Daftar isi Pelapisan Poliester Tak Jenuh pada Permukaan Ultra Violet (UV) (Darsono)
Medium Density Fiberboard (MDF) dengan Teknik lradiasi
PELAPISAN POLIESTER TAK JENUH PADA PERMUKAAN MEDIUM DENSITY FIBERBOARD (MDF) DENGAN TEKNIK IRADIASI ULTRA VIOLET (UV) DarsoDo daD Sugiarto DaDu Pus lit bang Teknologi Isotop dan Radiasi (P3TIR), BATAN Jl. Onere Pasar Jumat, Jakarta ABSTRAK PELAPISAN POLIESfER TAKJENUH PADAPERMUKAAN MDF(MEDlUM DENSITY FIBERBOARD) DENGAN TEKNIK IRADIASI UV. Percobaan pelapisan permukaan Medium Density Fib'erboard(MDF)telah dilakukan dengan bahan pelapis poliester tak jenuh menggunakan radiasi ultra violet (UJt). Pelapisan dasar dilakukan dengan campuran poliester tak jenuh dan talk dengan perbandingan berat 9 : I cian penambahan fotoinisiator Darocur 1173 sebanyak 2 % berat poliester tak jenuh. Pelapisan atas dilakukan d~ngan poliester tak jenuh setelah ditambah zat wama dengan konsentrasi 0 %, 0,5 %, 1,0 %, 1,5 %, dan 2 % dan fotoinisiator sebanyak 3 % berat poliestertakjenuh. Proses pelapisan dilakukan menggunakan alat pelapisjenis rol, selanjutnya iradiasi UV dilakukan menggunakan lampu UV dengan intensitas 80 Watt/cm padaJ(~cepatan konveyor 2 m1menit; 3 m1menit; 4 m1menit; dan 5 m1menit. Parameter yang diuji meliputi kekerasan, kilap, kerekatan, dan ketahanan lapisan terhadap bahan kimia, pelarut dan noda. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa lapisan poliester tak jenuh pad a permukaan MDF mempunyai kekerasan Pendulum 88 detik, kilap 30 % hingga 34 % dan mempunyai kerekatan yang baik antara lapisan dasar dan lapisan atas, serta tahan terhadap bahan kimia, pelarut dan noda kecuali terhadap larutan natrium hidrosida 10%. Kata kunci:
Medium Density Fiberboard (MDF), poliester tak jenuh, iradiasi Ultra Violet (UV)
ABSTRACf SURFACE COATING OF UNSATURATED POLYESTER ON MDF (Medium DensiJy Fiberboard) BY USING UV IRRADIATION TECHNIQUE. Experiment on surface coating ofMDF have been done by using ultra violet (UV). Base coating was conducted by mixtured of unsaturated polyester and talc 9 : I and photoinisiator Darocur 1173 2 % by weight unsaturated polyester through UV curing method. The top coating was carried out using unsaturated polyester mixtured pigment with concentration of 0; 0.5 ; 1.0 ; 1.5 ; 2.0 % and -photoinisiator Darocur 1173 3 % by weigh unsaturated polyester. Coating process was conducted using{olJ coater: In case of UV-curing, the irradiation was carried out using a lamp of intensity 80 Watt/cm UV source at-conve'yor speed of 2 ; 3 ; 4 ; and 5 m1min. Parameters observed were Pendulum hardness, glossy adhesion and chemical, solvent and stain resistance. Experimental results showed that unsaturated polyester films on MDF surface have pendulum hardness of 88 sec. glossy of 30 - 34 %, good adhesion between base coat and top coat, and resistance to chemicals, solvent and stain except for 10 % sodium hydroxide solution. Key word: Medium Density Fiberboard (MDF), unsaturated polyester, Ultra Violet (UV) irradiation
