PANDUAN PENILAIAN UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2015 i
KATA PENGANTAR
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019 menjelaskan bahwa sasaran pembangunan di bidang pendidikan antara lain adalah meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan, tersedianya kurikulum yang andal, dan tersedianya sistem penilaian pendidikan yang komprehensif. Sejalan dengan kebijakan tersebut, terutama dalam memenuhi ketersediaan sistem penilaian pendidikan yang komprehensif, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan (Pusat Penilaian Pendidikan dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan) menyusun Panduan Penilaian, salah satu di antaranya adalah Panduan Penilaian untuk SMA. Panduan ini diharapkan dapat memfasilitasi guru-guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian secara akuntabel dan komprehensif meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, serta mengolah dan membuat laporan hasil belajar siswa secara objektif, akuntabel, dan informatif. Kami menyadari bahwa panduan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, panduan ini selalu terbuka untuk menerima masukan dari berbagai pihak, terutama guru-guru sebagai pelaksana pendidikan dan pengawas yang membina guru-guru secara langsung. Peranserta semua pihak dalam penyusunan, pembahasan, dan kontribusi untuk penyempurnaan panduan ini sangat kami hargai dan kami sampaikan terimakasih.
Jakarta, Agustus 2015 Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Hamid Muhammad, Ph.D NIP. ...................................
i
Panduan Penilaian Untuk SMA
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR -------------------------------------------------------------------------------- i DAFTAR ISI ------------------------------------------------------------------------------------------- ii BAB I: PENDAHULUAN --------------------------------------------------------------------------- 1 A. B. C. D. E.
Latar Belakang --------------------------------------------------------------------- 1 Tujuan ------------------------------------------------------------------------------- 2 Ruang Lingkup --------------------------------------------------------------------- 3 Sasaran Pengguna ------------------------------------------------------------------ 3 Landasan Hukum ------------------------------------------------------------------ 3
BAB II: PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN --------------- 5 A.
B.
C.
Penilaian Sikap --------------------------------------------------------------------- 5 1. Pengertian Penilaian Sikap ---------------------------------------------------- 5 2. Teknik Penilaian Sikap -------------------------------------------------------- 5 Penilaian Pengetahuan ------------------------------------------------------------ 14 1. Pengertian Penilaian Pengetahuan ------------------------------------------ 14 2. Teknik Penilaian Pengetahuan ----------------------------------------------- 14 Penilaian Keterampilan ----------------------------------------------------------- 23 1. Pengertaian Penilaian Keterampilan ---------------------------------------- 23 2. Teknik Penilaian Keterampilan ---------------------------------------------- 23
BAB III: PELAKSANAAN PENILAIAN DAN PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN 31 A.
B.
Pelaksanaan Penilaian ------------------------------------------------------------- 31 1. Perumusan Indikator ----------------------------------------------------------- 31 2. Pelaksanaan Penilaian --------------------------------------------------------- 36 Pengolahan Hasil Belajar --------------------------------------------------------- 40 1. Nilai Sikap Spiritual dan Sosial --------------------------------------------- 40 2. Nilai Pengetahuan ------------------------------------------------------------- 41 3. Nilai Keterampilan ------------------------------------------------------------ 43
BAB IV: PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN ---------------------------------------------- 45 A. B. C.
Pembelajaran Remedial dan Pengayaan ---------------------------------------- 45 Rapor --------------------------------------------------------------------------------- 46 Kriteria Kenaikan Kelas ---------------------------------------------------------- 47
BAB V: PENUTUP ----------------------------------------------------------------------------------- 49 DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN: 1. 2.
Format Rapor Petunjuk Pengisian
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
ii
Panduan Penilaian Untuk SMA
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Mulai tahun pelajaran 2013/2014 Pemerintah mengeluarkan kebijakan tentang Kurikulum 2013 yang diimplementasikan secara bertahap dan terbatas; untuk SMA, kurikulum ini mulamula dilaksanakan di kelas X pada 1.270 SMA yang tersebar di 295 kabupaten/kota pada 34 provinsi. Kurikulum 2013 menerapkan pembelajaran berbasis aktivitas, yang diharapkan akan menghasilkan insan Indonesia yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif melalui penguatan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terintegrasi. Hal ini berimplikasi pada pelaksanaan penilaian yang meliputi penilaian sikap, pengetahuan,dan keterampilan, yang dilakukan menggunakan berbagai cara, antara lain observasi, penilaian proyek, dan portofolio. Berikut ini beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian: 1.
Penilaian yang dilakukan guru tidak hanya penilaian atas pembelajaran (assessment of learning), melainkan juga penilaian untuk pembelajaran (assessment for learning) dan penilaian sebagai pembelajaran (assessment as learning). Penilaian atas pembelajaran dilakukan untuk mengukur capaian siswa terhadap kompetensi yang telah ditetapkan. Penilaian untuk pembelajaran memungkinkan guru menggunakan informasi kondisi siswa untuk memperbaiki pembelajaran.Sedangkan penilaian sebagai pembelajaran memungkinkan siswa melihat capaian dan kemajuan belajarnya untuk menentukan target belajar.
2. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian Kompetensi Dasar (KD) pada Kompetensi Inti (KI-1, KI-2, KI-3, dan KI-4). 3. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu penilaian yang membandingkan capaian siswa dengan kriteria kompetensi yang ditetapkan. Hasil penilaian seorang siswa, baik yang formatif maupun sumatif, tidak dibandingkan dengan hasilsiswa lainnya namun dibandingkan dengan penguasaan kompetensi yang dipersyaratkan. 4. Penilaian dilakukan secara terencana dan berkelanjutan. Artinya semua indikator diukur, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan KD yang telah dan yang belum dikuasai siswa, serta untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. 5. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut, berupa program remedial bagi siswa yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan dan program pengayaan bagi siswa yang telah memenuhi ketuntasan. Hasil penilaian juga digunakan sebagai umpan balik bagi guru untuk memperbaiki proses pembelajaran. Pada kenyataannya penilaian sesuai tuntutan Kurikulum 2013 belum telaksana sebagaimana diharapkan. Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi (monev) yang dilakukan di sekolah© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
1
Panduan Penilaian Untuk SMA
sekolah pelaksana Kurikulum 2013, teridentifikasi bahwa permasalahan utama dalam implementasi Kurikulum 2013 adalah pada penilaian hasil belajar siswa. Berikut beberapa permasalahan yang dihadapai sebagian besar guru yang menyatakan bahwa: • Penilaian Sikap Spiritual (KI-1) dan Sikap Sosial (KI-2) merupakan hal yang sulit dilakukan, karena untuk setiap Kompetensi Dasar (KD) tiap siswa harus dinilai menggunakan berbagai teknik (observasi, jurnal, penilaian diri, dan penilaian antarteman). • Pada penilaian kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan masih banyak guru yang belum terbiasa menggunakan berbagai teknik penilaian, seperti portofolio dan proyek. • Mengalami kesulitan dalam penilaian menggunakan angka pada skala 1-4 termasuk masyarakat kurang memahami makna nilai hasil belajar (contoh nilai 2,31) dari suatu MP pada skala 1-4. • Pelaporan hasil belajar (rapor) Kurikulum 2013 secara konvensional memerlukan tenaga, waktu dan kertas yang banyak. Sedangkan penerapan e-rapor masih sulit dilakukan.
Memperhatikan kenyataan di sekolah seperti tersebut di atas dan sebagai salah satu upaya untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah melalui direktorat teknis terkait menyusun Panduan Penilaian. Salah satu panduan tersebut adalah Panduan Penilaian untuk Sekolah Menengah Atas (SMA). Panduan Penilaian untuk SMA disusun oleh Direktorat Pembinaan SMA, bersama Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) dan Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk). Diharapkan panduan ini dapat memfasilitasi guru dan sekolah untuk mengantarkan siswa mencapai kompetensi yang telah ditetapkan, meliputi kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Perlu diketahui juga bahwa semua format dan instrumen yang disajikan dalam panduan ini merupakan contoh. Guru hendaknya dapat mengembangkan format dan instrumenpenilaian sesuai kebutuhan.
B.
Tujuan Panduan Penilaian untuk SMA ini disusun untuk memfasilitasi: 1.
guru dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian hasil belajar siswa sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai, meliputi sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
2.
guru dalam mengolah, memanfaatkan, dan menindaklanjuti hasil penilaian, serta menyusun laporan hasil belajar siswa secara objektif, akuntabel, dan informatif;
3.
kepala sekolah dan pengawas SMA untuk menyusun program dan melaksanakan supervisi akademik di bidang penilaian.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
2
Panduan Penilaian Untuk SMA
C.
Ruang Lingkup Ruang lingkup Panduan Penilaian untuk SMA ini meliputi penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan, pengolahan hasil penilaian, pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian, format rapor dan petunjuk pengisiannya.
D.
Sasaran Pengguna Panduan Penilaian untuk SMA ini diperuntukkan terutama bagi: 1. para guru SMA sebagai rambu-rambu dalam merencanakan dan melaksanakan penilaian, mengolah hasil penilaian, memanfaatkan dan menindaklanjuti hasil penilaian, serta membuat laporan hasil belajar siswa (rapor). 2. kepala sekolah dan pengawas SMA sebagai salah satu bahan untuk menyusun dan melaksanakan program pembinaan melalui supervisi akademik.
E.
Landasan Hukum 1.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015.
3.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.
4.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
5.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
6.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
7.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah.
8.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
3
Panduan Penilaian Untuk SMA
9.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstra Kurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013; 11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
4
Panduan Penilaian Untuk SMA
BAB II PENILAIAN SIKAP, PENGETAHUAN, DAN KETERAMPILAN
A. Penilaian Sikap 1. Pengertian Penilaian sikap adalah penilaian terhadap kecenderungan perilaku siswa sebagai hasil pendidikan, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Penilaian sikap memiliki karakteristik yang berbeda dengan penilaian pengetahuan dan keterampilan, sehingga teknik penilaian yang digunakan juga berbeda. Dalam hal ini, penilaian sikap ditujukan untuk mengetahui capaian dan membina perilaku serta budi pekerti siswa sesuai butir-butir sikap dalam KD pada KI-1 dan KI-2. Pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan mata pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn), KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 disusun secara koheren dan linier dengan KD pada KI-3 dan KD pada KI-4. Sedangkan untuk mata pelajaran lain, KD pada KI-1 dan KD pada KI-2 dirumuskan secara umum dan terakumulasi menjadi satu KD pada KI-1 dan satu KD pada KI-2. Penilaian sikap spiritual dan sikap sosial dilakukan secara berkelanjutan oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas dengan menggunakan observasi dan informasi lain yang valid dan relevan dari berbagai sumber. Penanaman sikap diintegrasikan pada setiap pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Selain itu, dapat dilakukan penilaian diri (self assessment) dan penilaian antarteman (peer assessment) dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa, yang hasilnya dapat dijadikan sebagai salah satu data untuk konfirmasi hasil penilaian sikap oleh guru. Hasil penilaian sikap selama periode satu semester ditulis dalam bentuk deskripsi yang menggambarkan perilaku siswa. Melalui pembiasaan dan pembudayaan sikap spiritual dan sikap sosial diharapkan siswa memiliki keseimbangan dalam hubungannya dengan Tuhan (ketakwaan) dan hubungannya dengan sesama serta lingkungan (budi pekerti luhur dan peduli lingkungan). 2. Teknik Penilaian Sikap Penilaian sikap terutama dilakukan oleh guru mata pelajaran, guru bimbingan konseling (BK), dan wali kelas, melalui observasi yang dicatat dalam jurnal berupa catatan anekdot (anecdotal record) dan catatan kejadian tertentu (incidental record). . Dalam pelaksanaan penilaian sikap diasumsikan setiap siswa memiliki perilaku yang baik, sehingga jika tidak dijumpai perilaku yang sangat baik atau kurang baik maka sikap siswa tersebut dianggap baik, sesuai dengan indikator yang diharapkan. Perilaku sangat baik atau
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
5
Panduan Penilaian Untuk SMA
kurang baik yang dijumpai di kelas selama proses pembelajaran dicatat dalam jurnal guru mata pelajaran. Sedangkan perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dan informasi lain yang valid dan relevan di luar kelas, selain dicatat guru mata pelajaran, juga menjadi catatan guru BK dan wali kelas. Penilaian diri dan penilaian antarteman dilakukan sebagai penunjang dan hasilnya digunakan untuk bahan konfirmasi dalam rangka pembinaan dan pembentukan karakter siswa.
Rangkuman hasil penilaian sikap oleh guru mata pelajaran dan guru BK selama satu semester dikumpulkan kepada walikelas, kemudian wali kelas menggabungkan dan merangkum dalam bentuk deskripsi yang akan diisikan ke dalam rapor setiap siswa di kelasnya. Skema penilaian sikap dapat dilihat pada gambar berikut.
Observasi oleh guru mata pelajaran selama satu semester
Dilaksanakan selama proses pembelajaran
Observasi oleh wali kelas dan guru BK selama satu semester
Dilaksanakan di luar jam pembelajaran baik secara langsung maupun berdasarkan informasi/ laporan yang valid
Penilaian diri dan Penilaian antarteman
Dilaksanakan sekurangkurangnya 1 (satu) kali dalam satu semester (menjelang UAS)
Utama
Penilaian Sikap
Penunjang
Gambar 2.1 Skema penilaian sikap
Berikut ini adalah penjelasan Gambar 2.1 di atas. a. Observasi Observasi dalam penilaian sikap siswa merupakan teknik yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku yang sangat baik (positif) atau kurang baik (negatif) yang berkaitan dengan indikator sikap spiritual dan sikap sosial. Instrumen yang digunakan dalam observasi adalah lembar observasi atau jurnal. Hasil observasi dicatat dalam jurnal yang dibuat selama satu semester oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas. Jurnal memuat catatan sikap atau perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik, dilengkapi dengan waktu terjadinya perilaku tersebut, dan butir-butir sikap. Berdasarkan catatan tersebut guru membuat deskripsi penilaian sikap siswa selama satu semester. © Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
6
Panduan Penilaian Untuk SMA
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan penilaian sikap dengan teknik observasi: 1.
