PANDUAN PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS
Program Khusus Paket Keterampilan
: Bina Komunikasi Persepsi dan Irama : Kekhususan
SEKOLAH DASAR LUAR BIASA TUNARUNGU (SDLB-B)
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH LUAR BIASA 2006
1
STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR Satuan Pendidikan Program Khusus
: SDLB Tunarungu : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama
A. Latar Belakang Pelajaran Bina Persepsi Bunyi dan Irama (BPBI) telah dimasukan ke dalam kurikulum sekolah luar biasa (SLB) untuk siswa tunarungu sejak tahun 1984 sebagai program khusus yang wajib diikuti oleh peserta didik dari taman kanak-kanak luar biasa sampai dengan sekolah menengah pertama luar biasa. Bahkan jika ada sekolah tunarungu yang telah menyelenggarakan program pendidikan anak usia dini, BPBI harus segera dilaksanakan sedini mungkin juga. Gagasan pemanfaatan sisa pendengaran melalui BPBI ini, dilandasi oleh pandangan para ahli pendidikan luar biasa yang mengemukakan pendapat: “Penyelenggaraan pelayanan pendidikan untuk siswa berkelainan tidak boleh menitik beratkan pada ketidak mampuannya, tetapi harus memperhitungkan kompetensi yang masih mungkin dikembangkan”. Maksudnya : Kompetensi yang masih bisa dikembangkan dan dimanfaatkan adalah kompetensi menghayati bunyi atau kompetensi memanfaatkan sisa pendengaran yang masih dimilikinya, dengan menggunakan Alat Bantu Mendengar (ABM) atau tanpa ABM jika anak belum memilikinya. Pemanfaatan sisa pendengaran siswa tunarungu; terutama setelah siswa memakai Alat Bantu Mendengar; akan besar sekali artinya untuk kehidupan sehari-hari, antara lain: 1.
Siswa tunarungu yang tergolong kurang dengar, indra pendengarannya akan tetap memegang peranan penting, untuk membantu menangkap pembicaraan di lingkungannya. Sedangkan untuk siswa tunarungu yang tergolong berat hingga total, bukan pendengarannya yang berperan penting, tetapi perasaan vibrasinya akan mampu menangkap getaran-getaran di dalam rongga-rongga tubuhnya dan kemudian menghantarkannya ke pusat pendengaran di otak.
2
2.
Dari berbagai macam kegiatan manusia, “wicara” ternyata paling berirama dan paling diwarnai oleh nada-nada, atau mengandung lagu. Musik dan bahasa memiliki banyak sekali kesamaan. Oleh karena irama dapat dilatih tanpa menggunakan pendengaran, maka pelajaran BPBI dan Irama tidak mustahil diberikan juga pada siswa tunarungu yang tergolong berat hingga total sekalipun, sekurang-kurangnya pada tahap deteksi hingga diskriminasi bunyi.
3.
Dengan mengikuti program khusus BPBI secara intensif, terprogram dan berkesinambungan, siswa tunarungu yang tergolong berat dan totalpun akan mampu berbicara secara berirama. Hal ini penting sekali artinya sebab irama bahasa akan menunjang daya ingatan anak, selanjutnya daya ingatan akan besar sekali pengaruhnya terhadap perkembangan bahasanya dan akhirnya kompetensi berbahasa siswa akan membantu pula dalam memperoleh pengetahuan umum lainnya.
