Pedagog Vol : XI No. 1 April 2011
DAFTAR IS1
Hubungan Motivasi Kerja dengan Pelaksanaan Tugas Guru Oleh Ernmita ..........................................................................................................
1-22
Pengembangan Materi Pembelajaran Seni Budaya di Sekolah Oleh Indra Yeni ..........................................................................................................
23-4 1
Penggnnaan Metode Reflektif dengan Teknik Klarifikasi dalam Pembelajaran Akhlak di Sekolah Dasar Ole11 Mayarnimar .................................................................................................. 42-52 Perbedaan Sikap Terhadap Kesehatan Lingkungan Antara Masyarakat yang Mengikuti dengan yang Tidak Mengikuti Penyuluhan Kesehatan Oleh Vevi Sunarti ................................................................................................... 53-66 Pembelajaran Pendidikan Nonformal di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Oleh Irmawita ........................................................................................................
-
67-85
Persepsi Siswa Tentang Pembinaan Disiplin Oleh Guru di SMAN 15 I
R1lenjelajahiPerbedaan Model, Pendekatan, Strategi, Rletode, dan Teknik dalam Rleningkatkan Proses Pcn~belajal-anke Arah Kesejahteraan Sejagat Ole11 Taufina ................................................................................................................ 149- I62 .Meningkatkan Kepercayaan Diri Anak TK Rlelalui Kegiatan Orttborrrld b'' Oleh Dadan Suryana .................................................................................................... 163- 184 Pengembangan Tingkah Laku Prososial Anak di dalam Keluarga Ole11 Erlamsyah ........................................................................................................... 185- 198
Plr~ictuatiorzErrors iLlac/e by tlrr Secorld Yerrr Strr(/errt.sof STKIP PGHI S UlVfBA R Oleh Mai Sri Lena ........................................................................................................ -
Upaya Peningkatan Penlahaman Mahasiswa MKU dalanl Nlembaca Teks Berbahasa Inggris dengan Menggunakan Metode Cooperative Learning Oleh Elise Muryanti 2 16-235
MENINGKATKAN KEPERCAYAAN DIRI ANAK TK MELALUI KEGIATAN OUTBOUND Oleh: Dadan Suryana FIP Universitas Negeri Padang Abstract
The aims of this research is ro improvement studei?~coilfidencc at preschool tlzrozigh using outbound activities. Focus of this research is to answer the following questions: ( I ) 1-lo1.t~are teacher improve early child self coizfidetzce? (2) How are Instructiolial process improve early child self confidence?. This research conduct at TK Maramah Aii- Tawat-Padang especially for TKB. This research used action research nletodology .from Mc Taggart and Kemmis. The reasult of this research, that the outbound instructional could develop self confidence of preschool student with outbound instructional at indoor and outdoor. Outbound instr~lctional could give postive influence for motor development, dicipline, and child self confidence. Key word: Olitbotlnd self confidence, early childhood
PENDAHULUAN
kelas I sebesar 10,85%, kelas I1 sebesar 6,68%,
Anak usia 4-6 tahun tnerupakan bagian
kelas 111 sebesar 5,48%: kelas IV sebesar 4,28,
dari anak usia dini yang berada pada rentangan
kelas V sebesar 2,92%, dan kelas IV sebesar .
usia lahir sampai 6 tahun..... ,Pads usia ini secara
0,42%. Data tersebut ~nenggambarkan bahwa
terminologi
angka mengulang kelas pada kelas I dan I1
disebut
sebagai
anak
usia
prasekolah. Perkembangan kecerdasan pada
lebih tinggi dari kelas lain.
masa ini mengalami peningkatan dari 50%
Penelitian tentang kecerdasan lebih jauh
menjadi 80%. Selain itu, berdasarkan hasil
lagi diungkapkan Gardner yang dikenal konisep
penelitianlkajian yang dilakukan nleh Pusat
kecerdasan Jamak atau Mzdltiple Iiitelegence
Kurikulum, Balitbang Diknas
1999
(MI) ia mengidentifikasikan kecerdasan sebagai
menunjukkan bahwa hampir pada seluruh aspek
kemampuan untuk menemukan dan mencari
TK
pemecahan masalah serta metnbentuk suatu
perke~nbangan anak
yang
tahun
masuk
mempunyai k e m a m p u a ~lebih ~ tinggi daripada
produk yang mempunyai nilai dipandang dari.
anak yang tidak masuk T K cii kelas 1 SD Data
kebudayaan
angkarnengi1langkelastal1un2001/2002~1ntuk tersebut
seseorang. Ketujuh kecerdasan adnlah
:
Linguistik,
logika,
matematika,
spasial,
kinestetik,
musik,
Salahsatu cara untuk mengembangkan
naturalis.
rasa percaya diri pada anak adalah dengan
Tambahan dari ketujuh kecerdasan ini adalah
menstimulasi anak melalui Kegiatan Outbound.
Spiritual,
Di dalam Kegiatan Outbound merangsang anak
intrapersona1,- interpersonal
dimana
anak
yang
sifatnya
kecerdasan
serta
juga
memiliki
vertikal,
yaitu
kecerdasan yang terkait dengan Tuhan. Setiap
dengan
orang mempunyai berbagai potensi tersebut dan
keberanian, mengembangkan rasa kepercayaan
masing-masing dapat dikembangkan ke tahap
diri yang tinggi, mengembangankan fisik dan
-
tertentu.
anak
lainnya,
mengembangkan
motorik, mengembangkan
Aspek penting dalam pendidikan anak usia dini adalah pengembangan kepribadian.
