BAB IV
ANAL ISA DAN PKMBAHASAN
A. Ptlaksanaan Pengawasan Intern PT. Mifo* Investdana Sekmindo Para pakar manajemen
sedalu menekankan bahwa pengawasan
menipakan salah satu fiinga manajemen. Para pakar itu selalu mengatakan bahwa pengawasan diselenggarakan untuk lebih menjamin bahwa kegiatan
operasional yang berlangsung dalam perusahaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan sebelumnya. Pengawasan
biasanya diketengahkan bahwa titik tolak
beipikir
yang tepat dijadikan dasar dalam mdakuka?. pengawasan ialah bahwa pengawasan tidak temtama ditujukan -mtuk menunukan siapa yang salah
dalam hal ten'adinya penyimpangan dalam leal^aa rencana, melainkan untuk mencari fekta tentang apa yang tidak beres dalam astern sefaingga terjadi penyimpangan. Pandangan
demikian
memang
ada
b aiarnya,
karena
dengan
pengawasan yang efekbX perbaikan sistem dan penyelenggaraan kegiatan operasional hams dimungkinkao terjadi
39
Namun, sesungguhnya pad a akhimya pengawasan
diarahkan
hams pula
pada pencarian dan penemuan sfapa yang salon karena
penyimpangan hanya mungkin terjadi karena faktor manusiany a Disoroli khusus dari sudut pandang para pdaksana kegiatan operasional sebagat objek pengawasan, dalam teoii pengawasan diberikan
penekanan kuat pada pandangan yang mengatakan bahwa datam seliap perusahaan, pengawasan tetap diparlukan meskipun tepat atau reaSstiknya
rencana,
le&gkapnya
dukungan
sarana
dan
prasarana,
simpatiknya
penydiaan yang dilakukan. mutakhimya pengetahuan dan keterampilan para pdaksana
dan lingginya loyalitas» dedikasi dan komitmen para
anggota organisasi.
Manajemen dapat menggiinakan beibagii instnjmen pengawasan,
baik yang sifatnya langsung seperti pengmiatan dan pemantauan di iapangan maupun yang lidak langsung seperti mdaku sistem pdaporan dan rapat pengendaiian. Babagai instrumen itu hams mampu meneniukan fakta
operasional,
seperti hasil yang
dicapni,
mutu hasil pekerjaan,
pennasatahan yang dihadapi dan penyelesaan permasaJahan itu baik atas prakarsa kaiyawan yang bersangkutan sendiii ahupun karena dan dengan bantuan orang lain.
41
Pengawasan
meningkatkm
yang
efisiensi
tepi
sangat
operaaonal
suatu
besar
peranannya
perusahaan.
dalam
Karena
itu
mempakan tindakan yang tepat jika pelaksanaan paigawasan, sebagai salah satufungsi managerial, dfadikan sasaran audit.
Pada bab hi, paiulis akan menganalisis dan membalias evaluasi sistem pengawasan penerimaan dan pembayiuan kepada na3abah pada PT. Mitra Investdana Sekurindo, berdasaikan teori-teori yiaig paiulis peroleh
selama
berada
dft>angku
kufiah
maiupun
dari
pengamatan
kepustakaan yang telah diuraikan secara singkat pada bab H Evaluaa
sistem pengawasan penerinaan dan pemb&yamn kepada nasabah pada PT. Mitra Investdana Sekuisido
akan dijabarkan satu persatu sesuai
dengan prosedur yang diterapkan oleh pana'haan yang bersangkutan dalam hal penerimaan dan pembayaran kepada nasabahnya
Sebagai
pedoman
dalam
melakukaut
pengawasan
temadap
pelaksanaan alctifitas pemsahaan dengan mengacu pada prosedur dan kelaituan
yang
telah
ditetapkan
oleh
Bapepam,
Bursa
Efek
Jakarta
maupun pemsahaan,
Berdasarkan perusahaan,
akan
bidang
usaha
medmbulkan
pasar
modal
yang
dijalani
berbagai
r&silio
yang
akan
oleh
diaiami
sehubungan dengan akti&as iransaksi yang dilakukan nasabah majpun perusahaan.
Untuk
mengawaa
beibagai
aktifflas
sehubungan transaksi penjuabn atau
operasional
pernbdian
perus&aan
saham,
maka mang
lingkup resiko yang akan dihadapi pemsahaan meliputi hal-hal sebagai berikut:
a.
Market
Risk,
dihadapi
merupakan
pemsahaan
resiko
dalatn
atau
kemgian
mdakakan
yang
akan
transaksi
untuk
kepentingan sendiri (investaa pemsahaan daiam portfolio). b.
Credit
Risk,
mempakan
keragian
yang
djalami
sebagai akibat dari ketidakmampuan nasabah untuk
perusahaan
meiiyetesaikan
kewajiban keuangannya yang sudah jatuh tempo.
c.
liquidity
Risk,
adalah
resiko
saat
perusahaan
mengalami
liquidity problem yaitu suatu kondisi dimana suatu perusahaan dapat memenuhi kewajibannya kepada Settfement Bank
tidak (KPEI)
pada tanggal jatuh tempo (gagal bayar).
d.
Settlement saat
Ri*,
pesusahaan
kepada
sentral
resiko tidak
kegagalvm dapat
kustodian
yang
menyerabkan
(KSEI)
pada
akan
dihadapi
sejumlah
tanggal
jatuh
saham tanpo
(gagal serah).
e.
