Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Vol. IV, NO. 2, Januari 2015
ORIGINAL RESEARCH HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CUCI TANGAN YANG BENAR DENGAN TINGKAT KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI MADRASAH IBTIDAIYAH IMANUDIN KUBU RAYA Nuniek Setyo Wardani, M.Kep2, Ditha Astuti,S.Kep.,Ners 2, Nedy Rusnadi1 1Mahasiswa 2
STIK Muhammadiyah Pontianak Dosen STIK Muhammadiyah Pontianak Abstrak
Latar Belakang Anak merupakan individu yang unik dan bukan orang dewasa mini. Anak juga bukan merupakan harta atau kekayaan orang tua yang dapat dinilai secara sosial ekonomi, masa depan bangsa yang berhak atas pelayanan kesehatan secara individual. Anak merupakan individu yang masih bergantung pada orang dewasa dan lingkungannya, artinya membutuhkan lingkungan yang dapat memfasilitasi dalam memenuhi kebutuhan dasarnya dan untuk belajar mandiri. Tujuan Penelitian Untuk mengetahui hubungan pengetahuan tentang mencuci tangan yang benar dengan tingkat kejadian diare pada anak usia sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Metode Mengetahui hubungan antara pengetahuan tentang cuci tangan yang benar dengan tingkat kejadian diare pada anak usia sekolah dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kabupaten Kubu Raya. Hasil Penelitian Hasil menunjukan bahwa harga χ² hitung adalah 2,950 sedangkan harga χ² pada tabel db = 2-1:1 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,481, berarti χ² hitung < χ² tabel maka dapat disimpulkan tidak ada Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Harga P hitung yaitu 0,086 yang berarti P > 0,05 artinya tidak ada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian. Bila dilihat dari nilai OR 0,341 Kesimpulan Pada penelitian, peneliti mengambil 57 sampel dengan karakteristik sampel dimulai dari karakteristik sampel. Karakteristik sampel meliputi jenis kelamin, kelas, pengetahuan, kejadian diare, dan dilanjutkan dengan identifikasi Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang benar dengan tingkat kejadian diare pada anak usia Sekolah Dasar. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat di tarik kesimpulan yaitu tidak ada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya, (χ²) 2,950. Disamping itu bisa dilihat pula pada harga P hitung yaitu 0,086 yang berarti P > 0,05 artinya tidak ada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Bila dilihat dari nilai OR adalah 0,341.
1
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Vol. IV, NO. 2, Januari 2015
1. Analisis Univariat Analisis univariat adalah analisis yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian (Notoatmodjo, 2010). Analisa univariat dilakukan terhadap tiap variabel dari hasil penelitian, yaitu untuk mengetahui karakteristik responden. Pada umumnya analisis ini hanya menghasilkan tabel distribusi frekuensi dari tiap variabel. 2. Analisa bivariat Analisis korelasi banyak jenisnya, ada sembilan jenis korelasi yaitu : Korelasi pearson Product Moment (r) ; Korelasi Ration (y); Korelasi Spearman Rank atau Rhi ( rs atau p); Korelasi Berserial (rb); Korelasi Korelasi Poin Berserial (rpb); Korelasi Phi (0); Korelasi Tetrachoric (rt); Korelasi Kontigency (C); Korelasi Kendall’s Tau (8), Bagaimana cara menggunakannya ? tergantung pada jenis data yang dihubungkan.
PENDAHULUAN
Keperawatan sebagai profesi dimanifestasikan melalui praktik profesi yang diatur dalam suatu ketetapan hukum, yaitu Kepmenkes No.1239/Menkes/2001 tentang Registrasi dan praktik Keperawatan (revisi Kepmenkes No.647/Menkes/2000), sehingga diharapkan perlindungan terhadap kepentingan masyarakat terjamin melalui akuntabilitas perawat dan praktik keperawatan sesuai dengan wewenang yang dimiliki, baik secara mandiri maupun kolaborasi. Semua itu dapat dilaksanakan karena perawat memiliki ilmu dan kiat keperawatan yang mendasari praktik profesionalnya. Perawat sebagai tenaga profesional bertanggungjawab dan berwenang memberikan pelayanan keperawatan secara mandiri, serta berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain yang sesuai dengan kewenangannya, terutama terkait dengan lingkungan praktik dan wewenang perawat. Saat ini masyarakat menuntut pelayanan yang lebih baik, bermutu dan biaya terjangkau. Sementara masalah lain dibidang kesehatan yang dihadapi perawat komunitas semakin banyak dan kompleks. Sehingga perawat harus memiliki kemampuan dalam menganalisis penyebab masalah. Perawat juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan seseorang, antara lain lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan kesehatan dan keturunan. BAHAN DAN METODE Metode pengumpulan data pada penelitian ini dengan mengunakan metode wawancara dan kuesioner. Setelah data dicleaning, dikode, diskordan di-entry, tabulating dan analizing maka langkah berikutnya adalah menganalisis data. Analisa data dilakukan untuk menjawab atau membuktikan diterima atau ditolak hipotesa yang telah ditegakkan.