..
untuk memacu kompetisi di antara satu anak
sosial emosional
anak. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini
Percara diri (self confidence) merupakan unsur
Sosialisasi merupakan proses melatih
kepribadian yang perlu dikembangkan dalam
kepekaan diri terhadap rangsangan sosial yang
pendidikan anak usia dini. Anak usia dini perlu
berhubungan dengan tuntutan sosial sesuai
diajarkan untuk memiliki rasa percaya diri yaitu
dengan norma, nilai atau harapan sosial. Proses
mempunyai
pada
perkembangan sosial terdiri dari 3 proses, yaitu
menghadapi
belajar bertingkah laku dengan cara yang dapat
masalah, kreatif dalam mencari jalan keluar dan
diterima masyarakat, belajar memainkan peran
ambisi dalam mencapai sesuatu. Di samping itu
sosial
perlu diajarkan mempunyai selfrespect (hormat
mengembangkan sikap sosial terhadap individu
pada diri sendiri), yaitu mempunyai perasaan
lain
yang konstruktif, honnat pada orang lain, dan
masyarakat. Ketiga proses sosialisasi ini akan
bersyukur pada apa yang dimilikinya. Hal
melahirkan tiga model individu, yaitu individu
inilah yang kadangkala terabaikan dalam proses
sosial,
pendidikan usia dini.
antisosial. Pola bermain sosial pada awal masa
pendiriannya,
perasaan
yang
tabah
apabila
teguh
yang
dan
ada
aktivitas
individu
di
sosial
nonsosial,
masyarakat,
yang
dan
ada
di
individu
kanak-kanak adalah sebagai berikut. Bennain
soliter, bermain sebagai penontonlpengamat,
berpengaruh positif terhadap pertumbuhan,
bermain paralel, bermain asosiatif, dan bermain
rasa harga diri dan bahkan perkembangan
kooperatif.
kognisi. Keberhasilan anak dalam menguasai
Batasan
yang digunakan ole11 The
National Association for
keterampilan-keterampilan
motorik
dapat
The Education of
membuat anak bangga akan dirinya begitu
Young Children (NAEYC) dalam adalah yang
juga gerakan-gerakan fisik dapat membantu
dimaksud dengan "Early Childhood" (anak
anak dalam memahami konsep-konsep yang
masa awal) adalah anak yang sejak lahir
abstrak, sama halnya dengan orang dewasa
sampai dengan usia 6 tahun. Batasan ini
yang memerlukan ilustrasi untuk memahami
seringkali digunakan untuk merujuk anak yang
konsep-konsep yang abstrak. Namun berbeda
belum mencapai usia sekolah dan masyarakat
dengan
menggunakannya
tipe
terhadap suatu konsep hampir sepenuhnya
yang
tergantung pada pengalaman-pengalaman yang
prasekolah.
bagi
Menurut
berbagai
Patmonodewo
dimaksud dengan anak prasekolah mereka
yang berusia
anak
bersifat langsung.
3-6 tahun.
Dengan memperhatikan karakteristik
program
peserta didik, terdapat sejumlah prinsip umum
prasekolah. Di Indonesia, umumnya mengikuti
yang perlu diperhatikan dala~npenyelenggaraan
program Tempat Penitipan Anak (usia 3-5
pendidikan anak usia dini, yaitu sebagai
tahun) dan kelompok bermain (usia 3 tahun),
berikut.
Mereka
biasanya
antara
adalah
orang dewasa, pemahaman
mengikuti
sedangkan pada usia 4 - 6 tahun biasanya
Holistik
darz
arti
terpadri.
bahwa
Prinsip
i ni
mereka mengikuti program Taman Kanak-
mengandung
penyelenggaraan
kanak.
pendidikan anak usia dini seyogianya terarah ke Menurut Bredekamp, anak usia 4-5
pengembangan segenap aspek perkernbangan
tahun gerakan-gerakan fisik tidak sekedar
jasmani dan rohani anak serta terintegrasi
penting untuk mengembangkan keterampilan-
dala~nsuatu kesatuan program yang utuli d m
ketcrainpilan fisik, melainkan juga dapat
1 proporsional.
Dan
secam
~nakr-o. prinsip
holistik dan terpadu ini bisa berarti bahtva
tenaga
penyelenggaraan pendidikan anak usia dini
pendidikan anak usia dini maup
dilakukan secara terintegrasi dengan sistem
tenaga non-profesional
sosial yang ada di masyarakat dan menyertakan
keluarga.
segenap komponen masyarakat sesuai dengan
profesional
Berorierztasi perkerrt barzgan
tanggung jawab dan kewenangannya.
di
lernbaga-lembaga
di masyarakat
pada
dan
dan
kebutzrhan
keziizikan
anak.
Berbasis keilrrzuan yang bersifat mzilti-
Pendidikan anak usia dini seyogianya dirancang
disiplirzer. Prinsip pendidikan anak usia dini
dan dilaksanakan sesuai dengan karakteristik
pertama di atas mengimplikasikan perlunya
dan kebutuhan perkembangan anak. Program
prinsip kedua, yakni bahwa pendidikan anak
pendidikan anak usia dini hams mulai dari
usia dini hendaknya didasarkan pada temuan-
kondisi sernula anak dan terarah ke pemenuhan
temuan
bidang
kebutuhan perkembangan dan belajar anak.
keilmuan yang relevan. Oleh karena sifatnya
Oleh karena itu, program pendidikan anak usia
yang holistik, pendidikan anak usia dini perlu
dini yang baik adalah yang disesuaikan dengan
didasarkan pada berbagai bidang keilmuan
kebutuhan belajar dan perkembangan anak;
yang relevan; alih-alih hanya didasarkan pada
bukan sebaliknya, anak yang dipaksa untuk
satu bidang keilmuan tertentu. Begitu pula,
meinenuhi
praktek-praktek
pendidikan anak usia dini
dirancang dan ditetapkan oleh orang dewasa.
hendaknya selalu di perbarui sesuai dengan
Dalam pendidikan anak usia dini seperti ini,
temuan-temuan terkini dalam bidang-bidang
anak diposisikan sebagai scbyek didik yang
keilmuan yang relevan tersebut. Dalam ha1 ini,
hak-hak
para ahli dan praktisi pendidikan anak usia dini
"didengar" dan diakomodasi dalam program
hendaknya selalu menyebarluaskan temuan-
pendidikan anak usia dini.
mutakhir
dalam
berbagai
standar-standar
dan
program
harapan-harapannya
yang
perlu
temuan ilmiahnya di bidang pendidikan anak
Berorientasi nr asyarakat. Anak adalah
usia dini sehingga dapat diaplikasikan oleh para
bagian dari masyarakat dan sekaligus sebagai
praktisi pendidikan anak usia dini, baik oleh
generasi 1 (56
penerus
dari
~nasyarakat yang
-
bersangkutan.
Pendidikan
anak
usia
dini
Keselarasan an taro rutnnlz, sekolah,
hendaknya berlandaskan dan sekaligus turut
da~z masyarakat.
mengembangkan nilai-nilai sosio-kultural yang
pelajaran tentang perlunya jalinan kerja sama
berkembang
yang
yang harmonis antara rumah, sekolah, dan
bersangkutan. Prinsip ini mempersyaratkan
masyarakat. Untuk bisa menyediakan layanan
perlunya pendidikan anak usia dini untuk
pendidikan anak usia dini yang bermutu dan
memanfaatkan potensi lokal baik itu berupa
efektif diperlukan adanya keselarasan program
keragaman
maupun berupa
pendidikan antara apa yang berlangsung di
sumber-sumber daya potensial yang ada di
rumah,. sekolah, dan bahkan di masyarakat.
masyarakat setempat.
