PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
ANALISIS PENGARUH KEMAMPUAN MENYUSUN LAPORAN KEUANGAN DAN JIWA KEWIRAUSAHAAN TERHADAP KINERJA OPERASIONAL UMKM (Studi Empiris Di Klaster Bordir Dan Konveksi Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus) ApriliaWhetyningtyas Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus Email :
[email protected] Abstrak Penelitian ini menguji apakah kemampuan menyusun laporan keuangan dan jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM. Sampel dalam penelitian ini adalah pengusaha UMKM di Klaster Bordir dan Konveksi Desa Padurenan, Kota Kudus, sejumlah 47 responden. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan pada responden. Adapun metode pengambilan sampel adalah “Convenience sampling”. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa kemampuan menyusun laporan keuangan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM. Jiwa kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM. Berdasarkan analisis secara simultan menunjukkan bahwa kemampuan menyusun laporan keuangan dan jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM. Kata Kunci: Laporan Keuangan, Kewirausahaan, Kinerja Operasional, UMKM Abstract This research examines whether ability in making the financial statement and entrepreneurial spirit has an effect on operational performance of Small and Medium Enterprises (SME’s). Sample of this research are the owner of SME’s in Bordir and Konveksi Cluster on Padurenan village, Kudus city, number 47 respondents. The data was collected using a questionnaire distributed to respondents. As the sampling method is “Convenience sampling”. Technical data analysis using multiple linear regression. The results of hypothesis examination showed that ability in making the financial statement affect on operational performance of Small and Medium Enterprises (SME’s). Entrepreneurial spirit not affect on operational performance of Small and Medium Enterprises (SME’s). Based on the simultan analysis showed that ability in making the financial statement and entrepreneurial spirit affect on operational performance of Small and Medium Enterprises (SME’s). Keywords: Financial Statement, Entrepreneur, Operational Performance, SME’s PENDAHULUAN Latar Belakang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah adalah usaha ekonomi produktif barang dan jasa yang memiliki jumlah kekayaan dan penjualan tahunan tertentu. UMKM merupakan suatu unit usaha kecil yang ISBN : 978-602-14119-1-9
mampu berperan sebagai penyedia lapangan kerja dan dapat berperan dalam proses pemerataan dan peningkatan pendapatan masyarakat, mendorong pertumbuhan ekonomi, dan berperan dalam mewujudkan stabilitas nasional. Dalam menghadapi Asean Economic Community 57
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(AEC) 2015, UMKM di Indonesia harus bisa meningkatkan daya saing dan kualitas diri serta dapat menangkap setiap kesempatan yang ada agar tetap bisa eksis dalam perekonomian nasional. Kota Kudus merupakan kota kecil yang banyak berdiri industri kecil maupun industri besar. Di desa Padurenan, kecamatan Gebog, kabupaten Kudus yang terletak sekitar 7 km dari pusat kota Kudus terdapat sekitar 180 pengusaha/UMKM pengrajin Bordir dan Konveksi. Dari pengrajin tersebut mampu menyerap sekitar 1500 tenaga kerja. Dari populasi usaha tersebut, sekitar 65% merupakan unit usaha konveksi,dan 35% adalah unit usaha bordir. Desa Padurenan merupakan desa produktif klaster bordir dan konveksi. Visi yang telah dicanangkan dalam pengembangan Desa Produktif Padurenan adalah : Menjadikan Desa Padurenan sebagai Klaster Wisata (Wisata Belanja Bordir dan Konveksi) yang memiliki produktivitas serta daya saing industri yang tinggi sehingga menjadi penggerak bagi pertumbuhan ekonomi desa sekitarnya. Peningkatan kinerja pada usaha mikro kecil dan menengah akan berdampak luas pada perbaikan kesejahteraan rakyat karena UMKM adalah tempat dimana banyak orang menggantungkan sumber