Jurnal digunakan oleh guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas selama periode satu semester.
2.
Jurnal oleh guru mata pelajaran dibuat untuk seluruh siswa yang mengikuti mata pelajarannya. Jurnal oleh guru BK dibuat untuk semua siswa yang menjadi tanggung jawab bimbingannya, dan jurnal oleh wali kelas digunakan untuk 1 (satu) kelas yang menjadi tanggung jawabnya.
3.
Hasil observasi guru mata pelajaran dan guru BK diserahkan kepada wali kelas untuk diolah lebih lanjut.
4.
Perilaku sangat baik atau kurang baik yang dicatat dalam jurnal tidak terbatas pada butir-butir sikap (perilaku) yang hendak ditumbuhkan melalui pembelajaran yang saat itu sedang berlangsung sebagaimana dirancang dalam RPP, tetapi dapat mencakup butir-butir sikap lainnya yang ditanamkan dalam semester itu jika butirbutir sikap tersebut muncul/ditunjukkan oleh siswa melalui perilakunya.
5.
Catatan dalam jurnal dilakukan selama satu semester sehingga ada kemungkinan dalam satu hari perilaku yang sangat baik dan/atau kurang baik muncul lebih dari satu kali atau tidak muncul sama sekali.
6.
perilaku siswa yang tidak menonjol (sangat baik atau kurang baik) tidak perlu dicatat dan dianggap siswa tersebut menunjukkan perilaku baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
Nama Sekolah Tahun pelajaran Kelas/Semester Mata Pelajaran No
Waktu
: SMA Cipete, Jakarta Selatan : 2014/2015 : X / Semester I : Kimia Nama
Kejadian/Perilaku
Butir sikap
Pos/ neg
1
5/8/2014
Adi
Meninggalkan laboratorium tanpa membersihkan meja dan alat bahan yang sudah dipakai
Tanggung jawab
-
2
12/8/ 2014
Meity
Jujur
+
3
12/8/ 2014
Rudy
Melapor kepada guru bahwa dia memecahkan gelas kimia tanpa sengaja ketika sedang melakukan praktikum Membantu
Gotong
+
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Tindak lanjut Dipanggil untuk mem-bersihkan meja dan alat bahan yang sudah dipakai. Dilakukan pembinaan. Diberi apresi-asi/ pujian atas kejujurannya. Diingatkan agar lain kali lebih berhati-hati Diberi
apresiasi/
7
Panduan Penilaian Untuk SMA
No
Waktu
Nama
4
3/9/2014
Bernadus
5
14/10/ 2014
Luciana
dst
...
Kejadian/Perilaku membersih-kan gelas kimia yang dipecahkan oleh temannya Menyajikan hasil diskusi kelompok dan menjawab sanggahan kelompok lain dengan tegas menggunakan argumentasi yang logis dan relevan Tidak mengumpulkan tugas kimia
Butir sikap
Pos/ neg
royong
Tindak lanjut pujian
Percaya diri
+
Diberi pujian
apresiasi/
Disiplin
_
Ditanya apa alasannya tidak mengumpulkan tugas
Tabel 2.1: Contoh format dan pengisian jurnal guru mata pelajaran
Jika seorang siswa menunjukkan perilaku yang kurang baik, guru harus segera menindaklanjutinya dengan melakukan pendekatan dan pembinaan, sehingga secara bertahap siswa tersebut dapat menyadari dan memperbaiki sendiri perilakunya menjadi lebih baik. Tabel 2.2 dan Tabel 2.3 berturut-turut menyajikan contoh jurnal penilaian sikap spiritual dan sikap sosial yang dibuat oleh wali kelas dan/atau guru BK. Satu jurnal digunakan untuk satu kelas.
Nama Sekolah Kelas/Semester Tahun pelajaran No
Waktu
1
12/7/2014
: SMA Cipete : X/Semester I : 2014/2015 Nama Adi
Bagas
2
27/8/2014
Budiman Bernadus
3
15/9/2014
Meity
Kejadian/perilaku
Butir sikap
Pos/neg
Tidak mengikuti sholat Jum’ at yang dilaksanakan di sekolah Mengganggu teman yang sedang berdoa sebelum makan siang di kantin Menjadi imam sholat dzuhur di musholla sekolah Mengingatkan teman untuk sholat dzuhur di musholla sekolah Mengajak temannya berdoa sebelum bertanding basket di lapangan sekolah
Ketakwaan
-
Toleransi beragama
_
Ketakwaan
+
Toleransi beragama
+
Ketakwaan
+
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
8
Panduan Penilaian Untuk SMA
No
Waktu
Nama
4
17/12/2014
Bernadus
5
20/12/2014
Adi
Kejadian/perilaku
Butir sikap
Pos/neg
Menjadi ketua panitia peringatan hari besar keagamaan di sekolah Membantu teman mempersiapkan perayaan keagamaan yang berbeda dengan agamanya di sekolah.
Ketakwaan
+
Toleransi beragama
+
dst Tabel 2.2 Contoh Jurnal Penilaian Sikap Spiritual yang dibuat guru BK atau wali kelas
Nama Sekolah Kelas/Semester Tahun pelajaran No
Waktu
: SMA Cipete : X/Semester I : 2014/2015 Nama
1
16/7/2014
Betty
2
17/8/2014
Budiman
3
8/9/2014
Rudy Adi
4
19/9/2014
Cheppy
5
12/10/2014
Luciana
15/11/2014
Betty
6
Kejadian/perilaku menolong seorang lanjut usia menyeberang jalan di depan sekolah menjadi pemimpin upacara HUT RI di sekolah Terlambat mengikuti upacara mengakui pekerjaan rumahnya dikerjakan oleh kakaknya lupa tidak menyerahkan surat izin tidak masuk sekolah dari orang tuanya memungut sampah yang berserakan di halaman sekolah. mengoordinir teman-teman sekelasnya mengumpulkan bantuan untuk korban bencana alam.
Butir sikap
Pos/neg
Santun
+
Percaya diri
+
Disiplin Jujur
+
Tanggung jawab
-
Kebersihan
+
Kepedulian
+
dst Tabel 2.3 Contoh Jurnal Penilaian Sikap Sosial yang dibuat guru BK atau wali kelas
b. Penilaian diri Penilaian diri dalam penilaian sikap merupakan penilaian dengan cara meminta siswa untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam berperilaku. Hasil penilaian diri siswa dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Penilaiandiri dapat memberi dampak positif terhadap perkembangan kepribadian siswa, antara lain:
dapat menumbuhkan rasa percaya diri siswa, karena mereka diberi kepercayaan untuk menilai dirinya sendiri;
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
9
Panduan Penilaian Untuk SMA
siswa menyadari kekuatan dan kelemahan dirinya, karena ketika mereka melakukan penilaian, harus melakukan introspeksi terhadap kekuatan dan kelemahan yang dimiliki;
dapat mendorong, membiasakan, dan melatih siswa untuk berbuat jujur, karena mereka dituntut untuk jujur dan objektif dalam melakukan penilaian.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian diri berupa lembar penilaian diri yang dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak bermakna ganda, dengan bahasa lugas yang dapat dipahami siswa, dan menggunakan format sederhana yang mudah diisi siswa. Lembar penilaian diri dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menunjukkan sikap siswa dalam situasi yang nyata/sebenarnya, bermakna, dan mengarahkan siswa mengidentifikasi kekuatan atau kelemahannya. Hal ini untuk menghilangkan kecenderungan siswa menilai dirinyasecara subjektif.Penilaian diri oleh siswa perlu dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut.
Menjelaskan kepada siswa tujuan penilaian diri.
Menentukan indikator yang akan dinilai.
Menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan.
Merumuskan format penilaian, dapat berupa daftar cek (checklist) atau skala penilaian (rating scale).
Contoh 1: lembar penilaian diri menggunakan daftar cek (checklist): Nama
: ...............................................
Kelas/Semester
: ..................../..........................
Petunjuk: 1. Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya! 2. Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru! No 1 2 3 4 5 6 7
Pernyataan Saya menyontek pada saat mengerjakan ulangan. Saya menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumbernya pada saat mengerjakan tugas. Saya melaporkan kepada guru ketika menemukan barangyang tertinggaldi kelas. Saya berani mengakui kesalahan saya. Saya melakukan tugas-tugas dengan baik. Saya berani menerima risiko atas tindakan yang saya lakukan. Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
Ya
Tidak
10
Panduan Penilaian Untuk SMA
No 8 9
Pernyataan Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan. Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan. Saya belajar dengan sungguh-sungguh. ...
10 ...
Ya
Tidak
Pernyataan pada format di atas hanya contoh. Pernyataan tersebut ada yang bersifat positif (No.3 s.d.10) dan ada yang bersifat negatif (No.1, 2). Pada waktu membuat rekapitulasi, guru perlu memilahnya dengan bijaksana. Guru hendaknya berkreasi menyusun sendiri pernyataan atau pertanyaan yang lebih sesuai untuk format penilaian diri siswanya. Penilaian diri tidak hanya digunakan untuk menilai sikap, tetapi juga dapat digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan.
Contoh 2: lembar penilaian diri menggunakan skalapenilaian (rating scale) pada waktu kegiatan kelompok Nama
: ...............................................
Kelas/Semester
: ..................../..........................
Petunjuk: 1.
Bacalah baik-baik setiap pernyataan dan berilah tanda pada kolom yang sesuai dengan keadaan dirimu yang sebenarnya! Keterangan angka pada setiap kolom sebagai berikut: 4 artinya selalu; 3 = sering; 2 = jarang, dan 1 = tidak pernah.
2.
Serahkan kembali format yang sudah kamu isi kepada bapak/ibu guru! No 1 2 3 4 5 6
Pernyataan
4
3
Skor 2
1
Selama kegiatan kelompok, saya: mengusulkan ide kepada kelompok sibuk mengerjakan tugas saya sendiri tidak berani bertanya karena malu ditertawakan menertawakan pendapat teman yang “nyeleneh” aktif mengajukan pertanyaan dengan sopan melaksanakan kesepakatan kelompok, meskipun tidak sesuai dengan pendapat saya
dst
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
11
Panduan Penilaian Untuk SMA
c. Penilaian antarsiswa/antarteman Penilaian antarsiswa/antarteman merupakan penilaian dengan cara meminta siswa untuk saling menilai perilaku temannya.Sebagaimana penilaian diri, hasil penilaian antarteman dapat digunakan sebagai data konfirmasi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarteman. Kriteria instrumen penilaian antarteman:
sesuai dengan indikator yang akan diukur
indikator dapat diukur melalui pengamatan siswa
kriteria penilaian dirumuskan secara sederhana, namun jelas dan tidak berpotensi munculnya penafsiran makna ganda/berbeda
menggunakan bahasa lugas yang dapat dipahami siswa
menggunakan format sederhana dan mudah digunakan oleh siswa
indikator menunjukkan sikap/perilaku siswa dalam situasi yang nyata atau sebenarnya dan dapat diukur
Penilaian antarteman paling cocok dilakukan pada saat siswa mengerjakan kegiatan kelompok. Misalnya setiap siswa diminta melakukan pengamatan/penilaian terhadap dua orang temannya, dan dia juga akan dinilai oleh dua orang teman dalam kelompoknya, sebagaimana diagram pada gambar berikut.
A E
B D
C
Gambar 2.2 Diagram penilaian antarteman
Diagram di atas menggambarkan saling menilai sikap/perilaku antarteman. Siswa A mengamati dan menilai B dan E; A juga dinilai oleh B dan E Siswa B mengamati dan menilai A dan C; B juga dinilai oleh A dan C Siswa C mengamati dan menilai B dan D; C juga dinilai oleh B dan D Siswa D mengamati dan menilai C dan E; D juga dinilai oleh C dan E Siswa E mengamati dan menilai D dan A; E juga dinilai oleh D dan A
Contoh instrumen penilaian (lembar pengamatan) antarteman (peer assessment) menggunakan daftar cek (checklist) pada waktu bekerja kelompok.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
12
Panduan Penilaian Untuk SMA
Petunjuk 1. Amatilah perilaku 2 orang temanmu selama mengikuti kegiatan kelompok! 2. Isilah kolom yang tersedia dengan tanda cek (√) jika temanmu menunjukkan perilaku yang sesuai dengan pernyataan untuk indikator yang kamu amati atau tanda strip (-) jika temanmu tidak menunjukkan perilaku tersebut! 3. Serahkan hasil pengamatan kepada bapak/ibu guru! Nama teman yang dinilai
: 1. …………………2. ……………….
Nama penilai
: ………………………………….
Kelas/Semester
: ………………………………….
