki-laki untuk terlibat dalam hal-hal yang selama ini merupakan daerah perempuan. Hal ini berarti bahwa kepala sekolah mendukung adanya kepemimpinan bersama di dalam madrasah sehingga seluruh staf, baik yang laki-laki maupun perempuan, memiliki kesempatan untuk mempraktekkan ketrampilan kepemimpinan yang mereka miliki. Artinya kepala sekolah menggunakan bahasa maupun komunikasi non verbal yang berlaku bagi siapapun dalam komunitas mereka. I. MEMBERIKAN PUJIAN: Mereka memberikan pujian untuk menunjukkan penghargaan atas pekerjaan yang diselesaikan dengan baik oleh murid, guru maupun orang tua. Ini bukan pujian kosong tanpa makna, namun penghargaan yang sifatnya tulus. Pujian harus bersifat asli pujian yang kosong tidak akan berguna dan tidak akan memberi makna. Mereka memuji apa yang dianggap baik dan melatih kembali apa yang dianggap salah. Mereka meluangkan waktu untuk mengucapkan terima kasih. Kepala sekolah yang hebat tidak hanya berbicara tentang apa yang benar dan apa yang salah. Mereka merayakan prestasi yang dicapai oleh madrasah. Hal ini memunculkan adanya pengakuan serta dorongan atas pekerjaan seseorang, serta berbagi pengalaman. Seorang kepala sekolah yang hebat adalah pemimpin yang mampu memberikan dukungan dan semangat pada orang lain.
71
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
J. BEKERJA DENGAN KOMUNITAS: Kepala sekolah yang hebat adalah orang yang mengacu pada cara pikir orang tua dan masyarakat umum. Mereka membentuk suatu komunitas dan mengembangkan citra yang positif di mata masyarakat. Kepala sekolah yang hebat tidak pernah berhenti untuk meminta masukan dari semua pihak. Ada dua alasan utama mengapa penting membagi informasi tentang pendanaan, agenda dan jadwal. Hal tersebut berguna untuk memastikan bahwa semua orang mengetahui informasi terkini, dan pada saat yang sama pemberitahuan tersebut dapat mengundang masukan dan saran dari semua pihak. Seorang kepala sekolah yang hebat mengetahui bahwa melibatkan orang tua merupakan hal yang sangat penting dalam mencapai kesuksesan madrasah. Madrasah harus senantiasa bersikap ramah kepada orang tua dan menyambut baik keberadaan masyarakat. Kepala sekolah yang hebat mengetahui apa yang sedang terjadi di dalam madrasah serta di masyarakat dan mampu menjelaskan apa yang terjadi dengan antusiasme tinggi. Kepala sekolah yang hebat terhubung dengan orang tua dan masyarakat setempat dalam rangka membentuk suatu hubungan kemitraan demi terwujudnya perkembangan madrasah. K. MENYENANGKAN: Kepala sekolah yang hebat adalah orang yang bisa tertawa dan menikmati hidup! Mereka tahu betul bahwa jika mereka senantiasa mampu membuat orang lain merasa senang, maka hari-hari mereka juga akan menjadi menyenangkan. Seorang kepala sekolah yang hebat adalah orang yang mencintai hidup dan memiliki kemampuan untuk menghadapi hari-hari dengan penuh semangat. Kepala sekolah yang hebat memiliki selera humor yang baik dan bisa mentertawakan dirinya sendiri. Mereka mampu mencari perspektif di lingkungannya dan tidak terlalu serius dalam memandang hidup. Mereka memahami bahwa murid dapat belajar dengan baik jika mereka menikmati apa yang mereka lakukan dan mendorong guru untuk membuat pelajaran menjadi lebih menarik. Kepala sekolah yang hebat memiliki cara pandang yang seimbang dalam melihat dunia serta menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara kondisi pikiran, tubuh, dan jiwa. Mereka memahami pentingnya menjaga kesehatan dan menikmati hidup. Pendidikan membutuhkan stamina yang prima dan konsentrasi tinggi. Oleh karena itu, penting bagi seorang kepala sekolah untuk memiliki kemampuan tertawa. Ketika seseorang sedang gembira, maka kemungkinan dia menjadi lebih kreatif dan tidak takut mengambil resiko. Adanya selera humor serta upaya berbagi kesenangan di tengah kehadiran orang lain akan membuat hari-hari yang sulit menjadi semacam petualangan, bukan lagi suatu ujian berat. L. MEMILIKI HARAPAN TINGGI: Perbedaan antara kepala sekolah yang biasabiasa saja dengan kepala sekolah yang hebat terletak pada harapannya pada diri sendiri. Kepala sekolah yang hebat memiliki harapan yang tinggi terhadap murid, Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
72
dan bahkan harapan yang lebih tinggi lagi untuk dirinya. Kepala sekolah yang meyebarkan kesan positif mampu memberikan pengaruh terhadap tindakan serta interaksi setiap orang dalam madrasah. Kepala sekolah harus memberikan contoh bagaimana harapan dia tentang cara setiap orang memperlakukan orang lain di dalam madrasah dengan cara memperlakukan setiap orang dengan penuh rasa hormat dan harga diri. Kepala sekolah yang hebat menetapkan harapanharapannya pada awal tahun ajaran. Kepala sekolah yang hebat mudah dicari dan gampang ditemui. Mereka dapat dengan mudah ditemukan di sekitar madrasah dan tidak bersembunyi di kantor, berkutat dengan tumpukan kertas kerja. Mereka membagi keyakinan dan harapannya dengan yang lain. Hal ini terkadang diistilahkan dengan berbagi, peduli dan berani! Dengan cara inilah para staf mengetahui apa yang menjadi keyakinan pemimpinnya dan apa yang dia harapkan, sehingga para staf tidak perlu menebak-nebak, sekaligus menghilangkan agenda tersembunyi. Kepala sekolah selalu meminta input kepada anggota staf. M. MEMILIKI SIFAT REFLEKTIF: Kepala sekolah perlu memiliki perspektif yang luas tentang madrasah dan pengertian tentang peranan mereka di dalamnya. Mereka mampu membantu yang lain hanya apabila mereka telah mampu memahami dirinya sendiri. Kepala sekolah yang hebat selalu menoleh ke belakang untuk mencari tahu apa yang telah dicapai dan kemudian membuat rencana untuk masa yang akan datang. Mereka meluangkan waktu untuk berhenti sejenak dan melihat kembali masa lalu sehingga mereka dapat berhasil membangun masa depan madrasah. Mereka memiliki kemampuan untuk berpikir secara logis. Mereka berpikir dan melakukan refleksi sebelum mengatakan sesuatu. Sebelum mengambil keputusan apapun, seorang pemimpin yang baik akan menimbang keputusan tersebut dengan hati-hati dan penuh komitmen. N. SETIA: Kepala sekolah yang hebat mempunyai kesetiaan. Yang dimaksud kesetiaan di sini adalah membuat keputusan dengan mempertimbangkan apa yang terbaik bagi seluruh murid. Hal ini menyangkut apa yang terbaik bagi seorang murid dan apa yang terbaik bagi seluruh murid. Mereka merenungkan apa yang terbaik bagi murid, sekaligus yang terbaik bagi kepentingan madrasah. Hal yang sama berlaku juga terhadap guru. Kepala sekolah yang hebat selalu mempertimbangkan yang terbaik bagi guru maupun bagi madrasah. Mereka memiliki kesetiaan terhadap murid, guru, serta madrasah yang dipimpinnya. O. MEMBERIKAN LINGKUNGAN YANG MENYENANGKAN: Kepala sekolah yang hebat akan berusaha menjadikan lingkungan madrasah sebagai tempat yang menyenangkan. Mereka memastikan bahwa madrasah adalah lingkungan yang bersih dan ramah. Kepala sekolah yang hebat sadar bahwa orang akan bekerja lebih baik di lingkunga yang menyenangkan, dan bahwa
73
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
banyak hal yang bisa dicapai oleh guru dan murid di lingkungan madrasah yang bersih dan suportif. Kepala sekolah yang hebat memberikan tauladan tentang sikap peduli pada lingkungan madrasah. Kepala madrasah harus mampu menjadi pihak yang berperan dalam menentukan, mengembangkan dan menciptakan suatu iklim yang penuh dengan kepedulian. Kepala sekolah yang hebat mendorong sebanyak mungkin pemajangan karya murid di lingkungan madrasah. Dengan cara itu, setiap orang dapat ikut menikmati kesuksesan yang telah dicapai murid. P. MERUPAKAN PEMAIN DALAM SEBUAH TIM: Seorang kepala sekolah yang hebat adalah pemain dalam sebuah tim. Dia memiliki pikiran yang terbuka dan dan antusias mendengarkan pendapat dan pilihan orang lain. Seorang kepala sekolah yang hebat menyadari bahwa madrasah harus dijalankan melalui pendekatan tim dengan komitmen dari seluruh anggota komunitas madrasah. Seorang kepala sekolah yang hebat membentuk tim ini dan memastikan bahwa tim tersebut berfungsi secara optimal. Mereka melihat pentingnya membangun sebuah tim melalui pengembangan pribadi dan profesi, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. ADANYA SETIAP SIFAT YANG MENUNJUKKAN CIRI SEORANG KEPALA SEKOLAH YANG HEBAT SEMAKIN MENINGKATKAN KEMAMPUAN SEORANG KEPALA SEKOLAH UNTUK MENJADI SEORANG PEMIMPIN YANG HEBAT!
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
74
SESI ENAM: KEPEMIMPINAN GURU
Fokus Ajaran Islam:
Islam mengajarkan kita bahwa seorang pemimpin harus memberikan contoh yang baik dan memperhatikan kepentingan yang dipimpinnya.
Fokus Kepemimpinan:
Saat ini, kepemimpinan secara dramatis mengalami perubahan cara pandang. pemim pin ternyata persis Banyak di antara kualitas yang kita cari pada diri seorang pemimpin seperti kualitas yang membuat seseorang menjadi guru yang hebat. (Geoffrey Caine dan Renate Caine)
Tujuan:
Tujuan dari sesi ini adalah untuk melihat kembali praktik kepemimpinan yang efektif untuk guru dan untuk memperkenalkan konsep kepemimpinan guru
Indikator:
Pada akhir Sesi Enam, peserta diharapkan mampu: · Mendefinisikan kepemimpinan guru · Membuat rancangan tentang peran kepala sekolah dalam mendukung kepemimpinan guru
Tahap-tahap Aktifitas: · · · ·
Sumbang Saran (Brainstorm) contoh kepemimpinan guru Membuat definisi kepemimpinan guru Latihan Benar/Salah Studi kasus
Waktu:
90 menit
Materi Tambahan: Lembar Materi
75
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Jawaban untuk Lembar Materi: Sesi Enam: Bagian Tiga: Benar atau Salah? 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.
S S B S B B B S S B
Rincian Aktifitas Waktu
1. 15
menit
Aktifitas · Pelatih menjelaskan bahwa pada sesi sebelumnya peserta telah berdiskusi tentang kepemimpinan kepala sekolah. Pada sesi ini peserta akan berdiskusi tentang kepemimpinan guru dalam madrasah.
Metode Belajar
Bahan
Sumbang saran (Brainstorm)
· Pelatih meminta peserta untuk sumbang saran berbagai cara dimana guru dapat berperan sebagai pemimpin di dalam madrasah. Pelatih memberikan contoh awal bahwa guru mampu menunjukkan kemampuan kepemimpinan dengan cara membimbing guru lain yang merasa kurang percaya diri dalam Program Matematika Kelas Lima. · Pelatih membahas daftar saran dengan seluruh peserta.
2. 30 menit
· Pelatih meminta peserta untuk membaca Lembar Materi: Sesi Enam: Bagian Satu: Apa yang dimaksud dengan kepemimpinan guru?
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Membahas Mendefinisikan
76
Lembar Materi: Sesi Enam
· Pelatih mendiskusikan makna kepemimpinan guru dengan peserta. · Peserta membentuk kelompok. Pelatih meminta tiap kelompok untuk menuliskan definisi Kepemimpinan Guru. Peserta diminta mengacu pada Lembar Materi: Sesi Enam: Bagian B: Kutipan tentang kepemimpinan guru. · Seluruh kelompok mendiskusikan bersama-sama definisi yang mereka buat dengan peserta lain.
3. 15
menit
4. 30 menit
· Pelatih meminta tiap peserta untuk melengkapi aktifitas Benar/Salah dengan membuka Lembar Materi: Sesi Enam: Bagian Tiga: Benar atau Salah?
Latihan Benar/Salah
Lembar Materi: Sesi Enam
Studi Kasus
Lembar Materi: Sesi Enam
· Pelatih membahas jawaban dengan seluruh peserta. · Pelatih menjelaskan bagaimana cara seorang kepala sekolah mendorong kepemimpinan guru di dalam madrasah. · Peserta diminta untuk membaca Lembar Materi: Sesi Enam: Bagian Empat: Peran kepala sekolah dalam menumbuhkan kepemimpinan guru dan Bagian Lima: Cara praktis kepala sekolah dalam mendukung kepemimpinan guru. · Pelatih meminta tiap kelompok untuk membaca studi kasus: Lembar Materi: Sesi Enam Bagian Enam: Ibu Anisa. · Kelompok saling berbagi hasil pembicaraan yang dilakukan dengan Ibu Anisa. · Pelatih merangkum materi tentang kepemimpinan guru.
77
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Lembar Materi: Sesi Enam Kami telah menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan telah Kami wahyukan kepada mereka mengerjakan kebaikan, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan hanya kepada Kamilah mereka selalu menyembah. (QS. 21:73) Guru yang memilih untuk menjalankan peran kepemimpinan
.. menjadi pemilik dan investor di sekolah mereka, dan bukan sekedar menjadi penyewa (Roland Barth).
BAGIAN SATU: APA YANG DIMAKSUD DENGAN
KEPEMIMPINAN GURU?
1. Kepemimpinan guru muncul saat guru bekerja di lingkungan madrasah dimana kepala sekolah di madrasah tersebut memiliki kemauan untuk melaksanakan cara-cara yang demokratis dengan para guru melakukan proses pengambilan keputusan secara bersama-sama. 2. Kepemimpinan guru diawali dengan adanya pengakuan bahwa guru yang bersangkutan dianggap memiliki kemampuan yang menyeluruh sebagai seorang guru. 3. Kepemimpinan guru tidak berarti bahwa Anda harus meninggalkan kelas dan mencari kedudukan di administrasi madrasah untuk kemudian menjadi pemimpin. Anda bisa menjadi dua-duanya: guru dan pemimpin. 4. Kepemimpinan guru berkembang bila Anda bekerja di lingkungan di mana Anda dapat berbagi nilai-nilai profesional dan keahlian di dalam komunitas madrasah. 5. Kepemimpinan guru tumbuh dengan baik di lingkungan madrasah dimana seluruh komunitas madrasah bekerja bersama-sama sesuai visi dan nilainilai yang mendukung pelaksanaan kegiatan madrasah dan secara terusmenerus mengacu pada hal tersebut, serta melakukan revisi bila diperlukan. 6. Kepemimpinan guru memiliki implikasi bahwa Anda memberikan pengaruh terhadap orang lain menuju praktek pendidikan yang lebih baik. 7. Kepemimpinan guru memiliki implikasi bahwa Anda akan menjalin hubungan yang dinamis dan langgeng, sehingga proses berbagi dan belajar dapat senantiasa dilakukan. 8. Guru-pemimpin berbagi ide tentang cara terbaik untuk melakukan sesuatu dengan koleganya dan saling mendukung kolega setiap saat. 9. Ada banyak peran bagi guru-pemimpin, yang sangat beragam sesuai dengan lingkungan suatu madrasah. Di antara peran tersebut antara lain
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
78
menjalankan sebuah komite untuk memperkenalkan konsep baru, misalkan tentang PAKEM di madrasah, mengorganisir aktifitas pengembangan profesi, bertindak sebagai mentor bagi guru baru, dsb. Peran-peran tersebut tidak ditentukan oleh jenis kelamin dan bersifat terbuka bagian siapa saja, baik laki-laki maupun perempuan. 10. Guru-pemimpin bisa mengambil peran kepemimpinan dengan murid baik di dalam maupun di luar kelas. Mereka bisa bertindak sebagai mentor, penasehat, pelatih, dsb. Mereka bisa juga mengambil peran tersebut terhadap teman kerja seperti pelatih guru atau pelatih sesama teman. 11. Seorang guru-pemimpin dapat melakukan tugas operasional yang dapat membantu madrasah mencapai tujuannya. Sebagai contoh, seorang gurupemimpin dapat menjadi bagian dari suatu kelompok kerja yang bekerja pada aspek khusus di madrasah atau terlibat dalam kegiatan penelitian aksi 12. Seorang guru-pemimpin dapat mengambil peran pengambilan keputusan di madrasah dengan menjadi panitia pengarah untuk madrasah atau di komite buku teks untuk menentukan buku teks di madrasah. 13. Guru-pemimpin dapat memfasilitasi perubahan di madrasah dengan mengambil bagian dalam suatu proses perubahan yang melibatkan pendekatan top down and bottom up secara bersamaan. 14. Semua guru, tak hanya yang ditunjuk, dapat terlibat dalam peran kepemimpinan untuk membentuk suatu komunitas pembelajar. 15. Peran kepemimpinan guru tidak harus bersifat formal dengan gelar atau sebutan tertentu. Mereka dapat muncul ketika kebutuhan akan adanya kepemimpinan di bidang yang berbeda-beda di dalam madrasah semakin meningkat. 16. Saat guru secara bersama-sama melakukan peran kepemimpinan, mereka juga berbagi tanggung jawab. Guru-pemimpin menerima kesempatan sekaligus tanggung jawab yang merupakan bagian tak terpisahkan dalam kepemimpinan. 17. Guru-pemimpin tidak begitu saja dilahirkan. Mereka membutuhkan pengembangan profesi dalam kepemimpinan. 18. Madrasah mendapatkan keuntungan dari adanya kepemimpinan guru, karena guru-guru yang berbakat ini melibatkan diri dalam mencapai visi madrasah untuk mewujudkan kemajuan. 19. Guru-guru dapat mengambil keuntungan dari kepemimpinan guru karena mereka bisa melihat bahwa mereka juga dapat berbuat sesuatu yang berarti dalam upaya mendidik murid-muridnya. Dengan cara ini mereka akan memiliki rasa memiliki yang lebih besar terhadap keseluruhan proses di dalam madrasah. 20. Guru-pemimpin meningkatkan kualitas sekolah mereka sendiri lewat
79
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
proses membantu orang lain, karena hal tersebut juga akan membuat mereka secara terus-menerus mengevaluasi hasil kerjanya.