PENDAHULUAN Penggunaan kayu dari tabun ke tabun terus meningkat baik sebagai IX1menuhan dalam negeri maupun sebagai komoditas ekspor penghasil devisa. Hal ini telah mendorong berbagai usaha untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produksi kayu di Indonesia [1]. Dewasa ini kebutuhan akan produk panel seperti papan partikel, kayu lapis, papan semen, medium density fiberboard (MDF) oriented strand board (OSB) dan
produk papan lainnya semakin meningkat dengan bertambahnya jumlah penduduk serta kenaikan standar hidup [2]. Kebutuhan akan barang-barang yang diprodcl-.si semakin beragam seperti furniture, meja komputer, dinding penyekat/peredam suara dan keperluan industri tertentu [2, 3]. Sebelum dipakai untuk suatu produk tertentu MD F di laminasi atau diperlukan proses 209
ISSN 1410-8720
Prosiding Simposium Nasional Polimer V
pelapisan dengan tujuan untuk melindungi perrnukaan kayu terhadap perlakuan yang bersifat merusak dan sebagai dekoratif, yang umumnya menggunakan polimer. Proses pelapisan dengan pengeringan (curing) seeara konvensional kebanyakan dilakukan dengan bantuan panas, katalisator dan pelarut. Selain earn konvensional juga telah dikembangkan teknologi pelapisan seeara radiasi dengan berkas elektron atau ultra violet (UV). Radiasi UV ini bersumber dari gelombang elektromagnetik dengan panjang gelombang berkisar antara 180 nanometer sampai dengan 400 nanometer. Radiasi ini merupakan bentuk perpindahan energi yang teIjadi melalui gelombang elektromagnetik. Pada saat suhu meningkat, UVakan mengeluarkan energi pada geiombang pendek (short wave) dan energi inilah yang dipakai dalam proses pengeringan [4 ]. Salah satu bahan pelapis yang digunakan untuk pelapisan pennukaan kayu seeara radiasi adalah resin poliester takjenuh. Bahan pelapis tersebut dipakai pada penelitian ini karenat mempunyai sifat yang keras dan tahan terhadap bahan kimia serta harganya relatif murah bila dibanding dengan resin lain. Pada penelitian ini MDF dipakai sebagai substrat karena bahan tersebut mempunyai pennukaan yang rata dan halus dengan densitas sekitar 0,46 g/em3 hingga 0,8 g/em3~ serta mempunyai modulus dan elastisitas yang baik.[5]. Pada umumnya pelapisan MDF dilakukan dengan bahan pelapis yang menutup tekstur pennukaan, karena tekstur pennukaan MDF kurang menarik penampilannya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan zat warna dan keeepatan konveyor terhadap sifat-sifat lapisan film poliester takjenuh hasil iradiasi UV pada pennukaan MDF. Penelitian ini berdasarkan hipotesa sebagai berikut: pengeringan teIjadi karena bahan pelapi,s yang mengandung senyawa-senyawa tak Jenuh dengan bantuan radiasi sinar UVakan melakukan polimerisasi radiasi, radiasi diserap oleh bahan-bahan yang reaktif dalam pelapisan, yaitu fotoinisiatoryang memulai reaksi berantai, Senyawa takjenuh pada umumnyamempunyai sifatfisikdan mekanikyang tinggi yang pengeringannya menggunakan berkas 210
elektron maupun sinar UV, akan menghasilkan polimeryangmempunyai sifatfisikdan mekananik yang baik dan tahan terhadap bahan kimia.
