2010
PANDUAN PRAKTIKUM Survei Tanah Dan Evaluasi Lahan
MATERI – 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA
Tim Asisten STEL Jurusan Tanah – Fak. Pertanian – Universitas Brawijaya 3/1/2010
Daftar Isi MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA ...................................................................................1 1.
Tujuan : ........................................................................................................................................1
2.
Alat dan Bahan ............................................................................................................................1
3.
Pelaksanaan .................................................................................................................................1
A.
Pengertian Peta ...........................................................................................................................1 a.
B.
Jenis peta .................................................................................................................................1 TEKNIK MEMBACA PETA : Studi Kasus Peta Rupa Bumi Indonesia .............................................4
a.
Komponen Peta RBI : ...............................................................................................................2
b.
Membaca Kontur...................................................................................................................11
C.
BEBERAPA JENIS PETA DAN TURUNANNYA ..............................................................................11
D.
FOTO UDARA .............................................................................................................................16
E.
TUGAS ........................................................................................................................................16
ii
MATERI 1 : PENGENALAN PETA & FOTO UDARA 1. Tujuan : Dalam kegiatan praktikum ini, mahasiswa diharapkan mampu : 1. Menjelaskan pengertian peta, 2. Menjelaskan jenis-jenis peta, 3. Menjelaskan komponen peta, dan 4. Membaca peta.
2. Alat dan Bahan a. Alat • • b. Bahan • • •
Plastik transparan yg telah diberi grid 1 cm dan 0,5 cm Alat tulis Peta RBI Indonesia skala 1:25.000 Peta Tematik Foto Udara
3. Pelaksanaan a. Perhatikan penjelasan definisi peta , jenis peta dan komponen-komponen peta b. Ikuti cara pembacaan peta, mulai dari judul, skala, orientasi peta, dan koordinat peta c. Lakukan pengukuran jarak, menentukan arah dan luasan suatu wilayah yang telah ditentukan dalam peta RBI. Modul ini memberikan penjelasan mengenai jenis-jenis peta, komponen-komponen peta dan cara pembacaan peta topografi (rupabumi).
A. Pengertian Peta Peta didefinisikan sebagai suatu representasi/gambaran unsur-unsur atau kenampakan-kenampakan abstrak yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa, dan umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan (International Cartography Association, 1973). Syarat-syarat peta : Tidak membingungkan Mudah dimengerti atau ditangkap maknanya oleh Pembaca Peta Memberikan gambaran yang sebenarnya Penampilan peta harus sedap dipandang : Rapi Bersih a. Jenis peta Jenis peta dikelompokkan dalam 3 kategori, yaitu : 1. Peta Menurut Cara Penyajian , a) Peta Garis Objek-objek yang ada di permukaan bumi ditampilkan/digambarkan sebagai titik dan garis Contoh : Peta Rupabumi, Peta Jaringan Jalan, Peta Kontur, dll
b) Peta Foto/Citra Objek-objek yang ada di permukaan bumi ditampilkan sebagai objek atau kumpulan objek yang memiliki nilai kecerahan tertentu. Contoh : Peta Orthofoto, Peta Citra
2
2. Peta Menurut Isi 1. Peta Topografi Berisikan berbagai informasi tentang bentukan alami permukaan bumi Dikenal sebagai peta dasar dan sebagai referensi ex : Peta Rupa Bumi Indonesia (Peta RBI)
2. Peta Tematik Berisikan informasi spesifik tentang suatu bentukan alami atau fenomena yang ada permukaan bumi. Peta tematik menyajikan tema tertentu dan untuk kepentingan tertentu (lans status, penduduk, transportasi, administrasi, geologi, dan lain-lain) dengan menggunakan peta rupabumi yang telah disederhanakan sebagai dasar untuk meletakkan informasi tematiknya.
