Volume - 2 i
PANDUAN PEMBELAJARAN MANDIRI PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI
Volume - 2
Kerjasama : Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumberdaya Alam SATKER REHABILITASI DAN PENGELOLAAN TERUMBU KARANG (COREMAP II) TAHUN 2006 Direktorat Jenderal Kelautan, Pesisir dan Pulau-pulau Kecil DEPARTEMEN KELAUTAN DAN PERIKANAN TAHUN 2006 PT. BINA MARINA NUSANTARA (Konsultan Kelautan dan Perikanan) Kantor: Gedung Sarana Pengembangan Usaha Lt.8, Jl. Angkasa Blok B-9 Kav 6 Kota Baru, Bandar Kemayoran, Jakarta 10720 Telp. (021) 6546630, Fax. (021) 6546631, E-mail:
[email protected]
iii
Kata Pengantar
Buku ini dibuat merupakan salah satu seri dari sepuluh buku panduan pembelanjaran mandiri dalam pengelolaan sumberdaya alam laut berbasis masyarakat yang diterbitkan oleh COREMAP II. Memang penerapan pengelolaan berbasis masyarakat menjadi pendekatan yang dirintis sejak akhir tahun 1990-an dan menjadi penting salahsatunya diterapkan pada pengelolaan terumbu karang. Penerapan pengelolaan pada terumbu karang ini membutuhkan pengenalan, pemahaman dan pendalaman terumbu karang itu sendiri terutama manfaat dan fungsi ekosistem terumbu karang itu sendiri termasuk ekosistem yang terkait dengannya. Sudah banyak yang menyebutkan bahwa dari ekosistem terumbu karang bisa menjadikan tulang punggung ekonomi di wilayah pesisir. Nilai ekonomi langsung dari ikan hias laut di Indonesia yang berasal dari terumbu karang bisa mencapai US$ 32 juta/tahun. Selain itu nilai ekonomi dari terumbu karang yang non konsumtif bisa berupa kegiatan pariwisata, pelindung pantai, dan keragaman hayati. Ada yang memperkirakan bahwa nilai keragaman hayati terumbu karang Indonesia mencapai US$ 7,8 juta, sedangkan total nilai ekosistem terumbu karang Indonesia diperkirakan sekitar US$ 466 juta (nilai bersih) sampai dengan US$ 567 juta (nilai kotor). Namun demikian, ancaman terhadap sumberdaya terumbu karang juga selalu menghadang di hadapan kita yang bisa menyebabkan menurunnya kualitas sumberdaya tersebut. Keberhasilan penerapan pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat tergantung pada tingkat partisipasi masyarakat dan yang tiada lain juga tergantung pada kemampuan para penggerak, fasilitator di daerah dalam upaya meningkatkan partisipasi tersebut. Pembuatan buku ini ditujukan untuk memberikan bahan yang menjadikan pengguna terutama para fasilitator di daerah agar bisa lebih mudah mengenali dan manfaat ekosistem
iv
terumbu karang dan sekaligus semoga menjadi bahan pembelajaran selanjutnya secara mandiri yang bermanfaat bagi motivasi penggerak partisipasi masyarakat di daerahnya. Buku ini berisi terutama terkait dengan pendalaman pemahaman ekosistem terumbu karang terutama pengenalan manfaat dan fungsi ekositem dan strategi pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat. Konsep, kajian, teknik rehabilitasi dan langkah-langkah dalam pengelolaan ini menjadi hal-hal yang dicoba diangkat dalam buku ini. Disadari bahwa panduan pengenalan manfaat dan fungsi ekosistem termasuk langkah-langkahnya agar tujuan menjadi tercapai, bukan satu-satunya cara dalam upaya meningkatkan tingkat pengetahuan, kesadaran, pemahaman terhadap ekosistem terumbu karang. Demikian juga penerapan buku ini akan tergantung sekali pada kondisi lokal yang ada. Ucapan terima kasih disampaikan kepada berbagai pihak sehingga buku ini bisa diterbitkan pada waktunya, terutama kepada para fasilitator dan pertugas yang ada di garis terdepan di daerah yang telah memberikan pengkayaan pada langkah-langkah yang dibutuhkan untuk mengenalkan ekosistem terumbu karang ini. Jakarta,
Desember 2006.
Penyusun.
v
Sambutan Dirjen KP3K Pengelolaan sumberdaya terumbu karang yang berkelanjutan menuntut kesinambungan upaya dan konsistensi sistem kebijakan, serta mensyaratkan kemampuan sumberdaya manusia sebagai pengelola dan ketersediaan informasi yang memadai sebagai dasar pengambilan keputusan. Peran manusia, terutama masyarakat pesisir sebagai pengguna dan pengelola sumberdaya alam pesisir dan laut, menjadi sentral dalam proses pengelolaan sumberdaya terumbu karang. Namun, pada kenyataannya, pemangku kepentingan pengelolaan sumberdaya terumbu karang selain memiliki beragam kepentingan terhadap pemanfaatan sumberdaya alam tersebut memiliki kapasitas yang sangat bervariasi. Ada ketidakseimbangan kemampuan dalam pengetahuan secara formal yang memadai di antara pemangku kepentingan. Rendahnya sebagian besar kapasitas pemangku kepentingan sumberdaya terumbu karang, memicu ketidakseimbangan pemanfaatan sumberdaya tersebut. Dengan demikian, pembelajaran yang terus menerus bagi mereka merupakan hal yang sangat diperlukan dalam meningkatkan kapasitas pemangku kepentingan sumberdaya terumbu karang. Namun demikian, tingginya kebutuhan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dan terbatasnya dana yang ada menyebabkan proses pembelajaran yang sangat diperlukan sebagai dasar pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut timpang. Sehubungan dengan itu, maka dirasakan penting untuk menyusun Paket Buku Panduan (Self Learning Material Pack) untuk pembelajaran mandiri pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat (Community-Based Management CBM). Hal ini karena salah satu pendekatan bagi pembelajaran masyarakat yang paling efektif dan menjangkau lokasi terpencil adalah melalui media buku. Media buku dapat membawa pesan jauh lebih banyak dan luas dibandingkan media lainnya. Kegiatan ini bertujuan untuk menyediakan informasi untuk seluruh tingkatan para pemangku kepentingan dengan menyediakan berbagai pilihan. Selain itu, kegiatan pengembangan Buku Panduan ini ditujukan untuk memberikan informasi mengenai berbagai strategi pengelolaan sumberdaya terumbu karang dari sudut pandang vi
masyarakat nelayan, para manajer sumberdaya dan organisasi-organisasi yang bergerak di bidang lingkungan. Materi Paket Buku Panduan merupakan pembelajaran dari pengalamanpengalaman pelaksanaan program-program pengelolaan sumberdaya pesisir dan laut berbasis masyarakat di Indonesia maupun di luar negeri. Paket Buku Panduan terdiri atas 11(sebelas) judul sebagai berikut: (1) Panduan penyusunan Rencana Pengelolaan Terumbu Karang (RPTK) (2) Pengenalan Manfaat dan Fungsi Ekosistem Terumbu Karang dan Ekosistem Terkait, serta Kondisi Terumbu Karang di Indonesia (3) Pembelajaran dari Program Pengelolaan Sumberdaya Alam Laut Berbasis Masyarakat (4) Panduan Pengambilan Data dengan Metode RRA dan PRA. (5) Panduan Penyusunan Peraturan Desa tentang Daerah Perlindungan Laut (6) Panduan Pengorganisasian Masyarakat (7) Panduan Mata Pencaharian Alternatif (8) Panduan Jenis-jenis Penangkapan Ikan Ramah Lingkungan (9) Panduan Monitoring Berbasis Masyarakat (10)Panduan Pembuatan Daerah Perlindungan Laut, dan (11)Panduan Pengelolaan Pondok Informasi (Info Center). Seluruh Paket Buku Panduan tersebut diharapkan dapat memberi manfaat bagi seluruh pihak, terutama masyarakat pesisir, para Terakhir, kami mengucapkan terima kasih kepada ketua dan seluruh anggota Tim Penyusun atas kerja kerasnya sehingga seluruh paket buku panduan dapat diselesaikan dengan baik. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan dalam penyusunan paket buku panduan ini. Jakarta, Nopember 2006 Direktur Jenderal Kelautan, Pesisir, dan Pulau-Pulau Kecil vii
Sekapur Sirih Ucapan terima kasih dan penghargaan disampaikan kepada semua pihak yang telah menyumbangkan pikiran dan tenaga sehingga penyusunan Paket Buku Panduan (Self Learning Material Pack) untuk pembelajaran mandiri pengelolaan terumbu karang berbasis masyarakat (Community-Based Management CBM) dapat diselesaikan dengan baik. Paket Buku Panduan ini dapat diselesaikan karena kerja keras Tim Penyusun dan berkat kontribusi yang diberikan oleh Tim COREMAP II di Jakarta serta Tim COREMAP Daerah dan para fasilitator dan motivator desa di lokasi-lokasi CORMAP II di 7 (tujuh) kabupaten, yaitu Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Buton, Kabupaten Selayar, Kabupaten Wakatobi, Kabupaten Sikka, Kabupaten Raja Ampat, dan Kabupaten Biak. Kontribusi yang sangat berharga berupa dukungan kesekretariatan dan logistik disediakan oleh PT Bina Marina Nusantara.