METODEPERCOBAAN
•
Bahan MDF dengan densitas 0,64 glem3 dan ketebalan 0,5 em digunakan sebagai substrat. Poliester takjenuh dengan nama dagang Yukalae BW-2250 produksi PT. Justus Ja~arta. Fotoinisiator2 hidroksi 2-metil-l-fenil-propanon dengan nama dagang Daroeur 1173 produksi BASE Zat warna putih (super white' merk Metapel Unipol. dipakai sebagai zat talk sebagai bahan pengisi, dan bahan kimia penguji , -.terdiri dari Asam Sulfat, Natrium Kar9-0nat;-Natrium Hidroksida, AsamAsetatdan 9tiIAlkohol bimtan Merck, Jennan, serta thinneh-
Peralatan ,Lampu sinar UV berkekuatan 10,4 kW yang mempunyai intensitas 80 Watt/em, buatan 1STStrahlen Teehnik GmbH, Jennan, dipakai s
Cara kerja Proses pelapisan pennukaan papan MDF baik pelapisan dasar maupun pelapisan atas, terdiridari pengampelasan, pelapisan dan iradiasi. MDF dengan ukumn 15 em x 20 em x 0,5 em diamplas dengan kertas amplas kehalusan 320 mesh, kemudian dibersihkan menggunakan kain. Bahan pelapis dasar dibuat dengan meneampur resin poliester tak jenuh dan talk dengan berbandingan berat 9 : 1. Bahan pelapis diaduk menggunakan batang pengaduk hingga homogen, dan ditambah fotoinisiator Daroeur 1173 sebanyak 2 %berat poliester tak jenuh. Bahan pelapis dasar
Pelapisan Poliester Tak Jenuh pada Permukaan Ultra Violet (UV) (Darsonoj
Medium Density Fiberboard (MDF) dengan Teknik/radiasi
dilapiskan pada pennukaan MDF menggunakan alat pelapis tipe roI, menghasiL1(anteballapisan sekitar 20 Jlm, kemudian diiradiasi dengan sinar UV pada kecepatan konveyor 3 m/p1enit. Lapisan yang terbentuk kemudian diamplas menggunakan kertas amplas 320 mesh, selanjutnya dilapisi Iapisan atas. Lapisan atas dibuat dengan caramencampur poliestertak jenuh dan zat warna putih dengan konsentrasi 0 %; 0,5 %; 1,0%; 1,5%; 2,0 % ditambah fotoinisiator Darocur 3 % berat poliestertakjenuh. Iradiasi dilakukan dengan UV pada kecepatan konveyor 2 m1menit,3 m1menit,4 m1menit dan 5 m1menit. Untuk mengetahui pengaruh perlakuan percobaan, sifat lapisan yang diukur meliputi pengujian kilap, warna, kekerasan, kerekatan, dan ketahanan terhadap bahan kimia, pelarut dan noda. Secara garis besar cara keIja pelapisan permukaan dengan radiasi UV dapat digambarkan seperti Gambar 1.
.
Contoh uji dibuat kotak-kotak sebanyak 100 kotak dengan ukuran setiap kotak 1,6 mm, kemudian pita perekat direkatkan dan ditekan dengan karetpenghapus, selanjutnya pita perekat ditarik cepat dengan sudut tarikan 45°. Keiekatan lapisandinyatakandalam persentinggal(%).. Nilai kerekatan memenuhi standar, apabila nilai % tinggal (lapisan yang merekat pada pennukaan kayu) > 50 %. Perubahan wama
Pengukuran dilakukan dengan menggunakan Chromameter jenis CR 200 b merk Minolta dengan sitem Hunter, sesuai ASTM-D 2620-68 (1981) [8]. Untuk melihat perubahan wama contoh uji pada chromameter telah dikonversi langsung ke nilai-nilai L, a, b. Pengukuran warna dengan chromameter digunakan parameter reflektan yang didasarkan pada pengukuran sinar pantul pennukaan benda " yang diukur pada panjang gelombang yang paling Pengujian dominan denganmemilih cahaya yang sesuaifilter \ Kilap adalah kemampuan suatu lapisan cahaya. pennukaan untuk memantulkan cahaya yang Kekerasan Pendulum datang pada sudut tertentu. Kilap Iapisan atas diukur dengan alat Glossmeter pada sudut 29° Kekerasan pendulum diukur menggunakan alat Pendulum Hardness Rocker sesuai standar dengan standar kilap 90,0 % sesuai dengan standar ASTM D 523-80 [6]. ISO 1523-1973 [9]. Pengujian dilakukan berdasarkan metode Koenig (sudut simpangan Kerekatan antara 6° dan 3°) dengan menekan pendulum-. Kerekatan antara permukaan kayu, pada pennukaan contoh uji kemudian dibaca lapisan dasar dan lapisan atas, diuji dengan jumlah ayunan. Kekerasan pendulum dinyatakan menggunakan pita perekat sesuai standar ASTM dalam detik dimana setiap ayunan bemilai 1,42 detik. D 2571-71 [7]. Pengampelasan
