PEMBERIAN BAHAN ORGANIK DAN PEMUPUKAN NPK PADA PADI SAWAH Burbey Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Sumatera Barat
ABSTRACT The experiment to study the effect of N, P, and K fertilization and organic matter to growth, nutrient uptake, yield component and yieed on irrigated rice . An experiment was conducted at farmers field at Matur Mudik Village, Matur Sub-distric, Koto Gadang Village, IV Koto Sub-distric, Parabek Village, Banuhampu Sungai Puar Sub-distric, and Batu Taba Village, IV Angkek Candung Sub-distric, Agam distric . Treatments were arrange in Streep Plot Design two factors with four replications . The first factor were NPK fertilization (1) . Without N, with P dan K fertilizers, 2) . Without P, with N and K fertilizers, 3) . Whithout K, with N and P fertilizer, and 4) . NPK fertilizers, and the second factor were organic fertilizers (a . Without organic fertilizers, b . 2 t/ha farm manure compost, and c . 5 t/ha straw compost) . The result of this experiment shown interaction of NPK fertilizers and organic matter application significantly different to increase plant growth (straw yield at 55 days after seedling (DAS) and total N, P, and K uptake 55 DAS), yield component (panicle number, grain per panicle, and percentage of filled grain), and grain yield . Application of 2 t/ha manure was fermented or 5 t/ha straw was fermented without P and K applications the growth, yield component, and yield not different . The paddy soil with high P and K contents, application 2 t/ha manure was fermented or 5 t/ha straw was fermented same wich application 50 kg SP-36 and 50 kg KCl/ha .
PENDAHULUAN emberian pupuk 'dengan takaran tinggi, tanpa mempertimbangkan kebutuhan tanaman dan ketersediaan hara dalam tanah, dalam waktu lama telah mengakibatkan terjadinya P a) . penimbunan hara (terutama P) dalam tanah (Adiningsih et al . 1989 ; Rochayati et al . 1990), b) . terkurasnya hara mikro dari tanah yang tidak pernah diberikan metalui pupuk (Adiningsih dan Soepartini, 1995), c) . terganggunya keseimbangan hara dalam tanaman, d) . lebih pekanya tanaman terhadap serangan hama dan penyakit, e) . terganggunya perkembangbiakan jasat renik yang menguntungkan dalam tanah (Comish et al . 1984 ; Hammel et al . 1989), dan f) . tercemarnya air minum manusia dan ternak oleh unsur nitratnitrit dari residu pupuk N (Price dan Balasubramanian, 1996 ; Nagaya et al . 1998 ; Hasanuddin, 1996) . Kondisi demikian akhirnya mengakibatkan menurunnya produktivitas lahan, tidak efisiennya penggunaan input, serta menurunnya kualitas lingkungan (Adiningsih dan Soepertini . 1995, Adiningsih. 1992), sehingga produktivitas tanaman menurun . Di samping itu, eksploitasi lahan sawah secara intensif dan terus-menerus dan telah berlangsung bertahun-tahun, mengakibatkan menurunnya kesuburan dan sifat fisik tanah . Terabaikannya penggunaan bahan organik, dan intensifnya pemakaian pupuk kimia untuk mengejar hasil yang tinggi pada lahan sawah, telah menyebabkan kandungan bahan organik tanah menurun, balk jumlah maupun kuatitasnya . Kondisi demikian menurunkan kemampuan tanah dalam menyimpan dan melepaskan hara dan air bagi tanaman, sehingga mengurangi efisiensi penggunaan pupuk dan air irigasi, serta menurunkan produktivitas lahan (Cassman et al . 1993 dan Kundu et al . 1995 Dalam Price dan Balasubramanian, 1996) . Syarifuddin (1994) metaporkan sekitar 60% dari lahan sawah yang terdapat di pulau Jawa sudah mempunyai kandungan bahan organik (C-organik) yang sangat rendah . Rendahnya kandungan C-organik di dalam tanah sawah akan memberikan pengaruh negatif terhadap produktivitas padi sawah . Menurut Adiningsih dan Rochayati (1988) terdapat korelasi positif antara kandungan C-organik tanah dengan produktivitas padi sawah, dimana semakin rendah kandungan C-organik tanah semakin rendah produktivitas padi sawah . Hasit-hasit penelitian menunjukkan, bila kandungan C-organik tanah besar dari 2%, maka tanpa pupuk anorganik hasil panenan padi sawah sudah dapat mencapai lebih dari empat ton per hektar . Akan tetapi bila kandungan C-organik tanah kurang dari satu persen, untuk memperoleh hasil panen yang Prosiding Peternakan 2006