viii
Daftar Isi KATA PENGANTAR .................................................................................................. iv SAMBUTAN DIRJEN KP3K .................................................................................... vi SEKAPUR SIRIH ....................................................................................................... viii DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 1. Mengapa Perlu Pengelolaan Pusat Informasi ? .............................................. 1 2. Mengapa Perlu Buku Panduan? ........................................................................ 1 3. Buku Panduan untuk Siapa? .............................................................................. 2 4. Bagaimana Menggunakan Buku Panduan? ...................................................... 2 BAB 2. MENGAPA PUSAT INFORMASI .............................................................. 2 1. Pengantar ............................................................................................................... 3 2. Apa Hubungan antara Informasi dan Komunikasi itu ? .............................. 4 3. Upaya Apa saja yang Diperlukan Untuk Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Pusat Informasi. ............................................................................. 5 4. Apa saja yang menjadi Faktor Utama dan Faktor Penentu pada Kegiatan Pusat Informasi ? ................................................................................. 6 5. Apa saja Isi Keempat Unsur Komunikasi serta Variabel Pendukung Unsur tersebut ? ................................................................................................. 6 6. Berikanlah Contoh serta Sebutkanlah Jenis Program -yang dapat diakses oleh Pusat Informasi ? .......................................................................... 8 8. Siapakah Pengguna atau Pemanfaat Pusat Informasi tersebut ? ............. 11 9. Metode Pendekatan dalam Memasyarakatkan Pusat Informasi ............ 12 10. Apa saja yang Menjadi Materi Pokok dan Muatan Materi Informasi pada Pusat Informasi COREMAP ? ............................................................... 13
ix
BAB 3. TAHAPAN PENANGAN INFORMASI ................................................ 15 1. Tolong dijelaskan, apa yang dimaksud dengan Penciptaan Informasi ? .. 15 2. Bagaimanakah Memelihara Saluran Informasi itu ? ..................................... 16 3. Bagaimanakah Cara Memilih dan Mentransmisi Informasi? ..................... 16 4. Bagaimana pula Caranya Menerima Informasi itu ? ................................... 16 5. Bagaimana Cara Menyimpan Informasi ? ...................................................... 17 6. Bagaimana Menggunakan Informasi ? ............................................................. 17 7. Bagaimana Melakukan Penilaian Informasi itu ? ........................................... 17 BAB 4. PUSAT INFORMASI MENDUKUNG BERBAGAI BIDANG FUNGSIONAL ............................................................................................. 19 1. Informasi untuk bidang Produksi .................................................................. 19 2. Informasi untuk bidang Pemasaran ............................................................... 20 3. Informasi untuk bidang Promosi .................................................................... 21 4. Informasi untuk bidang Penjualan ................................................................. 22 5. Informasi untuk bidang Pengadaan/logistik .................................................. 23 6. Informasi untuk bidang Sumberdaya Manusia ............................................ 23 BAB 5. PROSES PENGELOLAAN PUSAT INFORMASI ................................ 25 1. Mengapa perlu Penetapan Tujuan ? ............................................................... 25 2. Apakah yang dimaksud Pentahapan Pencapaian Tujuan ? ........................ 25 3. Bagaimana dan mengapa strategi dirumuskan ? .......................................... 26 4. Apa saja Fungsi Perencanaan ? ....................................................................... 26 5. Apa saja Fungsi Pengorganisasian ? ................................................................ 27 6. Apakah Fungsi Penggerakan Sumberdaya Manusia ? ................................. 27 7. Bagaimana Penyelenggaraan Kegiatan Operasional? ................................. 28 8. Pengawasan sebagai Komponen Proses Manajerial? ................................ 28 9. Penilaian sebagai Komponen Proses Manajerial? ...................................... 29 10. Pentingnya Umpan-balik. .................................................................................. 29
x
BAB 6. PUSAT INFORMASI DAN COREMAP II ............................................. 31 1. Pengantar ............................................................................................................. 31 2. Latar Belakang Keberadaan COREMAP ....................................................... 31 3. Kapan Coremap dimulai ? ................................................................................ 32 4. Apa saja Program Utama COREMAP ? ........................................................ 33 5. Berdasarkan Program Utama di atas, Komponen Proyek apa saja yang dilaksanakan oleh COREMAP II saat ini ? .................................................. 33 6. Apa saja Kegiatan Komponen Penguatan Kelembagaan ? ......................... 34 7. Apa saja Kegiatan dari Komponen Pengelolaan Bersama Berbasis Masyarakat atau CBM ? .................................................................................... 34 8. Apa sajakah Kegiatan Komponen Penyadaran Masyarakat, Pendidikan dan Kemitraan Bahari itu ? ............................................................................... 35 9. Dimana saja Lokasi Coremap II sekarang ini ? ............................................. 35 10. Bagaimana supaya informasi tersebut dapat diperoleh ? .......................... 36 BAB 7. KESIMPULAN .............................................................................................. 37 LAMPIRAN-LAMPIRAN ......................................................................................... 39
xi
BAB
1
Pendahuluan 1. Mengapa Perlu Pengelolaan Pusat Informasi ? Dalam pengelolaan sumber daya laut dan pesisir pemanfaatan teknologi informasi melalui sarana info center sangat dimungkinkan. Data dan informasi untuk berbagai potensi laut dan pesisir tersebut akan dapat dikelola dengan sendirinya apabila semua dapat disajikan melalui pusat pengelolaan informasi ini. Pihak pemangku kepentingan (seperti pebisnis, nelayan, atau masyarakat pengguna lainnya) yang tertarik untuk membangun kegiatan usaha dari sumber daya laut dan pesisir di setiap lokasi dapat mengakses data dan informasi sesuai kebutuhannya. Hal ini karena info center akan dapat melayani kebutuhan dan kepentingan masyarakat pengguna. Di pihak lain, masyarakat pesisir yang sudah sejak lama tinggal dan membangun kehidupannya dapat diajak bekerjasama untuk membangun usaha-usaha yang relevan dengan potensi sumber daya laut dan pesisir.
2. Mengapa Perlu Buku Panduan? Tujuan penyusunan dan konsep pembuatan paket panduan pembelajaran mandiri (self learning material pack) mengenai Pengelolaan Pusat Informasi atau Information Center ini adalah: a. Menyediakan konsep buku panduan (handbook) pembelajaran mandiri masyarakat untuk Pengelolaan Pusat Informasi atau Information Center ; b. Membuat buku panduan (handbook) sebagai bahan pembelajaran mandiri masyarakat tentang Pengelolaan 1
Pusat Informasi atau Information Center yang mudah dipelajari dan dipahami oleh berbagai lapisan masyarakat, khususnya masyarakat di lokasi COREMAP; c. Memberikan materi sebagai bekal pengetahuan dan informasi yang benar tentang pentingnya Pengelolaan Pusat Informasi atau Information Center; Sasaran yang diinginkan dari penyusunan konsep pembuatan paket panduan pembelajaran mandiri (self learning material pack) mengenai pengelolaan Pusat Informasi atau Information Center.
3. Buku Panduan untuk Siapa? Target utama Seri Buku Pembelajaran Mandiri adalah para Fasilitator COREMAP II yang berada di tingkat kabupaten dan desa, yang kebanyakan adalah lulusan perguruan tinggi (Diploma 3) dan para Motivator Desa yang berasal dari desa-desa lokasi, yang kebanyakan lulusan SMP dan SMA. Motivator Desa merupakan kader pengelola terumbu karang di desa-desa di 7 (tujuh) Kabupaten COREMAP II di Indonesia Timur.
4. Bagaimana Menggunakan Buku Panduan?
2
BAB
2
Mengapa Pusat Informasi 1. Pengantar Sumber daya laut dan pesisir merupakan bagian terbesar dari potensi sumber daya alam kita, yang belum dikelola dan dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan rakyat. Kerugian bangsa Indonesia yang berasal dari pengambilan hasil-hasil laut secara ilegal telah berlangsung lama baik oleh masyarakat sendiri yang kurang bertanggung jawab maupun bangsa lain yang mencoba mengambil dengan cara dan teknologi yang maju, cukup besar. Pengambilan secara illegal ini juga menunjukkan betapa lemahnya pemerintah Indonesia dalam hal pengawasan laut dan pesisir sehingga begitu mudahnya pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dapat memanfaatkannya. Diperkirakan bahwa sumber daya laut dan pesisir kita memiliki potensi yang sangat besar. Bahkan bila dapat dikelola secara profesional selain mampu memberikan kesejahteraan bagi masyarakat banyak, yang tidak kalah penting adalah hanya dengan mengelola sumber daya laut dan pesisir dapat menghasilkan devisa untuk dapat membayar utang Indonesia. Dengan demikian sumber daya laut dan pesisir mempunyai peran yang strategis di masa depan. Dalam hal pemanfaatan secara optimall potensi sumber daya laut dan pesisir, sudah saatnya semua pemangku kepentingan atau stakeholder mem-berikan perhatian yang serius dengan membuat langkah-langkah yang strategis pula. Langkahlangkah yang strategis ini tentu saja memerlukan pandangan yang holistic, menyeluruh dan sistematis, bahkan yang sangat penting lagi adalah peran teknologi informasi. Dengan 3
demikian maka muatan panduan pusat informasi ini secara sederhana mencakup hal-hal sebagai berikut ini : • Pengetahuan tentang data dan informasi; dasar pengelolaan pengetahuan dan dasar-dasar penelitian dan pengembangan sehingga data dan informasi dapat dikelola secara profesional. • Pengetahuan ketrampilan tentu saja akan memuat berbagai data dan informasi yang up to date dibutuhkan oleh stakeholder dan pengguna dari kalangan pebisnis maupun masyarakat umum. Untuk menyusun data dan informasi ini diperlukan ketajaman analisis dan penguasaan masalah. Artinya Sumberdaya Manusia (selanjutnya disingkat dengan SDM) pengelola harus berpikir luas dengan jangkauan ke depan. • Pengetahuan yang tidak kalah pentingnya adalah ketrampilan dalam mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi secara simulatif dan peragaan. Apalagi didukung dengan kemahiran untuk mengoperasikan komputer dengan program aplikasinya.