MDF
kertas ampelas 320 mesh
Iradiasi
UV
Kec. Konveyor, 2 ; 3 ; 4 ; 5 m/mehit
Pelapisan dasar Poliester takjenuh+talk+ Darocur 1173
Pelapisan atas Poliester tak jenuh+zat wama + Darocur 1173
Iradiasi
UV
Kec. Konveyor 3 mlmenit
Pengampelasan kertas ampelas 320 mesh
Gami?ar 1. Skema proses pelapisan permukaan MDF dengan iradiasi UV
211
Prosiding Simposium Nasional Polimer V
Ketahanan Terhadap Bahan Kimia, Pelarut dan Noda Pengujian dilakukan dengan earn spot test sesuai standar ASlM D 1308-79 [10]. Beberapa bahan kimia uji yang digunakan adalah : Asam Sulfat 10%, AsamAsetat 5 %, Natriwn Karbonat 5 %, Natrium Hidroksida 1 %, Alkohol 50 % dan thinner. Pengujian terhadap nodadilakukan menggunakan spidol permanen hitam, merah dan bim.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil pengujian kerekatan antara lapisan atas dan lapisan dasar pada perrnukaan MDF dapat dilihat dalam Tabel 1. Data tersebut menunjukkan bahwa lapisan dasar dengan ketebalan rata-rata 20 gjm2 setara dengan 20 mm, teballapisan atas 28 g! m2 hingga 37 gj m2, dengan demikian penambahan zat warna sampai 2 % meningkatkan ketebalan lapisan 9 g/m2 atau sekitar 9 mm. Hasil pengujian kerekatan antara lapisan dasar, lapisan atas dan MDF memenuhi standar ASTM, karena persen tinggal > 50 %. Tabell. Pengaruh penambahan zat wama dan kecepatan konveyor terhadap sifat kerekatan lapisan poliester tak jenuh pada permukaan pap an MDF. :(%)lapisan Tebal 95 Kerekatan dasar, 90 100 98 96 95 Tebal 97 37 3gjm2) I20 98 99 34 28 30 3(3 97 atas 32 100 lapisan Konveyor (mlmenit) Kecepatan (glm2) 2
212
ISSN 1410-8720
Hal inisarna dengan percobaan sebelumnya yaitupelapisan perrnukaan papan partikel dengan bahan pelapis pra-polimer Laromer secara radiasi [11]. Menghasilkan lapisan yang mempunyai kerekatan yang baik antara lapisan atas, lapisan dasar dan papan partikel yaitu nilai persen tinggal >50 %. Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan sementara bahwa penambahan zat warna 0,5 % sampai dengan 2 % pada bahan pelapis poliester tak jenuh dan kecepatan konveyor dari 2 m/menit sampai dengan 5 m1menit tidak begitu berpengaruh terhadap kerekatan lapisan film poliester tak jenuh denganMDF. Pengukuran warna lapisan dilakukan dengan menggunakan pemantulan sinar secara vertikal menggunakan alat ukur warna merk Minolta dengan pengamatan nilai L, a, b. DaIam sistem notasi warnaHanter, nilai Lmenyatakan cahaya pantul yang menghasilkan warna akromatik putih, abu-abu dan hitam, a menyatakan warn a kromatik campuran merah-hijau, sedangkan notasi b menyatakan warna kromatik campuran kuning-bim dengan nilai positifkuning dan negatifwarna bim. Nilai warna tersebut lebih mendekati panca indra penglihatan manusia [12]. Hasil pengukuran pengaruh penambahan zat warna terhadap nilai warna lapisan polimer disajikan pada pada Tabel 2. Data terse but menunjukkan contoh uji MDF, mempunyai nilai warna coklat kemerahan dengan nilai L 43 hingga 44,7 a sekitar 10 hingga 11,5 dan b I8,6sampai dengan 19,8. Warna dasar MDF coklat kemerahan tersebut dapat diubah menjadi lebihmuda dengan menambahkan zat warna putih sehingga dapat menaikkan derajat keputihan. Tabel 2 memberikan inforrnasi bahwa dengan meningkatnya konsentrasi zat warna pada bahan pelapis menaikka..'1nilai L (derajat putih) lapisan polimer pada perrnukaan lvfDF. Nilai warn a lapisan tanpa penambahan zat warna, warna L sekitar 43 sampai dengan 44,7, nilai a = 11 hingga 11,5dan nilai b = I8,6sampai dengan 19,8 selanjutnya penambahan zat warna sebanyak 1% sampai dengan 2 % meningkatkan nilai warna L menjadi sekitar 52, sehingga warna coklat tua
