BAB III METODE PENELITIAN
3.1.
Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Mulyana menjelaskan bahwa Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat interpretif (menggunakan penafsiran) yang melibatkan banyak metode, dalam menelaah masalah penelitiannya. Sebagian ilmuwan menerjemahkan penelitian kualitatif deskriptif (tanpa angka-angka), tanpa usaha untuk membangun proposisi, model, atau teori (secara induktif) berdasarkan data yang diperoleh di lapangan (Mulyana, 2004:5). Artinya penelitian deskriptif hanyalah memaparkan situasi atau peristiwa. Penelitian ini tidak mencari atau menjelaskan hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi. Metode deskriptif yaitu suatu metode dengan cara memperlajari masalah-masalah dan tata cara yang berlaku dalam masyarakat, serta situasi-situasi tertentu dengan tujuan penelitian yaitu menggambarkan fenomena secara sistematis fakta atau karakteristik populasi tertentu atau bidang tertentu secara faktual dan cermat (Rakhmat, 2002:22). Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan dan mendeskripsikan bagaimana pola komunikasi organisasi dalam menangani konflik di organisasi Himpunan Pecinta Alam Mitra Gahana Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga. 26
3.2.
Lokasi dan Waktu Penelitian Peneliti melakukan penelitian di Basecamp HMPA Mitra Gahana yang berada di Gedung Kampus Universitas Kristen Satya Wacana. Penelitian dilakukan selama bulan April-Juli 2012.
3.3.
Unit Analisa Dan Unit Amatan Penentuan unit analisa dan unit amatan sangat penting dilakukan agar jelas satuan analisis dan siapa yang hendak diteliti. Perumusan yang jelas akan mempermudah dalam pengumpulan data. Satuan analisis adalah keberadaan atau populasi yang terhadapnya dibuat kesimpulan atau kerampatan empirik (Ihalauw, 1994: 29). Berdasarkan pengertian tersebut maka unit analisa penelitian ini adalah pola komunikasi organisasi HMPA Mitra Gahana dan manajemen konflik. Unit amatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang satuan analisis (Ihallauw, 2003: 178). Dalam penelitian ini yang dijadikan unit amatan adalah pengurus dan anggota organisasi Himpunan Mahasiswa Pecinta Alam Mitra Gahana periode 1999-sekarang.
27
3.4.
Teknik Pengumpulan Data 1. Wawancara Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu (Moleong, 2000:135). Wawancara merupakan suatu proses transmisi data dari seseorang (nara
sumber/informan)
kepada
pewawancara
sebagai
bahan
untuk
melengkapi bidang yang diteliti oleh si pewawancara. Teknik wawancara
yang digunakan yaitu
teknik wawancara
semiterstruktur. Wawancara semi-terstruktur atau wawancara terfokus yaitu “Ketika mewawancarai nara sumber biasanya kita berpedoman pada daftar pertanyaan yang kita buat, akan tetapi panduan wawancara tersebut sangat memungkinkan mengembangkan pertanyaan lain sebelum proses wawancara berlangsung yang kemudian memutuskan sendiri isu manakah yang akan ditindaklanjuti selanjutnya, dalam hal ini pertanyaan wawancara.” (Daymon and Holloway, 2008:266). Jadi pada wawancara yang telah peneliti lakukan, peneliti membuat daftar wawancara sebagai panduan pertanyaan kepada informan. Informan yang peneliti wawancara yaitu Ketua, Sekretaris, Bendahara, Ketua Divisi dan Anggota dengan jumlah total 11 informan.
28
2. Studi Kepustakaan Merupakan penggunaan sumber informasi di perpustakaan dan jasa informasi dari literature lainnya untuk memperoleh telaah teori-teori mengenai pokok-pokok permasalahan yang di teliti. Disini peneliti menggunakan notulesi rapat dan juga anggaran dasar Mitra Gahana.
3. Observasi Menurut Daymon dan Holloway (2008:321), Observasi menyaratkan pencatatan dan perekaman sistematis mengenai sebuah peristiwa, artefakartefak, dan perilaku-perilaku informan yang terjadi dalam situasi tertentu, bukan
seperti
yang
belakangan
diingat,
diceritakan
kembali
dan
digeneralisasikan oleh peneliti itu sendiri. Metode observasi sering dikaitkan dengan wawancara. Peneliti melakukan pengamatan pada saat jalannya rapat anggota sebanyak tiga kali yaitu pada tanggal 10 April, 13 April dan 20 April 2012.
