22 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM KONSERVASI LAHAN DI DESA KALISORO KECAMATAN TAWANGMANGU KABUPATEN KARANGANYAR Oleh: Setyowati*, R. Kunto Adi* ABSTRACT The Basic of this research was women in agriculture and food production used of role on key position. Womens role on almost from all production process from preparation of seed, seedbad, planting, treatment, and harvest, include to participate into marketing of product. But the womens job in agriculture sector maked to not real. The objectives this research was to know of roles, access, controls and benefits for womens in land tenure. The basic method was descriptive. Location and respondent was purposive sampling. The data analysis with percentage analysis, cross tabulation and rates of values. The results of this research were shows that womens participation in decision making at land tenure is real, although mens participation were biggest. Womens participation in land tenure as like planting, cultivate, cutting of grass, drying of land, and els Alocation of time works that used for land tenure was bigger than seven hours of day. Womens also participation in second jobs at family although just small, depend of second jobs at household. Womens access on trainings to growing up of land was not there. Trainings was still just for mens or husbands. Womens participation in credits of capital was still there, that many of credits that advanced. Womens participation in sales productions and pricing of productions of household. The money from yield of harvest gave to all of husbands to their wifes, because husbands to hand over that financial household to their wifes. Control of husband at costs of household was still there. Profit from yield of harvest was not used by wife to private used of priority, but used for household as like to needs of days of household, costs of school for childrens, costs of social community. Womens was puts to benefits of profits from yields of harvest that put to fill of needs of household, although sometimes was not enough, womens that accept with sincere. Key Words : Participation, Womens, Land Conservation PENDAHULUAN
bertumpu pada sektor pertanian. Seiring dengan
Tidak Indonesia
dapat
merupakan
Agritexts No 23 Juni, 2008
dipungkiri negara
yang
itu,
kegiatan penelitian di
bidang sosial-ekonomi pertanian pun telah mengalami proses panjang yang
23 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... dimulai dengan kajian masalah adopsi
Berbagai
kasus
penelitian
teknologi menuju proses komersialisasi
setelah melalui proses perjalanan yang
usaha tani kecil serta manajemen bisnis
panjang, pada akhirnya memberikan
dan pemasaran. Dilanjutkan dengan
simpulan bahwa wawasan dan aktifitas
telaah proses demokratisasi, liberalisasi,
wanita
perlindungan HAM menuju kepada
pentingnya dengan pria. Vitalnya peran
paradigma baru dengan pertimbangan
aktif masyarakat tani, baik pria maupun
pada kualitas
wanita tersebut dapat tercermin dari
pertumbuhan
dengan
di
bidang
penekanan pada pelestarian lingkungan,
pentingnya
partisipasi
pengembangan
masyarakat,
kemandirian
atau
kebebasan,
otonomi
dan
penghargaan pada kelembagaan dan
pertanian
peran
masyarakat
mereka
sama
dalam
kelompok-kelompok
dan
lembaga
ekonomi
termasuk koperasi di dalamnya.
teknologi asli setempat.
Akan
tetapi
pekerjaan
Betapapun juga sasaran akhir
perempuan di sektor pertanian telah
dari kajian tersebut diarahkan untuk
dibuat menjadi tak tampak nyata. Sekali
meningkatkan
pendapatan,
pun bekerja di pertanian, perempuan
kesejahteraan, daya beli, taraf hidup,
tetap saja dipandang sebagai ibu rumah
kapasitas dan kemandirian, serta akses
tangga dan bukan dipandang sebagai
masyarakat pertanian terhadap berbagai
petani.
perkembangan. Keadaan tersebut tidak
pengupahan. Perempuan diupah lebih
akan dicapai secara optimal tanpa
rendah dibandingkan dengan pria untuk
adanya
usaha
jenis dan waktu yang sama dengan pria.
pertanian terpadu, dinamis dan berbasis
Inilah yang perlu diluruskan dalam
pada
usaha
peningkatan
agroekosistem,
dalam
dalam
rangka
Ini
tampak
dalam
pertanian.
Semua
sistem
proses
terwujudnya agroindustri dan agrobisnis
marjinalisasi yang terjadi pada kaum
yang tangguh dan memiliki daya saing
perempuan, bukanlah berarti perempuan
tinggi,
itu
yang meliputi aspek sosial,
ekonomi,
demografi,
institusional,
politik, dan lingkungan. Baik pada tingkat mikro maupun makro.
bodoh
mengubah
nilai.
Perempuan juga mampu jadi perubah nilai kemasyarakatan. Dibalik kesuksesan program pertanian
Agritexts No 23 Juni, 2008
untuk
khususnya
dalam
usaha
24 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... konservasi
lahan
ternyata
tidak
terungkap bahwa kaum perempuannya
sifat
gender
dapat
dipertukarkan
(Istiqomah, 2003).
memegang peranan penting. Partisipasi
Untuk mengetahui apakah
perempuan di dalam usaha konservasi
laki- laki dan perempuan dalam keluarga
lahan dapat dilihat dari aktifitas dan
telah setara dan berkeadilan, dapat
keterlibatan mereka di dalam setiap
dilihat pada hal- hal berikut :
tahap kegiatan, mulai dari pengambilan
1. Seberapa
besar
partisipasi
aktif
keputusan, penyusunan rencana sampai
perempuan
dalam
perumusan
dan
ke
pengambilan
keputusan
evaluasi.
perencanaan
maupun
1. Keadilan dan Kesetaraan Gender
pelaksanaan segala kegiatan keluarga
pelaksanaan
di
lapangan
dan
Gender merupakan istilah
atau dalam
baik dalam wilayah domestik maupun
yang menjelaskan pembagian peran
publik.
serta tanggung jawab bagi laki- laki dan
2. Seberapa
perempuan yang ditetapkan masyarakat
diperoleh
maupun budaya, bukan kodrat atau
pelaksanaan berbagai kegiatan baik
ketentuan
sebagai
pengertian
Tuhan.
Berbeda
jenis
kelamin
dengan yang
merupakan perbedaan bentuk, sifat dan
besar
manfaat
perempuan
pelaku
pemanfaat
dari
maupun
dan
yang
pengikat
hasil
sebagai hasilnya,
khususnya dalam relasi keluarga.
fungsi biologi perempuan dan laki- laki
3. Seberapa besar akses dan kontrol
yang
fungsi
serta penguasaan perempuan dalam
reproduksi. Gender mempunyai 3 sifat
berbagai sumber daya manusia maupun
berhubungan
dengan
dan karakteristik ; (1). gender memiliki
sumber daya alam yang menjadi aset
perbedaan bentuk antara masyarakat
keluarga,
satu dengan yang lain dikarenakan oleh
memperoleh
norma, adat, kepercayaan dan kebiasaan
seperti
hak
pendidikan
hak
sewaktu-waktu
(Demartoto, 2005).
adanya
perkembangan yang dipengaruhi oleh norma masyarakat tersebut, dan (3).
Agritexts No 23 Juni, 2008
hak dan
pengetahuan, jaminan kesehatan, hak-
masyarakat, (2). gender dapat berubah karena
waris,
reproduksi,
dan
sebagainya
25 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... Partisipasi Pere mpuan di Bidang
memperoleh
Pertanian dan Konservasi Lahan
(Kuntoro, 2005)
Pada berbagai kegiatan agribisnis mungkin
mengharuskan
manfaat
Perempuan
yang
di
adil
pedesaan
perempuan
terutama di sektor pertanian biasanya
diberikan kesempatan khusus untuk
mempunyai tanggung jawab ganda yang
menjamin kesamaan akses terhadap
relatif
berbagai manfaat.
Karena sebagian
mendapatkan akses sangat minim dari
orang memiliki kesempatan yang lebih
pelayanan yang tersedia di masyarakat.
baik untuk memanfaatkan kesempatan
Banyak petani perempuan mempunyai
yang
harus
tiga pekerjaan sekaligus, yaitu sebagai
mempertimbangkan berbagai hambatan
pekerja tidak dibayar karena membantu
yang
dapat
pekerjaan di sektor pertanian, sebagai
berpartisipasi secara sama. Disinilah
pekerja bayaran di luar sektor pertanian,
pentingnya kegiatan penelitian
yang
dan pekerjaan mengurusi rumah tangga.
untuk
Pekerjaan-pekerjaan seperti mencuci,
mengidentifikasi dan memahami pola
memasak, membersihkan rumah dan
pembagian kerja dan kekuasaan antara
pekarangan, mengasuh dan mendidik
pria dan wanita. Dalam hal ini pola
anak
hubungan
serta
berhubungan dengan pekerjaan rumah
dampak/manfaat yang berbeda dari
tangga tidak diperhitungkan sebagai
suatu kegiatan-kegiatan pembangunan
kegiatan bekerja. Diakui atau tidak,
terhadap pria dan wanita. Metode
pekerjaan tersebut besar kontribusinya
analisis
terhadap pendapatan nasional. hanya
ada,
ada
dilakukan
maka
agar
secara
mereka
sistematik
sosial
jender
kita
keduanya
dianggap
penting
besar.