, Pelapisan Poliester Tak Jenuh pada Permukaan Medium Density Fiberboard (MDF) dengan Teknik lradiasi Ultra Violet (UV) (Darsono)
kemerahan menjadi lebih muda dengan menurunnya nilai wama a clanb nya serta nilai L atau putih meningkat sekitar 8 %. Dengan nilai L semakin tinggi menunjukkan wama putih semakin dominan karena campuran wama lain (a, b) berkurang. Penambahan zat wama dengan konsentrasi tinggi dapat menghambat terjadinya ikatansilang.Penambahan zatwama putihtersebut secara visual juga nampakjelas perbedaannya dengan contoh uji tanpa penambahan zat wama. Sedang pengaruh kecepatan konveyor pada kondisi penambahan zat wama yang sarna tidak nampak pengaruhnyaterhadapnilaiwama lapisan. Namun kecepatan konveyor dan penambahan zat wama berpengaruh terhadap kekerasan. Tabel2. Nilai rata-rata wama lapisan poliester takjenuh hasil iradiasi UV. a mlmenit b 333 12,0 52,7 11,1 9,8 49,5 43,0 50,0 50,8 52,8 51,3 51,7 14,8 12,4 14,2 12,3 19,8 9,0 6,8 9,3 8,6 49,3 16,2 16,3 16,5 12,1 9,2 9,1 44,3 19,0 16,3 11,1 10,6 52,3 13,8 7,9 7,8 49,4 14,5 11,3 11,5 8,0 8,3 52,0 9,5 44,7 43,1 48,0 18,6 11,0 Kecepatan Zat wama48,4 L
kecepatan konveyor semakin tinggi dosis iradiasi UV yang terserap oleh materi dan sebaliknya dengan kenaikkan kecepata.'1 konveyor maka dosis iradiasi yang diterima semakin lambat yang mengakibatkan pembentukan ikatan silangnya tidak sempuma. Kenaikan densitas ikatan silang meningkatkan kekerasan lapisan. Kekerasan lapisan dipengaruhi oleh lapisan dasar. Menurut SENG [13], bahwa pengukuran kekerasan tidak tepat untuk lapisan dengan tebal < 30 Ilm. Pengukuran ketebalan lapisan polimer yang terbenuk berkisar antara 28 g/m 2 hingga 37 g/m 2 atau setara dengan 28 mJlSampai dengan 37 mil. Nilai kekerasan pendulum lapisan yang terbentuk pada kecepatan konveyor 5 m1menit lebih lunak dibanding dengan kayu aslinya (MDF) karena dosis iradiasi yang terserab lebih kecil sehingga pembentukan derajat ikatan silangnya tidak sempuma dan menghasilkan lapisan yang lunak (masih agak lengket).
""
1; ~100 ".E
\00
80/ 70
~
60
•. ••. c
50
~
t B2m/menil 1/
C 3m/menrt
40
:
30 I,
""
£
20
~
10
1i!4m/menrt 115m/menil
o lJN-o
ZW-o,5
2•.••1.0
Konsentraal
Zw-1,5
Zw-2.0
Zit wlma, %
Gambar 2. Pengaruh penambahan zat wama dan kecepatan konveyor terhadap kekerasan 1apisan poliester tak jenuh hasil iradiasi pada permukaan MDF
Keterangan : L = putih-hitam, a = merah - hijau, b = kuning-biru
II Kekerasan Pendulum Gambar 2 menyajikan sifat kekerasan lapisan poliester takjenuh hasil iradiasi UV pada berbagai kecepatan konveyor clankonsentrasi zat warna. Kecepatan konveyor berpengaruh terhadap densitas ikatan silang, semakin lambat
Penambahan zat wan a berpengaruh terhadap kekerasan, semakin banyak zat warna yang ditambahkan akan menghambat terjadinya ikatan silang, karena zat wama (pigmen) tersebut menghalangi radiasi UV menembus materi yang mengakibatkan lapisan tidak kering sempuma. Pada percobaan ini penambahan zat warn a optimum sebanyak 1% dengan kecepatan konveyor 2 m / memt diperoleh lapisan poliester tak jenuh dengan nilai kerkerasan pendulum mencapai 88 detik, sedang kekerasan papan MDF = 56 detik.
