laporan tahunan 2011 2011 annual report
PASSION FOR EXCELLENCE
SEMANGAT UNTUK KEUNGGULAN
DAFTAR ISI Contents our prolog Ikhtisar Keuangan Financial Highlights Laporan Presiden Komisaris Report from The President of Commissioner Laporan Presiden Direksi Report from The President of Director Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners Profil Direktsi Directors’ Profile Profil Dewan Pengawas Syariah Profile of Syariah Supervisory Board
our performance 2 4 8 12 14 16
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance Komisaris Commissioner Direksi Directors Pengendalian Internal Internal Control Perkara Penting yang sedang dihadapi Important Cases which is still Encountered
20 22 24 32 34 36 38 44
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
78
Laporan Keuangan Financial Statements
81
our profile Profile Perusahaan Company Profile Visi, Misi & Nila Vision, Mission & Value Produk AXA Mandiri AXA Mandiri Products Struktur Organisasi Organization Structure Wilayah Kerja Work Area Penghargaan Award Sumber Daya Manusia Human Resources Development Teknologi Informasi Information Technology
our responsibility
our commitment Analisa dan Pembahasan Manajemen Managements’ Discussion Analysis
60 63 71 73 75
48
PASSION FOR EXCELLENCE
NOBLE PURPOSE Menggariskan komitmen untuk bersama-sama meraih keunggulan dalam setiap langkah demi mencapai tujuan mulia Outlines a commitment to work together in pursuing excellence in every measure to reach the noble purpose
Ikthisar Keuangan Financial Highlights
IKHTISAR KEUANGAN Financial Highlights
Ikhtisar Keuangan Konsolidasian Consolidated Financial Highlights
Keterangan
(dalam juta Rupiah) (in million Rupiah)
2007
2008
2009
2010
2011
Description
2,202,261
1,917,630
1,370,453
2,820,213
4,851,167
Gross Premium
PENDAPATAN
INCOME
Premi Bruto
-3,681
-4,752
-7,47
-14,535
-25,943
Reinsurance Premium
-7,04
-8,058
-26,969
-33,594
-33,771
Revenue not including in Increase/
2,191,540
1,904,820
1,336,014
2,772,084
4,791,453
0
0
1,844
4,782
11,625
Pendapatan Investasi
910,561
-1,507,266
2,486,213
1,507,490
321,649
Investment Income
Pendapatan Lain-Lain
45,096
76,332
83,724
123,445
159,893
Other Income
3,147,197
473,886
3,907,795
4,407,802
5,284,620
Premi Reasuransi Kenaikan/Penurunan Premi yang Belum Merupakan
Decrease premium
Pendapatan Pendapatan Premi Bersih Pendapatan Fee Asuransi Syariah
Jumlah Pendapatan
Net Premium Revenue Syariah Insurance Revenue Fee
Total Income ASSESSMENT
BEBAN 417,824
557,074
1,136,370
1,284,606
1,177,250
- Claims and Benefits
-542
-943
-2,525
-4,574
-8,847
- Reinsurance Claims
3,061
14,998
39,775
198,627
289,069
2,250,502
-635,207
2,009,196
1,601,196
1,697,724
- Increase / Decrease Policyholders
w2,670,844
-64,078
3,182,816
3,079,855
3,155,196
Net Claims and Benefits
Beban Akuisisi
162,404
194,634
277,856
456,63
693,134
Burden of Acquisition
Beban Umum dan Administrasi
113,951
118,48
140,255
211,441
285,916
General Assessment and AdministrativeExpenses
- Klaim dan Manfaat - Klaim Reasuransi - Kenaikan/Penurunan Cadangan Kewajiban Manfaat - Kenaikan/Penurunan Kewajiban Kepada Pemegang Polis
- Increase / Decrease Retirement Benefit Reserve Policyholder Liabilities and Estimated Future Home Claims
Polis Masa Depan dan Estimasi Kewajiban Klaim
Unit Link Liabilities
Unit Link Klaim dan Manfaat Bersih
Beban Pemasaran Jumlah Beban LABA SEBELUM PAJAK BEBAN PAJAK PENGHASILAN LABA BERSIH
25,145
9,676
11,963
23,577
29,049
b2,972,344
258,712
3,612,890
3,771,503
4,163,295
e174,853
215,174
294,905
636,299
1,121,325
e53,69
64,448
83,501
156,362
-275,431
e121,163
150,726
211,405
479,938
845,894
Marketing Expenses Total Cost PROFITS BEFORE TAX INCOME TAX ASSESSMENT NET INCOME ASSET
ASET
Investment
Investasi : Investasi Non Unit Link Investasi Dana Nasabah Pemegang Polis Unit Link Investasi Dana nasabah Pemegang Polis Unit Link-Syariah
314,693
319,17
415,73
823,368
1,562,999
3,732,401
3,097,194
5,106,390
6,707,586
8,405,310
0
0
182,715
504,527
638,956
Non Unit Link Investment Customer Investment Funds of Policyholders Unit Link Customer Investment Funds Syariah Policyholders Unit Link
Kas dan Bank
54,115
61,756
173,606
282,87
699,654
Cash and Bank
Pendapatan yang Masih Harus Diterima
68,272
67,271
65,332
106,785
203,702
Remains Income to be Received
Pajak yang Ditangguhkan - Netto Aset Tetap Aset Lain-Lain Jumlah Aset
340
5,166
2,732
4,818
7,392
8,343
6,919
13,262
14,261
12,299
Fixed Assets
43,951
62,710
Other Assets
12,822
16,496
44,099
4,190,986
3,573,971
6,003,865
8,488,165 11,593,022
Net-Deferred Taxes
Total Assets OBLIGATION
KEWAJIBAN
Liabilities to Policyholders:
Kewajiban kepada Pemegang Polis: Kewajiban untuk Manfaat Polis Masa Depan Estimasi Kewajiban Klaim Premi yang Belum merupakan Pendapatan Hutang Klaim Kewajiban Kepada Pemegang Polis Unit Link Kewajiban Kepada Pemegang Polis Unit Link-Syariah Hutang Pajak
4,513
15,966
55,479
246,724
511,321
4,588
8,133
8,394
15,777
40,249
15,313
23,372
50,341
84,706
118,476
10,328
6,268
35,818
21,33
25,067
3,097,194
5,106,390
6,707,586
8,405,310
0
0
182,715
504,527
638,956
Obligations To the Policyholders Unit Link-Syariah
42,19
35,726
41,98
43,924
116,045
Tax Payables
Kewajiban imbalan Kerja
2,399
3,904
5,483
7,859
13,492
130,67
69,099
141,552
209,622
630,880
3,942,403
3,259,662
5,628,151
0
0
0
Jumlah Kewajiban
Estimated Claims Liability Not Income Premium
3,732,401
Kewajiban Lain-Lainnya Dana Tabarru
Liabilities Policy for Future Benefits
7,842,054 10,499,796 1,865
3,086
644,247
1,090,140
Debt Claims Obligations To the Policyholders Unit Link
Employment Benefits Obligations Other Liabilities Total Liabilities Tabarru Fund Total of Equity
Jumlah Equitas
248,584
314,309
375,714
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
4,190,98
3,573,971
6,003,865
674,323
572,495
1,033,3035,
2,223,911
3,226,968
Annualized First Year premium
3,767,143
3,150,933
439,137
7,580,649
9,739,379
Technical Reserves
Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan (AFYP) Cadangan Teknis
8,488,165 11,593,022
Total Liabilities and Stockholders' Equity
Dividend to be Paid
25
85
150
211.405
N/A
RBC
863,4%
832,1%
791,0%
718,0%
552,5%
RBC
ROE
62,2%
55,5%
64,8%
100,1%
82,5%
ROE
ROA
4,4%
3,7%
4,2%
6,7%
8,9%
ROA
Dividen yang Dibayarkan
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
2
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
profil perusahaan company profile
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
Laba Bersih (dalam milyar rupiah) Net Profit (in billion rupiah)
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Aset (dalam milyar rupiah) Assets (in billion rupiah)
.0
593
11. 9 45.
8
2
88.
CAGR : 47,5%
8.4
CAGR : 22,6% 6.0 0
90.
2008
2009
2010
2011
2007
Risk Based Capital RBC
,4%
863
0
73.
3.5
2
.7
2007
4.1
4 11.
150
.2
121
0
03.
.9
479
2008
2009
2010
2011
Return On Equity ROE
,1%
832
,1%
,0%
791
100
0% 18,
5%
82,
7
,5%
552
2007
2008
2009
2010
8%
64,
2%
62,
%
5 55,
2007
2011
2008
2009
2010
2011
Return On Assets ROA
%
8,4 ,7%
6 %
4,4
2007
Premi Bruto (dalam milyar rupiah) Gross Premiums (in billion rupiah)
%
3,7
2008
%
4,2
2009
2010
2011
Jumlah Polis Number of Policies
CAGR : 17,1%
.2 851
CAGR : 40,1% 1.5
4.
2007
Passion for Excellence
2
20.
3
02.
2.2
124
44.
6 1.7
53 18.
2.8
6
7. .91
1
2008
.5
70 1.3
2009
4
.64
323
2010
2011
2007
34
.1 502
2008
9
.50
677
2009
2010
2011
3
Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioners
LAPORAN PRESIDEN KOMISARIS Report from the President Commissioner Pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di tahun 2011 telah memberikan pijakan bagi AXA Mandiri untuk terus bertumbuh di tahuntahun mendatang. Dengan membidik pasar utama nasabah Bank Mandiri yang merupakan salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, prospek usaha AXA Mandiri kami yakini masih akan terus membaik. A fairly good economic growth in 2011 has provided the foundation for AXA Mandiri to continue growing in the coming years by aiming the main market of Bank Mandiri customers who is one of the largest state-owned banks in Indonesia, we believe AXA Mandiri business prospects will continue to improve continuously.
INKAWAN D. JUSI Presiden Komisaris President Commissioner
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
4
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Pemegang Saham yang terhormat,
Respectful Shareholder,
Dengan memanjatkan rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kelancaran pelaksanaan pengawasan yang dilakukan oleh Dewan Komisaris, perkenankanlah kami menyampaikan laporan pengawasan atas kinerja Direksi PT AXA Mandiri Financial Services sebagaimana tertuang dalam Laporan Tahunan (Annual Report) Tahun 2011 sebagai berikut.
With the gratitude to the Almighty God for the smooth implementation of the supervision conducted by the Board of Commissioners, may we convey the reports of the performance of PT AXA Mandiri Financial Services Board of Directors as set forth in the Annual Report (Annual Report) in 2011 as follows.
Kami sangat bangga atas pencapaian-pencapaian yang diraih perusahaan sepanjang tahun 2011. Di tahun tersebut, perusahaan berhasil meraih pencapaian sangat baik dilihat dari sisi kuantitatif maupun kualitatif. Seluruh pencapaian ini tentu tidak terlepas dari hasil kerja tim Direksi beserta seluruh jajaran karyawan AXA Mandiri di tengah kondisi ekonomi makro Indonesia yang positif sepanjang tahun 2011.
We are very proud of the accomplishments achieved by the Company during the year 2011. In that year, the Company succeeds to achieve excellent achievement viewed from quantitative and qualitative. The achievement is certainly cannot be seperated between the Board of Directors and AXA Mandiri's employees teamwork in the midst of a positive macro economic Indonesia during the year 2011.
Sebagaimana dilaporkan, kondisi perekonomian nasional di tahun 2011 sangat menggembirakan dengan pertumbuhan sebesar 6,5% dengan tingkat inflasi hanya 5,4%, serta pertumbuhan kredit perbankan sebesar 24,6 %. Hal itu tercermin dari pencapaian sumber-sumber penunjang pertumbuhan ekonomi yaitu investasi, konsumsi rumah tangga, dan ekspor. Di sisi lain, kondisi yang terjadi di tingkat global yaitu krisis AS maupun krisis utang Eropa tidak memberikan dampak kepada perekonomian nasional. Kondisi tersebut secara tidak langsung memberikan faktor pendorong positif yang memungkinkan perusahaan mencapai kinerja yang sangat memuaskan pada tahun 2011.
As reported, the national economy in 2011 are very exhilarating with growth of 6.5% toward 5.4% inflation rate, as well as bank credit growth of 24.6%. This was reflected in the achievement of supporting economic growth sources that is investment, household consumption and exports. On the other hand, conditions occur at the global level that of the U.S. crisis and the European debt crisis does not give effect to the national economy. These conditions are not directly giving positive factor that enables the company to achieve a very satisfactory performance in 2011.
Kondisi tersebut telah memberikan pijakan kuat bagi AXA Mandiri terus tumbuh di masa-masa yang akan datang. Berbagai terobosan dan strategi manajemen telah dilakukan dengan tepat sejalan dengan arahan Dewan Komisaris, sehingga di tahun 2011 perusahaan mampu meningkatkan kinerja baik dari aspek operasional maupun keuangan.
These conditions have given a strong foundation for AXA Mandiri to continue growing in the coming years. Breakthroughs and management strategies have been carried out appropriately in line with the referrals of the Board of Commissionairs, so that in 2011, the Company can improve the performance both in operational and financial aspects.
Premi Tahun Pertama yang Disetahunkan (AFYP) merupakan salah satu indikator pertumbuhan usaha suatu perusahaan asuransi. Di tahun 2011 AXA Mandiri berhasil membukukan pertumbuhan AFYP sebesar Rp3,22 trilliun, meningkat 45,1% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp2,22 triliun. Sedangkan pendapatan premi bruto sebesar Rp4,85 trilliun, meningkat 72,0% dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp2,82 trilliun.
Annual First Year premium (AFYP) is one of the indicators of the growth of the business of an insurance company. In 2011 AXA Mandiri succeeded to record a growth of Rp3.22 trillion, increased 45.1% compared to Rp2.22 trillion in 2010. The gross premium income of Rp4.85 trillion, increased 72.0% compared to Rp2,82 trillion in 2010.
46
Passion for Excellence
5
Laporan Presiden Komisaris Report from the President Commissioners
Dari aspek keuangan, pada tahun 2011 perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp845,89 milyar. Laba bersih ini meningkat sebesar 76,3% dibandingkan laba bersih pada tahun 2010 yang sebesar Rp479,94 milyar. Peningkatan yang sangat luar biasa ini menunjukkan bahwa manajemen dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menangkap setiap peluang yang ada guna memaksimalkan kinerja perusahaan.
From the financial aspect, the company provides net profit of Rp845.89 billion in 2011. This net profit increased by 76.3% compared to 2010 net income in which amounted to Rp479.94 b i l l i o n . I n c re d i b l e i m p rove m e n t p o i n te d o u t t h a t the management can take advantages of the power possessed by the company to detain every opportunity that available to maximize the performance of the company.
Pada tahun 2011 total aset perusahaan sebesar Rp11,59 trilliun, meningkat 136,6% dibandingkan total aset pada tahun 2010 yang sebesar Rp8,49 triliun. Komposisi terbesar aset perusahaan adalah investasi unit link (78,0%), disusul oleh investasi dalam bentuk deposito dan efek (13,5%), dan di tempat ketiga adalah kas dan bank (6,0%).
In 2011 the total assets of the company was Rp11,59 trillion, an increament of 136.6% compared to total assets in 2010 which was Rp8.4 triliun. The company's biggest asset composition is the unitlinked investment (78.0%), followed by investments in time deposits and securities (13.5%), and in the third place is cash and bank (6.0%).
Dewan Komisaris juga menilai pengelolaan aspek pendukung manajemen seperti SDM dan teknologi informasi yang telah dilaksanakan Direktur berjalan dengan baik. Pengelolaan SDM Perusahaan dilaksanakan dengan pendekatan Competency Based Human Resources Management (CBHRM) sebagaimana arahan Dewan Komisaris. Sementara teknologi informasi yang menjadi tulang punggung pengelolaan informasi bagi industri asuransi juga terus ditingkatkan. Kami juga menilai bahwa upaya menegakkan integritas seluruh insan perusahaan telah berjalan sesuai kaidah-kaidah Good Corporate Governance (GCG) serta senantiasa menjunjung standar etika tertinggi melalui implementasi prinsip Kewajaran dan Kesetaraan, Transparansi, dan Akuntabilitas.
Board of Commissioners also considered the aspects of the management, such as human resource and information technology that have been well implemented by the Director. The Human resources management was implemented by approaching Competency Based Human Resources Management (CBHRM) as directed by the Board of Commissioners. While information technology is the backbone of the information management for Insurance industry which is also continue to increase. We also considered that the effort to uphold the integrity of the entire company's employee alligned to the principles of Good Corporate Governance (GCG) and always keep the highest ethical standards through the implementation of the principles of Fairness and Equality, Transparency, and Accountability.
Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup baik di tahun 2011 telah memberikan pijakan bagi AXA Mandiri untuk terus bertumbuh di tahun-tahun mendatang. Membaiknya perekonomian nasional di tahun 2011 secara tidak langsung meningkatkan kemampuan ekonomi para nasabah bank Mandiri yang menjadi pasar utama perusahaan. Program asuransi untuk nasabah korporat merupakan peluang bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan perolehan dan mencapai kinerja yang optimal. Tantangan dan peluang juga datang dari fakta bahwa 69% populasi Indonesia berada di usia 15-64 tahun dan masih rendahnya penetrasi asuransi jiwa di Indonesia yaitu 1,4% dari GDP.
In line with a fairly good economic growth in 2011, it provided the foundation for AXA Mandiri to continue growing in the coming years. The increament of national economy in 2011 do not directly increase economic capacity of bank Mandiri's customers as this is the main market of the Company. The insurance programs for corporate customers represent an opportunity for the Company to increase the acquisition and to achieve the optimum performance. The challenges and the opportunities also came from the fact that 69% Indonesian population aged 15-64 years and low penetration of life insurance in Indonesia that is 1.4% of GDP.
Dengan membidik pasar utama nasabah Bank Mandiri yang merupakan salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia, prospek usaha AXA Mandiri kami yakini masih akan terus membaik. Aliansi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki kekuatan luar biasa. Selain meningkatkan penetrasi ke nasabah-nasabah Bank Mandiri secara lebih luas, aktivitas pemasaran juga dapat diperluas ke perusahaan anak yang pasarnya sangat besar. Hal ini akan didukung dengan strategi, program serta kegiatan komunikasi pemasaran yang terintegrasi dan efektif.
By aiming the main market that is of Bank Mandiri's customers, which is one of the largest state-owned banks in Indonesia, AXA Mandiri business prospects we believe will continue to improve. The Alliance with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk has an incredible. Besides the increament of the penetration to Bank Mandiri's clients, marketing activities may also be extended to the subsidiary company. This will be supported by strategies, programs, and integrated marketing communications activities effectively.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
6
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Dalam mengawasi operasional perusahaan, Dewan Komisaris didukung oleh 4 komite dengan fungsinya masing-masing yang spesifik yaitu Komite Audit dan Compliance, Komite Pemantau Risiko, Komite Good Corporate Governance dan Komite Remunerasi dan Nominasi. Seluruh komite saling bekerja sama dan melengkapi untuk memenuhi tujuan penerapan GCG yaitu mengoptimalkan nilai perusahaan bagi seluruh pemangku kepentingan dan meningkatkan kontribusi perusahaan dalam perekonomian nasional.
In overseeing the operations of the Company, the Board of Commissioner is supported by four committees with their respective functions which are Audit and Compliance Committee, Risk Committee Observer, Committee of Good Corporate Governance, Remuneration and Nomination Committee. The entire committee worked together and complements each other to fulfill the purpose of the GCG implementation that is optimizing the value of all stakeholders and improve Company's contributions in national economy.
Akhirnya atas nama Dewan Komisaris, saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh jajaran Perseroan yang telah memperkuat posisi perusahaan sehingga menimbulkan kepercayaan dan dukungan dari stakeholders.
Ultimately, on behalf of the Board of Commissioner, I would like to express my appreciation to all ranks of the Company who has strengthened company's position, giving trust and support from stakeholders.
Inkawan D. Jusi Presiden Komisaris President Commissioner
Passion for Excellence
7
Laporan Presiden Direktur Report from the President Directors
LAPORAN PRESIDEN DIREKTUR Report from the President Director
Pencapaian kinerja yang menggembirakan di tahun 2011 tidak terlepas dari strategis bisnis AXA Mandiri yang berfokus kepada empat unsur penting perusahaan yaitu, karyawan, distributor, nasabah, dan pemegang saham. Performance achievement in 2011 can not be separated from business strategy that focuses on AXA Mandiri four essential company elements that are employees, distributors, customers, and shareholders.
WIROYO KARSONO Presiden Direktur President Director
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
8
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Pemegang Saham yang terhormat,
Respected Shareholder,
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan yang Maha Esa kami Direksi AXA Mandiri telah berhasil menjalankan tugas dan tanggung jawab manajemen perusahaan di tahun 2011 dengan baik. Banyak hal yang telah kami lalui dan kerjakan di sepanjang tahun 2011 yang patut kami laporkan dalam laporan tahunan ini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada para pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan.
Praise to the Almighty God, AXA Mandiri Board of Directors has successfully performing its properly duties and responsibilities of Management Company in 2011. Many things had been done during the year 2011 that we should report as a form of accountability to our shareholders and stakeholders.
Kinerja Perusahaan di Tahun 2011 Tahun 2011 merupakan masa penting bagi perusahaan dimana kami meletakan dasar-dasar untuk pertumbuhan yang berkelanjutan baik dari sisi organisasi, sumber daya manusia, infrastruktur, sistem informasi dan teknologi, manajemen risiko sampai penerapan tata kelola yang baik. Hasilnya, AXA Mandiri tetap konsisten dalam mencetak pertumbuhan usaha dan perolehan laba di tahun 2011 jika dibandingkan dengan pencapaian selama 2010.
Company Performance in 2011 In 2011 is an important period for the company where we put the foundations for the ongoing growth terms of organization, human resources, infrastructure, information systems and technology, risk management to the application of good governance. The results, AXA Mandiri remain consistent in scoring businesses and profitability growth in 2011 compared to the achievements during 2010.
Hingga akhir Desember 2011, perusahaan mencetak laba bersih sebesar Rp845,89 milyar. Laba bersih ini meningkat sebesar 76,2% dibandingkan laba bersih pada tahun 2010 yang sebesar Rp479,94 milyar. Peningkatan yang sangat luar biasa ini menunjukkan bahwa manajemen dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menangkap setiap peluang yang ada guna memaksimalkan kinerja perusahaan.
By the end December 2011, Company's net profit is Rp845.89 billion. Net income increased 76.2% compared in 2010 which amounted to Rp479, 94 billion. Incredible improvement shows that the management can utilize the strength of the company to capture every existing opportunity to maximize the performance of the company.
Dari sisi pertumbuhan aset, per 31 Desember aset perusahaan meningkat 36,6% atau sebesar Rp11,59 trilliun, dibandingkan total aset pada tahun 2010 yang sebesar Rp8,49 trilliun. Komposisi terbesar aset perusahaan adalah investasi unit link (78,0%), disusul oleh investasi dalam bentuk deposito dan efek (13,5%), dan di tempat ketiga adalah kas dan bank (6,0%).
In terms of asset growth, as of December 31 Company's assets increased 36.6% or by Rp11, 59 trillion, compared to total assets in 2010 which is Rp8.49 trillion. Composition of the company's biggest asset is the unit-linked investment (78.0%), followed by investments in time deposits and securities (13.5%), and in third place is cash and bank (6.0%).
Sedangkan dari sisi Premi Pertanggungan Baru yang Disetahunkan (AFYP), per tahun 2011 mencapai Rp3,22 trilliun, meningkat 45,1% dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp2,22 triliun. AFYP merupakan salah satu indikator pertumbuhan usaha suatu perusahaan asuransi. Pendapatan premi bruto mencapai sebesar Rp4,85 trilliun, meningkat 72,1% dibandingkan tahun 2010 sebesar Rp2,82 trilliun.
Annual First Year premium (AFYP) is one of the indicators of the growth of the business of an insurance company. In 2011 AXA Mandiri succeeded to record a growth of Rp 3.22 trillion, increased 45.1% compared to Rp 2.22 trillion in 2010. The gross premium income of Rp 4.85 trillion, increased 72.1% compared to Rp2,82 trillion in 2010.
Fokus Kepada Strategi Bisnis Pencapaian kinerja di atas tidak terlepas dari strategis bisnis AXA Mandiri yang tepat. Strategi bisnis yang digunakan adalah fokus kepada empat unsur penting perusahaan yaitu, karyawan, distributor, nasabah, dan pemegang saham.
Business Strategy Focus Performance achievement of the above can not be separated from the right strategic business of AXA Mandiri. The main strategy of the Company is to focus on four important elements that are the company, employees, distributors, customers, and shareholders.
46
Passion for Excellence
9
Laporan Presiden Direktur Report from the President Directors
Fokus kepada karyawan dilaksanakan dengan menerapkan blue culture yang mendorong karyawan untuk berani menyampaikan pendapat demi tercapainya High Performing Organization. Selain itu dalam rangka mempertahankan High Level Engagement, perusahaan berupaya menjadikan AXA Mandiri sebagai tempat kerja terbaik bagi karyawan-karyawannya dengan memberikan manfaat yang sesuai dan melibatkan karyawan dalam programprogram yang membangun bagi perusahaan dan karyawan.
Focus on employees were carried out by applying the blue culture that drives the employees to boldly expressing an opinion in order to achieve High Performing Organization. Beside that, in order to maintain a high level of engagements,the company strive to make AXA Mandiri as the best workplace for its employees by giving the appropriate benefits and involving employees in the to build programs for The company and employees.
Fokus kepada distributor dijalankan dengan meningkatkan jumlah Financial Advisor yang mencapai career path yang lebih tinggi, meningkatkan kualitas Financial Advisor dengan memberikan training yang berkualitas serta meningkatkan pelayanan kepada Financial Advisor melalui enhancement system underwriting yang berbasis online.
Focus on distributors were conducted by increasing the number of Financial Advisor to achieve higher career path, improving the quality of the Financial Advisor by giving quality training and improving the services to the Financial Advisors through the enhancements based on online underwriting system.
Fokus kepada nasabah melalui pengembangan produk baru, pelayanan yang lebih baik, pengembangan sumber bisnis, serta meningkatkan sinergi dengan Perusahaan Anak Bank Mandiri melalui kerja sama dengan Bank Syariah Mandiri, Bank Sinar Harapan Bali dan Mandiri Tunas Finance, serta menjajaki aliansi dengan nasabah komersial dan korporasi di internal Bank Mandiri.
Focus on the customer through the development of new products, better service, business development resources, and increasing the synergies with Bank Mandiri's subsidiary in collaboration with Bank Syariah Mandiri, Bank Sinar Harapan Bali and Mandiri Tunas Finance, as well as exploring the alliance with the commercial customers and corporate.
Fokus kepada pemegang saham diwujudkan dengan penyusunan strategi bisnis yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan nasabah AXA Mandiri untuk menciptakan peluang dan bisnis baru sehingga dapat meningkatkan jumlah polis dan premi sesuai target yang ditetapkan. Pencapaian ini memastikan AXA Mandiri untuk terus bertumbuh secara konsisten dan menghasilkan imbal hasil finansial yang optimal serta berkelanjutan bagi pemegang saham.
Focus on the shareholders carry out by preparing the appropriate business strategy and in accordance the need of AXA Mandiri customer; creating new business opportunities to increase the number of policies and premiums according to the targets set. These will ensure the achievement of AXA Mandiri to keep growing consistently and generate optimal sustainable financial returns to our.
Pengendalian dan Manajemen Risiko Kami menyadari bahwa bisnis asuransi jiwa terkait erat dengan pengelolaan risiko. Pengelolaan risiko tidak lepas dari aspek internal maupun eksternal yang keseluruhannya merupakan bagian dari sistem tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
Control and Risk Management We are aware that life insurance business related closely to risk management. Risk management can not be separated from the implementation of internal and external control system, these are all part of corporate governance system (Good Corporate Governance).
Sebagai perusahaan joint venture, AXA Mandiri mengadopsi dan mengembangkan pengelolaan risiko yang dimiliki oleh AXA Group dan Bank Mandiri. Dalam mengelola risiko, diterapkan konsep '3 lines of defense', yaitu: (i) garis pertahanan pertama, yakni pihak Manajemen dan Karyawan yang bertanggung dalam mengelola risiko usaha dalam kegiatan sehari-hari; (ii) garis pertahanan kedua, yakni Unit Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang bertanggung jawab atas pengelolaan semua risiko di tingkat perusahaan, memastikan penerapan kerangka kerja kepatuhan, serta pemantauan terhadap proses-proses kerja; dan (iii) garis pertahanan ketiga, yakni Audit Internal yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa disain dan implementasi manajemen risiko perusahaan sudah sesuai dengan arahan dan kebijakan AXA Group dan Bank Mandiri.
As a joint venture company, AXA Mandiri adopts and develops risk management which is owned by AXA Group and Bank Mandiri. managing risk, is applied 3 lines of Defence concepts: (i) first line defense, Management and Employees are responsible in managing business risks in everyday activities, (ii) second line defense, Risk Management and Compliance Unit are in charge for managing all risks in the company, ensuring the implementation of framework of compliance, and monitoring working processes, and (iii) third line defense, namely Internal Audit is responsible to ensure that the design and implementation of Company's risk management is in accordance with the the direction and policy given by AXA Group and Bank Mandiri.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
10
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Komitmen GCG Kami menyadari bahwa untuk mencetak kinerja terbaik hanya dapat dilakukan dengan melaksanakan tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance (GCG) yang mengacu kepada international best practices. Untuk itu, kami berusaha menjunjung tinggi prinsip transparansi perusahaan dalam rangka menjaga kinerja perusahaan.
GCG Commitment We realize, in order to provide the best performance can be done only with corporate governance or the Good Corporate Governance (GCG), which refers to international best practices. For that reason, we try to uphold the principle of transparency of the company in order to maintain the Company's performance.
Bagi AXA Mandiri, penerapan GCG bukan sekedar memenuhi peraturan perundang-undangan namun merupakan elemen fundamental yang mengacu kepada international best practices. Manajemen meyakini bahwa dengan menerapkan GCG akan memfasilitasi value driver yang optimal, sehingga mampu meningkatkan nilai perusahaan (value creation).
For AXA Mandiri, the implementation of good corporate governance is not simply meeting the legislation but it is a fundamental element refers to international best practices. The management believes that by implementing GCG means f a c i l i t at i n g t h e o p t i m u m va l u e d r i ve r s ' wo r k , s o it can increase company value (value creation).
Apresiasi Berkat kerja keras tim manajemen dan seluruh karyawan AXA Mandiri telah menghasilkan pencapaian dan berbagai penghargaan yang kami terima sepanjang tahun 2011. Atas seluruh pencapaian tersebut, kami ingin menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya atas dedikasi yang telah ditunjukan oleh para karyawan. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Dewan Komisaris atas dukungan dan pengawasan yang dilakukan selama tahun 2011. Juga kepada pemegang saham, mitra usaha dan nasabah atas kepercayaan yang telah diberikan. Dukungan Anda semua memberikan arti yang besar bagi keberhasilan AXA Mandiri dalam melanjutkan pertumbuhan yang berkesinambungan di masa depan yang penuh tantangan.
Appreciation Thanks to the hard work of all employees and the management of AXA Mandiri who has generated achievements and numerous awards throughout the year 2011. For all these achievements, we would like to express the highest gratitude for the dedication that has been shown. We also like to thank the Board of Commissioners for their support and supervision carried out during the year 2011. Also to the shareholders, business partners and customers the confidence they have placed. The support you all provide will be a great meaning for the success of AXA Mandiri in continuing sustainable growth in a challenging future.
Wiroyo Karsono Presiden Direktur President Director
Passion for Excellence
11
Profil Dewan Komisaris The Board of Commissioners
PROFIL DEWAN KOMISARIS The Board of Commissioners
Dewan Komisaris berperan penting dalam pengawasan seluruh kegiatan operasional perusahaan, terutama dalam penerapan tata kelola perusahaan atau Good Corporate Governance. Seluruh anggota Komisaris termasuk Komisaris Independen bertugas untuk menjamin pelaksanaan strategi perusahaan, mengawasi manajemen dalam mengelola perusahaan dan mewajibkan terlaksananya akuntabilitas dalam keberlangsungan bisnis perusahaan.
Inkawan D. Jusi Presiden Komisaris President Commissioner
Dilahirkan di Singkawang pada 1 Mei 1962. Inkawan meraih gelar MBA in Business Administration di Western Illinois University, AS pada 1989 dan menyelesaikan pendidikan di Universitas Indonesia jurusan arsitektur pada tahun 1986. Sejak tahun 2009 hingga kini beliau memegang jabatan sebagai Presiden Komisaris AXA Mandiri dan Senior Vice President, Wealth Management Group Bank Mandiri. Mulai bergabung di Bank Mandiri pada tahun 2004 sebagai Vice President, E-Banking Department, kemudian dipromosikan sebagai Senior Vice President Electronic Banking Group, dan Senior Vice President Mass & Electronic Banking Group. Sebelum di Bank Mandiri beliau pernah menduduki posisi Presiden Direktur Euronet Sigma Nusantara (2003-2004), Vice President, Region Head Bank Universal (19981999) dan sebagai Management Associate di Citybank sejak tahun 1989.
Board of Commissioners has an important role in monitoring the entire operations, particularly in the implementation of Good Corporate Governance. All Independent Commissioners members including Commissioner are responsible to ensure the implementation of company strategy, supervise the management in managing the company and require the implementation of accountability in the corporate business continuity.
He was born in Singkawang on May 1, 1962. Inkawan earned his MBA in Business Administration at Western Illinois University, USA in 1989 and completed his studies in the field of architecture at the University Indonesia in 1986. Since 2009 until now he holds the position as Chairman of AXA Mandiri and Senior Vice President, Wealth Management Bank Mandiri Group. He joined Bank Mandiri in 2004 as Vice President, E-Banking Department, and promoted as Senior Vice President Electronic Banking Group, Senior Vice President of Mass & Electronic Banking Group. Prior joining Bank Mandiri, he held the position as President of Euronet Sigma Nusantara (2003-2004) and Vice President, Region Head Universal Bank (1998-1999) and as Management Associate in Citybank since 1989.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
12
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Sidharta Utama Komisaris Independen Independent Commissioner
Randy Lianggara Komisaris Commissioner Randy Lianggara lahir pada 27 Februari 1967. Menyelesaikan pendidikan Business Administration (BBA) di IOWA State University, Amerika Serikat pada tahun 1990 dan memperoleh gelar Master of Business Administration (MBA) dari Golden Gate University, Amerika Serikat pada tahun 1992. Selain pendidikan formal, beliau juga memiliki beberapa sertifikasi, diantaranya: Chartered Financial Consultant (ChFC), Chartered Life Underwriter (CLU), Certified Professional, Life and Health Insurance (CPLHI), Certified Wealth Management (CWM), Certified Financial Planner (CFP). Sebelum bergabung dengan AXA di Juni 2006, beliau pernah berkarir di Sewu New York Life (1992-1997) dengan posisi terakhir sebagai Deputy General Manager, Panin Life Tbk dengan posisi terakhir sebagai Direktur (1997-2000), dan MLC Life Indonesia dengan posisi terakhir sebagai Chief Executive Officer (2000-2006). Pada Juni 2006, MLC Life Indonesia diakuisisi oleh AXA. Beliau bergabung di AXA sebagai Chief Executive Officer AXA Financial Indonesia, dan pada tanggal 1 Januari 2007, beliau ditunjuk untuk menduduki jabatan sebagai Country CEO AXA Indonesia sampai dengan sekarang. Randy Lianggara was born on February 27, 1967. Graduated from Business Administration (BBA) Iowa State University, United States of America in 1990 and obtained his Master of Business Administration (MBA) from Golden Gate University, United States of America in 1992. Apart from formal education he also has several certificates, such as: Chartered Financial Consultant (ChFC), Chartered Life Underwriter (CLU), Certified Professional, Life and Health Insurance (CPLHI), Certified Wealth Management (CWM), Certified Financial Planner (CFP). Prior joining AXA in June 2006, his last position in Sewu New York Life, was as Deputy General Manager, as Director in Panin Life Tbk, and as Chief Executive Officer in MLC Life Indonesia. On June 2006, MLC Life Indonesia acquired by AXA then he joined AXA as Chief Executive Officer AXA Financial Indonesia, and on January 1, 2007, he was appointed as Country CEO AXA Indonesia up to now.
Passion for Excellence
Sidharta Utama bergabung dengan Axa Mandiri sejak Juli 2011 sebagai Komisaris Independen. Beliau adalah guru besar tetap Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), ketua pengurus Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) dan anggota Dewan Pengurus Nasional Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Saat ini juga menjabat anggota Komite Pengawas Perpajakan Kementerian Keuangan, anggota komite audit beberapa perusahaan terbuka seperti PT Astra Internasional Tbk dan staf ahli direksi bidang Investasi suatu BUMN. Menjadi dewan editor dari sejumlah jurnal ilmiah nasional, telah mempublikasi puluhan makalah di berbagai jurnal ilmiah dalam dan luar negri, serta aktif sebagai pembicara di lokakarya, seminar, konferensi di dalam dan luar negeri. Menjadi konsultan lepas bidang corporate governance di beberapa organisasi internasional seperti Asian Development Bank, OECD dan World Bank. Pernah menjabat sebagai ketua Departemen Akuntansi dan Wakil Dekan bidang Akademik di FEUI serta pernah menjadi anggota Dewan Standar Akuntansi Keuangan (IAI). Bidang kepakaran adalah akuntansi keuangan, corporate governance, keuangan dan pasar modal. Menyelesaikan pendidikan sarjana ekonomi bidang akuntansi dari FEUI tahun 1987, MBA bidang keuangan dan sistem informasi dari Indiana University, USA tahun 1990, serta PhD bidang akuntansi dari Texas A&M University, USA tahun 1996. Memperoleh sertifikasi Chartered Financial Analyst (CFA) pada tahun 1999. He was trusted to be AXA Mandiri Independent Commissioner since July 2011. He is professor in Faculty of Economics, University of Indonesia (UI), and chairman of the Indonesian Institute for Corporate Directorship (IICD) and Board National Member of Indonesian Accountants Association (IAI). Currently, he is a member of the Supervisory Committee of Taxation, Ministry of Finance, and member of audit committee in several public listed companies such as PT Astra International Tbk and expert staff director of a stateowned investment field. Being editorial board in several national scientific journals, published dozens of various scientific journals inside and overseas, and active as speaker at workshops, seminars, conferences inside and abroad. Being freelance consultant in the field of corporate governance for international organizations such as Asian Development Bank, OECD and World Bank. Served as chairman of Department of Accounting and Deputy Dean of Academic UI, and was a member of Financial Accounting Standards Board (IAI). Expertise in financial accounting, corporate governance, finance and capital markets. Completed his economics education majoring in accounting UI, graduated in 1987, MBA in finance and information systems from Indiana University, USA in 1990,He is Doctor of Philosophy of Accounting specialize in Finance from Texas A & M University (1996).and successfully hold the title of Chartered Financial Analyst (CFA) since October 1999.
13
Profil Direktur Directors’ Profile
PROFIL DIREKSI Directors’ Profile
Wiroyo Karsono Presiden Direktur President Director
Wiroyo Karsono lahir di Pematang Siantar pada 21 November 1966. Beliau menyelesaikan pendidikan Sarjana Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung pada tahun 1990 dan menyandang gelar Master of Business Administration dari Institut Pengembangan Wiraswasta Indonesia pada 1999. Beliau juga telah memperoleh beberapa sertifikasi yaitu sebagai Ajun Ahli Asuransi Indonesia - Jiwa (AAAI - J), Life Underwriter Training Council Fellow (LUTCF), Chartered Life Underwriter (CLU), Certified Wealth Manager (CWM), dan Certified Financial Planner (CFP). Ia menduduki posisi Presiden Direktur AXA Mandiri sejak 2007. Beliau pernah menjabat sebagai Direktur AXA Life Indonesia (2006-2007) dan Direktur PT MLC Life Indonesia (2000-2006). Wiroyo Karsono was born in Siantar, North Sumatra, 21 November 1966. He took office as President Director of PT AXA Mandiri Financial Services since 2007. He completed his education in Civil Engineering from Institute Technology Bandung in 1990 and holds Master of Business Administration from the Institute Entrepreneurs Development Indonesia in 1999. He also obtained several certifications namely Indonesia as Sr. Expert Insurance Life (AAAI - J), Life Underwriter Training Council Fellow (LUTCF), Chartered Life Underwriter (CLU), Certified Wealth Manager (CWM), and Certified Financial Planner (CFP) . He occupied the position of AXA Mandiri president director since 2007.Previously; he was Director of AXA Life Indonesia (2006-2007), Director of Wealth Management and Alternate Distribution (2000 - 2006) and has served as General Manager Bancassurance.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
14
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Kuki Kadarisman Direktur Director Kuki Kadarisman menjabat sebagai Direktur Sales AXA Mandiri terhitung sejak Juni 2009. Sebelumnya beliau merupakan Area Manager Jakarta Daan Mogot, PT Bank Mandiri dan sempat pula menduduki beberapa posisi strategis pada bank terbesar di Indonesia tersebut. Pria yang dilahirkan di Cirebon, 10 Mei 1963 ini menamatkan Program S-1 di Institut Pertanian Bogor (1986) dan ketika bekerja di Bank Mandiri berhasil meraih predikat “Karyawan Bank Mandiri Teladan 2006 dan 2008”. Beragam pelatihan dan program singkat berhasil diselesaikan beliau. Diantaranya Training & Directorship Certification for Commissioners & Directors yang diadakan Lembaga Komisaris & Direktur Indonesia (2010) dan juga mengikuti Program Shaping Our Future in Volatile Times di Cambridge University, United Kingdom yang diselenggrakan AFI Perbanas (2009). Beliau pernah pula menjadi staf peneliti pada Balai Peneliti Tanaman Rempah dan Obat (1987-1990). Kuki Kadarisman took office as AXA Mandiri Sales Director as of June 2009. Previously, he was Area Manager Daan Mogot Jakarta, PT Bank Mandiri and had also held a number of strategic positions at Indonesia's largest bank. Mr. Kuki Kadarisman was born at Cirebon, May 10, 1963 and completed his Master Program at Bogor Agricultural University (1986) and while working at Bank Mandiri he successfully achieved"Best Employee of Bank Mandiri, 2006 and 2008". He successfully completed his short and various training program including Training & Directorship Certification for Commissioners and Directors held by the Institute of Commissioner & Director Indonesia (2010), Shaping Our Future Program in Volatile Times at Cambridge University, United Kingdom held by AFI Perbanas (2009). He has also become researcher staff at Spices and Medicinal Plants Research Center (1987-1990).
Iwan Pasila Direktur Director Iwan Pasila mulai menjabat sebagai Direktur Keuangan AXA Mandiri terhitung sejak Juni 2009. Pengalaman mengelola perusahaan asuransi juga diperoleh ketika menjabat sebagai Associate Director of Chief Actuary dan Division Head of Actuary pada AIG Life. Termasuk pula menjadi Kepala Seksi Analisis dan Operasional pada Direktorat Asuransi, Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan, Kementerian Keuangan RI (1993-2003). Pria kelahiran Kendari, 16 September 1967 ini menyandang gelar Master of Science dari City University London ( 1996). Sebelumnya menyelesaikan program studi S-1 bidang Matematika pada Institut Teknologi Bandung/ ITB (1992). Iwan juga telah mengikuti berbagai program pendidikan informal bidang asuransi di luar negeri. Di antaranya AXA Asia Organizational Leadership Programme yang diadakan AXA University – Asia Pasific Campus di Singapura (2009). Iwan Pasila took office as AXA Mandiri Director of Finance as of June 2009. His experiences in managing insurance company derived while serving as Associate Director of Chief Actuary and AIG Life Actuary Head Division. It includes Directorate of Operations Analysis and Insurance Section Head, Directorate General of Financial Institutions, Ministry of Finance (1993-2003). He was born in Kendari, 16 September 1967; hold Master of Science from City University London (1996). He completed his S-1 program majoring in Mathematics at the Institut Teknologi Bandung/ITB (1992). Iwan has also participated in various informal insurance education programs overseas that of AXA Asia Organizational Leadership Programme which held by AXA University - Asia Pacific Campus in Singapore (2009).
Passion for Excellence
15
Profil Dewan Pengawas Profile of SyariahSupervisory Board
PROFIL DEWAN PENGAWAS SYARIAH Profile of Syariah Supervisory Board
Huzaemah Tahido Yanggo Ketua Dewan Pengawas Syariah Chairman of Syariah Supervisory Board
Huzaemah Tahido dilahirkan di Donggala, 30 Desember 1946 memiliki banyak pengalaman dan keilmuan di bidang ekonomi dan politik Islam. Ia juga merupakan dosen pasca sarjana Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Universitas Muhamadiyah dan Universitas Indonesia di Jakarta. Bahkan kerap menjadi narasumber untuk berbagai seminar dan training terkait ilmu syariah dan keislaman. Ia merupakan Doktor (S3) Jurusan Fiqh dan Ushul Fiqh Fakultas Kajian Islam dan Bahasa Arab Universitas Al Azhar, Mesir (1984). Ia juga menyandang gelar Magister Master pada universitas yang sama pada tahun 1991. Huzaemah berhasil menyelesaikan Program S1 di Fakultas Syari'ah Universitas Islam Alkhairaat, Palu (1975). Huzaemah Tahido born in Donggala, December 30, 1946, has a lot of experience and knowledge in the field of economic and political Islam. She was graduated as professor of Islamic University (UIN) Syarif Hidayatullah, Muhammadiyah University and the University of Indonesia in Jakarta. In fact, she often becomes guest speaker in various seminars and training related to Islamic syariah knowledge. She acquires his PhD (S3) from Department of Fiqh and Usul Fiqh, Faculty of Islamic Studies and Arabic language at Al-Azhar University, Egypt (1984). She also holds Magister Master from the same university in 1991. Huzaemah completed successfully in the Faculty Sharia (S1 program) at Alkhairaat Islamic University, Hammer (1975).
laporan tahunan 2011 auannl report PT AXA Mandiri Financial Services
16
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Kanny Hidaya Y. Anggota Dewan Pengawas Syariah Members of Syariah Supervisory Board Kanny Hidaya dilahirkan di Jakarta, 8 Juni 1966 ini menyelesaikan Program S1 Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (1993). Selanjutnya, ia menempuh Program Magister Bidang Ekonomi Islam di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta (2008). Sejak 2006, Kanny menjabat sebagai Sekretaris Deputi Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI). Ia juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengawas Syariah pada sejumlah lembaga perbankan Syariah. Di samping terdaftar sebagai akuntan register di Kementerian Keuangan RI, Kanny juga memiliki lisensi sebagai wakil swakil Manajer Investasi dari Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam). Saat ini ia juga masih aktif memberikan berbagai pelatihan di bidang keuangan dan peran modal Syariah. Kanny Hidaya was born in Jakarta, June 8, 1966 completed S1 Program University of Indonesia, Faculty of Economic (1993). Furthermore, he took Master of Islamic Economics Program at the Islamic State University (UIN) Syarif Hidayatullah, Jakarta (2008). Since 2006, Kanny served as Executive Board of the National Syariah Council Assembly and Deputy Secretary of Implementing Body Ulama Indonesia (DSN-MUI). He also served on the Board supervisor Syariah a number of national banking institutions. Listed as an accountant at Ministry of Finance, Kanny is also representative representatives of investment manager of Capital Market Supervisory Agency (Bapepam). He remains active in providing training in various fields of economics and finance.
