64
BAB III
PROSEDUR PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesiapan Sumber Daya Manusia Dinas Pendidikan Dalam Rangka Pelaksanaan
Otonomi Daerah di Kota Bandung. Data dan informasi yang berhubungan dengan tujuan penelitian tersebut, dianalisis secara
kualitatif dan statistik deskriptif sederhana dengan menggunakan metode deskriptif analitik. Nana Sudjana dan Ibrahim (1985:64)
menjelaskan bahwa "penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala, peristiwa dan kejadian yang menjadi
pusat
perhatiannya
untuk
kemudian
digambarkan
sebagaimana mestinya.
Penelitian deskriptif memberikan gambaran yang
lebih
mendalam tentang gejala-gejala sosial tertentu atau aspek kehidupan tertentu pada masyarakat (objek) yang diteliti. Pendekatan tersebut
dapat mengungkapkan secara hidup kaitan antara berbagai gejala sosial, suatu hal yang tak dapat dicapai oleh penelitian yang bersifat menerangkan (Singanmbun dan Efendi, 1989:78).
6Z
Tentang pendekatan penelitian kualitatif, dijelaskan oleh
Nasution (1992:5) bahwa" penelitian kualitatif pada hakekatnya adalah mengamati orang dalam lingkungan hidupnya, berinteraksi dengan mereka, berusaha memahami bahasa dan tafsiran mereka tentang dunia sekitarnya".
Dalam mstrumen
pendekatan kualitatif, dimana peneliti merupakan utamanya, dan datanya dianalisis secara induktif
kualitatif. Menggunakan pendekatan kualitatif berarti peneliti langsung melakukan penelitian terhadap Pegawai Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Penelitian ini dilakukan untuk memahami dan menafsirkan
makna suatu interaksi perilaku manusia dalam situasi tertentu, berdasarkan pengamatan peneliti selama melakukan penelitian
lapangan. Untuk itu, untuk memperkuat data kualitatif penulis juga menyebarkan koesioner kepada responden, yang jawabannya dianalisis dengan statistik deskriptif. Menurut Jujun S. Suriasumantri (1997:15) bahwa:
Fenomenalogi
mengemukakan
teori
baru.
Kebenaran
itu
ditemukan di lapangan dan bukan di laboratorium. Fenomenalogi
percaya bahwa kebenaran akan terungkap melalui upaya menyelami interaksi perilaku manusia, akhirnya memperoleh
kesimpulan tentang apa yang penting, dinamis dan berkembang.
66
Adapun acuan yang dipergunakan dalam penelitian ini yang
dikemukakan oleh Bogdan dan Biklen (1982:27-29) sebagai berikut: (1) Penelitian kualitatif mempunyai ""selling" yang alamiah sebagai sumber data langsung dari penelitiannya sebagai instrumen kunci.
(2) Penelitian kualitatif bersifat deskriptif. (3) Penelitian kualitatif menekankan pada proses daripada hasil atau produknya.
(4) Penelitian
kualitatif cenderung
menganalisis data
secara
induktif.
(5) "Meaning" adalah pusat perhatian dan penelitian kualitatif ini.
Berdasarkan tujuan penelitian dan pendekatan kualitatif, untuk
mendapatkan informasi atau data yang diperlukan, maka peneliti
melakukan penelitiannya dengan cara membentuk siklus yang
berulang. Pada dasarnya bentuk siklus ini dapat diidentifikasikan.
;
Menurut Sanafiah Faisal (1997:75) pada dasarnya siklus mi
dapat diidentifikasikan dalam jangka tiga tahun, yaitu: (a)
Eksplorasi yang meluas atau menyeluruh, dan biasanya bergerak di tingkat permukaan.
(b) Eksplorasi secara terfokus atau terseleksi, guna mencapai tingkat kedalaman dan kerincian tertentu.
