MODEL KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
PENDIDIKAN KHUSUS SEKOLAH DASAR LUAR BIASA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA LUAR BIASA TUNARUNGU DAN TUNAGRAHITA CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT
PUSAT KURIKULUM BADAN PENELITIAN DAN PENDIDIKAN DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
DAFTAR ISI DAFTAR ISI BAB I
PENDAHULUAN A. Rasional B. Visi, Misi, Tujuan SDLB Cempaka Putih, Jakarta Pusat C. Visi, Misi, Tujuan SMPLB Cempaka Putih, Jakarta Pusat D. Pengertian
i 1 1 1 2 2 4 4 6
BAB
II
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum B. Muatan Kurikulum
BAB
III
KALENDER PENDIDIKAN SEKOLAH LUAR BIASA 11 TUNARUNGU DAN TUNAGRAHITA CEMPAKA PUTIH TAHUN PELAJARAN 2006-2007
LAMPIRAN - LAMPIRAN Lampiran 1 SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA, KELAS I, SEMESTER 1, SDLB TUNARUNGU, CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT) Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA, KELAS I, SEMESTER 1, SDLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT Lampiran 3 SILABUS MATA PELAJARAN SAINS, KELAS IV, SEMESTER 1, SDLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN SAINS, KELAS IV, SEMESTER 1, SDLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT Lampiran 5 SILABUS PROGRAM KHUSUS BINA DIRI, KELAS VII, SEMESTER 1, SMPLB TUNAGRAHITA CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT Lampiran 6 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN PROGRAM KHUSUS BINA DIRI, KELAS VII, SEMESTER 1, SMPLB TUNAGRAHITA CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT (BINA DIRI) Lampiran 7 SILABUS MATA PELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL, KELAS VII, SEMESTER 1, SMPLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT Lampiran 8 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL, KELAS VII, SMESTER 1, SMPLB TUNARUNGU CEMPAKA PUTIH, JAKARTA PUSAT (ILMU PENGETAHUAN SOSIAL)
i
13
15
23
25
27
28
32
33
BAB I PENDAHULUAN A. Rasional Berkembangnya demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan diikuti dengan perubahan pengelolaan pendidikan dari pengelolaan sentralistik menjadi desentralistik. Hal ini tidak terlepas dari Undang-undang Nomor 32 Tahun 2003 tentang Pemerintah Daerah dan dilanjutkan dengan pelaksanaan otonomi daerah memberikan peluang yang cukup luas pada daerah untuk menentukan kebijakan-kebijakan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi daerah masingmasing termasuk penyelenggaraan pendidikan. Implikasi dari kebijakan tersebut berdampak pada desentralisasi kurikulum, sebagaimana diketahui bahwa kurikulum merupakan substansi pendidikan yang sangat penting. Dengan desentralisasi kurikulum terutama pada pengembangan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran yang didukung oleh manajemen berbasis sekolah memungkinkan tiap-tiap sekolah untuk merancang dan mengembangkan pembelajaran yang disesuaikan dengan tuntutan kebutuhan siswa, keadaan sekolah, dan kondisi daerah masing-masing. Hasil pengembangan tersebut akan menjadi kurikulum tingkat satuan pendidikan(KTSP) yang akan diselenggarakan pada sekolah-sekolah masingmasing. Hal ini mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikeluarkan oleh badan standar nasional pendidikan (BSNP). Yayasan Pendidikan Cempaka Putih yang mengelola satuan pendidikan sekolah dasar luar biasa(SDLB) tunarungu; SDLB tunagrahita; sekolah menengah pertama luar biasa(SMPLB) tunarungu; dan SMPLB tunagrahita juga berupaya mengembangkan KTSP dengan mempertimbangkan kemampuan dan kebutuhan siswa, kondisi sekolah, dan daerah. Dengan pengembangan tersebut diharapkan sekolah dapat membekali peserta didik berupa pengalaman, pengetahuan, dan keterampilan yang sesuai kebutuhan, bakat, mainat, dan kondisi daerah setempat. Berdasarkan pembekalan tersebut, maka apa yang diperoleh peserta didik di sekolah dapat bermanfaat bagi kehidupan diri maupun masyarakat. B. Visi, Misi, dan Tujuan SDLB Cempaka Putih, Jakarta Pusat Visi Mengembangkan sisa kemampuan peserta didik agar menjadi insan yang terampil, mandiri, dan bertakwa. Misi 1) Meningkatkan ketakwaan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa. 2) Mengembangkan pengetahuan, sikap, dan psikomotor peserta didik melalui layanan formal di sekolah. 3) Menanamkan konsep diri yang positif agar beradaptasi dan diterima dalam bersosialisasi di masyarakat.
1
Tujuan 1) Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam berinteraksi secara vertikal dan horisontal. 2) Meningkatkan pemahaman terhadap self dini sehingga mampu mandiri dan berpartisipasi di masyarakat. 3) Mempersiapkan peserta didik untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. C. Visi, Misi, Tujuan SMPLB Cempaka Putih, Jakarta Pusat Visi Mengembangkan peserta didik agar menjadi insan yang berakhlak mulia, bertakwa, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, demokratis, dan bertanggung jawab. Misi 1) Memberikan pelayanan anak tunarungu dan tunagrahita sesuai dengan kebutuhannya; 2) Mengembangkan kemampuan peserta didik sesuai dengan minat dan bakat. 3) Menjadikan peserta didik agar memiliki kepedulian terhadap lingkungan, mampu beradaptasi dan berpartisipasi aktif di masyarakat sesuai dengan kapasitas dan kemampuannya. 4) Menjadikan insan yang mampu memecahkan masalah sendiri dan bekerja mandiri sesuai dengan bidangnya. Tujuan 1) Menyiapkan peserta didik agar mampu memilih suatu profesi sesuai dengan bakat dan minat, dunia kerja dan kesempatan kerja; 2) Menyiapkan peserta didik agar memiliki skill yang mampu berkompetisi di masyarakat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi; 3) Membekali peserta didik untuk melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih lanjut. D. Pengertian Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP) adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender pendidikan, dan silabus.
2
Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi , kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran merupakan bagian dari perencanaan proses pembelajaran yang memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar.
