Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
11 Pages
ISSN 2302-0156 pp. 89- 99
PELAKSANAAN SUPERVISI PENGAJARAN DALAM MENINGKATKAN PROSES BELAJAR MENGAJARDI SMA NEGERI 5 KOTA BANDA ACEH Maya putri1, Prof. Dr. Murniati AR, M. Pd2, Dr. Khairuddin M.Pd3 Magister Administrasi Pendidikan, Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh 2,3) Prodi Magister Administrasi Pendidikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh 23111, Indonesia Email:
[email protected] kh,
[email protected]. 1)
Abstract: Teaching Supervision aims to improve the quality of teaching and learning, so as to improve and develop the professional qualifications of teachers. This study was conducted to determine: (1) The supervision of the teaching program; (2) Technical supervision of teaching, and (3) Barriers faced by principals. This study used a qualitative approach with descriptive methods, with techniques of data collection is done through interview, observation guidelines, and documentation. Subjects were principals, supervisors and teachers at SMAN 5 Banda Aceh. Results of the study found: (1) The supervision of the teaching program implemented by school principals are formulating academic activities, namely; intensify hours to go to class, controlling the PBM, review teaching materials and learning tools, study SKL, the guidance of additional learning and workshops (2) Technical supervision by the principal direct and indirect: which techniques are more directly lead to the supervision of individual ie principals directly supervising senior teachers who have been appointed, while the supervision of indirect form of supervision groups by assigning senior teacher supervises teachers who have a rank below that have been arranged in groups MGMP, and (3) Barriers faced by principals in the implementation of the supervision of teaching is limited time to implement all the programs that have been scheduled in the work program and collide supervision schedule that has been programmed by the principal. While the obstacles encountered in the implementation of the regulatory supervision of the teaching is the number of trained teachers and the distance traveled to school. Expected to supervisors and principals in order to direct the teachers to improve teaching and learning through the program, and technical supervision, so that the barriers faced by teachers can be addressed effectively and efficiently. Keywords :Key word: Teaching supervision, and Teaching And Learning Process Abstrak: Supervisi pengajaran bertujuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehingga dapat memperbaiki dan mengembangkan kualifikasi professional para guru. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui: (1) Program supervise pengajaran; (2) teknik supervisi pengajaran dan (3) Hambatan yang dihadapi kepala sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif, dengan teknik pengumpulan data dilakukan melalui pedoman wawancara, pedoman observasi, dan studi dokumentasi.Subjek penelitian adalah kepala sekolah, pengawas dan guru di SMA Negeri 5 Kota Banda Aceh. Hasil penelitian ditemukan: (1) Program supervisi pengajaran yang dilaksanakan oleh kepala sekolah adalah merumuskan kegiatan-kegiatan akademik yaitu; mengintensifkan jam masuk kelas, penertiban perangkat PBM, telaah bahan ajar dan alat pembelajaran, telaah SKL, bimbingan belajar tambahan, dan kegiatan workshop ; (2) Teknik supervisi oleh Kepala Sekolah secara langsung dan tidak langsung: dimana tekhnik secara langsung lebih mengarah pada supervisi individu yaitu kepala sekolah langsung mensupervisi guru senior yang telah ditunjuk, sedangkan supervisi tidak langsung adalah berupa supervisi kelompok dengan menugaskan guru senior mensupervisi guru-guru yang mempunyai kepangkatan dibawahnya yang telah diatur dalam kelompok MGMP dan (3) Hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi pengajaran adalah terbatasnya waktu dalam melaksanakan semua program yang telah diagendakan dalam program kerja dan berbenturan jadwal supervisi yang telah diagendakan oleh kepala sekolah. Sedangkan hambatan yang dihadapi pengawas dalam pelaksanaan supervisi pengajaran adalah banyaknya guru binaan dan jauhnya jarak tempuh antar sekolah. Diharapkan kepada pengawas dan kepala sekolah agar dapat mengarahkan guruguru dalam meningkatkan proses belajar mengajar melalui program, dan teknik supervisi, sehingga hambatan yang dihadapi guru dapat diatasi secara efektif dan efisien. Kata Kunci: Supervisi Pengajaran, dan Proses Belajar Mengajar
89 -
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala komponen diantaranya adalah kepala sekolah, guru
PENDAHULUAN Era globalisasi merupakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang telah menimbulkan persaingan dalam berbagai bidang, yang menuntut masyarakat Indonesia untuk memantapkan diri dalam peningkatan kualitas dan sumber daya manusia yang unggul, mampu berdaya bersaing, menguasai IPTEK, serta mempunyai etos kerja yang tinggi. Perwujudan manusia yang berkualitas tersebut
menjadi
tanggungjawab
pendidikan
terutama dalam mempersiapkan peserta didik menjadi subjek yang makin berperan, menampilkan keunggulan yang tangguh, kreatif, mandiri, dan
Pendidikan adalah usaha sadar yang sengaja dirancangkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Di samping itu, pendidikan merupakan bagian integral dalam kehidupan manusia, di mana manusia dapat membina kepribadiannya dengan jalan mengembangkan potensi yang dimiliki sesuai
penyelenggaraannya
tidak
bermutu
dalam
hanya
melalui
transformasi ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi harus didukung oleh peningkatan profesionalisme dan sistem manajemen tenaga kependidikan serta pengembangan kemampuan peserta didik dalam memilih dan mengambil keputusan.Pengembangan tersebut tidak hanya menyangkut aspek akademis, tetapi juga menyangkut aspek perkembangan pribadi, sosial, kematangan intelektual dan sistem
merupakan
inti
dari
proses
pendidikan formal, maka jika ditelusuri secara mendalam
memberikan didiknya.