Operational
Rfek,
keiugiai
sebagai
akibat
yang
beriiubungan
ketentuan
yang
kebijakan internal.
dari
yang
kegagalan dengan
dietapkan
akan
dalam
dihadapi
menangani berbagai
penerapan oleh
perusahaan
Bflpepam,
prosedur BEJ
hal serta
maupun
43
Tujuan
yaitu
kebijakan
memberikan
bagi
manajemen
yang
atau
akan
bagi
infonnaa dalam
dihadapi
penjualan
Dan
resiko
kebijakau dengan
karena
atas
unit
pasar
kerja
modal
Internal
slat
kontrot
berbagai
transaksi
mempakan
seluruh
melatui
Pengawasan
sebagai
mengainbil
maka
perusahaan
seita
sehubungan
saham.
manajemen
transaksi
pelaksanaan
resiko
pembdian
sebagai
alat kontrol
sehubungan
dapat
dan
dengan
dgelaskan
antara
lain:
1.
Untuk
melihat
dalam
fchgkat
kepatuhan
menerapkan
dan
dan
disiplin
melaksanakin
setiap
unit
kerja
prosedur yang telah
ditetapkan.
2.
Untuk
mengantisipasi
penyknpangan
atau
secara
dini
pelanggaran
kanungknan
yang
adanya
dilakukan
terhadap
prosedur.
3.
Sebagai yang
alat
untuk
telah
mdakukan
ditetapkan
ev^uasi
sesuai
atas
dengan
sduruh
prosedur
kebutuhiin
dan
perkembangan perusahaan.
Mengacu
kebijakan
yang
ditetapkan
pmisahaan
sehubungan
dengan petaksanaan prosedur yang berlaku bagi seluruh unit kerja adatah sebagai berikut
a.
Setiap
departemen
teitubs kepada
(head)
Direksi
diwsjibkon
setup
kgadian
sesuai dengan prosedtir yang ditetapkan.
manbuat atau
laporan
secara
kondia yang tidak
44
b. Setiap
yang
departemen
telah
hams
dikehiarkan
mematuhi
oleh
dan
melaksanakan
Bapcpoo.
6£J
dan
kebijakan
perusahaan
untuk setiap aktiikas masing-masing departemen.
c.
Setiap
departemen
departemen
lain
hams
mdakukan
sehubungan
dengan
koordinasi
dengan
pelaksanaan
prosedur
yang beriaku.
Sehubungan
dengan
mengkomunika&ikan kebijakan
sistem
kepentingan
perusahaan
agar
ini
pengawasan dengan
pelaksanaan
intern
yang
menetapkan
suatu
|iousahaan
akan
lebih
mudah pengendaliannya, mdiputi hal-hal sebsga berikut: 1.
Kebijakan Pemsahaan
a.
Setiap
kegiatan
pembelian
dengan
atau
bak
yang penjualan
berhubun^;xi efek
hzms
dengan
transaksi
diiakukan
pencatatan
dan benar dengan mempergunakan media yang
telah ditentukan. b.
Nasabah
yang
akan
penjualan
efek
hams
mdakukan membuka
tiansaksi rekening
panbdiaa
tuiisaksi
account) atas namanya sendin yang disemjui oleh
atau
(op suing
Direksi
atau
pejabd yang ditunjuk perusahaan. c.
Nasabah rekening
tidak
diperkenankan
transaksi
disetujui
melnkukan seita
sesuai dengan jumlah yang ditentukan.
transaksi
sebdum
menempatkan
janinan
45
d.
Setiap
nasabah
sebesar
bam
25%
dicaiikan
dari
sdama
hams
menentpatkan
rencana
investaa,
menjadi
nasabah
jaminan
yang PT
minimal
ttdak
dapat
Mitra Iiwestdana
Sekiirindo.
e.
Jaminan
yang
dib erikan
dalam
b entuk
cek
atau
giro,
tabungan, deposito atau Bank garaisj yang dikuasakan kepada PT. Mitra fcivestdana Sekurindo. 1
Jsminan dapat juga diberikan dalam bentuk saham dan dianggap sah setdah saham tersebut m^anperoleh pengesahan dari
bagian
settlement.
g.
Nilai
saham
yang
dijadSkai
jaminan
addah
hasil
berah
dari seluruh kewajban transaksi yang telah disdesakan.
h.
Nasabah
tidak
penjualan
dapat
yang
meinbatalkan
telah
terjadi,
transaksi
sehingga
pembeSan
segala
hak
dan dan
kewajban dari transaksi tersebut menjadi tanggung jawab nasabah. i.
Nasabah
seeuai
permohonan
dan
dengan
buiir
memenuhi
101
ketentiian
hams yang
mengajukan
ditetapkan
oieh
PT. Mitra Invastdana Sekurindo.
j.
Pesmhtaan
jumlah
kewenangan
yang
p^sefeijuan
dari
Keputusan Direksi.
transaksi dibenkan
komite .
pemiBiaan hams
yang
lebih
diajukan
ditmijuk ; ■ ■ ti
dan
besar
mendapat
berdasarkan i.-;Mom:it»
dari
:imfii
Surst (»ik[>i
46
2.
Objek Pengawasan Intern
Pengawasan departemen yang
yang
diterapkan
internal
terkait baik
dilakukati
dengai
yang
terhadap
berpodoman
dikehiarkim
oleh
pada
seturuh peraturan
Bapepam,
BEJ
maupun petusahaan, meliputi hal-hal sebagai berikut: a.
Departemen Marketing dan Sates, meliputi kegtatan: 1.1.
Pembukaan
Opening
Account nasabah
institusi
dan
perorangan
1.2.
Kontrak Perjanjian dengan nasabah
1.3.
Pembuatan Suratkuasa dengan nasabah
1.4.
Penykiipanan data atau berkas nasabah
1.5.
