Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
PELAKSANAAN SOSIALISASI POLITIK PARTAI DEMOKRASI INDONESIA PERJUANGAN MELALUI MEDIA LUAR RUANG DI KOTA PONTIANAK Oleh: OLIS LINANI NIM E02111019 Program Studi Ilmu Politik Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Tanjungpura Pontianak, Tahun 2015 email:
[email protected]
ABSTRAK Penelitian tentangPelaksanaan Sosialisasi Politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Melalui Media Luar Ruang di Kota Pontianak bertujuan untuk mendeskripsikan pelaksanaan sosialisasi politik Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan melalui media luar ruang di Kota Pontianak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada kaitannya antara kemenangan PDIP dengan penggunaan media luar ruang. Tidak dapat dipungkiri bahwa peran media ini adawalaupun sedikit dalam hal mendapatkan simpati dari masyarakat. Selain itu, bahwa kemenangan PDIP ini tidak hanya serta merta ditentukan oleh media akan tetapi adanya hubungan kekeluargaan, etnis, dan persahabatandengan Caleg tersebut serta rasa cintanya masyarakat terhadap partai ini. Kata-kata Kunci: Sosialisasi Politik, Media Luar Ruang dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP)
ABSTRACT The reserch about of the implemetation of political sosialization of Democrasi Indonesia Perjuangan Partythrough outdoor mediahave a purpose to description of the implemetation of political sosialization of Democrasi Indonesia Perjuangan Partythrough outdoor media. The result shows that there is relation between PDIP victoty with the use of outdoor media. It is undeniable that the role of media is there though little in terms of getting sympathy from the community. Besides that, PDIP victory is not nessarily determined only by the media but their ethnic, kinshipand friendship with the legislative candidates as well as love for the community to this party. Keywords : Political Sosialization, Outdoor Media and Democrasi Indonesia Perjuangan Party (PDIP)
1 Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Selain itu, sosialisasi politik biasa
A. PENDAHULUAN
dikatakansebagai pemasyarakatan tentang politik
1. Latar Belakang Masalah Latarbelakang
kepemerintahan
kepada
ini,
masyarakat.Sosialisasi politik tidak lepas
Partai
dari adanya komunikasi politik keduanya
Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)
memiliki keterkaitan satu sama lain. Oleh
pada Pemilu legislatif tahun 2014 di Kota
karena itu, sosialisasi politik adalah
Pontianak. Berdasarkandata dari KPU
memperkenalkan calon anggota legislatif
Kota Pontianak PDIP memperoleh suara
dalam konteks Pemilu ini, sedangkan
sejumlah 34.872 suara. Dengan perolehan
untuk memperkenalkan calon tersebut
suara tersebut maka telah menempatkan
tidak lepas dari
PDIP
dimanna komunikasi politik ini adalah
diawali
dengan
pada
penelitian
atau
kemenangan
posisi
tertinggi.Untuk
komunikasi
memperoleh suara tersebut tentu tidak
menyampaikan
semudah membalikan telapak tangan.
komunikator kepada masyarakat.
Perjuangan, dukungan dan yang paling
pesan
Untuk
politik
politik,
dari
mengkomunikasikan
penting adalah ditopang oleh kader-kader
politik tersebut tentu adanya media yang
partai yang berkualitas. Berdasarkan data
digunakan, dimana media ini merupakan
di atas PDIP memang memperoleh suara
alat
terbanyak dan paling unggul. Dalam
komunikator kepada masyarakat atau
setiap daerah pemilihan Caleg PDIP
khalayak.Adapun agen sosialisasi politik
memperoleh
mampu
seperti keluarga, sekolah, lingkungan
legislatif
bermain, media massa ataupun kontak
suara
memenangkan sehingga
dan
pemilihan
terpilih
menjadi
anggota
untuk
menyampaikan
pesansi
politik langsung.
legislatif.