Ditekankan di atas bahwa manfaat dari program khusus BPBI terutama untuk memperbaiki mutu komunikasi dan bahasa siswa tunarungu. Baik komunikasi secara verbal maupun komunikasi total dengan menggunakan keterampilan berbahasa secara reseptif maupun ekspresif. Maka bersamaan dengan diberlakukannya kebijakan pengembangan kurikulum baru, dan dengan disahkannya Standar Nasional Pendidikan dengan standar isi, standar kompetensi lulusan dan implementasi standar isi dan standar kompetensi kelulusan oleh Menteri Pendidikan Nasional pada bulan Mei 2006, Program Khusus Bina Persepsi Bunyi dan Irama disempurnakan namanya menjadi Program Khusus Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama (BKPBI)
B. Tujuan Secara Umum : Program khusus Bina Komunikasi Persepsi dan Irama bertujuan agar kepekaan sisa pendengaran siswa dan perasaan vibrasi siswa semakin terlatih untuk memahami makna berbagai macam bunyi, terutama bunyi bahasa yang sangat menentukan keberhasilan
3
dalam berkomunikasi dengan lingkungannya : dengan menggunakan ABM atau tanpa ABM. Secara khusus : Program khusus Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama juga bertujuan agar : - Siswa tunarungu dapat beradaptasi dengan masyarakat dengar di tengah dunia bunyi - Kehidupan emosi siswa tunarungu berkembang lebih seimbang setelah mengenal bunyi - Penyesuaian siswa tunarungu menjadi lebih baik berkat pengalamannya lebih luas di dunia bunyi - Gerakan motorik siswa tunarungu berkembang lebih sempurna setelah mengenal irama
C. Ruang Lingkup Ruang lingkup Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama : 1. Sasaran -
BKPBI diberikan untuk siswa tunarungu mulai dari satuan pendidikan Taman Kanak – Kanak Luar Biasa (TKLB), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), sampai dengan Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB)
-
BKPBI juga diberikan kepada siswa yang masuk sekolah setelah berusia lebih dari 6 (enam) tahun (terlambat masuk sekolah). Siswa yang tergolong tunarungu; baik ringan, sedang maupun berat hingga total serta siswa yang memakai ABM dan yang tidak memakai ABM; semua harus memperoleh program khusus BKPBI dengan benar.
2. Program a. Materi Cakupan materi BKPBI secara ringkas dapat disusun secara berjenjang, mulai dari penghayatan bunyi yang sifatnya paling primitif sampai dengan bunyi sebagai lambang yang paling tinggi nilainya, yaitu:
4
1.
Taraf penghayatan bunyi primitif atau taraf penghayatan bunyi – bunyi latar belakang
2.
Taraf pengahayatan bunyi sebagai isyarat atau tanda, termasuk bunyi – bunyi alat musik
3.
Taraf pengahayatan bunyi yang tertinggi, yaitu penghayatan bunyi bahasa atau cakapan yang terjadi saat ada interaksi antar manusia
b. Pentahapan BKPBI Adapun tahapan-tahapan BKPBI meliputi: 1. Tahapan deteksi bunyi, yaitu kemampuan siswa dalam menyadari ada dan tidak adanya bunyi, dengan menggunakan atau tanpa menggunakan ABM 2. Tahap deskriminasi bunyi, yaitu kemampuan siswa dalam membedakan berbagai macam sifat bunyi, menghitung bunyi, mencari arah bunyi, membedakan sumber bunyi, membedakan birama/,membedakan irama musik baik memakai ABM atau tanpa ABM. 3. Tahap identifikasi bunyi, yaitu kemampuan siswa dalam mengenali cirri-ciri berbagai macam sumber bunyi dan berbagai sifat bunyi dengan menggunakan ABM 4. Tahap komprehensi, yaitu kemampuan anak dalam memahami makna berbagai macam bunyi terutama bunyi bahasa. c. Metode dan Pendekatan Pelaksanaan BKPBI tak boleh terlepas dari pengajaran bahasa , maka latihan BKPBI musik selalu diakhiri dengan latihan BKPBI bahasa. Oleh karena itu pemilihan metode sebaiknya dikaitkan dengan metode yang dipergunakan dalam pengajaran bahasa. Metode yang dianjurkan untuk pelaksanaan BKPBI terutama percakapan, ditunjang berbagai metode yang relevan, yaitu: -
Permainan
-
Demonstrasi
-
Imitasi
5
-
Pemberian tugas
-
Observasi dengan cara mengamati respon anak terhadap rangsangan bunyi
Adapun pendekatan metodenya antara lain: -
Pendekatan multisensoris (visual, auditoris, taktil/ pengalaman kontak) sedikit demi sedikit menuju pendekatan unisensoris atau eka indra artinya hanya menggunakan indra pendengaran saja.