3. Peta Menurut Format 1. Peta Hardcopy Memiliki bentuk fisik (Kertas, Poster, Billboard, dll) 2. Digital Tersimpan sebagai file-file Basis Data Spasial ( Disk, CD, DVD )
3
4. Peta Menurut Skala a) Peta skala sangat besar (> 1:10.000) b) Peta skala besar (1:10.000 - < 1:100.000) c) Peta skala sedang (1:100.000 - < 1:1.000.000) d) Peta skala kecil (> 1:1.000.000) 5. Peta Menurut Tujuan a) Pendidikan b) Ilmu pengetahuan c) Informasi umum d) Turisme e) Navigasi f) Aplikasi teknik g) Perencanaan
B. TEKNIK MEMBACA PETA : Studi Kasus Peta Rupa Bumi Indonesia Peta Rupa Bumi Merupakan peta yang menampilkan sebagian unsur-unsur buatan manusia (kota, jalan, struktur bangunan lain) serta unsur alam (sungai, danau, gunung, dsb) pada bidang datar dengan skala proyeksi tertentu. Peta Rupa Bumi dikenal pula dengan istilah Topographic Map (Warsito, dkk, 2004). Dalam membaca peta, Anda harus memahami dengan baik semua simbol atau informasi yang ada pada peta. Kalau Anda dapat membaca peta dengan baik dan benar, maka Anda akan memiliki gambaran mengenai keadaan wilayah yang ada dalam peta, walaupun belum pernah melihat atau mengenal medan (muka bumi) yang bersangkutan secara langsung. Ada beberapa hal perlu ketahui dalam membaca peta antara lain: 1. Judul peta : untuk mangetahui isi dan tempat yang digambarkan 2. Skala peta : berkaitan dengan ukuran geometri bumi untuk mangetahui jarak atau luas suatu tempat di lapangan 3. Simbol : gambaran dari kenampakan di permukaan bumi 4. Sistem koordinat : berkaitan dengan posisi untuk mangetahui lokasi daerah yang dipetakan 5. Arah utara : orientasi peta sebagai petunjuk arah utara 6. Garis Kontur : untuk mangetahui ketinggian tempat dan kemiringan lereng
Selanjutnya kita dapat menafsirkan peta yang kita baca, antara lain sebagai berikut: a.
Peta yang banyak gunung/pegunungan dan lembah/sungai, menunjukkan bahwa daerah itu berelief kasar. b. Alur-alur yang lurus, menunjukkan bahwa daerah itu tinggi dan miring, jika alur sungai berbelok-belok (berbentuk meander), menunjukkan daerah itu relatif datar. c. Pola (bentuk) pemukiman penduduk yang memusat dan melingkar, menunjukkan daerah itu kering (sulit air) tetapi di tempat-tempat tertentu terdapat sumber-sumber air.
4
Dengan membaca peta Anda dapat mangetahui : a. Jarak lurus antar kota. b. Keadaan alam suatu wilayah, misalnya suatu daerah sulit dilalui kendaraan karena daerahnya berawa-rawa. c. Keadaan topografi (relief) suatu wilayah. d. Keadaan penduduk suatu wilayah, misalnya kepadatan dan persebarannya. e. Keadaan sosial budaya penduduk, misalnya mata pencaharian, persebaran sarana kota dan persebaran permukiman.
