OPTIMASI PERTUMBUHAN VEGETATIF TANAMAN VANILI ( Vanilla planifolia Andrews )MELALUI PEMBERIAN BERBAGAI JENIS HUMUS FERMENTASI *)
Juli Rahaju *), Yoga Widhia Putra*) Fakultas Pertanian Universitas Wisnuwardana Malang Email :
[email protected]
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jenis humus dan lama inkubasi proses pembuatan humus dari ketiga bahan baku S. aromatycum, Melalleuca spp dan Psidium spp, serta interaksi dari keduanya untuk optimasi pertumbuhan vegetatif tanaman Vanilli. Penelitian dilaksanakan di screen house Universitas Wisnuwardhana dengan menggunakan metode Rancangan Acak Kelompok Faktorial dan data hasil penelitian dianalisa dengan analisa sidik ragam RAK dan Uji BNJ 5%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa humus fermentasi dengan bahan baku daun jambu ( Psidium spp. ) dengan lama fermentasi 3 minggu mampu menghasilkan panjang tunas dan panjang akar tertinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan humus daun jambu dengan lama fermentasi 1 minggu. Untuk parameter diameter tunas, perlakuan humus daun jambu dengan lama fermentasi 1 minggu dan 3 minggu menunjukkan hasil yang sama dan berbeda nyata dengan semua perlakuan. Sedangkan pada pengamatan jumlah daun dan jumlah ruas menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang nyata diantara semua perlakuan. Kata kunci : Optimasi, Pertumbuhan, Vanili, Humus fermentasi.
PENDAHULUAN Indonesia sebagai salah satu negara
kwantitasnya,
tetapi
kwalitasnya,
sehingga
dari
segi
perkembangan
pengekspor vanili di dunia, dapat saja
ekspor
mengalami perkembangan ekspor yang dari
mengalami trend yang tidak menentu dari
tahun ke tahun mengalami turun-naik tidak
tahun
menentu akibat adanya penanganan dan
meningkat.
pengelolaan
budidaya
serta
system
vanili
juga
ke
Indonesia
tahun,
tidak
akan
malainkan
selalu
tanaman
vanili
Pembudidayaan
pengolahan vanili yang kurang memadai.
sangat memerlukan nutrisi dari berbagai
Oleh karena itu sudah sewajarnya jika
unsur
tanaman
pertumbuhan dan perkembangan tanaman
ini
diperhatikan system
di secara
pengelolaan
kembangkan intensif
dan
termasuk
budidaya
dan
penanganan pascapanennya. Peningkatan produksi vanili untuk ekspor tidak hanya akan mencakup segi
yang
tersebut.
dapat
meningkatkan
Pada umumnya konsentrasi
nutrisi harus diberikan secara baik dan sesuai
terhadap
tanaman,
dan
bila
konsentrasi nutrisi yang diberikan lebih tinggi
dalam
larutan
untuk
budidaya
48
beresiko terjadinya keracunan, ion dan
Alat
konsentrasi nutrisi yang rendah seringkali
Peralatan
menyebabkan kekurangan unsur tertentu.
Blender, drum, cangkul, koret, sprayer,
(Yong Kim Kwang, 1990)
erlenmeyer,
Hasil observasi di lapang dapat
yang
dipergunakan
timbangan,
gelas
adalah
ukur
,
gembor, tanki sprayer, dan klorofilmeter.
diketahui bahwa banyak sekali petani vanilli
diberbagai
daerah
yang
METODE PENELITIAN
mengeluhkan lamanya masa panen. Hal ini
Penelitian
mempergunakan
Rancangan
dikarenakan pertumbuhan tanaman yang
Acak Kelompok, yang disusun secara
kurang optimal. Padahal secara traditional
faktorial, terdiri dari 2 faktor dan diulang 3
mereka telah menambahkan humus dengan
kali. Faktor 1; Jenis Bahan Baku Humus
cara menimbun dedaunan tertentu di sekitar
T1 : Tanaman S. aromatycum
perakaran tanaman vanilli. S. aromatycum,
T2 : Tanaman Melalleuca spp
Melalleuca spp & Psidium spp adalah
T3 : Tanaman Psidium spp.
merupakan jenis tanaman yang daunnya
Faktor 2; Lama Inkubasi
paling sering dipergunakan sebagai bahan
A1 : Satu Minggu
penimbun pada areal pertanaman vanilli.