BAGIAN DUA: KUTIPAN TENTANG
KEPEMIMPINAN GURU
1. GURU YANG JUGA PEMIMPIN SANGGUP MEMIMPIN DI DALAM DAN DI LUAR KELAS, MENJADI BAGIAN SEKALIGUS BERKONTRIBUSI PADA KOMUNITAS GURU-PEMBELAJAR MAUPUN PEMIMPIN, SERTA MEMBERIKAN PENGARUH PADA ORANG LAIN UNTUK MELAKUKAN PRAKTEK PENDIDIKAN YANG LEBIH. (MARILYN KATZENMEYER & GAYLE MOLLER) 2. SEMUA GURU MEMILIKI KAPASITAS UNTUK MEMIMPIN SEKOLAH MEREKA KE ARAH YANG LEBIH POSITIF, MEMBERIKAN PENGALAMAN MEREKA YANG MELIMPAH DAN MENCIPTAKAN PENGETAHUAN DEMI UPAYA PENGEMBANGAN SEKOLAH. (ROLAND BARTH) 3. SAAT INI, KEPEMIMPINAN SECARA DRAMATIS MENGALAMI PERUBAHAN CARA PANDANG. BANYAK DI ANTARA KUALITAS YANG KITA CARI PADA DIRI SEORANG PEMIMPIN TERNYATA PERSIS SEPERTI KUALITAS YANG MEMBUAT SESEORANG MENJADI GURU YANG HEBAT. (GEOFFREY CAINE AND RENATE CAINE) 4. REVITALISASI SEKOLAH TIDAK AKAN TERJADI DAN SUDAH PASTI TIDAK AKAN BERKELANJUTAN TANPA KEPEMIMPINAN GURU
KETIKA PEMIMPIN-GURU BEKERJA DI SEKOLAH DAN DI KOMUNITASNYA, KETIKA PEMIMPIN-GURU DAN PEMIMPIN ADMINISTRATIF BEKERJASAMA SECARA POSITIF, MAKA SEKOLAH DAN JUGA MURID-MURID DI SEKOLAH ITU AKAN SUKSES. (FRANK CROWTHER, STEPHEN KAAGAN, MARGARET FERGUSON AND LEONNE HAAN) 5. KEPEMIMPINAN GURU ADALAH SUATU RANAH YANG MUNGKIN PALING PENTING DALAM UPAYA PROSES PERUBAHAN / PENGEMBANGAN SEKOLAH. KEPALA SEKOLAH YANG EFEKTIF MENGIDENTIFIKASI BEBERAPA GURU-PEMIMPIN YANG MEMILIKI PERAN KUNCI DAN MELIBATKAN MEREKA DALAM PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN. MEREKA JUGA MEMANFAATKAN
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
80
GURU-PEMIMPIN SECARA INFORMAL UNTUK MEMBANTU KEMAJUAN SEKOLAH DENGAN PROGRAM DAN KURIKULUM YANG BARU DAN LEBIH BAIK. (TODD WHITAKER, BETH WHITAKER AND DALE LUMPA) 6. KEPEMIMPINAN GURU ADALAH PERILAKU YANG MEMFASILITASI TINDAKAN PENDIDIKAN YANG DILANDASI PRINSIP TERTENTU MENUJU KESUKSESAN SEKOLAH. HAL INI DIAWALI DENGAN ADANYA KEKUATAN NYATA DALAM PENGAJARAN UNTUK MEMBERIKAN MAKNA BAGI ANAK-ANAK, PEMUDA DAN ORANG DEWASA. HAL TERSEBUT MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS KEHIDUPAN KOMUNITAS DALAM JANGKA PANJANG. (DOROTHY ANDREWS, FRANK CROWTHER, LEONNE HANN & JOHN MCMASTER) 7. ADANYA KOMUNITAS PEMIMPIN DI SEKOLAH MENGANDUNG IMPLIKASI BAHWA GURU HARUS MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK MENGAMBIL TANGGUNG JAWAB LEBIH, MEMILIKI KEKUATAN LEBIH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN, DAN TANGGUNG JAWAB YANG LEBIH BESAR TERHADAP HASIL YANG DICAPAI. (ANN LIEBERMAN) 8. DI DUNIA PENDIDIKAN, SATU-SATUNYA HAL YANG BERSIFAT TETAP ADALAH PERUBAHAN ITU SENDIRI. MENYUSUN DAN MELAKSANAKAN STRATEGI YANG MEMUNGKINKAN SEKOLAH UNTUK MENGHADAPI PERUBAHAN ADALAH HAL YANG PENTING. ADMINISTRATOR YANG MAMPU MENGIDENTIFIKASI DAN MEMANFAATKAN KEMAMPUAN PEMIMPIN-GURU DI SEKOLAH MEREKA AKAN MAMPU MENGHADAPI TANTANGAN YANG MUNCUL DI KEMUDIAN HARI. (TODD WHITAKER) 9. JIKA PRAKTEK-PRAKTEK TRADISIONAL MULAI BERALIH DAN GURU LEBIH TERLIBAT DALAM KEPEMIMPINAN SEKOLAH YANG LUAS, MAKA PERAN TRADISIONAL JUGA AKAN BERUBAH, KARENA KEPALA SEKOLAH DAN GURU AKAN MEMILIKI TANGGUNG JAWAB YANG BARU DAN CARA YANG JUGA BARU DALAM BEKERJA SAMA. (RENEE CLIFT, MARLENE JOHNSON, PATRICIA HOLLAND & MARY-LOU VEAL) 10. GURU-PEMIMPIN BEKERJASAMA DENGAN SEMUA KELOMPOK YANG BERKEPENTINGAN, TERMASUK ORANG TUA, MURID, PERWAKILAN BISNIS DAN MASYARAKAT KE DALAM SUASANA
81
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
SEKOLAH DENGAN MEMBAWA PERSPEKTIF MASING-MASING. (MARILYN KATZENMEYER & GAYLE MOLLER) 11. KEPEMIMPINAN GURU YANG BERASAL DARI DALAM KELAS MENAWARKAN KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN YANG KUAT, NAMUN PERUBAHAN HARUS DIBUAT UNTUK GURU-GURU AGAR MEREKA MAMPU MENJALANKAN HAK TERSEBUT SECARA BERTANGGUNG JAWAB, ATAS NAMA MURID-MURID MEREKA. (DIANE SILVA, BELINDA GIMBERT AND JAMES NOLAN) 12. SAAT GURU BERSEDIA MENARIK DAYUNG UNTUK SELURUH SEKOLAH, MEREKA MENAWARKAN BANTUAN YANG SANGAT BERARTI TERHADAP KEPALA SEKOLAH YANG MEMILIKI TERLALU BANYAK PEKERJAAN DAN BEBAN, DAN JUGA KEPADA SEKOLAH ITU SENDIRI. (ROLAND BARTH) 13. SECARA SEDERHANA DAPAT DIKATAKAN, HUBUNGAN KERJA YANG BARU DAN BERBEDA HARUS DILAKSANAKAN ANTARA GURU DAN ADMISNITRATOR UNTUK MEMBERIKAN RUANG BAGI PERAN KEPEMIMPINAN YANG BARU AGAR DAPAT MEMBERIKAN KONTRIBUSI POSITIF DAN LANGGENG TERHADAP KEMAJUAN PROSES BELAJAR. (PATRICIA WASLEY) 14. KEPEMIMPINAN GURU BUKANLAH TENTANG UPAYA MENCARI JALAN LAIN UNTUK DUDUK DI JABATAN ADMINISTRATIF. KEPEMIMPINAN GURU ADALAH TENTANG GURU YANG MENJALANKAN FUNGSI DALAM KOMUNITAS BELAJAR PROFESI UNTUK MEMBERIKAN PENGARUH TERHADAP PROSES BELAJAR MURID DAN MEMBERIKAN KONTRIBUSI TERHADAP KEMAJUAN SEKOLAH; MEMBERIKAN INSPIRASI TERHADAP KEUNGGULAN DALAM PRAKTEK; DAN MEMBERDAYAKAN SELURUH PIHAK YANG BERKEPENTINGAN UNTUK BERPARTISIPASI DALAM MEMAJUKAN PENDIDIKAN. (DEBORAH CHILDS-BOWEN, GAYLE MOLLER & JENNIFER SCRIVNER) 15. GURU-PEMIMPIN PADA AWALNYA ADALAH GURU-GURU YANG EFEKTIF. DALAM HAL INI MEREKA MAMPU MENUNJUKKAN KOMPETENSI SEHARI-HARI YANG BERHUBUNGAN DENGAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI DALAM KELAS. (JOSEPH ROGUS)
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
82
16. DI DALAM SETIAP SEKOLAH, TERDAPAT POTENSI KEPEMIMPINAN GURU YANG SANGAT BESAR, YANG MAMPU BERFUNGSI SEBAGAI PEMICU MUNCULNYA PERUBAHAN. DENGAN MEMANFAATKAN ENERGI PARA PEMIMPIN-GURU SEBAGAI AGEN PERUBAHAN DI SEKOLAH, REFORMASI PENDIDIKAN UMUM AKAN MEMILIKI KEMUNGKINAN YANG LEBIH BESAR UNTUK MENDAPATKAN MOMENTUM. (MARILYN KATZENMEYER AND GAYLE MOLLER) 17. KEPEMIMPINAN GURU BUKANLAH KONSEP YANG SAMASEKALI BARU. SEBAGAIMANA YANG SERING TERJADI DI DUNIA PENDIDIKAN, KITA TERUS SAJA BERDEBAT TENTANG SUATU DEFINISI ISTILAH YANG SEHARUSNYA SUDAH MENJADI BAGIAN DARI KOSAKATA PROFESIONAL YANG KITA PUNYA. (ELOISE FOSTER) 18. PEMIMPIN GURU MAMPU MEMBERIKAN PENGARUH TAK HANYA DI DALAM KELAS-KELAS YANG MEREKA AJAR. MEREKA MENUNJUKKAN BAGAIMANA PENGETAHUAN DICIPTAKAN DAN SEPERTI APA WUJUD SUATU PENGETAHUAN BARU. (FRANK CROWTHER, STEPHEN KAAGAN, MARGARET FERGUSON AND LEONNE HAAN) 19. GURU YANG EFEKTIF TIDAK HANYA BERTUGAS MEMBERIKAN PEMBELAJARAN YANG EFEKTIF DI KELAS. DI SAMPING BERINTERAKSI DENGAN MURID, MEREKA JUGA BEKERJA DENGAN TEMAN KERJA, PIHAK ADMINISTRASI DAN ORANG TUA UNTUK MEMBENTUK KOMUNITAS SEKOLAH YANG YANG DITANDAI DENGAN ADANYA KEPERCAYAAN PADA KEMAMPUAN SETIAP ORANG UNTUK MENCAPAI TUJUAN BERSAMA. (JOSEPH ROGUS) 20. KEPALA SEKOLAH HARUS MENCIPTAKAN SUATU LINGKUNGAN YANG MENDORONG KERJASAMA DI ANTARA PARA GURU, MEMBERIKAN WAKTU BAGI PENGEMBANGAN PROFESIONAL GURU, SERTA MEMBERIKAN PENGAKUAN, PENGHARGAAN DAN MERAYAKAN KONSEP GURU SEBAGAI PEMIMPIN. (RUTH ASH AND MAURICE PERSALL)
83
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN TIGA: BENAR ATAU SALAH? Lingkari B bila pernyataan di bawah ini benar dan S bila salah 1. Seorang guru-pemimpin tertarik pada kepemimpinan karena dia ingin menjadi kepala sekolah. B
S
2. Seorang guru-pemimpin yakin bahwa kepemimpinan membutuhkan gelar tertentu. B
S
3. Seorang guru-pemimpin mampu membantu menumbuhkan kepercayaan diri para guru baru. B
S
4. Seorang guru-pemimpin hanya mengerjakan pekerjaan yang diminta oleh kepala sekolah B
S
5. Seorang guru-pemimpin haruslah juga seorang guru yang hebat. B
S
6. Seorang guru-pemimpin mampu memberikan dukungan kepada kepala sekolah. B
S
7. Seorang guru-pemimpin membutuhkan pengembangan profesi secara terusmenerus. B
S
8. Seorang guru-pemimpin tidak pernah diberi tanggung jawab dalam pengambilan keputusan di madrasah. B
S
9. Seorang guru-pemimpin hanya menjadi pemimpin di kelasnya sendiri. B
S
10. Seorang guru-pemimpin memberikan kontribusi pada kemajuan madrasah. B
S
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
84
BAGIAN EMPAT: PERAN KEPALA SEKOLAH
DALAM MENUMBUHKAN KEPEMIMPINAN GURU: Kepala sekolah yang hebat memfokuskan diri pada upaya menyediakan suatu iklim dimana guru didorong untuk mengambil resiko dan membimbing murid meniti perjalanan menuju kesuksesan. Kepala sekolah yang efektif bertanya, membimbing, mendelegasikan, berkomunikasi dan mendorong yang lain untuk berani mengambil resiko. Kapanpun seorang kepala sekolah memberikan pengalaman yang positif untuk mendukung guru dan usaha mereka, maka mereka sudah mengarah kepada kesuksesan. Salah satu prioritas utama yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah memperlakukan guru dengan penuh hormat, memberikan pengakuan bahwa mereka memiliki kontribusi yang tak ternilai, dan memahami bahwa guru merupakan sekutu terbaiknya. 1. Kepala sekolah harus menunjukkan keyakinannya terhadap ide-ide yang disampaikan oleh guru. Kepala sekolah harus menunjukkan bahwa dia percaya pada kemampuan guru untuk memberikan pendapat secara profesional. 2. Kepala sekolah harus memastikan bahwa ide yang dikemukakan oleh guru dimasukkan ke dalam program dan kebijakan di madrasah. 3. Kepala sekolah harus memastikan bahwa mereka menyediakan lingkungan yang aman bagi guru untuk mengemukakan pendapatnya. Lingkungan ini harus mampu mendorong guru untuk mencoba ide-ide baru dalam peran kepemimpinan, dan harus suportif, baik bagi staf laki-laki maupun perempuan. 4. Kepala sekolah harus memberikan tantangan bagi guru dengan jalan memberikan pertanyaan-pertanyaan sulit yang menuntut guru untuk melakukan lompatan jauh ke depan. 5. Kepala sekolah harus mengetahui kapan waktunya untuk mundur ke belakang dan mempercayai pandangan guru. Mereka harus memberi kesempatan kepada guru untuk bergerak di luar batas aman. 6. Kepala sekolah harus memberikan contoh pengambilan keputusan yang positif sehingga guru dapat merasakan sendiri suatu lingkungan yang berhasil. 7. Kepala sekolah harus mendorong guru-guru yang terlihat inovatif. 8. Kepala sekolah harus memastikan bahwa arah strategis sekolah telah dikomunikasikan secara efektif.
85
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
9. Kepala sekolah harus memastikan bahwa mereka telah menyampaikan apa yang dia inginkan dari guru-guru dengan cara yang jelas dan efektif, termasuk tentang visi sekolah. Kepala sekolah juga harus menyampaikan kepada guru bahwa mereka berada dalam lingkungan yang aman sehingga mereka merasa bebas untuk melakuan eksperimen. 10. Kepala sekolah perlu menunjukkan kepada guru bahwa apabila ada masalah yang muncul, hal itu bisa dilihat sebagai suatu kesempatan yang sangat bagus untuk mencari cara baru dalam melakukan sesuatu.
BAGIAN LIMA: CARA PRAKTIS KEPALA
SEKOLAH DALAM MENDUKUNG GURU
1. Doronglah guru untuk mendiskusikan permasalahan di dalam madrasah dengan guru lain. Guru adalah sosok yang sangat hebat dalam
memecahkan suatu masalah. Guru mampu melihat suatu permasalahan dengan cara yang praktis dan kemudian mengidentifikasi berbagai solusi kreatif. Guru dapat menjadi Think tank yang hebat.
2. Doronglah guru untuk membicarakan apa yang terjadi di dalam madrasah dengan tim administrasi. Guru dapat membantu pihak administrasi agar tahu apa yang sedang terjadi di madrasah, termasuk informasi tentang apa saja yang bisa berjalan dengan lancar dan apa yang tidak. Guru berperan sebagai pihak yang bisa melakukan cek di lapangan atas program dan kebijakan baru.
3. Doronglah guru untuk menyebarkan cerita-cerita positif tentang madrasah. Guru merupakan sumber daya yang sangat berguna, dan bisa menjadi pihak yang akan sangat membantu ketika tiba saatnya untuk menjelaskan program-program atau kebijakan baru kepada orang tua dan anggota masyarakat. Jika di dalam madrasah telah tercipta suatu lingkungan yang positif, maka besar kemungkinan guru juga akan menyampaikan hal itu kepada masyarakat di luar madrasah. Mereka pasti akan bercerita tentang hal-hal positif yang sedang terjadi.
4. Doronglah guru untuk saling berbagi bakat unik yang mereka miliki. Pihak administrator harus memanfaatkan hal-hal khusus yang dimiliki
guru-guru di madrasah. Ini berarti mereka harus mengetahui dengan baik guru-guru agar dapat mengetahui keistimewaan masing-masing.
5. Doronglah guru untuk memberikan dukungan bagi administrasi. Madrasah membutuhkan usaha dari tim dan menjadi petugas administrasi merupakan pekerjaan yang penuh kesendirian. Oleh karena itu, masuk akal apabila kepala sekolah melibatkan dukungan aktif dari para guru untuk membantu pekerjaan ini.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
86
6. Doronglah guru dengan cara memberikan penghargaan dalam bentuk kata-kata. Hal ini terdengar sederhana, namun mengatakan kepada
seseorang bahwa mereka telah bekerja dengan baik bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dan sekaligus membuat mereka semakin berkembang. 7. Libatkan guru dalam pembicaraan. Madrasah yang efektif adalah tempat dimana setiap orang saling berbagi. Seorang kepala sekolah yang melibatkan guru dalam pembicaraan juga akan dilibatkan dalam pembicaraan di kalangan guru. Ketika Anda melakukan diskusi yang terbuka, langsung dan ringkas, maka Anda mengembangkan rasa percaya.
8. Doronglah guru untuk melakukan apapun yang menurut mereka merupakan hal terbaik bagi profesinya, bagi madrasah dan bagi murid. Ketika seorang kepala sekolah mendorong guru untuk merasa bangga pada profesinya, maka para guru tersebut akan lebih terpacu untuk melakukan apa saja demi mewujudkan madrasah mereka menjadi tempat yang sukses.
Akan sangat membantu apabila kepala sekolah dapat menanyakan pertanyaan yang tepat sehingga memunculkan dialog yang membangun: Contoh pertanyaan yang bisa ditanyakan kepada guru untuk mengetahui perasaan mereka: 1. Bagaimana hari Anda? Atau Bagaimana minggu Anda? 2. Hal positif apa yang terjadi di kelas dalam minggu ini? 3. Apa saja hal-hal positif yang terjadi selama minggu ini di tempat bermain halaman sekolah? 4. Adakah sesuatu hal yang terjadi minggu ini yang membutuhkan bantuan dari saya? 5. Apakah Anda memiliki perhatian khusus terhadap pelaksanaan kegiatan secara keseluruhan di madrasah kita? 6. Apakah Anda punya saran untuk pengembangan madrasah kita? 7. Apakah Anda memerlukan kebutuhan bersifat profesional yang selama ini belum terpenuhi, yang mungkin bisa saya bantu?
87
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN ENAM: IBU ANISA Anda adalah kepala sekolah dari sebuah madrasah yang memiliki 180 murid. Ibu Anisa telah mengajar di madrasah Anda selama lima tahun. Sebelumnya dia telah bekerja selama enam tahun di madrasah yang lain. Ibu Anisa adalah seorang guru yang hebat. Dia selalu melakukan persiapan sebelum mengajar dan senang mencoba strategi mengajar yang baru dan berbeda terhadap murid kelas enam yang diajarnya. Dia telah mengambil inisiatif untuk memulai kegiatan program membaca untuk mendorong murid membaca saat jam makan siang pada hari kamis dan setiap sabtu siang dia memiliki program untuk mengajar seni batik kepada murid kelas enam, baik yang laki-laki maupun perempuan. Anda telah meminta Ibu Anisa untuk menemui Anda di kantor madrasah hari ini setelah kelas berakhir untujk berdiskusi dengannya tentang bagaimana kemampuan kepemimpinannya bisa dimanfaatkan secara lebih efektif di dalam madrasah. ·
Apa saran Anda untuk bisa lebih memanfaatkan kemampuan kepemimpinan Ibu Anisa di madrasah?
·
Bagaimana Anda akan mendukung kepemimpinan Ibu Anisa?
·
Apa yang akan Anda katakana kepada Ibu Anisa?
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
88
SESI TUJUH: KEPEMIMPINAN MASYARAKAT Fokus Ajaran Islam:
Islam mengajarkan kita bahwa seorang pemimpin tidak hanya memberikan contoh tetapi juga bersedia belajar dari yang dipimpin.
Fokus Kepemimpinan: Kepemimpinan pada hakekatnya tak lebih dari melayani pendapat dan cita-cita, tak lebih dari membantu suatu komunitas untuk menjadi apa yang mereka inginkan. (Thomas Sergiovanni)
Tujuan:
Tujuan dari sesi ini adalah untuk memberikan ulasan singkat tentang pentingnya kepemimpinan masyarakat dalam hubungannya dengan pengembangan madrasah.
Indikator: Pada · · ·
akhir Sesi tujuh, peserta diharapkan mampu: Mendefinisikan kepemimpinan masyarakat Memberikan contoh kepemimpinan masyarakat Mendiskusikan hubungan antara kepemimpinan masyarakat dan kepemimpinan madrasah
Tahap-tahap Aktifitas: · · · ·
Uraian singkat Kepemimpinan Masyarakat Sumbang saran beberapa contoh kepemimpinan masyarakat Membahas film Think, pair, share: melibatkan masyarakat
Waktu:
90 menit
Materi Tambahan
Lembar Materi Sesi Tujuh DVD
89
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Rincian Aktifitas Waktu
1. 30 menit
Metode Belajar
Aktifitas
· Pelatih menjelaskan bahwa dalam Uraian singkat sesi ini peserta akan memikirkan pentingnya kepemimpinan Kerja kelompok masyarakat dalam hubungannya dengan pengembangan madrasah yang berkelanjutan. Pelatih menjelaskan bahwa sangatlah penting untuk mengakui adanya pengaruh kepemimpinan masyarakat terhadap pengembangan madrasah. · Pelatih meminta peserta untuk membaca Lembar Materi: Sesi tujuh: Bagian Satu: Apakah yang dimaksud dengan masyarakat? · Pelatih meminta peserta di dalam kelompok madrasah mereka (3 orang dalam setiap kelompok) untuk menyusun daftar siapa saja anggota masyarakat yang terlibat dalam madrasah. Peserta diminta untuk mencatat suatu kategori, misalnya orang tua atau pengusaha lokal di samping tiap-tiap nama yang ada dalam daftar mereka. · Semua kelompok saling menunjukkan daftar yang mereka miliki dan mendiskusikan jumlah orang yang terlibat dalam madrasah. Berapa banyak anggota masyarakat yang saat ini terlibat di dalam madrasah? Mungkinkah melibatkan lebih banyak orang? Kenapa hal ini begitu penting? Apakah perempuan terwakili? Bagaimana cara agar lebih banyak kaum perempuan yang bisa dilibatkan?
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
90
Bahan Lembar Materi: Sesi Tujuh
2. 30 menit
· Pelatih menjelaskan bahwa Membahas beberapa madrasah berusaha keras kembali tentang untuk melibatkan masyarakat. Hal kutipan ini penting dilakukan terutama terkait dengan diterapkannya metode PAKEM dalam madrasah dan murid belajar dengan menggunakan metode pembelajaran melalui pengalaman nyata. Pelatih menjelaskan bahwa peserta akan menyaksikan sebuah film tentang bagaimana sebuah madrasah kecil di Jawa Timur melibatkan orang tua dan masyarakat dalam kegiatan madrasah.
