PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA KAIYASA KECAMATAN OBA UTARA KOTA TIDORE KEPULAUAN
OLEH : MASRIL KARIM
ABSTRAK Partisipasi masyarakat sebagai masukan pembangunan diharapkan dapat meningkatkan usaha perbaiakan kondisi dan taraf hidup masyarakat desa. Antara partisipasi masyarakat desa dengan kemampuan masyarakat desa untuk berkembang secara mandiri. Kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi meruapakan tanda adanya kemampuan awal masyarakat untuk berkembang secara mandiri. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahuai bagaimana partisipasi masyarakat dalam perencaan pembangunan Desa pada khususnya di Desa Kaiyasa Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, di mana penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif. Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian ini dan sesuai dengan jawaban yang diberikan dari informan kepada peneliti bahawa partisipasi masyarakat dalam pemberian usulan atau dalam perencanaan pembangunan itu sangatlah penting akan tetapi partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa belum 1
maksimal karena hampir sebagian masyarakat kurang memiliki pengetahuan sehingga menjadi factor penghabat dalam perencanaan pembangunan desa, dan yang
datang
mengikuti
perencanaan
pembangunan
hanyalah
sebagian
masyarakat yang punya pemahaman yang lebih. (Key Words :Partisipasi Masyarakat, Perencanaan, Pembangunan Desa) A. Latar Belakang Partisipasi masyarakat sebagai masukan pembangunan diharapkan dapat meningkatkan usaha perbaiakan kondisi dan taraf hidup masyarakat desa. Antara partisipasi masyarakat desa dengan kemampuan masyarakat desa untuk berkembang secara mandiri. Kesediaan masyarakat untuk berpartisipasi meruapakan tanda adanya kemampuan awal masyarakat untuk berkembang secara mandiri. Partisipasi masyarakat didalam pembangunan dapat membutuhkan sebuah kemampuan masyarakat dalam saebuah pembangunan masyarakat. Oleh karena itu persepsi yang fundamental pembanguan masyarakat adalah peningkatan partisipasi demokratis. Dengan demikian partisipasi tidak hanya ikutikutan tetapi melainkan mengambil peranan terutama dalam mengontrol lembagalemabaga yang berfungsi melayani kepentingan masyarakat terutama pada masyarakat pedesaan. Oleh karena itu, kegiatan pembangunan partisipatif perlu diarahkan untuk merubah
kehidupan
masyarakat
menjadi
lebih
baik.
Perencanaan
dan
implementasi pembangunan seharusnya berisi usaha untuk memberdayakan masyarakat sehinngga masyarakat mempunyai akses pada sumberdaya ekonomi (sekaligus politk). Nampaknya tidak terlalu berlebihan apabila dinyatakan dalam 2
medan perang melawan kemiskinan dan kesenjangan yang utama sesungguhnya berada di desa. Hal ini tidak saja menyampingkan pembangunan perkotaan melainkan ingin memberikan penekanan bahwa akses masyarakat desa pada sumber-sumber ekonomi sampai kini masih memprihatinkan. Dengan demikian usaha memberdayakan masyarakat desa serta perang melewan kemiskinan dan kesenjangan di daerah pedesaann masih harus menjadi agenda penting dalam kegiatan pembangunan pada masa mendatang. Dan kegiatan pembangunan pedesaan masih relevan untuk ditempatkan sebagai prioritas kebijakan ( Sunyoto Usman : 1998, 31) Berdasarkan hal diatas bahwa pembangunan masyarakat terutama pada pembangunan pedesaan terlaksana atau pun berhasil tidakanya, tidak hanya dari sektor pemerintahan yang mengambil peran dalam menunjang keberhasilan itu, akan tetapi juga partisipasi dari masyarakat juga sangatlah menunjang akan keberhasilan dalam sebuah pembangunan masyarakat demi terwujudnya pembangunan yang merata pada masyarakat itu sendiri, dengan asumsi ini penulis tertarik utuk meneliti dan menulis tentang partisipasi masyarakat untuk melihat partisipasi masyarakat dalam perencanaan dalam pembangunan desa terutama pada desa kaiyasa. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai betikut : Bagaimankah partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan di desa Kaiyasa Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan? 3
C. Tujuan Penelitian Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai sasaran yang hendak di capai dan apa yang menjadi tujuan penelitian harus mempunyai arah yang jelas. Tujuan penelitian yang merupakan rumusuan kalimat yang menunjukan adanya suatu hal yang diperoleh setelah penelitian. Maka tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahuai
bagaimana partisipasi
masyarakat
dalam
perencaan
pembangunan Desa pada khususnya di Desa Kaiyasa Kecamatan Oba Utara Kota Tidore Kepulauan. A. Konsep Partisipasi Partisipasi merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan keterlibatan
warga
komonitas
dalam
lingkunganya.
