Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta, 22 Pebroari 2000
ISSN 1410-1998
Paimin, Sartapa, Setya Darmono Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir -BATAN 1 ,,'" ""
ABSTRAK
~
PENDUGMN SEBARAN MINERALISASI URANIUM 01 ANO CRN.1-ANO CG.6 SEKTOR MENTAWA, MENGGUNAKAN PENGUKURAN GAS RADON. Penelitian in; didasarkan pada hasil Prospeksi Sistematik th 1996 dan 1997, di daerah sungai Mentawa dan hulu sungai Ampola dengan temuan berupa anomali radiometri sebesar 750-15000 cis pada singkapan batuan metalanau. Mineralisasi uranium berupa uraninit berasosiasi dengan turmalin, kuarsa, dan sulfida mengisi fraktur WNW-ESE. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lokasi keberadaan mineralisasi uranium di bawah dan permukaan melalui pengukuran gas radon, radiometri permukaan, dan pemetaan topografi. ABSTRACT
PENDAHULUAN
Sasaran
Latar Belakang
Sasaran penelitian ini adalah untuk mendapatkan batas zone minerafisasi daerah anomali berdasarkan hasil pengukuran gas radon dan radiometri permukaan.
Berdasarkan hasil Prospeksi Sistematik Th. 1996 di bagian hilir Sungai Mentawa, ditemukan anomali radiometri singkapan batuan metalanau 750-15.000 cIs, mineralisasi uranium berupa uraninit yang bersasosiasi dengan turmalin, kuarsa dan sulfida yang mengisi fraktur WNW-ESE. Hasil Prospeksi Sistematik Th. 1997 di bagian hulu Sungai Mentawa dan Sungai Ampola mendapatkan mineralisasi uranium berarah WNW-ESE, dengan nilai radiometri 50015000 cIs, ketebalan milimetrik hingga
mencapai
50cm.
Keberadaan
Metode Pendekatan
Untuk
dapat
mencapai
sasaran
tersebut di atas, makQ metode pendekatan yang dipergunakan yakni pengumpulan data lapangan hasil pengukuran gas radon, radiometri soil serta pemetaan topografi, selanjutnya data-data tersebut diolah dan digambar sebagai peta. Dari hasil pengolahan ini dilakukan evaluasi dan interpretasi secara terpadu dengan hasil prospeksi yang pernah dilakukan.
zone
mineralisasi di daerah ini berupa spot-spot, sehingga untuk mengetahui hubungan zone mineralisasi-mineralisasi uranium tersebut dilakukan pengukuran Gas Radon memakai alat RDA-200.
Lokasi, Luas dan Pencapaian Oaerah Daerah penelitian terletak di hulu Sungai Mentawa terletak pada 112004' 30,4" -112005' 16,9" BT dan 00 45' 25,4" -00 46' 05,8 LS" di Hulu SUngai Seruyan, secara administrasi termasuk Desa Tanjung Paku, Kecamatan TumbanQ Manjul, Kabupaten Kota Waringin Timur, Kalimantan Tengah, merupakan konsesi ~PH PT. SARI BUMI KUSUMA (Gambar 1 ).1
Alat ini untuk mengukur intensitas gas radon, sehingga dengan mengetahui lokasi anomali gas radon tersebut maka dapat diperkirakan lokasi keberadaan zone mineraliasi uranium di bawah permukaan. Untuk mengetahui sebaran lateral di permukaan dilakukan pengukuran radiometri permukaan serta pemetaan topografi.