3
BAB II STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM A. Struktur Kurikulum Pada struktur kurikulum pendidikan dasar dan menengah berisi sejumlah mata pelajaran yang harus disampaikan kepada peserta didik. Mengingat perbedaan individu sudah barang tentu keluasan dan kedalamannya akan berpengaruh terhadap peserta didik pada setiap satuan pendidikan. Pendidikan khusus meliputi sekolah dasar luar biasa(SDLB), sekolah menengah pertama luar biasa(SMPLB), dan sekolah menengah atas luar biasa(SMALB) dan terdiri atas delapan jenis kelainan, yakni tunanetra, tunarungu, tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa ringan, tunadaksa sedang, tunalaras, dan tunaganda. Namun demikian, setiap satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. Dengan adanya tambahan waktu,satuan pendidikan diperkenankan mengadakan penyesuaian-penyesuaian. Contoh: untuk SDLB Tunarungu, siswa tunarungu akan mengalami kesulitan dalam pendengaran. Oleh karena itu, tambahan maksimum empat jam pelajaran dapat dioptimalkan untuk membantu mengatasi kesulitan dalam proses pembelajaran maupun dalam berkomunikasi. Pembelajaran pada kelas I s.d. III SDLB; tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; kelas I s.d VI SDLB; kelas I s.d III SMPLB dan SMALB; tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, tunaganda; dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan kelas IV s.d VI SDLB; kelas I s.d III SMPLB dan SMALB; tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran Kurikulum Pendidikan khusus terdiri atas delapan sampai dengan 10 mata pelajaran, muatan lokal, program khusus, dan pengembangan diri. Muatan lokal merupakan kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan khusus. Program khusus berisi kegiatan yang bervariasi sesuai dengan jenis ketunaannya, yaitu program orientasi dan mobilitas untuk peserta didik tunanetra, bina komunikasi, persepsi bunyi, dan irama untuk peserta didik tunarungu, bina diri untuk peserta didik tunagrahita ringan dan tunagrahita sedang, bina gerak untuk peserta didik tundaksa ringan, bina pribadi dan 4
sosial untuk peserta didik tuna laras, serta bina diri dan gerak untuk peserta didik tunadaksa sedang dan tunaganda. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan ini difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam kegiatan ekstrakurikuler. Peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, dalam batas tertentu masuh dimungkinkan dapat mengikuti kurikulum standar meskipun harus dengan penyesuaian-penyesuaian. Peserta didik berkelainan yang disertai dengan kemampuan intelektual di bawah ratarata, diperlukan kurikulum spesifik, sederhana, dan bersifat tematik untuk mendorong kemandirian dalam hidup sehari-hari. Peserta didik berkelainan tanpa disertai kemampuan intelektual di bawah ratarata, yang berkeinginan melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, sedini mungkin didorong untuk dapat mengikuti pendidikan secara inklusif pada SD reguler. Bagi siswa di SDLB yang lulus, didorong untuk dapat melanjutkan ke SMP reguler, sedangkan bagi mereka yang tidak memungkinkan dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, setelah menyelesaikan pada SDLB dapat melanjutkan ke SMPLB dan SMALB. Berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu, struktur kurikulum pendidikan khusus dikembangkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut: 1. Kurikulum untuk peserta didik berkelainan yang tanpa disertai dengan intelelektual di bawah rata-rata, menggunakan menggunakan sebutan kurikulum SDLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; kurikulum SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; dan kurikulum SMALB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras. 2. Kurikulum untuk peserta didik berkelainan yang disertai dengan intelelektual di bawah rata-rata, menggunakan sebutan kurikulum SDLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; kurikulum SMPLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; dan kurikulum SMALB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda. 3. Kurikulum satuan pendidikan SDLB tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras relatif sama dengan SD reguler. Pada satuan pendidikan SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; dan SMALB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras, kurikulum dirancang untuk peserta didik yang tidak memungkinkan dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. 4. Proporsi muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; terdiri atas 60%-70% aspek
5
akademik dan 30%-40% berisi aspek keterampilan vokasional. Muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMALB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras terdiri atas 40%-50% aspek akademik dan 60%-50% aspek keterampilan vokasional. 5. Kurikulum satuan pendidikan SDLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; kurikulum satuan pendidikan SMPLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; dan kurikulum satuan pendidikan SMALB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda dirancang sangat sederhana sesuai dengan batas-batas kemampuan peserta didik dan sifatnya lebih individual serta pembelajarannya menggunakan tematik. 6. Standar Kompetensi(SK) dan Kompetensi Dasar(KD) mata pelajaran umum SDLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; kurikulum SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras; dan kurikulum SMALB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras mengacu kepada sekolah reguler yang dikembangkan oleh BSNP disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan khusus peserta didik, sedangkan SK dan KD untuk mata pelajaran program khusus, program keterampilan vokasional dikembangkan oleh satuan pendidikan khusus dengan memperhatikan jenjang dan jenis satuan pendidikan. 7. Pengembangan SK dan KD untuk semua mata pelajaran pada SDLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; kurikulum SMPLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; dan kurikulum SMALB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda diserahkan kepada satuan pendidikan khusus yang bersangkutan dengan memperhatikan tingkat dan jenis satuan pendidikan. 8. Struktur kurikulum pada SDLB dan SMPLB mengacu pada struktur kurikulum SD dan SMP dengan penambahan program khusus sesuai dengan jenis kelainan , dengan alokasi waktu 2 jam/minggu. Untuk SMALB, program khusus bersifat kasuistik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik tertentu dan tidak dihitung sebagai beban belajar. Di bawah ini dapat dilihat struktur kurikulum pendidikan khusus, antara lain: SDLB Tunarungu, SMPLB Tunarungu, dan SMPLB Tunagrahita dapat dilihat pada halaman berikut:
6
Struktur Kurikulum SDLB Tunarungu Komponen
Kelas dan Alokasi Waktu I
II
III
IV, V, dan VI
A. Mata Pelajaran 1.
Pendidikan Agama
3
2.
Pendidikan Kewarganegaraan
2
3.
Bahasa Indonesia
5
4.