H. Zainut Tauhid Sa'adi Anggota Dewan Pengawas Syariah Members of Syariah Supervisory Board Zainut Tauhid Sa'adi lahir di Jepara pada 20 Juli 1963. Beliau sampai saat ini masih menempuh program Doktor dalam Studi Ilmu Politik Islam di UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Selain menjadi anggota Dewan Pengawas Syariah di AXA Mandiri, beliau juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Pusat (2010-2015), Wakil Sekretaris Badan Pelaksana Harian Dewan Syariah Nasional (2010-2015), Sekretaris Penasinat Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-obatan, dan Kosmetika (LP POM) MUI. Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (1988-1996), sampai sekarang masih tercatat sebagai anggota DPR RI (2009-2014) Komisi IV yang membidangi Pertanian, Kelautan dan Kehutanan serta menjadi anggota Badan Legislasi (Baleg) yang bertugas untuk merumuskan, mengharmonisasikan dan mensingkronkan berbagai peraturan perundang-undangan sebelum ditetapkan menjadi RUU usul inisiatif Dewan. Tauhid Zainut Saadi was born in Jepara on July 20, 1963. He is still taking doctoral program in Islamic Political studies at Islamic State University Sharif Hidayatullah, Jakarta. Besides being a a member of AXA Supervisory Board Syariah Mandiri, he also served as Deputy Secretary General of Executive Board Ulama Indonesia Centre Council (2010-2015), Daily Executive of Deputy Secretary National Shariah Board (2010-2015), Secretary of Advisory Agency for Food, Drugs, and Cosmetics (LP POM) MUI. Former Chairman of of Pusat Ikatan Putra Nahdlatul Ulama (1988-1996), listed as a member of House of Representatives (2009-2014) Commission IV in charge in Agriculture, Marine Affairs and Forestry and a member of Legislation (Baleg) in charge to formulate harmonize and synchronized various laws and regulations set to be draft Law proposal before the Council.
Passion for Excellence
17
Ikthisar Keuangan Financial Highlight
PASSION OF ACHIEVEMENT Achievement that comes trough passion of hard work, innovation, and a solid team work. Pencapaian yang diperoleh melalui semangat kerja keras, inovasi, dan tim kerja yang solid.
45
% 1
Pertumbuhan Premi Pertanggungan Baru yang Disetahunkan Annualised First Year Premium
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
18
DAFTAR ISI Contents 20 Profil Perusahaan
34 Peta Wilayah Kerja
22 Visi, Misi &
36 Penghargaan
24 Produk AXA Mandiri
38 Sumber Daya Manusia
32 Struktur Organisasi
44 Teknologi Informasi
Company Profile
Vision, Mission & Value
Produk AXA Mandiri
Organization Structure
Working Area Awards
Human Resources Development Information Technology
36
DAFTAR ISI
CONTENTS
46
Passion for Excellence
19
Profil Perusahaan Company Profile
PROFIL PERUSAHAAN Company Profile
Nama : PT AXA Mandiri Financial Services
Name: PT AXA Mandiri Financial Services
Bidang Usaha : Asuransi Jiwa
Line of Business: Life Insurance
Kepemilikan : PT Bank Mandiri( Persero) Tbk. National Mutual International Pty Ltd (NMI)
51% 49%
Ownership: PT Bank Mandiri( Persero) Tbk. National Mutual International Pty Ltd (NMI)
51% 49%
Tanggal Pendirian : 10 Desember 2003
Date of Establishment: 10 Desember 2003
Dasar Pendirian : Akta Notaris No. 179 tanggal 30 Sep 1991, dibuat dihadapan Muhaini Salim, S.H., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusannya No. C2-6144.HT.01.01.TH.91 tanggal 28 Oktober 1991.
Basic of Establishment: Notary Act. No. 179, dated September 30, 1991, ??before Muhaini Salim, SH, Notary in Jakarta who has obtained the approval of the Minister of Justice of Republic of Indonesia in accordance with decision letter. No C26144.HT.01.01.TH.91 dated October 28, 1991.
Berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari Notaris Sutjipto, S. H. No. 23 tanggal 5 November 2003, Perseroan mengganti nama dari PT Asuransi Jiwa Mandiri menjadi PT AXA Mandiri Financial Services. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. C-28747 HT.01.04.TH.2003 tanggal 10 Desember 2003.
Based on Notary Act Taufani Aulia, SH, substitute Notary Sutjipto, S. H. No. 23, dated November 5, 2003; the Company changed the name from PT Mandiri Life Insurance to PT AXA Mandiri Financial Services. Changes were approved by the Minister of Law and Human Rights in its Decision Letter. C-28 747 HT.01.04.TH.2003 dated December 10, 2003.
Modal Dasar : Rp. 170.000.000.000,- atau 170.000.000 lembar saham Modal Ditempatkan dan Disetor penuh: Rp 101.392.200.000 atau 101.392.200 lembar saham
Capital: Rp. 170.000.000.000,- or 170.000.000 shares of stock Issued and Fully Paid: Rp 101.392.200.000,- or 101.392.200 shares of stock
KANTOR PUSAT AXA Tower Lt. 9 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta - 12940, Indonesia Tel : 021 3005 8888 Fax : 021 3005 8500
Head Office AXA Tower Lt. 9 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta - 12940, Indonesia Tel : 021 3005 8888 Fax : 021 3005 8500
www.axa-mandiri.co.id
www.axa-mandiri.co.id
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
20
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
MENJADI PERUSAHAAN PILIHAN NASABAH Become Preferred Company Dua kekuatan di bidang perbankan dan industri asuransi bergabung menyatukan keahlian dengan membangun AXA Mandiri. Sebuah perusahaan asuransi yang bertekad menjadi pilihan nasabah. PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) berdiri pada Desember 2003 sebagai perusahaan joint venture antara Bank Mandiri dan AXA. Kedua perusahaan memiliki kekuatan dan keahlian besar pada bidang perbankan dan industri asuransi. Izin operasional AXA Mandiri sebagai perusahaan asuransi jiwa berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan nomor S-071/MK.06/2004 tanggal 11 Februari 2004. Sampai saat ini AXA Mandiri ini telah melayani nasabah melalui lebih dari 1.000 cabang Bank Mandiri dan 180 cabang Bank Syariah Mandiri tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai perusahaan asuransi jiwa, AXA Mandiri fokus memasarkan produk asuransi seperti proteksi, unit link beserta asuransi tambahan, dengan memberikan jaminan alternatif dan perlindungan yang tepat sesuai kebutuhan nasabah. Berbagai saluran distribusi melalui kantor cabang, telemarketing, dan kumpulan menjadi saluran dalam memasarkan beragam produk unggulan AXA Mandiri. Hasilnya, lebih dari 1,7 juta polis telah diterbitkan sampai dengan 2011. AXA Mandiri didukung lebih dari 1.800 Financial Advisor, 250 Telesales Officers, dan 294 karyawan yang berkomitmen menghadirkan produk dan layanan terbaik. Jumlah ini akan terus ditingkatkan seiring peningkatan kebutuhan SDM, jaringan, infrastruktur, ditambah potensi bisnis yang masih besar.
Banking and insurance industry together to combine the expertises with establishment of AXA Mandiri. An insurance company that is committed to customer preferred PT AXA Mandiri Financial Services (AXA Mandiri) was established in December 2003 as a joint venture between Bank Mandiri and AXA. Both companies have great strength and expertise in banking and insurance industries. Operating permit AXA Mandiri as life insurance company based on Minister of Finance Decree number S-071/MK.06/2004 dated February 11, 2004. Until now AXA Mandiri has been serving customers from more than 1,000 branches of Bank Mandiri and 180 branches Bank Syariah Mandiri all over Indonesia. As life insurance company, AXA Mandiri focused in marketing insurance products such as protection, link unit along with additional insurance, providing alternative security and appropriate protection customers needs. Various distribution channels through branch offices, telemarketing, and collection of in a variety channel of excellent products to market AXA Mandiri and the result, more than 1.7 million polis have been published until 2011. AXA Mandiri was supported by more than 1,800 Financial Advisor, 250 Telesales Officers, and 294 employees are committed to deliver the best products and services. This number will be increased with the increasing of HR's needs, network, infrastructure, with the addition of huge potential business.
Passion for Excellence
21
Visi, Misi & Nilai Vision, Mission & Value
VISI, MISI & NILAI vision, mission & values
Pencapaian AXA Mandiri selaras dengan tema “Passion For Excellence” yang dicanangkan pada tahun 2010 untuk memacu kinerja perusahaan. Didukung oleh nilai-nilai Excellence, Professionalism, Integrity, Innovation, dan Customer Focus (EPIIC), AXA Mandiri memantapkan langkah menuju visi tahun 2012 untuk menjadi The Preferred Company.
The achievement of AXA Mandiri is in line with the theme of “Passion For Excellence” announced in 2010 to enhance the company performance supported by the values of Excellence, Professionalism, Integrity, Innovation, and Customer Focus (EPIIC), AXA Mandiri consolidates its step towards the vision of year 2012 to achieve the Preferred Company.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
VISI VISION Menjadi perusahaan pilihan nasabah The Preferred Company
MISI MISSION Meredefinisikan kembali solusi keuangan terbaik dengan menjadi perusahaan asuransi jiwa yang dapat memenuhi kebutuhan nasabah, andal & penuh perhatian. Redefining the best financial solution by being Available, Reliable & Attentive
22
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Nilai Values Excellence, Professionalism, Integrity, Innovation & Customer Focus
Passion for Excellence
23
Produk AXA Mandiri AXA Mandiri Products
PRODUK AXA MANDIRI AXA Mandiri Products
PRODUK AMFS 2011
AMFS PRODUCT 2011
Pemasaran melalui Financial Advisor:
Marketing through the Financial Advisor:
1. Asuransi Mandiri Rencana Sejahtera Plus-Profesional Manfaat: · Hasil investasi optimal sesuai dengan jenis dana investasi pilihan Anda. · Santunan meninggal dunia dan cacat tetap total akibat kecelakaan. · Santunan meninggal dunia akibat sakit maupun kecelakaan. · Pembebasan pembayaran Premi sampai dengan usia 60 tahun apabila menderita cacat tetap total akibat sakit maupun kecelakaan.
1. Mandiri Insurance Plus-Professional Welfare Plan Benefits : · Result of your choice Optimalizing your investment according type of fund investment · Death and total permanent disability Compensation due to accident. · Death caused by illness or accident Compensation. · Free premium payments until the age of 60 years if suffering permanent total disability due to illness or accident.
Keunggulan: · Perlindungan Asuransi jiwa hingga usia 100 tahun. · Loyalty Bonus yang diberikan mulai tahun ke-10 setiap kelipatan 5 tahun. · Fleksibilitas dalam menentukan besarnya Uang Pertanggungan. · Fleksibilitas dalam menambahkan Premi Investasi Tambahan (Top Up). · Fleksibilitas dalam menambahkan Asuransi Tambahan sesuai kebutuhan Anda. · Pilihan metode pembayaran yang bervariasi. · Pilihan jenis dana investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.
Key Features: · Life insurance protection up to 100 year old. · Starting the 10th of each year multiplied by 5, loyalty bonuses are awarded · Flexibility in determining the magnitude of the sum assured. · Flexibility in increasing investment premium (Top Up). · Flexibility in increasing the insurance depends to your needs. · Preferred of varies payment method. · Choices of funds investment suitable to your risk profile.
2. Mandiri Rencana Sejahtera Plus-keluarga Manfaat: · Santunan harian rawat inap Rumah Sakit akibat sakit maupun kecelakaan termasuk ICU dan santunan duka. · Santunan apabila terdiagnosa salah satu dari 33 penyakit kritis. · Santunan meninggal dunia akibat sakit maupun kecelakaan. · Hasil investasi yang optimal sesuai dengan jenis dana investasi pilihan Anda.
2. Welfare Plans Plus Mandiri Family Benefits : · Daily Hospitalize compensation due to illness or accident including ICU and grief. · Compensation if diagnosed showed one of 33 critical illnesses. · Death caused by illness or accident Compensation. · Result of your choice to optimalize your investment according type of fund.
Keunggulan: · Perlindungan Asuransi jiwa hingga usia 100 tahun. · Loyalty Bonus yang diberikan mulai tahun ke-10 setiap kelipatan 5 tahun. · Fleksibilitas dalam menentukan besarnya Uang Pertanggungan. · Fleksibilitas dalam menambahkan Premi Investasi Tambahan (Top Up). · Fleksibilitas dalam menambahkan Asuransi Tambahan sesuai kebutuhan Anda. · Pilihan metode pembayaran yang bervariasi. · Pilihan jenis dana investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.
Key Features: · Up to 100 year old Life insurance protection. · Starting at the 10th of each year multipled by 5, Loyalty Bonuses are awarded · Flexibility in determining the magnitude of the sum assured. · Flexibility in increasing premium investment (Top Up).
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
· · ·
Flexibility in increasing the insurance depends to your needs. Preferred of varies payment method. Choices of funds investment suitable to your risk profile.
24
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
3. Mandiri Rencana Sejahtera Plus-pendidikan Manfaat: · Dana pendidikan bagi buah hati Anda yang tersedia pada saat Anda butuhkan. · Jaminan ketersediaan dana pendidikan walaupun orang tua menderita cacat total tetap atau meninggal dunia akibat sakit atau kecelakaan. · Santunan harian rawat inap Rumah Sakit akibat sakit atau kecelakaan termasuk ICU dan santunan duka. · Santunan meninggal dunia akibat sakit maupun kecelakaan.
3. Plus -education Mandiri Prosperity Plan. Benefits : · Education fund for your baby is available any time needed. · If parents suffer permanent total disability or die due to illness or accident, funds for education are guarantied. · Daily Hospitalize compensation due to illness or accident including ICU and grief. · Death caused by illness or accident Compensation.
Keunggulan: · Perlindungan Asuransi jiwa hingga usia 100 tahun. · Loyalty Bonus yang diberikan mulai tahun ke-10 setiap kelipatan 5 tahun. · Fleksibilitas dalam menentukan besarnya Uang Pertanggungan. · Fleksibilitas dalam menambahkan Premi Investasi Tambahan (Top Up). · Fleksibilitas dalam menambahkan Asuransi Tambahan sesuai kebutuhan Anda. · Pilihan metode pembayaran yang bervariasi. · Pilihan jenis dana investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.
Key Features : · Up to 100 year old Life insurance protection. · Loyalty Bonuses are awarded after 10 year of each year that can be multipled by 5. · Flexibility in determining the magnitude of the sum assured. · Flexibility in increasing investment premium (Top Up).
4. Mandiri Rencana Sejahtera Plus-emas Manfaat: · Dana pensiun yang tersedia saat Anda memasuki masa pensiun. · Santunan harian rawat inap Rumah Sakit akibat sakit maupun kecelakaan termasuk ICU dan Santunan Duka. · Santunan meninggal dunia akibat sakit maupun kecelakaan. · Pembebasan pembayaran Premi sampai dengan usia 60 tahun apabila menderita cacat tetap total akibat sakit maupun kecelakaan. Keunggulan: · Persiapan untuk menentukan masa pensiun Anda sendiri. · Perlindungan Asuransi jiwa hingga usia 100 tahun. · Loyalty Bonus yang diberikan mulai tahun ke-10 setiap kelipatan 5 tahun. · Fleksibilitas dalam menentukan besarnya Uang Pertanggungan. · Fleksibilitas dalam menambahkan Premi Investasi Tambahan (Top Up). · Fleksibilitas dalam menambahkan Asuransi Tambahan sesuai kebutuhan Anda. · Pilihan metode pembayaran yang bervariasi. · Pilihan jenis dana investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda.
Passion for Excellence
· Flexibility in increasing the insurance depends to your needs. · Preferred of varies payment method. · Choices of funds investment suitable to your risk profile.
4. Mandiri Prosperity Gold-Plus Plan Benefits : · Available Retirement funds · Daily Hospitalize compensation due to illness or accident including ICU and grief. · Death caused by illness or accident Compensation. · Free premium payments until 60 years of age if suffering permanent disability due to illness or accident.
Key Features : · Self Preparation for determining your own retirement. · Life insurance protection up to 100 year old. · Starting the 10th of each year multipled by 5, loyalty bonuses are awarded · Flexibility in determining the magnitude of the sum assured. · Flexibility in increasing investment premium (Top Up). · Flexibility in increasing the insurance depends to your needs. · Preferred of varies payment method. · Choices of funds investment suitable to your risk profile.
25
Produk AXA Mandiri AXA Mandiri Products
5. Mandiri Investasi Sejahtera Plus Manfaat: · Hasil investasi optimal sesuai dengan jenis dana investasi pilihan Anda. · Santunan meninggal dunia selain karena kecelakaan sebesar 125% Premi Dasar ditambah dengan Nilai Investasinya. · Tambahan maslahat Asuransi dasar sebesar 125% Premi Dasar apabila Tertanggung meninggal dunia akibat kecelakan pada usia 18 – 60 tahun.
5. Mandiri Welfare-Plus Investement Benefits : · Choosing type of investment fund to optimized investment return. · Accidental death Compensation of 125% base premium plus investments value.
Keunggulan: · Hanya satu kali penempatan Dana Investasi. · Perlindungan Asuransi jiwa hingga usia 100 tahun. · Loyalty Bonus yang diberikan mulai tahun ke-10 setiap kelipatan 5 tahun. · Dana dapat ditarik kapan saja tanpa dikenai biaya tambahan. · Hasil investasi bebas pajak setelah 3 tahun. · Fleksibilitas dalam menambahkan Premi Investasi Tambahan (Top Up). · Pilihan jenis dana investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda. · Kebebasan memilih mata uang Rupiah atau Dollar.
Key Features : · One-time Investment Funds placement. · Up to 100 year old Life insurance protection. · Starting the 10th of each year multipled by 5, loyalty bonuses are awarded. · Funds can be withdrawn at any time without additional charge. · Tax-free investment returns after 3 years. · Flexibility in increasing investment premium (Top Up). · Choices of funds investment suitable to your risk profile. · Free to choose Currency Exchange either US Dollar or Rupiah
6. Mandiri Jiwa Sejahtera Manfaat: Nilai pertanggungan tinggi dengan minimum Premi Rp 1,500,000 / US$ 300 per tahun.
6. Mandiri Life Welfare Benefits : High insurance coverage with a minimum premium of Rp 1,500,000/U.S. $ 300 per year.
Keunggulan: · Pilihan periode Asuransi yang fleksibel (1 tahun, 5 tahun, 10 tahun) dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan Anda. · Pilihan manfaat tambahan sesuai kebutuhan. · Fleksibilitas memilih cara pembayaran Premi secara berkala: Tahunan, 6 bulanan, 3 bulanan, atau bulanan. · Kebebasan memilih mata uang Rupiah atau Dollar. · Cara pembayaran Premi yang fleksibel, dengan melalui pindah buku, maupun auto debit rekening Bank Mandiri.
Key Features : · Flexible option Insurance period (1 year, 5 years, 10 years) and may be extended according to your requirements. · Options of additional benefits as required. · Flexibility of choosing how to pay premiums on a regular basis: annual, six monthly, three monthly, or monthly. · Have a freedom to choose Currency Exchange either US Dollar or Rupiah · Flexible premium payments by moving through the book or auto debit Bank Mandiri account.
7. Mandiri Jaminan Kesehatan Manfaat: · Memberikan manfaat penggantian biaya harian rawat inap Rumah Sakit sampai dengan Rp1 juta per hari. · Penggantian biaya harian kamar Unit Perawatan Intensif sampai dengan Rp2 juta per hari, penggantian biaya bedah sampai dengan Rp10 juta per pembedahan, · Penggantian biaya transportasi ke Rumah Sakit sampai dengan Rp1 juta untuk setiap rawat inap.
7. Mandiri Health Insure Key Features : · Reimbursement of daily hospitalization up to Rp1 million per day. · Intensive Care Unit rooms up to Rp2 million per day.
Keunggulan: · Pengembalian 100% Premi yang telah dibayarkan apabila tidak terjadi klaim dalam periode 5 tahun berturut – turut. · Diskon 10% atas total Premi yang dibayarkan apabila mengikutsertakan suami/istri dan anak – anak.
Key Features : · 100% Refund of premiums will be paid if no claims occur in a period of 5 years in a row. · 10% discount on the total premium will be paid if husband/wife and children included.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
· If the insured dies due to an accident by the age of 18-60 years an additional of 125% will be paid based on insurance premium basis.
· Surgical cost up to Rp10 million per surgery. · Cost of transportation to hospital up to Rp 1 million for each hospitalization.
26
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
· Cukup membayar 10 bulan Premi, untuk pembayaran Premi tahunan. · Manfaat diatas akan tetap dibayarkan meskipun telah dibayarkan oleh Asuransi sejenis lainnya.
· Simply pay 10 months of premiums, for annual premium payments. · The benefits described above will still be paid even it has been paid by other related insurance.
8. Mandiri Rencana Sejahtera Syariah Plus Manfaat: · Hasil investasi optimal sesuai dengan jenis Dana Investasi Pilihan Anda. · Santunan meninggal dunia sebesar 100% Uang Pertanggungan plus Nilai Investasi.
8. Syariah Mandiri Welfare Plus Plan Benefits : · Optimized investment result according to type of your Choice of Investment Fund. · 100% Death Allowance according to the sum assured plus Investment Value.
Keunggulan: · Perlindungan Asuransi jiwa hingga usia 100 tahun. · Fleksibilitas dalam menambahkan Perlindungan Asuransi Tambahan (Rider) sesuai kebutuhan Anda. · Fleksibilitas dalam menambahkan Kontribusi Investasi Tambahan (Top Up). · Fleksibilitas dalam menentukan besarnya Uang Pertanggungan. · Pilihan jenis Dana Investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda. · Bebas melakukan penarikan dan penambahan serta pemindahan kontribusi setiap saat. · Fleksibilitas memilih cara pembayaran Premi secara berkala: Tahunan, 6 bulanan, 3 bulanan, atau bulanan. · Jika memenuhi persyaratan, Pemegang Polis berhak untuk mendapat pembagian Surplus Underwriting yang diperhitungkan dari Dana Tabarru' Peserta.
Key Features : · Up to the age of 100 years Life insurance protection. · Flexibility in adding the Additional Insurance Coverage (Rider) as per your requirements. · Flexibility to add additional Investment Contribution (Top Up). · Flexibility in determining the the amount of Sum Assured.
9. Mandiri Investasi Sejahtera Syariah Manfaat: · Hasil investasi optimal sesuai dengan jenis dana investasi pilihan Anda. · Santunan meninggal dunia selain karena kecelakaan sebesar 125% Kontribusi Dasar ditambah dengan Nilai Investasinya. · Tambahan maslahat Asuransi dasar sebesar 125% Premi Dasar apabila Tertanggung meninggal dunia akibat kecelakan pada usia 18 – 60 tahun.
9. Syariah Mandiri Welfare Investment Benefits : · The results of optimum investment are according to the type of investment fund of your choice. · Death Allowance other than in an accident 125% Basic Contribution plus investments value.
Keunggulan: · Hanya satu kali penempatan Dana Investasi. · Perlindungan Asuransi jiwa hingga usia 100 tahun. · Dana dapat ditarik kapan saja tanpa dikenai biaya tambahan. · Hasil investasi bebas pajak setelah 3 tahun. · Fleksibilitas dalam menambahkan Premi Investasi Tambahan (Top Up). · Pilihan jenis dana investasi yang sesuai dengan profil risiko Anda. · Jika memenuhi persyaratan, Pemegang Polis berhak untuk mendapat pembagian Surplus Underwriting yang diperhitungkan dari Dana Tabarru' Peserta.
Key Features : · One-time placement of Investment Funds. · Up to 100 year old Life Insurance protection. · Funds can be withdrawn at any time without additional charge. · Tax-free investment returns after 3 years. · Flexibility in increasing investment premium (Top Up).
Passion for Excellence
· Choice of Investment Funds appropriate to your risk profile. · Free to withdraw and to add as well as to remove contribution any time. · Flexibility to choose periodically premium payment mode: Yearly, six monthly, three monthly, or monthly. · If eligible, the Policyholder is entitled to receive a calculated distribution from the tabarru 'participants Underwriting Surplus Funds.
· If the insured dies due to an accident by the age of 18-60 years an additional of 125% will be paid based on insurance premium basis.
· Choices of funds investment suitable to your risk profile. · If eligible, the Policyholder is entitled to receive a calculated distribution from the tabarru participants Underwriting Surplus Funds.
27
Produk AXA Mandiri AXA Mandiri Products
10. Mandiri Secure Plan Manfaat: · Santunan meninggal dunia sebesar 200% Uang Pertanggungan yang disebabkan karena kecelakaan. · Pengembalian premi pada akhir tahun ke-5 (lima) dan akhir tahun ke-10 (sepuluh) dengan total pengembalian sampai dengan 110% dari total premi yang telah dibayarkan selama 5 tahun, apabila polis masih aktif dan tidak pernah mengajukan klaim. Keunggulan: · Memberikan perlindungan selama 10 tahun hanya dengan membayar premi selama 5 tahun. · Premi dijamin tetap selama 5 tahun. · Tidak ada masa tunggu untuk pengajuan produk asuransi ini. · Pengembalian premi sampai dengan 110% dari premi yang telah dibayarkan apabila tidak terjadi klaim dalam periode 10 tahun berturut-turut. · Memberikan keleluasaan waktu bagi Anda selama 20 hari sejak polis diterima untuk mempelajari isi polis. Jika Anda memutuskan untuk membatalkan polis pada periode tersebut maka Anda akan memperoleh pengembalian premi yang telah Anda bayarkan.
10. Mandiri Secure Plan Benefits : · 200% death Compensation will be paid of the Sum Insured if caused by accident. · Premium refund at the end of year 5 (five) and end of year 10 (ten) by a total return up to 110% of the total premium that have been paid for about 5 years, if the policy is still active and never filed a claim.
Key Features : · Giving 10 years protection by paying only 5 years premium. · Fixed premiums guaranteed for 5 years. · No waiting period for filing of this insurance product. · Premiums Refund up to 110% of premiums that have been paid if no claims occur in a period of 10 years in a row. · Profit leeway for you for 20 days since the policy acceptable to study the contents of the policy. If you decide to cancel the policy during this period you will get refund premiums you paid.
Pemasaran melalui Jalur Distribusi lainnya:
Distributed through Other Channels:
1. Mandiri Protection Manfaat: · Seluruh tagihan kartu kredit Bank Mandiri akan dilunasi. · Pelunasan saldo tagihan kartu kredit Bank Mandiri: (1) Apabila nasabah mengalami meninggal dunia, santunan duka sebesar 200% saldo tagihan kartu kredit. (2) Apabila nasabah mengalami cacat sementara. Tagihan minimum kartu kredit sebesar 10% atau Rp 100,000 (mana yang lebih besar) akan dibayarkan setiap bulannya selama maksimal 12 bulan. (3) Apabila nasabah mengalami cacat tetap total, santunan 100% saldo tagihan kartu kredit.
1. Mandiri Protection Benefits : · Bills of Bank Mandiri's credit card will be paid. · Repayment balance of Bank Mandiri credit card bill: (1) Funeral allowance of 200% will be paid from balance credit card bills If the customer experience died, (2) A minimum of 10% credit card bills or Rp 100,000 (whichever is greater) will be paid every month for a maximum of 12 months if the customer experience temporary disability. (3) If the customer experience total permanent disability, 100% compensation will be paid off by the remaining balance of credit card bills.
Keunggulan: No Claim Bonus sebesar 20% dari seluruh Premi Mandiri Protection yang telah ditagihkan akan dikreditkan kembali ke kartu kredit Anda setiap periode 3 tahun (syarat dan ketentuan berlaku).
Key Features : 20% No Claim Bonus of Mandiri Premium Protection that have been billed will be credited back to your of credit card every 3 year period (terms and conditions apply).
2. Mandiri Hospital Saving Manfaat: · Penggantian biaya harian kamar Rawat Inap Rumah Sakit. · Penggantian biaya harian kunjungan dokter dan obat– obatan selama rawat inap Rumah Sakit. · Penggantian biaya harian rumah tangga selama menjalani rawat inap Rumah Sakit. · Penggantian biaya rawat jalan apabila menjalani rawat inap Rumah Sakit selama minimum 10 hari berturut– turut, yang akan dibayarkan secara sekaligus (Lump-sum).
2. Mandiri Hospital Saving Benefits : · Daily cost reimbursement of hospitalization. · Reimbursement costs of doctor visits and daily medications for hospitalized patients. · Reimbursement of household cost for hospitalization inpatient. · Cost replacement for undergoing outpatient hospital for a minimum 10 days in a stretch which will be paid at once (Lump-sum).
Keunggulan: No Claim Bonus Pengembalian seluruh Premi yang telah dibayarkan apabila tidak terjadi klaim dalam periode 5 tahun berturut – turut.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
Key Features : No Claim Bonus The whole premiums will be paid if no claims occurred in a period of 5 years in a row.
28
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
3. Mandiri Income Replacement Manfaat: 100% manfaat Asuransi berupa pengganti pendapatan untuk masa 24 bulan yang akan dibayarkan sekaligus apabila Tertanggung meninggal dunia akibat kecelakaan dalam masa pertanggungan. Keunggulan: Pengembalian sebesar 20% dari Premi yang telah Anda bayarkan apabila tidak terjadi klaim dalam periode 3 tahun berturut – turut. 4. Mandiri Family Care Manfaat: · Santunan meninggal dunia akibat sakit maupun kecelakaan. · Pilihan Plan yang bervariasi dengan minimal Premi Rp 100,000 per bulan dan maksimal Premi Rp 400,000 per bulan. Keunggulan: · Santunan meninggal dunia sebesar 100% Uang Pertanggungan jika Tertanggung meninggal akibat sakit maupun kecelakaan. · Pengembalian Premi hingga 60% dari Total Premi yang telah dibayarkan selama 5 tahun, jika Polis tidak pernah batal selama 5 tahun berturut – turut.
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
3. Mandiri Income Replacement Benefits: 100% insurance benefits in the form of income substitute for the period of 24 months will be paid if the insured dies due to accident during the coverage period.
Key Features : 20% of the premium will be returned if you have paid and no claims occured in a period of 3 years in a row.
4. Mandiri Family Care Benefits: · Death compensation will be given if the insured die from illness or accident. · Plan options vary from minimum premium of Rp 100,000 per month or maximum of Rp 400.000 per month.
Key Features : · 100% death compensation of the sum insured if the insured dies due to illness or accident. ·
The premium refund will be paid up to 60% of total premiums that has been paid for 5 years, if the polis never been canceled for the running 5 years.
5. Mandiri Jaminan Kesehatan Manfaat: Memberikan manfaat penggantian biaya harian rawat inap Rumah Sakit sampai dengan Rp 1 juta per hari, penggantian biaya harian kamar Unit Perawatan Intensif sampai dengan Rp 2 juta per hari, penggantian biaya bedah sampai dengan Rp 10 juta per pembedahan, dan penggantian biaya transportasi ke Rumah Sakit sampai dengan Rp 1 juta untuk setiap rawat inap.
5. Mandiri Health Insure Benefits : Daily reimbursement benefits for inpatient hospital up to Rp 1 million per day, up to Rp 2 million per day for Intensive Care Unit rooms, surgical reimbursements up to Rp 10 million per surgery, and the replacement of transport cost to Hospital up to Rp 1 million for each.
Keunggulan: · Pengembalian 100% Premi yang telah dibayarkan apabila tidak terjadi klaim dalam periode 5 tahun berturut – turut. · Diskon 10% atas total Premi yang dibayarkan apabila mengikutsertakan suami/istri dan anak – anak. · Cukup membayar 10 bulan Premi, untuk pembayaran Premi tahunan. · Manfaat diatas akan tetap dibayarkan meskipun telah dibayarkan oleh Asuransi sejenis lainnya.
Key Features : · 100% refund of premiums paid if no claims occured in a period of 5 years in a row.
6. Mandiri Tabungan Rencana Manfaat: Perlindungan Asuransi gratis bagi penabung Bank Mandiri hingga 5 juta / US$ 500 per bulan. Keunggulan: · Fleksibilitas menentukan dan mengubah setoran bulanan mulai dari Rp 100,000 / US$ 10 per bulan. · Jangka waktu yang fleksibilitas (1 tahun – 20 tahun). · Pengajuan Asuransi tanpa melalui proses Underwriting. · AXA Mandiri akan melanjutkan periode sisa angsuran jika Tertanggung meninggal atau menderita cacat total tetap.
Passion for Excellence
· · ·
10% discount on the total premium paid if including husband/wife and children. Simply pay 10 months of premiums, for annual premium payments. The benefits described above will still be paid even if already paid by other similar insurance
6. Mandiri Savings Plan Benefits : Free Insurance Coverage for Bank Mandiri depositors up to million / U.S. $ 500 per month. Key Features : · Flexibility in determining and changing monthly payments ranging from Rp 100.000 / U.S. $ 10 per month. · Felksible period (1-20 years). · Insurance filing without going through the underwriting · AXA Mandiri will continue the rest of the installment period if the insured dies or suffered permanent total disability.
29
Produk AXA Mandiri AXA Mandiri Products
7. Mandiri Kecelakaan Diri Manfaat: · Perlindungan Asuransi Kecelakaan yang diberikan gratis selama 2 bulan. · Santunan meninggal dunia akibat kecelakaan sebesar Rp 25,000,000 per tertanggung.
7. Mandiri Personal Accident Benefits : · Provide 2 months free Accident Insurance coverage. ·
A compensation of Rp 25,000,000 will be paid per insured person if died from cancer.
Keunggulan: · Santunan 100% Uang Pertanggungan jika Tertanggung meninggal akibat kecelakaan. · Perpanjangan Polis yang bisa dilakukan setiap bulan dengan Premi yang terjangkau. · Pengajuan Asuransi tanpa melalui proses Underwriting.
Key Features : · 100% Compensation from the sum insured will be paid if the insured person dies due to an accident. · Polis extension can be done every month with an affordable premium · Insurance filing without going through the underwriting.
8. Mandiri Proteksi Kanker Manfaat: Memberikan manfaat berupa sejumlah uang pertanggungan apabila Anda terdiagnosa atau meninggal dunia akibat mengalami penyakit kanker.
8. Mandiri Cancer Protection Benefits: Provide benefits in the form of sum insured if you are diagnosed or died from cancer died from cancer.
Keunggulan: · Potongan pembayaran premi sebesar 10% pada tahun pertama. · Pengembalian 25%, 50%, dan 100% seterusnya dari Premi yang telah dibayarkan, apabila tidak terjadi klaim sampai dengan akhir tahun ke-3 (tiga), akhir tahun ke-6 (enam), akhir tahun ke-9. (sembilan), dan kelipatan 3 (tiga) tahun selanjutnya. · Cukup membayar 10 bulan premi untuk pembayaran premi tahunan. · Manfaat Uang Pertanggungan maksimal Rp250 juta, berupa santunan tunai yang dapat dialokasikan untuk p e r a w a t a n k a n k e r, p e n g o b a t a n k a n k e r, d a n perlindungan keuangan bagi keluarga jika Anda positif terdiagnosa kanker. · Tidak memerlukan pemeriksaan kesehatan (medical check-up) cukup menjawab pertanyaan kesehatan yang diajukan oleh telemarketing officer kami.
Key Features : · 10% premium payment will be cut in the first year. · 25%, 50%, and 100% will be returned from the premium , if claim does not occur until the end of year 3 (three), end of year six (6), end of year 9. (nine), and a multiple of 3 (three) years later
9. Mandiri Secure Plan Manfaat: · Santunan meninggal dunia sebesar 200% Uang Pertanggungan yang disebabkan karena kecelakaan. · Pengembalian premi pada akhir tahun ke-5 (lima) dan akhir tahun ke-10 (sepuluh) dengan total pengembalian sampai dengan 110% dari total premi yang telah dibayarkan selama 5 tahun, apabila polis masih aktif dan tidak pernah mengajukan klaim.
9. Mandiri Secure Plan Benefits: · 200% from the sum that was insured will be paid for death compensation that caused by an accident. · If the polis is still active and never filed a claim, premium refund can be paid at the end of year 5 (five) and the end of year 10 (ten) with the total return up to 110% of the total premium that has been paid for 5 years.
Keunggulan: · Memberikan perlindungan selama 10 tahun hanya dengan membayar premi selama 5 tahun. · Premi dijamin tetap selama 5 tahun. · Tidak ada masa tunggu untuk pengajuan produk asuransi ini. · Pengembalian premi sampai dengan 110% dari premi yang telah dibayarkan apabila tidak terjadi klaim dalam periode 10 tahun berturut-turut. · Memberikan keleluasaan waktu bagi Anda selama 20 hari sejak polis diterima untuk mempelajari isi polis. Jika Anda memutuskan untuk membatalkan polis pada periode tersebut maka Anda akan memperoleh pengembalian premi yang telah Anda bayarkan.
Key Features : · 10 years protection will be given only by paying a premium for 5 years. · Fixed premium guaranteed for 5 years. · There is no waiting period for the filings this insurance product. · Return of premiums will be paid up to 110% of premiums have been paid if no claims occur in a period of 10 years in a row . · Give you 20 days to study the contents of the policy if acceptable. If you decide to cancel the policy during this period then you will get a return of premium that you have paid.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
· .
·
Simply pay a 10-month premium for the annual premium payments. A maximum of Rp 250 million of the benefit of sum insured will be paid in the form of cash compensation that can be allocated for cancer care, treatment, and financial protection for your family if diagnosed positive. Not require medical examinations (medical check-up) enough to answer medical question raised by our telemarketing officer.
30
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
10. Consumer Loan Protection Manfaat: . Santunan meninggal dunia sebesar sisa pinjaman akan dibayarkan kepada Bank Mandiri.
10. Consumer Loan Protection Benefits: . Death compensation of the remaining loan will be paid to Bank Mandiri.
Keunggulan: . Simplified Issued . Premi Tunggal: tergantung usia dan jangka wakty pinjaman, unisex . Jangka waktu polis : 1-15 tahun . Usia masuk : 21-69 tahun . Max usia pertanggungan : 70 tahun . Min uang pertanggungan : Secured Loan - Rp 25 Juta, Unsecured Loan-Rp 5Juta . Max uang pertanggungan : Secured Loan - Rp10 Milyar, Unsecured Loan-Rp 200 Juta
Key Features : . Simplified Issued . Single Premium: depending on the age and term of the loan, unisex . Policy period: 1-15 years . Entry age: 21-69 years . Max age of coverage: 70 years . Min. sum insured: Secured Loan - Rp 25 Million, Unsecured Loan - Rp 5 million . Max sum insured: Secured Loan - Rp10 Billion, Unsecured Loan - Rp 200 Billion
ASURANSI TAMBAHAN
ADDITIONAL INSURANCE
Manfaat: Perlindungan Kecelakaan Memberikan perlindungan Asuransi Kecelakaan 100% Uang Pertanggungan jika Tertanggung mengalami cacat tetap total atau meninggal dunia karena kecelakaan.
Benefits: Accident protection Accident insurance provides 100% protection of the Sum Insured if the insured experienced total permanent disability or death due to accident.
Perlindungan Pembayaran Premi Membayarkan Premi Tertanggung, jika Tertanggung mengalami ketidakmampuan total tetap.
Premium Payment Protection The premium of insured person will be paid, if the insured experience permanent total disability.
Perlindungan Kesehatan Memberikan dana tunai sebagai pengganti biaya perawatan selama Tertanggung dirawat di Rumah Sakit.
Health protection Give cash in lieu of care for the insured person if admitted to be hospitalized.
Prima Sejahtera Memberikan perlindungan sebesar 100% Uang Pertanggungan Prima Sejahtera apabila Tertanggung didiagnosa menderita salah satu dari 34 penyakit kritis (mengacu kepada ketentuan yang berlaku).
Prima Welfare Providing 100% protection for the Sum Insured at Prima Welfare when the diagnosed showed one of the 34 critical illnesses (referred to the applicable regulations).
Perlindungan Pembayar bagi Pemegang Polis Memberikan perlindungan bagi Pemegang Polis, apabila Pemegang Polis meninggal dunia atau mengalami ketidakmampuan total tetap, Tertanggung dibebaskan dari pembayaran Premi lanjutan sampai Tertanggung berusia 21 tahun.
Protection for Policyholders Providing protection for Policyholders, if the policy holder died or experienced permanent disability, the insured will be released from further payment of premiums until the insured is 21 year old.
Passion for Excellence
31
Struktur Organisasi Organization Structure
STRUKTUR ORGANISASI Organization Structure
DEWAN KOMISARIS : BOARD OF COMMISSIONERS Komite Audit & Compliance Komite Pemantau Resiko Komite Renumerasi & Nominasi Komite Good Corporate Governance
Director of Sales Kuki Kadarisman
Head of Business Development
Head of Sales West
Head of Sales East
BDM I
RSM Reguler
RSM Reguler
BDM II
RSM Syariah
RSM Syariah
Head of Bancassurance Academy
Tele Marketing
FA Training
Sales Quality
Sales Mgr & Bank Staff Training
Bancassurance Plainning & Development
BDM III
Telemarketing Training
Dewan Komisaris & Komite dibawah Dewan Komisaris
BOARD DirekturOF COMMISSIONERS Komite dibawah Direksi Executive Vice President Head Manager & Staff
Audit & Compliance Committee
Product Committee
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
Investment Committee
Risk Committee
32
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
profil perusahaan company profile
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
President Director Wiroyo Karsono
Internal Audit
Executive Office
Chief Financial Officer Iwan Pasila EVP Human Capital
Head of Human Capital
Head of Marketing & Distribution Support
Head of Operation
Financial Controller
Head of JV Performance & Risk Management
HC Recruitment & Development
Distribution Support
New Business & Underwriting
Finance & Underwriting
JV Financial Reporting
Business Analyst
HC Services
Marketing Support
New Business
Investment
Risk Management & Complience
Actuary & Product Development
Sales Compensation
JV Relationship
Underwriting
Event
Customer Care
Fraud Control
KYC
Legal
Procurement
Customer Care Centre
Claim
Policy Ownership Services
Ops. Partner Liason & Alternate Dist. Support
Operation Support
Ops. Planning & Quality Management
Passion for Excellence
33
Wilayah Kerja Work Area
WILAYAH KERJA Work Area
Regional Office I Regional Office Wilayah I
Regional Office II
Regional Office IX
Regional Office VII Regional Office VIII Regional Office Wilayah IV Regional Office III Regional Office IV Regional Office V Regional Office Wilayah I Regional Office Wilayah II Regional Office VI Regional Office XI
AXA Mandiri beroperasi secara representatif di hampir seluruh cabang Bank Mandiri lebih dari 1.000 cabang dan lebih dari 180 Bank Syariah Mandiri yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. AXA Mandiri representative operates in almost all branches of Bank Mandiri over 1000 branches and more than 180 Bank Mandiri Syariah spread across Indonesia.
REGIONAL OFFICE I Jl. Imam Bonjol No.7 Medan 20112 Telp. (061) 4503062 Faks. (061) 4515778 REGIONAL OFFICE II JL. Kapten A. Rivai No. 39 Lt. B1 Palembang 30135 Telp. (0711) 359885 Faks. (0711) 364830, 351887 REGI ONAL OFFICE III AXA Tower Lt. 9 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta - 12940, Indonesia Telp. (021) 3005 8888 Faks. (021) 3005 8500 REGI ONAL OFFICE IV AXA Tower Lt. 9 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta - 12940, Indonesia Telp. (021) 3005 8888 Faks. (021) 3005 8500
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
REGI ONAL OFFICE V AXA Tower Lt. 9 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta - 12940, Indonesia Telp. (021) 3005 8888 Faks. (021) 3005 8500 REGI ONAL OFFICE VI Gedung Bank Mandiri Lantai 2 Jl. Asia Afrika No. 118-120 Bandung 40261 Telp. (022) 4267232, 4240289 Faks. (022) 4220260 REGIONAL OFFICE VII Jl. Kepodang no 32-34 Semarang 50137 Telp. (024) 3584238/ 39 Faks. (024) 3584238 REGIONAL OFFICE VIII Gedung Medan Pemuda Lantai 6 Jl. Pemuda 27-31 Surabaya 60271 Telp. (031) 5470236 Faks. (031) 5479926
34
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Regional Office XII
Regional Office X
SYARIAH REGIONAL OFFICE IX Bank Mandiri Banjarmasin Lambung Mangkurat Jl. Lambung Mangkurat No. 4 Banjarmasin 70111 Telp. (0511) 3354402 Faks. (0511) 3354402 REGIONAL OFFICE X Kantor Cabang Bank Mandiri Jl. Brigjen Slamet Riyadi No. 8 Makassar 90111 Telp. (0411) 326192, 327217 Faks. (0411) 326193 REGIONAL OFFICE XI Bank Mandiri Denpasar Udayana Jl.Udayana No.11 Denpasar-Bali 80112 Phone : 0361-241399
REGIONAL OFFICE WILAYAH I Gedung BSM Lantai 4 Jl. A. Yani No. 100 Medan 20111 Telp. (061) 4534466 Faks. (061) 4534456
REGI ONAL OFFICE WILAYAH IV Komplek Darmo Galeria Blok C-1 Jl. Mayjend Sungkono No.75 Surabaya 60189 Telp. (031) 5610554 Faks. (031) 5610556
REGIONAL OFFICE WILAYAH II Plaza Bumi Daya Lantai 22 Jl. Imam Bonjol No.61 Jakarta 10310 Telp. (021) 3156369 Fax. (021) 3904395 REGIONAL OFFICE WILAYAH III Plaza Bumi Daya Lantai 22 Jl. Imam Bonjol No.61 Jakarta 10310 Telp. (021) 3156369 Faks. (021) 3904395
REGIONAL OFFICE XII Bank Mandiri Ahmad Yani Jayapura Jl. Jend Ahmad Yani No. 35 Jayapura Papua, 99111
Passion for Excellence
35
Penghargaan Awards
PENGHARGAAN Awards
Mother & Baby Readers Choice Award 2011
Majalah Investor Best Insurance Company 2011
The Most Popular Brand Of Unit Link Insurance
Infobank Magazine Insurance Awards
The Best Customer Choice Of Islamic Life Insurance
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
The Best Customer Choice Of Unit Link Insurance
36
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
Call Centre Award 2011
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Life Insurance Services For Service Quality 2011
Life Insurance Services For Service Quality 2011
APCCAL Appreciation Award In Guangzhou
The Best Social Media Category Life Insurance
The Best Life Insurance 2011
The Best Contact Center Operations (Platinum)
Passion for Excellence
The Best Business Contribution (Gold)
The Best Technology Innovation (Silver)
The Best Team Work (Bronze)
The Best HR Retention Program (Bronze)
37
Sumber Daya Manusia Human Resources Development
SUMBER DAYA MANUSIA
Human Resources Development
AXA Mandiri percaya bahwa sumber daya manusia merupakan salah satu aset paling berharga bagi perseroan, karenanya untuk dapat tumbuh secara berkelanjutan dibutuhkan sumber daya manusia yang profesional dan memiliki komitmen yang tinggi terhadap perseroan. Untuk itu perusahaan memberikan perhatian cukup besar dalam hal merekrut, mengembangkan dan mempertahankan talenta sumber daya manusianya.
AXA Mandiri believes that human resources are one of the most worthwhile assets to the Company, therefore to be able to grow on an ongoing basis required sources that are professional and highly committed to the Company. The company gives considerable attention in terms of recruiting, developing and retaining talented human resources.
Peningkatan kualitas sumber daya manusia senantiasa merupakan prioritas perusahaan untuk menghasilkan karyawan yang andal serta memiliki kemampuan yang optimal. Untuk itu AXA Mandiri telah menerapkan proses seleksi yang menyeluruh dan adil dalam proses perekrutan karyawan. Tujuannya untuk menghasilkan kandidat yang memenuhi standar ketepatan dan kepatutan sesuai kebutuhan pekerjaan.
Improving human resources quality is as a priority of the Company to generate reliable employees. AXA Mandiri has implemented comprehensive selection processes and fair in the process of hiring. The aim is to provide candidates who meet appropriate accuracy standards of the job requirements.