140
ISSN 1410-1998
Prosiding Presentasi //miah Bahan Bakar Nuklir V P27BDU dan P2BGN -BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
Luas daerah penelitian mencakup area seluas 4,4 Ha untuk pemetaan topografi, sedangkan untuk pengukuran Gas Radon seluas 2 Ha.
dicatat, harga yang didapat harus sebesar 1 -15 cpm. Pengambilan sample cacahan di base station dilakukan sebanyak 3 kali. Pencatatan background dilakukan pada menit ke satu (C1) men it ke dua (C2), dan menit ke tiga (C3), untuk setiap
Pencapaian daerah penelitian ditempuh dari Pontianak ke Nanga Pinch melalui jalan darat, dari Nanga Pinch ke Popai (Lok Pond PT SBK) menyelusuri sungai Melawi ke hulu dengan speed boat memakan waktu 3 jam, kemudian untuk menuju ke lokasi penelitian ditempuh melalui jalan PT SBK berjarak 80 km. Untuk memenuhi kebutuhan perlengkapan penelitian diadakan dari Nanga Pinch dan sebagian di Koperasi PT SBK.
cacahan. Prosedur Operasional Prosedur penggunaan afat RDA-200 : 1. 2. 3. 4.
TATA KERJA
5.
Peralatan kerja Peralatan kerja yang dalam kegiatan ini terdiri dari :
6.
digunakan
7.
Seperangkat alat RDA-200, Scintilometer SPP2NF, Alat ukur Theodolit To, Alat ukur Theodolit T2, Rambu ukur, Handy Talky, rol meter 50 m dan 3 m, radio SSB, peralatan kemah, alat dapur dan perbekalan bahan 8.
makan. Metode Kerja
9.
1
Pemetaan Topografi
Metode kerja yang digunakan dalam pemetaan topografi adalah pembuatan kerangka titik poligon tertutup dan poligon terbuka terikat sempurna serta pengukuran detil situasi di sekitar titik poligon tersebut. Pemetaan topografi ini meliputi lokasi ANOCRN1, ANO-181, ANO-181A dan ANO-CG6. Hasil pemetaan ini berupa peta topografi dengan sekala 1 : 1000
2
3.
Setel timer 1 men it Masukkan sell soil gas dengan hatihati Putar tomll>ol pencacah ke posisi INF Tekan tombol sampel dan catat harga back ground Tancapkan probe kedalam soil sedalam 0,50 meter Sedot gas soil (6 pompaan, mendekati 300 ml) Tekan tombol sam pel dan tunggu sampai satu menit, kemudian harga sample akan ditampilkan di layar setelah lampu cacahan berhenti, catat hargannya menit pertama (C1), menit ke dua (C2) dan ketiga (C3). Setelah selesai pengukuran di satu lokasi, kemudian bersihkan probe dan cell. Kemudian untuk pengukuran selanjutnya dimulai dari langkah 3 hingga 8. I
Pengukuran fRadiometri Soil
Pengukuran radiometri soil dilakukan pada lokasi pengukuran gas radon, yakni dengan arah base line N 120 E dan arah dengan spasi jarak 20 m lintasan N 30 E dengan jarak spasi 10 m. Hasil pengukuran radiometri soil ini disajikan dalam peta Kesamaan Nilai Radiometri
Pengukuran Gas Radon RDA-200
HASIL DAN BAHASAN
Pengukuran Gas Radon dilakukan dengan arah base line N 1200 E, spasi 20 m, dan arah lintasan N 300 E dengan jarak spasi 10m. Adapun konfigurasi pengukuran dijelaskan pada (Gambar 2). Prosedur penggunaan alat RDA-200 di lapangan adalah sebagai berikut :
1. Pengukuran Topografi Perolehan data topografi yang kemudian dipro$es, menghasilkan peta topografi. Penguk~ran topografi ini mencakup daerah seluas 4,p Ha yang meliputi daerah anomali singkapan batuan ANa CRN 1, ANa 181, ANa 181A dan CG6 yang terletak di sebelah utara lembah cabang kanan S. Mentawa Hulu ( gambar 3).
Kalibrasi alat: .Kalibrasi cell untuk test pencacahan dilakukan selama 5 men it dan harganya
141
3.
Prosiding Presentasi //miah Daur Bahan Bakar Nuk/ir V P27BDU dan P2BGN-BA TAN Jakalta, 22 Pebruari 2000
Morfologi perbukitan 200 -580, antara 610
ISSN 1410-1998
daerah penelitian merupakan relatif terjal dengan kemairingan serta dengan ketinggian berkisar -745 m di atas permukaan laut.
