PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN a. Pendirian Perusahaan PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (PT SUCACO Tbk), selanjutnya disebut Perusahaan, didirikan berdasarkan Akta No. 9 tanggal 9 Nopember 1970 dari Notaris Eliza Pondaag, S.H. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. J.A.5/104/8 tanggal 20 Juli 1971 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 10 September 1971, Tambahan No. 419. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, antara lain dengan Akta No. 138 tanggal 28 April 1997 dari Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai peningkatan modal dasar Perusahaan, semula sebesar Rp 225 miliar menjadi Rp 500 miliar, dan perubahan nama, semula PT Supreme Cable Manufacturing Corporation (SUCACO) menjadi PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk (SUCACO). Perubahan anggaran dasar tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-5994-HT.01.04.TH’97 tanggal 2 Juli 1997, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 4305 tanggal 23 September 1997; Akta No.32 tanggal 25 September 2006 yang dibuat dihadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan nama Perusahaan dari semula bernama PT Supreme Cable Manufacturing Corporation Tbk (SUCACO) menjadi PT Supreme Cable Manufacturing & Commerce Tbk (PT SUCACO Tbk). Perubahan nama tersebut telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan No. W7-01285 HT. 01.04TH 2006 tanggal 4 Oktober 2006; dan terakhir diubah dengan Akta No. 30 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat dihadapan Notaris Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., mengenai perubahan Anggaran Dasar Perusahaan untuk disesuaikan dengan Undang-undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan sebagaimana dimaksud telah disetujui oleh Menteri Hukum dan HAM dengan No. AHU-87481.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 18 Nopember 2008 Perusahaan berkedudukan di Jakarta, dengan lokasi pabrik berada di beberapa tempat, yaitu di jalan Daan Mogot, Km.16, Jakarta Barat, Jalan Raya Pejuang Km 2, Bekasi, Jalan Raya Cikarang Cibarusah Km 7,5 No. 20A, Cikarang dan Jalan Kalisabi No. 61, Tangerang. Perusahaan memulai produksi komersialnya pada tanggal 2 Oktober 1972. Sesuai dengan pasal 2 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan adalah memproduksi bermacam-macam kabel, produk-produk yang berhubungan berikut bahan bakunya, dan segala macam produk melamin; serta menjual produk-produk tersebut di dalam negeri (lokal) dan luar negeri (ekspor). b. Penawaran Umum Efek Perusahaan Pada tanggal 30 Juni 2010, seluruh saham Perusahaan atau sejumlah lembar saham telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia, yang berasal dari: No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Keterangan
Lembar Saham
Penawaran Umum I Pencatatan Seluruh Saham (Company Listing) Pembagian Saham Bonus Penawaran Umum II Penawaran Umum Terbatas/Right Issue Pembagian Saham Bonus Penawaran Umum III Penawaran Umum Terbatas/ Right Issue Pembagian Saham Bonus Jumlah
4.800.000 11.200.000 3.200.000 5.800.000 5.000.000 6.000.000 9.685.200 22.842.600 137.055.600 205.583.400
Tanggal Pencatatan di Bursa Efek 2 Juni 1982 20 Januari 1989 24 Mei 1989 31 Mei 1989 30 Agustus 1991 1 September 1992 22 September 1992 14 Nopember 1995 22 Agustus 1997
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
6
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
1. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN - Lanjutan c. Komisaris, Direksi, dan Karyawan Perseroan Susunan Dewan Komisaris dan Direksi pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010
2009
Dewan Komisaris Presiden Komisaris Wakil Presiden Komisaris Komisaris Independen Komisaris Independen
: Erwin Suryo Raharjo : Takayuki Haseyama : Dewa Nyoman Adnyana : -
Erwin Suryo Raharjo Takayuki Haseyama Dewa Nyoman Adnyana Prasasto Sudyatmiko
Dewan Direksi Presiden Direktur Direktur Direktur Direktur
: : :: :
Elly Soepono Teddy Rustiadi Nicodemus M. Trisnadi Bayu Adiwijaya Soepono
Elly Soepono Teddy Rustiadi Nicodemus M. Trisnadi Bayu Adiwijaya Soepono
Komite Audit Ketua Anggota Anggota
: Dewa Nyoman Adnyana : Verdy Kohar : M. Reza
Dewa Nyoman Adnyana Verdy Kohar M. Reza
Jumlah kompensasi kepada komisaris dan direksi untuk kwartal II tahun 2010 dan 2009 masingmasing adalah sebesar Rp 1.654.773.215 dan Rp 1.987.042.569. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, jumlah karyawan Perusahaan adalah sebanyak 821 dan 812 karyawan. 2. KEBIJAKAN AKUNTANSI a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Standar Akuntansi Keuangan, peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) dan Pedoman Penyajian Laporan Keuangan yang ditetapkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) bagi perusahaan manufaktur yang menawarkan sahamnya kepada masyarakat. Laporan keuangan Perusahaan disusun dan dicatat berdasarkan nilai historis, kecuali atas beberapa akun tertentu yang dicatat berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan metode akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. b. Prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Saldo dan transaksi antar perusahaan yang material dieliminasi untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Perusahaan dan anak perusahaan sebagai satu kesatuan usaha. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
7
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan b. Prinsip Konsolidasi - lanjutan Daftar anak-anak perusahaan yang dikonsolidasi dalam laporan keuangan konsolidasi untuk tahuntahun yang berakhir 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
No
1.
2.
3.
Persentase kepemilikan 2010 2009
Anak Perusahaan
PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries, berdomisili di Tangerang dan bergerak dalam industri pembuatan Pellet Cross Linked Polyethylen, Polypropylen dan Poly-Vinyl Chloride (PVC). Anak perusahaan ini memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1985. PT Supreme Sukses Makmur, berdomisili di Jakarta dan berusaha di bidang perdagangan umum. PT Supreme Decoluxe, berdomisili di Jakarta dan bergerak dalam industri pembuatan Melamine, Resin, dan Melamine Sheet. Anak perusahaan ini memulai kegiatan operasi komersialnya pada tahun 1997.
(%)
(%)
99,00
99,00
99,00
98,00
70,00
70,00
Total Aktiva dari anak perusahaan : Anak Perusahaan
PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries PT Supreme Sukses Makmur PT Supreme Decoluxe
Persentase Kepemilikan 2010
2009
99,00 % 99,00 % 70,00 %
99,00 % 98,00 % 70,00 %
Total Aset 2010
2009
Rp.
Rp.
107.322.094.115 20.109.444.028 22.081.836.985
90.615.207.469 20.024.637.588 25.988.432.434
PT Setia Pratama Lestari Sukma yang bergerak dalam bidang industri barang-barang dan peralatan teknik / industri dari plastik merupakan anak perusahaan dari PT Setia Pratama Lestari Pelletizing dengan kepemilikan saham sebesar 99%. c. Transaksi Hubungan Istimewa Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: 1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries); 2. Perusahaan asosiasi; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksud dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan); Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
8
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan c. Transaksi Hubungan Istimewa - lanjutan 4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan Perusahaan, yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan 5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), baik secara langsung maupun tidak langsung, atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Perusahaan dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan. Semua transaksi dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan tingkat bunga atau harga, persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi. d. Kas dan Setara Kas Semua investasi yang jatuh tempo dalam waktu 3 bulan atau kurang dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan dianggap sebagai setara kas. e. Penyisihan Piutang Perusahaan menetapkan penyisihan piutang pada akhir tahun sebesar estimasi persentase tidak tertagihnya piutang tersebut berdasarkan penelaahan terhadap masing-masing akun piutang, kecuali piutang kepada BUMN dan piutang pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa, karena manajemen berpendapat bahwa piutang tersebut dapat ditagih seluruhnya. f.
Persediaan Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih rendah. Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata tertimbang.
g. Investasi Jangka Panjang Investasi dalam bentuk saham dengan pemilikan kurang dari 20 % dinyatakan sebesar biaya perolehan (metode biaya), sedangkan investasi dengan pemilikan 20 % atau lebih, baik langsung maupun tidak langsung, dinyatakan sebesar biaya perolehan ditambah atau dikurang dengan bagian laba atau rugi sejak perolehan, sesuai dengan persentase pemilikan, dan dikurang dengan dividen yang diterima (metode ekuitas). Investasi bukan saham dinyatakan berdasarkan biaya perolehan. h. Aset Tetap - Pemilikan Langsung Aset tetap dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurang dengan akumulasi penyusutan, kecuali atas aset tetap tertentu yang telah dinilai kembali berdasarkan Peraturan Pemerintah. Aset tetap, kecuali hak atas tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
9
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan h. Aset Tetap - Pemilikan Langsung - lanjutan Jenis Bangunan dan sarana pelengkap Mesin dan peralatan Kendaraan Peralatan dan perabotan kantor
Tahun 15 – 20 5 –15 5 5
Hak atas tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi pada saat terjadinya, sedangkan beban pemugaran dan peningkatan daya guna yang berjumlah besar dilakukan kapitalisasi dan dibebankan dalam tahun-tahun pemakaian melalui penyusutan. Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau sudah dijual dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi konsolidasi pada tahun yang bersangkutan. i.