kemampuan
Kepala
manajerial
dasar
sekolah
sekaligus
bagi
sebagai
leader
peserta pelaksana
dalam organisasi
sekolah adalah kunci sukses dalam terlaksananya proses
pendidikan.
Sebagai
pengelola
suatu
lembaga pendidikan formal tentunya kepala sekolah harus memiliki pengetahuan lebih untuk dapat memahami fungsi dan tugas serta tanggung jawab yang melekat yaitu fungsi leader, edukator,
Sebagai pemimpin formal, kepala sekolah bertanggung pendidikan
jawab
atas
melalui
tercapainya upaya
tujuan
peningkatan
profesionalisme tenaga kependidikan ke arah peningkatan hasil belajar peserta didik. Untuk itu, kepala sekolah bertugas melaksanakan fungsi
pencapaian tujuan pendidikan, maupun penciptaan iklim sekolah yang kondusif bagi terlaksananya proses pendidikan secara efektif dan efesien. Supervisi
diartikan
menentukan
kondisi
sebagai atau
aktivitas
yang
syarat-syarat
yang
esensial yang akan menjamin tercapainya tujuantujuan pendidikan. Supervisi pendidikan pada umumnya mengacu pada usaha perbaikan situasi pada proses belajar mengajar. Supervisi yang ada di sekolah dewasa ini lebih cenderung melakukan inspeksi, dimana
nilai peserta didik. Sekolah
dibangun suatu sistem persekolahan yang dapat
kepemimpinannya baik yang berhubungan dengan
dengan nilai-nilai di dalam masyarakat. yang
fungsi dan tugas utamanya dengan baik, maka perlu
supervisor, motivator dan inovator.
profesional dalam bidang masing-masing.
Pendidikan
dan pesertadidik.Agar sekolah dapat menjalankan
terjadi
interaksi
antara
berbagai
supervisor
dalam
pelaksanaannya
cenderung
mencari-cari kesalahan dari pada guru tanpa ada sebuah pembinaan serta pembenaran atau perbaikan Volume 4, No. 3 Agustus 2016
- 90
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dari sesuatu yang telah disalahkan. Di samping itu,
sekolah tersebut adalah guru dalam mengajar di
sering juga terlihat bagaimana tidak efektifnya
kelas, bukan didasarkan dari hati nurani tetapi
kepala sekolah membagi waktunya dalam bekerja.
karena perintah atasan, sehingga berimbas bagi
Di mana sebagian besar waktunya digunakan untuk
aktivitas belajar mengajar di sekolah yang pada
mengerjakan tugas rutinitas adminstrasi di kantor,
gilirannya akan berdampak negatif pula kepada
sementara
kualitas pendidikan peserta didik.
guru
tidak
cukup
mendapatkan
pengawasan yang baik dalam proses pembelajaran, atau kepala sekolah melaksanakan pengawasannya hanya
sekedarnya
saja
tanpa
adanya
upaya
mengembangkan dan memperbaiki cara kerja tenaga mengajar.