Multi Sourcing Multi Sourcing
Proses Seleksi Selection Process
Proses Perekrutan Recruitment process
Saat Bekerja Working time
Kebutuhan Bisnis Struktur, Job Desc & Kebutuhan
· · · · · ·
· Mengumpulkan dokumen yang berhubungan · Penawaran Gaji · Penandatanganan kontrak · Skema Benefit · Pemeriksaan Kesehatan
· Program pengenalan dasar · Program pengenalan lanjutan · Pengalaman On Board
Kisaran Gaji MPP Sourcing & Branding Perusahaan
· Model Seleksi berbasis Perilaku · Wawancara HRBP · Tes Kepribadian (DISC) · Wawancara dengan Manajer langsung · Check Referensi
· Business Structure, Job Description & Supplies Requirement
· ·
Range of MPP Sourcing salary & Company Branding
· · · · · · · · ·
Referal Internal Database Kandidat Multiple headhunter Recruitment Process Outsourcing (RPO) Iklan LinkedIn dan media lainnya (Facebook, Twitter) Pengumuman lowongan kerja internal Campus Hiring Job Fair Internal Referral Candidate Database Multiple Headhunter Outsourcing Recruitment Process (RPO) Advertising Linked in and other media (Facebook, Twitter) Internal Job Vacancies Announcement Campus Hiring Job Fair
· Behavior-based Selection Model · HRBP Interview · Behavior-based Selection Model - Personality test (DISC) · Interview with direct manager · Check Referensi
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
· Collecting related documents · Salary Offers · Contract signing · Benefit scheme · Medical Check-up
· Basic introduction to the program · Introduction of advanced program · On Board Experience
38
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
PENGELOLAAN KINERJA
1. Penilaian Pribadi Self Appraisal
laporan keuangan financial report
PERFORMANCE MANAGEMENT
2. Penilaian Awal Manajer Managers' Preliminary Assessment
3. Mendiskusikan Kinerja Performance Dicussion
1. Penilaian pribadi a. Pencapaian dari setiap target obyektif b. Menampilkan dimensi/kompetensi kepemimpinan AXA Mandiri 2. Penilaian awal Manajer a. Pencapaian dari setiap target obyektif b. Menampilkan dimensi/kompetensi kepemimpinan AXA Mandiri 3. Mendiskusikan kinerja a. Pencapaian utama b. Kinerja karyawan yang baik dan dapat diperbaiki lebih baik lagi c. Hasil penilaian belum dikomunikasikan d. Manajer menyerahkan draft Penilaian 4. Kalibrasi hasil penilaian a. Pertemuan kalibrasi perusahaan b. Pertemuan kalibrasi dengan shareholder c. Persetujuan untuk hasil penilaian final 5. Hasil Penilaian yang sudah disetujui Manajer Hasil penilaian yang sudah disetujui dikomunikasikan kepada karyawan
Passion for Excellence
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
4. Kalibrasi Hasil Penilaian Rating Calibration
5. Hasil Penilaian yang sudah disetujui Manajer Assessment results approved by manager
1. Personal Assessment a. Achievement of objective targets b. Showing the dimensions/competencies leadership 2. Managers' Preliminary Assessment a. Achievement of objective targets b. Showing the dimensions/competencies leadership 3. Discussing Performance a. The main achievement b. Good performance of employees could be improved better c. Assessment results have not been communicated d. Managers submit assessment draft 4. Assessment Calibration Results a. Meeting of company calibration b. Calibration meeting with the shareholder c. Final assessment approval outcomes 5. Manager Approval of Assessment Results The results of the assessment approved are communicated to the employees
39
Sumber Daya Manusia Human Resources Development
BUDAYA KERJA
WORK CULTURE
Karyawan AXA Mandiri selalu bekerja bedasarkan budaya kerja EPIIC (Excellence; Profesionalism; Integrity; Innovation; Customer Focus) selaras dengan nilai perusahaan. Dimana setiap karyawan memiliki komitmen kuat untuk bekerja melampaui standar yang ada, berani menerima tantangan untuk mencapai hasil dan solusi terbaik melalui gagasan-gagasan terbaru yang kreatif, proaktif dan praktis dengan kompeten dan bertanggung jawab, setiap karyawan AXA Mandiri juga bersikap disiplin dan konsisten dalam melakukan kegiatan dan bertindak, peduli, cepat tanggap dan saling menghargai dan mampu memenuhi kebutuhan customer melebihi harapannya.
AXA Mandiri employees work based on work culture EPIIC (Excellence; Professionalism; Integrity; Innovation; Customer Focus) aligned with the company values. In which any employees has strong commitments working beyond the existing standards, dared to accept the challenges in order to achieve the best results and solutions through the creative latest ideas, proactive and practical with competent and responsible, every employees of AXA Mandiri is should be disciplined and consistent in doing activities, acts, caring, responsive, respectful and able to meet the customer requirements ezxceeding expectations.
STATISTIK KARYAWAN
EMPLOYEE STATISTICS
Pada tahun 2011 AXA Mandiri memiliki karyawan 362 orang. Jumlah karyawan tersebut mengalamai kenaikan dibandingkan dengan tahun 2010 yang berjumlah 294 orang.
In 2011, of AXA Mandiri employs 362 people. The number of employees is experiencing to rise compared to 2010, amounting to 294 people only.
Saat ini perusahaan didukung oleh karyawan yang produktif dan relatif muda usia. Selain itu setidaknya 85,9% dari seluruh karyawan adalah karyawan dengan tingkat pendidikan sarjana S1 dan S2.
The Company is currently supported by productive employee and young ages relatively. In addition at least 85.9% all employees hold bachelor degree (S1 and S2).
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Pada tahun 2011 komposisi karyawan berdasarkan pendidikan tercatat bervariasi. Komposisi terbesar adalah karyawan berpendidikan S1 berjumlah 289 orang. Sedangkan karyawan berpendidikan S2 berjumlah 22 orang. Semenatara karyawan berpendidikan Diploma berjumlah 43 orang dan lainnya sebanyak 8 orang.
Composition of Employees by Education Level In 2011 based on educational composition recorded employees was varies. The highest composition is employees with S1 that is 289 people. While employees with S2 numbered only 22 people. 43 other people and as 8 people are employees with Diploma.
Jenjang Pendidikan Education
2010 Attendance
2011 Attendance
Lainnya Others
40
8
D3
34
43
S1
19
289
S2
72
22
S3
30
0
Total
294
362
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
40
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan Sementara itu komposisi pekerja berdasarkan jabatan pada tahun 2011 yaitu pada posisi manajemen puncak (level 10++) berjumlah tiga orang, manajemen Level 8-9 9 sebanyak orang, manajemen Level 6-7 sebanyak 43 orang, pada Level 4 -5 sebanyak 176 orang, serta pada Level 1 -3 sebanyak 131 orang.
Level Jabatan Position Level
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Composition of Employees by Occupation In 2011 the composition of workers according to their position, three people is in top management positions (level 10 + +), as much as 9 people in management Level 8-9, 43 people in management Level 6-7 , 176 people in Level 4 -5, 131 people in Level 1 -3.
2010 Attendance
2011 Attendance
LEVEL 1 - 3
101
131
LEVEL 4 - 5
149
176
LEVEL 6 - 7
33
43
LEVEL 8 - 9
8
9
LEVEL 10++
3
3
Total
294
362
Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia Berdasarkan usia, komposisi karyawan mayoritas adalah usia muda dengan jumlah terbanyak usia 30 – 40 tahun sebanyak 190 orang, diikuti usia 20 – 30 tahun sebanyak 148 orang. Sedangkan sisanya adalah usia 40 – 55 tahun sebanyak 24 orang. Usia Age
Composition of Employees by Age Based on age, the majority composition of the employees is young age as many as 190 people with the highest number of aged between 30-40 years, followed by ages 20-30 years as many as 148 people. The rest are 40-55 years as 24 people. 2010 Attendance
2011 Attendance
< 17 tahun years
0
0
17 - 20 tahun years
0
0
20 - 30 tahun years
98
148
30 - 40 tahun years
172
190
40 - 55 tahun years
24
24
> 55 tahun years
0
Total
294
0 362
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin Sedangkan komposisi karyawan berdasarkan jenis kelamin menunjukkan perubahan dibandingkan dengan tahun 2010. Jika di tahun 2010 memperlihatkan jumlah yang berimbang, maka di tahun 2011 jumlah karyawan perempuan mengalami peningkatan signifikan sebanyak 204 orang, sedangkan jumlah karyawan pria sebanyak 158 orang.
Jenis Kelamin Gender
Composition of Employees by Gender dangkan The composition of employees by gender indicates a change compared to 2010. If in the year 2010 show the number of a balanced, then in 2011 the number of women employees has increased significantly as many as 204 people, while the number of male employees as many as 158 people.
2010 Attendance
2011 Attendance
Pria Man
143
158
Wanita Woman
151
204
Total
294
362
Passion for Excellence
41
Sumber Daya Manusia Human Resources Development
PENGEMBANGAN KOMPETENSI
DEVELOPMENT OF COMPETENCE
AXA Mandiri selalu meningkatkan kompetensi yang dimiliki karyawan melalui pelatihan-pelatihan yang diberikan baik melalui pelatihan soft skill maupun technical skill sejalan dengan core values perusahaan dan memberikan pelayanan terbaik untuk semua customer, shareholder, vendor, maupun kepada sesama user.
AXA Mandiri has always improve the competency of employees through training given either soft skills or technical skills along with company's core values and providing the best services to all customers, shareholders, vendors, and to other users.
Pelatihan yang Dilakukan pada Tahun 2011 The Training Conducted During 2011
Attendance
2012 & BEYOND FOR EXECUTIVE
INTERMEDIATE UNDERWRITING
2012 & BEYOND, STAFF CASCADE
LEADER'S CAFÉ
2012 & BEYOND-TTT
LIFE COACHING
ADVANCED INDUCTION
MANAGER AS A COACH
ALFP
MANAGING WITH NLP
ANTI MONEY LAUNDERING WORKSHOP
MEET AND GREET WITH PAK RANDY
ASIA MANAGEMENT PROGRAMME
MICROSOFT ACCESS 2007
ASIA MANAGEMENT PROGRAMME "FOLLOW UP" SESSION
MS. EXCEL 2003 - INTERMEDIATE
AXA WAY - GREEN BELT
NEGOTIATION SKILLS
Attendance
AXA WAY - WHITE BELT
OCI ANALYST-CHANGE FOR PARTNER PROGRAM
BASIC UNDERWRITING
OTR WORKSHOP
BUSINESS COACHING
PERFORMANCE MANAGEMENT WORKSHOP + TTT
CERTIFIED MANAGER COACH
PRESENTING WITH IMPACT
CFP 1 & 2 CERTIFICATION
PURCHASING AUDIT: FINANCE & OPERATION
CFP 3 & 4
REFRESHMENT TRAINING POS/UW
CFP MODUL 4
SELECTING TALENT:INTERVIEWING SKILLS
CIAC-OPERATIONS MANAGEMENT
STRATEGI MERANCANG PROGRAM PENSIUN DAN PESANGON
COMMUNICATION & HARD COMPLAINT SESSION
TIME MANAGEMENT
CONSORTIUM PROGRAM
TIME MANAGEMENT WORKSHOP (SALES SUPPORT)
CUSTOMER SERVICE EXCELLENCE MODULE 1-2
TRAIN THE TRAINERS
EFFECTIVE LEADERSHIP
VALUES INTEGRATION PROGRAM 1ST
EFFECTIVE SUPERVISORY MANAGEMENT
VALUES INTEGRATION PROGRAM 2ND
ESQ
VALUES INTEGRATION PROGRAM 3RD
ETHICS & COMPLIANCE WORKSHOP
VERIFIKASI DOKUMEN & TEKNIK INVESTIGASI
FINANCE FOR LAWYER
YES, I CAN SERVE
FUNGSI INTERNAL AUDIT & PERAN DIREKTUR
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
42
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
PENGEMBANGAN KARIR
CAREER DEVELOPMENT
AXA Mandiri memberikan kesempatan kepada karyawannya dalam rangka pengembangan karir di AXA Mandiri melalui program PDP (Performance Development Program) yang terbuka kepada semua karyawan tetap yang diajukan oleh atasan langsung ke Departemen Human Capital untuk diajukan kembali ke Direksi untuk persetujuan, lama berjalannya program PDP ini minimum 6 bulan dan maksimum 1 tahun setelah masa waktu tersebut itu atasan mengadakan review terhadap karyawan yang diajukan.
AXA Mandiri gives career development opportunity for its employees at AXA Mandiri through PDP program (Performance Development program) which is open to all permanent employees presented by its superior directly to the Department of Human Capital to be re-submitted to the Board for approval, the duration of PDP program is a minimum of 6 months and 1 year maximum, then the employee's supervisor will review the proposed employee.
Passion for Excellence
43
Teknologi Informasi Information Technology
TEKNOLOGI INFORMASI Technology Information
Penguatan Infratruktur TI untuk Kepuasan Nasabah
Strengthening of IT Infrastructure in order to Customer Satisfaction
AXA Mandiri meyakini sepenuhnya bahwa teknologi informasi merupakan infrastruktur strategis yang dapat mempengaruhi kemampuan perusahaan dalam proses bisnisnya secara cepat, akuran dan efisien. Penggunaan infrastruktur ini merupakan kunci yang memungkinkan implementasi dari sistem inovasi, mengurangi biaya, meningkatkan bargaining power, mendefinisikan kembali, meningkatkan pelayanan dan memungkinkan perusahaan untuk menawarkan produk-produk baru.
AXA Mandiri fully believes that information technology is a strategic infrastructure that could affect the ability of the company in its business processes rapidly, accurately and efficiently. The use of this infrastructure is the key that enables the implementation of innovation systems, reducing costs, increase the bargaining power, redefine, improve services and enable to offer new products.
Teknologi Informasi mempunyai peranan sangat penting dalam menjalankan operasional perusahaan, antara lain: untuk meningkatkan pelayanan kepada para nasabah AXA Mandiri, mendukung pengembangan usaha,mempermudah dan mempercepat proses kerja serta memberikan informasi manajemen yang tepat waktu, akurat untuk mendukung dalam pengambilan keputusan.
Information technology has a crucial role in carrying out AXA Mandiri operations, including; improving service to its customers, supporting business development, facilitate and accelerate process of working and provides management information accurately to support the decision making.
Roadmap Pengembangan TI AXA Mandiri juga telah menyiapkan IT Strategic Roadmap 20122015 untuk memberikan komitmen dalam pelaksanaan inisiatifinisiatif yang mendukung Strategi Bisnis AMFS di 2012.
IT Roadmap Development AXA Mandiri has set up IT Strategic Roadmap 2012 - 2015 to give commitment in the implementation of initiatives that support AMFS Business Strategies in 2012.
Inisiatif-inisiatif yang menjadi fokus di IT Strategic Roadmap 2012, antara lain pengembangan infrastruktur untuk mendukung bisnis Telemarketing dan pembangunan koneksi B2B bersama rekanan bisnis, pembangunan sistem dan jaringan infrastruktur untuk mendukung bisnis asuransi Grup dan Kesehatan, pengembangan sistem berbasiskan web dan otomatisasi untuk mendukung peningkatan volume bisnis.
Initiatives that focus on IT Strategic Roadmap 2012, among others, developing infrastructure to support Telemarketing business and establishing B2B connections with business partner, building system and networking infrastructure to support Group and Health insurance business, web-based development system and automation to support the increasing business volume.
· Strategi Bisnis AXA Mandiri untuk 2012–2015 berkonsentrasi pada: - Memperluas jaringan distribusi ke seluruh cabang Bank Mandiri. - M engembangk an bisnis Telemarketing dengan membangun jaringan kerja sama yang kuat bersama bisnis partner yang baru. - Meningkatkan produktivitas distribusi di Bank Syariah Mandiri. - Memaksimalkan potensi kesempatan yang didapat dari bisnis unti yang lain (micro banking, corporate banking). - Memaksimalkan penjualan melalui internal staf Bank Mandiri. - Mengembangkan portofilio untuk produk dan bisnis asuransi kesehatan dan Grup. - Mencapai peringk at teratas dalam hal kualitas pelayanan ke nasabah dan distributor.
·
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
AXA M a n d i r i B u s i n e s s s t rat e g y 2 0 1 2 - 2 0 1 5 concentrating on: - Expanding distribution network to all Bank Mandiri branches. - Developing Telemarketing business by strong network collaboration with new business partners - Increase the productivity in the distribution of Bank Syariah Mandiri - To maximize the potential opportunities gained from the other core of business (micro banking, corporate banking). - Maximizing sales through Bank Mandiri internal staff - Develop a portfolio of products and health insurance business and Group. - Achieve top ranking in terms of quality of service to customers and distributors.
44
profil perusahaan company profile
·
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
Untuk mendukung Strategi Bisnis AXA Mandiri, TI telah mempersiapkan IT Strategic Key Actions dengan proyekproyek yang berprioritas pada: - Pengembangan sistem untuk asuransi Grup dan Kesehatan. - Pengembangan dan peningkatan kualitaas jaringan infrastruktur untuk mendukung pengembangan bisnis Telemarketing dan distribusi bancassurance. - Pengembangan sistem untuk Micro Insurance. - Pengembangan layanan system berbasiskan web untuk meningkatkan kulitas layanan ke nasabah (Customer Portal) - Meningkatkan kualitas layanan ke nasabah dengan memberikan layanan yang konsisten melalui sistem informasi yang terpadu Mandiri Single View of Customer.
·
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
To support the Business Strategies of AXA Mandiri, IT has prepared Strategic Key Actions to prioritized projects in: - System development for the Group and Health Insurance -
-
-
Developing and upgrading the quality of network infrastructures to support Telemarketing business development and bancassurance distribution Develop Micro insurance system. Develop based web- service system to improve the service quality to the customer (Customer Portal). Increase the service quality of to customers by providing consistent services through an integrated information system Mandiri Single View of Customer.
Implementasi dan Pengembangan Di tahun 2011, manajemen AXA Mandiri telah sukses melakukan implementasi dari AXA blueprint strategy yang disebut dengan RTOM (Targeted Operating Module) yang bertujuan untuk menstandarisasi proses di bagian operasional dengan menerapkan teknologi terkonsolidasi. Implementasi tersebut dilaksanakan mulai dari perubahan core system (RLS, Life System), pembuatan produk dengan parameter (PMT, Product Management Tools), pendistribusian dokumen secara sistematis dan otomatis (WFI, Workflow Imaging), konsolidasi database dari berbagai jalur distribusi (ODS,Operational Data Store), sampai dengan standarisasi korespondensi ke nasabah (RCS, Communication Solution).
Implementation and Development In 2011, AXA Mandiri management has successfully implemented a strategy of AXA blueprint called RTOM (Targeted Operating Module) that aim to standardize the process in the consolidation operation by applying technology. Implementation was carried out starting from the change in core system (RLS, Life System), the manufacture of products with the parameter (PMT, Product Management Tools), distributing documents systematically and automatically (WFI, Imaging Workflow), consolidation of database of various distribution channel (ODS, Operational data Store), and to standardize the correspondence to the customer (RCS, Communication Solution).
Selain itu perusahaan juga melakukan pengembangan aplikasi/perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware), serta jaringan dan keamanan informasi.
Furthermore the company also performs applications development, software, and hardware as well as network and information security.
Pengembangan aplikasi meliputi: Implementasi modul-modul RTOM (WFI, RCS, dan ODS); Upgrade versi terbaru dari Microsoft Office; Implementasi Electronic Application (E-apps) untuk mempersingkat waktu proses yang diperlukan untuk aplikasi asuransi baru; Produk baru Single Premium Unit Linked dan Consumer Loan Product; Meluncurkan fasilitas Free PA untuk bisnis telemarketing; Fund Baru untuk bisnis konvensional dan syariah (Excellent Equity Rupiah dan Advance Commodity Syariah Rupiah); Implementasi CIF (Customer Information File) untuk menunjang layanan data customer yang terintegrasi.
Application development include: Implementation of modules RTOM (WFI, RCS, and ODS), Upgrading Microsoft Office latest version; implementation of Electronic Application (E-apps) to shorten the processing time required for new insurance applications; new products and Single Premium Unit Linked and Consumer Loan; Launches Free PA facilities for business telemarketing; New funds for conventional and syariah businesses (Excellent Advance Equity and Commodity Syariah Rupiah): Implementation of CIF (Customer Information File) to support integrated customer data services.
Sedangkan pengembangan perangkat keras (hardware) dilakukan dengan peremajaan desktop dan laptop. Sementara untuk pengembangan jaringan dan keamanan informasi meliputi: Implementasi Wifi; Pengecekan dan perbaikan Disaster Recovery Site; Laptop data encryption; informatrion system awareness survey; Peningkatan bandwidth untuk mempercepat waktu akses ke RLS dan untuk menghilangkan Single Point Of Failure; Perbaikan koneksi jaringan melalui metro-e (cloud)
Whereas development of hardware is done by rejuvenation of desktops and laptops, development of network and information security include: implementation of Wifi; Test and repair Disaster Recovery Site; Laptop data encryption; informatrion awareness survey system; Increased bandwidth to speed up access time to RLS and to eliminate Single Point Of Failure: Repairing network connections through metro-e (cloud).
Passion for Excellence
45
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
46
Manage Improvement
Visioning
Legal Support
Internal Auditing
PMT (Sharepoint)
HRIS
Manage Purchasing
PeopleIn
Develop & Manage HR
Pension & Retirement Benefit (MPF & ORSO)
Protection with savings components
Pure Protection
Accumulator
Investment & Savings Excluding Accumulator
Protection with savings components
Pure Protection
COMPLEO
RCS
EMAIL
Printing & Publishing
Central Functions
RAP
ROL
Sales Illustration
EDASK
EDASS
Finance Operations
Manage Finance
RAMSMS
Policy Administration
RLS
Activity Management
PA
AX IT SBE
AX IT SFE
TREX
ATPMANDIRI
SMSPULL
SMSPUSH
MIRTM
FM
Investment Management
CCTS
IVRS
AUTOREPLY
CL
IVRS IVR
CORPWEB
Perform External Communications
Customer Website
Distributor Portal
Servicing (Serve Customer's Claims)
Bagan system pengembangan TI di AXA Mandiri Financial Services :
Support & Function
Channel Management
DS
CLP
PTP
RCMS
Producing (Manage Policies)
Customer Portal
Selling (Market & Promote Sales)
VE RINT
Distributing (Manage Networks)
CTI
Common
Individual
Group
Life
Investment &Savings(I&S)
Life
Designing (Design & Develop Offers)
Teknologi Informasi Information Technology
Development Chart of IT systems at AXA Mandiri Financial Services:
CCP
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Belanja Modal yg dikeluarkan di tahun 2011 dibandingkan 2010 Tahun 2010, total biaya IT untuk AXA Indonesia termasuk AXA Mandiri Financial Services sebesar IDR 59 milyar. Sedangkan di tahun 2011, total biaya IT untuk AXA Indonesia termasuk AXA Mandiri Financial Services adalah sebesar IDR 66 milyar. Biaya tersebut sudah mencakup biaya untuk perbaikan dan pemeliharaan infrastruktur, biaya license, biaya RTOM, biaya IT untuk pengerjaan proyek-proyek yang mendukung perkembangan bisnis.
Belanja Modal yg dikeluarkan di tahun 2011 dibandingkan 2010 Capital expenditure incurred in 2011 compared to 2010, total IT costs for Indonesia, including AXA Mandiri Financial Services is IDR 59 billion. Meanwhile, in 2011, IT total cost is IDR 66 billion including AXA Mandiri Financial Services. These costs covered repair and maintenance cost, license fees, RTOM, IT projects which supporting the business development.
Rencana tahun 2012: Di 2012 AXA Mandiri Financial Services berencana untuk memperluas jaringan cabangnya, meningkatkan produktivtias para distributor, dan melakukan penetrasi ke jalur-jalur bisnis yang baru seperti corporate, e-banking, internal staff dan bisnis unit yang lain.
2012 Plan: In 2012 AXA Mandiri Financial Services plans to expand its branch network, increasing distributor's productivity, and penetrating to new business pathways, such as corporate, e-banking, internal staff and other businesses.
Sejalan dengan rencana bisnis, ITdi 2012 akan mengembangkan sistem untuk illustrasi proposal, mempersiapkan dan mengembangkan jaringan infrastruktur untuk koneksi online antara AXA Mandiri Financial Services dengan para distributor, mengembangkan teknologi call centre yang berbasiskan IP (Internet Protocol), dan mengembangkan sistem berbasiskan web untuk para distributor (Distributor Portal).
In line with the business plans, in 2012 IT will develop illustrate a proposal system, prepare and develop network infrastructure to make an online connection between AXA Mandiri Financial Services, and also developing technology call center based on IP (Internet Protocol), and developing website system for the distributor (Distributor Portal).
Passion for Excellence
47
PASSION OF PERFORMANCE Motivating one another in togetherness and focus on optimum result has burnt out the spirit to up surging maximum passion of performance. Saling memotivasi dalam kebersamaan dan fokus pada hasil optimal menjadi pemacu untuk meningkatkan kinerja yang lebih maksimal.
Perolehan Laba bersih AXA Mandiri meningkat The Acquisition of AXA Mandiri Net Income Increased
76
% 5
pada tahun 2011 in 2011
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
48
DAFTAR ISI Contents 50 Analisa dan Pembahasan Manajemen Managements’ Discussion and Analysis
36
DAFTAR ISI
CONTENTS
46
Passion for Excellence
49
Analisa dan Pembahasan Manajemen Managements’ Discussion and Analysis
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
Managements’ Discussion and Analysis
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
50
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen managements’ discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
TINJAUAN UMUM
OVERVIEW
Kondisi perekonomian nasional di tahun 2011 dilaporkan sangat menggembirakan dengan pertumbuhan sebesar 6,5% dengan tingkat inflasi hanya 5,4% serta pertumbuhan kredit perbankan sebesar 24,6% di tahun 2011. Hal ini, tercermin dari pencapaian sumber-sumber penunjang pertumbuhan ekonomi yaitu investasi, konsumsi rumah tangga, dan ekspor. Di sisi lain, kondisi yang terjadi di tingkat global baik krisis AS maupun krisis utang Eropa tidak memberikan dampak kepada perekonomian nasional. Kondisi tersebut secara tidak langsung memberikan faktor pendorong positif yang memungkinkan perusahaan mencapai kinerja yang sangat memuaskan pada tahun 2011.
As reported, the national economy in 2011 are very exhilarating with growth of 6.5% toward 5.4% inflation rate, as well as bank credit growth of 24.6%. This was reflected in the achievement of supporting economic growth sources that is investment, household consumption and exports. On the other hand, conditions occur at the global level that of the U.S. crisis and the European debt crisis does not give effect to the national economy. These conditions are not directly giving positive factor that enables the company to achieve a very satisfactory performance in 2011.
Pendapatan Premi Pada tahun 2011 perusahaan membukukan pendapatan premi bruto sebesar Rp4,85 trilliun, meningkat 72,0% dibandingkan tahun 2010 yang sebesar Rp2,82 trilliun. Adapun pendapatan premi bersih mengalami peningkatan sebesar 72,8% dari Rp 2,77 triliun di tahun 2010 menjadi Rp 4,79 triliun pada tahun 2011.
Premium Income In 2011 the company posted gross premium income of Rp 4.85 trillion, an increase of 72.0% compared to 2010 which amounted to Rp2, 82 trillion. The net premium income increased by 72.8% from Rp 2.77 trillion in 2010 to Rp 4.79 trillion in 2011.
Pendapatan Premi Bersih Net Premium Income 5
91,
4,7
1
72,
2,7
Pendapatan Premi Bersih (dalam milyar rupiah) Net Premium Income (in billion rupiah)
2010
2011
Pendapatan fee dari asuransi syariah pada tahun 2011 meningkat sebesar 143,1%, yang pada tahun 2010 sebesar Rp 4,78 milyar menjadi Rp 11,63 pada tahun 2011.
Syariah insurance Fee income in 2011 increased 143.1%, which in 2010 a total of Rp 4.78 billion to $ 11.63 in 2011.
6
11,
Pendapatan Fee Asuransi Syariah Syariah Fee income
4,8
Pendapatan Fee Asuransi Syariah (dalam milyar rupiah) Syariah Fee Income (in billion rupiah)
2010
Passion for Excellence
2011
51
Analisa dan Pembahasan Manajemen Managements’ Discussion and Analysis
Pendapatan Investasi Pendapatan investasi pada tahun 2011 sebesar Rp321,65 milyar, turun sebesar 78,7% dari tahun sebelumnya yang sebesar Rp1,51 trilliun.
Investment Income Investment income in 2011 amounting to Rp321.65 billion, decreased by 78.7% from previous year at Rp1.51 trillion.
Pendapatan Usaha Pendapatan usaha yang terdiri dari pendapatan premi, pendapatan investasi dan pendapatan lain-lain pada tahun 2011 sebesar Rp5,28 trilliun. Pendapatn ini meningkat sebesar 20% dibandingkan pendapatan tahun 2010 yang sebesar Rp 4,41 trilliun.
Operating Revenues Operating revenues are comprises of premium income, investment income and other income in 2011 for Rp5.28 trillion. These revenues increased 20% compared to 2010 which amount to Rp 4.41 trillion.
Jumlah Pendapatan Total Income
6
84,
5,2
19,9%
8
07,
4,4
Jumlah Pendapatan (dalam milyar rupiah) Total Income (in billion rupiah)
2010
2011
Profitabilitas
Gross Profit Margin
Profitability 2007
2008
2009
2010
2011
14.3%
17.9%
32.6%
30.9%
29.6%
Net Profit Margin
5.5%
7.9%
15.4%
17.0%
17.4%
RoA
4.4%
3.7%
4.2%
6.7%
8.4%
Klaim dan Manfaat Bersih Klaim dan manfaat bersih pada tahun 2011 sebesar Rp 3,16 trilliun meningkat sebesar 2,4% dibandingkan pada tahun 2010 yang sebesar Rp3,08 trilliun. Rendahnya peningkatan kalim dan manfaat dibandingkan dengan peningkatan premi ini menunjukkan perusahaan dapat mengelola risikonya dengan baik.
Klaim dan Manfaaat Bersih Net Claims and Benefits
Net Claims and Benefits Net claims and benefits in 2011 is Rp3.16 trillion, increased by 2.4% compared in 2010 which amounted to Rp3.08 trillion. This indicates that the company can manage risk properly toward low increase in claims and benefits compared to increase in premiums.
2
55,
3,1
2,4%
9
79,
3,0
Klaim dan Manfaaat Bersih (dalam milyar rupiah) Net Claims and Benefits (in billion rupiah)
2010
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
2011
52
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen managements’ discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
Beban Usaha Jumlah beban usaha pada tahun 2011 sebesar Rp4,16 trilliun, meningkat sebesar 10,4% dibandingkan beban usaha pada tahun 2010 sebesar Rp3,77 trilliun.
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Operational Expenses Total operating expenses in 2011 amounting to Rp 4.16 trillion, increased by 10.4% compared to operating expenses in 2010 which is only Rp3.77 trillion.
3
63,
4,1
Jumlah Beban Total Cost
10,4%
5
71,
3,7
Jumlah Beban (dalam milyar rupiah) Total Cost (in billion rupiah)
2010
2011
Laba Bersih Pada tahun 2011 perusahaan berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 845,89 milyar. Laba bersih ini meningkat sebesar 76,3% dibandingkan laba bersih pada tahun 2010 yang sebesar Rp 479,94 milyar. Peningkatan laba bersih ini disebabkan oleh pendapatan premi bisnis baru yang sangat baik, persistency yang baik dari polis-polis yang dikeluarkan pada tahun-tahun sebelumnya sehingga premium charge atas portofolio ini dapat diperoleh, serta kenaikan market value Obligasi Pemerintah dan reksandana berbasis saham yang dimiliki perusahaan, pendapatan manajemen fee. Selain itu peningkatan yang sangat luar biasa ini menunjukkan bahwa manajemen dapat memanfaatkan kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan untuk menangkap setiap peluang yang ada guna memaksimalkan kinerja perusahaan.
Net Income In 2011 the company succeeded gaining net profit of Rp 845.89 billion. The net profit increased by 76.3% compared to net profit in 2010 which amounted to Rp 479.94 billion. Net income increased was due to by premium income of new business which is very good. A good persistency of the policies which had been issued in previous years so that premium charges in portfolio can be obtained and market value based on Government bonds, Danareksa, shares owned by the company, fee revenue management increased. Besides the incredible increment, it indicates that the management can utilize the strength of the company to take every existing opportunity to maximize company performance.
Laba Bersih Net Income
,9
76,3%
845
,9
479
Laba Bersih (dalam milyar rupiah) Net Income (in billion rupiah)
2010
Passion for Excellence
2011
53
Analisa dan Pembahasan Manajemen Managements’ Discussion and Analysis
Efisiensi Usaha Efisiensi usaha dapat dilihat dari perbandingan peningkatan pendapatan usaha dibandingkan dengan peningkatan beban usaha. Pada tahun 2011 perusahaan berhasil meningkatkan pendapatan usaha sebesar 20%, sedangkan beban usaha hanya meningkat sebesar 10%. Peningkatan pendapatan usaha yang dua kali lipat peningkatan beban usaha ini menunjukkan bahwa efisiensi usaha perusahaan sangat baik.
Business Efficiency Improvement of Business efficiency can be seen from the comparison of operating revenues compared to the increment in operating expenses. In 2011 the company succeeded to increase the revenues by 20%, while operating expenses increased by 10% only. Increment revenue increased two-fold in operating expenses shown that the efficiency of the company's business is very good.
Komposisi Aset Pada tahun 2011 total aset perusahaan sebesar Rp11,59 trilliun, meningkat 36,6% dibandingkan total aset pada tahun 2010 yang sebesar Rp8,49 trilliun. Komposisi terbesar aset perusahaan adalah investasi unit link (78,0%), disusul oleh investasi dalam bentuk deposito dan efek (13,5%), dan di tempat ketiga adalah kas dan bank (6,0%).
Composition of Assets In 2011 total assets of the company amounted to Rp11, 59 trillion, an increase of 36.6% compared total assets in 2010 which amounted to Rp8,49 trillion. Composition of the company's biggest asset is unit-linked investment (78.0%), followed by investments in time deposits and securities (13.5%), and in third place is cash and bank (6.0%).
Pendapatan Fee Asuransi Syariah Syariah Fee Income
0.016%
0.11%
1.76%
0.54 %
6.04%
13.48% Deposito dan Efek Deposits and Securities 78.01%
Investasi Unit Link Unit Link Investment Kas dan Bank Cash and Bank Piutang Pendapatan Receivable Income Pajak Ditangguhkan Deferred Tax
Struktur Kewajiban dan Modal Komposisi terbesar kewajiban perusahaan adalah kewajiban kepada pemegang polis. Pada tahun 2011 total kewajiban kepada pemegang polis sebesar Rp 9,10 triliun atau 78,5% dari kewajiban dan ekuitas perusahaan. Dibandingkan dengan tahun 2010 ada penurunan rasio ini sebesar 4,9%. Adanya penurunan rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajibannya kepada pemegang polis semakin baik.
Liabilities and Capital Structure The biggest compositions of the company's liabilities are the obligation to policy holder. In 2011, total liabilities to policy holder amounting to Rp9.10 trillion or 78.5% of the liabilities and equity of the company. Compared to 2010 there was ratio decline of 4.9%. A decrease in this ratio indicates the ability of the company to fulfill better its obligations to policyholders.
Total ekuitas perusahaan pada tahun 2011 sebesar Rp1,09 trilliun, meningkat 69,2% dibandingkan total ekuitas pada tahun 2010 yang sebesar Rp644,25 milyar. Peningkatan ekuitas ini disumbang oleh peningkatan laba ditahan. Peningkatan ekuitas ini mampu meningkatkan rasio ekuitas terhadap total kewajiban dan ekuitas pada tahun 2011 menjadi 9,4%, yang pada tahun 2010 baru mencapai 7,6%.
Company's total equity the in 2011 amounting to Rp1, 09 trillion, an increase of 69.2% compared to 2010 which amounted to Rp644.25 billion. This Increased equity was contributed by the increase in on hold earnings. An increase in equity is able to improve equity ratio to total liabilities and equity to 9.4% in 2011 which in 2010 has only reached 7.6%.
Rasio-Rasio Keuangan Rasio lancar yang merupakan ukuran kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada tahun 2011 sebesar 111,2%. Rasio ini meningkat sebesar 2,6% dibandingkan rasio lancer tahun 2010 yang sebesar 108,6%.
Financial Ratios The current ratio is a measure of the ability of companies to fulfill its short term liabilities in 2011 at 111.2%. This ratio increased 2.6% compared current ratio in 2010 which amounted to 108.6%.
Rasio tingkat pengembalian investasi pada tahun 2011 sebesar 401,6%. Rasio ini meningkat sebesar 85,4% dibandingkan tahun 2010 yang sebesar 316,2%.
The ROI ratio in 2011 was 401.6%. This ratio was increased 85.4% compared to the year 2010 which amounted to 316.2%.
Rasio total liabilities terhadap total asset berhasil diturunkan sebesar 1,9%. Rasio ini pada tahun 2010 sebesar 92,4% turun menjadi 90,6% pada tahun 2011.
Total liabilities Ratio had reduced by 1.9% to total assets. In 2010 ratio decreased from 92.4% to 90.6% in 2011. .
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
54
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen managements’ discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Rasio biaya manajemen pada tahun 2011 turun sebesar 1,4%. Rasio ini pada tahun 2010 sebesar 8,1% turun menjadi 6,7% pada tahun 2011. Penurunan rasio ini menunjukkan bahwa perusahaan semakin efisien dalam menjalankan bisnisnnya.
Management cost ratio in 2011 decreased by 1.4%. In 2010 ratio decreased from 8.1% to 6.7% in 2011. This ratio decrement indicates that the company becomes more efficient in running its business.
Risk Based Capital (RBC) untuk tahun 2011 berada pada tingkat 552,5%, jauh di atas batas minimum sebesar 120% yang di tetapkan oleh regulator usaha perasuransian.
Risk Based Capital (RBC) for year 2011 stood at 552.5%, far above the minimum limit that is 120% which is set by the regulator of insurance company.
Return on Assets (ROA). Pertumbuhan Laba Bersih secara sehat dan berkelanjutan juga memberikan dampak positif pada rasio imbal hasil terhadap Total Aset, yang mengalami kenaikan sebesar 1,7% dari 6,7% pada tahun 2010 menjadi 8,4% di tahun 2010.
Return on Assets (ROA). Sustainable and healthy earnings growth also have a positive impact to returns Total of Asset ratio which was increased by 1.7% from 6.7% in 2010 to 8.4% in 2010.
Return on Equity (ROE). Rasio imbal hasil terhadap ekuitas di tahun 2011 mencapai 82,5% mengalami penurunan 17,6% dibanding tahun 2010 yang mencapai 100,1%.
Return on Equity (ROE). Return-to-equity ratio reached 82.5% in 2011, and has decreased 17.6% compared to the year 2010 reached 100.1%.
Keterangan Description Rasio Lancar Current Ratio Rasio Total Liabilities Terhadap Total Aset Rasio Biaya Manajemen
2010
2011
108.60%
111.21%
2.62%
92.39%
90.57%
-1.82%
Selisih Differences
8.05%
6.66%
-1.38%
316.18%
401.56%
85.38%
RBC
718,0%
552,5%
-165,5%
ROE
100,1%
82,5%
-17,6%
ROA
6,7%
8,4%
1,7%
Rasio Tingkat Pengembalian Investasi
Aspek Pemasaran Pasar utama AXA Mandiri adalah nasabah Bank Mandiri yang merupakan salah satu bank BUMN terbesar di Indonesia. Aliansi dengan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk memiliki kekuatan luar biasa. Selain meningkatkan penetrasi ke nasabah-nasabah Bank Mandiri secara lebih luas, aktivitas pemasaran juga dapat diperluas ke perusahaan anak yang pasarnya sangat besar. Hal ini akan didukung dengan strategi, program serta kegiatan komunikasi pemasaran yang terintegrasi dan efektif.
Marketing Aspects The main market of AXA Mandiri are the customer of Bank Mandiri, which is one of the largest state-owned bank in Indonesia. Alliance with PT Bank Mandiri (Persero) Tbk has incredible strength. In addition to increase the penetration to Bank Mandiri's clients more broadly, marketing activities can also be extended to a company whose market is very big. It will be supported by effective strategies, programs and integrated marketing communications activities.
Prospek Usaha Pertumbuhan perekonomian nasional di tahun 2011 yang membaik, secara tidak langsung meningkatkan kemampuan ekonomi para nasabah Bank Mandiri yang menjadi pasar utama perusahaan. Sampai saat ini AXA Mandiri baru melayani kurang dari 10% total nasabah Bank Mandiri & anak perusahaan Bank Mandiri. Program asuransi untuk nasabah korporat merupakan peluang bagi perusahaan untuk lebih meningkatkan perolehan dan mencapai kinerja yang optimal.
Business Prospects In 2011 the national economy growth improves indirectly economic ability of Bank Mandiri's customers who becomes company's main markets. Until now AXA Mandiri only served less than 10% of Bank Mandiri and Bank Mandiri subsidiary customers. Insurance programs for corporate clients become the opportunity for the company to further achieve optimum performance.
Kemampuan Membayar Hutang Kemampuan perusahaan dalam membayar hutang dilakukan dengan melakukan evaluasi dan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Internal Perseroan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Liabilitas dari pemegang saham. Profil jatuh tempo ini didasarkan pada jangka waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontrak. Selain itu, jika terdapat kebutuhan akan likuiditas, efek-efek dan aset lancar dapat dijual. Kebijakan Perusahaan sehubungan dengan maturity gap antara aset dan liabilitas moneter adalah menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan perusahaan untuk memperoleh likuiditas segera.
Debt Paying Ability The Company's ability in paying debts is done by evaluating and reviewing the structure of reports, analysis of financial position and measurement of liquidity risk based on Company's Internal Control Guidelines and Management Guidelines of Asset and Liability of the shareholders. The maturity profiles are based on the period remaining until the due date of the contract. In addition, if there are needs for liquidity, securities and current assets can be sold. Company policies with respect to the maturity gaps between assets and monetary liabilities is setting a limit gaps which adjustable to the Company's ability to gain immediate liquidity.
Passion for Excellence
55
Analisa dan Pembahasan Manajemen Managements’ Discussion and Analysis
Kolektifitas Piutang Direksi berpendapat bahwa seluruh piutang perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dapat tertagih sepenuhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk piutang tidak tertagih.
Collectivity Receivables Board of Directors believes that the entire receivables as of December 31 2011 and 2010 are fully collectible it is not necessary to set aside for doubtful accounts.
Struktur Modal Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, perusahaan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi liabilitas.
Capital Structure In order to maintain or adjust its capital structure, the company can adjust the amount of dividends paid to shareholders, return the capital to the shareholders or issue new shares to reduce the liability.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya Perusahaan Memonitor rasio solvabilitas yang dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.424/KMK.06/2003 tertanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.158/PMK.010/2008. Jumlah minimum pencapaian rasio solvabilitas adalah 120%. Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut dimana rasio solvabilitas per 31 Desember 2011 adalah sebesar 553%.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perusahaan Consistent with the other players, the Company Monitors solvency ratios that is calculated based on the Decree of the M i n i s te r o f Fi n a n ce o f t h e R e p u b l i c o f I n d o n e s i a No.424/KMK.06/2003 dated 30 September 2003 about Financial Health Insurance Company and Reinsurance Company which has been amended several times, by Minister of Finance of the Republic of Indonesia No.158/PMK.010/2008 recently. Achievement of the minimum amount is 120% solvency ratio. The Company has complied with the regulation in which the solvency ratio by December 31, 2011 is at 553%.
Ikatan Material untuk Investasi Barang Modal Sebagai penyedia jasa keuangan, AXA Mandiri fokus pada upaya peningkatan pelayanan kepada nasabahnya. Hal ini dapat dicapai melalui penyediaan perangkat IT yang memadai dan SDM yang berkualitas untuk mendukung kegiatan pengelolaan risiko yang baik.
Material Investment of Capital Goods Association As financial service provider, AXA Mandiri is focusing on the efforts to improve the services to its customers. This can be accomplished through the provision of adequate IT devices and quality human resources to support good risk of management activities.
Komponen-komponen Substansial dari Pendapatan dan Beban Komponen utama dari Pendapatan suatu perusahaan asuransi jiwa adalah pendapatan premi yang diterima dari nasabah atas risiko yang dikelola. Disamping itu, pendapatan dari hasil investasi dan pengelolaan risiko yang memadai juga member kontribusi terhadap Pendapatan. Sampai akhir tahun 2011, semua komponen pendukung memberikan kontribusi positif terhadap pendapatan perusahaan.
Substantial components of Revenues and Charges The main components of life insurance company income are the premium incomes received from by managing client's risk. In addition, investments revenue and manage risks adequately also contributed to revenue. Until the end of 2011, all supporting components provide a positive contribution to earnings.
Komponen utama dari beban adalah pembayaran klaim dan kenaikan cadangan premi yang dibentuk perusahaan untuk mengantisipasi pembayaran klaim kepada nasabah di masa yang akan datang. Klaim dapat dikelola pada tingkat yang memadai dan pembentukan cadangan premi sudah dilakukan dengan proses yang benar sehingga hasilnya memadai.
The main component of the claims payments and expenses that increase the premium reserve was set up by the company to anticipate payments of claims to clients in the future. Claims can be maintained reserve levels and acceptable premiums have been conducted correct in the process so the results are reasonable.
Peningkatan dan Penurunan Penjualan/Pendapatan Bersih Pendapatan bersih per akhir tahun 2011 mencapai Rp4.79 triliun, tumbuh 72.8% dari periode yang sama tahun 2010. Pertumbuhan pendapatan bersih ini didukung oleh penjualan baru dari produk asuransi yang terjadi di tahun 2011 dan ditopang oleh kontinuitas pertanggungan asuransi dari tahun-tahun sebelumnya. Pendapatan bersih ini merupakan pendapatan premi setelah dikurangkan dengan premi reasuransi dan pencadangan atas premi yang belum merupakan pendapatan. Pendapatan bersih belum termasuk pendapatan fee dari asuransi syariah dan hasil investasi.
Increment and decrement in Sales / Net Income Net income by year end 2011 reached Rp4.79 trillion grew 72.8% over the same period in 2010. Net revenue growth was supported by new sales of insurance products that happened in 2011 and supported by the continuity of insurance coverage from the previous years. This net revenue derived by reducing premium income after provisioning on reinsurance premiums and premiums are not revenue. Net income is not including fee income from Syariah insurance and investment outcomes.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
56
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen managements’ discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Dampak Perubahan Harga Pada tahun 2011 perusahaan tidak melakukan perubahan tarif premi atas produk-produk yang sudah ada. Hal ini disebabkan karena berdasarkan pengamatan terhadap asumsi-asumsi yang digunakan, semua asumsi masih berda pada tingkat yang memadai dan tidak diperlukan adanya perubahan asumsi yang menyebabkan adanya perubahan tarif premi.
Price Changes Impact In 2011 the company did not change the premium rates for those products that already exist. Based on the observation of the assumptions being used, all assumptions are still on acceptable level and there is no need of changes which led to changes in premium rates.
Informasi dan Fakta Material Setelah Tanggal Laporan Akuntan Tidak ada informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Information and Facts Material After the Date of Auditor's Report No information and material facts after the date of accountant's report occurred.
Transaksi Material yang Mengandung Benturan Kepentingan Tidak ada transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak Afiliasi
Material Transactions Containing Conflicts of Interest There are no material transactions containing conflict of interest and / or transactions toward the Affiliation.
PENGARUH KONVERGENSI PERUBAHAN PSAK
CONVERGENCE EFFECT OF PSAK CHANGES
PSAK 1 (revisi 2009) Perseroan menerapkan PSAK 1 (revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011. Perubahan signifikan atas standar akuntansi tersebut adalah sebagai berikut: · Laporan keuangan Perseroan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan dan Laporan Posisi Keuangan Pada Awal Perode Komparatif jika Perseroan menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau jika Perseroan mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Sebelumnya, laporan keuangan Perseroan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. · Pe n g u n g k a p a n t a m b a h a n , a n t a r a l a i n : s u m b e r ketidakpastian estimasi dan manajemen modal. Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut.
PSAK 1 (revisi 2009) Company applies PSAK 1 (revised 2009) "Presentation of Financial Statements" which applicable effective as of January 1, 2011 retrospectively. Significant changes on the accounting standards are as follows: · Company's financial statements consist of Financial Position Reports, Comprehensive Income Statement, Statement Of Equity Changes, Cash Flow Statement, Notes to the Financial Statements and Statements of Financial Position At the beginning during the Comparative period if the Company applied the accounting policy retrospectively or to make restatement of financial statements items, or if the Company reclassified items in its financial statements. Previously, the Company's financial statements consist of Balance Sheet, Income Statement, Statement of Equity Changes, Cash Flow and Notes to the Financial Statements ·
Additional disclosure, among other things: uncertainty of estimates and sources of capital management. Comparative information has been restated to meet these revised standarts.
Kebijakan Deviden Besarnya dividen tahun 2011 beserta tanggal pembayarannya akan ditetapkan dalam RUPS. Dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham untuk tahun buku 2010 adalah sebesar Rp 400 miliyar.
