OPTIMASI BIAYA PEKERJAAN ASPAL HOT MIX DENGAN MODEL PENUGASAN PADA PROYEK JALAN DI MALANG Ir. Endro Yuwono,MT ( Dosen Institut Teknologi Nasional Malang ) Abstrak: Aspal hot mix merupakan salah satu bahan yang digunakan untuk lapisan perkerasan jalan. Pada tahun 2004 di MALANG terdapat 55 proyek yang dilayani oleh 10 alat pencampur aspal hot mix (Asphalt Mixing Plant/ AMP), akibat keterbatasan AMP menyebabkan terjadinya keterlambatan proyek. Tesis ini bertujuan untuk melakukan optimasi biaya pekerjaan aspal hot mix dengan model penugasan (Assignment). Optimasi biaya dilakukan dengan mengatur alokasi AMP untuk memenuhi kebutuhan proyek. Analisa dilakukan dengan menghitung kebutuhan hot mix masing-masing proyek, harga sewa, biaya mobilisasi dan demobilisasi. Dari hasil analisis diperoleh penugasan masing-masing AMP yaitu PT. Kresna Karya, PT. Tunas Jaya Sanur, PT. Adi Murti, PT. Sinar MALANG, PT. Darma Buana Karya, PT.AKAS, PT. Sumber Karisma Jaya dan PT. Dwi Arta Yuda Utama sebanyak 6 penugasan. PT. Makura mendapat 4 penugasan dan PT. Harapan Jaya mendapat 3 penugasan. Total biaya sebesar Rp. 29.456.132.296,00, sedangan biaya total minimum dari palaksanaan riil dilapangan diperoleh biaya sebesar Rp. 32.347.308.872,00. Jadi,dengan model penugasan diperoleh penghematan biaya sebesar Rp. 2.891.176.576,00. Kata kunci: optimasi, aspal hot mix, model penugasan. OPTIMALIZATION COST OF HOT MIX ASPHALT PROJECT BY ASSIGMENT MODEL ON ROAD PROJECT IN MALANG Abstact: Hot mix asphalt is one kind of the material, which is used for road pavement. In 2004 there were 55 projects served by 10 Asphalt Mixing Plants/AMP in MALANG, due to limited AMP causes the project delayed. The objective of this research is to optimized the project cost of hot mix asphalt based on assignment model. Cost optimalization is undertaken by regulating AMP allocation to fulfill the project need. The analysis is undertaken through the calculation the need of hot mix for each project, lease cost, mobilization as well as demobilization cost. Based on the result of analysis, it is found that assignment for each AMP, is as follows: PT. Kresna Karya, PT. Tunas Jaya Sanur, PT. Adi Murti, PT. Sinar MALANG, PT. Darma Buana Karya, PT.AKAS, PT. Sumber Karisma Jaya and PT. Dwi Arta Yuda Utama with 6 assignment, PT. Makura got 4 assigment and PT. Harapan Jaya got 3 assigment. Total Cost is Rp 29,456,132,296, while minimum total cost from real implementation of the project site is found Rp 32,347,308,872. Hence, the efficiency found by using this assignment model is about Rp. 2.891.176.576,00. Keywords: optimalization, hot mix asphalt, assignment model.
