PEDOMAN WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPTH-INTERVIEW) ANALISIS PERENCANAAN OBAT DI PUSKESMAS PADANGMATINGGI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2015
I.
Daftar Pertanyaan untuk Informan Kepala Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan
A. Identitas Informan 1. Nama
:
2. Umur
:
3. Jenis Kelamin
:
4. Pendidikan terakhir
:
5. Tanggal wawancara
:
B. Pertanyaan 1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu pendanaan dalam memenuhi kebutuhan obat? 2. Bagimana menurut Bapak/Ibu sumber daya manusia dalam merencanakan kebutuhan obat? 3. Bagaimana menurut Bapak/Ibu sarana dan prasarana yang mendukung dalam perencanaan obat? 4. Bagaimana peran dinas kesehatan terhadap Puskesmas terkait perencanaan obat? 5. Terkait dengan pelatihan a. Apakah pernah dilakukan pelatihan kepada petugas pengelola obat? b. Siapa yang melakukan pelatihan tersebut? 6. Bagaimana pengawasan yang dilakukan dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di puskesmas? 7. Menurut Bapak/Ibu Apakah ada kendala dalam merencanakan obat-obat di era JKN? 8. Apa langkah-langkah yang Bapak/Ibu lakukan/usulkan?
Universitas Sumatera Utara
II. Daftar Pertanyaan untuk Informan Kepala Puskesmas Padangmatinggi A. Identitas Informan 1. Nama
:
2. Umur
:
3. Jenis Kelamin
:
4. Pendidikan terakhir
:
5. Tanggal wawancara
:
B. Pertanyaan 1. Apakah Bapak/Ibu ada membuat dan mengusulkan perencanaan obat kebutuhan Puskesmas ke tingkat II? 2. Apakah obat yang Bapak/Ibu butuhkan diminta atau di drop ke Puskesmas secara keseluruhan/bertahap/sebagian? 3. Apakah
obat
yang
Bapak/Ibu
rencanakan/usulkan
terpenuhi
keseluruhannya? 4. Apakah dalam merencanakan kebutuhan obat-obat termasuk untuk peserta JKN? 5. Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan pendanaan dalam memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas ini? 6. Bagimana menurut Bapak/Ibu sumber daya manusia dalam merencanakan kebutuhan obat di puskesmas ini? 7. Dalam perencanaan obat ada 2 metode yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan obat yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk merencanakan obat-obat? 8. Terkait sarana dan prasarana menurut Bapak/Ibu apakah sudah cukup memadai dalam melakukan perencanaan obat? 9. Data apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perencanaan obat? 10. Menurut Bapak/Ibu apa peran dinas kesehatan terhadap puskesmas terkait perencanaan obat? 11. Apakah pernah dilakukan pelatihan kepada petugas pengelola obat?
Universitas Sumatera Utara
12. Lalu bagaimana pengawasan dari dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di puskesmas ini? 13. Menurut Bapak/Ibu apakah ada otonomi puskesmas dalam perencanaan obat setelah era JKN? 14. Apakah ada kendala dalam merencanakan obat-obat dalam era JKN? 15. Apa langkah-langkah yang Bapak/Ibu lakukan/usulkan?
III. Daftar Pertanyaan untuk Informan Kepala Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan A. Identitas Informan 1. Nama
:
2. Umur
:
3. Jenis Kelamin
:
4. Pendidikan terakhir
:
5. Tanggal wawancara
:
B. Pertanyaan 1. Bagaimana menurut Bapak/Ibu perencanaan obat untuk Puskesmas? 2. Setelah diadakan apakah obat-obat itu di drop ke Puskesmas? 3. Apakah
perencanaan
obat
yang
dibutuhkan
dapat
diadakan
keseluruhannya? 4. Dalam era JKN ini bagaimana cara memenuhi/merencanakan obat-obat kebutuhan peserta JKN? 5. Menurut Bapak/Ibu bagaimana dengan pendanaan dalam memenuhi kebutuhan obat? 6. Bagaimana
menurut
Bapak/Ibu
sumber
daya
manusia
dalam
merencanakan kebutuhan obat? 7. Dalam perencanaan obat ada 2 metode yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan obat yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Menurut
Universitas Sumatera Utara
Bapak/Ibu metode apa yang paling cocok digunakan untuk merencanakan obat-obat? 8. Terkait sarana dan prasarana menurut Bapak/Ibu apakah sudah cukup memadai dalam melakukan perencanaan obat? 9. Data apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perencanaan obat? 10. Menurut Bapak/Ibu apa peran dinas kesehatan terhadap Puskesmas terkait perencanaan obat? 11. Apakah pernah dilakukan pelatihan kepada petugas pengelola obat? 12. Lalu bagaimana dengan sistem pencatatan dan pelaporan kebutuhan obat? 13. Menurut Bapak/Ibu bagaimana pengawasan dari dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di Puskesmas? 14. Menurut Bapak/Ibu apakah ada otonomi puskesmas dalam perencanaan obat setelah era JKN? 15. Apakah ada kendala-kendala dalam perencanaan, pengadaan obat-obat dalam era JKN? 16. Bagaimana cara Bapak/Ibu mengatasi permasalahan tersebut?
IV. Daftar
Pertanyaan
untuk
Informan
Staf
Farmasi
Puskesmas
Padangmatinggi A. Identitas Informan 1. Nama
:
2. Umur
:
3. Jenis Kelamin
:
4. Pendidikan terakhir
:
5. Tanggal wawancara
:
B. Pertanyaan 1. Apakah Bapak/Ibu ada disuruh Kepala Puskesmas merencanakan obat untuk Puskesmas? 2. Apakah obat-obat yang diterima itu keseluruhan/bertahap? 3. Apakah obat yang diterima Puskesmas itu cukup?
Universitas Sumatera Utara
4. Apakah obat-obat untuk peserta JKN turut dalam merencanakan obat yang dibutuhkan? 5. Dalam perencanaan obat ada 2 metode yang digunakan dalam memenuhi kebutuhan obat yaitu metode konsumsi dan metode epidemiologi. Metode apa yang Bapak/Ibu gunakan untuk merencanakan obat-obat? 6. Terkait sarana dan prasarana menurut Bapak/Ibu apakah sudah cukup memadai dalam melakukan perencanaan obat? 7. Data apa saja yang dibutuhkan dalam melakukan perencanaan obat? 8. Lalu bagaimana dengan sistem pencatatan dan pelaporan kebutuhan obat di puskesmas ini? 9. Apakah Bapak/Ibu pernah mengikuti pelatihan mengenai perencanaan obat? 10. Bagaimana pengawasan dari dinas kesehatan terhadap kebutuhan obat di puskesmas ini? 11. Menurut Bapak/Ibu apakah ada otonomi puskesmas dalam perencanaan obat setelah era JKN? 12. Apa saja kendala dalam pelayanan obat pada pasien di era JKN? 13. Apa langkah-langkah yang dilakukan dalam mengatasi permasalahan tersebut?
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara