Valbury Asia Securities
WEEKLY REPORT
Page 1 of 4
14 Februari 2011
Market Data JCI Close Change Vol (mn lot) Val (Rp bn) Market Cap (Rp T) IDR/USD SBI 1 mo BI Rate Inflation Jan’11 YoY GDP FY 2010 YoY GDP Q4 2010 QoQ
LQ45
3391.766 +18.122 3077 5261.69 3030.5 8,935 6.50% 6.75% 7.02% 6.10% 6.90%
595.119 +4.510
Global Indices Dow Jones Nasdaq Hangseng Nikkei 225 St. Times SET
24 Dec 10
1 day chg
1 week %chg
12,273.26 2,809.44 22,828.92 10,605.65 3,077.27 949.57
+43.97 +18.99 +120.30 n/a -26.12 +0.48
+1.50% +1.45% -4.52% +0.59% -4.17% -3.58%
Commodities USD 85.58 1357.05 28300 31776 122.46 115.42 1322.50 3911.50 1677.25 848.35 949.08
Crude Oil (per barel) Gold (per troy oz) Nickel (per ton) Tin (per ton) Coal (NEWC)* (/ ton) Coal (RBI)* (/ ton)
CPO Rott (per ton) CPO Mal (MYR/ ton) Rubber (MYR/kg) Pulp BHKP*(per ton) Pulp NBSK*(per ton)
Change -1.15 -6.75 +450 +281 -4.97 -5.35 +2.50 +5.00 +20.00 ---
* Weekly Price
Dual Listing TLKM NY ISAT NY BLTA SG
USD 34.44 27.95 SGD 0.05
Change +0.27 +0.90 Change --
IDR 7,693 4,995 IDR 350
Corporate Action Emiten
INCF EPMT
Action Rights issue Rights issue
Rp / Rasio 3000/1:30 700/1000:188
Cum
07-Mar11 09-Mar11
Agenda Emiten Emiten
Agenda
Date
MPPA MLPL ABDA INCO AGRO MASA VRNA LPKR LPCK GOWA OKAS BTPN INCF KBLV
RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB RUPSLB
14-Feb-11 14-Feb-11 16-Feb-11 16-Feb-11 17-Feb-11 21-Feb-11 21-Feb-11 23-Feb-11 24-Feb-11 25-Feb-11 25-Feb-11 25-Feb-11 28-Feb-11 28-Feb-11
Market
Review
Hampir sepanjang perdagangan dalam pekan lalu IHSG mengalami pelemahan, kecuali penguatan hanya terjadi pada perdagangan Jumat. Pelemahan yang terjadi terhadap IHSG tersebut lebih disebabkan oleh faktor ekternal yang lebih mendominasinya. Diawali oleh kebijakan dari bank sentral Cina yang menaikan suku bunga guna meredam laju inflasi. Dampak dari kebijakan bank Central Cina tersebut mendorong sebagian dari indeks bursa Asia terkoreksi, terutama indek Hang Seng. Dampak lainnya bagi pergerakan indeks global yakni presiden Hosni Mubarak menolak permintaan mengundurkan diri. Sementara itu, perspektif internal tidak ada faktor sebagai alasan kuat pemicu kejatuhan IHSG. Sejauh ini faktor dari internal lebih banyak mencerminkan sentimen positif. Seperti halnya lembaga pemeringkat internasional Moodys Investor Services menaikan peringkat Foreign Reserve Support Indonesia menjadi Ba1 dengan prospek stabil sebagai gambaran positif sisi makro ekeonomi Indonesia. Demikian dengan dukungan ekonomi Indonesia dari sisi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Badan Pusat Staristik (BPS) di awal pekan lalu mengumumkan angka pertumbuhan ekonomi 2010 mencapai 6,1% atau melampaui target APBN-P 2010 sebesar 5,8%. Bahkan pertumbuhan ekonomi dalam kuartal VI 2010 mendekati 7%. Memang pencapaian dari beberapa indikator makro ekonomi tahun 2010 tidak sebaik pencapai ekonomi di tahun 2009, terutama untuk inflasi. Capaian pertumbuhan ekonomi kalah saing dengan laju inflasi yang mencapai 6,96% melebihi target 2010 sebesar 5,3%. Angka inflasi tahunan mencapai 7% di Januri lalu membuat suku bunga BI rate akhirnya naik 25 basis poin menjadi 6,75%. Diduga dari internal sebagai kendala bagi pergerakan IHSG minggu lalu, pemodal menyikapi terkait dengan pembatasan subsidi BBM oleh Pemerintah yang telah menargetkan 1 April 2011. Pelaksanaannya tergantung hasil kajian Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ditargetkan selesai akhir bulan ini. Pasar akan menyikapi keputusan ini, meski ada tarik menarik terkait pembatasan subsidi BBM, seperti pernyataan dari Menteri Koordinator Perekonomian bahwa pemberlakuan pembatasan BBM bersubsidi jika menimbulkan inflasi dan distorsi besar terhadap perekonomian bisa di batalkan pemerintah. Sementara itu, Menteri ESDM optimis pemerintah akan melakukan pembatasan subsidi BBM sesuai batas yang ditetapkan sebelumnya. Demikian dengan munculnya sentimen positif secara individual tidak mampu menjadi katalis bagi IHSG menuju zona hijau. Publikasi kinerja keuangan perusahaan 2010 yang menunjukan pertumbuhan, tidak berhasil menggerakan IHSG. Dari sektor pebankan yang diharapkan sebagai mover IHSG, namun tidak mendapat respon bagi kalangan pemodal. Padahal ada lima bank Indonesia masuk dalam The World’s 500 Most Valuable Banking Brands 2011, BBRI menempati peringkat teratas untuk perbankan Indonesia masuk 200 besar dan empat lainnya yakni BMRI peringkat ke-208, BBCA peringkat ke-225, BBNI peringkat ke-226, dan BDMN peringkat ke-311. Sementara itu, masuknya saham Garuda indonesia di lantai yang diharapkan sebagai penopang bagi IHSG, justru mendapat tekanan kuat sehingga saham tersebut langsung anjlok menyusul masih kuatnya tekanan bagi pasar. Saham Garuda Indonesia dengan kode GIAA terkoreksi sebesar Rp130 (17,3%) di tutup pada level Rp 620
Market
Prediction
Prediksi IHSG pada perdagangan pakan ini berpeluang untuk menguat, diharapkan sentimen bagi indeks didukung dari dalam negeri maupun luar negeri. Sejumlah faktor dari dalam negeri sebagai katalis bagi IHSG dalam pekan ini. Apresiasi atas penguatan nilai tukar rupiah beberapa hari terakhir pasca Bank Indonesia menaikan suku bunga BI rate 25 basis poin menjadi 6,75% dapat memberikan dukungan bagi apresiasi IHSG pada pekan ini. Dalam penutupan pekan lalu kurs rupiah ditutup pada level Rp 8935 per satu dolar AS.
Valbury Asia Securities
WEEKLY REPORT
Page 2 of 4
14 February 2011
Sementara itu, publikasi kinerja keuangan perusahaan tahun buku 2010 yang mulai banyak di rilis, diperkirakan dapat memberikan dukungan bagi pergerakan IHSG kedepan. Kendati bersifat individual, namun jika publikasi secara bersamaan dapat membentuk pola akumulasi positif yang dapat memberikan dorongan bagi indeks. Terkait dengan publikasi atas kinerja keuangan emiten ini, pemodal akan melakukan selective buying terutama terhadap kinerja keuangan perusahaan yang solid pada tahun 2010 lalu serta memiliki prospek bagus pada tahun 2011. Dari faktor luar negeri sebagai sentimen positif terhadap pergerakan indeks bursa global dan dampaknya bagi IHSG dalam pekan ini yakni pengunduran presiden Hosni Mubarak. Krisis politik di Mesir menjadi salah satu faktor pemicu tekanan terhadap indeks global pada pekan lalu. Krisis politik di Mesir telah berdampak terhadap peningkatan yang terjadi terhadap harga komoditas pertambangan. Yang sangat dikhawatirkan terhadap krisis politik Mesir ini dampaknya terhadap ekonomi kawasan Timur Tengah serta efek multifliernya bagi ekonomi global. Sementara itu, rilis data ekonomi AS dalam pekan ini yang diperkirakan menjadi katalis bagi indeks global serta pengaruhnya bagi IHSG, seperti ; data import price index Januari 2011 yang diperkirakan sebesar 0,8% (MoM) atau turun dibandingkan bulan sebelumnya 1,1% (MoM). Data untuk housing starts Januari 2011 diperkirakan tumbuh 1,7% (MoM) dari sebelumnya minus 4,3% (MoM). Data producer price index Januari lalu diperkirakan tumbuh 0,8% (MoM) atau turun dibandingkan dengan posisi sebelumnya tumbuh 1,1% (MoM). Untuk angka consumer price index Januari 2011 diperkirakan tumbuh 0,3% (MoM) atau turun dari posisi bulan sebelumnya sebesar 0,5% (MoM). Data mingguan untuk intial jobless claims pekan lalu diperkirakan naik menjadi 400 ribu dibandingkan dengan pekan sebelumnya sebesar 383 ribu. Secara sektoral saham yang diperkirakan atraktif pada perdagangan pekan ini, sektor perbankan, perkebunan, pertambangan, konsumsi dan manufaktur. Sektor perbankan dapat menarik pada pekan ini, antisipasi terhadap publiksi kinerja keuangan sektor tersebut untuk tahun lalu yang tumbuh sangat baik. Untuk sektor, perkebunan terutama berbasis crude palm oil (CPO) diperkirakan potensi kenaikan dari harga komoditas ini akan menjadi katalis bagi kinerja saham sektor perkebunan. Sementara untuk sektor konsumsi, seiring dengan dukungan konsumsi dalam negeri yang diperkirakan masih tinggi di tahun ini.
Technical
View
Perpektif dari teknikal bagi pergerakan IHSG pekan ini diperkirakan berpeluang menguat, pasalnya beberapa dari indikator teknikal posisi indeks mendekati dalam ruang jenuh jual. Isyarat dari indikator Relative Strenght Index (RSI) indek dekat dalam ruang jenuh jual. Sementara itu sinyal candle chart mengindikasikan bagi indeks berpeluang untuk rebound. Perkiraan untuk kisaran gerak IHSG pada pekan ini berada antara level 3313 – 3493. GRAFIK IHSG GRAFIK IHSG
COMPOSITE - Daily 2/11/2011 Open 3372.7, Hi 3393.52, Lo 3338.53, Close 3391.77 (0.5%) Vol 2,147,483,648 MA(Close,5) = 3,426.10, Mid MA(Close,20) = 3,463.23, BBTop(Close,20,2) = 3,586.35, BBBot(Close,20,2) = 3,800
COMPOSITE - Daily 28/01/2011 : Open 3,514.154, Hi 3,514.154, Lo 3,462.367, Close 3,487.61 (-0.8 %) Volume -945,149,963 3,800 3,789.7 3,600 3,586.35
3,600 3,549.89 3,463.23 3,426.1 3,487.61 3,400 3,391.77
3,400 3,340.11 3,310.08 3,200
3,200
3,000
3,000
Jul August COMPOSITE - MACD (12,26,9) = -49.32, Signal = -47.58
September
October
November
December
2,800
2011
117.7 2,600
April COMPOSITE - RSI(15) = 40.07
May
Jun
Jul
August
September
October
November
December
2011
0.0 -1.73481
February
-47.5836 -64.0 -49.3184
COMPOSITE - Stochastic Slow (14) %K =54.800163, %D =41.998554
70% 70.0 54.8002 41.9986 30% 40.0696
COMPOSITE - RSI (9) = 46.06
30.0
70% April
May
Jun
Jul
August
September
October
November
December
2011
46.0597 30%
February
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software. http://www.amibroker.com
Created with AmiBroker - advanced charting and technical analysis software http://www amibroker com
JCI vs IDR
JCI vs SBI Chart
4150
12300
4190
9 Coefisien corellation 0,92
Coefisien corellation -0,79
3650
11800
3690
3150
11300
3190
2650
10800
2690
2150
10300
2190
1650
9800
1690
1150
9300
1190
8800
690
8.5
8
7.5
7
650 Fe M b- ar09 09
Ap M r- ay09 09
Ju n09
J ul09
Au g09
Se p09
Oc t09
No v09
De c09
Ja n10
Fe M b- ar10 10
JCI-LHS
Ap r10
M ay10
IDR-RHS
Ju n10
J ul10
Au g10
Se p10
Oc t10
No v10
De c10
Ja n11
6.5
6 Fe M b- ar09 09
Ap r09
M ay09
Ju n09
J ul09
Au g09
Se p09
Oc t09
No v09
De c09
Ja n10
Fe M b- ar10 10
JCI-LHS
Ap r10
M ay10
SBI-RHS
Ju n10
J ul10
Au g10
Se p10
Oc t10
No v10
De c10
Ja n11
Valbury Asia Securities Page 3 of 4
News Highlight
BHP Billiton dikabarkan meminati saham Bumi Adhi Karya (ADHI) membukukan kontrak baru senilai Rp 1,06 triliun sampai 11 Februari 2011. Sepanjang tahun ini, perseroan menargetkan kontrak baru sebesar Rp 12,5 triliun. Perseroan telah mendapat beberapa kontrak besar di antaranya 2 proyek PLTU Tembilahan berkapasitas 2X7 MW di Indragiri Hilir, Riau, dan PLTU Sintang 2X7 MW di Sangau, Kalimantan Barat. Nilai ke-2 kontrak tersebut mencapai Rp 634,37 miliar. Astra International (ASII)-Toyota Sales Operation (Auto 2000) membukukan pendapatan Rp 30 triliun pada 2010, naik 50% dibandingkan 2009 Rp 20 triliun. Peningkatan ini dipicu naiknya volume penjualan. Tahun lalu, penjualan mencapai 219.780 unit, naik 46% dibandingkan 2009 yang mencapai 150 ribu unit. Di sisi lain, Auto 2000 menganggarkan belanja modal Rp 800 miliar tahun ini. Telekom Malaysia Bhd. Menandatangani perjanjian dengan XL Axiata (EXCL) dan PT. Mora Telematika untuk bersama-sama membangun sistem kabel bawah laut sepanjang 400 km diantara dua negara. Sistem kabel tersebut diperkirakan akan mulai beroperasi secara komersial ada kuartal IV 2011. Telekomunikasi Indonesia (TLKM) menargetkan pencapaian 2,5-2,7 juta pelanggan Speedy hingga akhir tahun 2011 dengan mendorong pemasaran produk akses internet cepat Speedy. Jumlah pelanggan Speedy di tahun 2010 hampir mencapai 1,7 juta. Telkom mengklaim menguasai sekitar 80% pangsa pasar produk akses internet cepat. Untuk meningkatkan penetrasi pelanggan Speedy, Telkom menjalankan strategi “bundling” dengan produk-produk lain, seperti Yes TV (Telkom Vision) dan telepon rumah, melalui penerapan skema tarif yang dianggap lebih menarik. Total utang berjalan Garuda Indonesia (GIAA) hingga saat ini berjumlah USD 460 juta, berkurang signifikan dibandingkan sebelumnya sekitar USD 500 juta. Utang tersebut akan dilunasi secara rutin USD 40 juta per tahun hingga 2016. Dana berasal dari kas operasional perseroan, dan bukan hasil dari penawaran umum saham perdana GIAA. Total dana IPO sebesar Rp 3,3 triliun digunakan untuk pengembangan usaha berupa penambahan armada Garuda ataupun Citilink. Garuda Indonesia (GIAA) menargetkan bisa menambah 67 unit pesawat hingga 2015 mendatang. Saat ini perseroan memiliki sekitar 86 unit pesawat. Ke depan Garuda ingin menambah pesawat kecil yang bermuatan kurang dari 100 orang untuk penerbangan di sejumlah kota kecil. Summarecon Agung (SMRA) memutuskan untuk mencari pinjaman bank hingga sebesar Rp 720 miliar. Perseroan akan menggunakan dana pinjaman untuk membiayai belanja modal tahun ini sebesar Rp 1,5 triliun. Sesuai rencana, perseroan akan mengembangkan 2 proyek yaitu Summarecon Mall Serpong (SMS) tahap II dan Summarecon Mall Bekasi (SMB). Nilai investasi SMS tahap II mencapai Rp 400 miliar, sedangkan SMB Rp 500 miliar. Tahun ini, Summarecon Agung (SMRA) membidik pendapatan Rp 2 triliun, sedangkan laba bersih
WEEKLY REPORT 14 February 2011
diproyeksikan mencapai Rp 264 miliar, naik 15% dibandingkan estimasi tahun lalu Rp 230 miliar. Perdana Gapuraprima (GPRA) akan membangun kondotel Pondok Indah Suites di Jakarta Selatan dengan investasi Rp 60 miliar. Proyek segera digarap pada pertengahan 2011 dan ditargetkan beroperasi 2012. Sinar Mas Agro Resources & Technology (SMART) berencana melakukan investasi senilai USD 500 juta di 2 pabrik CPO di Indonesia. Pabrik tersebut akan memproses produk CPO. Lokasi pabrik diperkirakan di luar Jawa. Produksi CPO BW Plantation (BWPT) pada bulan Januari 2011 naik 69% YoY menjadi 8868 ton dibanding sebelumnya 5247 ton. Produksi kernel Januari 2011 naik menjadi 1471 ton dari 894 ton. Sedang tandan buah segar bulan Januari 2011 naik menjadi 38.708 ton dari sebelumnya 22.917 ton.
PT Astratel Nusantara menargetkan mampu menguasai market share jalan tol nasional sebesar 15% dalam 3 tahun ke depan menyusul upaya perusahaan dalam meningkatkan ekspansi bisnis infrastruktur jalan tol di Indonesia. Target pencapaian perluasan bisnis tol tersebut akan dilakukan dengan mencari peluang kerjasama melalui proyek tol yang sedang dikerjakan ataupun ruas baru yang akan dibuka pemerintah. Tahun ini perseroan tetap memfokuskan pada proses penyelesaian proyek tol Kunciran Serpong melalui anak perusahaannya yakni PT Marga Trans Nusantara yang merupakan kerjasama dengan Jasa Marga (JSMR). Bank tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) berencana akan melakukan stock split dengan rasio 1:5. Perseroan juga akan menerbitkan obligasi pada tahun ini senilai Rp1 triliun. Selain itu perseroan juga akan mencairkan pinjaman senilai USD70 juta dari International Finance Corp (IFC) yang didapat perseroan pada 2009 lalu. Untuk tahun ini perseroan menargetkan pertumbuhan kredit sebesar 24%. Bank Rakyat Indonesia (BBRI) menargetkan pertumbuhan kredit selama 3 tahun ke depan konsisten pada kisaran 20%-25% dengan asumsi pertumbuhan ekonomi 6.1%-6.4% dan inflasi 4.9%-5.3%.
Qatar National Bank sebagai pemilik baru 69.59% saham Bank Kesawan (BKSW) akan mengkonversi bank Kesawan menjadi bank syariah. Pihak Qatar telah menyampaikan niat tersebut, namun dalam bentuk laporan yang tidak resmi ke Bank Indonesia. Bank Permata (BLNI) menargetkan penyaluran kredit kepemilikan rumah (KPR) syariah sebesar Rp 550 miliar pada tahun ini, naik lebih dari 80% dari Rp 300 miliar. Bank Tabungan Negara (BBTN) mencatat total transaksi mencapai Rp 1,9 triliun selama BTN Expo yang berlangsung 5-13 Februari 2011. Jumlah properti yang terjual mencapai 4.219 unit. DBS Bank Singapura menyatakan bahwa tidak pernah membicarakan pembelian 68% saham Bank Danamon (BDMN) di Temasek.