Namun
para
ahli
mengemukakan berbagai pengertian partisipasi. Menurut Davis dan Newstorm yang dikutib dalam (Remiswal : 2013, 29) bahwa partisipasi adalah keterlibatan mental dan emosional orang-orang dalam situasi kelompok yang mendorong mereka untuk memberikan kontribusi pada tujuan kelompok dan berbagai tanggung jawab untuk mencapainya. Sedangkan (Remiswal : 2013, 31) berpendapat bahwa partisipasi adalah kesediaan masyarkat secara sukarela untuk membantu kelangsungan program-program baik atas inisiatif lokal maupun pemerintahan yang tercermin dari pikiran, sikap dan tindakan mereka berdasarkan model kerangka partisipasi yang dikembang baik dalam tahap perencanaan, pelaksanaan, pengawasan maupun tahap pengambilan manfaat dari program yang terdapat di lingkungan tempat tinggal mereka tersebut.
4
B. Konsep Masyarakat Menurut Widjaya (dalam Paulus Haryono : 2007, 155), mendefenisikan masyarakat adalah sekelompok orang yang mempunyai identitas tertentu, dapat dibedakan dengan kelompok lain dan hidup didalam wilah atau daerah tertentu secara tersendiri. Kelompok ini baik secara luas maupun secara sempit mempunyai perasaan adanya persatuan diantara anggota kelompok dan menganggap dirinya berbeda dengan kelompok lain mereka memiliki norma, ketentuan dan peraturan yang dipatuhi bersama sebagai suatu ikatan. Perangkat dan pranata tersebut dijadikan pedoman untuk memenuhi kebutuhan kelompok dalam arti yang seluas – luasnya. C. Konsep Perencanaan Perencanaan berasal dari kata rencana yang berarti rancangan atau rangka sesuatu yang akan dikerjakanpengertian rencana memiliki makna sesuai dengan pandangan masing-masing ahli dan belum terdapat batsan yang dapat diterima secata umum, pengertian atau batasan perencanaan tersebut antara lain sebagai berikut : 1. Perencanaan adalah suatu proses mempersiapkan secara sistematis kegiatankegiatan yang dilakukan untuk mencapai suatu tujuan tertentu, oleh karena itu terdapat pada setiap jenis usaha manusia (Khairudin : 1992, 47). 2. Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang hal-hal yang dikerjakan dimasa yang akan datang dalam ranga untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan (Siagian dalam Wrihatnolo dan Nugroho : 2006, 40). 5
D. Konsep Pembangunan W.W. Rostow yang diambil dalam Mansour Fakih ( 2001, 55) merupakan seorang ekonomi yang menjadi bapak teori pembangunan yang mendefenisikan pembangunan yang di kaitkan dengan perubahan sosial yakni suatu pembanguan semata hanyalah untuk merubah kehidupan masyarakat itu sendiri atau perubahan masyarakat dari tradisional ke modern. Dalam perkembangannya, pembangunan melalui tahapan-tahapan: masyarakat tradisional, prakondisi lepas landas, gerakan menuju kematangan dan masa konsumsi besar-besaran. Kunci di antara tahapan ini adalah tahap tinggal landas yang didorong oleh satu sektor atau lebih. E. Konsep Desa Pengertian desa dari segi kultural demografis yang seperti dikemukakan oleh P.J Bouman (dalam Siswanto : 1998, 11) bahwa desa adalah salah satu bentuk kuno dari kehidupan bersama sebanyak beberapa ribu orang hampir semuanya saling mengenal, kebenyakan yang termasuk didalamnya hidup dari pertanian, perikanan dan sebagai usaha-usaha yang dapat di pengaruhi oleh hukum alam dan kehendak alam. METODELOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif, di mana penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif.