Dividend Policy The magnitude of dividends in 2011 and the payment date will be set in the GMS. A total of Rp. 400 billion dividend will be paid to the Shareholders' for fiscal year 2010.
Pengungkapan Perpajakan Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2011 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan meyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sesuai dengan SPT Perseroan.
Tax disclosure The calculation of corporate income tax for 2011 is a preliminary calculation prepared for accounting purposes and is subject to change at the time of submitting Annual Tax (SPT). The calculation of corporate income tax for the year end December 31, 2010 is in accordance with the Company tax return.
Direksi berkeyakinan bahwa saldo aset pajak tangguhan dapat digunakan di masa yang akan datang.
The Board of Directors convinced that the balance of the deferred tax assets can be used in the future.
Kebijakan Pemerintah yang Berpengaruh Siginifikan terhadap Perusahaan Tidak terdapat kebijakan pemerintah yang berperngaruh signifikan terhadap Laporan Keuangan Perusahaan (yang tidak dicatat oleh perusahaan) pada 31 Desember 2011.
Significant Effect of Government Policy towards the Company
Passion for Excellence
There were no government policies which have a significant effect against Company Financial Statements (which are not recorded by the Company) on December 31, 2011.
57
PASSION OF GOOD GOVERNANCE Passion in forwarding accountability and integrity in value and performance has given a clear direction for good corporate governance Semangat untuk menjunjung tinggi akuntabilitas dan integritas dalam nilai dan kinerja telah memberikan arahan yang jelas bagi tata kelola perusahaan yang baik
GCG sudah menjadi bagian budaya yang dilaksanakan oleh seluruh fungsi organisasi di AXA Mandiri untuk tercapainya kesinambungan bisnis perusahaan. GCG has become part of the culture where organization functions are carried out by AXA Mandiri in order to achieve company business continuity.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
58
DAFTAR ISI Contents 60 Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
63 Komisaris
Commissioner
73 Pengendalian Internal Internal Control
75 Perkara Penting yang sedang dihadapi Important Cases which is still Encountered
71 Direksi
Directors
36
DAFTAR ISI
CONTENTS
46
Passion for Excellence
59
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK Good Corporate Governance
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
60
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
AXA Mandiri menyadari bahwa Tata Kelola Perusahaan (Good Corporate Governance – GCG) yang baik adalah unsur penting dalam meningkatkan kinerja Perusahaan. Kami berkeyakinan bahwa GCG ikut memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan (stakeholders) dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundangan-undangan serta menjadi unsur dalam mencapai kesinambungan usaha (sustainability). Untuk itu AXA Mandiri berupaya untuk terus memperbaiki fungsi Tata Kelola Perusahaan dan selalu berkomitmen untuk melaksanakan Tata Kelola Perusahaan dengan sebaik–baiknya.
AXA Mandiri realize that GCG (Good Corporate Governance) are essential elements in improving the performance of the Company. We convinced that GCG help to provide value- added to its stakeholders and increase the regulatory compliance subject to legislation and become an element to achieve business continuity (sustainability). Therefore AXA Mandiri tries to improve continually the functions of Corporate Governance and always been committed to execute Good Corporate Governance in the best possible.
PRINSIP GCG AXA MANDIRI Dalam menjalankan kegiatan usaha, AXA Mandiri senantiasa berpijak pada prinsip GCG, dengan mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku serta senantiasa menjunjung standar etika tertinggi melalui implementasi prinsip Kewajaran dan Kesetaraan, Transparansi, dan Akuntabilitas.
AXA MANDIRI GCG PRINCIPLES In running its business activities, AXA Mandiri always stand on GCG principles in compliance with laws and regulations and constantly uphold the standards of the highest ethical principles through the implementation of the Fairness and Equality, Transparencies, and Accountability.
Prinsip Kewajaran dan Kesetaraan diterapkan dengan memberi perlakuan yang wajar dan setara kepada stakeholders. Hal ini antara lain diterapkan pada program promosi karyawan sesuai dengan kompetensi dan kinerja.
Fairness and Equality principles applied by giving a fair and equitable treatment to the stakeholders. This is applicable to promotional programs of employees according to competency and performance.
Prinsip Transparansi diterapkan melalui penyediaan informasi material dan relevan yang mudah diakses dan dipahami oleh stakeholders misalnya dalam penyampaian secara terbuka kepada publik tepat waktu dan akurat dengan cakupan sesuai yang telah ditetapkan.
Transparencies principles are applied by providing relevant information and material which is easily accessible and understandable to the stakeholders such as the submission publicly to the public timely and accurately in accordance with predetermined range.
Sedangkan prinsip Akuntabilitas diterapkan melalui penetapan tugas dan tanggungjawab yang jelas kepada semua karyawan selaras dengan visi, misi dan nilai perusahan. Selain itu memastikan adanya pengendalian internal yang efektif yang terlihat dari pembentukan Komisaris Independen dan Komite Audit. Selain itu AXA Mandiri mempunyai standar ukuran kinerja serta memiliki sistem penghargaan dan sanksi.
While the principle of accountability applied through the determination of duties and responsibilities which is clear to all employees in line with the vision, mission and company values??. In addition, ensure the existence of effective internal controls which is visible from establishment of Independent Commissioners and Audit Committee. Furthermore AXA Mandiri has performance measures, standards, reward and punishment system.
Penerapan Tata Kelola Perusahaan yang baik sebagai bentuk komitmen, aturan main, serta menjalankan praktik bisnis yang sehat dan beretika.
The application of good Corporate Governance as a commitment, rules of the game, and healthy business practices and ethics.
TUJUAN GCG Tujuan akhir dari Tata Kelola Perusahaan ini adalah mendorong tercapainya kesinambungan bisnis Perusahaan, mendorong pemberdayaan fungsi dan kemandirian Dewan Komisaris dan Direksi, mendorong agar Pemegang Saham, anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dalam membuat keputusan dan menjalankan tindakannya dilandasi oleh nilai moral yang tinggi dan patuh terhadap peraturan, mendorong kesadaran dan tanggung jawab sosial Perusahaan terhadap masyarakat, dan meningkatkan daya saing Perusahaan di pasar nasional maupun internasional.
OBJECTIVE OF GCG The ultimate goal of Good Corporate Governance is to encourage the achievement of company business continuity, encourage the empowerment and the independence functions of the Shareholders, the Board of Commissioners and Board of Directors in making decisions and execute actions based on high moral values ??and adhere to regulations, promote awareness and corporate social responsibility towards society, and enhance the competitiveness of companies in national and international markets.
Passion for Excellence
61
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Kiri ke kanan From left to right - Randy Lianggara, Inkawan D. Jusi, Sidharta Utama
LANDASAN GCG Penerapan GCG di AXA Mandiri didasarkan pada beberapa perundangan yang berlaku sebagai berikut:
BASIC OF GCG Implementation of GCG at AXA Mandiri is based on existing law is as follows:
a.
a.
Law No. 40 Year 2007 concerning Limited Liability Companies
b.
Law No. 2 Year 1992 on Insurance Business
c.
Government Regulation Number 73 Year 1992 concerning Insurance Business, as already amended several times, most recently by Government Regulation No. 81 Year 2008 regarding the Third Amendment of Government Regulation Number 73 of 1992 Concerning Insurance Business
d.
AXA Mandiri's Articles of Association
b. c.
d.
Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2008 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Pemerintah Nomor 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian Anggaran Dasar AXA Mandiri
STRUKTUR GCG Mekanisme pelaksanaan GCG di AXA Mandiri mengacu pada GCG Charter, yang antara lain mengatur Corporate Governance Structure, yang meliputi: Pemegang Saham; Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS); Dewan Komisaris; Komite-komite di bawah Dewan Komisaris; Dewan Pengawas Syariah; Direksi.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
GCG STRUCTURE The mechanism of GCG implementation in AXA Mandiri refers to GCG Charter, which are GCG Structure, include: Shareholders General Meeting of Shareholders (GMS); Board of Commissioners' Committees under the Board of Commissioners; Syariah Supervisory Board; the Board of Directors.
62
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
KOMISARIS Commissioners
Tugas utama Dewan Komisaris adalah untuk melakukan pengawasan sesuai dengan Anggaran Dasar atas kebijaksanaan Direksi, memberi nasihat kepada Direksi dalam menjalankan Perusahaan serta memberikan nasihat kepada Direksi serta memastikan penerapan praktek Good Corporate Governance pada seluruh tingkatan organisasi.
The Primary task of the Board of Commissioners is to conduct surveillance appropriate with the Articles of Association at the discretion of Board of Directors, giving advice the Board of Directors in carrying the Company and advise the Board of Directors to ensure that the implementation of good corporate governance were practiced at all levels of the organization.
Susunan Dewan Komisaris AXA Mandiri adalah:
AXA Mandiri Board of Commissioners is:
- Inkawan D. Jusi - Randy Lianggara - Sidharta Utama
- Inkawan D. Jusi - Randy Lianggara - Sidharta Utama
: Presiden Komisaris : Komisaris : Komisaris Independen
: : :
President Commissioner Commissioner Independent Commissioner
Independensi Dewan Komisaris Komposisi Dewan Komisaris yang terdiri atas 3 orang, dimana salah satunya merupakan Komisaris Independen dimaksudkan agar pengambilan keputusan dapat berjalan dengan efektif, tepat dan cepat. Dalam melaksanakan tugasnya, anggota Dewan Komisaris bersifat independen, tidak mempengaruhi atau dipengaruhi oleh pihak manapun.
The independence of the Board of Commissioners Board of Commissioners Compositions consists of three people, one of which is Independent Commissioner who are intended to be effective as decision-maker and as decision-maker. In performing their duties, members of the Board of Commissioner are expected to be independent, does not affect influenced by any party.
Tanggung Jawab dan Kewajiban Dewan Komisaris Perusahaan adalah sebagai berikut:
Responsibilities and Duties of the Board of Commissioners are as follows:
1.
1.
2.
3.
4.
D ewan Komisar is ber tanggung jawab ter hadap terlaksananya tugas Dewan Komisaris sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan secara efektif dan efisien serta terpeliharanya efektivitas komunikasi antara Dewan Komisaris dengan Direksi, Auditor Eksternal dan Otoritas Pengawas. Dewan Komisaris bertanggung jawab dalam mematuhi ketentuan perundangundangan yang berlaku serta memantau efektivitas praktik Good Corporate Governance. Dewan Komisaris memiliki Tata Tertib Dewan Komisaris yang mengikat dan ditaati oleh semua anggota Dewan Komisaris yang antara lain mengatur Rapat Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dilarang memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan, atau kelompok usahanya dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
2.
3.
4.
Board of Commissioners is responsible for the implementation of the duties of the Board of Commissioners as set forth in the Articles of Association to effectively and efficiently as well as maintaining the effectiveness of communication between the Board of Commissioners with the Board of Directors, External Auditors and the Supervisory Authority. Board of Commissioners is responsible to comply with the statutory provisions applicable as well as monitor the effectiveness of good corporate governance practices. Board of Commissioners has Standing Orders Board of Commissioners that binds and be obeyed by all members of the Board of Commissioners, among others, set the Board of Commissioners. Board of Commissioners are prohibited from utilizing Company for personal, family, company or business group in a manner contrary with laws and regulations.
Rapat Dewan Komisaris Menurut pasal 18 Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Dewan Komisaris diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, atau setiap saat apabila dianggap perlu. Rapat Dewan Komisaris juga dapat diadakan setiap waktu bilamana dianggap perlu oleh Presiden Komisaris, seorang atau lebih anggota Komisaris, atau atas permintaan tertulis seorang atau lebih anggota Direksi.
Board of Commissioners Meeting According to article 18 of the Articles of Association, Board of Commissioners meeting should be held at least 1 (one) time in 3 (three) months, or at any time if deemed necessary. Board of Commissioners Meetings may also be held at any time if deemed necessary by the Chairman, one or more members of the Commissioner, or upon written request of one or more members of the Board of Directors.
Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Sepanjang tahun 2011, Dewan Komisaris telah me nyelenggarakan sembilan kali rapat, dengan jumlah kehadiran masing-masing anggota Dewan Komisaris sebagai berikut:
The presence of the Board of Commissioners Throughout the year 2011, the Board of Commissioners held nine meetings, the attendance of each member of the Board of Commissioners are as follows:
Passion for Excellence
63
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Nama Name
Jabatan Position
Kehadiran Attendance
%
Inkawan D. Jusi
Presiden Komisaris President Commissioner
9
100
Randy Lianggara
Komisaris Commissioner
9
100
Sidharta Utama**
Komisaris Independen Commissioner Independent
2
22,2
** (mengikuti rapat sejak November 2011 setelah pengangkatan sebagai Dewan Komisaris) ** (Attend the meeting since November 2011 after the appointment of a Board of Commissioners)
Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Dalam menjalankan fungsinya sebagai pengawas perusahaan, selama tahun 2011 Dewan Komisaris secara aktif terus memberikan arahan untuk kemajuan Perusahaan. Beberapa arahan yang disampaikan oleh Dewan Komisaris selama tahun 2011 adalah:
Board of Commissioners Task implementation In carrying out its functions as supervisor, during 2011 the Board of Commissioners actively continue to provide guidance for the advancement of the Company. Several referrals presented by the Board of Commissioners are:
1.
1.
2.
3.
Kinerja Perusahaan yang sangat baik di tahun 2011 perlu dipertahankan dan ditingkatkan agar dapat memenuhi aspirasinya menjadi perusahaan asuransi nomor satu di Indonesia. Review terhadap hasil audit report perlu dilakukan secara berkala untuk memonitor pencapaian perusahaan serta memastikan bahwa setiap keputusan dan tindakan yang diambil telah sesuai dengan ketentuan GCG. Melihat perkembangan banyaknya pemain asing yang mulai masuk di pasar asuransi Indonesia dengan model bisnis bancassurance, maka AXA Mandiri perlu untuk mengembangkan strategi inisiatif, antara lain dengan meningkatkan brand awareness AXA Mandiri, serta mengkaji opsi perluasan kerja sama bancassurance baik di internal Bank Mandiri maupun kolaborasi dengan bank lain.
2.
3.
The Company showed a very good performance in 2011 and should be maintained and enhanced in order to fulfill its aspirations to be the number one insurance the company in Indonesia. Review of the audit report needs to be done periodically to monitor the achievement of company and ensure that every decision and action taken in accordance with the provisions of GCG. Viewing the growth of foreign players who started in insurance market in Indonesia in bancassurance business model, hence AXA Mandiri need to develop a strategy , such as increasing the awareness of AXA Mandiri, as well as reviewing options of cooperation between the expansion of bancassurance both internal and collaboration with Bank Mandiri other banks.
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS AXA Mandiri membentuk 4 (empat) komite di bawah Dewan Komisaris yaitu Komite Audit dan Compliance, Komite Remunerasi dan Nominasi, Komite Pemantau Risiko, dan Komite GCG.
COMMITTEE UNDER THE BOARD OF COMMISSIONERS AXA Mandiri forming 4 (four) committee under the Board of Commissioners Audit and the Compliance Committees, Remuneration Committees and Nomination Committee, Risk Monitoring, and Corporate Governance Committees.
Komite Audit & Compliance Komite Audit dan Compliance dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektivitas pemeriksaan oleh auditor eksternal dan internal.
Audit & Compliance Committee Audit and the Compliance Committees was established to assist the BOC in carrying out supervisory functions on matters related to the financial information, internal control systems and effectiveness of examinations by external and internal auditors.
Susunan Komite Audit dan Compliance Ketua : Sidharta Utama Anggota : Inkawan D. Jusi Anggota : Randy Lianggara Sekretaris : Head of Internal Audit (ex officio) – non voting member
Compliance Composition of Audit and Compliance Committee Chairman : Sidharta Utama Member : Inkawan D. Jusi Member : Randy Lianggara Secretary : Head of Internal Audit (ex officio) – non voting member
Tugas dan Tangung Jawab Komite Audit dan Compliance Komite Audit dan Compliance bertugas dan bertanggung jawab untuk memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris mengenai laporan dan atau hal-hal lain yang disampaikan Direksi, serta mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Dewan Komisaris, dengan cara:
Duties and responsibilities of Audit and Compliance Committee Audit and Compliance Committee in charge of and responsible to give an opinion to Board of Commissioners regarding reports and or other things presented the Board of Directors, as well as identify issues that require attention of the Board of Commissioner, in a way: 1. Conducting a review and monitoring all financial information presented by the management. 2. Conducting a review and monitoring of the effectiveness of internal control or internal control or internal control. 3. Conducting the review and monitoring of the effective of the inspection by the Internal Audit Unit.
1. 2. 3.
Melakukan penelaahan dan pemantauan atas semua informasi keuangan yang disajikan Manajemen. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektivitas pelaksanaan pengendalian intern atau internal control. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas efektivitas pelaksanaan hasil pemeriksaan oleh Unit Internal Audit.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
64
profil perusahaan company profile
4.
5. 6. 7.
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
Melakukan penelaahan dan pemantauan atas: a. Independensi dan obyektivitas Kantor Akuntan Publik (KAP) yang akan menjadi vendor. b. Biaya jasa Audit dan cakupan Audit yang diajukan oleh KAP terpilih. c. Pelaksanaan perkembangan Audit yang dilakukan oleh KAP. d. Laporan hasil Audit yang disampaikan oleh KAP. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku. Melakukan penelaahan dan pemantauan serta melaporkan berbagai risiko yang potensial akan terjadi. Melakukan penelaahan dan pemantauan atas pelaksanaan tindak lanjut oleh Manajemen yang berkaitan dengan temuan hasil pemeriksaan Unit Internal Audit, Kantor Akuntan Publik, dan Badan Pengawas Pasar Modal Lembaga Keuangan.
Pelaksanaan Rapat Komite Audit & Compliance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
4.
Conducting review and monitoring the: a. The Independency and objectivity of Public Accountant (KAP), which will be a vendor. b. Audit costs and scope of services proposed by selected KAP c. Implementation of development were conducted by KAP. d. Result of Audit Report presented by KAP
5.
Conducting the review and monitoring the compliance with laws and regulations in force. Conduct the review and monitoring and reporting of potential risks may be occurred. Reviewing and monitoring the implementation of the follow up by the management related to findings from the Internal Audit Unit investigation, the Office of Public Accountants, Bapepam and Financial Institutions.
6. 7.
Implementation of the Audit & Compliance Committee Meeting
Nama Name
Jabatan Position
Kehadiran Attendance
%
Sidharta Utama*
Ketua Chairman
2
50
Inkawan D. Jusi
Anggota Member
3
75
Randy Lianggara
Anggota Member
4
100
* Baru efektif menjabat sebagai Ketua Komite Audit & Compliance sejak Juni 2011 * New Chairman of the Audit & Compliance Committee effective since June 2011
Komite Remunerasi & Nominasi Komite ini dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan penetapan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi dan Pejabat Eksekutif.
Remuneration & Nomination Committee This Committee was established to assist the BOC in performing supervisory functions on matters related to the determination of qualifications and the process of nomination and remuneration of the Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board, the Board of Directors and Executive Officers.
Susunan Komite Remunerasi & Nominasi Ketua : Randy Lianggara Anggota : Inkawan D. Jusi Sekretaris : Head of Human Resources (ex officio) – non voting member
Composition of the Remuneration & Nomination Chairman : Randy Lianggara Member : Inkawan D. Jusi Secretary : Head of Human Resources (ex officio) – non voting member
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Remunerasi dan Nominasi Komite Remunerasi dan Nominasi memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
Duties and Responsibilities of the Remuneration and Nomination Committee Remuneration and Nomination Committee has the duties and responsibilities are as follows:
1.
1.
2.
3. 4. 5.
6.
Menyusun konsep dan analisa yang berhubungan dengan fungsi Komite Remunerasi dan Nominasi. Membantu Dewan Komisaris untuk memberik an rekomendasi tentang jumlah anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi. Membantu Dewan Komisaris dalam penetapan Kebijakan Umum sumber daya manusia. Merekomendasikan persetujuan perubahan struktur organisasi sampai dengan satu tingkat di bawah Direksi. Membantu Dewan Komisaris memperoleh dan menganalisa data bakal calon pejabat satu tingkat di bawah Direksi setiap enam bulan dan setiap waktu jika ada perubahan. Memiliki database calon-calon Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi.
Passion for Excellence
2.
3. 4. 5.
6.
Compiling the concept and analysis relating to the functions of the Remuneration and Nomination Committee. Assist the Board to provide recommendations on the number of members of Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board and the Board of Directors. Assist the Board in setting human resources general policy. Recommend approval organizational changes up to one level below the Board of Directors. To assist the Board of commissioners to obtain and analyze data of candidates under the Board of Directors every six months and every time when changes are made. Has database of candidates for the Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board and the Board of Directors.
65
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
7.
Melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai : a. Kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. b. Kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai secara keseluruhan untuk disampaikan kepada Direksi. 8. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem serta prosedur pemilihan dan/atau penggantian anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 9. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, dan Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada Rapat Umum Pemegang Saham. 10. Memberikan rekomendasi mengenai pihak independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Compliance, Komite Pemantau Resiko dan Komite Good Corporate Governance.
7.
Evaluate the remuneration policy and give recommendations to Board of Commissioners on: a. Remuneration policy for the Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board and the Board of Directors to be submitted to the General Meeting of Shareholders. b. Remuneration policy for Executive Officers and employees as a whole to be submitted to the Board.
8.
Prepare and provide recommendations regarding the system and selection procedures and / or replacement of members of Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board and Board of Directors to the Board of Commissioners and should be submitted to the General Meeting of Shareholders. 9. Giving recommendations on candidates for the Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board and the Board of Directors to Board of Commissioners to be submitted to the General Meeting of Shareholders. 10. Giving recommendations on the independent party who will be a member of the Audit and Compliance, Risk Monitoring Committee and the Committee on Good Corporate Governance.
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terkait dengan kebijakan risiko usaha yang dijalankan perusahaan untuk meningkatkan shareholder value.
Risk Monitoring Committee Risk Monitoring Committee was established to assist the BOC in performing supervisory functions related to policy risks a business carried on the company to increase shareholder value.
Susunan Komite Manajemen Risiko Ketua : Inkawan D. Jusi Anggota : Randy Lianggara Anggota : Shidarta Utama Sekretaris : Head of Performance & Risk Management (ex officio) – non voting member
Risk Management Committees composition Chairman : Inkawan D. Jusi Member : Randy Lianggara Member : Shidarta Utama Secretary : Head of Performance & Risk Management (ex officio) – non voting member
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Pemantau Risiko Pemantau Risiko menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut:
Duties and Responsibilities of the Risk Monitoring Committee Risk Monitoring duties and responsibilities are as follows:
1.
1.
2.
3.
4.
5. 6.
Memberikan masukan kepada Dewan Komisaris dalam penyusunan dan perbaikan kebijakan manajemen risiko yang berkaitan dengan pengendalian risiko di bidang pengelolaan aset & kewajiban, likuiditas serta operasional sebelum mendapat persetujuan Dewan Komisaris. Mendiskusikan dengan Direksi atau unit kerja terkait dengan manajemen risiko, menguji pelaksanaan kebijakan manajemen risiko dan membahasnya dalam rapat Dewan Komisaris atau rapat gabungan Dewan Komisaris dan Direksi. Mempelajari dan mengk aji ulang kebijak an dan peraturanperaturan internal tentang kebijakan manajemen risiko. Mempertimbangkan aspek risiko produk dan perubahan keadaaan atau kejadian yang berasal dari internal maupun eksternal Perusahaan. Secara periodik mengkaji manajemen risiko dan pedoman pelaksanaan dan penyesuaiannya. Mengkaji konsep laporan triwulanan profil risiko Perusahaan serta menyampaikan masukan kepada Dewan Komisaris atas hal-hal yang perlu didiskusikan lebih lanjut
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
2.
Give inputs to the Board of Commissioners in formulating and improving risk management policy related to controlling risks in the areas of asset & liability management, liquidity and operational prior to getting approval of the Board of Commissioners. Discussing with the Board of Directors or a unit of work associated with the risk management, test execution and risk management policies in the meeting of the Board of Commissioners or a joint meeting of the Board.
3.
Studying and reviewing the policies and internal regulations on risk management policies.
4.
Considering the aspects of risk products and changes in circumstances or events that derived from internal and external company. Periodically review the risk management and the adjustment of the implementation guidance Examines the concept in quarterly reports of the Company's risk profile and submit the feedback to Board of Commissioners on matters that need to be discussed further with the Board of Directors.
5. 6.
66
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
Komite Pemantau Risiko juga bekerja sama dengan Komite Audit dan Compliance mengadakan rapat gabungan dengan mengundang pihak-pihak terkait dalam masalah risiko yang akan dibahas. Kajian-kajian yang dilakukan oleh Komite Pemantau Risiko antara lain: 1.
2. 3.
4.
5.
Melakuk an review terhadap kebijak an-kebijak an operasiona Perusahaan sehingga bisa mencegah atau meminimalisasi terjadinya fraud. Mengukur potensi risiko hukum dan melakukan pencegahannya. Memperbaiki secara berkala hal-hal penting yang belum sesuai dengan peraturan baru yang dikeluarkan oleh regulator. Memastikan bahwa Perusahaan memiliki kebijakan evaluasi kinerja bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang pelaksanaannya dilakukan secara transparan, dan dikaitkan dengan paket dan struktur remunerasinya. Memastikan bahwa anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi memiliki komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest), perangkapan jabatan, dan perilaku insider trading sebagaimana dilarang oleh peraturan perundangundangan yang berlaku.
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Risk Monitoring Committee also works closely with the Audit and the Compliance Committee holding a joint meeting by inviting the parties involved in risk issues to be discussed.Studies conducted by the Risk Management Committee include: 1.
Conduct Company's operational policies that can prevent or minimizing the occurrence of fraud.
2.
Measure the potential of legal risk and perform prevention.
3.
Periodically fix the important things that are not suitable with the new regulations issued by the regulator.
4.
To make sure that the Company has a policy of performance evaluation for each member of the Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board, Board of Directors and Executive Officers in the implementation that should be done trans arently, and is associated with the package and the structure of their remuneration. To make sure that member of the Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board and Board of Directors has committed to avoid any conflict of interest, multiple p as prohibited by positions, and behavior of insider trading laws and regulations.
5.
Komite Good Corporate Governance Komite Good Corporate Governance dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan terkait dengan memperkuat implementasi prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG ) yang dijalankan Perusahaan untuk meningkatkan shareholder value.
Good Corporate Governance Committee Good Corporate Governance Committee was established to assist the BOC in carrying out oversight the functions related to strengthen the implementation of the principles of Good Corporate Governance (GCG), which is executed by the Company to increase shareholder value.
Susunan Komite Good Corporate Governance Ketua : Inkawan D. Jusi Anggota : Randy Lianggara Anggota : Shidarta Utama Sekretaris : Head of Performance & Risk Management (ex officio) – non voting member
Composition of Good Corporate Governance Committee Chairman : Inkawan D. Jusi Member : Randy Lianggara Member : Shidarta Utama Secretary : Head of Performance & Risk Management (ex officio) – non voting member
Tugas dan Tanggung Jawab Komite GCG Komite GCG menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sebagai berikut: 1. Merekomendasikan kepada Dewan Komisaris mengenai arah kebijakan dan perbaikan implementasi prinsip-prinsip GCG yang dapat diterapkan di dalam Perusahaan. 2. Mengawasi efektivitas implementasi GCG yang dilakukan oleh Direksi dalam upaya membangun Corporate Image serta budaya patuh (sense of complying) yang dilaksanakan oleh seluruh jajaran Perusahaan di setiap unit kerja secara total ( Total Quality Compliance /TQC) sehingga memberikan iklim bisnis yang sehat dan lingkungan kerja yang kondusif. 3. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris terkait dengan kewajiban Perusahaan dalam memperhatikan dan mengakomodasi kepentingan Pemegang Saham Minoritas (Minority Shareholder) dengan berpedoman pada peraturan perundang-undangan yang berlaku. 4. Memastikan bahwa proses nominasi calon Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi, dan Pejabat Eksekutif telah dilaksanakan berdasarkan kualifikasi yang jelas, proses seleksi yang transparan serta memenuhi ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
GCG Duties and Responsibilities GCG Committee duties and responsibilities are as follows:
Passion for Excellence
1.
2.
3.
4.
Recommend the Board of Commissioners regarding policy directions and implementation of GCG principles that can be applied within the Company. Supervise the effectiveness of the implementation of GCG carried by the Board of Directors in an effort to build Corporate Image , and obey the culture (sense of complying) carried out by all levels of the Company in every unit of work totally (Total Quality Compliance / TQC) thereby providing a healthy business climate and favorable working environment. Provide recommendations to the Board of Commissioners related to the obligations in considering and accommodating the interests of minority shareholders (Minority Shareholder) by referring to legislation and regulations in force. Ensuring that the Board of Commissioners nomination process, Syariah Supervisory Board, Board of Directors and Executive Officers have been implemented based on the qualifications of clear, transparent selection process and comply with legislation and regulations.
67
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
5.
6.
7.
8.
Memastikan bahwa Perusahaan memiliki kebijakan evaluasi kinerja bagi masing-masing anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah, Direksi dan Pejabat Eksekutif yang pelaksanaannya dilakukan secara transparan, dan dikaitkan dengan paket dan struktur remunerasinya. Memastikan bahwa anggota Dewan Komisaris, Dewan Pengawas Syariah dan Direksi memiliki komitmen untuk menghindari segala bentuk benturan kepentingan (conflict of interest), perangkapan jabatan, dan perilaku insider trading sebagaimana dilarang oleh peraturan perundangundangan yang berlaku. Menjaga rahasia Perusahaan dan kerahasiaan atas seluruh dokumen dan segala sesuatu yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas Komite. Melaporkan hasil kegiatan Komite GCG kepada Dewan Komisaris untuk dituangkan dalam Laporan Tahunan Perusahaan.
5.
6.
7.
8.
Ensuring that the Company has policies of performance evaluation for each member of the Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board, the Board of Directors and Executive Officers, the implementation is done transparently, and linked to the structure of their remuneration package. Ensure that members of the Board of Commissioners, Syariah Supervisory Board and the Board of Directors has committed to avoid any kind of conflict of interest, double positions, and conduct insider trading as prohibited by laws and regulations. Keep Company's secrecy and confidentiality on all documents and anything related to the performance of duties of the Committee. Reported GCG activities results to the Board of Commissioners to be set forth in Company's Annual Report.
Dewan Pengawas Syariah Dewan Pengawas Syariah merupakan organisasi perusahaan yang bertugas untuk melakukan pengawasan dan memberikan masukan kepada Direksi berkenaan dengan pelaksanaan prinsip-prinsip syariah Islam dalam setiap aktivitas pemasaran produk-produknya.
Syariah Supervisory Board Syariah Supervisory Board is in charge of the organization to conduct surveillance and giving input to the Board of Directors with respect to the implementation of Islamic Syariah principles in any marketing activities of its products.
Komposisi Dewan Pengawas Syariah Berdasarkan RUPS tanggal 13 Mei 2011 , susunan dan komposisi Dewan Pengawas Syariah Perusahaan adalah sebagai berikut:
Syariah Supervisory Board composition. Based on May 13, 2011 RUPS, the structure and composition of the Syariah Supervisory Board are as follows:
Ketua Anggota Anggota
Chairman Member Member
: Hj. Huzaemah T. Yanggo : H. Zainut Tauhid Sa'adi : Kanny Hidayat Y.
: Hj. Huzaemah T. Yanggo : H. Zainut Tauhid Sa'adi : Kanny Hidayat Y.
Independensi Dewan Pengawas Syariah Di antara anggota Dewan Pengawas Syariah tidak ada hubungan keluarga, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, anggota Dewan Pengawas Syariah bertindak secara mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pihak manapun.
The independence of the Syariah Supervisory Board Members of Syariah Supervisory Board are not related each other, either directly or indirectly, in carrying out their functions and duties, members of Syariah Supervisory Board act independently, not affected or influenced by any party.
Tugas dan Kewenangan Dewan Pengawas Syariah Tugas dan kewenangan Dewan Pengawas Syariah adalah sebagai berikut: 1. Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab terhadap terlaksananya tugas pengawasan dan pemberian nasihat kepada Direksi agar Perusahaan dijalankan berdasarkan prinsip syariah dan sebagaimana dimaksud dalam Anggaran Dasar Perusahaan. 2. Dewan Pengawas Syariah bertanggung jawab dalam mematuhi ketentuan perundang-undangan yang berlaku serta memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance.
Duties and authority of the Syariah Supervisory Board Duties and authority of the Syariah Supervisory Board are as follows: 1. Syariah Supervisory Board is responsible for the implementation of supervisory duties and the provision of advice to the Board of Directors of the Company in order to be run based on Islamic principles and as set forth in the Articles of Association. 2. Syariah Supervisory Board is responsible to comply with the statutory provisions applicable as well as monitor the effectiveness of the practice of good corporate governance.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
68
profil perusahaan company profile
3.
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
Dewan Pengawas Syariah dilarang memanfaatkan Perusahaan untuk kepentingan pribadi, keluarga, perusahaan atau kelompok usahanya dengan cara yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
3.
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Sharia Supervisory Board are prohibited from utilizing Company for personal, family, company or business group in a manner contrary to the laws and regulations.
Pelaksanaan Tugas dan Kewenangan DPS Selama tahun 2011, DPS telah melakukan pengawasan prinsip syariah sebagai berikut: 1. Memberikan masukan bahwa produk dan layanan perusahaan telah sesuai dengan fatwa yang dikeluarkan Dewan Syariah Nasional (DSN). 2. Memberikan masukan dan opini pada seluruh pedoman kerja operasional dan manual produk Perusahaan.
Duties and Authority of DPS implementation During year 2011, has conducted surveillance Syariah principles as follows: 1. Giving input that that company's products and services suited with fatwa issued by the Council of National Sharia (DSN). 2. Giving opinion and advice in on all working Guidelines and operational Company's manual products.
Tugas dan Wewenang Dewan Pengawas Syariah Dewan pengawas syariah melakukan tugas dan tanggung jawab dengan memberikan nasihat dan saran kepada Direksi serta mengawasi ketiagan Perseroan yang dilakukan berdasarkan prinsip syariah agar sesuai dengan prinsip syariah yang berlaku.
Duties and Authorities of Sharia Supervisory Board Syariah super visor y board per form the task and responsibilities by giving counsel and advice to Board of Directors and overseeing the activities of the Company which is based on Syariah to conform with applied Islamic principles.
Passion for Excellence
69
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Kiri ke kanan From left to right Kuki Kadarisman, Wiroyo Karsono, Iwan Pasila
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
70
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
DIREKSI Director
Tugas utama Direksi adalah bertindak dan mewakili untuk dan atas nama Perusahaan. Direksi bertanggung jawab penuh dalam melaksanakan tugasnya untuk kepentingan Perusahaan dalam mencapai visi dan misi Perusahaan. Direksi juga menjadi kunci bagi keberlangsungan aktivitas serta operasional perusahaan, memastikan kinerja optimal dan nilai tambah optimal bagi pemegang saham.
The main task of the Board of Directors is to act and represent for and on behalf of the Company. Board of Directors takes full responsibility in performing their duties for the sake of the Company in achieving vision and mission of the Company. Board of Directors is also being the key for the sustainability of the activities and operations, ensuring optimal performance and optimal added value for the shareholders.
Berdasarkan RUPS tanggal 7 Juli 2010 susunan dan komposisi Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Based on the Annual General Meeting (RUPS) dated July 7, 2010 the composition of the Board of Directors of the Company are as follows: Albertus Wiroyo Karsono : President Director Kuki Kadarisman : Director Iwan Pasila : Director
Wiroyo Karsono Kuki Kadarisman Iwan Pasila
: Presiden Direktur : Direktur : Direktur
Independensi Direksi Di antara anggota Direksi tidak ada hubungan keluarga, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya, anggota Direksi bertindak secara mandiri, tidak dipengaruhi atau mempengaruhi pihak mana pun.
The independence of Board of Directors Directors are not related, directly or indirectly. In performing its functions and duties, members of the Board of Directors act independently, not affected or influenced any party.
Tugas dan Wewenang Direksi Direksi berhak mewakili perseroan didalam dan diluar Pengadilan tentang segala hal dan dalam segala kejadian, mengikat perseroan dengan pihak lain dan pihak lain dengan perseroan, serta menjalankan segala tindakan baik yang mengenai kepengurusan maupun kepemilikan.
Board of Directors Duties and Authority The Board of Directors is entitled to represent the company inside and outside the court in all matters and in any event, bind the company with other party and other parties with the company, and to execute any actions concerning both the management and ownership.
Tugas dan kewenangan Presiden Direktur 1. Memimpin pelaksanaan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan dan tujuan Perusahaan. 2. Menjadi koordinator dari seluruh anggota Direksi yang lain dalam melaksanakan tugas dan wewenang Direksi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 3. Mengkoordinir Unit Internal Audit, Operation, Marketing & Distribution Support, Bancassurance Academy, dan Human Capital untuk menjamin kelancaran aktivitas operasional Perusahaan.
President Director's Duties and Authority 1. Lead the implementation of management of the Company for the sake and objectives of the Company. 2. Being the coordinator of all other members of the Board of Directors in implementing duties and authority of the Board of Directors in accordance with that specified in the Articles of Association. 3. Coordinate the Internal Audit Unit, Operations, Marketing & Distribution Support, Bancassurance Academy and Human Resources and to ensure smooth operational activities of the Company.
Tugas dan Kewenangan Direktur Pemasaran 1. Melaksanakan tugas dan kewenangan Direksi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 2. Mengkoordinir kegiatan pemasaran Perusahaan agar dapat mencapai target yang telah ditetapkan. 3. Mengkoordinir Unit Business Development untuk menggali dan mengoptimalkan saluran pemasaran alternatif.
Marketing Director's Duties and Authority 1. Carry out the duties and authorities of the Board of Directors in accordance with which is stipulated in the Articles of Association. 2. Coordinated marketing activities of the Company in order to achieve the financial targets that have been set. 3. Coordinated Unit Business Development to explore and optimize alternative marketing tract.
Passion for Excellence
71
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Tugas dan Kewenangan Direktur Keuangan 1. Melaksanakan tugas dan kewenangan Direksi sesuai dengan yang ditetapkan dalam Anggaran Dasar. 2. Mengkoordinir aktivitas keuangan Perusahaan agar dapat mencapai target keuangan yang telah ditetapkan. 3.
Mengkoordinir Unit Performance & Risk Management, Financial Controller Business Analyst, Actuary & Product Development, Legal, dan Procurement untuk mendukung operasional perusahaan.
Rapat Direksi Menurut pasal 18 Anggaran Dasar Perusahaan, Rapat Direksi diselenggarakan minimal 1 (satu) kali dalam 3 (tiga) bulan, atau setiap saat apabila dianggap perlu. Selama tahun 2011 Rapat Direksi dilaksanakan sebanyak 37 kali dengan rincian sebagai berikut:
Nama Name
Finance Director's Duties and Authority 1. Carry out the duties and authorities of the Board of Directors in accordance with which is stipulated in the Articles of Association. 2. Coordinated financial activities of the Company in order to achieve the financial targets that have been set. 3. Coordinated Unit Performance & Risk Management, Financial Controller, Business Analyst, Actuar y & Product Development, Legal, and Procurement to support the Company's operations. Boards of Directors Meetings According to article 18 of the Articles of Association, the Board of Directors Meeting held at least 1 (one) time in 3 (three) months, or at any time if deemed necessary. During 2011 the Board of Directors Meeting held as much 37 times are as follows:
Jabatan Position
Kehadiran Attendance
%
Wiroyo Karsono
Presiden Direktur
37
100
Kuki Kadarisman
Direktur
35
94,6
Iwan Pasila
Direktur
36
97,3
Program Pelatihan Direksi Dalam rangka meningkatkan kemampuan dan wawasan, di tahun 2011 anggota Direksi telah mengikuti seminar, workshop, dan kegiatan pelatihan lain sebagai berikut:
No.
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Directors' Training Program In order to improve the ability and knowledge, in year 2011 member of the Board of Directors has been following seminars, workshops and other training activities as follows:
Training/Seminar/Workshop
Penyelenggara Attendance
Seminar Satu Hari betema Syariah Insurance
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI)
One-Day Seminar “Syariah Insurance”
Life Insurance Association (AAJI)
Workshop Pedoman Penerapan Manajemen Risiko Berbasis GCG
Bank Indonesia
Workshop on Management Risk-Based Guidelines to be applied based on GCG
Bank Indonesia
Anti Money Laundring Workshop
Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan(PPATK)
Anti Money Laundring Workshop
Financial Transaction and Analysis Report Center (PPATK)
International Conference & 2011 PAI Congress
Persatuan Aktuaris Indonesia (PAI)
International Conference & 2011 PAI Congress
Indonesian Actuaries Union (PAI)
Sosialisasi PSAK 28 Sosialisasi PSAK 28
Biro Perasuransian / Departemen Keuangan
Socializing PSAK 28
Insurance Bureau / Department of Finance
Seminar dengan topic “Era Baru Pengawasan Sektor Keuangan yang Terintegrasi”
Biro Perasuransian / Departemen Keuangan
Seminar: "New Era that oversights the Integrated Financial Sector
Insurance Bureau / Department of Finance
SEKRETARIS PERUSAHAAN Untuk mewakili Perusahaan dalam berinteraksi dengan stakeholder, Perusahaan diwakili oleh Direktur Keuangan yang dalam hal ini juga berperan sebagai Sekretaris Perusahaan. Selain fungsi yang telah disebutkan di atas, Sekretaris Perusahaan juga berfungsi untuk memastikan bahwa seluruh aktivitas Perusahaan telah sesuai dengan prosedur internal perusahaan serta peraturan perundang-undangan yang berlaku.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
COMPANY'S SECRETARY To represent the Company in interacting with the stakeholders, the Company represented by the Director of Finance which in this case also acts as Corporate Secretary. Besides the functions mentioned above, Corporate Secretary also serve to ensure that the entire activities of the Company appropriate with internal procedures and regulations in force.
72
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
PENGENDALIAN INTERNAL Internal Control
Seiring dengan perkembangan usaha perusahaan yang terus ber tumbuh, perusahaan menilai perlu dilakukannya pengendalian internal secara menyeluruh dan terintegrasi. Fungsi pelaksanaan pengendalian internal dilakukan oleh Unit Internal Audit .
Along with the development of the Company's business that continues to grow, the Company needs to assess the internal controls and integrates the overall. The implementation of the internal functions control made by the Internal Audit Unit.
Tugas dan Kewenangan Unit Internal Audit Menurut Internal Audit Charter , tugas dan kewenangan Unit Internal Audit adalah sebagai berikut: 1. Membuat pelaksanaan audit tahunan 2. Melaporkan hasil pelaksanaan audit kepada Komite Audit dan Compliance, serta membuat rekomendasi perbaikan 3. Berkoordinasi dengan auditor eksternal dalam pelaksanaan audit, apabila ada atau diperlukan, untuk memastikan efektivitas pelaksanaan audit.
Unit Internal Control Duties and Authority In accordance with Internal Audit Charter, Control Duties and Authority of Internal Audit Unit are as follow: 1. Manage yearly audit Implementation 2. Report Implementation of Audit and Compliance Result, and manage revision of recommendation. 3. Coordinate with external auditors within the audit, if applicable or is required, to ensure the effectiveness of the audit.
MANAJEMEN RISIKO Sebagai perusahaan joint venture, AXA Mandiri mengadopsi dan mengembangkan pengelolaan risiko yang dimiliki oleh AXA Group dan Bank Mandiri. Dalam mengelola risiko, diterapkan konsep '3 lines of defense', yaitu: (i) garis pertahanan pertama, yakni pihak Manajemen dan Karyawan yang bertanggung dalam mengelola risiko usaha dalam kegiatan sehari-hari; (ii) garis pertahanan kedua, yakni Unit Manajemen Risiko dan Kepatuhan yang bertanggung jawab atas pengelolaan semua risiko di tingkat Perusahaan, memastikan penerapan kerangka kerja kepatuhan, serta pemantauan terhadap proses-proses kerja; dan (iii) garis pertahanan ketiga, yakni Audit Internal yang bertanggung jawab untuk memastikan bahwa disain dan implementasi manajemen risiko perusahaan sudah sesuai dengan arahan dan kebijakan AXA Group.
MANAGEMENT RISK As a joint venture company, AXA Mandiri adopts and develops risk management which is owned by AXA Group and Bank Mandiri. managing risk, is applied 3 lines of Defense concepts: (I) first line defense, Management and Employees are responsible in managing business risks in everyday activities, (ii) second line defense, Risk Management and Compliance Unit are in charge for managing all risks in the company, ensuring the implementation of framework of compliance, and monitoring working processes, and (iii) third line defense, namely Internal Audit is responsible to ensure that the design and implementation of Company's risk management is in accordance with the direction and policy given by AXA Group.
Dalam menjalankan usaha asuransi, beberapa jenis risiko utama yang dipantau adalah risiko asuransi, risiko investasi, risiko strategis, dan risiko operasional. Pemantauan terhadap setiap jenis risiko ini adalah sebagai berikut:
In carrying the insurance business, some types of the major risks to be monitored is the risk of insurance, investment risk, strategic risk and operational risk. Monitoring of each types of risk are as follows:
Risiko Asuransi Pemantauan risiko dilakukan melalui penggunaan asumsi aktuaria yang diperbaharui secara berkala. Perusahaan melakukan proses annual review untuk semua asumsi aktuaria yang digunakan dalam menetapkan pricing suatu produk asuransi jiwa. Selain itu, terdapat tahapan persetujuan suatu produk baru melalui Local Product Management Committee (LPMC) dan Regional Product Approval Committee (RPAC). Kedua komite ini melakukan pertemuan rutin tiap bulan atau secara adhoc apabila dipandang perlu.
Insurance Risk Risk monitoring is done by using actuarial assumptions that are updated regularly. Processes of Company's annual review to all actuarial assumptions are used to determining the pricing of a life insurance product. In addition, stages of approval for a new product through the Local Product Management Committee (LPMC) and Regional Product Approval Committee (RPAC). Both committees meet regularly every month or on ad-hoc if deemed necessary.
Risiko Investasi Pemantauan risiko investasi dilakukan melalui review posisi kekayaan dan kewajiban tiap bulan. Beberapa skenario Stress Testing dilakukan untuk melihat dampak perubahan risk-free rate, corporate spread, dan equities return terhadap posisi RBC (Risk Based Capital) Perusahaan. Stress Testing ini dilakukan untuk melihat apakah dalam berbagai skenario dimaksud kekayaan Perusahaan dapat memenuhi kewajiban dan persyaratan modal minimum perusahaan. Proses monitoring dilakukan melalui Local Management Investment Committee (LMIC).
Investment Risk Investment risk monitoring is done through reviews on the position of wealth and obligations every month. Several scenarios Stress Testing was done to see the impact of changes in risk-free rate, corporate spreads and equities return to the position of RBC (Risk Based Capital) of the Company. Stress Testing is conducted to see if the various scenarios mentioned by the Company can fulfill the obligations of wealth and the corporate minimum capital requirements. Process monitoring is done through Local Management Investment Committee (LMIC).
Passion for Excellence
73
Tata Kelola Perusahaan yang Baik Good Corporate Governance
Risiko Strategis Pemantauan risiko strategis dilakukan secara berkala tiap bulan melalui rapat Executive Committee (Ex-Com) yang dihadiri oleh Direksi dan Dewan Komisaris.
Strategies Risk Strategic risk monitoring conducted periodically every month through Executive Committee (Ex-Com) meetings, which was attended by the Board of Directors and the Board of Commissioners.
Risiko Operasional Pemantauan risiko operasional dilakukan secara berkala melalui Local Management Audit and Compliance Committee (LMACC) meeting. Pertemuan ini dilakukan melalui tele-conference dan dihadiri oleh Direksi dan Komisaris Perusahaan, perwakilan dari AXA Services Indonesia dan tim regional.
Risiko Operasional Monitoring Operational risk was carried out on a regular basis through the Local Management Audit and Compliance Committee (LMACC) meetings. These meetings made by teleconference and attended by Board of Directors and the Commissioners, representatives of AXA Services Indonesia and regional teams.