PenyiapankelengkapanperEyariitim lainnya
1.6.
Penanganan Pengaduan Nasabah
1.7.
Proses Penerimaan Order Tranpaksi
1.8.
Proses penginman konfirmasi bunsaksikepadanasabah
b. Departemen DeaSng, meliputi kegiatan:
2.1.
Proses penerapan Trading limit Transaksi
2.2.
Proses
verifikasi
atas kecukupan rekening
rekenhg efek nasabah 2.3.
Proses pencatatan pesanan nas^biih
1A.
Proses Pdaksanrcm Transaksi ke loor trader
2.5.
Pelaksanaat. Time and Prk j Priority
dana
atau
47
c.
Departemen Settlement (kustodi), meliputi kegiatan:
3.1.
Penerbitan dan pengiiinian rekcning ofek nasabiih
3.2.
Pencatatan saham nasabah kedalam kartu stock
3.3.
Pelaksanaan registrasi saham nasabah
3.4.
Membeiikan informast corporate action
3.5.
Metaksanakan
corporate
action
untuk
kepentingm
nasabah 3.6.
d.
Mencatat dan mdakukan aloknsi atas saham
Departemen Keuangan dan Akuntana,Me%)utikegiatan: 4.1.
Proses verifikasi antara deal flip, rekapituhsi transaksi hariaii (RTH) dan konfiimasi trmisaksi
12.
Pembuatan
konfirm^si
tag^ian
kepada
nasabah
(konfinnaa transaksi)
e.
4.3.
Penyiapan proses pembayaran kepada nasabah
4.4.
Peneibitan status hutang piutung kepada nasabah
4.5.
Rekonaliasi antara buku bank dengan rekening koran
Departemen P ersonaia dan Umum. meliputi kegiatan: 5.1.
Proses evahiasi dan penDaian haryawan
5.2.
Laporan Penggunaan DanaKas Kecil
5.3.
Laporan pembayaran overtone dan meal allowances
5.4.
Proses pengadaan barang dan iiivestasi
3. Penetapan Pembagian Tugas Pengawasan Intern
Secara yaitu
sedemana
memerikea,
kegiatan.
pembagian
mendti,
Sedangkan
dan
togas
pengawasan
intern
kebenarm
suatu
mengec ek
tanggungjawabnya
adalah
menyelesaikan
tugas dengan baik daiam jangka waktu yang sesuai dengan ukuran seperti yang telah ditentukan.
yang
Dalam menyusun
pembagian
menjadi
jawab
tanggung
tuga&
setiap
diurakan
bklang
semua tugas
pemeriksa
secara
rinci, yang mdiputi semua bidang pemehksa yang menjadi tugas
dari unit pengawasan. Berfiubung
penelitian, tugas
tugas
pengawasan
pengecekan satuan
maupun
kerja
bertanggung jawab
int&oi
berupa
pengujan
laiiinya,
maka
pemeriksaan,
kebenaran
tugas-
pengawasan
intern
atas kebenaran laporan hasil pengawasan yang
dilakukan. 4.
Fungsi Manajemen Resiko Pengendafian
dilakukan
hams
pemsahaan
dilakukan
meminimalkan
dari untuk
dan
atau
yang
mengeiidalikaii
resiko
transaka
beifimgsi sebaga tindakan
untuk
resiko
transaksi
pengawasan
melindungi kerugian
dilakukan semua
dihadapi
mdalut
transaksi
prevaitif yang
pemsahaan
yang
baik
yang
pasar yang
dan
pemsahaan
modal, dilakukan
perusahaan
juga
untuk
kepentingan
Beudsi
portfolio)
maupun
transaksi yang dilakukan bagj kepentingan nasabah. Untuk
mengetahui
dan
mefckukan
analisa
kerugian yang akan timbul sehubungan dengan transaksi
berbagai
ponbdian
atau penjualan yang dSakukan di pasar modal maka perlu manpdajari
dan mdakukan evaluasi berbagai aspek
sabagai penyebab terjadkiya
berbaga reako yang akan dihadapi perusahaan sehubungan dengan aktifitas
transaksi
di
pasar
modal,
manbuat
beba^pa
altematif
penydesaian dari berbagai masalah yang akan timbul dapat djprediksi atau
diperkirakan sebdumnya.
Guna mengalarai transaka
untuk
gagal
kepentingan
dan
dmi
gagal
sehubungan
penjualan
sendiri
mengetahui
nasabah
tersebut
aktifitas
dengan
baysr sahain
(portfolio)
kepaitingan
memonitor
beriaku.
dan
peruaahaan
untuk
nasabah
sesuai
serah
paiibdian
dilakukan prinsip
melaidungi
ketentuan
maupun
nasatab (know
melakukan
transakfii
batk
harian
batas
jaig
tracsalcsi
yang
dengan dilakukan
transaksi
dengan
your
trairs;i:a
kemungkinan
yaig
mdakukan
clients)
sebdum
yaitu
dengan
diakukan
nasabah
(trading limit) yang
50
5.
Penanganan Resiko
Untuk
dihadapi
mengantisjpasi
perusahaan,
maka
beibagm
resiko
yatig
akan
berbagsi
upaya
yang
dapat
dilakukan antara lain: a.
Reako Financial terdiri dari:
(1). Resiko sendiri
Merupakan
beban
resiko
dan
financial yang
tanggung
jawat
sepenuhnya
perusahaan
menjadi
(transaka
portfolio) maka tindakan prevenbf yang dflakukan adaiah: Menentukan
ditempuh portfolio
kebijakan
untuk
penisahaan
mdakukan
yang
mutasi
hams
kq>aitngan
pemsahaan.