Matematika
5
5.
Ilmu Pengetahuan Alam
4
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
3
7.
Seni Budaya dan Keterampilan
4
8.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
4
B. Muatan Lokal
2
C. Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi & Irama
2
D. Pengembangan Diri Jumlah:
2*) 28
29
30
34
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
7
Struktur Kurikulum SMPLB Tunarungu Kelas dan Alokasi Waktu Komponen
VII
VIII
IX
1. Pendidikan Agama
2
2
2
2. Pendidikan Kewarganegaraan
2
2
2
3. Bahasa Indonesia
2
2
2
4. Bahasa Inggris
2
2
2
5. Matematika
3
3
3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
2
2
2
7. Ilmu Pengetahuan Alam
3
3
3
8. Seni Budaya
2
2
2
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
2
2
2
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
10
10
10
B. Muatan Lokal
2
2
2
C. Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi Bunyi & Irama
2
2
2
2**)
2**)
2**)
34
34
34
A. Mata Pelajaran
D. Pengembangan Diri Jumlah *)
Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah. 2**)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran
8
Struktur Kurikulum SMPLB Tunagrahita Kelas dan Alokasi Waktu Komponen
VII
VIII
IX
10
10
10
(Pendekatan tematik)
(Pendekatan tematik)
(Pendekatan tematik)
20
20
20
B. Muatan Lokal
2
2
2
C. Program Khusus **)
2
2
2
D. Pengembangan Diri
2***)
2***)
2***)
36
36
36
A. Mata Pelajaran 1. Pendidikan Agama 2. Pendidikan Kewarganegaraan 3. Bahasa Indonesia 4. Bahasa Inggris 5. Matematika 6. Ilmu Pengetahuan Sosial 7. Ilmu Pengetahuan Alam 8. Seni Budaya 9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi dan Komunikasi *)
Jumlah *)
Keterampilan vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
**)
Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik
2***)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran
9
B. Muatan Kurikulum Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) Khusus meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Di samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi kurikulum. Muatan isi pada setiap mata pelajaran diatur sebagai berikut: 1. Muatan isi setiap mata pelajaran pada SDLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan dan tunalaras pada dasarnya sama dengan SD reguler, tetapi karena kelainan dan kebutuhan khususnya, maka diperlukan modifikasi dan atau penyesuaian secara terbatas 2. Muatan isi mata pelajaran program khusus disusun sendiri oleh satuan pendidikan khusus 3. Muatan isi mata pelajaran SMPLB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras bidang akademik mengalami modifikasi dan penyesuaian dari SMP reguler sehingga menjadi sekitar 60%-70%. Sisanya sekitar 40%-30% muatan isi kurikulum ditekankan pada bidang keterampilan vokasional 4. Muatan isi mata pelajaran keterampilan vokasional meliputi tingkat dasar, tingkat terampil, dan tingkat mahir. Jenis keterampilan yang akan dikembangkan, diserahkan kepada satuan pendidikan sesuai dengan minat, potensi, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik serta kondisi satuan pendidikan. 5.
Muatan isi mata pelajaran SMALB: tunanetra, tunarungu, tunadaksa ringan, dan tunalaras bidang akademik mengalami modifikasi dan penyesuaian dari SMA reguler sehingga menjadi sekitar 40%-50%. Sisanya sekitar 60%-40% muatan isi kurikulum ditekankan pada bidang keterampilan vokasional
6.
Muatan kurikulum SDLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; kurikulum SMPLB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda; dan kurikulum SMALB: tunagrahita ringan, tunagrahita sedang, tunadaksa sedang, dan tunaganda lebih ditekankan pada kemampuan menolong diri sendiri dan keterampilan sederhana yang memungkinkan untuk menunjang kemandirian peserta didik.Oleh karena itu, proporsi muatan keterampilan vokasional lebih diutamakan.
7. Substansi kajian pengembangan diri untuk satuan pendidikan khusus, mengacu pada program pengembangan diri pada satuan pendidikan reguler dengan menekankan pada peningkatan kecakapan hidup dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik. 1. Mata pelajaran Mata pelajaran merupakan materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar pada mata pelajaran ditentukan oleh keluasan dan kedalaman pada masing-masing tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran
10
bergantung pada ciri khas dan karakteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan SDLB, SMPLB, dan SMALB. a. SDLB Mata pelajaran : - Pendidikan Agama; Pendidikan Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia; Matematika; IPA; IPS; Seni Budaya dan Keterampilan; Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan lokal: Pendidikan Lingkungan Kota Jakarta (PLKJ) Program khusus: (berlaku untuk SDLB dan SMPLB) •
Orientasi dan Mobilitas untuk peserta didik Tunanetra
•
Bina Komunikasi Persepsi Bunyi dan Irama untuk peserta didik Tunarungu
•
Bina Diri untuk peserta didik Tunagrahita ringan dan Tunagrahita sedang
•
Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa ringan
•
Bina Pribadi dan Sosial untuk peserta didik Tunalaras
•
Bina Diri dan Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa Sedang dan Tunaganda.
Pengembangan Diri: Pramuka, olahraga, dan kesenian b. SMPLB Mata pelajaran : - Pendidikan Agama; Pendidikan Kewarganegaraan; Bahasa Indonesia; Bahasa Inggris; Matematika; IPA; IPS; Seni Budaya; Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan;dan Keterampilan Vokasional/Teknologi informasi dan Komunikasi. Muatan lokal: PLKJ Program khusus : Lihat SDLB Pengembangan diri: Pramuka, olahraga, dan kesenian
. Pengaturan Beban Belajar Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di sekolah. Sistem tersebut terdiri dari sistem paket dan sistem kredit semester (SKS). Adapun pengaturan beban belajar pada kedua sistem tersebut sebagai berikut.