Tiga unsur lembaga pendidikan ini perlu
pada
masyarakat
sosial budaya
Meltjamin keamanan anak. Seperti
Prinsip
mensinergikan
ini
memberikan
program-program
telah dikemukakan pada bagian terdahulu
pendidikannya sehingga menjadi suatu program
bahwa kesadaran anak usia dini akan hal-ha1
pendidikan yang selaras dan berpengaruh
yang
positif signifikan terhadap perkembangan anak
bisa
membahayakan
belum tumbuh
sepenuhnya. Oleh karena itu, berbeda dengan
secara keseluruhan.
penyelenggaraan pendidikan untuk anak-anak
Terbebas dari perlakrin~zdiskrittrinatif:
yang lebih tua, aspek jaminan keamanan ini
Semua anak inemiliki hak untuk mendapat
mendapat penekanan tersendiri. Dalaln ha1 ini
layanan pendidikan anak usia dini yang layak
para pendidik pendidikan anak usia dini harm
dan
mampu menyediakan lingkungan belajar dan
dimaksudkan bagi anak-anak yang pintar dan
perkembangan yang aman bagi anak baik yang
cerdas,
bisa
membedakan
me~nbahayakan secara
fisik maupun
berkualitas.
tetapi
Pendidikan
untuk ras,
semua
jenis
hanys
anak
tanpa
kelamin,
taraf
kesehatan. Dengan demikian, kemungkinan
kecerdasan,
terjadinya
Prinsipnya, semua anak diupayakan untuk
kecelakaan
seminilnal mungkin.
ini
dapat
dihindari
dan
tidak
faktor-faktor
lainnnya.
mendapatkan pengelainan belajar yang kaya dan cocok dengat1 gaya
individual
yang
bersangkutan.
Namun
menuntut -bahwa
prinsip
anak
ini
hams
tidak
bahwa rasa percaya din rnerupakan faktor
mendapat
penting yang menimbulkan perbedaan besar
perlakuan yang sama, tetapi justru mereka perlu
antara kesuksesan dan kegagalan.
mendapat perlakuan yang proporsional dan
Percaya
diri
yang
merupakan
tepat sesuai dengan kondisi dan kemampuan
terjemahan dari self-confidence adalah ekspresi
anak yang bersangkutan.
atau penghargaan seseorang terhadap dirinya
Pengembangan Rasa Percaya Diri Anak
sendiri.
Usia Dini
terdapat beberapa istilah yang terkait dengan
Berdasarkan
literatur
ilmiahnya,
Percaya diri adalah keberanialidiri yang
makna percaya din yaitu: ( 1 ) Selflconcept:
datang dari kepastian tentang kemampuan,
bagaimana seseorang menyimpulkan dirinya
nilai-nilai dan tujuan dari seseorang, atau bisa
secara keseluruhan, bagaimana orang tersebut
juga didefinisikan sebagai sikap positif seorang
melihat potret dirinya secara keseluruhan,
individu yang memampukan dirinya untuk
bagaimana
mengembangkan
baik
keseluruhan; (2) Self-esteem: sejauh mana
terhadap
seseorang punya perasaan positif terhadap
lingkungadsituasi yang dihadapinya. Hal ini
dirinya, sejauh mana orang tersebut punya
bukan berarti bahwa individu tersebut mampu
sesuatu yang dirasakan bernilai atau berharga
dan
dari dirinya, sejauh mana meyakini adanya
terhadap
diri
kompeten
penilaian sendiri
positif,
maupun
melakukan
segala
sesuatu
mengkonsepsikan
sesuatu
sebenarnya
adanya
berharga di dalam dirinya; (3) Self eflcacy:
beberapa aspek dan kehidupan individu tersebut
sejauh mana seseorang punya keyakinan atas
dimana seseorang memiliki kompetensi, yakin,
kapasitas yang dimiliki untuk bisa menjalankan
mampu dan percaya bahwa seseorang bisa
aktivitas dengan hasil memuaskan; (4) Self-
karena didukung oleh pengalaman, potensi
confidence:
aktual, prestasi serta harapan yang realistik
keyakinan terhadap kemampuan dirinya dan
terhadap din sendiri. Banyak ahli menilai
sejauh
merujuk
pada
bemilai,
sejauhlnana
mana
bisa
bermartabat
secara
seorang diri. Rasa percaya diri yang kuat hanya
yang
diri
seseorang
merasakan
atau
punya
adanya
"kepantasan"
untuk
berhasil.
James Neil1
Keller
mengemukakan
bahwa
rasa
mengemukakan bahwa Self confidence itu
percaya diri seseorang berhubungan dengan
adalah kombinasi dari self esteem dan selF
sikap percaya,
efJcacy.
berhubungan dengan harapan untuk berhasil.
yakin
akan berhasil
atau
Rasa percaya diri adalah bagian sangat
Seseorang yang memiliki sikap percaya diri
penting dari kepribadian seseorang. Gambaran
tinggi cenderung akan berhasil bagaimana pun
percaya diri tampak melalui konsitensi dan
kemampuan yang ia miliki. Sikap di mana
ketekunan
menghayati
seseorang merasa yakin, percaya dapat berhasil
peranannya. Petri berpendapat bahwa sikap
mencapai sesuatu akan mempengaruhi mereka
percaya, yakin atau harapan akan berhasil
bertingkah laku untuk mencapai keberhasilan
mendorong individu bertingkah laku untuk
tersebut.
mencapai suatu keberhasilan. Seseorang yang
kepercayaan diri terhadap kemampuan dirinya
memikiki sikap percaya diri memiliki penilaian
agar
positif tentang dirinya cenderung menampilkan
dilakukannya:
seseorang
dalam
prestasi yang baik secara terus menerus. Sikap percaya
diri,
yakin
aka11 berhasil
perlu
Seseorang
dapat
melakukan
liarus
apa
memiliki
yang
hams
Beberapa ciri atau karakteristik individu yang mempunyai
rasa percaya
diri yang
ditanamkan kepada siapapun untuk mendorong
proporsional, diantaranya adalah: ( 1 ) Percayn
agar berusaha dengan maksimal guna mencapai
akan kompetensil kemampuan diri hingga tidak
keberhasilan yang optima1:Dengan sikap penuh
membutuhkan pujian, pengakuan, penerimaan
percaya
dapat
ataupun penghormatan orang lain: (2) Tidak
melakukan sesuatu dengan berhasil, seseorang
terdorong untuk menunjukkan sikap konfonnis
terdorong untuk melakukan sesuatu dengan
(mengorbankan hal-ha1 yang prinsip) demi
sebaik-baiknya sehingga dapat mencapai hasil
diterima oleh orang lain atau kelompok: (3)
yang lebih baik dari sebelumnya atau dapat
Berani menerima dan menghadapi penolakan
melebihi orang lain.