Moientukan
limit transaksi maksimal (trading limit)
untuk kepentingan transaksi portfolio.
■
Menunjuk
staf sebagai
paianggungjawab
pdaksana
untuk transaksi portfolio dan membuat laporan secara berkala (niingguan).
-
Melakukan evaluasi secara beikala atas kinerja portfolio
(2). Resiko Transaksi Nasab ah
Mempakan resiko financial yang hams dflmdapi perusahaan
akibat
kegagalan
nasabah
menyelesaikan
kewajiban
keuangannya, maka ussha
penanganan
yang
ditempuh
perusahaan adalah: Membertakukan sistem deposit atau jaminan baik berupa dana maupun saham untuk setiap nasabah.
Memberikan limit transaksi (trading limit) yang beriaku setiap bulan untuk setiap nasabah. Mengetahui sumber pendanaan yang dimifiki nasabah
untuk kemampuannya menyelesaikan sduruh transaksi yang dilakukan.
Menditi secara
seksama Liformasi mengenai identitas
nasabah yang tercantum dalain opening account b.
Resiko Non-Financial Reako
dihadapi baik
pemsahaan
yang
peraturan
kepatuhan
dilakukan
yang
(complience)
meiupakan
resiko yang
sehubungan
dengan
tingkat
perusahaan
maupun
nasabah
dikeluaikan
kepatuhan terhadap
oleh Bapepam, usaha penanganan
yang dap at ditempuh adalah:
a.
Menyusun dan menganalisa Standar Operasional Prosedur
(SOP)petusahaanseitamenindsktanjuti pdaksanaannya b.
Melakukan
revisi
dan
Operaaonal
Prosedur
eva&iasi
(SOP) yang
terhadap ada sesuai
Standar dengan
kebutuhan pemsahaan dan perkemhangan pasar modal.
52
c.
Melakukan
pengecekan
peraturan yang BEJ
secara
dikehiarkan
maupun
berkah
okh
atas pdaksanaan
perasahaan, Bapeparn,
Self Regulstoiy
Organization
(SRO)
tainnya. d.
Secara
periodik
stock
of
(mkiimal
name
atas
3
bulan
catataii
sekal)
saham
mdakukan
dengan
media
pencatatan lainnya. e.
Menindaklanjuti
keluhan
konsumen
sehubungan
diberkan
perusahaan
yang dengan yang
disampaikan pd^anan
berkaitan
yaig dengan
transaka nasabah. 1
Menindaklanjuti
hasil
temuan
dan
compliaice
audit
yang diakukan oleh BEJ dan BES.
Adapun
Iaporan4aporan
yang
hams
dijaiankan
nasabah
bib
nasabah tersebut melakukan pdmggann yaitu: a.
Membuat
laporan
nama-nama
rraabah
yang
diarang
melakukan transaksi pembelian faham.
b. Membuat
laporan
menyelesaikan
nama-nama
kewajiban
nasabah
keuangan
yang
yang
belum
sudah
jatuh
tempo.
c.
Secara
bericala
mdakukan
evahiasi teihadap
yang diberikan kepada nasabah.
Iradiig limit
53
d. Memberikan mehkukan
rekomendasi penutupan
kepada
rekening
nasabah
Dreksi
untuk
seeuai
dengan
kriteria yang telah ditentukan.
e. Memberikan rekomendasi kepath Direksi usaha-usaha yang
harus
ditempuh
untuk
mengaM
permasalahan
yang
dittadapt perusahaan dengan nasabah. 6.
Penetapari Struktur Organiaasi
Struktur organisaa Internal Control harus dapat mendukung
pdaksanaan fiingsi Internal Control secara optimal. Tentu s^a luasaya stniktur organisasi audit intern akan berbeda antara satu petusahaan dengan perasahaan lain tergantung pada besar kecifaya pausahaai dan tu>ian pembentukan audit itu sends! PT. Mitra Jhvestdana
Sekurindo memfliki struktur oiganisasi Iiitemal Control yang tidak sederiiana, hanya saja pada kenyataannya ada beberapa fungsi yang tidak dijalankan dengan baik atau sama sekali tidak dijdankan. Akifoatnya
tidak
ada
pengklasifikasian
jabatan
yang
dihubungkan dengan suatu bidang tugas tertentu, sdumh kekuatan personalia audit intern dikerahkan untuk melaksanakan semua tugas yang berkaitan dengan fiingsi audit yang dibebankan. Hal ini sangat
diaayangkan
mengjngat
organisasi
Intern
Control
PT.
Mitra
Investdana Sekurindo sangat besar dan stniktur organisasi PT. Mira Investdana Sekurindo yang telah kompleks.
54
Kedudukan Internal Control dalam stmktur organisasi suatu
perusahaan yang satu dengan lainnya berbeda. Hal ini banyak tergantung pada situasi dan kondia perusahaan serta tujuan yang
hendak
dicapai dalam pembentukan Bit-aiial Control tersebut.
Penetapan Internal Control secara jelas dafon strukutur organisaa yang disertai dengan Job Description yang tegas akan membawa
dampak positif dalam proses komunikaa
antara Internal Control
dengan Manajemen.
Dengan
struktur
organisaa
yang
sudah
ada,
dirasakan
sudah cukup memadai sebagai sarana fiing3i pengawasan dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
7. Proses Pengawasan Intern Proses pengawasan harus mencakup selunih kegiatan yang
berhubungan dengan lugas-tugas organisasi. Proses tersebut mulai dari penetapan
standar,
mdakukan
pengukuran -pengukuran
tahadap
bidang pekerjaan yang diawasi untuk mengetahui prestasi yang dicapai atas kegiatan yang dilaksanakan, sedang bujalan, maupun kegiatan yang tdah selesai dflaksanakan. Mengadakan perbandingan seluruh kegiatan tesebut dengan standar, serta raengambil langkah perbaikan terhadap setiap penyimpangan yang dkemukan.