a. Komponen Peta RBI :
Muka peta, merupakan bagian pokok peta yg menunjukkan sejumlah obyek yang ada di daerah tertentu dan termasuk informasi tersebut. Muka Peta, berisi : 1. Unsur buatan manusia, Ex : jalan, rel kereta api, bangunan, sawah, dll 2. Perairan, Ex : danau, rawa, sungai, dll 3. Unsur alam, Ex : gunung, bukit, pegunungan, lembah, dll 4. Tumbuhan, Ex : hutan, semak belukar, padang rumput, dll 5. Sistem koordinat (geografi atau proyeksi) 6. Garis kontur 7. Batas administrasi Informasi tepi peta, merupakan bagian peta yang berisi penjelasan secara detil, yang dapat membantu menggunakan peta
2
a. Judul Peta Judul peta hendaknya memuat/mencerminkan informasi yang sesuai dengan isi peta. Judul peta jangan sampai menimbulkan penafsiran ganda pada peta. Contoh pada peta RBI Pada kolom judul dapat ditemukan informasi : 1. Judul Peta : Peta Rupabumi Indonesia 2. Skala : 1:25.000 3. Nomor Lembar : 1209 – 143 4. Nama Lembar : Bogor 5. Edisi ( Tahun Pembuatan ) : I-1998 b. Skala Definisi : “angka perbandingan antara jarak dua titik di atas peta dengan jarak tersebut di permukaan bumi” Macam-macam Skala: 1. Skala Verbal
: 1 cm sama dengan 5.8 km
2. Skala Angka
: 1 cm = 6 km
3. Skala Grafik
:
0
1:580,110
7,500 15,000
30,000 Meters
Perbandingan antar skala peta : Skala Peta
Jarak 1 cm di peta mewakili jarak horisontal di lapangan :
1 : 10.000
100 meter
1 : 25.000
250 meter = ¼ km
1 : 50.000
500 meter = ½ km
1 : 100.000
1.000 meter = 1 km
1 : 250.000
2.500 meter = 2 ½ km
Pengukuran jarak peta : Contoh : Diukur jarak 3 cm di peta skala 1:50.000 Hit : jarak sebenarnya di lapangan? Jawab : Jarak di lapang = jarak di peta x nilai skala peta = 3 x 50.000 cm = 150.000 cm = 1.500 m = 1,5 km di lapangan
3
Pengukuran luas wilayah : Contoh : Dari peta RBI wilayah Batu skala 1 : 25.000, hitung luas Desa Landungsari. Cara : 1. Buat grid seukuran 1 cm x 1 cm pada plastic transparan, selebar luas Desa Landungsari di peta RBI. Tiap kotak mewakili luas 1 cm2
2. Tampalkan plastik transparan di atas peta RBI. Hitung jumlah kotak yang terisi penuh oleh polygon desa. Untuk poligon desa yang tidak terisi penuh dalam kotak, dihitung luasannya menggunakan pendekatan geometri sesuai dengan bentuk batas yang berada dalam kotak. 2 2 Luas 1 : 19 kotak x 1 cm = 19 cm Luas 2 : luas geometri 1 Luas 3 : luas geometri 2 Dst
Luas total = Luas 1 + Luas 2 + Luas 3 + dst misal : luas 2 + luas 3 = x 2 2 = 19 cm + x (misal 3 cm ) 2 = 22 cm luas peta Luas lapangan : Skala peta = 1:25.000 berarti tiap 1 cm = 250 m 2 2 2 Jadi 1 cm = 250 x 250 m = 62.500 m Luas desa sebenarnya = = = 1.375.000 m
2
c. Petunjuk Arah (Mata Angin) Petunjuk arah gunanya untuk menunjukkan arah Utara, Selatan, Timur dan Barat. Tanda orientasi perlu dicantumkan pada peta untuk menghindari kekeliruan.
ܱ² · /: Ë ´ t
Arah mata angin dibagi dalam: Utara 0o Timur laut 45o Timur 90o Tenggara 135o Selatan 180o Barat daya 225o
4
d. Simbol dan Warna i. Simbol Peta Pada peta, Anda juga akan melihat simbol-simbol, gunanya agar informasi yang disampaikan tidak membingungkan. Simbol-simbol dalam peta harus memenuhi syarat, sehingga dapat menginformasikan hal-hal yang digambarkan dengan tepat. Syarat-syarat tersebut adalah: - sederhana - mudah dimengerti - bersifat umum Macam-macam simbol peta: • Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, pertambangan, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan laut dan sebagainya.
• Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis misalnya sungai, batas wilayah, jalan, dan sebagainya
.
5
• Simbol luasan (Area/poligon), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area
misalnya rawa, hutan, padang pasir dan sebagainya. Contoh: simbol luasan (area).
• Simbol yang bersifat kualitatif, Simbol ini digunakan untuk membedakan persebaran benda yang di gambarkan. Misalnya untuk menggambarkan daerah penyebaran hutan, jenis tanah, penduduk dan lainnya.
Keterangan : Untuk membedakan antara daerah A, B dan C, digunakan arsir yang berbeda. • Simbol yang bersifat kuantitatif, Simbol ini digunakan untuk membedakan atau menyatakan jumlah.