279
sama dibutuhkan tambahan pupuk anorganik lengkap (Urea, TSP, dan KCI) dengan takarcln yang cukup tinggi (Sugito dan Nuraini, 2000) . Oteh karena itu untuk meningkatkan produktivitas, perlu ditakukan perbaikan kondisi fisika-kimia tanah dengan memberikan bahan organik seperti pupuk kandahg dan kompos jerami . Pemberian bahan organik akan meningkatkan P tersedia bagi tanaman, akibat terjadinya penekanan aktivitas Fe dan Al yang kuat mengikat P (Sanchez, 1976) . Mikroorganisme perombak bahan organik menghasilkan asam humat dan futfik serta asamasam organik lainnya yang dapat bereaksi dengan togam Fe dan Al, sehingga P yang semula terikat akan terlepas dan menjadi tersedia bagi tanaman . Anion dari asam-asam organik dapat mendesak P yang terikat oteh Fe, Al atau Ca sehingga P dapat tertepas dan tersedia bagi tanaman (Alexander, 1977), sehingga jumlah P dalam larutan tanah yang dapat segera diambil tanaman meningkat . Keadaan ini memberikan kemungkinan pemupukan P dapat ditingkatkan efisiensinya (Gunarto, et at . 1998) . Penelitian bertujuan untuk melihat pengaruh pemberian bahan organik terhadap efisiensi pemakaian pupuk NPK pada padi sawah irigasi . BAHAN DAN METODA Penelitian dilakuana di empat lokasi yaitu tanah petani Matur Mudik Kecamatan Matur, Koto Gadang Kecamatan IV Koto, Parabek Kecamatan Banuhampu Sungai Puar, dan Batu Taba Kecamatan IV Angkek Candung, Kabupaten Agam masing-masing dengan tanah berstatus Ppotensial tinggi (> 40 mg P 205 /100 g) (Burbey, et at . 2005) pada MT 2006 . Penelitian menggunakan rancangan Streep Plot dengan dua faktor dan empat ulangan (Ulangan adalah lokasi penelitian) . Faktor pertama pemupukan NPK : 1) . Tanpa N, dipupuk P dan K, 2) . Tanpa P, dipupuk N dan K, 3) . Tanpa K, dipupuk N dan P, dan 4) . Dipupuk NPK, sedangkan Faktor kedua pemberian bahan organik : a) . Tanpa bahan organik, b) . Pemberian kompos pupuk kadang 2 t/ha, dan c) . Pemberian kompos jerami 5 t/ha . Hasil analisis kandungan kompos pupuk kandang dan jerami disajikan pada Tabel 1 . Dalam 2 ton kompos pupuk kandang mengandung 50 kg Urea + 50 kg SP-36 dan 50 kg KCI, sedangkan pada 5 ton kompos jerami padi mengandung 30 kg Urea + 25 kg SP-36 dan 50 kg KCI/ha . Tabel 1 . Kandungan N, P dan K kompos pupuk kandang dan jerami padi sawah . Jenis Pupuk Organik
Kandungan hara dalam bahan (%)
Kompos pupuk kandang Kompos jerami padi
N 1,1 0,4
P 1,2 0,2
K 1,7 1,8
Kandungan hara dalam 1 ton bahan (kg) N 11,0 4,0
P 12,0 2,0
K 17,0 18,0
Kandungan pupuk datam 2 t pupuk kandang dan 5 t jerami (kg) Urea SP-36 KCl 50 50 50 50 50 25
Untuk setiap petak perlakuan diberi pupuk dasar sebanyak 200 kg Urea, sedangkan takaran pupuk P dan K sesuai dengan kandungan P dan K tanah, yaitu sebanyak 50 kg SP-36 dan 50 kg KCI/ha . Pupuk dasar Urea diberikan 3 kali secara tebar rata pada 7, 21 dan 42 hari setelah tanam (HST), sedangkan pupuk SP-36 dan KCl diberikan seturuhnya pada 7 HST diberikan bersamaan dengan pupuk Urea . Varietas yang digunakan Kurik Kusuik dengan jarak tanam 25 x 25 cm pada petakan berukuran 5 x 5 m . Pengairan diatur sedemikian rupa sehingga air masuk dari satu petak kepetak yang tainnya tidak terjadi . Pengamatan dilakukan terhadap pertumbuhan, total serapan N, P dan K tanaman 55 HST, komponen hasil dan hasit gabah kering panen (GKP) .