3.5.
Sumber Data 1. Data primer Adalah data yang langsung diperoleh penulis dari lokasi penelitian melalui informasi (informant) dalam hal ini yakni “pengurus” dan “anggota” HMPA Mitra Gahana, yang dapat dilakukan dengan jalan wawancara mendalam (in depth interview). 29
2. Data sekunder Adalah data yang penulis peroleh dari hasil riset atau data yang dimiliki oleh HMPA Mitra Gahana seperti buku mitra gahana, notulensi, blog anggota dan blog HMPA Mitra gahana.
3.6.
Teknik Analisis Data Dalam penelitian ini teknik yang digunakan untuk pengolahan data dengan menggunakan metode kualitatif yaitu data diperoleh dengan melalui pengamatan dilapangan, melakukan wawancara langsung kepada pihak-pihak yang terkait dengan pelaksana kegiatan dan pelaksana program serta dokumentasi yang berupa arsip, monografi, surat kabar, maupun keterangan lain yang dapat dimanfaatkan. Menurut Miles dan Huberman : Langkah-langkah dalam analisis data adalah reduksi data, display data, penarikan kesimpulan dan verifikasi. Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemisahan, perbaikan, dan penyederhanaan, pengabstrakan dan tranpormasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data berlangsung terus menerus, bahkan sebelum data terkumpul antisipasi adanya data yang sudah tampak, ketika memutuskan kerangka konseptual, wilayah penelitian, proses penelitian dan pendekatan pengumpulan data yang dipilih. Pilihan-pilihan terhadap data mana yang diambil, mana yang dibuang, pola-
30
pola apa yang dihasilkan atau cerita apa yang sedang berkembang merupakan pilihan analisis, sehingga kesimpulan akhir dapat ditarik. Display data atau penyajian data sebagai sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan penarikan kesimpulan, verifikasi dan pengambilan tindakan. Dengan cara ini diharapkan dapat memperoleh data yang lebih akurat dan dapat membantu lancarnya penelitian. Kemudian untuk memperoleh variabel dan keabsahan data maka dalam analisa ini menggunakan tehnik trianggulasi data yang berarti mengadakan cross dan chek antara sumber data satu dengan yang lain, dan antara nara sumber yang satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan analisa yang signifkan atas permasalahan yang diteliti. Dalam
penelitian
ini
digunakan
teknik
trianggulasi
untuk
membandingkan data-data yang diperoleh. Teknik Trianggulasi adalah teknik pemeriksaan data yang menggunakan sesuatu yang lain di luar data itu, untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2000: 178). Untuk memperoleh keabsahan data maka dalam analisa ini akan menggunakan tehnik trianggulasi data yang berarti mengadakan cross dan chek antara sumber data satu dengan yang lain dan antara nara sumber yang satu dengan yang lain sehingga dapat ditarik kesimpulan analisa yang signifikan atas permasalahan yang diteliti. Kesimpulan-kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung. Verifikasi ini merupakan tinjuan 31
ulang pada catatan-catatan lapangan untuk menguji kebenaran data, kekokohan, kecocokannya, yakni yang merupakan validitasnya. Teknik
Trianggulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
data
yang
menggunakan sesuatu yang lain di luar data itu, untuk keperluan pengecekan sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 2000: 178). Penelitian ini menggunakan trianggulasi sumber, yaitu membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif. Penggunaan Trianggulasi sumber dilakukan karena peneliti lebih menitikberatkan pada sumber informasi yang diperoleh dengan jalan pemeriksaan silang temuan-temuan dari suatu wawancara dengan wawancara lain. Menurut Patton hal ini dapat dijumpai dengan: a. Membandingkan hasil pengamatan dengan hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi. c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu. d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang seperti rakyat biasa, orang berpendidikan menengah atau tinggi, orang berada, organisasi pemerintah. e. Membandingkan isi wawancara dengan isi dokumen yang berkaitan (Moleong, 2000: 178) 32
Pada penelitian ini peneliti hanya akan menggunakan teknik membandingkan
hasil
pengamatan
dengan
hasil
wawancara
dan
membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa
yang
dikatakan sepanjang
waktu
yaitu
dengan
jalan
membandingkan hasil wawancara dengan hasil pengamatan (observasi) dan membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang.
33