Keterangan : Peta ini menggambarkan tingkat kepadatan penduduk. Makin rapat jarak antara titik menunjukkan daerah tersebut tingkat kepadatan penduduknya makin tinggi. Dapat disimpulkan daerah A memiliki kepadatan penduduk tertinggi dibandingkan dengan B dan C. Biasanya setiap titik mewakili jumlah tertentu. • Simbol daratan, digunakan untuk simbol-simbol permukaan bumi di daratan. Contoh: gunung, pegunungan, gunung api.
• Simbol perairan, digunakan untuk simbol-simbol bentuk perairan. Contoh: simbol perairan.
6
• Simbol budaya, digunakan untuk simbol simbol, bentuk hasil budaya. Contoh: simbol budaya.
ii.
Warna Tidak ada peraturan yang baku mengenai penggunaan warna dalam peta Contoh : 1. Jalan, berwarna merah 2. Untuk laut, danau digunakan warna biru. 3. Untuk temperatur (suhu) digunakan warna merah atau coklat. 4. Untuk curah hujan digunakan warna biru atau hijau. 5. Daerah pegunungan tinggi/dataran tinggi (2000 - 3000 meter) digunakan warna coklat tua. 6. Untuk dataran rendah (pantai) ketinggian 0 sampai 200 meter dari permukaan laut digunakan warna hijau. Warna dalam peta dibedakan dalam 2 kategori, yaitu warna secara kualitatif dan kuantitatif. 1. Warna kualitatif, penggunaan warna banyak memperlihatkan perbedaan dan hanya membedakan unsurnya saja.
2. Warna kuantitatif. Perbedaan warna untuk memperlihatkan perbedaan tekanan (gradasi) atau perbedaan besar dan kecil
Contoh – contoh Simbol dan Warna pada beberapa tampilan peta a. Simbol pada Peta RBI
7
b.
Simbol titik, kualitatif
c.
Simbol titik, kuantitatif
d. Warna, kualitatif
8
e. Warna, kuantitatif
e. Legenda Legenda peta dibuat untuk menjelaskan simbol-simbol yang terdapat di dalam peta Contoh Legenda :
9
f.
Grid / Koordinat Peta Sistem Lat/long mengukur sudut pada permukaan bulat. 60º east of PM 55º north of equator 1o = 60 menit 60 menit = 60 detik
Sistem koordinat UTM 1. Berdasarkan pada proyeksi Transverse Mercator 2. 60 zones (setiap lebar 6° di ekuator) 3. Arah timur palsu 4. Y-0 pada kutub selatan atau ekuator 5. Satuan meter
10
b. Membaca Kontur Kontur adalah garis khayal untuk menggambarkan semua titik yang mempunyai ketinggian yang sama di atas atau di bawah permukaan laut. Tabel Interval dan Indeks Kontur
C. BEBERAPA JENIS PETA DAN TURUNANNYA Seperti disebutkan diawal, bahwa berdasarkan isinya peta dibedakan menjadi dua kategori, yaitu peta topografi dan peta tematik. Kedua peta ini memiliki fungsi sesuai dengan isi yang terkandung dalam peta. 1. Peta topografi, merupakan peta yang menggambarkan bentuk relief (tinggi rendahnya) permukaan bumi. Dalam peta topografi digunakan garis kontur (countur line) yaitu garis yang menghubungkan tempat-tempat yang mempunyai ketinggian sama. Peta topografi biasanya digunakan sebagai peta dasar dalam menyusun peta-peta tematik, karena peta ini berisi gambaran umum dari permukaan bumi. Contoh peta topografi yang berlaku di Indonesia dan telah memiliki SNI adalah Peta Rupa Bumi Indonesia yang dikeluarkan oleh Bakosurtanal (Badan Koordinasi Survey dan Pemetaan Nasional).
11
2. Peta Geologi, merupakan peta tematik yang berisi informasi jenis-jenis batuan penyusun permukaan bumi. Peta ini disusun oleh Badan Survey Geologi di bawah naungan Departemen Energi dan Sumberdaya Mineral.
