PANCASILA DAN IMPLEMENTASINYA
03 Modul ke:
Fakultas
EKONOMI DAN BISNIS Program Studi
Manajemen Akuntansi
A. Sejarah Lahirnya Pancasila B. Pancasila sebagai Ideologi Bangsa dan Negara Indonesia C. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat Udjiani Hatiningrum, SH., M Si
A. Sejarah Lahirnya Pancasila
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia.
Nama ini terdiri dari dua kata dari Sanskerta : pañca berarti lima dan śīla berarti prinsip atau asas.
Idiologi adalah rangkaian nilai yang disepakati bersama untuk menjadi landasan atau pedoman dalam mencapai tujuan atau kesejahteraan bersama.
Coba Anda sebutkan sila-sila yang ada pada Pancasila tsb !
Pancasila lahir sebagai produk kebudayaan Indonesia dan bukan penarikan atau sublimasi dari negara lain.
Pancasila ada di Kitab Sotasoma “Mpu Tantular” yang mengatur lima aturan kesusilaan : Dilarang 1. Melakukan Kekerasan 2. Mencuri 3. Berjiwa Dengki 4. Berbohong dan 5. Mabuk akibat minuman keras.
Pancasila sebagai dasar negara pertama kali diusulkan oleh Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUKPI).
Pada tanggal 22 Juni 1945, tokoh-tokoh BPUPKI yang diberi nama Panitia Sembilan mengadakan pertemuan untuk membahas pidato serta usul-usul mengenai dasar negara yang telah dikemukakan dalam sidang-sidang BPUPKI.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Tokoh Panitia 9 : Ir. Soekarno; Drs. Moh. Hatta; Mr. A.A Maramis; Abikoesno Tjokrosoejoso; Abdoel Kahar Muzakar; Haji Agus Salim; Mr. Achmad Soebardjo; K.H. Wachid Hasyim; dan Mr. Muh Yamin.
Dalam pembahasan tersebut, disusunlah sebuah piagam yang diberi nama Piagam Jakarta, yang di dalamnya terdapat rumusan dan sistematika Pancasila sebagai berikut: 1. Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya; 2. Kemanusiaan yang adil dan beradab; 3. Persatuan Indonesia; 4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan; 5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Pancasila itu sakti dan selalu dapat bertahan dari guncangan kisruh politik di negara ini, hal ini dikarenakan : Pertama ialah karena secara intrinsik dalam Pancasila itu mengandung toleransi, dan siapa yang menantang Pancasila berarti dia menentang toleransi.
Kedua, Pancasila merupakan wadah yang cukup fleksibel, yang dapat mencakup faham-faham positif yang dianut oleh bangsa Indonesia, dan faham lain yang positif tersebut mempunyai keleluasaan yang cukup untuk memperkembangkan diri.
ketiga, karena sila-sila dari Pancasila itu terdiri dari nilai-nilai dan norma-norma yang positif sesuai dengan pandangan hidup bangsa Indonesia, dan nilai serta norma yang bertentangan, pasti akan ditolak oleh Pancasila, misalnya Atheisme dan segala bentuk kekafiran tak beragama akan ditolak oleh bangsa Indonesia yang bertuhan dan beragama. keempat adalah, karena bangsa Indonesia yang sejati sangat cinta kepada Pancasila, yakin bahwa Pancasila itu benar dan tidak bertentangan dengan keyakinan serta agamanya.
B. Pancasila sebagai Indiologi Bangsa dan Negara Falafah Pancasila sebagai Dasar Negara merupakan : nilai dasar spiritual keagamaan, kemanusiaan, dan kesatuan bangsa yang menjadi landasan dasar dalam pembangunan bangsa baik pembangunan sumber daya manusia maupun pembangunan fisik.
Pancasila kita jadikan sebagai sumber dari segala sumber hukum.
Nilai-nilai Pancasila harus mewarnai secara dominan setiap produk hukum, baik pada tataran pembentukan, pelaksanaan maupun penegakannya.
Ideologi Pancasila dapat disimpulkan bahwa Pancasila adalah kumpulan nilai/norma yang meliputi sila-sila Pancasila sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945, alinea IV yang telah ditetapkan pada tanggal 18 Agustus 1945.
Pancasila sebagai Idiologi Terbuka
Ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan ideologi yang lain. Artinya, ideologi Pancasila dapat mengikuti perkembangan yang terjadi pada negara lain yang memiliki ideologi yang berbeda dengan Pancasila dalam berbagai aspek kehidupan kehidupan masyarakat.
Fungsi dan Peranan Pancasila meliputi :
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia; 2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia 3. Pancasila sebagai dasar negara RI; 4. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia;
5. Pancasila sebagai perjanjian luhur Indonesia; 6. Pancasila sebagai pandangan hidup yang mempersatukan bangsa Indonesia; 7. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia; 8. Pancasila sebagai moral pembangunan; 9. Pembangunan nasional sebagai pengamalan Pancasila.
C. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Masyarakat Implementasi Sila Pertama: Ketuhanan Yang maha Esa. Sila ini menghendaki: setiap warga negara untuk menjunjung tinggi agama dan kepercayaan terhadap Tuhan yang Maha Esa. -
Setiap warga negara diharapkan mempunyai keyakinan akan Tuhan yang menciptakan manusia dan dunia serta isinya.
Butir-butir implementasi sila kedua adalah sebagai berikut: Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan persamaan kewajiban anatara sesama manusia. Saling mencintai sesama manusia Mengembangkan sikap tenggang rasa. Tidak semena-mena terhadap orang lain
Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan Berani membela kebenaran dan keadilan Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia, karena itu dikembangkan sikap saling menghormati dengan bangsa lain.
Implementasi Sila Ketiga: Persatuan Indonesia
Butir-butir implementasi sila ketiga adalah sebagai berikut : Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan serta keselamatan bangsa dan negara di atas kepentingan pribadi atau golongan. Rela berkorban untuk kepentingan bangsa dan negara.
Cinta tanah air dan bangsa, Bangga sebagai bangsa Indonesia bertanah air Indonesia. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa yang ber-Bhineka Tunggal Ika.
Implementasi Sila Keempat: Kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Butir-butir implementasi sila keempat adalah sebagai berikut: Mengutamakan kepentingan negara dan masyarakat. Tidak memaksakan kehendak kepada orang lain.
Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. Dengan itikad baik danbrasa tanggung jawab menerima dan melakukan hasil keputusan musyawarah.
Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. Keputusan yang diambi harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai kebenaran dan keadilan.
Implementasi sila Kelima: Keadilan Sosial Bagi seluruh Rakyat Indonesia. Butir-butir implementasi sila kelima adalah sebagai berikut: Mengembangkan perbuatan-perbuatan yang luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan., Bersikap adil. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Menghormati hak-hak orang lain. Suka memberi pertolongan kepada orang lain. Menjauhi sikap pemerasan terhadap orang lain. Tidak bersikap boros. Tidak bergaya hidup mewah. Tidak melakukan perbuatan yang merugikan kepentingan umum. Menghargai karya orang lain. Bersma-sama berusaha mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadiulan sosial.
DAFTAR PUSTAKA
1. Srijanti, A. Rahman H.I, Purwanto S.K., Pendidikan Kewarganegaraan untuk Mahasiswa, Graha Ilmu,Yogyakarta, 2009. 2. http://nandaunja.wordpress.com/2012/02/14/seja rah-singkat-lahirnya-pancasila/ 3. https://dindhut.wordpress.com/2014/03/08/panc asila-dan-implementasinya/
Terima Kasih Udjiani Hatiningrum, SH., MSi