orang lain (tidakjatuh ~iiental),ber-ani menjadi
diri
dan
merasa
malnpu
diri sendiri; (4) Punya pengendalian ciiri yang
baik tidak moodydan emosinya stabil; (5)
Seseorang yang memiliki sikap percaya
Memiliki inter-nni i o c z ~oj'control ~ (n~emandang
diri merniliki penilaian positif tentang dirinya
keberhasilanlkegagalan tergantung dari usaha
cenderung menampilkan prestasi yang baik
diri sendiri dan tidak mudah menyerah pada
secara terus menerus. Terkait dengan proses
nasib atau keadaan serta tidak tergantungl
pendidikan, percaya diri perlu ditanamkan
(6)
kepada pada siswa untuk mendorong mereka
Mempunyai cara pandang yang positif terhadap
agar berusaha dengan maksimal guna mencapai
diri sendiri, orang lain dan situasi diluar
keberhasilan yang optimal. Dengan sikap yakin,
dirinya; (7) Memiliki harapan yang realistik
penuh percaya diri dan merasa mampu dapat
terhadap diri sendiri sehingga ketika harapan
melakukan sesuatu dengan berhasil, siswa
itu tidak terwujud seseorang tetap mampu
terdorong untuk melakukan sesuatu kegiatan
melihat sisi positif dirinya dan situasi yang
dengan
terjadi.
mencapai hasil yang lebili baik dari sebelumnya
mengharapkan
bantuan
orang
lain);
Lany A. Hezele dan Daniel J. Ziegler mengemukakan
unsur-unsur
penting
sebaik-baiknya
sehingga
dapat
atau dapat melebihi orang lain.
yang
Beberapa cara yang dapat digunakan
dibutuhkan seseorang untuk mengembangkan
untuk mempengaruhi sikap percaya diri adalah:
rasa percaya dirinya antara lain: (1) Kebutuhan
(1) Membanru siswa menyadari kekuatan dan
untuk memperoleh perhatian. yang positif,
kelemahan diri serta menanamkan pada siswa
berupa pengalaman dihormati, memperoleh
gambaran diri positif terhadap diri sendiri; (2)
sikap hangat, dicintai, dikagumi, dibanggakan
Menggunakan suatu patokan, standar yang
dan diterima oleh lingkungannya; (2) Kondisi
memungkinkan
dihargai yaitu standar eksternal yang dijamin
keberhasilan; (3) Memberi tugas yang sukar
diperolehnya pujian dan penghargaan; dan (3)
tetapi cukup realistis untuk diselesaikan/sesuai
Perhatian positif yang tulus yaitu suatu bentuk
dengan
perhatian yang diberikan tanpa dituntut utuk
kepada siswa secara bertahap mandiri dalam
berperilaku secara khusus.
belajar dan melatih suatu keteralnpilan. 170
siswa
kemampuan;
dapat
Memberi
mencapai
kesempatan
-
Pengembangan Kepercayaan Diri melalui
adventzire tker~n11-v.Adventure rherupy adalah
Kegiatan Outbound
suatu
Outbound
adalah
"Kegiatan
yang
bentuk
difokuskan
treatmen
pada
psikologis
bagaimana
yang
menempatkan
dilakukan di alam terbuka, penggunaannya
peserta dalam suatu aktivitas yang menantang
dinilai memberikan kontribusi positif terhadap
perilaku-perilaku
kesuksesan belajar. Kegiatan Outbound cukup
merubahnya menjadi perilaku
efektif
dalam
terhadap
suatu
yang
tidak
dan
yang
lebih
membangun
pemahaman
efektif.
konsep
membangun
Adventure Therapy antara lain adalah: (1)
dan
Prinsip-prinsip
efektif
Outbound
sebagai
perilaku. Pendidikan yang dilaksanakan di
Action
alam terbuka merupakan sirmulasi kehidupan
keuntungan penggunaan Outbound terhadap
yang komplek dibuat menjadi lebih sederhana.
peserta adalah mengubah analisis dan interaksi
Manusia pada dasarnya dapat memahami
terapeutik yang bersifat pasif menjadi aktif dan
kehidupan
pengalaman-pengalaman
ini
dari
alam.
Alam
adalah
Centered
Therapy.
Salah
-menjadi
satu
bersifat
sumber kearifan dan tempat belajar bagi
multidimensional. Perilaku peserta dilihat dari
semua orang. Pada hakekatnya manusia belajar
aspek yang berbeda. Mereka diminta untuk
kelnbali ke alanl. Dengan Kegiatan Outbound
melakukan daripada membicarakan perilaku
diharapkan peserta belajar akan merasa lebih
mereka (2) Lingkungan yang masih asing
dekat dan berinteraksi dengan alam.
(Unfamiliar ei~vil.onment). Salah satu tujuan
Outbound adalah sebuah pelatihan di lapangan terbuka yang didesain khusus dengan
O~itbouildadalah membawa peserta keluar dari lingkungan
yang
sudah
dikenalinya
dan
% .
tnenekankan: Pertama, Kegiatan belajar da1-i
memaksa mereka ke dalam situasi yang baru
pengalama11 secara
(experience
dan unik. Lingkungan ini memberikan harapan-
learning cycle method) dan kedua: peserta
harapan baru dan mengenai keberhasilan yang
dihadapkan secara langsung dengan tantangan-
tidak
tantangan alam. Lebih lanjut dijelaskan bahwa
memunculkan kebebasan bagi peserta untuk
O~r/hozlr~dmerupakan
mengeksplorasi
terstruktur
salnli
satu
bentuk
diperkirakan
sebelumnya.