Punggungan perbukitan memanjang berarah barat laut -Tenggara. Pola aliran yang berkembang adalah para sub pararel.
Lembah sungai pada umumnya berbentuk huruf V. sehingga berstadia muda.
daerah
penelitian
relatif
2. Pengukuran Gas Radon Pengukuran gas radon menggunakan alat RDA-200 mencakup daerah seluas kurang lebih 2 ha, yang meliputi dari Ano CRN 1, Ano 181 A, dan ANa 181 dan ANa CG.6.
C3
cell back ground = pembacaan menit ketiga (cpm) -
= 1 cpm
Nilai rata-rata
= 100 cpm
Nilai tertinggi
= 1049 cpm
Nilai tertinggi
= 243 cpm
Hasil perhitungan loran ini disajikan dalam Peta Kesamaan Nilai Toron Sektor Mentawa (Gambar 5) dengan interval kisaran nilai <35 cpm, 35-45 cpm, 45-55 cpm, dan > 55 cpm. Dalam perhitungan toron nilai >55 cpm dinyatakan sebagai anomali, didapatkan 15 lokasi anomali loran. Dari peta kesamaan nilai loran terlihat bahwa pola penyebaran nilai loran berarah N320 E sepanjang 100 meter dan lebar 20 meter.
Hasil parit uji diperoleh mineraliasi U dengan nilai radiometri 500-800 cIs. mineralisasi U tersebut didapatkan di bawah puncak anomali radon (Gambar 7). Pengukuran radiometri soil.
cell back ground Dari perhitungan yang mempergunakan perangakat lunak radikal, dihasilkan nilai cacah perhitungan radon dan toron (TabeI1): Nilai terendah
= 35 cpm
Dari hasil penampang nilai gas radon disektor Mentawa ini sesuai dengan model gas radon difusi hasil peluruhan radon 222 dalam deret uranium. Bila dilihat dari hasil perhitungan gas radon dan loran (tabel 1) maka nilai radon memper/ihatkan hasil yang lebih tinggi dibandingkan nilai toron.
.Radon Gas dalam cpm = .0,87 C 3 + 0,32 C2 -0,34 C 1 .T oron Gas Radon cpm = (total cpm dibagi 3) radon gas dalam cpm. Dimana : C1 = pembacaan menit pertama (cpm) -cell back ground = pembacaan menit kedua (cpm)-
Nilai rata-rata
Kemudian untuk menginterpretasikan hasil pengukuran radon dipakai model Ideal anomali gas radon dalam tanah (Ay. Smith, ET, ALL 1976) (Gambar6).
Perolehan hasil pengukuran Gas Radon sebanyak 98 lokasi Hasil pengukuran RDA 200 tersebut diatas kemudian diproses mempergunakan perangkat lunak radikal ( Scintrex) dengan formula dasar sebagai berikut :
C2
Nilai terendah = 0 cpm
Pengukuran radiometri soil ini dilakukan pad a lokasi dimana dilakukan pengukuran gas radon. Adapun hasil pengukuran radiometri soil diperoleh nilai : Terendah:
40 cis.
Rata-rata:
75 cis.
Tertinggi : 150 cIs. Hasil pengukuran radiometri soil ini disajikan dalam peta Kesamaan Radiometri Soil Sektor Mentawa ( gambar 8 ), dengan interval nilai radiometri < 75 cIs, 75 -100 cIs, 100 -125 cis, dan > 125 cIs.
Hasil nilai radon tersebut kemudian disajikan kedalam peta Kesamaan Nilai Radon Sektor Mentawa (Gambar 4), dengan interval kisaran nilai <100 cpm, 100-150 cpm, 150-200 cpm, dan >200 cpm. Nilai Radon >200 cpm ditetapkan sebagai anomali maka diperoleh 13 lokasi anomali. Penyebaran anomali radon secara umum memperlihatkan pol a penyebaran berarah N 3200 E sepanjang 100 meter dan lebar 15 meter. Hasil perhitungan toron diperoleh nilai sebagai berikut (TabeI1) :
Berdasarkan dari hasil peta Kesamaan Radiometri Soil tersebut yang mempuyai nilai radiometri 100 cis sampai dengan < 125 cis dinyatakan sebagai anomali, maka zona anomali radiometri soil di Sektor Mentawa ini memperlihatkan arah N 320 E sepanjang 160 meter, dan lebar 35 meter.