No
Pernyataan/Indikatoryang diamati
1 2
Teman saya mengajukan pertanyaan dengan sopan Teman saya mengerjakan kegiatan sesuai pembagian tugas dalam kelompok Teman saya mengemukakan ide untuk menyelesaikan masalah Teman saya memaksa kelompok untuk menerima usulnya Teman saya menyela pembicaraan teman kelompok Teman saya menjawab pertanyaan yang diajukan teman lain Teman saya menertawakan pendapat teman yang “nyeleneh” Teman saya melaksanakan kesepakatan kelompok meskipun tidak sesuai dengan pendapatnya
3 4 5 6 7 8
Teman 1
Teman 2
Pernyataan-pernyataan untuk Indikator yang diamati pada format di atas hanya contoh. Pernyataan tersebut ada yang bersifat positif (nomor 1, 2, 3, 6, 8) dan ada yang bersifat negatif (nomor 4, 5, dan 7). Guru hendaknya dapat berkreasi membuat sendiri pernyataanatau pertanyaan yang lebih sesuai untuk indikator yang diamati dengan memperhatikan kriteria instrumen penilaian antarteman. Lembar penilaian diri dan penilaian antarteman yang telah diisi dikumpulkan kepada guru, selanjutnya dipilah dan dibuat rekapitulasinya untuk ditindaklanjuti. Guru dapat menganalisis jurnal atau data/informasi hasil observasi penilaian sikap yang dilakukannya dengan data/informasi hasil penilaian diri dan penilaian antarteman (triangulasi) sebagai bahan pembinaan. Hasil analisis dinyatakan dalam deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial yang perlu segera ditindaklanjuti. Kepada siswa yang menunjukkan banyak perilaku positif diberi apresiasi/pujian dan siswa yang menunjukkan banyak perilaku negatif diberi motivasi sehingga selanjutnya siswa tersebut dapat membiasakan diri berperilaku baik (positif).
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
13
Panduan Penilaian Untuk SMA
B.
Penilaian Pengetahuan 1. Pengertian Penilaian Pengetahuan Penilaian pengetahuan merupakan penilaian untuk mengukur kemampuan siswa yang meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif serta kecakapan berpikir tingkat rendah hingga tinggi. Penilaian ini berkaitan dengan ketercapaian Kompetensi Dasar pada KI-3 yang dilakukan oleh guru mata pelajaran.Penilaian pengetahuan dilakukan dengan berbagai teknik penilaian. Guru memilih teknik penilaian yang sesuai dengan karakteristik kompetensi yang akan dinilai. Penilaian dimulai dengan perencanaan yang dilakukan pada saat menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang mengacu pada silabus. Penilaian pengetahuan, selain untuk mengetahui apakah siswa telah mencapai ketuntasan belajar (mastery learning), juga untuk mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan penguasaan pengetahuan siswa dalam proses pembelajaran (diagnostic). Untuk itu, pemberian umpan balik (feedback) kepada siswa dan guru merupakan hal yang sangat penting, sehingga hasil penilaian dapat segera digunakan untuk perbaikan mutu pembelajaran. Hasil penilaian pengetahuan yang dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran dinyatakan dalam bentuk angka dengan rentang 0-100. Ketuntasan belajar untuk kompetensi pengetahuan paling rendah 60. Namun secara bertahap sekolah harus meningkatkan kriteria
ketuntasan di atas 60 dengan
mempertimbangkan kondisi siswa dan pendukung pembelajaran. 2. Teknik Penilaian Pengetahuan Berbagai teknik penilaian pada kompetensi pengetahuan dapat digunakan sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Teknik yang biasa digunakan adalah tes tertulis, tes lisan, dan penugasan. Namun tidak menutup kemungkinan digunakan teknik lain yang sesuai, misalnya portofolio dan observasi. Skema penilaian pengetahuan dapat dilihat pada gambar berikut.
Penilaian Pengetahuan
Tes tertulis
Benar-Salah, Pilihan Ganda, Menjodohkan, Isian/Melengkapi, Uraian
Tes lisan
Kuis dan tanya jawab
Penugasan
Tugas yang dilakukan secara individu atau kelompok di sekolah dan/atau di luar sekolah
Teknik lain, misalnya: portofolio, observasi Gambar 2.3 Skema penilaian pengetahuan
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
14
Panduan Penilaian Untuk SMA
Berikut ini adalah penjelasan dari skema pada gambar di atas. a. Tes Tertulis Tes tertulis adalah tes yang soal dan jawaban disajikan secara tertulis untuk mengukur atau memperoleh informasi tentang kemampuan peserta tes. Tes tertulis menuntut adanya respons dari peserta tes yang dapat dijadikan sebagai representasi dari kemampuan yang dimilikinya. Instrumen tes tertulis dapat berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benarsalah, menjodohkan, dan uraian.Pengembangan instrumen tes tertulis mengikuti langkah-langkah berikut: 1)
Menetapkan tujuan tes, apakah tujuan tes untuk seleksi, penempatan, diagnostik, formatif, atau sumatif.
2)
Menyusun kisi-kisi. Kisi-kisi merupakan spesifikasi yang digunakan sebagai acuan menulis soal. Di dalam kisi-kisi tertuang rambu-rambu tentang kriteria soal yang akan ditulis, meliputi KD yang akan diukur, materi, indikator soal, bentuk soal, dan nomor soal. Dengan adanya kisi-kisi, penulisan soal lebih terarahkarena sesuai dengan tujuan tes dan proporsi soal per KD atau materi yang hendak diukur lebih tepat.
3)
Menulis soal berdasarkan kisi-kisi dan kaidah penulisan soal.
4)
Menyusun pedoman penskoran sesuai dengan bentuk soal yang digunakan. Untuk soal pilihan ganda, isian, menjodohkan, dan jawaban singkat disediakan kunci jawaban karena jawabannya sudah pasti dan dapat diskor dengan objektif.Untuk soal uraian disediakan pedoman penskoran yang berisi alternatif jawaban dan rubrik dengan rentang skornya.
5)
Melakukan analisis kualitatif (telaah soal) sebelum soal diujikan.
Bentuk soal yang sering digunakan di SMA adalah pilihan ganda (PG) dan uraian.
Contoh Kisi-Kisi Nama Sekolah
: SMA Cipete – Jakarta selatan
Kelas/Semester
: X /Semester 2
Tahun pelajaran
: 2014/2015
Mata Pelajaran
: Kimia
No.
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Soal
1
3.8 Menganalisis sifat larutan berdasarkan daya hantar listriknya.
Sifat larutan
Disajikan tabel hasil percobaan uji larutan, siswa dapat menentukan senyawa yang
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
No Soal 1
Bentuk Soal PG
15
Panduan Penilaian Untuk SMA
No.
Kompetensi Dasar
Materi
Indikator Soal
No Soal
Bentuk Soal
merupakan larutan elektrolit dan non elektrolit dengan tepat.
2
3.5 Membandingkan ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam serta sifat zatnya
Ikatan Kimia
Disajikan hasil uji kepolaran senyawa, siswa dapat menyimpulkan kepolaran senyawa dengan benar
... 30 31
PG PG Uraian
32 33
Uraian Uraian
Selanjutnya dalam mengembangkan butir soal perlu memperhatikan kaidah penulisan butir soal yang meliputi substansi/materi, konstruksi, dan bahasa. 1) Tes tulis bentuk pilihan ganda Butir soal pilihan ganda terdiri atas pokok soal (stem) dan pilihan jawaban (option). Untuk tingkat SMA biasanya digunakan 5 (lima) pilihan jawaban. Dari kelima pilihan jawaban tersebut, salah satu adalah kunci (key) yaitu jawaban yang benar atau paling tepat, dan lainnya disebut pengecoh (distractor). Kaidah penulisan soal bentuk pilihan ganda sebagai berikut.
Substansi/Materi
Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk PG).
Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK: Urgensi, Keberlanjutan, Relevansi, dan Keterpakaian).
Pilihan jawaban homogen dan logis.
Hanya ada satu kunci jawaban yang tepat.
Konstruksi
Pokok soal dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.
Rumusan pokok soal dan pilihan jawaban merupakan pernyataan yang diperlukan saja.
Pokok soal tidak memberi petunjuk kunci jawaban.
Pokok soal tidak menggunakan pernyataan negatif ganda.
Gambar/grafik/tabel/diagram dan sebagainya jelas dan berfungsi.
Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.
Pilihan jawaban tidak menggunakan pernyataan "semua jawaban benar” atau “semua jawaban salah”.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
16
Panduan Penilaian Untuk SMA
Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu disusun berdasarkan besar kecilnya angka atau kronologis kejadian.
Butir soal tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.
Bahasa
Menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.
Menggunakan bahasa yang komunikatif.
Pilihan jawaban tidak mengulang kata/kelompok kata yang sama, kecuali merupakan satu kesatuan pengertian.
Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.
Contoh butir soal pilihan ganda mata pelajaran kimia berdasarkan contoh kisikisi di atas Rumusan butir soal: Perhatikan data percobaan uji larutan berikut! Pengamatan pada Elektroda Lampu
Larutan No (1)
tidak ada gelembung
padam
(2)
sedikit gelembung
padam
(3)
sedikit gelembung
redup
(4)
banyak gelembung
redup
(5)
banyak gelembung
menyala
Pasangan senyawa yang merupakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit berturut-turut ditunjukkan oleh larutan nomor …. A. (1) dan (2) B. (2) dan (3) C. (3) dan (5) D. (4) dan (5) E. (5) dan (1) Kunci: E 2) Tes tulis bentuk uraian Tes tulis bentuk uraian atau esai menuntut siswa untuk mengorganisasikan dan menuliskan jawaban dengan kalimatnya sendiri.
Kaidah penulisan soal bentuk uraian sebagai berikut. Substansi/Materi Soal sesuai dengan indikator (menuntut tes bentuk uraian) Batasan pertanyaan dan jawaban yang diharapkan sesuai Materi yang diukur sesuai dengan kompetensi (UKRK)
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
17
Panduan Penilaian Untuk SMA
Isi materi yang ditanyakan sesuai dengan jenjang, jenis sekolah, dan tingkat kelas Konstruksi Ada petunjuk yang jelas mengenai cara mengerjakan soal Rumusan kalimat soal/pertanyaan menggunakan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai Gambar/grafik/tabel/diagram dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi Ada pedoman penskoran Bahasa Rumusan kalimat soal/pertanyaan komunikatif Butir soal menggunakan bahasa Indonesia yang baku Tidak mengandung kata-kata/kalimat yang menimbulkan penafsiran ganda atau salah pengertian Tidak mengandung kata yang menyinggung perasaan Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu
Contoh Rumusan butir soal uraian berdasarkan contoh kisi-kisi di atas: Perhatikan informasi berikut untuk menjawab pertanyaan nomor 31. Siswa kelas X SMA Cipete Jakarta Selatan secara berkelompok melakukan percobaan “Uji Kepolaran Senyawa” terhadap berbagai bahan. Setelah melakukan pengamatan hasil percobaan, mereka mencatat data, mengolah, dan menginterpretasikannya. Selanjutnya perwakilan kelompok menyajikan hasil percobaan di depan kelas dan ditanggapi kelompok lain. Berikut ini adalah data dan interpretasi hasil percobaan yang disajikan oleh kelompok 3. No
Bahan
Aliran zat cair terhadap penggaris dibelokkan V
Kesimpulan
tidak dibelokkan
1
C2H5OH
Polar
2
CH3COOH
3
CCl4
V
Polar
4
H2 O
V
Polar
5
CH4
V
V
Tidak Polar
Tidak Polar
Kelompok 1 menanggapi hasil percobaan kelompok 3 yang berbeda dengan hasil percobaan mereka. Menurut kelompok 1 ada bahan yang perlu diperiksa ulang karena hasil pengamatannya kurang tepat, sehingga kesimpulannya meragukan.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
18
Panduan Penilaian Untuk SMA
Pertanyaan: Tunjukkan data pengamatan yang kurang tepat dan beri 5 alasan terhadap jawabanmu yang berkaitan dengan kepolaran! Pedoman penskoran Jawaban
Skor
Data nomor 2 dan nomor 3
2
Alasan:
8
1. Kepolaran senyawa dipengaruhi oleh keelektronegatifan dan
1
bentuk molekul
1
2. Adanya perbedaan keelektronegatifan dapat menyebabkan kepolaran
1
3. Bentuk molekul yang simetris dapat menyebabkan suatu senyawa menjadi tidak polar, karena kutub yang terbentuk akan saling meniadakan 4. Pada semua bahan yang diperiksa ada perbedaan keelektronegatifan sehingga faktor utama yang berpengaruh adalah bentuk molekul 5. Bentuk molekul bahan 2 adalah tidak simetris, bersifat polar dan bentuk molekul bahan 3 adalah simetris, bersifat non polar Skor maksimal
1 1 1 1 1 10
b. Tes lisan Tes lisan merupakan pemberian soal/pertanyaan yang menuntut siswa menjawabnya secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal pada waktu pembelajaran. Jawaban siswa dapat berupa kata, frase, kalimat maupun paragraf.Tes lisan menumbuhkan sikap siswa untuk berani berpendapat. Rambu-rambu pelaksanaan tes lisan:
Tes lisan dapat digunakan untuk mengambil nilai (assessment of learning) dan dapat juga digunakan sebagai fungsi diagnostik untuk mengetahui pemahaman siswa terhadap kompetensi dan materi pembelajaran (assessment for learning).
Pertanyaan harus sesuai dengan tingkat kompetensi dan lingkup materi pada kompetensi dasar yang dinilai
Pertanyaan diharapkan dapat mendorong siswa dalam mengonstruksi jawabannya sendiri.
Pertanyaan disusun dari yang sederhana ke yang lebih komplek.
Contoh pertanyaan untuk tes lisan dalam pembelajaran. Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester :X/1 Kompetensi Dasar : 3.1 Memahami tentang ruang lingkup biologi (permasalahan pada berbagai obyek biologi dan tingkat organisasi kehidupan), metode ilmiah dan prinsip keselamatan kerja berdasarkan pengamatan dan percobaan. © Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
19
Panduan Penilaian Untuk SMA
Indikator
:
1. 2.
Pertanyaan
:
1.
2.