KAJIAN PUSTAKA
A. Konsep Supervisi Pengajaran Secara etimologis, istilah supervisi diambil dari perkataan bahasa Inggris supervision artinya
Dalam kegiatan supervisi selalu terikat oleh
pengawasan di bidang pendidikan.Supervisi terdiri
ruang dan waktu, dan dalam suasana saling
dari dua kata, yakni super berarti atas, dan visi
berinteraksi antara pengawas dengan yang dibina.
berarti visi berarti lihat, tilik, awasi. Sutisna
Tugas seorang pengawas pada hakikatnya adalah
(Wahyudi,
membimbing guru bagaimana cara mengajar yang
sebagai bantuan dalam mengembangkan situasi
baik, maka pengawas dituntut untuk memiliki
belajar mengajar yang lebih baik. Dengan perkataan
kemampuan mengajar melebihi guru atau orang-
lain, supervisi adalah suatu kegiatan pembelajaran
orang yang dibinanya. Selain membimbing guru
yang disediakan untuk membantu para guru untuk
tentang cara mengajar yang baik, seorang pengawas
meningkatkan kemampuan dalam menjalankan
pendidikan juga bertugas untuk memodifikasi atau
tugas pengajaran”.
merubah perilaku guru.
2012:98)
mengartikan:
“Supervisi
Dari kutipan di atas, dapat disimpulkan
Dari pengamatan awal, di SMA Negeri 5
bahwa
supervisi
pada
hakikatnya
melakukan
Kota Banda Aceh ditemukan bahwa masih adanya
pengawasan terhadap proses pendidikan di sekolah,
guru yang terlambat datang ke sekolah, guru
tetapi dalam pelaksanaannya bukan untuk mencari-
mengajar tanpa persiapan, minimnya pemeriksaan
cari kesalahan guru dalam kegiatan pembelajaran
PR siswa, dan memberikan evaluasi kepada siswa.
atau kesalahan kepala sekolah dalam memimpin
Penyebab kesemuanya itu diduga karena tidak
bawahannya,
terlaksananya supervisi pengajaran secara ideal.
diarahkan kepada usaha untuk memberikan bantuan
Supervisor
dalam
bagi guru-guru dan juga kepala sekolah agar ia
pelaksanaannya masih melalui pendekatan inspeksi
dapat menjalankan tugas tersebut dengan lebih baik.
melakukan
supervisi
melainkan
supervisi
itu
lebih
yang terkesan supervisi itu hanya mencari-cari kesalahan dari guru tanpa memperbaiki atau
B. Prinsip Supervisi Pengajaran
bantuan terhadap kesalahan yang dilakukan oleh
Pelaksanaan supervisi pengajaran harus
guru yang disupervisi.Permasalahan lain yang di
berpedoman dan mentaati prinsip-prinsip supervisi
91 -
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala pendidikan.Prinsip supervisi pengajaran antara lain
1. Tujuan Supervisi Pengajaran
adalah ilmiah yang berarti sistematis dilaksanakan
Para
secara
mengenai tujuan supervisi pendidikan sesuai sudut
tersusun,
demokratis,
kontinue,
kooperatif,
teratur,
objektif,
pendidikan
mempunyai
pandangan
alat,
pandang masing-masing, namun mereka sepakat
konstruktif, dan kreatif.Kegiatan supervisi menaruh
tujuan inti dari supervisi pengajaran adalah
perhatian
membantu
utama
meningkatkan
pada
menggunakan
ahli
bantuan
yang
kemampuan
dapat
guru
meningkatkan
kualitas
profesional
profesionalnya dalam mengajar. Sahertian dan
guru.Kemampuan profesional ini tercermin pada
Mataheru (Wahyudi, 2012:99), menyatakan bahwa:
kemampuan guru memberikan bantuan belajar
“Tujuan supervisi ialah memperkembangkan situasi
kepada muridnya, sehingga terjadi perubahan
belajar dan mengajar yang lebih baik. Yang
perilaku akademik pada muridnya. Lebih khusus
dimaksud situasi belajar dan mengajar ialah situasi
Bafadal
2013:44-45)
dimana terjadi proses interaksi antara guru dengan
menyebutkan prinsip-prinsip supervisi pengajaran,
siswa dalam usaha mencapai tujuan belajar yang
yaitu:
ditentukan”.