2. Apa Hubungan antara Informasi dan Komunikasi itu ? Keberhasilan upaya Coremap tentulah tidak terlepas dari keberhasilan kegiatan Informasi dan komunikasi. Sejatinya dalam pelaksanaan proyek Coremap II sejak tahun 2004, informasi tentang apa yang sudah dilaksanakan oleh Proyek Coremap I dan keberhasilannya perlu disebarluaskan kepada masyarakat luas mulai dari tingkat desa, kabupaten/ kota sampai ke propinsi dan tingkat nasional bahkan termasuk dunia internasional, agar dapat menjadi perhatian bagi seluruh pemangku kepentingan. Penyebarluasan informasi tentang keberhasilan Coremap II kepada masyarakat luas adalah tugas Informasi dan komunikasi juga. Dalam pada itu, dengan berakhirnya Proyek Coremap II nanti, kegiatan Informasi dan komunikasi masih perlu dilanjutkan oleh dinas / instansi dan masyarakat se tempat untuk menjaga agar hasil-hasil yang sudah dicapai oleh Coremap II tidak menyurut, melainkan terus berkembang. 4
Karena tujuan utama Informasi dan komunikasi adalah untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan, perlindungan dan pengelolaan terumbu karang beserta ekosistemnya, baik di tingkat nasional maupun daerah. Informasi dan komunikasi sendiri mempunyai makna “ kegiatan yang dilaksanakan secara intensif melalui penyebaran informasi, melaui proses pembelajaran masyarakat atau melalui pendidikan (baik formal maupun non-formal) untuk meningkatkan kepedulian dan kesadaran masyarakat khususnya yang berkaitan dengan perlindungan dan pengelolaan terumbu karang beserta ekosistemnya, dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat pesisir dan sekitarnya. Dengan demikian maka keberadaan Informasi dan komunikasi adalah merupakan salah satu wahana untuk mendukung sebagian tujuan Coremap II antara lain (1). Meningkatkan upaya perlindungan dan pengelolaan sumber-daya kelautan yang berkelanjutan, dan (2). Meningkatkan serta mengembangan kesejahteraan masyarakat pesisir.
3. Upaya Apa saja yang Diperlukan Untuk Meningkatkan Kinerja Pengelolaan Pusat Informasi. Untuk meningkatkan kinerja Pengelola Pusat Informasi, termasuk dalam pelaksanaan penyebarluasan informasi tentang keberhasilan upaya Coremap II, maka personil Coremap II baik di tingkat Pusat maupun sampai ke desa lokasi, perlu mendapatkan tambahan pengetahuan, perubahan sikap dan peningkatan ketrampilan, khususnya dalam pengelolaan kegiatan Pusat Informasi, termasuk di dalamnya perencanaan dan pelaksanaan, serta evaluasi terhadap pengaruh dan dampak Informasi terhadap proyek-proyek Coremap II. Sehingga manakala proyek ini berakhir mereka yang akan mengambil alih kegiatan Informasi, baik dari kalangan dinas dan instansi pemerintah maupun kalangan masyarakat atau LSM.
5
4. Apa saja yang menjadi Faktor Utama dan Faktor Penentu pada Kegiatan Pusat Informasi ? Faktor utama dan faktor “penentu” dalam kegiatan Informasi adalah komunikasi, karena di dalam komunikasi terdapat 4 (empat) unsur yaitu : (1). Sumber informasi atau communicator; (2). Unsur Pesan yang disampaikan atau communiqae; (3). Saluran atau channel berupa media; dan (4). Unsur Sasaran yaitu Penerima atau communicant. Kegiatan Pusat Informasi itu akan sangat efektif apabila ada kesesuaian di antara ke empat unsur komunikasi tersebut.
5. Apa saja Isi Keempat Unsur Komunikasi serta Variabel Pendukung Unsur tersebut ? Karena komunikasi merupakan faktor utama dan faktor “penentu” dalam Pengelolaan Pusat Informasi, maka selanjutnya untuk memperjelas pemahaman tentang unsur komunikasi dapatlah dibuat aplikasinya seperti yang terdapat dalam matrik berikut ini :
6
No
Unsur Komunikasi
1
Sumber (Communicator)
1. 2. 3. 4.
2
Pesan(Communiqae)
1. Memperkuat kapasitas kelembagaan dalam rangka perlindungan & pengelolaan Sumberdaya Kelautan (khususnya terumbu karang dan ekosistemnya) secara berkelanjutan. 2. Meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat pesisir dan sekitarnya, 3. Pesan-pesan Umum dapat dinyatakan sbb: • Peringatan tentang dapat habisnya ikan serta perlunya mata pencaharian alternatif; • Perlunya konservasi dan pengelolaan Sumber-daya Kelautan (SDL); • Teknik-teknik pengelolaan SDL; • Pentingnya peranan stakeholders sebagai pengelola dan pemanfaat sumberdaya sehari-hari, dll
3
Saluran berupa Media (Channel)
1. Strategi komunikasi Coremap II menggunakan model Komunikasi Transformasional, yang merupakan kombinasi dari : • Kampanye Konvensional; • Komunikasi Pendukung Pembangunan • Pemasaran Sosial (Social Marketing) • Mobilisasi Sosial (Social Mobilization)
Variabel Pengelola Coremap Tingkat Pusat Pengelola Coremap Tingkat Propinsi yaitu RCU Pengelola Coremap Tingkat Kabupaten/Kota/Desa Dan Pemerintah Daerah setempat
2. Jenis-jenisnya : • Pertemuan informal (Obrolan, Dakwah, dll) • Petemuan formal (Diskusi, seminar, workshop) • Media Promosi (Kalender, T-shist, Topi, buku,dll) • Media Cetak (folder, brosur, poster, selebaran) • Media Massa Cetak (koran,tabloid, majalah, dll) • Media Massa TV (Berita, iklan layanan masy,dll) • Media Massa Radio (berita, radio spot, radio kom) • Internet dapat berupa homepage • Film (layar lebar, iklan, VCD, sinetron, dll) • Media Luar-ruang (billboard,spanduk, umbul2,dll) • Mobilisasi Sosial (Pesta rakyat :pantun berkait,dll; pertunjukan musik/dangdut, jambore, aksi sosial, Pesta laut, pameran, lomba/kompetisi, dll) • Pondok Informasi (sebagai pusat penyiaran radio komunitas,dll) 4
Penerima / Sasaran (Communicant)
Yang menjadi sasaran atau penerima pesan Coremap II ini adalah : • Masyarakat Umum • Masyarakat Nelayan atau Masyarakat Pesisir • Masyarakat Akademis (Universitas, SMTA,SMTP,SD) • Aparatur Pemerintah (Pusat sampai daerah/desa) • Para Hobiests/Penyelam/Peneliti, dll • Kaum PerempuanØ Kelompok Generasi Muda • Organisasi Masyarakat termasuk LSM • Organisasi PolitikØ Kelompok Pengusaha & Pedagang Ikan • Para Tokoh masyarakat (pemuka agama, pemuka adat dan lainnya) • Stakeholder lainnya (langsung atau tidak langsung)
7
6. Berikanlah Contoh serta Sebutkanlah Jenis Program -yang Dapat diakses oleh Pusat Informasi ? Untuk mengimplementasikan kegiatan Informasi Coremap maka jenis-jenis program media dari Pusat Informasi yang dapat dilaksanakan antara lain adalah : 1). Program TV seperti kegiatan Debat di TV tentang masalah konservasi terumbu karang, dll; Sinetron yang berkaitan dengan kehidupan pesisir, berita – berita dan dialog interkatif dengan pemirsa, dll; 2). Radio Komunitas yaitu radio yang dilaksanakan dan dikelola oleh kelompok masyarakat pesisir / desa, melalui program radio yang dirancang oleh, dari dan untuk masyarakat pesisir secara terencana, seperti siaran bersih desa, interview dengan tokoh masyarakat, beritaberita tentang kegiatan masyarakat pesisir dalam kegiatan sehari-hari, khususnya perlindungan terumbu karang dan lingkungannya. 3). Media Cetak, seperti surat kabar harian, mingguan, bulletin, koran dinding, artikel-artikel tentang SDL, Cerita bersambung, berita-berita Coremap II, dll.; 4). Media Promosi, seperti pengadaan dan distribusi gantungan kunci, stikers, Kaos T-Shirt, Topi, Kalender, Vandel atau Cinderamata, dan lainnya; 5). Buku-buku, dapat diterbitkan baik berupa buku cerita, komik, bacaan pop ringan, buku perkenalan mengenai alat tangkap ikan, buku tentang
8
bermacam-macam jenis ikan, atau buku pelajaran muatan lokal untuk SD, SMTP atau SMTA yang berkaitan dengan terumbua karang dan ekosistemnya, dll. 6). Media Luas Ruang, dapat berupa, spanduk, billboard, banner, baliho, poster, atau cetakan gambar yang berisikan informasi tentang isu-isu yang berkaitan dengan kelestarian SDL; 7). Mobilisasi sosial, kegiatan ini berupa kompetisi antar pelajar dan masyarakat tentang Pelestarian SDL, Jambore dan Duta karang, Wayang (kulit atau orang), cross-visit, magang, tangkas terampil bagi tingkat SMTP dan SMTA, dan lain-lain; 8). Pondok Informasi; yang merupakan wadah atau pusat informasi atau pusat kegiatan masyarakat di lokasi Coremap II, dan sekaligus dapat dijadikan pusat operasi siaran radio komunitas. 7. Sebutkanlah Kegiatan-kegiatan serta Materi apa saja yang berkaitan dengan Informasi ? Agar usaha memasyarakatkan isu-isu Coremap II ini merata dan simultan maka perlu diatur secara bertingkat mulai dari tingkat Pusat, Propinsi maupun Kabupaten dan Desa. Untuk jelasnya dapat dilihat dalam matrik berikut ini:
9
Daftar Kegiatan dan Materi Informasi & Komunikasi Coremap II
$ ' ( ) + -
!" # ! " # % #& & " * , . 0 1 2 3
$ ' ( ) + -
$ ' ( ) + -
$ '
#
#
"
/
4
*
& 56
0
% # & 57
" #
6
% "
4 2 0 1 % "0 8 # ## & . 7 . " % # * 9 2 & 0 , 0 2 "& 6 # " " :; < #% 1 % # 9 1 % % 8 : ;& 0
< #%
10
Khusus untuk program operasional Radio Komunitas, publik sasarannya adalah terutama Masyarakat Pesisir, Kaum Muda, Kaum Perempuan dan Profesi Lain (seperti PNS, Pedagang & Pengusaha Ikan, Politikus, Guru, Dosen, Mahasiswa dan Pelajar, Tokoh dan Pemuka Masyarakat (Agama dan Adat, dll). Programnya lebih merupakan Edukasi Masyarakat, Hiburan bagi masyarakat serta Persuasi, dengan berperan sebagai wahana penyebaran informasi dan internalisasi Coremap II, wahana Komunikasi aspirasi Komunitas, wahana penggalangan pemihakan komunitas, serta wahana pemantapan proses penyuluhan Coremap II. Pengadaan peralatan Radio Komunitas ini adalah di setiap desa lokasi Coremap II dengan memanfaatkan Pondok Informasi yang sudah didirikan di setiap desa tersebut.