Konsolidasi Manajemen Risiko sesuai kebijakan Bank Indonesia yang mewajibkan pelaporan Profil Risiko secara konsolidasi bagi bank umum yang memiliki perusahaan anak, setiap triwulan AXA Mandiri menyampaikan profil risikonya kepada Bank Mandiri untuk dikonsolidasikan. Selain itu, setiap triwulan juga diadakan Forum Enterprise Risk Management (FERMA) yang memberikan kesempatan bagi Bank Mandiri dan perusahaan anak untuk menyampaikan klarifikasi, tukar pikiran, dan menindaklanjuti rencana kerja yang disepakati sebelumnya.
Consolidation of Risk Management of Bank Indonesia's discretion which requires reporting of consolidated risk profile to commercial banks that have subsidiaries, AXA Mandiri convey quarterly risk profile to Bank Mandiri to be consolidated. In addition, each quarter is was also held Forum Enterprise Risk Management (Ferma) that provides an opportunity for Bank Mandiri and its subsidiaries to convey the clarification, discussions, and following-up the work plan agreed earlier.
Etika Perusahaan AXA Mandiri bertekad untuk menjalankan kegiatan usaha sesuai dengan etika tertinggi dalam kejujuran dan keadilan. Komitmen ini dirancang bukan hanya sekadar untuk mematuhi undangundang dan peraturan yang berlaku, tetapi juga untuk memperoleh dan menjaga kepercayaan para nasabah, pemegang saham, karyawan, dan mitra usaha. Hal ini merupakan hal yang sangat substansial bagi keberhasilan usaha jangka panjang.
Code of Conduct AXA Mandiri determined to carry out business activities in accordance to the highest ethics of honesty and fairness. This commitment is designed not just to comply with the laws and regulations, but also to obtain and maintain the trust of its customers, shareholders, employees and business partners. It is very important for long-term successful business.
Dalam menjalankan etika perusahaan, AXA Mandiri menetapkan standar kebijakan yang harus dipatuhi yaitu: 1. Kode Perilaku 2. Pedoman Kepatuhan 3. Kebijakan Konflik Kepentingan 4. Kebijakan Bingkisan dan Jamuan 5. Kebijakan Kerahasiaan 6. Kebijakan Privasi 7. Kebijakan Trading Saham 8. Pedoman Anti Pencucian Uang dan Pendanaan Tindakan Teroris 9. Kebijakan Pelapor 10. Kebijakan Kontrol Fraud
In practice the ethics of the company, AXA Mandiri set standards that must be adhered to the policy are: 1. Code of Conduct 2. Compliance & Ethics Manual 3. Conflicts of Interest Policy 4. Gifts and Entertainment Policy 5. Confidentiality Policy 6. Privacy Policy 7. Insider Trading Policy 8. Anti Money Laundering and Counter Terrorist Financing Charter 9. Whistle Blower Policy 10. Fraud Control Policy
Etika Profesional di AXA Mandiri mencerminkan Visi dan Nilai Perusahaan. Visi dan Nilai ini sebagai panduan perilaku seharihari.
Professional Ethics in AXA Mandiri reflects the Company's Vision and Values. Vision and Values are used as guidelines in daily behavior.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
74
profile perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
PERKARA PENTING YANG SEDANG DIHADAPI Important Cases which is still Encountered
No. Nama Kasus
No. Case Name
1.
1.
2.
Henny Soeryawinata Pihak yang Terkait : 1. Penggugat : Henny Soeryawinata 2. Tergugat : Rosalin Djamal (Tergugat 1), PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (Tergugat 2), PT. AXA Mandiri Financial Services (Tergugat 3), Tergugat ke 4,5 dan 6 tidak memiliki keterkaitan dengan AXA Mandiri. Pengadilan : Pengadilan Negeri Timika.
Court : District Court of Timika
Jenis Tuntutan: Perbuatan melawan hukum.
Kind of Demands: Act against Law.
Dampak pada perusahaan : Pembayaran ganti kerugian apabila perusahaan diputus kalah.
Impact to the Company: Indemnity Payment will be paid if the company turned out to lose.
Posisi saat ini : Dalam tahap pemeriksaan ditingkat Pengadilan Negeri Timika.
Current Position: In the stage of investigation at the district court of Timika.
Syamsudin Ka'in
2.
Syamsudin Ka'in
Pihak yang terlibat : 1. Penggugat : Syamsudin Ka'in 2. Tergugat : PT. AXA Mandiri Financial Services.
Related Parties: 1. Plaintiff : Syamsudin Ka'in 2. Defendant : PT. AXA Mandiri Financial Services.
Pengadilan : Pengadilan Negeri Makassar.
Court: District Court of Makassar.
Jenis Tuntutan : Pembayaran Klaim Meninggal Dunia.
Kind of Demands: Payment of Death Claim
Dampak pada perusahaan : Pembayaran klaim apabila perusahaan diputus kalah.
Impact to the Company : Claim will be paid if the Company if the company turned out to lose.
Posisi saat ini : Dalam tahap pemeriksaan di tingkat Pengadilan Tinggi Medan.
3.
Henny Soeryawinata Related Parties: 1. Plaintiff : Henny Soeryawinata 2. Defendant : Rosalin Djamal (Tergugat 1), PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk (Tergugat 2), PT. AXA Mandiri Financial Services (Tergugat 3), Tergugat ke 4,5 dan 6 tidak memiliki keterkaitan dengan AXA Mandiri.
Syamsul Bahri
Current Position In the stage of examination at the High Court of Medan. 3.
Syamsul Bahri
Pihak yang Terkait : 1. Penggugat : Syamsul Bahri 2. Tergugat : PT. Bank Mandiri (Persero ) Tbk (Tergugat 1), PT. AXA Mandiri Financial Services (Tergugat II)
Related Parties: 1. Plaintiff : Syamsul Bahri 2. Defendant : PT. Bank Mandiri (Persero ) Tbk (Tergugat 1), PT. AXA Mandiri Financial Services (Tergugat II)
Pengadilan : Pengadilan Negeri Medan.
Court: District Court of Medan.
Jenis Tuntutan : Kerahasiaan Bank dan perbuatan melawan hukum.
Types of Demands Bank secrecy and act against Law.
Dampak pada perusahaan : Pembayaran ganti kerugian apabila perusahaan diputus kalah.
Impact to the Company: Indemnity Payment will be paid if the company turned out to lose.
Posisi saat ini : Dalam tahap pemeriksaan di tingkat Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Current Position: In the stage of investigation at the Supreme Court of the Republic of Indonesia.
Passion for Excellence
75
Ikthisar Keuangan Financial Highlight
PASSION IN CARING FOR OTHERS & ENVIRONMENT Passion in willingly to care for surrounded community and environment preservation has become an added value for the company’s growth Semangat untuk peduli pada komunitas sekitar dan keberlangsungan lingkungan yang sehat menjadi nilai tambah bagi tumbuh kembang perusahaan.
Sebagai institusi bisnis AXA Mandiri tidak hanya berorientasi keuntungan semata, tetapi juga peduli terhadap pengembangan masyarakat dan lingkungannya. As business institutions AXA Mandiri not just profit-oriented, but also cares for the development of society and the environment.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
76
DAFTAR ISI Contents 78 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
36
DAFTAR ISI
CONTENTS
46
Passion for Excellence
77
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibilities
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN
Corporate Social Responsibilities
Perusahan menyadari bahwa kemajuan yang dialami oleh AXA Mandiri sudah selayaknya juga dinikmati oleh masyarakat sebagai bagian dari Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Resposibility / CSR). Kesadaran yang diwudukan dalam program-program yang bertujuan untuk memelihara keseimbangan antara kepentingan internal dan kepentingan masyarakat umum.
The company realized that the progress that has been experienced by AXA Mandiri should also be enjoyed by the community as part of the CSR (Corporate Social Resposibility / CSR). Manifest the awareness in programs that aim to maintain a balance between internal and public interests.
Perusahaan memiliki komitmen menjalankan fungsi CSR dalam bentuk kegiatan sosial yang berfokus pada kepedulian terhadap masyarakat. Kegiatan tersebut terus diupayakan agar sesuai dengan konsep dasar CSR, yaitu memberikan bantuan dan dorongan kepada masyarakat dan lingkungannya agar ikut memperoleh manfaat ekonomi, akses pendidikan dan kesehatan, serta menjaga kelestarian alam sekitar.
The Company has a commitment to carry out CSR's functions in the form of social activities focused on community concern. Such activities pursued to fit with the basic concepts of CSR, which providing assistance and encouragement to the community and the environment to participate the economic benefits, education access, healthcare, and preserve natural surroundings.
Program CSR AXA Mandiri difokuskan kepada pada peran aktif perusahaan untuk mewujudkan lingkungan dan komunitas yang lebih baik. Peran aktif ini terlihat dari keikutsertaan perusahaan dalam program-program CSR yang dijalankan secara konsisten. Perusahaan juga berupaya untuk melibatkan karyawan dan keluarga karyawan dalam program-program CSR yang dijalankan oleh perusahaan. Upaya melibatkan karyawan dalam progam CSR ini dilandasi semangat agar memulai untuk mempererat hubungan antara perusahaan, karyawan, keluarga karyawan, serta komunitas dan lingkungan sekitar.
AXA Mandiri CSR program is focused in active role to create better environment communities. This role can be seen from the participation of the company in CSR programs which is being run consistently. The company also tries to involve employees and of employees' families in CSR programs ran by the company. Efforts to involve employees in CSR program was based on the spirit in order to strengthen the relationship between the company, employees, employees' families, as well as communities and the surrounding environment.
Adapun fokus dan tujuan CSR AXA Mandiri adalah:
The objectives of AXA Mandiri CSR are:
1.
1.
2. 3.
Menumbuhkan kesadaran dan melibatkan karyawan dalam kegiatan CSR. Menciptakan kultur yang sama dan menetapkan target keterlibatan Perusahaan untuk melindungi lingkungan. Menginspirasi komitmen dan kebanggaan karyawan melalui proses pembuktian bahwa di AXA Mandiri, CSR adalah bagian integral dari pencapaian bisnis global.
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
2. 3.
Raising awareness and involving the employees in CSR activities. Creating a culture and set the target to protect the environment together with the involvement of the Company. Inspiring the commitment and pride of the employees through the process which is evidence that AXA Mandiri CSR is an integral part of the achievement of business globally. Strategi CSR yang dirancang AXA Indonesia pada tahun 2011
78
profil perusahaan company profile
analisa dan pembahasan manajemen management's discussion and analysis
tata kelola perusahaan yang baik good corporate governance
tanggungjawab sosial perusahaan corporate social responsibilities
laporan keuangan financial report
Strategi Agar program CSR berjalan secara terarah dan tepat sasaran, maka ditetapkan strategi yang telah dirumuskan yang terdiri dari : 1.
Melakukan koordinasi kegiatan CSR yang melibatkan karyawan dan keluarga karyawan. 2. Membangun kesadaran masyarakat maupun karyawan dan mendukung tindakan green culture di tempat kerja dan lingkungan sekitar. 3. Menggunakan klausal Corporate Responsibility untuk perjanjian dengan vendor serta melakukan penilaian terhadap kegiatan CSR untuk vendor agar tercapai perkembangan yang berkelanjutan. Pelaksaan program CSR pada tahun 2011 meliputi pendidikan, sosial dan pengelolaan lingkungan.
Passion for Excellence
79
PERTANGGUNGJAWABAN LAPORAN TAHUNAN Responsibility of Annual Report
Laporan Tahunan dan Informasi terkait adalah tanggung jawab manajemen PT AXA Mandiri Financial Services dan telah di setujui oleh anggota Dewan Komisaris dan Dewan Direksi yang bertanda tangan dibawah ini
Annual Report and related financial information are the responsibility of the management of PT AXA Mandiri Financial Ser vices and have been approved by members of the Board of Commissioners and the Board of Directors whose undersigned below.
DEWAN KOMISARIS Board of Commissioners
Inkawan D. Jusi Presiden Komisaris President Commissioner
Randy Lianggara Komisaris Commissioner
Sidharta Utama Komisaris Independen Independent Commissioner
DIREKTUR Directors
Wiroyo Karsono Presiden Direktur President Director
Kuki Kadarisman Direktur Director
laporan tahunan 2011 annual report PT AXA Mandiri Financial Services
Iwan Pasila Direktur Director
80
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES
LAPORAN KEUANGAN Financial Statements 31 Desember December 2011 & 2010
Passion for Excellence
3
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 1 – Schedule LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2011 ASET Investasi: Deposito wajib dan berjangka Efek-efek Investasi pemegang unit link
672,193 890,806 8,405,310
STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated) Catatan/ Notes 4a 4b 5
9,968,309 Investasi pemegang unit link - syariah Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Beban dibayar dimuka Piutang dari pihak berelasi Aset pajak tangguhan - bersih Aset tetap - bersih Aset lain - lain JUMLAH ASET
638,956 699,654 169,524 8,502 15,191 10,483 2 7,392 12,299 62,710
2010 386,263 437,105 6,707,586
ASSETS Investments: Statutory and time deposits Marketable securities Policyholders’ investments in unit-linked contracts
7,530,954 6 7 8 9 26 13c 10 11
11,593,022
504,527 282,870 91,459 2,449 7,576 5,263 37 4,818 14,261 43,951
Policyholders’ investments in unit-linked contracts - sharia Cash and cash in banks Premium receivables Due from reinsurers Interest receivables Prepaid expenses Due from related parties Deferred tax assets - net Fixed assets - net Other assets
8,488,165
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS Liabilitas kepada pemegang polis: Liabilitas manfaat polis masa depan Estimasi liabilitas klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Utang klaim Liabilitas kepada pemegang unit link
LIABILITIES Liabilities to policyholders: Liability for future policy benefits Estimated claim liabilities
511,321 40,249
12a 12a
246,724 15,777
118,476 25,067
12b 12c
84,705 21,330
Unearned premium income Claims payable
6,707,586
Liability to unit-linked holders
8,405,310
5
9,100,423
7,076,122
Liabilitas kepada pemegang unit link - syariah Titipan premi Utang reasuransi
638,956 26,925 17,237
14
504,527 22,167 6,171
Akrual dan utang lain-lain Utang kepada pihak berelasi Liabilitas pajak penghasilan kini Liabilitas pajak lain - lain Liabilitas imbalan kerja
187,738 398,980 84,298 31,747 13,492
15 26 13a 13a 25
170,367 10,917 42,232 1,692 7,859
Liability to unit-linked holders sharia Policyholders’ deposits Due to reinsurers Accrued expenses and other payables Due to related parties Current income tax liabilities Other taxes liabilities Employee benefits
7,842,054
TOTAL LIABILITIES
1,865
Tabarru fund
JUMLAH LIABILITAS Dana tabarru EKUITAS Modal saham - nilai nominal Rp 1.000 (nilai penuh) per saham Modal dasar - 170.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 101.392.200 saham Cadangan wajib Saldo laba JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
6
10,499,796 3,086
101,392 20,278 968,470
28
16 17
EQUITY Share capital - Rp 1,000 (full amount) par value per share Authorised - 170,000,000 shares Issued and paid up 101,392 101,392,200 shares 20,278 Statutory reserves 522,576 Retained earnings
1,090,140
644,246
TOTAL EQUITY
11,593,022
8,488,165
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 2 – Schedule LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF UNTUK TAHUN - TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
2011 PENDAPATAN Pendapatan premi: Premi bruto: Individual: - Tunggal - Tahun pertama - Perpanjangan Kelompok Premi reasuransi Kenaikan premi yang belum merupakan pendapatan Pendapatan premi - bersih Pendapatan fee dari asuransi syariah Pendapatan investasi Pendapatan lain-lain JUMLAH PENDAPATAN BEBAN Klaim dan manfaat: - Klaim dan manfaat - Klaim reasuransi - Kenaikan liabilitas manfaat polis masa depan dan estimasi liabilitas klaim - Kenaikan liabilitas kepada pemegang unit link Klaim dan manfaat - bersih Beban akuisisi Beban umum dan administrasi Beban pemasaran
232,859 1,278,469 880,646 428,240
4,851,167
2,820,214
(25,943) (33,771)
11,625 321,649 159,893
19 20
Reinsurance premiums Increase in unearned premium (33,594) income 2,772,085
Premium income - net
4,782 1,507,490 123,445
Sharia insurance fee Investment income Other income
4,407,802
TOTAL INCOME
1,697,724
1,601,196
EXPENSES Claims and benefits: Claims and benefits Reinsurance recoveries Increase in liability for future policy benefits and estimated claim liabilities Increase in liability in unit-linked holders
3,155,196
3,079,855
Claims and benefits - net
456,630 211,441 23,577
Acquisition costs General and administrative Marketing
3,771,503
TOTAL EXPENSES
1,177,250 (8,847)
21
1,284,606 (4,574)
289,069
12a
198,627
693,134 285,916 29,049
1,121,325
TOTAL PENDAPATAN KOMPREHENSIF
12b
5,284,620
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Pendapatan komprehensif lain setelah pajak
INCOME Premium income: Gross premiums: Individual premium: Single First year Renewal Group
(14,535)
4,791,453
4,163,295
LABA BERSIH
2010
460,095 2,423,726 1,315,262 652,084
JUMLAH BEBAN
BEBAN PAJAK PENGHASILAN
STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
(275,431)
22 23 24
636,299 PROFIT BEFORE INCOME TAX (156,362)
INCOME TAX EXPENSE
845,894
479,937
NET INCOME
-
-
Other comprehensive income net of tax
845,894
479,937
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
13b
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 3 – Schedule LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS UNTUK TAHUN - TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Modal saham/ Notes Share capital Saldo pada tanggal 1 Januari 2010
STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah, unless otherwise stated)
Cadangan Wajib/ Statutory reserves
Saldo laba/ Retained earnings
Jumlah/ Total
101,392
-
274,322
375,714
Balance as at 1 January 2010
Dividen
18
-
-
(211,405)
(211,405)
Dividend
Cadangan wajib
17
-
20,278
(20,278)
-
Statutory reserves
-
-
479,937
479,937
Total comprehensive income for the year
101,392
20,278
522,576
644,246
Balance as at 31 December 2010
-
-
(400,000)
(400,000)
Dividend
-
-
845,894
845,894
Total comprehensive income for the year
101,392
20,278
968,470
1,090,140
Balance as at 31 December 2011
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2010 Dividen Total pendapatan komprehensif tahun berjalan Saldo pada tanggal 31 Desember 2011
18
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 4/1 – Schedule LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN - TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
2011 Arus kas dari aktivitas operasi: Laba sebelum pajak penghasilan Ditambah/(dikurangi) unsur yang tidak mempengaruhi arus kas operasi: Penyusutan Kerugian/(keuntungan) penjualan aset tetap Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi dalam efek-efek Pendapatan yang dikenakan pajak final Liabilitas imbalan kerja Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja
2010
1,121,325
636,299
6,825
6,227
1,249 (56,075) (109,575) 5,633
969,382
(4) Loss/(gain) on sale of fixed assets Unrealised gain on marketable (32,465) securities (55,370) Income subject to final tax 2,376 Provision for employee benefits
557,063
Perubahan modal kerja: Investasi pemegang unit link Investasi pemgang unit link - syariah Piutang premi Piutang reasuransi Beban dibayar dimuka Piutang dari pihak berelasi Aset lain-lain Liabilitas manfaat polis masa depan Estimasi liabilitas klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Utang klaim Liabilitas kepada pemegang unit link Liabilitas kepada pemegang unit link - syariah Titipan premi Utang reasuransi Akrual dan utang lain-lain Utang kepada pihak berelasi Liabilitas pajak Dana tabarru Pembayaran pajak Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi: Penempatan investasi Penerimaan bunga Hasil penjualan aset tetap Pembelian aset tetap Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi
(1,697,724)
(1,601,196)
(134,429) (78,065) (6,053) (5,220) 35 (19,286) 264,597 24,472 33,771 3,737 1,697,724
(321,812) (35,287) 53 (2,676) 5 147 191,245 7,382 34,364 (14,488) 1,601,196
134,429 4,758 11,066
321,812 12,029 3,105
17,371 17,463 655 1,748 (235,939)
55,939 (3,003) 540 1,865 (157,043)
1,004,492
Cash flows from operating activities: Profit before income tax Add/(deduct) items not affecting operating cash flows: Depreciation
651,240
Operating cash flows before changes in working capital Changes in working capital: Policyholders’ investments in unit-linked contracts Policyholders’ investments in unit-linked contracts - sharia Premium receivables Due from reinsurers Prepaid expenses Due from related parties Other assets Liability for future policy benefits Estimated claim liabilities Unearned premium income Claims payable Liability to unit-linked holders Liability to unit-linked holders sharia Policyholders’ deposit Due to reinsurers Accrued expenses and other payables Due to related parties Taxes liabilities Tabarru fund Payment of tax Net cash flows provided by operating activities
(683,556) 101,960
(375,173) 51,823
18 (6,130)
4 (7,225)
Cash flows from investing activities: Placement of investments Interest received Proceeds from disposal of fixed assets Acquisition of fixed assets
(587,708)
(330,571)
Net cash flows used in investing activities
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 4/2 – Schedule LAPORAN ARUS KAS UNTUK TAHUN - TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
STATEMENTS OF CASH FLOWS FOR THE YEARS ENDED 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
2011
2010
Arus kas dari aktivitas pendanaan: Dividen
-
(211,405)
Cash flows from financing activities: Dividends
Arus kas bersih digunakan untuk aktivitas pendanaan
-
(211,405)
Net cash flows used in financing activities
Kenaikan bersih kas dan kas pada bank
416,784
109,264
Net increase in cash and cash in banks
Kas dan kas pada bank pada awal tahun
282,870
173,606
Cash and cash in banks at the beginning of the year
Kas dan kas pada bank pada akhir tahun
699,654
282,870
Cash and cash in banks at the end of the year
Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan.
The accompanying notes form an integral part of these financial statements.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/1 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM
1.
GENERAL INFORMATION
PT AXA Mandiri Financial Services (“Perseroan”) didirikan pada tanggal 30 September 1991 berdasarkan Akta Notaris Muhani Salim S.H. No.179 dengan nama PT Asuransi Jiwa Staco Raharja. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-6144.HT.01.01.TH.91. tanggal 28 Oktober 1991.
PT AXA Mandiri Financial Services (the “Company”) was formerly established under the name of PT Asuransi Jiwa Staco Raharja on 30 September 1991 by Notarial Deed No. 179 of Muhani Salim, S.H. The Deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia through its letter No. C2-6144.HT.01.01.TH.91 dated 28 October 1991.
Perseroan bergerak dalam bidang usaha asuransi jiwa. Perseroan memperoleh ijin usaha dalam bidang usaha asuransi jiwa dari Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-605/KM.13/1991 tanggal 4 Desember 1991, yang diberikan kepada PT Asuransi Jiwa Staco Raharja, dan kemudian dialihkan kepada PT Asuransi Jiwa Mandiri melalui Surat Keputusan Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan No. S131/MK.6/2002 tanggal 3 Mei 2002.
The Company is engaged in life insurance business. The Company obtained its life insurance license from the Directorate General of Financial Institution through its letter No. KEP-605/KM.13/1991 dated 4 December 1991, which was given to PT Asuransi Jiwa Staco Raharja, and then was transferred to PT Asuransi Jiwa Mandiri through the letter of Directorate General of Financial Institution No. S131/MK.6/2002 dated 3 May 2002.
Berdasarkan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H., Notaris pengganti dari Notaris Sutjipto, S.H. No. 23 tanggal 5 November 2003, Perseroan mangganti nama dari PT Asuransi Jiwa Mandiri menjadi PT AXA Mandiri Financial Services. Perubahan ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan No. C-28747 HT.01.04.TH.2003 tanggal 10 Desember 2003 serta diumumkan dalam lembaran Berita Negara No. 64, Tambahan No. 7728, tanggal 10 Agustus 2004. Sehubungan dengan perubahan nama Perseroan menjadi PT AXA Mandiri Financial Services, Direktorat Jenderal Lembaga Keuangan melalui Surat No. S-071/MK.6/2004 tanggal 11 Februari 2004 mengalihkan ijinnya kepada PT AXA Mandiri Financial Services.
Based on Notarial Deed No. 23 dated 5 November 2003 of Aulia Taufani, S.H., substitute Notary of Sutjipto, S.H., the Company’s name was changed from PT Asuransi Jiwa Mandiri to PT AXA Mandiri Financial Services. This change was approved by Minister of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia through its letter No. C-28747 HT.01.04.TH.2003 dated 10 December 2003 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia dated 10 August 2004 No. 64, Supplement No. 7728. Following the change in the Company’s name to PT AXA Mandiri Financial Services, the Directorate General of Financial Institution through its letter No. S-071/MK.6/2004 dated 11 February 2004, transferred the license to PT AXA Mandiri Financial Services.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan termasuk perubahaan Anggaran Dasar untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang Perseroan Terbatas No. 40/2007 yang telah disahkan dengan Akta Notaris Wahyu Nurani, S.H. No. 35 tanggal 29 Juli 2008 dan No. 8 tanggal 20 November 2008. Perubahan tesebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-08941.A.H.01.02 tahun 2009 tanggal 23 Maret 2009, serta diumumkan dalam lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 56, tanggal 14 Juli 2009 Tambahan No.18233. Perubahan terakhir disahkan dengan Akta Notaris Aulia Taufani, S.H, Notaris pengganti dari Sutjipto, S.H., No. 30 tanggal 7 Juli 2011, mengenai penambahan Dewan Pengawas Syariah. Amendemen ini telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH 01.10-28743 tanggal 12 September 2011.
The Company’s Articles of Association have been amended several times including the amendment in connection with the changes Articles of Association in accordance with the Limited Liability Company Law No. 40 year 2007 as notarised by Notarial Deed No. 35 dated 29 July 2008 and No. 8 dated 20 November 2008 of Wahyu Nurani, S.H.. These deeds have been approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its decree No. AHU-08941.A.H.01.02.Tahun 2009 dated 23 March 2009 and was published in the State Gazette of the Republic of Indonesia dated 14 July 2009 No. 56, Supplement No. 18233. The latest amendment notarised by Notarial Deed No.170 dated 21 July 2011 of Aulia Taufani, S.H., substitute Notary of Sutjipto, S.H., concerning the addition of the Sharia Supervisory Board. This amendment have been approved bt the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia through its Decision Letter No. AHU-AH 01.10-28743 dated 12 September 2011.
Pada tahun 2009, Perseroan memperoleh ijin dari Menteri Keuangan melalui Surat Keputusan No. KEP-76/KM.10/2009 tanggal 20 April 2009 untuk mendirikan unit bisnis syariah dan mendistibusikan produk-produk syariah.
In 2009, the Company obtained approval from the Minister of Finance through its Letter No. KEP76/KM.10/2009 dated 20 April 2009 to establish a sharia business unit and distribute sharia products.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/2 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 1.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
INFORMASI UMUM (lanjutan)
1.
Perseroan berdomisili di Jakarta. Kantor Pusat Perseroan terletak di AXA Center, Gedung Ratu Plaza Lantai 8, Jalan Jend. Sudirman No.9, Jakarta Pusat. Pada tanggal 31 Desember 2011, Perseroan memiliki 362 karyawan tetap dan 1,844 karyawan kontrak (tenaga pemasaran) (2010: 287 karyawan tetap dan 1.697 karyawan kontrak (tenaga pemasaran)) (tidak diaudit).
The Company is domiciled in Jakarta. The Company’s head office is located in AXA Centre, th Ratu Plaza Office Building 8 Fl, Jl. Jend. Sudirman No. 9, Central Jakarta. The Company has 362 permanent employees and 1,844 contract employees (sales force) as at 31 December 2011 (2010: 287 permanent employees and 1,697 contract employees (sales force)) (unaudited).
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, komposisi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
As at 31 December 2011 and 2010, the composition of the Board of Commissioners and Directors are as follows:
2011
2.
GENERAL INFORMATION (continued)
2010
Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Komisaris Independen
Inkawan Dharma Jusi Randy Lianggara Sidharta Utama
Inkawan Dharma Jusi Randy Lianggara FX Budhianto Suhadi
Direksi: Direktur Utama Direktur Direktur
Wiroyo Karsono Kuki Kadarisman Iwan Pasila
Wiroyo Karsono Kuki Kadarisman Iwan Pasila
KEBIJAKAN AKUNTANSI
2.
Board of Commissioners: President Commissioner Commissioner Independent Commissioner Board of Directors: President Director Director Director
ACCOUNTING POLICIES
Laporan keuangan Perseroan disusun oleh Direksi dan diselesaikan pada tanggal 5 Maret 2012.
The financial statements of the Company were prepared by the Directors and completed on 5 March 2012.
Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah seperti yang dijabarkan di bawah ini:
The principal accounting policies adopted in the preparation of these financial statements are set out below:
a. Dasar penyusunan laporan keuangan
a. Basis of preparation statements
of
the
financial
Laporan keuangan disusun sesuai standar akuntansi keuangan di Indonesia. Laporan keuangan disusun berdasarkan harga perolehan, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalu laporan laba rugi. Laporan keuangan disusun berdasarkan akuntansi berbasis akrual, kecuali laporan arus kas.
The financial statements have been prepared in accordance Indonesian financial accounting standards. The financial statements have been prepared under the historical cost convention except for financial assets classified at fair value through profit or loss, and liabilities held at fair value through profit or loss which have been measured at fair value. The financial statements are prepared under the accrual basis of accounting, except for the statements of cash flows.
Laporan arus kas disusun menggunakan metode tidak langsung dan arus kas dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, kas dan kas pada bank mencakup kas dan kas pada bank.
The statements of cash flows are prepared based on the indirect method by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash in banks include cash on hand and cash in banks.
Seluruh angka dalam laporan keuangan ini, kecuali dinyatakan secara khusus, dibulatkan menjadi dan disajikan dalam jutaan Rupiah yang terdekat.
Figures in the financial statements are rounded to and expressed in million of Rupiah, unless otherwise stated.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/3 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Dasar penyusunan (lanjutan)
2. laporan
keuangan
ACCOUNTING POLICIES a. Basis of preparation statements (continued)
of
the
financial
Dalam penyusunan laporan keuangan dibutuhkan estimasi dan asumsi yang mempengaruhi nilai aset dan liabilitas dilaporkan dan pengungkapan atas aset dan liabilitas kontinjensi pada tanggal laporan keuangan, dan jumlah pendapatan dan beban selama periode laporan.
The preparation of financial statements requires the use of estimates and assumptions that affects the reported amounts of assets and liabilities and disclosure of contingent assets and liabilities at the date of the financial statements, and the reported amounts of revenues and expenses during the reporting period.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula (lihat Catatan 3).
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates (refer to Note 3).
b. Perubahan kebijakan akuntansi
b. Changes in accounting policies
Berikut ini adalah standar akuntansi, perubahan dan interpretasi yang berlaku efektif sejak 1 Januari 2011.
The followings are accounting standards, amendments and interpretations, which became effective starting 1 January 2011.
-
- SFAS 1 (revised 2009) - Presentation of Financial Statements; - SFAS 2 (revised 2009) - Statements of Cashflows; - SFAS 3 (revised 2010) - Interim Financial Reporting; - SFAS 4 (revised 2009) - Consolidated Financial Statements and Separate Financial Statements; - SFAS 5 (revised 2009) - Operating Segments, - SFAS 7 (revised 2010) - Related Party Disclosures; - SFAS 8 (revised 2010) - Events After the Reporting Period; - SFAS 12 (revised 2009) - Interest in Joint Ventures; - SFAS 15 (revised 2009) - Investment in Associates; - SFAS 19 (revised 2010) - Intangible Assets; - SFAS 22 (revised 2010) - Business Combination; - SFAS 23 (revised 2010) - Revenue; - SFAS 25 (revised 2009) - Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors; - SFAS 48 (revised 2009) - Impairment of Assets; - SFAS 57 (revised 2009) - Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets; - SFAS 58 (revised 2009) - Non-Current Assets Held for Sale and Discontinued Operations;
-
-
-
PSAK 1 (revisi 2009) - Penyajian Laporan Keuangan; PSAK 2 (revisi 2009) - Laporan Arus Kas; PSAK 3 (revisi 2010) - Laporan Keuangan Interim; PSAK 4 (revisi 2009) - Laporan Keuangan Konsolidasi dan Laporan Keuangan Tersendiri; PSAK 5 (revisi 2009) - Segmen Operasi; PSAK 7 (revisi 2010) - Pengungkapan pihakpihak berelasi; PSAK 8 (revisi 2010) - Peristiwa Setelah Akhir Periode Pelaporan; PSAK 12 (revisi 2009) - Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama; PSAK 15 (revisi 2009) - Investasi dalam Entitas Asosiasi; PSAK 19 (revisi 2010) - Aset Tak Berwujud; PSAK 22 (revisi 2010) - Kombinasi Bisnis; PSAK 23 (revisi 2010) - Pendapatan; PSAK 25 (revisi 2009) - Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan; PSAK 48 (revisi 2009) - Penurunan Nilai Aset; PSAK 57 (revisi 2009) - Provisi, Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi; PSAK 58 (revisi 2009) - Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan;
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/4 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI b.
2.
Perubahan kebijakan akuntansi (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES b. Changes in accounting policies (continued) - Interpretation of SFAS 7 (revised 2009) Consolidation of Special Purpose Entities; - Interpretation of SFAS 9 - Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities; - Interpretation of SFAS 10 - Customer Loyalty Program; - Interpretation of SFAS 11 - Distribution of Non-Cash Assets to Owners; - Interpretation of SFAS 12 - Jointly Controlled Entities - Non Monetary Contributions by Venturers; - Interpretation of SFAS 14 - Intangible Assets - Web Site Cost; and - Interpretation of SFAS 17 - Interim Financial Reporting and Impairment. The following are the areas impacted by the changes in response to the above revised accounting standards implementation:
- ISAK 7 (revisi 2009) - Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus; - ISAK 9 - Perubahan Atas Liabilitas Purna Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa; - ISAK 10 - Program Loyalitas Pelanggan; - ISAK 11 - Distribusi Aset Non - Kas Kepada Pemilik; - ISAK 12 - Pengendalian Bersama Entitas Kontribusi Non Moneter oleh Venturer; - ISAK 14 - Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web; dan - ISAK 17 - Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai. Berikut adalah bagian yang dipengaruhi oleh perubahan dalam menerapkan standar akuntansi baru di atas: PSAK 1 (revisi 2009) Perseroan menerapkan PSAK 1 (revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan” yang berlaku secara retrospektif efektif sejak 1 Januari 2011. Perubahan signifikan atas standar akuntansi tersebut adalah sebagai berikut: Laporan keuangan Perseroan terdiri dari Laporan Posisi Keuangan, Laporan Laba Rugi Komprehensif, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan dan Laporan Posisi Keuangan Pada Awal Perode Komparatif jika Perseroan menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau jika Perseroan mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya. Sebelumnya, laporan keuangan Perseroan terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Pengungkapan tambahan, antara lain: sumber ketidakpastian estimasi dan manajemen modal.
SFAS 1 (revised 2009) The Company applies restrospectively SFAS 1 (revised 2009), “Presentation of Financial Statements”, which became effective on 1 January 2011. The significant changes in this accounting standard are as follows: • The Company’s financial statements now comprise of Statements of Financial Position, Statements of Comprehensive Income, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows, Notes to the Financial Position and Statements of Financial Position at the beginning of the period if the Company implement retrospective accounting policy or restate or reclasify certain accounts in the financial statements. Whilst, previously, the Company’s financial statements comprise of Balance Sheets, Income Statements, Statements of Changes in Equity, Statements of Cash Flows and Notes to the Financial Statements.
Informasi komparatif telah disajikan kembali sehingga memenuhi standar revisi tersebut.
Comparative information has been re-presented so that it is in conformity with the revised standard.
•
.
Additional disclosures required among others: source of undercertainty estimation and capital management.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/5 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) c.
2.
Instrumen keuangan
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial instruments
i. Aset keuangan
i.
Financial assets
Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; pinjaman yang diberikan dan piutang; aset keuangan yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan aset keuangan tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
The Company classifies its financial assets in the following categories of financial assets at fair value through profit or loss; loans and receivables; held-to-maturity financial assets, and available-for-sale financial assets. The classification depends on the purpose for which the financial assets were acquired. Management determines the classification of its financial assets at initial recognition.
Perseroan tidak memiliki aset keuangan dalam kategori dimiliki hingga jatuh tempo dan tersedia untuk dijual.
The Company has no financial assets categorized as held-to-maturity and available for sale.
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial assets at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, dan aset keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial assets classified as held for trading, and financial assets designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan jika diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial asset is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio of identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi (jika ada) diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar dan penjualan instrumen keuangan ini diakui di dalam laporan laba rugi dan dicatat masing -masing sebagai “perubahan nilai wajar atas investasi pemegang unit link dan efek-efek” dan “Keuntungan/(kerugian) dari penjualan instrumen keuangan”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs (if any) are taken directly to the statement of income. Gains or losses arising from changes in fair value and sales of these financial instruments are included directly in the statement of income and are reported respectively as “change in market value of policyholders’ investment in unit-linked contract and marketable securities” and “gains/(losses) from sale of financial instruments”.
Pendapatan bunga dari instrumen keuangan yang diperdagangkan termasuk di dalam “pendapatan investasi”. Pendapatan investasi diakui berdasarkan basis akrual. Keuntungan/(kerugian) selisih kurs atas investasi dilaporkan sebagai pendapatan investasi.
Interest income on financial instruments held for trading are included in “Investment income”. Investment income is recognised on an accrual basis. Foreign exchange gains/(losses) on investments are reported in investment income.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/6 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
c. Financial instruments (continued)
c. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
i.
Financial assets (continued)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
Financial assets at fair value through profit or loss (continued)
Aset keuangan yang diperdagangkan terdiri dari obligasi pemerintah, reksa dana dan investasi pemegang unit link.
Financial assets held for trading consists of government bonds, mutual funds and policyholders’ investments in unit-linked contracts.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Loans and receivables
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif, kecuali: o yang dimaksudkan oleh Perseroan untuk dijual dalam waktu dekat, yang diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan, serta yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; o yang pada saat pengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan o dalam hal Perseroan mungkin tidak akan memperoleh kembali investasi awal secara substansial kecuali yang disebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yang diberikan dan piutang.
Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market, other than:
Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi (jika ada) dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Pendapatan bunga dari aset keuangan yang diklasifikasi sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang dicatat di dalam pendapatan investasi. Dalam hal terjadi penurunan nilai, kerugian penurunan nilai dilaporkan sebagai pengurang dari nilai tercatat dari aset keuangan dalam kelompok pinjaman yang diberikan dan piutang, dan diakui di dalam laporan laba rugi sebagai “penyisihan kerugian penurunan nilai”.
Loans and receivables are initially recognised at fair value plus transaction costs (if any) and subsequently measured at amortised cost using the effective interest rate method. Interest income on financial assets classified as loans and receivables is included in the investment income. In case of impairment, the impairment of loss is reported as a deduction from the carrying value of the financial assets classified as loans and receivables and recognised in the statement of income as “allowance for impairment losses”.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi piutang premi, piutang reasuransi, piutang hasil investasi, piutang dari pihak berelasi dan aset lain-lain.
Loans and receivables consist of premium receivables, due from reinsurers, interest receivables, due from related parties and other assets.
o
those that the Company intends to sell immediately or in the short team, which are classified as held for trading, and those that the entity upon initial recognition designates as at fair value through profit or loss;
o
those that the Company upon initial recognition designates as available for sale; and those for which the Company may not recover substantially all of its initial investment, other than because of loans and receivables deterioration.
o
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/7 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
c. Financial instruments (continued)
c. Instrumen keuangan (lanjutan) i.
ii.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Aset keuangan (lanjutan)
i.
Financial assets (continued)
Pengakuan
Recognition
Perseroan menggunakan akuntansi tanggal perdagangan untuk kontrak regular ketika mencatat transaksi aset keuangan.
The Company uses trade date accounting for regular way contracts when recording financial assets transactions.
Liabilitas keuangan
ii.
Financial liabilities
Perseroan mengklasifikasikan liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
The Company classified its financial liabilities in the category of financial liabilities at fair value through profit or loss and financial liabilities measured at amortised costs.
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Financial liabilities at fair value through profit or loss
Kategori ini terdiri dari dua sub-kategori: liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dan liabilitas keuangan yang pada saat pengakuan awal telah ditetapkan oleh Perseroan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
This category comprises two subcategories: financial liabilities classified as held for trading, and financial liabilities designated by the Company as at fair value through profit or loss upon initial recognition.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat atau jika merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek (short term profit taking) yang terkini.
A financial liability is classified as held for trading if it is acquired or incurred principally for the purpose of selling or repurchasing it in the near term or if it is part of a portfolio or identified financial instruments that are managed together and for which there is evidence of a recent actual pattern of short term profit taking.
Instrumen keuangan yang dikelompokkan ke dalam kategori ini diakui pada nilai wajarnya pada saat pengakuan awal; biaya transaksi diakui secara langsung ke dalam laporan laba rugi. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diperdagangkan dicatat dalam laporan laba rugi sebagai “klaim dan manfaat - kenaikan/(penurunan) liabilitas terhadap pemegang unit link”.
Financial instruments included in this category are recognised initially at fair value; transaction costs are taken directly to the statement of income. Gains or losses arising from changes in fair value of financial liabilities classified as held for trading are included in the statement of income and is reported as “claims and benefits - increase/(decrease) in liability in unit-linked holders”.
Liabilitas keuangan dalam kelompok yang diperdagangkan meliputi liabilitas kepada pemegang unit link.
Financial liabilities held for trading consist of liability to unit-linked holders.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/8 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
c. Financial instruments (continued)
c. Instrumen keuangan (lanjutan) ii.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Liabilitas keuangan (lanjutan)
ii.
Financial liabilities (continued)
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Financial liabilities at amortised costs
Pada saat pengakuan awal, liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi diukur pada nilai wajar ditambah biaya transaksi (jika ada). Setelah pengakuan awal, Perseroan mengukur seluruh liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Financial liabilities at amortised cost are initially recognised at fair value plus transactions costs (if any). After initial recognition, the Company measures all financial liabilities at amortised cost using effective interest rate method.
Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi meliputi titipan premi, utang reasuransi, utang ke pihak berelasi, akrual dan utang lain-lain.
Financial liabilities measured at amortised cost are policyholders’ deposits, due to reinsurers, due to related parties, accrued expenses and other payables.
iii. Penghentian pengakuan
iii. Derecognition
Penghentian pengakuan aset keuangan dilakukan ketika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau ketika aset keuangan tersebut telah ditransfer dan secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut telah ditransfer (jika secara substansial seluruh risiko dan manfaat tidak ditransfer, maka Perseroan melakukan evaluasi untuk memastikan keterlibatan berkelanjutan atas kendali yang masih dimiliki tidak mencegah penghentian pengakuan). Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya ketika liabilitas telah dilepaskan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.
Financial assets are derecognised when the contractual rights to receive the cash flows from these assets have ceased to exist or the assets have been transferred and substantially all the risks and rewards of ownership of the assets are also transferred (that is, if substantially all the risks and rewards have not been transferred, the Company tests control to ensure that continuing involvement on the basis of any retained powers of control does not prevent derecognition). Financial liabilities are derecognised when they have been redeemed or otherwise extinguished.
iv. Klasifikasi instrumen keuangan
iv. Classification financial instrument
Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan ke dalam klasifikasi tertentu yang mencerminkan sifat dari informasi dan mempertimbangkan karakteristik dari instrumen keuangan tersebut. Klasifikasi ini dapat dilihat pada tabel berikut:
The Company classifies the financial instruments into classes that reflects the nature of information and take into account the characteristic of those financial instruments. The classification can be seen in the table below:
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/9 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
c. Instrumen keuangan (lanjutan)
c. Financial instruments (continued)
iv. Klasifikasi instrumen keuangan (lanjutan)
iv. Classification of (continued)
Kategori yang didefinisikan oleh PSAK 55 (Revisi 2006)/ Category as defined by SFAS 55 (Revised 2006)
Aset keuangan/Financial assets Pinjaman yang diberikan dan piutang/Loans and receivables
v.
financial instrument
Golongan (ditentukan oleh Perseroan)/ Class (as determined by the Company)
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial assets at fair value through profit or loss
Liabilitas keuangan/ Financial liabilities
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi/Financial liabilities at fair value through profit or loss Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi/ Financial liabilities at amortised cost
Saling hapus instrumen keuangan
Efek-efek/Marketable securities
Obligasi/Bonds Reksa dana/ Mutual funds
Investasi pemegang unit link/Policyholders’ investments in unit-linked contracts Piutang premi/Premium receivables Piutang reasuransi/Due from reinsurers Piutang hasil investasi/Interest receivables Piutang dari pihak berelasi/Due from related parties Piutang dari manajer investasi /Receivables from investment manager Rebate dan fee Aset lain-lain/Other assets administrasi/Rebate and administration fees Uang jaminan/ Refundable deposits Uang muka/Advances
Liabilitas kepada pemegang unit link/Liability in unitlinked holders
Titipan premi/Policyholders’ deposits Utang reasuransi/Due to reinsurers Utang ke pihak berelasi/Due to related parties Akrual dan utang lain-lain/Accrued expenses and other payables
v.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus buku dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus buku atas jumlah yang telah diakui tersebut dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Sub-golongan/ Sub-classes
Off-setting financial instruments Financial assets and liabilities are offset and the net amount reported in the statement of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognised amounts and there is an intention to settle on a net basis or realise the asset and settle the liability simultaneously.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/10 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
c. Instrumen keuangan (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Financial instruments (continued)
vi. Penurunan nilai dari aset keuangan
vi. Impairment of financial assets
Pada setiap tanggal pelaporan keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturunkan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika dan hanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunan nilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yang merugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan atau kelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
The Company assesses at each reporting date whether there is objective evidence that a financial asset or group of financial assets is impaired. A financial assets or a group of financial assets is impaired and impairment losses are incurred only if there is objective evidence of impairment as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the asset (a “loss event”) and that loss event (or events) has an impact on the estimated future cash flows of the financial asset or group of financial assets that can be reliably estimated.
vii. Penentuan nilai wajar
vii. Determination of fair value
Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar yang aktif ditentukan berdasarkan kuotasi pasar aktif dari sumber yang reliable pada tanggal laporan posisi keuangan. Kuotasi pasar aktif ini termasuk yang berasal dari Interdealer Market Association (“IDMA”) atau harga kuotasi broker (broker’s quoted price) dari Bloomberg dan Reuters.
The fair value of financial instruments traded in active markets is determined based on quoted market prices at the statement of financial position date from credible sources. This includes IDMA’s (Interdealer Market Association) quoted market prices or broker’s quoted price from Bloomberg and Reuters.
Instrumen keuangan dianggap memiliki kuotasi pasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapat diperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan harga tersebut mencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatu transaksi yang wajar. Jika kriteria di atas tidak terpenuhi, maka pasar aktif dinyatakan tidak tersedia. Indikasi-indikasi dari pasar tidak aktif adalah terdapat selisih yang besar antara harga penawaran dan permintaan atau kenaikan signifikan dalam selisih harga penawaran dan permintaan dan hanya terdapat beberapa transaksi terkini.
A financial instrument is regarded as quoted in an active market if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency, and those prices represent actual and regularly occurring market transactions on an arm’s length basis. If the above criteria are not met, the market is regarded as being inactive. Indications that a market is inactive are when there is a wide bid-offer spread or significant increase in the bid-offer spread or there are few recent transactions.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/11 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
c. Instrumen keuangan (lanjutan)
c. Financial instruments (continued)
vii. Penentuan nilai wajar (lanjutan)
vii. Determination of fair value (continued)
Untuk instrumen keuangan yang tidak mempunyai kuotasi harga pasar, estimasi yang wajar ditetapkan dengan mengacu pada nilai pasar terkini instrumen keuangan lain yang secara substansi memiliki karateristik yang sama sama atau dihitung berdasarkan arus kas estimasian terhadap aset bersih instrumen keuangan tersebut.
For financial instruments with no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value is determined by reference to the current market value of another instrument which substantially have the same characteristic or calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of the financial instruments.
Investasi pemegang unit link dan reksa dana dinyatakan pada nilai pasar berdasarkan nilai aset bersih pada tanggal laporan posisi keuangan. Nilai pasar yang digunakan Perseroan untuk aset keuangan yang dimiliki adalah harga penawaran (bid price).