Film
· Diskusi film
2. 30 menit
· Pelatih meminta peserta untuk secara individu menuliskan apa saja yang dapat dilakukan oleh madrasah untuk mendorong masyarakat agar lebih terlibat dalam madrasah. Peserta saling berbagi pemikiran secara berpasangan, kemudian mendiskusikannya dalam kelompok masingmasing.Selanjutnya kelompok diminta untuk mengacu pada Lembar Materi: Sesi Tujuh: Bagian Dua: Tiga elemen yang dibutuhkan untuk meningkatkan keterlibatan orang tua dan masyarakat dan Bagian Tiga: Bagaimana melibatkan orang tua dan anggota masyarakat dalam madrasah. Setiap kelompok melaksanakan presentasi tentang berbagai ide bagaimana melibatkan masyarakat di dalam madrasah. Presentasi ini bisa dilakukan dalam berbagai cara yang diputuskan dalam kelompok tersebut, misalkan dengan bercerita, melakukan semacam drama, membuat poster, dll. Kelompok didorong untuk melakukan
91
Think, pair, and share
Lembar Materi: Sesi Tujuh
Kerja kelompok
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
presentasi dengan cara sekreatif mungkin serta memasukkan unsur budaya masyarakat lokal dalam presentasinya. · Diskusi seluruh kelompok berkenaan dengan cara melibatkan masyarakat dalam kehidupan madrasah.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
92
Lembar Materi: Sesi Tujuh Rasulullah Saw bersabda, Barangsiapa diberi kekuasaan oleh Allah SWT untuk mengurusi urusan umat Islam, kemudian ia tidak memperhatikan kepentingan, kedukaan, dan kemiskinan mereka, maka Allah SWT tidak akan memperhatikan kepentingan, kedukaan, dan kemiskinannya di hari kiamat. [HR. Abu Dâwud & at-Tirmidzi]. Dalam hubungan kemitraan, pendidik, keluarga siswa-siswi, serta warga masyarakat bekerja sama untuk berbagi informasi, memberi pengarahan kepada siswa-siswi, memecahkan masalah dan bahkan untuk merayakan k esuksesan. Hubungan k emitraan ini menitikberatkan pada pembagian tanggung jawab antara lingkup rumah, sekolah dan masyarakat untuk menunjang perkembangan dan pendidikan anak-anak. (Joyce Epstein)
BAGIAN SATU: APAKAH YANG DIMAKSUD
DENGAN MASYARAKAT? Ringkasan:
Perkembangan madrasah yang berkesinambungan tidak akan pernah terwujud dalam sebuah kebudayaan yang terisolasi, di mana tidak ada orang yang peduli tentang apa yang sedang dikerjakan orang lain atau apa yang sedang ingin dicapai oleh orang di sekitarnya. Salah satu kriteria kepemimpinan yang baik adalah mampu menggalang kerjasama dengan orang atau pihak lain. Dalam setiap komunitas, kerjasama antar anggota dalam mencapai suatu tujuan tertentu sangatlah penting. Misalnya dalam mengambil keputusan, setiap anggota yang terlibat dalam realisasi cita-cita atau tujuan bersama tersebut selayaknya memiliki jiwa kepemimpinan yang kuat. Peran masyarakat sangat penting dalam pengembangan madrasah. Masyarakat memberi substansi dalam proses pencarian dan pembentukan makna dari madrasah itu sendiri. Peran keluarga dan masyarakat dalam madrasah dalam hal ini merupakan pengakuan atas peran penting yang disandang keluarga, masyarakat dan madrasah dalam membantu anak-anak untuk mencapai kesuksesan dalam hidupnya. Masyarakat sebagai mitra dalam pendidikan memiliki kekuatan, keterampilan, dan perspektif serta pengetahuan yang dapat dikontribusikan demi kemajuan pendidikan, dan masyarakat seharusnya diberikan tempat dan penghormatan yang layak atas sumbangsih yang telah mereka berikan. Sementara itu, orang tua adalah guru pertama dan yang paling berpengaruh bagi anak-anak. Jika para keluarga ini diberi kesempatan untuk bekerjasama secara aktif bersama-sama, maka anak-anak akan bisa berprestasi di sekolah dan sekolah pun menjadi tempat yang lebih baik bagi anak-anak. Jika para orang tua, guru, murid dan orang-orang lain di sekitar saling menghormati satu sama lain sebagai rekanan dalam pendidikan, maka terbentuklah jaringan masyarakat yang peduli disekitar murid.
93
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Mendefinisikan Masyarakat: Masyarakat memiliki banyak hal yang bisa
disumbangkan dalam usaha pengembangan kepemimpinan di madrasah, jadi sangatlah penting bagi kita untuk mempertimbangkan apa yang kita maksud dengan kata masyarakat. Masyarakat yang disebut di sini meliputi para orangtua dan wali murid. Selain itu, masyarakat juga meliputi seluruh anggota keluarga murid serta tetangga mereka dan juga orang-orang yang bekerja di sekitar daerah tersebut. Dengan kata lain, kata masyarakat mengacu pada semua orang yang berada di sekitar murid yang dapat memberikan sumbangsih pembelajaran dalam lingkungan madrasah. Para orang-tua murid dan anggota masyarakat memiliki tugas penting dalam menunjang perkembangan madrasah. Kita harus melibatkan masyarakat karena masyarakat dapat memberikan konteks di mana murid-murid madrasah kita hidup dan belajar. Masyarakat juga merupakan dunia di mana murid-murid madrasah kita akan menerapkan pengetahuan dan ilmu yang mereka pelajari di madrasah kelak. Masyarakat adalah kumpulan orang-orang yang bersatu karena memiliki suatu komitmen, pandangan dan nilai-nilai hidup yang sama. Masyarakat memperkuat hubungan antar individu. Masyarakat menitikberatkan pada hubungan antar anggota dan kesamaan cita-cita. Masyarakat menciptakan struktur sosial yang mengikat anggotanya dalam serangkaian nilainilai yang diyakini bersama. Aspek utama yang menentukan keberadaan masyarakat adalah bagaimana sekelompok orang ini mendefinisikan dan merangkai misinya. Hal ini harus bisa menjadi inspirasi bagi para pihak yang terkait dengan madrasah. Misi masyarakat harus didasarkan pada masa sekarang dan berwawasan masa depan, namun tetap tidak melupakan sejarah masa lampau. Hal inilah yang membuat masyarakat bisa bersatu. Masyarakat juga harus memiliki pengertian tentang bagaimana mereka akan dipandang oleh orang-orang di luar masyarakat tersebut, dan bagaimana mereka akan menanggapi dubia luar dalam hal perubahan-perubahan yang mungkin akan membawa pengaruh bagi mereka.
Masyarakat Agama:
Masyarakat juga melibatkan aspek spiritualitas ketika mereka harus berhadapan dengan aspek-aspek kehidupan yang terinternalisasi dan tersirat. Terkadang masyarakat juga terdiri dari masyarakat agama, di mana orang-orang terorganisasi karena memeluk agama yang sama. Masyarakat agama tersebut memiliki ciri yang sangat spesifik, berbeda dengan definisi standar masyarakat kebanyakan karena orang-orang di dalamnya menghabiskan banyak waktu untuk berkumpul bersama dalam menjalankan ibadah dan juga dalam kehidupan beragama mereka sehari-hari; hal yang bersifat agamis inilah yang membuat masyarakat agama bisa memiliki jalinan yang sangat kuat. Masyarakat agama memberikan dukungan bagi anggotanya dalam banyak hal, baik dalam waktu bahagia ataupun sakit, sedih dan juga kemiskinan. Karena pelayanan jasa adalah ciri yang sangat kuat dalam masyarakat agama, banyak masyarakat yang menghubungkannya dengan teori kepemimpinan pelayan (servant leadership, lihat lembar materi sesi ke-satu). Dalam hal ini madrasah beroperasi dalam konteks masyarakat agama.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
94
Masyarakat dan Kepemimpinan:
Konsep masyarakat tentunya bisa diupayakan untuk mengembangkan praktik-praktik kepemimpinan yang kuat. Kontrak-kontrak sosial yang menentukan bagaimana anggota-anggota masyarakat saling berhubungan, nampak sangat jelas dalam masyarakat di mana pihak-pihak yang berkepentingan dengan madrasah bekerja dan hidup. Kontrak-kontrak sosial yang kuat tersebut menawarkan kerangka operasional siap pakai dalam hal kepemimpinan. Namun, kontrak-kontrak tersebut masih belum memuat seluruh kemungkinan yang menyangkut kepemimpinan dan harus diposisikan sebagai kerangka yang masih bisa dikembangkan. Ikatan masyarakat juga dapat meningkatkan kemauan masyarakat untuk melakukan sesuatu demi kepentingan bersama dan maka dari itu dapat memberikan kesempatan untuk memberikan semangat bagi pihak-pihak terkait agar mau terlibat secara aktif dalam proses kepemimpinan.
BAGIAN DUA: TIGA ELEMEN YANG
DIBUTUHKAN UNTUK MENINGKATKAN KETERLIBATAN ORANG TUA DAN MASYARAKAT 1.Komunikasi: Poin ini berkaitan dengan sejauh mana madrasah telah
mampu menjembatani informasi dari dan untuk orang-tua siswa-siswi serta masyarakat. Hal ini bisa melalui selebaran, papan pengumuman, telepon, kunjungan ke rumah siswa-siswi serta pertemuan orang-tua murid dan guru.
2.Partisipasi: Poin in berkaitan dengan sejauh mana orang-tua siswa-siswi dan juga masyarakat terlibat dalam kegiatan keseharian madrasah. Orangtua murid dan masyarakat dapat membantu di kelas-kelas, membantu menjalankan aktifitas keolahragaan, membantu di kantor madrasah, perpustakaan, dll. Pihak madrasah juga harus memastikan bahwa kaum wanita juga dilibatkan dalam pengambilan keputusan; madrasah dapat melakukannya dengan mendukung proses ini dalam pelatihan kepemimpinan. Setiap waktu, pihak madrasah juga harus memberikan dukungan terhadap partisipasi yang bermakna bagi anggota masyarakat dan juga madrasah.
3.Tata kelola:
Poin ini berkaitan dengan sejauh mana madrasah telah mengukuhkan struktur yang memberikan ruang bagi orang tua dan anggota masyarakat untuk terlibat dalam proses pengambilan keputusan, misalnya melalui Komite Madrasah.
95
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN TIGA: BAGAIMANA MELIBATKAN
ORANG TUA DAN ANGGOTA MASYARAKAT DALAM MADRASAH Seluruh aspek madrasah akan diuntungkan jika para orang-tua murid dan anggota masyarakat merasa diterima dengan baik di lingkungan madrasah. Hal ini dikarenakan satu-satunya waktu bagi orang tua untuk berhubungan dengan madrasah adalah ketika mereka mengantar dan menjemput anak-anaknya. Madrasah harus bisa memanfaatkan hubungan ini dan menjadwalkan undangan, yang disesuaikan dengan waktu-waktu ini, misalnya mungkin bisa dipertimbangkan untuk memberikan sesi orientasi perpustakaan bagi orang tua yang waktunya disesuaikan dengan waktu mereka mengantar anak-anaknya masuk sekolah di pagi hari. Kepala sekolah yang hebat tidak perlu menunggu orang-tua murid untuk melakukan sesuatu. Kepala sekolah yang hebat akan mengundang, merekrut, dan membina hubungan baik serta memotivasi orang lain untuk berperan serta aktif. Mereka akan memastikan bahwa orang tua murid dan anggota masyarakat merasa aman dan diterima dengan baik di madrasah. Kepala sekolah yang hebat membantu para orang tua murid untuk memahami seberapa pentingnya mereka dalam kehidupan madrasah itu sendiri. 1. Terapkan kebijakan pintu terbuka pada madrasah Anda. 2. Undang orang-tua murid untuk membantu di kelas-kelas, misalnya dalam kelas seni atau olah raga. 3. Undang orang-tua murid untuk mengunjungi perpustakaan madrasah. 4. Undang orang-tua murid untuk menghadiri upacara pemberian penghargaan pada murid. 5. Undang orang-tua murid untuk merayakan hari-hari besar. 6. Undang orang-tua murid untuk menghadiri pertemuan yang menjelaskan tentang aspek-aspek kurikulum, misalnya Tahun Matematika. 7. Bukalah madrasah sekali setiap semester sehingga para orang tua murid dapat melihat apa sebenarnya yang terjadi di kelas dalam proses belajar mengajar. Rayakanlah bakat dan kesuksesan murid pada saat seperti ini. 8. Kirimkan selebaran ke rumah untuk mengenalkan orang tua pada kegiatankegiatan yang diselenggarakan madrasah. 9. Pasang papan pengumuman untuk mengiklankan kegiatan-kegiatan madrasah. 10. Libatkan para orang-tua murid yang memiliki keterampilan tertentu dalan proyek-proyek pengembangan madrasah, misalnya pemasangan paving dan undang semua orang tua murid untuk berpartisipasi.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
96
11. Undang para orang-tua murid untuk mengajarkan keterampilan yang mereka miliki di sekolah. Atau Anda juga bisa mengajak para murid untuk mengunjungi masyarakat sekitar dan melihat bagaimana mereka bekerja dan kemudian baru undang orang tua murid untuk mengajarkan keterampilannya di sekolah. Misalnya jika para ibu dan remaja putri di sekitar sekolah membuat kerajinan keramik dan kerajinan ini merupakan tradisi lokal wanita di daerah tersebut, ajaklah murid-murid untuk melihat proses pembuatannya dan kemudian undang beberapa ibu atau remaja putri untuk membekali murid-murid dengan keterampilan dasar untuk membuat kerajinan tersebut di sekolah. Pada saat yang sama ibu-ibu dan remaja putri yang diundang ke sekolah bisa diminta untuk menjelaskan mengapa kerajinan tersebut disebut sebagai kerajinan wanita di daerah tersebut. Untuk menyeimbangkan, tampilkan juga profil para pria di daerah tersebut. Hal ini bisa juga membuka diskusi dalam lingkungan madrasah tentang apa yang disebut dengan pekerjaan laki-laki dan apa yang disebut pekerjaan perempuan, dan kenapa masing-masing disebut begitu. Dengan membuka diskusi seperti ini, madrasah akan membuka kesempatan untuk memperkuat tradisi lokal dan merayakan bakat-bakat lokal; di samping itu, dengan ini madrasah juga mempertanyakan mengapa praktik-praktik tersebut terbagi menurut gender. 12. Bangunlah proses-proses yang mendukung peran anggota masyarakat. Jika misalnya saja orang tua murid akan melatih sebuah kelompok olahraga atau mengajarkan cara membuat kerajinan, mereka didampingi guru sampai mereka bisa dilepas sendiri. 13. Berkomunikasilah, berkomunikasilah, berkomunikasilah! Berkomunikasi dengan masyarakat sekitar adalah kunci sukses manajemen madrasah. 14. Rayakan, rayakan, rayakan! Libatkan masyarakat sekitar Anda dalam merayakan serangkaian kesuksesan madrasah. Atmosfer positif akan menghasilkan hasil yang positif pula.
97
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
SESI DELAPAN: MISI DAN VISI Fokus Ajaran Islam:
Islam mengajarkan kita pentingnya menetapkan tujuan karena tujuan akan memberikan kita arah dan arti kehidupan kita.
Fokus Kepemimpinan:
Sekedar kecerdasan saja tidak akan membuat Anda membuat pilihan yang benar bahkan tidak akan menuntun Anda untuk mengambil jalan yang tepat. Anda ha harus tahu betul seni mendengarkan kata hati Anda, dan bukan hanya seni mendengarkan kepala Anda. (Carly Fiorina)
Tujuan:
Tujuan dari sesi ini adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas tentang berbagai istilah seperti budaya madrasah, iklim, misi dan visi. Agar tujuan ini dapat tercapai, maka istilah-istilah tersebut diintegrasikan ke dalam kehidupan keseharian para peserta di dunia kerja mereka.
Indikator: Pada · · ·
akhir Sesi Delapan, peserta diharapkan mampu: Mendefinisikan istilah budaya madrasah Mendefinisikan iklim madrasah Menjelaskan bagaimana madrasah dapat menciptakan suatu lingkungan yang bebas dari tindakan bulliying (kekerasan/bulliying) · Menuliskan pernyataan misi · Mendefiniskan visi madrasah
Tahap-tahap Aktifitas: · · · · ·
Tugas pembahasan kepemimpinan Pengandaian: Ibu Rino mempelajari madrasah barunya Menuliskan pernyataan misi untuk madrasah Ibu Rino Latihan interpretatif Menciptakan visi
Waktu
90 menit
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
98
Materi Tambahan:
· Lembar Materi: Sesi Delapan
Rincian Aktifitas: Waktu
1. 10
menit
Metode Belajar
Aktifitas · Pelatih menjelaskan bahwa sesi ini akan dimulai dengan aktifitas mempelajari diri sendiri.
Latihan Mempelajari diri
Bahan Lembar Materi: Sesi Delapan
· Setiap peserta diminta untuk menyusun dua daftar. Daftar pertama berisi gambaran sifatsifat yang ingin mereka miliki terkait dengan karakteristik kepemimpinan. Daftar kedua berisi sifat-sifat yang tidak pernah mereka inginkan. Daftar ini akan menjadi semacam panduan tindakan dan filosofi peserta sebagai seorang pemimpin di dalam menentukan visi dan misi madrasah yang dipimpinnya. Sebagai contoh, daftar sifat positif barangkali berisi kata-kata seperti enerjik, kreatif, peduli, berpikiran terbuka, memberi inspirasi. Daftar kedua mungkin terdiri dari katakata seperti sombong, malas, ceroboh. Masing-masing daftar harus berisi paling tidak sepuluh kata. Daftar tersebut juga berguna untuk mengingatkan peserta tentang kata-kata deskriptif yang digunakan untuk melukiskan sifat seorang pemimpin sebagaimana diterangkan dalam Sesi Satu. · Peserta diminta untuk menyimpan daftar tersebut dalam pikiran mereka sebagai pedoman untuk melakukan aktifitas selanjutnya, yang terkait dengan visi dan misi madrasah.
99
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
2. 35 menit
· Pelatih membahas ulang istilah budaya madrasah sebagai sebuah nilai yang dianut bersama. Pelatih membahas istilah Iklim Madrasah sebagai suatu atmosfer sosial dimana seseorang berhubungan dengan orang lain serta lingkungan madrasah. Pelatih merujuk ke Sesi Delapan: Lembar Materi: Bagian Satu: Apakah yang disebut sebagai budaya madrasah, Bagian Dua: Apa yang dimaksud dengan iklim madrasah?, Bagian Tiga, Bagaimana budaya sebuah madrasah yang sehat dibandingkan dengan budaya madrasah yang kurang sehat? dan Bagian Empat, Membangun budaya madrasah yang positif, yang bebas dari segala bentuk bulliying. Pelatih menjelaskan bahwa empat bagian ini sangat penting dalam pembahasan tentang situasi pengandaian yang akan diberikan. explains that these
Simulasi: Kepala sekolah Baru: Ibu Rino Sumbang saran (Brainstorming)
· Pelatih melontarkan suatu situasi pengandaian kepada peserta: Ibu Rino baru saja ditunjuk sebagai kepala sekolah di madrasah D, dan hari itu dia datang untuk pertama kalinya di madrasah yang akan dipimpinnya. Dia sangat bersemangat untuk mempelajari cara kerja madrasah. Dia perlu tahu, apakah madrasah yang akan dimasukinya memiliki budaya yang sehat dengan iklim madrasah yang positif, ataukah yang mengandung racun. Dalam minggu pertama, bagaimana seharusnya Ibu Rino berusaha mencari tahu tentang budaya madrasah dan iklim dari madrasah D? Peserta diminta untuk sumbang saran (brainstorm) ide-ide untuk membantu Ibu Rino. Daftar yang bisa disarankan barangkali termasuk: mencari dokumen seperti pernyataan misi Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
100
Lembar Materi: Sesi Delapan
madrasah, buku pegangan, pernyataan tentang kebijakan madrasah, program untuk murid, program untuk guru, kebijakan pengembangan profesi, kebijakan anti pelecehan di madrasah, moto madrasah, lagu (mars) madrasah, warna-warna di madrasah, seragam madrasah, hubungan masyarakat, lingkungan kelas, serta lingkungan fisik. · Pelatih menyatakan kepada peserta bahwa sungguh amat disayangkan karena ternyata Ibu Rino menemukan bahwa budaya madrasah di tempatnya bekerja tersebut sangat tidak sehat. Di dalam kelompok, peserta mendiskusikan apa makna dari kondisi tersebut. Hal-hal apa saja yang mungkin membuat Ibu Rino sampai pada kesimpulan seperti itu, misalnya ruang kelas yang kotor, guru yang tidak bersemangat, kurangnya aktifitas pada saat makan siang, semua pimpinannya adalah laki-laki tanpa ada satu pun pihak perempuan yang terwakili, tak ada kepemimpinan guru, adanya murid yang jelas-jelas mengalami bulliying, pernyataan misi sekolah yang tidak jelas dan tanpa makna, kurangnya interaksi dengan komunitas madrasah. · Pelatih menjelaskan bahwa budaya madrasah yang sehat serta iklim madrasah yang positif tidak terjadi begitu saja. Budaya yang kuat muncul sebagai buah dari upaya kepala sekolah untuk memberi dorongan serta bimbingan kepada orang-orang serta memberdayakan murid dan guru. Pelatih meminta peserta untuk secara berkelompok mendaftar tugas apa saja yang harus dilakukan oleh Ibu Rino untuk memimpin madrasah
101
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
tersebut menjadi lebih baik, misalnya melihat kembali pernyataan misi dan visi, mempelajari dokumen-dokumen seperti kebijakan anti bulliying di madrasah, dll.
3. 25 menit
· Pelatih menjelaskan bahwa salah satu hal pertama yang dicermati oleh Ibu rino adalah pernyataan misi madrasah.
Think, pair, share, Kerja kelompok
· Pelatih bertanya kepada peserta apakah ada diantara mereka yang bisa mengutip pernyataan misi madrasah mereka. · Pelatih menanyakan kepada peserta tentang definisi misi. Hal-hal pokok apa saja yang harus dijadikan bahan pemikiran oleh madrasah ketika menulis pernyataan misi? Tiap peserta diminta untuk menuliskan 3-5 hal pokok tersebut. Peserta berdiskusi tentang hal ini secara berpasangan. Setelah itu pasanganpasangan berdiskusi dalam kelompok besar (misi harus dinyatakan dengan sederhana, harus menunjukkan nilai-nilai yang dianut bersama, harus merupakan pernyataan tentang madrasah, harus menunjukkan alasan keberadaan madrasah, harus diresapi dalam hati dan tidak sekedar dihapalkan). · Pelatih meminta masing-masing kelompok untuk menuliskan pernyataan misi yang sesuai untuk madrasah Ibu Rino. Kelompok diminta untuk mangacu pada Lembar Materi: Sesi Delapan: Bagian Lima: Apa yang dimaksud dengan misi madrasah. · Kelompok saling berbagi dan berdiskusi tentang pernyataan
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
102
Lembar Materi: Sesi Delapan
tersebut. Pelatih menekankan pentingnya peranan pernyataan misi dalam memandu arah madrasah.