Aset dalam penyelesaian Aset dalam penyelesaian merupakan biaya-biaya yang berhubungan secara langsung dengan pembangunan fasilitas dan persiapan aset tetap, termasuk biaya pinjaman yang terjadi selama masa pembangunan yang timbul dari hutang yang digunakan untuk pembangunan aset tersebut. Aset dalam penyelesaian dipindahkan ke aset tetap pada saat aset tersebut selesai dibangun dan siap digunakan.
j.
Properti Investasi Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari suatu bangunan atau keduaduanya) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya. Properti investasi berupa tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
k. Pengakuan Pendapatan dan Beban Penjualan lokal diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan, sedangkan penjualan ekspor diakui pada saat barang dikirim/diangkut kapal (FOB Shipping Point). Beban diakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis). l.
Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan diselenggarakan dalam satuan mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi dalam mata uang asing selama tahun berjalan dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan menggunakan kurs tengah transaksi wesel ekspor masing-masing sebesar Rp 9.083 dan Rp 10.225 per US $1,00 yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.
m. Pajak Penghasilan Perusahaan dan anak perusahaan telah menggunakan metode perhitungan pajak penghasilan sesuai dengan PSAK 46 “Akuntansi Pajak Penghasilan”, untuk mencerminkan perbedaan waktu pengakuan pendapatan dan beban antara laporan keuangan menurut komersial dan laporan keuangan menurut pajak, terutama yang berhubungan dengan penyisihan piutang, penyisihan penurunan nilai persediaan, penyusutan aktiva tetap dan pengakuan beban dan kewajiban imbalan pasca kerja. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
10
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
2. KEBIJAKAN AKUNTANSI - Lanjutan m. Pajak Penghasilan - lanjutan Aktiva dan kewajiban pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada periode ketika aktiva direalisasi atau ketika kewajiban dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal neraca. n. Program Imbalan Pasca Kerja Perusahaan dan anak perusahaan membukukan estimasi Imbalan Pasca Kerja sesuai dengan UndangUndang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Metode penilaian aktuaris yang digunakan adalah metode Projected Unit Credit. Akumulasi keuntungan dan kerugian aktuarial bersih yang belum diakui yang melebihi 10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti diakui dan diamortisasi dengan metode garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja yang diprakirakan dari para pekerja dalam program tersebut. Biaya jasa lalu dibebankan langsung apabila imbalan tersebut menjadi hak atau vested, dan sebaliknya akan diakui sebagai beban dalam suatu alokasi dengan metode garis lurus selama periode rata-rata sampai imbalan tersebut menjadi vested. o. Laba (Rugi) per Saham Laba (rugi) per saham dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang jumlah saham biasa yang beredar pada tahun yang bersangkutan, sebanyak 205.583.400 saham untuk masing-masing tahun 2010 dan 2009 Laba per saham dilusian tidak disajikan karena Perusahaan tidak memiliki saham biasa berpotensi dilusi. p. Penggunaan Estimasi Dalam menyusun laporan keuangan agar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara umum, manajemen harus membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, hasil sesungguhnya yang dilaporkan pada masa-masa mendatang mungkin mempunyai jumlah yang berbeda dari jumlah estimasi yang dibuat. q. Informasi Segmen Informasi segmen disusun sesuai dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan Perusahaan. Bentuk primer pelaporan segmen adalah segmen usaha sedangkan segmen sekunder adalah segmen geografis. Segmen usaha adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan segmen lain. Segmen geografis adalah komponen Perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan komponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan resiko dan imbalan pada komponen yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
11
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
3. KAS DAN SETARA KAS 2010 Kas Rp
Rupiah
494.014.758 599.174.303 1.093.189.061
680.187.798 648.781.136 1.328.968.934
Rupiah
3.708.389.939 3.479.707.473 623.931.932 472.071.305 3.381.405.107 231.997.868 12.927.578.123 912.737.853 262.404.751 1.927.000 8.946.755 623.538.047 5.636.378 10.912.912 57.699.303 1.300.512 26.710.185.258
707.874.307 6.027.581.775 5.401.113.212 1.027.414.251 414.975.631 3.482.871.025 187.233.963 453.466.075 220.820.499 423.213 10.912.912 491.815.854 3.628.482 18.430.131.199
27.803.374.319
19.759.100.133
US$ (2010:65.966,56; 2009: 63.450,47)
Sub-jumlah Bank Bank International Indonesia US$ (2010:383.101,12; 2009: 589.494,55)
Bank Central Asia
Rupiah
US$ (2010:51.973,06; 2009: 100.480,61) SGD (2010:521.728,38; 2009: 58.822,65)
Bank Mandiri
Rupiah
US$ (2010:1.423.271,84; 2009: 18.311,39)
Bank Negara Indonesia Bank Bumi Artha Bank Rakyat Indonesia
Rupiah Rupiah Rupiah
US$ (2010:985,00)
Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ
Rupiah
US$ (2010:620,54; 2009: 41,39)
Bank Clariden Leu
Rupiah
US$ ( 2010:6.352,45; 2009: 48.099,35)
Bank Danamon Indonesia Sub-jumlah
2009
Rupiah
Jumlah kas dan setara kas INVESTASI SEMENTARA Bank Central Asia Bank Mandiri Jumlah
Rupiah Rupiah
17.000.000.000 2.300.000.000 19.300.000.000
2010 Tingkat bunga rekening giro per tahun Rupiah US Dollar
2,5% 0,10%
Tingkat bunga deposito per tahun Rupiah
5,5%
6.000.000.000 6.000.000.000
2009 1,5% - 2,5% 1% - 2,5%
6,25% - 6,5%
4. PIUTANG USAHA 2010
2009
Pihak ketiga PT Sumber Daya Sinar Baru PT Sinar Surabaya Sakti PT Sentosa Sarwa Raharja
Rupiah Rupiah Rupiah
57.517.145.186 35.469.420.855 27.002.362.070
47.062.394.724 40.970.054.156 4.241.389.858
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
12
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
4. PIUTANG USAHA - lanjutan Dubai Electricity & Water Authority US$ (2010:1.445.666,99; 2009: 6.325.368,96)
PT Sibalec Powel Cable US$ (2010: 97.206,92) PT Satu Satu Sembilan Sukses Makmur PT P L N (Persero) ENJ Advance PCB Materials Pte., Ltd US$ (2010: 186.452,19) PT Multi Fabrindo Gemilang US$ (2010:1.230.792,85) PT Prima Indah Lestari PT LG Innotek Indonesia US$ (2010:173.716,59) PT Rekayasa Industri US$ (2010:45.888,53; 2009:20.185,11) PT Samwha Indonesia
Rupiah Rupiah Rupiah
Rupiah
US$ (2010: 107.806,26;2009:39.167,80 )
PT Bluescope Steel Indonesia US$ (2010:610.151,61) PT Duta Engineering Nusantara PT Centra Multi Elektrindo PT BICC Berca Cables PT Alum Central Mandiri Lestari US$ (2010: 105.209,80) PT LP Displays Indonesia US$ (2010: 58.651,20) PT Sinar Baru Medan Dubai Cable Company Limited
Rupiah Rupiah Rupiah
US$ (2010: 45.899,93;2009 : 45,899.92)
PT Sinar Baru Batam PT Tripacific Electrindo
Rupiah
US$ (2010: 182.597,88)
Cable International PTE LTD US$ (2009: 286.327,34) MMC Oil & Gas Engineering SDN BHD US $ (2010: 25.115,43;2009: 26.469,10)
PT Cikarang Listrindo US$ (2009: 82.500,00 ) Jorphel Enterprise PT. Suwaka Bima Mustika PT. Telekomunikasi Indonesia (Persero) PT. Jaya Mandiri Lain-lain Jumlah
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
Dikurang : Penyisihan piutang Jumlah bersih
13.130.993.270 22.117.332.542 882.930.454 14.553.425.099 16.352.827.333
64.676.897.616 12.602.075.765 5.468.090.000 10.898.966.924
1.693.545.208
-
11.179.291.487 1.816.298.782
-
1.577.867.787
-
416.805.518
206.392.750
979.204.260
400.490.755
5.542.007.074 1.761.006.743
3.360.850.000 33.196.514.100 1.309.645.819
1.103.424.316
-
532.728.850 7.944.314.505
-
416.909.064 2.723.718.679
469.326.784 -
1.658.536.544
-
-
2.927.697.126
228.123.451
270.646.548
6.808.499.073 233.408.718.150
843.562.500 489.777.500 298.640.226 33.115.845 1.802.500.007 10.107.781.575 241.636.810.578
(4.208.793.773)
(4.208.793.773)
229.199.924.377
237.428.016.805
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
13
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
4. PIUTANG USAHA - lanjutan Mutasi penyisihan piutang :
2010
2009
Saldo awal tahun Dikurang : Penghapusan periode berjalan Penambahan periode berjalan Saldo akhir tahun
4.208.793.773
4.208.793.773
4.208.793.773
4.208.793.773
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa : PT Kabelindo Murni Tbk PT Sibalec Nihon US$ (2010:319.626,79;2009:67.233,04) PT Setia Sapta PT Mesindo Agung Nusantara PT Moda Sukma Jumlah
2010 Rupiah Rupiah
Rupiah Rupiah Rupiah
2009
119.401.692.955 52.205.048.816
61.436.194.390 48.738.335.196
2.903.170.208 37.427.466.171 517.666.671 1.730.084.968 214.185.129.789
687.457.880 14.378.549.994 6.443.874.715 725.484.189 132.409.896.364
Jumlah piutang pihak ketiga berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut : Belum jatuh tempo 31 hari – 60 hari 61 hari – 90 hari Di atas 90 hari Jumlah Dikurang : Penyisihan piutang Jumlah bersih
2010
2009
69.616.969.604 56.321.000.131 51.682.566.396 55.788.182.019 233.408.718.150
106.961.364.428 47.756.937.210 26.712.099.278 60.206.409.662 241.636.810.578
(4.208.793.773)
(4.208.793.773)
229.199.924.377
237.428.016.805
2010
2009
194.214.154.567 39.194.563.583 233.408.718.150
174.769.493.728 66.867.316.850 241.636.810.578
(4.208.793.773)
(4.208.793.773)
229.199.924.377
237.428.016.805
2010
2009
Piutang Usaha berdasarkan mata uang : Pihak Ketiga Rupiah Dollar AS (2010:4.315.156,18; 2009: 6.539.590,89)
Jumlah Dikurang : Penyisihan piutang Jumlah bersih Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Rupiah Dollar AS ( 2010:190.141,31;2009:67.233,04 )
Jumlah
212.458.076.263 1.727.053.526
131.722.438.484 687.457.880
214.185.129.789
132.409.896.364
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
14
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
4. PIUTANG USAHA - lanjutan Manajemen berpendapat bahwa penyisihan piutang usaha pada pihak ketiga sebesar Rp 4.208.793.773 pada tahun 2010 dan 2009 adalah cukup untuk menutupi kerugian yang timbul dari tidak tertagihnya piutang tersebut. Sebagian piutang usaha Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14). 5. PIUTANG LAIN-LAIN 2010 PT Canina Guna Indah Piutang lain-lain dengan jaminan Lain-lain Jumlah Dikurangi : Penyisihan piutang Jumlah bersih
2009
520.000.000 10.820.754.511 11.340.754.511
1.109.000.000 520.000.000 12.775.512.475 14.404.512.475
-
(1.109.000.000)
11.340.754.511
13.295.512.475
PT Jalapara Depawarin dan PT Ekatalentama yang mempunyai hutang kepada Perusahaan masingmasing sebesar Rp 220.000.000 dan Rp 300.000.000 untuk tahun 2010 dan tahun 2009 telah menyerahkan asset tetap sebagai jaminan, yang menurut pendapat manajemen telah memadai sehingga atas piutang tersebut dibukukan sebagai piutang lain-lain dengan jaminan. Pada akhir tahun 2009 piutang PT Canina Guna Indah sejumlah Rp 1.109.000.000, telah dihapuskan. 6. PERSEDIAAN
Barang jadi Bahan baku Barang dalam proses Bahan pembantu Suku cadang Barang dalam perjalanan Jumlah Dikurangi : Penyisihan penurunan nilai persediaan Jumlah bersih
2010
2009
207.260.147.037 57.054.533.365 21.865.147.871 1.202.958.907 426.530.377 107.110.355 287.916.427.911
158.405.348.270 76.359.228.005 12.390.296.920 1.136.890.615 888.713.202 92.475.306 249.272.952.318
(1.312.500.000) 286.603.927.911
(1.312.500.000) 247.960.452.318
2010
2009
Penyisihan persediaan adalah sebagai berikut:
Saldo awal Penghapusan persediaan Penambahan periode berjalan Saldo akhir
1.312.500.000 1.312.500.000
2.512.500.000 (1.200.000.000) 1.312.500.000
Sebagian persediaan Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14). Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
15
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
6. PERSEDIAAN – lanjutan Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, banjir dan resiko lainnya dengan jumlah pertanggungan sebesar US$ 22.900.000 ditambah Rp 1.000.000.000 pada tahun 2010 dan sebesar US$ 22.900.000 ditambah Rp 1.000.000.000 pada tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut adalah cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset tersebut. 7. PAJAK DIBAYAR DI MUKA 2010 Perusahaan : PPN PPh Anak perusahaan : PPN PPh Jumlah
2009
17.626.793.331 12.993.561.491
34.409.385.803 8.697.808.143
633.888.810 1.257.823.647 32.512.067.279
1.559.243.301 1.454.203.030 46.120.640.277
8. UANG MUKA PEMBELIAN Akun ini merupakan pembayaran uang muka atas pembelian barang-barang impor dan lokal dengan saldo per 30 Juni 2010 dan 2009 masing - masing sebesar Rp 4.369.323.745 dan Rp 4.923.985.829. 9. BIAYA DIBAYAR DIMUKA DAN ASET LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari: 2010 Pendapatan bunga yang masih harus diterima Pendapatan lain-lain yang masih harus diterima Asuransi dibayar dimuka Beban lain-lain dibayar dimuka Jumlah
2009
120.881.542 514.767.634 724.677.905 213.839.877 1.574.166.958
120.881.542 969.519.883 971.791.509 4.078.134.262 6.140.327.196
10. INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM 2010
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Bimasena Club PT Pondok Indah Padang Golf Tbk Jumlah
Kepemilikan
Saldo awal tahun
Tambahan perolehan saham
Penjualan saham/penerimaan dividen
Bagian laba (rugi) bersih
Saldo akhir Juni
%
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
33,81 0,20
31.928.073.298 357.450.000
-
-
0,08
7.000.000
-
-
32.292.523.298
-
-
3.707.101.357 3.707.101.357
35.635.174.655 357.450.000 7.000.000 35.999.624.655
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
16
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
10. INVESTASI DALAM BENTUK SAHAM - lanjutan 2009
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Bimasena Club PT Supreme Elektro Kontak PT Pondok Indah Padang Golf Tbk
Kepemilikan
Saldo awal tahun
Tambahan perolehan saham
Penjualan saham/penerimaan dividen
Bagian laba (rugi) bersih
Saldo akhir Juni
%
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
-
33.81 0.20
13.849.816.975 357.450.000
-
10.00
3.269.702.563
-
0.08
7.000.000
-
-
17.483.969.538
-
(6.109.799.999)
Jumlah
9.431.790.251 -
(6.109.799.999)
2.840.097.436 -
23.281.607.226 357.450.000 7.000.000
12.271.887.687
23.646.057.226
Investasi pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah pada PT Tembaga Mulia Semanan Tbk, sedangkan investasi pada pihak ketiga adalah Bimasena Club dan PT Pondok Indah Padang Golf Tbk. Tanggal 12 September 2008 telah ditandatangani Perjanjian Jual Beli Saham PT Supreme Elektro Kontak milik Perusahaan sebesar 10% atau sebanyak 500.000 lembar saham dengan perincian sebagai berikut: 1. sebanyak 499.999 lembar saham dijual kepada Legrand France dan 2. sebanyak 1 lembar saham dijual kepada A.E. Chessy S.A.S. Adapun harga jual beli yang telah disepakati adalah sebesar USD 510.000 (lima ratus sepuluh ribu US Dollar) dan pembayaran telah diterima oleh Perusahaan pada tanggal 10 Pebruari 2009. Hasil penjualan bersih dan keuntungan dari investasi yang dijual oleh Perusahaan yaitu atas seluruh saham milik Perusahaan di PT Supreme Elektro Kontak adalah sebagai berikut : - Hasil penjualan - Nilai investasi - Keuntungan penjualan investasi
Rp 6.109.799.999 Rp 3.269.702.563 Rp 2.840.097.436
11. ASET TETAP Rincian akun ini adalah sebagai berikut : 2010 Nilai Perolehan : Pemilikan langsung - Hak atas tanah - Bangunan dan sarana pelengkap - Mesin dan peralatan - Kendaraan - Peralatan dan perabot kantor Sub Jumlah
2009
42.512.222.383
42.043.965.339
84.139.546.829 312.128.849.183 12.685.222.461 12.909.141.086 464.374.981.942
72.600.091.468 299.311.599.998 12.125.945.311 12.506.911.854 438.588.513.970
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
17
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
11. ASET TETAP - lanjutan Aset dalam penyelesaian - Bangunan dan sarana pelengkap - Prasarana dan lingkungan - Kendaraan dan komputer - Mesin dan peralatan Sub Jumlah Jumlah biaya perolehan
1.728.984.710 993.363.000 3.003.001.358 5.725.349.068
1.295.250.000 4.714.937.070 3.470.311.595 9.480.498.665
470.100.331.010
448.069.012.635
643.534.560
557.729.952
34.668.151.713 220.106.669.568 10.358.261.586 11.572.723.268
30.430.640.846 203.494.551.148 8.889.032.944 10.907.230.144
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung - Perpanjangan hak atas tanah - Bangunan dan sarana pelengkap - Mesin dan peralatan - Kendaraan - Peralatan dan perabot kantor Jumlah akumulasi penyusutan
277.349.340.695
254.279.185.034
Jumlah tercatat
192.750.990.315
193.789.827.601
Rincian aset dalam penyelesaian per 30 Juni 2010 adalah sebagai berikut :
Mesin dan peralatan Gedung Jumlah
Jumlah (Rp) 3.777.238.958 1.948.110.110 5.725.349.068
Estimasi Penyelesaian 2010 2010
Persentase Penyelesaian 20% - 95 % 30% - 75%
Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada halangan yang berarti yang dapat mengganggu penyelesaian seluruh proyek tersebut di atas. Beban penyusutan sampai dengan periode Juni 2010 dan 2009 masing - masing Rp 10.763.547.217 dan Rp 9.938.278.012.
sebesar
Sebagian aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan digunakan sebagai jaminan atas hutang bank (Catatan 14). Aset tetap kecuali hak atas tanah pada periode Juni 2010 dan 2009 masing - masing sebesar Rp 427.588.108.627 dan Rp 415.064.961.178 telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran banjir dan risiko lainnya dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar US$ 83.280.000 ditambah Rp 15.500.000.000 untuk tahun 2010 dan sebesar US$ 83.280.000 ditambah Rp 15.500.000.000 untuk tahun 2009. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul atas aset tersebut.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
18
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
12. PROPERTI INVESTASI Merupakan hak atas tanah yang terletak di Balaraja, Tangerang dengan luas keseluruhan kurang lebih 243.230 m² dan 347.263 m² masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009 dengan harga perolehan sebesar Rp 11.942.008.866 untuk tahun 2010 dan sebesar Rp 10.982.771.404 untuk tahun 2009. Berdasarkan penilaian manajemen nilai wajar Properti Investasi pada tanggal 30 Juni 2010 adalah sebesar Rp 18.678.965.000. 13. UANG JAMINAN Akun ini merupakan uang jaminan atas penerbitan bank garansi sebesar Rp 8.778.125.520 per Juni 2010 dan sebesar Rp 8.388.749.374 per Juni 2009.
14. HUTANG BANK Rincian perkiraan ini adalah sebagai berikut : 2010 a. Hutang bank jangka pendek PT Bank Mandiri Tbk PT Bank Central Asia Tbk Jumlah
2009
339.330.120.264 36.576.712.489
336.304.163.420 30.678.115.469
375.906.832.753
366.982.278.889
PT BANK MANDIRI Tbk Semenjak tanggal 6 April 2004, Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah) . Fasilitas kredit modal kerja tersebut diperpanjang secara terus menerus, terakhir dengan Addendum VI (Ke-enam) atas Perubahan Perjanjian Kredit Modal Kerja Nomor : KP. COD/052/PK.KMK/2002 – Akta Nomor : 304 tanggal 18 Oktober 2002, tentang perpanjangan jangka waktu Fasilitas untuk jangka waktu mulai tanggal 19 Oktober 2007 sampai dengan 18 Oktober 2008. Pada tanggal 13 Juli 2007 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengeluarkan surat dengan nomor CBG.TRE/RD06.028/SPPK/2007 yang isinya antara lain menyetujui untuk memberikan tambahan fasilitas Kredit Modal Kerja sejumlah Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) dengan sifat kredit Revolving. Pada tanggal 13 Desember 2007 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk kembali mengeluarkan surat dengan nomor CBG.TRE/RD06.040/SPPK/2007 yang berisi persetujuan Fasilitas Kredit Modal Kerja Mandiri Plus sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah) dengan sifat kredit non Revolving. Pada tanggal 28 Agustus 2008 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengeluarkan surat dengan nomor CBG.TRE/RD06.024/SPPK/2008 yang isinya memberikan persetujuan peningkatan limit Bank Garansi serta perpanjangan masa laku seluruh fasilitas dengan perincian sebagai berikut : Perpanjangan dan penggabungan KMK Revolving sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah), dan KMK Revolving Rp 100.000.000.000 (seratus milyar rupiah) sehingga total KMK revolving menjadi Rp 220.000.000.000 (dua ratus dua puluh milyar rupiah) serta persetujuan KMK Fixed Loan sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah). Dengan suku bunga per tahun masing–masing sebesar 13% dan 12,75 %. Jangka waktu seluruh fasilitas kredit ini adalah sampai dengan tanggal 19 Oktober 2009. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
19
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
14. HUTANG BANK - lanjutan PT BANK MANDIRI Tbk - lanjutan Pada tanggal 12 Oktober 2009, Bank Mandiri mengeluarkan Surat Perpanjangan Masa Laku fasilitas KMK, Bank Garansi, LC Impor/SKBDN dan Treasury Line atas nama PT Sucaco Tbk dengan jangka waktu sampai dengan tanggal 19 Oktober 2010, dan ketentuan sebagai berikut : Fasilitas KMK Revolving sebesar Rp 220.000.000.000 (dua ratus dua puluh milyar rupiah) dan fasilitas KMK Fixed Loan sebesar Rp 120.000.000.000 (seratus dua puluh milyar rupiah), dengan suku bunga per tahun masing-masing sebesar 11,25% dan 11%. Pada tanggal 23 Desember 2009, berdasarkan surat dari Bank Mandiri No. CBG/D8.524/2009 bunga tersebut diturunkan menjadi 11% dan 10,75%. Adapun jaminan dari seluruh fasilitas tersebut di atas adalah : a. Persediaan (catatan 6) senilai Rp 244.590.538.896 (dua ratus empat puluh empat milyar lima ratus sembilan puluh juta lima ratus tiga puluh delapan ribu delapan ratus sembilan puluh enam rupiah) dan piutang usaha (catatan 4) sebesar Rp 286.477.502.024 (dua ratus delapan puluh enam milyar empat ratus tujuh puluh tujuh juta lima ratus dua ribu dua puluh empat rupiah), serta mesin-mesin dan peralatan lainnya (Catatan 11) sejumlah Rp. 194.668.000.000 (Seratus sembilan puluh empat milyar enam ratus enam puluh delapan juta rupiah). b. Sebagian tanah dan bangunan pabrik yang terletak di jalan Daan Mogot Km 16 Jakarta Barat, berikut segala sesuatu yang dilekatkan, ditempatkan dan didirikan di atas tanah tersebut yang karena sifat, guna/peruntukannya, dan atau penetapan undang-undang dianggap sebagai benda tetap (Catatan 11). Fasilitas pinjaman tersebut mencakup beberapa pembatasan yaitu Perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari bank, tidak boleh melakukan antara lain memindah-tangankan barang jaminan, memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain kecuali dalam rangka transaksi yang wajar, mengikatkan diri sebagai penjamin hutang, atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan kepada pihak lain. PT BANK CENTRAL ASIA Tbk Pada tanggal 21 Pebruari 2008 PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries (SPLP) mendapat fasilitas kredit dari Bank Central Asia sejumlah Rp 37.800.000.000 (tiga puluh tujuh milyar delapan ratus juta rupiah) yang terdiri dari fasilitas time loan sebesar Rp 20.800.000.000 (dua puluh milyar delapan ratus juta rupiah), kredit lokal Rp 7.000.000.000 (tujuh milyar rupiah) dan kredit investasi sebesar Rp 10.000.000.000 (sepuluh milyar rupiah), dengan bunga pinjaman per tahun masing-masing 10,5% - 13%, 11% - 13 % dan 11%-13%. Jangka waktu pinjaman kredit investasi adalah 5 tahun sedangkan fasilitas pinjaman lainnya berakhir pada tanggal 03 Nopember 2008. Pada tanggal 3 Nopember 2008 fasilitas time loan dan kredit lokal diperpanjang masa lakunya sampai tanggal 3 Nopember 2009. Bunga untuk time loan, kredit lokal dan kredit investasi sampai dengan 31 Desember 2009 masing-masing adalah 11,50%, 11,75% dan 12,25%. Pada tanggal 3 Nopember 2009 semua fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai 2 Pebruari 2010, kecuali kredit investasi yang masa lakunya adalah 5 tahun, berakhir sampai 21 Pebruari 2013. Fasilitas kredit time loan dan kredit lokal yang jatuh tempo pada tanggal 2 Pebruari 2010, telah diperpanjang masa berlakunya sampai tanggal 3 Mei 2011.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
20
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