8. Siapakah Pengguna atau Pemanfaat Pusat Informasi tersebut ? Yang menjadi subyek Pusat Informasi adalah masyarakat dari seluruh lapisan, yang dapat dikelompokan sebagai berikut : · Nelayan; · Pembudidaya ikan; · Pengolah ikan; · Pedagang ikan; Pengusaha Perikanan; · Generasi Muda; · Perempuan; · Tokoh adat dan Masyarakat; · Tokoh dan Pemuka Agama; · Aparatur Pemerintahan; · Pelajar dan Mahasiswa · Kelompok Hobist; · Dan kelompok lainnya yang berkaitan langsung atau tidak, dengan perikanan.
11
9. Metode Pendekatan dalam Memasyarakatkan Pusat Informasi Bagi para Pengelola Pusat Indormasi, dapat melakukan peran melalui berbagai pendekatan seperti di bawah ini. 1). Persuasif Bahwa Pengelola Pusat Informasi Coremap dalam melaksanakan tugasnya harus mampu meyakinkan khalayak pengguna informasi, sehingga mereka merasa tertarik terhadap hal-hal yang disampaikan. 2).Edukatif Bahwa Pengelola Pusat Informasi Coremap harus bersikap dan berprilaku sebagai pendidik yang dengan penuh kesabaran dan ketekunan membimbing masyarakat 3).Komunikatif Bahwa Pengelola Pusat Informasi Coremap harus mampu berkomunikasi dan menciptakan iklim serta susasan sedemikian rupa sehingga tercipta suatu pembicaraan atau komunikasi yang bersifat akrab, terbuka dan timbal balik 4).Akomodatif Bahwa dengan diajukannya permasalahan-permasalahan di bidang kelautan dan ekosistemnya oleh masyarakat, Pengelola Pusat Informasi Coremap harus mampu mengakomodasikan, menampung dan memberikan jalan pemecahannya dengan sikap dan bahasa yang mudah dimengerti dan dipahami oleh khalayak yang disuluh. 5).Fasilitatif Bahwa Pengelola Pusat Informasi Coremap harus mampu memanfaatkan jejaring kerja penyuluhan untuk menghubungkan antara khalayak yang disuluh dengan pihak lain seperti sumber teknologi, sumber permodalan, sumber informasi, akses pasar dan lain-lai. 12
10.Apa saja yang Menjadi Materi Pokok dan Muatan Materi Informasi pada Pusat Informasi COREMAP ? Aspek materi dan muatan Pusat Informasi Coremap akan berhasil dilaksanakan adalah tergantung dari partisipasi aktif dan tanggungjawab bersama dari berbagai kelompok masyarakat serta masyarakat yang ada di lokasi Coremap ini, yaitu mulai dari Aparatur Pemerintah Pusat sampai ke tingkat Desa, Lembaga-lembaga Agama (termasuk Pemuka / Tokoh Agama), Lembaga Adat (termasuk Pemuka dan Tokoh Adat), NGO / LSM, LPSTK / Pokmas, Nelayan, Pembudidaya, Pengolah, Pedagang, Pengusaha, dan lainnya. Materi dan muatannya tersebut adalah seperti yang termuat dalam matrik di bawah ini :
# %
!
6
:4
0
# #
0
= 9
"
! . 0/
/ / / / $/ '/ (/ )/ +/ -/ / / / /
% & 2 & % & % 0 6 54 # " & , % & 6 6 % 0 4 # % 0 % # % 0
2
% 0 % 0
1 0 &
$/ 2 *
" #5 #5 & "
% 0
% 1
4 0
%
" # # 9 ! #
%
! %
0
% %
/ / /
4
% /
13
>
% 5
5
&
Lanjutan ............. $ %
&
% % # # % %0 ! &
%0
/ / / / $/
% %
5
% 5 %
&
5
% %# % %0
# @ ! &
% & %
*
%
% > >
?
& &
A
%
A
% !
7A %
% &
%0 %
/
$ ( ) %0
'
6
%
/ / / /
# 7A5 %
#
0
! %
/ / /
# /
%
0 %
%0 7 %0 4
4 4 4
6 :
/
& %#
A %
%
%
&
%
& %0 4 &
# /
% +
%0 % . !0
% & 0
# % 6
>> &
# =
/ /
% 2 7
5 #
5
Materi dan muatan Pusat Informasi Coremap tersebut di atas adalah merupakan bahan yang dapat digunakan sesuai dengan situasi dan kondisi di lingkungan masyarakat dan atau lokasi Coremap II berada.
14
BAB
3
Tahapan Penanganan Informasi Peranan informasi dalam pengelolaan Pusat maupun Kelembagaan atau organisasi di dalam lingkungan masyarakat pesisir khususnya, adalah sebagai suatu hasil “ sebab dan akibat “ yang saling mempengaruh satu sama lainnya. Mengapa ? Karena semakin hari masyarakat semakin maju. Ini sebagai dampak dan pengaruh dari faktor pendidikan, demokratisasi, pembangunan ekonomi, media elektronik dan multi media lainnya yang semakin mendunia. Akibatnya, semua komponen masyarakat berupaya untuk menciptakan dan memecahkan berbagai permasalahan seirama dengan maju pesatnya teknologi informasi, apakah itu perangkat-keras (seperti TV, Radio, Telepon dan HP yang semakin modern mudah diperolehnya), maupun perangkat-lunaknya seperti perobahan dan pengembangan sistem informasi itu sendiri yang mudah gampang di operasikan. Secara ringkas, bahwa perkembangan tersebut ditempuh melalui 8 (delapan) tahapan dalam menangani informasi, yaitu : Penciptaan informasi, Pemeliharaan saluran Informasi, Menyeleksi dan Transmisi Informasi, Penerimaan Informasi, Penyimpanan Informasi, Penggunaan Informasi, dan Umpan Balik.
1. Tolong dijelaskan, apa yang dimaksud dengan Penciptaan Informasi ? Untuk menciptakan informasi dimulai dari melakukan identifikasi dan menggali sumber-sumber yang tepat dan layak. Informasi yang diperoleh dari berbagai sumber tersebut tentu bermacam-macam variasinya. Dan peranan Pusat Informasilah untuk mengolah data dari sumber tersebut 15
sehingga terciptalah informasi yang sesuai dengan kebutuhan. Data-data tersebut diperoleh antara lain melalui penelitian, percobaan atau experimen (di laboratorium atau dari lapangan) dan dapat pula diperoleh melalui penyebaran kuesioner, wawancara dan lainnya.
2. Bagaimanakah Memelihara Saluran Informasi itu ? Sebagai akibat terjadinya “perkawinan” antara teknologi komunikasi dan teknologi informasi di era global ini, melahirkan begitu banyak sarana untuk melakukan hubungan interakasi antar pengguna, yang akhirnya melahirkan berbagai saluran informasi yang disebut dengan saluran informasi multimedia. Saluran tersebut sering dinamakan : 1). saluran melalui lisan, 2). saluran melalui tulisan, 3). Melalui seperangkat komputer, 4) Melalui saluran telepon, 5). Hand-phone, 6). Melalui fax, atau melalui 7). surat elektronik.