4. 20 menit
· Pelatih menjelaskan bahwa Mencapai konsensus terkadang sulit bagi sebuah madrasah untuk mencapai suatu Kerja kelompok konsensus (kesepakatan bersama) tentang berbagai hal dan terutama menyangkut sesuatu yang sulit untuk didefiniskan, seperti misalnya visi madrasah. Pelatih menjelaskan bahwa untuk memberikan gambaran betapa rumitnya mencapai konsensus, maka peserta diminta mendefiniskan makna kepemimpinan. · Pelatih meminta setiap peserta untuk menuliskan definisi istilah kepemimpinan secara individu. Definisi ini harus cocok untuk dijadikan pernyataan utama untuk pelatihan kepemimpinan yang akan dilaksanakan di madrasah mereka. Jika sudah selesai, pelatih meminta peserta untuk bergabung dalam kelompok madrasah mereka. Setiap kelompok madrasah diminta menuliskan satu definisi bersama dengan mempertimbangkan setiap definisi yang dibuat oleh masing-masing anggotanya. Semua kelompok kemudian bergabung dan saling mendiskusikan berbagai definisi yang mereka miliki tentang kata kepemimpinan. Pelatih memimpin diskusi tentang berapa banyak versi definisi yang mungkin muncul untuk kata kepemimpinan dan betapa sulitnya menyatukan persepsi dari tiga peserta dalam satu kelompok tentang makna kata ini. Pelatih menjelaskan bahwa permasalahan inilah yang seringkali muncul pada
103
Gambar visual Kertas kosong untuk masingmasing peserta. Pertanyaan yang ditulis di papan: 1.Bagaimana situasi di madrasah Ibu Rino saat ini? 2. Apakah kondisi madrasah sesuai dengan yang diinginkan oleh komunitas tersebut? 3. Apa yang harus dilakukan oleh komunitas untuk memenuhi kebutuhan murid secara lebih baik? 4.Visi apa yang dimiliki oleh komunitas sebagai sebuah madrasah? 5. Apa saja yang perlu diubah sehingga madrasah dapat lebih mendekati visinya?
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
saat madrasah berusaha menyatukan persepsi dari banyak orang dan banyak sumber untuk merumuskan visi madrasah. Masing-masing orang dalam komunitas madrasah akan memiliki pendapat yang berbedabeda tentang madrasah tersebut. · Pelatih menjelaskan apa yang dimaksud dengan visi madrasah dan merujuk peserta untuk melihat Sesi Delapan: Bagian Enam: Apa yang dimaksud dengan visi madrasah? · Pelatih menanyakan kepada peserta, bagaimana madrasah Ibu Rino mampu menterjemahkan misi madrasah menjadi visi aktif? Pelatih menjelaskan bahwa tanpa melakukan hal ini, maka madrasah tak akan bisa dibangun dengan dilandasi oleh rasa percaya. · Pelatih meminta peserta untuk merenungkan seluruh pertanyaan yang tertulis di papan dalam kelompoknya masing-masing. Kelompk kemudian melaporkan hasil diskusinya.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
104
Lembar Materi: Sesi Ke Delapan Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 6:165) Para pemimpin sekolah yang paling sukses mengerti bahwa pemahaman budaya dan perhatian terhadapa bagaimana para orang-tua murid, guru dan murid mendefinisikan dan mengalami makna dapat membantu menciptakan sekolah yang efektif. (Thomas Sergiovanni)
BAGIAN SATU: APAKAH YANG DISEBUT
SEBAGAI BUDAYA MADRASAH?
· Budaya madrasah berkaitan dengan kepercayaan, perilaku dan tindakan yang mencirikan madrasah dalam hal bagaimana orang-orang memperlakukan orang lain, bagaimana perasaan mereka terhadap orang lain, bagaimana mereka merasa diakui dan dihargai. Ini berkaitan dengan pola nilai, kepercayaan dan tradisi yang mengakar dan sudah terbentuk sepanjang sejarah madrasah. Hal ini juga berkaitan dengan ritual dan tradisi yang mencerminkan semangat tersebut. · Budaya mempengaruhi segala hal yang terjadi dalam madrasah. Budaya madrasah dapat mempengaruhi bagaimana masalah dipecahkan, bagaimana ide-ide baru diterapkan dan bagaimana orang-orang bekerjasama. Budaya madrasah juga berkaitan dengan perasaan kemasyarakatan yang sesungguhnya. Budaya ini juga merupakan sistem makna yang membentuk pola perasaan dan tindakan masyarakat. · Budaya madrasah yang sehat dan kuat berhubungan erat dengan peningkatan prestasi dan motivasi murid, dan juga dengan produktifitas dan kepuasan guru. Budaya madrasah terbentuk oleh sejarah, konteks dan orang-orang yang ada di dalamnya. Mengubah budaya buruk madrasah tidak mudah. Untuk melakukan perubahan seperti itu madrasah harus meninjau ulang kepercayaan yang mendasari pembentukan madrasah melalui diskusi terbuka dengan pihak-pihak terkait. · Seringkali bagian dari permasalahan yang berkaitan dengan budaya madrasah bisa berakar dari kenyataan bahwa pihak-pihak yang berkepentingan dengan madrasah, yang juga merupakan anggota masyarakat sekitar selama ini tidak diberi kesempatan untuk terlibat langsung dalam manajemen madrasah. Para pemimpin madrasah yang ingin mengubah budaya seperti ini harus pertama-
105
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
tama meyakinkan bahwa setiap orang, tidak hanya boleh berpendapat tapi juga berhak mendapatkan penerimaan dan penghormatan yang layak dalam lingkungan madrasah. Para pimpinan juga harus memastikan bahwa beberapa kelompok tertentu, misalnya perempuan yang mungkin merasa tidak yakin dengan peran mereka dalam proses pendidikan, dapat merasa diterima dan dihargai sumbangsihnya.
BAGIAN DUA: APA YANG DIMAKSUD DENGAN IKLIM MADRASAH?
· Pada umumnya bisa dianalogikan bahwa iklim suatu organisasi sama dengan kepribadian seseorang. Dengan kata lain, iklim madrasah adalah hal-hal yang berkaitan dengan hubungan internal yang ada dalam madrasah. Istilah iklim diartikan sebagai situasi atau serangkaian perilaku yang mempengaruhi kondisi lingkungan sekelompok orang. Iklim madrasah adalah atmosfer sosial di mana orang-orang berinteraksi dengan orang lain dan juga dengan lingkungan madrasah. · Iklim madrasah meliputi pandangan orang tentang berbagai aspek internal lingkungan madrasah, seperti keamanan, hubungan antara murid dan guru, hubungan madrasah dengan masyarakat sekitar, dll. Selain itu, iklim madrasah juga bisa menyangkut tentang seberapa berisik madrasah tersebut. Iklim juga berkaitan dengan seberapa bersih kelasnya sehingga murid dan guru bisa merasa nyaman atau bisas juga berkaitan dengan seberapa aman murid merasa ketika bermain di halaman sekolah. Iklim ini terdiri atas iklim akademik dan iklim sosial. Iklim juga menyangkut beberapa faktor di dalam madrasah, seperti keterampilan kepemimpinan, keterampilan guru, penerapan penghargaan dan hadiah, penampilan dan kenyamanan yang ditawarkan oleh madrasah serta kesempatan bagi murid untuk berpartisipasi. · Sangat penting bagi seorang pemimpin madrasah untuk dapat memantau iklim madrasahnya. Anda pasti menginginkan iklim yang positif yang berkembang di madrasah Anda. Karena iklim yang positif akan mempengaruhi kesuksesan madrasah dalam menjadi tempat yang disukai orang. Untuk melakukannya, anda harus selalu memantau, menilai dan memperkaya lingkungan ini melalui beberapa jalan di bawah ini: 1. KEAMANAN: Madrasah harus bisa menjadi tempat yang aman. Jangan sampai ada yang merasa ketakutan akan ada bahaya dalam segala bentuknya. Keamanan ini meliputi keamanan fisik, intelektual, emosional dan sosial. Keamanan fisik adalah Anda harus yakin bahwa seluruh peralatan yang ada dalam keadaan aman untuk digunakan dalam madrasah dan tidak membahayakan keselamatan siswa-siswi ataupun staf dan tidak ada ancaman Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
106
kekerasan baik dari dalam maupun luar madrasah. Keamanan dari ancaman ini juga termasuk keamanan dari segala bentuk pelecehan (bullying). Jika ada indikasi adanya bulliying fisik, anda harus mencanangkan programprogram yang bisa menumbuhkan iklim sekolah yang aman, di mana segala macam bentuk bulliying tidak dibenarkan. Keamanan intelektual berarti kebebasan bagi semua orang sehingga mereka merasa bahwa keberadaan mereka berarti. Anda harus membudayakan praktik-praktik yang tidak membenarkan seseorang untuk menghina, membahayakan atau melecehkan orang lain. Keamanan Emosional mengacu kepada lingkungan di mana semua orang merasa seolah mereka merasa menjadi bagian dari sebuah masyarakat yang mengedepankan hubungan positif antar anggotanya. Kemanan ini ditentukan oleh lingkungan madrasah yang mendukung. Keamanan Sosial adalah memberikan sosialisasi yang positif kepada murid. Para pimpinan harus sabar dalam mengajarkan tindakan sosial yang baik kepada murid-muridnya. 2. PERUBAHAN: Madrasah harus bisa proaktif. Agar dapat membangun iklim perubahan, para pimpinan harus bisa menjadi agen perubahan juga. Mereka harus mendukung inovasi, kolaborasi dan kreatifitas. Mereka juga harus mengetahui bahwa satu-satunya perubahan yang bisa terjadi adalah perubahan yang berbasis kemasyarakatan. Perubahan tidak bisa terjadi dengan sendirinya. Untuk dapat mengubah masyarakat, kenyataan dan/atau cara pandang mereka juga harus berubah. Keterbukaan terhadap perubahan dapat memperkaya kehidupan personal dan profesional seseorang atau sebuah organisasi. Tahapan yang harus dilalui dalam mengatasi isu-isu yang berkaitan dengan perubahan adlah sebagai berikut: a. Adakan diskusi untuk membahas program-program atau isu-isu yang membutuhkan perubahan. b. Identifikasi tim agen perubahan untuk meneliti tentang status terkini dan kemungkinan capaian dari sebuah perubahan. c. Bentuk sebuah visi yang berkaitan dengan perubahan dan komunikasikan hasilnya dengan lingkungan madrasah. d. Perhatikan hal-hal yang mungkin menghalangi terjadinya perubahan, dan jika mungkin minimalkan. e. Budayakan sikap berani mengambil resiko. f. Akui segala kemajuan yang telah dicapai. g. Laksanakan rencana dan pantau pelaksanaannya. h. Adakan penilaian secara berkelanjutan terhadap rencana-rencana tersebut dan laporkan status Anda kepada lingkungan madrasah. i. Adakan penyesuaian dan revisi rencana awal sesering mungkin, sesuai dengan kebutuhan.
107
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
j. Komunikasikan apa saja proses yang sedang Anda jalankan dan apa saja yang telah Anda capai. k. Rayakan keberhasilan dari perubahan-perubahan yang sudah diterapkan. Akui bahwa Anda tidak bisa berharap terjadi perubahan dalam segala bidang sekaligus. Jangan habiskan waktu untuk melakukan hal-hal yang mustahil dilakukan. Ingat bahwa dalam setiap perubahan: · 5% dari orang-orang yang terkait akan bisa menerimanya dengan cepat · 25% akan menerimanya secara perlahan dan mulai beradaptasi · 60% akan bersikap menunggu dan melihat · 10% tidak akan pernah berubah
BAGIAN TIGA: BAGAIMANA BUDAYA SEBUAH
MADRASAH YANG SEHAT DIBANDINGKAN DENGAN BUDAYA MADRASAH YANG KURANG SEHAT? BUDAYA SEHAT
BUDAYA TIDAK SEHAT
Kepala sekolah bisa menjadi penghubung yang hebat.
Anda jarang sekali melihat kepala sekolah.
Kepala sekolahnya sangat teratur.
Kepala sekolahnya tidak teratur.
Keputusan diambil berdasarkan kehendak masyarakat.
Keputusan sangat tergantung pada pimpinan.
Madrasah memiliki tujuan pengembangan yang jelas.
Semua orang tidak mengetahui kemana arah perkembangan madrasah.
Kerjasama melandasi segala aktifitas.
Tidak ada kerjasama.
Ada hubungan yang positif antar staf.
Para staf saling menjatuhkan.
Orang-tua murid diharapkan untuk terlibat secara aktif dalam madrasah.
Orang-tua murid tidak diterima dalam madrasah.
Kaum perempuan didukung agar dapat berperan serta aktif dalam segala aktifitas madrasah dan memiliki suara dalam pengambilan keputusan.
Kaum perempuan takut untuk memasuki madrasah.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
108
Ada banyak kesempatan bagi muridmurid untuk berpartisipasi. Pelayanan diutamakan.
Murid-murid tidak didukung untuk berpartisipasi aktif dalam madrasah. Pelayanan tidak dianggap sebagai pondasi berdirinya madrasah.
Penghargaan dan hadiah adalah bagian dari hidup madrasah.
Intinya adalah hukuman.
Kepercayaan sangat jelas terlihat.
Yang paling mencolok adalah ketakutan.
BAGIAN EMPAT: MEMBANGUN BUDAYA
MADRASAH YANG POSITIF, YANG BEBAS DARI SEGALA BENTUK BULLIYING Sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa madrasah bebas dari segala bentuk bulliying baik bagi para murid maupun staf. bulliying adalah suatu bentuk tindakan agresif yang dilakukan dengan sengaja. Ini adalah bentuk kekerasan dan sama sekali tidak boleh ditoleransi dalam madrasah. Ancaman dan ketakutan dapat menurunkan kemampuan murid-murid untuk belajar dan juga bisa menurunkan kemampuan guru dalam mengajar. Tanpa adanya dukungan, korban bulliying bisa menderita selama bertahun-tahun dan mungkin tidak dapat memepertahankan dirinya. Baik murid laki-laki maupun perempuan, staf lakilaki maupun perempuan bisa terlibat dalam bulliying. Meski anak laki-laki cenderung terlihat lebih agresif secara fisik dalam tindak bulliying, anak perempuan juga bisa menjadi orang yang bisa menyakiti secara fisik maupun emosional, jadi pendidikan anti bulliying di madrasah harus ditujukan pada semua siswa-siswi, tidak dibatasi pada murid laki-laki saja.
bulliying Fisik: Tindakan ini bisa meliputi kekerasan fisik, seperti menendang,
mendorong, memukul orang lain.
bulliying Verbal: Tindakan ini meliputi panggilan buruk, kejahilan yang
berulang-ulang, penghinaan atau penghinaan ras.
bulliying Intelektual: Tindakan ini bisa terjadi ketika pemikiran seorang murid
atau guru tidak diakui atau tidak dihargai.
bulliying Tidak Langsung: Hal ini terjadi ketika cerita atau gosip disebarkan
dan membuat orang lain menjadi tidak nyaman dan seringkali membuat mereka merasa tidak diterima oleh teman-teman sebayanya.
109
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
bulliying Kultural/Sosial: Tindakan ini terjadi ketika seorang siswa atau guru menjadi subjek prasangka. Hal ini bisa berkaitan dengan gender, ras, penampilan fisik atau latar belakang etnis mereka.
Tanda-tanda bulliying diantara Siswa-Siswi: · · · · ·
Murid kehilangan rasa percaya diri. Murid yang awalnya suka bergaul tiba-tiba menjadi pendiam dan penyendiri. Prestasi akademik murid menurun secara tiba-tiba. Murid beralasan sakit untuk menghindari sekolah. Murid tiba-tiba drop-out (berhenti sekolah).
Bagaimana staf madrasah bisa membantu?
· Diskusikan tindakan bulliying dalam konteks misi sekolah. Pastikan bahwa para murid mengerti bahwa bulliying adalah tindakan yang tidak dapat ditoleransi di madrasah. · Adakan permainan-permainan dengan murid-murid agar mereka dapat terbantu dalam memahami dan menghormati orang lain dan juga mentoleransi perbedaan dalam lingkungan madrasah. · Kaji ulang praktik-praktik kelas dan terapkan pola pembelajaran yang berpusat kepada murid dan kerjasama. · Bentuk komite murid sehingga murid-murid dapat membentuk aturanaturan mereka sendiri dan bisa bertanggung jawab atas segala tindakan mereka. · Tingkatkan asertifitas murid dengan cara melatih mereka bagaimana menanggapi tindak bulliying. Dengan bahasa yang tepat, murid-murid dapat diberdayakan dalam situasi yang sulit. · Anjurkan murid-murid untuk membuat rencana tentang bagaimana madrasah harus menangani masalah bulliying.
bulliying Staf Madrasah
· Anda harus jelas dalam hal dokumentasi dan juga pensosialisasian kebijakan dalam madrasah sehingga semua faham bahwa bulliying staf tidak dapat ditoleransi. · Diskusikan bulliying yang berkaitan dengan siswa ataupun staf dalam Pertemuan staf. · Anda harus memiliki panduan yang jelas tentang staf yang mana yang harus ditemui jika ada kasus bulliying. Pastikan bahwa ada beberapa alternatif nama karena mungkin ada beberapa staf yang tidak merasa nyaman mendiskusikan permasalahan bulliying tertentu dengan orang tertentu. Penting juga untuk memiliki beberapa pilihan staf karena mungkin staf yang bertanggung jawab bisa saja terlibat dalam kasus bulliying yang sedang
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
110
ditangani. Panduan-panduan tersebut harus mencakup serangkaian prosedur yang harus dilaksanakan. · Perlu diketahui bahwa perempuan seringkali menjadi korban bulliying oleh staf laki-laki dan Anda harus memastikan bahwa seluruh staf perempuan harus berdaya untuk bertindak.
BAGIAN LIMA: APA YANG DIMAKSUD DENGAN MISI MADRASAH?
Misi adalah pernyataan pendek tentang tujuan madrasah. Misi madrasah adalah tujuan keberadaan madrasah. Misi ini seperti bintang penunjuk. Pernyataan misi harus diresapi dan diingat setiap hari. Jangan sampai pernah dilupakan! Pernyataan ini harus dibuat sesederhana mungkin. Pernyataan ini adalah cerminan kultural dari madrasah. Apa sebenarnya hakikat dari madrasah ini? Apa sebenarnya yang ingin diperjuangkan oleh madrasah ini?Apa fungsi madrasah ini? Pernyataan misi harus mendefinisikan serangkaian nilai apa saja yang khusus dan menjadi ciri madrasah ini. Selain itu, pernyataan ini harus inklusif dalam hal penekanan pada kepentingan baik murid laki-laki maupun perempuan, murid-murid yang memiliki keterbatasan fisik atau mental, siswa-siswi yang berasal dari keluarga miskin, dll. Pernyataan ini juga harus inklusif dalam mendefinisikan kepentingan baik murid laki-laki maupun perempuan serta anggota staf.
BAGIAN ENAM: MENGKAJI PERNYATAAN MISI SEBUAH MADRASAH · · · · ·
Pemikiran dan cita-cita apakah yang dikemukakan dalam pernyataan misi? Nilai-nilai tentang murid-murid apakah yang dikomunikasikan? Nilai-nilai tentang guru apakah yang dikomunikasikan? Siapa yang terlibat dalam penulisan misi? Apakah pernyataan misi tersebut masih relevan dan sesuai atau apakah sudah ada perubahan pada madrasah yang harus dicantumkan dalam pernyataan tersebut? · Program-program akademik apa saja yang menunjang pemikiran-pemikiran yang tercantum dalam pernyataan misi ini? · Apakah ada dokumen selain pernyataan misi ini yang bisa memberikan petunjuk tentang misi madrasah? · Pesan-pesan apa saja yang terkait dengan tujuan sekolah yang ada dalam pernyataan misi dan juga dokumen-dokumen lain sejenis yang hendak disampaikan kepada masyarakat sekolah?
111
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN TUJUH: APA YANG DIMAKSUD
DENGAN VISI MADRASAH?
Sebuah visi mencerminkan dengan jelas pernyataan tentang tujuan, prinsip dan harapan bagi seluruh komunitas belajar. Sebuah visi dikatakan tercapai jika administrasi, guru, staf pendukung, murid-murid, keluarga, dan juga anggota masyarakat dapat mengkomunikasikan visi tersebut dalam keseharian manajemen madrasah. Sebuah visi bisa menjadi pemandu jika semua keputusan yang berkaitan dengan pendidikan didasarkan atas kerangka dan tujuan sekolah. Visi adalah masa depan yang diharapkan untuk dicapai. Visi yang jelas adalah seperti sebuah peta. Tanpa peta, tidak mudah menentukan kemana Anda akan pergi dan, tidak mungkin untuk mengetahui kapan Anda akan sampai. Sebuah visi yang dinamis melibatkan dan mencerminkan seluruh masyarakat dan menentukan garis besar alur yang harus ditempuh. Visi memberi kesempatan bagi pemimpin madrasah untuk membentuk pandangan yang bagus dan mampu menarik serta melibatkan orang lain untuk mengikuti perjalanan pendidikan. Pencapaian tugas akan lebih mudah jika ada alur yang sudah ditetapkan untuk dilalui. Jika tujuan tidak ditentukan, maka pencapaian tujuan akan menjadi sangat sulit. Setiap orang memiliki peran dalam menentukan visi ini, setiap orang dapat memberikan sumbangsih pribadinya dan setiap orang harus merasa bahwa sumbangsihnya adalah penting. Visi seperti layaknya tujuan jangka panjang. Seorang kepala sekolah yang efektif akan bekerjasama dengan staf dan seluruh lapisan masyarakat sekitar madrasah untuk menerjemahkan misi menjadi visi yang bermakna dengan tujuan khusus tertentu. Hal ini melibatkan pembentukan rencana detil tentang di mana madrasah ini akan berada dalam lima tahun yang akan datang. Ini juga mencakup identifikasi halangan-halangan apa saja yang mungkin dihadapi dan sumber-sumber apa saja yang dimiliki. Jika Anda ingin membuat sebuah visi, Anda bisa menanyakan beberapa hal di bawah ini: · Apakah tujuan kita? · Bagaimana situasi saat ini? · Apakah kita saat ini adalah apa yang kita inginkan? · Bagaimana kita bisa memenuhi kebutuhan murid dengan lebih baik? · Apa visi kita sebagai madrasah? · Apa yang harus diubah sehingga kita bisa mendekati visi ini? Sebelum proses perumusan visi madrasah yang sangat sulit itu dimulai, kepala madrasah harus melihat lebih dulu ke dalam dirinya. Para pemimpin harus lebih dulu yakin bahwa dirinya sendiri memiliki sistem kepercayaan yang sudah sangat mengakar kuat dalam dirinya sebelum mereka membantu orang lain yang ada dalam kelompoknya untuk maju meraih visi bersama. Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
112
Membangun sebuah visi adalah sebuah proses yang cukup rumit yang tidak dapat dicapai hanya dalam rapat staf yang berlangsung selama tiga jam. Sebuah visi memerlukan pertimbangan yang sangat matang tentang cita-cita madrasah. Perkembangan sebuah visi melibatkan peran serta anggota masyarakat madrasah yang merancang proses penilaian terhadap madrasah tersebut. Visi mencerminkan produktifitas dan kesuksesan madrasah, serta harapan-harapan yang akan dicapai oleh madrasah di masa yang akan datang. Menuangkan visi dalam bentuk tertulis bukanlah akhir cerita. Yang lebih penting adalah membantu visi ini untuk berkembang dengan secara konsisten berkaca pada visi dan menanyakan pada diri sendiri apakah para pimpinan dan pihakpihak yang berkepentingan dengan madrasah sudah melakukan tanggung jawab masing-masing untuk merealisasikan visi tersebut. Visi, dengan kata lain harus terus dipupuk. Ketika menuangkan visi dalam bentuk tertulis, para pemimpin madrasah hendaknya memastikan bahwa seluruh pihak yang terkait memiliki suara. Hal ini penting dalam rangka menggalang masukan dari para anggota Komite Madrasah, tapi perlu diingat bahwa komite ini bukanlah satu-satunya perwakilan masyarakat. Banyak Komite Madrasah yang memiliki anggota laki-laki lebih banyak dibandingkan anggota perempuan, jadi kita perlu benar-benar memperhatikan bahawa perempuan juga memiliki suara, dengan cara mengundang mereka secara khusus dalam sesi-sesi diskusi, dll.