14. HUTANG BANK - lanjutan PT BANK CENTRAL ASIA Tbk - lanjutan Bunga per 30 Juni 2010 untuk kredit time loan, kredit lokal dan kredit investasi masing-masing adalah 11,00%, 11,50% dan 11,50%. Bersamaan dengan fasilitas kredit yang diperoleh PT Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries dari Bank Central Asia, pada tanggal 21 Pebruari 2008 PT Setia Pratama Lestari Sukma juga memperoleh fasilitas kredit dari Bank Central Asia dengan total nilai sebesar Rp 4.200.000.000 (empat milyar dua ratus juta rupiah) yang terdiri dari fasilitas time loan sebesar Rp 1.200.000.000 (satu milyar dua ratus juta rupiah) dan kredit lokal sebesar Rp 3.000.000.000 (tiga milyar rupiah) dengan bunga per tahun masing-masing sebesar 10,5% - 13% dan 11% - 13 %. Pada tanggal 15 Oktober 2008 PT Setia Pratama Lestari Sukma mendapat tambahan kredit investasi untuk pembelian mesin dan pembangunan gedung pabrik sebesar Rp 3.945.249.200 (tiga milyar sembilan ratus empat puluh lima juta dua ratus empat puluh sembilan ribu dua ratus rupiah) dengan jangka waktu pinjaman 5 tahun dan suku bunga 13 % per tahun. Pada tanggal 3 Nopember 2008 fasilitas kredit yang diperoleh PT Setia Pratama Lestari Sukma telah diperpanjang sampai dengan tanggal 3 Nopember 2009, kecuali kredit investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 14 Oktober 2013. Bunga untuk time loan, kredit lokal dan kredit investasi sampai dengan 31 Desember 2009 masing-masing adalah 11,50%, 11,75% dan 12,25%. Pada tanggal 3 Nopember 2009 semua fasilitas kredit tersebut telah diperpanjang sampai 2 Pebruari 2010, kecuali kredit investasi yang masa lakunya adalah 5 tahun, berakhir sampai 14 Oktober 2013. Fasilitas kredit time loan dan kredit lokal yang jatuh tempo pada tanggal 2 Pebruari 2010, telah diperpanjang masa lakunya sampai tanggal 3 Mei 2011. Bunga per 30 Juni 2010 untuk kredit time loan, kredit lokal dan kredit investasi masing-masing adalah 11,00%, 11,50% dan 11,50%. Jaminan atas seluruh fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah: a. Tanah berikut bangunannya bernilai Rp 54.800.000.000 (lima puluh empat milyar delapan ratus juta rupiah) b. Persediaan barang jadi sebesar Rp 2.000.000.000 (dua milyar rupiah) c. Piutang usaha pada PT Sucaco Tbk sebesar Rp 4.000.000.000 (empat milyar rupiah) Fasilitas pinjaman tersebut mencakup beberapa pembatasan yaitu anak perusahaan, tanpa persetujuan tertulis dari bank, tidak boleh melakukan hal-hal antara lain, penambahan hutang dari bank atau perusahaan jasa lainnya, dan perubahan pemegang saham maupun pengurus perusahaan. 15. HUTANG USAHA Akun ini terdiri dari: 2010
2009
Pihak ketiga Hutang Import US$ (2010:1.568.887,09;2009:254.875,95 )
14.250.201.425
2.606.106.668
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
21
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
15. HUTANG USAHA - lanjutan PT Bojong Westplas US$ (2010:231.655,97;2009:231.060,23 )
2.104.131.165
2.362.590.900
651.088.881
1.930.888.743
2.142.212.100
1.287.377.666
357.723.791 3.364.218.000 3.431.361.749 1.468.350.170 1.978.993.940 2.815.767.108
597.063.899 1.494.860.400 1.810.370.260 676.475.800 1.524.322.800 632.631.890 662.805.000 1.011.976.240
PT Walsin Lippo Industries US$ (2010:71.682,14;2009:188.839,97 )
PT Eterindo Wahanatama US$ (2010:235.848,52;2009:125.904,91)
PT Langgeng Bajapratama US$ (2010:39.383,88; 2009: 58.392,55)
PT PT PT PT PT PT
Eastern Polymer Bintang Mitra Semestaraya Furukawa Supreme Optical Cable Panca Surya Gemilang Standar Toyo Polimer Fiberhome Int Technologies Co
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
US$ (2010:114.279,85)
PT Insat Inti Indonesia PT Trikemindo Utama PT Tunas Wijaya Sakti PT Coin Industri Kimia PT Camco Omya Indonesia PT Sari Daya Plasindo PT Sumber Aneka Chemical PT Titan Petrokimia Nusantara PT Petronika PT Wonosari Jaya PT Totoku Toryo Indonesia
Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah Rupiah
US$ (2010:58.359,62;2009:89.042,53 )
PT Riken Asahi Plastics Indonesia Lain-lain Jumlah
1.038.003.920 579.637.465 721.020.925 681.488.500 1.343.455.300 1.422.468.740 2.041.480.087 4.112.202.276 618.675.750
820.062.500 553.393.360 1.769.092.273 194.482.750
530.080.438 11.571.088.391 57.223.650.121
910.459.883 1.125.725.360 14.415.608.117 36.386.294.509
188.452.200.200 18.248.837 -
157.520.955.325 15.342.983.770 2.412.256.000
77.456.000 188.547.905.037
38.851.700 1.468.350.170 176.783.396.965
Pihak yang mempunyai hubungan istimewa
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
Rupiah
US$ ( 2010:2.009,12 ; 2009: 1.500.536,31)
PT Mesindo Agung Nusantara Nihon Decoluxe Co. Ltd. Jepang US$ (2010:8.527,58 ; 2009: 3.799.67)
PT Furukawa Supreme Optical Cable Jumlah
Jumlah hutang pihak istimewa dan pihak ketiga berdasarkan umur hutang adalah sebagai berikut : 2010 Belum jatuh tempo 31 hari – 60 hari
209.008.116.944 19.671.352.183
2009 181.282.963.262 17.061.925.954
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
22
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
15. HUTANG USAHA - lanjutan 61 hari – 90 hari Di atas 90 hari
12.294.595.114 4.797.490.916 245.771.555.158
Jumlah
10.663.703.721 4.161.098.536 213.169.691.474
16. HUTANG PAJAK Rincian perkiraan ini adalah sebagai berikut : 2010
2009
Perusahaan: Pajak penghasilan PPh pasal 25 PPh pasal 23 Pajak Pertambahan Nilai
1.511.725.765 311.242.417 2.147.873.306
1.119.272.871 781.513.481 7.497.574.825
Anak Perusahaan: Pajak penghasilan: PPh pasal 21 PPh pasal 23 PPh pasal 25 Pajak Pertambahan Nilai Jumlah
9.423.754 12.731.936 1.076.225.866 866.611.055 5.935.834.099
12.816.046 10.639.571 433.752.864 9.855.569.658
Rekonsiliasi antara laba/rugi sebelum pajak penghasilan untuk tujuan komersial dan fiskal adalah sebagai berikut: 2010 Laba (rugi) konsolidasi sebelum pajak penghasilan dan hak minoritas Hak minoritas Laba (rugi) anak perusahaan sebelum pajak penghasilan Laba (rugi) Perusahaan sebelum pajak penghasilan Koreksi fiskal : Beda tetap : Pemberian kenikmatan kepada karyawan Representasi Promosi dan iklan Sumbangan dan iuran Kendaraan Perjalanan dinas Sanksi/denda administrasi Biaya perijinan Biaya lain-lain Jumlah
2009
47.958.074.732 34.163.942
10.972.847.070 (7.191.063)
(3.707.101.357)
(9.431.790.251)
44.285.137.317
1.533.865.757
65.889.646 1.534.010.054 63.564.995 203.875.863 51.643.898 12.900.765 5.354.986 19.562.177 1.956.802.384
18.765.996 1.512.421.461 38.776.908 22.586.500 35.310.533 12.764.385 6.789.965 17.900.683 1.665.316.431
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
23
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
16. HUTANG PAJAK - lanjutan Beda waktu : Penyusutan aktiva tetap Jumlah Laba (rugi) fiskal
200.445.896 200.445.896
29.756.459 29.756.459
46.442.385.597
3.228.938.647
Jumlah pajak penghasilan dan saldo hutang pajak penghasilan yang ditangguhkan adalah sebagai berikut: 2010 Saldo awal aktiva pajak tangguhan Taksiran pajak penghasilan yang ditangguhkan ditangguhkanritas 25 % x 200.445.896 tahun 2010
28 % x 29.756.459 tahun 2009 Saldo akhir aset pajak tangguhan
2009
5.854.430.320
5.837.670.388
50.111.474 -
8.331.809
5.804.318.846
5.829.338.579
Berdasarkan Undang-Undang Pajak Penghasilan No.36 tahun 2008 pengganti UU pajak No.7/1983, tarif pajak badan adalah sebesar 28% yang berlaku efektif 1 Januari 2009 dan sebesar 25% yang berlaku efektif 1 Januari 2010. Aset dan kewajiban pajak tangguhan disesuaikan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode ketika aset direalisasikan dan kewajiban diselesaikan berdasarkan tarif pajak yang akan diterapkan.
