Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
Pe n d a h u l u a n 1.1. Dasar Hukum Secara historis Banggai Kepulauan adalah merupakan bagian dari Kerajaan Banggai yang sudah dikenal sejak abad ke 13 Masehi sebagaimana termuat dalam buku Negara Kertagama yang ditulis oleh Pujangga Besar Empu Prapanca pada tahun Saka 1478 atau 1365 Masehi. Kerajaan Banggai, Awalnya hanya meliputi wilayah Banggai Kepulauan, Namun kemudian oleh Adi Cokro yang bergelar Mumbu Doi Jawa disatukan dengan wilayah Banggai Darat. Adi Cokro yang merupakan panglima perang dari Kerajaan Ternate yang menikah dengan seorang Putri Portugis kemudian melahirkan Putra bernama Mandapar. Mandapar inilah yang dikenal sebagai Raja Banggai Pertama yang dilantik pada tahun 1600 oleh Sultan Said Berkad Syam dari Kerajaan Ternate. Raja Mandapar yang bergelar Mumbu Doi Godong ini memimpin Banggai sampai tahun 1625. Adapun sisa peninggalan Kerajaan Banggai yang dibangun pada abad ke XVI yang masih dapat ditemui hingga saat ini yaitu Kerajaan Keraton Banggai yang ada dikota Banggai pada masa pemerintahan Raja Syukuran Amir, ibukota Kerajaan Banggai yang semula berada di Banggai Kepulauan dipindahkan ke Banggai Darat (Luwuk). Untuk penyelenggaraan pemerintahan diwilayah Banggai Laut ditempatkan pejabat yang disebut Bun Kaken sedang untuk Banggai Darat disebut Ken Kariken. Wilayah Banggai Darat dan Banggai Laut
kemudian berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tentang
Pembentukan daerah tingkat II di Sulawasi Tengah menjadi Kabupaten otonom yang dikenal sebagai Kabupaten Banggai dengan ibukota Luwuk Kabupaten Banggai Kepulauan yang terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 51 tahun 1999 pasal 5 menyebutkan Kabupaten Banggai Kepulauan berasal dari sebagian Kabupaten Banggai yang terdiri atas wilayah : 1. Kecamatan Banggai 2. Kecamatan Totikum 3. Kecamatan Tinangkung 4. Kecamatan Liang 5. Kecamatan Bulagi 6. Kecamatan Buko 7. Kecamatan Labobo Bangkurung Pasal 10 ayat (3) Undang-Undang Nomor 51 tahun 1999 menyebutkan “Ibukota kabupaten Banggai Kepulauan berkedudukan di Banggai”. Selanjutnya sesuai amanat pasal 11 yang menyebutkan “bahwa selambat-lambatnya dalam jangka waktu lima tahun terhitung
sejak
peresmian
Kabupaten
Banggai
Kepulauan,
kedudukan
ibukota
dipindahkan ke Salakan. Tindaklanjut dari pasal tersebut pada tahun 2008 Ibukota Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /1
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
Kabupaten Banggai Kepulauan Yang semula berkedudukan di Banggai di pindahkan ke Salakan. Kabupaten Banggai Kepulauan
dalam mengembangkan wilayah dan untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat sehingga sampai dengan tahun 2012 telah mengalami banyak pemekaran kecamatan sehingga jumlah kecamatan sampai dengan tahun 2012 telah mencapai 19 (Sembilan Belas) kecamatan yang meliputi : 1. Kecamatan Labobo 2. Kecamatan Bokan Kepulauan 3. Kecamatan Bangkurung 4. Kecamatan Banggai 5. Kecamatan Banggai Utara 6. Kecamatan Banggai tengah 7. Kecamatan Banggai Selatan 8. Kecamatan Totikum 9. Kecamatan Totikum selatan 10. Kecamatan Tinangkung 11. Kecamatan Tinangkung Selatan 12. Kecamatan Tinangkung Utara 13. Kecamatan Liang 14. Kecamatan Peling Tengah 15. Kecamatan Bulagi 16. Kecamatan Bulagi Selatan 17. Kecamatan Bulagi Utara 18. Kecamatan Buko 19. Kecamatan Buko Selatan 1.2. Gambaran Umum Wilayah 1.2.1.