BAGIAN DELAPAN: APA YANG DIMAKSUD DENGAN KEPERCAYAAN?
Kepercayaan diperlukan dalam usaha membangun iklim dan budaya madrasah yang positif. Kepercayaan berfungsi sebagai perekat yang membantu para guru untuk berani mengambil resiko dalam mewujudkan perubahan dan juga untuk bekerjasama dengan angota tim yang lain. Tanpa adanya kepercayaan, segala upaya untuk membangun budaya madrasah yang berbasis pada kerjasama yang kuat akan gagal. Kepercayaan dan rasa hormat dapat membentuk pondasi yang kuat bagi kinerja guru. Tanpa kepercayaan, madrasah tidak akan pernah berkembang. Kepercayaan dalam hal ini meliputi rasa hormat, kompetensi, rasa hormat terhadap individu dan juga integritas. Kepercayaan harus dibangun dalam jangka waktu yang lama. Mempercayai hubungan akan membangun budaya madrasah yang menitikberatkan pada pada komunikasi dua arah dan menciptakan lingkungan yang memiliki kepedulian yang tinggi. Jadi sangat penting untuk membangun kepercayaan antara pihak-pihak yang berkepentingan dengan madarasah dalam masyarakat madrasah.
113
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Perlu diperhatikan juga bahwa tidak ada kelompok-kelompok yang ditinggalkan dalam proses ini. Untuk itu mungkin perlu menargetkan beberapa kelompok tertentu yang mungkin merasa terpinggirkan dan saat ini tidak sedang berpartisipasi aktif dalam kegiatan-kegiatan madrasah. Misalnya, para orang tua murid dan khususnya para ibu yang biasanya merasa terpinggirkan dan untuk itu madrasah mungkin perlu melakukan pendekatan tertentu untuk membuat mereka terlibat aktif dalam kegiatan madrasah. Hal ini bisa dilakukan dengan memberikan kesempatan bagi mereka untuk berbagi keahlian mereka di kelas bersama para murid, misalnya dalam hal menanam rempah-rempah lokal, membuat batik, dll.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
114
SESI SEMBILAN:
STRATEGI PENGEMBANGAN SEKOLAH Fokus Ajaran Islam:
Islam mendorong kita untuk bekerjasama meraih tujuan.
Fokus kepemimpinan:
Pengembangan sekolah merupakan suatu proses yang kompleks dan mencakup bidang-bidang yang sangat luas, seperti mengatur dan merencanakan pengembangan sekolah, serta melaksanakan dan memonitor upaya pengembangan sekolah. Dalam sek setiap area yang luas ini terdapat serangkaian proses yang tak terhitung jumlahnya, tujuan, uan, dan seperti misalnya mengumpulkan dan menganalisa data, menyusun tuj menyampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang apa yang sedang dilakukan oleh tim pengembangan sekolah. (Sally Zepeda).
Tujuan:
Tujuan dari sesi ini adalah memfokuskan pada berbagai strategi praktis untuk pengembangan sekolah melalui praktik kepemimpinan yang efektif yang berlandaskan pada pemecahan masalah.
Indikator: Pada · · · · · · · ·
akhir Sesi Sembilan, peserta diharapkan mampu: Mendefinisikan pengembangan sekolah Menyusun daftar langkah-langkah penyelesaian masalah Merumuskan proses rapat staf yang efektif Merumuskan proses pembentukan komite madrasah yang efektif Merumuskan proses pengembangan profesional yang efektif Merumuskan proses penyelenggaraan pelatihan Mendiskusikan bagaimana membangun moral staf Merumuskan proses perkenalan dan orientasi staf yang efektif
Langkah-langkah Aktifitas:
· Uraian singkat tentang pengembangan sekolah · Uraian singkat tentang pemecahan masalah · Skenario pemecahan masalah
115
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
· Simulasi rapat staf · Think, pair, share · Bermain peran
Waktu:
90 menit
Materi Tambahan:
Lembar Materi Sesi Sembilan
Rincian Aktifitas Waktu
1. 10
menit
Metode Belajar
Aktifitas
· Pelatih mengingatkan peserta Uraian singkat bahwa tujuan dari aktifitas pengembangan sekolah harus bisa menjawab pertanyaan, Apakah hal ini dapat memberikan pengaruh positif pada proses belajar murid?. Pengembangan sekolah bukanlah sekedar tentang apa yang diinginkan oleh guru, namun yang lebih penting adalah memikirkan kebutuhan murid.
Bahan Lembar Materi: Sesi Sembilan
· Pelatih menyajikan uraian singkat tentang makna pengembangan sekolah dan meminta peserta untuk mengacu pada lembar materi: Sesi Sembilan: Bagian Satu: Apa yang dimaksud dengan pengembangan sekolah?
2. 30 menit
· Pelatih menjelaskan bahwa adanya Pemecahan masalah Ringkasan langkah pemahaman tentang penyelesaian pemecahan masalah serta langkah-langkah yang masalah di papan terdapat dalam upaya pemecahan tulis: masalah adalah hal yang mendasar 1. Tentukan atas banyak proses yang muncul masalahnya dalam pengembangan sekolah. 2. Sumbang saran (Brainstorm) · Pelatih menjelaskan langkah-l angkah yang terdapat dalam
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
116
kemungkinan penyebabnya 3. Analisa data 4. Sumbang saran berbagai solusi 5. Capai konsensus atas solusi yang dipilih 6. Susun rencana tindakan
pemecahan masalah dan menuliskannya di papan. Peserta juga diminta untuk mengacu pada Lembar materi: Sesi Sembilan: Bagian Dua: Bagaimana memecahkan masalah. · Pelatih menjelaskan bahwa agar dapat memahami proses pemecahan masalah, maka peserta akan bekerja dalam kelompok dan berusaha memecahkan masalah menggunakan langkah-langkah tersebut. · Pelatih mengungkapkan sebuah masalah pengandaian: Orang tua tidak berpartisipasi dalam kehidupan madrasah. Anda ingin merubah keadaan ini. · Kerja kelompok memecahkan masalah tersebut dengan menggunakan langkah-langkah yang telah dijelaskan sebelumnya. · Kelompok melaporkan hasil diskusinya.
3. 30 menit
Simulasi · Pelatih meminta peserta untuk memikirkan tentang rapat staf yang telah mereka lakukan sepanjang tahun di semua sekolah dan institusi tempat mereka bekerja.
Lembar materi Sesi Sembilan
· Pelatih meminta balikan tentang seberapa bagus pelaksanaan rapatrapat tersebut. Pelatih bertanya, Apa yang bisa diperbaiki · Diskusi seluruh kelompok. · Pelatih menyampaikan bahwa ada beberapa aspek dalam madrasah yang membutuhkan perbaikan, termasuk di dalamnya rapat staf, manajemen komite,
117
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
pengembangan profesi dan penyelenggaraan pelatihan. · Pelatih membagi peserta ke dalam empat kelompok.Kelompok Satu akan membahas tentang rapat staf, Kelompok Dua tentang komite, Kelompok Tiga tentang pengembangan profesi, dan Kelompok Empat tentang penyelenggaraan pelatihan. Seluruh kelompok diminta mengacu pada Lembar materi: Sesi Sembilan: Bagian Tiga sampai Bagian Enam. · Masing-masing kelompok diminta untuk membaca dengan seksama bagian-bagian yang sesuai. Kelompok Satu akan mempersiapkan agenda rapat staf menggunakan Bagian Tiga sebagai panduan. Rapat staf ini akan memberi kesempatan Kelompok Dua untuk melaporkan tentang formasi anggota komite madrasah, sementara Kelompok Tiga akan mendiskusikan program tahunan untuk pengembangan profesi di dalam madrasah, Kelompok Empat menyusun garis besar pelatihan yang akan dilaksanakan dalam empat minggu mendatang. Kelompok Dua, Tiga dan Empat harus mempersiapkan bagian mereka masing-masing dalam rapat staf. · Kelompok Satu diberi tanggung jawab untuk menjalankan rapat staf dan meminta kelompok lain berpartisipasi dalam rapat sesuai bagiannya masing-masing.
4. 10
menit
· Pelatih menjelaskan bahwa membangun moral para staf merupakan bagian penting dari pengembangan sekolah.
Uraian singkat Think, pair, and share
· Diskusi kelompok.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
118
· Peserta diminta membaca Lembar materi: Sesi Sembilan: Bagian Tujuh: Bagaimana membangun moral staf. · Masing-masing peserta diminta utuk memutuskan tiga dari poin yang tercantum dalam bagian tujuh tersebut yang mereka lakukan dalam rangka membangun moral staf. Peserta saling bertukar pikiran dengan pasangan, kemudian dengan seluruh kelompok.
5. 10
menit
· Pelatih menjelaskan bahwa Uraian singkat perkenalan staf akan membuat anggota baru merasa dirinya Bermain peran mendapat sambutan yang baik serta dukungan pada saat mereka tiba di madrasah. Pelatih meminta peserta mengacu pada Lembar Materi: Bagian Delapan: Bagaimana mengadakan perkenalan dan orientasi staf yang efektif.
Lembar Materi: Sesi Sembilan
· Pelatih meminta dua sukarelawan untuk tampil satu sebagai kepala madrasah, satu yang lain sebagai anggota staf yang masih baru. Sukarelawan ini bermain peran saat pertemuan pertama mereka di madrasah.
119
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Lembar Materi: Sesi Sembilan Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. 6:165) Kepala sekolah harus dianjurkan untuk selalu melakukan refleksi tentang keadaan sekolah dan apa yang dibutuhkan oleh sekolah. Jawaban dari pertanyaan tersebut akan menjadi panduan dalam m e r e n c a n a k a n p e n g e m b a n g a n s e ko l a h . ( S a l l y Z e p e d a )
BAGIAN SATU: APA YANG DIMAKSUD DENGAN
PENGEMBANGAN SEKOLAH?
· Pengembangan sekolah adalah sebuah proses multi faset yang tidak pernah ada akhirnya karena pasti akan ada tantangan baru dalam mengembangkan fungsi madrasah. · Proses pengembangan sekolah selalu merupakan usaha yang memerlukan kerjasama, yang sangat bergantung pada budaya dan iklim madrasah yang menunjang pertumbuhan dan pembelajaran bagi para guru, murid dan organisasi madrasah. · Dalam usaha pengembangan sekolah, kebutuhan para pihak yang terkait dengan madrasah dan kebutuhan organisasi harus dapat dipertemukan. · Kesuksesan usaha pengembangan sekolah hanya akan terjadi bila para pihak yang terkait dengan madrasah dan oraganisasi madrasah itu sendiri bisa dan mau berubah sesuai dengan alur perkembangan madrasah. · Kepala madrasah adalah pemimpin dalam proses pengembangan madrasah, namun tidak berarti bahwa dia mampu untuk melaksanakan tugas ini sendiri.
BAGIAN DUA: BAGAIMANA MEMECAHKAN
MASALAH SEBAGAI SEBUAH MADRASAH 1. 2.
Definisikan masalahnya sespesifik mungkin. Lakukan brainstorming terhadap kemungkinan-kemungkinan penyebab masalah tersebut; Anda bisa menyebutkan sebanyak mungkin kemungkinannya.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
120
3. 4.
5. 6.
Fokuskan kepada alasan pokok: mengapa masalah ini bisa terjadi? Analisa datayang ada. Kumpulkan data sebanyak-banyaknya tentang masalah yang sedang terjadi. Cermati data-data tersebut dengan sangat teliti dan lihat trendnya, polanya serta situasi sebab-akibatnya. Lakukan brainstorming tentang kemungkinan-kemungkinan solusi yang bisa dilakukan. Pikirkan sebanyak mungkin alternatif solusi. Hindari penghakiman terhadap semua kemungkinan Anda tidak boleh mengatakan bahwa ada alternatif solusi tertentu yang bisa diterapkan sementara alternatif yang lain tidak. Raih konsensus dalam hal solusi. Cermati sekali lagi setiap kemungkinan solusi dan buatlah daftar manfaat dan apa-apa saja yang harus dikorbankan untuk setiap alternatif tersebut. Bentuk sebuah rancangan tindakan (action plan). Jabarkan dengan jelas setiap langkah rancangan tindakan Anda. Rancangan tindakan tersebut harus mencakup apa-apa saja yang harus dilakukan, kapan akan dilakukan dan siapa yang bertanggung jawab untuk melakukannya.
BAGIAN TIGA: BAGAIMANA CARANYA AGAR
RAPAT STAF BISA EFEKTIF
Rapat staf bisa menjadi sumber inspirasi dan efektif atau malah sebaliknya membosankan dan tidak produktif. Membuat rapat-rapat staf ini menyenangkan, efektif dan produktif sangat penting bagi kesuksesan madrasah dan pengayaan moral positif staf. i. Diskusikan apa yang disebut rapat yang baik. ii. Buat panduan dari hasil diskusi di atas dan ikuti poin-poinnya. iii. Berikan kesempatan bagi anggota staf yang berbeda untuk memfasilitasi rapat. iv. Jika ada topik-topik dan isu-isu yang bisa diselesaikan secara tertulis, jangan dibawa ke dalam rapat; untuk topik dan isu yang sifatnya seperti itu, Anda dapat membuat catatan tertulis kepada para guru. v. Buat agenda sebelum rapat sehingga Anda dapat menjaring masukan dan tanggapan. Cara yang terbaik dalam membuat agenda adalah mengumpulkan masukan dari staf. Hal ini penting bagi staf agar mereka merasa bahwa masukan mereka dianggap penting dalam rapat dan juga bagi kesuksesan organisasi. vi. Berikan pemberitahuan tentang rapat lebih awal. vii. Pastikan bahwa apa yang dibicarakan dalam rapat adalah hal-hal yang menyangkut banyak staf dan pada banyak kesempatan sehingga semua peserta rapat akan tertarik untuk mengikuti jalannya rapat.
121
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
viii. ix. x. xi. xii. xiii. xiv. xv. xvi. xvii. xviii. xix. xx.
xxi.
xxii.
xxiii.
xxiv.
Tentukan hari-hari dan waktu-waktu tertentu untuk rapat jadi semua orang bisa memberi tanda pada kalender masing-masing. Ingat bahwa para guru sudah berada dalam kelas seharian dan mungkin mereka merasa lelah pada saat rapat. Berikan kesempatan untuk melakukan diskusi kelompok dalam rapat. Libatkan semua orang yang hadir dalam rapat. Hindari memonopoli pembicaraan. Lakukan rapat hanya pada saat yang sangat diperlukan, tidak perlu seminggu sekali. Tidak ada yang suka dengan rapat yang terlalu sering. Lakukan aktifitas ice breaking atau hal-hal yang menyenangkan untuk membuat para peserta rileks. Awali dan akhiri rapat tepat waktu dan pastikan bahwa rapat tersebut berlangsung seefisien mungkin. Pastikan Anda taat dengan agenda dan batas waktu rapat. Hal ini akan membantu Anda untuk mengarahkan jalannya rapat dan memastikan bahwa semua peserta mengikuti jalannya rapat. Minta seorang anggota staf untuk mencatat notulen rapat. Usahakan meminta orang yang berbeda setiap rapat. Berikan kesimpulan verbal pada akhir rapat. Katakan hal-hal apa yang akan ditindaklanjuti setelah rapat berakhir. Jangan beri kesempatan pada guru yang berperilaku negatif untuk mengganggu atau mengintimidasi staf yang lain pada saat rapat. Pastikan bahwa rapat staf tidak didominasi oleh kelompok gender tertentu. Misalnya, jika staf Anda didominasi oleh kaum pria, Anda harus pastikan bahwa wanita juga memiliki suara. Jika staf Anda didominasi oleh kaum wanita, pastikan staf pria juga didengarkan pendapatnya. Ganti ruangan rapat agar tidak melulu diselenggarakan di ruang guru setiapkalinya. Jika seorang guru memiliki ruang kelas yang cukup dinamis, Anda bisa memulai rapat di sana karena itu akan menumbuhkan motivasi guru-guru lain untuk membuat ruang kelas mereka lebih menarik. Pastikan bahwa tempat rapatnya menyenangkan, tidak tegang, dan tidak menakutkan. Berbagilah keceriaan dalam rapat. Perintahkan staf secara bergantian untuk berbagi cerita lucu atau mengadakan permainan yang menyenangkan dalam acara rapat. Tawa bisa meruntuhkan dinding pembatas dalam komunikasi dan juga dapat menumbuhkan ikatan antara anggota tim. Humor adalah penurun stres yang sangat baik dan bisa menumbuhkan kepercayaan. Jika Anda memiliki jadwal rapat yang dekat dengan libur hari besar, misalnya Idul Fitri, lakukanlah sesuatu yang spesial untuk merayakannya, seperti dengan mengadakan pertemuan setelah jam sekolah berakhir dan berbuka puasa bersama. Selalu awali dan akhiri rapat dengan ungkapan-ungkapan yang
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
122
menyenangkan. Misalnya di akhir rapat mungkin ada baiknya untuk memberikan ucapan selamat kepada pustakawan untuk penampilan perpustakaan yang baru dibenahi atau berbagi foto-foto tim madrasah yang telah memenangkan lomba gerak jalan. xxv. Pamerkan hasil kerja anggota staf pada setiap rapat. Buatlah giliran antara staf pria dan wanita sehingga para staf yang lain mendapatkan contoh positif dari kedua belah pihak. xxvi. Buat rancangan tentang bagaimana mendapatkan umpan balik dalam rapat. Hal ini dapat dilakukan melalui survey atau kotak saran.
BAGIAN EMPAT: BAGAIMANA MEMBENTUK
KOMITE MADRASAH YANG EFEKTIF?
Sama seperti Komite Madrasah yang mewakili masyarakat di sekitar madrasah, ada beberapa komite yang lain yang dibentuk di sekolah seperti Komite manajemen Kesehatan atau Komite Perpustakaan. · · · · · · · · · ·
Sangat penting bagi pemimpin madrasah untuk memastikan bahwa staf dan anggota masyarakat tidak dipenuhi dengan tugas untuk mengabdi pada komite-komite ini. Jumlah komite yang ada di madrasah harus ditentukan berdasarkan besar kecilnya madrasah. Komposisi anggota harus ditetapkan oleh kepentingan staf dan juga anggota masyarakat. Kira-kira lima sampai tujuh orang adalah jumlah anggota yang ideal bagi sebuah komite. Tujuan dan tugas komite harus dijabarkan dengan jelas. Harus ada kerangka waktu yang jelas dalam menunaikan tugas. Setiap ketua komite harus memiliki kepemimpinan yang efektif. Komite-komite tersebut harus menyimpan catatan yang berisi simpulan hasilhasil rapat. Tugas ini harus diberikan kepada staf secara bergantian setiap rapatnya agar semua mendapat giliran dan kesempatan yang sama. Komite-komite tersebut harus mengkomunikasikan hasil-hasil rapat melalui selebaran madrasah, pertemuan-pertemuan madrasah, rapat-rapat staf, dll. Pastikan ada kesetaraan gender dalam rapat-rapat dan mintalah umpan balik tentang sejauh mana laki-laki dan perempuan memiliki suara. Periksalah notulen rapat untuk memastikannya. Rapat-rapat komite harus produktif, efisien, bermakna dan menyenangkan.