(Jasmani
dan
Mustofa,
(1) Supervisi pengajaran harus mampu
2012:104)
Selanjutnya, mengatakan:
Glikman “Tujuan
(Sagala, supervisi
menciptakan hubungan kemanusiaan
pengajaran untuk membantu guru-guru belajar
yang harmunis;
bagaimana
(2) Supervisi
harus
dilakukan
secara
meningkatkan
kapasitasnya,
agar
kemampuan
murid-muridnya
dan dapat
mewujudkan tujuan belajar yang telah ditetapkan”.
berkesinambungan; (3) Supervisi pengajaran harus demokratis;
Berdasarkan kedua pendapat tersebut di atas, dapat
(4) Supervisi pengajaran harus komparatif;
disimpulkan bahwa tujuan supervisi adalah secara
(5) Supervisi pengajaran harus konstruktif;
umum
dan
untuk
membantu
guru
meningkatkan
kemampuannya agar menjadi guru yang lebih baik
(6) Supervisi pengajaran harus objektif
dan profesional dalam melaksanakan pengajaran, sehingga proses belajar mengajar berada dalam rangka mencapai tujuan sekolah dan juga mencapai
C. Tujuan dan Fungsi Supervisi Pengajaran Supervisor perlu memahami dengan jelas tujuan dan fungsi supervisi pengajaran yang dipercayakan
kepada
dalam
usaha
ke
arah
tujuan pendidikan nasional. 2.
Fungsi Supervisi Pengajaran Mengacu
pada
tujuan
supervisi
tercapainya tujuan pendidikan.Untuk itu, tujuan dan
pengajaran, maka perlu diketahui fungsisupervisi
fungsi merupakan tugas pokok seorang supervisor
pendidikan.
di bidang pendidikan.
fungsi penilaian (evaluation) yaitu penilaian kinerja
Supervisi
pendidikan
mempunyai
guru dengan jalan penelitian (research) yaitu pengumpulan informasi dan fakta-fakta mengenai kinerja guru dengan cara melakukan penelitian. Volume 4, No. 3 Agustus 2016
- 92
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kegiatan evaluasi dan reserch ini merupakan usaha
D. Teknik Supervisi Pengajaran
perbaikan (improvement), sehingga berdasarkan
Teknik supervisi merupakan cara-cara yang
data dan informasi yang diperoleh oleh supervisor
ditempuh
supervisor
dapat
tertentu,
baik
dilakukan
perbaikan
sebagaimana
mestinya
meningkatkan
kualitas
dan
tujuan
guru
akhirnya
dapat
penyelesaian masalah manajerial dengan sasaran
dalam
kepala
kinerja
guru
yang
sekolah
berhubungan
dalam
dengan
mengembangkan
kelembagaan serta masalah-masalah lain yang
Fungsi utama supervisi menurut Pidarta dan
mencapai
kinerja
melaksanakan tugas mengajar.
(Fathurrohman
untuk
Suryana,
2011:35)
dapat
dibedakan menjadi dua golongan besar, yaitu:
berhubungan, serta berorientasi pada peningkatan mutu pendidikan dan masalah akademik dengan sasaran para guru kelas dan atau mata pelajaran
(1) Fungsi utama ialah membantu sekolah yang
untuk memperbaiki proses pembelajaran di kelas, di
sekaligus mewakili pemerintah dalam usaha
laboratorium, dan atau di alam bebas serta
mencapai
memperbaiki pencapaian hasil belajar peserta didik.
tujuan
pendidikan,
yaitu
membantu perkembangan individu para
Jasmani
dan
Mustofa
(2013:70)
mengemukakan: “Teknik adalah langkah-langkah
siswa; (2) Fungsi tambahan yaitu membantu sekolah
konkret yang dilakukan oleh seorang supervisor,
dalam membina guru-guru agar dapat
dan teknik yang dilaksanakan dalam supervisi dapat
bekerja
ditempuh melalui berbagai cara, yakni pada
dengan
baik
dan
dalam
mengadakan kontrak dengan masyarakat
prinsipnya
dalam rangka menyesuaikan diri dengan
harapan-harapan
tuntutan
Selanjutnya,
masyarakat
serta
sekaligus
supervisor
berusaha
menjadi
Depdikbud
merumuskan
sebuah
kenyataan”.
(Masaong,
2012:71),
mengemukakan: “Teknik-teknik supervisi meliputi:
memelopori kemajuan masyarakat.
kunjungan kelas, pertemuan pribadi, rapat dewan Dari
atas, dapat
guru/ staf, kunjungan antar kelas, kunjungan
dirangkumkan bahwa fungsi supervisi adalah
sekolah, kunjungan antar sekolah, dan pertemuan
supervisi ke arah perbaikan dan peningkatan
dalam rapat sekolah.
kualitas
pendapat
belajar
tersebut
arahan,
Dari kedua pendapat tersebut di atas, dapat
bimbingan, dan contoh pelaksanaan mengajar dari
disimpulkan bahwa teknik supervisi adalah langkah
kepala
dalam
konkret yang dilaksanakan oleh supervisor dalam
melaksanakan tugasnya.Dengan demikian, supervisi
supervisi melalui berbagai cara ditempuh supervisor
mempunyai fungsi yang sangat menentukan bagi
untuk
usaha peningkatan profesionalisme guru.