Berdasarkan sembilan teknik analisis korelasi tersebut, maka dipilih dan dibahas ialah Korelasi Pearson Product Moment (r) karena sangat populer dan sering dipakai oleh mahasiswa dan peneliti. Korelasi ini dikemukakan oleh Karl Pearson tahun 1900. Kegunaannya untuk mengetahui derajat hubungan dan kontribusi variabel bebas (independen) dengan variabel terikat (dependent). Rumus yang digunakan Korelasi PPM adalah: rxy
n XY ( X )(Y )
{n X 2 ( X ) 2 }{nY 2 (Y ) 2 }
3. Analisis Multivariat Setelah analisis bivariat dilanjutkan dengan analisis multivariat. Analisis ini dilakukan untuk membuktikan hipotesa yang dirumuskan yaitu apakah ada hubungan antara karakteristik dalam penelitian. 2
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Vol. IV, NO. 2, Januari 2015
Analisis multivariat dilakukan dengan mengunakan uji korelasi regresi linear.
PEMBAHASAN A. Karakteristik subjek penelitian 1. Karakteristik jenis kelamin Pada tabel 5.1 diatas HASIL Pada bab ini akan disajikan hasil menunjukan sebagian responden pengumpulan data mengenai “Hubungan adalah berjenis kelamin laki-laki Pengetahuan Tentang Cuci Tangan yang sebanyak 29 responden ( 50,9 % ) Benar dengan Tingkat Kejadian Diare Pada dan berjenis kelamin perempuan Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah sebanyak 28 responden ( 49,1 % ). Hasil menunjukan dari 57 Ibtidaiyah Imanudin Kubu Raya”. responden, angka kejadian diare Tabel 5.5 berdasarkan jenis kelamin yaitu 18 Distribusi responden berdasarkan hubungan responden yang berjenis kelamin Pengetahuan Cuci Tangan yang benar laki-laki lebih banyak dari jenis dengan tingkat kejadian diare pada anak usia kelamin perempuan yaitu sebanyak sekolah dasar. 10 responden. Dengan total 28 ( n = 57 ) responden yang mengalami diare dalam 1 bulan terakhir 2. Karakteristik kelas Kejadian Diare n = 57 Pada tabel 5.2 diatas menunjukan sebagian Variabel Ya % Tidak % Total χ² ᵖ OR (IK responden adalah siswa-siswi 95%) kelas 4 sebanyak 27 Baik 11 36,7 19 63,3 30 2,950 0,086 0,341 responden ( 47,4 % ) dan (0,1161,001) siswa-siswi kelas 5 sebanyak 30 responden ( 52,6 % ). Kurang 17 63.0 10 37,0 27 Hasil menunjukan dari baik 57 responden, angka kejadian Total 28 29 57 diare berdasarkan kelas yaitu responden yang duduk di kelas 5 (15 responden ) lebih banyak Hasil menunjukan bahwa harga dari responden yang duduk di kelas 4 χ² hitung adalah 2,950 sedangkan harga (13 responden), dengan total 28 χ² pada tabel db = 2-1:1 pada taraf responden yang mengalami diare signifikansi 0,05 adalah 3,481, berarti χ² dalam 1 bulan terakhir. hitung < χ² tabel maka dapat disimpulkan tidak ada Hubungan 3. Karakteristik Pengetahuan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Hasil penelitian dalam tabel Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada 5.3 menunjukan bahwa pengetahuan Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah responden tentang mencuci tangan Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. yang benar dalam kategori baik Harga P hitung yaitu 0,086 yang sebanyak 30 responden ( 52,6% ). berarti P > 0,05 artinya ada Hubungan Hasil penelitian ini sesuai Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar dengan hasil penelitian Zuraidah dan Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Elviani ( 2013 ) pada 50 responden Anak Usia Sekolah. Bila dilihat dari di SDIT An- Nida’ kota lubuk nilai OR 0,341 3
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Vol. IV, NO. 2, Januari 2015
linggau menunjukan tahu sebanyak 48 responden ( 98% ) mempunyai pengetahuan yang baik tentang mencuci tangan yang benar. Menurut Maufur ( 2008 ) dalam Fazlin 2013. Pengetahuan adalah sesuatu atau semua yang diketahui atau dipahami atas dasar kemampuan berpikir merasa maupun mengidra, baik diperoleh secara sengaja maupun tidak. 4. Karakteristik kejadian diare Hasil penelitian dalam tabel 5.4 menunjukan kejadian diare di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya pada bulan Desember tahun 2013, yang mengalami diare dalam 1 bulan terakhir adalah 28 orang ( 49,1% ). Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil penelitian Vazlin ( 2013 ) pada 74 responden di SDN 01 Pontianak Utara menunjukan 38 responden (51,4%) mengalami diare. Menurt Hoque ( 2003 ) dalam Fazlin ( 2013 ) dijelaskan bahwa tingginya angka kejadian diare dan penyakit menular lainnya dikalangan anak-anak sekolah mungkin karena kurangnya pengetahuan dan praktek kebersihan pribadi dan kebersihan lingkungan, maka dari itu pentingnya pengetahuan yang baik tentang mencuci tanga yang benar sehingga anak-anak dapat menerapkan praktek mencuci tangan yang benar agar dapat mengurangi angka kejadian diare.
