PEDOMAN PENGEMBANGAN PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2013
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN PUSAT PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN
BIDANG MESIN DAN TEKNIK INDUSTRI TAHUN 2013
Pedoman ini Disusun oleh: Diverifikasi oleh: Divalidasi oleh:
Tanda Tangan Staf Seksi Program Kasi Program
Neti Meilyawati, SS., M.Pd. Drs. Kuswara, M.Pd
Kabid Program dan Informasi
Dr. Ahmad Dahlan, M.Sc
Tanggal
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan hidayahNya Pedoman Pengembangan Program Kemitraan tahun 2013 dapat diselesaikan. Kemitraan adalah salah satu program Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri (PPPPTK BMTI) yang dikembangkan dalam rangka mendukung akselerasi pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan (diklat) guna membantu memperkecil kesenjangan mutu pendidik dan tenaga kependidikan antar satu daerah dengan daerah yang lain. Pedoman ini berisi tentang latar belakang, dasar hukum, tujuan, hasil yang diharapkan, program kemitraan, pertanggungjawaban, pelaporan, dan evaluasi. Pedoman ini harus dipahami secara menyeluruh (comprehensive) oleh para pelaksana agar dapat mencapai tujuan dan keberhasilan dalam pelaksanaan Pengembangan Program Kemitraan. Pedoman ini diharapkan dapat digunakan oleh semua pihak yang berpartisipasi dalam melaksanakan kegiatan tersebut.
Cimahi, Februari 2013 Kepala,
Dr. Dedy H. Karwan, MM NIP. 19560930 198103 1 003
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... i DAFTAR ISI .............................................................................................................................................. ii BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................................1 A. Latar Belakang..................................................................................................................................1 B. Dasar Hukum....................................................................................................................................1 C. Tujuan...............................................................................................................................................2 D. Sasaran .............................................................................................................................................2 E. Hasil yang Diharapkan......................................................................................................................3 BAB II PROGRAM KEMITRAAN ................................................................................................................4 A. Pengertian Kemitraan ......................................................................................................................4 B. Fungsi dan Peran Kemitraan ............................................................................................................4 C. Bentuk Kerjasama ............................................................................................................................4 D. Strategi Pelaksanaan ........................................................................................................................5 E. Prosedur dan Mekanisme ................................................................................................................6 F. Penilaian Proposal............................................................................................................................7 G. Sistematika Proposal ........................................................................................................................7 H. Penggunaan Dana Operasional Kegiatan .........................................................................................8 BAB III PERTANGGUNGJAWABAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI .........................................................10 A. Pertanggungjawaban .....................................................................................................................10 B. Pelaporan .......................................................................................................................................10 C. Evaluasi dan Monitoring Dampak Kemitraan.................................................................................12 BAB IV PENUTUP..................................................................................................................................13 A. Kesimpulan.....................................................................................................................................13 B. Saran...............................................................................................................................................13
ii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan merupakan tanggung jawab semua pihak, baik itu Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Daerah. Pemberlakuan sistem desentralisasi akibat pemberlakuan Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi pemerintahan daerah, memberi dampak terhadap pelaksanaan pada manajemen pendidikan yaitu manajemen yang memberi ruang gerak yang lebih luas kepada pengelolaan pendidikan untuk menemukan strategi berkompetisi dalam era kompetitif mencapai output pendidikan yang berkualitas dan mandiri. Pelaksanaan desentralisasi pendidikan atau disebut Otonomi Pendidikan masih belum sepenuhnya berjalan sesuai dengan yang diharapkan, disebabkan karena kekurangsiapan pranata sosial, politik dan ekonomi. Otonomi pendidikan akan memberi efek terhadap kurikulum, efisiensi administrasi, pendapatan dan biaya pendidikan serta pemerataannya. Sesuai dengan Permendikbud nomor 57 tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah dan sedang melakukan pemetaan kompetensi guru melalui program Uji Kompetensi Guru (UKG). Berdasarkan hasil pemetaan akan dapat dilakukan penanganan secara tepat siapa dan kompetensi apa yang diperlukan untuk dirancang dalam program peningkatan keprofesian berkelanjuan bagi guru-guru di seluruh Indonesia. Dan sebagai tindak lanjut dari UKG yang telah dilaksanakan pada tahun 2012, maka pada tahun 2013 perlu dirancang kegiatan diklat bagi guru-guru pasca UKG berdasarkan hasil pemetaan sesuai dengan kelompok dan satuan pendidikannya masing-masing. Karena jumlah guru yang sedemikian banyaknya, maka kegiatan diklat pasca UKG untuk guru-guru harus dilaksanakan dengan sinergi pusat dan daerah. Pada tahun 2012, PPPPTK BMTI telah melaksanakan diklat pasca Uji Kompetensi Awal (UKA) bagi guru-guru SD (guru kelas) dan guru-guru SMK (kompetensi keahlian), yang seluruhnya dilaksanakan di kampus PPPPTK BMTI. Pada tahun 2013, PPPPTK BMTI mengajak pemerintah daerah dalam Pengembangan Program Kemitraan tersebut di atas melalui Dinas Pendidikan untuk melaksanakan kegiatan Diklat Pasca UKG bagi guru-guru pada jenjang pendidikan Dasar / SD (guru kelas) dan guru-guru pada jenjang pendidikan Menengah khususnya SMK (kompetensi keahlian) di daerah masing-masing sesuai dengan hasil Uji Kompetensi Guru yang telah dilaksanakan pada tahun 2012.