permasnlahnn
Hal
ini
dan
-~nengatasinya; (3) Iklim pen~bahan. Apabila
(6) Memfokuskan pada perilaku yang lebih
outbound telah dilaksanakan dengan benar,
efektif. Dalam suatu lingkungan yang baru
maka peserta akan mengalami ezrstt-ess (stres
dikenal, peserta akan lebih ~nemfokuskanpada
yang sehat) yang akan masuk dalam sistem
kemampuannya sehingga akan memperkecil
peserta dalam suatu cara yang sehat dan dapat
kemungkinan
penggunaan
dikelola. Jenis stress ini menempatkan peserta
mengarahkan
pada
dalam
perilaku yang lebih sehat; (7) Perubahan-
situasi
dimana
inereka
akan
defense
dan
perubahan-perubahan
menggunakan kemampuan pemecahan masalah
perubahan
peran
terapis.
positif (contoh: saling mempercayai, kerja-
Oictbound
akan
menumbuhkan
sama, komunikasi yang jelas dan sehat) yang
perubahan terhadap dinamika hubungan terapi,
dibutuhkan untuk mencapai keadaan yang
contohnya perubahan dari peran terapis pasif
seimbang
dan
matang;
(4)
Asessmer~t
Capabilities. Situasi yang asing dan ambigious dalam
Outbound
menjadikan
aktif
dan
menyusun
pengalaman
terhadap masalah penting yang menekankan pada perkembangan atau hasil spesifik.
memproyeksikan pola perilaku, kepribadian dirinya yang
beberapa
menjadi aktif. Terapis did0ror.g mendesain secara
peserta
Aktivitas dalam
Outbound
unik atau dengan kata lain
adalah
kegiatan
belajar
memperlihatkan jati diri aslinya; (5) Small
mandiri dalam arti seluas-luasnya mulai dari
Group Development. Penggunaan kelompok
mengatasi rasa takut, ketergantungan kepada
kecil
dalam
Outbound merupakan
faktor
orang lain sampai tidak percaya diri sehingga
penting untuk mengubah perilaku. Biasanya
akhirnya menemukan jati dirinya juga mau
aktivitas sudah terstruktur sehingga konflik
mendengar orang lain. Outbound
akan
muncul
ketika
situasi
stressfi~ll
kegiatan
yang
dilakukan
oleh
adalah untuk
dihadapkan. Hal ini dapat diatasi dengan
memantapkan pemahaman (insight) konsep
interaksi kelompok yang positif. Kebutuhan
pembinaan perilaku dan kepemimpinan di
individu hams dipenuhi tetapi mereka hams
alatn terbuka secara sistematis, terencana dan
dapat mencapainya dalarn konteks kelompok;
penull 172
kehati-hatian
tanpa
meninggalkan
kemungkinan mengembangkan kemampuan
yang
mengambil resiko yang hams dimiliki oleh
mengapa, kapan, di mana, oleh siapa,
seorang pemimpin melalui kegiatan kelompok.
dan bagaimana tindakan tersebut akan
Outbound merupakan Kegiatan pembelajaran
dilakukan.
yang dapat melatih seorang anak yang
Melaksanakan Tindakan (Action); Pada
mempunyai
penakut,
tentang
apa,
pemalu
agar
tahapan ini, rancangan strategi dan
percaya
diri.
skenario
penerapan
Berdasarkan deskripsi teori di atas, Kegiatan
Rancangan
tindakan
Outbound memiliki potensi untuk digunakan
"dilatihkan" kepada pelaksana tindakan
pada
(guru) untuk dapat diterapkan di dalam
memiliki
sifat
menjelaskan
keberanian
pembelajaran
dan
untuk
meningkatkan
percaya din anak usia dini.
diterapkan. tersebut
telah
sesuai skenarionya. \ 3. Melakukan Pengamatan atau Observing;
Tahapan ini berjalan bersamaan pada
Peningkatan Rasa Percaya Diri Anak TK n~elalui kegiatan
Outbound
TK
di
saat pelaksanaan tindakan. Pengamatan
Marhamah Air Tawar Padang. -
Penelitian
'
ini
dilakukan pada waktu tindakan sedang
dilaksanakan
berjalan, jadi
menggunakan pendekatan penelitian tindakan
(action rcsenrclz)
yang
dilakukan
dalam waktu yang sama. Pada tahapan
untuk
ini, peneliti melakukan mengnpulkan
meningkatkan percaya diri peserta didik Taman Kanak-kanak, yang dimaksud dengan tindakan dalam penelitian
ini
adalah
data melalui pengamatan dan mencatat semua hal-ha1 yang diperlukan dan
pembelajaran
terjadi
menggunakan Kegiatan Ol{lbol,iild. Prosedur yang
dilaksanakan
dalam
penelitian
selama
berlangsung.
ini
pekasanaan
Pengumpulan
tindakan data
ini
dilakukan dengan ~nenggunnkanfonnat
dikembangkan berdasarkan tahapan sebagai
observasi/penilaian yang telah disusun.
beriku t:
4. Melakukan
1. Perencatlaan (Plnniziizg): Tahapan ini berupa penyusunan rnncangan tindakan
keduanya berlangsung
I
Tahapan
Refleksi ini
(Rcflccti~g):
dimaksudkan
untuk
mengkaji secara menyeluruh tinclakan
pengkajian
ulang
yang telah tlilakukan, berdasar data
berikutnya
ynng
yang telah terkumpul, dan kemudian
perencanaan ulang, tindakan ulang, dan
melakukan
gw"='
pengamatan
yang
pennasalallan
evaluasi
menyempurnakan
tindakan
berikutnya. Refleksi mencakup analisis,
teratasi.
sintesis, dan penilaian terhadap hasil
5. Perencanaan
pengalnatan
atas
tindakan
melalui
tindakan
meliputi
kegiatan:
ulang yang
ulang
sehingga
dihadapi
dapat
(re-planning)
yang
sebagai dasar untuk strategi pemecahan
dilakukan. Jika terdapat masalall dan
masalah skema tahapan dapat dilihat
proses refleksi, maka dilakukan proses
sebagai
berikut:
1. Mengamati perubahan yang terjadi pada siswa setelah diadakan pemmbelajaran outbound 2. Mengadakan pertemuan untuk membahas hasil tindakan outbound 3. Evaluasi tindakan I
1. Melakukan bservasi terhadap keterampilan outbound dengan menggunakan format observasi 2. Mengamati kegiatan pembelajaran sains dimana pengamatan dilakukan secara
.