serta
Tetapi
kegiatan
mereka
lainnya
yang
diterapkan dalam proses identifikasi,
saja nilai tambah
perencanaan, pelaksanaan, monitoring
melalui kegiatan ini digolongkan dalam
dan evaluasi pembangunan. Analisis ini
“non-marketable
dimaksudkan
(Sumarprihatiningrum, 2002).
agar
sungguh-sungguh
dapat dipastikan bahwa pria dan wanita
yang diciptakan activities”
Keputusan usaha tani perlu
sama-sama berpartisipasi sesuai dengan
dipahami
potensi dan aspirasi, kebutuhan serta
melibatkan seluruh anggota keluarga
kepentingan mereka, serta sama-sama
yang terjun di pertanian, termasuk
Agritexts No 23 Juni, 2008
terlebih
dahulu
dengan
26 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... perempuan.
Peningkatan
kapasitas
lahan serta memberikan sumbangan
petani (pendidikan, pelatihan, akses
pemikiran
informasi,
kelembagaan bahwa setiap program
berorganisasi)
dan
dalam
pengembangan
pengambilan keputusan tidak hanya
pembangunan,
ditujukan bagi petani laki- laki saja,
pertanian dan konservasi lahan akan
tetapi
dapat berhasil dengan baik apabila lebih
perlu
melibatkan
peran
perempuan.
terutama
memperhatikan
Penelitian
partisipasi
dan
sektor
menggiatkan
partisipasi kaum perempuan dalam
perempuan dalam program konservasi
setiap tahap kegiatan.
lahan di Desa Kalisoro Kecamatan
Hasil Analisis dan Pe mbahasan
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar, Hasil
ini bertujuan : a. Untuk
mengetahui
apakah
perempuan berperanan dalam setiap
mengetahui
apakah
perempuan mempunyai akses terhadap sumber-sumber daya yang dibutuhkan dan
dihasilkan
dalam
program
c. Untuk
mengetahui
apakah
perempuan
mempunyai
kontrol
(penguasaan) terhadap sumber-sumber daya yang dibutuhkan dan dihasilkan
52,8 atau 53 tahun yang tergolong
tergolong usia produktif, namun usia rata-rata
tersebut
sehingga
sudah
agak
memungkinkan
tua
tingkat
produktivitasnya mulai menurun. 80%
mengetahui menikmati
apakah hasil
petani dan hanya 13,3% yang tidak bermata pencaharian sebagai petani. 13,3%
tersebut
ada
yang
bermatapencaharian sebagai ibu rumah tangga, PNS, dan guru.
dari program konservasi lahan
perempuan
bahwa rata-rata umur responden adalah
responden bermata pencaharian sebagai
konservasi lahan,
d. Untuk
menunjukkan
kelompok umur produktif. Meskipun
program konservasi lahan, b. Untuk
penelitian
dari
Hasil penelitian tentang partisipasi perempuan
dilihat
dari
indikator-
indikator partisipasi perempuan yaitu :
program konservasi lahan.
1. Peran Perempuan Hasil memberikan
penelitian pengakuan
ini
akan bahwa
perempuan berperan dalam konservasi
Agritexts No 23 Juni, 2008
Untuk
mengetahui
peran
perempuan dalam pengelolaan lahan di
27 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... Desa Kalisoro dapat dilihat pada Tabel
1.
Tabel 1. Peran Perempuan Dalam Pengelolaan Lahan No
Uraian
Prosentase Jawaban Sering KadangTidak kadang Pernah 26,7 56,7 3,3
Selalu 1.
Keterlibatan perempuan dalam pengambilan keputusan dalam penggarapan lahan Respon aktif suami terhadap saran istri Keterlibatan istri dalam penggarapan lahan
2. 3.