A2 : Dua Minggu
Namun demikian masih perlu dikaji lebih
A3 : Tiga Minggu
lanjut dari ketiga jenis tanaman tersebut
A4 : Empat Minggu
manakah yang lebih bermanfaat. Tujuan
penelitian
untuk
dan faktor ke 2 terdiri dari 4 perlakuan,
mengetahui jenis humus dan lama inkubasi
sehingga diperoleh 12 kombinasi perlakuan.
proses pembuatan humus dari ketiga bahan
Masing – masing kombinasi terdiri dari 6
baku S. aromatycum, Melalleuca spp dan
individu dan setiap perlakuan dilakukan
Psidium spp, serta interaksi dari keduanya
sebanyak 3 ulangan, sehingga terdapat 216
untuk
unit percobaan.
optimasi
ini
Faktor ke 1 terdiri dari 3 perlakuan
pertumbuhan
vegetatif
tanaman Vanill Pelaksanaan Penelitiann. Bahan baku humus (S. aromatycum,
Bahan dan Metode Bahan
Melalleuca spp & Psidium spp) dirajang
Bahan yang digunakan adalah bibit vanili ,
halus (dilakukan per 1 kilo), masing masing
tanaman
ditambahkan
S.
aromatycum,
tanaman
aquadest hingga
10cc/kg
hancur
dan
Melalleuca spp, tanaman Psidium spp,
diblender
kemudian
Ethanol, Aquadest.
ditambah Ethanol 10cc/kg lalu diaduk dan didiamkan selama beberapa hari sesuai
49
dengan perlakuan masa inkubasi. Humus
HASIL DAN PEMBAHASAN
tersebut diaplikasikan pada bibit vanili
Panjang Tunas
dalam polybag dengan dosis 500 cc per
Berdasarkan analisis sidik ragam
tanaman.
menunjukkan bahwa terjadi interaksi yang
c. Parameter Pengamatan Parameter
yang
nyata pada perlakuan lama fermentasi dan diamati
adalah
bahan tanaman terhadap panjang tunas
panjang tunas, diameter tunas, panjang akar
pada pengamatan ke 7 minggu setelah
gantung, jumlah ruas dan jumlah daun.
aplikasi (msa)sampai dengan ke 16 msa. Perlakuan humus fermentasi berbahan
Analisa Data Data (pengamatan
daun jambu yang difermentasi selama 3 dari
hasil
utama)
penelitian
dianalisis
ini
minggu
dengan
menghasilkan
panjang
tunas
tertinggi yaitu 4,91 cm tetapi tidak berbeda
menggunakan metode sidik ragam RAK
nyata dengan perlakuan humus daun jambu
faktorial, dan untuk mengetahui perbedaan
yang difermentasi selama 1 minggu.
antar perlakuan digunakan uji BNJ 5 %.
Tabel 1. Rerata panjang tunas minggu ke 7 sampai dengan minggu ke 16 Minggu ke Perlak
7
8
9
10
15
16
a
0,31 a
0,62 a
0,87 a
1,18 ab
0
a
0
a
0
A1T2
0
a
0
a
0
a
0,32 a
0,46 a
0,64 b
0,89 ab
1,37 b
2,06 c
3,01 d
A1T3
0,27 b
0,56 c
0,86 d
1,17 c
1,36 b
1,8
c
2,31 c
2,95 e
3,72 f
4,68 f
A2T1
0
a
0
a
0
a
0,27 a
0,52 a
0,8
b
1,22 b
1,6 bc
2,41 cd
3,32 de
A2T2
0
a
0
a
0
a
0
a
0
0
a
0,2
a
0,32 a
0,56 a
0,7
A2T3
0
a
0
a
0
a
0
a
0,21 a
0,29 a
0,44 a
0,69 a
1,08 a
1,68 b
A3T1
0
a
0
a
0
a
0
a
0
0
a
0,31 a
0,48 a
0,84 a
1,6 b
A3T2
0
a
0
a
0
a
0,25 a
0,21 a
0,41 a
0,51 a
0,87 ab
1,32 ab
1,84 bc
A3T3
0,26 b
0,31 b
0,45 c
0,86 ab
1,15 b
1,53 c
2,11 c
2,89 e
3,81 f
4,91 f
A4T1
0
0
0
0
0
0
a
0,33 a
0,46 a
0,62 a
0,8
A4T2
0,23 b
0,29 b
0,38 b
0,53 a
0,79 ab
1,05 bc
1,49 bc
2,04 cd
2,89 de
3,04 d
A4T3
0
0
0
0
0
0
0,27 a
0,35 a
0,58 a
0,91 a
a
Tingginya
hasil
a
a
a
a
a
a
a
0
14
a
a
a
13
0
a
0
12
A1T1
a
a
11
a
a
a
tersebut
yang lebih lunak dibanding dengan bahan
disebabkan karena daun jambu sudah dapat
yang lain sehingga daun tersebut lebih
terfermentasi dengan baik dalam 1 minggu
mudah terfermentasi.
karena daun jambu mempunyai tekstur
diserap dengan baik oleh tanaman vanili.