6
B. Obyek Penelitian Yang dimaksud obyek penelitian, adalah hal yang menjadi sasaran penelitian ( Kamus Bahasa Indonersia; 2005 : 351). Menurut (Supranto 2000 : 21) obyek penelitian adalah himpunan elemen yang dapat berupa orang, organisasi atau barang yang akan diteliti. C. Fokus Penelitian Seperti yang sudah dijelaskan pada latar belakang diatas sehingga Yang menjadi fokus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Partisipasi masyarakat dalam merncanakan atau perencanaan kegiatan pembangunan desa bersama dengan pemerintah desa. D. Sasaran Penelitian/ Pemelihan Informan Informan adalah orang yang dimanfaatkan untuk memberiukan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian, informan harus memiliki pengelaman tentang latar penelitian. (Meleong :. 2006, 132). Berikut ini informan yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah Perangkat Desa 3 orang, Tokoh Agama 3 Orang, Tokoh Pemuda 3 Orang, Masyarakat Umum 3 Orang, ada beberapa kategori kenapa harus memilih infoorman adalah sebagai berikut : Perangkat Desa alasan memilih perangkat desa karena secara struktur pemerintahan perangkat desa yang lebih memahami kondisi masyarakat di desa tersebut. Tokoh Agama, alasan memilih tokoh agama karena dianggap tokoh agama mampu memberikan pengaruh dalam konteks keagamaan. 7
Tokoh Pemudah, alasan dipilih tokoh pemuda ialah dikarenakan tokoh pemuda mempunyai kedekatan dengan beberapa aliansi kepemudaan yang berada di desa tersebut. Masyarakat Umum, alasan memilih masyarakat umum adalah dikarenakan masyarakat yang berada di desa Kaiyasa yang lebih terlibat langsung didalam program-program desa sehingga bisa lebih memahmi kondisi desa dan masyrakat yang lain yang berada di desa Kaiyasa. PEMBAHASAN A. Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Desa Pada prinsipnya pembangunan dilaksanakan oleh masyarakat desa sematamata hanyalah untuk masyarakat desa itu sendiri dalam memenuhi kebutuahan kehidupan masyarakat desa. Dengan demikian maka dalam proses pelaksanaan perencanaan pembangunan desa itu dibutuhkan partisipasi masyarakat desa itu sendiri yang dipergunakan untuk masyarakat umum atau lebih khusunya masyarakat desa itu sendiri. Senada dengan hal tersbut bahwa sesuai denghan hasil wawancara dengan informan tentang partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa di desa Kaiysa belum maksimal, dapat dilihat dari jawaban informan yang hampir sepenuhnya mengatakan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa Kaiyasa kurang maksimal ini bisa dilihat dari jawaban informan. Hal ini sejalan dengan hasil wawancara kepada salah seorang tokoh masyarakat didesa kaiyasa yang peneliti member nama inisial dengan ibu UM
8
mengatakan bahwa : partisipasi masyarakat di desa Kaiyasa dalam perencanaan pembangunan saya merasa belum terlalu maksimal hal ini karena di desa kaiyasa sebelum pelaksanaanya ada forum rapat yang menghadirkan seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dalam merencanakan kegiatan dalam bentuk pembangunan desa akan tetapi kehadiran masyarakat dalam perencanaan pembangunan didesa kaiyasa belum baik atau belum maksimal. Partisipasi masyarakat dalam pemberian usulan didesa sangatlah penting karena partisipasi dalam pemberian usulan dalam hal perncanaan pembanguan itu yang nantinya untuk menentukan arah dan pola jalannya pembangunan masyarakat desa yang lebih khususnya desa Kaiyasa hal ini sesuai dengan jawaban atau hasil wawancara dan jawaban dari tokoh pemuda desa Kaiyasa dengan nama inisial MZ yang mengatakan bahwa : partisipasi masyarakat dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa itu sangatlah penting karena masyarakat yang nantinya mersakannya efektifitas dari pembanguanan itu sendiri sehingga saya pikir pasrtisipasi masyarakat sangatlah penting sekali dan ini merupakan sebuah kewajiban bagi masyarakat, dan juga partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan belum terlalu maksimal hal ini dapat dilihat dengan kehadiran masyarakat untuk mengikuti forum rapat dalam merencanakan kegiatan pembangunan desa belum terlalu banyak atau tidak terlalu maksimal apalagi dari kalangan anak muda yang merupakan penerus dari desa Kaiyasa pun belum terlalu baik. Untuk mengetahui lebih dalam tentang hasil wawancara yang didapatkan diatas maka dilanjutkan dengan jawaban dari Ketua Lembaga Pemberdayaan