Kondisi Geografis Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Provinsi Sulawesi Tengah. Secara geografis Kabupaten Banggai Kepulauan terletak pada posisi 1° 06' 30" Lintang Selatan sampai dengan 2° 20' 00" Lintang Selatan dan 122° 40' 00" Bujur Timur sampai dengan 124° 13' 30" Bujur Timur di Jazirah Timur Laut Pulau Sulawesi. Batas-batas wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan meliputi : Sebelah Timur berbatasan dengan Kab. Banggai Laut Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tolo Sebelah Barat berbatasan dengan Selat Peling Sebelah Utara berbatasan dengan Teluk Tomini
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /2
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
Secara administratif Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri atas 19 Kecamatan, 6 Kelurahan dan 205 Desa. Pada tahun (2013) seiring ditetapkannya Kabupaten Banggai Laut sebagai Daerah Otonomi Baru, maka jumlahnya pun berubah menjadi 12 Kecamatan, 3 Kelurahan dan 141 Desa, dengan ibu kota Kabupaten terletak di kota Salakan. Dari total 144 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan, sekitar 90,28 persen merupakan desa/kelurahan swakarya dan sisanya 8,33 persen merupakan desa/kelurahan swadaya. Peta Kabupaten Banggai Kepulauan
Kabupaten Banggai Kepulauan memiliki luas wilayah ± 9.160,11 Km2 yang terdiri
dari luas darat 2.488,79 Km2 dan luas laut 6.671,32 Km2 atau
sekitar 72,83 % dari luas keseluruhan. Secara rinci luas wilayah per kecamatan di Kabupaten Banggai Kepulauan adalah sebagai berikut : Tabel 1.1 Luas Wilayah Per Kecamatan Kabupaten Banggai Kepulauan 2
Kecamatan (1)
01. Totikum 02. Totikum Selatan 03. Tinangkung 04. Tinangkung Selatan 05. Tinangkung Utara 06. Liang 07. Peling Tengah 08. Bulagi 09. Bulagi Selatan 10. Bulagi Utara 11. Buko 12. Buko Selatan Banggai Kepulauan 2013
Darat
Luas Wilayah (Km ) % Laut
%
(2)
(3)
(4)
(5)
155,45 95,19 312,60 187,89 136,65 176,19 140,00 275,66 319,00 318,00 184,84 187,32 2.488,79
12,55 12,55 41,16 42,79 41,16 25,76 25,76 47,59 47,58 47,59 14,96 14,96 26,88
1.082,85 663,09 446,96 251,23 195,38 507,78 403,49 303,58 351,45 350,21 1.050,60 1.064,70 6,671,32
87,45 87,45 58,84 57,21 58,84 74,24 74,24 52,41 52,42 52,41 85,04 85,04 85,42
Sumber : Kabupaten Dalam Angka 2013 (BPS Kab. Banggai Kepulauan)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /3
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
1.2.2.
Topografi Kondisi kemiringan lereng di Kabupaten Banggai Kepulauan dapat diklasifikasikan atas : (1). Kemiringan lereng 00 – 20 , dengan luas 22.633,31 Ha atau sekitar 6,25% dari luas wilayah tersebut. Kondisi tanah seperti ini sangat potensial dimanfaatkan untuk kegiatan usaha dan pemukiman. (2). Kemiringan lereng 20 - 150 dengan luas 82.592,29 Ha atau sekitar 19,13% dari luas wilayah, potensi ini dimanfaatkan untuk berbagai jenis usaha. Namun pada wilayah ini, sangat dibutuhkan usaha konservasi dan air. (3). Kemiringan lereng 150 – 400 dengan luas 153.328,38 Ha atau sekitar 46,99% dari luas wilayah. Penggunaan tanah pada kemiringan ini cukup rawan, sehingga sebelum mengusahakan usaha tani perlu dilakukan pembuatan terasering untuk menghindari terjadinya erosi dan penanaman tanaman teras spesifik lokasi. (4). Kemiringan lereng diatas 400 dengan luas 54.748,82 Ha atau sekitar 27,45% dari luas wilayah daerah. Wilayah dengan kemiringan tersebut sangat potensial terkena erosi sehingga hanya layak untuk dimanfaatkan sebagai kawasan hutan lindung.