dan sudah dapat
50
Sitanala (1989), mengungkapkan bahwa
Diameter Tunas
bahan organik yang bersumber dari sisa tanaman
tanpa
yang
perlakuan lama fermentasi dan bahan dari
dimasukkan dalam tanah telah terjadi
tanaman. Pekembanganan diameter tunas
perombakan
pada
dan
fermentasi
Terjadi interaksi pada kombinasi
termineralisasi
pada
perlakuan
humus
daun
jambu
minggu ke tiga. Humus yang dihasilkan
terfermentasi selama 1 minggu dan 3
dapat meningkatkan kadar bahan organik
minggu menunjukkan hasil tertinggi. Hal
dalam tanah sehingga dapat meningkatkan
ini disebabkan humus fermentasi daun
pertumbuhan tanaman vanili.
jambu
Ruhnayat
yang
ditambahkan
(2003) menjelaskan bahwa tanah yang
meningkatkan
paling baik untuk pertumbuhan vanili
tanaman serta meningkatkan pertumbuhan
adalah tanah yang kaya bahan organik
tunas
(humus) porous dan gembur. Disamping
Kirnoprasetyo, 2007).
itu humus fermentasi akan menghasilkan
dalam Widhiaputra (2007) menyatakan
suatu persenyawaan ethanol dan mixtalol
bahwa pertumbuhan batang baru akan
yang termasuk dalam zat pengatur tumbuh
tampak lebih besar pada tanah yang tinggi
yang berasal dari tumbuhan. Zat pengatur
kadar humusnya dibandingkan tanah yang
tumbuh
biasa atau yang mempunyai kadar humus
ini
dapat
menstimulasi
lateral
pembentukan
dapat
atau
tunas
jaringan
samping
(
Manoi (1986)
pembentukan jaringan serta meningkatkan
rendah.
pertumbuhan tunas lateral atau tunas
Tabel 2. Rerata diameter tunas minggu ke 13 sampai minggu ke 16 Minggu ke (cm) Perlakuan 7 8 A1T1 0 a 0 a A1T2 0 a 0 a A1T3 0,15 b 0,2 bc A2T1 0 a 0 a A2T2 0 a 0 a A2T3 0 a 0 a A3T1 0 a 0 a A3T2 0 a 0 a A3T3 0,2 bc 0,2 bc A4T1 0 a 0 a A4T2 0,18 b 0,18 b A4T3 0 a 0 a
samping ( Kirnoprasetyo dkk, 2007) Berdasarkan hasil analisa tanah setelah tanam kandungan unsur N dalam tanah setelah perlakuan humus daun jambu terfermentasi selama 1 minggu dan 3 minggu menunjukkan hasil yang cukup tinggi. Tingginya unsur N yang terkandung dalam
tanah
akan
dapat
memenuhi
kebutuhan unsur tersebut bagi tanaman yang digunakan untuk pertumbuhan tunas, karena fungsi nitrogen itu sendiri bagi tanaman adalah untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian vegetatif tanaman (Anonim, 2008)
51
Panjang Akar Gantung Tabel 3. Rerata panjang akar pengamatan ke 11 msa sampai pengamatan 16 msa Perlakuan A1T1 A1T2 A1T3 A2T1 A2T2 A2T3 A3T1 A3T2 A3T3 A4T1 A4T2 A4T3
11 0 a 0 a 0,21 b 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a
12 0 a 0 a 0,35 b 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a
Minggu ke (cm) 13 14 0 a 0 a 0 a 0 a 0,52 c 0,71 b 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0, 21 b 0, 39 b 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a 0 a
Hasil analisis sidik ragam pada
15 0 a 0 a 0,87 b 0,19 a 0 a 0,22 a 0 a 0 a 0, 52 a 0 a 0,09 a 0 a
0 0,1 1,03 0,23 0 0,33 0,19 0,15 0,71 0 0,11 0,17
16 a a b a a a a a b a a a
humus dan pupuk kandang.
Hal itu
panjang akar gantung menunjukkan bahwa
berhubungan dengan sifat tanaman vanili
terdapat perlakuan
interaksi
yang
jenis
tanaman
nyata
antar
sebagai anggota famili orchidadeae yang
dan
lama
mempunyai
perakaran
dangkal
dan
fermentasi, pada pengamatan minggu ke
merambat di atas permukaan tanah (
11 sampai dengan minggu ke 16. Hal ini
Rismunandar,
membuktikan bahwa humus fermentasi
kemampuan
dari bahan tanaman dengan lama waktu
dipengaruhi oleh fisiologis bahan stek.
tertentu
Bahan stek yang terlalu tua atau terlalu
akan
dapat
meningkatkan
pertumbuhan akar gantung pada vanili.
muda
Tingginya
hasil
pembentukan
kombinasi
perlakuan
panjang
akar
tersebut
pada akibat
1983).