Siswa dapat menyebutkan cabang-cabang biologi yang berhubungan dengan informasi yang diberikan. Siswa dapat menjelaskan urutan tingkat organisasi kehidupan. Salah satu penyakit degeneratif pada manusia usia lanjut (manula) adalah diabetes mellitus yang berkaitan dengan menurunnya fungsi pankreas untuk menghasilkan insulin. Sebutkanlah cabang-cabang biologi yang berhubungan dengan penyakit tersebut. Jelaskan organisasi kehidupan dari tingkat yang paling kecil sampai tingkat paling besar!
c. Penugasan Penugasan adalah pemberian tugas kepada siswa untuk mengukur dan/atau meningkatkan pengetahuan.Penugasan yang digunakan untuk mengukur kompetensi pengetahuan (assessment of learning)dapat dilakukan setelah proses pembelajaran sedangkan penugasan yang digunakan untuk meningkatkan pengetahuan (assessment for learning)diberikan sebelum dan/atau selama proses pembelajaran.Penugasan dapat berupa pekerjaan rumah dan/atau proyek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.Penugasan lebih ditekankan pada pemecahan masalah dan tugas produktif lainnya. Rambu-rambu penugasan:
Tugas mengarah pada pencapaian indikator hasil belajar.
Tugas dapat dikerjakan oleh siswa, selama proses pembelajaran atau merupakan bagian dari pembelajaran mandiri.
Pemberian tugas disesuaikan dengan taraf perkembangan siswa.
Materi penugasan harus sesuai dengan cakupan kurikulum.
Penugasan ditujukan untuk memberikan kesempatan kepada siswa menunjukkan kompetensi individualnya meskipun tugas diberikan secara kelompok.
Untuk tugas kelompok, perlu dijelaskan rincian tugas setiap anggota kelompok.
Tampilan kualitas hasil tugas yang diharapkan disampaikan secara jelas.
Penugasan harus mencantumkan rentang waktu pengerjaan tugas.
Contoh penugasan Mata Pelajaran
: Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester
: XII /1
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
20
Panduan Penilaian Untuk SMA
Kompetensi Dasar: 3.1. Menganalisis variasi dan kombinasi keterampilan gerak salah satu permainan bola besar untuk menghasilkan koordinasi gerak yang baik. Indikator: Menganalisis taktik danstrategi (pola menyerangdan bertahan) permainan sepakbola. Rincian tugas: 1.
Amatilah/tontonlah pertandingan sepak bola di lapangan/televisi/internet, atau media lain.
2.
Perhatikan taktik dan strategi yang muncul, baik pertahananmaupun penyerangan dalam pertandingan tersebut.
3.
Buatlah laporan hasil pengamatanmu dengan tampilan yang menarik dan menggunakan bahasa Indonesia yang benar sehingga mudah dipahami. Laporan meliputipendahuluan (tujuan penyusunan laporan, nama pertandingan, tempat, waktu dan tim yang bertanding) dan pelaksanaan (hasil pengamatan taktik dan strategi permainan).
Contoh rubrik penilaian laporan tugas PJOK Kriteria Pendahuluan
Skor 4
3 2
Pelaksanaan
Memuat tujuan dan 2 dari 4 butir lainnya
1
Tidak memuat tujuan penyusunan laporan, ada salah satu atau lebih dari 4 butir lainnya
0
Tidak memuat tujuan dan 4 butir lainnya
4 3 2 1
Kesimpulan
Indikator Memuat: (1) tujuan penyusunan laporan, (2) nama pertandingan, (3) tempat, (4) waktu, dan (5) tim yang bertanding Memuat tujuan dan 3 dari 4 butir lainnya
4 3 2 1
Taktik dan strategi pertahanan dan penyerangan dengan lengkap Taktik atau strategi pertahanan dan penyerangan dengan lengkap Taktik atau strategi pertahanan atau penyerangan dengan lengkap Taktik dan strategi pertahanan dan penyerangan tidak lengkap
diulas diulas diulas diulas
Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk perbaikan penugasan berikutnya yang feasible Terkait dengan pelaksanaan tugas dan ada saran untuk perbaikan penugasan berikutnya tetapi kurangfeasible Terkait dengan pelaksanaan tugas tetapi tidak ada saran Tidak terkait dengan pelaksanaan tugas dan tidak ada saran
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
21
Panduan Penilaian Untuk SMA
Kriteria
Skor
Tampilan laporan
Indikator Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover dan foto/gambar Laporan rapi dan menarik, dilengkapi cover atau foto/gambar Laporan dilengkapi cover atau foto/gambar tetapi kurang rapi atau kurang menarik Laporan kurang rapi dan kurang menarik, tidak dilengkapi cover dan foto/gambar
4 3 2 1
Keterbacaan
Mudah dipahami, pilihan kata tepat, dan ejaan semua benar Mudah dipahami, pilihan kata tepat, beberapa ejaan salah Kurang dapat dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan beberapa ejaan salah Tidak mudah dipahami, pilihan kata kurang tepat, dan banyak ejaan yang salah
4 3 2 1
Contoh pengisian hasil penilaian tugas
4 ...
2 ...
2 ...
Keterbacaan
Adi ...
Tampilan
1 ...
Kesimpulan
Nama
Pelaksanaan
No
Pendahulua
Skor untuk
...
3 ...
3
Juml skor
Nilai
14 ...
70 ...
Keterangan: Skor maksimal = banyaknya kriteria x skor tertinggi setiap kriteria. Pada contoh di atas, skor maksimal = 5 x 4= 20. Nilai tugas = (Jumlah skor perolehan: skor maks) x 100. Pada contoh di atas nilai tugas Adi = (14 : 20) x 100 = 70.
d. Observasi Observasi bukan hanya dilakukan untuk menilai sikap, namun penilaian terhadap pengetahuan siswa dapat juga dilakukan melalui observasi selama proses pembelajaran, misalnya pada waktu diskusi atau kegiatan kelompok.Teknik ini adalah cerminan dari penilaian autentik. Contoh format observasi terhadap diskusikelompok Nama Adi Aulia
Gagasan Y
T
Pernyataan/Indikator Kebenaran Ketepatan konsep istilah Y T Y T
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
.... Y
T
22
Panduan Penilaian Untuk SMA
Budi ...
Keterangan: Diisi tanda cek ():
Y = ya/benar/tepat; T = tidak tepat
Hasil yang diperoleh dari observasi digunakan untuk mendeteksi kelemahan/kekuatan penguasaan kompetensi pengetahuan dan memperbaiki proses pembelajaran khususnya pada indikator yang belum muncul. C. Penilaian Keterampilan 1. Pengertian Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan adalah penilaian untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa terhadap kompetensi dasar
pada KI-4. Penilaian keterampilan menuntut siswa
mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu.Penilaian inidimaksudkan untuk mengetahui apakah pengetahuan yang sudah dikuasai siswa dapat digunakan untuk mengenal dan menyelesaikan masalah dalam kehidupan sesungguhnya (real life). Ketuntasan belajar untuk kompetensi keterampilan dibuat dalam bentuk angka 0 – 100. Ketuntasan belajar untuk kompetensi keterampilan optimum paling rendah 60. Secara bertahap satuan pendidikan dapat menetapkan ketuntasan belajardi atas 60. 2. Teknik Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain penilaian praktik/kinerja, proyek,dan portofolio. Teknik penilaian lain dapat digunakan sesuai dengan karakteristik KD pada KI-4 pada mata pelajaran yang akan diukur.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik. Skema penilaian keterampilan dapat dilihat pada gambar berikut. Skema penilaian keterampilan Praktik/ Kinerja
Sikap, Pengetahuan, dan Keterampilan saling mendukung proses pembelajaran
Proyek
Kegiatan penyelidikan yang mencakup perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan hasil proyek dalam kurun waktu tertentu.
Portofolio oo
Rekaman hasil pembelajaran dan penilaian yang memperkuat kemajuan dan kualitas pekerjaan siswa
Penilaian Keterampilan
Teknik lain: Mis: Tertulis Gambar 2.3 Skema penilaian keterampilan
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
23
Panduan Penilaian Untuk SMA
Penjelasan gambar di atas sebagai berikut. a. Penilaian Kinerja Penilaian kinerja digunakan untuk mengukur capaian pembelajaran yang berupa keterampilan proses dan/atau hasil (produk). Penilaian kinerja yang menekankan pada hasil (produk) biasa disebut penilaian produk, sedangkan penilaian kinerja yang menekankan pada proses dan produk dapat disebut penilaian praktik. Aspek yang dinilai dalam penilaian kinerja adalah proses pengerjaannya atau kualitas produknya atau kedua-duanya. Sebagai contoh: (1) keterampilan menggunakan alat dan atau bahan serta prosedur kerja dalam menghasilkan suatu produk; (2) kualitas produk yang dihasilkan berdasarkan kriteria teknis dan estetik. Contoh penilaian kinerja yang menekankan pada proses adalah berpidato, membaca karya sastra, memanipulasi peralatan laboratorium sesuai keperluan, dan memainkan alat musik. Contoh penilaian proses yang melibatkan aktivitas fisik adalahmelempar/menendang bola, bermain tenis, berenang, koreografi, dan menari. Contoh penilaian kinerja yang menekankan pada produk misalnyamenyusun karangan, melukis, dan menyulam. Contoh penilaian kinerja yang menekankan pada proses dan produk misalnya pembuatan makanan tradisional. Langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam penilaian kinerja adalah: 1)
mengidentifikasi semua langkah-langkah penting yang akan mempengaruhi hasil akhir (output).
2)
menuliskan dan mengurutkan semua aspek kemampuan spesifik yang penting dan diperlukan untuk menyelesaikan tugas dan menghasilkan hasil akhir (output) yang terbaik.
3)
mendefinisikan dengan jelas semua aspek kemampuan yang akan diukur. Kemampuan atau produk yang akan dihasilkan tersebut tidak perlu terlalu banyak atau rinci, yang pentingharus dapat diamati (observable).
4)
memeriksa dan membandingkan kembali semua aspek kemampuan yang sudah dibuat sebelumnya oleh orang lain di lapangan (jika ada pembandingnya).
Dalam pelaksanaan penilaian kinerja perlu disiapkan format observasi dan rubrik penilaian untuk mengamati perilaku siswa dalam melakukan praktik atau produk yang dihasilkan.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
24
Panduan Penilaian Untuk SMA
Contoh penilaian kinerja/praktik
Mata Pelajaran : Biologi Kelas/Semester
: XI /2
Tahun Pelajaran
: 2014/2015
Kompetensi Dasar : 4.7 Menyajikan hasil analisis tentang kelainan pada struktur dan fungsi jaringan pada organ-organ pencernaan yang menyebabkan gangguan sistem pencernaan dan teknologi terkait sistem pencernaan, serta melakukan uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan serta mengaitkannya dengan kebutuhan energi bagi setiap individu melalui berbagai bentuk media informasi. Indikator
: Siswa dapat melakukan uji zat makanan yang terkandung dalam berbagai jenis bahan makanan
Rubrik penilaian kinerja/praktik Biologi Kriteria
Skor
Persiapan (Skor maks = 3)
Pemilihan alat dan bahan tepat Pemilihan alat atau bahan tepat Pemilihan alat dan bahan tidak tepat
0
Tidak menyiapkan alat dan/atau bahan
3 2 1
Merangkai alat tepat dan rapi Merangkai alat tepat atau rapi Merangkai alat tidak tepat dan tidak rapi
0
Pelaksanaan (Skor maks = 7)
Tidak membuat rangkaian alat 2 1
Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
0
Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat
2 1 0
Hasil (Skor maks = 6)
Indikator
3 2 1
Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan
3 2 1 0
Mencatat dan mengolah data dengan tepat Mencatat atau mengolah data dengan tepat Mencatat dan mengolah data tidak tepat Tidak mencatat dan mengolah data
3
Simpulan tepat
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
25
Panduan Penilaian Untuk SMA
Kriteria
Skor 2 1 0 3
Laporan (Skor maks = 3)
2 1
0
Indikator Simpulan kurang tepat Simpulan tidak tepat Tidak membuat simpulan Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan dan Isi laporan benar Sistematika sesuai dengan kaidah penulisan atau Isi laporan benar Sistematika tidak sesuai dengan kaidah penulisan dan Isi laporan tidak benar Tidak membuat laporan
Contoh pengisian format penilaian kinerja/praktik Biologi. No
Nama
Persiapan
1
Adi
3
...
...
...
Skor untuk Pelaksanaan Hasil 5 ...
Laporan
Juml skor
Nilai
2
14
74
4 ...
...
...
...
Keterangan: Skor maksimal = jumlah skor tertinggi setiap kriteria. Pada contoh di atas, skor maksimal = 3 + 7 + 6 + 3= 19. Nilai praktik = (Jumlah skor perolehan: skor maks) x 100. Pada contoh di atas nilai praktik Adi = (14 : 19) x 100 = 73,68 dibulatkan menjadi 74. Dalam penilaian kinerja dapat juga dibuat pembobotan pada aspek yang dinilai, misalnya persiapan 20%, Pelaksanaan dan Hasil 50%, serta Pelaporan 30%.
a. Penilaian Proyek Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan, yangharus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, inovasi dan kreativitas,kemampuan penyelidikan dan kemampuan siswa menginformasikan matapelajaran tertentu secara jelas. Penilaian proyek dapat dilakukan dalam satu atau lebih KD, satu mata pelajaran, beberapa mata pelajaran serumpun atau lintas mata pelajaran yang bukan serumpun. Penilaian proyek umumnya menggunakan metode belajar pemecahan masalah sebagai langkah awal dalam pengumpulan dan mengintegrasikan pengetahuan baru © Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
26
Panduan Penilaian Untuk SMA
berdasarkan pengalamannya dalam beraktifitas secara nyata.Dalam penilaian proyek setidaknya ada 4 (empat) hal yang perlu dipertimbangkan yaitu pengelolaan, relevansi, keaslian, serta inovasi dan kreativitas.