Dari proses pengawasan tereebut sec/rii nyata terlihat adanya tindakan
perbaikan.
dflaksanakan,
Oleh
sesungguhnya
karena
tdah
in
dalam
tennasuk
pengawasan
yang
unsur pengendalian.
55
Proses pengawasan menipakan tangkah yang hams ditetnpuh dalam
kegiatan pengawasan agar pelaksanaannya bcrjalan dengan baik dan teratur.
Langkah patama yakni penetapan stondar. Standar ini beiguna sebagai aht pembanding dalam pengawasan.
Setah itu berguna juga
sebagai aht pengukur untuk mengetahui sefeuh mana kegiatan telah diiaksanakan,
atau sejauh mana hasil yang telah
diperoleh
bila
dibandingkan dengan rencana.
Standar sebenamya telah ada seo'ap kali menyusun rencana
meskipun standar
tersebut
bam
benipa
garis
besar, untuk
menetapkan standar yang pasti kadang-kadang masih membutuhkan perumusan
dan
pengujian
yang
lebih
rnatang.
Dengan
demikian
rencana bila dipandang dari sudut pengawasvi, menipakan tolok ukur dalam bentuk satu kesatuan. Hat ini pula yaig memperkuat alasan
bahwa setiap kegiatan dap at ditetapkan stan^damya karena kegiatan tersebut menipakan pelaksanaan dari pad a rencana. Langkah
mefekukan
kedua
pengukuran
dalam
dan
proses
peneitiai
peagawasan
terhadap
adalah
pekerjaan>
baik yang akan, sedang, ataupun yang tddi sdesai dilaksanakan. Pengukuran
dan
m&nbandingkan yang sehamsnya.
penSai&n
antara
hasil
dilaksanakan yang
dicapai
dengan dengan
cars hasal
Cam mdakukan pembandingan dapat meJahjj dokumai-
dokumen, laporan tertulis, terjun langsung pada satuan kerja yang melaksanakan kegiatan, serta mengadakan wahiasi teihadap kemajuan pekerjaan.
Jifca temyata ada perbedaan. cegera
diketahui
sejauh
mana perbedaan tersebut
Sebagai langkah ketiga atau langkab
terakhir yaitu mencari
s*ab-s*ab petbedaan, apakah timbul dari pdaksanaan atau sistan yang kurang tq)at. Apabfla telah dftemukan maka daigan
aegeta
dapat dilakukan peibaikai-perbaikai.
Peibedaan yang
terjadi
ada
kahnya
mudah
dilakukan
peibaikan dan ada pula yang sulit. Tindakan peibaiKan tahadap yang ajfit dilaksanakan ataupun disesuaikan, sekurang-kurangnya pada putaran k^iatan berikiitaya haras cudah dflaksanakan. Dari
pengertan
yang
tehh
dikemukakan,
pengawasan maupakan langkah-iangkah yang harus ditanpuh
proses dalam
setiap bentuk pengawasan, sehingga proses pengawasan infcm juga harus melaliii langkah-langkali tersebut
■
B. Pengawasan Transaksl Penerbnaan dan Pembayaran Efek kepada nasabah PT. Mltra Bivestdana Sekuiindo
Dalam
rangka
melaksanakan
pengawasan
intern
temadap
penerimaan dan pembayaran kepada nasabah PT. Mitra Investdana
57
Sekurindo, salah satu cara yang ditempuh ydtu melalui
monitoring
laporan segata bentuk transaksi.
Pengawamm
metahii
menggunakan media atau 1.
monitoring
liiponm
duptil
dengan
alat Adapun mediayangdigunakan yaiiu:
Sebagai alat kontrol bagi manajemai atas pdaksanaan sistem dan prosedur yang ditetapkan sehubungan dengan pelaksanaan
transaksi
pernbelian dan penjuahn efek 2.
Sebagai pedoman bagi
sebiuh
karyawan yang terlibat langsung
dalam proses transaksi pembelian
dengan
pelaksaan
tugas
atau pejualan efek sehubungan
sesuai
dengan
kewenangan
dan
tanggungjawab yang diberikan. 3.
Sebagai
alat
seleksi
untuk
mendapatkan
moril
dap at
dipercaya
serta
yang
cukup
potensial
untuk
nasabah
memiliki
yang
kemampuan
melalaikan
transaksi
secara feancial
pembelian
atau penjualan efek pada PT Mitra Investdana Sekurindo Media
yang
dijdaskan
diatas
digunakan
dengan
berupa
formulir
yang terdiri daii
1, Pembukaan Rekening (Opening Account) : media yang dipakai untuk
mencatat
sdumh
informasi
yan;;
diperlukan
bagi
setiap
nasabab baru yang akan mdakukan tranQaksi
2. Slip
Pesanan
(Slip
Order)
:
rnenipakan
media
yang
dipergunakan untuk mencatat semua pesansm juai dan atau bdi setiap nasabah.
58
3. Koniirmasi
yang
Transaksi
dipeigunakan
(Deal
Slip)
untuk
:
merupakai
mencatat
seinua
media
transaka
nasabah yang telah terjadi berdasarkan JATS.
4. Formula1
Permohonan
disiapkan
oleh
Penkigkatan
Faalitas
Transaksi
:
dealer untuk nasabah yang iigin raeningkatkan
jumlah transaksi (Trading limit).
Dapat puia dengan menggunakai media linn atau alat etekttonik seperti:
1.