17. UANG MUKA PENJUALAN Akun ini merupakan uang muka yang diterima dari pelanggan atas kontrak penjualan barang jadi, masing-masing berjumlah Rp 31.524.497.563 dan Rp 380.175.587 per 30 Juni 2010 dan 2009.
18. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR 2010 Angkutan Auditor Sewa Lain-lain
333.501.000 62.500.000 1.032.594.149 1.428.595.149
Jumlah
2009 220.001.000 42.500.000 3.289.505.338 16.676.202 3.568.682.540
19. HAK MINORITAS a. Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan Akun ini merupakan hak minoritas atas aktiva bersih anak perusahaan yang dihitung berdasarkan persentase pemilikan saham yaitu sebagai berikut:
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
24
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
19. HAK MINORITAS – lanjutan a. Hak Minoritas atas Aktiva Bersih Anak Perusahaan - lanjutan 2010 PT PT PT PT
Supreme Decoluxe Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries Setia Pratama Lestari Sukma Supreme Sukses Makmur Jumlah
3.489.248.839 333.672.358 19.586.833 202.606.304 4.045.114.335
2009 3.171.891.367 302.864.916 18.899.514 408.666.073 3.902.321.871
b. Hak Minoritas atas Bagian (Laba) Rugi Anak Perusahaan
PT PT PT PT
Supreme Decoluxe Setia Pratama Lestari Pelletizing Industries Setia Pratama Lestari Sukma Supreme Sukses Makmur Jumlah
2010
2009
5.677.484 27.024.279 5.262.497 (3.800.318) 34.163.942
5.677.484 (10.091.645) (4.507.660) 1.730.759 (7.191.063)
20. MODAL SAHAM Susunan pemegang saham Perusahaan per 30 Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Pemegang saham PT Moda Sukma PT Tutulan Sukma The Furukawa Electric Co. Ltd.. Jepang Masyarakat (masing-masing di bawah 5 %) Jumlah
Pemegang saham PT Moda Sukma PT Tutulan Sukma The Furukawa Electric Co. Ltd.. Jepang Masyarakat (masing-masing di bawah 5 %) Jumlah
2010 Jumlah saham 61.000.000 53.000.000 24.275.640 63.307.760 205.583.400
2009 Jumlah saham 61.000.000 53.000.000 24.275.640 67.307.760 205.583.400
Persentase kepemilikan
Jumlah modal saham (Rp)
29,67 % 25,78 % 11,81 % 32,74 % 100,00 %
61.000.000.000 53.000.000.000 24.275.640.000 67.307.760.000 205.583.400.000
Persentase kepemilikan
Jumlah modal saham (Rp)
29,67 % 25,78 % 11,81 % 32,74 % 100.00 %
61.000.000.000 53.000.000.000 24.275.640.000 67.307.760.000 205.583.400.000
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
25
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
21. AGIO SAHAM Akun ini merupakan kelebihan harga jual saham di atas nilai nominal. Sumber agio saham adalah sebagai berikut: Jumlah (Rp) Selisih antara pembayaran yang diterima dengan nilai nominal pada: - penawaran umum perdana tahun 1982 - penawaran umum II tahun 1989 - penawaran umum terbatas/right issue tahun 1991 - penawaran umum III tahun 1992 - penawaran umum terbatas/right issue tahun 1995 Pembagian saham bonus tahun 1997 Jumlah
240.000.000 30.160.000.000 20.000.000.000 48.721.380.000 45.685.200.000 (137.055.600.000) 7.750.980.000
22. DIVIDEN Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan tanggal 7 Juni 2010 dan 7 Mei 2009, para pemegang saham menyetujui pembagian dividen tunai yang diambil dari laba bersih tahun 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 30 dan Rp 30 per saham.
23. PENJUALAN BERSIH 2010 Kabel Melamine Insulation
2009
1.037.304.177.168 17.278.397.136 35.063.440.105 1.089.646.014.409
Jumlah
608.656.680.511 12.644.818.522 19.352.070.930 640.653.569.963
Sebagian penjualan periode sampai dengan Juni 2010 dan 2009 dilakukan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa (Catatan 27) dengan nilai penjualan masing-masing sebagai berikut:
Keterangan PT Kabelindo Murni Tbk PT Setia Sapta PT Sibalec Jumlah
2010 Rp 215.314.434.927 132.134.952.792 179.004.587.947 526.453.975.666
% 19,76 12,13 16,43 48,31
2009 Rp 77.799.689.422 67.202.755.660 112.496.827.928 257.499.273.010
% 12,14 10,49 17,56 40,19
Volume penjualan kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam satuan unit pada periode sampai dengan Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut:
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
26
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
23. PENJUALAN BERSIH - lanjutan 2010 No
Perusahaan
1 2 3
PT Kabelindo Murni Tbk PT Setia Sapta PT Sibalec Jumlah
2009
Volume (kg) 2.875.727,50
2.875.727,50
Volume
(mtr) 3.843.948,30 6.388.218,00 44.287.846,00 54.520.012,30
(kg) 1.691.599 1.691.599
(mtr) 108.787 4.159.456 41.395.179 45.663.422
24. BEBAN POKOK PENJUALAN 2010 Bahan baku Persediaan awal Pembelian
2009
57.555.268.177 941.484.818.613 999.040.086.790 (57.054.533.365) 941.985.553.425
167.078.634.333 356.017.771.124 523.096.405.457 (76.359.228.005) 446.737.177.452
6.901.374.375
6.159.664.351
9.714.245.239 8.592.239.495 8.389.322.898 12.748.792.856
8.083.011.434 7.826.043.758 8.116.744.054 4.941.804.358
5.424.823.284 237.359.224 361.477.384 14.814.587 1.553.956.720 857.210.790 47.894.242.476
4.632.748.054 137.594.852 243.031.987 5.001.636 1.358.462.689 35.344.541.823
996.781.170.276
488.241.383.626
Persediaan barang dalam proses Persediaan awal Persediaan akhir Jumlah beban pokok produksi
30.356.799.381 (21.865.147.871) 1.005.272.821.787
78.335.363.762 (12.390.296.920) 554.186.450.468
Persediaan barang jadi Persediaan awal Pembelian Persediaan akhir Jumlah beban pokok penjualan
197.328.603.295 12.530.084.789 (207.260.147.037) 1.007.871.362.833
178.691.380.613 3.528.472.175 (158.405.348.270) 591.000.954.986
Bahan baku yang tersedia untuk digunakan
Persediaan akhir Bahan baku yang digunakan Upah buruh langsung Biaya pabrikasi Pemeliharaan Penyusutan Telepon, listrik, air dan gas Bahan pembantu Upah buruh dan staf pabrik serta tunjangan lainnya Peralatan tulis Pengujian dan proses ulang Peralatan teknik Pengangkutan bahan baku Lain-lain Jumlah biaya pabrikasi Jumlah biaya produksi
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
27
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
24. BEBAN POKOK PENJUALAN - lanjutan Sebagian pembelian bahan baku dilakukan dengan pihak yang mempunyai hubungan (catatan 27).