11
a. Beban belajar dalam sistem paket digunakan oleh tingkat satuan pendidikan SDLB, SMPLB baik kategori standar maupun mandiri, SMALB kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) dapat digunakan oleh SMPLB kategori mandiri, dan oleh SMALB kategori standar. Beban belajar dalam sistem kredit semester (SKS) digunakan oleh SMALB kategori mandiri. b. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun ajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. Satuan pendidikan dimungkinkan menambah maksimum empat jam pembelajaran per minggu secara keseluruhan. Pemanfaatan jam pembelajaran tambahan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi, di samping dimanfaatkan untuk mata pelajaran lain yang dianggap penting dan tidak terdapat di dalam struktur kurikulum yang tercantum di dalam Standar Isi. c. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SDLB 0% - 40%, SMPLB 0% 50% dan SMALB 0% - 60% dari waktu kegiatan tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi. d. Alokasi waktu untuk praktik, dua jam kegiatan praktik di sekolah setara dengan satu jam tatap muka. Empat jam praktik di luar sekolah setara dengan satu jam tatap muka. e. Alokasi waktu untuk tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk SMP/MTs dan SMA/MA/SMK/MAK yang menggunakan sistem SKS mengikuti aturan sebagai berikut. (1) Satu SKS pada SMP/MTs terdiri atas: 40 menit tatap muka, 20 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. (2) Satu SKS pada SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas: 45 menit tatap muka, 25 menit kegiatan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur. 5. Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan minimal dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. 12
6. Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun ajaran. Kriteria kenaikan kelas diatur oleh masing-masing direktorat teknis terkait. Sesuai dengan ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan pada pendidikan dasar dan menengah setelah: a. menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; c. lulus ujian sekolah/madrasah untuk kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; dan d. lulus Ujian Nasional.
13
BAB III KALENDER PENDIDIKAN SLB TUNARUNGU DAN TUNAGRAHITA CEMPAKA PUTIH TAHUN PELAJARAN 2006-2007 Bulan Juli 2006
Tanggal 17, 18, 19 20 20 s.d.31
Keterangan Masa orientasi siswa(MOS) Awal semester I Hari efektif = 10 hari
Agustus 2006
Hari efektif 15 dan 16 21
20 hari Hari Kemerdekaan RI Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad S.A.W.
September 2006
Hari efektif 25, 26, dan 27
23 hari Libur permulaan bulan puasa
Oktober 2006
Hari efektif 9 - 14 16 - 21 23 - 31
10 hari Midsemester Pekan orientasi Libur Idul Fitri
November 2006 Desember 2006
Hari efektif
26 hari
Hari efektif 9 - 23 25 26 – 29 30
14 hari Ulangan semester I Libur Natal Pengolahan nilai Pembagian raport
Januari 2007
1 2 - 13 15 20
Libur tahun baru Libur semester I Mulai awal semester II Libur 1 Muharram
Februari 2007 Maret 2007 April 2007
Hari efektif Hari efektif 3-8 10 - 15 17 - 29
26 hari 27 hari Midsemester Pekan orientasi/karya wisata Perkiraan ujian praktek SMPLB/SMALB
Mei 2007
Hari efektif 7-8 14 - 19 21 - 23
17 hari Perkiraan ujian SMPLB/SMALB Perkiraan ujian praktek SDLB UN SMPLB/SMALB
14
Juni 2007
4-9 11 - 16 18 - 23 23 – 29 30
Ujian SDLB Ulangan umum semester II Pengolahan nilai Perbaikan dan pengayaan Pembagian raport
Lampiran-lampiran
15
Lampiran 1 SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Tahun Pelajaran
: : : :
SDLB Tunarungu (B) Cempaka Putih Matematika I/1 2006/2007
Standar Kompetensi : Mampu menggunakan bilangan dalam pemecahan soal I.
Kompetensi Dasar D. Mengenal bilangan sampai 20 E. Menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah
II.
Materi Pokok Operasi hitung bilangan
III. Hasil Belajar D. Menghitung banyak benda E. Mengurutkan banyak benda F. Membaca atau mengisandokan lambang bilangan G. Menuliskan lambang bilangan IV. Indikator D. Menyebutkan nama benda E. Menghitung benda dengan bantuan gambar F. Menunjukkan gambar yang sesuai dengan bilangan yang ada G. Mengurutkan banyak benda H. Membaca lambang bilangan 1 s.d. 20 I. Menuliskan lambang bilangan 1 s.d. 20 dengan menjiplak menurut arah panah J. Menuliskan angka yang sesuai dengan banyak benda dari 1 s.d. 20 K. Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sama banyak L. Mengurutkan sekelompok bilangan dari yang terkecil atau terbesar M. Membilang loncat (loncat 1 atau 2, dsb) V.
Pengalaman Belajar D. Mengamati benda sekitar kelas/sekolah E. Mengamati gambar F. Melaporkan hasil pengamatan G. Menyebutkan nama benda yang diamati H. Menghitung benda dengan bantuan gambar I. Mengamati gambar di buku/papan tulis J. Menunjukkan gambar yang sesuai dengan bilangan yang ada K. Pembahasan hasil kerja L. Mengurutkan banyak benda yang ada
16
M. N. O. P. Q. R.
Mengamati/manatap lambang bilangan yang ditunjukkan/diucapkan guru Menirukan ucapan guru tentang lambang bilangan Menjiplak lambang bilangan menurut arah panah Visualisasi lambang bilangan Pembahasan hasil Mengamati kumpulan benda
VI. Metode Eksploitasi, tugas, diskusi, demonstrasi, dan tanya jawab VII. Alokasi Waktu 6 X Pertemuan ( @ 2 X 30 menit ) VIII. Alat, Media, Sumber Belajar Alat, Media : D. Gambar benda asli E. Lambang bilangan F. Pias angka Sumber Belajar: ¾ Buku Matematika 1a ¾ Mari Berhitung; Depdikbud;1996 ¾ Pengembangan guru ¾ Benda sekitar kelas/sekolah ¾ Buku cerita bergambar IX. Penilaian Terulis : ¾ Menulis lambang bilangan ¾ Membandingkan benda Lisan : ¾ Menyebutkan nama benda ¾ Menghitung banyak benda ¾ Membaca lambang bilangan Perbuatan : ¾ Mengurutkan pias angka ¾ Mengamati benda sekitar kelas/sekolah ¾ Memberi tanda ¾ Membilang loncat
17
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Jenjang/Semeter Alokasi Waktu Tahun Pelajaran
: : : : : :
SLB B Cempaka Putih SDLB Tunarungu Matematika D1/B/I 6 X Pertemuan 2006/2007
A.