Menjelang Pemilu yaitu tiga hari
PDIP merupakan partai politik
setelah
ditetapkannya
sebagai
calon
sebagai sarana demokrasi yang bisa
anggota legislatif hingga masa tenang
berperan
calon
sebagai
penghubung
antara
anggota
legislatif
mulai
rakyat dengan pemerintah. Partai politik
mensosialisasikan program kerjanya dan
sebagai organisasi pasti memiliki fungsi
menyampaikan jargon-jargon politik, baik
tertentu, salah satu fungsinya yaitu fungsi
itu dalam bentuk pertemuan terbatas, tatap
sosialisasi politik.Sosialisasi politik ini
muka, penyiaran melalui media cetak atau
merupakan proses seseorang memperoleh
elektronik,penyebaran bahan kampanye,
wawasan tentang politik.
pemasangan alat peraga kampanye, rapat umum ataupun pertemuan lain yang 2
Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
dianggap tidak melanggar aturan undang-
bisa memiliki alternatif untuk menentukan
undang.
Menurut
Peraturan
Komisi
pilihan kecuali apa yang disiarkan oleh
(PKPU)
tentang
media (Cangara, 2011:97).Tidak heran
pedoman pelaksanaan kampanye Pemilu
jika caleg menggunakan media sebagai
anggota DPR, DPD dan DPRD bahwa alat
alat penyampaian pesan mereka untuk
peraga kampanye adalah semua benda
memperoleh citra positif dari khalayak.
atau bentuk lain yang memuat visi,misi,
Contohnya, menggunakan media luar
program, dan/atau informasi lainnya yang
ruang seperti baliho, papan reklame,
dipasang
spanduk, poster dan pamflet.
Pemilihan
Umum
untuk
keperluan
kampanye
Pemilu yang bertujuan mengajak orang
Dalam media luar ruang tersebut
memilih peserta Pemilu dan/atau calon
tidak hanya menampilkan wajah Caleg,
anggota DPR,DPD dan DPRD tertentu.
nomor urut atau partai, melainkan memuat
Seperti
baliho,pamflet,
umbul-
pesan politik juga yang paling dianggap
umbul dan papan reklame merupakan alat
penting
peraga
masyarakat.Media
kampanye
luar
ruang
untuk
untuk
disampaikan luar
kepada
ruang
ini
mensosialisasikan atau memperkenalkan
walaupun jangkauannya pendek yaitu
calon legislatif dan menyampaikan pesan
hanya orang yang melintas saja yang
caleg
terhadap
melihatnya tetapi memiliki kelebihan juga
masyarakat.Menurut teori jarum suntik
yaitu bisa tahan lama walaupun sudah
(hipodermic needle theory) komunikator
kena curah hujan dan terik matahari serta
politik seperti politisi, professional, dan
dapat dipindah-pindah dari satu tempat
aktivis selalu memandang bahwa pesan
ketempat lain. Selain itu bisa juga dibaca
politik apapun yang disampaikan kepada
berulang kali.
tersebut
khalayak apalagi melalui media massa
Kemenangan
yang
pasti menimbulkan efek yang positif
memeperoleh
berupa citra yang baik, penerima, atau
hubungannyadengan penyampaian pesan
dukungan.
politik
Karena teori ini berasumsi bahwa
suara
PDIP
melalui
Berdasarkan
terbanyak
media
uraian
luar
tersebut
dan
ruang. penulis
khalayak tak berdaya dan media perkasa
memilih judul penelitian“Pelaksanaan
yakni khalayak sama sekali tidak memiliki
Sosialisasi Politik Partai Demokrasi
kekuatan untuk menolak informasi setelah
Indonesia Perjuangan Melalui Media
ditembakan melalui media komunikasi,
Luar Ruang di Kota Pontianak”.
khalayak terlena seperti kemasukan obat bius melalui jarum suntik sehingga tidak 3 Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
kelompok
2. Rumusan Permasalahan Rumusan
masalah
penelitian
ini
pelaksanaan
sosialisasi
melalui
media
yaitu
luar
adalah
memperoleh
dalam
kekuasaan politik dan merebut kedudukan
bagaimana
politik melalui cara yang konstitusional
politik ruang
ini
di
PDIP kota
untuk melaksanakan kebijaksanaan yang mereka miliki.