Berdasarkan data topografi tersebut, dapat diidentifikasi bahwa potensi lahan yang dapat digunakan untuk kegiatan usaha, baik budidaya tanaman pertanian maupun untuk lahan pemukiman hanya 25,38% dari luas wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan yakni pada kemiringan lereng 00 – 150. Sedangkan Berdasarkan sudut elevasi atau ketinggian dari permukaan laut, wilayah daratan Kabupaten Banggai Kepulauan dapat diklasifikasi sebagai berikut : (1). Elevasi <500 Meter
=
85.97
%
(2). Elevasi 500 – 700 Meter
=
87.80
%
(3). Elevasi > 700 Meter
=
86.23
%
Kondisi topografi berdasarkan jenis perbukitan di daerah Kepulauan Banggai bervariasi yakni : (1). Perbukitan Karst, morfologi di Pulau Peling didominasi oleh perbukitan karst yang tersusun oleh batu gamping. Topografi tersebut sangat jelas dikenal dilapangan maupun penampakannya pada citra LandSat TM-7. Perbukitan karst dicirikan oleh bentuk bukit-bukit yang tidak beraturan dengan puncak tumpul membundar;
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /4
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
(2). Satuan Perbukitan bergelombang lemah - sedang, morfologi ini dijumpai dibagian timur Pulau Peling di sekitar Batang Babasal dan Salangano yang tersusun oleh batu lempung. Kemiringan lereng umumnya bervariasi antara 100 – 300 dengan beda tinggi berkisar 20 – 40 meter; (3). Satuan Morfologi Dataran Pantai, morfologi ini tersusun oleh endapan aluvial pantai, yang terdiri dari material-material hasil erosi laut, maupun hasil erosi sungai yang terendapkan disekitar muara; material hasil endapan berukuran lempung hingga pasir dan bersifat lepas. Daerah dataran yang cukup luas dijumpai di labibi, Patukuki, Alakasing, Kayobunga dan Kolak (Peling Tengah) juga di daerah Luksagu, Palam, Mansamat, Salakan, Sabang, Tataba hingga Buko di bagian selatannya (Pulau Peling). Daerah pemukiman (desa) umumnya tersebar disekitar pesisir pantai dengan kemiringan lereng 00 – 100. 1.2.3.
Klimatologi Kabupaten Banggai Kepulauan mempunyai iklim tropis basah dengan suhu udara rata-rata berkisar antara 25,7°C sampai 29,1°C. Suhu udara maksimum terjadi di bulan November, yaitu sebesar 32,1°C. Sedangkan suhu udara minimum terjadi di bulan Agustus, yaitu sebesar 23,3°C. Rata-rata Suhu Udara dan kelembaban relatif pada Stasiun Meteorologi Bubung Luwuk pada tahun 2012 berkisar antara 72% (Oktober) dan 82% (Mei). Untuk Rata-rata jumlah curah hujan selama tahun 2012 berkisar antara 36,00 mm (September) dan 301,4 mm (Juli). Sedangkan jumlah hujan selama tahun 2012 berkisar antara 6 hari (Oktober dan November) dan 28 hari (Juli).
1.2.4.
Aparatur Pemerintahan Penyelenggarakan
Pemerintahan
Daerah,
sangat
didukung
oleh
keberadaan Sumber daya manusia yang memadai. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Banggai Kepulauan tahun 2013 sebanyak 3.177 orang yang tersebar di seluruh instansi di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan. Dari jumlah tersebut 1.806 orang (56,85%) merupakan pegawai lakilaki dan 1.371 orang (43,15%) merupakan pegawai perempuan. Adapun Jabatan Struktural di lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 392 Jabatan yang terdiri dari Esselon II : 24 orang, Esselon III : 128 orang dan Esselon IV : 240 orang.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /5
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
Grafik 1.1 Jabatan Struktural PNS Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Banggai Kepulauan
Untuk komposisi Pegawai Negeri Sipil berdasarkan Golongan/Ruang terdiri dari Golongan I : 30 orang, Golongan II : 1.233 orang, Golongan III : 1.652 orang dan Golongan IV : 262 orang. Grafik 1.2 Komposisi Pegawai Berdasarkan Golongan Tahun 2013
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Banggai Kepulauan
Sedangkan berdasarkan tingkat Pendidikan Pegawai Negeri Sipil di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari, SD : 10 orang , SLTP dan Sederajat : 30 orang, SLTA dan Sederajat : 1.075 orang, Diploma : 732 orang, S1 : 1.269 orang dan S2 : 61 orang. Grafik 1.3 Komposisi Pegawai Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2013
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kab. Banggai Kepulauan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /6
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
Upaya yang telah dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan kinerja Aparat, Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan telah melakukan berbagai program melalui pendidikan pelatihan teknis umum dan fungsional, yang meliputi : 1). Pendidikan dan Pelatihan Kepemimpinan PIM IV sebanyak 80 orang. 2). Pendidikan dan Pelatihan Pengadaan barang dan jasa sebanyak 2 orang Pada Tahun 2013 Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan tidak melaksanakan pengadaan CPNS tetapi hanya pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil dari formasi tahun 2011 sebanyak 254 orang. 1.2.5.