Standar Kompetensi Menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah
B.
Kompetensi Dasar ¾ Mengenal bilangan sampai 20 ¾ Menggunakan bilangan dalam pemecahan masalah ¾ Menggunakan lambang bilangan dalam pemecahan masalah
C.
Materi Pokok Operasi hitung bilangan Keterampilan yang dilatih: ¾ Menyebutkan nama benda ¾ Menghitung banyak benda ¾ Mengurutkan banyak benda ¾ Membaca/mengisandokan lambang bilangan ¾ Menuliskan lambang bilangan
D.
Indikator Menyebutkan nama benda Menghitung benda dengan bantuan gambar Menunjukkan gambar yang sesuai dengan bilangan yang ada Mengurutkan banyak benda Membaca lambang bilangan 1 s.d. 20 Menuliskan lambang bilangan 1 s.d. 20 dengan menjiplak menurut arah panah Menuliskan angka yang sesuai dengan banyak benda dari 1 s.d. 20 Membandingkan dua kumpulan benda melalui istilah lebih banyak, lebih sedikit, atau sama banyak Mengurutkan sekelompok bilangan dari yang terkecil atau terbesar Membilang loncat (loncat 1 atau 2, dsb)
E.
Strategi Pembelajaran/Kegiatan Pembelajaran 1. Pertemuan 1 – 2 a. Kegiatan awal Mengkondisikan siswa
18
2.
Apersepsi menyanyikan ”lagu Sayang Ibu” dengan bantuan SIBI Contoh : Satu-satu aku sayang ibu Dua-dua aku sayang ayah, dan sebagainya
b.
Kegiatan inti Siswa mengamati benda-benda yang ada di kelas dan luar kelas secara kelompok Siswa mengamati gambar dan mencocokkan dengan benda aslinya secara kelompok Siswa mengisi LKS Siswa melaporkan hasil kerja Siswa menyebutkan nama benda yang diamati Siswa menghitung benda yang diamati dengan bantuan gambar Siswa mengamati gambar yang ada di buku/papan tulis Siswa menunjukkan gambar yang sesuai dengan bilangan yang ada Siswa dan guru membahas hasil kerja siswa Siswa dengan bantuan guru mengurutkan banyaknya benda Siswa mengurutkan banyaknya benda Siswa merangkum materi bersama dengan guru Siswa mengerjakan evaluasi
c.
Kegiatan akhir Memberi tugas kepada siswa Tindak lajut Berdoa
Pertemuan 3 – 4 a. Kegiatan awal Guru mempersiapkan alat Absensi Apersepsi ” mari menyanyikan lagu mata saya” karangan Pak Kasur b.
Kegiatan inti Siswa mengamati gambar benda dan lambangnya Siswa membaca lambang bilangan 1 s.d. 20 dengan bantuan gambar Siswa dibantu guru membetulkan ucapan yang salah Siswa menjiplak angka menurut arah anak panah Siswa menulis lambang bilangan 1 s.d. 20 sesuai dengan contoh guru Siswa menulis lambang bilangan yang sesuai dengan banyaknya benda Pembahasan hasil kerja Siswa bersma guru merangkum materi pelajaran Siswa mengerjakan evaluasi
19
c.
3.
Kegiatan akhir Siswa mencatat tugas dari guru Tindak lanjut
Pertemuan 5 – 6 a. Kegiatan awal Menyiapkan alat pelajaran Apersepsi: ”Siswa berjalan naik tangga, sambil menghitung langkah kakinya” b.
Kegiatan inti Siswa membandingkan bilangnan berbagai kegiatan Siswa mengamati dua kumpulan benda Siswa menjiplak gambar-gambar yang ditunjukkan guru Siswa memasangkan benda dengan menarik garis lurus dari kiri ke kanan Siswa memasangkan benda untuk mencari lebih banyak, lebih sedikit, atau sama banyak Siswa menghubungkan titik dengan urut Siswa mengurutkan lambang bilangan dari yang terkecil Siswa mengurutkan lambang bilangan dari yang terbesar Siswa membilang loncat (loncat 1 atau 2) Siswa bersama guru membahas hasil kerja Bersama - sama merangkum materi Siswa mengerjakan evaluasi
c.
Kegiatan akhir Siswa mencatat pekerjaan rumah(PR) Siswa dan guru mengakhiri pelajaran
F.
Metode, Sumber, dan Media ¾ Metode: Eksploitasi, tugas, diskusi, tanya jawab, dan demonstrasi ¾ Sumber: Buku Matematika 1a Mari berhitung Depdikbud 1996 Pengembangan guru Benda di sekitar kelas/sekolah Buku cerita bergambar ¾ Alat/Media: Gambar benda asli/tiruan Lambang bilangan Pias angka
G.
Penilaian ¾ Jenis tes: Tes tertulis, lisan, dan perbuatan ¾ Bentuk tes: Obyektif ¾ Prosedur tes: Pre tes dan pos tes
20
Soal lisan 1. Apakah nama benda di bawah ini?
2. Berapakah jumlah benda di bawah ini?
3.
Amatilah!
Angka berapa? Gambar apa yang banyaknya sesuai dengan bilangan yang ada?
21
Tes Perbuatan 1. Urutkan sehingga banyaknya sesuai dengan urutan yang ada!
2.
3.
Bacalah lambang bilangan di bawah ini!
1 = Satu
2 = Dua
3 = Tiga
4 = ....
5 = ....
6 = ....
7 = ....
8 = ....
9 = ....
10 = ....
dsb.
Berilah tanda ’V’ pada jawaban yang kau anggap benar! Di bawah ini benda-benda di lingkungan kelas/sekolah Lembar Kerja Siswa
No. 1. 2. 3 4. 5 6. 7. 8 9. 10. . . . . . 20
Nama Benda Buku Pensil Ikan Penggaris Baju Bola Balon Pisang Payung Cangkir Dan seterusnya
Ada
Tidak
22
Skor maksimum = 20 Skor yang diperoleh Standar penilaian ¾ Setiap jawaban yang salah mendapat skor 0 ¾ Setiap jawaban yang benar mendapat skot 1 ¾ Skor minimum = 0 ¾ Skor maksimum = 20 Skor Perolehan Nilai akhir = ------------------------------10 Skor Maksimum Tes Tertulis 1. Jiplaklah menurut arah panah!