Pontianak
Sigmund Neumann dalam Rahman (2007:102) berpendapat bahwa, partai politik adalah dari aktivis-aktivis politik
3. Tujuan Penelitian Adapun tujuan dalam penelitian ini
yang
berusaha
untuk
menguasai
yaitu untuk mendeskripsikan pelaksanaan
pemerintah serta merebut dukungan rakyat
sosialisasi politik PDIP melalui media luar
atas
ruang di kota Pontiank.
golongan atau golongan-golongan lain
dasar
persaingan
dengan
suatu
yang mempunyai pandangan berbeda. 4. Manfaat Penelitian
Dilain pihak, menurut Maurice Duverger
a. Manfaat Teoritis
sebagaimana
dikemukakan
oleh
Manfaat penelitian ini adalah untuk
Kantaprawira dalam Maksudi (2011:268),
mengembangkan
partai politik adalah yang mempunyai
ilmu
pengetahuan
khususnya dalam bidang ilmu politik.
doktrin politik yang sama.
b. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini diharapkan dapat
b) Fungsi-Fungsi Partai Politik
memberikan masukan kepada para
Partai politik sebagai organisasi
calon anggota legislatif yang ingin
tentu memiliki fungsi, yang berdasarkan
melaksanakan
Undang – Undang No. 2/2008 tentang
dengan
sosialisasi
menggunakan
media
politik luar
ruang.
partai politik
bahwa partai politik
berfungsi sebagai sarana: a. Pendidikan politik bagi anggota dan
5. Tinjuaun Pustaka a) Partai Politik Menurut Miriam Budiarjo dalam Rahman (2007:102), Partai politik adalah suatu kelompok yang terorganisir yang anggota-anggotanya mempunyai orientasi, nilai-nilai dan cita-cita yang sama. Tujuan
masyarakat luas agar menjadi warga negara Indonesia yang sadar akan hak dan kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa
dan
bernegara b. Penciptaan iklim yang kondusif bagi persatuan
dan
kesatuan
bangsa 4
Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Indonesia
untuk
kesejahteraan
masyarakat
anggota kelompoknya.
c. Penyerap, penghimpun, dan penyalur aspirasi
politik
merumuskan
masyarakat dan
kebudayaan kelompoknya dan peranannya
menetapkan
dalam kelompok. Jadi, sosialisasi politik adalah proses yang menjadikan seorang
politik
warga
negara
Indonesia dan e. Rekruitmen pengisian
Dalam hal ini ia harus mempelajari
dalam
kebijakan negara d. Partisipasi
yang memungkinkan seseorang menjadi
anggota masyarakat memiliki budaya politik kelompoknya dan bersikap serta
politik jabatan
dalam
proses melalui
Dalam hal ini, sosialisasi politik
dengan
dilaksanakan oleh berbagai unsur dalam
memerhatikan kesetaraan dan keadilan
masyarakat, misalnya keluarga, sekolah,
gender.
lingkungan
mekanisme
politik
memiliki budaya politik tersebut.
demokrasi
pergaulan
dan
pekerjaan,
media massa, juga oleh instansi resmi. Dengan demikian, kebudayaan politik
c) Sosialisasi Politik Menurut
Ramlan
Surbakti
(2010:149), sosialisasi politik ialah proses
dapat berkembang dan terpeihara dari satu generasi ke generasi berikutnya.
pembentukan sikap dan orientasi politik para anggota masyarakat. Melalui proses inilah
para
anggota
masyarakat
d) Teori Komunikasi Menurut
Cangara
Hafied
memperoleh sikap dan orientasi terhadap
(2011:13-15), komunikasi berasal dari
kehidupan politik yang berlangsung dalam
bahasa latin yakni communico yang
masyarakat.
artinya membagi, dan communis yang
Proses ini berlangsung seumur
berarti membangun kebersamaan antara
hidup yang diperoleh baik secara sengaja
dua orang atau lebih. Adapun pengertian
melalui pendidikan formal, nonformal,
lainnya tentang komunikasi yaitu suatu
dan
transaksi,
informal
maupun
secara
tidak
proses
disengaja melalui kontak dan pengalaman
menghendaki
sehari-hari,
lingkungannnya
baik
dalam
kehidupan
simbolik
orang-orang dengan:
yang mengatur
membangun
keluarga dan tetangga maupun dalam
hubungan antar sesama manusia; melalui
kehidupan
Abd.