280
Burbey
HASIL DAN PEMBAHASAN Pengaruh kombinasi pemupukan NPK dengan bahan organik terhadap tanaman 55 HST disajikan pada Tabel 2 .
bobot kering
label 2 . Pengaruh kombinasi pemupukan NPK dengan pemberian bahan organik terhadap bobot kering tanaman (g/rumpun) 55 HST, Kabupaten Agam, MT 2006 . Bahan Organik (BO)**) Pupukā¢) Tanpa BO Pukan Jerami N (PK) 17,84 d 20,56 b 23,25 b P (NK) 25,00 c 29,73 a 29,37 a K (NP) 27,88 b 29,13 a 30,19 a NPK 30,19 a 30,28 a 30,08 a ) Pukan (pupuk kandang) dan jerami diberikan dalam bentuk kompos . Angka selajur dengan huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT.
Dari Tabel tersebut terlihat bahwa kombinasi antara pemberian bahan organik dengan pemberian pupuk NPK terhadap bobot kering tanaman 55 HST. Ini menunjukkan bahwa pemberian bahan organik dapat memberikan pengaruh positif terhadap peningkatan bobot kering tanaman, terutama pemupukan P dan K . Kombinasi tanpa pupuk P dan K dengan pemberian 2 t/ha pupuk kandang atau 5 t/ha kompos jerami memberikan bobot kering tanaman yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan pemupukan lengkap NPK (diberi pupuk P dan K), sedangkan terhadap kombinasi tanpa pemupukan N dengan pemberian bahan organik tidak mempengaruhi bobot kering tanaman secara . Namun demikian secara angkaangka pemberian kompos pupuk kandang dan jerami meningkatkan bobot kering tanaman lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa pemberian bahan organik . Hasil yang sama juga terlihat pada total serapan N, P dan K tanaman (label 3), dimana kombinasi tanpa pemupukan P dan K dengan kompos pupuk kandang dan jerami memberikan total serapan P dan K yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan pemupukan lengkap NPK . Sedangkan kombinasi perlakuan tanpa N dengan kompos pupuk kandang dan jerami tidak meningkatkan kandungan N tanaman secara nyata . Hat ini disebabkan kebutuhan tanaman padi terhadap pupuk N tinggi yang berkisar antara 200-270 kg Urea/ha (Taslim, et . al . 1993), sedangkan di dalam bahan kompos pupuk kandang dan jerami kandungan N hanya 30-50 kg Urea, sehingga tidak mencukup kebutuhan N tanaman . Berbeda dengan kandungan N, kandungan P dan K bahan kompos pupuk kandang dan jerami setara dengan 50-25 kg SP-36 dan kandungan K setara dengan 50-50 kg KCl/bobot bahan (Tabel 1) . Kandungan ini sudah melebihi takaran rekomendasi pemupukan SP-36 dan KCl pada lahan sawah berkadar P dan K tinggi masing-masing sebanyak 50 kg/ha (Setyorini, et al ., 2004) . label 3 . Pengaruh kombinasi pemupukan NPK dengan pemberian bahan organik terhadap total serapan N, P dan K tanaman padi sawah 55 HST, MT 2006 . Bahan Organik (BO)**) Pupuk Tanpa BO Pupuk kandang Jerami Total serapan N (g N/rumpun) 0,27 c 0,34 b 0,38 b N (PK) 1,09 a 1,06 a P (NK) 0,94 b K (NP) 0,98 b 1,09 a 1,04 a NPK 1,14 a 1,17 a 1,12 a Total serapan P (mg P/rumpun) N (PK) 33,2 d 43,8 c 49,7 b 41,9 c 68,2 a 49,4 b P (NK) K (NP) 52,3 b 57,0 b 67,0 a NPK 70,5 a 64,9 a 67,3 a Total serapan K tanaman (g K/rumpun) 0,57 b 0,51 b N (PK) 0,62 c 0,97 a P (NK) 0,80 b 0,91 a K (NP) 0,81 b 0,92 a 0,96 a 1,01 a 0,96 a NPK 0,95 a ) Pukan (pupuk kandang) dan jerami diberikan dalam bentuk kompos . Angka selajur dengan huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT .
Prosiding Peternakan 2006
281
Kombinasi pemupukan NPK dengan pemberian bahan organik juga berpengaruh nyata terhadap jumtah matai, jumlah gabah per matai, dan hasil gabah kering panen (Tabel 4) . Kombinasi tanpa pemberian bahan organik dengan tanpa N, tanpa P, dan tanpa K memberikan jumlah matai, jumlah gabah per malai dan hash gabah yang berbeda nyata dibandingkan dengan pemupukan lengkap NPK . Kombinasi pemberian kompos pupuk kandang dan jerami dengan pemupukan tanpa P dan tanpa K memberikan jumlah matai, jumtah gabah per matai dan hash gabah yang tidak berbeda nyata dibandingkan dengan pemupukan lengkap NPK . Disini juga tertihat bahwa pemberian bahan organik dapat menggantikan pemberian pupuk P dan K terhadap jumlah malai, jumlah gabah per matai dan hasit gabah . Hat ini disebabkan dengan pemberian kompos pupuk kandang dan jerami memberikan pertumbuhan dan total serapan hara yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan lengkap NPK . Menurut Hetmi (2003) pemberian bahan organik (kompos jerami dan pupuk kandang sapi) meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah sawah . Kandungan P dan K yang cukup akibat pemberian kompos pupuk kandang dan jerami pada pertakuan tanpa P dan K akan memberikan dampak terhadap peningkatan jumlah malai, jumlah gabah per malai dan hasil gabah . Subandi et al . (1992) menyatakan bahwa pemupukan P yang cukup dapat memperlancar proses pengisian biji tanaman padi . Disamping itu, peranan fosfat pada tanaman padi untuk merangsang perkembangan akar, meningkatkan jumlah anakan dan malai serta merangsang perkembangan biji lebih balk (De Datta, 1981) . Tabel 4 . Pengaruh kombinasi pemupukan NPK dengan pemberian bahan organik terhadap jumlah malai, jumlah gabah per malai, persentase gabah hampa, bobot 1000 biji, dan hasil gabah kering panen padi sawah, MT 2006 . Pupuk Bahan Organik (BO)**) Tanpa BO Pukan Jerami Jumtah malai (malai/rumpun) N (PK) 14,8 c 15,6 b 16,2 b P (NK) 17,3 b 18,0 a 17,9 a K (NP) 17,7 b 17,9 a 18,1 a NPK 18,1 a 18,2 a 18,1 a Jumlah gabah per matai N (PK) 137,2 c 146,9 b 149,8 b P (NK) 152,3 b 169,4 a 168,9 a K (NP) 160,3 b 168,1 a 169,2 a NPK 169,8 a 171,7 a 169,5 a Persentase gabah hampa (%) N (PK) 18,2 a 17,0 a 15,2 a P (NK) 15,8 b 13,8 bc 14,2 ab K (NP) 14,7 b 14,6 b 13,6 b NPK 13,5 c 13,3 c 13,2 b Bobot 1000 biji (g) N (PK) 26,8 c 27,2 c 27,3 c P (NK) 27,5 b 27,8 bc 28,0 b K (NP) 27,8 b 28,2 b 28,5 ab NPK 28,9 a 29,1 a 29,0 a Hasit gabah kering panen (t/ha) N (PK) 5,145 c 5,450 b 5,785 b P (NK) 5,985 b 6,428 a 6,420 a K (NP) 6,140 b 6,358 a 6,450 a NPK 6,470 a 6,555 a 6,435 a ') .Pukan (pupuk kandang) dan jerami diberikan dalam bentuk kompos . ")Angka selajur dengan huruf sama tidak berbeda nyata pada taraf 5% DMRT.