Perekonomian Pembangunan perekonomian di Kabupaten Banggai Kepulauan sampai saat ini telah berhasil menunjukkan peningkatan secara signifikan, baik melalui pembangunan sarana dan prasarana fisik, infrastruktur, juga terhadap perbaikan perekonomian masyarakat. Peningkatan pertumbuhan ekonomi, didukung oleh ekspor komoditi perikanan, rumput laut, serta komoditi pertanian dan perkebunan juga adanya investasi serta berbagai kegiatan yang menunjang perekonomian seperti pembangunan sarana jalan, gedung perkantoran, perumahan serta sarana penunjang perekonomian lainnya. a. Pertumbuhan Ekonomi Keadaan perekonomian Kabupaten Banggai Kepulauan dalam kurun waktu periode 2008-2012 dengan penilaian tahun dasar 2000, masih menunjukkan perkembangan yang signifikan. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi dari 8,35% yang dicapai pada tahun 2011 meningkat menjadi 8,60% pada tahun 2012. Artinya kondisi pertumbuhan ekonomi pada tahun 2012 lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Tabel 1.2 Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Banggai Kepulauan 2008-2012 Sektor 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
2008
2009
2010
2011*
2012**
Pertanian Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih Bangunan Perdag. Hotel & Restoran Angkutan & Komunikasi Keuangan Persewaan dan Jasa Perusahaan 9. Jasa - jasa
6,54 4,71 7,49 10,38 9,45 10,71 8,48 6,75
6,67 7,59 7,24 10,16 10,69 10,65 8,63 7,61
6,93 8,79 7,64 11,03 10,90 10,72 8,99 9,18
6,99 8,23 7,52 11,41 11,09 10,79 10,83 9,11
7,40 8,81 6,58 10,63 14,46 10,63 10,96 9,39
8,07
8,11
9,22
8,89
7,67
PDRB
7,84
7,98
8,38
8,53
8,60
Sumber : PDRB 2013 (BPS Kab. Banggai Kepulauan)
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /7
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
b. Peranan dan Laju Pertumbuhan Sektoral Struktur perekonomian Kabupaten Banggai Kepulauan selama ini ditunjang oleh 9 (sembilan) sektor pembentuk PDRB. Adanya perbedaan pertumbuhan
yang
dialami
oleh
masing-masing
sektor
ekonomi
menyebabkan berubahnya struktur perekonomian. Berdasarkan harga konstan, diketahui bahwa sektor ekonomi yang paling berperan adalah sektor pertanian dengan kontribusi sebesar 47,08 %, kemudian disusul sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 24,48 %, selanjutnya sektor jasa-jasa sebesar 10,34 %, sektor angkutan dan komunikasi sebesar 6,79 %, sektor industri pengolahan sebesar 4,44 %, sektor Keuangan, persewaan dan jasa perusahaan lainnya sebesar 4,27 %. Sektor lainnya dibawah 4 persen adalah sektor bangunan sebesar 1,23 %, sektor penggalian sebesar 0,56 % dan sektor listrik dan air bersih sebesar 0,45 %. Pencapaian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku Kabupaten Banggai Kepulauan menunjukan peningkatan dari Rp. 1.721.949 tahun 2011 meningkat menjadi Rp. 1.961.432 pada tahun 2012. Indikator ini menunjukkan masih terjadi peningkatan perbaikan ekonomi sebagaimana arah kebijakan ekonomi daerah yang telah digariskan oleh Pemerintah daerah Kabupaten Banggai Kepulauan untuk meningkatkan kinerja sektor ekonomi riil. Tabel 1.3 PDRB Kabupaten Banggai Kepulauan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Sektor Ekonomi (1)