pertukaran informasi; untuk menguatkan
Muin Salim dalam Maksudi (2011:277),
sikap dan tingkah laku orang lain; serta
sosialisasi politik adalah proses sosial
berusaha mengubah sikap dan tingkah
masyarakat.Menurut
laku itu. 5 Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Menurut Hovlan, Janis dan Kelly dalam
Cangara
bahwa
komunikasi yaitu komunikator politik,
“communication is the process by which
pesan politik, saluran atau media politik,
an
sasaran atau target politik, pengaruh atau
individual
(2011:14),
dalam Cangara (2011:31-32), unsur-unsur
(the
communicator)
transmits stimuly (usually verbal) to modify the behaviour of other individuals (the audience)”, yang artinya komunikasi adalah
proses
dimana
individu
(komunikator) mengirimkan pesan (secara lisan) untuk mengubah perilaku orang lain. Adapun pendapat lain yaitu menurut Gebner dalam Cangara (2011:14), bahwa “communication is social interaction through symbol and message system.” Ia menjelaskan merupakan
bahwa interaksi
komunikasi sosial
melalui
simbol-simbol dan sistem pesan.
efek komunikasi politik. f) Media Luar Ruang Media luar ruang dikaitkan dengan dunia estetika dalam bentuk lukisan, dan ditempatkan pada tempat-tempat yang ramai dilihat orang banyak. Jangkauannya terbatas kecuali orang yang lewat dan sempat
mencuri
membacanya
perhatian
sekalipun
untuk
sepintas
lalu,
tetapi punya kelebihan karena bisa tahan lama, dan dipindah-pindahkan dari satu tempat ke tempat lain. Bentuk-bentuk media luar ruang ini antara lain: spanduk, baliho, reklame, iklan di bus atau kereta
e) Komunikasi Politik Menurut
Doris
Graber
dalam
Cangara (2011:30), komunikasi politik ialah suatu proses pengoperan lambanglambang atau simbol-simbol komunikasi yang
berisi
pesan-pesan
politik
dari
seseorang atau kelompok kepada orang lain
dengan
wawasan
tujuan
atau
untuk
cara
membuka
berpikir,
serta
memengaruhi sikap dan tingkah laku khalayak yang menjadi target politik. Seperti
disiplin
komunikasi
komunikasi
politik
juga
lainnya,
terdiri
atas
berbagai unsur seperti yang di jelaskan oleh Nimmo, Mansfield dan Weaver sebagaimana dikemukakan oleh Dahlan
api, electronic board, bendera, umbulumbul,
balon,
dan
iklan
pohon
ruang
meski
(Cangara,2011:305). Media
luar
jangkauannya tidak sejauh dengan media elektronik dan media cetak, tetapi media luar
ruang
seperti
spanduk,
baliho,
reklame, iklan bus atau kereta
api,
electronic board, bendera dan umbulumbul, balon dan iklan pohon cukup memberi pengaruh pada orang yang lalu lalang atau yang melihat media tersebut. Pembuatan media seperti ini dapat dipesan oleh partai-partai politik atau kandidat Pemilu pada perusahaan reklame. Tentu 6
Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
saja diharapkan agar media luar ruang
dokumen tentang pelaksanaan sosialisasi
dibuat lebih menarik karena sifatnya
politik Caleg PDIP.
visual. Untuk media luar ruang sedapat mungkin menggunakan foto yang close-up dan tidak banyak memuat pesan tertulis, sebab
media
ini
tujuannya
hanya
b. Teknik Analisis Teknik analisis data yaitu proses yang merinci usaha secara formal untuk
mengingatkan orang pada sang kandidat
menemukan
(Cangara, 2011:327).
hipotesis
tema
kerja
dan (ide)
merumuskan seperti
yang
disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk memberikan bantuan pada tema dan
B. METODE PENELITIAN Metode dan jenis penelitian yang
hipotesis kerja itu.
digunakan dalam penelitian ini merupakan metode kualitatif dan menggunakan jenis penelitian
yang
bersifat
deskriptif.
Sedangkan subjek penelitian ini adalah : 1. Caleg terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yaitu 5 orang. 2. Ketua dan Waka Sekretariat DPD PDIP Provinsi Kalimantan Barat. 3. Masyarakat Kota Pontianak yaitu 6 orang.