Investment in unit-linked and mutual fund are stated at market value in accordance with the net value of assets of the mutual fund at the statement of financial position date. The quoted market price used for financial assets held by the Company is the bid price.
d. Akuntansi transaksi syariah i.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
d. Accounting for sharia transactions
Dana tabarru
i.
Tabarru fund
Perseroan menggunakan akad kontrak asuransi syariah wakalah bil ujrah. Kontribusi premi dari peserta asuransi syariah diakui sebagai dana tabarru dan tidak diakui sebagai pendapatan premi oleh Perseroan. Fee atau ujrah dalam mengelola produk-produk unit link dari peserta diakui sebagai pendapatan oleh Perseroan selama periode kontrak asuransi.
The Company use wakalah bil ujrah sharia insurance contract. Premiums contributed by policyholders on sharia insurance are recognised as tabarru fund and does not recognised as premium income by the Company. Fees or ujrah from policyholders in managing the unit-linked product is recognised as income by the Company over the insurance contract period.
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit link syariah diakui sebagai liabilitas kepada pemegang unit link di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi bagian fee (ujrah) untuk Perseroan dalam rangka mengelola pendapatan dari produk unit link.
Funds received from customers for sharia unit-linked products is recognised as liabilities to unit-linked policyholders in the statement of financial position for the amount received net of the portion representing the Company’s fees (ujrah) in managing the unit-linked product revenue.
Surplus yang dapat didistribusikan akan ditetap berdasarkan kecukupan kontribusi premi yang diterima dan hasil investasi yang terkait dapat untuk menutup beban atas pembayaran klaim dan pembentukan cadangan. Setiap kelebihan, setelah dikurangkan dengan porsi untuk membayar pinjaman kepada Perseroan atau qardh, jika ada, akan dibagikan kepada peserta, Perseroan, dan dana tabarru sesuai dengan akad kontrak asuransi.
The distributable surplus will be determined based on whether the premium contribution received and its related investment return are sufficient to cover for the expenses on claims paid and reserve set up. Any excess, after deduction the portion to repay the loan or qardh from the Company, if any, will be distributed to the policyholders, to the Company, and to the tabarru fund in accordance with insurance contract.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/12 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
d. Akuntansi transaksi syariah (lanjutan) i.
ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Accounting (continued)
Dana tabarru (lanjutan)
i.
Ketika dana tabarru tidak mencukupi untuk menutup klaim yang telah terjadi, Perseroan akan memberikan qardh (pinjaman tidak berbunga) untuk menyelesaikannya. Pada saat dana tabarru memiliki surplus underwriting, maka qardh akan dibayarkan terlebih dahulu sebelum Perseroan menyatakan pembagian surplus yang dapat didistribusikan. ii.
for
sharia
transactions
Tabarru fund (continued) When the tabarru fund is insufficient to cover all claims incurred, the Company will settle under qardh (non-bearing interest loans). The qardh is to be repaid first when tabarru fund have an underwriting surplus before the Company declares the distributable surplus.
Cadangan teknis dana tabarru
ii.
Cadangan teknis dana tabarru dinyatakan berdasarkan perhitungan aktuaris pada tanggal laporan posisi keuangan. Kenaikan atau penurunan cadangan teknis dana tabarru diakui sebagai beban atau pendapatan dalam laporan surplus atau defisit dana tabarru.
Technical reserve for tabarru fund Technical reserve for tabarru fund is stated in the statement of financial position in accordance with actuarial calculation. Increases or decreases in technical reserve for tabarru fund are recognised as an expense or income in the statement of surplus or deficit of tabarru fund.
iii. Beban klaim dan manfaat
iii. Claims and benefit expenses
Klaim dan manfaat terdiri dari klaim yang telah diselesaikan, klaim dalam proses penyelesaian, dan estimasi atas klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR). Klaim dan manfaat diakui sebagai pengurang dana tabarru apabila liabilitas klaim telah terjadi. Penerimaan klaim dari perusahaan reasuransi diakui dan dicatat sebagai tambahan dana tabarru di periode yang sama dengan pengakuan klaim.
Claims and benefits consist of settled claims, claims that are still in process of completion and estimated of claims incurred but not yet reported (IBNR). Claims and benefits are recognised as a deduction from tabarru fund when the liabilities to cover claims are incurred. Claim recoveries from reinsurance companies are recognised and recorded as an addition to tabarru fund consistent in the same period with the claim recognition.
Jumlah klaim masih dalam proses, termasuk klaim yang terjadi namun belum dilaporkan, dicatat sebesar nilai estimasian yang ditetapkan berdasarkan perhitungan teknis oleh aktuaris. Perubahan estimasi liabilitas klaim sebagai akibat evaluasi lanjutan dan perbedaan antara estimasi klaim dan jumlah klaim dibayar diakui sebagai tambahan atau pengurang dana tabarru di periode yang sama dengan perubahan tersebut terjadi.
Total claims in process, including claims incurred but not yet reported, are stated at estimated amounts determined based on the actuarial technical insurance calculations. Changes in estimated claims liabilities as a result of further evaluation and the difference between estimated claims and paid claims are recognised as addition to or deduction from tabarru fund in the period the changes occurred.
e. Penjabaran mata uang asing
e. Foreign currency translation
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Transactions denominated in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rate prevailing at the date of the transactions. At the statement of financial position date, monetary assets and liabilities in foreign currencies are translated into Rupiah at the exchange rates prevailing at statement of financial position date.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/13 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
e. Penjabaran mata uang asing (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Foreign currency translation (continued)
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari transaksi dalam mata uang asing dan dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
Exchange gains and losses arising from transactions in foreign currency and from the translation of foreign currency monetary assets and liabilities are recognised in the statement of comprehensive income.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, kurs nilai tukar yang digunakan adalah kurs tengah Bank Indonesia dan masing-masing adalah Rp 9,068 dan Rp 8.991 untuk 1 Dolar Amerika Serikat (“Dolar AS”).
As at 31 December 2011 and 2010, the exchange rate used are the Bank Indonesia middle rate of Rp 9,068 and Rp 8,991, respectively, for 1 United States Dollar (“USD”).
f. Pengakuan pendapatan premi
f.
Premium income recognition
Pendapatan premi kontrak jangka pendek diakui sebagai pendapatan selama periode risiko sesuai dengan proporsi jumlah proteksi asuransi yang diberikan. Pendapatan premi kontrak jangka panjang diakui sebagai pendapatan pada saat polis jatuh tempo.
Premium received from short duration insurance contracts is recognised as revenue over the period of risk coverage in proportion to the amounts of insurance protection provided. Premiums from long duration contracts are recognised as revenue when the policy is due.
Pendapatan premi yang diterima sebelum jatuh tempo polis dicatat sebagai titipan premi di laporan posisi keuangan.
Premiums received before the due date of the respective policies are reported as policyholders’ deposits in the statement of financial position.
g. Investasi
g. Investments
Deposito wajib dan deposito berjangka dicatat sebesar nilai nominal.
Statutory deposits and time deposits are stated at nominal value.
Efek-efek terdiri dari obligasi dan reksa dana. Efek-efek diklasifikasikan atas dasar tujuan investasi atau intensi dari manajemen Perseroan.
Marketable securities consist of bonds and mutual funds. Marketable securities are classified based on management’s purpose or intention of maintaining such investments.
Efek-efek dan investasi pemegang unit link diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
All marketable securities and policyholders’ investment in unit-linked are classified as financial assets at fair value through profit and loss. Refer to Note 2c for the accounting policies of financial assets at fair value through profit and loss.
h. Beban dibayar dimuka
h. Prepaid expenses
Beban dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Prepaid expenses are amortised over the periods of benefit using the straight line method.
i. Aset tetap
i.
Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan. Biaya akuisisi meliputi semua biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk perolehan aset tersebut. Aset tetap didepresiasi menggunakan metode garis lurus selama taksiran masa manfaat ekonomis dari aset tetap tersebut sebagai berikut:
Fixed assets Fixed assets are stated at cost less accumulated depreciation. Acquisition cost covers expenditures that is directly attributable to the acquisitions of the assets. Fixed assets are depreciated using the straight line method over the estimated useful lives of the assets as follows:
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/14 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
i. Aset tetap (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) i.
Fixed assets (continued)
Tahun/Years Komputer – perangkat keras Komputer – perangkat lunak Kendaraan Perabot kantor Peralatan kantor Renovasi gedung
4 4 4 4 4 4
Computers - hardware Computers - software Motor vehicles Office furniture and fixtures Office equipment Office renovation
Biaya perbaikan dan pemeliharaan dibebankan ke laporan laba rugi di periode yang sama pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat aset dikapitalisasi dan disusutkan.
Repair and maintenance expenses are charged to the statement of income during the financial period in which they are incurred. Expenditure which extends the useful lives of the assets or provides further economic benefits are capitalised and depreciated.
Apabila aset tetap dihentikan penggunaannya atau dijual, harga perolehan dan akumulasi depresiasi yang terkait dengan aset tetap tersebut dihentikan pengakuannya dari laporan keuangan dan keuntungan atau kerugian yang dihasilkan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif.
When fixed assets are retired or otherwise disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are eliminated from the financial statements and any resulting gains or losses are recognised in the statement of comprehensive income.
Apabila nilai tercatat aset tetap lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, dengan menggunakan nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai.
When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down immediately to its recoverable amount, which is determined based on the higher of net selling price or value in use.
Berdasarkan PSAK 16 (Revisi 2007), Perseroan memilih menggunakan metode biaya.
Under SFAS 16 (revised 2007), the Company has chosen the cost model.
j. Liabilitas kepada pemegang unit link
j.
Liability to unit-linked policyholders
Liabilitas kepada pemegang unit link diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi. Lihat Catatan 2c untuk kebijakan akuntansi liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Liability to unit-linked policyholders classified as financial liabilities at fair value through profit and loss. Refer to Note 2c for the accounting policy of financial liabilities at fair value through profit and loss.
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit link non syariah dilaporkan sebagai pendapatan premi bruto dalam laporan laba rugi. Liabilitas kepada pemegang unit link diakui di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi dengan bagian premi yang merupakan pendapatan Perseroan, disertai dengan pengakuan kenaikan liabilitas kepada pemegang unit link di laporan laba rugi.
Funds received from customers for non-sharia unit-linked products are reported as gross premiums in the statement of income. Liabilities to unit-linked policyholders are recognised in the statement of financial position for the amount received net of the portion of premium representing the Company’s revenue, with corresponding income statement recognition for the increase in liabilities to unit-linked policyholders.
Setiap bunga, keuntungan atau kerugian dari kenaikan atau penurunan nilai pasar investasi dicatat sebagai pendapatan atau beban, disertai dengan pengakuan kenaikan atau penurunan liabilitas kepada pemegang unit link di laporan laba-rugi dan liabilitas kepada pemegang unit link di laporan posisi keuangan.
Any interest, gain or loss due to increases or decreases in market value of investments are recorded as income or expense, with a corresponding recognition of increase in liability to unit-linked policyholders in the statement of income and liability to unit-linked policyholders in the statement of financial position.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/15 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan) j. Liabilitas (lanjutan)
kepada
pemegang
2. unit
link
ACCOUNTING POLICIES (continued) j.
Penerimaan dana dari nasabah untuk produk unit link diakui sebagai liabilitas kepada pemegang unit link di laporan posisi keuangan sebesar jumlah yang diterima setelah dikurangi bagian fee untuk Perseroan dalam rangka mengelola pendapatan dari produk unit link.
Liability to (continued)
unit-linked
policyholders
Funds received from customers for unit-linked products is recognised as liabilities to unit-linked policyholders in the statement of financial position for the amount received net of the portion representing the Company’s fees in managing the unit-linked product revenue.
k. Reasuransi
k. Reinsurance The Company reinsures a portion of its risk with reinsurance companies. The amount of premium paid or portion of premium from prospective reinsurance transactions is recognised over the reinsurance contract in proportion with the protection received.
Perseroan mereasuransikan sebagian porsi risikonya kepada perusahaan reasuradur. Jumlah premi yang dibayar atau porsi premi atas transaksi reasuransi prospektif diakui sesuai dengan proporsi jumlah proteksi reasuransi yang diterima. l. Beban klaim dan manfaat
l.
Claims and benefits expenses
Beban klaim dan manfaat terdiri dari klaim yang telah diselesaikan, klaim dalam proses penyelesaian dan estimasi atas klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan (IBNR). Klaim dan manfaat diakui sebagai beban pada saat terjadinya liabilitas untuk memberikan proteksi. Klaim reasuransi yang diperoleh dari perusahaan reasuradur diakui dan dicatat sebagai pengurang beban klaim dan manfaat pada periode yang sama dengan periode pengakuan beban klaim dan manfaat.
Claims and benefits consist of settled claims, claims that are still in process of completion and estimated of claims incurred but not yet reported (IBNR). Claims and benefits are recognised as expenses when the liabilities to cover claims are incurred. Claim recoveries from reinsurance companies are recognised and recorded as deduction from claims expenses consistent in the same period with the claim expenses recognition.
Total klaim dalam penyelesaian, termasuk klaim yang telah terjadi namun belum dilaporkan, dinyatakan berdasarkan estimasi menggunakan teknik perhitungan teknis oleh aktuaris. Perubahan dalam estimasi liabilitas klaim, sebagai hasil dari evaluasi lebih lanjut dan perbedaan antara estimasi klaim dengan klaim yang dibayarkan, diakui sebagai biaya tambahan atau pengurang biaya pada periode terjadinya perubahan.
Total claims in process, including claims incurred but not yet reported, are stated at estimated amounts determined based on the actuarial technical insurance calculations. Changes in estimated claims liabilities as a result of further evaluation and the difference between estimated claims and paid claims are recognised as addition to or deduction from expenses in the period the changes occurred.
m. Beban akuisisi
m. Acquisition costs
Beban akuisisi merupakan beban yang terjadi untuk mendapatkan kontrak asuransi baru dan perpanjangannya seperti komisi bancassurance dan kompensasi tenaga pemasaran. Beban akuisisi ini dibebankan langsung ke laporan laba rugi tahun berjalan.
Acquisition costs represent costs related to new insurance contracts and renewals such as bancassurance commissions and sales force compensations. These are charged directly to the current year statement of income.
n. Liabilitas imbalan kerja
n. Employee benefits
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short term employee benefits are recognised when they accrue to the employees.
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang dan imbalan pasca kerja, seperti pensiun, uang pisah, uang penghargaan, dan imbalan lainnya dihitung berdasarkan peraturan Perseroan dan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (“UU 13/2003”).
Long-term and post employment benefits, such as pension, severance payments, service payments, and other benefits are calculated in accordance with the Company’s Regulation and Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/16 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
n. Liabilitas imbalan kerja (lanjutan)
ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Employee benefits (continued)
Perseroan memiliki program iuran pasti. Program iuran pasti adalah program pensiun dimana Perseroan membayar kontribusi tetap kepada sebuah entitas yang terpisah (dana pensiun) dan Perseroan tidak lagi memiliki liabilitas konstruktif untuk berkontribusi lebih lanjut. Perseroan dan karyawan masingmasing berkontribusi sebesar 6,0% dan 3,6% atas penghasilan bulanan saat ini berdasarkan referansi dasar pendaparan kontribusi pensiun (Basic Reference of Pension Contribution Income) ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan AXA (“DPLK AXA”) atas nama karyawan.
The Company has a defined contribution plan. A defined contribution plan is a pension plan under which the Company pays fixed contributions into a separate entity (pension fund) and the Company has no legal or constructive obligation to pay further contributions. The Company and employees contribute 6.0% and 3.6%, respectively, of preset monthly earnings based on Basic Reference of Pension Contribution Income to Dana Pensiun Lembaga Keuangan AXA (“DPLK AXA”) on behalf of the employees.
Perseroan diwajibkan menyediakan jumlah minimum imbalan pensiun berdasarkan UU No. 13/2003. Secara substansi program pensiun dalam UU No.13/2003 merupakan program imbalan pasti karena undang-undang telah menetapkan formula dalam menentukan jumlah minimum imbalan. Jika porsi program imbalan pensiun yang didanai oleh karyawan lebih rendah dari imbalan yang diwajibkan menurut undang-undang, Perseroan akan membentuk penyisihan untuk menutupi kekurangan tersebut.
The Company is required to provide a minimum amount of pension benefits in accordance with Law 13/2003. Since the Law sets the formula for determining the minimum amount of benefits, in substance pension plans under Law 13/2003 represent defined benefit plans. If the employee funded portion of the pension plan benefit is less than the benefit as required by the Labor law, the Company will provide provision for such shortage.
Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menetapkan jumlah pensiun yang akan diterima oleh karyawan pada saat pensiun, yang biasanya tergantung pada satu faktor atau lebih, seperti umur, masa kerja, dan jumlah kompensasi.
A defined benefit plan is a pension plan that defines an amount of pension that will be received by the employee on becoming entitled to a pension, which usually depends on one or more factors such as age, years of service or compensation.
Liabilitas atas program pensiun imbalan pasti yang diakui di laporan posisi keuangan merupakan nilai kini dari liabilitas imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan setelah dikurangi dengan nilai wajar aset program, bersamaan juga dengan penyesuaian atas keuntungan atau kerugian aktuarial yang belum diakui dan beban jasa masa lalu. Liabilitas imbalan pasti dihitung secara tahunan oleh aktuaris independen menggunakan metode projected unit credit. Nilai kini dari liabilitas imbalan pasti ditentukan dengan mendiskontokan estimasi arus kas yang dikeluarkan di masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi jangka panjang yang berkualitas tinggi dalam mata uang Rupiah di mana imbalan tersebut akan dibayarkan, serta memiliki kriteria jatuh tempo yang mendekati dengan kriteria liabilitas pensiun tersebut.
The liability recognised in the statement of financial position in respect of defined benefit pension plans is the present value of the defined benefit obligation at the statement of financial position date less the fair value of plan assets, together with adjustments for unrecognised actuarial gains or losses and past service cost. The defined benefit obligation is calculated annually by independent actuaries using the “Projected Unit Credit” method. The present value of the defined benefit obligation is determined by discounting the estimated future cash outflows using interest rates of high quality long-term bonds that are denominated in Rupiah in which the benefit will be paid, and that have terms to maturity approximating the terms of the related pension liability.
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian dan perubahan dalam asumsi -asumsi aktuarial, dibebankan segara ke laporan laba rugi tahun berjalan.
Actuarial gains and losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions are recognised immediately in the current statement of income.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/17 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
o. Perpajakan
ACCOUNTING POLICIES (continued) o. Taxation
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadian yang langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini, pajak tersebut masingmasing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturan pajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak. Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liability untuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengan nilai tercatatnya. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal aset atau liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saat transaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Rugi pajak yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan jika besar kemungkinan jumlah penghasilan kena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan rugi fiskal yang masih dapat dimanfaatkan. Pajak penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atau secara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan diselesaikan.
The tax expense comprises current and deferred tax. Tax is recognised in the profit or loss, except to the extent that it relates to items recognised directly in equity. In this case, the tax is also recognised in other comprehensive income or directly in equity, respectively. Management periodically evaluates positions taken in tax returns with respect to situations in which applicable tax regulation is subject to interpretation. Where appropriate, it establishes provisions based on the amounts expected to be paid to the tax authorities. Deferred income tax is recognised, using the liability method, on temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying amounts in the financial statements. However, the deferred income tax is not accounted for if it arises from initial recognition of an asset or liability in a transaction other than a business combination that at the time of the transaction affects neither accounting nor taxable profit or loss. Tax loss carryforward is recognised as a deferred tax asset when it is probable that there will be future taxable profit available against which the unused tax losses can be utitilised. Deferred income tax is determined using tax rates pursuant to laws or regulations that have been enacted or substantially enacted by the reporting date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realised or the deferred income tax liability is settled.
Aset pajak tangguhan diakui apabila terdapat kemungkinan besar bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk mengkompensasi perbedaan temporer yang menimbulkan aset pajak tangguhan tersebut.
Deferred tax assets are recognised to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the temporary differences can be utilised.
Pendapatan yang dikenakan pajak penghasilan yang bersifat final diakui sebagai perbedaan tetap dalam perhitungan pajak penghasilan dan tidak ada aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui.
Income subject to final income tax is recognised as permanent difference in the corporate income tax calculation and there is no deferred tax asset or liability is recognised.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/18 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
2.
p. Transaksi dengan pihak - pihak berelasi
p. Transaction with related parties
Perseroan melakukan transaksi dengan pihakpihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 7 “Pengungkapan Pihak-pihak berelasi" (revisi 2010).
The Company enters into transactions with related parties as defined in SFAS 7 “Related Party Disclosures” (revised 2010).
Jenis transaksi dan saldo dengan pihak - pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
The nature of transactions and balances of accounts with related parties are disclosed in the notes to the financial statements.
q. Dividen
q. Dividend
Pembagian dividen kepada para pemegang saham Perseroan diakui sebagai sebuah liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham Perseroan. Pembagian dividen interim diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan.
3.
ACCOUNTING POLICIES (continued)
Dividend distribution to the Company’s shareholders is recognised as a liability in the financial statements in the period which the dividends are approved by the Company’s shareholders. Interim dividend distributions are recognised as a liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING
3.
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS
ESTIMATES
AND
Beberapa estimasi dan asumsi dibuat dalam rangka penyusunan laporan keuangan dimana dibutuhkan pertimbangan manajemen dalam menentukan metodologi yang tepat untuk penilaian aset dan liabilitas.
Certain estimates and assumption are made in the preparation of the financial statements. These often require management judgement in determining the appropriate methodology for valuation of assets and liabilities.
Manajemen membuat estimasi dan asumsi yang berimplikasi pada pelaporan nilai aset dan liabilitas atas tahun keuangan satu tahun kedepan. Semua estimasi dan asumsi yang diharuskan oleh PSAK adalah estimasi terbaik yang didasarkan standar yang berlaku. Estimasi dan pertimbangan dievaluasi secara terus menerus dan berdasarkan pengalaman masa lalu dan faktor-faktor lain termasuk harapan atas kejadian yang akan datang.
Management makes estimates and assumptions that affect the reported amounts of assets and liabilities within the next financial year. All estimates and assumptions required in conformity with SFAS are best estimates undertaken in accordance with the applicable standard. Estimates and judgements are evaluated on a continuous basis, and are based on past experience and other factors, including expectations with regard to future events.
Walaupun estimasi ini dibuat berdasarkan pengetahuan terbaik manajemen atas kejadian dan tindakan saat ini, hasil yang timbul mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi semula.
Although these estimates are based on management’s best knowledge of current events and activities, actual results may differ from those estimates.
Sumber utama ketidakpastian estimasi:
Key sources of estimation uncertainty:
a. Nilai wajar instrumen keuangan
a. Fair value of financial instruments
Jika nilai wajar dari aset dan liabilitas keuangan yang tercatat dalam laporan posisi keuangan tidak dapat diperoleh dari pasar aktif, nilai wajar ditentukan dari beberapa teknik penilaian termasuk model matematika, seperti teknik penilaian analisa arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasar yang berlaku (lihat Catatan 2c.vii).
Where the fair value of financial assets and financial liabilities recorded on the statement of financial position cannot be derived from active markets, they are determined using a variety of valuation techniques, including mathematical models, such as discounted future cash flows analysis by using prevailing market rate (refer to Note 2c.vii).
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/19 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (lanjutan) Sumber utama (lanjutan):
ketidakpastian
3.
estimasi
CRITICAL ACCOUNTING JUDGEMENTS (continued) Key sources (continued):
b. Cadangan teknis
of
ESTIMATES
estimation
AND
uncertainty
b. Technical reserves
Cadangan teknis dicatat di laporan posisi keuangan berdasarkan perhitungan aktuaris dengan menggunakan asumsi aktuarial. Termasuk dalam cadangan teknis adalah liabilitas manfaat polis masa depan, estimasi liabilitas klaim, premi yang belum merupakan pendapatan dan liabilitas kepada pemegang unit link (lihat Catatan 2l).
Technical reserves are stated in the statement of financial position in accordance with the actuarial calculation based on certain actuarial assumptions. Included in the technical reserves are liability for future policy benefits, estimated claim liabilities, unearned premium income and liability to unit-linked holders (refer to Note 2l).
c. Cadangan teknis dana tabarru
c. Technical reserve for tabarru fund
Cadangan teknis dana tabarru dinyatakan berdasarkan perhitungan aktuaris pada tanggal laporan posisi keuangan (lihat Catatan 2d.ii)
Technical reserve for tabarru fund is stated in the statement of financial position in accordance with actuarial calculation (refer to Note 2d.ii)
d. Liabilitas imbalan kerja
d. Employee benefits
Liabilitas imbalan kerja ditentukan berdasarkan perhitungan dari aktuarial. Perhitungan aktuaria mengunakan asumsi-asumsi seperti tingkat diskonto, tingkat pengembalian investasi, tingkat kenaikan gaji, tingkat kematian, tingkat pengunduran diri dan lain-lain (lihat Catatan 2n).
Employee benefits are determined based on actuarial valuation. The actuary valuation involves making assumptions about discount rate, expected rate of return on investments, future salary increases, mortality rate, resignation rate and others (refer to Note 2n).
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/20 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
INVESTASI
4.
a. Deposito wajib dan berjangka
a. Statutory and time deposits 2011
Deposito wajib Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Deposito berjangka Pihak yang berelasi: Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah PT Bank Sinar Harapan Bali Dolar AS PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Pihak ketiga: Rupiah PT Bank Permata Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk. PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Syariah Tbk. PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
2010
10,000 9,000 7,143
5,000 9,000 2,972
2,500
2,500
28,643
19,472
110,000 109,000 100,000
50,000 60,000 65,000
60,000
50,000
44,000
15,000
21,000 2,000
6,000 -
446,000
246,000
3,558 261
3,493 259
3,819
3,752
44,832
34,831
35,000 40,200 34,699
20,000 13,200 34,008
19,000 10,000 10,000
15,000 -
193,731
117,039
672,193
386,263
Statutory deposits Rupiah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. Time deposits Related parties: Rupiah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah PT Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah PT Bank Sinar Harapan Bali USD PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Third parties: Rupiah PT Bank Permata Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank CIMB Niaga Tbk. PT Bank Internasional Indonesia Syariah Tbk. PT Bank Chinatrust Indonesia PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Statutory deposits and time deposits earned annual interest at rates ranging as follows:
Deposito wajib dan berjangka memperoleh suku bunga tahunan berkisar sebagai berikut:
Rupiah Dolar AS
INVESTMENTS
2011
2010
6.31% - 8.75% 0.25% - 3.50%
6.31% - 8.75% 0.25% - 3.50%
Deposito wajib merupakan jumlah jaminan yang diadministrasikan oleh bank kustodian yang tidak terafiliasi sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 158/PMK.010/2008 tanggal 28 Oktober 2008.
Rupiah USD
The statutory deposits represent statutory amounts administered by non affiliated custodian bank in compliance with the Minister of Finance Regulation No. 158/PMK.010/2008 dated 28 October 2008.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/21 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan)
4.
a. Deposito wajib dan berjangka (lanjutan)
INVESTMENTS (continued) a. Statutory and time deposits (continued)
Termasuk di dalam deposito berjangka pada 31 Desember 2011 and 2010 adalah dana tabarru masing-masing sebesar Rp 2.132 dan Rp 2.964 (lihat Catatan 28).
Included in the above time deposits as of 31 December 2011 and 2010 are balances for tabarru fund amounting to Rp 2 ,132 and Rp 2,964, respectively (refer to Note 28).
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of related party transactions and balances.
b. Efek-efek
b. Marketable securities
Efek-efek yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi terdiri dari:
Marketable securities at fair value through profit and loss consist of the followings:
2011 Obligasi: Surat Utang Negara FR0054 Surat Utang Negara FR0034 Surat Utang Negara FR0026 Surat Utang Negara FR0053 Surat Utang Negara FR0051 Surat Utang Negara FR0058 Surat Utang Negara FR0050 Surat Utang Negara FR0052 Surat Utang Negara FR0042 Sukuk IFR003 Surat Utang Negara FR0044 Surat Utang Negara FR0045 Surat Utang Negara FR0056 Sukuk IFR002 Surat Utang Negara FR0033 Surat Utang Negara FR0023 Sukuk IFR006 Surat Utang Negara FR0027 Surat Utang Negara FR0049 Surat Utang Negara FR0028 Surat Utang Negara FR0031 Surat Utang Negara FR0030 Obligasi BII Seri B Obligasi EXIM Bank Seri B Obligasi ADIRA Seri C Obligasi ANTAM Seri A Sukuk IFR007 Surat Utang Negara FR0039 Obligasi Subordinasi Mandiri I 2009 Obligasi SMF Seri C Obligasi Rekapitalisasi FR0017 Obligasi Rekapitalisasi FR0020 Reksa dana: Schroder Dana Prestasi Mandiri Saham Atraktif
2010
65,312 51,719 51,506 48,259 45,260 45,066 40,867 40,543 39,268 32,814 32,214 31,760 29,107 25,476 21,746 21,159 20,762 16,941 15,918 13,800 13,365 12,045 11,049 10,131 10,073 7,037 6,150 5,841 5,242 5,125 5,013 4,668
Bonds: Treasury Bond FR0054 47,683 Treasury Bond FR0034 51,475 Treasury Bond FR0026 Treasury Bond FR0053 45,792 Treasury Bond FR0051 Treasury Bond FR0058 32,306 Treasury Bond FR0050 Treasury Bond FR0052 10,983 Treasury Bond FR0042 33,445 Sukuk IFR003 Treasury Bond FR0044 25,504 Treasury Bond FR0045 Treasury Bond FR0056 Sukuk IFR002 22,556 Treasury Bond FR0033 21,860 Treasury Bond FR0023 14,862 Sukuk IFR006 16,513 Treasury Bond FR0027 15,978 Treasury Bond FR0049 13,034 Treasury Bond FR0028 12,323 Treasury Bond FR0031 11,646 Treasury Bond FR0030 Obligasi BII Seri B Obligasi EXIM Bank Seri B Obligasi ADIRA Seri C Obligasi ANTAM Seri A Sukuk IFR007 5,148 Treasury Bond FR0039 5,615 Mandiri Subordinated Bonds I 2009 Obligasi SMF Seri C 5,379 Recap Bond FR0017 4,842 Recap Bond FR0020
785,236
396,944
54,664 50,906
40,161 -
890,806
437,105
Reksa dana Schroder Dana Prestasi dan Mandiri Saham Aktraktif merupakan reksa dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia.
Mutual fund: Schroder Dana Prestasi Mandiri Saham Atraktif
Mutual fund Schroder Dana Prestasi and Mandiri Saham Atraktif are mutual fund with an equity basis with underlying exposures in stocks listed on the Indonesia Stock Exchange.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/22 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 4.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
INVESTASI (lanjutan)
4.
b. Efek-efek (lanjutan)
b. Marketable securities (continued) Refer to Note 26 for details of related party transactions and balances.
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi.
5.
INVESTASI PEMEGANG UNIT LINK
5.
Akun ini merupakan penempatan dana investasi dari pemegang polis non-syariah yang diinvestasikan ke dalam pilihan reksa dana sebagai berikut:
Dynamic Money Progressive Money Attractive Money Excellent Money Secure Money Active Money Fixed Money Money Market
INVESTMENTS (continued)
POLICYHOLDERS’ INVESTMENTS LINKED CONTRACTS
IN
UNIT-
This account represents the policyholders’ funds in relation to non-sharia unit-linked investment-type contracts which are invested in the following funds options:
2011
2010
5,661,420 2,126,169 409,248 86,755 78,096 24,262 11,918 7,442
4,480,162 2,035,432 109,677 66,390 5,961 2,168 7,796
8,405,310
6,707,586
Dynamic Money Progressive Money Attractive Money Excellent Money Secure Money Active Money Fixed Money Money Market
Dana pemegang polis non-syariah yang ditempatkan sebagai deposito wajib pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah masingmasing sebesar Rp 177.500 dan Rp 138.500.
The policyholders’ funds - non-sharia placed in statutory deposits as of 31 December 2011 and 2010 amounted to Rp 177,500 and Rp 138,500, respectively.
Termasuk di dalam investasi pemegang unit link adalah dana pemegang polis dalam mata uang asing sebesar 3.315.060 Dolar AS (2010: 2.437.683 Dolar AS).
Included in the above policyholders’ investments in unit-linked contracts are policyholders’ fund in foreign currency amounting to USD 3,315,060 (2010: USD 2,437,683).
Dynamic Money Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Dinamis (2010: Reksa Dana Schroder Dana Prestasi Plus).
Dynamic Money This is an equity fund with underlying exposures in stocks listed on the Indonesia Stock Exchange and money market instruments through mutual fund Schroder Dana Prestasi Dinamis (2010: mutual fund Schroder Dana Prestasi Plus).
Progressive Money Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Campuran Progresif (2010: Reksa Dana Schroder Dana Terpadu II).
Progressive Money This is a balanced fund with underlying exposures in stocks and bonds listed on the Indonesia Stock Exchange and money market instruments through mutual fund Schroder Dana Campuran Progresif (2010: mutual fund Schroder Dana Terpadu II).
Attractive Money Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Saham Attractive (2010: Reksa Dana Mandiri Investa Attractive).
Attractive Money This is an equity fund with underlying exposures in stocks and bonds listed in Indonesia Stock Exchange and money market instruments through mutual fund Mandiri Saham Attractive (2010: mutual fund Mandiri Investa Attractive).
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/23 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 5.
6.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
INVESTASI PEMEGANG UNIT LINK (lanjutan)
5.
POLICYHOLDERS’ INVESTMENTS LINKED CONTRACTS (continued)
IN
UNIT-
Excellent Money Penempatan dana berbasis saham dengan dasar investasi pada saham berkapitalisasi kecil (di luar 20 saham berkapitalisasi terbesar) di Bursa Efek Jakarta dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Ekuitas Dinamis.
Excellent Money This is an equity fund with underlying exposures in small cap equities (exclude top 20) traded in Jakarta Stock Exchange and money market instruments through mutual fund Mandiri Investa Ekuitas Dinamis.
Secure Money Secure Money Rupiah merupakan penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar investasi pada surat berharga pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Schroder Dana Mantap (2010: Reksa Dana Schroder Dana Mantap Plus II). Penempatan dana dalam mata uang Dolar Amerika melalui investasi pada surat berharga yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan bursa luar negeri lainnya serta instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Danareksa Melati Dollar.
Secure Money Secure Money Rupiah is a fixed income fund with underlying exposures in fixed income securities listed on the Indonesia Stock Exchange and money market instruments through mutual fund Schroder Dana Mantap (2010: mutual fund Schroder Dana Mantap Plus II). The USD fund has underlying exposures in fixed income securities listed in Indonesia as well as foreign stock exchanges and money market instruments through mutual fund Danareksa Melati Dollar.
Active Money Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Investa Aktif.
Active Money This is a balanced fund with underlying exposures in stocks and bonds listed in Indonesia Stock Exchange and money market instruments through mutual fund Mandiri Investa Aktif.
Fixed Money Penempatan dana berbasis pendapatan tetap dengan dasar investasi pada Obligasi Pemerintah Indonesia dan instrumen pasar uang melalui Reksa Dana Mandiri Investa Dana Obligasi.
Fixed Money This is a fixed income fund with underlying exposures in Indonesian Government Bonds and money market instruments through mutual fund Mandiri Investa Dana Obligasi.
Money Market Penempatan dana berbasis pasar uang dengan investasi pada instrumen pasar uang yang meliputi deposito berjangka dan surat berharga dengan pendapatan tetap yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia melalui Reksa Dana Mandiri Pasar Uang.
Money Market This is money market fund with underlying exposures in money market instrument including term deposits and fixed income securities listed on Indonesia Stock Exchange through mutual fund Mandiri Pasar Uang.
INVESTASI PEMEGANG UNIT LINK - SYARIAH
6.
Akun ini merupakan penempatan dana investasi dari pemegang polis syariah yang diinvestasikan ke dalam pilihan reksa dana sebagai berikut:
IN
UNIT-
This account represents the policyholders’ funds in relation to sharia unit-linked investment-type contracts which are invested in the following funds options:
2011 Attractive Money Syariah Active Money Syariah Advanced Commodity Syariah
POLICYHOLDERS’ INVESTMENTS LINKED CONTRACTS - SHARIA
2010
567,787 58,440 12,729
455,647 48,880 -
638,956
504,527
Dana peserta polis syariah yang ditempatkan sebagai deposito wajib pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp 14.430 dan Rp 9.882.
Attractive Money Syariah Active Money Syariah Advanced Commodity Syariah
The policyholders’ funds - sharia placed in statutory deposits as of 31 December 2011 and 2010 amounted to Rp 14,430 and Rp 9,882, respectively.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/24 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
7.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
INVESTASI PEMEGANG UNIT LINK - SYARIAH (lanjutan)
6.
POLICYHOLDERS’ INVESTMENTS IN UNITLINKED CONTRACTS - SHARIA (continued)
Sejak Juli 2009, Perseroan memasarkan produk Mandiri Rencana Sejahtera Syariah. Jenis reksa dana yang tersedia untuk produk syariah adalah Attractive Money Syariah dan Active Money Syariah. Pada setiap akhir tahun, peserta yang memenuhi persyaratan mungkin mendapatkan surplus underwriting yang dihitung dari dana tabarru.
Since July 2009, the Company started to sell Mandiri Rencana Sejahtera Syariah. The available types of funds on this sharia product are Attractive Money Syariah and Active Money Syariah. At the end of each year, eligible policyholders may obtain underwriting surplus which is calculated from tabarru fund.
Attractive Money Syariah Penempatan dana berbasis ekuitas dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang berdasarkan prinsip syariah melalui Reksa Dana Mandiri Saham Syariah Attractive (2010: Reksa Dana Mandiri Investa Attraktif Syariah).
Attractive Money Syariah This is an equity fund with underlying exposures in stocks and bonds listed in Indonesia Stock Exchange and money market instruments in accordance with sharia principle through mutual fund Mandiri Saham Syariah Attractive (2010: mutual fund Mandiri Investa Atraktif Syariah).
Active Money Syariah Penempatan dana berbasis kombinasi (balanced fund) dengan dasar investasi pada saham dan obligasi yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang berdasarkan prinsip syariah melalui Reksa Dana Mandiri Berimbang Syariah Aktif (2010: Reksa Dana Mandiri Investa Syariah Berimbang).
Active Money Syariah This is a balanced fund with underlying exposures in stocks and bonds listed in the Indonesia Stock Exchange and money market instruments in accordance with sharia principle through mutual fund Mandiri Berimbang Syariah Aktif (2010: Mandiri Investa Syariah Berimbang).
Advanced Commodity Syariah Penempatan dana berbasis saham dengan dasar investasi saham yang bergerak pada sektor komoditas dan yang terkait dengan komoditas yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia dan instrumen pasar uang berdasarkan prinsip syariah melalui Reksa Dana Mandiri Komoditas Syariah Plus.
Advanced Commodity Syariah This is a equity fund with underlying exposures mainly in commodity and commodity-related stocks that listed in the Indonesia Stock Exchange and money market instruments in accordance with sharia principle through mutual fund Mandiri Komoditas Syariah Plus.
KAS DAN KAS PADA BANK
7. 2011
Kas Kas pada bank Rupiah Pihak ketiga: Citibank N.A., Jakarta Pihak berelasi: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Sinar Harapan Bali Dolar AS Pihak ketiga: Citibank N.A., Jakarta Pihak berelasi: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
CASH AND CASH IN BANKS 2010
5
5
Cash on hand
11,445
5,212
Cash in banks Rupiah Third parties: Citibank N.A., Jakarta
655,293 23,551 89
222,752 52,176 -
Related party: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. PT Bank Syariah Mandiri PT Bank Sinar Harapan Bali
690,378
280,140
125
247
USD Third party: Citibank N.A., Jakarta
9,146
2,478
Related party: PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
9,271
2,725
699,654
282,870
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/25 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 7.
8.
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
KAS DAN KAS PADA BANK (lanjutan)
7.
Termasuk di dalam kas dan kas pada bank adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 2.745 (2010: Rp 3.098) (lihat Catatan 28 ).
Included in the above cash and cash in banks are balances for tabarru fund amounting to Rp 2,745 (2010: Rp 3,098) (refer to Note 28).
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of related party transactions and balances.
PIUTANG PREMI
8. 2011
Pihak ketiga Pihak berelasi
9.
CASH AND CASH IN BANKS (continued)
PREMIUM RECEIVABLES 2010
138,957 30,567
69,326 22,133
169,524
91,459
Third parties Related party
Termasuk di dalam piutang premi adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 173.034 Dolar AS (2010: 25.310 Dolar AS).
Included in the above premium receivables are balances in foreign currency amounting to USD 173,034 (2010: USD 25,310).
Direksi berpendapat bahwa seluruh piutang premi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dapat tertagih sepenuhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk piutang premi tidak tertagih.
The Directors believe that all premium receivables as at 31 December 2011 and 2010 are fully collectible and therefore no provision for doubtful accounts is required.
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Refer to Note 26 for details of related party transactions and balances.
PIUTANG REASURANSI
9. 2011
PT Reasuransi Internasional Indonesia RGA Reinsurance Company Cologne Reinsurance Company Hannover Life Re
DUE FROM REINSURERS 2010
7,630 581 180 111
2,333 116 -
8,502
2,449
PT Reasuransi Internasional Indonesia RGA Reinsurance Company Cologne Reinsurance Company Hannover Life Re
Termasuk dalam piutang reasuransi adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 552 Dolar AS (2010: 109 Dolar AS).
Included in the above due from reinsurers are balances in foreign currency amounting to USD 552 (2010: USD 109).
Termasuk di dalam piutang reasuransi adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 624 (2010: Rp 256) (lihat Catatan 28).
Included in the above due from reinsurers are balances for tabarru fund amounting to Rp 624 (2010: Rp 256) (refer to Note 28).
Direksi berpendapat bahwa seluruh piutang reasuransi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dapat tertagih sepenuhnya sehingga tidak diperlukan penyisihan untuk piutang reasuransi tidak tertagih.
The Directors believe that all due from reinsurers as at 31 December 2011 and 2010 are fully collectible and therefore no provision for doubtful accounts is required.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/26 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
10. ASET TETAP
10. FIXED ASSETS 2011 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Komputer – perangkat keras Komputer – perangkat lunak Kendaraan Perabot kantor Perlengkapan kantor Renovasi gedung
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
18,398 3,937 21 1,850 5,486 9,521 39,213
664 807 303 734 3,622 6,130
Akumulasi penyusutan Komputer – perangkat keras Komputer – perangkat lunak Kendaraan Perabot kantor Perlengkapan kantor Renovasi gedung
15,516 1,655 4 707 2,576 4,494
Nilai buku bersih
24,952 14,261
Saldo akhir Ending balance
Cost Computers-hardware Computers-software Motor vehicles Office furniture and fixtures Office equipment Office renovation
(2,488) (5) (5) (79) (2,57 7)
19,062 2,256 21 2,148 6,215 13,064 42,766
1,417 1,121 5 483 1,178 2,621
(1,271) (1) (38)
16,933 1,505 9 1,189 3,754 7,077
Accumulated depreciation Computers-hardware Computers-software Motor vehicles Office furniture and fixtures Office equipment Office renovation
6,825
(1,310)
30,467 12,299
Net book value
2010 Saldo awal/ Beginning balance
Biaya perolehan Komputer – perangkat keras Komputer – perangkat lunak Kendaraan Perabot kantor Perlengkapan kantor Renovasi gedung Akumulasi penyusutan Komputer – perangkat keras Komputer – perangkat lunak Kendaraan Perabot kantor Perlengkapan kantor Renovasi gedung Nilai buku bersih
Penambahan/ Pengurangan/ Additions Deductions
Saldo akhir Ending balance
16,923 3,283 12 1,472 4,358 5,951 31,999
1,475 654 21 378 1,128 3,570 7,226
(12) (12)
18,398 3,937 21 1,850 5,486 9,521 39,213
13,697 741 12 331 1,458 2,498 18,737 13,262
1,820 913 4 376 1,118 1,996 6,227
(12) (12)
15,517 1,654 4 707 2,576 4,494 24,952 14,261
Cost Computers-hardware Computers-software Motor vehicles Office furniture and fixtures Office equipment Office renovation Accumulated depreciation Computers-hardware Computers-software Motor vehicles Office furniture and fixtures Office equipment Office renovation Net book value
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, aset tetap diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya. Direksi berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
As at 31 December 2011 and 2010, fixed assets are covered by insurance against losses of fire and other risks. The Directors believe that the insurance coverage is adequate to cover possible losses on the assets insured.
Berdasarkan evaluasi Direksi, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Based on the Directors’ assessment, there have been no events or changes in circumstances which may indicate impairment in value of fixed assets as at 31 December 2011 and 2010.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/27 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
11. ASET LAIN-LAIN
11. OTHER ASSETS 2011
Piutang dari manajer investasi Rabat dan piutang pendapatan fee administrasi Uang jaminan Uang muka untuk agen dan karyawan Qardh Al-Hasan
2010
41,424
26,208
14,608 5,538 1,140 -
10,732 5,307 1,177 527
62,710
43,951
Receivable from investment manager Rebate and administration fees receivable Refundable deposits Advances for agency and employee Qardh Al-Hasan
Qardh Al-Hasan merupakan pinjaman tanpa bunga yang diberikan kepada dana tabarru. Apabila dana tabarru tidak mencukupi untuk menutup semua klaim yang terjadi, maka Perseroan akan memberikan Qardh Al-Hasan. Qardh Al-Hasan dibayarkan terlebih dahulu ketika dana tabarru memiliki surplus underwriting sebelum Perseroan mengumumkan untuk mendistribusikan surplus tersebut (lihat Catatan 28).
Qardh Al-Hasan represents non-bearing interest loan to tabarru fund. When the tabarru fund is insufficient to cover all claims incurred, the Company will give Qardh Al-Hasan. The Qardh AlHasan is repaid first when tabarru fund have an underwriting surplus before the Company declares the distributable surpluses (refer to Note 28).
Termasuk dalam aset lain-lain adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 431.116 Dolar AS (2010: 432.402 Dolar AS).
Included in the above other assets are balances in foreign currency amounting to USD 431,116 (2010: USD 432,402).
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of related party transactions and balances.
12. LIABILITAS KEPADA PEMEGANG POLIS
12. LIABILITIES TO POLICYHOLDERS
a. Liabilitas manfaat polis masa depan
a. Liability for future policy benefits
Liabilitas manfaat polis masa depan merupakan jumlah yang tersedia untuk menutup semua liabilitas yang dijamin berdasarkan kondisi pada polis asuransi yang masih berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan.
Liability for future policy benefits represents the amounts provided for all obligations guaranteed under the terms of the policies in force at statement of financial position dates.
Liabilitas manfaat polis masa depan telah dihitung menggunakan metode dan asumsi sebagai berikut:
The liability for future policy benefits has been computed using the following assumptions:
Metode perhitungan: Zillmer 3% untuk Individual Annual Renewable Term Plan (Tradisional) 40% dari beban tahunan asuransi (COI) untuk Cadangan Mortalita atas polis individual unit link Net Level Premium untuk decreasing termsingle premium plans (Tradisional)
Method of computation: Zillmer 3% for Individual Annual Renewable Term Plan (Traditional) 40% of Annual Cost of Insurance (COI) for Mortality Reserves Individual Unit Link Plan Net Level Premium for Decreasing Term Single Premium Plans (Traditional)
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/28 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. LIABILITAS (lanjutan)
KEPADA
PEMEGANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated) POLIS
12. LIABILITIES TO POLICYHOLDERS (continued)
a. Liabilitas manfaat polis masa depan (lanjutan)
a. Liability for future policy benefits (continued)
Tabel mortalita: 70% Tabel Mortalita Indonesia (70% TMI 93) untuk Individual Annual Renewable Term Plan (Tradisional) 100% Tabel Mortalita Indonesia (100% TMI 93) untuk Polis individual unit link 100% Tabel Mortalita Indonesia (100% TMI 99) untuk Decreasing Term – Single Premium Plans (Tradisional)
Mortality table: 70% Indonesian Mortality Table (70% TMI 93) for Individual Annual Renewable Term Plan (Traditional) 100% Indonesian Mortality Table (100% TMI 93) for Individual Unit Link Plans 100% Indonesian Mortality Table (100% TMI 99) for Decreasing Term - Single Premium Plans (Traditional)
Tingkat suku bunga: Polis dalam mata uang Rupiah : 9% per tahun untuk polis Tradisional Polis dalam mata uang Dollar AS : 5% per tahun untuk polis Tradisional Umur : Umur pada saat ulang tahun terakhir Periode pertanggungan : Peride pertanggungan aktual
Interest rates: Rupiah policies
Liabilitas manfaat polis masa depan dan estimasi liabilitas klaim adalah sebagai berikut:
Liability for future policy benefits and estimated claim liabilities are as follows:
for
USD policies
: 5% per annum Traditional Plan only
for
Age
: Age on the latest birthday
Insurance period : Actual period covered
2011 Liabilitas manfaat polis masa depan: Perorangan Unit-link dan asuransi berjangka Kelompok
: 9% per annum Traditional Plan only
2010
457,325 53,996
221,353 25,371
511,321
246,724
Liability for future policy benefits: Individual Unit-linked and renewable term Group
Termasuk dalam liabilitas manfaat polis masa depan adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 189.957 Dolar AS (2010: 10.242 Dolar AS).