Valbury Asia Securities
WEEKLY REPORT
Page 4 of 4
14 February 2011
Adira Dinamika Multifinance (ADMF) berencana akan membuka cabang baru di luar pulau Jawa dan Bali untuk ekspansi usaha. Saat ini perseroan telah memiliki 550 jaringan yaitu 121 kantor cabang, 142 kantor perwakilan dan 287 titik pelayanan kios dealer. Per Desember 2010 jumlah nasabah perseroan mencapai 2.8 juta dengan penguasaan pangsa pasar pembiayaan sepeda motor mencapai 15.7% dan mobil sebesar 5.2%. Perseroan menyatakan pencapaian total pembiayaan baru 2010 sebesar Rp25.9 triliun atau naik 78% YoY atau melebihi target 2010 yaitu Rp20 triliun. Verena Multi Finance (VRNA) menargetkan pertumbuhan pembiayaan sebesar Rp 2 triliun di 2011, naik 100% dari periode yang sama tahun sebelumnya sekitar Rp1 triliun lebih. Verena saat ini "bermain" di pembiayaan sektor mobil bekas yakni mobil keluaran Jepang dengan asumsi harga di bawah Rp 200 juta. Pembiayaan mobil baru untuk tahun ini bisa tumbuh sekitar 3-5%. Multipolar (MLPL) membidik pendapatan Rp 12 triliun di 2011, atau meningkat 7,2% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 11,2 triliun. Pencapaian pendapatan Rp 11,2 triliun tersebut termasuk Rp 1,5 triliun non-recurring dari Matahari Department Store (MDS). Perseroan meningkatkan investasi pada bisnis Hypermarket dua kali lipat melalui anak usahanya, Matahari Putra Prima (MPPA) sepanjang tahun 2011. Perseroan akan mengumumkan dividen final tahun buku 2010 pada RUPST mendatang di bulan Februari 2011. Mustika Ratu (MRAT) membidik laba bersih sebesar Rp 47,5 miliar pada 2011, meningkat 92% dibandingkan laba bersih unaudited 2010 sebesar Rp 24,78 miliar. Peningkatan laba tersebut seiring strategi perusahaan untuk mempertahankan pasar lokal. Salah satunya dengan mengintegrasikan penjualan, distribusi, pemasaran, promosi dan peluncuran produk baru. Indo Kordsa (BRAM) akan menyuntikan dana sebesar USD18.5 juta guna meningkatkan kapasitas produksi tahap kedua pada anak perusahaannya, yaitu PT. Indo Kordsa Polyester dari 12.000 ton per tahun menjadi kurang lebih 26.000 ton per tahun. Peningkatan produksi tersebut berupa pembelian mesin-mesin. Pembayaran
uang muka sebesar USD1.92 juta akan dilakukan 10 Maret 2011 nanti, sementara proses keseluruhan transaksi akan tuntas dalam waktu 12-18 bulan sejak pembayaran uang muka. Central Omega Resources (DKFT) segera melakukan transaksi pengalihan saham induk perusahaan yaitu PT. Jinsheng Mining. Hal itu bertujuan agar pengoperasian area tambang anak perusahaan, khususnya di area tambang nikel PT. Bumi Konawe Abadi bisa berjalan. Kertas Basuki Rachmat Indonesia (KBRI) mendapat persetujuan kredit untuk membiayai penyelesaian paper machine (PM2). Sebelumnya penyelesaian proyek PM2 tersebut berjalan lambat akibat sulitnya pendanaan. Toba Pulp Lestari (INRU) menargetkan produksi pulp 2011 melebihi 200 ribu ton atau naik dari produksi 2010 yang sebesar 175,989 ton. PT Viva Media Baru yang membawahi sejumlah media - TV