BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1
Desain Penelitian Penulisan ini dilakukan dengan menggunakan metoda System Dynamics yaitu sebuah
simulasi komputer yang diawali dengan membuat model operasional sistem sesuai dengan permasalahan yang ada, kemudian disimulasikan sehingga diperoleh model yang menyerupai kondisi nyata. Berdasarkan model tersebut dilakukan pengujian sehingga diperoleh faktor-faktor penyusun simulasi yang diharapkan. Untuk membuat model operasional sistem, maka terlebih dahulu dilakukan penjabaran permasalahan serta tujuan yang ingin dicapai dari permasalahan tersebut, dengan cara System
Thinking yaitu dengan membuat hubungan sebab akibat antara variabel penyusun sistem. Hubungan variabel ini bersifat dinamis yaitu selalu berubah menurut waktu, tidak bersifat linier, dan variabel yang satu akan mempengaruhi variabel yang lainnya dan juga mempengaruhi sistem secara keseluruhan.
3.2
Metode Pengumpulan Data Di dalam penelitian ini menggunakan dua teknik utama dalam pengumpulan data, yaitu
melalui pengamatan atau observasi dan wawancara mendalam (in-depth interview). Kedua teknik tersebut dujelaskan sebagai berikut: pengamatan atau observasi adalah teknik penelitian dengan memperhatikan atau mencermati kejadian dan tingkah laku sosial secara sistemastis dari objek yang dipilih untuk diteliti. Sedangkan wawancara adalah teknik pengumpulan data dan informasi melalui pertemuan serta percakapan secara insentif dengan responden yang diangap menguasai masalah objek penelitian. Meskipun teknik pengumpulan data yang utama adalah observasi dan wawancara, namun data pendukung lain seperti dokumen historis pengeluaran dan pemasukan per bulan juga digunakan. Dokumen historis tersebut digunakan untuk mendapatkan data kuantitatif dalam pemodelan system dynamics.
26
3.3
Tahapan Pemodelan Sistem Dinamik Tahapan Pemodelan Sistem Dinamik dalam penelitian ini mengacu model tahapan yang
dikembangkan oleh Sterman (2000). 3.3.1 Pemilihan Tema dan Identifikasi Variabel Kunci Pemilihan tema dan penentuan variabel kunci merupakan bagian dari perumusan masalah penelitian. Tahap ini merupakan tahapan penting agar permasalahan yang dikaji dan batasan-batasan sistemnya jelas. Tema yang dipilih adalah alur Pengeluaran dan Pemasukan PT Utama Rasa Sejahtera bertujuan untuk melihat keadaan di tahun mendatang dan untuk mencari rekomendasi kebijakan jika dari hasil simulasi didapatkan penurunan serta untuk meningkatkan kinerja dan pendapatan PT Utama Rasa Sejahtera.
3.3.2 Membuat Hipotesis Dinamis Pembuatan hipotesis awal: Bagaimana teori-teori saat ini dari behavior yang bermasalah? Hipotesis dinamis adalah suatu pernyataan mengenai struktur balik yang dianggap memiliki kemampuan untuk mempengaruhi perilaku masalah. Formulasi hipotesis dinamis dengan menetapkan hipotesis berdasarkan pada teori perilaku terhadap masalahnya dan bangun peta struktur alat-alat seperti CLD. Stock flow diagrams (SFD), dan alat lainnya. Model mental adalah asumsi yang sangat dalam melekat, umum atau bahkan suatu gambaran dari bayangan atau citra yang berpengaruh pada bagaimana kita memahami dunia dan bagaimana kita mengambil tindakan
3.3.3 Membangun Diagram Kausal dan Diagram Alir Perancangan konsep model dinamik berawal dari informasi historis atau pola hipotesis setiap variabel kunci untuk menggambarkan perilaku persoalan sebagai dasar rujukan. Dasar rujukan diwakili oleh pola perilaku suatu kumpulan variabel-variabel mencakup beberapa aspek yang berhubungan dengan perilaku persoalan. Pola perilaku rujukan membantu memperkuat hipotesis dinamis yang dinyatakan sebelumnya berdasarkan pengamatan dunia nyata, penelitian sebelumnya dan data-data terkait. Membangun struktur model untuk mempengaruhi perilaku masalah. Membangun struktur model untuk memudahkan secara visual bagi pengguna model dalam
27
memahami dan memudahkan secara visual bagi pengguana model dalam memahami dan menangkap hipotesis dinamis yang dimaksud dengan menggunakan alat CLD. Struktur model dilanjutkan dengan membangun diagram alir dengan alat SFD sebagai bahasa bersama pemodelan SD. Penentuan variabel atau parameter yang akan dijadikan stock (akumulasi) dan flow (aliran yang dapat mengubah nilai stock)
3.3.4 Formulasi Model Simulasi Tahap formulasi model simulasi menggunakan alat bantu program komputer Powersim. Model simulasi agar dapat dijalankan harus lengkap dengan persamaan matematis yang benar, parameter dan penentuan kondisi nilai awal. Tahap formulasi model simulasi dengan membuat spesifikasi struktur, aturan keputusan, estimasi parameter dan uji konsistensi dengan tujuan dan batasan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3.3.5 Verifikasi dan Validasi Model Verifikasi model adalah pembuktian bahwa model komputer yang telah disusun pada tahap sebelumnya mampu melakukan simulasi dari model abstrak yang di kaji (Eriyatno, 1998). Dalam pengertian lain, verifikasi adalah sebuah proses untuk meyakinkan bahwa program komputer yang dibuat beserta penerapannya adalah benar. Cara yang dilakukan adalah menguji sejauh mana program komputer yang dibuat telah menunjukan perilaku dan respon yang sesuai dengan tujuan dari model (Schlesinger, et al. 1979 dalam Sargent 1998) Validasi adalah usaha penyimpulan apakah model sistem tersebut merupakan perwakilan yang sah dari realitas yang dikaji, sehingga dapat menghasilkan kesimpulan yang meyakinkan (Eriyatno,
1998).