Pengelolaan yaitu kemampuan siswa dalam memilih topik, mencari informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
Relevansi yaitu kesesuaian topik, data, dan hasilnya dengan KD atau mata pelajaran.
Keaslian. Proyek yang dilakukan siswa harus merupakan hasil karyanya sendiri dengan mempertimbangkan kontribusi guru dan pihak lain berupa bimbingan dan dukungan terhadap proyek yang dilakukan siswa.
Inovasi dan kreativitas. Proyek yang dilakukan siswa terdapat unsur-unsur baru (kekinian) dan sesuatu yang unik, berbeda dari biasanya.
Contoh Penilaian Proyek Mata Pelajaran
: Sosiologi
Kelas/Semester
:X/1
Kompetensi Dasar
: 4.4
Kemampuan melakukan penelitian sosial yang sederhana untuk mengenali ragam gejala sosial dan hubungan sosial di masyarakat.
Indikator
:
Siswa dapat melakukan penelitian mengenai permasalahan sosial yang terjadi pada masyarakat di lingkungan sekitarnya.
Rumusan tugas proyek: a. Lakukan penelitian mengenai permasalahan sosial yang berkembang pada masyarakat di lingkungan sekitar tempat tinggalmu, misalnya pengaruh keberadaan mal bagi masyarakat sekitarnya (kamu bisa memilih masalah lain yang sedang berkembang di lingkunganmu). b. Tugas dikumpulkan sebulan setelah hari ini. Tuliskan rencana penelitianmu, lakukan, dan buatlah laporannya. Dalam membuat laporan perhatikan latar belakang, perumusan masalah, kebenaran informasi/data, kelengkapan data, sistematika laporan, penggunaan bahasa, dan tampilan laporan!
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
27
Panduan Penilaian Untuk SMA
Rubrik penilaian proyek: No 1
Skor maks 6
Aspek yang dinilai Perencanaan Latar Belakang (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1) Rumusan masalah (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1)
2
Pelaksanaan
12
a.Pengumpulan data/informasi (akurat = 3; kurang akurat = 2; tidak akurat = 1) b. Kelengkapan data (lengkap= 3; kurang lengkap = 2; tidak lengkap = 1) c. Pengolahan/analisis data (sesuai = 3; kurang sesuai = 2; tidak sesuai = 1) d.Kesimpulan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat = 1) 3
Pelaporan hasil
12
a. Sistematika laporan (baik = 3; kurang baik = 2; tidak baik = 1) b. Penggunaan bahasa (sesuai kaidah= 3; kurang sesuai kaidah = 2; tidak sesuai kaidah = 1) c. Penulisan/ejaan (tepat = 3; kurang tepat = 2; tidak tepat/banyak kesalahan =1) d. Tampilan (menarik= 3; kurang menarik= 2; tidak menarik= 1) Skor maksimal
30
Nilai proyek = (skor perolehan : skor maksimal) x 100. Dapat juga dibuat pembobotan pada aspek yang dinilai, misalnya perencanaan 20%, pelaksanaan 40%, dan pelaporan 40%.
b. Penilaian Portofolio Portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan informasi yang bersifat reflektif-integratif yang menunjukkan perkembangan kemampuan siswa dalam satu periode tertentu.Ada beberapa tipe portofolio yaitu portofolio dokumentasi, portofolio proses, dan portofolio pameran. Guru dapat memilih tipe portofolio yang sesuai dengan karakteristik kompetensi dasar dan/atau konteks mata pelajaran. Pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru bersama siswa.Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan siswa dapat
menilai
perkembangan
kemampuan
siswa
dan
terus
melakukan
perbaikan.Dengan demikian, portofolio dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar siswa melalui karyanya. Portofolio siswa disimpan dalam suatu folder dan diberi tanggal pembuatan
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
28
Panduan Penilaian Untuk SMA
sehingga dapat dilihat perkembangan kualitasnya dari waktu ke waktu. Dalam kurikulum 2013, portofolio digunakan sebagai salah satu bahan penilaian. Hasil penilaian portofolio bersama dengan penilaian yang lain dipertimbangkan untuk pengisian rapor/laporan penilaian kompetensi siswa. Portofolio merupakan bagian dari penilaian autentik, yang langsung dapat menyentuh sikap, pengetahuan, dan keterampilan siswa. Penilaian portofolio dilakukan untuk menilai karya-karya siswasecara bertahap dan pada akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan dipilihbersama oleh guru dan siswa. Karya-karya terpilih yang menurut guru dan siswaadalah karyakarya terbaik disimpan dalam buku besar/album/stofmap sebagai dokumen portofolio. Guru dan siswa harus sama-sama memahami alasan mengapa karyakaryatersebut disimpan di dalam koleksi portofolio.Setiap karya pada dokumen portofolio harus memiliki makna atau kegunaan bagi siswa, guru, dan orang lain yang mengamati.Selain itu, diperlukan komentar dan refleksi dari guru,orangtua siswa,atau pengamat pendidikan yang memiliki keterkaitan dengan karya-karya yang dikoleksi. Karya siswa yang dapat disimpan sebagi dokumen portofolio antara lain: karangan, puisi, gambar/lukisan,surat penghargaan/piagam, foto-foto prestasi, dsb. Dokumen portofolio dapat menumbuhkan rasa bangga yang mendorong siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Guru dapat memanfaatkan portofolio untuk mendorong siswamencapai sukses dan membangun kebanggaan diri. Secara tidak langsung, hal ini berdampak pada peningkatan upaya siswauntuk mencapai tujuan individualnya. Di samping ituguru pun akan merasa lebih mantap dalam mengambil keputusan penilaian karena didukung oleh bukti-bukti autentik yang telah dicapai dan dikumpulkan siswanya. Agar penilaian portofolio menjadi efektif, gurudan siswa perlu menentukan halhal yang harus dilakukan dalam menggunakan portofolio sebagai berikut:
setiap siswa memiliki dokumen portofolio sendiri yang di dalamnya memuat hasil belajar pada setiap mata pelajaran atau setiap kompetensi.
menentukan hasil kerja/karya apa yang perlu dikumpulkan/disimpan.
guru memberi catatan berisi komentar dan masukan untuk ditindaklanjuti siswa.
siswa harus membaca catatan guru dan dengan kesadaran sendiri danmenindaklanjuti masukan yang diberikanguru dalam rangka memperbaiki hasil kayanya.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
29
Panduan Penilaian Untuk SMA
catatan guru dan perbaikan hasil kerja yang dilakukan siswa perlu diberi tanggal, sehingga dapat dilihat perkembangan kemajuan belajar siswa.
Rambu-rambu penyusunan dokumen portofolio. 1.
Dokumen portofolio berupa karya/tugas siswa dalam periode tertentu dikumpulkan dan digunakan oleh guru untuk mendeskripsikan capaian kompetensi keterampilan.
2.
Dokumen portofolio disertakan pada waktu penerimaan rapor kepada orangtua/wali siswa, sehingga orangtua/wali mengetahui perkembangan belajar putera/puterinya. Orangtua/wali siswa diharapkan dapat memberi komentar/catatan pada dokumen portofolio sebelum dikembalikan ke sekolah.
3.
Gurupada kelas berikutnya menggunakan portofolio sebagai informasi awal siswa yang bersangkutan.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
30
Panduan Penilaian Untuk SMA
BAB III PELAKSANAAN PENILAIAN DAN PENGOLAHAN HASIL PENILAIAN
A. Pelaksanaan Penilaian 1.
Perumusan Indikator Dalam pelaksanaan penilaian, guru lebih dahulu merumuskan indikator pencapaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) dan Kompetensi Inti (KI) pada setiap mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi diperlukan untuk penyusunan instrumen penilaian dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk Kompetensi Dasar pada KI-3 dan KI-4 sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi dasar tersebut dan perilaku yang dapat diobservasi sebagai pemenuhan kompetensi dasar pada KI-1 dan KI2. untuk pegetahuan dan pengetahuan. Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan substansi/materi, konstruksi, dan bahasa. Persyaratan substansi merepresentasikan kompetensi yang dinilai; persyaratan konstruksi memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan, dan persyaratan bahasa adalah penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan siswa. Indikator untuk mengukur pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan mengandung kata kerja operasional. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan butir soal atau tugas. Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan merupakan ukuran, karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi dasar tertentu dan menjadi acuan dalam penilaian kompetensi dasar mata pelajaran. Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi satu atau lebih indikator pencapaian pengetahuan dan keterampilan. Sedangkan untuk mengukur pencapaian kompetensi sikap digunakan indikator penilaian sikap yang dapat diamati. a.
Sikap Spiritual Penilaian sikap spiritual dilakukan dalam rangka mengetahui perkembangan sikap siswa dalam menghargai, menghayati, dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. Indikator sikap spiritual pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn diturunkan dari KD pada KI-1 dengan memperhatikan butir-butir nilai sikap yang tersurat. Sementara itu, indikator untuk penilaian sikap spiritual yang dilakukan oleh guru mata pelajaran lain tidak selalu dapat diturunkan secara
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
31
Panduan Penilaian Untuk SMA
langsung dari KD pada KI-1, melainkan dirumuskan dalam perilaku beragama secara umum. Berikut ini contoh indikator sikap spiritual yang dapat digunakan untuk semua mata pelajaran: (1) berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan; (2) menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya; (3) memberi salam pada saat awal dan akhir kegiatan; (4) bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha Esa; (5) mensyukuri kemampuan manusia dalam mengendalikan diri; (6) bersyukur ketika berhasil mengerjakan sesuatu; (7) berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah berikhtiar atau melakukan usaha; (8) menjaga lingkungan hidup di sekitar sekolah; (9) memelihara hubungan baik dengan sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha Esa; (10) bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai bangsa Indonesia; (11) menghormati orang lain yang menjalankan ibadah sesuai dengan agamanya. b.
Sikap Sosial Penilaian sikap sosial dilakukan untuk mengetahui perkembangan sikap sosial siswa dalam menghargai, menghayati, dan berperilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaanya. Sikap sosial dikembangkan terintegrasi dalam pembelajaran KD dari KI-3 dan KI-4. Indikator KD dari KI-2 mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan PPKn dirumuskan dalam perilaku spesifik sebagaimana tersurat di dalam rumusan KD mata pelajaran tersebut. Sementara indikator KD dari KI-2 mata pelajaran lainnya dirumuskan dalam perilaku sosial secara umum. Sebagai contoh: tidak menyontek dalam ujian, mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan. Disamping itu, pada mata pelajaran tertentu pada KD tertentu, dapat dikembangkan indikator yang secara spesifik sesuai dengan karakteristik KD pada mata pelajaran tersebut. Berikut contoh indikator-indikator umum sikap sosial: (1) jujur, yaitu perilaku dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Indikator jujur antara lain: tidak menyontek dalam mengerjakan ujian/ulangan; tidak menjadi plagiat (mengambil/menyalin karya orang lain tanpa menyebutkan sumber); mengungkapkan perasaan apa adanya; menyerahkan kepada yang berwenang barang yang ditemukan;
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
32
Panduan Penilaian Untuk SMA
membuat laporan berdasarkan data atau informasi apa adanya; mengakui kesalahan atau kekurangan yang dimiliki; (2) disiplin, yaitu tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan. Indikator disiplin antara lain: datang tepat waktu; patuh pada tata tertib atau aturan bersama/ sekolah; mengerjakan/mengumpulkan tugas sesuai dengan waktu yang ditentukan, mengikuti kaidah berbahasa tulis yang baik dan benar; (3) tanggung jawab, yaitu sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan tugas dan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang Maha Esa. Indikator tanggung jawab antara lain: melaksanakan tugas individu dengan baik; menerima resiko dari tindakan yang dilakukan; tidak menyalahkan/menuduh orang lain tanpa bukti yang akurat; mengembalikan barang yang dipinjam; mengakui dan meminta maaf atas kesalahan yang dilakukan; menepati janji; tidak menyalahkan orang lain utk kesalahan tindakan kita sendiri; melaksanakan apa yang pernah dikatakan tanpa disuruh/diminta; (4) toleransi, yaitu sikap dan tindakan yang menghargai keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan. Indikator toleransi antara lain: tidak mengganggu teman yang berbeda pendapat; menerima kesepakatan meskipun berbeda dengan pendapatnya; dapat menerima kekurangan orang lain; dapat mememaafkan kesalahan orang lain; mampu dan mau bekerja sama dengan siapa pun yang memiliki keberagaman latar belakang, pandangan, dan keyakinan; tidak memaksakan pendapat atau keyakinan diri pada orang lain; kesediaan untuk belajar dari (terbuka terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain agar dapat memahami orang lain lebih baik; terbuka terhadap atau kesediaan untuk menerima sesuatu yang baru; (5) gotong royong, yaitu bekerja bersama-sama dengan orang lain untuk mencapai tujuan bersama dengan saling berbagi tugas dan tolong menolong secara ikhlas. Indikator gotong royong antara lain: terlibat aktif dalam bekerja bakti membersihkan kelas atau sekolah;
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
33
Panduan Penilaian Untuk SMA
kesediaan melakukan tugas sesuai kesepakatan; bersedia membantu orang lain tanpa mengharap imbalan; aktif dalam kerja kelompok; memusatkan perhatian pada tujuan kelompok; tidak mendahulukan kepentingan pribadi; mencari jalan untuk mengatasi perbedaan pendapat/pikiran antara diri sendiri dengan orang lain; mendorong orang lain untuk bekerja sama demi mencapai tujuan bersama; (6) Santun atau sopan, yaitu sikap baik dalam pergaulan baik dalam berbahasa maupun bertingkah laku. Norma kesantunan bersifat relatif, artinya yang dianggap baik/santun pada tempat dan waktu tertentu bisa berbeda pada tempat dan waktu yang lain. Indikator santun atau sopan antara lain: menghormati orang yang lebih tua; tidak berkata-kata kotor, kasar, dan takabur; tidak meludah di sembarang tempat; tidak menyela pembicaraan pada waktu yang tidak tepat; mengucapkan terima kasih setelah menerima bantuan orang lain; bersikap 3S (salam, senyum, sapa); meminta ijin ketika akan memasuki ruangan orang lain atau menggunakan barang milik orang lain; memperlakukan orang lain sebagaimana diri sendiri ingin diperlakukan; (7) percaya diri, yaitu suatu keyakinan atas kemampuannya sendiri untuk melakukan kegiatan atau tindakan. Indikator percaya diri antara lain: berpendapat atau melakukan kegiatan tanpa ragu-ragu. mampu membuat keputusan dengan cepat tidak mudah putus asa tidak canggung dalam bertindak berani presentasi di depan kelas berani berpendapat, bertanya, atau menjawab pertanyaan Indikator untuk setiap butir sikap dapat dikembangkan sesuai kebutuhan satuan pendidikan. Indikator-indikator tersebut dapat berlaku untuk semua mata pelajaran. c.