13,3
33,3 80
53,3 3,3
10 13,3
3,3 3,3
Sumber : Analisis Data Primer Dari tabel di atas dapat dilihat
memang sebagian besar perempuan di
bahwa sebagian istri (56,7%)
jarang
Desa Kalisoro bermata pencaharian
atau
dalam
petani. Dengan keterlibatan perempuan
dalam
dalam pengelolaan lahan maka akan
penggarapan lahan dan hanya 13,3%
mengurangi biaya yang dikeluarkan
yang
untuk membiaya tenaga atau buruh.
kadang-kadang
pengambilan
suami
keputusan
selalu
keputusan
terlibat.
lebih
Pengambilan
banyak
sendirian,
disebabkan
terlibat
hal
karena
dilakukan
ini
mungkin
Jenis pekerjaan yang dilakukan seperti menanam,
lebih
paham
dalam
melakukan pekerjaan tersebut sekitar >
pengelolaan lahan bila dibandingkan
7 jam yang biasa dimulai dari pukul
dengan
yang
07.30 – 15.00 WIB. Sebagian besar
dengan
perempuan berperan atas pekerjaan
dan
perempuan.
diberikan
istri
Saran
kaitannya
dan
memyiangi
suami
berpengalaman
rumput
memupuk, memanen.
pengelolaan lahan sering dilaksanakan
yang mereka lakukan
oleh suami (53,3%) dan hanya 3,3%
Peranan
perempuan
Mereka
dalam
yang tidak pernah dilaksanakan suami.
pekerjaan sampingan keluarga dapat
Hampir sebagian istri ikut terlibat dalam
dilihat pada Tabel 2.
pengelolaan
lahan
Agritexts No 23 Juni, 2008
(80%)
karena
28 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... Tabel 2. Peran Istri Pada Pekerjaan Sampingan Keluarga No
1. 2.
Uraian
Prosentase Jawaban Sangat Cukup Kurang Tidak Pernah Peran istri dalam pekerjaan 50 0 42,9 7,1 sampingan Curahan waktu kerja istri dalam 78,6 0 14,3 7,1 pekerjaan sampingan
Sumber : Analisis Data Primer Hasil
penelitian
menunjukkan
pengelolaan.kebun.
Curahan
bahwa terdapat sejumlah 14 orang yang
kerja,
mempunyai
akses penggunaan hasilnya cenderung
keluarga.
pekerjaan 50%
sampingan
perempuan
sangat
pengambilan
waktu
lebih
besar
keputusan,
laki- laki pada
dan
daripada
berperan dalam pekerjaan sampingan
perempuan
masyarakat
di
keluarga. dan hanya 7,1% yang tidak
pedesaan Jawa Tengah dan Jawa Barat
pernah terlibat. Pekerjaan sampingan
(Suharjito dan Sarwoprasodjo, 1997).
keluarga yang membutuhkan peran istri yang besar adalah berdagang baik di rumah maupun di pasar. Perempuan
dan
2. Akses Perempuan Akses
laki- laki
mempunyai peran yang sama dalam
2. 3.
dalam
konservasi lahan dapat dilihat pada Tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3. Akses Perempuan Dalam Konservasi Lahan No Uraian
1.
perempuan
Keikutsertaan istri dalam pelatihan pengembangan penggarapan lahan Keikutsertaan istri dalam pengajuan pinjaman Kemudahan pengajuan pinjaman
Prosentase Jawaban Ya Tidak 0 100 86,7 50
13,3 50
Sumber : Analisis Data Primer Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
akses
perempuan
di
Desa
ditujukan untuk kaum laki- laki. Kaum perempuan memperoleh pengetahuan
Kalisoro terhadap pelatihan belum ada
tentang
(0%).
pengalaman bukan dari pelatihan.
Pelatihan-pelatihan
Agritexts No 23 Juni, 2008
hanya
pertanian
hanya
dari
29 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... Dalam
peminjaman
bantuan
modal berupa kredit, kaum perempuan ikut andil (86,7%). Biasanya kaum
3. Kontrol Pere mpuan
perempuan memberikan pertimbangan kepada
suami
jumlah
kewenangan penuh untuk mengambil
petani
keputusan atas penggunaan dan hasil
meminjam modal dari kelompok tani
pemanfaatan sumber daya keluarga
mereka sendiri bukan dari lembaga
(Demartoto, 2005). Jadi dalam kontrol,
keuangan lain dengan bunga sebesar 5
terdapat
%. Kemudahan pengajuan pinjaman
memutuskan penggunaan sesuatu dan
tergantung besarnya pinjaman serta
memaksakan keputusan
lembaga
orang lain.
pinjaman.
dalam
hal
Kontrol didefinisikan sebagai
Kebanyakan
yang
dipinjami.