142
.
ISSN 1410-1998
Prosiding Presentasi Ilmiah Bahan Bakar Nuklir V P27BDU dan P2BGN -BA TAN Jakalta, 22 Pebruari 2000
4. Zona mineralisasi uranium.
[5]. WIDIYANTA, TUGIJO, BOMAN, SETYA DARMONO, RAHMAT ISWANTO, AGUS SUTRIYONO; Inventarisasi Sektor Potensial U Mentawa Kalimantan Tengah Tahapan Prospeksi Sistematik. Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir- Batan, Jakarta 1998.
Berdasarkan hasil pengukuran gas radon dan didukung dengan pengukuran radiometri soil, maka keduanya hasil pengukuran tersebut memperlihatkan pol a yang sarna yakni berarah N 320 E sepanjang 260 meter dan lebar 60 meter seluas 1,56 ha. (Gambar.9)
[6]. User Manual Radical v 1.0 "Radon Calculation Sofware version 2.0 ( 1993 ).
SIMPULAN DAN SARAN TANYAJAWAB SIMPULAN Oari hasil pembahasan diambil beberapa simpulan : 1. Morfologi
daerah
Achmad Sorot
penelitian ini
penelitian
.Bagaimana anda menentukan zone mineralisasi U pada suatu area dengan menggunakan gas Radon? .Bagaimana amda menentukan titik lokasi pada suatu area dari Ano CRN 1-Ano CG 6 untuk menentukan sebaran mineralisasi uranium.
termasuk
perbukitan terjal. 2. Pola penyebaran anomali gas radon sesuai dengan anomali radiometri berarah N 320 E.. 3. Zona mineralisasi uranium berarah N 320 E sepanjang 260 meter dan lebar 60 meter.
Paimin
SARAN
.Untuk menentukan zona mineralisasi Uranium pa~a suatu area dengan menggunakan gas Radon yakni berdasarkan distribusi/sebaran anomali gas Radon. .Titik lokasi Ano CRN 1-Ano CG 6 adalah nama lokasi dimana ditemukan anomali radiometri daliam jaring-jaring prospeksi sistematik, kemudian untuk menentukan hubungan anomali kedua lokasi tersebut.
Untuk mengetahui ekstensi mineralisasi uranium di sektor Mentawa disarankan dilakukan pengukuran gas radon kearah barat laut -tenggara. PUSTAKA [1]. AMINUDDIN DAN TRAIL DS, Peta Geologi Permukaan Lembar Nanga Pinoh Kalimantan Skala 1 : 250.000 Pusat Penelitian dan Pen gem bang an Geologi Bandung, 1987. [2]. BATAN -CEA; Prospect To Develop Uranium Deposit in Kalimantan, Introduction General Recoinaisance, Volume I, Indonesia 1977.
Amir Djuhara
j
.Apa tata cara pengukuran gas Radon dengan menggunakan RD 2000? (menurut kami alat ini baru dibanding yang biasa ~ami pakai Ludlum scaler
1000) .Berapa kevel waktu untuk setiap titik dan tolong jelaskan pen am pang yang terbongkar untuk apa?
[3]. RAMADAN US, NGADENIN, FX. SUDJIMAN, HARNADI, Inventarisasi Sumberdaya Uranium Daerah Mentawa Kalimantan Tengah Tahapan Prospeksi Deti! Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir -Batan, Jakarta 1995
Paimin
I
Tata cara pengukuran gas Radon dengan menggunakan alat RDA 2000 adalah sebagai berikut: -tancapkan probe (pipa besi) yang
[4]. NGADENIN, TUGIJO, BOMAN, H. SUWARDI, FX. SUDJIMAN, RAHMAT ISWANTO; Inventarisasi Sektor Potensial U Mentawa Kalimantan Tengah Tahapan Prospeksi Sistematik. Pusat Pengembangan Bahan Galian Nuklir- Batan, Jakarta 1997.
bagian uj~ngnYa mempunyai 8 buah
lubang u tuk jalannya masuk gas radon, de gan kedalaman :t 50 cm.