123
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
BAGIAN LIMA: BAGAIMANA MELAKUKAN
PENGEMBANGAN PROFESIONAL YANG EFEKTIF Pengembangan Profesional yang Efektif: · Meliputi aktifitas-aktifitas yang dapat meningkatkan pengetahuan guru bidang studi dan bisa membuat guru untuk lebih berkualitas. · Selalu berjalan; tidak pernah berhenti. · Merupakan bagian integral dari rencana pengembangan madrasah dan harus dihubungkan dengan proses perubahan komprehensif yang berfokus pada perkembangan pembelajaran murid. · Meliputi pelatihan, praktik dan umpan balik. Pengembangan ini harus bisa memberikan kesempatan bagi setiap individu dan kelompok untuk mengetahui lebih dalam tentang praktik tersebut. · Pengembangan profesional yang efektif berpusat di madrasah dan tercermin dalam hasil kerja guru. · Adanya kerjasama yang memberi kesempatan bagi para guru untuk berinteraksi dengan sesama guru. · Mengakui bahwa guru adalah tenaga profesional dan pembelajar dewasa. · Memberikan waktu yang cukup dan dukungan yang berkelanjutan. · Harus memberi kesempatan untuk memahami teori yang mendasari pengetahuan dan keterampilan yang sedang dipelajari. · Bisa diakses dan inklusif. · Dapat meningkatkan keterampilan guru dalam hal manajemen kelas. · Menunjang kelas yang inklusif dengan memberikan instruksi yang bertujuan untuk menunjang staf madrasah untuk bekerjasama yang lebih efektif dengan orang tua murid dan juga dengan masyarakat. · Merupakan proses pembelajaran yang berkelanjutan di seluruh tingkat pendidikan bagi komunitas pembelajaran. Pengembangan profesional yang berkualitas bisa mengembangkan kapasitas komunitas pembelajar untuk mewujudkan visinya dan mencapai tujuannya. · Pastikan bahwa para staf memiliki isi, proses, pengetahuan dan keterampilan untuk membantu seluruh siswa-siswi untuk mencapai standar yang tinggi. · Bisa membantu memperkaya kemampuan staf madrasah untuk memfasilitasi perubahan organisasi. · Terkait dengan visi madrasah, rencana strategis madrasah, dan perhatian khusus terhadap proses belajar dan pembelajaran. · Dapat mengembangkan keahlian baik dalam hal isi dan proses. · Didukung dan ditunjang oleh keteladanan, pelatihan dan pemecahan masalah yang khusus.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
124
· Relevan dengan kebutuhan madrasah. · Memastikan bahwa staf laki-laki dan perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam pengembangan profesional dan tidak hanya orang yang sama yang menghadirinya. · Berikan kesempatan berpartisipasi bagi staf baru maupun lama. · Katakan bahwa setiap staf yang mengikuti program pengembangan profesional harus melaporkan kepada staf yang lain dengan memberikan kilasan tentang apa saja yang telah dipelajari dan apa gunanya bagi madrasah. Rata-rata staf yang mengikuti program pengembangan profesional hanya menerapkan 10% dari apa yang telah dipelajari. Angka ini meningkat jika ada usaha dari pihak madrasah untuk bekerjasama dengan staf untuk menerapkan metodologi baru, dll. · Ketika ada staf yang kembali dari program pengembangan profesional dan antusias untuk menerapkan praktik-praktik baru, kepala madrasah harus menunjukkan staf tersebut pada rapat staf sehingga staf yang lain bisa belajar dari dia sebagai teladan mereka.
BAGIAN ENAM: BAGAIMANA
MENYELENGGARAKAN PELATIHAN YANG EFEKTIF Akan ada kesempatan ketika pemimpin sekolah harus menyelenggarakan sebuah pelatihan untuk tujuan pengembangan profesional. Ini bisa berupa pelatihan satu hari atau tiga hari tapi panduan yang sama harus diikuti agar pelatihan ini sukses: · Pikirkan tentang di mana Anda akan menyelenggarakan pertemuan ini. Jika akan diadakan di madrasah, pikirkan tentang ruangan mana yang terbaik. Pertimbangkan pilihan-pilihan apa yang ada pada masyarakat lokal. · Kirimkan undangan yang kreatif untuk menimbulkan ketertarikan staf terhadap acara ini. Mungkin Anda bisa mencetak undangan tersebut di atas kertas warna-warni atau beri gambar kartun di dalamnya. · Dekorasi ruang yang akan digunakan. Bisakah Anda mengelompokkan tempat duduk menjadi beberapa kelompok? Pikirkan tentang penataan letak yang terbaik menurut apa yang ingin Anda capai. · Berikan ucapan selamat datang di layar proyeksi ketika peserta memasuki ruangan. · Sediakan teh, kopi, air minum dan makanan kecil. · Sediakan mangkuk-mangkuk berisi permen di setiap meja. · Sediakan kartu nama bagi peserta agar mudah dikenali. · Sediakan materi sederhana dan juga pensil atau pen untuk peserta.
125
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
· Berikan jadwal acara kepada peserta. · Sediakan hadiah-hadiah kecil untuk memulai hari pertama. · Bekerjasamalah dengan kelompok-kelompok yang ada untuk menyusun protokol. Khususnya, pastikan bahwa rasa hormat bagi setiap orang adalah prinsip dasar dan setiap orang akan mendapat kesempatan untuk memberikan pendapatnya. · Jadwalkan waktu-waktu untuk istirahat dan jagalah ketepatan waktu. · Dalam sesi informasi awal, beritahukan tentang waktu-waktu sholat. · Tampilkan kutipan-kutipan yang inspirasional atau gambar kartun yang lucu pada layar proyeksi selama waktu istirahat. · Lakukan kegiatan singkat ketika para peserta kembali dari istirahat untuk mengembalikan energi mereka dan mempersatukan mereka. · Pastikan bahwa kelompok-kelompok yang ada bisa mewakili kedua gender (laki-laki dan perempuan) secara seimbang dan terdiri atas staf lama dan baru. · Sarankan kelompok-kelompok tersebut untuk memilih pemimpin yang berbeda setiap kali mereka melakukan presentasi agar semua bisa mendapatkan kesempatan untuk menajdi pemimpin. · Pastikan bahwa materi yang disajikan memberikan contoh-contoh yang menunjukkan bahwa laki-laki dan perempuan dapat memberikan sumbangsih terhadap hal-hal yang dibahas dalam pelatihan ini. · Ketika menggunakan studi kasus, pastikan bahwa fokusnya berimbang dalam hal aktifitas-aktifitas yang terkait dengan lak-laki dan perempuan. · Jaga ritme pelatihan agar energi peserta tetap prima; lakukan aktifitas-aktifitas yang menyenangkan dan permainan. · Pastikan bahwa sesi- sesi yang diadakan pada siang hari lebih berbasis aktifitas karena pada saat itu, level energi menurun. · Simpulkan pelatihan dengan mengadakan aktifitas yang bisa membuat peserta merasa baik dan menginginkan yang lebih. · Bersama peserta, pertimbangkan untuk membentuk kelompok-kelompok belajar yang kecil untuk meneruskan ide-ide yang didapat pada saat pelatihan.
BAGIAN TUJUH: BAGAIMANA MEMBANGUN
MORAL STAF
· Dapat membangun kepercayaan pada kemampuan guru dengan cara memberikan penguatan yang positif dan merayakan kinerja yang baik. Bagian penting dalam pekerjaan sebagai pemimpin pendidik adalah memastikan bahwa setiap orang di madrasah merasa bahwa mereka adalah orang yang spesial. Perhatikan hal ini setiap hari karena hal ini bagian yang sangat penting dalam usaha pembangunan moral staf. · Tunjukkan minat dan perhatian pada kehidupan pribadi staf. Hal ini menunjukkan kepedulian Anda terhadap kesejahteraan setiap staf. Namun Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
126
· ·
·
· ·
·
· ·
·
Anda harus berhati-hati dengan sisi kehidupan personal para guru ketika menanyakan tentang keluarga dan hobi mereka. Carilah guru-guru yang sudah beberapa hari absen dari mengajar karena alasan sakit untuk memberikan ucapan selamat datang kembali dan tanyakan tentang kondisi kesehatan mereka. Ingatlah bahwa setiap guru memiliki kehidupan di luar gerbang sekolah. Guru-guru itu memiliki kewajiban rumah tangga dan sosial masyarakat setiap harinya. Anda harus sensitif dan pengertian terhadap hal ini dan juga dapat membantu menjembatani antara dunia personal dan profesional mereka. Tunjang kebutuhan profesional para guru. Tumbuhkan rasa percaya diri dan fokuskan pada kesejahteraan para guru; lakukanlah pengayaan kondisi tempat kerja. Bagaimana guru merasa tentang dirinya adalah dampak langsung dari pola kepemimpinan kepala madrasah. Perlu diingat bahwa para guru yang merasa nyaman dengan dirinya bisa terinspirasi untuk mengajar dan memberikan instruksi dengan kualitas prima. Libatkan para guru dalam pembicaraan sehari-hari. Dengan ini jika Anda mau menjadi pendengar yang baik, Anda akan bisa memakai informasi yang Anda dapat untuk membantu staf yang sedang mengalami kesulitan atau masalah pribadi, misalnya kematian seseorang yang dicintai. Berikan teladan tentang perilaku guru terhadap murid yang Anda harapkan. Para staf perlu mengetahui bahwa Anda memiliki kepedulian dan perhatian terhadap setiap para staf Anda secara individual. Anda harus menjembatani antara sisi kehidupan personal dan profesional hubungan kerja Anda. Dengan menunjukkan perhatian dan kepedulian yang tulus kepada staf Anda bisa menjadi teladan yang sangat baik tentang bagaimana Anda ingin mereka memperlakukan murid-murid mereka di dalam kelas. Cara mereka berinteraksi dengan dan memperlakukan staf akan mempengaruhi tumbuhnya rasa kasih sayang dan saling pengertian di dalam madrasah. Tentunya hal ini akan berdampak juga kepada murid. Mintalah kepada setiap staf untuk membawa foto bayi untuk dipasang pada papan pengumuman staf. Anda bisa memberi label atau cukup memberi nomor pada foto-foto tersebut dan selenggarakan permainan tebak wajah. Mintalah setiap staf untuk menceritakan satu fakta menarik tentang diri mereka yang belum diketahui oleh orang lain. Kumpulkan informasi yang Anda dapat dalam satu lembar kertas dan gunakan sebagai bahan permainan pada setiap awal rapat staf. Pasanglah sebuah papan pengumuman khusus staf di ruang staf. Setiap minggu, mintalah staf secara bergiliran untuk mengisi papan pengumuman tersebut dengan foto-foto, kutipan-kutipan dan juga hal-hal penting lainnya yang dapat memberikan informasi tentang latar belakang yang baik tentang staf yang bersangkutan. Pastikan bahwa Anda membuat giliran yang adil antara guru laki-laki dan perempuan.
127
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
· Bubuhkan sebuah catatan singkat di atas meja kerja staf untuk memberitahukan tentang sebaik apa kerjanya. · Hadiri acara-acara keluarga staf, misalnya acara pernikahan atau pemakaman. · Makanan adalah salah satu cara yang paling efektif untuk membangun hubungan positif. Setelah acara wawancara orang tua/guru, staf pasti merasa lelah karena telah bekerja seharian, sediakan makanan atau kudapan. · Adakan perkumpulan sosial antara anggota staf dan keluarga mereka untuk menandai awal tahun ajaran baru. · Adakan lari atau jalan bersama dengan staf atau olahraga bersama.
BAGIAN DELAPAN: BAGAIMANA
MENGADAKAN PERKENALAN DAN ORIENTASI STAF YANG EFEKTIF
· Perlu dipastikan bahwa setiap staf baru mengerti perannya di dalam madrasah ketika efektifitas madrasah semakin tampak perkembangannya. Pada awalnya, kepala sekolah harus berbagi dengan staf baru tentang pendapat-pendapat yang berharga dan mereka diharapkan dapat selalu memfokuskan diri untuk memberi apa yang terbaik bagi murid-murid. · Kenalkan staf baru secara personal kepada semua staf dan pastikan bahwa dia secara resmi diterima pada rapat staf pertama yang mereka hadiri. · Pastikan bahwa setiap staf baru mendapatkan dukungan berupa kekuatankekuatan positif. Untuk melakukannya yakinkan bahwa staf baru tersebut ditempatkan pada kelas yang bersebelahan dengan guru yang bisa membantu dan membimbing mereka. · Sangat dianjurkan untuk mengadakan pertemuan rutin tiap minggu dengan staf baru sampai kira-kira delapan minggu terhitung sejak kedatangan mereka di madrasah. Pertemuan ini harap digunakan untuk membahas berbagai topik yang penting untuk membuat staf baru tersebut lebih mengenal madrasah, seperti mengenalkan mereka pada perpustakaan atau mengajak mereka membahas aktifitas-aktifitas ekstrakurikuler. Pertemuan ini juga seharusnya meliputi diskusi empat mata yang membahas tentang bagaimana staf baru beradaptasi dengan lingkungan madrasah. Hal ini akan menumbuhkan hubungan yang kuat. · Pasangkan seorang staf baru dengan staf senior yang mampu membimbing mereka. Rumuskan panduan tentang bagaimana kemitraan ini akan dibentuk dan anjurkan bahwa hubungan profesional yang seperti ini bisa dipakai sebagai sarana untuk berbagi antar staf. · Secara terus menerus tindak lanjuti isu-isu yang sedang dihadapi oleh staf baru.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
128
SESI SEPULUH: SEBUAH KERANGKA PENGEMBANGAN SEKOLAH Fokus Ajaran Islam:
Islam mendorong kita untuk meningkatkan kemampuan kita dan melakukan apapun yang kita kerjakan dengan sebaik mungkin.
Fokus Kepemimpinan:
Pemimpin harus berkeliling di sekolah dan di masyarakat sekitar, mendengarkan dan belajar, bertanya, membangun hubungan dan mencari berbagai kemungkinan. (Ruth Ash & Maurice Persall)
Tujuan:
Tujuan sesi ini adalah untuk menyajikan sebuah kerangka bagi sekolah-sekolah untuk menerapkan pengembangan sekolah melalui praktik kepemimpinan yang efektif
Indikator:
Pada akhir sesi sepuluh peserta diharapkan mampu: · Mendaftar langkah-langkah yang diperlukan dalam pengembangan sekolah · Menjelaskan mengapa komunikasi merupakan hal yang sangat penting bagi pengembangan sekolah · Mendiskusikan peran kepala sekolah dalam pengembangan sekolah · Mendiskusikan perlunya pengumpulan data dalam jumlah yang cukup · Menjelaskan maksud istilah analisa kesenjangan
Langkah-langkah Aktifitas: · · · · ·
Uraian singkat tentang fokus dalam rencana pengembangan sekolah Sumbang saran hal-hal yang berhubungan dengan pengembangan sekolah Kerja kelompok tentang komunikasi untuk pengembangan sekolah Gap Analysis / Analisis Kesenjangan Studi kasus
Waktu:
90 menit
129
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Materi tambahan:
Lembar materi Sesi Sepuluh
Rincian Aktifitas: Waktu
1. 20 menit
Metode Belajar
Aktifitas
· Pelatih berdiskusi dengan peserta Uraian singkat bahwa untk melakukan Sumbang Saran pengembangan sekolah, maka penting bagi kita untuk mengetahui pertanyaan-pertanyaan apa saja yang penting untuk diajukan. · Pelatih meminta peserta untuk sumbang saran berbagai pertanyaan yang menjadi fokus dalam pengembangan sekolah. · Diskusi daftar. · Peserta membaca Sesi Sepuluh: Lembar materi: Bagian Satu Bagaimana Merencanakan Pengembangan Sekolah. · Kelompok menambahkan pertanyaan yang belum didaftar pada sesi sumbang saran.
2. 20 menit
· Pelatih menjelaskan bahwa Kerja Kelompok komunikasi sangat vital dalam proses pengembangan sekolah. Secara berpasangan, peserta diminta untuk memberikan pendapat, dengan siapa saja komunikasi perlu dilakukan. Siapa saja pihak-pihak yang berkepentingan? · Diskusi tentang pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder).
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
130
Bahan Lembar Materi: Sesi Sepuluh Pertanyaan Utama Apa yang dibutuhkan oleh sekolah kita? Bagaimana cara kita memfokuskan rencana kita? Apa yang dibutuhkan oleh murid-murid kita? Kriteria apa yang harus kita gunakan sebagai indikator keberhasilan? Bagaimana cara kita mengukur kesuksesan? Bagaimana kita dapat melibatkan semua pihak yang berkepentingan? Lembar materi Sesi Sepuluh
· Pelatih menyatakan bahwa tujuan dari komunikasi meliputi satu dari empat hal berikut: menyampaikan informasi, merencanakan, bertanya, dan melakukan evaluasi. Peserta diminta untuk mengacu pada Sesi Sepuluh:Lembar Materi: Bagian Dua: Komunikasi dan Pengembangan Sekolah. Di dalam kelompok sekolah, peserta diminta untuk membayangkan bahwa madrasah mereka saat ini sedang melaksanakan proses pengembangan sekolah. Setiap kelompok harus menyumbangkan satu saran tentang bidang apa yang ingin dikembangkan oleh madrasah. Masing-masing kelompok harus memberi contoh jenis komunikasi yang diperlukan agar sesuai dengan seluruh tujuan komunikasi di atas pada saat menjalankan pengembangan sekolah yang dimaksud. · Diskusi tentang bagaimana kita memastikan bahwa tak ada kelompok yang terpinggirkan dalam proses komunikasi. Secara khusus, perlu dikemukakan tentang pentingnya memastikan bahwa kalangan perempuan di dalam masyarakat juga dilibatkan dalam proses tersebut.
3. 30 menit
· Pelatih memberikan uraian singkat Gap Analysis (Analisis Lembar Materi tentang tujuh langkah yang Kesenjangan) Sesi Sepuluh diperlukan untuk pengembangan sekolah. · Pelatih menjelaskan proses pelaksanaan Analisis Kesenjangan. · Setiap kelompok madrasah diminta untuk mengacu kembali pada bidang yang mereka usulkan pada Langkah Dua sebagai area yang perlu dikembangkan. Semua
131
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
kelompok diminta untuk mengacu pada Lembar Materi: Sesi Sepuluh: Bagian Tiga: Bagaimana mengawali prosesnya. Kelompok diminta untuk menggunakan informasi umum pada Bagian Tiga untuk mengisi Lembar Materi untuk suatu permasalahan yang telah berhasil teridentifikasi di dalam madrasah mereka.
4. 20 menit
· Dalam kelompok madrasah, peserta membaca Sesi Sepuluh: Lembar Materi: Bagian Tujuh: Menyusun rencana untuk Madrasah Mujahidin. Peserta mengacu pada Sesi Sepuluh: Lembar Materi: Bagian Empat : Rencana pengembangan sekolah, Bagian Lima: Peran kepala sekolah dalam penerapan dan pengawasan (strategi) pengembangan sekolah dan Bagian Enam: Peran kepala sekolah dalam merayakan kesuksesan pengembangan sekolah.
Studi Kasus
· Peserta saling berbagi temuan dalam studi kasus.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
132
Lembar Materi Sesi Sepuluh
Lembar Materi: Sesi Sepuluh Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang rapi seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh. (QS 61:4) Kita dapat menghabiskan waktu untuk mencari program yang dapat memecahkan masalah yang kita hadapi. Sering kali program tersebut tidak membawa perubahan atau pertumbuhan yang kita harapkan. Kita harus fokus kepada apa yang memang penting. Ini bukan tentang programnya; ini tentang manusianya. (Todd Whitaker).
BAGIAN SATU: BAGAIMANA MERENCANAKAN
PENGEMBANGAN SEKOLAH ·
·
·
·
·
Hal penting yang harus dilakukan adalah melakukan penilaian terhadap realitas saat ini di madrasah dan mengetahui apa yang sebenarnya sedang terjadi di dalam madrasah sehingga dapat diketahui kebutuhan atau kesenjangan apa yang bisa diisi. Sebagai langkah pendahuluan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, penting untuk mengembangkan suatu budaya yang bersifat kondusif untuk kepentingan pengembangan sekolah dengan jalan mendorong adanya kepemimpinan guru dan membangun tim kerja yang kuat di dalam madrasah. Proses perencanaan harus bersifat kolaboratif dan melibatkan semua pihak, baik guru, orang tua, anggota masyarakat, murid, staf kantor wilayah, dsb. Dalam penyusunan misi, visi, keyakinan dan tujuan. Salah satu proses yang penting adalah mengumpulkan, mengorganisir dan menganalisa data tentang madrasah sehingga diperoleh kondisi awal untuk pengembangan. Data tersebut diperlukan sehingga baik kebutuhan guru maupun murid dapat dianalisa dengan efektif. Proses tersebut bukanlah proses yang dilakukan sekali saja namun lebih kepada suatu proses yang berlangsung terus-menerus sehingga evaluasi dari upaya pengembangan dapat dinilai dan kemudian modifikasi-modifikasi dapat terus dilakukan. Dengan cara inilah proses pengembangn yang berlangsung terusmenerus dapat menjadi suatu kenyataan.
133
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
·
Beberapa pertanyaan yang harus ditanyakan berkenaan dengan pengembangan sekolah antara lain: 1. Apa yang dibutuhkan oleh sekolah kita? 2. Bagaimana cara kita memfokuskan rencana kita? 3. Apa yang dibutuhkan oleh murid-murid kita? 4. Kriteria apa yang harus kita gunakan sebagai indikator keberhasilan? 5. Bagaimana cara kita mengukur kesuksesan? 6. Bagaimana kita dapat melibatkan semua pihak yang berkepentingan?
BAGIAN DUA: KOMUNIKASI DAN
PENGEMBANGAN SEKOLAH
Komunikasi yang baik adalah hal yang sangat penting dalam proses pengembangan sekolah. Kepala sekolah perlu secara terus-menerus melakukan komunikasi dengan seluruh pihak yang memiliki kepentingan di madrasah, termasuk murid, guru, orang tua, anggota masyarakat, staf wilayah, dsb. Selain itu, mekanisme yang baik juga harus diterapkan terhadap guru agar mereka dapat melakukan komunikasi satu sama lain dan juga dengan pihak lain yang berkepentingan. Kepala sekolah harus selalu memberi contoh komunikasi yang terbuka, jujur, akurat dan langsung. Sifat komunikasi semacam itu menjadi sifat untuk semua komunikasi lain yang berlangsung. Karena pengembangan sekolah pada hakekatnya mendorong perubahan, maka sangatlah penting untuk selalu memberikan informasi terkini kepada pihak yang berkepentingan tentang perubahan yang sedang berlangsung. Empat tujuan utama dari komunikasi di dalam siklus pengembangan sekolah adalah menyampaikan informasi, merencanakan, menanyakan dan mengevaluasi: ·
·
Menyampaikan informasi: Penting bagi kepala sekolah untuk menemukan cara membagi informasi sehingga setiap orang selalu tahu perkembangan terkini. Informasi ini bisa disampaikan lewat buletin, papan pengumuman sekolah atau papan pengumuman warga masyarakat atau disampaikan secara lisan lewat pertemuan bulanan terstruktur dimana orang tua dan masyarakat ikut diundang. Komunikasi yang memberi informasi akan dapat membantu mendorong upaya keseluruhan sekolah dalam mencapai tujuan, karena komunikasi yang memberi informasi dapat membantu dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan proses pengembangan sekolah. Merencanakan: Setiap aspek perencanaan, mulai dari menyusun strategi pengembangan sekolah sampai mengumpulkan dan mengorganisir data harus selalu dikomunikasikan selama proses pengembangan sekolah. Mempersiapkan
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
134
laporan untuk kantor wilayah juga menjadi bagian dalam proses tersebut. Laporan ini biasanya terdiri dari rangkuman kinerja sebelumnya, program saat ini, hal-hal yang ditawarkan oleh madrasah dan prakiraan kebutuhan di masa depan. Data yang ada dalam laporan ini berguna untuk membantu pengambilan keputusan dari segi pendanaan, personil dan kurikulum. Ketika kepala sekolah melakukan observasi tentang apa yang sedang terjadi di madrasah dan mengumpulkan data yang relevan, maka informasi ini harus dibagi kepada staf madrasah dan komunitas madrasah yang lain. ·
·
Menanyakan: Perencanaan membutuhkan komunikasi untuk meminta data dari berbagai pihak untuk mengumpulkan informasi yang berguna dalam proses perencanaan. Kepala sekolah dapat memulai proses ini dengan memikirkan bagaimana cara mendapatkan informasi dan dari siapa informasi akan didapatkan. Evaluasi: Umumnya, informasi yang terdapat dalam laporan evaluasi terdiri dari pelajaran dan program khusus yang ditawarkan oleh madrasah, perkembangan tingkat pendaftaran, kondisi demografis dan hasil tes terstandar.