213
Prosiding Simposium
Nasional Polimer V
ISSN 1410-8720
Kilap
Ketahanan Lapisan Film Poliester Tak Jenuh Terhadap Bahan Kimia Pelarut dan
Dari segi kilap, lapisan permukaan dapat Noda dibagi ke dalam 3 golongan, yaitu kilap tinggi (high gloss) 60 % hingga 100%, kilap medium Hasil pengujian ketahanan lapisan polimer (medium gloss) 20 % sampai dengan 59 %, dan kilap rendah (low gloss) < 20 % [15]. Kilap ...variasi kecepata ko~veyo~apat ~ilihat poliester tak Prod jenu~aSilltadiaSi) UV dengan lapisan poliester tak jenuh pada permukaan pada Tabel3. uk p liestel151asanyadlSUSun pap an partikel (MDF) yang diiradiasi dengan oleh bahan pengikat poliester tak jenuh dan sinar UV dapat dilihat pada Gambar 3. Pada monomer-monomer kimia seperti stiren, dan gambar histogram terse but terlihat bahwa pengeringan selalu dimulai dengan penambahan kecepatan konveyor berpengaruh terhadap kilap katalis. Pengeringan dengan sinar UV bahan lapisan. Pada kecepatan konveyor 2 m/menit dan pelapisnya ditambahkan [otoinisiator. 3 m/menit dan penambahan zat warna sampai Produk-produk ini memplmyai kepadatan yang I % menghasilkan nilai kilap lapisan poliester tak tinggisehinggamemberikansifat fisikdan mekanik jenuh berkisar antara 29 % sampai dengan yang baik serta tahan terhadap bahan kimia [14]. 34 %, sedang penambahan zat warna sebanyak Pada Tabel 3 menunjukkan bahwa lapisan 1,5% dan 2 % kilap lapisan mulai menurun, pada Tabel 3. Ketahanan lapisan polester tak jenuh kecepatan konveyor 2 m/menit dan 3 m/menit pada permukaan MDFterhadap bahan kimia, pelarut dan noda. nilai kilapnya 25 % sampai dengan 29 %. Bila ---+ ' --Kooveyor + + Kecepatan B I F D C G H E 3A I'bda 233 kecepatan konveyor semakin cepat maka dosis Kimia Za! \\3rTI3 0 4523 0.5 2,0 1.0 1.5 (%) 2 (m'menit) yang dierimasemakin kecil sehinggapembentukan ikatan silangnya semakin lambat sebagai contoh lapisan yang dihasilkan setelah diiradiasi dengan kecepatan koveyor 5 m /menit menghasilkan kilap lapisan 9% dan lapisan yang diiradiasi pada kecepatan konveyor 4 m/menit nilai kilapnya sekitar 20%. Dari gambar histrogram berikut ini menununjukkan bahwa pada kecepatan konveyor 2 m1menitsampaidengan 3 m/menit menghasilkan nilai kilap lapisan poliestertakjenuh dengan nama dagang Yucalac BW-2250 berkisar antara 29 % hingga 4 % . Kilap lapisan poliester hasil iradiasi sinar UVtersebut termasuk golongkan lapisan dengan kilap menengah. 50 45J
401--
a 2m1menit
i :1] ;<
20
C 3m1menit
15 ~
1:14m1menit
10j~ 5"
lI5mlmenn
o ZwaO
Zw-O.5
ZZw-1.0
Zw-1,5
Zw-2.0
Konsentrasi zat warna, %
Gamba!" 3. Pengaruh penambahan zat wama dan kecepatan konveyor terhadap kilap lapisan poliester tak jenuh hasil iradiasi UV pada permukaanMDF 214
Keterangan : PET = Poliester tak jenuh, Zw = zat wama , Ft = fotoinisiator Darocur 1173 A = 5 % Asam asetat = 10% Natrium hidroksida B C = 10 % Asa~ sulfat D = 1% natrium karbon at E = Tthinne,r F = Alkohol 50 % G = Spidol merah H = Spidol biru I = Spidol hitam = tahan + = tidak tahan '
Pelapisan Poliester Tak Jenuh pada Permukaan Ultra Violet (UV) (Darsono)
Medium Density Fiberboard (MDF) dengan Tekn;k [rad;as;