EVALUASI KINERJA JALAN SEBAGAI PARAMETER KEMACETAN SIMPANG EMPAT PINGIT YOGYAKARTA
Poegoeh Soedjito (Staf pengajar Jurusan Teknik Sipil, UNIBA Balikpapan)
ABSTRAK Dalam mewujudkan sarana prasarana trasnportasi di sektor perencanaan jalan untuk umur rencana 25 tahun perlu menjadi perhatian, sehingga kemacetan pada simpang empat sudah dapat diantisipasi sejak awal dan pengelola sistem transportasi dapat dicari model pemecahannya. Kegunaan umur rencana sebagai tolok ukur kebenaran fungsi perencanaan jalan, hal ini dimaksudkan untuk mengetahui akan timbulnya kemacetan dari ruas jalan pembentuk simpang empat Pingit Yogyakarta dan kesibukan kendaraan pada waktu pagi, siang dan sore hari semakin padat. Perlu meninjau kembali tentang umur rencana jalan dan mengidentifikasi terhadap kinerja simpang untuk dapat meningkatkan manajemen rekayasa lalu lintas. Metodologi yang dipakai menggunakan studi pustaka klasifikasi fungsi jalan dengan memperbandingkan bahan data vulume arus lalu lintas tiap jam perencanaan pada simpang empat Pingit tahun 1979 sebelum dilakukan pelebaran mulut simpang jalan pembentuk simpang. Rumusan umur rencana jalan 25 tahun dengan pertumbuhan perkembangan arus lalu lintas rata-rata 4 persen setiap tahun dengan alat ukur memanfatkan rumus LHR dan memperhitungkan jumlah lalu lintas n
dalam 1 tahun dibagi jumlah waktu harinya ( 365 hari ), yakni LHR rencana = LHR awal ( 1 + i ) Hasil pembahasan menunjukan bahwa tahun 2004 : (1) nilai kapasitas arus lalu lintas Jalan Diponegoro sebesar 34.112,04 smp sebagai Jalan Kelas I ; (2) nilai kapasitas arus lalu lintas Jalan Sindunegaran sebesar 13.665,08 smp sebagai Jalan Kelas II A ; (3) nilai kapasitas arus lalu lintas Jalan Kyai Mojo sebesar 11.465,76 smp sebagai Jalan Kelas II A ; (4) nilai kapasitas arus lalu lintas Jalan Magelang sebesar 32.277,95 smp sebagai Jalan Kelas I. Semua jalur jalan yang terkait dengan simpang empat Pingit perlu pembatas jalur dan dikelola sebagai terobosan teknik rekayasa lalu lintas. Kata kunci : Kemacetan, kapasitas, volume lalu lintas, umur rencana.
KAJIAN AIR ASAM DISEKITAR SINGKAPAN (OUTCROP) BATUBARA DI KOTA BALIKPAPAN
Oleh : Totok Sulistyo, ST., MT Program Studi Teknik Sipil Politeknik Balikpapan
ABSTRAK
Kandungan Mineral Pyrite (FeS2) pada Batubara dan Litologi Bagian Roof dan Floor Lapisan Batubara (Potential Acid Forming) apabila berada diatas muka air tanah (Water table) akan mengalami oksidasi dan apabila tercuci oleh air hujan atau air infiltrasi akan berpotensi membentuk air asam. Singkapan Batubara yang muncul dipermukaan baik yang tersingkap secara alami ataupun tersingkap akibat aktivitas penggalian mempunyai dampat penurunan pH air permukaan maupun air tanah disekitarnya. Hasil pengambilan sample air dekat dengan singkapan batu bara di beberapa tempat di Kota Balikpapan menunjukan pH yang cukup rendah yang dapat membahayakan kesehatan maupun berpotensi merusak barang-barang logam yang kontak dengan air tersebut. Diperlukan upaya pengolahan (treatment) untuk menetralkan air sebelum air tersebut dapat digunakan sebagai air untuk kebutuhan domestic.
ABSTRACT
Pyrites Contents in coal beds and roof and floor lithology of coal seams, which is known as Potential Acid Forming (PAF). When they are located above the water table will decompose or oxidated and will be leached by rain water or infiltration water to form acid water (Acid mining drainage). Coal Outcrops that appear in the surface caused by natural processes or excavation activities have impact to decrease pH both of surface water and groundwater in its vicinity. Results of water sampling close to coal outcrops in several place in Balikpapan City showing low pH which could jeopardize health and metal goods. Its needed to do treatment efforts in order to neutralize that water before utilizing as domestic needs.