BAGIAN TIGA: BAGAIMANA MENGAWALI
PROSESNYA
Untuk memulai usaha pengembangan sekolah bukanlah upaya yang mudah, meskipun dilandasi oleh niat baik semua pihak. Langkah berikut ini dianggap merupakan satu cara untuk mengatasi kesulitan yang muncul pada saat akan memulai upaya tersebut: A. Rujuk misi sekolah: Misi merupakan pernyataan tentang tujuan sekolah. Misi membantu memberikan petunjuk bagi kepala sekolah untuk fokus, mengembangkan dan melakukan koordinasi dalam keseluruhan proses pengembangan sekolah. Misi harus menjawab pertanyaan seperti: 1. Siapakah diri kita sebagai satu madrasah? 2. Kita ingin menjadi seperti apa? 3. Siapakah yang kita layani? 4. Apakah kebutuhan dari mereka yang kita layani? 5. Apa kelebihan dan kekurangan kita? 6. Arah mana yang kita tuju? 7. Bagaimana kita tahu bahwa tujuan kita telah tercapai? B. Bentuk tim pengembangan sekolah: Kepala sekolah tidak bisa bekerja sendirian untuk melakukan pengembangan sekolah tanpa upaya banyak pihak lain di
135
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
dalam madrasah. Struktur tim pengembangan sekolah tidak akan sama dari satu madrasah ke madrasah lain. Pertanyaan berikut ini penting diajukan saat menyusun tim pengembangan sekolah: a. Bagaimana madrasah mengembangkan kemampuan tim melalui proses pengambilan keputusan secara bersama-sama dan strategi penelitian yang efektif? b. Bagaimana madrasah akan mendedikasikan waktu yang cukup bagi proses dalam tim sehingga pengambilan keputusan tidak dibuat dengan tergesagesa dan tim memiliki kesempatan yang cukup untuk bekerja dalam rentang waktu yang ditentukan? c. Bagaimana madrasah akan memastikan bahwa tim memiliki dukungan yang memadai dari administrasi madrasah? d. Bagaimana madrasah akan menjelaskan alasan tentang perlunya dibentuk tim ini, sehingga semua orang memiliki gambaran yang jelas tentang tujuan pembentukannya? e. Bagaimana madrasah akan memutuskan kapan tim harus terbentuk? f. Bagaimana madrasah akan memastikan cara komunikasi yang efektif tentang bagaimana cara tim tersebut berfungsi? g. Bagaimana madrasah memastikan bahwa anggota tim dipilih dengan cara yang demokratis? h. Bagaimana madrasah akan menentukan tanggung jawab anggota tim? i. Bagaimana madrasah akan menentukan berapa jumlah anggota dalam tim tersebut? Nilai kondisi terkini madrasah dan murid untuk melihat kesenjang kesenjangan an yang C.Nilai ada: Proses perencanaan dimulai dengan melakukan analisis kebutuhan. Untuk melakukan hal ini, kepala sekolah perlu mengacu pada keseluruhan profil sekolah. Untuk menilai kondisi terkini, perlu dilakukan pengumpulan dan analisa data. Data merupakan hal yang sangat penting dalam proses pengembangan sekolah karena dari data inilah segala keputusan akan didasarkan, dan dari data pulalah akan muncul arah dari fokus upaya pengembangan sekolah. Data ini dapat diperoleh dari sumber yang beragam termasuk tugas kelas, kuis-kuis murid, tes diagnostik, penilaian skala besar, dsb. Hal ini bisa dilakukan melalui kajian lingkungan (environmental scanning). Environmental scanning adalah tentang mendapatkan dan menggunakan informasi seputar kejadian, kecenderungan, dan hubungan di lingkungan di luar madrasah sehingga pengetahuan ini dapat digunakan untuk merencanakan pengembangan madrasah ke depannya. D.Pengumpulan data: Semua anggota madrasah yang berniat mengembangkan madrasah harus memahami pentingnya mengumpulkan, menganalisa dan menggunakan data yang relevan untuk dijadikan panduan dalam pengambilan
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
136
keputusan.Data harus mendorong tersusunnya rencana pengembangan sekolah. Data dapat dikumpulkan dengan beberapa cara: o Observasi langsung o Pengumpulan benda-benda o Melakukan survei o Diskusi dalam kelompok khusus Jenis data dapat berupa informasi tentang kondisi demografis, kehadiran, hasil tes terstandar dll. Data demografis menggambarkan konteks sekolah. Data ini menunjukkan siapa saja murid, staf dan komunitas madrasah tersebut, serta bagaimana perubahannya dari waktu ke waktu. Masing-masing madrasah harus dengan hati-hati menelusuri penggunanya dan memahaminya secara menyeluruh. Data ini bisa berisi pola pendaftaran, angka putus sekolah, pola kehadiran, perkembangan mobilitasnya, latar belakang keluarga, perputaran staf, tingkat pendidikan guru, data gender murid, data gender guru. Data demografis harus dilihat secara longitudinal sehingga kecenderungan-kecenderungan dapat diamati dan prakiraan dapat dibuat. Kumpulkan data yang menunjukkan siapa saja yang mendaftar di sekolah, transportasi apa yang digunakan murid untuk pergi ke sekolah, serta apakah hal tersebut mempengaruhi prestasi mereka. Kumpulkan pula data tentang kondisi umum desa dimana sekolah berada, serta bagaimana hal itu mempengaruhi hubungan dengan madrasah. Data lain yang dapat diperoleh adalah data tentang permasalahan pribadi atau keluarga yang berdampak pada prestasi murid, tingkat pendaftaran pada programprogram tertentu, serta perilaku dan masalah sosial yang dialami murid. Panduan pertanyaan pada saat mengumpulkan data demografis antara lain: siapa saja murid kita? Kecenderungan seperti apa yang bisa kita lihat? Hal ini bisa diperoleh lewat catatan kehadiran, catatan kenakalan, daftar murid yang memiliki kebutuhan khusus, angka putus sekolah, rujukan atas permasalahan perilaku, dsb. Ada banyak jenis data yang dapat dikumpulkan, seperti: Data belajar murid: data ini menunjukkan hasil yang dicapai madrasah saat ini. Data ini memberi petunjuk kepada madrasah, murid mana yang sukses secara akademis, serta mana yang tidak. Data ini bisa didapatkan dari ujian nasional dan instrumen yang dikembangkan di sekolah. Dengan memiliki beragam cara evaluasi maka madrasah akan mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Pertanyaan yang dapat menjadi panduan pada pengumpulan data murid termasuk: Bukti apa yang dapat kita kumpulkan terkait dengan proses belajar murid? Pengetahuan, ketrampilan dan
137
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
proses apa yang telah dicapai oleh murid? Tingkat kemampuan akademis yang seperti apa yang telah dicapai oleh murid? Data persepsi: Data ini dapat memberikan informasi kepada madrasah tentang tingkat kepuasan murid, staf dan masyarakat terhadap madrasah. Data ini memberi informasi kepada madrasah tentang nilai-nilai, keyakinan dan sikap yang relevan. Data ini bisa didapatkan dengan berbagai cara yang kreatif, misalnya lewat survey, jajak pendapat, dan artikel-artikel dalam surat kabar lokal yang memotret iklim di sekolah, surat-surat dari orang tua, dsb. Panduan pertanyaan untuk data persepsi adalah: Bagaimanakah perasaan pihak-pihak yang berkepentingan tentang keadaan di sekolah kita? Seberapa puas mereka dengan program pendidikan yang kita jalankan? Data proses sekolah: Data ini memberikan informasi kepada staf tentang pendekatan terkini dalam proses belajar mengajar. Proses inilah yang perlu dirubah agar hasil dari pengembangan sekolah dapat terlihat. Proses ini kemungkinan terkait dengan lama waktu belajar di sekolah, deskripsi program akademis, deskripsi layanan pendidikan khusus, deskripsi tentang penggunaan teknologi, kegiatan ekstra kurikuler, komite orang tua/masyarakat, dsb. Pertanyaan panduan saat mengumpulkan data program pendidikan meliputi: seberapa sukses program-program tersebut dalam mewujudkan standar akademis yang diharapkan? Bagaimana pendaftaran pada pelajaran khusus yang sedang ditawarkan? Hal ini dapat diperoleh lewat angka kelulusan, informasi program pendidikan khusus, informasi program ekstra kurikuler, rasio (perbandingan) jumlah guru dan murid, data sukarelawan orangtua/masyarakat, data kualifikasi guru, data kehadiran guru, data implementasi kurikulum, data penggunaan buku teks dan sumber belajar lain, jumlah dan jenis kunjungan lapangan, dll. E. Analisa Data: Analisa informasi yang ada merupakan hal yang sangat penting dalam menilai efektifitas program yang sedang berjalan serta layanan dalam madrasah. Data dapat dianalisa melalui tiga arah. Saat ketiganya dilakukan secara bersama-sama, maka akan didapatkan sebuah pola yang jelas untuk kepentingan rencana dan strategi pengembangan. Tiga arah tersebut adalah: o Pola prestasi: Hal ini membutuhkan tim pengembangan sekolah untuk
menganalisa hasil kinerja murid berdasarkan pelajaran dan kelas, kemudian berdasarkan pola jenis ketrampilan dalam suatu mata pelajaran. Tujuan analisa ini adalah untuk menentukan kekuatan, kelemahan, serta pola. Melihat ulang prestasi individu dari murid berfungsi sebagai jembatan antara program dan data demografis. Sebuah contoh pola yang ada
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
138
barangkali berupa prestasi yang buruk pada pelajaran tertentu. o Pola murid mengharuskan tim pengembangan sekolah untuk menganalisa
hasil kinerja berdasarkan informasi demografis murid. Tujuan analisa ini adalah untuk menentukan bagaimana berbagai kelompok murid menunjukkan kinerjanya. Sebuah contoh pola yang ada misalnya adanya prestasi yang buruk pada murid yang mengalami masalah perilaku/sosial.
o Pola program mengharuskan tim pengembangan sekolah untuk menganalisa
hasil kinerja berdasarkan informasi program pendidikan. Tujuan analisa ini adalah untuk menentukan seberapa sukses suatu program dalam meningkatkan prestasi murid. Sebuah contoh misalnya adanya prestasi yang buruk pada sekelompok murid yang mengambil kelas tertentu secara bersama-sama.
Hal ini juga bisa dilakukan dengan menerapkan apa yang disebut dengan Gap Analysis (analisa kesenjangan). Dengan menilai data yang diperoleh dari berbagai sumber maka akan diperoleh suatu pola yang mengarah pada suatu kesenjangan. Secara umum, kesenjangan bisa diartikan sebagai kebutuhan. Sebuah kebutuhan tidak dilihat sebagai suatu keinginan atau hasrat. Yang dimaksud adalah kesenjangan antara bagaimana keadaannya dan bagaimana keadaan yang seharusnya. Analisa kesenjangan dapat membantu menilai kinerja yang sesungguhnya dari suatu madrasah dibandingkan dengan standar yang ada. Kesenjangan adalah lubang yang ada diantara posisi madrasah saat ini berada dan dimana posisi yang diinginkan oleh madrasah tersebut. Dengan menganalisa kesenjangan yang ada, tim pengembangan sekolah dapat merencanakan kemana madrasah ingin pergi dan bagaimana cara madrasah agar dapat menuju ke tempat yang diinginkan tersebut. Untuk melakukan analisa kebutuhan, tim pengembangan sekolah memulai dengan gambaran hasil akhir yang diinginkan. Tuliskan dengan kata-kata yang jelas dan dapat diukur, dimana Anda ingin berada. Jika Anda tidak melakukannya, maka Anda tidak akan tahu kapan Anda telah sampai ke tujuan! Dapatkan informasi tentang kondisi saat ini dengan melakukan pengumpulan data. Hal ini tidak boleh dilakukan hanya dengan mendasarkan pada pendapat saja. Anda membutuhkan fakta.
Langkah
Proses
Tujuan
LANGKAH PERTAMA 1. Identifikasi keadaan terkini Seperti apa kinerja madrasah dengan menelaah tujuan yang sesungguhnya? madrasah. Iklim yang tercipta, batasan internal dan eksternal. . 2. Identifikasi kondisi yang diharapkan. Analisa ini
139
Tujuannya adalah untuk menemukan celah. Yang dimaksud dengan kesenjangan adalah perbedaan antara kondisi saat ini dan kondisi yang Anda harapkan. kesenjangan ini dapat membantu mengidentifikasi
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Proses
Langkah
fokus pada pekerjaan yang harus dilakukan, dan juga ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan yang dibutuhkan untuk mencapai kondisi yang diharapkan tersebut.
Tujuan kebutuhan tujuan dan sasaran. Dengan cara ini madrasah dapat fokus pada permasalahan, serta menyongsong perubahan, kesempatan, kekuatan, arah baru, pelatihan dan pengembangan.
LANGKAH KEDUA: Mengidentifikasi prioritas
Dari kesenjangan yang telah teridentifikasi pada Langkah Satu, review semuanya terkait dengan tujuan organisasi, realitas dan batasan.Tentukan apakah kebutuhan yang teridentifikasi tersebut bersifat riil, apakah perlu diatasi, dan tentukan hal tersebut mendesak atau tidak untuk segera dilakukan, dengan mengacu pada kebutuhan madrasah.
Susunlah prioritas, mana yang paling penting dan mengapa.
LANGKAH KETIGA: Mengidentifikasi sebab permasalahan dan/atau kesempatan dalam kinerja madrasah
Identifikasi permasalahan serta peluang khusus yang ada di madrasah.
Persiapkan masa depan sehingga solusi yang didapat bisa diterapkan untuk saat ini sekaligus dipersiapkan untuk masa depan.
LANGKAH KEEMPAT: Identifikasi kemungkinan solusi dan peluang untuk tumbuh
Pelatihan atau langkah intervensi lain kemungkinan bisa dilaksanakan untuk menggerakkan orang ke arah baru.
Bantulah orang lain untuk melihat pentingnya pengembangan profesional secara terus menerus dalam rangka menutup kesenjangan yang ada. Apabila muncul masalah yang disebabkan oleh kurangnya pengetahuan, maka bisa dilakukan pelatihan. Apabila masalahnya berhubungan dengan perubahan sistematis maka kegiatan pengembangan organisasi seperti misalnya perencanaan strategis, restrukturasi organisasi, manajemen kinerja atau pembentukan tim efektif mungkin bisa menjadi solusi.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
140
Analisa Kesenjangan Kesenjangan yang teridentifikasi:
.
.
.
. Kesenjangan yang teridentifikasi:
.
.
.
. Berdasarkan sumber data:
.
.
.
. Tujuan untuk menutup kesenjangan:
.
.
.
.
.. Sasaran untuk mencapai tujuan diatas:
.
.
.
. Strategi yang ditargetkan untuk mencapai tujuan dan sasaran:
.
.
.
. Sumber daya yang diperlukan untuk melaksanakan strategi:
.
.
.
. Dukungan yang diperlukan dari kepala sekolah atau pihak lain untuk melaksanakan strategi:
.
.
. Rencana tindak lanjut (Waktu? Personil?)
.
.
.
.
141
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
F. Menyusun hipotesa: lihatlah pada pola-pola untuk menata dan memilah data yang Anda miliki. Pola yang muncul dari analisis data ini akan menjadi dasar yang baik untuk menyusun hipotesis yang dapat membantu rencana pengembangan sekolah. Menyusun hipotesis adalah proses penyusunan daftar pertanyaan yang dapat menjelaskan data yang ada. G. Kembangkan tujuan pengembangan untuk memperkecil kesenjangan yang ada: Setelah menganalisa data dari berbagai sumber dan celah telah teridentifikasi, maka madrasah telah siap untuk menyusun tujuan dan strategi untuk mempersempit jurang pemisah tersebut. Jumlah tujuan tidak perlu terlalu banyak, namun fokus terhadap keinginan untuk meningkatkan prestasi murid. Tujuan harus bisa diukur dan berkesinambungan, berorientasi pada pengguna layanan dan dicapai dengan adanya proses consensus di dalam komunitas madrasah. o Tujuan: Tujuan disusun berdasarkan kekuatan dan kelemahan dari komunitas madrasah. Tujuan harus mendukung penyataan misi madrasah, harus berorientasi pada murid, harus menjabarkan hasil yang ingin dicapai dan bukan proses menuju ke sana, harus dalam bentuk kini dengan menggunakan kata kerja yang kuat, dan tidak bisa dibeli dengan menggunakan uang, karena tujuan harus merepresentasikan bagaimana murid akan mendapatkan manfaat dari perubahan kualitas. o Sasaran: Tujuan lebih luas, sementara sasaran lebih sempit. Sasaran diarahkan terhadap populasi target yang lebih spesifik. Sasaran mengidentifikasi sumber data yang akan digunakan untuk mencapai tujuan. Sasaran termasuk standar jangka pendek atau standar yang akan digunakan untuk menentukan kemajuan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan. H.Menyusun strategi untuk mencapai tujuan dan sasaran: Apabila tujuan dan sasaran telah ditetapkan, maka harus disusun strategi sehingga guru dan murid dapat mewujudkan apa yang ada dalam tujuan dan sasaran. Kepala sekolah harus mempertimbangkan hal-hal berikut ini pada saat menilai strategi yang telah teridentifikasi: 1. Apakah strategi tersebut sejalan dengan nilai-nilai dan keyakinan yang dianut oleh madrasah? 2. Apakah strategi tersebut memiliki fokus pada pengembangan sistem? 3. Apakah strategi tersebut masih dalam jangkauan kontrol kepala madrasah? 4. Apakah ada konsensus dari pihak yang berkepentingan? 5. Apakah telah digunakan cara terbaik untuk menutup kesenjangan yang ada? 6. Apakah ada orang-orang yang diberi tugas untuk menjalankan peran kunci serta memegang tanggung jawab? 7. Apakah sumber daya yang digunakan telah teridentifikasi secara spesifik? Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
142
I. Tentukan kriteria evaluasi: Adalah penting mengidentifikasi tindakan yang akan diambil untuk menelaah seberapa besar kemungkinan keberhasilan suatu strategi. Hal ini harus dilakukan pada saat yang sama ketika strategi sedang dibahas. Kriteria evaluasi bisa terdiri dari skor tes, catatan kehadiran, catatan pertemuan yang dilakukan, tindakan yang telah dilakukan, observasi, survei, serta berbagai tindakan yang lain. J. Buatlah komitmen: Tak ada gunanya memiliki rencana pengembangan sekolah yang hanya berwujud dokumen kertas. Adalah menjadi tugas tim pengembangan sekolah serta pihak-pihak terkait dalam komunitas sekolah untuk membuat komitmen agar tujuan dapat tercapai.
BAGIAN EMPAT: RENCANA PENGEMBANGAN SEKOLAH
Rencana Tindakan adalah rencana pengembangan sekolah untuk merealisasikan tujuan, sasaran dan strategi. Rencana tindakan ini menjaga agar upaya pengembangan sekolah dapat terus bergerak ke depan. Rencana tindakan bukanlah tujuan akhir, namun merupakan sarana untuk mengarah pada tujuan. Rencana tindakan menyatukan semua upaya dari banyak pihak dan banyak tempat di dalam komunitas madrasah serta memberikan semacam peta bagi madrasah untuk diikuti. Hal ini juga menjadi semacam sarana komunikasi formal kepada komunitas madrasah yang menginformasikan bahwa sedang dilakukan suatu tindakan yang juga akan dimonitor dan dievaluasi. Sebuah rencana kerja biasanya berisi informasi yang berkaitan dengan: o o o o o o o
Orang-orang yang bertanggung jawab untuk menerapkan strategi Kronologi untuk strategi awal dan akhir Sumber daya yang dibutuhkan untuk menerapkan strategi Hal-hal yang kemungkinan menghambat penerapan strategi. Saran-saran untuk mengatasi hambatan Metode evaluasi sehingga bisa diketahui jika strategi yag digunakan berhasil Rencana untuk merayakan realisasi strategi yang berhasil.
BAGIAN LIMA: PERAN KEPALA SEKOLAH
DALAM PENERAPAN DAN PENGAWASAN STRATEGI PENGEMBANGAN SEKOLAH
o Melaksanakan pengembangan sekolah: melaksanakan rencana pengembangan
sekolah membutuhkan komitmen untuk bekerjasama dengan guru-guru.
143
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Pelaksanaan diawali ketika kepala sekolah merasa yakin tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk mengembangkan madrasah. Keberhasilan pelaksanaan ini tidak memiliki awal atau akhir yang spesifik. Hal ini tergantung pada motivasi orang-orang di dalam komunitas madrasah serta kebutuhan khusus yang harus dipenuhi. Pengembangan sekolah adalah siklus yang berlangsung tak terputus, terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan penyelarasan. Kepala sekolah harus senantiasa mengawasi sepanjang waktu khususnya terhadap tujuan yang ingin dicapai, serta menanyakan pertanyaan seperti: o Kesenjangan seperti apa yang telah berhasil diidentifikasi? o Strategi seperti apa yang tepat untuk digunakan untuk menutup kesenjangan
tersebut?
o Seberapa siapkah orang-orang menciptakan perubahan?