diharapkan
sekolah
mengajar
di
kepada
melalui
guru-guru
mencapai harapan
tujuan
tertentu,
tersebut
menjadi
sehingga sebuah
kenyataan. Teknik dapat digunakan supervisor dalam membantu guru meningkatkan situasi belajar mengajar, 93 -
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
baik
secara
kelompok
(group
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala techniques), maupun secara perorangan (individual
pengelolaan
techniques) ataupun dengan cara langsung yaitu
pendidikan dan sebagainya. Jangkauan supervisi
bertatap muka, dan cara tak langsung yaitu melalui
sebenarnya begitu luas, tidak hanya menyangkut
media komunikasi (visual, audial, audiovisual).
kegiatan-kegiatan yang terjadi di dalam kelas, tetapi
Adapun beberapa teknik supervisi yang lazim
juga kegiatan-kegiatan di luar kelas. Sergiovanni
digunakan
dalam
(Muslim, 2013:95) menyatakan bahwa: “Supervisi
melakukan supervisinya yaitu: kunjungan dan
umum tersebut menyangkut berbagai aktivitas yang
observasi kelas, pertemuan indvidual (Individual
berhubungan dengan perbaikan pengajaran dan
Comference),
pertumbuhan guru-guru yang terjadi dalam satu
dan
diterapkan
diskusi
supervisor
kelompok
(Pertemuan
keuangan
persekolahan
sekolah
tertentu”.
atau
kantor
Kelompok), rapat dewan guru/ staf, demonstrasi
wilayah
Selanjutnya,
mengajar, intervisitasi, buletin supervise, dan
menurut Fathurrohman dan Suryana (2011:40),
perpustakaan profesional.
yaitu: Supervisi umum adalah kegiatan supervisi yang dilakukan terhadap kegiatan-kegiatan yang tidak
E. Model Supervisi Pengajaran Supervisi mengandung pengertian yang
termasuk pengajaran (kurikuler), sebagai contoh
luas.Setiap kegiatan atau pekerjaan yang dilakukan
dari kegiatan ini adalah supervisi terhadap
di sekolah ataupun di kantor-kantor memerlukan
perlengkapan sekolah dan kantor, supervisi
adanya supervisi agar sebuah pekerjaan dapat
terhadap administrasi perkantoran dan supervisi
berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang
terhadap keuangan sekolah.
telah ditentukan. Berdasarkan banyaknya jenis
Berdasarkan kedua pendapat tersebut di
pekerjaan yang dilakukan oleh guru-guru maupun
atas, dapat disimpulkan bahwa supervisi umum
para kepala sekolah dan pegawai, karyawan, dan
diarahkan pada hal-hal yang mendukung terjadinya
staf sekolah, mengacu kepada beberapa uraian
proses belajar pendidikan seperti fasilitas dan
tentang supervisi pendidikan, dapat dijelaskan
sarana-prasarana
bahwa supervisi di dalam dunia pendidikan
pendidikan diarahkan pada perbaikan kinerja guru
dibedakan menjadi dua macam, yaitu supervisi
supaya proses pembelajaran yang dilakukan itu
umum dan supervisi pengajaran.
lebih baik.
Supervisi umum adalah supervisi yang
Sedangkan
pembelajaran,
supervisi
supervisi pengajaran pada
atau
dasarnya tidak jauh berbeda dari definisi induknya,
pekerjaan yang secara tidak langsung berhubungan
yaitu supervisi pendidikan. Guru memegang posisi
dengan
seperti
kunci dalam keberhasilan pelaksanaan pengajaran
supervisi terhadap kegiatan pengelolaan bangunan
di sekolah. Oleh karena itu, penyusunan program
dan perlengkapan sekolah atau kantor-kantor
pelayanan
pendidikan,
supervisi
pengelolaan
administrasi
dilakukan
terhadap
usaha
kegiatan-kegiatan
perbaikan
pengajaran,
supervisi
pengajaran
sebaliknya
terhadap
kegiatan
memperioritaskan supervisi dan peningkatan kinerja
kantor,
supervisi
guru.Pelayanan
supervisi
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
pengajaran - 94
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala menitikberatkan pada unsur manusianya sebab
perbaikan mutu pendidikan antara lain perbaikan
bagaimanapun mantapnya penyusunan program
sistem
pengajaran, canggih dan lengkapnya semua fasilitas
kemampuan pendidik dalam melaksanakan tugas
serta alat-alat bantu pengajaran yang tersedia, tetapi
dan
jika guru mempunyai sikap, pandangan dan
pendidik.