Pengetahuan Indikator pada kompetensi pengetahuan diturunkan dari KD pada KI-3 dengan menggunakan kata kerja operasional. Beberapa kata kerja operasional yang dapat digunakan antara lain:
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
34
Panduan Penilaian Untuk SMA
mengingat: menyebutkan, memberi label, mencocokkan, memberi nama, mengurutkan, memberi contoh, meniru, dan memasangkan;
memahami: menggolongkan, menggambarkan, membuat ulasan, menjelaskan, mengekspresikan, mengidentifikasi, menunjukkan, menemukan, membuat laporan, mengemukakan, membuat tinjauan, memilih, dan menceritakan;
menerapkan: mendemonstrasikan, memperagakan, menuliskan penjelasan, membuatkan
penafsiran,
mengoperasikan,
mempraktikkan,
merancang
persiapan, menyusun jadwal, membuat sketsa, menyelesaikan masalah, dan menggunakan;
menganalisis: membandingkan,
menilai,
menghitung,
membedakan,
mengelompokkan,
membuat
diagram,
menentukan,
menginventarisasi,
memeriksa, dan menguji;
mengevaluasi: vmembuat penilaian, menyusun argumentasi atau alasan, menjelaskan apa alasan memilih, membuat perbandingan, menjelaskan alasan pembelaan, memperkirakan, dan memprediksi;
mencipta (create): mengumpulkan, menyusun, merancang, merumuskan, mengelola, mengatur, merencanakan, mempersiapkan, mengusulkan, dan mengulas.
Berikut contoh indikator yang dikembangkan berdasarkan kompetensi dasar Matematika Umum kelas X. No. 1.
d.
Kompetensi Dasar 3.2
Menjelaskan sistem persamaan linear tiga variabel dengan menggunakan masalah kontekstual
Indikator • Menjelaskan masalah nyata ke dalam sistem persamaan liniear • Menentukan langkah-langkah penyelesai sistem persamaan linear tiga variabel
Keterampilan Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, antara lain: mengidentifikasi, menghitung, merancang, membuat sketsa, memperagakan, menulis laporan, menceritakan kembali, mempraktikkan, mendemonstrasikan, mendeskripsikan, dan menyajikan. Berikut ini contoh perumusan indikator dari mata pelajaran Matematika kelas XI Umum.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
35
Panduan Penilaian Untuk SMA
No. 1
2.
Kompetensi Dasar 4.1
Merancang dan mengajukan masalah nyata berupa masalah program linear, dan menerapkan berbagai konsep dan aturan penyelesaian sistem pertidaksamaan linear dan menentukan nilai optimum dengan menggunakan fungsi selidik yang ditetapkan
Indikator 1.
Menyatakan masalah nyata ke dalam model matematika
2.
Menentukan fungsi objektif
Pelaksanaan Penilaian a. Penilaian Sikap Spritual Pelaksanaan penilaian sikap spiritual dilakuan setiap hari selama pembelajaran satu semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta siswa. Penilaian sikap spiritual di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran.Sikap siswa di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut. b. Penilaian Sikap Sosial Pelaksanaan penilaian sikap sosial dilakukan setiap hari selama pembelajaran satu semester. Penilaian dilakukan oleh wali kelas, guru BK, dan guru mata pelajaran serta siswa. Penilaian sikap sosial dilakukan secara terus-menerus selama satu semester. Penilaian sikap sosial di dalam kelas dilakukan oleh guru mata pelajaran. Sikap siswa di luar jam pelajaran diamati/dicatat wali kelas dan guru BK. Guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas mencatat perilaku siswa yang sangat baik atau kurang baik dalam jurnal segera setelah perilaku tersebut teramati atau menerima laporan tentang perilaku tersebut. c. Penilaian Pengetahuan Pelaksanaan penilaian kompetensi pengetahuan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar siswa. Penilaian proses dilakukan melalui ulangan harian yang dapat dilakukan melalui tes tertulis, tes lisan, maupun penugasan. Cakupan ulangan harian meliputi seluruh indikator dari satu kompetensi dasar atau lebih sedangkan cakupan penugasan disesuaikan dengan karakteristik kompetensi dasar. Penilaian hasil belajar dilakukan melalui ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS). UTS merupakan kegiatan penilaian yang dilakukan untuk
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
36
Panduan Penilaian Untuk SMA
mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran setelah kegiatan pembelajaran berlangsung
8 - 9 minggu. Cakupan UTS meliputi seluruh indikator yang
merepresentasikan seluruh KD pada periode tersebut. UAS
merupakan kegiatan
penilaian yang dilakukan untuk mengukur pencapaian kompetensi dasar mata pelajaran di akhir semester. Cakupan UAS meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua KD pada satu semester. d. Penilaian Keterampilan Pelaksanaan penilaian kompetensi keterampilan dilakukan untuk menilai proses dan hasil belajar siswa. Penilaian proses dilakukan melalui penilaian praktik selama proses pembelajaran. Sedangkan penilaian hasil dilakukan melalui penilaian produk, penilaian proyek, dan penilaian portofolio yang diberikan setelah pembelajaran. Penilaian kompetensi keterampilan dapat juga dilakukan melalui ulangan harian sesuai karakteristik kompetensi dasar sedangkan penilaian keterampilan pada UTS dan UAS sesuai karakteristik setiap mata pelajaran. 1)
Penilaian Kinerja Intensitas (frekuensi) pelaksanaan penilian kinerja ditentukan guru berdasarkan tuntutan KD dan dapat dilakukan untuk satu atau beberapa KD. Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian kinerja meliputi: a) menjelaskan rubrik penilaian kepada siswa sebelum pelaksanaan penilaian. b) memberikan tugas secara rinci kepada siswa. c) memastikan ketersediaan dan kelengkapan alat serta bahan yang digunakan. d) melaksanakan penilaian selama rentang waktu yang direncanakan. e) membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian. f) melakukan penilaian dilakukan secara individual. g) mencatat hasil penilaian. h) mendokumentasikan hasil penilaian.
2)
Penilaian proyek Penilaian proyek dilakukan untuk
satu atau beberapa KD pada satu mata
pelajaran atau lintas mata pelajaran. Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian proyek: a)
menjelaskan rubrik penilaian kepada siswa sebelum pelaksanaan penilaian.
b)
memberikan tugas kepada siswa.
c)
memberikan pemahaman yang sama kepada siswa tentang tugas yang harus dikerjakan.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
37
Panduan Penilaian Untuk SMA
d)
melakukan penilaian selama
perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan
proyek. e)
memonitor pengerjaan proyek siswa dan memberikan umpan balik pada setiap tahapan pengerjaan proyek.
3)
f)
membandingkan kinerja siswa dengan rubrik penilaian.
g)
memetakan kemampuan siswa terhadap pencapaian kompetensi minimal.
h)
memberikan umpan balik terhadap laporan yang disusun siswa.
i)
mendokumentasikan hasil penilaian.
Penilaian portofolio Penilaian portofolio dilakukan untuk melihat perkembangan pencapaian kompetensi dan capaian akhir serta dapat digunakan untuk mendeskripsikan capaian keterampilan dalam satu semester. Beberapa langkah dalam melaksanakan penilaian portofolio: a)
melaksanakan proses pembelajaran terkait tugas portofolio dan menilainya pada saat kegiatan tatap muka, tugas terstruktur atau tugas mandiri tidak terstruktur, disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran.
b)
melakukan penilaian portofolio berdasarkan kriteria penilaian yang telah ditetapkan atau disepakati bersama dengan siswa;
c)
siswa mencatat hasil penilaian portofolionya untuk bahan refleksi dirinya;
d)
mendokumentasikan hasil penilaian portofolio sesuai format yang telah ditentukan;
e)
memberi umpan balik terhadap karya siswa secara berkesinambungan dengan cara memberi keterangan kelebihan dan kekurangan karya tersebut, cara memperbaikinya dan diinformasikan kepada siswa;
f)
memberi identitas (nama dan waktu penyelesaian tugas), mengumpulkan danmenyimpan portofolio masing-masing dalam satu map atau folder di rumah masing masing atau di loker sekolah;
g)
setelah suatu karya dinilai dan nilainya belum memuaskan, siswa diberikesempatan untuk memperbaikinya;
h)
membuat “kontrak” atau perjanjian mengenai jangka waktu perbaikan dan penyerahankarya hasil perbaikan kepada pendidik;
i)
memamerkan dokumentasi kinerja dan atau hasil karya terbaik portofolio dengan caramenempel di kelas;
j)
mendokumentasikan dan menyimpan semua portofolio ke dalam map yang telahdiberi identitas masing-masing siswa untuk bahan laporan kepada sekolah danorang tua siswa;
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
38
Panduan Penilaian Untuk SMA
k)
mencantumkan
tanggal
pembuatan
pada
setiap
bahan
informasi
perkembangan pesertadidik sehingga dapat terlihat perbedaan kualitas dari waktu ke waktu untuk bahanlaporan kepada sekolah dan atau orang tua siswa; l)
memberikan nilai akhir portofolio masing-masing siswa disertai umpan balik.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
39
Panduan Penilaian Untuk SMA
B.
Pengolahan Hasil Penilaian 1. Nilai Sikap Spiritual dan Sikap Sosial Langkah-langkah untuk membuat rekapitulasi penilaian kompetensi sikap selama satu semester: a. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK mengelompokkan (menandai) catatancatatan jurnal ke dalam sikap spiritual dan sikap sosial. b. Wali kelas, guru mata pelajaran, dan guru BK membuat rumusan deskripsi singkat sikap spiritual dan sikap sosial sesuai dengan catatan-catatan jurnal untuk setiap siswa yang ditulis dengan kalimat positif. Deskripsi tersebut menyebutkan sikap/perilaku yang sangat baik dan/atau baik dan yang perlu bimbingan. c. Wali kelas mengumpulkan deskripsi singkat (rekap) sikap dari guru mata pelajaran dan guru BK. Dengan memperhatikan deskripsi singkat sikap spiritual dan sosial dari guru mata pelajaran, guru BK, dan wali kelas yang bersangkutan, wali kelas menyimpulkan (merumuskan deskripsi) capaian sikap spiritual dan sosial setiap siswa. d. Deskripsi yang ditulis pada kompetensi sikap spiritual dan aspek sosial adalah aspek yang menonjol, sedangkan kompetensi sikap spiritual dan sikap sosial yang belum mencapai kriteria (indikator) dideskripsikan sebagai aspek yang perlu pembimbingan. e. Dalam hal siswa tidak ada catatan apapun dalam jurnal, sikap siswa tersebut diasumsikan BAIK. f. Rekap hasil observasi sikap spritual dan sikap sosial yang dilakukan oleh wali kelas sebagai deskripsi untuk mengisi buku rapor pada kolom hasil belajar sikap. Rambu-rambu deskripsi pencapaian sikap: 1. Sikap yang ditulis adalah spritual dan sikap sosial. 2. Setiap deskripsi terdiri atas keberhasilan dan/atau ketercapaian sikap yang diinginkan dan sikap yang belum tercapai yang memerlukan pembinaan dan pembimbingan. 3. Substansi sikap spiritual adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 4. Substansi sikap sosial adalah hal-hal yang berkaitan dengan menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, responsif dan proaktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. 5. Deskripsi dalam bentuk kalimat positif, memotivasi dan bahan refleksi.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
40
Panduan Penilaian Untuk SMA
Berikut cotoh kesimpulan hasil deskripsi sikap spiritual oleh wali kelas. Gilang: Selalu bersyukur dan selalu berdoa sebelum melakukan kegiatan serta memiliki toleran pada agama yang berbeda; ketaatan beribadah mulai berkembang
Contoh kesimpulan hasil deskripsi sikap sosial oleh wali kelas:
Gilang: Memiliki sikap santun, disiplin, dan tanggung jawab yang baik, responsif dalam pergaulan; sikap kepedulian mulai meningkat
Catatan: Kriteria penilaian sikap dibuat oleh sekolah disesuaikan dengan peraturan dan karakteristik sekolah sebagai rujukan untuk menentukan nilai akhir deskripsi sikap siswa minimal BAIK pada rapor.