-
Pendekatan klasikal maupun individual
-
Pendekatan BKPBI aktif, maksudnya siswa secara aktif menciptakan bunyi dan direspon sendiri, dan pendekatan pasif maksudnya siswa menyimak bunyi yang diproduksi oleh orang lain dan kemudian meresponnya.
-
Pendekatan formal artinya: direncanakan/diprogramkan dan tak formal artinya: tak direncanakan jika terjadi bunyi secara tiba-tiba)
6
D. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
No 1
Satuan Pendidikan
: Sekolah Dasar Luar Biasa Tunarungu (SDLB-B)
Program Khusus
: Bina Komunikasi Presepsi Bunyi dan Irama
Standar Kompetensi Mendeteksi bunyi-bunyi di sekitarnya
Kompetensi Dasar 1.1
Menyadari adanya bunyi latar belakang yang
dengan menggunakan alat bantu
datang secara tiba-tiba dengan kekerasan
mendengar (ABM) atau tanpa
90 dB atau lebih
menggunakan ABM. sebatas sisa
Bunyi benda
pendengaran anak
Bunyi alam Bunyi binatang Bunyi musik Suara manusia 1.2
Menyadari adanya bunyi atau suara tertentu dengan kekerasan 90dB atau lebih yang di perdengarkan langsung atau lewat rekaman secara terprogram
1.3
Bunyi benda terpilih
Bunyi alam terpilih
Bunyi binatang terpilih
Bunyi musik terpilih
Suara manusia
Menyadari adanya bunyi dengan kekerasan 90dB atau lebih yang diperdengarkan lewat rekaman secara terprogram Bunyi benda Bunyi alam Bunyi binatang Bunyi musik Suara manusia
7
No 2
Standar Kompetensi Mendiskriminasi bunyi di sekitar yang
Kompetensi Dasar 2.1
Membedakan 2 macam sumber bunyi; atau
pernah dideteksi dengan menggunakan
lebih; yang berbeda timbrenya yang
alat bantu mendengar (ABM) atau tanpa
diperdengarkan secara langsung dengan
ABM, sebatas sisa pendengaran anak
kekerasan 90dB atau lebih. Alat musik pukul dan tiup Tepuk tangan dan teriakan Alat musik pukul elektronik dan pukul non elektronik Gamelan dan organ Suara Bapak dan suara Ibu 2.2
Membedakan 2 macam sifat bunyi kontras yang diperdengarkan secara langsung dan terprogram dengan kekerasan sebatas sisa pendengaran anak.
2.3
Bunyi keras - lembut
Bunyi panjang – pendek
Bunyi cepat - lambat
Bunyi tinggi – rendah
Kata dan kalimat
Kalimat dan kalimat berita – tema - seru
Membedakan macam-macam birama musik yang diperdengarkan secara langsung.
Birama 2/2 dan ¾
Birama ¾ dan 2/4
Biarama 4/4 dan ¾
Kata dengan 2 suku, 3 suku, 4 suku
8
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 2.4
Membedakan bunyi-bunyi yang dapat dihitung
Jumlah banyak dan sedikit
Jumlah 2 ketukan dan 3 ketukan
Jumlah bunyi yang dapat dihitung dikaitkan dengan sifatnya
2.5
Membedakan macam-macam irama musik/lagu yang diperdengarkan secara langsung atau lewat rekaman
2.6
Irama dangdut
Irama wals
Irama mars
Irama disko
Membedakan suara manusia yang diperdengarkan secara langsung atau lewat rekaman
Tangisan anak dan cakapan
Teriakan anak dan suara bapak
Fonem-fonem dalam kata yang berbeda
Suku-suku kata dalam kata yang berbeda
Kata-kata dalam kalimat yang berbeda
Kalimat (berita, Tanya dan seru)
Cakapan anak dan cakapan orang dewasa
Lagu dangdut dan mars
9
No 3
Standar Kompetensi Mengidentifikasikan bunyi di sekitar yang
Kompetensi Dasar 3.1
Mengenali ciri bunyi-bunyi latar belakang
pernah dideskriminasikan dengan
yang datang secara tiba-tiba dengan
menggunakan alat Bantu mendengar
kekerasan ± 90dB;
(ABM) atau tanpa ABM sebatas sisa
Bunyi benda
pendengaran anak
Bunyi alam Bunyi binatang Bunyi musik Suara manusia 3.2.