9
Masyarakat di desa Kaiyasa yang juga mengatakan bahwa : partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembanguan di desa Kaiyasa belum baik atau belum maksimal hal ini juga disampaikan bahwa dapat dibuktikan dengan Rapat secara bersama-sama dalam merumuskan di Kantor desa Kaiyasa melalui forum rapat kehadiran masyarakat belum terlalu banyak hanya sebagian masyarakat yang hadir untuk mengikuti forum rapat, hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan. Akan tetapi dalam pelaksanaan masyarakat lebih maksimal Dari ketiga responden yang telah peneliti wawancarai sebagian masyarakar dalam menjawab pertanyaan yang peneliti bisa mengambil kesimpulan bawha partsisipasi masyarakat dalam perencanaan pembanguan di desa kaiyasa belum terlalu baik atau belum maksimal, ini bisa dilihat dengan jawaban dari informan yang peneliti sampaikan. Selain itu ada jawaban dari pandangan tokoh agama yang merupakan representasi jawaban dari pandangan tokoh agama dalam melihat partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa, dan suapaya lebih mengetahui jelas adanya tindakan warga masayarakat dalam berpatisipasi perencanaan maupun dalam penyampaian usulannya dalam pelaksanaan pembanguan dilakukan penelitian dengan mewawancarai informan yang merupakan tokoh agama Bapak yang berinisial RA yang diniali mampu mampu memberikan jawaban yang tepat yaitu : partisipasi maysrakat dalam pemberian usulan di desa kaiyasa maupun dalam pemerintahan desa sangatlah penting akan tetapi masyarakat desa kaiyasa dalam pemeberian usulan dinilai kurang maksimal karena hampir sebagaian masyarakat
kurang menghadiri perencanaan
10
pembangunan desa kaiyasa lewat forum rapat bersama-sama dengan pemerintah desa dengan masyarakat. Dari ke empat iniforman diatas ada juga pandangan dari sala seorang toko masyarkat yang peneliti memberi nama inisial yaitu KA yang juga mengatakan bahwa : partisipasi masyarakat dalam perencanaan kegiatan pembngunan desa kurang begitu maksimal ini dibkutikan dengan kurangnya kehadiran masyarakat dalam merencanakan kegiatan pemabangunan desa. Berdasarkan hasil penelitian diatas dari jawaban yang diberikan dari informan kepada peneliti bahawa partisipasi masyarakat dalam pemberian usulan atau dalam perencanaan pembangunan itu sangatlah penting akan tetapi partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa belum maksimal karena hampir sebagian masyarakat kurang memiliki pengetahuan sehingga menjadi factor penghabat dalam perencanaan pembangunan desa, dan yang datang mengikuti perencanaan pembangunan hanyalah sebagian masyarakat yang punya pemahaman yang lebih. Dari total informan diatas, 6 informan dengan nama inisialnya yaitu, ibu UM, bapak MZ, Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarkat, bapak RA, bapak KM, dan bapak KA mengatakan partispasi masyarkat dalam perencanaan pembangunan desa belum maksimal dengan alasan bahwa kurangnya kesadaran dan pengetahuan dari masyarakat sehingga menjadi hambatan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa. Dalam partisipasi masyarakat perencenaan sangatlah penting tapi masyarakat desa Kaiysa lebih menginginkan
11
pada pelaksanaan karena teknis pelaksanaannya pun banyak yang mengetahui dan swadaya masyarakat yang juga begitu tinggi. Kesimpulan 1. Berdasarkan penelitian yang didapatkan dalam penelitian ini bahwa partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa kaiyasa belum maksimal ini karena : a. Sebagaian masyarakat partisipasi
masyarakat
merasa kurangnnya dalam
pereencanaan
pemahaman tentang pembangunan desa
sehingga kehadiran masyarakat dalam perencanaan pun belum terlalu membaik. b. Kurangnya kemampuan masyarakt dalam berbicara ketika berada dalam forum rapat perencanaan pembangunan desa. c. Adanya sikap pesimis masyarakat terhadap proses perencanaan pembangunan karena usulan –usulan mereka kurang diakomodir oleh forum rapat 2. Dalam perencanaan pembangunan desa yang melibatkan masyarakat desa Kaiyasa selama ini umumnya belum efektif karena kehadiran masyarakat dalam forum perencanaan masyarakat belum terlalu maksimal. 3. Dalam hasil penelitian didesa Kaiyasa masyarakat didesa Kaiyasa merasa masih minimnya pengetahuan sehingga dalam perencanaan pembangunan belum terlalu maksimal. Saran