2. Nilai Pengetahuan Nilai kompetensi pengetahuan diperoleh dari hasil penilaian ulangan harian (UH), ulangan tengah semester (UTS) dan ulangan akhir semester (UAS) untuk mengetahui pencapaian kompetensi pada setiap KD pada KI-3. Laporan hasil belajar baik yang dilakukan melalui UH, UTS maupun UAS adalah kompetensi setiap KD. Ulangan harian dapat dilakukan melalui tes tertulis dan/atau penugasan, maupun lisan, dll sesuai dengan karakteristik masing-masing KD. Ulangan harian dapat dilakukan lebih dari satu kali untuk KD yang gemuk (cakupan materi yang luas dan komplek) sehingga ulangan harian tidak perlu menunggu selesainya pembelajaran KD tersebut. Materi dalam suatu ulangan harian untuk KD gemuk mencakup sebagian dari keseluruhan materi yang dicakup oleh KD tersebut. Bagi KD dengan cakupan materi sedikit, ulangan harian dapat dilakukan setelah pembelajaran lebih dari satu KD.
Berikut pengolahan nilai kompetensi KD pada KI-3. Penilaian aspek pengetahuan yang dilakukan oleh Guru dengan berbagai teknik penilaian dalam satu semester, kemudian hasil penilaian tersebut direkap dan didokumentasikan pada tabel pengolahan nilai sesuai dengan KD yang dinilai. Jika dalam satu KD dilakukan penilaian lebih dari satu kali maka nilai akhir KD tersebut adalah reratanya. Untuk menghasilkan nilai akhir pencapaian pengetahuan mata pelajaran tersebut yaitu dengan © Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
41
Panduan Penilaian Untuk SMA
cara merata-ratakan hasil pencapaian kompetensi setiap KD selama satu semester. Setelah itu diklasifikasikan dalam bentuk predikat dengan menggunakan tabel ketuntasan belajar dan selanjutnya hasil akhir kompetensi pengetahuan diperjelas dengan deskripsi singkat kompetensi yang menonjol berdasarkan histori pencapaian KD selama satu semester. Contoh rancangan penilaian pengetahuan pada mata pelajaran Matematika kelas X semester I. UAS
UTS KD 3.1
KD 3.2
UH1
UH2
KD 3.3
UH3
UH4
KD 3.4
KD 3.5
UH5
UH6
Hasil penilaian disimpan pada tabel berikut KD 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
1
Hasil Penilaian ke 2 3 4
UH1
UTS
UAS
UH2
UTS
UAS
UH3
UH4
UTS
UH5
UAS
UH6
UAS
...
Keterangan
UAS
Contoh pengolahan nilai pengetahuan pada mata pelajaran Matematika kelas X semester I. No
Nama
KD
1
Ani
3.1 3.2 3.3 3.4 3.5
Hasil Penilaian ke 1 2 3 4 75 68 70 60 66 70 86 80 90 80 80 95 88 80 Nilai RAPOR
...
Rata2 71 65 84 88 84 78
Keterangan: 1. Penetapan batas ketuntasan = 70 2. KD 3.1 dilakukan tagihan penilaian sebanyak 3 kali, maka nilai pengetahuan
75 68 70 71 3 71 65 84 89 83 3. Nilai akhir rapor 78 5 4. Deskripsi berisi beberapa kompetensi yang sangat baik dikuasai oleh siswa dan kompetensi yang masih perlu ditingkatkan. Pada nilai diatas yang kuasai siswa adalah KD 3.4 dan yang perlu diitngkatkan pada KD 3.2. Contoh deskripsi diatas: “Memiliki kemampuan mendeskripsikan operasi aritmetika pada fungsi, namun perlu peningkatan pemahaman masalah kontekstual menggunakan konsep sistem persamaan linear tiga variabel” pada KD 3.1
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
42
Panduan Penilaian Untuk SMA
3. Penilaian Keterampilan Nilai kompetensi keterampilan diperoleh dari hasil penilaian kinerja (proses dan produk), proyek, dan portofolio. Hasil penilaian pada setiap KD pada KI-4 adalah nilai optimal jika penilaian dilakukan dengan teknik yang sama dan objek KD yang sama. Penilaian yang dilakukan dengan teknik berbeda (kinerja dan proyek) maka hasil akhir penilaian KD tersebut dirata-ratakan. Untuk memperoleh nilai akhir keterampilan pada setiap mata pelajaran adalah rerata dari semua nilai KD pada KI-4 dalam satu semester. Selanjutnya, penulisan capaian kompetensi keterampilan pada rapor menggunakan angka pada skala 0 – 100 dan diklasifikasikan dengan predikat (A-D) serta dilengkapi deskripsi singkat capaian kompetensi. Sementara karya siswa terbaik sebagai hasil dari penilaian kinerja dan proyek dari setiap KD pada KI-4 dikumpulkan dalam bentuk portofolio. Kumpulan sampel karya tersebut merupakan SEBAGIAN bahan untuk mendeskripsikan capaian keterampilan siswa yang ditulis di rapor. Portofolio tersebut tidak dinilai lagi dengan angka. Portofolio diberikan kepada siswa dan orang tua siswa pada akhir semester.
Contoh pengolahan nilai kompetensi keterampilan. Berikut cara pengolahan nilai keterampilan mata pelajaran Seni Tari kelas X yang dilakukan melalui praktik pada KD 4.1 sebanyak 1 kali dan KD 4.2 sebanyak 2 kali, KD 4.4 melalui produk sekali, dan Proyek 1 kali, kemudian untuk KD 4.3 dan 4.4 melalui proyek secara bersamaan. KD 4.1 4.2 4.3 4.4
Praktik 87 66
Produk
Proyek
75 75
92 82 Rerata
Portofolio
Skor Akhir 87 75 92 78,50 83,125
Keterangan: 1.
Pada KD 4.1, 4.2, dan 4.3 Skor Akhir diperoleh berdasarkan nilai optimum, sedangkan untuk 4.4 diperoleh berdasarkan rata-rata karena menggunakan teknik yang berbeda.
2.
Nilai akhir semester didapat dengan cara merata-ratakan skor akhir pada setiap KD.
3.
Nilai keterampilan NA
4.
Nilai akhir keterampilan dilengkapai deskripsi kompetensi singkat yang menonjol berdasarakan histori pencapaian KD pada KI-4 selama satu semester.
5.
Deskripsi nilai keterampilan diatas adalah: “Memiliki keterampilan meragakan ragam gerak tari sesuai dengan iringan”
92 75 87 78,50 83,125 83 (pembulatan). 4
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
43
Panduan Penilaian Untuk SMA
Contoh 2: Pengolahan capaian kompetensi keterampilan. Mata Pelajaran : Bahasa Inggris Kelas/Semester : X/1
No
Nama
1 2
Yenny dst
Menangkap makna KD 4.7 1 2 3 85 88 98
Nilai optimum 98
Menyunting KD 4.8 1 2 3 82 80 86
Menyusun teks No
Nama
1 2
Yenny dst
KD 4.9 1 70
2 74
Nilai optimum 86
Nilai Optimum
Rerata nilai Optimum
Nilai Rapor
74
86
A
3 73
Dokumen hasil penilaian keterampilan (praktik, produk, proyek) dikumpulkan dalam bentuk portofolio yang merupakan lampiran rapor yang diberikan kepada orangtua/wali sebagai informasi awal guru di kelas berikutnya
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
44
Panduan Penilaian Untuk SMA
BAB IV PEMANFAATAN DAN TINDAK LANJUT HASIL PENILAIAN A. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan Konsekuensi dari pembelajaran tuntas adalah tuntas atau belum tuntas. Bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar maka dilakukan tindakan remedial dan bagi peserta ddik yang sudah mencapai
atau melampaui ketuntasan belajar dilakukan pengayaan.
Pembelajaran remedial dan pengayaan dilaksanakan untuk kompetensi pengetahuan dan keterampilan, sedangkan kompetensi sikap tidak ada remedial atau pengayaan namun menumbuhkembangkan sikap, perilaku dan pembinaan karakter setiap siswa. 1. Bentuk Pelaksanaan Remedial Setelah diketahui kesulitan belajar yang dihadapi siswa, langkah berikutnya adalah memberikan perlakuan berupa pembelajaran remedial. Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran remedial antara lain: a. Pemberian pembelajaran ulang dengan metode dan media yang berbeda. Pembelajaran ulang dapat disampaikan dengan cara penyederhanaan materi, variasi cara penyajian, penyederhanaan tes/pertanyaan. Pembelajaran ulang dilakukan bilamana sebagian besar atau semua siswa belum mencapai ketuntasan belajar atau mengalami kesulitan belajar. Pendidik perlu memberikan penjelasan kembali dengan menggunakan metode dan/atau media yang lebih tepat. b. Pemberian bimbingan secara khusus, misalnya bimbingan perorangan. Dalam hal pembelajaran klasikal siswa mengalami kesulitan, perlu dipilih alternatif tindak lanjut berupa pemberian bimbingan secara individual. Pemberian bimbingan perorangan merupakan implikasi peran pendidik sebagai tutor. Sistem tutorial dilaksanakan bilamana terdapat satu atau beberapa siswa yang belum berhasil mencapai ketuntasan. c. Pemberian tugas-tugas latihan secara khusus. Dalam rangka menerapkan prinsip pengulangan, tugas-tugas latihan perlu diperbanyak agar siswa tidak mengalami kesulitan dalam mengerjakan tes akhir. Siswa perlu diberi pelatihan intensif untuk membantu menguasai kompetensi yang ditetapkan. d. Pemanfaatan tutor sebaya. Tutor sebaya adalah teman sekelas yang memiliki kecepatan belajar lebih. Mereka perlu dimanfaatkan untuk memberikan tutorial kepada rekannya yang mengalami kesulitan belajar. Dengan teman sebaya diharapkan siswa yang mengalami kesulitan belajar akan lebih terbuka dan akrab.
2. Bentuk Pelaksanaan Pengayaan Bentuk-bentuk pelaksanaan pembelajaran pengayaan dapat dilakukan antara lain melalui:
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
45
Panduan Penilaian Untuk SMA
a.
Belajar kelompok, yaitu sekelompok siswa yang memiliki minat tertentu diberikan pembelajaran bersama pada jam-jam pelajaran sekolah biasa, sambil menunggu teman-temannya yang mengikuti pembelajaran remedial karena belum mencapai ketuntasan.
b.
Belajar mandiri, yaitu secara mandiri siswa belajar mengenai sesuatu yang diminati.
c.
Pembelajaran berbasis tema, yaitu memadukan kurikulum di bawah tema besar sehingga siswa dapat mempelajari hubungan antara berbagai disiplin ilmu.
d.
Pemadatan
kurikulum,
yaitu
pemberian
pembelajaran
hanya
untuk
kompetensi/materi yang belum diketahui siswa. Dengan demikian tersedia waktu bagi siswa untuk memperoleh kompetensi/materi baru, atau bekerja dalam proyek secara mandiri sesuai dengan kapasitas maupun kapabilitas masing-masing. 3. Hasil Penilaian a.
Nilai remedial yang diperoleh diolah menjadi nilai akhir.
b.
Nilai akhir setelah remedial untuk ranah pengetahuan dihitung dengan mengganti nilai indikator yang belum tuntas dengan nilai indikator hasil remedial, yang selanjutnya diolah berdasarkan rerata nilai seluruh KD.
c.
Nilai akhir setelah remedial untuk ranah keterampilan diambil dari nilai optimal KD
d.
Penilaian hasil belajar kegiatan pengayaan tidak sama dengan kegiatan pembelajaran biasa, tetapi cukup dalam bentuk portofolio, dan harus dihargai sebagai nilai tambah (lebih) dari siswa yang normal.
B.
Rapor Penilaian oleh guru digunakan untuk mengetahui pencapaian kompetensi siswa sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar (rapor) siswa. Hasil pencapaian kompetensi siswa tersebut disimpan dalam bentuk portofolio
perkembangan
siswa.
Dokumen
tersebut
dianalisis
untuk
mengetahui
perkembangan capaian kompetensi siswa dan digunakan untuk menentukan tindakan yang perlu dilakukan pada siswa (program remedial atau program pengayaan). Hasil penilaian oleh guru meliputi pencapaian kompetensi siswa pada kompetensi sikap (sikap spiritual dan sikap sosial), pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara terpisah karena karakternya berbeda. Laporan kompetensi sikap berupa deskripsi. Deskripsi sikap spiritual dan sikap sosial setiap mata pelajaran menjadi lampiran sikap spiritual dan sikap sosial dalam rapor. Hasil penilaian pencapaian pengetahuan dan keterampilan dilaporkan dalam bentuk bilangan bulat (skala 0 – 100) dan dilengkapi kulafikasi predikat (A – D) serta dilengkapi dengan deskripsi singkat yang menggambarkan capaian kompetensi yang menonjol. Contoh format laporan hasil belajar (rapor) terlampir.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
46
Panduan Penilaian Untuk SMA
C. Kriteria Kenaikan Kelas Siswa dinyatakan naik kelas apabila memenuhi syarat: 1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti. 2. Deskripsi sikap sekurang-kurangnya BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan. 3. Nilai ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK. 4. Tidak memiliki lebih dari dua mata pelajaran yang masing-masing nilai kompetensi pengetahuan dan/atau kompetensi keterampilannya di bawah ketuntasan belajar. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada tahun pelajaran tersebut. Catatan: • Penetapan kriteria BAIK pada nilai sikap menjadi kewenangan satuan pendidikan. • Ketuntasan belajar sekurang-kurangnya 60. Satuan pendidikan dapat menetapkan ketuntasan belajar lebih dari 60 sesuai dengan kondisi siswa dan sumber daya pendidikan di satuan pendidikan tersebut. • Seorang siswa naik kelas atau tidak didasarkan pada hasil rapat pleno dewan guru dengan mempertimbangkan kebijakan sekolah, seperti minimal kehadiran, tata tertib, dan peraturan lainnya yang berlaku di sekolah tersebut. Berikut contoh ilustrasi penentuan kenaikan kelas berdasarkan ketuntaan belajar untuk pengetahuan 60 dan ketuntasan belajar untuk keterampilan 60. No
Mata Pelajaran
Semester 1
Semester 2
Penget
Ketrap
Penget
Ketrap
Rerata
Keterangan
Penget
Ketrap
Kelompok A 1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
80
80
80
80
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
70
70
70
70
3
Bahasa Indonesia
57
58
57
70
57
64
4
Matematika
58
60
60
60
59
60
5
Sejarah Indonesia
65
65
65
65
6
Bahasa Inggris
70
70
70
70
Jumlah tidk tuntas = 2 MP Maka siswa tsb NAIK KELAS
Kelompok B 1
Seni Budaya
65
60
65
65
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
58
60
70
60
3
Prakarya dan Kewirausahaan
70
65
70
70
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
64
60
47
Comment [s1]: Dasar penetapan 60?