Mengenali ciri bunyi-bunyi tertentu dengan kekerasan ± 90 dB, yang diperdengarkan langsung, secara terprogram Bunyi bermacam-macam alat musik Bunyi bermacam-macam benda Bunyi bermacam-macam musik Bunyi bermacam-macan sifat bunyi Bunyi fonem-fonem dalam kata Bunyi suku kata dalam kata Bunyi kata-kata dalam kalimat Bunyi kalimat: berita, Tanya, seru
4
Memahami bunyi di sekitar sebagai
4.1
Memahami bunyi latar belakang yang
sinyal tanda atau sebagai lambang
datang secara tiba-tiba dengan kekerasan
dengan menggunakan alat Bantu
90 dB atau lebih yang ditangkap sebagai
mendengar (ABM) atau tanpa ABM
sinyal, tanda, atau sebagai lambang
sebatas sisa pendengaran anak
Bunyi petir, akan hujan
Bunyi klakson mobil, harus minggir
Bunyi anjing menggonggong, ada tamu
Bunyi bel di sekolah, akan pulang
Bunyi nama panggilan harus di reaksi ditanggapi dengan bahasa-bahasa
10
No
Standar Kompetensi
Kompetensi Dasar 4.2
Memahami bunyi-bunyi tertentu sebagai lambang yang diperdengarkan secara terprogram
Panggilan nama-nama teman harus di reaksi
4.3
Pertanyaan tertentu harus dijawab
Perintah tertentu harus dijalankan
Pernyataan tertentu harus ditanggapi
Memahami bunyi-bunyi bahasa yang diperdengarkan secara spontan dan diacak
Panggilan nama
Pertanyaan spontan
Perintah spontan
Pernyataan spontan
E. Arah pengembangan Standar
Kompetensi
dan
Kompetensi
Dasar menjadi
arah
landasan
untuk
mengembangkan materi pokok, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi unit penilaian dalam merancang kegiatan pembelajaran dan penilaian perlu memperhatikan standar proses dan standar penilaian. D. Rambu-rambu 1. Standar kompetensi dan kompetensi dasar program BKPBI yang telah dirumuskan untuk satuan pendidikan SDLB dan SMPLB akan dilaksanakan sesuai dengan situasi dan kondisi lapangan (kondisi sarana siswa dan tenaga) Guru diberi wewenang untuk menentukan kompetensi mana yang sesuai dengan kondisi siswa. 2. Materi pokok dari standar kompetensi ini telah diurutkan sesuai dengan prinsip dasar BKPBI yang mulai dengan mendeteksi ada dan tidak adanya bunyi, mendiskriminasi, mengidentifikasi bunyi dan mengkomprehensi makna bunyi bahasa.