istimewa
Nilai pembelian bahan baku dari masing-masing pihak yang mempunyai hubungan istimewa yang nilainya di atas 10% dari jumlah pembelian adalah sebagai berikut: Keterangan
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk Jumlah
2010 Rp
2009 Rp
%
701.483.214.053 701.483.214.053
74,51 74,51
%
288.158.005.972 288.158.005.972
80,94 80,94
Volume pembelian kepada pihak yang mempunyai hubungan istimewa dalam satuan unit pada periode sampai dengan Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: No
Perusahaan
1
PT Tembaga Mulia Semanan Tbk
Produk Copper AAC AAAC
2010 (Kg) 9.635.759 1.343.605 268.978 11.248.342
2009 (Kg) 5.517.112 701.464 54.692 6.273.268
25. BEBAN USAHA 2010 Rp Beban penjualan Pengangkutan Pemasaran, promosi dan iklan Biaya pengepakan dan penggantian drum kayu
Gaji dan tunjangan Perjalanan dinas Penyusutan Lain-lain Sub-jumlah Beban umum dan administrasi Gaji, tunjangan dan bonus Biaya bank Representasi Penyusutan Perjalanan dinas Asuransi Perbaikan dan pemeliharaan peralatan kantor Tenaga ahli Listrik, telepon, fax dan PTT
2009 Rp
2.393.730.856 4.098.190.586 2.279.339.323 788.101.161 95.580.535 30.864.521 181.415.020 9.867.222.002
1.547.032.443 2.641.149.813 1.286.646.652 691.090.609 72.980.400 32.375.303 29.435.184 6.300.710.404
9.611.845.575 1.076.606.664 1.534.010.054 1.064.886.133 1.172.580.025 1.372.274.308 439.504.565 705.451.070 669.154.692
12.646.787.892 459.075.416 1.512.421.461 983.502.451 1.301.422.432 1.714.379.735 680.892.953 681.618.197 655.332.165
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
28
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
25. BEBAN USAHA - lanjutan PBB dan perijinan lainnya Sumbangan Pendidikan dan perpustakaan Alat tulis dan perlengkapan kantor Kendaraan Iuran langganan Lain-lain Sub-jumlah
102.882.256 203.875.863 64.324.179 205.983.080 103.287.797 116.900.000 878.061.704 19.321.627.964
170.499.804 22.586.500 81.710.112 165.332.599 70.621.065 116.975.000 1.464.171.394 22.727.329.176
Jumlah beban usaha
29.188.849.966
29.028.039.580
26. PROGRAM IMBALAN PASCA KERJA Perusahaan dan anak perusahaan menghitung dan membukukan estimasi imbalan pasca kerja sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No.13/2003 tanggal 25 Maret 2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan program imbalan pasca kerja tersebut. Karyawan yang ikut menjadi peserta program pensiun adalah sebanyak 812 orang. Asumsi utama yang digunakan untuk menghitung estimasi biaya dan kewajiban tersebut oleh PT Binaputera Jaga Hikmah, aktuaris independent, adalah sebagai berikut: Umur pensiun normal Kenaikan gaji Tingkat diskonto
: 55 tahun : 5 % s.d. 10% per tahun : 10 % per tahun
Tanggal penilaian aktuaria terakhir adalah tanggal 26 Februari 2010. Adapun frekwensi penilaian dilakukan satu tahun sekali.
27. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA Sifat Transaksi Hubungan Istimewa Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah sebagai berikut: a. Perusahaan yang sebagian pengurus/manajemen sama dengan Perusahaan yaitu PT Setia Sapta, PT Mesindo Agung Nusantara, PT Sibalec dan PT Kabelindo Murni Tbk b. Perusahaan memiliki 33,81% saham pada PT Tembaga Mulia Semanan Tbk. c. Nihon Decoluxe Co. Ltd. Jepang merupakan pemegang saham PT Supreme Decoluxe, anak perusahaan. Transaksi Hubungan Istimewa Dalam kegiatan usahanya, Perusahaan dan anak perusahaan juga mengadakan transaksi tertentu dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Transaksi-transaksi tersebut meliputi antara lain: a. Penjualan barang jadi periode sampai dengan Juni 2010 dan 2009 kepada perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa tersebut masing-masing berjumlah 48,31% dan 40,19% dari jumlah penjualan masing-masing tahun dan menurut pendapat manajemen, penjualan telah dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan kepada pihak ketiga. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
29
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
27. SIFAT DAN TRANSAKSI HUBUNGAN ISTIMEWA - lanjutan Transaksi Hubungan Istimewa - lanjutan Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 piutang yang timbul atas penjualan tersebut disajikan dalam piutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. (catatan 4) b. Pembelian bahan baku periode sampai dengan Juni 2010 dan 2009 dari perusahaan yang mempunyai hubungan istimewa berjumlah 74,51% dan 80,94% dari jumlah pembelian masingmasing tahun dan menurut pendapat manajemen pembelian telah dilakukan dengan tingkat harga dan syarat-syarat normal sebagaimana halnya bila dilakukan dengan pihak ketiga. Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009 hutang yang timbul atas pembelian tersebut disajikan dalam hutang usaha pada pihak yang mempunyai hubungan istimewa. (catatan 15)
28. IKATAN DAN KEWAJIBAN KONTIJENSI Ikatan Perusahaan telah menutup kontrak penjualan untuk penyediaan kabel listrik dan telepon. Pada tanggal 30 Juni 2010 beberapa kontrak penjualan yang akan dilaksanakan pada periode berikutnya adalah sebagai berikut:
NO
PELANGGAN
SISA PESANAN YANG BELUM
PERIODE
TERKIRIM PER 30 JUNI 2010
KONTRAK
Rp 1
DISTRIBUTOR
156.422.547.700
USD
Rp
-
s/d Desember 2010
SANKSI
USD Tidak ada sanksi Sanksi berupa
2
PROYEK
1.535.301.676
4.452.993,00
s/d Desember 2010
penalti maks 10% dari nilai kontrak. Sanksi berupa
3
EKSPOR
-
25.482.587,00
s/d Desember 2010
penalti maks 10% dari nilai kontrak.
GENERAL TOTAL
157.957.849.376
29.935.580
Kewajiban Kontijensi Dalam rangka pemenuhan isi kontrak penjualannya, Perusahaan telah menyerahkan bank garansi & surety bond sebagai jaminan. Pada tanggal 30 Juni 2010, jumlah garansi yang masih berlaku adalah sebesar Rp 7.627.322.743 dan US$ 10.636.194,28 yang ditujukan untuk proyek PLN, Telkom, Ekspor dan proyek swasta dengan masa garansi berkisar antara 1 bulan sampai 3 tahun.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
30
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
29. INFORMASI SEGMEN USAHA Penjualan konsolidasi Perusahaan periode sampai dengan Juni 2010 mengalami kenaikan sebesar Rp 448.992.444.446 atau 70,08% dibandingkan dengan penjualan konsolidasi periode sampai dengan Juni 2009 yang disebabkan oleh naiknya penjualan dalam negeri sebesar Rp 489.211.874.544 atau 83,81% dan turunnya penjualan ekspor sebesar Rp 40.219.430.098 atau 70,62%. 2010 Informasi menurut daerah geografis: Penjualan bersih Ekspor Domestik Jumlah
16.730.009.147 1.072.916.005.262 1.089.646.014.409
2009
56.949.439.245 583.704.130.718 640.653.569.963
Informasi mengenai jenis produk yang dijual untuk periode sampai dengan Juni 2010 dan 2009 adalah sebagai berikut: 2010 LAPORAN LABA RUGI Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor penjualan Beban usaha Laba usaha Pendapatan bunga Biaya bunga Laba (rugi) valas Pendapatan sewa Laba penyertaan saham Laba (rugi) perusahaan Asosiasi Pendapatan (beban) lain-lain
Kabel
Insulation
1.037.304.177.168 (960.866.218.815) 76.437.958.353
35.063.440.105 (31.353.302.662) 3.710.137.443
Melamine
Konsolidasi
17.278.397.136 1.089.646.014.409 (15.651.841.356) (1.007.871.362.833) 1.626.555.780 81.774.651.576 (29.188.849.966) 52.585.801.610 646.485.659 (10.059.596.537) 406.263.227 2.900.122.500 127.162.000 3.707.101.357 (2.355.265.084) 47.958.074.732 (11.560.484.925)
Laba sebelum pajak Beban pajak Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
36.397.589.807
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan Laba bersih
34.163.942 36.431.753.749
NERACA Aset yang tidak dapat dialokasikan
1.084.469.068.205
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
672.963.583.737
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
31
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
29. INFORMASI SEGMEN USAHA - lanjutan 2009 LAPORAN LABA RUGI Penjualan Harga pokok penjualan Laba kotor penjualan Beban usaha Laba usaha Pendapatan bunga Biaya bunga Laba (rugi) valas Pendapatan sewa Laba(rugi) penyertaan saham
Kabel 608.656.680.511 (560.758.684.672) 47.897.995.839
Insulation 19.352.070.930 (18.338.113.135) 1.013.957.795
Melamine
Konsolidasi
12.644.818.522 (11.904.157.179) 740.661.343
-
-
-
640.653.569.963 (591.000.954.986) 49.652.614.977 (29.028.039.580) 20.624.575.397 589.337.774 (15.519.851.157) (412.762.347) 2.826.919.432
-
-
-
2.840.097.436
Laba (rugi) perusahaan asosiasi
-
-
-
9.431.790.251
Pendapatan (beban) lain-lain
-
-
-
-
-
-
(9.407.259.715) 10.972.847.071 (895.771.012)
-
-
-
10.077.076.059
Laba sebelum pajak Beban pajak Laba sebelum hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
Hak minoritas atas laba bersih anak perusahaan
-
-
-
Laba bersih
-
-
-
(7.191.063) 10.069.884.996
NERACA Aset yang tidak dapat dialokasikan Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan
-
-
-
958.501.158.857
-
-
-
606.692.181.810
2010 36.431.753.749 205.583.400 177,21
2009 10.069.884.996 205.583.400 48,98
Laba bersih (Rp) Rata-rata tertimbang jumlah lembar saham yang beredar Laba bersih per saham (Rp)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
32
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
30. ASET DAN KEWAJIBAN DALAM MATA UANG ASING Pada tanggal 30 Juni 2010 dan 2009, Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing (US$) sebagai berikut: 2010
US$
ASET Kas dan setara kas Piutang usaha pada : Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah aset
Equivalent Rp
2.304.549,01
20.932.218.658
4.315.156,18 190.141,31 6.809.846,50
39.194.563.583 1.727.053.519 61.853.835.760
US$
Equivalent Rp
KEWAJIBAN Hutang usaha pada : Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah kewajiban
2.205.817,22 10.536,70 2.216.353,92
20.035.437.809 95.704.846 20.131.142.655
JUMLAH BERSIH
4.593.492,58
41.722.693.104
2009
US$
Equivalent Rp
ASET Kas dan setara kas Piutang usaha pada : Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah aset
819.877,76
8.383.250.096
6.539.590,89 67.233,04 7.426.701,69
66.867.316.850 687.457.834 75.938.024.780
KEWAJIBAN Hutang usaha pada : Pihak ketiga Pihak yang mempunyai hubungan istimewa Jumlah kewajiban
591.152,00 1.504.335,98 2.095.487,98
6.044.529.200 15.381.835.396 21.426.364.596
JUMLAH BERSIH
5.331.213,71
54.511.660.185
Untuk mengurangi risiko dari fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat, pembelian bahan baku utama berupa tembaga, aluminium dan PVC yang dipasok oleh pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan dibeli dalam mata uang Dolar Amerika Serikat serta digunakan untuk memenuhi permintaan dalam negeri telah dikonversikan ke dalam mata uang Rupiah. Adapun untuk penjualan ekspor dengan tagihan dalam mata uang dolar Amerika Serikat, Perseroan membeli bahan bakunya juga dalam mata uang dolar Amerika Serikat. Kebijakan ini kemudian menyebabkan terjadinya mekanisme “lindung nilai” secara alamiah akibat proses operasional sehari-hari dan oleh karenanya, Perseroan saat ini belum memerlukan transaksi lindung nilai atas fluktuasi nilai tukar mata uang.