Rekaman Tape Recorder : berupa inshuksi atau order baik yang
diterima oleh dealer dari nasabnh melalui telcpon
maupun instruksi
transaksi dari dealer kepada trader.
2.
Buku Pencattf Transaksi : mencatat sekiruh mstrukai pembelian
atau
penjualan
yang
di terima dealer langsung
atau meialui
tdepon dari nasabah.
3.
Time Stamp : dipagunakan untuk mencatat waktu pesanan dan
atau waktu terjadinya transaksi pesanari beti dan atau >ial dari setiap nasabah.
Direksi sebagai pihak yang mtaierirua laporan, dapat disebut sebagai
pihak yang
secara
langsung roenionitor penerimaan
dan
pembayarm yang dilakukan nasabah. Narnim demikian bukan berarn' kepala Divisi dm Internal Control tidak penting mengikuti secara seksama posisi keuangan tersebut Justm kepala divisi dan Memal Control dalam kedudukannya sebagai pembantu langsung Direksi,
59
dituntut
aktif
perkembangan
melakukan
keuangan
monitoring
peiusahasn.
aga
senantiasa
Disamping
feu
inengetahui
erat
kaitannya
dengan penyusunan program kerja divisi atuu InlCRiiul Control. Titik
berat
pelaksana,
berhasilnya
sehingga
mendapat
sangat
perhatian
suatu tepat
utama
pei^gawasan
apabila
dalam
pada
pdaksana
rangka
aparat
pengawasan
meningkatkan
pengawasan organisasi atau parusahaan. Seperti Teori
yang
sebdumnya,
mengawasi kepada
salah
penerimaafi
nasabah
dilakukan
telah
oleh
agar
nasabah
dik^nukakan satu
dan
tujuan
pembayaran
tidak
pada
oari
Bab
penulisan
khususnya
ditemukann^a
Landasan kit
adalah
transaksi
penyknpangan
efek yang
atau pegawai
C. Penyelenggaraan Slstem Pengawasan Transaksi Penerbnaan dan Pembayaran nasabah pada Pcrusahaaii ECek
Sebagai suatu perusahaan yang betbadan hukum maka perueahaan
efdc
wajib
membuat
laporan
keuang?n
dan
menyetenggarakan
pengawasan dari setiap transaksi. Untuk penyeleoggaraan pengawasan tersebut diwajibkan berdasarkan pada peraturaa Bapepam Nomor VD.l
tentang Pengawasan Terhadap Wakil dan Pt^awai Petusahaan Efek, dan peraturan
Bapepam Nomor V.D.3
tentang Pengendfdisn Intern dan
60
Ada beberapa hal yang membedakan antata pririsip dan praktek
akuntansi bagi Perusahaan Efek dengan penisahaan tainnya antara lain mengenai pengakuan
transaksi
efek, pengklasifikasian
dan
penilaian
persediaan efek dan penyajian laporan keuangan serta penyelenggaraan pembukuan untuk efek niilik penisahaan dan milik nasabah. 1.
Pengertjan dan Jenis-jenis Transaksi Efek
Berdasarkan peraturan Bapepam nomor HI.A.10 tentang TYansaksi Efek kegiatan transaksi EM dap at diklasifikaakan, berdasarkan tempat pelaksanaan, cara pembiayaan, kepentingan dan transaksi lainnya. a.
Transaksi berdasarkan tempat pelaksanaan Berdasarkan
tempat pdaksanaan,
transaksi
Efek
dapat
diklasifikasikan menjadi Transaksi Burca dan Transaksi di Luar Bursa. Transaksi Bursa adalah kontrak ymg dibuat ofeh Anggota
Bursa Efek sesuad dengan persyaratan yang ditentukan oleh Bursa Efek
mengenai jual
beli
Efek,
pinjam-meminjam
E&k,
atau
kontrak lain mengenai Efek dan Hatga Efek. Transaksi di Luar
Bursa
adalah
transaksi
antar
Perjsiihaan
Efek
atau
antara
Perusahaan Efek dengan pihak lain ysng tidak diatur oleh Bursa
Efek, dan transaksi antar pihak yang bukan Perusahaan Efek. Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa Efek terbagj ntas beberapa pasar
1). Pasar Reguler, yaitu sarana {)endagangan untuk transaksi yang dilakukan bsrdasarkan proses tawar menawar secara
61
berkesinambungan untuk efek. Satuan perdagangan yang
digunakan adalah round lot diiaaia satu lot berjumlah 500 lembar
saham
dilakukan
dan
pad a
penyelesaisn
hari
Bursa
transaksi di pasar ini
kdima
setdiih
terjadinya
Transaksi Bursa (T+4).
2). Pasar Segera, yaitu sarana perdagangan yang sama dengan pasar reguler tetapi waktu penyelesaiannya yang berbeda yaitu
hari bursa berikutnya si*elah terjadinya Transaka
Bursa (T+l).
3). Pasar Tunai, yaitu sarana perdngangan yang sama dengan pasar reguler tetapi waktu penyetesaiannya yang berbeda yaitu hari bursa saat terjadinya Transaksi Bursa (TfO). Pasar
Ttinai
dilakukan
sec ara
negoisasi
dan
hanya
digunakan untuk menyelesaikan kegagalan. 4).
Pasar Negoisasi yaitu sarana perdagangan untuk transaksi yang
dilakukan
(negotiated
berdasarkan
market)
Negoisasi terdiri
(block
sale),
Perdagangan
lawar-meaawar
diantara
Anggota
individual
Bursa.