1. Pertanian 2. Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Listrik dan Air Bersih 5. Bangunan 6. Perdag. Hotel & Restoran 7. Angkutan & Komunikasi 8. Keu, Persewaan & Jasa Perusahaan 9. Jasa - jasa PDRB
PDRB Hrg Berlaku (Juta) 2011*) 2012**) (2)
(3)
PDRB Hrg Konstan 2000 (Juta) 2011*) 2012**) (4)
(5)
832.706 10.073 76.283 6.202 27.044 398.742 110.195 75.254
932.603 11.654 85.063 7.146 33.251 471.924 126.505 85.153
378.035 4.425 35.952 3.481 9.256 193.651 52.791 33.629
406.007 4.814 38.319 3.851 10.594 214.229 58.579 36.788
185.451
208.133
82.819
89.167
1.721.949
1.961.432
794.038
862.350
Sumber : PDRB 2013 (BPS Kab. Banggai Kepulauan)
c. Perkembangan PDRB Perkapita Indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat dilihat berdasarkan angka Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) perkapita.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /8
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
Akibat naiknya aktifitas ekonomi riil Kabupaten Banggai Kepulauan yang ditunjukan oleh pertumbuhan ekonomi berpengaruh langsung terhadap pendapatan perkapita masyarakat. Perkembangan PDRB Perkapita atas dasar harga berlaku tahun 2012 mencapai 11.089.744 rupiah mengalami kenaikan dari tahun 2011 lalu yang hanya mencapai 9.850.967 rupiah. Perkembangan PDRB Perkapita atas dasar harga konstan 2000 juga meningkat dari tahun 2011 sebesar 4.542.549 rupiah meningkat 7,33 persen
menjadi
4.875.640
rupiah
pada
tahun
2012.
Peningkatan
pertumbuhan PDRB Perkapita 7,33 persen diatas pertumbuhan penduduk 1,18 persen menunjukan adanya perbaikan tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Banggai Kepulauan. Tabel 1.4 PDRB Per Kapita Kabupaten Banggai Kepulauan Atas Dasar Harga Berlaku dan Harga Konstan 2000 (Jutaan Rupiah)
Tahun
PDRB Per Kapita Harga Berlaku (Rp)
PDRB Per Kapita Harga Konstan (Rp)
(1)
(2)
(3)
2008 2009 2010 2011*) 2012**)
6.788.265 7.674.810 8.716.500 9.850.967 11.089.744
3.729.517 3.977.290 4.262.917 4.542.549 4.875.640
Perkembangan PDRB Per Kapita (%) Harga Berlaku
Harga Konstan
(4)
(5)
19,10 13,06 13,57 13,02 12,58
6,47 6,64 7,18 6,56 7,33
Sumber : PDRB 2013 (BPS Kab. Banggai Kepulauan)
1.2.6.
Sosial Budaya Penduduk Jumlah penduduk Kabupaten Banggai Kepulauan pada tahun 2012 tercatat sebanyak 176.869 jiwa yang terdiri dari 89.544 laki-laki (50,63%) dan 87.325 (49,37%) perempuan dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar
0,0118%.
Dilihat
dari
penyebaran
penduduk,
Kecamatan
Tinangkung memiliki presentasenya paling tinggi yaitu 7,87% sedangkan penyebaran penduduk terendah berada di wilayah Kecamatan Bulagi yaitu 4,22%. Etnis Suku yang ada di Kabupaten Banggai Kepulauan terdiri dari Etnis Suku Banggai sebagai suku asli, Suku Butun, Suku Bugis dan etnis suku lainnya. Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan jenis kelamin Kabupaten Banggai Kepulauan terlihat dalam tabel berikut :
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /9
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
Tabel 1.5 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2012 Penduduk (Orang) Kecamatan (1)
Lakilaki
Perempua n
Jumlah
Rasio Jenis Kelamin
Kepadatan (Orang/ 2 Km )
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
01.
Totikum
5.151
4.902
10.053
105,00
65
02.