pemahaman
yang
kurang
mendukung,
sendiri
dan
tanggungjawabnya
peningkatan
sebagai
kualitas
pengajar
dan
tidak
mungkin akan dicapai hasil pengajaran yang
METODE PENELITIAN
optimal. Fathurrohman dan Suryana (2011:40)
Metode Penelitian ini menggunakan metode
pengajaran
jenis pendekatan kualitatif yang dilaksanakan pada
adalah kegiatan supervisi terhadap guru-guru dan
Sekolah SMA Negeri 5 Kota Banda Aceh sejak
kepala sekolah dalam rangka memperbaiki kualitas
tanggal 10 Maret s/d 6 Juni 2015 dengan subjek
pengajaran.
kualitas
penelitian, antara lain: Kepala sekolah, guru-guru,
keguruan, situasi pengajaran, iklim dan lingkungan
dan pengawas yang bertugas di SMA Negeri 5 Kota
sekolah”.
Banda
mengemukakan
“Supervisi
itu
bahwa:
Termasuk
di
dalamnya
Dari kutipan tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa supervisi pengajaran merupakan pelayanan
Aceh.
Dalam
penelitian
ini
penulis
menggunakan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, da dokumentasi.
supervisi dan bimbingan profesional kepada guru sebagai usaha meningkatkan profesionalisme guru. Dengan bimbingan dan supervisi kinerja guru yang
HASIL PEMBAHASAN 1. Program
Supervisi
Pengajaran
dalam
efektif, kemampuan dan keterampilan guru akan
Meningkatkan Proses Belajar Mengajar di
meningkat
yang
kualitas
SMA Negeri 5 Kota Banda Aceh
pelaksanaan
proses
sebagai
Program supervisi pengajaran yang dilaksanakan
wahana untuk meningkatkan kualitas pendidikan
oleh Kepala Sekolah di 5 Kota Banda Aceh adalah
akan meningkat pula.
merumuskan kegiatan-kegiatan akademik
pada
gilirannya
belajar
mengajar
yaitu;
mengintensifkan jam masuk kelas, penertiban perangkat PBM, telaah bahan ajar dan alat
F. Proses Belajar Mengajar Proses
belajar
mengajar
adalah
satu
kesatuan dalam suatu sistem pendidikan di sekolah.
pembelajaran, telaah SKL, bimbingan belajar tambahan, dan kegiatan workshop
dalam kegiatan belajar dan mengajar para pendidik
Program supervisi pengajaran yang dilakukan
memerlukan kemampuan menciptakan suasana
oleh kepala sekolah dibuat berdasarkan hasil
belajar
keputusan
yang
menarik
dan
menyenangkan,
bersama
dalam
rapat
kerja
yang
lingkungan yang nyaman, sentuhan pedagogis yang
dilakukan setiap awal tahun ajaran baru yang
membangkitkan minat peserta didik untuk belajar,
dilanjutkan dengan kegiatan MGMP dalam tiap-tiap
dan aspek lainnya yang mendorong kegiatan belajar
mata pelajaran yang dipimpin oleh koordinator
mengajar menjadi lebih bermutu. Oleh karena itu,
yang ditunjuk oleh masing-masing kelompok
95 -
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala MGMP tersebut.
guru yang mempunyai kepangkatan dibawahnya
Dalam meningkatkan disiplin guru, kepala sekolah
menerapkan
klinis.Supervisi
3. Hambatan yang Dihadapi Kepala Sekolah
klinis termasuk bagian dari supervisi pengajaran.
dalam Pelaksanaan Supervisi Pengajaran
Dikatakan
di SMA Negeri 5 Kota Banda Aceh.
supervisi
supervisi
yang telah diatur dalam kelompok MGMP.
klinis
karena
prosedur
pelaksanaannya lebih ditekankan kepada mencari
Hambatan yang dihadapi kepala sekolah,
sebab-sebab atau kelemahan yang terjadi di dalam
yaitu
proses belajar mengajar, dan kemudian secara
melaksanakan pengajaran,
langsung
cara
dalam melaksanakan semua program yang telah
memperbaiki kelemahan atau kekurangan tersebut. .
diagendakan dalam program kerja, dan berbenturan
Pengawas manajerial yang dilakukan oleh
jadwal supervisi yang telah diagendakan oleh
pengawas sekolah pada dasarnya memberikan
kepala sekolah. Selain itu banyak guru yang belum
pembinaan, penilaian dan bantuan/ bimbingan
memahami cara menyusun silabus dan RPP
mulai dari penyusunan rencana program sekolah
kurikulum 2013.