Kepala sekolah akan terlibat dalam kegiatan berikut: o Melaksanakan rencana: Anggota komunitas madrasah menyusun strategi
yang sesuai dengan tujuan dan sasaran. Strategi adalah cara untuk mengatasi celah maupun hambatan yang ada yang selama ini menghalangi madrasah dalam mencapai tujuan dan sasaran. Strategi memberi gambaran berbagai kemungkinan kegiatan yang bisa dilakukan untuk mencapai tujuan sekolah. Strategi harus bersifat praktis, dapat dikelola dan fleksibel. Strategi mungkin muncul dari ide dan praktek yang dianggap terbaik di lapangan dan dari literatur profesional. Setiap tujuan yang telah ditetapkan memiliki daftar strategi yang berbeda-beda. Strategi merupakan tindakan terarah dan mengindikasikan bagaimana seluruh anggota komunitas madrasah terlibat dalam pelaksanaan kegiatan. Strategi digunakan untuk menghadapi perubahan, untuk mewujudkan tujuan dan memungkinkan adanya evaluasi pada saat dilaksanakan.
o Menyelenggarakan pengembangan staf: Hal ini akan membantu guru-guru
untuk melaksanakan upaya pengembangan sekolah. Ini merupakan kendaraan utama untuk melaksanakan usaha pengembangan sekolah. Menyeleksi isi pengembangan staf adalah hal yang penting dalam proses ini. Isi harus sesuai dengan tujuan pengembangan sekolah
o Mendokumentasikan hasil: Seperti juga data yang bisa mengarahkan kepada
pengembangan target, maka data juga harus mampu memandu madrasah dalam menganalisa kemajuan yang dicapai dalam upaya mencapai tujuan. Pekerjaan kepala sekolah adalah untuk memastikan bahwa semua data teridentifikasi dan pada akhirnya dapat memberikan pandangan tentang bagaimana murid bergerak maju menuju tujuan yang telah ditetapkan. Kepala sekolah harus selalu sadar tentang apa yang berhasil dan apa yang tidak.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
144
Kepala sekolah akan menanyakan hal-hal berikut: tindakan apa yang harus dilakukan untuk menyusun kemajuan menuju tujuan tertentu? Kapan data akan dikumpulkan? Oleh siapa? Seberapa sering data akan dikumpulkan? Dengan cara bagaimana data-data tersebut akan disajikan sehingga bisa dipahami oleh pihak yang berkepentingan? Kepala sekolah harus memastikan bahwa data yang ada tidak kebanyakan, sehingga diperlukan seleksi serta prioritas dalam pengumpulan data. o Melihat kembali usaha yang telah dilakukan: Kepala sekolah harus memastikan
bahwa semua orang berada dalam jalur yang tepat dalam usaha mencapai tujuan serta mengarahkan ulang setiap upaya jika memang diperlukan.
o Memodifikasi tujuan dan strategi: apabila tujuan tidak sesuai dengan kebutuhan
madrasah, maka sangatlah penting untuk melakukan berbagai penyesuaian terhadap tujuan dan strategi agar sesuai.
o Memikirkan kembali apa yang berhasil dan apa yang tidak: Kepala sekolah
harus bersikap sangat terbuka dalam hal ini. Tak ada gunanya bersikap terlalu kaku melakukan suatu tindakan hanya karena hal itu sudah terlanjur ditulis dalam rencana awal.
o Melakukan monitor terhadap hasil upaya pengembangan sekolah: Memonitor
hasil juga memiliki implikasi bahwa kepala sekolah memiliki wewenang memberikan balikan terhadap pihak yang berkepentingan, proses monitor ini memberikan kepastian tentang pertanggungjawaban dan keterbukaan.
o Menjalin kemitraan dengan pihak luar: Madrasah harus berpikir dalam
jangkauan yang lebih luas, dan mencari bimbingan yang bersifat profesional dari suatu jaringan yang lebih luas untuk membantu proses pengembangan sekolah.
o Menjaga kesinambungan komitmen menuju pengembangan yang terus-
menerus: Hal ini merupakan sesuatu yang sulit bagi kepala sekolah, namun hal ini sangat penting agar pihak yang berkepentingan tetap termotivasi untuk terus berupaya mewujukan proses pengembangan sekolah yang dinamis.
BAGIAN ENAM: PERAN KEPALA SEKOLAH
DALAM MERAYAKAN KESUKSESAN PENGEMBANGAN SEKOLAH
Pengembangan sekolah tidak akan terjadi dalam suatu lingkungan dimana terdapat suatu budaya yang terisolasi, yaitu suatu budaya dimana orang tidak tahu apa yang sedang dilakukan oleh orang lain atau apa tujuan masing-masing pihak.
145
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Pengembangan sekolah terjadi ketika tujuan dan upaya menyatu. Salah satu cara yang paling baik untuk menumbuhkan budaya yang berorientasi pada tujuan adalah dengan secara teratur mendorong dan merayakan usaha pengembangan, baik secara diam-diam maupun terang-terangan. Agar guru bekerja secara efektif bersama-sama, maka pencapaian mereka baik sebagai individu mapun sebagai kelompok harus diakui dan dirayakan. Sebagian besar guru berada pada posisi dimana kebutuhan akan pengakuan dan persetujuan yang diinginkannya tidak dapat terpenuhi. Kepala sekolah dan pemimpin sekolah memiliki tanggung jawab untuk mendorong usaha yang ada. Pujian harus selalu dikaitkan dengan keberhasilan tertentu dan ditujukan bagi prestasi individu maupun kelompok.
BAGIAN TUJUH: MENYUSUN RENCANA UNTUK MADRASAH MUJAHIDIN:
Madrasah Mujahidin terletak di desa terpencil dan memiliki 145 murid, 68 murid perempuan dan 77 murid laki-laki. Madrasah tersebut memiliki 4 guru perempuan dan 2 guru laki-laki, serta satu kepala madrasah laki-laki. Kepala sekolah sudah menjabat di madrasah selama 7 tahun. Masa tugas rata-rata guru yang bekerja di sekolah itu adalah delapan tahun. Kondisi sepintas yang bisa diamati di madrasah itu adalah: o Murid kurang disiplin o Kondisi bangunan madrasah rusak, banyak jendela yang hilang, cat yang mengelupas, dan kursi-kursi yang patah. o Tempat bermain berdebu dan tidak ada paving atau rumput o Orang tua tidak dilibatkan di sekolah o Sebagian besar guru memiliki dua pekerjaan agar bisa bertahan hidup o Kurikulum tidak sesuai dengan kebutuhan murid o Kurangnya komunikasi, baik di dalam sekolah maupun dengan masyarakat
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
146
SESI SEBELAS: PERENCANAAN PENGEMBANGAN SEKOLAH Fokus Ajaran Islam:
Islam mengajarkan kita pentingnya membuat perencanaan yang matang sebelum melaksanakan suatu program.
Fokus kepemimpinan: Tanpa adanya komitmen, yang ada hanyalah janji-janji dan harapan
. Namun tanpa rencana. ( Peter Drucker)
Tujuan:
Tujuan sesi ini adalah memantapkan seluruh materi yang telah didapat dalam sesi-sesi sebelumnya melalui tugas-tugas praktis yang terkait dengan kepemimpinan dan manajemen untuk meningkatkan kualitas madrasah.
Indikator: Pada · · · · · · ·
akhir Sesi Sebelas, peserta diharapkan mampu: Mengelompokkan data Menganalisa data Menyusun hipotesa terkait dengan data yang ada Menyusun tujuan berdasarkan data Merancang strategi khusus terkait dengan tujuan yang ingin dicapai Mendefinisikan kriteria evaluasi Memilih sebuah aspek di dalam madrasah yang akan dijadikan sasaran program pengembangan madrasah · Membuat garis besar sebuah program pengembangan sekolah
Waktu:
90 menit
Materi Tambahan:
Lembar Materi Sesi Sebelas
147
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Rincian Aktifitas Waktu
1. 30 menit
2. 60 menit
Metode Belajar
Aktifitas · Pelatih menjelaskan kepada peserta bahwa pada sesi sebelumnya, pengumpulan data untuk pengembangan sekolah telah dibahas. Karena pengumpulan data sangat penting untuk pengembangan sekolah, maka hal tersebut akan selalu dijadikan bahan pemikiran dalam sesi ini, disesuaikan secara praktis dengan kebutuhan di madrasah para peserta · Pelatih memberikan contoh kepada peserta tentang permasalahan yang saat ini sedang dibahas: Bagaimana cara meningkatkan kualitas pelatihan Bahasa Inggris di madrasah. · Pelatih meminta peserta untuk mengacu pada Sesi Sepuluh: Lembar Materi: Bagian Tiga D: Pengumpulan data. Masingmasing kelompok memberikan saran tentang langkah-langkah yang akan mereka ikuti untuk memastikan bahwa data yang dibutuhkan untuk menyelesaikan masalah ini sudah menyeluruh. · Kelompok melaporkan hasil diskusi. · Pelatih menjelaskan bahwa pada sisa sesi yang ada, peserta akan bekerja dalam kelompok-kelompok sekolahnya. Tugas masing-masing kelompok adalah untuk memikirkan implementasi dari Modul Hidup Sehat LAPIS atau Modul manajemen Perpustakaan LAPIS di dalam madrasah mereka. · Setiap kelompok harus menyusun
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
148
Bahan Lembar Materi: Sesi Sebelas
Lembar Materi Sesi Sebelas Kutipan di papan: Kepemimpinan adalah tentang perubahan
Cara terbaik untuk mengajak orang agar berani
tersebut. Rencana ini harus mencantumkan rincian kepemimpinan dalam pelaksanaan program serta menunjukkan bagaimana kepemimpinan ini akan didistribusikan dan bersifat partisipatif. Rencana ini juga harus menjawab pertanyaan yang dikemukakan pada Sesi Sebelas: Lembar Materi: Bagian Satu: Rencana proyek madrasah Anda · Pelatih menjelaskan kutipan yang tertulis di papan dan meminta tiap kelompok yang telah mengisi Lembar Rencana Program untuk menceritakan akan seperti apa kondisi perpustakaan mereka pada sesi dua belas nanti. Artinya, setiap kelompok akan mencoba melihat ke masa yang akan datang dan bercerita tentang kondisi perpustakaan atau program kesehatan di madrasah mereka enam bulan dari sekarang. · Pelatih menekankan bahwa setiap kelompok memiliki dua jenis tugas untuk diselesaikan: Tugas Satu: memperesentasikan rencana tertulis mengikuti panduan yang ada pada Sesi Sebelas: Lembar Materi: Bagian Dua: Lembar rencana program madrasah. Tugas Dua: menarasikan bagaimana wujud nyata rencana itu. Cerita ini juga akan memberikan informasi kepada peserta lain tentang jenis kepemimpinan seperti apa yang akan digunakan dalam proses tersebut. Untuk menarasikan cerita, peserta dari masing-masing madrasah akan melihat dirinya enam bulan mendatang untuk menggambarkan keadaan yang baru, misalnya di perpustakaan madrasah atau tentang Hidup Sehat di madrasah. Pelatih menjelaskan bahwa tiap kelompok akan menyajikan hasil dari dua tugas tersebut di Sesi Dua Belas.
149
menuju daerah yang tak dikenal adalah dengan membuat tempat itu tampak menarik dengan cara mengajak orang ke sana melalui imajinasi mereka.(Noel Tichy). Mengacu kembali padaLembar Materi : Sesi Dua: Bagian Lima: Bagaimana menceritakan sesuatu.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Lembar Materi: Sesi Sebelas Dan Akupun membuat rencana (pula) dengan sebenar-benarnya. (QS. 86:16) Keunggulan dapat dicapai jika Anda:
PEDULI lebih dari apa yang dianggap bijak oleh orang lain
MERESIKOKAN lebih dari apa yang dianggap aman oleh orang lain
BERMIMPI lebih dari yang dianggap masuk akal oleh orang lain
BERHARAP lebih dari apa yang dianggap praktis oleh orang lain (Anonim)
BAGIAN SATU: RENCANA program MADRASAH
Anda
Perencanaan program awalnya membutuhkan kegiatan mengumpulkan, mensintesa, serta menganalisa informasi dengan objektif dan detil untuk mendukung keputusan program yang memungkinkan penggunaan secara maksimum segala sumber daya untuk mencapai tujuan. Tanyakan kepada diri sendiri pertanyaan-pertanyaan mendasar berikut ini: 1.
2.
3.
4.
Apa yang kita inginkan? Permasalahan apa yang kita hadapi? Tetapkan tujuan sebagai solusi atas masalah tersebut. Perjelas tujuan menjadi beberapa poin saja. Apa yang kita miliki? Apa saja yang kita punya, yang bisa berguna dan membantu? Hal apa yang akan menjadi batasan bagi kita, yang harus kita atasi? Bagaimana kita memanfaatkan apa yang kita punya untuk mencapai apa yang kita inginkan? Hasilkan sekumpulan strategi untuk memanfaatkan sumber daya, menghindari rintangan dan mencapai tujuan. Pilihlah strategi yang paling efektif. Tentukan tentang organisasi (struktur, siapa melakukan apa, anggaran, jadwal). Apa yang akan terjadi saat kita melakukannya? Tentukan masalah monitoring, pelaporan dan evaluasi. Yang dimaksud dengan monitoring adalah mengawasi proses dari suatu kegiatan pada saat program tersebut dilaksanakan. Yang harus dimonitor bukan hanya tindakan yang diambil, namun juga hasil dari suatu tindakan. Hal ini perlu dilakukan agar suatu kegiatan tetap berada pada rel yang benar. Melaporkan adalah menyampaikan informasi, baik secara verbal maupun non verbal, kepada pihak-pihak yang berkepentinga, sehingga semuanya tahu hasil dari kegiatan monitoring yang dilakukan. Mengevaluasi adalah membuat penilaian tentang apa yang sedang terjadi serta apa dampak atau hasil dari suatu tindakan yang diambil, yang kesemuanya digunakan untuk merubah rencana, sasaran, tujuan atau strategi, apabila hal-hal tersebut memang perlu diubah.
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
150
Dalam tiap kasus, empat pertanyaan berikut saling terkait satu sama lain sebagai suatu kesatuan: (1) keinginan telah teridentifikasi (2) sumber daya yang dimiliki saat ini telah teridentifikasi (3) sarana yang digunakan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada untuk mencapai hasil yang diinginkan telah berhasil diidentifikasi (4) beberapa dampak dan konsekuensi telah bisa diprediksi Daftar pertanyaan yang lebih rinci adalah sebagai berikut: · Apa yang dimaksud dengan masalah? · Definisikan tujuan sebagai solusi terhadap masalah tersebut · Formulasikan tujuan menjadi sasaran · Identifikasi sumber daya dan keterbatasan · Susunlah sekumpulan strategi untuk memanfaatkan sumber daya · Pilih strategi yang paling efektif · Putuskan tentang masalah organisasi (struktur, siapa melakukan apa, anggaran, jadwal) · Putuskan tentang monitoring, pelaporan dan evaluasi
BAGIAN DUA: RENCANA PROGRAM Nama madrasah Judul program Siapa yang akan terlibat dalam kepemimpinan Gaya kepemimpinan yang digunakan Rasional program 3 tujuan program 1. 2. 3.
151
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Tujuan 1: 1. 2. 3. Tujuan 2: 1. 2. 3. Tujuan 3: 1. 2. 3.
Strategi Sumber daya yang dibutuhkan Keterbatasan Penerima Anggaran Waktu Evaluasi
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
152
SESI DUA BELAS: PRESENTASI MADRASAH Fokus Ajaran Islam:
Islam mendorong kita untuk menumbuhkan dan mengembangkan kualitas kepemimpinan kita, meningkatkan kerjasama tim, dan merencanakan program bersama.
Fokus Kepemimpinan:
Jangan pernah meragukan kemampuan merubah dunia yang datang dari sekelompok kecil orang-orang yang memiliki komitmen tinggi. Sebenarnya, cuma hal itulah yang sanggup merubah dunia. (Margaret Mead)
Tujuan:
Tujuan sesi ini adalah untuk merenungkan kembali pemahaman yang telah dicapai dalam sesi terdahulu dan untuk memperjelas rencana tiap madrasah dalam proyek kepemimpinan praktis.
Indikator:
Pada akhir Sesi Dua Belas, peserta diharapkan mampu: · Mempresentasikan rencana proyek kepemimpinan praktis · Melakukan refleksi tentang materi kepemimpinan · Melakukan refleksi tentang materi manajemen · Melakukan refleksi tentang materi pengembangan sekolah
Langkah-langkah Aktifitas: · · · ·
Pembahasan oleh pelatih Kuis Akhir Program Presentasi Refleksi
Waktu:
90 menit
Materi Tambahan:
Lembar Materi Sesi Dua Belas: Kuis Akhir program
153
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Rincian Aktifitas Waktu
1. 15
menit
2. 60 menit
3. 15
Metode Belajar
Aktifitas · Pelatih merangkum seluruh proses yang telah dijalani seluruh peserta sepanjang sesi workshop.
Lembar Materi Sesi Dua Belas : Kuis Akhir Program
· Pelatih meminta tiap peserta untuk mengerjakan Kuis Akhir program. · Masing-masing madrasah memberikan presentasi tentang rencana aplikasi praktis dari kepemimpinan sekolah melalui sebuah program madrasah dan juga menarasikan cerita tentang seperti seperti apa program madrasah yang akan dijalankan tersebut nantinya.
Presentasi
· Kegiatan Refleksi
Refleksi
menit
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
Bahan
154
Pengembangan kepemimpinan adalah suatu perjalanan seumur hidup, bukan sebuah kunjungan singkat (John Maxwell)
Lembar Materi: Sesi Dua Belas Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. (QS 103: 1-3)
Pemimpin terbaik adalah juga pembelajar terbaik
Belajar terjadi lebih awal. Selanjutnya, belajar memimpin. Jadi, apa yang Anda lakukan adalah melibatkan orang lain sepenuhnya dalam suatu pengalaman belajar bukan sekedar pengalaman memimpin- yang akan membantu mereka dalam seluruh aspek hidup mereka. Inilah keajaiban serta keceriaan dari memimpin apa yang sudah ada di sana! (Jim Kouzes)
BAGIAN SATU: KUIS AKHIR PROGRAM:
KEPEMIMPINAN DAN MANAJEMEN NAMA:
....
TANGGAL:
.......
1. Kepemimpinan:
a) adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir b) dijalankan oleh mereka yang memiliki kedudukan istimewa dengan wewenang tertentu c) tidak bisa dipelajari d) terbuka untuk siapa saja e) Semua jawaban di atas f) Tak satupun dari jawaban di atas
2. Kepemimpinan dalam madrasah merupakan tanggung jawab: a) b) c) d) e) f)
Kepala Sekolah Para guru Komite madrasah Murid Semua jawaban di atas Tak satupun dari jawaban di atas
155
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
3.Manajemen: a) b) c) d)
mirip dengan kepemimpinan adalah tentang memotivasi orang lain untuk mengikuti visi madrasah adalah tentang hubungan dengan orang lain berhubungan dengan upaya untuk memastikan bahwa pekerjaan yang bersifat praktis telah dilakukan e) Semua jawaban di atas f) Tak satupun dari jawaban di atas
4. Kepemimpinan bersama artinya: a) b) c) d) e) f)
Setiap orang mampu menjadi pemimpin pada suatu waktu Setiap orang harus mengambil giliran untuk memimpin Ada terlalu banyak pemimpin di dalam madrasah Tak ada cukup pemimpin di dalam madrasah Semua jawaban di atas Tak satupun dari jawaban di atas
5. Kepemimpinan oleh Kepala Sekolah: a) b) c) d) e) f)
Mengarahkan madrasah untuk mencapai visinya Berarti kepala sekolah adalah seorang ahli komunikasi yang hebat Berarti kepala sekolah adalah orang yang hebat Berarti kepala sekolah tahu bagaimana berbagi kepemimpinan Semua jawaban di atas Tak satupun dari jawaban di atas
6. Yang dimaksud dengan kepemimpinan guru madrasah adalah:
a) Seorang guru berlatih supaya bisa menjadi kepala sekolah b) Seorang guru memiliki kemampuan yang baik untuk mengorganisir, tapi bukan pengajar yang baik c) Seorang guru mampu memimpin, baik di dalam maupun di luar kelas d) Seorang guru telah belajar tentang kepemimpinan e) Semua jawaban di atas f) Tak satupun dari jawaban di atas
7. Kepemimpinan dalam komunitas madrasah: a) b) c) d)
Melibatkan orang yang memiliki wewenang dalam masyarakat Sangat sulit diwujudkan Hanya melibatkan komite madrasah Mengandung makna bahwa orang tua dan anggota masyarakat terlibat secara aktif dalam pengambilan keputusan di madrasah
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan
156
e) Semua jawaban di atas f) Tak satupun dari jawaban di atas
8. Misi madrasah: a) b) c) d) e) f)
ditulis oleh kepala sekolah memiliki panjang lebih kurang 500 kata ditulis ulang setiap tahun berisi tujuan madrasah semua jawaban di atas tak satu pun dari jawaban di atas
9. Visi madrasah: a) b) c) d) e) f)
harus dilihat kembali secara teratur berisi apa yang ingin dicapai oleh madrasah disusun oleh seluruh pihak yang berkepentingan berisi rincian rencana di masa yang akan datang semua jawaban di atas tak satu pun dari jawaban di atas
10. Seorang pemimpin madrasah yang efektif: a) b) c) d) e) f)
Merayakan prestasi murid dan staf tidak melibatkan orang tua tidak terlibat dalam penyusunan kurikulum Secara pribadi memutuskan apa yang terbaik bagi madrasah semua jawaban di atas tak satu pun dari jawaban di atas
157
Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen Madrasah untuk Pengembangan Sekolah Panduan Pelatihan