11
3. Standar kompetensi ini dapat dipakai secara fleksibel, kapanpun dan usia berapapun siswa mulai diterima di sekolah. Hal yang penting adalah BKPBI harus dilaksanakan hingga ke tahap akhir kegiatan. Kompetensi dasar dibelajarkan secara terstruktur dan continue. Jadi standar kompetensi ini tidak tergantung pada urutan jenjang satuan pendidikan dan umur anak 4. Inisiatif dan kreatifitas guru dalam kegiatan pembelajaran sangat diharapkan agar BKPBI menarik, menantang, menyenagkan bagi siswa dan hasilnya memuaskan. Oleh karena itu perlu: a. Mempertimbangkan tarap ketunarunguan masing-masing siswa, agar guru dapat memperlakukan siswa secara adil sesuai dengan sisa pendengarannya b. Memperhatikan kondisi alat bantu mendengar yang dipakai siswa, apakah saat berlatih siswa memakai alat bantu mendengar atau tidak. Bagi yang memakai alat bantu mendengar periksalah apakah berfungsi baik atau tidak c. Mempertibangkan kecerdasan dan daya ingat masing-masing siswa d. Memperhatikan keadaan dan perkembangan motorik siswa 5. Lewat latihan BKPBI guru sekaligus melatih keterampilan bahasa saat melaksanakan BPBI bahasa 6. Latihan BKPBI hendaknya tidak terbatas pada jam pelajaran BKPBI, tetapi melintas ke semua matapelajaran yang berlangsung sepanjang hari, bahkan diluar kelas 7. Agar tujuan tercapai, perlu dilaksanakan penilaian secara objektif dan secara kualitatif sesuai dengan: a. Kompetensi dasar b. Sisa pendengaran siswa dan kondisi ABM saat latihan c. Kecerdasan siswa d. Metode dan pendekatan yang tepat e. Pilihan sumber bunyi dan peralatan penunjang yang tepat.
12
Model Silabus Nama Sekolah Satuan Pendidikan Program Khusus Standar Kompetensi
: : SDLB Tunarungu : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama : Mendeteksi bunyi di sekitarnya dengan menggunakan ABM maupun tanpa ABM, sebatas sisa pendengaran anak
Kompetensi Dasar 1.1 Menyadari adanya bunyi latar belakang yang datang secara tibatiba dengan kekerasan 90 dB atau lebih
Materi Pokok Berbagai macam bunyi latar belakang yang datang tiba-tiba dengan kekerasan 90 dB atau lebih. - Bunyi benda - Bunyi alam - Bunyi binatang - Bunyi musik - Bunyi/suara manusia
Kegiatan Pembelajaran
1.2
Menyadari adanya bunyi atau suara tertentu dengan kekerasan 90 dB atau lebih yang
- Bunyi-bunyi benda terpilih yang ada di lingkungan anak - Bunyi-bunyi musik terpilih
a.
Latihan memanfaatkan sisa pendengarannya dengan menggunakan ABM atau tanpa ABM untuk mengamati bunyi-bunyi latar belakang Latihan mengatakan ada bunyi jika menyadari adanya bunyi Latihan mengatakan tidak ada bunyi jika tidak ada bunyi yang ditangkap Latihan memberikan reaksi spontan dengan ekspresi wajah, mata, gerak-gerik Latihan memanfaatkan sisa pendengarannya dengan menggunakan ABM atau tanpa ABM untuk mengamati : - Bunyi drum
Indikator
Mendengarkan atau merasakan ada dan tidak adanya bunyi dengan memberi respon berupa ekspresi mata, wajah, gerak-gerik Mendengarkan atau merasakan ada dan tidak adanya bunyi dengan mengatakan “ada bunyi” atau “tidak ada bunyi” Mendengarkan atau merasakan ada dan tidak adanya bunyi dengan melakukan gerakan sesuai perintah guru Mendengarkan atau merasakan ada dan tidak adanya bunyi dengan memberi respon gerakan atau perbuatan bebas yang dibuat anak