C. PEMBAHASAN Beberapa membuat
Caleg
indikator dari
yang PDIP
menggunakan media luar ruang sebagai alat sosialisasi politik yaitu sebagai berikut: 1. Media Luar Ruang Sebagai Alat Peraga Kampanye yang Dapat di Tempatkan di Tempat yang Ramai Media luar ruang merupakan media visual, artinya hanya dapat dilihat oleh
a. Teknik Penelitian
indera penglihatan saja. Tentunya media
Penelitian ini menggunakan dua
ini ditempatkan ditempat yang ramai agar
teknik pengumpulan data yaitu wawancara
khalayak dapat melihat dan mengetahui
mendalam dan dokumentasi. Pertama,
siapa yang menjadi kandidat. Seperti
yaitu
gambar baliho yang dipasang di pinggir
wawancara
mendalam
terhadap
subjek penelitian yang sudah ditentukan. Kedua,
yaitu
mendapatkan
dokumentasi data
penunjang
jalan ini yaitu sebagai berikut:
untuk dalam
penelitian ini yaitu seperti rekapitulasi perolehan suara Caleg terpilih PDIP dan 7 Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Salah
satu
faktor
mendapatkan
simpati
yang dari
mampu masyarakat
inilah strategi penyimpanan alat peraga kampanye. Kategori ramai dalam hal ini adalah pinggir jalan raya yang memang masyarakat sering lalu lalang melewati jalan
utama
kota.Penempatan
baliho,
spanduk, umbul-umbul atau jenis media luar ruang lainnya di tempatkan pada Sumber:Internet
tempat
yang
ramai.
Seperti
di
Peletakan alat peraga kampanye
Jl.Tanjungsari Samping Auditorium Unta
baliho di pinggir jalan ini agar orang yang
dan Jl.Daya Nasional Pertigaan yang
lalu lalang dapat melihat baliho tersebut.
menuju ke Jl. Imam Bonjol. Jalan tersebut
Maka dari itu, masyarakat mengetahui
merupakan letak strategis dan ramai yang
partai, nomor urut serta paling utama
biasa digunakan oleh kandidat seperti yang
adalah kandidat itu sendiri.
dilakukan oleh Caleg terpilih Hui Kiang
Peletakan alat peraga kampanye
dan Candra Jaya Pardiansyah.
baliho di pinggir jalan ini agar orang yang
Jl.Tanjungsari samping Auditorium
lalu lalang dapat melihat baliho tersebut.
Untan itu merupakan tempat yang ramai,
Maka dari itu, masyarakat mengetahui
banyak
partai, nomor urut serta paling utama
berangkat dan pulang dari kampus. Selain
adalah kandidatnya. Fungsi alat peraga
itu jalan tersebut dekat dengan jalan utama
kampanye ini untuk mengingatkan kepada
atau jalan raya sehingga tidak menutup
masyarakat bahwa inilah kandidat yang
kemungkinan banyak masyarakat dari
mencalonkan.
dikatakan
berbagai kalangan yang bisa melihat
anggota terpilih Hui Kiang, sebagai calon
peletakan baliho, spanduk dan jenis media
incumbendpenggunaan baliho ini agar
luar ruang lainnya. Banyak titik keramaian
untuk mengingatkan kembali bahwa “saya
yang digunakan kandidat untuk memasang
mencalonkan lagi menjadi wakil rakyat,
baliho ataupun spanduk seperti di Jl.Daya
tutur Hui Kiang”.
Nasional Pertigaan yang menuju Imam
Seperti
yang
Adapula terlihat umbul-umbul yang dipasang berjejer dipinggir jalan tersebut.
mahasiswa
yang
lalu
lalang
Bonjol. Seperti
kandidat
Candra
Jaya
Terlihat hanya lambang partai saja tanpa
Pardiansyah yang memasang balihonya di
menampilkan anggota yang mencalonkan.
Gang Kusuma Wijaya yang termasuk juga 8
Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
daerah pemilihannya. Alasan pemasangan
dipasang menjelang pemilu hingga usai
ditempat ini selain karena memang dekat
atau pada masa kampanye hingga selesai.
dengan jalan utama Imam Bonjol. Gang
Dikatakan
tahan
walaupun
dimana keluarga Candra Jaya Pardiansyah
matahari dan bahkan sampai kehujanan
tinggal. Sehingga banyak stiker dan ada
alat peraga kampanye baliho ini masih
juga spanduk serta ada baliho yang
tetap kokoh kecuali ada yang merusak atau
dipasang oleh keluarganya di daerah itu.
menumbangkannya. Tidak hanya baliho
Tidak hanya dipasang di pinggir-pinggir
akan tetapi ada media seperti kaos dan
jalan tetapi alat peraga kampanye juga di
spanduk yang memang tahan lama juga.
pasang pada mobil pribadi Caleg tersebut.