1 2 3
......
......
......
......
......
2. Tirukan di buku tulismu! 4 .... ....
......
......
......
......
....
....
....
5
....
....
....
....
....
6
....
....
....
....
....
7
....
....
....
....
....
23
3. Tulis lambang bilangannya!
4. Pasangkan benda-benda berikut dengan angka yang sesuai!
Dst. 5.
Pasangkan untuk mencari yang banyak! Manakah yang banyak?
24
6. Berilah tanda ’V’ untuk yang banyak!
7. Isilah dengan angka yang benar! a.
b. c.
1
….
…3.
….
5
4
….
6
….
8
….
5
….
8
….
11
….
Jakarta, ................2006 Mengetahui, Kepala SLB Cempaka Putih
Guru Kelas
________________________ NIP.
__________________ NIP.
25
Lampiran 3
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Tahun Pelajaran
: : : : :
SDLB B Cempaka Putih Sains IV/1 16 Jam Pelajaran 2006/2007
Standar Kompetensi Siswa mampu memahami hubungan antara bagian alat tubuh makhluk hidup dengan fungsinya dan memahami bahwa beragam makhluk hidup memiliki daur hidup ysng berbeda. I.
Kompetensi Dasar Mencari hubungan antara bagian alat tubuh dengan fungsinya padaluk hidup.
II.
Hasil Belajar ¾ Mendeskripsikan kerangka manusia, fungnsi dan pemeliharaannya ¾ Mendeskripsikan alat indra manusia, fungsi, dan pemeliharaannya ¾ Mengidentifikasi jenis-jenis makanan manusia ¾ Mengidentifikasikan bagian-bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri
III. Indikator ¾ Menjelaskan kegunaan rangka ¾ Mempraktekkan sikap tubuh untuk menjaga bentuk rangka, cara duduk, beridir, dan cara tidur ¾ Mencari informasi tentang penyakit yang berkaitan dengan rangka ¾ Mengidentifikasi alat indera manusia berdasarkan pengamatan ¾ Menjelaskan kegunaan alat indera ¾ Mencari informasi kelainan alat indera yang disebabkan oleh kebiasaan buruk, misalnya membaca ditempat yang kurang terang ¾ Memberi contoh cara merawat alat indera ¾ Membuat daftar berbagai makanan hewan ¾ Menggolongkan hewan-hewan yang termasuk pemakan tumbuhan (herbivora), pemakan daging(karnivora), dan pemakan segala(omnivora) ¾ Mengidentifikasi bagian tubuh tumbuhan dan fungsinya bagi tumbuhan itu sendiri ¾ Membandingkan bagian-bagian tumbuhan seperti perakaran, bunga, dan daun IV. Materi Pokok 26
¾ ¾ ¾ ¾ V.
Rangka manusia, fungsi, dan pemeliharaannya Alat indera manusia, fungsi, dan pemeliharaannya Jenis makanan hewan Bagian-bagian tumbuhan
Pengalaman Belajar ¾ Mengamati rangka manusia yang terdiri dari rangka kepala, badan, dan anggota gerak ¾ Mendemonstrasikan cara duduk , berdiri, dan tidur yang baik ¾ Membuat daftar/membaca tentang penyakit yang berkaitan dengan rangka ¾ Mengamati dan menunjukkan yang termasuk alat indera manusia ¾ Mendiskusikan tentang kegunaan alat indera ¾ Memberikan komentar/menjelaskan yang dirasakan secara langsung saat membaca di tempat yang kurang terang atau minum air panas ¾ Mendemonstrasikan cara merawat alat indera ¾ Mengamati keadaan hewan di lingkungan sekitar dan mencatat jenis makanannya ¾ Membuat daftar jenis-jenis hewan yang termasuk pemakan tumbuham, hewan, dan segala ¾ Mengamati tumbuhan yang ada di lingkungan sekitar serta mencatat bagian-bagiannya ¾ Mendiskusikan tentang bagian-bagian tumbuhan.
VI. Alat, Media, dan Sumber Belajar ¾ Model rangka manusia ¾ Buku IPA kelas IV kurikulum 2004 ¾ Gambar ¾ Benda nyata alat indera manusia ¾ Air panas ¾ Binatang yang ada di lingkungan sekitar ¾ Contoh bagian tumbuhan seperti: akar, batang, dan daun VII. Penilaian Penilaian kinerja secara lisan, tertulis, dan praktek
27
Lampiran 4
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu Tahun Pelajaran
: : : : :
SLB B Cempaka Putih Sains D1/I 4 Jam Pelajaran 2006/2007
I.
Hasil Belajar Mendripsikan rangka manusia, fungsi, dan pemeliharaannya
II.
Langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal 1. Tanya jawab tentang tubuh manusia yang terdiri dari rangka sebagai penyangga 2. Menggali pengalaman siswa B.
Kegiatan Inti 1. Menjelaskan bagian-bagian rangka manusia serta kegunaannya 2. Mendemonstrasikan cara duduk, berdiri, dan tidur yang baik sebagai cara untuk memelihara rangka 3. Mendiskusikan hasil demonstrasi 4. Mendiskusikan tentang penyakit yang berkaitan dengan rangka 5. Menyimpulkan dan membuat daftar tentang penyakit yang berkaitan dengan rangka
C.
Kegiatan Akhir 28
1. 2.
Tes lisan unjuk kerja Pemberian tugas pengamatan cara posisi duduk, berdiri, dan tidur yang baik
III. Alat dan Sumber A. Alat 1. Model rangka manusia 2. Gambar-gambar B. Sumber Buku IPA Kelas IV kurikulum 2004
Tes Lisan Soal 1. Sebutkan bagian-bagian rangka manusia! 2. Sebutkan kegunaan rangka manusia! 3. Bagaimana posisi duduk dan berdiri yang baik? 4. Bagaimana cara memelihara rangka? 5. Penyakit apa saja yang dapat menyerang rangka manusia? Lembar Kerja Siswa Tugas pengamatan: Lakukan sikap duduk, berdiri, dan tidur dengan cara berpasangan dan amati/tulis hasil pengamatan pada kolom yang tersedia. No. 1.