Sedangkan peningkatan serapan K tanaman akan meningkatkan aktifitas metabolisme tanaman, sehingga berpengaruh positif terhadap pertumbuhan, serapan hara, komponen hasit dan hasil padi sawah . Sebagaimana diketahui peranan kalium datam tanaman adatah sebagai metabolisme protein, sintesis dan translokasi karbohidrat, katatis berbagai enzym, berperan dalam turgor dan tata air dalam tanaman, serta peningkatan ketahanan dalam hat serangan hama dan penyakit . Katium dapat meningkatkan efisiensi pemanfaatan sinar matahari dalam
28 2
Burbey
kegiatan fotosintesis, sehingga lebih efektif dalam sintesis dan translokasi karbohidrat kebiji (Kammler, 1971 ; Hasanuddin, 1996) . Dari uraian diatas terlihat bahwa pemberian kompos pupuk kandang dan jerami dapat meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk, dimana bahan organik tersebut dapat menggantikan peranan pupuk P dan K . Menurut Martini, Sugito dan Sumarni (2000) penggunaan pupuk organik pada padi sawah dapat mengurangi pemakaian pupuk anorganik . IRRI (1984) juga melaporkan pemakaian bahan organik pupuk kandang pada padi sawah meningkatkan bobot kering tanaman dan total serapan N dan akhirnya meningkatkan hasil gabah per hektar . Menurut Adiningsih dan Rochayati (1988) tujuan pemberian bahan organik ke dalam tanah untuk meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk dan memperbaiki kondisi tanah menjadi optimum bagi pertumbuhan tanaman . Hasil penelitian Naidu (1981), menunjukkan bahwa pemberian bahan organik berupa pupuk kandang dan pupuk hijau dapat menggantikan pupuk anorganik, karena memberikan hasil panen yang sama dengan pemberian pupuk anorganik . KESIMPULAN DAN SARAN
1.
2.
3.
4.
Dari hasil penelitian dapat diambil kesimpulan dan saran sebagai berikut Kombinasi pemberian pupuk NPK dengan pemberian bahan organik berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan, total serapan N, P dan K tanaman, komponen hasil dan hasil padi sawah . Kombinasi tanpa pemberian bahan organik dengan tanpa pemberian pupuk N, P dan K memberikan pertumbuhan, total serapan hara, komponen hasil dan hasit padi sawah yang berbeda nyata dengan perlakuan pupuk lengkap NPK . Kombinasi 2 t/ha kompos pupuk kandang dan 5 t/ha kompos jerami dengan tanpa pupuk P dan tanpa pupuk K memberikan pertumbuhan, total serapan P dan K tanaman, jumlah malai, jumlah gabah per malai dan hasil gabah kering panen yang tidak berbeda nyata dengan perlakuan pupuk lengkap NPK . Pada lahan sawah berkadar P dan K tinggi, pemberian kompos pupuk kandang sebanyak 2 t/ha atau kompos jerami sebanyak 5 t/ha dapat menggantikan pemakaian pupuk SP-36 dan KCl setara dengan 50 kg/ha . DAFTAR PUSTAKA
Adiningsih, J .S ., dan
Sri Rochayati . 1988 . Peranan bahan organik dalam meningkatkan efisiensi penggunaan pupuk dan produktivitas tanah . Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Pupuk . Pusat Penelitian Tanah . Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian .
Adiningsih, J . S ., M . Sediyarso, M . Sudjadi, dan A .M . Fagi . 1989 . Evaluasi keperluan fosfat pada lahan sawah intensifikasi di Jawa . Dalam Sudjadi, S . Adiningsih, U . Kurnia, Suwarto, dan A . Mulyani (Ed .) . Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk P, Cipayung . Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor . him . 63-89 . Adiningsih, J . S . 1992 . Peranan efisiensi penggunaan pupuk untuk melestarikan swasembada pangan . Orasi Pengukuhan Ahli Peneliti Utama . Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Badan Litbang Pertanian, Jakarta . 34 him . Adiningsih, S .J . dan M . Soepartini . 1995 . Pengelolaan pupuk pada sistem usahatani lahan sawah . Makalah disampaikan dalam Apresiasi Metodologi Pengkajian Usahatani Berbasis Padi dengan Wawasan Agribisnis . Bogor, 7-9 September 1995 . PSE, Bogor . Burbey . 2002 . Pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu padi sawah irigasi (PTT) . Makalah disajikan pada Pelatihan Pemandu Lapang Proyek Pengembangan Mutu Intensifikasi Padi Sumatera Barat di Bukittinggi, tanggal 23-24 Agustus 2002 . BPTP Sumatera Barat, 15 him .