akan
1994). stek
Selain
membentuk
lebih akarnya
lambat
itu akar
dalam
(Dwijoseputro,
Pertumbuhan akar itu sendiri
tingginya unsur N yang sangat berperan
terjadi karena adanya pergerakan ke bawah
dalam pertumbuhan akar. (Anonim, 2008)
dari auksin, karbohidrat, nitrogen dan
mengemukakan bahwa unsur N diperlukan
kofaktor perakaran baik dari tunas ruas
dalam pembentukan dan pertumbuhan
maupun dari daun pengumpul di daun stek,
vegetatif tanaman seperti daun, batang dan
selanjutnya
akar.
pertumbuhan dan
Beberapa
hasil
penelitian
menunjukkan bahwa sumber hara yang
menstimulir
dalam
pembentukan akar (
Rismunandar, 1994).
terbaik untuk pertumbuhan stek vanili adalah yang menggunakan kompos
atau
52
Jumlah Daun dan Jumlah Ruas Hasil pengamatan pada jumlah daun
Hidayat. A, 1996. Teknik Bertanam dan Budidaya Panili. Karya Anda. Surabaya.
dan jumlah ruas menunjukkan bahwa sampai dengan minggu ke 16 jumlah daun sempurna dan jumlah ruas adalah tidak berbeda nyata pada seluruh perlakuan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Hermansyah, 1999. Pengaruh Berbagai Sisa Tanaman Dan Lama Inkubasi EM-4 Terhadap Pertumbuhan Setek Panili ( Vanilla Planofolia Andrews) Pada Media Pembibitan. Hasil Penelitian. PS Agronomi. Fakultas Pertanian. Universitas Bengkulu.
Kesimpulan Humus fermentasi berbahan baku daun jambu biji dengan lama fermentasi 1 minggu dan 3 minggu ternyata mampu menghasilkan
panjang
tunas,
diameter
batang dan panjang akar gantung tertinggi
Hasibuan A, 2001. Ethanol Sebagai Pemacu Fotosintesis pada Tanaman Anggrek Bulan. Cakra Buana. Surabaya. Nomomura, 1992. Produktif setelah minum Alkohol. Dalam Tempo 28 tahun III April 1992.
dibandingkan dengan perlakuan yang lain. Sedangkan Jumlah daun dan jumlah ruas tidak berbeda nyata pada semua perlakuan. Saran Disarankan
untuk
melakukan
penelitian tentang pengaruh pemberian humus terhadap pertumbuhan generatif serta
pengaruhnya
pada
kualitas
dan
kuantitas buah vanili.
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008. Khasiat Unsur Hara Bagi Tanaman. http://lukrejo blogspot.com/2008/11/khasiat unsur hara bagi tanaman. Bimo,
Prasetya, IK, 1994. Influence Ethanol Consentration of Cucumis Sativus Spring Swallow. Number 266. UKSW. Salatiga.
1982. Triaconthanol Hara Penyubur Tanah Meningkatkan Hasil Pertanian. Suara Merdeka edisi 5 Desember 1982.
Dwijoseputro, 1983. Metode Jaringan. Jakarta
Kultur
Riez and Houtz, 1983. Triaconthanol as Plant Groeth Regulator. Hoth Sci Vol. 18 (5): 654-662p. Rismunandar, 1994. Bertanam Panili. Penebar Swadaya. Jakarta Rosihan, dkk., 2004. Pengaruh Konsentrasi Dan Frekwensi Pemberian Pupuk Daun Terhadap Pertumbuhan Panili Pada Pembibitan. Buletin TRO XV. Np 2. 2004 Ruhnayat, A, 2003. Bertanam Vanili. PT AgroMedia Pustaka. Jakarta. _______, A, 2007. Penentuan Kebutuhan Pokok Unsur Hara NPK Untuk Pertumbuhan Tanaman Panili ( Vanilla Planofolia Andrews). Buletin LITRO. Vol XVIII. No 1. 2007
53
Sitanala. A, 1989. Konsentrasi Tanah dan Air. IPB Press. Institut Pertanian Bogor. Yong Kim Kwang, 1990. Status and Prospect of Hidroponics Crop Production in Korea. Horticultural Experiment statin, RDA. Suwon. Korea. H. 5-6 Widhiaputra dan Kirnoprasetyo, 2007. Pemberian Berbagai Macam Humus Fermentasi Dan Ekstrak Alami Tanaman Terhadsap Penghambatan Penyakit Busuk Pada tanaman Panili (Vanilla planifolia Andrews). Penelitian Dosen Muda (Tidak Dipublikasikan). Kirnoprasetyo, I., Saefudin, N., dan Muhidin., 2005. Pengaruh Alkohol Alifatis terhadap Percepatan Proses Flowering. Lab Ristech - Cakra Buana. Surabaya.
54