Posisi/Sikap Duduk
Hasil Pengamatan 1. ............................................................................... 2.................................................................................... 3. ...................................................................................... 4. .......................................................................................
2.
Berdiri
1. .......................................................................................... 2. ....................................................................................... 3. ...................................................................................... 4. .........................................................................................
3.
Tidur
1. .......................................................................................... 2. ....................................................................................... 3. ......................................................................................... 29
4. ........................................................................................ Kesimpulan:
Lampiran 5
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester Jenis Kelainan I.
II.
: : : :
SMPLB C Cempaka Putih Program khusus Bina Diri VII/1 Tunagrahita
Standar Kompetensi Mengembangkan pengetahuan praktis dan memiliki keterampilan dasar menolong diri sendiri melalui latihan terus menerus Kompetensi Dasar Mampu menggunakan pengetahuannya tentang jenis makanan yang dikemas
III.
Indikator 1. Membedakan jenis makanan yang dikemas dan tidak dikemas 2. Memilih alat yang digunakan 3. Memasak makanan yang dikemas 4. Membersihkan dan merapikan alat
IV.
Materi pokok Makanan yang dikemas
V.
Pengalaman Belajar 1. Mengenal makanan yang dikemas dan tidak dikemas 2. Memilih makanan yang dikemas 3. Mengajukan pertanyaan tentang makanan yang dikemas 4. Mengajukan pertanyaan kapan memasak makanan yang dikemas 5. Mengamati dan menanyakan alat yang digunakan 30
VI.
Alokasi Waktu 2 X 35 menit(1x pertemuan)
VII.
VIII. IX.
Sarana/Sumber belajar Bahan: mie instan, air, sayuran Alat: panci, kompor, gelas, sendok, garpu mangkok. Metode Ceramah, tanya jawab, demonstrasi, dan pemberian tugas. Penilaian Jenis tes: Tes perbuatan Teknik: Lisan dan praktek Bentuk instrumen: Analisis tugas
Lampiran 6
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas/Semeter Alokasi Waktu Tahun Pelajaran
: : : : :
Program khusus Bina Diri SMPLB Tunarungu VII/1 2 X 35 menit (1x pertemuan) 2006/2007
A.
Standar Kompetensi Mampu mengembangkan pengetahuan praktis dan memilih keterampilan dasar menolong diri sendiri melalui latihan terus menerus
B.
Kompetensi dasar Mampu menggunakan pengetahuannya tentang jenis makanan dan minuman
C.
Materi Ajar Memasak makanan yang dikemas (mie instan/super mie rebus)
D.
Indikator ¾ Membedakan jenis makanan yang dikemas dan tidak dikemas ¾ Menentukan alat untuk memasak ¾ Memasak makanan yang dikemas ¾ Membersihkan dan merapikan alat
E.
Strategi Pembelajaran 1. Kegiatan Awal Apersepsi Guru bertanya kepada siswa
31
¾ ¾ ¾ ¾
Siapa belum makan Siapa yang suka makan mie Mie apa yang paling disukai Kalau belum masak makanan, mari kita ke dapur memasak mie
2.
Kegiatan Inti a. Pilihlah alat untuk memasak mie! b. Pilihalah bahan! c. Tuanngkan dua gelas air ke dalam panci! d. Nyalakan kompor! e. Taruhlah panci di atas kompor! f. Tunggulah air sampai mendidih! g. Bukalah bungkus mie! h. Masukkan mie ke dalam panci! i. Bukalah bumbu dan masukkan! j. Masukkan sayur yang telah dipotong! k. Tunggulah tiga menit! l. Matikan kompor ! m. Tuanglah mie ke dalam mangkok! n. Bersihkan alat!
3.
Penutup a. Menanyakan kepada siswa ¾ Bagaimana rasa mie yang sudah dimasak ? ¾ Siapa yang bisa masak sendiri b. Disarankan memasak mie sendiri di rumah
F.
Sarana/Sumber belajar Alat: kompor, panci, dan gelas Bahan: mie, air, dan sayuran
G.
Metode Tanya jawab, ceramah, demonstrasi, dan penilaian tugas
H.
Penilaian Jenis tes: tes perbuatan Bentuk tes: lisan dan praktek Instrumen: Analisis tugas
Soal: Lakukanlah memasak super mie Memasak Super Mie No.
Aspek yang dinilai 1
1. 2. 3. 4. 5.
2
Skor 3
4
Memilih alat Memilih bahan Merenung bahan Menyalakan kompor Menaruh panci di atas kompor 32
6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
Menunggu air mendidih Membuka bungkus mie Memasukkan mie ke dalam panci Membuka dan memasukkan bumbu ke dalam panci Memasuukan sayuran yang sudah dipotong Menunggu tiga menit Mematikan kompor Menuang mie ke dalam mangkok Membersihkan dan merapikan alat Jumlah Skor Mengetahui, Kepala Sekolah
Guru Kelas
Soedarini NIP Kriteria penilaian A. 80 – 100 = Baik B. 60 - 79 = Cukup C. 50 – 59 = Kurang
___________________ NIP
Skor Perolehan Nilai akhir (Na) = -------------------- X 10 Skor maksimum Contoh: Na
30 = ------ X 10 = 6,25 48
Deskripsi: Anak masih banyak perlu latihan Tindak lanjut: Untuk mencapai nilai baik diteruskan latihan memasak di rumah/di sekolah Kriteria Penilaian Memasak mie instan No. a.
b.
Aspek yang dinilai Memilih alat Memilih alat yang sesuai Memilih 2 alat Memilih 1 alat Tidak memilih Memilih bahan Memilih bahan yang sesuai Memilih 2 bahan Memilih kurang dari 2 bahan Tidak memilih
Skor 3 2 1 0 3 2 1 0
33
c.
d.
e.
f
g.
h.
i.
j.
k.
l.