3. Bagaimanakah Cara Memilih dan Mentransmisi Informasi? Pusat Informasi harus mampu memilih atau menyeleksi semua informasi yang masuk, terutama yang terdapat dalam organisasi seperti Coremap ini. Misalnya informasi mengenai kegiatan di sektor pemasaran hasil tangkapan, berbeda informasinya untuk kepentingan pembinaan dan peningkatan kualitas produksi. Dengan memilih berbagai informasi tadi, tentunya berkaitan erat pula dengan pemilihan alat transmisi informasi yang lebih tepat.
4. Bagaimana pula Caranya Menerima Informasi itu ? Peranan Pusat informasi tentunya adalah juga sebagai pusat data. Oleh karena itu seluruh informasi yang berkaitan dengan sumberdaya kelautan sejati nya memiliki data induk. Dengan demikian pengguna dapat memilih dan memilah informasi mana yang relevan atau yang sesuai dengan tujuan, 16
tugas dan fungsinya masing-masing. Jadi pusat informasi menciptakan data induk atau data base, menyimpan dan memeliharanya untuk kepentingan masyarakat pengguna.
5. Bagaimana Cara Menyimpan Informasi ? Semua informasi tadi oleh Pusat Informasi harus disimpan secara rapi, kendati belum dipergunakan pada saat itu, akan tetapi di suatu saat nanti tentu akan sangat bermanfaat. Biasanya penyimpanan informasi ini dapat mempergunakan sisitem kartu (seperti di perpustakaan), tape, hard disk, floppy disk, flash disk, cd, micro film atau lainnya, sesuai dengan perkembangan dan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
6. Bagaimana Menggunakan Informasi ? Di era informasi, bahwasanya informasi sudah merupakan kebutuhan dan sudah merambah keseluruh segi kehidupan dan penghidupan masyarakat, apakah itu masyarakat pedesaan apalagi di kalangan masyarakat perkotaan. Sementara penggunanya, tidak hanya oleh individu atau perorangan, juga oleh kelompok atau organisasi maupun institusi yang ada di lingkungan masyarakat. Teristimewa lagi penggunaan informasi itu yang berada di lingkungan kelautan dan lingkungannya.
7. Bagaimana Melakukan Penilaian Informasi itu ? Semua informasi yang ada di pusat informasi itu perlu dan penting. Sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan atau stakeholders bahwa informasii itu mempunyai kesesuaian antara kebutuhan dengan proses pengambilan keputusan terhadap masalah yang dihadapi. Artinya informasi itu memberikan kontribusi yang nyata dan jelas dalam memperlancar 17
jalannya pengelolaan suatu institusi. Dan untuk itu diperlukanlah standar penilaian terhadap informasi itu, seperti keabsahan dan ketepatan informasi yang diterima, sesuaikah informasi yang dibutuhkan tersebut, apakah informasi itu dapat mendukung untuk pengambilan keputusan manajemen atau adakah kaitan antara informasi yang dibutuhkan tersebut dengan informasi lainnya.
18
BAB
4
Pusat Informasi Mendukung Berbagai Bidang Fungsional Banyak jenis informasi yang berada di sekeliling kehidupan kita, yang mendukung berbagai kegiatan secara fungsional seperti bidang produksi, pemasaran, promosi, bidang penjualan, di samping bidang-bidang sumberdaya manusia, keuangan dan akuntansi, penelitian dan pengembangan. Agar supaya bidangbidang tersebut dapat berjalan secara berhasil-guna dan berdaya-guna dengan produktivits yang tinggi. Dan disinilah peran Pusat Informasi sebagai pusat data base, untuk mengumpulkan, menganalisis dan menyimpan berbagai jenis informasi yang dibutuhkan oleh berbagai bidang tersebut.
1. Informasi untuk bidang Produksi Informasi apa saja yang dapat mendukung bidang Produksi ? Pusat informasi akan sangat berarti bagi pemangkukepentingan atau stakeholders manakala dapat menghasilkan produk (baik berupa barang atau jasa) yang diminati dan disenangi oleh pengguna, pelanggan atau anggota masyarakat dalam rangka memuaskan kebutuhan (baik kebutuhan fisik maupun nonfisik) yang sering disebutkan untuk memenuhi kebutuhan primer dan sekunder. Secara umum anggota masyarakat akan memberikan perhatian dan meminati suatu produk dengan mempertimbangkan berbagai faktor seperti faktor kualitas atau mutu, harga, sistem pembayaran, jaminan pesanan, jaminan produsen, keunggulan dalam persaingan ( sering disebut dengan istilah keunggulan komparatif), dan pelayanan purna jual. Tentunya mutu suatu produk tergantung juga dari kualitas bahan mentah atau bahan
19
baku yang tersedia serta sumber daya manusia sebagai pengolah dan pengelola produk tersebut. Agar fungsi bidang produksi tersebut berjalan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang diharapkan, sangat dibutuhkan dan diperlukan berbagai informasi seperti yang disebutkan di atas. Masih perlu tambahan informasi yaitu mengenai peraturan perundang-undangan yang berlaku, tingkat pendidikan masyarakat yang menjadi pelanggan atau anggota, tingkat penghasilan, dan perkembangan teknologi serta teknologi informasi yang dapat dipergunakan sesuai dengan kemajuan lingkungan.
2. Informasi untuk bidang Pemasaran Dan Informasi apa saja yang dibutuhkan untuk mendukung bidang pemasaran ? Dalam rangka meningkatkan pekembangan dan pertumbuhan suatu usaha sehingga memperoleh keuntungan yang wajar, maka fungsi pemasaran sangat menentukan. Dilain pihak diiperlukan 1). kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pasar secara tepat; Sementara pasar itu sangat dinamis atau bergerak dan tidak statis, hal ini sebagai dampak dari (a). Tingkat kesejahteraan masyarakat sekitar, (b). Tingkat pendidikan warga masyarakat, (c). tersedianya berbagaia jenis produk yang sesuai kebutuhan masyarakat, (d). Adanya produk-produk yang lagi “trendy” dan sebagainya. 2). Kemampuan mengembangkan kegiatan pemasaran; apakah (a). Pasar sudah dikuasai, (b). Apakah minat konsumen atau anggota masyarakat terpuaskan karena sesuai dengan kebutuhannya, (c). apakah usaha memperluas pangsa pasar berhasilkah ? (d). apakah ada segmen pasar yang baru, yang dapat direbut, dan sebagainya. 3). Fungsi pemasaran itu akan berjalan dengan efektif dan efisien apabila dilakukan secara bersama-sama atau koordinatif antar seluruh bidang yang ada di lingkungan lembaga tersebut. Artinya tidak berjalan sendiri-sendiri tetapi secara total dan 20
kerjasama antara seluruh komponen yang ada. 4). Fungsi pemasaran akan berhasil apabila warga, pelanggan atau konsumen merasa puas, yang akhirnya mereka dapat menjadi pelanggan tetap. Tentunya kepuasan tersebut adalah sebagai hasil pertimbangan konsumen terhadap mutu, ukuran, bentuk, desain, berat, warna kemasan, harga yang wajar, menarik dan ketersediaan produk, persyaratan pembayaran dan lainnya. 5). Jelasnya sasaran yang ingin dicapai oleh lembaga tersebut, yang sampai ke tingkat terbawah dapat menterjemahkannya secara teknis dan terukur. Kelima unsur tersebut membutuhkan berbagai jenis informasi untuk mendukung keberhasilan bidang pemasaran, yang merupakan salah satu peranan penting dari Pusat Informasi.
3. Informasi untuk bidang Promosi Mengapa bidang promosi ini dianggap perlu dan membutuhkan informasi ? Efektif tidaknya fungsi pemasaran tidak terlepas dari usaha bidang promosi dalam mengolah berbagai jenis informasi yang sesuai, sehingga menumbuhkan minat, niat atau hasrat para warga atau konsumen untuk membeli atau memiliki produk yang ditawarkan. Pada intinya, bahwa praktek promosi tidak terlepas dari program periklanan, dimana program tersebut merupakan kegiatan komunikasi. (catatan: untuk jelasnya dapat dibaca pada bagian informasi dan komunikasi). Oleh karena itu, program periklanan mempunyai berbagai sasaran yang harus di capai antara lain 1). Memberikan informasi yang lengkap kepada pengguna atau calon konsumen yang dihasilkan; 2). Mengingatkan pengguna, bahwa produk tersebut dihasilkan oleh lembaga tersebut; 3). Mencoba mengubah sikap pengguna atau konsumen atas produk lain yang selama ini dipergunakan nya; 4). Usaha mempengaruhi sikap pengguna atau konsumen sehingga berhasrat untuk membeli, memiliki serta memanfaatkan produk 21
dimaksud; 5). Memupuk dan menumbuhkan kemauan, niat dan keinginan untuk membeli, memiliki dan memanfaatkan produk tersebut sehingga bersedia mengeluarkan biaya untuk itu. Semua kegiatan, sasaran maupun tujuan yang telah di rancang di dalam usaha promosi, memerlukan dukungan informasi dari berbagai obyek dan subyek seperti yang disebutkan di atas.