Bahkan media ini memiliki manfaat bagi
Selain itu, ada juga yang dipasang di Bis
penggunanya.Kaos bisa bermanfaat untuk
dan
digunakan sebagai pakaian walaupun tidak
yang
digunakan
oleh
masyarakat.
terkena
terik
karena
Kusuma Wijaya juga merupakan Gang
motor
sudah
lama
sinar
untuk acara resmi tapi bisa digunakan
Strategi pemasangan alat peraga
untuk santai. Begitupu dengan spanduk
kampanye inilah yang dianggap akan cepat
ketika kampanye selesai bisa dimanfaatkan
dikenali oleh masyarakat. Karena tidak
juga untuk sarung bantal ataupun tikar.
hanya pada persimpangan jalan, gang
Seperti
yang
dikatakan
oleh
tetapi di mobil pribadi sampai motor
Anggota Komisi A saat diwawancarai.
wargapun dipasang.Jadi, dapat dikatakan
Alasan menggunakan media luar ruang
bahwa salah satu pendukung perolehan
atau alat peraga seperti baliho dan spanduk
suara terbanyak Caleg karena faktor
karena sifatnya tahan lama. Pada saat
penempatan alat peraga kampanye yang
kampanye ia membuat 20 buah baliho dan
diletakan pada tempat yang strategis.
di pasang di daerah pemilihannya. Tetapi pada saat itu ada oknum masyarakat yang
2. Media Luar Ruang Sebagai Alat Peraga Kampanye yang Tahan Lama Media luar ruang sering dikaitkan dengan dunia estetika karena sifatnya yang visual, walaupun jangkauannya tidak luas yaitu hanya dapat dilihat oleh orang yang melewatinya
saja
namun
media
ini
memiliki kelebihan. Tahan lama ketika
merusak balihonya, kemudian ia memesan baliho lagi dan dipasang terus menerus setiap ada yang merusak. “Sampai ia berkali-kali
memasang
baliho
agar
masyarakat sampai bosan melihatnya,tutur Hui Kiang”. Lain halnya dengan Sataruddin yang sekarang menjabat sebagai Ketua DPRD Kota Pontianak. “Menjelang Pemilu 9
Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
ia membuat baliho yang ukurannya 5x10
masa kampanye yang dilakukan calon
cm dan tidak membuat banyak.Karena
tersebut telah selesai. Akan tetapi kaosnya
tahan lama itulah jadi orang mengenali
masih dapat digunakan. Selain kaos ada
dirinya, setiap orang lalu lalang dia lagi dia
juga umbul-umbul yang dipasang oleh
lagi yang dilihat begitu ungkapnya”. Alat
calon anggota dewan. Pemilihan kartu
peraga kampanye yang dianggap tahan
nama juga menjadi pilihan yang tepat yang
lama seperti baliho selama media ini
digunakan oleh Candra Jaya Pardiansyah
dipasang sepanjang masa kampanye dan
saat mencalonkan dirinya sebagai anggota
selama tidak ada yang merusak seperti
dewan.
yang diungkapkan anggota dewan terpilih
Berdasarkan uraian tersebut bahwa
Hui Kiang. Selain itu, ada juga alat peraga
kaos, spanduk dan baliho dianggap media
kampanaye lainnya seperti spanduk yang
yang tahan yang menjadi pertimbangan
dianggap memang tahan lama. Saking
menggunakan media tersebut. Saking tahan
tahan
yang
lamanya spanduk bisa dimanfaatkan yaitu
menggunakannya sebagai seprai, taplak
untuk sarung bantal, taplak meja atau bisa
meja dan bahkan sarung bantal.
berfungsi untuk yang lainnya. Kemudian
lamanya
ada
warga
Seperti yang dikatakan Pak Idris
dalam pemesanan pembuatannyapun tidak
saat di wawancarai di jalan Imam Bonjol ia
banyak yaitu hanya sekitar 20 buah. Alat
mengatakan
kemarin
peraga kampanye tersebut hanya dipasang
mengetahui Caleg dari Spanduk yang
pada tempat daerah pemilihan Caleg
dipasang terus saya punya kaosnya juga,
tersebut.