IMPLEMENTASI TEKNOLOGI FILM TEBAL PADA PEMBUATAN SENSOR DETEKSI KANDUNGAN FOSFAT Suhaedi1 ,Candra Irawan2 1
Dosen Teknik ElektronikaPoliteknik Balikpapan. 2 Dosen Kimia Politeknik Balikpapan E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Tanaman memerlukan makanan untuk tumbuh sempurna yang sering disebut hara tanaman, unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah besar disebut unsur makro seperti nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), kalsium (Ca), belerang (S), magnesium (Mg) dan dalam jumlah kecil disebut unsur mikro seperti besi (Fe), tembaga (Cu), seng (Zn), mangan (Mn), boron (B), natrium (Na), klor (Cl).Fosfor merupakan bahan makanan utama yang digunakan oleh semua organisme untuk energi dan pertumbuhan. Penggunaan teknologi sensor adalah suatu upaya melakukan pemantauan unsur hara didalam tanah untuk meningkatkan hasil pertanian agar kebutuhan dalam negeri terpenuhi dan siap menghadapi kompetisi hasil-hasil pertanian dari negara lain dalam era global ini.Proses perancangan sensor fosfat menggunakan perangkat lunak corelDRAW X3 dengan mengimplementasikan teknologi film tebal dalam fabrikasi elektroda sensor diatas substrat alumina (Al2O3), menggunakan konfigurasi tiga elektroda yaitu: elektroda kerja terbuat dari pasta perak (Ag) yang dilapsisi dengan pasta karbon, elektroda pembanding terbuat dari pasta perak-perak klorida (Ag/AgCl) dan elektroda bantu dari pasta perak (Ag). Teknik pengukuran menggunakan metode potensiometrik, dengan membran peka terhadap ion fosfat, menggunakan pirol sebagai polimer konduktif melalui proses elektro polimerisasi. Hasil pengukuran dan analisa menghasilkan penyimpangan rata-rata dimensi luas elektroda sensor sebesar 15,27% dengan rincian untuk elektroda bantu 9,68%, elektroda kerja 19,43%, elektroda pembanding 16,72%, uji antara dua elektroda pembanding komersial menghasilkan beda tegangan rata-rata 5,473 mV simpangan baku relatif 0,0062%, uji kestabilan tegangan elektroda pembanding hasil fabrikasi terhadap elektroda pembanding komersial menghasilkan desain elektroda dengan tegangan konstan 70mV simpangan baku relatif 0,001%, uji karakteristik statis keluaran menghasilkan rentang pengukuran pada konsentrasi larutan 10-7 M – 10-1 M, limit deteksi 10-6 M dan linieritas 94,2%. Kata kunci : unsur hara, teknologi film tebal, amperometrik, sensor ion fosfat ABSTRACT The vegetation needs food to produce perfect growth. This food is dry matter. The great number demanded dry matter will be called as macro substances consisting of nitrogen (N), phosphor (P), kalium (K), calcium (Ca), sulfur (S), and magnesium (Mg). The smaller required dry matter may be called as micro substances involving iron (Fe), copper (Cu), zinc (Zn), manganese (Mn), boron (B), natrium (Na), and chloride (Cl). Phosphor is the main food material used by all organisms for energy and growth. Sensor technology is an effort to monitor the dry matter in the ground to improve the agriculture yield, as well as to meet the domestic demand or to prepare for the agriculture competition from other countries during the global era.Phosphate sensor engineering process uses software CorelDRAW X3 by implementing thick film technology in the sensor electrode fabrication over alumina substrate (Al2O3). Three configurations of electrode are considered, comprising to: working electrode made of silver paste (Ag) coated by carbon paste,
reference electrode made of chloride silver-silver paste (Ag/AgCl) and counter electrode from silver paste (Ag). The measurement technique considers potentiometric method, with sensitive membrane against phosphate ion. It also employs conductive polymer through polymerization electro process.The result of measurement and analysis finds the average deviance of sensor electrode width dimension for 15.27 %. The average is calculated from the following details, such as 9.68 % from working electrode, 19.43 % from reference electrode, and 16.72 % from counter electrode. The test between two commercial reference electrodes is producing average voltage difference for 5.473 mV and relative standard deviance of 0.0062 %. The test for voltage stability of reference electrode, after comparing the fabrication output with commercial reference electrode, is resulting constant voltage of 70 mV with relative standard deviance of 0.001 %. The test of output static characteristic produces a measurement distance at solution concentration of 10-7M-10-1 M, the detection limit of 10-6M and linearity of 94.2 %. Keywords: dry matter, thick film technology, amperometric, phosphate ion sensor
PENERAPAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA KULIAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN DI PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN ALAT BERAT POLITEKNIK BALIKPAPAN Oleh Dra. NAWANG RETNO DWININGRUM Dosen Kewarganegaraan ( Mata Kuliah Dasar Umum) ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti Penerapan Model Problem Based Learning untuk meningkatkan hasil belajar mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan di Program studi Teknik Mesin Alat Berat Politeknik Balikpapan.Masalah pokok penelitian ini adalah bagaimana meningkatkan partisipasi mahasiswa dalam proses pembelajaran pendidikan kewarganegaraan dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam memecahkan masalah.Untuk itu ditawarkan solusi dengan menggunakan metode Problem Based Learning.Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan mutu hasil pembelajaran.Berdasarkan kajian pustaka tersebut maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan : . Pembelajaran dengan model Problem Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan mahasiswa Politeknik Balikpapan. Penelitian ini dilaksanakan pada mahasiswa semester genap 2009/2010 program studi Teknik Mesin Alat Berat selama 4 bulan.Faktor yang diteliti adalah mahasiswa dalam proses pembelajaran. Dalam pelaksanaan tindakan di kelas peneliti bertindak sebagai pengajar sekaligus sebagai pengamat.Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus.hasil tindakan dalam suatu siklus yang berupa keaktifan dan kreatifitas mahasiswa dan hasil belajarnya dievaluasi sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan tindakan selanjutnya. Sedangkan indikator kualitas hasil belajar dapat diamati dari makin meningkatnya nilai rata-rata tes/quis, tugas dan nilai ujian. Berdasarkan temuan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa memecahkan masalah Hak Asasi Manusia dalam pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan pada mahasiswa Politeknik Balikpapan. Kata Kunci : Model Problem Based Learning ABSTRACT This research purposes to analyze the implementation of problem based learning model to increase the study result of civic education on Heavy Equipment study program in Polytechnic of Balikpapan. Main problem of this research is how to increase participants from students in study process of civic education subject and increase student’s creativity in solving problem, that’s why, offered the solution by using problem based learning method. The purpose of this research is to increase the quality of study result. Base on the literary review, so the action hypothesis can be concluded. The study with problem based learning model is able to increase the study result of civic education subject in Polytechnic of Balikpapan. This research is done in for students in even semester in Heavy Equipment study program for 4 months. The factors analyzed are students studying. The action in the class, the researcher acts as lecturer and as observer. The action research of this class is done in 2 cycles which are the activity and creativity of the students and the study result is evaluated as consideration matter in planning the next action. While the indicator of study result quality can be observed from increasing of average mark of test, task, and exam score. Base on finding of this research result can be conclude that problem based learning model is able to increase the capability of students in solving problem of human right in civic education to Polytechnic of Balikpapan students.
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF (Cooperatif Learning)TIPE TPS UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI SERTA KUALITAS BELAJAR MATEMATIKA DASAR DIPROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRONIKA POLITEKNIK BALIKPAPAN
Dra. Suharlena (Dosen Matematika , Politeknik balikpapan ) ABSTRAK Pendidikan berkualitas adalah pendidikan yang menghasilkan lulusan yang memilki kognitif tinggi,budi pekerti yang baik, jujur dan bertakwa. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan tersebut , perlu dikembangkan berbagai model pembelajaran yang dapat meningkatkan minat belajar mahasiswa.Masalah pokok penelitian ini adalah bagaimana upaya meningkatkan motivasi dan partisipasi mahasiswa dalam kegiatan belajar mengajar matematika di kelas dan meningkatkan kreatifitas mahasiswa dalam menemukan konsep dan memecahkan masalah.Untuk itu ditawarkan solusi bagi pemecahan masalah tersebut dengan pembelajaran menggunakan metode kooperatif dengan pendekatan Think-Pair-Share yang penekanannya pada aktifitas individu dan kelompok. Tujuan Penelitian ini adalah memperoleh strategi pembelajaran yang baik dan inovatif secara berkelanjutan sehingga meningkatkan mutu hasil pembelajaran yang baik dan inovatif secara berkelanjutan sehingga meningkatkan mutu hasil pembelajaran. Berdasarkan kajian pustaka tersebut, maka hipotesis tindakan dalam penelitian ini dapat dirumuskan: dengan metode pembelajaran kooperatif dengan pendekatan Think-Pair-Share maka motivasi, partisipasi dan kualitas hasil belajar mahasiswa pada mata kuliah matematika dasar di program studi teknik elektronika Politeknik Balikpapan,dapat ditingkatkan. Penelitian dilaksanakan dengan metode penelitian tindakan kelas, yang terdiri empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan , observasi dan refleksi.Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa semester ganjil (satu) 2009/20010 program studi teknik elektronika selama 3 bulan.Faktor yang diteliti adalah mahasiswa dan proses pembelajaran.