Alokasi Waktu Setiap saat jika ada kesempatan
Jenis Penilaian Observasi Pemberian Tugas
-
Sumber Bahan/Alat KTSP Buku Pedoman Kreasi guru ABM Sound level meter Rekaman bunyi latar belakang Alat-alat musik
-
KTSP Buku Pedoman Kreasi guru Alat musik Kaset recorder Sound level
-
2 jam pelajaran/min ggu dan setiap saat jika ada kesempatan
Observasi Pemberian Tugas
13
Kompetensi Dasar diperdengarkan langsung, secara terprogram
Materi Pokok dengan kekerasan 90 dB atau lebih
Kegiatan Pembelajaran atau - Bunyi musik dari kaset b. Latihan memebrikan respon spontan dengan bertepuk tangan saat mendengar ada bunyi c. Latihan memberikan respoin dengan mengatakan ada bunyi drum atau ada suara musik d. Memberikan respon dengan melakukan gerakan menari sesuai perintah guru, jika mendengar bunyi musik./lagu
Indikator atau melakukan perbuatan yang diperintahkan oleh guru
Alokasi Waktu
Jenis Penilaian -
Sumber Bahan/Alat meter ABM
14
Model Silabus Nama Sekolah Satuan Pendidikan Program Khusus Standar Kompetensi
: : SDLB Tunarungu : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama : Mendiskriminasi bunyi di sekitar yang pernah dideteksi dengan menggunakan ABM sebatas sisa pendengaran anak
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
2.1 Membedakan 2 macam sumber bunyi atau lebih yang berbeda timbrenya yang diperdengarka n secara langsung dengan kekerasan 90 dB atau lebih
- Bunyi-bunyi dari 2 macam sumber bunyi atau lebih - Bunyi alat musik pukul dan tiup - Bunyi alat musik pukul drum dan gong
2.2 Membedakan 2 macam sifat bunyi kontras yang diperdengarka n secara
Kegiatan pembelajaran
Indikator
a. Mengatakan sama Latihan membedakan atau tidak sama saat bunyi dari 2 macam diperdengarkan bunyi sumber bunyi yang dari 2 (dua) macam diperdengarkan oleh sumber bunyi atau guru lebih dengan cara Latihan membedakan memberi respon bunyi dari 2 macam berupa gerakan sumber bunyi dan Mengatakan sama atau mengatakan nama dari tidak sama saat sumber bunyi yang diperdengarkan bunyi didengar dari 2 macam sumber Latihan memproduksi bunyi atau lebih dengan bunyi dari 2 buah sumber cara membuat bunyi bunyi untuk mengamati sendiri dari 2 macam perbedaan bunyinya sumber bunyi dan Latihan melakukan mengamatinya gerakan sesuai bunyi dari 2 macam sumber bunyi yang didengar - Bunyi panjang- Latihan menggunakan sisa a. mengatakan sama atau pendek tidak sama saat pendengarannya dengan - Bunyi kerasdiperdengarkan bunyi ABM/tanpa ABM lembut yang kontras dengan Latihan mengamati - Bunyi cepatcara melakukan gerakan perbedaan 2 sifat bunyi lambat bebas sesuai perasaan yang diperdengarkan oleh
Alokasi Jenis Waktu Penilaian 2 jam Observasi pelajaran/min Pemberian ggu Tugas
Sumber Bahan/Alat - KTSP - Buku Pedoman - Kreasi guru - ABM - Sound level meter - Gong - Drum - Alat-alat musik
2 jam pelajaran/ minggu
-
Observasi Pemberian Tugas
-
KTSP Buku Pedoman Kreasi guru ABM 15
Kompetensi Dasar langsung dan terprogram dengan kekerasan 90 dB atau sebatas sisa pendengaran anak
Materi Pokok
Kegiatan pembelajaran
- Bunyi tinggi rendah - Fonem/a/renda h/ tinggi - Kata 2 suku – 4 suku - Kalimat berita, tanya, seru
