“Pada akhirnya, lokasi ekonomi baru bukan di dalam teknologi, microchip, atau jaringan telekomunikasi global, tetapi di dalam pikiran manusia.” (Alan Webber)
Memeriksa hasil suatu program membantu dalam
mengevaluasi keefektifan program tersebut. Evaluasi Program Pelatihan merupakan pengumpulan secara sistematis terhadap informasi deskriptif dan penilaian yang diperlukan untuk membuat keputusan pelatihan yang efektif yang terkait dengan seleksi, adopsi, nilai, dan modifikasi aktivitas pembelajaran yang bervariasi. (Werner dan DeSimone, 2006) Beberapa organisasi tidak melakukan penilaian/evaluasi program pelatihan karena alasan: Strategi evaluasi pelatihan oleh manajemen tidak
dirumuskan dengan baik. Evaluasi program pelatihan secara teknis kompleks.
Tujuan dan Alasan Penilaian Memastikan apakah program pelatihan mencapai tujuan. Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan program. Menilai apakah isi, organisasi, dan administrasi program
berkontribusi terhadap pembelajaran dan pekerjaan. Menentukan rasio biaya vs keuntungan program. Menentukan siapa yang seharusnya mendapat pelatihan di masa yang akan datang. Mengidentifikasi peserta yang paling mendapat manfaat program dan yang tidak. Mengumpulkan data untuk membantu memasarkan program di masa mendatang. Membuat database untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan.
Model Evaluasi Program Pelatihan The Four Level Technique for Evaluating Training Programs (Donald KirkPatrick, 1959) 1. Reaction (reaksi), untuk mengumpulkan data tentang reaksi
peserta pada akhir program pelatihan. 2. Learning (belajar), untuk menilai apakah tujuan pembelajaran dalam program pelatihan terpenuhi. 3. Behavior (perilaku), untuk menilai apakah kinerja suatu pekerjaan berubah sebagai hasil pelatihan. 4. Result (hasil), menilai biaya VS manfaat program pelatihan, yaitu dampak organisasi ditinjau dari penurunan biaya, meningkatnya kualitas kerja dan pekerjaan.
Model Context, Input, Process, Product (CIPP Model, 1987) 1. Context, untuk memperoleh informasi tentang situasi dan
kebutuhan akan pendidikan serta memantapkan tujuan program pelatihan. 2. Input, untuk mengidentifikasi strategi pelatihan yang paling mungkin untuk mencapai hasil yang dikehendaki. 3. Process, menilai implementasi program pelatihan. 4. Product, mengumpulkan informasi mengenai intervensi pelatihan untuk menafsirkan nilai dan manfaatnya.
Model Input, Process, Output, Outcome (IPO Model, 1990) 1. Input, mengevaluasi indikator kinerja sistem seperti
kualifikasi peserta, ketersediaan bahan, kesesuaian pelatihan, dsb. 2. Process, meningkatkan perencanaan, desain, pengembangan, dan penyampaian program pelatihan. 3. Output, mengumpulkan data yang dihasilkan dari intervensi pelatihan. 4. Outcomes, hasil jangka panjang yang dikaitkan dengan peningkatan lini bawah perusahaan, keuntungan, daya kompetensinya, dll.
Pendekatan Training Validation System (TVS Model, 1994) 1. Situation, mengumpulkan data pra-pelatihan untuk
memastikan level kinerja saat ini dalam organisasi dan mendefinisikan tingkat kinerja yang dikehendaki di masa mendatang. 2. Intervention, mengidentifikasi alasan adanya kesenjangan antara ,apakah pelatihan merupakan solusi masalah. 3. Impact, mengevaluasi perbedaan antara data pra dan pasca pelatihan. 4. Value, mengukur perbedaan dalam kualitas, produktivitas, pelayanan, atau penjualan, yang semuanya dapat dinyatakan dalam bentuk uang/rupiah.
Outcome Pelatihan Outcome pelatihan dapat dikelompokkan menjadi: Outcome kognitif, digunakan untuk mengukur sejauhmana peserta pelatihan memahami prinsip-prinsip, fakta, teknik, prosedur, atau proses kerja yang diberikan dalam pelatihan. Outcome berbasis keterampilan, digunakan untuk mengukur peningkatan keterampilan dan perilaku kerja peserta. Outcome afektif, digunakan untuk mengukur reaksi dan motivasi peserta terhadap program pelatihan. Outcome hasil, digunakan untuk mengukur kontribusi pelatihan pada peningkatan kinerja perusahaan/organisasi. Outcome pengembalian pada investasi (ROI), digunakan untuk membandingkan antara manfaat yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan untuk program pelatihan.
Menentukan Return on Investment (ROI) Program pelatihan memiliki nilai kontribusi dan investasi finansial
yang sangat besar, sehingga harus dievaluasi. Evaluasi biaya pelatihan membandingkan biaya yang dikeluarkan untuk mengadakan pelatihan dengan manfaat yang diperoleh organisasi. Untuk menghitung biaya program pelatihan, profesional HRD harus mempertimbangkan lima kategori biaya, antara lain: biaya langsung, biaya tak langsung, biaya pengembangan, biaya overhead, kompensasi untuk peserta. Untuk mengidentifikasi keuntungan/manfaat pelatihan dapat menggunakan literatur-literatur teknis dan akademis, program pelatihan percobaan, mengamati pelaksana pekerjaan yang sukses, atau dapat juga dengan bertanya kepada peserta pelatihan dan manajer untuk memberi estimasi keuntungan pelatihan.
Metode Pengumpulan Data untuk Evaluasi Program Pelatihan 1. Wawancara, melakukan wawancara dengan seseorang atau lebih
2.
3. 4.
5.
untuk menilai pendapat, pengamatan, dan kepercayaan mereka terhadap program pelatihan. Angket, memberikan seperangkat pertanyaan terstandar secara tertulis yang dimaksudkan untuk menilai pendapat, pengamatan, dan kepercayaan mereka terhadap program pelatihan. Pengamatan Langsung, mengamati sebuah atau sejumlah tugas yang dilaksanakan seseorang atau lebih dan mencatatnya. Tes dan Simulasi, situasi yang terstruktur untuk menilai pengetahuan atau kecakapan individu untuk melakukan tugas atau dalam perilaku. Arsip Data Kinerja, menggunakan informasi yang ada seperti file dan laporan-laporan.
Desain Riset Desain riset merupakan rencana untuk melakukan penelitian
evaluasi program pelatihan. Terdapat beberapa desain riset sebagai berikut: Hanya Post test, evaluasi hanya dilakukan untuk mengetahui hasil setelah pelatihan. Pretest – Post test, evaluasi dilakukan sebelum dan setelah program pelatihan dilaksanakan. Dapat juga digunakan untuk menentukan karyawan mana yang paling membutuhkan pelatihan. Pretest – Post test dengan Kelompok Pembanding, membandingkan sekelompok karyawan yang menerima pelatihan dengan yang tidak. Time series, hasil pelatihan dievaluasi dalam secara periodik sebelum dan sesudah pelatihan.
Terdapat beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam memilih desain penelitian evaluasi program pelatihan: 1. Ukuran program pelatihan 2. Tujuan pelatihan 3. Implikasi jika program pelatihan tidak berfungsi dengan baik 4. Norma perusahaan mengenai evaluasi 5. Biaya merancang dan melaksanakan evaluasi 6. Kebutuhan terhadap kecepatan dalam memperoleh informasi mengenai efektivitas program pelatihan.