1. Analisis focus-fokus pengembangan kepercayaan diri melalui Kegiatan
pelaksanaan Kegiatan
2. Mempersiapkan alat-alat
yang akan dipergunakan dalam Kegiatan Outbound di 3. Membuat Kegiatan Outbound dan permainannya b 4. Membuat SKM dan SKH 5. Membuat focus hasil dengan menghubungkan tema yang digunakan tadi dengan kemampuan kepercayaan diri
PENGAMATANA
6. Menyiapkan sumber belajar
1. Melaksanakan kegiatan sains berdasarkan perencanaan 2. Melakukan pengamatan isi tidakan 3. Mengumpulkan data pelengkap lain yang mendukung terjadinya peningkatan kepercayaan diri
1. Mengamti perubahan yang terjadi pada siswa setelah dilakukan tindakan kedua 2. Evaluasi tindakan
..---
1.-A....
Merevisi dan memodifikasi 1.
2.
Mengamati kegiatan pembelajaran sesuai dengan siklus perencanaan yang kedua Pengumpulan data tindakan yang kedua
pembelajaran sesuai dengan hasil tidakan siklus pertama
Pengaplikasian pembelajaran sesuai dengan rencana kedua Asesmen Akhir: Tes akhir kepercayaan diri setalah mengikuti Kegiatan Outbound
Garlibnr 1. Model Spiral Kcniniis clan Taggart Sl~trrhrr-:Tllc :fcriorr Rcsccrr~clrS l ~ i r o (Kr/.sc,rl l or1 Kcnrnris N
I J T(~ggcrrr) ~
Analisis Frekuensi The Pretest and Posttest One G ~ o r Design p
80,00, lMecliarz Posttest
Pretest
=
=
97,OO. ~blode
SO, A4od.c Posttest
=
07.
a. Hasil analisis Frekuensi menggunakan
Standard Deviasi prestest
=
1,698,
SPSS 16.0for Windows untuk Pretest di
Standard Devinsi Posttest
=
2,2 15.
TK Marhamah
Variace Prestest
Air Tawar Padang
dihasilkan Mean Prestest Postest
=
= 80,60, Mean
96,80. Median Pretest
=
Posttest
=
2,884, Variance
= 4,905.
b. Histogram Pretest dan Posttest
Grafik 1 Histogram Pretest di TK Marhamah Air Tawar Padang
Grafik 2 Histogram Posttest di TK Marhamah Air Tawar Padang
a. Uji Normalitas Distribusi Sebelum
signifikan
dilakukan
selanjutnya, terlebih
Dengan
demikian,
pengujian
Probabilitas 0,094 > 0,05 yang berarti bahwa
dahulu dilakukan uji
data Pretest dan Posttest menunjukkan data
Norrnalitas data Pretest Posttest T K Marhamah
Homogen
Air Tawar Padang. Pengujian Normalitas data menggunakan
0,094.
One
analisis
Sample
!Yay
Analisis
Rata-ratamenggunakan
Anova,
Dengan
dasar
One
mengambil
Kolmogorov-Smirnov Test untuk data Pretest
kesimpulan :
dengan bantuan SPSS
H, : Rata-rata Pretest dan Posttest varian
16.0 for
Windows
menunjukkan data normal dilihat dari hasil
adalah sama
keluaran dengan disebutkan a. Test distribution
H I : Rata-rata Pretest dan Posttest varian
is Normal dan dari hasil perhitungan untuk data
adalah tidak sama
Pretest adalah D
=
1, 372 dan untuk D0,05=20 Dengan ketentuan:
(tabel) adaiah 0,294. Dalam ha1 ini 1,372 >
Jika Probabilitas > F tabel 0,05, H , ditolak
0,294. Maka distribusi Pretest Normal.
Jika Probabilitas < F tabel 0,05, H, diterima
Data Posttest . sesuai hasil keluaran
Dari tabel Anova hasil keluaran SPSS
SPSS 16.0 for. Mir~do~i~s rnenunjukkan a. Test
16.0 ,for l.ti'i7do1vs dapat diketahui adanya F
Distribulior~ is
hitung
Nor-mnl
dan
dari
hasil
perhitungan untuk data Posttest adalah D
=
=
673,8 dengan signifikan
=
0,000
( 1 00%) dengan i~rlmerator-= 1 (Jumlah varian -
0,734 dan untuk D0.05=20(table) adalah 0,294.
1 ) dan denz,mer.ator
Dalam ha1 ini 0,734 > 0,294, maka distribusi
jumlah varian) adalah 7,3 I .
Posttest Normal.
Kesiinpulannya karena F hitung 673.8 > F tabel
Hasil uji Homogenitas distribusi data
Pretest dan Postest TK Marhamah Air Tawar Padang menggunakan SPSS 16.0,for lI'ir?clolz.s
Ln\rciic
Stntistic
2,956
39 (jumlah responden
-
7,31, maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa rata-
b. Uji Homogenitas Distribusi
analisis
=
dengan
rata PI-c~est Posttest adalah berbeda.
2. Analisis Siklus I1 Analisis Frekuensi Tile PI-crestand Posttcst
Oiie Grotlp Dcsig1.l
c. Hasil analisis Frekuensi menggunakan
Pretest
SPSS 16.0for IVindo~r:~ untuk Pretest di TK
Marhamah
Air
Tawar Padang
dihasilkan Mean Prestest Postest
=
=
80,60, Mean
96,80. Median Pretest
80,00, Median Posttest
=
=
SO, Mode Posttest =
I ,695,
Standard Deviasi Posttest
=
2,2 15.
Posttest
=
2,854, Variance
= 4,905.
d. Histogram Pretest dan Posttest
97,OO. Mode
Grafik 1 Histogram Pretest di TK Marhamah Air Tawar Padang
-
I
-- -- - -
1
Grafik 2 Histogram Posttest di TK Marhamah Air Tawar Padang
175
-
97.
Standard Deviasi - prestest
Variace Prestest
=
=
a. Uji Normalitas Distribusi Sebelum
signifikan
dilakukan
selanjutnya, terlebih
dahulu dilakukan uji
data Pretest dan Posttest menunjukkan data
One
analisis
Sample
Kolmogorov-Smirnov Test untuk data Pretest dengan bantuan SPSS
16.0 .for
Homogen. Analisis Rata-rata menggunakan One
Way
H,
Dengan
dasar
mengambil
: Rata-rata Pretest dan Posttest
varian adalah sama
keluaran dengan disebutkan a. Test distribution
is Normal dan dari hasil perhitungan untuk data
Anova,
kesimpulan :
Windows
menunjukkan data normal dilihat dari hasil
=
demikian,
Probabilitas 0,094 > 0,05 yang berarti baliwa
Air Tawar Padang. Pengujian Nonnalitas data
Pretest adalah D
Dengan
pengujian
Normalitas data Pretest Posttest TK Marhamah
menggunakan
0,094.