4. Informasi untuk bidang Penjualan Mengapa informasi perlu untuk mendukung kegiatan bidang penjualan ? Sebenarnya sebagai indikator keberhasilan kegiatan bidang pemasaran dan promosi adalah apabila pengguna atau konsumen memberikan respon dan bersedia membeli dan mengeluarkan uangnya untuk memiliki produk tersebut sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Dan di era sekarang ini, yang menjadi ujung tombak penjualan disediakannya tenaga penjual yang lazim disebut dengan Wiraniaga. Dan Tenaga ini sangat penting karena : 1). berperan sebagai sumber informasi tentang produk yang akan dipasarkan; 2). Mereka juga mengetahui secara pasti informasi tentang potensi penjualan; 3). Mereka juga memiliki berbagai informasi tentang profil pembeli dan calon pembeli atau pengguna; 4). Mereka juga dapat memberikan informasi tentang harga jual produk apabila ada perubahan harga; dan 5). Mereka juga banyak mengetahui informasi tentang kebijakan dan tindakan dari para pesaing. Jadi dengan dengan demikian Wiraniaga adalah sumber informasi sebagai tindak lanjut dari kegiatan pemasaran dan promosi.
22
5. Informasi untuk bidang Pengadaan/logistik Mengapa pula bidang pengadaan ini memerlukan informasi ? Kegiatan bidang pengadaan atau dikenal pula dengan logistik adalah kegiatan pengadaan berupa bahan, barang, alat dan sarana yang diperlukan dan dimanfaatkan oleh suatu institusi dalam rangka menunjang pencapaian tujuan dan sasaran yang diharapkan. Misalnya pengadaan mesin perahu nelayan; perlu informasi mengenai merek dan type mesinnya, berbahan bakar apa, berapa kekuatannya (PK ?) dan lainnya. Juga mengenai jenis dan kualitas perahu, terdiri dari bahan baku apa (kayu, fiberglass atau lainnya), dan sebagainya. Kesemua komponen tersebut memerlukan informasi yang jelas, lengkap dan akurat serta aktual.
6. Informasi untuk bidang Sumberdaya Manusia Bagaiman bidang ini menjadi penting juga ? Tolok ukur keberhasilan suatu institusi atau lembaga maupun organisasi tergantung dari sumberdaya manusia yang menjadi pusat kehidupan organisasi dan yang menjadi motor penggerak roda organisasi tersebut. Ada beberapa hal yang terkait dengan informasi dalam bidang SDM ini yaitu 1). Sistem informasi SDM, ini terkait dengan adanya uraian jabatan, analisis pekerjaan, uraian pekerjaan dan standar unjuk jerja atau performace yang digunakan; 2). Perencanaan Ketenagakerjaan; ini juga terkait dengan: antara permintaan dan penawaran tenaga kerja yang diperlukan dalam organisasi tersebut; 3). Masalah Rektuitmen atau Penerimaan. 4). Proses Seleksi; seperti butir 2 di atas keberhasilan rekruitmen itu diperoleh apabila pendaftar melebihi target yang di-butuhkan. Untuk itu perlu upaya seleksi guna memperoleh kualitas yang optimal dari SDM tersebut. 5). Orientasi dan Penempatan; Inti dari orientasi adalah proses sosialisasi yang terencana yang dilakukan oleh organisasi. Terutama sosialisasi yang menyangkut 23
struktur organisasi, SDM yang ada, program kegiatan dan aktivitas yang spesifik lainnya. 6). Perencanaan dan Pengembangan Karier; untuk meraih kemajuan dalam jenjang karier, SDM yang bersangkutan perlu menampilkan kinerja yang optimal dan memuaskan; 7). Pendidikan dan Pelatihan; karena perkembangan kondisi dan situasi yang terus bergerak maju, maka otomatis dibutuhkan pemutakhiran pengetahun dan ketrampilan SDM yang bersangkutan; 8). Penilaian Kinerja; Penilaian ini diperlukan untuk meningkat dan mengembangkan kinerja di masa mendatang, dapat melalui pembinaan, bimbingan dan nasehat. Karenanya maka penilaian kinerja ini dengan kriteria yang jelas, obyektif, baku, terbuka dan mudah digunakan. Nah, semua kegiatan dari komponen tersebut memerlukan dukungan dari berbagai jenis informasi yang tentunya tersebar dimana-mana. Inilah tugas dari Pusat Informasi untuk mengkoleksinya lebih lanjut.
24
BAB
5
Proses Pengelolaan Pusat Informasi Di dalam pengelolaan suatu institusi seperti Pusat Informasi atau institusi apapun, pasti akan terlibat dalam proses manajerial yang pada dasarnya akan meliputi 1). Penentuan Tujuan; 2). Perumusan Strategi; 3). Perencanaan; 4). Penentuan Program; 5). Pengorganisasian; 6). Pengggerakan SDM; 7). Pemantauan Kegiatan Operasional; 8). Pengawasan; 9). Penilaian, dan 10). Penggunaan sistem umpan-balik. Semua pentahapan tersebut pasti memerlukan berbagai jenis informasi.
1. Mengapa perlu Penetapan Tujuan ? Puncak dari kegiatan Organisasi sekaligus sebagai tolok ukur keberhasilan nya adalah tujuan akhir suatu organisasi. Ada 4 (empat) cirinya; 1). Waktunya berjangka panjang atau jauh ke depan; 2). Tujuan merupakan keadaan ideal yang yang nantinya akan terwujud; 3). Biasanya tujuan di “bahasa”kan secara kualitatif; 4). Sifatnya lebih bersifat abstrak. Jadi Informasi yang dibutuhkan untuk merumuskan tujuan adalah informasi dasar yang bersifat internal, seperti; produk apa yang dihasilkan oleh organisasi (barang atau jasa), dikaitkan dengan ketersediaan sarana, prasarana, dana dan SDM. Sementara informasi dasar yang eksternal, menyangkut masalah kebijakan global, seperti informasi perpolitikan, informasi ketertiban dan keamanan, informasi tentang kondisi Ekonomi, informasi tentang keadaan sosial budaya serta informasi tentang perkembangan IPTEK.
2. Apakah yang dimaksud Pentahapan Pencapaian Tujuan ? Agar proses pencapaian tujuan akhir itu lebih terjamin, maka diperlukan pentahapan perbagian atau perkomponen, yang ini 25
biasanya disebut dengan sasaran antara atau tujuan antara. Dan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut perlu didukung dengan informasi seperti yang disebutkan pada butir satu di atas.
3. Bagaimana dan mengapa strategi dirumuskan ? Kesemua usaha untuk terwujudnya pencapaian tujuan diperlukan juga suatu strategi yang jelas. Dan salah satu yang dapat dipergunakan dalam menyusun strategi adalah dengan menggunakan teknik SWOT yaitu Strengths, Weaknesses, Opportunities, dan Threats atau dalam istilah Indonesia populer disebut dengan Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan dan Ancaman atau disingkat K3A. Dengan menggunakan alat ini dalam menyusun strategi, ternyata cukup ampuh dan mengena dalam mempelajari dan menentukan strategi yang tepat. Dan untuk “mengisi” kolom-kolom SWOT ini, diperlukan informasi yang komplek, baik informasi dari dalam organisasi maupun dari luar organisasi.
4. Apa saja Fungsi Perencanaan ? Dari rumusan tujuan dan strategi yang telah ditetapkan, selanjutnya dijabarkan melalui fungsi perencanaan. Karena perencanaan adalah sebagai pengambilan keputusan sekarang tentang hal-hal untuk dilakukan dalam jangka waktu tertentu di masa yang akan datang. Pengertian jangka waktu dapat berupa jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek. Biasanya istilah jangka panjang itu selama kurun 10 (sepuluh) tahun, dan jangka menengah itu selama kurun 5 (lima) tahun sedangkan jangka pendek adalah selama 1 (satu) tahun. Di dalam proses perencanaan tersebut maka dibutuhkan sejumlah informasi untuk menjawab pertanyaan : apa, di mana, bilamana, bagaimana, siapa dan mengapa ?
26
5. Apa saja Fungsi Pengorganisasian ? Organisasi adalah kumpulan sekelompok anggota masyarakat yang terikat secara resmi dan bekerjasama guna mencapai tujuan bersama yang telah disepakati. Untuk menjalankan roda organisasi tersebut dibentuklah sebuah struktur sesuai dengan yang dikehendaki dan kebutuhan kelompok yang bersepakat tadi, apakah memilih bentuk atau tipe lini, tipe lini dan staf, tipe fungsional, tipe direktorat, tipe matrik atau tipe kepanitiaan. Ataukah cukup memilih struktur yang sangat sederhana sesuai dengan kondisi masyarakat setempat. Tapi yang jelas, bahwa apapun tipenya, bahwa keberhasilan organisasi untuk menjangkau tujuan itu adalah merupakan tanggungjawab semua lini secara fungsional, bukan secara terkotak-kotak perbagian karena semuanya saling berinteraksi (saling mempe-ngaruhi), interdependensi (tergantung) dan interrelasi (saling berhubungan) satu sama lainnya.