guru Latihan mengamati perbedaan 2 sifat bunyi yang diproduksi sendiri oleh siswa Latihan mengatakan 2 sifat bunyi yang didengar kemudian melakukan gerakan sesuai sifat bunyi yang didengar Latihan melakukan gerakan sesuai perintah guru jika mendengar bunyi yang diproduksi oleh guru
Indikator anak jika mendengar - Bunyi panjang-pendek - Bunyi keras-lembut - Bunyi cepat-lambat - Bunyi tinggi -rendah mengatakan sama atau tidak sama saat diperdengarkan bunyi yang kontras dengan mengatakan kepada guru sifat bunyi yang didengar atau dirasakan lewat getaran mengatakan sama atau tidak sama saat diperdengarkan bunyi yang kontras dengan cara menciptakan 2 macam sifat bunyi sendiri dan mengamatinya dengan sisa pendengaran/ ABMnya
Alokasi Waktu
Jenis Penilaian
Sumber Bahan/Alat - Sound level meter - Alat-alat penunjan g (topeng, selendan, bola) - Alat-alat musik
16
Model Silabus Nama Sekolah : Satuan Pendidikan Program Khusus Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3.1 Mengenal bunyibunyi latar belakang yang datang secara tiba-tiba dengan kekerasan 90 dB
: SDLB Tunarungu : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama : Mengidentifikasi bunyi di sekitar yang pernah dideteksi dengan menggunakan ABM sebatas sisa pendengaran anak Materi Pokok Bunyi latar belakang di sekitar anak. - Bunyi pesawat terbang - Bunyi kereta api - Bunyi klakson - Bunyi pemukul besi - Bunyi bedug masjid - Bunyi anak berteriak - Bunyi sirene mobil
Kegitan Pembelajaran Latihan menggunakan sisa pendengarannya Latihan mengamati bunyibunyi latar belakang yang datang secara tiba-tiba, mengenali ciri-cirinya lalu mengtatakan secara spontan nama sumber bunyinya Latihan mengamati bunyibunyi latar belakang yang datang tiba-tiba, mengenali ciri-cirinya lalu menunjukkan gambar sumber bunyinya sambil meniru suaranya
Indikator
Menyebut nama secra spontan berbagai bunyi latar belakang yang ada di sekitar, yang datang secara tiba-tiba Menyebut ciri berbagai bunyi latar belakang, dan mengatakan kepada guru secara spontan, nama sumber bunyi yang didengar
Jenis Penilaian 2 jam pelajaran/ Observasi minggu dan Pemberian setiap saat Tugas Jika ada kesempatan Alokasi Waktu
Sumber Bahan/Alat - KTSP - Buku Pedoman - Kreasi guru - ABM - Sound level meter - Rekaman bunyi latar belakang - Alat-alat musik
17
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
Kegitan Pembelajaran
Latihan mengamati bunyibunyi latar belakang yang datang tiba-tiba, mengenali cirinya lalu melakukan gerakan sesuai bunyi yang didengarnya secara spontan Latihan mengamati bunyibunyi latar belakang yang datang tiba-tiba, mengenali ciri-cirinya lalu melakukan gerakan sesuai perintah guru
Indikator
Alokasi Waktu
Jenis Penilaian
Sumber Bahan/Alat
Langsung memberi respon/melakukan gerakan sesuai perintah guru saat mengenali bunyi latar belakang Langsung memberi respon sesuai perasaan anak sendiri mengenali ciri bunyi latar belakang
18
Kompetensi Dasar
3.1 Mengenal ciri bunyi-bunyi tertentu dengan kekerasan 90 dB yang diperdengarkan langsung secara terprogram
Materi Pokok
Kata-kata yang terdiri dari 2 suku kata dengan fonem bervariasi : - bola - mawar - payung - topi - pita - ayam kalimat-kalimat tanya yang menggunakan kata ganti tanya : - Apa ............ ? - Siapa .......... ? - Berapa ........ ? - Kapan ......... ? - Apa sebab .....?