One, Antv, Vivanews - menunjuk PT Danatama Makmur dan PT Ciptadana Securities untuk menangani rencana penawaran publik perdana (IPO). Disebutkan bahwa perusahaan media yang terafiliasi dengan Grup Bakrie tersebut berencana melepas antara 20%-30% saham ke pasar. Bank Indonesia (BI) telah resmi memberlakukan aturan GWM pada PBI no 13/10/PBI/2011 dan telah menghapus PBI no 12/19/PBI/2010. Dalam ketentuan baru ini mengatur untuk meningkatkan GWM valas secara bertahap menjadi 8% dari sebelumnya yang hanya 1%. Untuk tahap awal mulai 1 Maret hingga Mei 2011 ditetapkan sebesar 5% dan mulai Juni 2011 naik menjadi 8% dari DPK dalam valuta asing. Sementara pelanggaran kewajiban pemenuhan GWM tersebut akan dikenakan sanksi membayar 0.04% per hari kerja dari selisih saldo harian tersebut. Bank Indonesia (BI) memperkirakan Perbankan syariah Indonesia akan mencapai 50% pada tahun 2011.
Kalender Bisnis & Ekonomi Tgl
16 16 17 17 17
Feb* Feb* Feb* Feb* Feb*
Agenda
US Producer Price Index YoY US Producer Price Index MoM US Consumer Price Index YoY US Consumer Price Index MoM Minutes of FOMC Meeting
Ket: (^) Waktu setempat. (*) tentatif
Ekspektasi
Turun menjadi 3.5% dari 4.0% Turun menjadi 0.8% dari 1.1% Naik menjadi 1.6% dari 1.5% Turun menjadi 0.4% dari 0.5% --
Valbury Asia Securities
WEEKLY REPORT
Page 5 of 4
14 February 2011
Disclaimer : Laporan ini dibuat oleh Departemen Riset PT. Valbury Asia Securities hanya sebagai informasi dan bukan ditujukan untuk memberikan rekomendasi kepada siapa pun untuk membeli atau menjual suatu efek tertentu. Informasi yang ada pada laporan ini diambil dari sumber yang dianggap bisa dipercaya. Namun demikian Kami tidak menjamin dan tidak bertanggung jawab atas kebenaran dan keakuratan dari informasi dan pendapat yang ada pada laporan ini.
RESEARCH TEAM VP Research & Analysis Head of Research Research Analyst
Research Support
Nico Omer Jonckheere Alfiansyah Reny Susanti Michael Handisurya Budi Rustanto Selly Handayani
[email protected] [email protected] [email protected] [email protected] [email protected]
PT. VALBURY ASIA SECURITIES (Member of Indonesia Stock Exchange)
Menara Karya bldg 10th Floor. Jl. HR. Rasuna Said Blok X-5, Kav. 1-2, Jakarta 12950 Telp : +6221- 255 33 600 (H), Fax : +6221- 255 33 662, Research dept. e-mail :
[email protected] BRANCH OFFICES • JAKARTA : • Pluit • Pantai Indah Kapuk • Puri Indah • Kelapa Gading • BANDUNG • SEMARANG • YOGYAKARTA • SURABAYA • MALANG • JEMBER • BALI • MEDAN • PADANG • PALEMBANG • PEKANBARU • BANJARMASIN • PONTIANAK POJOK BEI - GALERI VAS : • JAKARTA : • Universitas Mercu Buana • BANDUNG : • Universitas Sangga Buana (USB) YPKP • YOGYAKARTA : • Universitas Teknologi Yogyakarta (UTY) • Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) • BANJARMASIN : • Universitas Lambung Mangkurat (UNLAM) • SAMARINDA : • Universitas Mulawarman
• PALEMBANG : • STIE Musi • PEKANBARU : • Poltek Caltex • PADANG : • Universitas Negeri Padang • MENADO : • Universitas Klabat