“
Saya
Pileg
ini sampai sekarang kaosnya masih ada. Kalau spanduk dipakai sarung bantal dirumah”. Tidak hanya tahan lama tetapi
3. Media Luar ruang Sebagai Alat Peraga Kampanye yang dapat Dipindah-pindah
bisa bermanfaat juga bagi warga yang membutuhkannya.
Setelah
pemilihan
Selain ditempatkan ditempat yang
selesai spanduk dan media luar ruang
ramai, tahan lama alat peraga kampanye
lainnya seharusnya bisa dimanfaatkan
seperti stiker atau umbul-umbul ini dapat
yaitu seperti digunakan untuk sprey,
dipidah dari satu tempat ke tempat yang
sarung bantal dan lain sebagainya.
lain. Seperti kandidat Hui Kiang dan
Kaos yang dibagikan kepada warga
Candra
Jaya
Pardiansyah
yang
juga merupakan media sosialisasi yang
menggunakan media stiker, pamflet dan
sifatnya tahan lama. Kaos seperti itu bisa
kartu nama.
dipakai sampai bertahun-tahun walaupun 10 Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sebab media ini praktis hanya
kelebihan
yang
bersifat
tahan
lama.
dibagi-bagikan tanpa harus memasang
Maksud dari tahan lama tersebut adalah
dipinggiran jalan. Karena cukup dipasang
selama masa kampanye dan selama tidak
dikendaraan dan tak perlu ditempat yang
ada yang merusak. Selain itu, dapat
lebar atau luas. Selain itu stiker dianggap
dimanfaatkan walaupun kampanye telah
hemat tempat.
usai seperti spanduk yang bisa dijadikan
Jadi, media luar ruang sebagai alat
kain bantal.
peraga kampanye yang bisa dipindah-
Ketiga,media luar ruang sebagai
pindah itu yaitu berupa pulpen, stiker
alat peraga kampanye yang dapat dipindah-
ataupun kartu nama. Alat peraga seperti ini
pindah dari satu tempat ketempat yang
yang sifatnya ringan sehingga hanya bisa
lain. Maksud dapat dipindah-pindah yaitu
dibagi-bagikan kepada masyarakat. Selain
alat peraga kampanye yang bisa dibagi-
itu, alat peraga kampanye seperti gambar
bagikan seperti stiker, kartu nama dan
kandidat yang ada pada pulpen tersebut
pulpen bergambar wajah kandidat.
memiliki manfaat. b. Saran 1. Pemasangan alat peraga kampanye tidak D. KESIMPULAN DAN SARAN
hanya bisa dipasang
di pinggir jalan
atau gang saja yang dianggap ramai a. Simpulan
akan tetapi bisa pada kendaraan.
Beberapa indikator yang membuat
2. Tidak hanya tahan lama saja alat peraga
Caleg dari PDIP menggunakan media luar
kampanye bisa bermanfaat dan bernilai
ruang sebagai alat sosialisasi politik yaitu
ekonomis seperti spanduk yang bisa
pertama, dalam pelaksanaan sosialisasi
dijadikan kain bantal.
politik semua calon anggota legislatif
3. Alat peraga kampanye yang bisa
Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan
dipindah-pindah tidak hanya pamflet,
(PDIP) menggunakan media luar ruang
kartu nama, stiker dan pulpen akan
sebagai media untuk menyampaikan pesan
tetapi bisa membagikan buku-buku
terhadap masyarakat. Strategi penempatan
yang berisi tentang kandidat.
alat peraga kampanye yang bervariasi yang dianggap tempat ramai seperti pinggir jalan dan gang-gang.
