Pelaksanaan Pekerjaan Balok Dan Plat Lantai Pada Gedung 2 Lantai 5 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan
Nama : Bias Cahya Islami NPM : 21312452 Dosen Pembimbing : Remigius Hari S, ST.,M.Ars
Latar Belakang
Pembangunan Gedung Pemerintahan
Konstruksi pada balok dan plat lantai menggunakan beton bertulang Penggunaannya lebih efekMf dibandingkan bahan konstruksi lainnya
Rumusan Masalah 1. Bagaimana sistem pengerjaan struktur balok dan plat lantai pada lantai 5 gedung pusat pemerintahan kota tangerang selatan ? 2. Material apa yang digunakan pada struktur balok dan plat lantai ?
3. Masalah apa saja yang sering Mmbul pada pelaksanaan pengerjaan struktur balok dan plat lantai ?
Lokasi Kerja Praktek
Lokasi
: Jl. Pamulang Premai 2 Tangerang Selatan
Nama Proyek
: Pembangunan Gedung 2Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan
Data Proyek 1. Nama Proyek 2. Lokasi 3. Owner 4. Konsultan Utama 5. Konsultan Perencana a. Konsultan Arsitektur b. Konsultan Struktur c. Konsultan Mekanikal Elektrikal 6. Supplier Supllier Pondasi Supplier Readymix Supplier Besi dan Baja 7. Konsultan MK
: Pembangunan Gedung 2 Pusat Pemerintahan Kota Tangerang Selatan : Jl. Pamulang Premai 2 Tangerang Selatan : Pemerintah Kota Tangerang Selatan : PT. Delima Agung Utama : PT. Iname Utama : PT. Iname Utama : PT. Iname Utama : PT. Katama Suryabumi : PT. Bintang Beton :PT. Sukses Jaya Mandiri Steel : PT. Trikarsa Adi Guna
Data Teknis Proyek Luas Bangunan Jumlah Lantai Ketinggian Bangunan
: 1052 m² : 8 Lantai : 38,0 m
Ketinggian Per Lantai Lantai Dasar Lantai 1-7 Lantai Atap
: 6,0 m : 4,0 m : 4,0 m
Luas Per Lantai Lantai Dasar Lantai 1-7 Lantai Atap
: 576,0 m² : 576,0 m² : 576,0 m²
Lingkup Pengamatan 1. Pengamatan pelaksanaan pekerjaan balok
2. Pengamatan pelaksanaan pekerjaan plat lantai 3. Pengamatan pelaksanaan pekerjaan pengecoran balok dan plat lantai
Pengamatan Pelaksanaan Pekerjaan Balok 1. Pemasangan Scaffolding dengan jarak masing-‐masing 1 meter 2. Pemasangan bekisMng dengan menggunakan polywood yang memiliki ketebalan 8 mm 3. Pembesian balok dengan menggunakan besi yang berdiameter D22-‐D10 4. Pengecoran balok menggunakan beton yang memiliki mutu k300
Pengamatan Pelaksanaan Pekerjaan Plat Lantai 1. Pemasangan bondekyang memiliki ketebalan 0,8 mm 2. Pemasangan waremesh yang memiliki diameter M8
3. Peletakan Beton Decking 4. Tahap pengecoran plat lantai, bersamaan dengan pembalokan, mutu yang digunakan k300
Tahap Pengecoran 1. Pengukuran slump, slump yang digunkan adalah 12cm dengan mutu beton k300
2. Lalu beton dimasukan ke pump truck dan disalurkan dengan pipa baja 3. Sebelumnya beton lama disiram calbond terlebih dahulu, lalu keluarkan beton, dan ratakan dengan penggaruk dan padatkan dengan vibrator 4. Pembongkaran bekisMng dilakukan setelah 7 hari untuk pembalokan dan perawatan beton dengan membasahinya 2 kali sehari
Alat-‐Alat
Bahan Material
Kesimpulan •
• • • • • • •
Pada pelaksanaan pekerjaan balok dan plat lantai, dilakukan secara bersamaan. Pada tahapan awal adalah dengan pemasangan alat pendukung scaffolding untuk kemudian dilakukan pelaksanaan pembekisMngan. Kemudian dilakukan pembesian dan pengecoran balok dan plat lantai. Dan selanjutnya, pada tahap akhir dilakukan pembongkaran bekisMng. Pada pemasangan bekisMng di seMap pengerjaan balok dan plat lantai harus dikerjakan dengan teliM agar Mdak terjadinya cacat beton setelah bekisMng di lepas Semua tahapan pekerjaan sesuai dengan rencana kerja dan Mme schedule yang sudah disesuaikan dengan kontrak pelaksanaan. Berbagai permasalahan yang terjadi di lapangan dapat ditangani secara cepat dan dicarikan solusi yang terbaik oleh pihak pelaksana. Pengendalian mutu bahan untuk balok dan plat lantai terlaksana dengan baik karena bahan-‐bahan yang datang ke lokasi proyek sudah sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan. Pengendalian mutu alat kurang maksimal karena sempat terjadi kerusakan pada alat yang memiliki kerja vital seperM concrete pump yang menyebabkan tertundanya proses pengecoran sehingga berpengaruh pada progress proyek. Pengendalian pelaksanaan pekerjaan di lapangan sudah cukup baik sesuai dengan ketentuan pelaksanaan yang berlaku. Perencanaan pengendalian manajemen K3L sudah sesuai dengan ketentuan. Namun dalam penerapannya di lapangan banyak pekerja yang Mdak memakai APD (Alat Pelindung Diri) disebabkan banyak alasan, seperM Mdak biasa memakainya ataupun takut pekerjaan terganggu dengan adanya APD yang terpasang di tubuh. Teguran yang sudah banyak dilakukan oleh kontraktor pelaksana nampaknya Mdak mendapat perhaMan yang berarM dari para pekerja.
Saran • • • •
•
Persiapan yang matang dalam pemilihan tenaga kerja yang berkualitas sehingga proyek Mdak mengalami banyak hambatan. BekisMng harus benar-‐benar bersih dari kotoran dan sisa material sehingga pada saat pengecoran dimulai, dan pada saat pembongkaran bekisMng beton jadi dengan sempurna Penerapan peraturan K3L yang baik dan disiplin Mnggi sehingga Mdak terjadi kecelakaan kerja yang berakibat buruk bagi para pekerja. Pengawasan yang baik sangat diperlukan dalam penggunaan bahan material sehingga Mdak menimbulkan sampah material yang menumpuk di area proyek. Misalnya seperM sisa adukan semen, sisa balok kayu, sisa baja tulangan dan lainnya. Perawatan dan pemeliharaan struktur yang baik perlu diperhaMkan sehingga dapat dihasilkan struktur yang kuat dan kokoh.