(c)
Mengecek penelitian.
atau
mengkonfirmasikan
hasil
atau
temuan
67
Ciri-ciri penelitian kualitatif yang dikembangkan dalam penelitian ini yaitu sesuai dengan yang dikemukakan oleh Nasution (1982:9-12), yaitu sebagai berikut: (1) sumber data mlah situasi
wajar atau natural setting; (2) peneliti sebagai instrumen penelitian; (3) sangat deskriptif; (4) mementingkan proses maupun produk; (5)
mencari makna di belakang kelakuan atau perbuatan sehingga dapat
memahami masalah suatu situasi; (6) mengutamakan data langsung atau firsthand; (7) menonjolkan rincian kontekstual; (8) subyek yang diteliti dipandang berkedudukan sama dengan peneliti; (9) mengutamakan
perspektif,
artinya
mementingkan
pandangan
responden; (10) venfikasi; (11) samping yang purpossive; (12) menggunakan audit trial; (13) partisipasi tanpa menunggu; (14) mengadakan analisis sejakawal penelitian; dan (15)desain penelitian tampil dalam proses penelitian.
Berdasarkan pendapat di atas, bahwa penelitian yang berusaha mengamati perilaku orang dan memahami kehidupannya serta
penafsirannya terhadap kehidupannya lebih tepat menggunakan
penelitian secara kualitatif di mana peneliti secara langsung dapat berinteraksi dengan responden.
68
B. Lokasi dan Subyek Penelitian Penelitian ini dilakukan di Dinas Pendidikan Daerah Kota
Bandung Jawa Barat, dengan mengambil objek Kantor Dinas Pendidikan, lembaga pendidikan yang dikelola Dinas Pendidikan Daerah.
Yang dimaksud dengan subyek penelitian tidak lain adalah
merujuk pada populasi, sampel dan sumber data dalam penelitian.
Dalam penelitia ini yang dimaksud dengan subyek penelitian merujuk pada populasi, sampel dan suinber data dalam penelitian ini.
Menurut Sudjana (1982:5) bahwa populasi yaitu: "pada dasarnya mengacu pada totalitas semua nilai yang mungkin hasil perhitngan ataupun pengukuran, kuanti/atif maupun kualitatif dari karaklerislik
tertentu mengenai sekumpulan obyek yang lengkap dan jelas dan ingin dipelajari sifat-sifalnya.
•
Selanjutnya Sudjana (1990:4) mengemukakan bahwafsampel yang dimaksud dalam penelitian ini bersifat informasi tentang situasi dan kondisi lalar belakang penelitian".
Populasi dan sampel dalam penelitian ini meliputi seluruh
karakteristik yang berkaitan dengan kesiapan Suinber Daya Manusia
dalam kualitas layanan pada Dinas Pendidikan di Kota bandung.
69
Sampai dalam penelitian ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh S. Nasution (1988:1 1) sebagai berikut:
Penelitian kualitatif tidak menggunakan sampel sampel acak dan juga tidak menggunakan populasi dan sampel yang banyak. Dalam penelitian-penelitian kualitatif sampling yang purposif tidak menggunakan sampel acak dan tidak menggunakan populasi atau sampel yang banyak. Dalam penelitian kualitatif biasanya cukup menggunakan sampel yang kecil.
Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 46 orang, yang
pengambilannya dilakukan secara purposif, yaitu personil yang langsung terlibat dalam pelaksanaan program pendidikan pada Dmas Pendidikan Kota Bandung.
Sesuai dengan uraian di atas, maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebagai berikut:
(l)Seluruh pegawai Dinas Pendidikan Kota bandung. (2)Pejabat Dinas Pendidikan Kota Bandung.
C. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data penelitian dilakukan dengan wawancara mendalam
dengan
perangkat
Dinas
Pendidikan
Daerah
Kota
Bandung. Di samping itu penulis juga menyebarkan angket terhadap responden yang telah terpilih sebagai sampel. Kuesioner dimintai
untuk
diisi
tanpa harus
berdiskusi
dengan
responden
lain.
70
Setelah
seluruh angket ditarik, maka seterusnya dicatat dalam
rangka menganalisis data. Kuesioner atau angket langsung disusun oleh penulis. Untuk
menjamin kualitas instrumen, maka sebelumnya digunakan terlebih
dahulu uji tingkat validitas dan releabilitasnya. Pengujian tingkat validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan dengan face
validity.
Teknik
ini
dilakukan dengan
meminta saran dan pertimbangan dari mereka yang telah dianggap ahli. Pertimbangan dan saran yang diberikan akan menjadi bahan masukan guna menyermpurnakan instrumen penelitian yang teiah disusun. Sesuai dengan konsep ini, maka para ahli yang dimintai untuk menentukan validitas instrumen ini adalah pembimbing tesis ini.
Untuk proses pengumpulan data dalam penelitian ini, maka terlebih dahulu penulis menyusun kisi-kisi. Dalam menyusun kisikisi ini terdiri dari kisi-kisi yang diujicobakan dan kisi-kisi final. Dua kisi-kisi ini
disajikan dengan maksud untuk memberikan
informasi mengenai butir-butir yang drop setelah dilakukan uji validitas dan reliabelitas butir. Di samping itu untuk mengukur gambaran
seberapa jauh
instrumen
final
masih
mencerminkan
71
indikator
variabel
peranan
Dmas
Pendidikan
Daerah
dalam
peningkatan mutu pendidikan.
Selain menggunakan teknik angket, penulis juga melakukan penelitian dengan studi dokumen, wawancara dan observasi secara mendalam.
D. Tahap-Tahap Penelitian Menurut Bogdan (1972); Maleong (1990) bahwa sumber-sumber
yang menjelaskan tahap-tahap penelitian kualitatifmeliputi tiga tahap, yaitu
: (1) pra lapangan, (2) kegiatan lapangan, (3) analisis intensif. Sedangkan menurut Kirk dan Miller (1986) bahwa ada empat tahapan sumber-sumber
yang menjelaskan penelitian, yaitu : (1) esensi, (2) temuan, (3) penafsiran. Menurut S. Nasution (1983:3) dan Subino (1988) menyatakan bahwa ada 3 tahap sumber penelitian, yaitu: (I) orientasi, (2) eksploitasi, (3) member check.
Mengenai seluruh kegiatan penelitian secara garis besarnya terdiri dari langkah-langkah sebagai berikut: -
tahap penelitian
-
tahap orientasi
-
tahap pelaksanaan
-
tahap penyusunan laporan
72
Untuk
lebih
jelas lagi,
akan
dikemukakan
setiap tahap-tahap
tersebut, sebagai berikut: Tahap Persiapan Kegiatan dari tahap persiapan ini meliputi:
a. Studi penjajagan ke arah fokus pennasalahan penelitian
b. Studi kepustakaan
untuk menemukan acuan dasar yang
diperlukan dalam penelitian
c. Penyusunan rencana penelitian atau desain penelitian
d. Penysunan kerangka pokok tentang jenis data yang hendak dican dan diperoleh dari lapangan.
e. Mengurus surat perijinan yang diperluklan dalam rangka pengumpulan data di lapangan.
Berdasarkan surat pennohonan ijin penelitian dari Rektor IKIP
Bandung Nomor 69 PT. 25 H/N/1990, tertanggal 19 Juni 2001 yang ditujukan kepada Direktorat Sospol Propinsi DT . 1Jawa Barat.
Selanjutnya Direktorat Sosopol mengeluarkan ijin penelitian dengan surat Nomor: 070.1/310, tanggal 26 Juli 2001. Surat ijin tersebut langsung
dikirimkan kepada Kepala Kantor Wilayah Diknas Kota Bandung. Dengan persetujuan Kepala Kantor Diknas Kota Bandung tersebut, maka dimulailah
pelaksanaan kegiatan khususnya pada sub bagian tata usahanya. Seluruh
73
surat ijin penelitian beserta keterangan telah mengadakan penelitian dapat ditemui dalam penelitian ini.
Dengan
bekal
surat
ijin tersebut,
maka
selanjutnya
peneliti
menghubungi pihak yang terkait dengan pelaksanaan pengumpulan data tersebut.
Tahap Orientasi
Didalam tahap ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas dan lengkap tentang apa
yang telah diteliti. Scdangkan kegiatan dalam
tahap ini, meliputi
-
Melakukan pembicaraan dengan Kepala Kantor Diknas Kota Bandung pada tanggal 8 Aguistus 2001.
-
Menghimpun data awal melalui studi dokumentasi, observasi,
dan wawancara dengan kepala sub
bagian
Penyusunan
Rencana dan Program (PRP) untuk seluruh struktur organisasi Kandep Diknas dan Kepala sub bagian Tata Usaha yang akan
dijadikan tempat kegiatan
penelitian
penulis,
mengenai
struktur organisasinya, personilnya, dan sebagainya ;,-ang* terkait dengan tujuan dan pennasalahan penelitian.
Kegiatan penelitian tersebut baru bisa dilaksanakan pada bulan
September Bandung.
berhubunbg dengan adanya tugas-tuigas dari FIP-IKIP
74
Menganalisa fenomena
yang
data awal dan merumuskan temuan awal berupa
berkaitan
dengan
masalah
penelitian.
Selanjutnya
menginterprestasikan hasil temuan dalam tahap orientasi. Penentuan lokasi dan subyek penelitian, merumuskan alat pengumpul data serta menetapkan metode dan teknik analisis data penelitian. Tahap Peneliti
Pelaksanaan kegiatan didalam tahap pelaksanaan ini, meliputi sebagai berikut:
-
Pemantapan penemuan lokasi dan subyek penelitian yaitu sub bagian tata usaha Kandep Diknas Kota Bandung.
-
Melakukan pengumpulan data dan penggalian informasi melaluio studi dokumentasui, obswervasi dan wawancara
Tahap Laporan
Setelah selesai melaksnaakan kegiatan penelitian, maka dilakukan* penyusunan penelitian yang diwujudkan dalam bentuk tesis ini. Sedangkan tesis ini disusun secara sistematika, seperti yang telah dikemukakan dalam Bab I.
75
E. Validitas Penelitian
Hasil penelitian ini akan diajukan pada suatu penguji, seperti halnya yang pada
program Pasca Sarjana
UPI Bandung. Implikasinya
diharapkan dapat digubnakan sebagai bahan pertimbangan bagi penetapan rencana pelaksanaan
penyelenggaraan
pegawai
riwegeri, khususnya
pegawai negeri sub bagian tata usaha Kandep Diknas Kota Bandung. Validitas Penelitian
Data yang absah (valid) merupakan konsep penting dari konsep kesahihah dan kehandalan (realibilitas) menurut versi positivisme. Menurut
S. Nasution (1988:105) bahwa "validitas membuktikan bahwa apa yang diamati oleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dan terjadi dalam kenyataan".
Penelitian ilmiah membedakan dua macam validitas, yaitu:
*
-validitas internal (berkenaan dengan instrumen)
- validitas eksternal (berkenaan dengan generalisasi)
Validitas internal dalam
penelitian kualitatif berarti adanya
kecocokan dan kemungkinan diterapkan atau diaphkasikan oleh peneliti
lain dalam situasi atau hubungan tergantung kepada pemakai didalam menggunakan hasil penelitian dalam konteks dan situasi tertentu.