HI : Rata-rata Pretest dan Posttest varian adalah tidak sama
1, 372 dan untuk D0,05=20 Dengan ketentuan: Jika Probabilitas > F tribe1 0,05, H,
(tabel) adalah 0,294. Dalatn ha1 ini 1,372 > 0,294. Maka distribusi Pretest Nonnal.
ditolak Jika Probabilitas < F tabel 0,05, H,
Data Posttest sesuai Iiasil keluaran SPSS 16.0 ,for Wi~zdol~s rnenu~~~jukkan a. Test
diteritna
Distriblition
Dari tabel Anova hasil keluaran SPSS
is
Nor-t.tinl dan
dari
hasil
perhitungan untuk data Posttest adalah D
=
16.0 ,for- JVinir?clo~.sdapat diketahui adanya F
0,734 dan untuk Do.ns=20(table) adalah 0,294.
hitung
Dalam ha1 ini 0,734 > 0,294, niaka distribusi
( 1 00%) dengan nllnzer-ator-= 1 (Jumlah varian
-
Posttest Normal.
I) dan dei~zrinerator= 39 (jumlah responden
-
=
673,8 dengan signifikan
=
0,000
jumlah varian) adalah 7,3 1.
b. Uji Homogenitas Distribusi Hasil uji Homogenitas distribusi data
Kesimpulannya karena F hitzrng 673,8 > F tabel
Pretest dan Postest TK Marhamah Air Tawar
7,3 1 , maka Ho ditolak. Ini berarti bahwa rata-
Padang menggunakan SPSS 16.0 .for- Il'i17(io11.~ rata Pretest Posttcst adalah berbeda. analisis
Lcil-e~le Sttitistic
2.056
dengan
-
Dan gambaran
hasil yang
sangat
perkembangan kepercayaan
penelitian
positif
kepercayaan diri
anak
membenkan terhadap
Hal itu dapat c-lilihat dari skor pretest clan posttest
din
anak,
a. Hasil analisis Frekuensi menggunakan
meningkat
dengan
SPSS 16.0for Windows untuk Pretest di
indikator keberanian dalam melakukan setiap
TK Marhamah
langkah kegiatan outbound yang pada awalnya
dihasilkan Mean Prestest
mereka takut sampai menangis, namun setelah
Postest
dilakukan tindakan dalan siklus ke dua mereka
80,00, Median Posttest
~nenjaditertarik dan bersemangat. Kepercayaan
Pretest
din juga bisa dilihat dari kegiatan di dalam
Staildard Deviasi prestest
=
1,698,
kelas dengan kepercayaan pada din sendiri
Standard Deviasi Posttest
=
2,2 15.
dalam mengerjakan setiap tugas dari guru dapat
Variace Prestest
diselesaikan dengan baik. Kepercayaan diri
Posftest = 4,905.
Air Tawar Padang =
80,60, Mean
96,SO. Median Pretest
=
=
97,OO. Mode
80, Mode Posttest
=
=
=
=
97.
2,884, Variance
juga tumbuh dalam kemandirian dan yang paling terlihat adalah kedisiplinan, karena seperti
yang
kegiatan
Berdasarkan hasil penelitian siklus 1
outbound sangat disiplin karena menyangkut
dan 2 di atas menunjukkan peningkatan yang
keamanan ( s a f i p ) kedisiplinan yang menonjol
cukup
adalah mentaati setiap aturan yang sudah
kepercayaan din anak sebelum dan sesudah
ditetapkan guru dan ditetapkan bersama. Dan
mendapatkan
juga
dalam meningkatkan kepercayaan diri anak
informasi
diketahui
bahwa
b. Histogram Pretest dan Posttest
yang didapat secara tidak
langsung adalah informasi dari orangtua yang menjelaskan
mereka
di
rumah
juga
signifikan
terkait
tindakan
dengan
kegiatan
kondisi
outbound
baik di dalam maupun di luar kelas. Dengan
adanya
peningkatan
yang
menunjukkan kemandirian dan kedisiplinan
signifikan baik dari segi proses maupun hasil,
yang
dengan demikian kegiatan outbound ini sangat
tinggi
setelah
dilakukan
kegiatan
outbound yang terencana dilakukan di sekolah.
baik digunakan dalam pembelajaran dalam
mengembangkan
berbagai
macam
3.
Kegiatan
Outbound
hams
didahului
perkembangan dalam diri anak, khususnya
terlebih dahulu ole11 game pendahuluan
dalam meningkatkan kepercayaan diri anak di
yang menarik bagi anak sebagai landasan
ta~nankanak-kanak.
warming up dan ~nemberikan dampak positif
SIMPULAN
anak
untuk
kemudian
memunculkan keberanian dalam melakukan
Setelah dilakukan penelitian Kegiatan Outbound
bagi
dalam
mengembangkan
rasa
peluncuran, penyebrangan dan pendakian.
4.
Anak setelah melalui siklus ke dua hasil
kepercayaan diri bagi anak-anak Taman Kanak-
penilaian cukup signifikan kemampuan dan
kanak Marhamah dapat disimpulkan sebagai
rasa kepercayaan dirinya.
5.
berikut: 1. Kegiatan Outbound adalah permainan yang
positif
bagi
pengernbangan
rasa
awalnya menakutkan bagi sebagian anak,
kepercayaan diri pada anak dan cukup
namun
menyenangkan
setelah
memberikan
2.
Kegiatan Outbound memberikan dampak
mereka
da~npak
mencobanya positif,
yaitu
6.
Peningkatan kemampuan akademik yang dilandasai
mencoba untuk ke sekian kalinya.
terlihat di dalam pembelajaran di dalan~
Pelaksanaan penelitian Kegiatan Outbound
kelas,
dalam mengembangkan rasa- kepercayaan
kemampuan melaksanakan tugas secara
diri pada siklus pertama anak-anak masih
tuntas,
dalam taraf mengenal sehingga banyak dari
keberanian mengemukakan pikiran.
anak-anak yang menangis dan tidak berani melakukan
peluncuran
,flying
.fox,
oleh
yaitu
motivasi
rasa
kepercayaan
di~i
keberanian dan bahkan mereka selalu ingin
ditunjukkan
belajar
dengan
cukup
tinggi,
7. Kegiatan Outbound hams selalu didahului ole11 game pendahuluan sebagai pemanasan anak
melakukan
Kegiatan
penyebarang jembatan tali dan pendakian
sebelum
syirlei- n,eb.
Outbound seperti flying fox, penyebrangan dan ~Jendakian.