kehidupannya, dan merupakan aspek yang menentukan keberhasilan suatu UMKM dalam persaingan dunia usaha yang semakin ketat. Tingkat kinerja yang dicapai UMKM merupakan indikator seberapa efisien UMKM tersebut dalam mengkombinasikan sumberdaya ekonomisnya. Meskipun UMKM mempunyai peran yang strategis, mengembangkan kinerja UMKM bukan hal yang mudah. Kesulitan dalam mengukur kinerja merupakan salah satu kendala bagi pengusaha dalam mengevaluasi kinerjanya. Hal ini disebabkan karena pengusaha UMKM banyak berfokus pada kegiatan operasionalnya sehingga pencatatan akuntansi dan pelaporan keuangan seringkali terabaikan. Tanpa pencatatan 58
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
akuntansi dan pelaporan keuangan yang baik, evaluasi kinerja operasional UMKM tidak mudah dilakukan. Pemilik UMKM dalam menjalankan usahanya seringkali merasa kesulitan dalam melakukan pencatatan akuntansi terhadap apa yang terjadi dalam operasional usahanya. Banyak pemilik UMKM hanya mencatat jumlah uang yang diterima/dikeluarkan, jumlah utang /piutang, jumlah barang yang dibeli/dijual tanpa mengikuti pedoman dalam penyusunan laporan keuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Sehingga akan menyulitkan mereka dalam mengukur dan membuktikan kinerja usahanya baik/tidak. Setiap usaha bisnis diharapkan mempunyai laporan keuangan untuk menganalisis kinerja keuangan sehingga dapat memberikan informasi tentang posisi keuangan, produktivitas/kinerja, dan arus kas usaha yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi. Dengan adanya pencatatan laporan keuangan yang baik, pemilik usaha akan lebih bijak dalam menyalurkan dana yang dimiliki untuk memajukan usahanya tersebut dan menjadi data perhitungan dalam menentukan berapa modal yang harus dikeluarkan dan berapa keuntungan yang akan diperoleh. Sehingga untuk mencapai kinerja usaha secara berhasil perlu dilakukan penyimpanan catatan transaksi, pengelolaan keuangan, pengelolaan kredit dari laporan keuangan. Kinerja operasional UMKM juga dipengaruhi oleh jiwa kewirausahaan. Pengembangan SDM penting dilakukan karena sumber daya manusia dengan kualitas yang baik, mempunyai jiwa kewirausahaan tinggi dapat mempengaruhi kelangsungan perkembangan usaha yang dimiliki. Pelaku usaha yang terlatih dan mempunyai sikap wirausaha dapat memajukan usaha dengan menciptakan kreasi-kreasi baru dan inovatif. Menurut Hendrati (2010), kualitas tenaga kerja yang dilihat dari pelatihan dan jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja keuangan UKM. Menurut Purwanti ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
(2012), karakteristik wirausaha (keinginan berprestasi, tanggungjawab pribadi, kemampuan inovasi, kemampuan manajemen) berpengaruh positif terhadap perkembangan UMKM. Penelitian Harahap (2014), menguji kemampuan menyusun laporan keuangan yang dimiliki pelaku UKM dan pengaruhnya terhadap kinerja UKM. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa kemampuan menyusun laporan keuangan yang dimiliki pelaku UKM tidak berpengaruh terhadap kinerja UKM Binaan BMT MES SUMUT. Hasil tersebut disebabkan anggapan pelaku UKM dalam meningkatkan kinerja usahanya lebih mengutamakan pengalaman dan komitmen dibandingkan membuat laporan keuangan sebagai bukti kinerja usahanya. Hendrati (2010) menguji pengaruh latar belakang pendidikan, pelatihan dan jiwa kewirausahaan terhadap kinerja keuangan UKM. Penelitian tersebut dilakukan di sentra industri tenun ikat kelurahan Bandar Kidul, kecamatan Mojoroto, kota Kediri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa latar belakang pendidikan, pelatihan dan jiwa kewirausahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan UKM. Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dilakukan penelitian kembali dengan judul “Pengaruh Kemampuan Menyusun Laporan Keuangan Dan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Kinerja Operasional UMKM (Studi Empiris Di Klaster Bordir Dan Konveksi Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus)”. Rumusan Masalah Rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1. Apakah kemampuan menyusun laporan keuangan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM? 2. Apakah jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM? Tujuan Penelitian ISBN : 978-602-14119-1-9