Pasar
dad Perdagangan Dalam Jumlah Besar
Perdagangan dibawah
T\itup
Stander
Lot
Sendiri (add
Perdagangan Porsi Asing (foreign portion).
(crossing), lot)
dan
62
b.
Transaksi berdasarkan carapembayaran
Berdasnrknn
cnra
pembayarpn,
transakai
Kick
dapnt
diklaafikaskan menjadi Tiansaksi Tuuai dan TYansaksi Margin. Dalam Transaksi Tunai, nasabah melunusi pesanan jual bdi dalam kurun
waktu
yang
dientitkan
untuk
mmydesaikan
transaksi
sebagaimana yang diatur dalam peraturan perdagangan Bursa Efek yang bersangkutan.
Transakai Margin adalah transaksi Efek oleh
nasabah dimana pembiayaannya sebqginn diakukan Perusahaan Ef& dengan agiinan (collateral) sahamyang dibdi. Atas pembiayaan lasebut perusahaan Efek membebankan
bunga kepada nasabahnya Pada saat ini sesuai dengan peraturan Bapepam
nomor
V.D.6
tentang
Pembiayaan
Penydesaian
Transaksi Efek oleh Perusahaan Efek kepada nasabahnya tidak melebihi 50% dari nilai iransaksi. c.
Transaksiberdasaikan kepentingaii Berdasarkan
kepentingan,
tiansaksi
Efek
dap at
dikhafikasikan menjadi transaksi untuk kepentingan sendsi dan
transaksi untuk kepentingan nasabah. Transaksi untuk kepentingan btndiri adalah transaksi untuk kepentingan
Efek
perusahaan,
sedangkan
Transaksi
untuk
kepentingan nasabah dflclasifikasikan meiijadi tiga kategori yaku: 1.
Transaksi Nasabah Pemilik Rekeiiiiig, adalah transaksi Efek yang dilaksanakan oleh Perusahaan E&k untuk kepentingan
63
rekening nasabahnya sesuai dengan kontrak antaia Perusahaan
Efek dengan nasnbnh tcrsebut. 2. TYansaksi Nasabah umum, yaitu transakasi yang dihkukan dalam rangka pemesanan Efek dalam Penawaran Umum oleh Investor
yang
tidak
mempunyai
Rekening
Efek
pada
Penisahaan Efek.
3. TYansakai Nasabah Kelembagaan, yaitu transaksi Efek antar Perasahaan Efek dengan Nasabah Kelembagaan tertentu yang
didasarkan pada perjanjian antara Perusahaan Efek dengan Nasabah Kelembagaan tersebut seperti perusahaan asunnsi, Reksa Dana, bank atau lembaga baiangan lainnya yang tidak mempunyai rekening efek.
Rekening Efek nasabah mulai fanbul pada saat nasabah menandatangani
kontrak
pembuknan
rekening
Efek pada
perusahaan Efek, rekening Efek mencatat dana dan Efek yang
didepo sit
oleh
nasab ah
ke
perusahaan
Efek
termasuk
pembiayaan yang diterima nasabah pemsahaai Efiic. Laporan
Rekening Efek haras memuat posia poifolio Efefc nasabah pada tanggal laporan dan dikiiunkan kepada ntsab^inya setiap bulan.
Informasi lain yang temuEt
dalam rekening Efek
nasabah adalnh transaka yang tdnl., diaksanakan, penarikan atau penyetoran dan Ttau Efek, jumlah devkien, saham, bonus,
bung a, hak memesan Efek terlebih dahuhi dan hak-hak lannya
sola tanggal, uratan dan kurs iransakni yai;; dilaksinakai. 2.
Pengakuan TransaksiEfek Pengakuan transaksi efek di pasar reguler, resiko> manfaat dan
potensi ekonomi timbul pada tanggal dagang (trade date/T+0) yatu pada saat bertemunya
penawaran jual dan beli efek di Burea Efek. Tanggal
dagang merupakan awal beriakunya kontrak jual-bett dimana pihak-pihak yang bertransaksi tdah maiyetujuipersyaratan dulam kontrak.
Dalam
hal
petusahaan
efek
membeli
efek untuk
kepentingan
nasabah, maka pembdian efek tersebut menimbulkan piutang nasabah dan hutang kepada LKP
(Lembaga
Kliring
dan Paijaminan). Pada
tanggal penydesaian (pettel&nent datefT+4), perusahaan efek meneiima
pembayaran dan nasabah untuk selanjutnya afcayarkan untuk mdunasi hutang kepada LKP. Sebafiknya apabla pe.usahaaii efek menjual untuk kepentingan
nasabah.
Pada
tanggal
penyelesaian,
perusahaan
efek
menerima pembayaran atas piutang LKF untuk selanjutnya digunakan
untuk pelunasan hutang nasabah. Disaniping itu perusahaan efek juga mencatat pendapatan komisi dan biaya-biaya yang betkaitan dengan transaksi pembeHan dan penjualan efek untuk kepentingan nasabah. Pembelimi efek untuk kepentingan sundiri d^ettanggungjawabkan dengan mengakui persediaan efek dan hutang kepada LKP. Sedangkan penjualan dipertanggungjawabkan dengan mengakui piutang LKP dan
mengurangj pereediaan efek serta mengakui keuntungan alau keragian
alas penjudan efek tersebut serta biaya-biayayaug dikehiaikan. Pada tanggal penydesaian ipettlemert datetVM) pemsahaan efek penjual wapb
menyerahkan
efek
kepada
pemsahaan
efek
pembeli
Apabfla penjual tidak dapat menyerahkan efek tersd>ut maka penjual mengalami
gagal
serah
dan penibdi
mergalami
gagal tertma
Gagal
serah efek ini dapat disdesatkan mdalui pembelian efek di Pasar Tunai.