Peta geologi wilayah Jogja (kiri) dan Peta geologi DAS Kali Konto bersumber pada Peta Geologi yang dikeluarkan oleh DESDM (kanan)
12
3. Peta Landform, merupakan peta tematik yang berisi informasi bentukan lahan di permukaan bumi. Peta ini disusun melalui beberapa tahapan,yaitu : a. Pembuatan peta dasar, dibuat berdasarkan pada peta topografi pada daerah yang akan dipilih, b. Pemilihan foto udara yang digunakan berdasarkan pilihan lokasi yang ditentukan, c. Membuat mozaik foto, untuk memasukkan referensi geografi pada foto udara secara dijital, d. Delineasi foto udara menggunakan stereoskop cermin, digunakan untuk melakukan analisis bentukan-bentukan muka bumi di daerah yang dipilih, e. Dijitasi peta, untuk membuat peta dan memasukkan informasi bentukan lahan hasil delineasi berdasarkan mozaik foto yang telah dibuat, f. Peta landform (bentuklahan) selesai dibuat
Skema langkah kerja pembuatan peta landform
Peta Landform DAS Kali Konto
13
4. Peta Vegetasi dan Penggunaan Lahan, merupakan peta tematik yang memberikan informasi tutupan vegetasi dan penggunaan lahan di suatu wilayah. Peta vegetasi dan penggunaan lahan dibuat melalui analisis citra satelit atau foto udara yang kemudian dilakukan groundcheking untuk melihat akurasi data yang dihasilkan oleh citra satelit. Berikut ini adalah hierarki pembuatan peta vegetasi dan penggunaan lahan. Hutan
Hutan Alami Hutan
Data
Hutan Berbasis
Non Hutan
Citra Satelit
No Data
Combine
Pemukiman
Kebun
Lahan Terbuka
Sawah
Tegalan
Semak
Peta Penggunaan Lahan
Gambar Citra Landsat 2002 DAS Kali Konto (Kiri) dan Peta Penggunaan Lahan DAS Kali Konto (Kanan)
14
5. Peta Tanah dan Evaluasi Lahan, peta ini memberikan informasi sebaran jenis tanah dan kesesuaian penggunaan lahan di suatu wilayah tertentu. Kedua peta merupakan suatu satuan yang berbeda, namun dilakukan dalam satu proses yang bersamaan. Proses pembuatan peta tanah dan peta evaluasi lahan disajikan dalam gambar di bawah ini.
Peta Tanah DAS Kali Lekso (Kiri) dan Peta Kesesuaian Lahan DAS Kali Lekso (Kanan)
15
D. FOTO UDARA Foto Udara merupakan sebuah gambar yang dicetak dalam media kertas foto yang dihasilkan dari hasil pemotretan dengan perekaman secara fotografi. Berdasarkan spektrum elektromagnetik yang digunakan, citra foto dapat dibedakan atas: 1. Foto ultra violet yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spektrum ultra violet dekat dengan panjang gelombang 0,29 mikrometer. 2. Foto ortokromatik yaitu foto yang dibuat dengan menggunakan spectrum tampak dari saluran biru hingga sebagian hijau (0,4 - 0,56 mikrometer). 3. Foto pankromatik yaitu foto yang dengan menggunakan spektrum tampak mata. 4. Foto infra merah yang terdiri dari foto warna asli (true infrared photo) yang dibuat dengan menggunakan spektrum infra merah dekat sampai panjang gelombang 0,9 mikrometer hingga 1,2 mikrometer dan infra merah modifikasi (infra merah dekat) dengan sebagian spektrum tampak pada saluran merah dan saluran hijau.
Foto Udara Hitam Putih
Foto Udara berwarna
Lebih detail di praktikum Materi 1, Materi 3 dan Materi 6
E. TUGAS 1. Lakukan pengukuran jarak dari pusat kampus Unibraw ke : a. Kota Batu b. Singosari c. Sumberpucung d. Tumpang e. Dampit 2. Tentukan arah masing-masing kota dan kecamatan di atas terhadap Kampus Unibraw. 3. Hitung luas masing-masing kecamatan di atas.
16