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Berdasarkan dari latar belakang masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk menguji pengaruh kemampuan menyusun laporan keuangan terhadap kinerja operasional UMKM. 2. Untuk menguji pengaruh jiwa kewirausahaan terhadap kinerja operasional UMKM. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut: 1. Penelitian ini dapat mengetahui seberapa besar kemampuan menyusun laporan keuangan yang dimiliki oleh pelaku UMKM desa Padurenan sehingga diharapkan para akademisi bisa memberikan pelatihan dan pendampingan terkait masalah penyusunan laporan keuangan UMKM sehingga UMKM menjadi bankable dan dapat meningkatkan kinerja opersionalnya. Selain itu pentingnya jiwa kewirausahaan untuk meningkatkan kinerja operasional harus dimiliki oleh pengusaha UMKM. 2. Dapat memberikan masukan kepada pemerintah daerah untuk mengupayakan peningkatan kemampuan UMKM dalam pengelolaan usaha dan keuangan, yaitu dengan mendorong diterapkannya praktik akuntansi pada UMKM. TELAAH PUSTAKA Akuntansi dan Laporan Keuangan Akuntansi adalah proses sistematis untuk mengolah transaksi menjadi informasi keuangan yang bermanfaat bagi para penggunanya (Warsono, 2010). Akuntansi digunakan perusahaan untuk menghasilkan informasi keuangan dalam wujud laporan keuangan. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009), laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan akan digunakan oleh perusahaan untuk 59
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
berbagai macam kebijakan. Informasi yang akan didapatkan dari perusahaan antara lain : 1. Informasi perubahan jumlah modal pemilik 2. Informasi kinerja keuangan perusahaan 3. Informasi posisi keuangan perusahaan terkait dengan sumber dana dan jenis penggunaan dana 4. Informasi pemasukan uang (kas) dan pengeluaran uang (kas) Beberapa macam laporan keuangan dan manfaat yang dihasilkan dari informasi keuangan dalam laporan keuangan adalah: 1. Laporan Laba Rugi Dengan adanya laporan laba rugi, perusahaan mengetahui pendapatan yang diterima dan beban yang dikeluarkan, mengetahui laba rugi selama periode tertentu sehingga dapat mengetahui perkembangan perusahaan, dapat menghitung dan menentukan besarnya pajak yang harus dibayar, dapat memprediksi kinerja keuangan untuk periode yang akan datang. 2. Laporan Perubahan Modal Dengan adanya laporan perubahan modal, pemilik mengetahui besarnya modal akhir yang dimiliki perusahaan, mengetahui besarnya setoran modal dalam periode berjalan, mengetahui besarnya pengambilan uang untuk kepentingan pribadi pemilik. 3. Neraca Dengan adanya neraca, perusahaan mengetahui jumlah asset (harta) yang dimiliki, mengetahui jumlah utang dan modal, dapat menghitung rasio keuangan sehingga perusahaan dan pihak-pihak terkait seperti kreditor dapat memprediksi kemampuan perusahaan untuk membayar utang kepada kreditor. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Batasan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut UU No. 20 Tahun
60
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah adalah : 1. Usaha Mikro (a). Usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. (b). Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah). 2. Usaha Kecil (a). Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. (b). Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300.000.000 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah). 3. Usaha Menengah (a). Usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar yang memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp. 500.000.000 (lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 10.000.000.000 (sepuluh milyar ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. (b). Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 2.500.000.000 (dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah). Batasan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah menurut Badan Pusat Statistik (BPS) adalah : 1. Usaha Mikro Usaha yang memiliki pekerja kurang dari 5 orang, termasuk tambahan anggota keluarga yang tidak dibayar. 2. Usaha Kecil Usaha yang memiliki pekerja 5 sampai 19 orang. 3. Usaha Menengah Usaha yang memiliki pekerja 19 sampai 99 orang. Kemampuan Menyusun Laporan Keuangan Kemampuan menyusun laporan keuangan yang dimiliki pelaku UMKM dalam penelitian ini lebih ditekankan pada kemampuan intelektual. Kemampuan intelektual adalah kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai aktivitas mental, berpikir, menalar, dan memecahkan masalah (Robbins, 2008:5666). Kemampuan intelektual yang dimiliki oleh seseorang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang sehingga orang tersebut akan lebih mudah dalam menyelesaikan permasalahan selama bekerja, lebih cepat mengembangkan kemampuan diri dan akhirnya mampu melaksanakan pekerjaan dengan baik. Sehingga dengan kemampuan intelektualnya, seorang pengusaha UMKM dapat menyusun laporan keuangan dengan baik, yang akhirnya kinerja UMKM meningkat. Berikut indikator kemampuan intelektual menurut Robbins (2008):
ISBN : 978-602-14119-1-9
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
1. Kecerdasan Numerik : kemampuan untuk menghitung dengan cepat dan tepat. 2. Pemahaman Verbal :kemampuan memahami apa yang dibaca dan didengar. 3. Kecepatan Perseptual : kemampuan mengenali kemiripan dan beda visual dengan cepat dan tepat. 4. Penalaran Induktif : kemampuan mengenali suatu urutan logis dalam suatu masalah dan kemudian memecahkan masalah itu. 5. Penalaran Deduktif : kemampuan menggunakan logika dan menilai implikasi dari suatu argumen. 6. Visualisasi Ruang : kemampuan membayangkan bagaimana suatu objek akan tampak seandainya posisinya dalam ruang diubah. 7. Ingatan: kemampuan menahan dan mengenang kembali pengalaman masa lalu. Jiwa Kewirausahaan Menurut Purwanti (2012), wiraswastawan adalah orang yang mempunyai tenaga, keinginan untuk terlibat dalam petualangan inovatif, kemauan untuk menerima tanggung jawab pribadi dalam mewujudkan peristiwa dengan cara yang mereka pilih dan keinginan untuk berprestasi yang sangat tinggi. Jadi entrepreneur adalah seseorang yang mampu mengkombinasikan berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk/jasa baru, pengembangan produk, teknologi baru, jalur pemasaran baru sehingga dapat meningkatkan kekayaan dengan menanggung berbagai macam resiko seperti modal, waktu atau komitmen (Hendrati, 2010). Banyak UMKM yang sukses karena faktor sumber daya manusianya misalnya pelaku usaha atau tenaga kerjanya memiliki jiwa kewirausahaan yang tinggi yaitu ulet, kerja keras, pantang menyerah, selalu ingin maju, mau terus belajar, tidak
61
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
cepat puas dengan apa yang dicapai dan lain-lain. Kinerja Operasional UMKM Dalam penelitian ini, kinerja UMKM yang dilihat adalah kinerja operasional secara subjektif. Menurut Miles et al (2000), pengukuran secara subjektif terhadap kinerja dipilih daripada pengukuran objektif dengan beberapa alasan. Pertama, UMKM seringkali sangat berhati-hati dan kuat menjaga informasi data keuangan usaha. Kedua, data keuangan objektif usaha-usaha kecil tidak dipublikasikan secara akurat dan kadang tidak tersedia. Ketiga, data yang ada sebagian besar sulit diinterpretasikan. Keempat, penilaian secara subjektif dengan membandingkan dengan kinerja secara umum usaha lain sejenis akan lebih tepat digunakan. Kinerja operasional berkaitan dengan efektivitas penggunaan setiap sumber daya (modal, bahan baku, teknologi, dan lain-lain) yang digunakan organisasi. Hipotesis Hipotesis dapat dirumuskan sebagai berikut: Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada periode akuntansi yang menggambarkan kinerja perusahaan tersebut (Ikatan Akuntan Indonesia, 2009). Informasi akuntansi mempunyai peran penting untuk mencapai keberhasilan usaha, termasuk bagi usaha kecil (Megginson et al., 2000 dalam Pinasti, 2007). Informasi akuntansi dapat menjadi dasar yang andal bagi pengambilan keputusan dalam pengelolaan usaha kecil dan menengah, antara lain untuk keputusan penetapan harga, pengembangan pasar, termasuk untuk keputusan investasi (Suhairi, dkk, 2004). Pelaku UMKM yang mempunyai kemampuan menyusun laporan keuangan dengan baik dan sesuai dengan pedoman yang berlaku akan dapat mengetahui kondisi usahanya (apakah terjadi kemajuan atau kemunduran), dapat mengambil 62
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
keputusan bisnis dengan tepat, dapat memahami makna laba atau rugi yang diperoleh, kemudian dapat melakukan evaluasi kinerja sehingga dapat meningkatkan kinerja UMKM. Dari uraian di atas hipotesis yang diajukan adalah: H1: Kemampuan menyusun laporan keuangan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM. Pengusaha yang mempunyai jiwa kewirausahaan tinggi mampu menciptakan kreasi-kreasi dan inovasi baru, berkeinginan maju dan berprestasi dalam usahanya sehingga dapat meningkatkan kinerja operasional perusahaan. Hendrati (2010), menemukan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dan positif dari pelatihan dan jiwa kewirausahaan terhadap kinerja keuangan UKM di sentra industri tenun ikat kelurahan Bandar Kidul, kecamatan Mojoroto, kota Kediri. Berdasarkan uraian di atas hipotesis kedua yang diajukan adalah: H2: Jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM Kerangka Skematis Model Penelitian Kerangka skematis model penelitian yang memberikan gambaran yang jelas mengenai pengaruh kemampuan menyusun laporan keuangan dan jiwa kewirausahaan terhadap kinerja operasional UMKM dapat ditunjukkan pada Gambar 1.
Kemampuan Menyusun Laporan Keuangan (X1)
H1 Kinerja Operasional
Jiwa Kewirausahaan (X2)
H2
UMKM (Y)
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritik
ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
METODE PENELITIAN Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah pengusaha UMKM di Klaster Bordir dan Konveksi Desa Padurenan, Kecamatan Gebog, Kabupaten Kudus. Berdasarkan data yang ada di KSU Padurenan Jaya terdapat 180 pengusaha/UMKM yang terdiri dari usaha konveksi sejumlah 98 unit, usaha border sejumlah 59 unit dan usaha lainnya sejumlah 23 unit. Pengambilan sampel dilakukan dengan pemilihan sampel berdasarkan kemudahan (Convenience Sampling), yang mengumpulkan informasi dari elemen populasi yang tersedia pada saat dilakukannya penelitian untuk memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dengan metode pengambilan sampel tersebut, maka penelitian ini mempunyai kebebasan untuk memilih sampel yang paling cepat dan mudah. Alasan penggunaan metode ini adalah karena banyak pengusaha UMKM yang sibuk dengan usahanya sehingga tidak bersedia untuk dijadikan responden. Data dikumpulkan melalui survei kuesioner yang dikirimkan kepada responden secara langsung. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yaitu yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau hasil jawaban atas pertanyaan peneliti kepada responden yang terdapat pada kuesioner (Indriantoro dan Supomo, 1999). Definisi Operasional Definisi operasional dari masingmasing variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Kinerja Operasional UMKM Dalam penelitian ini, kinerja UMKM yang dilihat adalah kinerja operasional yang diukur secara subjektif. Kinerja operasional merupakan seluruh hasil kerja yang diperoleh dari seluruh aktivitas usaha dalam beberapa periode tertentu untuk mewujudkan tujuan organisasi atau perusahaan (Harahap, 2014). ISBN : 978-602-14119-1-9