E. Referensi
Kedua, media luar ruang sebagai alat peraga kampanye yang memiliki
1. Sumber Buku 11
Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Abdullah, H. Rozali. 2009. Mewujudkan Pemilihan Umum Yang Lebih Berkualitas. Jakarta: PT. Raja grafindo persada. Agustino, Leo. 2009. Pilkada dan Dinamika Politik Lokal. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Alfian. 1993. Komunikasi Politik dan Sistem Politik Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Aminah. Syarifah. 2013. Pengantar Komunikasi & Penyiaran. Pontianak: STAIN Pontianak Press Arifin, Anwar. 2006. Pencitraan dalam Politik Strategi Pemenangan PEMILU dalam Perspektif Komunikasi Politik. Jakarta: Pustaka Indonesia Cangara, Hafied. 2011.Kominikasi Politik, Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta: PT.Rajagrafindo Persada Emzir. 2012.Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada
dan Empirik. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Marijan, Kacung. 2010. Sistem Politik Indonesia Konsolidasi Demokrasi PascaOrde Baru. Jakarta: Kencana Prenada Media Group McQuail. 1987. Teori Komunikasi Massa. Alih bahasa (Agus Darma & Aminudin Ram). Jakarta: Erlangga Morissan. 2013. Teori Komunikasi Individu Hingga Massa. Jakarta Kencana Prenada Media Group
Moleong, J. Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Nimmo, Dan.2010.Komunikasi Politik, Khalayak dan Efek.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.Bandung: CV. Alfabeta
Junaedi, Fajar. 2013. Komunikasi Politik, Teori, Aplikasi dan Strategi di Indonesia. Yogyakarta: Buku Litera Yogyakarta
Sugiyono. 2010. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta Rudianto, Dody dkk. 2003. Manajemen Pemasaran Politik. Jakarta: PT. Citra Mandala Pratama
Kantaprawira, Rusadi. 2004. Sistem Politik Indonesia. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Nimmo Dan. 2010. Komunikasi Politik, Khalayak dan Efek.Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Kartono, Kartini. 1986. Pengantar Metodologi Riset Sosial. Bandung: Alumni / 1986 / Bandung
Pito, Toni Adrianus dkk. 2006. Mengenal Teori-teori Politik. Bandung: Penerbit Nuansa
K.Trirama .2008. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: Karya Agung
Rahman, A. 2007. Sistem Indonesia. Jakarta: Graha Ilmu
Maksudi. B.I. 2012. Sistem Politik Indonesia Pemahaman Secara Teoritik
Romli, Lili. 2008. Pemili 2009 dan Konsolidasi Demokrasi. Jakarta: CV. Alika
Politik
12 Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN
Aspirasi, Jurnal S-1 Ilmu Politik Volume 3 Nomor 3 Edisi September 2015 http://jurmafis.untan.ac.id
Sugiya, Aritasius dkk. 2004. Partai-partai Politik Indonesia Ideologi dan Program 2004-2009. Jakarta: PT Kompas Media Nusantara Supranto, J. 2007. Teknik Sampling untuk Survey dan Eksperimen. Jakarta: PT Rineka Citra Surbakti, Ramlan. 2010. Memahami Ilmu Politik. Jakarta: PT. Grasindo Suwardi Harsono. 1993. Peranan Pers dalam Politik di Indonesia.Jakarta: PT Midas Surya Grafindo Venus, Antar. 2004. Kampanye. Bandung: Rekatama Media
Manajemen Simbiosa
Widjaja. A. W. 1993. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Bumi Aksara
2. Sumber Internet Idsyam, N.H. Mei 2013.Tanggapan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Hasanudin terhadap Baliho Gubernur Sulawesi Selatan.Diambil pada Tanggal 01 Februari 2015 dari http://repository.unhas.ac.id/handle/123456 789/4481
Kamar Sinaga, E.Maret 2014.Baliho PDIP pada Pileg 2014.Diambil pada Tanggal 03 September 2015 dari http:/www.joowidodo.org/2014/sabam/dan -megawati-beda-pendapat-soal.html Kurniawan, W. September 2013. Baliho PDIP 2014.Diambil pada Tanggal 03 September 2015 dari http:/www.kompasiana.com Limbong, J.2009. Sosialisasi Politik DPD PAN dalam Pemilihan Umum Legislatif 2004.Diambil pada Tanggal 26 Mei 2015 dari http://repository.usu.ac.id/bitstream/12345 6789/14855/1/09E02488.pdf
Misliyah.2010. Komunikasi Politik Melalui Media Massa Pasangan Mochtar Mohammad-Rahmat Effendi dalam Pilkada Palikota Bekasi periode 20082013.Diambil pada Tanggal 02 Juni 2015 dari http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/han dle/123456789/869 Rozak.November 2013. Iklan Caleg dalam Persepsi Pemilih Pemula.Diambil pada Tanggal 25 Desember 2014 dari http://eprints.uns.ac.id/2211/1/9923020920 0908201.pdf
13 Olis Linani, NIM. E02111019 Program Studi Ilmu Politik FISIP UNTAN