Menurut Moleong (1990:75) bahwa validasi keabsahan data, ikhtisar sebagai berikut:
atau pemeriksaan
76
Tabel 1
Kriteria Dan Teknik Pemeriksaan Data Dalam Penelitian Kualitatif
Teknik Pemeriksaan
Kriteria
(1) (2) (3) (4)
Kredibilitas
perpanjangan ketekunan pengamatan triangulasi pengecekan sejawat
(5) kecukupan referensi (6) kajian kasus negatuf I Keterangan Ketergantungan
Kepastian
(7) pengecekan anggota (8) uraian rinci (9) audit ketergantungan (10) audit kepastian
Validitas pada penelitian ini dilakukan dengan cara memperpanjang keikutsertaan dalam
kehidupan
responden, ketekunan pengamatan,
tringulasi, ulasan referensi memadai, pengecekan anggota, dan uraian jawaban responden secara rinci. Dengan peneliti mencoba mengecek kebenaran dan penafsiran data tertentu serta memnbvandingkan dengan sumber
lain, yaitu urusan persuratan dan kepala urusan rumah tangga
kantor, serta para pegawai negeri sub bagian tata usaha kandep Diknas Kota
Bandung. Mengadakan member check dimana subyek penelitian mengecek yang dimaksud oleh informan mengadakan audit trail, yaitu mengecek kebenaran sesuai dengan sumber asli, misalnya dokumentasi, foto dan sebagainya.
77
F. Pedoman Penafsiran dan Analisis Data
Pada dasarnya sangat sukar untuk memisahkan analisis data
dari penafsiran data. Menurut Moleong (1990; 198) mengemukakan bahwa "analisis data sudah sejak dilapangan, mulai saati itu ada
penghalusan data, penyusunan data dengan kawasannya, dan sudah ada upaya yang dimulai dalam rangka penyusunan hipoteis dan teori itu sendiri"
Selanjutnya S Nasutioon (1988:126) mengemukakan bahwa
"analsis data kualitatif adalah proses menyusun
data yang dapat
ditafsirkan atau diinterprestasikan". Dalam proses analsis data kualitas diperlukan daya kr4eatif dari peneliti untuk mengolah data tersebut sehingga bermakna. Dengan berpedoman pada konsep analsisi data kualitatif tersebut,
maka data dikumpulkan dalam penelitian ini akan ditafsirkan dan dianalisis dengan mengikuti sebagai berikut:
a. Waktu pengumpulan data dilaksanakan, peneliti membuat catatan
lapangan
yang
meliputi:
hasil
observasi,
hasil
observasi
hasil
wawancara dan sebagainya.
b. Berdasarkancatatan
lapangan,
baik
hasil
I
wawancara maupun hasil studi dokumentasi.
78
c. Melakukan dilapangan
member yang
check
meliputi
terhadap hasil
rangkuman
observasi,
hasil
wawancara,
bersama-sama subyek penelitian yang bersangkutan.
d. Mengadakan perbaikan rangkuman jika masih belum sesuai dengan sumber aslinya, sehingga tidak terlalu menyimpang dari kenyataan yang ada dilapangan
e. Melaksanakan cross site analysis dengan cara membandingkan dan menganalisa data yang satu dengan data yang lainnya secara lebih mendalam.
f
Menarik kesimpulan berdasarkan hasil analisa yang mungkin dapat
menemukan
beberapa
faktor
baru
yang
perlu
diperhatikan dan dipertimbangkan.
g. Merumuskan rekomendasi dalam rangka pemantapan rencana peningkatan kerja pegawai negeri Tata Usaha Kantor Dinas Pendidikan Kota Bandung.
Dalam proses analisis proses analisis bersifat deskriptif dan infonnative, maka proses interpretasi bersifar refonnatif dan transformatif.
Dalam proses interpretatif ini peneliti dituntut untuk memiliki kemampuan
dalam menafsirkan, mengadakan keterkaitan konteks, referensi konsep dan membangun pemahaman-pemahaman baru. Dengan demikian, maka akan tergambar proses interpretasi yang diperlukan dalam analisis dan sintesis
79
multidisipliner, yakni menghubungkan atau mengkomunikasikan hasil-hasil penelitian denga landasan teori (konseptualisasi) yang menjadi kerangka acuan (frame pf referencew) peneliti dan keterkaitannya dengan temuantemuan dari penelitian lainnya yang relevan.