Kegitan Pembelajaran
Indikator
Latihan memanfaatkan sisa pendengaran dengan ABM atau tanpa ABM Latihan mengamati bunyi kata-kata yang diperdengarkan oleh guru, lalu mengenali ciri fonem di dalamnya, kemudian secara spontan menyebut kata yang didengarnya Latihan mengamati kalimat tanya dengan mengatakan ciri kata ganti tanya yang mengawali kalimat tanya yang disimaknya
Mengatakan secara spontan saat diperdengarkan bunyi dari kata yang terdiri dari 2 suku kata dengan mengatakan ciri bunyi yang disimaknya Mengatakan secara spontan saat diperdengarkan bunyi dari kalimatkalimat tanya, dengan mengatakan ciri kata ganti tanya yang mengawali kalimat tanya yang disimaknya
Alokasi Waktu
2 jam pelajaran/ minggu dan setiap saat Jika ada kesempatan
Jenis Penilaian Observasi Pemberian Tugas
Sumber Bahan/Alat
-
-
KTSP Buku Pedoman Kreasi guru ABM Sound level meter Rekaman kata Daftar kata Daftar kalimat
19
Model Silabus Nama Sekolah : Satuan Pendidikan Program Khusus Standar Kompetensi
: SDLB Tunarungu : Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama : Memahami bunyi di sekitar sebagai sinyal, tanda atau sebagai lambang dengan menggunakan alat bantu mendengar atau tanpa (ABM) alat bantu sebatas sisa pendengaran anak
Kompetensi Dasar
Materi Pokok
4.3 Memahami bunyi latar belakang yang datang secara tiba-tiba dengan kekerasan 90 dB atau lebih yang ditangkap sebagai sinyal atau tanda sebagai lambang
- Bunyi petir - Bunyi motor papa - Bunyi anjing menyalak - Bunyi musik dangdut - Suara Ibu Guru memanggil - Suara adik berteriak - Suara bayi menangis
Kegitan Pembelajaran
Latiahan memanfaatkan sisa pendengaran dengan menggunakan ABM atau tanpa ABM Latiahan mengatakan kepada guru jika mendengar petir, hari akan hujan Latiahan bergoyang secara spontan saat mendengar musik dangdut Latiahan menjawab dengan spontan panggilan ibu dengan kata-kata yang sesuai “Ya, Bu” “Ada apa Bu?”
Indikator
Mereaksi secara spontan terhadap bunyi latar belakang yang didengarnya secara tiba-tiba dengan mengatakan tindakan /perbuatan yang harus dilakukan Mereaksi secara spontan terhadap bunyi atau suara latar belakang yang didengarnya secara tiba-tiba dengan menanggapi suara yang didengar
Alokasi Jenis Waktu Penilaian 2 jam Observasi pelajaran/min Pemberian ggu dan Tugas setiap saat ada kesempatan
Sumber Bahan/Alat - KTSP - Buku Pedoman - Kreasi guru - ABM - Sound level meter - Rekaman bunyi latar belakang
20
Kompetensi Dasar 4.3
Memahami bunyibunyi bahasa yang diperdengarkan secara spontan dan acak
Materi Pokok
Pengalaman Belajar
- Panggilan nama teman-teman sekelas secara acak - Pertanyaan spontan secara acak - Perintah spontan secara acak - Pernyataan spontan secara acak
Memanfaatkan sisa pendengaran dengan menggunakan ABM atau tanpa ABM Menanggapi suara panggilan nama teman-teman sekelas : “Ada, Bu” Menjawab pertanyaan dengan benar sesuai pertanyaan yang didengar Melakukan perintah dengan tepat sesuai perintah yang didengar Menanggapi ungkapan guru secara tepat sesuai pernyataan yang didengar
Indikator
Latihan memberikan reaksi secara spontan dengan menanggapi panggilan nama teman yang didengarnya Latihan memberi reaksi secara spontan dengan menjawab pertanyaan guru yang didengarnya Latihan memberi reaksi secara spontan dengan melakukan perintah guru yang didengarnya Latihan memberi reaksi secara spontan dengan menanggapi pernyataan guru yang didengarnya
Alokasi Waktu
Jenis Penilaian 2 jam Observasi pelajaran/mingg Pemberian u dan setiap Tugas saat ada kesempatan
-
-
Sumber Bahan/Alat KTSP Buku Pedoman Kreasi guru ABM Sound level meter Daftar nama anak Daftar pertanyaan Daftar kalimat perintah Daftar pernyataan
21