ABSTRAK Quality education is education that produce graduates who have high cognitive, good manners, honest and cautious. To realize the goal of education is have developed various models of learning can increase student interest in learning. This research problem is how can efforts to increase motivation and student participation in learning activities mathematics in the classroom and enhance the creativity of students in discovering the concepts and solve problems. For that offered solutions for solving the problem by using the methods of cooperative learning ( Think – Pair – Share ) emphasis on the activities of individuals and groups. The purpose of this study is obtain good learning strategies and innovative sustainable thus improving the quality of learning outcomes. Based on the literature review is the hypothesis of this research action can be formulated : cooperative learning methods (TPS) motivation, participation and quality of student learning
outcomes the basic mathematic courses in electronics engineering courses Polikteknik Balikpapan, can be improved. Research conducted by the research methods class action, consists of four phases, namely planning, implementation of the action, observation and reflection. Research is done on a student semester 2009/2010 odd electronics engineering course for 3 months. Factors studied were students and the learning process. Researchers acting as teachers and observers. Classroom action research was conducted with 3 cycles. Action results in a cycle of activity, motivation, creativity and learning outcomes in the evaluation as a material consideration in planning further action. While the indicators of the quality the average value of tests/quizzes, assignments and test scores.
PENYEBAB PATAHNYA SHAFT WATER PUMP PADA COOLING SYSTEM HD 785-5 PT. UNITED TRACTOR BATU KAJANG
Ida Bagus Dharmawan, ST, M,Si Shendy Putra Yoga Program Studi Teknik Mesin Alat Berat Politeknik Balikpapan
ABSTRAK Pada lokasi Kideco Batu Kajang sering terjadi masalah pada component cooling system yaitu patahnya shaft water pump yang menyebabkan aliran dari cooling system menjadi terganggu karena tidak terjadi sirkulasi air pendingin dan menyebabkan engine menjadi kelebihan panas . Hal ini disebabkan oleh patahnya shaft water pump , water pump yang diteliti adalah water pump tipe drive gear dari engine komatsu SA12V140. Dimana penyebab patahnya shaft water pump adalah karena kesalahan pada saat assembling bearing , dan kurangnya pelumasan pada bearing. Sehingga panas yang di hasilkan dari putaran bearing berlebihan, menyebabkan pemuaian pada jalur ball bearing sehingga membuat putaran shaft tidak center oleh karena bearing yang oblak menyebabkan patahnya shaft water pump .
Kata kunci : Pelumasan , Panas, Shaft
ABSTRACT At location Buma of Kideco Batu Kajang often happen trouble in cooling system component of shaft water pump broken , cause flow from cooling system be disturb because of water can’t circulated in cooling system and becoming engine over heating. In this case of component is water pump type drive gear from engine Komatsu SA12V140. And then investigation result is root cause shaft water pump broken is mistake at the time of bearing assembling water pump and lack of lubrication at bearing water pump and then make expansion on ball bearing race from overheating , an make a shaft is rotating can’t center to cause shaft water pump broken .
Keyword : Lubrication , Over heating , Shaft