Totikum Selatan
4.138
4.0678
8.216
101,38
86
03.
Tinangkung
7.011
6.905
13.916
101,45
45
04.
Tinangkung Selatan
3.813
3.657
7.470
104,15
40
05.
Tinangkung Utara
4.008
3.947
7.955
101,50
58
06.
Liang
4.495
4.410
8.905
101,85
51
07.
Peling Tengah
4.802
4.723
9.525
101,56
68
08.
Bulagi
4.903
4.786
9.689
102,36
35
09.
Bulagi Selatan
5.025
4.768
9.793
105,31
31
10.
Bulagi Utara
4.654
4.389
9.043
105,94
28
11.
Buko
4.784
4.745
9.529
100,74
52
12.
Buko Selatan
3.976
3.970
7.946
100,02
42
Banggai Kepulauan
89.544
87.325
176.869
102,46
50,08
Sumber : Kab. Banggai Kepulauan Dalam Angka 2013 (BPS Kab. Banggai Kepulauan)
b. Tenaga Kerja Pada tahun 2013 tercatat penduduk yang bekerja di Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 90.472 orang, jumlah pencari kerja sebanyak 1.177 orang dan untuk rata-rata upah minimum, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya, jika pada tahun 2012 rata-rata upah minimum sebesar Rp. 885.000, maka di tahun 2013 meningkat menjadi Rp. 995.000,. Tabel 1.6 Kondisi Ketenagakerjaan Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2011-2013 No.
Uraian
Tahun 2011
2012
2013
1.
Jumlah Angkatan Kerja (15-60 Tahun)
85.936
89.938
93.535
2.
Jumlah Penduduk Bekerja
83.206
86.993
90.472
4.
Pencari Kerja yang Terdaftar
434
496
1.177
5.
Rata-rata upah minimum (Rp,-)
827.500
885.000
995.000
Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Banggai Kepulauan
c. Kesehatan Upaya-upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat telah banyak dilakukan oleh pemerintah antara lain dengan melakukan penyuluhan kesehatan dan penyediaan fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas/pustu, poskesdes, posyandu, polindes, dan penyediaan sarana air bersih.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /10
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
Tingkat kesehatan masyarakat antara lain dapat dilihat dari indikator rata-rata usia harapan hidup penduduk, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian ibu melahirkan, dan status gizi masyarakat. Pada tahun 2013, rata-rata usia harapan hidup sebesar 64,4 tahun. Angka Kematian Bayi (AKB) di bawah 10 per 1.000 kelahiran hidup sebesar 6 per 1.000 kelahiran hidup. Kematian ibu (AKI) pada tahun 2013 sebesar 9 per 100.000 kelahiran hidup dan untuk Prevelensi gizi buruk pada tahun 2013 sebesar 835 orang. Tabel 1.7 Kondisi Perkembangan Kesehatan Masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan TAHUN NO.
ASPEK
SATUAN 2012
1.
Usia Harapan Hidup
2.
6.
Angka Kematian Bayi per 1000 Kelahiran Hidup Angka Kematian Ibu Per 1.000.000 Kelahiran Hidup Prevalensi gizi kurang Jumlah Kunjungan Masyarakat Miskin ke Puskesmas Jumlah Puskesmas
7. 8. 9. 10.
3. 4. 5.
11. 12.
13. 14.
Tahun
2013
64,33
64,4
7
6
10
9
860
835
Orang
28.775
28.850
Buah
16
17
Jumlah Puskesmas Pembantu
Buah
69
71
Jumlah Puskesdes/Polindes
Buah
103
104
Jumlah Posyandu
Buah
255
265
Jumlah Tenaga Dokter Frekuensi Kunjungan Penduduk ke Fasilitas Kesehatan Persentase Penduduk yang Terganggu Kesehatan dan Berkunjung ke Fasilitas Kesehatan Persentase Penolong Kelahiran Oleh Tenaga Medis Persentase Balita Usia 2-4 Tahun yang Diberi ASI
Orang
33
39
Kali
1,87
1,9
Persen
39,98
40
Persen
37,62
37,92
Persen
94,79
95,19
1.000/Kh 1.000.000/ Kh Orang
Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Banggai Kepulauan
d. Pendidikan Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Kabupaten Banggai Kepulauan selama ini mengalami perubahan yang fluktuatif dari tahun ke tahun. Indikator yang dapat mengukur tingkat perkembangan pembangunan pendidikan dapat dilihat berdasarkan Angka Melek Huruf, Angka Partisipasi Kasar (APK), Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi Sekolah (APS). Pada tahun 2012 Angka Melek Huruf Kabupaten Banggai Kepulauan sebesar 95,08%. Untuk Angka Partispasi Kasar (APK) SD/MI sebesar 103,12%, APK SMP/MTs sebesar 97,24%, dan APK SMA/MA sebesar 74,75%. Untuk Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI sebesar 89,31%, APM SMP/MTs sebesar 66,69% dan APM SMA/MA mencapai Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /11
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
48,16%. Untuk Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-12 tahun sebesar 95,86%, usia 13-15 tahun sebesar 92,92% dan usia 16-18 tahun mencapai 61,04%. Tabel 1.8 Kondisi Perkembangan Pendidikan Kabupaten Banggai Kepulauan TAHUN NO.