Implikasi
kepada anak untuk mampu melakukan setiap
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
kegiatan dengan pcnuh P r c a y a diri.
mengembangkan kepercayaan diri pada din
Kegiatan outbound biasanya digunakan
anak melalui kegiatan outbound. Kegiatan
dalam kerjasama tim, memberikan motivasi
outbound
kerja bagi para orang dewasa khususnya para
ini
dirancang
dengan
berbagai
kegiatan dari kegiatan pennainan pendaliuluan
karyawan.
sampai kepada kegiatan inti yaitu flying fox,
membuktikan
penyebrangan tali, jembatan bergoyang, jaring
menggunakan kegiatan outbound dengan aman
laba-laba (big net). Kegiatan outbound ini jika
dan dapat meningkatkan rasa kepercayaan diri.
lakukan dengan baik dan benar akan dapat
Hal itu sangat positif bagi perkembangan dan
mengembangkan
pertumbuhan anak.
kepercayaan
kepercayaan 'diri.
diri
ini
akan
Dalam
menumbuhkan
Namun
dalam
bahwa
Penekanan
penelitian
anak-anak
pada
ini dapat
peningkatan
kemampuan yang lain seperti kedisiplinan.
kepercayaan diri anak adalah sebagai usaha
Dalam kegiatan outbound kedisiplinan sangat
dalam mengeksplorasi potensi diri anak sejak
diutalnakan karena menyangkut keselamatan,
dini, sehingga pada tahap usia berikutnya anak
sejak pemanasan sampai pada kegiatan inti.
akan me~nilikikemampuan hidup yang positif
Sedikit
dan tidak tergantung sepenuhnya pada orang
saja
keselamatan
terjadi ini
kecelakaan.
kesalahan
akan
Kemudian
dalam
mengakibatkan dalam
kegiatan
dewasa.
Khususnya bagi
diharapkan
kegiatan
anak
outbound
TK yang ini
akan
outbound akan mengembangkan kemandirian,
berdapak pada kepercayaan dalam belajar di
anak
melakukan
dalam kelas, belajar tuntas dan mandiri serta
kegiatan sendiri dalam setiap tahapnya dalam
disiplin. Hal itu terbukati melalui penelitian ini,
arti
outbound
dimana anak-anak yang ddijadikan sinlple
instruktur, guru hanya memberikan petunjuk
meningkat secara signifikan poin kepercayaan
dan mengarahkan serta memperhatikan saja ha1
dirinya seperti mereka mampu melaksanakan
itu memberikan kesempatan dan kepercayaan
tugas secara tuntas, poin kemandirian dan juga
dituntut
saat
untuk
melakukan
mampu
tahapan
182
-
kedisiplinannya.
Dampak
positif ini perlu
mengembangkan
rasa
peracaya
din
anak
dikembangkan terus sehingga ada tindak lanjut
dengan membawa anak-anak ke alam terbuka
positif dari hasil penelitian tesis terkait dengan
dan juga tempat
kegiatan
kesempatan bagi anak untuk berpetualan
outbound
dalam
meningkatkan
kepercayaan diri anak usia dini di TK.
3.
Saran
-
tempat yang memberikan
Pengelola Pendidikan pada umumnya Kegiatan Outbound sangat positif untuk
Berdasarkan hasil penelitian Kegiatan Outbound
mengembangkan
sebagai
pembelajaran
untuk
rasa
menumbuhkan rasa kepercayaan diri anak
kepercayaan diri anak TK di Taman kanak-
sehingga dapat dijadikan sebagai altematif
kanak Islam Marhamah Padang, maka muncul
kegiatan di luar kelas.
berbagai saran, yaitu :
4.
1.
dalam
dijadikan
Kepada pengelola TK Marhamah Air Tawar Padang,
Kepada para Peneliti Ada
kesempatan
untuk
menajdikan
penelitian tesis ini sebagai inspirasi untuk ada
dilakukan penelitian lanjutan terkait dengan
dikernbangkan lagi baik fasilitas nya maupun
berbagai perkembangan anak yang didapat
rencana pembelajarannya supaya lebih terarali.
dari Kegiatan Outbound ini.
Kegiatan
Outbound
yang
Safety harus lebih diperliatikan khususnya bagi para-para supaya tidak terlalu curaln sehingga tidak membuat takut anak-anak yang baru perta~nakali melakakukan peluncuran.
2.
pembelajaran
Outbound cukup
meningkatkan kemampuan
David G. Meyers, Social Psycholo~;r:, (Newyork: McGraw-Hill Boo1 Company, 1983). Djamaah Sopah, Pcr?gcmbangan clarl Per~gg~rnaarzModel Pembelajar.an Arias,
Kepada orangtua Kegiatan
DAFTAR PUSTAKA
positif
adalah untuk
fisik anak dan
mengembangkan rasa pcrcaya diri sehingga dapat dijadikan sebagai usaha orangtua dala~n
Ancok, Training (Yagyakarta: UII Press, 2006) Handayani dkk., Ef~liti~litcrsOllh4.ar-d Rozrnd TI-ninirlgUitt~rliAf~~rtir~gliatka~t Z-/cli;oaDir-i Dcrn Kc17rc11~rpi~a11Ker:ja Snnrrr
-
Solchutldin, hI. Konscp LI~srrr P~'ru/idiArril Pi-asekolrrli. (Bandung : FIP IJPI. 2000). Lary
Pusat
A. Hjelle 8r. Daniel R. Ziegler, Personality: Theories Basic As~rmtion, Research . and Aplications (Newyork: McGraw-Hill Company, 1 992) Kurikulum, Standar Kompetensi Pendidilian Anak Usia Dini (Jakarta: Balitang Depdiknas, 2003)
Rini, Jacinta F dalam www.e-psikologi.com Soemiarti Patmonodewo, Pendidikan Anak Prasekolah (Jakarta: Penerbit Rineka Cipta, 2003) Solehuddin, Konsep Dasar Pendidikaiz Prasekolah (Bandung: FIP UPI, 2000)
Triani G. Siantury, ~MembanglrrzRasa Perccya Diri (Jakarta: BPPSDMK, 2007). Theo dan Martin, Yer~didiltarlPada Usin Dini (Jakarta: Grasindo, 2004) Thomas Amstrong, multiple In~elligences (California: Association ,for. Szrpe/-risiori and curriculum Development, 1995) Ubaydillah AN., Bagaimana Menjadi Percaya Diri, 2007, p. 1 (http://www.epsikologi.com).