50%
responden menyatakan mudah dalam peminjaman
dan
50%
lainnya
kemampuan
Kontrol sasaran
untuk itu
kepada
ditempatkan
sebagai
utama
dari
pemberdayaan
menyatakan sulit. Pengajuan pinjaman
perempuan. Peningkatan kesejahteraan,
ke
akses,
kelompok
tani
mereka
sendiri
kesadaran
dan
partisipasi
biasanya lebih mudah bila dibandingkan
perempuan tidak akan memberi dampak
dengan bank atau lembaga keuangan
yang signifikan bila perempuan masih
lain.
belum bisa memiliki kontrol terhadap Perempuan tidak punya gagasan
dirinya
sendiri dan
sumber
daya.
untuk menggarap lahan andil menurut
Kontrol melebihi akses, sebab orang
pendapat mereka sendiri. Penggarapan
yang memiliki akses yang setara kepada
lahan berdasarkan gagasan bersama
sumber daya belum tentu dia memilki
walaupun
lebih
wewenang atau kekuasaan pada sumber
mendominani karena pengalaman suami
daya itu. Dalam hal ini, kontrol dan
lebih banyak dibanding istri dalam
keputusan
pengelolaan lahan.
Kontrol perempuan dalam konservasi
gagasan
suami
tidak
bisa
dipisahkan.
lahan dapat dilihat pada Tabel 4 .
Agritexts No 23 Juni, 2008
30 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... Tabel 4. Kontrol Perempuan Dalam Konservasi Lahan No
Uraian
Prosentase Jawaban Ya Tidak 96,7 3,3
1.
Keterlibatan istri dalam penjualan dan penentuan harga hasil panen pertanian keluarga 2. Uang hasil panen diserahkan kepada istri 3. Pengontrolan suami dalam pembelanjaan uang hasil panen Sumber : Analisis Data Primer
100 100
0 0
Dari tabel di atas, sebagian besar
hasil penjualan oleh suami sering
suami melibatkan istri dalam penjualan
diberitahukan kepada istri. Biasanya
dan
panen
uang tersebut digunakan untuk membeli
dilibatkan
pupuk, benih dan keperluan pertanian
dalam penjualan hasil panen karena
yang diperlukan. Sehingga dalam hal
perempuan dianggap lebih tahu dengan
ini,
harga di pasar. Hasil pertanian ada yang
perempuan dan laki- laki sudah ada.
penentuan
pertanian
harga
(96,7%).
hasil
Istri
persamaan
kontrol
antara
dijual sendiri ke pasar yang semuanya dilakukan oleh istri. Apabila dilakukan
Manfaat
penebasan, keterlibatan istri lebih kecil dibandingkan dengan suami.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa semua responden memperoleh
Uang hasil penjualan hasil panen
sisa hasil usaha penggarapan lahan
diserahkan seluruhnya kepada istri. Para
mereka dengan besar sisa yang berbeda-
suami
beda
mempercayakan
semuanya
tergantung
luas
lahan
yang
Rata-rata
laba
yang
antara
Rp.
kepada istri untuk kebutuhan hidup
dimilikinya.
keluarga. Suami memberikan kebebasan
diperoleh
yang terkendali (100%) kepada istri
700.000,00 – Rp. 2.000.000,00 untuk
dalam
sekali panen. Untuk mengetahui segi
membelanjakan
penjualan
panen.
uang
hasil
Sehingga
istri
kemanfaatan
berkisar
yang
dirasakan
istri
merupakan bendahara keluarga yang
terhadap laba hasil usaha dapat dilihat
dipercaya oleh suami. Penggunaan uang
pada Tabel 5.
Agritexts No 23 Juni, 2008
31 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... Tabel 5. Manfaat Hasil Panen Yang Dirasakan Perempuan Atau Istri No
Uraian
1.
Pembelanjaan laba/sisa hasil usaha untuk kebutuhan istri secara khusus Perasaan menerima manfaat atas penggunaan laba hasil panen untuk kepentingan keluarga secara umum
2.
Prosentase Jawaban Ya Tidak 0 100 100
0
Sumber : Analisis Data Primer Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa
istri atau perempuan tidak
hasil
penggarapan
lahan
keluarga.
Mereka menerima apa adanya dengan
membelanjakan sisa hasil usaha untuk
ikhlas.
kepentingan istri secara khusus (100%)
keluarga, itu sudah lebih dari cukup.
seperti membeli perhiasan, membeli
Hasil usaha yang diperoleh kadang
pakaian sendiri atau sejenisnya. Sisa
belum bisa mencukupi untuk keperluan
hasil usaha digunakan untuk keperluan
keluarga terutama biaya pendidikan
keluarga
secara
Bisa
mencukupi kebutuhan
umum
seperti
anak. Hal ini biasanya terjadi ketika
sehari- hari,
social
harga panen turun atau hasil panen yang
kemasyarakatan, biaya sekolah anak,
diperoleh rendah karena serangan hama
dan
atau kurang air.
kebutuhan hidup lain- lain.