ASPEK
SATUAN 2011
1.
Angka Melek Huruf
2.
Angka Partisipasi Kasar (APK)
3.
4.
2012
Persen
95,07
95,08
- APK SD/MI
Persen
103,12
103,12
- APK SMP/MTs
Persen
94,96
97,24
- APK SMA/MA
Persen
69,74
74,75
- APM SD/MI
Persen
89,33
89,31
- APM SMP/MTs
Persen
66,69
66,69
- APM SMA/MA
Persen
43,52
48,16
APS Usia 7-12 tahun
Persen
95,86
95,86
APS Usia 13-15 Tahun
Persen
92,87
92,92
APS Usia 16-18 tahun
Persen
51,85
61,04
Angka Partispasi Murni
Angka Partisipasi Sekolah (APS)
Sumber : BPS Kab. Banggai Kepulauan/Susenas (Data Tahun 2013 Sementara dalam Pengolahan)
e. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pembangunan
kualitas
hidup
penduduk
Kabupaten
Banggai
Kepulauan tetap menjadi prioritas pembangunan daerah. Perkembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) Kabupaten Banggai Kepulauan menunjukkan perkembangan yang semakin membaik. Hal tersebut antara lain ditunjukkan dengan pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Pada tahun 2011, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banggai Kepulauan mencapai angka 68,28
dan untuk tahun 2012 Indeks
Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Banggai Kepulauan mencapai angka 68,90, artinya terjadi peningkatan sebesar 0,62 poin dari tahun sebelumnya. 1.3. Kedudukan, Kewenangan, Tugas Pokok dan Struktur Organisasi 1.3.1.
Kedudukan Dengan diberlakukannya Undang–Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yang lebih menekankan aspek desentralisasi yang
diberikan
dalam
wujud
otonomi
daerah
yang
luas,
nyata
dan
bertanggungjawab. Berkaitan dengan otonomi daerah dalam pelaksanaannya di Kabupaten Banggai Kepulauan dapat dijelaskan melalui 2 (dua) aspek, yaitu : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /12
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
a. Aspek Politik Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 di Kabupaten Banggai Kepulauan dari aspek politik ditandai dengan keberadaan dan kegiatan partai politik tingkat daerah dan DPRD sebagai mitra pemerintah daerah dalam penyelenggaraan pemerintah daerah. Sementara itu di tingkat desa dapat dilihat dengan telah terbentuk dan berfungsinya Badan Permusyawaratan Desa (BPD) di semua desa (desa). Demikian pula peran serta anggota BPD merupakan bukti pelaksanaan otonomi daerah dari aspek politik dapat berlangsung dengan baik.
b. Aspek Administrasi/ Manajemen Pemerintah Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan dalam melaksanakan otonomi daerah secara administratif diawali dengan melakukan identifikasi kewenangan pemerintah daerah, penataan kelembagaan, penempatan personil, pengelolaan sumber keuangan daerah, pengelolaan sarana dan prasarana (aset daerah), dan manajemen pelayanan publik. 1.3.2.