6. Apakah Fungsi Penggerakan Sumberdaya Manusia ? Fungsi ini adalah merupakan fungsi yang teramat penting, karena seluruh proses pengelolaan mempunyai arti operasional untuk mencapai tujuan yang di harapkan bersama, apabila dikelola dan dilaksanakan oleh anggota selaku SDM yang baik dan benar. Di samping itu juga fungsi penggerakan SDM ini cukup sulit karena manusia merupakan makhluk yang unik dan mempunyai pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang berbeda satu sama lain. Selanjutnya, agar dalam menggerakkan SDM berlangsung secara tepat, maka harus memperhatikan jenis informasi seperti berikut ini : 1). Bahwa manusia adalah sebagai makhluk yang berhar dan bermartabat, oleh karena itu harus diakui dan dihargai. Artinya d samping imbalan secara finansial, manusia memerlukan imbalan non finansial seperti diakuinya bahwa dia mempunyai status; 2). Sebagai seorang karyawan yang selalu berkarya, manusia ingin diperlakukan secara manusiawi, misalnya adanya saling mendukung antar 27
sesama anggota organisasi itu, terjamin ke- nyamanan kerja, keamanannya, tersedianya sarana dan prasarana kerja, jauh dari rutinitas; 3). Manusia sangat senang kalau diajak serta dalam proses pengambilan keputusan manajemen, dengan bahasa lain, bahwa manusia yang berkarya di lingkungan organisasi tersebut di “berdaya” kan. Nah, untuk itu semua dibutuhkan bermacam informasi, antara lain seperti : klasifikasi jabatan, uraian kerja, standar mutu kerja, tentang sistem imbalan, tentang peraturan ketenagakerjaan, informasi tentang peraturan yang berlaku, sehingga SDM pada organisasi tersebut mampu melaksanakan fungsinya secara tepat dan benar.
7. Bagaimana Penyelenggaraan Kegiatan Operasional? Dalam pengelolaan kegiatan operasional organisasi, minimal ada 4 (empat) bagian yang harus dipertimbangan, yaitu 1). Pengelolaan organisasi terdapat berbagai kiat yang sesuai dengan situasi dan kondisinya. 2). Dalam pengelolaan suatu organisasi harus berorientasi pada hasil yang optimal, bukan maksimal. Karena hasil yang optimal masih dapat di tingkat terus, sementara hasil yang maksimal tidak bisa lagi ditingkatkan; 3). Para Pimpinan di tingkat “atas” tidak bisa menyelenggarakan pekerjaan operasional dan tidak ada “apa-apanya” kalau tidak ada “bawahan” yang melakukan kegiatan operasional tersebut; 4). Seluruh lini dan personal dalam suatu organisasi, melakukan kegiatan yang sesuai dengan tujuan, sasaran dan strategi yang telah ditetapkan.
8. Pengawasan sebagai Komponen Proses Manajerial? Suatu upaya kegiatan pengawasan memerlukan dan malah menghasilkan informasi tentang pengelolaan kegiatan operasiional. Informasi tersebut dapat diperoleh dari berbagai cara, seperti dari laporan, hasil wawancara, dengan menyebarkan daftar pertanyaan atau kuesioner, atau pengamatan yang dilakukan secara langsung oleh pengawas. Informasi-informasi tersebut 28
sangat berguna untuk meningkatkan kinerja seluruh elemen operasional suatu organisasi.
9. Penilaian sebagai Komponen Proses Manajerial? Penilaian adalah suatu upaya untuk membandingkan hasil yang dicapai sekarang dengan hasil yang seharusnya tercapai. Karena penilaian merupakan; 1). Bahwa penilaian dilakukan setelah tahapan pekerjaan itu telah dilaksanakan.; 2). Penilaian menghasilkan tepat tidaknya proses pengelolaan dari awal sampai dengan yang telah dilaksanakan; 3). Hasil yang dicapai, apakah sama dengan yang telah ditentukan, apakah melebihi atau malah kurang dari sasaran; 4). Hasil penilaian dapat dipakai untuk mengkaji ulang semua elemen fungsi manajerial organisasi tersebut.
10. Pentingnya Umpan-balik. Apabila semua informasi dari seluruh elemen tersebut di atas, maka akan di umpan balikkan kepada berbagai pihak, seperti, pemodal, pembeli, pemilik usaha, para pimpinan atasan atau pimpinan sektor-sektor dari organisasi tersebut. Umpan balik sangat penting untuk menentukan langkah ke masa depan dalam kerangka untuk meningkatkan hasil-guna, daya-guna, produktivitas, maupun dalam hal kebijakan organisasi, dan lain-lainnya.
29
30
BAB
6
Pusat Informasi dan COREMAP II 1. Pengantar Negara kita mempunyai alam tropis yang karenanya mengandung kekayaan hayati dan nir-hayati yang sangat melimpah. Tidak mustahil, bahwa kekayaan dan keanekaragaman tersebut termasuk yang terkaya di dunia. Salah satu kekayaan yang kita miliki ini ada di laut yaitu ekosistem terumbu karang, yang juga memiliki keanekaragaman yang tiada duanya di dunia ini. Namun, dengan berbagai bencana yang banyak menimpa wilayah tercinta ini, tidak lepas dari keprihatinan kita bahwa sumberdaya alam (baik di darat maupun di laut) telah banyak dirusak oleh tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab. Hutan tropis semakin menipis dan kemudian sumberdaya laut – termasuk terumbu karangnya – juga diambang kehancuran, bilamana tidak ada upaya dan daya yang sungguh-sungguh dari seluruh warga masyarakat Indonesia untuk menyelematkannya.
2. Latar Belakang Keberadaan COREMAP Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, dengan jumlah pulau lebih dari 17,000 buah, yang memiliki garis pantai 81,000 km. Hal ini disebabkan sekitar 60 % wilayah Negara Kesatuan ini merupakan laut. Sementara posisinya terletak di antara dua benua, yaitu Asia dan Australia dan dua samudra yaitu Samudra Pasifik dan Hindia. Karena letak maupun posisinya tersebut membuat laut Indonesia mempunyai peran yang sangat penting dalam dimensi global dewasa ini dan akan datang.
31
Selanjutnya secara rinci dapat dijelaskan profil laut Indonesia adalah : • Panjang Pantai (tidak termasuk ZEE) : 3,1 juta km2; • Perairan Nusantara : 2,8 juta km2; • Perairan Teritorial : 0,3 juta km2; • Paparan Kontinen : 1,5 juta km2; • Zona Ekonomi Ekslusuf : 2,7 km2; • Jumlah Pulau : 17,508 buah; • Total Panjang Garis pantai : 81,000 km; • Panjang : Timur – Barat : 5,100 km; Utara – Selatan : 1,888 km. Ekosisten laut yang beranekaragam ini mempunyai arti penting, tidak saja sebagai lingkungan tetapi juga dari segi ekonomik dan sosial. Namun dalam beberapa dekade terakhir ini kondisi ekosistem ini mengalami degradasi yang semakin parah. Kerusakan yang terjadi pada terumbu karang juga sudah sangat memprihatinkan. Oleh sebab itu ddiperlukan upaya yang sungguh-sungguh untuk menyelamatkan ekosistem terumbu karang ini. Inilah yang menjadi tantangan besar yang harus dapat dicarikan solusi atau pemecahanya atau jalan keluarnya yang terbaik. Apa yang dikerjakan dalam COREMAP ini merupakan awal perjuangan yang panjang yang perlu mendapat dukungan mulai dari desa, kota / kabupaten, propinsi sampai ketingkat nasional dan Internasional.
3. Kapan Coremap dimulai ? COREMAP diluncurkan pada bulan September 1998, dengan bantuan dana dari World Bank (WB) atau Bank Dunia, Asia Development Bank (ADB) atau Bank Pembangunan Asia dan AusAID atau Bantuan Pembangunan Australia. Program COREMAP ini menjadi penting, tidak saja bagi Indonesia sendiri tetapi juga bagi dunia, karena inilah pertama kalinya
32
ada program terumbu katang yang sangat komplek dan komprehensif. Mengapa penting ? Karena COREMAPA merupakan program terumbu karang pertama di Indonesia yang mempunyai ciri : multi sektoral, multi disiplin, multi donor dan multi lokasi. Dan dalam kegiatan ini lembaga yang terlibat adalah: DKP, LIPI, BAPPENAS, DEPHUT, DEPDAGRI dan lainnya.
4. Apa saja Program Utama COREMAP ? Coremap adalah program yang diprakarsai Pemerintah Indonesia, dengan tujuan : melindungi, merehabilitasi dan memanfaatkan secara lestari terumbu karang dan ekosistem yang terkait di Indonesia secara berkelanjutan, untuk menunjang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui penguatan kapasitas pengelolaan sumberdaya karang baik di tingkat nasional dan daerah. Pentahapan programnya adalah : Tahap I : tahap Inisiasi ( 1998 – 2002 ) dengan tujuan : Pengembangan kernagka dasar sistem pengelolaan terumbu karang di lokasi prioritas. Tahap II : tahap Akselerasi ( 2003 – 2009 ) dengan tujuan : Sistem pengelolaan terumbu karang diperluas ke lokasi-lokasi di Indonesia. Tahap III : tahap Institusionalisasi ( 2009 – 2015 ) dengan tujuan : Sistem pengelolaan terumbu karang nasional telah operasional, terdesentralisasi sepenuhnya dan telah melembaga.
5. Berdasarkan Program Utama di atas, Komponen Proyek apa saja yang dilaksanakan oleh COREMAP II saat ini ? Komponen kegiatan Proyeknya dibagi atas 2 (dua) komponen, yaitu Komponen kegiatan: 1). Penguatan Kelembagaan yang difokuskan pada peningkatan dayatanggap atau respon pemerintah terhadap kebutuhan
33
masyarakat pesisir dalam Pengelolaan Terumbu Karang; 2). Komponen Bersama Berbasis Berbasis Masyarakat CBM. 3). Penyadaran Masyarakat, Pendidikan dan Kemitraan Bahari. Dan masing-masing komponen tersebut akan dijelaskan secara ringkas di bawah ini.