Dalam
pengertian
lain,
validasi
adalah
substansi
bahwa
model
yang
dikomputerisasikan dalam lingkup aplikasinya memiliki kisaran akurasi yang memuaskan dan konsisten dengan maksud dari penerapan model (Schlesinger, et al. 1979 dalam Sargent 1998). Validasi merupakan proses iteratif sebagai proses penyempurnaan model komputer (Muhammadi, et al., 2001; Eriyatno, 1998). Teknik validasi yang digunakan pada studi ini adalah validitas struktur kinerja. Validasi kinerja dilakukan dengan melihat kinerja keluaran model dengan keluaran model dunia nyata dengan uji kondisi ekstrim, pemeriksaan konsistensi unit analisis, dan
28
pemeriksaan konsistensi data secara statistik (Muhammadi, et al. 2001). Teknik validasi yang utama dalam metode berpikir sistem adalah validasi struktur model, yaitu sejauh mana keserupaan struktur model mendekati struktur nyata. Sebagai model struktural yang berorientasi proses, keserupaan struktur model dengan struktur nyata ditunjukan dengan sejauh mana interaksi variabel model dapat menirukan kejadian nyata. Pemerikasaan konsistensi unit analisis keseluruhan interaksi dari unsur-unsur yang menyusun sistem dengan memeriksa persamaan Powersim. Pemeriksaan konsistensi keluaran model untuk mengetahui sejauhmana kinerja model sesuai dengan kinerja sistem aslinya. Prosedurnya dengan mengeluarkan nilai hasil simulasi dan membandingkan dengan pola perilaku data aktual. Uji penyimpangan dilakukan setelah secara visual meyakinkan dengan mengecek nilai error antara data simulasi dan data aktual dalam batas penyimpangan yang diperkenankan. Ukuran relatif untuk menentukan nilai mean error dari nilai absolute percentage error (APE) yang didefinisikan dengan persamaan sebagai berikut (Markidakis, et al. 1992):
Di mana Xt = nilai aktual dan Ft = nilai simulasi atau peramalan.
3.3.6
Uji Sensitivitas Sensitivitas berarti respon model terhadap stimulus yang akan ditunjukan dengan perubahan
atau kinerja model. Tujuan utama analisis ini adalah untuk mengetahui variabel keputusan yang cukup penting (leverage point) untuk ditelaah lebih lanjut pada aplikasi model. Metode umum yang digunakan adalah skenario terbaik-terburuk (sterman, 2000). Jenis uji sensitivitas yang dilakukan pada penelitian ini berupa intervensi fungsional. Intervensi fungsional, yaitu intervensi terhadap parameter tertentu atau kombinasinya. Intervensi ini setiap perubahan nilai parameter atau variabel (dinaikan atau dikurangkan 10%) akan memperlihatkan kinerja model yang berbeda terhadap nilai parameter utama.
29
3.3.7 Analisis Data Pembuatan permodelan dan pengolahannya menggunakan program Powersim Studio 2008 Service Release 7 dengan tahapan yang diolah dari Soesilo, Cariawan, Atmok (Chandini, 2003, halaman 51), yang tampak dibawah ini.
Gambar 3.1 Tahapan Analisis Data
3.3.8
Simulasi Setelah semua permasalahan dijabarkan menjadi sebuah sistem akan dibuat Causal Loop-nya
dan stock flow diagram-nya, sehingga diperoleh model, selanjutnya dibuat model komputernya dan kemudian dilakukan simulasi. Simulasi ini berarti memasukan data pendukung setiap variabel dalam model simulasi kemudian program dijalankan sehingga diperoleh tampilan grafik waktu (time graph)
3.3.9
Perumusan Strategi Sebagai langkah terakhir dalam pembuatan model adalah dengan melakukan perumusan
strategi sehingga dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi perusahaan, pada penelitian ini pihak
30
penulis memberikan wewenang seutuhnya kepada pihak perusahaan untuk merumuskan strategi. Setiap skenario yang dibuat juga harus di rundingkan dengan pihak perusahaan.
31