B. Dasar Hukum 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara 1
3. Undang-Undang No. 22 Tahun 1999 tentang otonomi pemerintahan daerah 4. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan 5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 57 tahun 2012 tentang Uji Kompetensi Guru. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 36 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan Nasional 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi Guru 8. Tiga pilar Pendidikan Nasional (a. Perluasan & Pemerataan akses pendidikan; b.Peningkatan mutu, Relevansi dan daya saing; c. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik 9. Rencana Strategis Kementerian Pendidikan Nasional tahun 2010 – 2014 10. Rencana Strategis PPPPTK BMTI Bandung tahun 2010 – 2014 11. Usulan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Rencana Kerja Anggaran Kementerian dan Lembaga (RKA-KL) PPPPTK BMTI Tahun Anggaran 2013. C. Tujuan Pengembangan Program Kemitraan ini
dimaksudkan sebagai salah satu bentuk inovasi
pendidikan dan pelatihan untuk membantu akselerasi pengembangan kualitas sumber daya manusia di daerah dengan tujuan sebagai berikut: 1. Membantu Pemerintah Daerah untuk meningkatkan mutu SDM sesuai dengan kebutuhan daerah; 2. Mendorong peran serta pemangku kepentingan pendidikan di daerah untuk bersinergi melaksanakan pengembangan mutu SDM di daerah; 3. Mengatasi kesenjangan yang terjadi di bidang pengembangan pendidikan di daerah; 4. Mengoptimalkan potensi yang ada di daerah (baik human maupun non-human) untuk meningkatkan mutu pendidikan; 5. Menjadikan Kemitraan sebagai wadah kegiatan fungsional untuk membantu pengembangan pendidikan di daerah, khususnya tenaga pendidik dan kependidikan; 6. Meningkatkan mutu layanan kualitas dan kuantitas pengembangan SDM yang diutamakan, tapi tidak terbatas, pada peningkatan kompetensi kelompok produktif. D. Sasaran Sasaran
Pengembangan
Program
Kemitraan
tahun
2013
adalah
Dinas
Pendidikan
Provinsi/KabupatenKota baik yang pada tahun 2012 telah bermitra dengan PPPPTK BMTI maupun Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota yang baru akan bermitra dengan PPPPTK BMTI pada tahun 2013 sebanyak 15 Mitra Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota. Program yang akan dilaksanakan diarahkan untuk meningkatkan kompetensi guru pasca UKG bagi guru-guru SD (guru kelas) dan guru-guru sekolah menengah, terutama SMK (kompetensi keahlian), agar dapat memenuhi standar kompetensi sesuai Peraturan Menteri Pendidikan 2
Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Standar Kompetensi Guru. Selain itu program juga diarahkan pada Pengembangan Kurikulum 2013.
E. Hasil yang Diharapkan 1. Terlaksananya kemitraan dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota; 2. Terberdayakannya jejaring dan potensi wilayah bersinergi dengan PPPPTK BMTI; 3. Tersedianya layanan peningkatan kompetensi tenaga pendidik dan kependidikan di daerah dengan pendanaan yang lebih efektif; 4. Terjadinya pemerataan dan percepatan peningkatan mutu SDM di daerah; 5. Terlaksananya pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru pasca UKG terutama bagi guru yang nilainya dibawah standar miminal.