6. Apa saja Kegiatan Komponen Penguatan Kelembagaan ? Komponen ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan lembaga Pemerintah baik Pusat, Provinsi dan Kabuopaten untuk mendukung masyarakat pesisir dalam pengelolaan terumbu karang dan ekosistem terkait. Komponen ini Ada 3 (tiga) sub-komponen dari kegiatan ini yaitu : 1). Koordinasi, Pemantauan dan Evaluasi serta Pelatihan; 2). Riset dan Pemantauan Terumbu Karang (CRITC). 3). Peraturan, Kebijakan dan Strategi.
7. Apa saja Kegiatan dari Komponen Pengelolaan Bersama Berbasis Masyarakat atau CBM ? Komponen ini bertujuan untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat pesisir dana lembaga-lembaga melalui program kapbupaten untuk m,engelola terumbu karang dan ekosistem terkait secara kolaboratif, meningkatkan pendapatan masyarakat yang berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Sementara untuk sub-komponen berikut ini terdiri dari 5 sub, yaitu: 1). Pemberdayaan Masyarakat; 2). Pengelolaan Terumbu Karang Berbasis Masyarakat; 3). Pembangunan Masyarakat; 4). Pengembangan Kawasan Konservasi Laut; 5). Dukungan bagi Taman Nasional Laut.
34
8. Apa sajakah Kegiatan Komponen Penyadaran Masyarakat, Pendidikan dan Kemitraan Bahari itu ? Tujuan komponen ini adalah untuk mendukung perubahan perilaku bagi pengelolaan bersama terumbu karang secara berkelanjutan, melalui pemberian materi, kampanye dan dukungan penyadaran publik di tingkat internasional, nasional, provinsi, kabupaten, kecamatan dan desa, dalam rangka menjamin agar konservasi dan pemanfaatan terumbu karang yang dapat di tempelkan pada sistem pendidikan di Kabupaten. Sementara itu untuk mengembangkan sebuah sistem dalam rangka memenuhi syarat teknis untuk setiap program, perlu menyiapkan pengembangan SDM melalui program kemitraan bahari seperti, pelayanan keahlian, tenaga pendamping untuk Pemerintah Daerah, Beasiswa untuk sekolah Menengah Umum dan S2, juga dengan riset vterpannya serta praktek kerja lapangan.
9. Dimana saja Lokasi Coremap II sekarang ini ? Sampai sekarang lokasi yang telah disepakati adalah : Wilayah Timur : Kabupaten Biak, Papua; Kabupaten Raja Ampat Irian Jaya Barat; Kabupaten Selayar, dan Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan; Kabupaten Wakatobi dan Buton di Sulawesi Tenggara; Kabupaten Sikka Maumere, NTT, termasuk Taman Nasional Takabonerate Sulawesi Selatan dan Taman Nasional Wakatobi Sulawesi Tenggara. Sementara Wilayah Barat adalah di Kabupaten Nias, Nias Selatan dan Tapanuli Tengah di Sumatera Utara, Kabupaten Mentawai di Sumatera Barat, dan Kota Batam, Kabupaten Bintan, Kabupaten Lingga dan Kabupaten Natuna di Kepulauan Riau.
35
10.Bagaimana supaya informasi tersebut dapat diperoleh ? Semua informasi yang berkaitan dengan program, kegiatan pengelolaan terumbu karang beserta ekosistemnya ini harus tersedia lengkap di Pusat Informasi. Semua data dan informasi itu dapat diperoleh baik dari dokumen, laporan, hasil riset, hasil studi dan sebagainya di Kantor Pengelola COREMAP baik di tingkat PUSAT, PROPINSI, KABUPATEN dan LOKASI proyek se tempat. Tentunya dapat dibuat rekapitulasinya secara sederhana yang tertulis di dalam papan tulis besar yang digantung di dinding kantor Pusat Informasi, sehingga bagi yang berkepentingan dapat melihat dan meng”akses” informasi yang ada tersebut. Sebaiknya semua data dan informasi ini tersimpan dengan rapi, apalagi kalau ada seperangkat komputer, bisa disimpan dalam bentuk disket, hard disk, plofy disk, flash disk, cd (compac-disk) atau micro film.
36
B A B Kesimpulan
7
Perkembangan teknologi khususnya teknologi informasi atau TI yang dewasa ini telah dimanfaatkan oleh banyak kalangan untuk berbagai kepentingan antara lain unutk bisnis merupakan suatu solusi untuk menjawab pentingnya pengelolan sumber daya laut dan pesisir. TI yang dikenal sangat efektif dalam menjangkau potensi-potensi laut dan pesisir yang membentang dari Sabang sampai Merauke perlu untuk segera diaplikasikan. Data dan informasi untuk berbagai potensi laut dan pesisir akan dapat dikelola dengan sendirinya. Pemerintah Pusat dan Daerah hanya menentukan data dan informasi apa yang dibutuhkan dalam penyusunan perencanaan dan kebijakan, semua dapat disajikan melalui pusat pengelolaan informasi sumber daya laut dan pesisir. Pihak pelaku bisnis yang tertarik untuk membangun bisnis dari sumber daya laut dan pesisir di setiap daerah dengan mudah dapat mengakses data dan informasi sesuai kebutuhan bisnisnya karena SDM pengelola siap setiap saat melayani stakeholder dan masyarakat pengguna. Dipihak lain, masyarakat pesisir yang sudah sejak lama tinggal dan membangun kehidupannya dapat diajak bekerjasama untuk membangun usaha-usaha yang relevan dengan potensi sumber daya laut dan pesisir. Disinilah sebenarnya peranan Pusat Informasi untuk dapat menjabarkannya lebih lanjut. Dari apa yang telah diuraikan di atas, dapatlah diberikan ringkasan sebagai berikut: bagian pertama, dijelaskan mengenai latar belakang mengapa perlu Pengelolaan Pusat informasi dan mengapa buku panduan itu perlu. Sementara pada bagian kedua dijelaskan hubungan antara informasi dan komunikasi 37
yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pemeliharaan, perlindungan dan pengelolaan terumbu karang dan ekosistemnya. Selanjutnya juga diuraikan mengenai faktor penentu dalam kegiatan Pusat Informasi. Pada bagian ketiga dibicarakan bagaimana menangani informasi, apa saja tahapan – yang dilaksanakan. Sedangkan pada bagian keempat, pusat informasi dapat mendukung berbagai bidang fungsional, seperti bidang produksi, pemasaran, promosi, bidang penjualan, pengadaan dan bidang SDM. Selanjutnya bagian kelima telah dijelaskan mengenai bagaimana proses pengelolaan Pusat Informasi, yang secara rinci menguraikan fungsi-fungsi manajerial, mulai dari penetapan tujuan organisasi, tujuan antara, penatapan strategi dan penyusunan perencanaan termasuk penyusunan program, pengorganisasian, dan penggiatan serta memfungsikan SDM, kegiatan operasional serta masalah pengawasan dan evaluasi umpan balik dari proses manajerial. Pada bagian akhir panduan ini, dijelaskan mengenai Pusat informasi yang berkaitan dengan isu-isu tentang COREMAP, kenapa program ini harus ada, siapa saja yang mendukung program ini, tentunya selain Pemerintah Indonesia, apa saja program utamanya, dimana saja lokasi yang akan dijadi kan proyeknya, dan juga penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan yang dapat dan telah dilaksanakan. Demikianlah gambaran ringkasan buku panduan pengelolaan Pusat Informasi ini, yang tentunya masih perlu dilengkapi lagi, baik yang bersumber dari buku-buku referensi maupun dari bahan serta dokumen lainnya yang berkaitan dengan informasi mengenai Coremap, terumbu karang dan ekosistemnya secara khusus
38
Lampiran-Lampiran CONTOH : PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN TINDAKAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI
!
% %
#$
! %
"
' &$
% ( )
!
*) KETERANGAN : - REA >> Resource and Ecological Assessment - SEA >> Social Economic Assessment
39
"
CONTOH : PETUNJUK TEKNIS PERENCANAAN TINDAKAN INFORMASI DAN KOMUNIKASI (lanjutan)
!
%$& ' '
"
'
#
' (%
' ##
Penilaian Pencapaian Tujuan Komponen/Sub-komponen Tuliskan pada kolom E nilai pencapaian hasil (achievement) pada tahun ini, subkomponen-subkomponen Coremap II dari 0 (belum menunjukkan hasil) sampai 10 (sudah mencapai hasil sepenuhnya). 40
#
Contoh : Matrik Penilaian Pencapaian Hasil Komponen/ Sub-komponen
! )!
!
' *
' + !
' ,
+
" '
-
"
%$'
& ' ' #
41
Lanjutan ...............
!
' (
' # #
#
Perhatikan, bahwa pada umumnya subkomponen yang bernilai pencapaian rendah perlu penanganan terlebih dahulu, dari pada subkomponen yang bernilai pencapaian lebih tinggi. Dalam kondisi tertentu dapat saja diambil kebijakan, bahwa yang mendapat nilai pencapaian lebih tinggi ditangani lebih dulu dari subkomponen yang mendapat penilai lebih rendah.
42