Included in the above liability for future policy benefits are balances in foreign currencies amounting to USD 189,957 (2010: USD 10,242).
Termasuk di dalam liabilitas manfaat polis masa depan adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 258 (2010: Rp 1.865) (lihat Catatan 28).
Include in the above liability for future policy benefits are balances for tabarru fund amounting to Rp 258 (2010: Rp 1,865) (refer to Note 28).
2011 Estimasi liabilitas klaim: Klaim dalam proses
2010
40,249
Termasuk dalam estimasi liabilitas klaim adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 1.664 (2010: Rp 329) (lihat Catatan 28).
15,777
Estimated claim liabilities: Claims in process
Included in the above estimated claim liabilities are balance for tabarru fund amounting to Rp 1,664 (2010: Rp 329) (refer to Note 28).
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/29 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. LIABILITAS (lanjutan)
KEPADA
PEMEGANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated) POLIS
12. LIABILITIES TO POLICYHOLDERS (continued)
b. Premi yang belum merupakan pendapatan
b. Unearned premium income
Premi yang belum merupakan pendapatan merupakan porsi premi dari kontrak asuransi jangka pendek konvensional dan porsi kontribusi tabarru dari kontrak asuransi jangka pendek syariah yang belum menjadi pendapatan.
Unearned premium income represents the unearned portion of premiums or tabarru contributions already received under non-sharia short term insurance contracts and sharia shortterm insurance contracts, respectively.
Premi yang belum merupakan pendapatan berdasarkan jenis asuransi adalah sebagai berikut:
Unearned premium income by type of insurance is as follows:
2011 Medicash rider Mandiri Jaminan Kesehatan Mandiri Hospital Saving Critical illness riders Accidental death and dismemberment riders Premium payor riders Waiver of premium riders Mandiri Tabungan Rencana Credit card term group Mandiri Income Replacement Mandiri Family Care Mandiri Jaminan Kesehatan Syariah Free PA
2010
44,828 21,462 11,062 9,864
29,847 12,723 10,824 7,258
9,353 9,256 6,350 3,630 2,018 277 271 94 11
6,935 3,863 4,402 4,212 1,895 331 2,383 32 -
118,476
84,705
Medicash rider Mandiri Jaminan Kesehatan Mandiri Hospital Saving Critical illness riders Accidental death and dismemberment riders Premium payor riders Waiver of premium riders Mandiri Tabungan Rencana Credit card term group Mandiri Income Replacement Mandiri Family Care Mandiri Jaminan Kesehatan Syariah Free PA
Termasuk dalam premi yang belum merupakan pendapatan adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 14.519 Dolar AS (2010: 10.674 Dolar AS).
Included in the above unearned premium income are balances in foreign currencies amounting to USD 14,519 (2010: USD 10,674).
Termasuk di dalam premi yang belum merupakan pendapatan adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 209 (2010: Rp 770) (lihat Catatan 28).
Included in the above unearned premium income are balances for tabarru fund amounting to Rp 209 (2010: Rp 770) (refer to Note 28).
Perhitungan liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah diperiksa dan disertifikasi oleh aktuaris berkualifikasi yang bertindak sebagai aktuaris Perseroan.
The calculation of the liability for future policy benefits and unearned premium income as of 31 December 2011 and 2010 were reviewed and signed by a qualified actuary who acted as the Company’s appointed actuary.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/30 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 12. LIABILITAS (lanjutan)
KEPADA
PEMEGANG
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated) POLIS
12. LIABILITIES TO POLICYHOLDERS (continued)
b. Premi yang belum merupakan pendapatan (lanjutan)
b. Unearned premium income (continued)
Liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2010 telah disetujui oleh Menteri Keuangan berdasarkan Surat No. S10528/BL/2011 tanggal 27 September 2011. Persetujuan oleh Menteri Keuangan untuk liabilitas manfaat polis masa depan dan premi yang belum merupakan pendapatan pada tanggal 31 Desember 2011 masih dalam proses sampai dengan tanggal laporan keuangan ini.
The liability for future policy benefits and unearned premium income as at 31 December 2010 has been approved by Minister of Finance of the Republic of Indonesia in its letter No. S10528/BL/2011 dated 27 September 2011. Until the date of these financial statements, approval from the Minister of Finance for the liability for future policy benefits and unearned premium income as at 31 December 2011 is still in progress.
c. Utang klaim
c. Claims payable 2011
Pengembalian dan pengambilan unit link Kesehatan Kematian
2010
20,117 769 4,181
20,911 390 29
25,067
21,330
Unit-linked withdrawal and redemption Health Death
Termasuk dalam utang klaim adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 6.846 Dolar AS (2010: 2.290 Dolar AS).
Included in the above claims payable are balances in foreign currencies amounting to USD 6,846 (2010: USD 2,290).
Termasuk di dalam utang klaim adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 1.687 (2010: Rp 2.770) (lihat Catatan 28).
Included in the above claims payable are balances for tabarru fund amounting to Rp 1,687 (2010: Rp 2,770) (refer to Note 28).
13. PERPAJAKAN
13. TAXATION
a. Liabilitas pajak
a. Taxes liabilities 2011
2010
Pajak kini: Pajak penghasilan badan
84,298
42,232
Current tax: Corporate income tax
Pajak lainnya: - Pasal 26 - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 4(2)
29,428 1,543 536 240
899 572 221
Other taxes: Article 26 Article 21 Article 23 Article 4(2) -
31,747
1,692
116,045
43,924
b. Beban pajak penghasilan
b. Income tax expense 2011
Kini Tangguhan Final
2010
258,578 (2,574) 19,427
148,685 (2,086) 9,763
275,431
156,362
.
Current Deferred Final
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/31 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
b. Beban pajak penghasilan (lanjutan)
b. Income tax expense (continued)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan dengan laba kena pajak adalah sebagai berikut:
The reconciliations between profit before income tax and the taxable income for the year are as follows:
2011 Laba sebelum pajak penghasilan berdasarkan laporan keuangan Ditambah/(dikurangi): Surplus/(defisit) dana tabarru Laba sebelum pajak penghasilan badan Perbedaan waktu: - Penyusutan aset tetap - Bonus karyawan - Imbalan kerja - Pemasaran dan promosi Perbedaan tetap: - Konferensi dan pelatihan - Koreksi cadangan - Kompensasi karyawan - Donasi dan beban representasi - Natura dan lainnya - Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi atas investasi dalam efek-efek - Pendapatan yang dikenakan pajak final
Penghasilan kena pajak Beban pajak penghasilan - kini Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka: - Pasal 23 - Pasal 25 Pajak penghasilan terutang
2010
1,121,325 3,613 1,124,938
636,299 (527) 635,772
Income before tax based on financial statements Add/(less): Surplus/(deficit) on tabarru fund Income before corporate income tax Temporary differences: Depreciation of fixed assets Employee bonuses Employee benefits Marketing and promotion -
5,212 7,086 5,634 (7,637)
(974) 1,794 2,376 5,148
10,295
8,344
27,323 18,145 10,632 1,156 4,564
19,084 8,356 3,876 2,865
Permanent differences: Conference and training Reserves correction Employee compensation Donation and representation Benefits in kind and others -
(53,165)
(27,304)
Unrealised gain on marketable securities
(109,575)
(56,254)
Income subject to final tax -
(100,920)
(49,377)
1,034,313
594,739
Taxable income
258,578
148,685
Income tax expenses - current
(1,501) (172,779)
(1,387) (105,066)
84,298
42,232
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun 2011 adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada saat Perseroan meyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sesuai dengan SPT Perseroan.
Less prepaid income taxes: Article 23 Article 25 Income tax payable
The corporate income tax calculation for the year 2011 is a preliminary estimate made for accounting purposes and is subject to revision when the Company lodges its Annual Corporate Tax Return. The calculation of income tax for the year ended 31 December 2010 conforms to the Company’s annual tax return.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/32 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
13. PERPAJAKAN (lanjutan)
13. TAXATION (continued)
c. Aset (Liabilitas) pajak tangguhan- bersih
c. Deferred tax assets/(liabilities) – net 2011
Saldo Awal/ Beginning balance
Aset tetap Bonus Imbalan kerja Pemasaran dan promosi
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi Credited/ (charged) to statements of income
Saldo akhir/ Ending balance
(173) 1,117 1,965 1,909
1,303 1,772 1,408 (1,909)
1,130 2,889 3,373 -
4,818
2,574
7,392
Fixed assets Employee bonuses Employee benefits Marketing and promotion
2010
Saldo Awal/ Beginning balance
Aset tetap Bonus Imbalan kerja Pemasaran dan promosi
Dikreditkan/ (dibebankan) ke laporan laba rugi Credited/ (charged) to statements of income
Saldo akhir/ Ending balance
70 669 1,371 622
(243) 448 594 1,287
(173) 1,117 1,965 1,909
2,732
2,086
4,818
Direksi berkeyakinan bahwa saldo aset pajak tangguhan di atas dapat digunakan di masa yang akan datang.
Fixed assets Employee bonuses Employee benefits Marketing and promotion
The Directors believe that the deferred tax assets balance above can be recovered.
d. Administrasi
d. Administration
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perseroan menghitung, menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terutang. Direktur Jenderal Pajak ("DJP") dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak dalam batas waktu sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak, atau akhir tahun 2013, mana yang lebih awal. Ketentuan baru yang diberlakukan terhadap tahun pajak 2008 dan tahun-tahun selanjutnya menentukan bahwa DJP dapat menetapkan atau mengubah liabilitas pajak tersebut dalam batas waktu lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
Under the taxation laws of Indonesia, the Company submits tax returns on the basis of self assessment. The Director General of Tax (“DGT”) may assess or amend taxes within ten years of the time the tax becomes due, or until the end of 2013, whichever is earlier. There are new rules applicable to fiscal year 2008 and subsequent years stipulating that the DGT may assess or amend taxes within five years of the time the tax becomes due.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/33 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
14. UTANG REASURANSI
14. DUE TO REINSURERS 2011
PT Reasuransi International Indonesia RGA Reinsurance Company Hannover Life Re Cologne Reinsurance Company
2010
15,752 1,205 150 130
5,577 291 238 65
17,237
6,171
PT Reasuransi International Indonesia RGA Reinsurance Company Hannover Life Re Cologne Reinsurance Company
Termasuk di dalam utang reasuransi adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 27.250 Dolar AS (2010: 377 Dolar AS).
Included in the above due to reinsurers are balances in foreign currency amounting to USD 27,250 (2010: USD 377).
Termasuk dalam utang reasuransi adalah saldo untuk dana tabarru sebesar Rp 1.683 (2010: Rp 584) (lihat Catatan 28).
Included in the above due to reinsurers are balances for tabarru fund amounting to Rp 1,683 (2010: Rp 584) (refer to Note 28).
15. AKRUAL DAN UTANG LAIN-LAIN
15. ACCRUED EXPENSES AND OTHER PAYABLES 2011
Beban akuisisi Pembelian investasi unit-link Agen dan konvensi Bonus tahunan Biaya pelatihan Proyek pengembangan sistem informasi Percetakan Outing karyawan Penjualan dan promosi Gaji Kurir Tenaga ahli Perjalanan Lain-lain
2010
75,938 48,257 19,884 11,556 4,248
55,738 Acquisition costs 38,475 Subscription unit-linked investments 16,971 Agent award and sales convention 4,470 Annual performance bonus 4,055 Training related expenses IT projects and system 11,149 enhancement 5,140 Printing 1,667 Employee outing 15,630 Sales and promotion 1,253 Salary related 1,860 Courier 292 Professional fees 2,048 Travel 11,619 Others
3,621 3,287 2,682 2,487 1,537 1,514 592 200 11,935 187,738
170,367
Termasuk dalam beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 115.908 Dolar AS (2010: 368.776 Dolar AS).
Included in the above accrued expenses and other payables are balance in foreign currencies amounting to USD 115,908 (2010: USD 368,776).
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi.
Refer to Note 26 for details of related party transactions and balances.
16. MODAL SAHAM
16. SHARE CAPITAL
Komposisi pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham/ Shareholders PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. National Mutual international Pty. Ltd
The Company’s shareholders as at 31 December 2011 and 2010 are as follows:
Jumlah saham (nilai penuh)/ Number of shares (full amount) 2011 2010
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership 2011 2010
Jumlah (dalam jutaan Rupiah)/ Amount (in million Rupiah) 2011 2010
51,710,022 49,682,178
51,710,022 49,682,178
51 49
51 49
51,710 49,682
51,710 49,682
101,392,200
101,392,200
100
100
101,392
101,392
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/34 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
16. MODAL SAHAM (lanjutan)
16. SHARE CAPITAL (continued)
Pada tanggal 9 Desember 2009, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ("Bank Mandiri") dan National Mutual International Pty Ltd ("NMI") mengadakan Perjanjian Jual Beli Saham untuk mengalihkan 2% kepemilikan pada Perseroan dari NMI ke Bank Mandiri yang kemudian diamandemen dalam Perjanjian Jual Beli Saham tanggal 29 Maret 2010. Pada tanggal 20 Agustus 2010, seluruh proses transaksi tersebut telah diselesaikan dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Transaksi ini telah disetujui dan diadministrasikan oleh BAPEPPAM-LK Biro Perasuransian pada Menteri Keuangan melalui surat nomor S-1001/MK.10/2010 tanggal 15 Oktober 2010.
On 9 December 2009, a Share Sale and Purchase Agreement was entered between PT Bank Mandiri (Persero) Tbk ("Bank Mandiri") and National Mutual International Pty Ltd ("NMI") in relation to the transfer of 2% shareholding in the Company from NMI to Bank Mandiri which is then amended by Amendment to Share Sale and Purchase Agreement dated 29 March 2010. On 20 August 2010, all the transaction process has been completed and signed by both parties. This transaction was approved and administered by The Capital Market and Financial Institution Supervisory Board, Insurance Bureau, Minister of Finance through its letter number S-1001/MK.10/2010 dated 15 October 2010.
17. CADANGAN WAJIB
17. STATUTORY RESERVES
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 25 Juni 2009 yang disahkan dengan Akta Notaris Sutjipto, S.H No. 208 tanggal 25 Juni 2009, Perseroan membentuk penyisihan cadangan wajib sebesar Rp 20.278 sesuai dengan Undang-Undang No. 40/2007. Undang-undang ini mengharuskan perseroan di Indonesia untuk membentuk cadangan wajib sekurang-kurangnya sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-undang tersebut tidak mengatur jangka waktu unutuk pembentukan cadangan wajib tersebut.
Based on the Annual General Shareholders Meeting dated 25 June 2009 which was notarised by Notarial Deed No.208 dated 25 June 2009 of Sutjipto, S.H., the Company has set up a statutory reserves amounting to Rp 20,278 in accordance with the Indonesia Limited Company Law No.40 Year 2007. The Law requires Indonesian companies to set up a statutory reserve to a minimum of 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time within which this statutory reserve should be created.
18. DIVIDEN
18. DIVIDENDS
Berdasarkan Keputusan Sirkuler Pemegang Saham tanggal 30 Desember 2011, disetujui pembagian dividen kas sebesar Rp 400.000 yang berasal dari hasil operasi tahun 2010. Dividen tersebut dibayar pada Januari 2012.
Based on the Circular Resolution of the Shareholders dated 30 December 2011 it is decided to approve the distribution of cash dividends amounting to Rp 400,000 from the 2010 operating result. The dividend was paid in January 2012.
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 24 Juni 2010 menyetujui pembagian dividen kas sebesar Rp 211.405 yang berasal dari hasil operasi tahun 2009. Dividen tersebut dibayar pada Juli 2010.
The Annual General Shareholders Meeting dated 24 June 2010 approved to distribute cash dividends amounting to Rp 211,405 from the 2009 operating result. The dividend was paid in July 2010.
19. PENDAPATAN INVESTASI
19. INVESTMENT INCOME 2011
Perubahan nilai wajar dari investasi pemegang unit-link Keuntungan yang belum terealisasi dari perubahan nilai wajar efek-efek Pendapatan bunga: Deposito berjangka Efek-efek
2010
164,575
1,423,905
56,075
32,465
50,060 50,939
21,362 29,758
321,649
1,507,490
.
Change in market value of policyholders’ investments in unit-linked contracts Unrealised gain from changes in fair value of marketable securities Interest income: Time deposits Marketable securities
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/35 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
20. PENDAPATAN LAIN-LAIN
20. OTHER INCOME 2011
Pendapatan fee dari unit link Jasa giro Komisi reasuransi Keuntungan/(kerugian) selisih kurs - bersih Lain-lain
2010
143,051 8,576 3,459 530 4,277 159,893
21. KLAIM DAN MANFAAT
Pengembalian dan pengambilan unit link Kesehatan Kematian
123,445
2011
2010
1,057,793 57,207 62,250
1,222,589 39,695 22,322
1,177,250
1,284,606
Unit-linked withdrawal and redemption Health Death
Refer to Note 28 for details of tabarru fund.
22. BEBAN AKUISISI
22. ACQUISITION COSTS 2011
2010
301,725 271,646 102,054 17,709
169,006 178,116 78,558 30,950
693,134
456,630
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa.
Bancassurance fees Sales force compensations Group insurance commission Other acquisition costs
Refer to Note 26 for details of related party transactions and balances.
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI
23. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES 2011
Konsultasi manajemen dan bisnis Gaji karyawan dan manajemen Beban pengembangan teknologi informasi Perlengkapan kantor Pelatihan dan pendidikan Administrasi bank Komunikasi Transportasi dan akomodasi Sewa dan jasanya Penyusutan Jasa tenaga ahli Lain-lain
(1,422) 7,087
Fee income from unit - linked Interest on current accounts Reinsurance commission Gain/(loss) on foreign exchange - net Others
21. CLAIMS AND BENEFITS
Lihat Catatan 28 untuk dana tabarru.
Fee bancassurance Kompensasi tenaga pemasaran Komisi asuransi kelompok Beban akuisisi lain-lain
111,253 4,250 2,277
2010
88,034 60,190
56,280 39,045
41,469 36,247 12,948 10,718 7,412 7,202 6,942 6,825 5,446 2,483
41,876 27,753 8,525 7,979 4,045 5,831 6,009 6,227 1,432 6,439
285,916
211,441
Lihat Catatan 26 untuk rincian transaksi dan saldo dengan pihak-pihak berelasi.
Management business consultancy Employees and management Information technology and project costs Office supplies Training and education Bank charges Communication Transportation and accommodation Rental and service charges Depreciation Professional fees Others
Refer to Note 26 for details of related party transactions and balances.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/36 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
24. BEBAN PEMASARAN
24. MARKETING EXPENSES 2011
Iklan Penjualan Promosi dan pemasaran Sponsorship
2010
20,144 4,289 3,213 1,403
19,405 2,669 848 655
29,049
23,577
25. IMBALAN KERJA
Advertising general Sales support Marketing promotions Sponsorship
25. EMPLOYEE BENEFITS
Liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 dihitung oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, dengan menggunakan metode Projected Unit Credit.
The liability for employee benefits as at 31 December 2011 and 2010 is calculated by an independent actuary, PT Dayamandiri Dharmakonsilindo, using the “Projected Unit Credit” method.
Berdasarkan laporan aktuaris independen tanggal 6 Januari 2012 dan 11 Januari 2011, asumsi aktuarial pokok yang digunakan adalah sebagai berikut:
Based on its report dated 6 January 2012 and 11 January 2011, the actuarial valuation was carried out using the following key assumptions:
2011 Tingkat diskonto Tingkat kenaikan gaji Tingkat mortalita Tingkat cacat Tingkat pengunduran diri peserta
Usia pensiun normal
2010
6.5% 8.5% 6.5% 7% USA Table of Mortality Commissioner Standard Ordinary 1980- (CSO’80) 10%
Discount rate Salary increment Mortality rate
10% sampai umur 25 dan menurun sebesar 0,5% untuk setiap tahun sampai umur 45 dan kemudian/ 10% up to age 25 and reducing by 0.5% for each year up to age 45 and thereafter 100% pada usia pensiun normal/ 100% at Normal Retirement Age
Resignation rate
Berikut ini adalah hal-hal penting yang diungkapkan dalam laporan aktuaris untuk mengestimasi liabilitas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010:
2010
13,492
Jumlah yang diakui pada laporan laba rugi adalah sebagai berikut:
7,859
Present value of funded obligation
The amount recognised in the statements of income is as follow:
2011 Biaya jasa kini Biaya bunga Pengakuan segera keuntungan aktuarial Pengakuan segera liabilitas jasa masa lalu - dialihkan Pengakuan liabilitas jasa masa lalu atas karyawan baru Kelebihan pembayaran imbalan
Normal retirement rate
Following are the key matters disclosed in the actuarial report to estimate employee benefits obligations as at 31 December 2011 and 2010:
2011 Nilai kini liabilitas yang didanai
Disability rate
2010
2,944 666 2,287
2,260 584 (378)
62
135
1 3
24 208
5,963
2,833
.
Current service cost Interest cost Immediate recognition of actuarial gain Immediate recognition of past service liabilities - transferred Recognition of past service liabilities of new employee Excess benefit payment
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/37 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
25. IMBALAN KERJA (lanjutan)
25. EMPLOYEE BENEFITS (continued)
Imbalan yang diakui dalam laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
The amount recognised in the statements of financial position is as follow:
2011 Saldo awal Pembayaran selama tahun berjalan Beban selama tahun berjalan
2010
7,859 (330) 5,963 13,492
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI
5,483 (457) 2,833
Beginning balance Payments during the year Expense during the year
7,859 26. RELATED PARTIES TRANSACTIONS
BALANCES
AND
a. AXA Asia dan AXA Asia Pacific Holding Ltd, Australia (“AXA APH”)
a. AXA Asia and AXA Asia Pacific Holding Ltd, Australia (“AXA APH”)
National Mutual International Pty. Ltd. (“NMI”) merupakan pemegang saham Perseroan. AXA merupakan pemegang saham NMI.
National Mutual International Pty. Ltd. (“NMI”) is the shareholder of the Company. AXA is the shareholder of NMI.
Pada tanggal 1 April 2011 AXA melepas kepemilikannya di AXA APH kepada AMP dan mengakuisisi operasional bisnis AXA APH di Asia. Setelah transaksi ini, AXA Asia menggantikan AXA APH dalam pembebanan Perseroan untuk biaya teknologi informasi termasuk pemeliharaan perangkat lunak, biaya proyek dan biaya penggantian yang berhubungan dengan bantuan dan dukungan teknis tertentu.
On April 1, 2011 AXA dispose its stake in AXA APH to AMP and acquire AXA APH operation business in Asia. Following this transaction, AXA Asia replacing AXA APH in charging the Company for the cost of information technology including software maintenance, project costs and reimbursement costs related to certain technical assistance and support.
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”)
b. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Bank Mandiri”)
Bank Mandiri adalah pemegang saham Perseroan. Perseroan memiliki rekening giro di Bank Mandiri, mengadakan Perjanjian dengan Bank Mandiri terkait Bancassurance dan mengadakan perjanjian penutupan asuransi dengan Bank Mandiri atas produk “Mandiri Protection”.
Bank Mandiri is the shareholder of the Company. The Company has bank accounts in Bank Mandiri and also entered into a Bancassurance Agreement and Mandiri Protection Agreement with Bank Mandiri.
c. PT AXA Services Indonesia (“AXA SI”)
c. PT AXA Services Indonesia (“AXA SI”) NMI is the shareholder of AXA SI. The Company entered into a Service Level Agreement with AXA SI under which AXA SI shall provide certain services to the Company in relation to the Company’s back office and administrative operations. The transaction with AXA SI are transacted based on actual costs plus the agreed 5% margin.
NMI adalah pemegang saham AXA SI. Perseroan mempunyai Service Level Agreement dengan AXA SI di mana AXA SI akan menyediakan jasa tertentu kepada Perseroan yang berhubungan dengan operasioanal kantor dan administrasi. Transaksi dengan AXA SI dilakukan berdasarkan biaya aktual ditambah 5% keuntungan yang telah disepakati (agreed margin).
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/38 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
26. RELATED PARTIES BALANCES TRANSACTIONS (continued)
d. PT Mandiri Manajemen Investasi (“MMI”)
AND
d. PT Mandiri Manajemen Investasi (“MMI”)
Bank Mandiri adalah pemegang saham MMI. MMI mengelola dana pemegang unit link Perseroan.
Bank Mandiri is the shareholder of MMI. MMI manages the funds of the Company’s policyholders investment in unit-linked contracts.
e. PT Bank Syariah Mandiri (“Bank Syariah Mandiri”)
e. PT Bank Syariah Mandiri (“Bank Syariah Mandiri”)
Bank Mandiri adalah pemegang saham Bank Syariah Mandiri. Perseroan memiliki rekening giro dan investasi deposito berjangka di Bank Syariah Mandiri dan juga mengadakan Perjanjian terkait Bancassurance dengan Bank Syariah Mandiri.
Bank Mandiri is the shareholder of Bank Syariah Mandiri. The Company has bank accounts and time deposits investments in Bank Syariah Mandiri and also entered into a Bancassurance Agreement with Bank Syariah Mandiri.
f. Pemerintah Republik Indonesia
f.
Pemerintah Republik Indonesia merupakan pemegang saham Badan Usaha Milik Negara. Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (”BNI”), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (”BRI”), PT Bank Negara Indonesia Syariah (”BNIS”), PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (”BRIS”), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (”SMF”), PT Reasuransi Internasional Indonesia (”Reindo”), dan PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (“ANTAM”) adalah entitas yang dimiliki dan dikendalikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Perseroan memiliki rekening giro dan investasi deposito berjangka di entitas-entitas tersebut. Perseroan juga memiliki obligasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Republik Indonesia.
Government of the Republic of Indonesia Government of Republic of Indonesia is the shareholder of State Owned Enterprises. Bank Mandiri, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (”BNI”), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (”BRI”), PT Bank Negara Indonesia Syariah (”BNIS”), PT Bank Rakyat Indonesia Syariah (”BRIS”), PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) (”SMF”), PT Reasuransi Internasional Indonesia (“Reindo”), and PT Aneka Tambang (Persero) Tbk (“ANTAM”) are entities which owned and controlled by Government of the Republic of Indonesia. The Company has bank accounts and time deposits investments in those entities. The Company also hold bonds issued by the Government of the Republic of Indonesia.
g. Manajemen kunci
g. Key management Key management includes commissioners and directors.
Manajemen kunci termasuk dewan komisaris dan direksi. h. Lain-lain
board
of
h. Others
Dalam kegiatan usaha normal, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak yang berelasi seperti PT AXA Life Indonesia (“AXA LI”), PT AXA Financial Indonesia (“AXA FI”), PT AXA Asset Management Indonesia (“AXA AMI”), PT Bank Sinar Harapan Bali serta dengan pihak yang berelasi lainnya. Perusahaan-perusahaan tersebut mempunyai pemegang saham utama yang sama dengan Perseroan.
In the course of business, the Company does normal transactions for day to day operations to related parties such as PT AXA Life Indonesia (“AXA LI”), PT AXA Financial Indonesia (“AXA FI”), PT AXA Asset Management Indonesia (“AXA AMI”), PT Bank Sinar Harapan Bali and with other related parties. The above companies have the same ultimate shareholder with the Company.
Saldo dan transaksi dengan berelasi adalah sebagai berikut:
Balances and transactions with related parties are as follow:
pihak-pihak
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/39 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
26. RELATED PARTIES BALANCES TRANSACTIONS (continued)
2011
2010
Aset: Investasi Pemerintah Republik Indonesia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Rakyat Indonesia Mandiri Manajemen Investasi Bank Rakyat Indonesia Syariah Bank Negara Indonesia Syariah Aneka Tambang Sarana Multigriya Finansial Bank Sinar Harapan Bali
Investasi pemegang unit link MMI Kas di bank Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Bank Sinar Harapan Bali
Piutang reasuransi Reindo Piutang premi Bank Mandiri Piutang dari pihak berelasi AXA Asia AXA SI
736,579 115,503 113,558 109,000 62,500 50,906 44,000 21,000 7,037 5,125 2,000
391,329 75,873 53,493 60,000 52,500 15,000 6,000 -
1,267,208
654,195
Aset lain-lain MMI Jumlah aset dengan pihak berelasi Persentase terhadap jumlah aset
Assets: Investments Government of the Republic of Indonesia Bank Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Syariah Mandiri Bank Rakyat Indonesia Mandiri Manajemen Investasi Bank Rakyat Indonesia Syariah Bank Negara Indonesia Syariah Aneka Tambang Sarana Multigriya Finansial Bank Sinar Harapan Bali
1,208,643
630,130
Investments in unit-linked contracts MMI
664,439 23,551 89
225,230 52,176 -
Cash in banks Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Bank Sinar Harapan Bali
688,079
277,406
7,630
2,333
Due from reinsurers Reindo
30,567
22,133
Premium receivables Bank Mandiri
2 -
37
Due from related parties AXA Asia AXA SI
2
37
Piutang hasil investasi Pemerintah Republik Indonesia Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia Syariah Bank Negara Indonesia Syariah Aneka Tambang Sarana Multigriya Finansial Bank Sinar Harapan Bali
AND
Interest receivables Government of the Republic of Indonesia Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Bank Negara Indonesia Bank Rakyat Indonesia Bank Rakyat Indonesia Syariah Bank Negara Indonesia Syariah Aneka Tambang Sarana Multigriya Finansial Bank Sinar Harapan Bali
13,418 270 256 173 135 90 55 23 11 8
6,417 242 180 114 115 43 15 -
14,439
7,126
7,936
9,576
Other assets MMI
3,224,504
1,602,936
Total assets with related parties
27.8%
18.9%
Percentage of total assets
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/40 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
26. RELATED PARTIES BALANCES TRANSACTIONS (continued)
2011
2010
Liabilitas: Akrual dan utang lain-lain Bank Mandiri MMI
Utang reasuransi Reindo Utang kepada pihak berelasi Bank Mandiri NMI AXA Asia AXA SI AXA LI AXA APH AXA FI AXA AMI Jumlah liabilitas dengan pihak berelasi
Liabilities: Accrued expenses and other payables Bank Mandiri MMI
46,855 60
28,807 44
46,915
28,851
15,752
5,577
Due to reinsurers Reindo
204,000 166,600 14,351 14,027 2 -
9,855 967 90 5
Due to related parties Bank Mandiri NMI AXA Asia AXA SI AXA LI AXA APH AXA FI AXA AMI
398,980
10,917
461,647
45,345
Total liabilities with related parties
4.4%
0.6%
Percentage of total liabilities
103,320 8,364 7,354 4,675 4,408 4,373 905 502 154 65 24
55,690 3,867 2,497 614 3,943 3,526 246 -
Revenues: Investment income Government of the Republic of Indonesia Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Bank Rakyat Indonesia Syariah Bank Rakyat Indonesia Bank Negara Indonesia MMI Bank Negara Indonesia Syariah Sarana Multigriya Finansial Aneka Tambang Bank Sinar Harapan Bali
134,144
70,383
Persentase terhadap jumlah liabilitas 2011
2010
Pendapatan: Pendapatan investasi Pemerintah Republik Indonesia Bank Mandiri Bank Syariah Mandiri Bank Rakyat Indonesia Syariah Bank Rakyat Indonesia Bank Negara Indonesia MMI Bank Negara Indonesia Syariah Sarana Multigriya Finansial Aneka Tambang Bank Sinar Harapan Bali
AND
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/41 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
26. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAKPIHAK BERELASI (lanjutan)
26. RELATED PARTIES BALANCES TRANSACTIONS (continued)
2011
2010
Pendapatan: Pendapatan lain-lain MMI Jumlah pendapatan dengan pihak berelasi Persentase terhadap jumlah pendapatan Beban: Beban Akuisisi Bank Mandiri: Bancassurance fees Group insurance commission Umum dan Administrasi AXA SI AXA Asia AXA APH Jumlah beban dengan pihak berelasi Persentase terhadap jumlah beban
AND
Revenues: 16,329 150,473 2.8%
Other income MMI
9,759
80,142 Total income with related parties 1.8%
Percentage of total income
301,725 102,054
169,006 78,558
Expenses: Acquisition costs Bank Mandiri: Bancassurance fees Group insurance commission
403,779
247,564
88,034 30,338 -
56,280 28,665
118,372
84,945
532,120
332,509
Total expenses with related parties
12.8%
8.8%
Percentage of total expenses
General and administrative AXA SI AXA Asia AXA APH
Jumlah kompensasi Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp 9.969.
Total compensation paid to the Company’s Board of Commissioners and Directors for the year ended 31 December 2011 amounted to Rp 9,969.
Termasuk dalam utang kepada pihak berelasi adalah saldo dalam mata uang asing sebesar 1.587.267 Dolar AS (2010: 114.998 Dolar AS).
Included in the above due to related parties are balance in foreign currencies amounting to USD 1,587,267 (2010: USD 114,998).
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT
Aktivitas Perseroan mengandung berbagai macam risiko keuangan: risiko nilai tukar mata uang asing, risiko kredit dan risiko likuiditas. Fungsi utama dari manajemen risiko Perseroan adalah untuk mengidentifikasi seluruh risiko kunci, mengukur risiko tersebut, mengelola posisi risiko dan menentukan alokasi modal. Perseroan secara rutin menelaah kebijakan dan sistem manajemen risiko untuk menyesuaikan dengan perubahan di pasar, produk dan praktek pasar terbaik.
The Company’s activities expose it to a variety of financial risks: foreign exchange risk, credit risk and liquidity risk. The core functions of the Company’s risk management are to identify all key risks for the Company, measure these risks, manage the risk positions and determine capital allocations. The Company regularly reviews its risk management policies and systems to reflect changes in market, products and best market practice.
Tujuan Perseroan adalah untuk mencapai keseimbangan yang sesuai antara risiko dan tingkat pengembalian dan meminimalisasi potensi efek memburuknya kinerja keuangan Perseroan. Perseroan mendefinisikan risiko sebagai kemungkinan kerugian atau laba yang hilang, yang disebabkan oleh faktor internal dan eksternal.
The Company’s aim is to achieve an appropriate balance between risk and return and minimise potential adverse effects on the Company’s financial performance. The Company defines risk as the possibility of losses or profits foregone, which may be caused by internal or external factors.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/42 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
Manajemen risiko dilaksanakan dengan kebijakankebijakan yang disetujui oleh Direksi. Direksi memberikan kebijakan tertulis atas manajemen risiko secara keseluruhan, termasuk kebijakan tertulis yang mencakup area khusus, seperti risiko nilai tukar, risiko suku bunga, risiko kredit, dan pemanfaatan instrumen keuangan. Risiko yang berasal dari instrumen keuangan yang dihadapi oleh Perseroan mengandung risiko keuangan, termasuk juga risiko pasar, risiko kredit, dan risiko likuiditas.
Risk management is carried out under policies approved by Directors. The Directors provides written principles for overall risk management, as well as written policies covering specific areas, such as foreign exchange risk, interest rate risk, credit risk, and use of financial instrument. The risk arising from financial instruments to which the Company is exposed are financial risks, which includes market risk, credit risk and liquidity risk.
a. Risiko pasar
a. Market risk
Perseroan menghadapi eksposur terhadap risiko pasar, yaitu risiko dimana nilai wajar atas arus kas masa depan atas suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan pada harga pasar. Risiko pasar berasal dari posisi terbuka yang terkait dengan produk-produk suku bunga, mata uang dan ekuitas, yang seluruhnya dipengaruhi oleh pergerakan pasar baik secara spesifik maupun umum, dan perubahan volatilitas tingkat suku bunga pasar atau harga seperti suku bunga, nilai tukar dan produk ekuitas.
The Company is aware about exposure to market risks which is the risks that the fair value of future cash flows of financial instrument will fluctuate because of changes in market prices. Market risks arise from open positions in interest rate, currency and equity products, all of which are exposed to the general and specific market movements and changes in the level of volatility or market rates or prices such as interest rates, foreign exchange rates, and equity products.
(i)
(i)
Risiko nilai tukar mata uang asing
Foreign exchange risk
Perseroan menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing yang terjadi akibat fluktuasi nilai tukar mata uang pada posisi keuangan dan arus kas. Direksi menetapkan limit tingkat eksposur berdasarkan mata uang yang dimonitor secara berkala.
The Company takes on exposure to the effects of fluctuations in the prevailing foreign exchange rates on its financial position and cash flows. The Directors sets limits on the level of exposure by currency, which are monitored periodically.
Tabel dibawah ini mengikhtisarkan aset keuangan dan liabilitas keuangan Perseroan terhadap risiko nilai tukar mata uang asing. Seluruh eksposur adalah dalam Dolar AS, tidak terdapat eksposur risiko mata uang asing selain dalam Dolar AS.
The table below summarises the Company’s financial assets and liabilities exposure to foreign exchange rate risk. All exposure is to USD, there is no foreign exchange exposure other than USD.
2011 (USD) Aset: Deposito wajib dan berjangka
2010 (USD)
421,226
417,266
Investasi pemegang unit link Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Aset lain-lain
3,315,060 1,022,492 173,034 552 306 431,116
2,437,683 303,064 25,310 109 303 432,402
Assets: Statutory and time deposits Policyholders’ investments in unit-linked contract Cash and cash in banks Premium receivables Due from reinsurers Interest receivables Other assets
Jumlah aset
5,363,786
3,616,137
Total assets
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/43 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko pasar (lanjutan) (i)
a. Market risk (continued)
Risiko nilai tukar mata uang asing (lanjutan) Liabilitas: Liabilitas kepada pemegang unit link Utang reasuransi Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain Utang ke pihak berelasi Jumlah liabilitas Bersih
(i)
Foreign exchange risk (continued) Liabilities:
3,315,060 27,250
2,437,683 377
327,230 1,587,267
368,778 114,998
Liability to unit-linked holders Due to reinsurers Accrued expenses and other liabilities Due to related parties
5,256,807
2,921,836
Total liabilities
106,979
694,301
Net
(ii) Risiko suku bunga
(ii) Interest rate risk
Risiko suku bunga arus kas adalah risiko dimana arus kas masa depan dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Risiko nilai suku bunga wajar adalah risiko dimana nilai dari suatu instrumen keuangan berfluktuasi karena perubahan suku bunga pasar. Perseroan menghadapi dampak dari fluktuasi suku bunga pasar yang berlaku baik atas risiko nilai wajar maupun arus kas. Marjin suku bunga bisa meningkat sebagai hasil dari perubahan tersebut namun juga dapat mengurangi kerugian ketika terdapat pergerakan yang tidak diharapkan. Direksi menetapkan batas atas tingkat ketidaksesuaian dari suku bunga repricing dan value at risk yang bisa dilakukan, yang dimonitor secara harian oleh Divisi Investasi.
Cash flow interest rate risk is the risk that the future cash flows of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. Fair value interest rate risk is the risk that the value of a financial instrument will fluctuate because of changes in market interest rates. The Company takes on exposure to the effects of fluctuations in the prevailing levels of market interest rates on both its fair value and cash flow risks. Interest margins may increase as a result of such changes but may reduce losses in the event that unexpected movements arise. The Directors sets limits on the level of mismatch of interest rate repricing and value at risk that may be undertaken, which is monitored daily by Investment Division.
Tabel di bawah ini mengikhtisarkan aset keuangan berbunga dan liabilitas keuangan berbunga Perseroan pada nilai tercatat, yang dikategorikan menurut mana yang terlebih dahulu antara tanggal repricing secara kontraktual (contractual repricing) atau tanggal jatuh tempo:
The table below summarise the Company’s interest earning financial assets and interest bearing financial liabilities at carrying amounts, categorised by the earlier of contractual reprising or maturity dates:
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/44 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
a. Risiko pasar (lanjutan)
a. Market risk (continued)
(ii) Risiko suku bunga (lanjutan)
(ii) Interest rate risk (continued) 2011
Kurang dari 1 bulan/ Less than one month Aset: Deposito wajib dan berjangka Efek -efek Investasi pemegang uni t link - non -syariah - syariah Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Piutang dari pihak berelasi Aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas: Liabilitas kepada pemegang unit link - non -syariah - syariah Utang reasuransi Beban yang masih harus dibayar dan utang lain -lain Utang ke pihak berelasi
1- 3 bulan/ 1- 3 months
3 - 12 bulan/ 3 - 12 months
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
Jumlah/ Total
8,405,310 638,956 699,654 169,524 8,502 15,191 2 62,710
Assets: Statutory and time deposits Marketable securities Policyholders’ investment in unit-linked contracts non -sharia sharia Cash and cash in banks Premium receivables Due from reinsurers Interest receivables Due from related parties Other assets
9,390,574 11,562,848
Total assets
551,494 785,236
76,699
44,000
-
-
-
105,570
-
-
-
8,405,310 638,956
-
-
2 62,71 0
76,699
44,000
699,654
15,191 2,051,575
169,524 8,502
-
672,193 890,806
Liabilities: Liability to unit -linked holders non -sharia - sharia Due to reinsurers
-
-
-
8,405,310 638,956 17,237
8,405,310 638,956 17,237
-
-
-
187,738
187,738
-
-
-
398,980
398,980
Jumlah liabilitas
-
-
-
9,648,221
9,648,221
Total liabilities
Jumlah repricing gap suku bunga
2,051,575
76,699
44,000
(257,647)
1,914,627
Total interest repricing gap
Accrued expenses and other payables Due from related parties
2010 Kurang dari 1 bulan/ Less than one month Aset: Deposito wajib dan berjangka Efek -efek Investasi pemegang uni t link - non -syariah - syariah Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Piutang dari pihak berelasi Aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas: Liabilitas kepada pemegang unit link - non -syariah - syariah Utang reasuransi Beban yang masih harus dibayar dan utang lain -lain Utang ke pihak berelasi Jumlah liabilitas Jumlah repricing gap suku bunga
Tidak dikenakan bunga/ Non interest bearing
1 - 3 bulan/ 1 - 3 months
Jumlah/ Total
386,263 396,944
-
40,161
386,263 437,105
282,870 7,576 -
-
6,707,586 504,527 91,459 2,449 37 43,944
6,707,586 504,527 282,870 91,459 2,449 7,576 37 43,944
Assets: Statutory and time deposits Marketable securities Policyholders’ investment in unit-linked contracts - non -sharia - sharia Cash and cash in banks Premium receivables Due from reinsurers Interest receivables Due from related parties Other assets
1,073,653
-
7,390,163
8,463,816
Total assets
-
-
6,707,586 504,527 6,171
6,707,586 504,527 6,171
Liabilities: Liability to unit -linked holders - non -sharia - sharia Due to reinsurers
-
-
170,367 10,917
170,367 10,917
Accrued expenses and other payables Due from related parties
-
-
7,399,568
7,399,568
Total liabilities
1,073,653
-
1,064,248
Total interest repricing gap
.
(9,405)
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/45 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit
b. Credit risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika counterpart Perseroan gagal memenuhi liabilitas kontraktualnya kepada Perseroan. Perseroan juga menghadapi risiko kredit lainnya yang berasal dari investasi pada efek utang (Obligasi Pemerintah dan efek-efek) dan eksposur lain yang timbul dari aktivitas unit link.
Credit risk is the risk of suffering financial loss, should any of the Company’s counterparties fail to fulfill their contractual obligations to the Company. The Company is also exposed to other credit risks arising from investments in debt securities (Government bonds and marketable securities) and other exposures arising from its unit-linked activities.
Risiko kredit merupakan salah satu risiko terbesar bagi Perseroan; sehingga manajemen melakukan pengelolaan eksposur risiko kredit dengan hati-hati. Manajemen dan pengendalian atas risiko kredit dipusatkan pada tim manajemen risiko kredit, yang bertanggung jawab kepada Direksi. Penilaian risiko kredit atas suatu portofolio aset memerlukan estimasiestimasi lanjutan, seperti kemungkinan terjadinya wanprestasi, rasio kerugian dan korelasi wanprestasi antara lawan transaksi.
Credit risk is the one of the largest risk for the Company’s business; management therefore carefully manages its exposure to credit risk. The credit risk management and control are centralized in a credit risk management team, which reports to the Directors. The assessment of credit risk of a portfolio of assets entails further estimations as to the likelihood of defaults occurring, of the associated loss ratios and of default correlations between counterparties.
Penyisihan kerugian penurunan nilai yang diakui pada pelaporan keuangan hanyalah kerugian yang telah terjadi pada tanggal laporan keuangan atas posisi keuangan (berdasarkan bukti obyektif atas penurunan nilai).
Impairment allowances are recognised for financial reporting purposes only for losses that have been incurred at the date of the statement of financial position (based on objective evidence of impairment).
Tabel berikut menyajikan eksposur maksimum Perseroan terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan, tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau credit enhancement dan konsentrasi risiko dari Perseroan:
The following table presents the Company’s maximum exposure to credit risk of on statement of financial posistion of financial assets, without taking into account of any collateral held or other credit enhancement and risk concentration of the Company:
2011 Konsetrasi risiko kredit/ Credit risk concentration Institusi Keuangan/ Pemerintah/ Financial Lain-lain/ Government institutions Others
Eksposur Maksimum/ Maximum exposure
Deposito wajib dan berjangka Efek-efek Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Piutang dari pihak yang berelasi Aset lain-lain
736,579 -
672,193 147,190 699,654 49,166 8,502 15,191
7,037 120,358 -
672,193 890,806 699,654 169,524 8,502 15,191
Statutory and time deposits Marketable securities Cash and cash in banks Premium receivables Due from reinsurers Interest receivables
-
2 56,032
6,678
2 62,710
Due from related parties Other assets
Jumlah
736,579
1 ,647,930
134,073
2,518,582
Total
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/46 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
b. Risiko kredit (lanjutan)
b. Credit risk (continued) 2010 Konsetrasi risiko kredit/ Credit risk concentration Institusi Keuangan/ Pemerintah/ Financial Lain-lain/ Government institutions Others
Eksposur Maksimum/ Maximum exposure
Deposito wajib dan berjangka Efek-efek Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Piutang dari pihak yang berelasi Aset lain-lain
391,330 -
386,263 45,775 282,870 22,133 2,449 7,576
69,326 -
386,263 437,105 282,870 91,459 2,449 7,576
Statutory and time deposits Marketable securities Cash and cash in banks Premium receivables Due from reinsurers Interest receivables
-
37 43,944
-
37 43,944
Due from related parties Other assets
Jumlah
391,330
791,047
69,326,
1,251,703
Total
Tabel di atas menggambarkan eksposur maksimum atas risiko kredit bagi Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010. Perseroan tidak terekspose risiko kredit pada investasi pemegang unit link, dikarenakan semua risiko ditanggung langsung oleh masingmasing pemegang polis. Direksi yakin akan kemampuan untuk mengendalikan dan memelihara eksposur risiko kredit pada tingkat yang minimum.
The above table represents a worst-case scenario of credit risk exposure to the Company as at 31 December 2011 and 2010. There is no credit risk exposed to the Company for Policyholders’ investments in unit-linked contract, since all credit risk is directly borne by the policy holders. The Directors is confident in its ability to continue to control and sustain minimal exposure of credit risk.
Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, berdasarkan analisa Direksi, tidak terdapat potensi penurunan nilai aset keuangan.