Kewenangan dan Tugas Pokok a. Kewenangan Dengan dijadikannya Kabupaten Banggai Kepulauan sebagai daerah otonomi, maka sesuai dengan pasal 7 ayat (1) Undang– Undang No.32
Tahun
2004
kewenangannya
mencakup
seluruh
bidang
pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri, pertahanan dan keamanan, peradilan, moneter dan fiskal, agama serta kewenangan lainnya yang meliputi kebijakan perencanaan nasional, pengendalian secara makro, perimbangan keuangan, sistem administrasi negara,
pembinaan
dan
pemberdayaan
sumber
daya
manusia,
pendayagunaan sumber daya alam, teknologi tinggi yang strategis serta konservasi dan standarisasi nasional. Kewenangan wajib sebagaimana disebut diatas meliputi pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan dan kebudayaan,
pertanian,
perhubungan,
industri
dan
perdagangan,
penanaman modal, lingkungan hidup, pertanahan, koperasi dan tenaga kerja serta lain-lain urusan seperti urusan pengembangan otonomi daerah, sosial, politik dalam negeri, olah raga, kependudukan, hukum dan perundang-undangan, pertambangan dan energi, kelautan dan pariwisata.
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /13
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
b. Tugas Pokok Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan mempunyai tugas melaksanakan
penyelenggaraan
pemerintahan,
pembangunan
dan
memberikan pelayanan prima kepada masyarakat agar terwujud masyarakat Kabupaten Banggai Kepulauan sejahteran dan religius. 1.3.3.
Struktur Organisasi Dalam melaksanakan tugas pemerintahan, Bupati dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Banggai Kepulauan telah mengalami beberapa kali restrukturisasi yang disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah yang terdiri dari Sekretariat
Daerah,
Sekretariat DPRD, 14 Dinas Daerah, Lembaga Teknis
Daerah (terdiri dari 8 Badan, 2 Kantor dan 1 Rumah Sakit Umum Daerah) dan 3 Lembaga lainnya. Adapun rinciannya sebagai berikut :
Sekretariat Daerah, terdiri dari : -
Staf Ahli terdiri dari tiga (3) bidang keahlian yang meliputi Staf Ahli Pemerintahan, Staf Ahli Hukum dan Politik; Staf Ahli Pembangunan, Ekonomi dan Keuangan; dan Staf Ahli Kemasyarakatan dan SDM.
-
Asisten meliputi : - Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat meliputi 2 bagian : -
Bagian Adminitrasi Pemerintahan Umum
-
Bagian Administrasi Kesejahteraan Rakyat & Kemasyarakatan
- Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kehumasan meliputi 2 bagian : -
Bagian
Administrasi
Perekonomian
dan
Administrasi
Pembangunan -
Bagian Humas dan Protokol
- Asisten Administrasi Umum meliputi 3 bagian :
-
Bagian Organisasi dan Tata Laksana
-
Bagian Umum
-
Bagian Hukum dan Perundang-undangan
Sekretariat DPRD, membawahi : -
Bagian Umum
-
Bagian Persidangan
-
Bagian Perundang - undangan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /14
Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2013
-
Bagian Humas, Perpustakaan dan Penerbitan
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terdiri atas :
Dinas Daerah, terdiri dari 14 (empat belas) Dinas, yaitu : -
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
-
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
-
Dinas Pertambangan dan Energi
-
Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Asset
-
Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olah Raga
-
Dinas Kesehatan
-
Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi
-
Dinas Perhubungan, Telekomunikasi dan Informatika
-
Dinas Bina Marga dan Pengairan
-
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
-
Dinas Pertanian dan Peternakan
-
Dinas Kehutanan dan Perkebunan
-
Dinas Kelautan dan Perikanan
-
Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan
Lembaga Teknis, terdiri dari 8 Badan, 2 Kantor dan 1 Rumah Sakit Umum Daerah, yaitu :
-
Badan Kepegawaian Daerah
-
Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana
-
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Penanaman Modal
-
Inspektorat Daerah
-
Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat
-
Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa
-
Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup
-
Badan Ketahanan Pangan dan Pelaksana Penyuluh
-
Kantor Perpusatakaan, Arsip dan Dokumentasi
-
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja
-
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Banggai Kepulauan
Lembaga Lain, terdiri dari : -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah
-
Sekretariat Dewan Pengurus Korpri Kabupaten
-
Pelaksana Harian Badan Narkotika Kabupaten
-
Pemerintahan Kecamatan
-
Pemerintahan Kelurahan
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Banggai Kepulauan Tahun 2014
I /15