143
Prosiding Presentasi Ilmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 PebnJari 2000
hubungkan slang (intake) probe, kemudian pompa (mendekati 300 ml)
ISSN 1410-1998
dengan 6 kali
Waktu
tekan tombol sample untuk pencacahan : menit ke 1 (C1), menit ke 2 (C2) dan menit ke 3 (C3). f
setiap
tittik
adalah
3
men it.
Penampang bongkaran artinya parit uji yang berguna untuk membuktikan hasil temuan anomali gas radon dan ternyata dijumpai mineralisasi U di bawah permukaan
0'
(-
144
! \'"""" "-'"
ISSN 1410-1998
Prosiding Presentasi Ilmiah Bahan Bakar Nuklir V P21BDU dan P2BGN -BA TAN Jakalta, 22 Pebruari 2000
RDA -200
Gambar 2. EXTRACTION SYSTEMS [6] (diambil dari User Manual Radical v 1.0 Radon Calculation sofware version 2.01993)
,.,-.,.-
I1../
\ \
)' \'1
\
i
,\
\
Ii~\ \..\ ,~.. '0
\
\
'. ~\\
i-
III,
!i
"Jt\
c.". ..on oj""?",, '.'0",.1~.~~~.
Ir <:;> .".,.. I..~.,. .'.m"" '..'.mo", 1°' !
1;)..,
Po", .,i ".:0
~--Gambqr 3:
PETA
TOPOGRAFI
SEKTOR
145
\
' \\
"ETtRANGAN
I b
("\
~~NTJA
\
\\ ,
Prosiding Presentasi flmiah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU dan P2BGN-BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
Gombar 4
PETA
KESAMAAN
NILAI
146
ISSN 1410-1998
RADON
SEKTOR
MEI'fTAY(A
Prosiding Presentasi IImiah Bahan Bakar Nuklir V P27BDU dan P2SGN -SATAN Jakalta, 22 Pebruari 2000
ISSN 1410-1998
Gambar S. PETA KESAMAJ\N
NlLAI
147
THORON
SEKTOR MI5.NTAW
t\
---
Prosiding Presentasi I/miah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
ISSN 1410-1998
Rn PROFILE
//~---tRn iRn-"""'',,""\ / I/'"""",
d
{\
.-Fn
I 1/ \\ /
-"""
"\,
fR -,
'\
U.:Rq
//L-
~ .diffusion i
J\ J
distance
I -G.W.T
to}
Rn PROFILE
5'
d24
/'
dl
~- , 5Rn
"-
~l
(
,'"
"--*
.
I
II
\ I
d, .diff usion d 2. trQ nspor l
\
---G.W.T (b)
Gombcr:
~
IDEALIZED
SOIL-GAS
148
RADON
ANOMALIES
Prosiding Presentasi Ilmiah Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU dan P2BGN -SA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
ISSN 1410-1998
clicn
4'. .00.
»00, tOO-
,... J .00;- I~~
t\
~ .~~..:: .-;--::::::: ? .-;
""".",.""".5""._0<1,,. ..,.1
V.flt
C'-,.
"""":" "~O '
",..v.!I .00' 0/)9-
CII"
TG~'
--.
-..,
e...
"'..
~oo.
,~.
"'" .."
~OG' I~O
'O" K ..~-i
.a
1
r
.t
:-.T
\.
L v-a 1.'} o.
,, No_taka.! V. e '.o,ii' MI..., \I ~. 600.400 ~~
I
I
C\
..i
4
No).I,,"'~i
U.Aa"", ,...,...~ It II. lOo}.~oo.,.
K£TERAHGAN I,J,K. L O,I.2.3.d.l. lOO "pm:
Uambar
'it
.J. .Llntc$OIl Pt"9l1kuraft ROA200. : NQlftor lo..a.' d."901lIA'.rvOI IO"'I'.(O~OIl Nllal rod,,".