12
Berdasarkan hasil kesimpulan yang dikemukakan diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut : 1. Partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan desa belum maksimal, sehingga disarankan kepada pemerintah desa agar bisa memberikan pelatihan-pelatihan yang nantinya bisa memberikan kesadaran dan pemahaman kepada masyarakat yang lebih baik. 2. Keterlibatan masyarakat harus ditingkatkan dalam proses pembangunan, baik mulai dari tahap perencanaan sampai pada tahap pelaksanaan hingga pada evaluasi. Jadi disarankan agar pemerintah desa agar bisa mendorong semangat masyakarakat dalam kegiatan pembangunan partisipasi. 3. Keseriusan pemerintah desa dalam melihat kurangnya partisipasi masyarakt dalam perencanaan pembangunan desa harusb ditingkatkan sehingga partisipasi masyarakat menjadi lebih baik. DAFTAR PUSTAKA
Awang Azam H, 2010, Implementasi Pemberdayaan Pemerintha Desa, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Winarno Budi, 20013, Etika Pembangunan, Center for akademik publishing service, Yogyakarta. Narbuko Cholid & Achmadi H. Abu, 2004, Metodologi Penelitian, Bumi Aksara, Jakarta. Dilla Sumadi, 2007, Komunikasi Pembangunan, Simbiosa Rekatama Media, Bandung. 13
Damsar Dr. Prof, 2009, Pangantar Sosiologi Ekonomi, Kencana Media group, Jakarta. Dayan Anto, 1986, Pengantar Metode Statistik Deskriptif, LP3ES, Jakarta Arif Dikdik Baehaqi, Manusia Dalam Pandangan Kebudayaan dikutip dalam bentuk tulisan. Hadari, Nawawi 2007, Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta, Gadjamada Universitas Press. Edi Indrizal dalam bentuk makalah, Memahami Konsep Pedesaan Dan Tipologi Desa di Indonesia. Sutoro Eko, 2004, Reformasi Politik dan Pemeberdayaan Masyarakat, APPMD Pres, Yogyakarta. Fakih Mansour DR, 2001, Runtuhnya Teori Pembangunan Dan Globalisasi, Insist Press bekerja sama dengan Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Haryono Paulus, 2007, Sosiologi Kota Untuk Arsitek, Bumu Aksara, Jakarta. Khairudin, 1992, Pembangunan Masyarakat : Tinjauan Aspek Sosiologi, Ekonomi, Dan Perencanaan, Liberty, Yogyakarta Ketaren Nurlela, 2006, Bahan Kulia Asas-Asas Menajemen, Medan Muhadjir, H, Noeng, 2000, Metode Logi Penelitian Kualitatif, Rakesarasin, Yogyakarta.
14
Milaer, MB & Huberman AM, 1992, Analisis Data Kualitatif, Terjemahan Rohidi dan Mulyarto, UI Percetakan, Jakarta. Ndraha Taliziduhu Drs, 1987, Pembangunan Masyarakat : Mempersiapkan Masyarakatr Tingkat Landas, Binaa Aksara, Jakarta. Remiswal Dr, 20013, Menggugah Partisipasi Gender di Lingkungan Komunitas, Graha Ilmu, Yogyakarta. Ranjabar Jacobus, 2013, Sistem Sosila Budaya Indonesia, Alfabeta, Bandung. Santoso Purwo dkk, 2003, Pembahuruan Desa Secara Partisipatif, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Santoso Purwo, 2002, Merubaha watak Negara : Strategi Penguatan Partisipasi Desa, Lappera Pustaka Utama, Yogyakarta. Soetomo, 2009, Pembangunan Masyarakat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta Suharto Edi, 2005, Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat, Refika Aditama, Bandung. Soelaeman M. Munandar 1987, Ilmu Sosila Dasar, Refika Pratama, Bandung Singarimbun, Masri dan Sofyan Efendi, 1986, Metode Penelitian Survei, Suntingan LP3ES, Jakarta. Sugiyono, Memahami Penelitian Kuliatatif, Jakarta Santoso R. A. 1988. Partisipasi, Komunikasi, Persuasi dan Disiplin Dalam Pembangunnan Nasional, Bandung, Alumni
15
Supranto J, 2000, Metode Penelitian Hukum Dan Statistik, Rineka Cipta, Jakrta Tjokroamidjojo Bintoro, 1984, Administrasi Pembangunan, LP3ES, Jakarta Barat. Usman Sunyoto, 1998, Pembangunan dan Pemberdayaan Msyarakat, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Wrihantolo Randi R, dan Nugroho Riant, 2006,
Menajemen Pembangunan
Indonesia : Sebuah Pengantar dan Panduan, Elekx Media Komputindo, Jakarta -------------2001, MetodeLogi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosda Karya, Bandung. Sumber Sumber Lain Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 Tentang Otonomi Daerah PP No. 72 Tahun 2005 Tentang Desa Kamus Bahasa Indonesia Tahun 2005
16