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Indikator kinerja operasional dilihat dari kemampuan meningkatkan omzet dan pelanggan, tidak kesulitan mengembalikan kredit, mampu meningkatkan keuntungan, mampu mengembangkan modal, lebih cermat dalam ambil keputusan dan membaca peluang, dan mampu menjaga kestabilan persaingan bisnis.Instrumen yang digunakan adalah instrumen yang diambil dari penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Harahap (2014). Pengukuran menggunakan skala likert1-5 terdiri dari angka (1) Sangat Kurang Baik (SKB), (2) Kurang Baik (KB), (3) Sedang (S), (4) Baik (B), (5) Sangat Baik (SB). Kemampuan Menyusun Laporan Keuangan Kemampuan menyusun laporan keuangan yang dimiliki pelaku UMKM dalam penelitian ini lebih ditekankan pada kemampuan intelektual. Kemampuan intelektual adalah kapasitas umum dari kesadaran individu untuk berpikir, menyesuaikan diri, memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana, cepat, dan tepat baik yang dialami diri sendiri maupun di lingkungan. Adapun indikator dari kemampuan intelektual yang dilihat dalam penelitian ini menurut Robbin (2001 : 46) dalam Harahap (2014) adalah: 1) ingatan, mampu mengumpulkan bukti-bukti transaksi; 2) kemahiran berhitung/mencatat, mampu mencatat dan menghitung segala transaksi; 3) kecepatan perseptual, mampu mengelompokkan transaksi ke dalam buku catatan keuangan, mampu meringkas pengelompokan tersebut ke dalam daftar ringkasan, mampu menyusun laporan keuangan; 4) pemahaman verbal, mampu membaca isi laporan keuangan; 5) penalaran induktif dan deduktif, mampu menganalisis isi laporan keuangan; 6) visualisasi ruang, mampu mengambil keputusan dari hasil analisis tersebut. Pengukuran menggunakan skala likert 1-5 terdiri dari angka (1) Sangat Rendah (SR), (2) Rendah (R), (3) Sedang (S), (4) Tinggi (T), (5) Sangat Tinggi (ST). 63
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Jiwa Kewirausahaan Entrepreneur adalah seseorang yang mampu mengkombinasikan berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk/jasa baru, pengembangan produk, teknologi baru, jalur pemasaran baru sehingga dapat meningkatkan kekayaan dengan menanggung berbagai macam resiko seperti modal, waktu atau komitmen (Hendrati, 2010). Indikator jiwa kewirausahaan menurut Purwanti (2012) dilihat dari keinginan berprestasi, tanggungjawab pribadi, kemampuan inovasi, kemampuan manajemen. Pengukuran menggunakan skala likert 1-5 terdiri dari angka (1) Sangat Rendah (SR), (2) Rendah (R), (3) Sedang (S), (4) Tinggi (T), (5) Sangat Tinggi (ST). Pengujian Instrumen Metode pengujian instrument yaitu Uji validitas dilakukan dengan menggunakan korelasi product moment pearson. Uji Reliabilitas menggunakan Cronbach Alpha. Tingkat signifikan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 60%. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0.6 (Yarnest : 67, 2004). Pengujian Regresi Berganda Model persamaan regresi berganda adalah sebagai berikut: Y a b 1 X 1 b2 X 2 ..... Keterangan : Y Kinerja Operasional UMKM
X 1 Kemampuan
Menyusun
Laporan
Keuangan
X 2 Jiwa Kewirausahaan
a b
harga Y jika X = 0 (konstanta)
angka arah/koefisien regresi linear berganda
64
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Uji F (Uji Signifikansi Simultan) Pengujian dilakukan dengan membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel, maka Ho ditolak dan menerima Ha. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% (Ghozali, 2005). Uji t (Uji Signifikan Parameter Individual) Tingkat signifikan yang digunakan adalah 5% (Ghozali, 2005). Apabila nilai statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan nilai t tabelmaka Ha diterima yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara individual mempengaruhi variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusannya adalah sebagai berikut: Ho diterima dan Ha ditolak ; apabila nilai signifikansi t > dari nilai alpha 0,05. Ho ditolak dan Ha diterima ; apabila nilai signifikansi t < dari nilai alpha 0,05. 2 Koefisien Determinasi( R ). 2 Koefisien determinasi (R ) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu (Ghozali, 2005).
Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik yang harus dipenuhi sebelum dilakukan regresi berganda terhadap model persamaan di atas, yaitu: 1. Uji Normalitas Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk menguji normalitas adalah uji Kolmogorov Smirnov (Ghozali, 2005). 2. Uji Multikolinearitas Dalam penelitian ini cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya multikolinearitas adalah dengan melihat variance inflation factors (VIF). Apabila nilai VIF < 10, maka ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
tidak terdapat multikolinearitas (Ghozali, 2005). 3. Uji Heteroskedastisitas Ada tidaknya heteroskedastisitas dapat diketahui dengan melihat tingkat signifikansinya terhadap alpha (α). Jika nilai signifikansinya lebih besar dari alpha (α) maka tidak terjadi heteroskedastisitas. HASIL DAN PEMBAHASAN Tabel 1. Hasil Uji Validitas Kemampuan Menyusun Laporan Keuangan (X1) Variabel Korelasi Pearson K1 0,652 K2 0,727 K3 0,792 K4 0,859 K5 0,903 K6 0,921 K7 0,946 K8 0,910 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Hasil uji Tabel 1 menunjukkan bahwa semua nilai korelasi pearson lebih dari 0,3 yang berarti semua pernyataan dinyatakan valid. Tabel 2.Hasil Uji Validitas Jiwa Kewirausahaan (X2) Variabel Korelasi Pearson J1 0,780 J2 0,846 J3 0,885 J4 0,739 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Tabel 3. Hasil Uji Validitas Kinerja Operasional (Y) Variabel Korelasi Pearson KO1 0,646 KO2 0,500 KO3 0,667 KO4 0,705 KO5 0,586 KO6 0,444 KO7 0,633 KO8 0,634 KO9 0,679 KO10 0,715 Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Hasil uji Tabel 3 menunjukkan bahwa semua nilai korelasi pearson lebih dari 0,3 yang berarti semua pernyataan dinyatakan valid. Tabel 4. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Kemampuan Menyusun Laporan Keuangan Jiwa Kewirausahaan Kinerja Operasional
Cronbach Alpha 0,940
Ket. Reliabel
0,829
Reliabel
0,824
Reliabel
Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Dari hasil uji Tabel 4 menunjukkan bahwa nilai cronbach’s alpha variabel kemampuan menyusun laporan keuangan, jiwa kewirausahaan, dan kinerja operasional lebih dari (0,60). Hal ini berarti variabel-variabel tersebut dinyatakan reliabel.
Hasil uji Tabel 2 menunjukkan bahwa semua nilai korelasi pearson lebih dari 0,3 yang berarti semua pernyataan dinyatakan valid.
ISBN : 978-602-14119-1-9
65
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Tabel 5. Hasil Uji Regresi Berganda Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t 1 (Constant) 35.190 4.511 7.801 KM .272 .083 .442 3.271 JK .064 .236 .037 .271 a. Dependent Variable: KO Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Tabel 6. Hasil Uji F ANOVAb Sum of Model Squares df Mean Square 1 Regression 113.714 2 56.857 Residual 457.903 44 10.407 Total 571.617 46 a. Predictors: (Constant), JK, KM b. Dependent Variable: KO Sumber: Data Primer yang diolah, 2015
Sig. .000 .002 .788
F 5.463
Sig. .008a
Tabel 7. Koefisien Determinasi Model Summary Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 .446 .199 .163 3.226 a. Predictors: (Constant), JK, KM Sumber: Data Primer yang diolah, 2015 Berdasarkan hasil perhitungan di Tabel 5 maka persamaan regresi berganda adalah:
Y a b 1 X 1 b2 X 2 ......... Y 35,190 0,272 X 1 0,064 X 2
Berdasarkan Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai sig. 0,008 (lebih kecil dari α= 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima artinya variabel kemampuan menyusun laporan keuangan, jiwa kewirausahaan, secara simultan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM.