Prosiding Peternakan 2006
28 3
Cornish, P .S, H . B .So and J .R .Mc William . 1984 . Effect of soil bulk density and water regime on root growth and uptake of phosforus by ryegraa . Aust . J . of Agric . Res . 35 :631 - 644 . De Datta, S . K. 1981 . Chemical change in Submerged Rice Soils . In Principles and Practice of Rice Production . John and Wiley and Sons ; 89-145 Gunarto, L ., A . Taher, M . Rauf, A. K. Makarim, A . A . Daradjat, dan Suyamto . 1998 . Pemupukan P padi sawah : Status, Efisiensi, dan Strategi Pengelolaan Fosfor . Jurnal Penelitian & Pengembangan Pertanian Vol . XVII (4) . hat 138-148 . Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Departemen Pertanian . Hammel . J .E . 1989 . Long term tillage and crop rotation effect on bulk density and soil impedance in northern Idaho . Soil Sci . Soc . Am . J . 53 :1515-1519 . Hasanuddin, A . 1996 . Strategi dan langkah operasional program penelitian tanaman padi . Him . 26-45 Dalam Thahir, R ., U .S . Nugraha, B . Suprihatno, A . Setyono, dan A . Tyasdjaja (Penyunting) . Seminar Apresiasi Hasil Penelitian Balai Penelitian Tanaman Padi . Buku I . Batai Penelitian Padi . Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan . Heimi . 2003 . Pemberian kompos jerami dan pupuk kandang pada padi sawah . Hat . 425-431 Dalam Suprihatno, B ., A .K . Makarim, I .N . Widiarta, Hermanto, dan A .S . Yahya (Editor) . Buku Dua . Kebijakan Perberasan dan Inovasi Teknotogi Padi . Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan . Badan Litbang Depatan . IRRI (International Rice Research Institute) . 1984 . Organic Matter and Rice . IRRI Los Banos . Laguna, Philippines . Jatileksono, T . 1998 . Impact of rice research and technology dissemination in Indonesia . p . 293-310 . In Impact of Rice Research . Thailand Development Research Institute and IRRI . Kemmier, G . 1971 . Response of high yielding paddy varieties to potassium . Experiments result from varous rice growing countries . Fertilite, No . 30 : 33-47 . Martini, Yogi Sugito dan Titin Sumarni . 2000 . Pengaruh pupuk organik "Bhokasih" dan pupuk Anorganik terhadap pertumbuhan dan hasil padi . Skripsi Fakultas Pertanian . Universitas Brawijaya . Nagaya, Y ., T. Matsuoka, T . Kobayashi, and T . Taniyama . 1998 . Development of automatic fog culture system for year-round rice production in greenhouse . JARQ 32 (4) : 249-256 . Naidu . 1981 . Studies on tha Apppropriate Proportion of Organic and Chemical Fertilizers . Thesis . Tannit Nadiu Agric . Univ . Coimbatre . Price, L .M .L . and V . Balasubramanian . 1996 . Securing the future of intensive rice system : a knowledge-intensive resource management and technology approach . p : 193-203 In Sustainabitity of Rice in the Global Food System (N .G . Dowling, S .M . Greenfield, and K .S . Fischer Eds.) . Davis, Calif. (USA) : Pasific Basin Study Center, and Manila (Philippines) : International Rice Research Institute. 404 p . Rochayati, S ., Mulyadi, dan J .S . Adiningsih . 1990 . Penelitian efisiensi penggunaan pupuk di lahan sawah Dalam Sudjadi, S . Adiningsih, A . Pakpahan, A . Hardjomulyo, Soetjipto, S . Kusumo, M .E . Siregar, I .P .G . Widjaya-Adhi (Eds .) . Prosiding Lokakarya Nasional Efisiensi Penggunaan Pupuk II . Cisarua . Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, Bogor . him . 107143 .
284
Burbey
Setyorini, D ., L . R . Widowati, dan Sri Rochayati . 2004 . Teknologi Pengelolaan Hara Lahan Sawah Intensifikasi . Him . 137-167 Dalam Tanah Sawah dan Teknologi Pengelolaannya . F . Agus, A . Adimihardja, S . Hardjowigeno, A .M . Fagi dan W . Hartatik (Ed .) . Pusat Penelitian Tanah dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat . Sanchez ., P .A . 1976 . Properties and management Sons . P 421-470 .
of soil In the tropical . John Willey and
Sugito, Y ., dan Y . Nuraini . 2000 . Sistem Pertanian Organik . Him : 14-24 Dalam Soetjipto, P .H, C . Mahfud, dan A . Yusron (Eds) . Seminar Hasil Penelitian/Pengkajian Teknologi Pertanian Mendukung Ketahanan Pangan Berwawasan Agribisnis . Subandi, Zubachtirodin dan R . Amir . 1992 . Efisiensi pemupukan P dalam polo tanam padikedeloi pada lahan tadah hujan di Sulawesi Selatan . Agrikam Vol 7, No . 2 : 35-41 .
Prosiding Peternakan 2006
285