PENAMPANG
N~O'E
NJLAI RADON SEKTOR MENTAWA
149
,-
Prosiding Presentasi IImiah Bahan Bakar Nuklir V P27BDU dan P2BGN .BA TAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
ISSN 1410-1998
lIlt!
'
""OIQI
J..Qla..
0110"'011ra4iomCIfi
...:
Pur.t
U
Lv.co.
""
Z""cm,nttol'Ov$i\J:'J,!t6",,
" "
, "A"""
..Ii
101
1:1
\.
K.~
PCftq"k",on
RUt. ~OO
N)ZO.C
L_-
--
I
~
I
Gambor S
PETA
ZONA
,
MINERALISASI
151
URANIUM
,
SEKTOR
I-1ENTAWA
~ 6:== ~
Prosiding Presentasi I/miah Daur Bahan Bakar Nuklir V P2TBDU dan P2BGN-BATAN Jakarta, 22 Pebruari 2000
Tabel1.
1,4118 rTO4 : 1""416 ! "-12T~
ISSN 1410-1998
DAFTAR HARGA PENGUKURAN MENTAWA TAHUN 199711998
I
DAN
~
Cl
I
~
2
C2
~
DAERAH
RDA-200
PERHITUNGAN Ra
Ri!~
C3 C3
1
Soil
'129
-Toron
89
~ ~~~
-:r61)"-1 ~ ~ 2U31~
,
-r41
~~
-~
11
-s3
i
~
!~
20
-rro- -T4r1
~
:
70
:~
53
107
134
93 '40
83
53
82!
~-o-r
I
79
64~
31
144
149
~I~
I
~
~~~~
--:r38
~
0 51
~ ~
11-60 100
~
i
~
111
F==~~===
~ ~
-:roo
149
~
i
18 oJ'-
viol:
123'
-44
1
359 170 157
~
941
152
203
29 i
23
~ ~ ~ =f
Iractll ~ ~ ~ :r-:ro-1 ~152
ISSN 1410-1998
Prosiding Presentasi IImiah Bahan Bakar Nuklir V P27BDU dan P2BGN -BA TAN Jakarla, 22 Pebruari 2000
~
Tabel1 (Ianjutan). I
No.Patok
Harga Latar
LamaIRDA
!~
CL4
K8
~I
-s11
~
CL5
53
~
~ ~ ~
16
17
n
~
I
J9
I
CKS
.I JI0
I
-:rgg-~
r-
os-
54"! 50
IL
64"- CK6~
i
~ 44
-sg-
I
41
i~141130~~34!~
N
108
£'+
35 4?
i
,h-
logCIt
~~
1b 12
8
~ CI2
;rro
168:-r53I~11O4
-~ ~'22
m
~26l
I;)
71~i CI3f6
i
14
CI4
16
49
~
I
-cro
~
!
CJl
U
CJ2
14 15
i5
r-:-
iJ"
I -.
(4
IT~798081"82 138384.-., /20~
~
-s8"-~~~~
CJ3
521
10
l=~I4 I
~
--r4O-ml I
;r-
~
i
-gu-O4j
7
63 06
~
39
~~ 14~i
J5
CK4
I
80~
n
14
CK3
I{asil~rhitungan Toron
40~
JO
:>
~
!rsa-
C3
-:r4T~
1213
bs-156 Ck2
Ra
Soil
C2
~~
12
-f-F I KIO
CKO
Ha!!JlPengukuran
Cl
CI5
49-gg-60--rry--
CJ6
-gs--868T88 CHO ~90919293~95go
-iiii--l-sOl1O"(r'~!~!~~ LI
CHI
LV 16
CH2
1~9
6
24
25
*
I
4~9
CH3
1~5 ~ lb725270-28-:rr1 (;) !1W! ; 125--"'~
~
11 CH5
I GIG I
.'-~~
~,2 CG4
-w-98 CG2
F8
F7
F5
I
87
65
.-+
177l~23
I
157
~140100
5
:
Lv
154-~
46
F4
Ke Daftar Isi 153