adalah 2,950 sedangkan harga χ² pada tabel db = 2-1:1 pada taraf signifikansi 0,05 adalah 3,481, hal ini berarti bahwa χ² hitung < χ² tabel maka dapat disimpulkan bahwatidak ada Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Selain itu bisa dilihat pula pada harga P hitung yaitu 0,086 yang berarti P > 0,05 artinya ada Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Bila dilihat dari nilai OR adalah 0,341
KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Pada penelitian, peneliti mengambil 57 sampel dengan karakteristik sampel dimulai dari karakteristik sampel. Karakteristik sampel meliputi jenis kelamin, kelas, pengetahuan, kejadian diare, dan dilanjutkan dengan identifikasi Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang benar dengan tingka tkejadian diare pada anak usia sekolah dasar. Berdasarkan hasil dan pembahasan, dapat di tarik kesimpulan yaitu tidakada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya, (χ²) 2,950. Disamping itu bisa dilihat pula pada harga P hitung yaitu 0,086 yang berarti P > 0,05 artinya tidak ada hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya. Bila dilihat dari nilai OR adalah 0,341.
B. Identifikasi Hubungan Pengetahuan Cuci Tangan yang Benar Dengan Tingkat Kejadian Diare Pada Anak Usia Sekolah Dasar di Madrasah Ibtidaiyah Immanudin Kubu Raya Bisa dilihat dari hasil menunjukan bahwa harga χ² hitung 4
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Vol. IV, NO. 2, Januari 2015
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian diatas, maka peneliti ingin menyampaikan beberapa hal kepada beberapa pihak, yaitu sebagai berikut:
Nursalam. (2011). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. edisi 3. Salemba Medika : Jakarta.
1. Pelayan keperawatan Khususnya bagi perawat komunitas agar dapat mempertimbangkan untuk meningkatkan pemberian penyuluhan kesehatan tentang mencuci tangan yang baik dan benar agar anak-anak khususnya siswa-siswi yang masih duduk disekolah dasar dapat menerapkan praktek mencuci tangan yang benar agar dapat mengurangi angka kejadian diare. 2. Bagi peneliti selanjutnya Perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang kejadian diare dengan variabel-variabel lain yang berhubungan dengan kejadian diare. 3. Tempat dilakukannya penelitian Disediakannya poster yang bergambarkan tentang tehnik dan caracara cuci tangan yang baik dan benar disetiap kelas. Perlunya disediakan fasilitas cuci tangan yang baik dan benar seperti wastafel dan keran air disekitar area sekolah supaya siswasiswi dapat menerapkan dan mempraktekkan tehnik dan langkahlangkah mencuci tangan yang baik dan benar pada air mengalir seperti sebelum dan sesudah memulai aktivititas belajar, makan dan minum serta anjurkan siswa dan siswi untuk tidak jajan sembarangan dan selalu menjaga kebersihan lingkungan.
Nursalam. (2003). Konsep & penerapan metodologi penelitian ilmu keperawatan. Salemba medika : Jakarta. Kathleen Koenig B, RN, Ed.d, dkk. (2004). Profesional Nursing Practice : Concepts and Perspectives. Ed 4. EGC : Jakarta. Kathleen Koenig B, RN, Ed.d, dkk. (2006). Professional Nursing Practice: Concepts and Perspectives. Ed 4. EGC : Jakarta
Notoadmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat : Ilmu & Seni. Rineka cipta : Jakarta.
Sastroasmoro, S., &Ismaael, S. (2011). Dasardasarmetodologipenelitianklinis.:SagungS eto : Jakarta. Kelana K D. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. CV. Trans info media : Depok S. Suarli & Yanyan B, (2011). Manajemen keperawatan. Erlangga : Jakarta.
S. Suarli & Yanyan B, (2004). Manajemen keperawatan dengan pendekatan praktis. STK Muhammadiyah : Tasikmalaya. Notoatmodjo. (2010). Promosi kesehatan teori & aplikasi. Rineka cipta : Depok
Wahit I & Nurul C. (2011). Ilmu keperawatan komunitas. buku 1. Salemba medika : Jakarta. Wahit I & Nurul C. (2011). Ilmu Kesehatan Masyarakat : Teori dan Aplikasi. Salemba medika : Jakarta. 5
Jurnal Keperawatan dan Kesehatan, Vol. IV, NO. 2, Januari 2015
Aziz A Hidayat. (2007). Pengantar konsep dasar keperawatan. Edisi 2. Salembah medika : Jakarta. Wasis. (2008). Pendoman riset praktis untuk profesi perawat. EGC : Jakarta. http://www.biomedcentral.com/14726955/9/2/prepub. tgl 04-11-2013 : 20.10 wib. Wahyuni, I. .(2005). HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG CUCI TANGAN YANG BENAR DENGAN TINGKAT KEJADIAN DIARE PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR.Universitas Gadjah Mada.: Jakarta Agus Riyanto. (2011). PENGOLAHAN dan ANALISIS DATA KESEHATAN. Nuha Medika : Yogya
6