berbasis data sekolah, proses pelaksanaan program
dihadapi kepala sekolah dalam teknik supervisi
berdasarkan sasaran, sampai dengan penilaian
pengajaran adalah banyak guru binaan dan jauhnya
program dan hasil yang ditargetkan.Bantuan ini
jarak tempuh ke sekolah.
pula
diusahakan
bagaimana
meningkatkan
kedisiplinan
guru
dalam
terbatasnya waktu
Sedangkan hambatan yang
diberikan pengawas kepada kepala sekolah dan seluruh staf dalam pengelolaan sekolah untuk
KESIMPULAN DAN SARAN
meningkatkan kualitas kinerja sekolah.pembinaan
Kesimpulan
yang dilakukan berkaitan dengan kinerja sekolah, kinerja kepala sekolah, kinerja guru dan seluruh staf sekolah untuk mencapai tujuan sekolah.
1.
Program
supervisi
pengajaran
yang
dilaksanakan oleh Kepala Sekolah di 5 Kota dalam
Banda Aceh adalah merumuskan kegiatan-
Meningkatkan Proses Belajar Mengajar di
kegiatan akademik yaitu; mengintensifkan
SMA Negeri 5 Kota Banda Aceh
jam masuk kelas, penertiban perangkat PBM,
2. Teknik
Supervisi
Pengajaran
Teknik supervisi yang digunakan oleh
telaah bahan ajar dan alat pembelajaran,
Kepala Sekolah dalam melaksanakan supervisi di
telaah SKL, bimbingan belajar tambahan, dan
SMA Negeri 5 Kota Banda Aceh adalah secara
kegiatan
langsung dan tidak langsung: dimana tekhnik secara
pengajaran yang dilakukan kepala sekolah
langsung lebih mengarah pada supervisi individu
dibuat berdasarkan hasil keputusan bersama
yaitu Kepala Sekolah langsung mensupervisi guru
dalam rapat kerja yang dilakukan setiap awal
senior yang telah ditunjuk, sedangkan supervisi
tahun ajaran baru yang dilanjutkan dengan
tidak langsung adalah berupa supervisi kelompok
kegiatan
dengan menugaskan guru senior mensupervisi guru-
pelajaran yang dipimpin oleh koordinator
workshop
MGMP
Program
dalam
supervisi
tiap-tiap
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
mata
- 96
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala yang ditunjuk oleh masing-masing kelompok
Saran
MGMP tersebut. 2.
Kepala sekolah agar dapat mengsupervisi
Teknik supervisi yang digunakan oleh Kepala
guru-guru didalam menjalankan tugasnya masing-
Sekolah dalam melaksanakan supervisi di
masing serta melengkapi alat-alat perlengkapan
SMA Negeri 5 Kota Banda Aceh adalah
sekolah yang diperlukan bagi kelancaran dan
secara langsung dan tidak langsung: dimana
keberhasilan proses belajar mengajar, menghindari
tekhnik secara langsung lebih mengarah pada
supervisi yang sifatnya mendesak atau otoriter
supervisi individu yaitu Kepala Sekolah
karena dapat menimbulkan perasaan gelisah dan
langsung mensupervisi guru senior yang telah
antipati dari guru-guru, selalu mengawasi proses
ditunjuk, sedangkan supervisi tidak langsung
belajar mengajar dengan memberikan penghargaan
adalah berupa supervisi kelompok dengan
kepada
menugaskan guru senior mensupervisi guru-
perhatian baik dari segi materi maupun non materi,
guru
kepangkatan
melibatkan guru dalam menyusun program dan visi
kelompok
sekolah, mendengarkan ide-ide guru, serta memberi
yang
mempunyai
dibawahnya yang telah diatur
3.
yang
berprestasi,
memberikan
MGMP.
rasa aman untuk guru sehingga mereka merasa
Hambatan yang dihadapi kepala sekolah
nyaman dan memiliki potensi terhadap peningkatan
dalam pelaksanaan supervisi
mutu sekolah.