3
BAB II PROGRAM KEMITRAAN A. Pengertian Kemitraan Kemitraan merupakan kerjasama antara pusat dan daerah dengan memberdayakan potensi masing-masing untuk melakukan pengkajian dan pengembangan kependidikan khususnya pengembangan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan di daerah. B. Fungsi dan Peran Kemitraan Sebagai upaya yang dilakukan antara pusat dan daerah untuk mendukung peningkatan mutu pendidikan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas pengembangan SDM/ Pdendidi. Pada hakikatnya, kemitraan bertujuan untuk mendorong daerah dalam meningkatkan mutu pendidik dan kinerja sekolah dengan mendapat dukungan dari institusi dan instansi daerah Kemitraan sebagai wadah non permanen, lebih difokuskan untuk mendukung program daerah melalui sinergi sumber daya. Oleh karenanya, kemitraan bukan sebagai lembaga struktural/lembaga yang menetap di suatu tempat, melainkan lebih bersifat mendahulukan prinsip pencapaian tujuan daripada eksistensi kelembagaannya. Melalui kemitraan dapat tersinergikan seluruh sumber daya yang dapat dimanfaatkan, baik di daerah, pusat maupun masyarakat dan industri. Atas dasar sinergisasi, maka kemitraan dapat memanfaatkan fasilitas milik Pemerintah Daerah, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), SMU, SLTP, atau satuan pendidikan lainya yang ada di bawah koordinasi pemerintah daerah yang dianggap potensial untuk disinergikan dalam rangka peningkatan pendidikan di daerah tersebut. C. Bentuk Kerjasama Bentuk kerjasama antara PPPPTK BMTI dengan Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota dapat dilakukan minimal dalam 2 (dua) bentuk, yaitu; 1. Program dirancang dan disiapkan bersama-sama antara PPPPTK BMTI dan Dinas Pendidikan berdasarkan proposal dari Dinas Pendidikan. Selanjutnya program dikoordinasikan oleh Dinas Pendidikan dan dilaksanakan di daerah dengan Tenaga pengajar atau narasumber dari PPPPTK BMTI, dalam hal ini pembiayaan didukung bersama antara PPPPTK BMTI dan daerah dengan pembagian yang fleksibel. Secara umum, PPPPTK BMTI membiayai program diklat, yang meliputi biaya pengajar, nara sumber, bahan ajar atau materi diklat, dan tempat, sedangkan daerah membiayai peserta, yang meliputi transport, konsumsi, uang saku (bila ada) bagi peserta diklat. 2. Program diusulkan sepenuhnya oleh Dinas Pendidikan melalui proposal yang dikirimkan ke PPPPTK BMTI. Selanjutnya, setelah melalui kesepahaman kedua belah pihak, program diselenggarakan di daerah dengan mengirimkan narasumber atau pengajar dari PPPPTK
4
BMTI yang telah mempersiapkan program diklat dan bahan ajarnya. Semua biaya penyelenggaraan diklat ditanggung oleh Dinas Pendidikan.
D. Strategi Pelaksanaan Strategi pelaksanaan program diklat kemitraan dapat dilakukan dengan cara : 1.
in-service learning 1 (in 1) – on the job learning – in-service learning 2 (in 2), disebut program In1 - On – In2 , atau
2.
in-service learning - on the job learning, disebut program In – On, atau
3.
On the job learning - in-service learning, disebut program On – In.
4.
In-service learning.
Program in-service learning dapat dilakukan di daerah dengan nara sumber dari PPPPTK BMTI yang datang ke tempat mitra, atau peserta diklatnya yang datang ke PPPPTK BMTI, tergantung dari kesepakatan yang tertuang dalam kontrak kerjasama atau Kesepahaman bersama.
5
E. Prosedur dan Mekanisme Proses
Penanggungjawab Seksi Program Pengiriman Surat Penawaran kepada Dinas Calon Mitra
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota
Pengajuan Proposal
Seksi Program
Seleksi Tidak
Lolos? Ya
Rapat Koordinasi dan Penandatanganan MOU
SK Penetapan Dinas Penerima Dana Bantuan Operasional Kegiatan
Seksi Program
Bagian Umum
Subbag. Keuangan
Pengusulan Pengiriman
KPPN Mentransfer Dana ke Rekening Dinas Pendidikan
Tidak
KPPN
Subbag. Keuangan
Terima? Ya
Penerimaan Dana
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota
A
6
A
Pelaksanaan
Pertanggungjawaban dan Pelaporan Tidak
Benar?
Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/ Kota Seksi Program
Ya
Selesai
F. Penilaian Proposal Penilaian proposal dilakukan oleh tim penilai pada Seksi Program PPPPTK BMTI. Kebijakan penetapan pemberian dana operasional kegiatan diwujudkan dalam bentuk Surat Keputusan tentang Pemberian Dana Operasional Kegiatan oleh Kepala Bagian Umum PPPPTK BMTI. G. Sistematika Proposal Kata Pengantar Daftar Isi Bab I. Pendahuluan A. Latar Belakang B. Dasar Hukum C. Tujuan 1. Tujuan Umum 2. Tujuan Khusus D. Manfaat E. Hasil yang Diharapkan Bab II Rencana Pelaksanaan Program A. Jenis Kegiatan B. Waktu Pelaksanaan C. Peserta D. Nara Sumber, Pengajar, Panitia E. Rencana Anggaran Program dan Biaya Pendamping Bab III Pelaksanaan Program A. Strategi Pelaksanaan Program B. Evaluasi Program 7
C. Pelaporan dan Pertanggungjawaban D. Rencana dan Tindak Lanjut Bab IV Penutup Lampiran 1. Data Sekolah 2. Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan H. Panduan Penggunaan Dana Operasional Kegiatan Dana pembinaan digunakan semaksimal mungkin untuk usaha peningkatan kompetensi pendidik. Penggunaan dana tidak diperkenankan untuk pengadaan barang yang tidak habis pakai. Tema penggunaan dana beserta ruang lingkup kegiatannya, khusus program kemitraan tahun 2013, adalah peningkatan kompetensi guru pasca UKG, yaitu sebagai berikut: a. Pendidikan dan pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi guru pasca UKG b. Pelatihan desain, pembuatan/pengembagan bahan ajar, dan penggunaan bahan ajar, media, dan alat peraga pengajaran c. Pelatihan penulisan karya tulis ilmiah (penilitian tindakan kelas, karya ilmiah popular, penyusunan buku, dan lain-lain) d. Pengembangan e-Learning. Dana operasional kegiatan yang diberikan kepada Dinas Pendidikan merupakan dana stimulan atau dana rangsangan yang besarannya bervariasi untuk setiap daerahnya. Karena bersifat stimulan, maka harapannya ada dana pendamping dari Dinas Pendidikan setempat. Panduan Penggunaan Dana KOMPONEN YANG DIBIAYAI OLEH DANA PUSAT DAN/ATAU DANA DAERAH (SHARING) ATK Penggandaan Uang saku Panitia Daerah Transport lokal Panitia daerah Honor Nara Sumber Daerah Transport lokal Nara sumber Daerah Honor Penyusunan Bahan Ajar Honor Nara Sumber P4TK BMTI Honor Penatar/Fasilitator P4TK BMTI Uang Harian Nara Sumber P4TK BMTI Uang Harian Penatar P4TK BMTI Biaya Hotel Penatar dan Panitia Pusat Biaya Hotel Nara Sumber Transport Penatar, Nara Sumber dan Panitia Pusat PP Uang harian Panitia Pusat 8
Uang saku Panitia Pusat Transport lokal Pengajar dan Panitia Pusat Sertifikat Panduan & Evaluasi Sewa Ruangan Pembukaan/Penutupan Dokumentasi, Pemanggilan peserta Pelaporan KOMPONEN BIAYA LAIN (SHARING) Konsumsi Peserta Uang saku Peserta Transport Peserta
9
BAB III PERTANGGUNGJAWABAN, PELAPORAN, DAN EVALUASI
A. Pertanggungjawaban Semua dana pembinaan yang telah digunakan oleh penerima dana, dipertanggungjawabkan kepada PPPPTK BMTI dengan ketentuan sebagai berikut; 1. Setiap pengeluaran dana harus dicatat/dibukukan, sesuai dengan peraturan yang berlaku; 2. Menyertakan semua bukti pengeluaran dana untuk verifikasi; 3. Semua bukti pengeluaran dana harus asli tidak boleh fotocopi; 4. Bukti pengeluaran uang untuk pengadaan/pembelian barang minimal Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) harus dibubuhi materai Rp. 6000,. Bukti pengeluaran harus jelas dan ditulis uraian mengenai peruntukannya (misalnya uang konsumsi, pembelian barang atau jasa) yang dibayarkan dan diberi tanggal dan nomor bukti pengeluaran; 5. Bukti pengeluaran/kwitansi dibuat dan dikeluarkan panitia daerah; 6. Pajak yang dikeluarkan oleh penerima dana sesuai dengan peraturan yang berlaku harus di setorkan kepada Kantor Kas Negara/Pos/Bank yang ditunjuk di daerah setempat penerima dana. Transaksi yang dikenakan pajak antara lain: a. Honor dikenakan PPh 15% b. Konsumsi dikenakan PPn 10% dan PPh 1,5% c. Alat Tulis dikenakan PPn 10% a. Bukti setor pajak dilampirkan di dalam laporan keuangan; b. Tanda terima atau kwitansi pembelian barang dan jasa menggunakan kwitansi dimana barang dan jasa diperoleh dengan dibubuhi tanda tangan penjual, nama penjual, peruntukkan, besarnya uang, tanggal pembelian dan stempel toko/koperasi dan diketik. B. Pelaporan Dinas Pendidikan wajib menyusun laporan pelaksanaan kegiatan segera setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Adapun sistematika laporan sebagai berikut:
10
SISTEMATIKA LAPORAN Hal Kata Pengantar........................................................................................ Daftar Isi................................................................................................... BAB I
PENDAHULUAN................................................................... A. Latar Belakang.................................................................. B. Tujuan Pelaporan.............................................................
BAB II
PELAKSANAAN DIKLAT.................................................... A. Persiapan.......................................................................... B. Tujuan Diklat..................................................................... C. Struktur Program............................................................... D. Deskripsi Materi ............................................................... E. Strategi Diklat .................................................................. F. Waktu dan Tempat .......................................................... G. Peserta ............................................................................ H. Panitia dan Tenaga Pengajar...........................................
BAB III
HASIL PELAKSANAAN DIKLAT........................................ A. Hasil Kegiatan Diklat......................................................... B. Hasil Evaluasi Akademik................................................... C. Hasil Evaluasi Kehadiran Peserta..................................... D. Hasil Evaluasi Kehadiran Tenaga Pengajar………………
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN................................................. A. Kesimpulan........................................................................ B. Saran................................................................................
LAMPIRAN 1. Surat Keputusan Pengajar, Panitia 2. Panduan Diklat 3. Daftar Kehadiran Pengajar 4. Daftar Kehadiran Peserta 5. Biodata Peserta 6. Kesan dan Pesan Peserta 7. Foto Kegiatan
11
C. Evaluasi dan Monitoring Dampak Kemitraan Monitoring dan Evaluasi (Monev) bertujuan : 1. Memperoleh masukan terhadap efektifitas, dan efisiensi penggunaan dana kerjasama PPPPTK BMTI dengan Dinas Pendidikan; 2. Memetakan kinerja Dinas Pendidikan dalam mendukung dan
melaksanakan berbagai
program yang dirancang PPPPTK BMTI dan kegiatan yang diusulkan dalam proposal untuk meningkatkan kompetensi PTK; 3. Menyusun rekomendasi sebagai bahan masukan untuk pengambil keputusan dalam kerangka pengembangan kerjsama PPPPTK BMTI dengan Dinas Pendidikan secara nasional pada masa mendatang.
12
BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan 1. Pedoman ini dapat berfungsi sebagai panduan pelaksanaan Pengembangan Program Kemitraan tahun 2013; 2. Pedoman ini juga berfungsi sebagai petunjuk teknis kegiatan monitoring dan evaluasi bagi para pengawas internal, eksternal dan Tim Monev; 3. Memahami pedoman ini secara menyeluruh diharapkan dapat menunjang keberhasilan pelaksanaan Pengembangan Program Kemitraan. B. Saran 1. Pedoman ini seyogyanya dipahami secara menyeluruh, untuk memperlancar Pengembangan Program Kemitraan yang tertib, bermakna dan efektif; 2. Keberhasilan dalam penyelenggaraan kegiatan hendaknya diikuti dengan keberhasilan tercapainya tujuan yang diharapkan Pengembangan Program Kemitraan.
13