Menuang air ke dalam panci Menuang 2 gelas dengan benar Menuang 2 gelas dengan tumpah sedikit Menuang kurang dari 2 gelas Menuang tumpah banyak Menyalakan kompor 1 kali putar nyala 2 kali putar nyala 3 kali putar nyala 4 kali putar nyala Menaruh panci di atas kompor Menaruh tepat di atas kompor Menaruh miring sedikit Menaruh miring dan tumpah airnya Menaruh dan gagang panci tidak tepat dan miring Menunggu air mendidih Air sampai mendidih Air sudah panas belum mendidih Air baru hangat Air belum mendidih Membuka bungkus mie Membuka bungkus dengan benar Membuka bungkus berantakan Membuka bungkus mie hancur Membuka dengan bantuan Memasukkan mie ke dalam panci Memasukkan dengan benar Memasukkan dilempar Memasukkan dilempar, air tumpah Mie tidak dimasukkan semua Membuka bumbu mie dan dimasukkan dalam panci Membuka dan memasukkan bumbu ke panci semua Membuka dan memasukkan bumbu sebagian Membuka dan memasukkan bumbu berceceran Membuka dan memasukkan bumbu tidak sempurna Memasukkan sayuran yang sudah dipotong ke dalam panci Memasukkan semua sayuran Memasukkan sayuran sebagian Memasukkan sayuran berceceran Tidak memasukkan sayuran Menunggu 3 menit Menunggu tepat 3 menit Menunggu 2 menit Menunggu lebih 3 menit Menunggu sampai mie menjadi bubur Mematikan kompor 1 kali putar langsung mati 2 kali putar mati 3 kali putar mati 4 kali putar belum mati
3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 3 2 1 0 34
m
n.
Menuang mie ke dalam mangkok Menuang mie tepat ke mangkok Menuang mie ke mangkok tumpah sedikit Menuang mie ke mangkok tumpah banyak Takut menuang Membersihkan dan merapikan alat Alat dicuci bersih dan merapikan Alat dicuci bersih, dan berantakan Alat dicuci masih bau dan merapikan Alat dicuci bau dan berantakan
3 2 1 0 3 2 1 0
Lampiran 7
SILABUS Nama Sekolah Mata Pelajaran Kelas/Semester I. II.
: SMPLB B Cempaka Putih : Ilmu Pengetahuan Sosial : VII/1
Standar Kompetensi Kemampuan memahami proses pembentukan kepribadian manusia Kompetensi Dasar A. Kemampuan memahami proses sosial budaya dalam pembentukan kepribadian B. Mengidentifikasikan fungsi enkulturasi dalam keluarga C. Mendiskripsikan fungsi sosialisasi dalam keluarga dan masyarakat
III.
Materi Pokok: Proses sosial budaya
IV.
Kegiatan Pembelajaran • Mengidentifikasikan contoh-contoh cara pengasuhan anak dalam keluarga • Mengidentifikasikan berbagai fungsi enkulturasi dalam keluarga • Mencari informasi tentang contoh-contoh nilai-nilai sosial di masyarakat • Mencari berbagai informasi tentang nilai sosial sebagai orientasi tindakan dalam perilaku sosial • Mengidentifikasi norma-norma sosial di masyarakat • Mencari berbagai informasi tentang fungsi norma sosial dalam mengatur tindakan dan perilaku sosial.
V.
Indikator • Memberi contoh cara mengasuh anak dalam keluarga
35
• • • • • VI.
Menyebutkan fungsi enkulturasi dalam keluarga Memberi contoh nilai-nilai sosial masyarakat Memberi contoh tentang nilai fungsi sosial sebagai orientasi tindakan dan perilaku sosial Memberi contoh norma-norma sosial masyarakat Mengidentifikasi fungsi norma sosial yang mengatur tindakan dan perilaku sosial
Penilaian A. Tes tertulis pilihan ganda dan essay B. Portofolio
VII.
Alokasi Waktu: 4 X 40 menit
VIII.
Sumber Belajar • Buku Teks IPS kelas VI • Perpustakaan • Majalah • Nara sumber Lampiran 8
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN Satuan Pendidikan Mata Pelajaran Kelas/Semeter Pertemuan ke Waktu Hari/tanggal
: : : : :
SMPLB B Cempaka Putih Ilmu Pengetahuan Sosial VII/1 1 2 X 40 menit
I.
Kompetensi Dasar A. Kemampuan memahami proses sosial budaya dalam pembentukan kepribadian B. Mengidentifikasi fungsi enkulturasi dalam keluarga
II.
Tujuan Pembelajaran(Indikator) A. Melalui penggalian dari berbagai sumber informasi, siswa dapat menyebutkan contoh cara mengasuh anak dalam keluarga dengan benar B. Melalui pengkajian dari berbagai informasi, siswa dapat menyebutkan fungsi enkulturasi dalam keluarga.
III.
Materi Ajar Enkulturasi dalam keluarga, yang antara lain mencakup: • Cara-cara mengasuh anak dalam keluarga • Fungsi enkulturasi dalam keluarga
IV.
Metode
36
Inkuiri dengan mencari berbagai informasi melalui gambar, foto, majalah, buku, atau pengalaman langsung terhadap suatu kegiatan. V. VI.
Sumber: Buku paket kelas VII, majalah, gambar, foto, dan nara sumber. Penilaian Hasil Belajar A. Tes tertulis B. Penilaian portofolio Butir Soal 1. Tes tertulis Sebutkan 3 contoh cara mengasuh anak dalam keluarga! 2. Penilaian portofolio Kumpulkan minimal 3 gambar/foto kegiatan mengasuh anakk dalam keluarga, serta berikan penjelasan masing-masing gambar/foto tersebut! Kunci Jawaban 1.a. Memberikan makan/minum b.Memandikan c. Menggendong d.Melatih memakai baju, celana, dan sepatu. e. Dan lain-lain. 2.a.Gambar/foto orang memberi makan/minum pada anak-anak b. Gambar/foto orang memandikan anak c. Gambar/foto orang menggendong anak d. Gambar/foto orang yang mengawasi anak dalam bermain e. Dan lain-lain Mengetahui Kepala Sekolah
Jakarta, ................2006 Guru Bidang Studi
Soedarini, S.Pd. NIP 130685491
Rubimin, S.Pd. 131694462
37