adalah
terbatasnya
pengajaran
waktu
Selain itu, baik kepala sekolah,
dalam
pengawas, Dinas Pendidikan terkait, maupun
melaksanakan semua program yang telah
stakeholder lainnya diharapkan dapat menyediakan
diagendakan
dan
sarana dan prasarana yang memadai dan dibutuhkan
berbenturan jadwal supervisi yang telah
oleh guru dalam meningkatkan kinerjanya secara
diagendakan oleh kepala sekolah. Sedangkan
lebih profesional. Selanjutnya kepala sekolah
hambatan yang dihadapi pengawas dalam
diharapkan
pelaksanaan supervisi pengajaran adalah
manajerial sekolah serta meningkatkan proses
banyaknya guru binaan dan jauhnya jarak
pembelajaran dengan melakukan supervisi kelas,
tempuh antar sekolah. Selain itu banyak guru
membina dan memberikan saran positif kepada
yang belum memahami cara menyusun
guru.
dalam program
kerja
silabus dan RPP kurikulum 2013. Sedangkan hambatan yang dihadapi kepala sekolah dalam tekhnik supervisi pengajaran adalah banyak guru binaan dan jauhnya jarak tempuh ke sekolah.
97 -
guru
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
melakukan
fungsinya
sebagai
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala DAFTAR PUSTAKA Abusmar, (2013). Pelaksanaan Supervisi Akademik oleh Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Profesional Guru pada SMP Negeri 1 Simeulue Timur Kabupaten Simeulue Timur Kabupaten Simeulue. Tesis tidak dipublikasikan. Unsyiah Banda Aceh. Aedim,
N. (2014). Pengawasan Pendidikan: Tinjauan, Teori dan praktik. Jakarta: Rajawali Pers.
Astuti, (2010), Pelaksanaan Supervisi Pengajaran oleh Kepala Sekolah dalam meningkatkan kinerja guru pada SMP Negeri 3 Banda Aceh.Tidak dipublikasikan. Unsyiah Banda Aceh. Barnawi dan Arifin, M. (2012). Kinerja Guru Profesional: Instrumen, Pembinaan, Peningkatan, dan Penilaian. Jogyakarta: Ar-Ruzz madia. Engkoswara dan Administrasi Alfabeta.
Mulyasa, E. (2012). Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Muslim, dan Sri, B. (2013). Supervisi Pendidikan: Meningkatkan Kualitas Profesionalisme guru. Bandung: Alfabeta. Purwanto, M., dan Ngalim. (2010). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. ......................... .(2009). Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan. (2010). Metode dan Analisis Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta. Rusman. (2009). Manajemen Kurikulum. Jakarta: Rajawali Pers. Sardiman. (2012). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta : Rajawali Pers.
Komariah, A. (2011). Pendidikan. Bandung:
Sagala, S. (2013). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan Bandung: Alfabeta.
Farida, Cut, A. (2012). Supervisi Pengajaran oleh Kepala Sekolah untukMeningkatkan Kinerja guru di SMP Negeri 12 Banda Aceh.Tidak dipublikasikan. Unsyiah Banda Aceh.
..................... .(2012). Supervisi Pembelajaran dalam Profesi Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Fathurrahman, Pupuh, dan Suryana, A.A. (2011). Supervisi pendidikan. Bandung: Refika Aditama. Jasmani, A., dan Mustofa, S. (2013). Supervisi Pendidikan: Terobosan barudalam Peningkatan Kinerja Pengawas Sekolah dan Guru. Jogjakarta: Ar-Ruzz. Karwati, E., Priansa, dan Donni, J. (2013). Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah: Membangun Sekolah yang bermutu. Bandung: Alfabeta. Masaong, A., dan Kadim. (2012). Supervisi Pembelajaran dan Pengembangan Kapasitas Guru, Bandung: Alfabeta.
Sanjaya, W. (2010). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Satori, D., dan Komariah, A. (2010). Metodologi Penelitian kualitatif. Bandung: Alfabeta. Slameto, (2010). Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sugiyono. (2013). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta. ....................... . (2009). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta. Sukmadiata, Nana, S. (2012). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Volume 4, No. 3 Agustus 2016
- 98
Jurnal Administrasi Pendidikan
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Rosdakarya. Supardi, (2013). Kinerja Guru. Jakarta: Rajawali Press. Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif, dalam pendidikan dan Bimbingan Konseling. Jakarta: Rajawali Pers. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta : Depdiknas.
99 -
Volume 4, No. 3 Agustus 2016
Usman, H., Akbar, dan Purnomo, S. (2009). Metodologi Penelitian Sosial. Jakarta: Bumi Aksara. Wahyudi. (2012). Kepemimpinan Kepala Sekolah dalam Organisasi Pembelajaran. Bandung, Alfabeta. Yusrika. (2012). Supervisi Pengajaran Oleh Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru Di SMA Negeri 1 Alue Ie Puteh.Tidak dipublikasikan. Unsyiah Banda Aceh.