polimer poliester tak jenu{1 hasil iradiasi uv tahan terhadap bahan kimia penguji : 50 % Alkohol, 10 % Asam Sulfat, 5 % Asam Asetat, 1 % Natrium Karbonat thinner, atau pelarut, karer.a bahan pelapis poliester takjenuh setelah iradiasi UV membentuk ikatan silang dengan gugus aromatik (stiren). Dari hasil pengujian terhadap bahan kimia, pelarut dan noda contoh uji menunjukkan bahwa tidak ada bekas, perubahan warna atau kerusakan yang terjadi, kecuali terhadap Natrium Hidroksida 10 %. Natrium hidroksida 10 % menyebabkan bekas pada seluruh contoh uji. Hal ini karena Natrium Hidroksida adalah basa kuat, gugus OH-nya akan bereaksi dengan gugus aromatik yang tidak ikut bereaksi dalam pembentukan ikatan silang, sehingga menimbulkan kerusakan atau penurunan kilap dan perubaha.'1 wama pada lapisan poliestertakjenuh. KESIMPULAN Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa resin poliester takjenuh dapat dipakai untuk pelapisan permukaan MDF dengan penambahan zat wama sebanyak 1 % dan penambahan fotoinisiator sebanyak 3 % dengan iradiasi UV pada kecepatan konveyor 2 m/menit menghasilkanlapisandengankekerasanpendulum 88 detik, kilap 34 %, nilai wama L, a, b adalah L = 52, a = 7,8 dan b = 12,1 dan kerekatan antara lapisan dasar, lapisan atas dan MDF memenuhi standar dengan persen tinggal antara 94 % sampaidengan 100%. Lapisan film poliester tak jenuh mempunyai ketahanan terhadap bahan kimia, pelarut dan noda kecuali larutan NaOH 10%. UCAPANTERIMAKASIH Ucapan terimakasih disampaikan kepada sdr Rojali dan Yoga Prarnana dari Balai Iradiasi I . P3TIR-BATAN yang teIah membantu proses pelapisan dan iradiasi UV. DAFTAR PUSTAKA [1]. ANONYMOUS, Apkindo Directory, Edition (1996)
4th
[2]. ANONYMOUS, Furniture Design and Manufacturing-Solid Wood & Panel Tech. [3]. F D M ASIA, Singapore, Nov.-Des. (1999) 50 [4]. ERWINSYAH DAN DARMOKO, Papan Partikel dari Tandan Kosong Sawit, Prosiding SeminarNasional III, Masyarakat Peneliti Kayu Indonesia, Universitas Winayamukti, (2000) 415 [5]. HOLMAN, R., and FLORING, R.E., UV and EB Curing Formulation Printing [6]. MALONEY, M. T., Modern Particleboard and Dry Process Fiberboard Manufacturing, Miller Freeman Publication, Inc .. 500 Howard Street, San Fransisco, ( 1977) [7]. ANONYMOUS, Annual Book of ASTM Standard, Part 27, ASTM D 2571-81 Philadelphia (1980) 532 [8]. ANONYMOUS, Annual Book of ASTM Standard, Part 27, ASTM D 2571-71 Philadelphia (1982) 474 [9]. ANONYMOUS, Annual Book of ASTM Standard, Part 27, ASTM D 2620-68 Philadelphia (1982) [IO].ANONYMOUS, Annual Book of ISO Standard, Pendulum Hardness, ISO 1523, (1973) (E) 348 [11].ANONYMOUS, Annual Book of ASTM Standard, Part 27, ASTM D 1308-79 Philadelphia (1982) 174 [I2].TRIMULYADI, 0., SUNDARDI, E, dan DARSONO, Pelapisan Permukaan Papan Partikel dengan Bahan Pelapis Pra-polimer Laromer, Prosiding APISORA, (1989) 174 [13].TANHINDARTO, R.P., KYCKY dan ARMAND, Pengukuran Dosimeter Perpeks Merah deI1~an Alat Ukur Chromameter, Prosiding Presentasi Ilmiah Keselamatan Radiasi dan Lingkungan V,(1977) 32 [I4].SENG, H.P., Test Methods for the Characterizution of UV and EB Cured Printing Varnishes,Part], BETAGAMMA 3 (1989) 10 [I5].H1 INTER, R.S., Methods of Determining Gloss, Procedings, ASTM, 36, Part II (1936) 783
215