Panduan Penilaian Untuk SMA
No
Mata Pelajaran
Semester 1
Semester 2
Penget
Ketrap
Penget
Ketrap
Rerata
Keterangan
Penget
Ketrap
Kelompok A 1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
80
70
80
70
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
70
70
70
70
3
Bahasa Indonesia
58
60
60
70
59
65
4
Matematika
60
60
58
60
59
60
5
Sejarah Indonesia
90
70
70
70
6
Bahasa Inggris
73
74
75
75
Jumlah tidk tuntas = 3 MP Maka siswa tsb TIDAK NAIK KELAS
Kelompok B 1
Seni Budaya
65
65
65
65
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
65
60
65
58
3
Prakarya dan Kewirausahaan
75
75
75
75
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
65
59
48
Panduan Penilaian Untuk SMA
BAB V PENUTUP
Salah satu parameter utama keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 adalah tercapainya efektivitas pembelajaran, yaitu dengan dicapainya tujuan pembelajaran oleh siswa secara optimal sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut diperlukan penilaian pencapaian kompetensi siswa. Melalui panduanini diharapkan para guru dapat melaksanakan penilaian dan melaporkan pencapaian kompetensi siswa, baik dalam ranah sikap, pengetahuan, maupun keterampilan. Semoga, para guru diberi kemudahan dalam memahami panduan ini dan dapat menerapkannya untuk meningkatkan efektivitas pembelajaran dan penilaian. Pada akhirnya, semua siswa dapat menguasai kompetensi secara bermakna, luas dan mendalam serta dapat menerapkannya pada berbagai konteks kehidupan sesuai dengan semangat Kurikulum 2013. Dengan demikian, upaya peningkatan mutu pendidikan yang berkeadilan dapat tercapai.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
49
Panduan Penilaian Untuk SMA
DAFTAR PUSTAKA
Ana Ratna Wulan (2013). Penilaian Proses dan Hasil Belajar Kurikulum 2013. Bahan Paparan: Disajikan dalam workshop pembahasan dan finalisasi naskah pendukung pembelajaran, Direktorat Pembinaan SMA. Bernie, T and Charles, F (2009), 21st Century Skills: Learning for Life in Our Times. John Wiley & Sons. Binkley, Marilyn et al. 2012. Defining Twenty-First Century Skills. Dalam Grifin, P., Care, E., & McGaw, B (eds), Assessment and Teaching of 21st Century Skills (pp.17-66). London: Springer. http//www.p21.org: Partnership for 21st century learning. Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004).Pedoman Umum Pengembangan Penilaian; Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA.Jakarta: Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 SMA/MA dan SMK/MAK (2013).Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Nizam (2015). Penilaian Kelas pada K-13 Jenjang SMA. Paparan disampaikan pada Workshop Tim Pengembang Pelaksanaan Kurikulum – Direktorat Pembinaan SMA. Pedoman Pengembangan Portofolio untuk Penilaian(2004). Departemen Pendidikan Nasional: Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Direktorat Pendidikan Menengah Umum. Penilaian Autentik Pada Proses dan Hasil Belajar (2013). Hand out 2.3.1 Pelatihan Instruktur Nasional Implementasi Kurikulum 2013. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 65 Tahun 2013 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
50
Panduan Penilaian Untuk SMA
DAFTAR PUSTAKA
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 48 tahun 2014 tentang Rincian Tugas Unit Kerja di Lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentangKegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 tentang Pembelajaran pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 104 Tahun 2014 tentang Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 2Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 11Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
51
Panduan Penilaian Untuk SMA
Petunjuk Teknis Pengembangan Perangkat Penilaian (2010). Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA. Petunjuk Teknis Rancangan Penilaian Hasil Belajar (2010). Jakarta: Direktorat Pembinaan SMA. Surapranata, S dan Hatta, M (2006).Penilaian Portofolio: Implementasi Kurikulum 2004. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Zamroni (2010). Pendidikan abad 21. Paparan yang disampaikan pada workshop Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional SMA
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
52
Panduan Penilaian Untuk SMA
LAMPIRAN 1: Format Rapor dan Cara Pengisiannya
CONTOH RAPOR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
Nama Siswa:
NISN:
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
53
Panduan Penilaian Untuk SMA
RAPOR SISWA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
Nama Sekolah
:
_________________________________
NPSN
:
_________________________________
NIS/NSS/NDS
:
_________________________________
Alamat Sekolah
:
_________________________________ ___________________________________ Kode Pos ___________Telp.____________
Kelurahan
:
___________________________________
Kecamatan
:
___________________________________
Kota/Kabupaten
:
___________________________________
Provinsi
:
___________________________________
Website
:
___________________________________
E-mail
: ___________________________________
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
54
Panduan Penilaian Untuk SMA
KETERANGAN TENTANG DIRI SISWA
1. Nama Siswa (Lengkap)
: ....................................................
2. Nomor Induk
: ....................................................
3. Tempat Tanggal Lahir
: ....................................................
4. Jenis Kelamin
: ....................................................
5. Agama
: ....................................................
6. Status dalam Keluarga
: ....................................................
7. Anak ke
: ....................................................
8. Alamat Siswa
: ....................................................
9. Nomor Telepon Rumah
: ....................................................
10. Sekolah Asal
: ....................................................
11. Diterima di sekolah ini Di kelas
: ....................................................
Pada tanggal
: ....................................................
Nama Orang Tua
: ....................................................
a. Ayah
: ....................................................
b. Ibu
: ....................................................
12. Alamat Orang Tua Nomor Telepon Rumah 13. Pekerjaan Orang Tua
: .................................................... : .................................................... : ....................................................
a. Ayah
: ....................................................
b. Ibu
: ....................................................
14. Nama Wali Siswa
: ....................................................
15. Alamat Wali Siswa
: ....................................................
Nomor Telpon Rumah
: ....................................................
16. Pekerjaan Wali Siswa
: .................................................... ...................., ............20....
Pas Foto 3x4
Kepala Sekolah,
NIP
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
55
Panduan Penilaian Untuk SMA
Nama Sekolah
: ................................
Kelas
: ................................
Alamat
: ................................
Semester
: 1 (Satu)
Nama
: ................................
Tahun Pelajaran
: ................................
Nomor Induk/NISN
: ................................
CAPAIAN HASIL BELAJAR
A.
Sikap 1. Sikap Spiritual Deskripsi:
2. Sikap Sosial Deskripsi:
B.
Pengetahuan dan Keterampilan No
Mata Pelajaran
Pengetahuan Angka Pred
Deskripsi
Keterampilan Angka Pred
Deskripsi
Kelompok A 1
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
56
Panduan Penilaian Untuk SMA
No
Mata Pelajaran
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Sejarah Indonesia
6
Bahasa Inggris
Pengetahuan Angka Pred
Deskripsi
Keterampilan Angka Pred
Deskripsi
Kelompok B 1 2 3
Seni Budaya Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan Prakarya
Kelompok C ...
C.
...
Ekstra Kurikuler No.
D.
Kegiatan Ekstrakurikuler
1.
Pendidikan Kepramukaan
2.
...............................
3.
...............................
Keterangan
Prestasi No
Jenis Prestasi
Keterangan
1. 2. 3.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
57
Panduan Penilaian Untuk SMA
E.
Ketidakhadiran Sakit
:
...... hari
Izin
:
...... hari
Tanpa Keterangan
:
...... hari
F. Catatan Wali Kelas
G. Tanggapan Orang tua/Wali
Mengetahui:
......................., .............. 2015
Orang Tua/Wali,
Wali Kelas,
.......................................
....................................... NIP.
Mengetahui, Kepala Sekolah
....................................... NIP.
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
58
Panduan Penilaian Untuk SMA
KETERANGAN PINDAH SEKOLAH
NAMA SISWA : __________________
KELUAR Tanggal
Kelas yang Ditinggalkan
Sebab-sebab Keluar atau Atas Permintaan (Tertulis)
Tanda Tangan Kepala Sekolah, Stempel Sekolah, dan Tanda Tangan Orang Tua/Wali __________, ___________ Kepala Sekolah,
NIP Orang Tua/Wali,
__________, ___________ Kepala Sekolah,
NIP Orang Tua/Wali,
__________, ___________ Kepala Sekolah,
NIP Orang Tua/Wali,
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
59
Panduan Penilaian Untuk SMA
KELUAR Tanggal
Sebab-sebab Keluar atau Atas Permintaan (Tertulis)
Kelas yang Ditinggalkan
Tanda Tangan Kepala Sekolah, Stempel Sekolah, dan Tanda Tangan Orang Tua/Wali
KETERANGAN PINDAH SEKOLAH NAMA SISWA
: __________________
NO.
MASUK
1
Nama Siswa
_________________
_______, _________
2
Nomor Induk
_________________
Kepala Sekolah,
3
Nama Sekolah
_________________
4
Masuk di Sekolah ini: a. Tanggal b. Di Kelas
_________________ _________________
NIP
Tahun Pelajaran 5
_________________
1
Nama Siswa
_________________
2
Nomor Induk
_________________
3
Nama Sekolah
_________________
4
Masuk di Sekolah ini: a. Tanggal b. Di Kelas
_______,__________
Kepala Sekolah,
_________________ _________________
Tahun Pelajaran 5
_________________
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
NIP
60
Panduan Penilaian Untuk SMA
NO.
MASUK
1
Nama Siswa
_________________
__________, _____
2
Nomor Induk
_________________
Kepala Sekolah,
3
Nama Sekolah
_________________
4
Masuk di Sekolah ini: a. Tanggal b. Di Kelas
_________________ _________________
Tahun Pelajaran 5
_________________
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
NIP.
61
Panduan Penilaian Untuk SMA
Catatan Prestasi yang Pernah Dicapai
Nama Siswa
:
……………………………………………….
Nama Sekolah
:
……………………………………………….
Nomor Induk
:
……………………………………………….
No.
1
Prestasi yang Pernah Dicapai
Keterangan
................................................................................................
Kurikuler
................................................................................................ ................................................................................................ ................................................................................................
2
Ekstra Kurikuler
................................................................................................ ................................................................................................ ................................................................................................ ................................................................................................ ................................................................................................
3
Catatan Lainnya
Khusus ................................................................................................ ................................................................................................ ................................................................................................ ................................................................................................ ................................................................................................
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
62
Panduan Penilaian Untuk SMA
PETUNJUK PENGISIAN Rapor merupakan ringkasan hasil penilaian terhadap seluruh aktivitas pembelajaran yang dilakukan siswa dalam kurun waktu tertentu. Rapor dipergunakan selama siswa yang bersangkutan mengikuti seluruh program pembelajaran di Sekolah Menengah Atas tersebut. Berikut ini petunjuk untuk mengisi rapor: 1.
Identitas Sekolah diisi dengan data yang sesuai dengan keberadaan Sekolah Menengah Atas;
2.
Keterangan tentang diri Siswa diisi lengkap;
3.
Rapor harus dilengkapi dengan pas foto berwarna (3 x 4) dan pengisiannya dilakukan oleh Wali Kelas;
4.
Deskripsi sikap spiritual diambil dari hasil observasi terutama pada mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi pekerti, dan didukung oleh penilaian guru mata pelajaran lainnya;
5.
Deskripsi sikap sosial diambil dari hasil observasi terutama pada mata pelajaran PPKn dan didukung oleh penilaian guru mata pelajaran lainnya;
6.
Deskripsi pada kompetensi sikap ditulis dengan kalimat positif (memotivasi) untuk butirbutir nilai sikap yang sangat baik dan/ atau kurang baik;
7.
Capaian siswa dalam kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan ditulis dalam bentuk angka pada skala 0- 100 dan kualifikasi (D-A) serta deskripsi singkat yang tertunggi dan perlu peningkatan untuk masing-masing mata pelajaran;
8.
Deskripsi pada kompetensi pengetahuan dan kompetensi keterampilan ditulis dengan kalimat positif meliputi capaian tertinggi dan terendah yang diperoleh siswa;
9.
Laporan Ekstrakurikuler diisi dengan nama dan nilai berdasarkan kegiatan ekstrakurikuler yang diikuti oleh siswa;
10. Saran–saran wali kelas diisi dengan hal-hal yang perlu mendapatkan perhatian siswa; 11. Prestasi diisi dengan prestasi yang dicapai oleh siswa dalam bidang akademik dan non akademik pada kegiatan yang berkaitan dengan sekolah; 12. Ketidakhadiran diisi dengan data akumulasi ketidakhadiran siswa karena sakit, izin, atau tanpa keterangan selama satu semester. 13. Tanggapan orang tua/wali adalah tanggapan atas pencapaian hasil belajar siswa. 14. Keterangan pindah keluar sekolah diisi dengan alasan kepindahan. Sedangkan pindah masuk diisi dengan sekolah asal. 15. Predikat capaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan berdasarkan tabel sbb: Skala 86 – 100 70 – 85 56 – 69 ≤ 55
Predikat Sangat baik (A) Baik (B) Cukup (C) Kurang (D)
© Dit. Pembinaan SMA – Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah
63