As at 31 December 2011 and 2010, based on Directors’ analysis, there are no potential impairment of financial assets.
c. Risiko likuiditas
c. Liquidity risk
Risiko likuiditas adalah risiko dimana Perseroan tidak bisa memenuhi liabilitas pada saat jatuh tempo sebagai akibat dari pembayaran klaim/manfaat pemegang polis, kebutuhan kas dari komitmen kontraktual, atau arus keluar kas lainnya, seperti utang yang telah jatuh tempo. Arus kas keluar ini akan menghabiskan sumber daya kas yang tersedia untuk aktivitas operasional, perdagangan dan investasi. Dalam suatu keadaan yang ekstrim, kekurangan likuiditas dapat mengarah pada penurunan posisi keuangan dalam laporan keuangan dan penjualan aset, atau ketidakmampuan untuk memenuhi komitmen kepada pemegang polis. Risiko ini melekat pada semua operasi asuransi dan bisa dipengaruhi oleh kejadian spesifik secara institusional dan pasar secara luas termasuk, tetapi tidak terbatas pada, transaksi kredit, aktivitas merger dan akuisisi, goncangan sistemik dan bencana alam. Perseroan melakukan evaluasi dan menelaah struktur laporan posisi keuangan dan melakukan analisa serta pengukuran risiko likuiditas berdasarkan Pedoman Pengendalian Internal Perseroan dan Pedoman Pengelolaan Aset dan Liabilitas dari pemegang saham.
Liquidity risk is the risk that the Company is unable to meet its obligations when they fall due as a result of policyholder benefit/claim payment, cash requirements from contractual commitments, or other cash outflows, such as debt maturities. Such outflows would deplete available cash resources for operational, trading, and investment activities. In extreme circumstances, lack of liquidity could result in reductions in the financial statement of financial position and sales of assets, or potentially an inability to fulfill policy holder commitment. The risk that the Company will be unable to do so is inherent in all insurance operations and can be affected by a range of institution-specific and market-wide events including, but not limited to, credit events, merger and acquisition activity, systemic shocks and natural disasters. The Company evaluates and reviews its statements of financial position structure, by analysing and measuring liquidity risk based on its Internal Control Manual and Assets Liabilities Management Guideline from shareholders.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/47 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko likuiditas (lanjutan)
c. Liquidity risk (continued)
Profil jatuh tempo ini didasarkan pada jangka waktu yang tersisa sampai dengan tanggal jatuh tempo kontrak. Selain itu, jika terdapat kebutuhan akan likuiditas, efek-efek dan aset lancar dapat dijual. Kebijakan Perseroan sehubungan dengan maturity gap antara aset dan liabilitas moneter adalah menetapkan gap limit yang disesuaikan dengan kemampuan Perseroan untuk memperoleh likuiditas segera.
This maturity profile is based on the remaining period to the contractual maturity date. In addition, if the Company encounters liquidity needs, marketable securities and liquid assets could be liquidated. The Company’s policy with regards to the maturity gap between the monetary assets and liabilities is to determine a gap limit which is adjusted to the Company ability to obtain immediate liquidity.
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai jatuh tempo kontraktual di mana di dalamnya aset dan liabilitas dapat dikonversi menjadi arus kas masuk atau keluar:
The maturity tables below provide information about maturities on a contractual basis within which, assets and liabilities are converted into cash in or out flows: 2011
Keterengan Aset Deposito wajib dan berjangka Efek-efek Investasi pemegang unit link - non -syariah - syariah Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Beban dibayar dimuka Piutang dari pihakpihak yang berelasi Aset pajak tangguhan Aset tetap Aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas Liabilitas kepada pemegang polis: Liabilitas manfaat polis masa depan Estimasi liabilitas klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Utang klaim Liabilitas kepada pemegang unit link: - non -syariah - syariah Titipan premi Utang reasuransi Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain Utang kepada pihakpihak yang berelasi Liabilitas pajak Liabilitas imbalan kerja Jumlah liabilitas Jumlah aset/ (liabilitas) - bersih
Jumlah/ Total
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo No maturity Contract
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
Lebih dari 12 bulan/ 1 - 3 bulan/ 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ More than 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months 12 months
Description Assets Statutory and Time Deposits Marketable securities Policyholders’ investment in unit-linked contract: non-sharia sharia Cash and cash in banks Premium receivables - Reinsurance receivables Interest receivables Prepaid expenses
672,193 890,806
105,570
551,494 785,236
76,699 -
39,000 -
5,000 -
-
8,405,310 638,956
8,405,310 638,956
-
-
-
-
699,654 169,524 8,502 15,191 10,483
699,654 10,483
8,235 -
169,524 8,502 4,968 -
1,973 -
15 -
2 7,392 12,299 62,710
7,392 12,299 -
56,032
2 1,140
-
-
5,538
Due from related parties Deferred tax assets Fixed assets Other assets
11,593,022
9,879,664
1,400,997
260,835
40,973
5,015
5,538
Total assets Liabilities
511,321
372,737
-
138,584
-
-
Liabilities to policyholders: Liability for future policy benefits
4 0,249
40,249
-
-
-
-
-
118,476 25,067
118,476 -
-
25,067
-
-
-
8,405,310 638,956 26,925 17,237
8,405,310 638,956 26,925 -
-
17,237
-
-
-
Unearned premium income Claims payable Liability to unit-linked holder: - non- sharia - sharia Policyholder’s deposit Due to reinsurers
187,738
48,303
9,249
130,186
-
-
-
Accrued expenses and other payables
398,980 116,045
116,045
370,600 -
28,380 -
-
-
-
Due to related parties Taxes liabilities
13,492
13,492
-
-
-
-
-
Employee benefits
10,499,796
9,780,493
379,849
339,454
-
-
-
Total liabilities
1,093,226
99,171
1,021,148
40,973
5,015
5,538
Total assets/ (liabilities) - net
(78,619)
.
Estimated claim liabilities
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/48 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
c. Risiko likuiditas (lanjutan)
c. Liquidity risk (continued)
Tabel jatuh tempo berikut ini menyajikan informasi mengenai jatuh tempo kontraktual di mana di dalamnya aset dan liabilitas dapat dikonversi menjadi arus kas masuk atau keluar:
The maturity tables below provide information about maturities on a contractual basis within which, assets and liabilities are converted into cash in or out flows: 2010
Keterengan Aset Deposito wajib dan berjangka Efek-efek Investasi pemegang unit link - non -syariah - syariah Kas dan kas pada bank Piutang premi Piutang reasuransi Piutang bunga Beban dibayar dimuka Piutang dari pihakpihak yang berelasi Aset pajak t angguhan Aset tetap Aset lain-lain Jumlah aset Liabilitas Liabilitas kepada pemegang polis: Liabilitas manfaat polis masa depan Estimasi liabilitas klaim Premi yang belum merupakan pendapatan Utang klaim Liabilitas kepada pemegang unit link: - non -syariah - syariah Titipan premi Utang reasuransi Beban yang masih harus dibayar dan utang lain-lain Utang kepada pihakpihak yang berelasi Liabilitas pajak Liabilitas imbalan kerja Jumlah liabilitas Jumlah aset/ (liabilitas) - bersih
Jumlah/ Total
Tidak mempunyai kontrak jatuh tempo No maturity Contract
Kurang dari 1 bulan/ Less than 1 month
Lebih dari Lebih dari 1 - 3 bulan/ 12 bulan/ More than 3 - 6 bulan/ 6 - 12 bulan/ More than 1 - 3 months 3 - 6 months 6 - 12 months 12 months
Description
386,263 437,105
40,161
282,283 396,944
57,008 -
44,972 -
2,000 -
-
6,707,586 504,527
6,707,586 504,527
-
-
-
-
-
Assets Statutory and Time Deposits Marketable securities Policyholders’ investment in unit-linked contract: non-sharia sharia -
282,870 91,459 2,449 7,576 5,263
282,870 5,263
3,094 -
91,459 2,449 2,388 -
2,093 -
1 -
-
Cash and cash in banks Due from reinsurers Premium receivables Interest receivables Prepaid expenses
37 4,818 14,261 43,951
4,818 14,261 -
36,939
37 1,705
-
-
5,307
Due from related parties Deferred tax assets Fixed assets Other assets
8,488,165
7,559,485
719,260
155,046
47,065
2,001
5,307
Total assets Liabilities
246,724
177,398
-
69,326
-
-
Liabilities to policyholders: Liability for future policy benefits
15,777
15,777
-
-
-
-
-
84,705 21,330
84,705 -
-
21,330
-
-
-
6,707,586 504,527 22,167 6,171
6,707,586 504,527 22,167 -
-
6,171
-
-
-
Unearned premium income Claims payable Liability to unit-linked holder: - non- sharia - sharia Policyholder’s deposit Due to reinsurers
170,367
58
106,869
63,440
-
-
-
Accrued expenses and other payables
10,917 43,924
43,924
-
10,917 -
-
-
-
Due to related parties Taxes liabilities
Estimated claim liabilities
7,859
7,859
-
-
-
-
-
Employee benefits
7,842,054
7,564,001
106,869
171,184
-
-
-
Total liabilities
612,391
(16,138)
47,065
2,001
5,307
Total assets/ (liabilities) - net
646,111
(4,516 )
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/49 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
27. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (lanjutan)
27. FINANCIAL RISK MANAGEMENT (continued)
d. Risiko permodalan
d. Capital risk
Tujuan Perseroan dalam mengelola permodalannya adalah untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan untuk dapat memberikan hasil kepada pemegang saham dan manfaat kepada stakeholders lainnya, dan memeliharan optimalisasi struktur permodalan untuk mengurangi biaya operasional.
The Company’s objectives when managing capital are to safeguard the Company’s ability to continue as going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to reduce the cost of operation.
Dalam rangka memelihara atau menyesuaikan struktur permodalan, Perseroan dapat menyesuaikan jumlah dividen yang dibayarkan kepada pemegang saham, imbal hasil modal kepada pemegang saham atau menerbitkan saham baru untuk mengurangi liabilitas.
In order to maintain or adjust the capital structure, the Company may adjust the amount of dividends paid to shareholders, return capital to shareholders or issue new shares to reduce liabilities.
Konsisten dengan pelaku industri lainnya, Perseroan memonitor rasio solvabilitas yang dihitung berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.424/KMK.06/2003 tertanggal 30 September 2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi yang telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.158/PMK.010/2008. Jumlah minimum pencapaian rasio solvabilitas adalah 120%.
Consistent with others in the industry, the Company monitors solvency ratio which is calculated in accordance with Minister of Finance of the Republic of Indonesia Decree No.424/KMK.06/2003 dated 30 September 2003 regarding The Financial Soundness of The Insurance Company and Reinsurance Company which have been amended several times, most recently by Minister of Finance of the Republic of Indonesia Regulation No.158/PMK.010/2008 dated 28 October 2008. Minimum solvency ratio is 120%.
Perseroan telah memenuhi ketentuan dalam peraturan tersebut.
The Company has fulfilled the requirements outline in the regulation.
e. Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan
e. Fair value of financial assets and liabilities
Semua aset keuangan yang diklasifikasikan ke dalam pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan yang diukur melalui biaya yang diamortisasi mempunyai jatuh tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatatnya merupakan perkiraan yang layak atas nilai wajarnya. Nilai wajar untuk aset dan liabilitas yang diukur melalui laporan laba rugi adalah sama dengan dengan nilai tercatatnya.
All financial assets classified as loan and receivables and financial liabilities at amortised cost have a short term maturity, therefore, the carrying amount is a reasonable approximation of fair value. The fair value of financial assets and liabilities classified at fair value throufh profit or loss are same with the carrying amount.
28. DANA TABARRU
28. TABARRU FUND
Detail informasi berkaitan dengan dana tabarru pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut:
The detailed information relating to the tabarru fund as at 31 December 2011 and 2010 is as follows:
a. Laporan posisi keuangan
a. Statements of financial position 2011
Aset Investasi Deposito berjangka Non investasi Kas dan wadiah Piutang reasuransi Jumlah aset
2010
2,132
2,964
2,745 624
3,098 256
Assets Investment Time deposits Non investment Cash and wadiah Due from reinsurers
5,501
6,318
Total assets
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/50 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
28. DANA TABARRU (lanjutan)
28. TABARRU FUND (continued)
a. Laporan posisi keuangan (lanjutan)
a. Statement of financial position (continued) 2011
Liabilitas Liabilitas kepada pemegang polis : Liabilitas manfaat polis masa depan Estimasi liabilitas klaim Kontribusi tabarru yang belum merupakan pendapatan Utang klaim
Utang reasuransi (Dana tabarru)/Qardh Al-Hasan
2010 Liabilities Liabilities to policyholders:
258 1,664
1,865 329
Liability for future policy benefits Estimated claim liabilities
209 1,687
770 2,770
Unearned tabarru contribution Claim payable
3,818
5,734
1,683 (3,086)
Jumlah liabilitas
2,415
Ekuitas Akumulasi surplus/(defisit) dana tabarru
3,086
Jumlah liabilitas dan ekuitas
5,501
b. Surplus/(defisit) dana tabarru
Due to reinsurers (Tabarru fund)/Qardh Al-Hasan
6,845
Total liabilities
(527) 6,318
Accumulated surplus/(deficit) tabarru fund Total liabilities and equity
b. Surplus/(deficit) tabarru fund 2011
Pendapatan Kontribusi tabarru bruto Kontribusi reasuransi Penurunan kontribusi tabarru yang belum merupakan pendapatan
584 527
2010
9,868 (3,165)
5,019 (1,820)
561
42
Income Gross tabarru contribution Reinsurance contribution Decrease in unearned tabarru contribution
Kontribusi tabarru – bersih Pendapatan investasi
7,264 291
3,241 723
Tabarru contribution - net Investment income
Jumlah pendapatan
7,555
3,964
Total income
Beban Klaim dan manfaat - Klaim dan manfaat - Klaim reasuransi - (Penurunan)/Kenaikan dana tabarru dan estimasi liabilitas klaim
5,412 (1,198)
(272)
Expenses Claims and benefits: 2,391 Claims and benefits (723) Reinsurance recoveries (Decrease)/Increase in tabarru fund and estimated claim 1,191 liabilities
Klaim dan manfaat - bersih
3,942
2,859
Claims and benefits - net
Surplus/(defisit) dana tabarru
3,613
1,105
Surplus/(deficit) tabarru fund
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/51 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
28. DANA TABARRU (lanjutan)
28. TABARRU FUND (continued)
c. Laporan perubahan surplus/(defisit) dana tabarru
c. Statement of tabarru fund
2011
change in surplus/(deficit)
2010
Saldo awal Surplus/(defisit) dana tabarru untuk tahun berjalan
(527) 3,613
Saldo akhir
3,086
Direksi berkeyakinan bahwa dampak dari defisit dana tabarru terhadap laporan keuangan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 adalah tidak material. Sehingga, defisit dana tabarru untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibukukan secara langsung pada laporan keuangan Perseroan pada tanggal dan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010.
(1,632) 1,105
Opening balance Surplus/(deficit) tabarru fund for the year
(527)
Ending balance
The Directors believe that the impact from the deficit of tabarru fund to the financial statements as at and for the year ended 31 December 2009 is immaterial. Therefore, the deficit of tabarru fund for the year ended 31 December 2009 is directly adjusted to the Company’s financial statements as at and for the year ended 31 December 2010.
29. PERJANJIAN YANG SIGNIFIKAN
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS
a. Pada tanggal 5 November 2003, Perseroan mengadakan Perjanjian Bancassurance dengan salah satu pemegang sahamnya yaitu Bank Mandiri dalam rangka mengembangkan bisnis dan produk-produk asuransi jiwa, kesehatan, unit link, kecelakaan, dan pensiun, Asuransi Takaful di Indonesia serta pemasaran dan penjualan produk-produk tersebut kepada nasabah Bank Mandiri melalui jejaring perbankan Bank Mandiri. Sehubungan dengan perjanjian ini, Perseroan akan membayarkan fee kepada Bank Mandiri atas dasar tarif yang telah disepakati oleh kedua belah pihak. Perjanjian ini telah diubah melalui The Amended and Restated Bancassurance Agreement yang ditandatangani pada tanggal 20 Agustus 2010 terkait adanya perubahan komposisi pemegang saham Perseroan.
a. On 5 November 2003, the Company entered into the Bancassurance Agreement with one of its shareholder which is Bank Mandiri, in developing life, health, unit-linked, accident, pension products and business, and Takaful Insurance in Indonesia and the marketing and sales of those products to Bank Mandiri’s customers through the banking network of Bank Mandiri. In relation to this agreement, the Company shall pay Bank Mandiri fees at a certain rate agreed by both parties. This agreement is replaced by the Amended and Restated Bancassurance Agreement in relation to the changes of the Company’s shareholders which was signed on 20 August 2010.
Pada tanggal 12 April 2004, Perseroan mengadakan Perjanjian “Mandiri Protection” dengan Bank Mandiri dalam rangka mengembangkan bisnis asuransi proteksi kartu kredit kelompok serta pemasaran dan penjualan produk ini kepada pemegang kartu kredit Bank Mandiri. Sehubungan dengan perjanjian ini, Perseroan akan membayarkan komisi kepada Bank Mandiri atas dasar tarif yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
On 12 April 2004, the Company entered into Bank Mandiri Protection Agreement with Bank Mandiri developing a group credit card protection and the marketing and sales of this product to Bank Mandiri’s credit cardholders. In relation to this agreement, the Company shall pay Bank Mandiri commissions at a certain rate agreed by both parties.
.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/52 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
b. Pada tanggal 20 November 2003, Perseroan mengadakan Perjanjian Jasa (Service Level Agreement) dengan AXA SI di mana AXA SI akan menyediakan jasa tertentu kepada Perseroan terkait operasional dan administrasi Perseroan sebagaimana dirubah dengan Adendum Pertama tanggal 22 Desember 2005 dan Addendum Kedua tanggal 5 Juni 2006. Sebagai kompensasinya, Perseroan akan membayar fee kepada AXA SI, terdiri dari biaya aktual untuk menyediakan jasa tersebut ditambah 5% marjin yang telah disepakati. Pada 20 Agustus 2010, perjanjian ini diubah melalui The Amended and Restated Service Level Agreement yang ditandatangani kedua belah pihak terkait adanya perubahan komposisi pemegang saham Perseroan.
b. On 20 November 2003, the Company entered into the Service Level Agreement with AXA SI under which AXA SI shall provide certain services to the Company in relation to the Company’s back office and administrative operations as amended under the first Addendum dated on 22 December 2005 and the second Addendum dated on 5 June 2006. As compensation, the Company has agreed to pay certain fees to AXA SI, comprising of the costs incurred in providing the service plus the agreed 5% margin. On 20 August 2010, this agreement is replaced by the Amended and Restated Service Level Agreement in relation to the changes of the Company’s shareholders which was signed by both parties.
c. Pada tanggal 28 November 2003, Perseroan mengadakan Perjanjian Manajemen Investasi dengan PT Schroder Investment Management Indonesia (“Schroder”), pada tanggal 24 Juni 2004 dengan PT Danareksa Investment Management (“Danareksa”) dan pada tanggal 3 Januari 2006 dengan PT Mandiri Manajemen Investasi (“MMI”), di mana Schroder, Danareksa dan MMI bersepakat untuk bertindak sebagai manajer investasi Perseroan terkait dana yang diinvestasikan oleh pemegang unit link.
c. On 28 November 2003, the Company entered into Investment Management Agreement with PT Schroder Investment Management Indonesia (“Schroder”), on 24 June 2004 with PT Danareksa Investment Management (“Danareksa”) and on 3 January 2006 with PT Mandiri Manajemen Investasi (“MMI”), under which Schroder, Danareksa and MMI agree to act as the investment and fund managers of the Company in relation to the funds invested by the policyholders in unit-linked investment type contract.
d. Pada tanggal 20 November 2003, Perseroan mengadakan Perjanjian Kustodian dengan Bank Deutsche AG untuk mengelola kustodian atas reksa dana yang dikelola oleh Schroder. Sehubungan dengan perjanjian ini, Perseroan akan membayar sejumlah fee yang dihitung berdasarkan nilai aset bersih dari portfolio yang dikelola.
d. On 20 November 2003, the Company entered into Custody Agreement with Deutsche Bank AG to hold custody of funds managed by Schroder. In relation to this agreement, the Company shall pay certain fee, which is calculated based on the net asset value of the portfolio.
e. Sehubungan Perjanjian Kustodian dengan Schroder, pada tanggal 26 April 2007, Perseroan dan Schroder mengadakan Perjanjian Jasa Administrasi Reksa Dana dengan Citibank N.A. cabang Jakarta (“Citibank”), dimana Citibank akan melakukan penilaian untuk setiap reksa dana yang dikelola oleh Schroder.
e. Following the Custody Agreement with Schroder, on 26 April 2007, both the Company and Schroder entered into Fund Administration Services Agreement with Citibank N.A, Jakarta Branch (“Citibank”), under which Citibank will do the valuation for each fund managed by Schroder.
f. Pada tanggal 10 Maret 2010, Perseroan mengadakan Perjanjian Bancassurance dengan Bank Syariah Mandiri, dalam rangka mengembangkan bisnis dan produk-produk asuransi jiwa, kesehatan, unit link, kecelakaan, dan pension dengan prinsip syariah di Indonesia, serta pemasaran dan penjualan produk-produk tersebut kepada nasabah Bank Syariah Mandiri melalui jejaring perbankan Bank Syariah Mandiri. Sehubungan dengan perjanjian ini, Perseroan akan membayarkan fee kepada Bank Syariah Mandiri atas dasar tarif yang disepakati oleh kedua belah pihak.
f.
.
On 10 March 2010, the Company entered into Bancassurance Agreement with Bank Syariah Mandiri, in developing life, health, unit-linked, accident, pension products and business insurance with the sharia principle in Indonesia and the marketing and sales of those products to Bank Syariah Mandiri’s customers through the banking network of Bank Syariah Mandiri. In relation to this agreement, the Company shall pay Bank Syariah Mandiri fees at a certain rate which agreed by both parties.
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/53 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
29. PERJANJIAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
29. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued)
g. Pada 1 Desember 2010, Perseroan mengadakan Perjanjian Sewa dengan PT Arah Sejahtera Abadi, pemilik mixed use development, yang dikenal sebagai “Kuningan City”. Dalam perjanjian sewa ini, Perseroan menyetujui untuk menyewa ruang kantor di gedung perkantoran, yang dikenal sebagai “The Oval by Kuningan City” dengan jumlah luas sewa sekitar 4,600 meter persegi dengan jangka waktu sewa selama 7 tahun sejak tanggal dimulainya sewa (sebelum Februari 2012).
g. On 1 December 2010, the Company entered into Lease Agreement with PT Arah Sejahtera Abadi owner of a mixed use development known as “Kuningan City”. Under the Lease Agreement which the Company agrees to take on lease of the office space at the office tower, which is commercially known as “The Oval by Kuningan City” with the total rented space approximately of 4,600 square meters and with seven years term of lease from the commencement date (before February 2012).
30. STANDAR AKUNTANSI BARU
30. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI) telah mengeluarkan revisi atas beberapa standar dan interpretasi akuntansi keuangan yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2012 sebagai berikut:
Financial Accounting Standard Board of Indonesian Institute of Accountants (DSAK-IAI) has issued revision of the following financial accounting standards and interpretating which will be effective as at 1 January 2012:
-
PSAK 10 (revisi 2010) - Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing, PSAK 18 (revisi 2010) - Akuntansi dan Pelaporan berdasarkan Program Manfaat Pensiun, PSAK 24 (revisi 2010) - Imbalan Kerja, PSAK 28 (revisi 2010) - Akuntansi untuk Asuransi Kerugian, PSAK 33 (revisi 2010) - Akuntansi untuk Pertambangan, PSAK 34 (revisi 2010) - Kontrak Konstruksi,
-
PSAK 36 (revisi 2010) - Akuntansi Asuransi Jiwa, PSAK 45 (revisi 2010) - Laporan Keuangan untuk Organisasi Nirlaba, PSAK 46 (revisi 2010) - Pajak Penghasilan, PSAK 53 (revisi 2010) - Pembayaran Berbasis Saham, PSAK 60 (revisi 2010) - Instrumen Keuangan: Pengungkapan, PSAK 61 (revisi 2010) - Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah, PSAK 62 (revisi 2010) - Kontrak Asuransi, PSAK 63 - Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiper Inflasi, PSAK 64 (revisi 2010) - Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Alam, ISAK 13 - Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri, ISAK 15 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya,
-
-
-
-
-
-
-
-
.
SFAS 10 (revised 2010) - The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, SFAS 18 (revised 2010) - Accounting and Reporting by Retirement Benefits Plan, SFAS 24 (revised 2010) - Employee Benefits, SFAS 28 (revised 2010) - Accounting for Loss Insurance, SFAS 33 (revised 2010) - Accounting for General Mining, SFAS 34 (revised 2010) - Construction Contracts, SFAS 36 (revised 2010) - Accounting for Life Insurances, SFAS 45 (revised 2010) - Financial Reporting for Non-Profit Organisation, SFAS 46 (revised 2010) - Income Taxes, SFAS 53 (revised 2010) - Share-Based Payment, SFAS 60 (revised 2010) - Financial Instruments: Disclosures, SFAS 61 (revised 2010) - Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance, SFAS 62 (revised 2010) - Insurance Contract, SFAS 63 Financial Reporting in Hyperinflationary Economies, SFAS 64 (revised 2010) - Exploration and Evaluation of Mineral Resources, Interpretation of SFAS 13 - Hedge of Net Investment in a Foreign Operation, Interpretation of SFAS 15 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction,
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES Lampiran – 5/54 – Schedule
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 (Dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 (Expressed in million Rupiah,unless otherwise stated)
30. STANDAR AKUNTANSI BARU (lanjutan)
30. PROSPECTIVE ACCOUNTING PRONOUNCEMENTS (continued)
-
ISAK 18 - Bantuan Pemerintah - Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi,
-
-
ISAK 19 - Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali pada PSAK 63, ISAK 20 - Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.
-
-
-
Interpretation of SFAS 18 - Government Assistance - No Specific Relation with the Operating Activities, ISAK 19 - Applying the Restatement Approach under SFAS 63, Interpretation of SFAS 20 - Income Taxes Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders.
Perseroan telah menilai bahwa penerapan dari standar akuntansi yang disebutkan di atas selain yang disebutkan di bawah diharapkan tidak memiliki dampak terhadap laporan keuangan Perseroan.
The Company has assessed that the adoption of the above mentioned accounting standards, other than standards specified below are not expected to have significant impact to the Company’s financial statements.
PSAK 60 (Revisi 2010): “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”
SFAS 60 (Revised Instruments:Disclosures”.
PSAK 60 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif atas risiko keuangan apabila dibandingkan dengan PSAK 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”. Pengungkapan tersebut terutama mengenai informasi kualitatif dan kuantitatif atas eksposur risiko yang timbul dari instrumen keuangan, termasuk pengungkapan minimum atas risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko pasar. Pengungkapan kualitatif menjelaskan tujuan manajemen, kebijakan dan proses untuk mengelola risiko tersebut. Pengungkapan kualitatif menjelaskan informasi tentang batas risiko yang dihadapi entitas, berdasarkan informasi yang disiapkan secara internal kepada personel manajemen kunci.
SFAS 60 (Revised 2010) requires more extensive disclosure of fthe entity’s financial risk management compared to SFAS 50 (Revised 2006), “Financial Instruments: Presentation and Disclosures”. The requirements mainly consist of qualitative and quantitative information about exposure to risks arising from financial instruments, including specified minimum disclosures about credit risk, liquidity risk and market risk. The qualitative disclosures describe management’s objectives, policies and processes for managing those risks. The quantitative disclosures provide information about the extent to which the entity is exposed to risk, based on information provided internally to the entity’s key management personnel.
PSAK 62: Kontrak Asuransi
SFAS 62: Insurance Contract
PSAK 62 mengatur tentang pengakuan dan pengukuran kontrak asuransi termasuk di dalamnya kewajiban untuk melakukan tes kecukupan liabilitas pada saat tanggal pelaporan keuangan.
PSAK 62 regulated recognition and measurement of insurance contract including requirement to perform liability adequacy testing at the financial reporting date.
PSAK 36 (Revisi 2010): Akuntansi Asuransi Jiwa
SFAS 36 (Revised 2010): Accounting for life insurance
Perubahan terbesar yang terdapat dalam PSAK 36 (Revisi 2010) adalah perubahan metode perhitungan liabilitas manfaat masa depan untuk kontrak jangka panjang. PSAK 36 (Revisi 2010) mengharuskan perhitungannya menggunakan metode gross premium level.
The biggest changes in SFAS 36 (Revised 2010) is change in the calculation of future liabilities benefits for long term contract. SFAS 36 (Revised 2010) is requires to use gross premium level method.
.
2010):
“Financial
REFERENSI BAPEPAM-LK Referensi Bapepam-LK No.
Kriteria
I.
UMUM
1.
Laporan tahunan disajikan dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dianjurkan menyajikan juga dalam bahasa Inggris.
2.
Laporan tahunan dicetak dengan kualitas yang baik dan menggunakan jenis dan ukuran huruf yang mudah dibaca.
3.
Laporan tahunan mencantumkan identitas perusahaan dengan jelas
4.
Laporan tahunan ditampilkan di website Perusahaan.
Keterangan Attendance
Hal.
P P
1. 2. 3. 4.
Sampul muka Samping Sampul belakang Setiap halaman
P
P
II.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
1.
Informasi hasil usaha perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku.
1. 2. 3. 4.
Penjualan/pendapatan usaha. Laba (rugi). Total laba (rugi) komprehensif . Laba (rugi) per saham.
2
2.
Informasi posisi keuangan perusahaan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku.
1. 2. 3. 4. 5.
Modal kerja bersih. Jumlah investasi pada entitas lain. Jumlah aset. Jumlah liabilitas. Jumlah ekuitas.
2
3.
Rasio keuangan dalam bentuk perbandingan selama 5 (lima) tahun buku.
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang umum dan relevan dengan industri perusahaan
4.
Informasi harga saham dalam bentuk tabel dan grafik.
1. 2. 3. 4.
5.
Informasi mengenai obligasi, sukuk atau obligasi konvertibel yang masih beredar dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang beredar (outstanding). 2. Tingkat bunga/imbalan. 3. Tanggal jatuh tempo. 4. Peringkat obligasi/sukuk.
NA
IIII.
Harga saham tertinggi, Harga saham terendah, Harga saham penutupan, Volume saham yang diperdagangkan untuk setiap masa triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir (jika ada).
2
NA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
1.
Laporan Dewan Komisaris
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai pengelolaan perusahaan 2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan yang disusun oleh Direksi. 3. Komite-komite yang berada dibawah pengawasan Dewan Komisaris. 4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris (jika ada)
4-7
2.
Laporan Direksi
1. Analisis atas kinerja perusahaan misalnya kebijakan strategis, perbandingan antara hasil yang dicapai dengan yang ditargetkan, dan kendala-kendala yang dihadapi perusahaan. 2. Prospek usaha 3. Penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan oleh perusahaan 4. Perubahan komposisi dewan Direksi (jika ada).
8-11
No.
Kriteria
IIII.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
3.
Tanda tangan anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris.
Keterangan Attendance
Attendance
Hal.
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran tersendiri 2. Pernyataan bahwa Direksi dan Dewan Komisaris bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi laporan tahunan. 3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi dengan menyebutkan nama dan jabatannya 4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari yang bersangkutan dalam hal terdapat anggota Dewan Komisaris atau Direksi yang tidak menandatangani laporan tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari anggota yang lain dalam hal tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang bersangkutan
80
IV.
PROFIL PERUSAHAAN
1.
Nama dan alamat lengkap perusahaan.
Informasi memuat antara lain nama dan alamat, kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website.
20
2.
Riwayat singkat perusahaan
1. Tanggal/tahun pendirian. 2. Nama, dan perubahan nama perusahaan (jika ada).
20
3.
Bidang usaha
Meliputi produk dan jasa yang dihasilkan.
24-31
4.
Struktur organisasi
Bagan organisasi, meliputi nama dan jabatan.
32-33
5.
Visi dan misi perusahaan.
1. Visi perusahaan 2. Misi perusahaan
22-23
6.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Dewan Komisaris.
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Jabatan Umur Pendidikan Pengalaman kerja
12-13
7.
Identitas dan riwayat hidup singkat anggota Direksi
1. 2. 3. 4. 5.
Nama Jabatan Umur Pendidikan Pengalaman Kerja
14-15
8.
Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun) dan deskripsi pengembangan kompetensinya (misal: aspek pendidikan dan pelatihan karyawan).
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah karyawan untuk masing-masing level organisasi Jumlah karyawan untuk masing-masing tingkat pendidikan Pelatihan karyawan yang telah dan akan dilakukan Adanya persamaan kesempatan kepada seluruh karyawan Biaya yang telah dikeluarkan
40-42
9.
Komposisi pemegang saham.
1. Nama pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham 2. Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham 3. Pemegang saham masyarakat dengan kepemilikan saham masing-masing kurang dari 5%.
20
10.
Daftar entitas anak dan/atau entitas asosiasi.
1. Nama entitas anak/asosiasi 2. Persentase kepemilikan saham 3. Keterangan tentang bidang usaha entitas anak atau entitas asosiasi 4. Keterangan status operasi entitas anak atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau belum beroperasi)
NA
11.
Kronologis pencatatan saham
1. Kronologis pencatatan saham 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah saham 3. Perubahan jumlah saham dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama bursa dimana saham perusahaan dicatatkan
NA
12.
Kronologis pencatatan Efek lainnya
1. Kronologis pencatatan Efek lainnya 2. Jenis tindakan korporasi (corporate action) yang menyebabkan perubahan jumlah Efek lainnya 3. Perubahan jumlah Efek lainnya dari awal pencatatan sampai dengan akhir tahun buku 4. Nama Bursa dimana Efek lainnya perusahaan dicatatkan Peringkat Efek
NA
No.
Kriteria
Keterangan Attendance
Attendance
IV.
PROFIL PERUSAHAAN
13.
Nama dan alamat lembaga dan/atau profesi penunjang pasar modal
1. Nama dan alamat BAE 2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik 3. Nama dan alamat Perusahaan Pemeringkat Efek
14.
Penghargaan dan atau sertifikasi yang diterima perusahaan baik yang berskala nasional maupun internasional
1. 2. 3. 4.
15.
Nama dan alamat entitas anak dan atau kantor cabang atau kantor perwakilan (jika ada).
Nama penghargaan dan atau sertifikat Tahun perolehan Badan pemberi penghargaan dan atau sertifikat Masa berlaku (untuk sertifikasi)
Hal.
NA
36-37
34-35
V.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA PERUSAHAAN
1.
Tinjauan operasi per segmen usaha
1. 2. 3. 4.
2.
Uraian atas kinerja keuangan perusahaan
Analisis kinerja keuangan yang mencakup perbandingan antara kinerja keuangan tahun yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya (dalam bentuk narasi dan tabel), 1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan jumlah aset; 2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, dan total liabilitas; 3. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba (rugi); 4. Pendapatan komprehensif lain, dan total laba (rugi) komprehensif 5. Arus kas
53-54
3.
Bahasan dan analisis tentang kemampuan membayar utang dan tingkat kolektibilitas piutang perusahaan.
1. Kemampuan membayar utang, baik jangka pendek maupun jangka panjang 2. Tingkat kolektibilitas piutang
55-56
4.
Bahasan tentang struktur modal (capital structure), dan kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy)
1. Struktur modal (capital structure), 2. Kebijakan manajemen atas struktur modal (capital structure policy) 3. Tingkat solvabilitas Perusahaan
55-56
5.
Bahasan mengenai ikatan yang material untuk investasi barang modal
1. Tujuan dari ikatan tersebut 2. Sumber dana yang diharapkan untuk memenuhi ikatan-ikatan tersebut 3. Mata uang yang menjadi denominasi Langkah-langkah yang direncanakan perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi mata uang asing yang terkait
56
6.
Jika laporan keuangan mengungkapkan peningkatan atau penurunan yang material dari penjualan/pendapatan bersih, maka berikan bahasan tentang sejauh mana perubahan tersebut dapat dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produk atau jasa baru
Penjelasan mengenai: 1. Besaran peningkatan/penurunan penjualan atau pendapatan bersih 2. Faktor penyebab peningkatan/penurunan material dari penjualan atau pendapatan bersih yang dikaitkan dengan jumlah barang atau jasa yang dijual, dan atau adanya produksi atau jasa baru
56
7.
Bahasan tentang dampak perubahan harga terhadap penjualan/ pendapatan bersih perusahaan serta laba perusahaan selama 2 (dua) tahun atau sejak perusahaan memulai usahanya
Ada atau tidak ada pengungkapan
57
8.
Informasi dan fakta material yang terjadi setelah tanggal laporan akuntan.
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja dan risiko usaha di masa mendatang. Catatan: apabila tidak ada kejadian penting setelah tanggal laporan akuntan, agar diungkapkan.
57
9.
10.
Produksi/kegiatan usaha; Peningkatan/penurunan kapasitas produksi; Penjualan/pendapatan usaha; Profitabilitas
51-52
Uraian tentang prospek usaha perusahaan
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan dengan industri dan ekonomi secara umum disertai data pendukung kuantitatif dari sumber data yang layak dipercaya
55
Uraian tentang aspek pemasaran
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk dan/atau jasa perusahaan, antara lain pangsa pasar
55
No.
Kriteria
Keterangan Attendance
Attendance
Hal.
V.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA
11.
Uraian mengenai kebijakan dividen dan jumlah dividen kas per saham dan jumlah dividen per tahun yang diumumkan atau dibayar selama 2 (dua) tahun buku terakhir
1. Jumlah dividen 2. Jumlah dividen per saham 3. Payout ratio untuk masing-masing tahun Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen, agar diungkapkan alasannya
57
12.
Realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum (dalam hal perusahaan masih diwajibkan menyampaikan laporan realisasi penggunaan dana)
1. 2. 3. 4.
NA
13.
Informasi material mengenai investasi, ekspansi, divestasi, akuisisi atau restrukturisasi utang/modal.
1. Tujuan dilakukannya transaksi; 2. Nilai transaksi atau jumlah yang direstrukturisasi; 3. Sumber dana. Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
NA
14.
Informasi transaksi material yang mengandung benturan kepentingan dan/atau transaksi dengan pihak afiliasi.
1. Nama pihak yang bertransaksi 2. Sifat hubungan afiliasi; 3. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi 4. Realisasi transaksi pada periode berjalan Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi dimaksud, agar diungkapkan
57
15.
Uraian mengenai perubahan peraturan perundang-undangan yang berpengaruh signifikan terhadap perusahaan
1. Perubahan peraturan perundang-undangan 2. Dampaknya terhadap perusahaan Catatan: apabila tidak terdapat perubahan peraturan perundangundangan yang berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
57
16.
Uraian mengenai perubahan kebijakan akuntansi
1. Perubahan kebijakan akuntansi 2. Alasan perubahan kebijakan akuntansi
57
VI.
Total perolehan dana Rencana penggunaan dana Rincian penggunaan dana Saldo dana
TATA KELOLA PERUSAHAAN YANG BAIK
1.
Uraian Dewan Komisaris
1. 2. 3. 4.
Uraian pelaksanaan tugas Dewan Komisaris Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi Besarnya remunerasi untuk setiap anggota dewan komisaris Frekuensi pertemuan Tingkat kehadiran Dewan Komisaris dalam pertemuan
2.
Uraian Direksi
1. Ruang lingkup dan tanggung jawab masing-masing anggota Direksi. 2. Pengungkapan prosedur penetapanremunerasi 3. Besarnya remunerasi untuk setiap anggota Direksi 4. Frekuensi pertemuan 5. Tingkat kehadiran anggota Direksi dalam pertemuan 6. Program pelatihan dalam rangka meningkatkan kompetensi Direksi
3.
Assessment terhadap anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi
1. Proses pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi 2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment atas kinerja anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi Pihak yang melakukan assessment
NA
4.
Uraian mengenai kebijakan remunerasi bagi Direksi
1. Pengungkapan prosedur penetapan remunerasi tertuang dalam SOP 2. Indikator kinerja untuk mengukur performance Direksi
NA
5.
Komite Audit
1. Nama dan jabatan anggota komite audit 2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja anggota komite audit 3. Independensi anggota komite audit 4. Uraian tugas dan tanggung jawab 5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite audit Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite audit
64-65
6.
Komite Nominasi
1. 2. 3. 4. 5.
65-66
Nama, jabatan, anggota komite nominasi Independensi anggota komite nominasi Uraian tugas dan tanggung jawab Uraian pelaksanaan kegiatan komite nominasi Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite nominasi
63-64
71-72
No.
Kriteria
Keterangan Attendance
Attendance
Hal.
V.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA
7.
Komite Remunerasi
1. 2. 3. 4. 5.
Nama, jabatan, anggota komite remunerasi Independensi anggota komite remunerasi Uraian tugas dan tanggung jawab Uraian pelaksanaan kegiatan komite remunerasi Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite remunerasi
65-66
8.
Komite-komite lain di bawah Dewan Komisaris yang dimiliki oleh perusahaan
1. 2. 3. 4.
Nama, jabatan, anggota komite lain Independensi anggota komite lain Uraian tugas dan tanggung jawab. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran komite lain
66-68
9.
Uraian tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan
1. Nama dan jabatan sekretaris perusahaan 2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris perusahaan
72
10.
Uraian mengenai unit audit internal
1. 2. 3. 4.
73
11.
Akuntan Perseroan
1. Jumlah periode akuntan telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah melakukan audit laporan keuangan tahunan perusahaan 3. Besarnya fee audit dan jasa atestasi lainnya (dalam hal akuntan memberikan jasa atestasi lainnya bersamaan dengan audit) Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa financial audit
12.
Uraian mengenai manajemen risiko perusahaan
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko 2. Upaya untuk mengelola risiko tersebut
13.
Uraian mengenai sistem pengendalian intern
1. Penjelasan singkat mengenai sistem pengendalian intern 2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan atas efektivitas sistem pengendalian intern
14.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan lingkungan hidup
1. Kebijakan 2. Kegiatan yang dilakukan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait program lingkungan hidup, seperti penggunaan material dan energi yang ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem pengolahan limbah perusahaan, dan lain-lain 4. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki
78-79
15.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan ketenagakerjaan, kesehatan dan keselamatan kerja
1. Kebijakan 2. Kegiatan yang dilakukan dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait praktik ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan kerja, seperti kesetaraan gender dan kesempatan kerja, sarana dan keselamatan kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat kecelakaan kerja, pelatihan, dan lain-lain
78-79
16.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan pengembangan sosial dan kemasyarakatan
1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait pengembangan sosial dan kemasyarakatan, seperti penggunaan tenaga kerja lokal, pemberdayaan masyarakat sekitar perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain
78-79
17.
Uraian mengenai corporate social responsibility yang terkait dengan tanggung jawab kepada konsumen
1. Kebijakan, 2. Kegiatan yang dilakukan, dan 3. Dampak keuangan dari kegiatan terkait tanggung jawab produk, seperti kesehatan dan keselamatan konsumen, informasi produk, sarana, jumlah dan penanggulangan atas pengaduan konsumen, dan lain-lain
78-79
Nama ketua unit audit internal Kualifikasi/sertifikasi sebagai profesi audit internal Struktur atau kedudukan unit audit internal Keberadaan piagam unit audit internal Uraian pelaksanaan tugas
NA
73-74
73
No. V.
Keterangan Attendance
Kriteria
Attendance
Hal.
ANALISA DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN ATAS KINERJA
18.
Perkara penting yang sedang dihadapi oleh perusahaan, entitas anak, anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang menjabat pada periode laporan tahunan
1. Pokok perkara/gugatan 2. Status penyelesaian perkara/gugatan 3. Pengaruhnya terhadap kondisi keuangan perusahaan Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar diungkapkan
75
19.
Akses informasi dan data perusahaan
Uraian mengenai tersedianya akses informasi dan data perusahaan kepada publik, misalnya melalui website, media massa, mailing list, buletin, pertemuan dengan analis, dan sebagainya
20
20.
Bahasan mengenai kode etik
1. Keberadaan kode etik 2. Isi kode etik 3. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi seluruh level organisasi 4. Upaya dalam penerapan dan penegakannya 5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan (corporate culture) yang dimiliki perusahaan
74
21.
Pengungkapan mengenai whistleblowing system
1. 2. 3. 4.
74
VII.
INFORMASI KEUANGAN
Penyampaian laporan pelanggaran Perlindungan bagi whistleblower Penanganan pengaduan Pihak yang mengelola pengaduan.
Kesesuaian dengan peraturan Bapepam-K
P
1.
Surat Pernyataan Direksi tentang Tanggung Jawab Direksi atas
2.
Opini auditor independen atas laporan keuangan
3.
Deskripsi auditor independen di opini
1. Nama & tanda tangan 2. Tanggal Laporan Audit 3. No. ijin KAP dan nomor ijin Akuntan Publik
4.
Laporan keuangan yang lengkap
1. 2. 3. 4. 5. 6.
5.
Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya
Ada atau tidak ada pengungkapan sesuai dengan PSAK
NA
6.
Perbandingan tingkat profitabilitas
Perbandingan laba (rugi) tahun berjalan dengan tahun sebelumnya
Lamp. 2
7.
Laporan arus kas
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas: operasi, investasi, dan pendanaan 2. Penggunaan metode langsung (direct method) untuk melaporkan arus kas dari aktivitas operasi 3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas dan atau pengeluaran kas selama tahun berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan Pengungkapan transaksi non kas dalam catatan atas laporan keuangan
Lamp. 4/1-4/2
8.
Ikhtisar kebijakan akuntansi
1. 2. 3. 4.
Lamp. 5/2-5/18
P
Laporan posisi keuangan (neraca) Laporan laba rugi komprehensif Laporan perubahan ekuitas Laporan arus kas Catatan atas laporan keuangan Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya (jika relevan)
Pernyataan kepatuhan terhadap SAK Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan Pengakuan pendapatan dan beban Aset Tetap Instrumen Keuangan
P
Lamp. 1/1-5/54.
No. VII. 9.
Kriteria
Keterangan Attendance
Attendance
Hal.
INFORMASI KEUANGAN Pengungkapan transaksi pihak berelasi
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan dengan pihak Lamp. berelasi 5/37-5/41 2. Nilai transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait 3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total aset atau liabilitas 4. Syarat dan ketentuan transaksi dengan pihak berelasi
10.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Perpajakan
1. Penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi 2. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini 3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP) hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan. 4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk setiap periode penyajian, dan jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan. 5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa pajak
11.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Aset Tetap
1. Metode penyusutan yang digunakan Lamp. 2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang dipilih antara model 5/26 nilai wajar dan model biaya 3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap (model revaluasi) atau pengungkapan nilai wajar aset tetap (model biaya) 4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan aset tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan: penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
12.
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Lainnya
1. Jenis dan tanggal efektif SAK/peraturan baru tersebut; 2. Sifat dari perubahan yang belum berlaku efektif atau perubahan kebijakan akuntansi; dan 3. Dampak penerapan awal SAK dan peraturan baru tersebut atas laporan keuangan.
Lamp. 5/53-5/54
13.
Pengungkapan yang berhubungan dengan Instrumen Keuangan
1. Persyaratan, kondisi dan kebijakan akuntansi untuk setiap kelompok instrumen keuangan 2. Klasifikasi instrumen keuangan 3. Nilai wajar tiap kelompok instrumen keuangan 4. Penjelasan risiko yang terkait dengan instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit dan risiko likuiditas 5. Tujuan dan kebijakan manajemen risiko keuangannya
Lamp. 5/5-5/11
14.
Penerbitan laporan keuangan
1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit 2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan
Dewan Pengawas Syariah
1. Nama, jabatan dan riwayat singkat 2. Uraian tugas dan kewenangan 3. Independensi Dewan Pengawas Syariah
Lamp. 5/30-5/32
Lamp. 5/41-5/49
NA
16-17 68-69
C
21
t0
tg igi
ge
ge
76
08
19
79
laporan tahunan 2011 2011 annual report
PT AXA MANDIRI FINANCIAL SERVICES AXA Tower Lt. 9 Jl. Prof. Dr. Satrio Kav. 18, Kuningan City Jakarta - 12940, Indonesia Tel : 021 3005 8888 Fax : 021 3005 8500 www.axa-mandiri.co.id