66
Berdasarkan Tabel 7 menunjukkan bahwa nilai Adjusted R Square sebesar 0,163 atau 16,3%. Hal ini berarti variabel kemampuan menyusun laporan keuangan dan jiwa kewirausahaan mempengaruhi variabel kinerja operasional sebesar 16,3% dan sisanya 83,7% dipengaruhi oleh faktor yang lain. H1: Kemampuan menyusun laporan keuangan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi 0,002 < 0,05 maka Ho ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti kemampuan menyusun laporan keuangan ISBN : 978-602-14119-1-9
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
berpengaruh terhadap kinerja operasioal UMKM. Pemilik UMKM yang mempunyai kemampuan menyusun laporan keuangan dengan baik dan sesuai dengan pedoman yang berlaku dapat mengetahui kondisi usahanya (apakah terjadi kemajuan atau kemunduran), dapat mengambil keputusan bisnis dengan tepat, dapat memahami makna laba atau rugi yang diperoleh, kemudian dapat melakukan evaluasi kinerja sehingga dapat meningkatkan kinerja operasional UMKM. H2: Jiwa kewirausahaan berpengaruh terhadap kinerja operasional UMKM Hasil penelitian menunjukkan nilai signifikansi 0,788 > 0,05 maka Ho diterima dan H2 ditolak. Hal ini berarti jiwa kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja operasioal UMKM. Hal ini dikarenakan pemilik UMKM yang mempunyai jiwa kewirausahaan yang tinggi belum mampu mengkombinasikan berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk baru, pengembangan produk, teknologi baru, jalur pemasaran baru sehingga tidak dapat meningkatkan kinerja operasioal UMKM. PENUTUP
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
tinggi belum mampu mengkombinasikan berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk baru, pengembangan produk, teknologi baru, jalur pemasaran baru sehingga tidak dapat meningkatkan kinerja operasioal UMKM. . DAFTAR PUSTAKA Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariance dengan program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro: Semarang. Harahap, Yenni R. 2014. Kemampuan Menyusun Laporan Keuangan Yang Dimiliki Pelaku UKM Dan Pengaruhnya Tehadap Kinerja UKM. Jurnal Riset Akuntansi Dan Bisnis. Vol.14, No.1, Maret. Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara. Hendrati, Ignatia M. 2010. Latar Belakang Pendidikan, Pelatihan, Dan Jiwa Kewirausahaan Terkait Kinerja Keuangan UKM. Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis. Vol.10, No.1, Maret.
Kesimpulan Dari hasil analisis data dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Hasil pengujian menunjukkan bahwa kemampuan menyusun laporan keuangan berpengaruh terhadap kinerja operasioal UMKM. Pemilik UMKM yang mempunyai kemampuan menyusun laporan keuangan dengan baik dapat mengetahui kondisi usahanya, dapat mengambil keputusan bisnis dengan tepat, dapat memahami makna laba atau rugi yang diperoleh, kemudian dapat melakukan evaluasi kinerja sehingga dapat meningkatkan kinerja operasional UMKM. Hasil pengujian menunjukkan bahwa jiwa kewirausahaan tidak berpengaruh terhadap kinerja operasioal UMKM. Hal ini dikarenakan pemilik UMKM yang mempunyai jiwa kewirausahaan yang ISBN : 978-602-14119-1-9
IAI. 2009. StandarAkuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik. Jakarta. Salemba Empat. Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 1999. Metode Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen. Yogyakarta : BPFE. Miles, P Morgan, Covin G Jefferey, Heeley B Michael. 2000. The Relationship Between Environmental Dynamism and Small Firm Structure, Strategy and Performance. Journal of Marketing Theory and Practice. Pp. 63-74.
67
PROSIDING SEMINAR NASIONAL & CALL FOR PAPERS 2015 Optimalisasi Peran Industri Kreatif dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN
Pinasti,
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 SEMARANG
Margani. 2007. Pengaruh Penyelenggaraan dan Penggunaan Informasi Akuntansi Terhadap Persepsi Pengusaha Kecil atas Informasi Akuntansi: Suatu Riset Eksperimen. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia. Vol. 10 (3). Hal. 321-331.
Purwanti, Endang. 2012. Pengaruh Karakteristik Wirausaha, Modal Usaha, Strategi Pemasaran, Terhadap Perkembangan UMKM di Desa Dayaan dan Kalilondo Salatiga. Among Makarti. Vol.5, No.9. Juli. STIE AMA Salatiga. Robbins, S.P. dan J. Timothy A. 2008. Perilaku Organisasi. Buku 1 dan 2. Jakarta: Salemba Empat Suhairi, Sofri Yahya & Hasnah Haron. 2004. Pengaruh Pengetahuan Akuntansi Dan Kepribadian Wirausaha Terhadap Penggunaan Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Investasi. Makalah Simposium Nasional Akuntansi VII. Denpasar. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 Tentang Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah. Warsono, S. dan E. Murti. 2010. Akuntansi UMKM Ternyata Mudah Dipahami dan Dipraktikkan. Yogyakarta: Asgard Chapter Winarno. www.bi.go.id Yarnest. 2004. Panduan Aplikasi Statistik dengan SPSS. Dioma : Malang.
68
ISBN : 978-602-14119-1-9