D. Masalah SJkap dan Tanggapaii Aparat yang Diawasi.
Laporan
hasil
pemeriksaan
disusun
menurut
jenis
transaksi.
Laporan hi diperiksa oleh 1 (satu) orang staf, dan penyusunan laporan
ditakukan
tenaga-tenaga
yang
melaksaiiakan
pemeriksaan.
Secara
kwantitas masili kurang karena jumlah tenagu yang tersedia sekarang untuk mdakukan pengawasaii
dan pemeriksaan gas seiunih kegiatan
pemsahaan. Cam
pemecahan
masalah kekurangan
tenaga
dilakukan
melalui
penambahan p^awai yang sesuai dengan kebutuhan. Oleh sebab ta pemecahan
masalah
kwantitas
Investdana
Sekurindo
hanya
aparat
Pai^awasan
dapat
dilekukan
Intern
mdalui
PT.
Mitra
penambahan
pegawai yang memiliki pendidikan dan pefigsJaman yang cukup pada
bidang pengawasaii khususnya, serta manajemen padaumumnya. Pengawasan didukung
oldi
Intern setaruh
yang unit
bechasil
keija
adalah
dengan
cara
pengawasan memudahkan
yang para
66
pengawas melaksanakan tugas
mereka. Tanpa pengertian unit kerja yang
diawasi, niscaya pelaksanaan tugas pimpinan puncak hi tidak akan berjalan
Bebagai mana yang
diharapkan.
Tujuun penguwasun
iitem
adalah untuk melindungi kekayaan perusaha^n. Dengaii demikian setiap yang berusaha menghalangi kdancaran pengawasan, dapat dikategorikan sebagai pihak yang tidak mendukung keiangsungan hidup pemsahaan. Sebab sikap menghalangi pengawasan berart? menghalangi usaha untuk mefindungi kekayaan pemsahaan dan kebocoran, penyimpangan, dan penyaiahgimaai.
E. EfektMtas
Pclaksanaan
Slstem
Pengauasan Pcntrlraaan
dan
Pembayarfln
Efektrvitas
pelaksanaan
system
pengawasan
penerimaan
dan
pembayaran dilakukan dengan melakukan penydesaian transaksi efek di Bursa Efek dilakukan melalui proses Kliring dan Netting yang dilakukan
oleh LKP dan LPP. Untuk dapat menggimakan jasa LKP dan LPP, anggota bursa wajb memenuhi pereyaratan sesuai dengan ketentuan LKP dan LPP tersebut.
Kliring adalah proses penentuan hak dan kewajiban yang timbul dan Transaksi Bursa. Netting adalah kegiatnn kliring yang menimbulkan hak dan kewajiban bagi setiap anggota kiting untuk menyerahkan atau menenma soldo Efek tertentu untuk setiap jenis Efek yang ditransaksikan
dan untuk menerima atau menibayar sejunilali uang untuk sehiruh uang
untuk
sekinih Efek yiuig ditransaksikan. Farla saat ktihng dflakukin,
maka hubungan hukum antata anggota bursa efek jual dan anggota burea
eiek beE menjadi teiputus dan beralih mcnjadi hubungan hukum antara anggota bursa. efek jual dengan LKF dan angrota bursa efek bei dengan LKP. Netting menghasilkan dokumen yany disebut Daftar Penydesaian
Efek dan Pembayaran (DPEP).
Pembayaran untuk penydesaian transaksi Efek wajib
dibkukan
sesuai dengan jumlah yang tercantum da'ain DPEP dan atau sesuai dengan tagftian LKP. Setiap pembayaran kepada dan dari LKP dalsm
rangka
penyetesaian
tiansaksi
Efek
dilakukan
dengan
cara
pemindahbukuan dari dan ke Rekening Penyefcsaian Anggota Bursa (sub account). Sub account tersebut wajfc dibuka rli Bank Pembayaran. Apabila pada tanggal penydesaian (T+4) anggota bursa beti tidak melakukan pembayaran
maka
pemebH
menghentikan
atas transaksi peinbelian efek yang dilakukan
dikalakan
felah
perdagangan
gagal
anggota
byyar bursa
dan
Bursa Efek
tetsebut
sampai
akan
dengan
kewapbannya teipenuhi
Bila pada tanggal penyelesaian menyerahkan dikatakan
efek
telah
yang
gagal
tdah
dijual
s«r&h dan
(T+4) anggota bursa jual tidak mal:a
anggota
bursa
tersebut
anggota bursa tersebut diwajibkan
membei efek di Pasar Tunai untuk memenuhi kewajibannya. Apabila sampai
dengan
T+9
anggota
buisa
tereebut
bekim
menyelesaikan
68
kewajibannya maka Bursa Efek akan menghentikan perdagangan anggota
bursa tersebut sampai dengan kewajibannya terpmuhi Tertundanya
penerimaan
Efek
tidak
menghapus
kewajiban
Anggota Bursa Tunda Terima Efek untuk menyelesaikan pembayaran
kepada LKP. Anggota Butsa Tunda Terima Efek akao memperoleh kompensasi benipa jumlah senilai denda yang dkenakan Bursa kepada Anggota Bursa
Gagal
Tertundanya penerimaan
Serah
Efek yang
uang tidak
Bursa Tunda Terima Dana untuk
dibayarkan mehhii LKP.
raenghapua kewa|ban Anggota
menyerahScan Efek kepada LKP.
Anggota Bursa Tunda Terima Dana akan memperoleh kompensasi benipa sejumlah uang senilai denda yang diketiakan kepada Anggota Bursa Gagal Bayar.