Rancang bangun alat penyortiran ikan dengan metode conveyor Disusun oleh: Eko supradianto (6307030009)
Lugita herwani (630703017)
Latar Belakang Pada proses pemisahan ikan, diperlukan suatu alat yang dapat mempercepat pemisahan ikan berdimensi besar dan ikan berdimensi kecil. Hasil penangkapan yang diperoleh kapal-kapal ikan tidaklah sedikit sehingga tidak mungkin cara manual dipakai untuk mendapatkan hasil yang optimal, karena terlalu banyak makan waktu untuk memisahkan ukuran ikan yang berbeda-beda dalam sekali penangkapan
1. Bagaimana mengelompokkan ikan sesuai dengan kelompok dimensinya ? 2. Bagaimana rancangan mekanisme yang seusai untuk memisahkan ikan tersebut sesuai dengan kelompok dimensinya ? 3. Bagaimana sistem penggerak conveyor tersebut ? 4. Berapa laju conveyor yang sesuai ? Batasan Masalah 1. Jenis ikan yang dipisahkan adalah ikan tongkol dengan ketebalan maksimal 10 cm.
2. Penempatan alat pada kapal ikan tradisional di Banyuwangi jenis kapal slerek dengan principal dimension Length: 21,50 m, Beam: 4,50 m, Depth: 2,00m, Draft: 1,40 m. Tujuan Penelitian 1. Dapat memisahkan ikan yang sesuai dengan dimensi ketebalanya. 2.Dapat mengatur laju ikan waktu melalui conveyor. 3.Mampu mencapai kecepatan laju ikan 0,25 m/s. (asumsi: rata-rata berat ikan 0,2 kg/ekor).
Manfaat Kontribusi penelitian alat penyortiran ikan yang dibuat ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat pada masyarakat antara lain sebagai berikut: 1. Dapat membantu nelayan dalam membedakan ukuran dimensi ikan. 2. Dapat ikut serta memajukan dunia teknologi khususnya dalam dunia perkapalan. 3. Dapat memperkecil biaya operasional pemilahan ikan sehingga pemilahan lebih cepat.
Jenis-Jenis Kapal ikan Tradisional di Banyuwangi 1. Jenis jukung
2. Jenis sampan
3. Jenis ketek
5. jenis slerek
4. Jenis ijon-ijon
Indikator Kerja Indikator yang ingin dicapai dalam perancangan ini adalah ikan dapat dipisahkan melalui belt conveyor. Kemudian ikan yang bergerak di atas belt conveyor mengenai plat yang dipasang dalam sudut dan ketinggian yang diinginkan. Maka ikan yang mempunyai ketebalah lebih tebal akan jatuh pada bak pengarah pertama. Sedangkan ikan yang ketebalannya lebih kecil, maka ikan akan lolos dan akan berbelok pada bak pengarah kedua. Ikan yang ketebalannya paling tipis akan langsung jatuh pada bak pengarah terkhir.
1. 2.
3. 4. 5. 6. 7. 8.
Perhitungan daya motor Perhitungan kecepatan ikan waktu berbelok arah ke bak (dengan penguraian vektor) Perhitungan volume bak penampungan ikan Perhitungan diameter poros roller Perhitungan pada pasak Perhitungan baut dan mur dan chain Perhitungan sprocket s Perhitungan bantalan
1. 2. 3. 4. 5.
Pembuatan kontruksi Pemasangan roller Pemasangan belt conveyor Pemasangan sprocket dan chain Pemasangan plat pengarah
1.
2.
3.
Pada alat penyortiran ikan ini telah dapat memisahkan ikan pada klasifikasinya yang berdasarkan dimensi ketebalannya. Dengan adanya plat pengarah yang dipasang pada bak penampungan, plat tersebut berfungsi untuk mengatur laju ikan, supaya tidak terjadi penumpukan pada saat conveyor berjalan dan ikan masuk ke penampungan yang semestinya. Pada perancangan alat ini diperoleh kecepatan ikan yang sesuai dengan perencanaan awal 0,25 m/s.
1.
2.
3.
Dari perancangan alat ini dibutuhkan inovasi lagi diantaranya, jenis ikan yang dimasukkan harus sesuai dengan lebar conveyor yang digunakan. Setidaknya panjang ikan maksimal 1/3 lebar dari belt conveyor. Sehingga ikan dapat bergerak bebas dan tidak mengakibatkan penumpukan. Plat yang digunakan pada penyearah ikan atau yang mengenai ikan harus memakai plat stainlis, stainlis supaya jalannya ikan lebih licin, mudah diarahkan, dan mudah jatuh ke bak penampungan ikan. Untuk perancangan ketirusan pada bagian bawah plat pengarah dari penyortiran pertama sampai ketiga herus di perhatikan karena faktor ketirusan sangat berpengaruh pada laju ikan yang akan masuk pada bak penampung pertama sampai ketiga sekaligus untuk mencegah terjadinya penumpukan ikan pada plat-plat penyortir.
Sekian Terimakasih.........................................!!