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
33
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
31. INFORMASI LAINNYA a. Pada tanggal 28 Juni 2007 Perusahaan memperoleh salinan penetapan Komisi Pengawas Persaingan Usaha No. 16/KPPU-L/2006 dan laporan hasil pemeriksaan pendahuluan mengenai pemeriksaan lanjutan tentang dugaan pelanggaran terhadap undang-undang no. 5 tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat dimana Perusahaan dan beberapa perusahaan kabel lainnya diindikasikan telah melanggar Pasal 5 dan Pasal 22 undangundang no. 5 tahun 1999. Melalui kuasa hukumnya, ONGKO SIDHARTA & PARTNERS, Perusahaan mengajukan upaya hukum keberatan atas Keputusan Perkara No. 16/KPPU-L/2006 kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang tercatat dalam register perkara No. 01/KPPU/2007/PN.Jkt. Pst, perkara mana telah dialihkan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, terdaftar dalam perkara No. 04/PDT.KPPU/2007/PN.JKT.SEL, dan saat ini atas perkara tersebut sudah dalam tahap pemeriksaan kasasi di Mahkamah Agung. b. Bahwa sehubungan dengan adanya penjualan kabel di pasaran yang menggunakan merek “SUPREME” dan bukan merupakan hasil produksi dari Perusahaan, maka pada tanggal 3 Juli 2008, Perusahaan telah mengajukan gugatan pembatalan merek kepada : 1. Sudono Riady Ko selaku Tergugat ; dan 2. Pemerintah RI cq Departemen Hukum dan HAM cq Direktorat Jenderal HAKI cq Direktorat Merek selaku Turut Tergugat. melalui Pengadilan Niaga dengan Nomor Perkara 35/Merek/2008/P.N. Niaga.Jkt.Pst. Melalui Sidang Putusannya pada tanggal 17 Oktober 2008 atas Gugatan Pembatalan Merek sebagaimana dimaksud, Majelis Hakim menyatakan bahwa Perusahaan adalah merupakan pendaftar pertama atas merek ”SUPREME” dan Tergugat telah terbukti tidak memiliki itikad baik serta telah mendompleng ketenaran merek ”SUPREME” milik Perusahaan dengan melakukan pendaftaran merek ’SUPREME” yang memiliki kesamaan pada pokoknya dengan merek ”SUPREME” milik Perusahaan. Karena itu, Majelis Hakim memutuskan untuk membatalkan merek Tergugat dan memerintahkan Turut Tergugat untuk mencoret dan mencatatkan pembatalan merek milik Tergugat dari Daftar Umum Merek dan mengumumkannya dalam Berita Resmi Merek. Sehubungan dengan putusan pengadilan niaga mengenai gugatan pemakaian merek ”SUPREME”, Tergugat telah melakukan upaya hukum dengan mengajukan Kasasi kepada Mahkamah Agung RI, dan atas pengajuan Kasasi tersebut Mahkamah Agung RI berdasarkan putusan No. 860 K/Pdt.Sus/2008 tanggal 13 Januari 2009 telah memutuskan untuk menolak permohonan Kasasi dari Pemohon Kasasi : Sudono Riady Ko (Tergugat), sehingga putusan Pengadilan Niaga dengan Nomor Perkara 35/Merek/2008 /P.N.Niaga.Jkt.Pst tanggal 17 Oktober 2008 telah mempunyai kekuatan hukum tetap, dan oleh karenanya Perusahaan adalah merupakan pemilik yang sah dan tunggal atas merek dagang ”SUPREME” untuk jenis barang kabel.
32. STANDAR AKUNTANSI BARU Berikut ini ikhtisar revisi Pernyataan standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru-baru ini diterbitkan oleh Dewan standar Akuntansi Keuangan (DSAK): a. PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan”, berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
34
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
32. STANDAR AKUNTANSI BARU - lanjutan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. Pernyataan ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu, dan tingkat kepastian arus kas masa yang akan datang yang terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. PSAK No. 50 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 50, “Akuntansi Investasi Efek Tertentu” dan diterapkan secara prospektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. b. PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, mengatur prinsipprinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan ítem non-keuangan. Pernyataan ini, antara lain, memberikan definisi dan karakteristik terhadap derivatif, kategori dari instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 55 (Revisi 2006) ini menggantikan PSAK No. 55, “Akuntansi Instrumen Derivatif dan Akuntansi Lindung Nilai”, dan diterapkan secara prospektif untuk laporan keuangan yang mencakup periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010. Penerapan lebih dini diperkenankan dan harus diungkapkan. c. PPSAK No. 4, “Pencabutan PSAK 31 (revisi 2000): Akuntansi Perbankan, PSAK 42: Akuntansi Perusahaan Efek, dan PSAK 49: Akuntansi Reksa Dana”. Berlaku untuk semua entitas yang menerapkan PSAK 31 (revisi 2000), PSAK 42 dan PSAK 49. d. PPSAK No. 5, “Pencabutan ISAK 06: Interpretasi atas Paragraf 12 dan 16 PSAK No. 55 (1999) tentang Instrumen Derivatif Melekat pada kontrak dalam Mata Uang Asing”. Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: a. PSAK No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. Menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) agar dapat dibandingkan baik dengan laporan keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain. b. PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus Kas”. Memberikan pengaturan atas informasi mengenai perubahan historis dalam kas dan setara kas melalui laporan arus kas yang mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, maupun pendanaan (financing) selama suatu periode. c. PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”. Akan diterapkan dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian suatu entitas induk dan dalam akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan. d. PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”. Menetapkan prosedur-prosedur yang diterapkan agar aset dicatat tidak melebihi jumlah terpulihkan dan jika aset tersebut terjadi penurunan nilai, rugi penurunan nilai harus diakui. e. PSAK No. 57 (Revisi 2009), “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Bertujuan untuk mengatur pengakuan dan pengukuran kewajiban diestimasi, kewajiban kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
35
PT SUPREME CABLE MANUFACTURING & COMMERCE Tbk (PT SUCACO Tbk) DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK PERIODE YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2010 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN PERIODE YANG BERAKHIR 30 JUNI 2009) (DINYATAKAN DALAM RUPIAH)
33. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN ATAS PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasi yang diselesaikan pada tanggal 29 Juli 2010.
*****
Catatan atas laporan keuangan konsolidasi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi secara keseluruhan
36