Mungkin
setelah
keperluan keluarga terpenuhi dan masih
kurang,
ada sisa laba hasil panen, istri biasa
ikhlas karena mereka yakin rizki yang
menyimpannya dalam bentuk emas,
diperoleh sudah di atur oleh Tuhan
tabungan
untuk
YME. Mereka berprinsip rizki yang
yang
didapat haruslah halal walaupun hanya
membeli
atau
digunakan
perabotan
keluarga
belum dimiliki. Penggunaan laba hasil
istri
Walapun kadang
menerimanya
dengan
sedikit.
usaha untuk keperluan istri secara khusus jarang dilakukan karena istri lebih
mengutamakan
keluarga
secara
umum
keperluan daripada
penelitian
juga
menunjukkan bahwa semua responden (100%) merasa menerima manfaat dari
Agritexts No 23 Juni, 2008
Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan berdasarkan hasil analisis
kepentingan pribadi. Hasil
KESIMPULAN DAN SARAN
dan pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
32 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... a. Karakteristik perempuan yang berada
Saran
di Desa Kalisoro bermata pencaharian Saran yang dapat ditemukan
sebagai petani sehingga mereka lebih banyak ikut andil dalam mengelola
terkait dengan hasil penelitian antara lain :
lahan. b. Keterlibatan istri dalam pengambilan
a. Perlu adanya peningkatan partisipasi
keputusan dalam mengelola lahan sudah
perempuan
ada walapun suami lebih mendominasi.
keputusan
c. Perempuan
akses
Perempuan mempunyai peran yang
terhadap sumber-sumber daya yang
sama dalam pengambilan keputusan.
dibutuhkan
dan
dihasilkan
dalam
Jadi perempuan tidak hanya terlibat
konservasi
lahan,
namun
terhadap
dalam kegiatan penggarapan lahan saja
untuk
tetapi juga terlibat dalam pengambilan
mempunyai
pelatihan-pelatihan mengembangkan
lahan
belum ada.
dalam dalam
pengambilan
mengelola
lahan.
keputusan.
Pelatihan-pelatihan banyak ditujukan
b. Akses
kepada suami.
pelatihan-pelatihan
d. Istri dalam penjualan dan penentuan
pengembangan lahan perlu ditingkatkan
harga hasil panen memegang peranan
sehingga pengetahuan dan ketrampilan
utama.
perempuan dalam dalam mengelola
e. Istri sudah merasakan kemanfaatan
usaha tani lebih maju.
dari laba hasil usaha yang diperoleh
c. Kepada
untuk mencukupi kebutuhan keluarga.
berkompeten terhadap pemberdayaan
Walaupun
gender
kadang
kurang,
istri
perempuan
instansi
terhadap dalam
terkait
diharapkan
yang dapat
menerimanya dengan ikhlas. Laba hasil
memberdayakan
panen tidak digunakan istri untuk
perempuan dalam bidang lainnya yang
keperluan pribadi secara khusus, tetapi
dapat
digunakan untuk keperluan keluarga
pendapatan keluarga.
secara umum.
Agritexts No 23 Juni, 2008
membantu
ketrampilan meningkatkan
33 Setyowati, dkk: Partisipasi Perempuan... DAFTAR PUSTAKA
Demartoto, Argyo. 2005. Menyibak Sensivitas Gender dalam Keluarga Difabel. Sebelas Maret University Press. Surakarta. Istiqomah, R., D., M. 2003. Keadilan dan Kesetaraan Gender. LPM IPPKI. Surakarta. Suharjito D dan S Sarwoprasodjo. 1997. Organisasi Keluarga dan Status Wanita (StudiKasus Peranan Wanita Pada Keluarga Penyadap
.
Agritexts No 23 Juni, 2008
Getah Pinus dan Keluarga PetaniHutan Rakyat). Penelitian OPF. Pusat Studi Wanita, Lembaga Penelitian IPB. Bogor. Sumarprihatiningrum. 2002. Kebijakan Pembangunan Pemberdayaan Perempuan Melalui Pengarusutamaan Gender. Direktorat Penyediaan dan Penggunaan Tenaga Kerja. Dirjen Pembinaan Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam Negeri. Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Jakarta.